60
PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN Disampaikan Pada Rakerkesda Provinsi Riau Maret 2015 Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN

DALAM PENINGKATAN PELAYANAN

KESEHATAN

Disampaikan Pada Rakerkesda Provinsi Riau

Maret 2015

Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Page 2: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Sistematika

I. Situasi Kesehatan Global

II. Situasi Kesehatan di Indonesia

III. Permasalahan Tenaga Kesehatan di Indonesia

IV. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan dan

Pemberdayaan SDM Kesehatan

V. Kegiatan Prioritas

Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2015

(Promotif, Preventif dan JKN)

Page 3: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

I.SITUASI KESEHATAN GLOBAL

Page 4: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

SDM Kesehatan di Indonesia

dalam Peta Global

40

Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal

threshold 2,3 nakes (dokter, perawat, bidan) per 1000 penduduk

Who Report Year 2006 Trend kenaikan rasio nakes per

1000 penduduk

0,95 1,19

2,06 2,25 2,39

2,92

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

2006 2011 2012 2013 2014 2015

Page 5: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Perbandingan Rasio Dokter Per 1.000 Penduduk

Antar Negara Asean

Sumber: Kemenkes 2013 dan WHO Global Health Observatory Data Repository

Page 6: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

II.SITUASI KESEHATAN DI INDONESIA

Page 7: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 – 2035

7

BERTAMBAH

MENCAPAI 305 JUTA DI

2035

PROPORSI REMAJA BESAR

PROPORSI LANJUT USIA

NAIK

MASUK PADA ERA DIGITAL

DAN TEKNOLOGI

TANTANGAN

1. Ketahanan Pangan dan

Energi

2. Penyediaan lapangan

kerja.

3. Pergeseran pola penyakit

dan komposisi penduduk

4. Pelestarian Lingkungan Menkes utk Rakerkeswil Barat

1971

198

0

2010

Usia

produktif

adalah

Kelompok

‘rentan’

1980

Page 8: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Sumber IHME: 2010

Beban Penyakit di Indonesia

Page 9: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Perubahan Beban Penyakit 1990 – 2010 dan

2015 di Indonesia Sumber: Global Burden of Disease, 2010 dan Health Sector Review (2014)

Page 10: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Tantangan

Pembangunan Kesehatan

Derajat

kesehatan

rakyat yg

setinggi-

tingginya

10

Page 11: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

III.Permasalahan Tenaga Kesehatan di

Indonesia

1. Jumlah Tenaga Kesehatan masih kurang

2. Distribusi Tenaga Kesehatan yang tidak

merata

3. Mutu atau kualitas yang belum memadai

4. Kualifikasi Tenaga Kesehatan masih

banyak yang belum D III

Page 12: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

III.Permasalahan Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang

Page 13: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

No Jenis Tenaga Puskesmas

kawasan Perkotaan Puskesmas

kawasan Pedesaan Puskesmas kawasan

Terpencil dan

Sangat Terpencil

Non Rawat

Inap Rawat

Inap Non

Rawat

Inap

Rawat

Inap Non Rawat

Inap Rawat

Inap

1. Dokter atau DLP 1 2 1 2 1 2

2. Dokter Gigi 1 1 1 1 1 1

3. Perawat 5 8 5 8 5 8 4. Bidan 4 7 4 7 4 7

5. Tenaga kesmas 2 2 1 1 1 1

6. Tenaga Kesling 1 1 1 1 1 1 7. Ahli teknologi

laboratorium medik 1 1 1 1 1 1

8. Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2

9. Tenaga Kefarmasian 1 2 1 1 1 1 10. Tenaga administrasi 3 3 2 2 2 2

11. Pekarya 2 2 1 1 1 1

Jumlah: 22 31 19 27 19 27

PERMENKES No. 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS

STANDAR KETENAGAAN DI PUSKESMAS

Page 14: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

STANDAR KETENAGAAN DI RS TIPE C

Permenkes No. 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan RS

14

SDM RS Kelas C, terdiri atas:

a. tenaga medis;

b. tenaga kefarmasian;

c. tenaga keperawatan;

d. tenaga kesehatan lain;

e. tenaga nonkesehatan.

