24

Click here to load reader

Paparan Presentasi Pnt Bauksit

  • Upload
    inung84

  • View
    416

  • Download
    21

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

Jakarta, Jakarta, 11 JunJuni 2011i 2011

DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARAKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

DR. IR. THAMRIN SIHITE, ME

Page 2: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

UU Nomor. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara mengamanatkan peningkatan nilai tambah:

Pasal 5 ayat (1) : “Untuk kepentingan nasional, Pemerintah setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dapat menetapkan kebijakan pengutamaan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri.”

Pasal 103 ayat (1) : “Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri.”

Pasal 170 :Pemegang kontrak karya sebagaimana dimaksud dalam pasal 169 yang sudah berproduksi wajib melakukan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1) selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

KEBIJAKAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH

Page 3: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

Regulasi pelaksana melalui PP Nomor 23 Tahun 2010 mengamanatkan kewajiban peningkatan nilai tambah :

Pasal 84 ayat (1) : “Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi harus mengutamakan kebutuhan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri.”Pasal 93 ayat (1) : Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi mineral wajib melakukan pengolahan dan pemurnian untuk meningkatkan nilai tambah mineral yang diproduksi, baik secara langsung maupun melalui kerja sama dengan perusahaan, pemegang IUP dan IUPK lainnya.Pasal 112 ayat (4) huruf c :Kuasa pertambangan, surat izin pertambangan daerah, dan surat izin pertambangan rakyat, yang diberikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhir serta wajib:(c) melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) tahun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Peraturan Menteri ESDM Nomor. 34 Tahun 2009 Tentang Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri.

KEBIJAKAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH

Page 4: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

KEBIJAKAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH

Komoditas mineral logamProduk

Samping/ Sisa Hasil

Tata Waktu Penetapan Batasan produk minimum yang dapat dijual

ke Luar Negeri

Bijih/ore MineralSejak/mulai

Februari 201112 Januari 2014

Bauksit a. Gibbsiteb. Diasporec. Boehmite

-

a. Smelter grade alumina >

99% Al2O3

a. Chemical Grade Alumina > 99% Al2O3

Dalam melaksanakan ketentuan Pasal 96 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 maka disusunlah sebuah Draft Permen ESDM tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian. Lampiran dalam Draft Permen tersebut memuat Batasan Minimum Pengolahan dan Pemurnian Komoditas Tambang Mineral Bauksit :

Page 5: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

No Komoditi Unit Sumberdaya Cadangan Keterangan

1 Nikel Ton 1.878.547.773 546.838.401 Bijih

2 Timah Ton 650.135 338.911 Metal

3 Bauksit Ton 551.961.397 179.503.546 Bijih

4 Tembaga Ton 69.766.509 42.859.957 Metal

5 Emas Ton 4.250 4.347 Metal

6 Emas Alluvial Ton 147,99 3.84 Metal

7 Perak Ton 505.677 26.189 Metal

8 Pasir Besi Ton 1.014.797 4.732.000 Bijih

9 Mangan Ton 10.620.006 938.240 Bijih

Sumber : Badan Geologi, Kementerian ESDM

KONDISI SAAT INIPOTENSI SUMBER DAYA DAN CADANGAN MINERAL

Page 6: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

KONDISI SAAT INISUMBERDAYA DAN CADANGAN BAUKSIT

Sumber: Badan Geologi, Kementerian ESDM

Page 7: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

2,2 JUTA TON

2,2 JUTA TON

3,1 JUTA TON

3,1 JUTA TON

142,8 JUTA TON

142,8 JUTA TON

KONDISI SAAT INILOKASI KETERDAPATAN MINERAL BIJIH BAUKSIT

DAN PENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI INDONESIA

Page 8: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

Bijih Logam Bijih LogamSUMATERA Bauksit (Al) 3,100,000.00 852,500.00 2,200,000.00 1,133,000.00 Bijih Bauksit 6,104,945.83 Alumunium 250,000.00

JAWA Bauksit (Al) - - - -KALIMANTAN Bauksit (Al) 61,600,000.00 29,260,000.00 81,203,546.00 26,933,471.32 Bijih Bauksit 9,385,411.00SULAWESI -

MALUTBauksit (Al)

- - - -BALI - NUSA TENGGARA Bauksit (Al) - - - -

PAPUA - MALUKU Bauksit (Al) - - - -

TOTAL Bauksit (Al) 64,700,000.00 30,112,500.00 83,403,546.00 28,066,471.32 Bijih Bauksit 15,490,356.83 Alumunium 250,000.00

CADANGAN (ton)KORIDOR EKONOMI

KOMODITIPRODUKSI (ton)

Pengolahan/Pemurnian

Produk Tambang Tonase TonaseTerkira Terbukti

KONDISI SAAT INICADANGAN DAN PRODUKSI MINERAL BAUKSIT

Page 9: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

KONDISI SAAT INIPRODUKSI BAUKSIT DAN EKSISTING PENGOLAHAN PEMURNIAN BAUKSIT

Page 10: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

KONDISI SAAT INIPENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN BAUKSIT

• Saat ini semua produksi bauksit diekspor dalam bentuk bijih

• Bauksit yang diproduksi belum diolah dan dimurnikan di dalam negeri, sehingga bahan baku untuk industri aluminium berupa alumina harus di-impor

• Pada tahun 2010 hampir sebagian besar produksi bauksit berasal dari IUP (antara lain: PT Harita Prima Abadi Mineral Kalbar, PT Wahana Karya Suksesindo Kepri) dan sisanya dari IUP yang dimiliki BUMN PT Antam

• Umur tambang bauksit ± 12 tahun (berdasarkan Ratio (Cadangan/Produksi), sedangkan Ratio Sumberdaya/Produksi= 36 tahun), sehingga kebijakan tentang nilai tambah dan konservasi perlu diterapkan dengan baik.

Page 11: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

KONDISI SAAT INIINDUSTRI EKSISTING BERBAHAN BAKU BAUKSIT

Bahan Baku Bahan Setengah jadi Produk Industri turunan Kapasitas (ton) Produksi (ton) Ekspor (ton) Impor (ton) Konsumsi (ton)

Alumunium Ingot 408,400.00 441,708.00 153,924.00 222,725.00 477,363.00 -Alumunium Ingot Alloy (sekunder) 183,400.00 199,300.00 4,865.00 137,349.00 331,784.00 -Alumunium Primer 225,000.00 242,408.00 149,059.00 85,375.00 145,578.00 Alumunium ekstrusi 100,000.00 49,298.00 11,154.00 9,906.00 48,050.00 Alumunium Sheet 116,000.00 61,920.00 44,967.00 139,964.00 156,917.00 Alumunium Foil 20,000.00 13,677.00 10,489.00 10,289.00 13,477.00

Bauksite (semua bijih bauksit

dieskpor ke luar negeri)

Alumina (diimpor dari luar negeri sebab di dalam

negeri belum ada industri yang bisa mengolah bijih

bauksit)

Indonesia merupakan pengekspor utama bauksit ke beberapa negara di kawasan Asia. Cina juga memiliki cadangan bauksit terbesar, tetapi Cina memilih untuk mengimpor bauksit dari tempat lain, termasuk Indonesia, dan terus melakukan pengamanan terhadap cadangan deposit dalam negerinya. Cina, merupakan salah satu negara yang banyak mengincar hasil tambang Indonesia, termasuk bauksit. 

Bauksit sebagai bahan dasar aluminium ini, dibeli dari Indonesia dalam bentuk mentah (raw material) lalu dilakukan pengolahan di luar negeri menjadi alumina. Untuk pengolahan alumunium di dalam negeri, alumina tersebut harus kembali diimpor dari beberapa negara seperti Australia dan sebagainya. Hal ini mengindikasikan bahwa ekspor hasil tambang dalam bentuk mentah (raw material) harus mulai diminimalisir.