Tenaga medis paling sedikit terdiri atas:

a. 9 (sembilan) dokter umum untuk pelayanan medik

dasar;

b. 2 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi

mulut;

c. 2 dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan

medik spesialis dasar;

d. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan

medik spesialis penunjang; dan

e. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis

pelayanan medik spesialis gigi mulut.

Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas:

a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;

b. 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 4 (empat) orang tenaga

teknis kefarmasian;

c. 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis

kefarmasian;

d. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang dapat

merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga

teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah

Sakit.

Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur.

Page 15: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Target dan Realisasi Tenaga Kesehatan

per 100.000 Penduduk

JENIS TENAGA

KESEHATAN

RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000 PENDUDUK PERKIRAAN

STATUS CAPAIAN

TERHADAP

TARGET

RENSTRA

TARGET

RPTK

TAHUN 2014

REALISASI

TAHUN 2012

REALISASI

TAHUN

2013

REALISASI

TAHUN 2014

Dokter Spesialis 10 9 9,9 10,3

Dokter Umum 40 36 38,1 39,5

Dokter Gigi 12 9 9,9 10,1

Apoteker 9 0,91 9,2 19

Bidan 100 76,4 80,8 98,4

Perawat 158 93,6 110,9 100,6

Tenaga Gizi 10 3,8 4,9 8,1

Tenaga Sanitasi

Lingkungan

15 4,2 4,9 4,3

Tenaga Kesehatan

Masyarakat

13 8,4 9,3 9,4

Sudah tercapai Kemungkinan tercapai tahun 2015 Belum tercapai

Page 16: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Keadaan Tenaga Kesehatan Puskesmas

di Indonesia

No Kondisi

Ketenagaan

Jumlah

Puskesmas

1 Puskesmas

yang memiliki

tenaga sesuai

standar

1.015

2 Puskesmas

belum memiliki

tenaga sesuai

standar

8.640

TOTAL 9.655

Jenis Nakes Kekurangan

TH 2014

Dokter Umum 2.513

Dokter Gigi 4.526

Perawat 7.901

Bidan 6.861

Tenaga farmasi 4.086

Kesmas 3.180

Sanitarian 3.367

Gizi 5.721

Analis Kesehatan 5.701

T O T A L 43.856

Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan Permenkes

75/2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

Sumber data : Badan PPSDMK, 1 Oktober 2014

Page 17: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

12,7

13,7

16,8

18,6

21,3

23,2

24,0

24,3

26,1

30,4

33,8

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Lampung

Sumatera Selatan

INDONESIA

Riau

Jambi

Sumatera Utara

Bengkulu

Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Riau

Aceh

Sumatera Barat

RASIO DOKTER UMUM PER 100.000 PENDUDUK

DI REGIONAL SUMATERA TAHUN 2014

Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id tanggal 1 Desember 2014

Rasio dokter umum per 100.000 penduduk di regional Sumatera berkisar 12,7 – 33,8, dengan rasio tertinggi di

Provinsi Sumatera Barat dan terendah di Provinsi Lampung. Berdasarkan target kebutuhan tenaga kesehatan tahun

2014 (Kepmenkokesra No. 54 tahun 2013) rasio dokter umum 40 per 100.000 penduduk, provinsi di regional Sumatera

belum mencapai target.