Page 12: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

Komoditi Unit

REALISASI

2009 2010Ekspor Domestik Ekspor Domestik

Bauksit mt 4.716.186 164.366 15.236.492   -

KONDISI SAAT INIPRODUKSI DAN PENJUALAN BAUKSIT

REALISASI PRODUKSI BAUKSIT TAHUN 2009-2010REALISASI PRODUKSI BAUKSIT TAHUN 2009-2010 DAN RENCANA DAN RENCANA PRODUKSI 2011PRODUKSI 2011

Komoditas Unit 2009 2010 2011 (Rencana)

Bauksit Ton 5.424.113 15.595.049 10.000.000Pertumbuhan produksi bauksit tahun 2010 meningkat sebesar 300 % dari tahun 2009

REALISASI PENJUALAN BAUKSIT TAHUN 2009-2010

Pertumbuhan ekspor bauksit tahun 2010 meningkat sebesar 320% dari tahun 2009Untuk tahun 2009 penjualan domestik oleh PT Wahana Karya Suksesindo Bintan, Kepri

Page 13: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

Al Round Al Round BarBar

Al Square Bar

Al Flat Bar

Al Tube

Al Sheet

Al RodAl Rod

Ladders

High Pressure Gas Cylinder

Sporting Goods

Machined Components

Road Barriers & Signs

Furniture

Lithographic Printing Plates

BauxitBauxitee

Bayer Proces

s

Hall-Hall-Heroult Heroult ProcessProcess

Al Al IngoIngo

ttAlumina

Al ScrapAl Scrap

Ada Industri Belum Ada Industri Aplikasi Akhir

Keterangan :

Page 14: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

PROSES PENGOLAHAN DI PT INALUM

Page 15: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

PROSES PENGOLAHAN DI PT INALUM

• PT Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka.

• Total kapasitas tetap dari PLTA tersebut adalah 426 MW dengan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

• Sebanyak + 500 ribu ton per tahun Alumina yang merupakan bahan baku untuk Aluminium, diimpor dari Australia.

• PT Indonesia Asahan Aluminium menghasilkan 2 (dua) jenis kualitas produk, yaitu 99,90% dan 99,70% dengan tingkat produksi + 250 ribu ton alumunium per tahun.

• Sesuai Master Agreement 60% produk tersebut di ekspor sedangkan sisanya 40% dipasarkan di dalam negeri.

Page 16: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

STRATEGI PENINGKATAN NILAI TAMBAH

Penyelesaian regulasi pendukung, khususnya RPermen tentang Peningkatan Nilai Tambah

Mendorong perusahaan PKP2B/KK/IUP untuk membangun smelter di Indonesia

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk pembangunan fasilitas dan pemberian insentif di dalam peningkatan nilai tambah

Membuat roadmap/masterplan dari industri nilai tambah sebagai basis/konsep dasar dalam peningkatan nilai tambah

OPTIMALISASI DAN MANFAAT YANG LEBIH DARI INDUSTRI PERTAMBANGAN

INDONESIA

Page 17: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

PRODUKSI

KAPASITAS PENGOLAHA

N

BALANCE KETERANGAN

10.000.000

-PT ANTAM : 4.000.000

- HARITA PRIMA ABADI : 2.000.000

4.000.000 Masih dibutuhkan smelter bauksit untuk pengolahan 4.000.000 mt Bauksit di Dalam Negeri

Page 18: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

HARAPAN KE DEPAN Bauksit dapat diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan nilai tambah

yang diharapkan. Pembangunan infrastruktur vital dan strategis, sehingga ada kemudahan

akses dalam membangun smelter-smelter bauksit. Memberikan kepastian hukum bagi investor. Adanya insentif untuk percepatan pembangunan smelter , seperti: Tax holiday Pembebasan bea masuk barang modal Hubungan yang kokoh antara struktur industri hulu dan industri hilir mineral. Kemampuan teknologi dan rekayasa industri nilai tambah, terutama

pengolahan dan pemurnian bauksit. Adanya kegiatan eksplorasi dalam menemukan potensi sumberdaya bauksit

yang baru.