Target tahun 2014

40 dokter umum per

100.000 penduduk

12

Page 18: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

10,5 12,0 12,1 12,6 13,7

15,2 15,8

17,8 18,6 19,1

22,5 29,2

36,4

0 10 20 30 40

Indragiri Hilir

Rokan Hulu

Indragiri Hulu

Kepulauan Meranti

RIAU

Pelalawan

Kota Pekanbaru

RASIO DOKTER UMUM PER 100.000 PENDUDUK

DI PROVINSI RIAU TAHUN 2014

Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id tanggal 1 Desember 2014

Rasio dokter umum di Provinsi Riau yaitu 18,6 per 100.000 penduduk, dengan rasio tertinggi di Kota Pekanbaru

(36,4) dan rasio terendah di Kabupaten Indragiri Hilir (10,5). Berdasarkan target kebutuhan tenaga kesehatan tahun

2014 (Kepmenkokesra No. 54 tahun 2013) rasio dokter umum 40 per 100.000 penduduk, tingkat provinsi maupun

kabupaten/kota belum mencapai target.

Target tahun 2014

40 dokter umum per

100.000 penduduk

13

Page 19: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

2,8

3,4

4,5

5,2

5,5

5,9

6,1

6,1

6,8

7,0

8,0

0 2 4 6 8 10 12

Sumatera Selatan

Lampung

Kepulauan Bangka Belitung

INDONESIA

Jambi

Aceh

Bengkulu

Riau

Sumatera Utara

Kepulauan Riau

Sumatera Barat

RASIO DOKTER GIGI PER 100.000 PENDUDUK

DI REGIONAL SUMATERA TAHUN 2014

Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id tanggal 1 Desember 2014

Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk di regional Sumatera berkisar 2,8 – 8,0 dengan rasio tertinggi di Provinsi

Sumatera Barat dan terendah di Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan target kebutuhan tenaga kesehatan tahun

2014 (Kepmenkokesra No. 54 tahun 2013) rasio dokter gigi 12 per 100.000 penduduk, semua provinsi di regional

sumatera belum mencapai target.

Target tahun 2014

12 dokter gigi per

100.000 penduduk

15

Page 20: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

85,4

109,9

110,2

117,2

127,5

147,3

155,7

178,2

185,0

193,5

230,1

0 50 100 150 200 250

Lampung

Riau

Sumatera Selatan

INDONESIA

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Jambi

Bengkulu

Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Riau

Aceh

RASIO PERAWAT PER 100.000 PENDUDUK

DI REGIONAL SUMATERA TAHUN 2014

Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id tanggal 1 Desember 2014

Rasio perawat di regional Sumatera memiliki rentang 85,4 – 230,1 per 100.000 penduduk. Rasio tertinggi di Provinsi

Aceh dan terendah Provinsi Lampung. Berdasarkan target kebutuhan tenaga kesehatan tahun 2014 (Kepmenkokesra

No. 54 tahun 2013) rasio perawat 158 per 100.000 penduduk, 4 provinsi di regional Sumatera telah mencapai target.

Target tahun 2014

158 perawat per

100.000 penduduk

18

Page 21: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

64,4 67,3

73,6 75,1

87,2 93,0 94,2

104,5 108,8 109,9 111,9

153,1 218,1

0 50 100 150 200 250

Kampar

Indragiri Hilir

Indragiri Hulu

Bengkalis

Kuantan Singingi

Siak

Kota Pekanbaru

RASIO PERAWAT PER 100.000 PENDUDUK

DI PROVINSI RIAU TAHUN 2014

Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id tanggal 1 Desember 2014

Rasio perawat di Provinsi Riau yaitu 109,9 per 100.000 penduduk, dengan rasio tertinggi di Kota Pekanbaru (218,1)

dan terendah Kabupaten Kampar (64,4). Berdasarkan target kebutuhan tenaga kesehatan tahun 2014

(Kepmenkokesra No. 54 tahun 2013) rasio perawat 158 per 100.000 penduduk, hanya 1 kota telah mencapai target.