Harapan ini akan terwujud semuanya apabila ada kerjasama yang kuat di antara semua sektor, sehingga

industri bauksit dapat memberikan nilai tambah dan menghasilkan efek berantai (multiplier effect)

Page 19: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

INDUSTRI PENUNJANG PERTAMBANGAN (PABRIKASI PERALATAN TAMBANG)

INDUSTRI MINERAL DALAM KONSTALASI INDUSTRI NASIONAL

(Meningkatkan Nilai Tambah)

SumberDaya

Mineral

Penyelidikan Umum/

Studi Kelayakan/Konstruksi/

Penambangan/Eksplorasi / Eksploitasi

• Pengolahan•Pemurnian

PengangkutanPenyimpanan/ Penimbunan

ProsesLanjut

Mineral

INDUSTRI PRIMER INDUSTRI SEKUNDER

Eksplorasi / Eksploitasi

PengangkutanSumber

DayaBatubara

Batubara

Hulu Minerba

(Menambang dari perut bumi)

Hilir Minerba

(Mengolah menjadi logam batangan, bahan baku batuan dan bahan bakar)

ProdukLogam

MineralLogam

MineralBatuan

Pengolahan:•Penggerusan•Pencucian•Pencampuran•Peningkatan mutu•Pembuatan briket•Pencairan•Gasifikasi

Pengangkutan Cutting/Polishing

BatuPermata

Konversi Energi

ProdukAntara

ProdukAkhir

Usaha Pertambangan Minerba

USAHA PENUNJANG PERTAMBANGAN

PengolahanPengangkutan

Pengolahan

ProsesLanjut

Produk...

Pasca Tambang

Mineral Non Logam

Niaga

Niaga

Niaga

Niaga

Penyimpanan/ Penimbunan

Penyimpanan/ Penimbunan

Penyimpanan/ Penimbunan

Pasca Tambang

Pasca Tambang

Pasca Tambang

Page 20: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

PENUTUP

1. Perlu koordinasi antar sektor untuk peningkatan nilai tambah berupa partisipasi dalam penyusunan peraturan/regulasi untuk mendukung nilai tambah.

2. Untuk terwujudnya pengembangan industri pengolahan dan pemurnian bauksit perlu dilakukan integrasi yang kuat antara semua sektor sisi hulu dan sisi hilir.

Page 21: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

www.djmbp.esdm.go.id

Page 22: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

LAMPIRAN

Page 23: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

DETAIL PRODUKSI BAUKSIT TAHUN 2009

No PerusahaanProduksi

(ton)Lokasi

1Harita Prima Abadi Mineral 1.385.977Ketapang, Kalbar2Bina Dompak Indah 38.787Bintan, Riau3Gunung Kijang Jaya Lestari 112.300Bintan, Riau4Gunung Sion 2.263.392Bintan, Riau5Bintang Cahaya Terang 314.290Bintan, Riau6Danpac Resources 54.766Bintan, Riau7Wahana Karya Suksesindo 201.896Bintan, Riau

8Perjuangan 269.609Tanjungpinang, Kepri9Aneka Tambang 783.097Sanggau, Kalbar

Total 5.424.113 

Page 24: Paparan Presentasi Pnt Bauksit

DETAIL PRODUKSI BAUKSIT TAHUN 2010

No PerusahaanProduksi

(ton)Lokasi

1Harita Prima Abadi Mineral 6.934.416Ketapang, Kalbar2Karya Utama Tambang 2.450.995Ketapang, Kalbar3Bina Dompak Indah 458.218Bintan, Riau4Gunung Kijang Jaya Lestari 156.780Bintan, Riau5Gunung Sion 2.046.782Bintan, Riau6Bintang Cahaya Terang 929.399Bintan, Riau7Gunung Bintan Abadi 1.131.761Bintan, Riau8Danpac Resources 181.848Bintan, Riau9Lobindo Nusa Persada 207.888Bintan, Riau

10Wahana Karya Suksesindo 623.876Bintan, Riau11Tunggul Ulung Makmur 368.393Bintan, Riau12Aneka Tambang 104.692Sanggau, Kalbar

Total 15.595.049