Target tahun 2014

158 perawat per

100.000 penduduk

19

Page 22: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

47,2

54,2

57,6

60,1

65,0

70,4

90,7

95,3

100,4

139,5

201,7

0 50 100 150 200 250

Lampung

INDONESIA

Kepulauan Riau

Sumatera Selatan

Kepulauan Bangka Belitung

Riau

Sumatera Barat

Jambi

Sumatera Utara

Bengkulu

Aceh

RASIO BIDAN PER 100.000 PENDUDUK

DI REGIONAL SUMATERA TAHUN 2014

Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id tanggal 1 Desember 2014

Rasio bidan di regional Sumatera memiliki rentang 47,2 – 201,7 per 100.000 penduduk, dengan rasio tertinggi di

Provinsi Aceh dan terendah di Provinsi Lampung. Berdasarkan target kebutuhan tenaga kesehatan tahun 2014

(Kepmenkokesra No. 54 tahun 2013) rasio bidan 100 per 100.000 penduduk, hanya 3 provinsi di regional Sumatera

telah mencapai target.

Target tahun 2014

100 bidan per 100.000

penduduk

21

Page 23: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

53,3

56,2

56,4

63,5

65,5

70,4

73,4

83,2

85,7

88,9

92,0

93,6

93,9

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Bengkalis

Indragiri Hilir

Kampar

Rokan Hulu

Kota Pekanbaru

RIAU

Rokan Hilir

Siak

Pelalawan

Kepulauan Meranti

Kota Dumai

Kuantan Singingi

Indragiri Hulu

RASIO BIDAN PER 100.000 PENDUDUK

DI PROVINSI RIAU TAHUN 2014

Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id tanggal 1 Desember 2014

Rasio bidan di Provinsi Riau yaitu 70,4 per 100.000 penduduk, dengan rasio tertinggi di Kabupaten Indragiri Hulu

(93,9) dan terendah Kabupaten Bengkalis (53,3). Berdasarkan target kebutuhan tenaga kesehatan tahun 2014

(Kepmenkokesra No. 54 tahun 2013) rasio bidan 100 per 100.000 penduduk, tingkat provinsi dan kabupaten/kota

belum mencapai target.

Target tahun 2014

100 bidan per 100.000

penduduk

22

Page 24: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

PUSKESMAS TANPA TENAGA KESEHATAN

PROVINSI RIAU TAHUN 2014

NO TENAGA KESEHATAN JUMLAH

PUSKESMA

S

JUMLAH PUSKESMAS TANPA

NAKES

JUMLAH PUSK %

1 DOKTER UMUM

207

13 6,28%

2 DOKTER GIGI 57 27,54%

3 PERAWAT 11 5,31%

PERAWAT GIGI 86 41,55%

4 BIDAN 8 3,86%

5 TENAGA KEFARMASIAN 63 30,43%

6 TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 55 26,57%

7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 85 41,06%

8 TENAGA GIZI 88 42,51%

9 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK 80 38,65%

Sumber : Dokumen Rencana Kebutuhan SDMK Tahun 2015

Page 25: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

TABEL PUSKESMAS TANPA NAKES DI KABUPATEN/KOTA

PROVINSI RIAU TAHUN 2014

KABUPATEN JML

PUSK

DOKTER UMUM DOKTER GIGI PERAWAT PERAWAT GIGI BIDAN

JML

PUSK %

JML

PUSK %

JML

PUSK %

JML

PUSK %

JML

PUSK %

Kab. Kuantan Singingi 21

2 9,52%

9 42,86%

- 0,00%

17 80,95%

1 4,76%

Kab. Indragiri Hulu 18

1 5,56%

9 50,00%

2 11,11%

4 22,22%

1 5,56%

Kab. Indragiri Hilir 25

5 20,00%

18 72,00%

2 8,00%

11 44,00%

1 4,00%

Kab. Pelalawan 12

- 0,00%

1 8,33%

- 0,00%

4 33,33%

- 0,00%

Kab. Siak 15

- 0,00%

- 0,00%

1 6,67%

2 13,33%

- 0,00%

Kab. Kampar 29

3 10,34%

10 34,48%

3 10,34%

13 44,83%

3 10,34%

Kab. Rokan Hulu 21

- 0,00%

2 9,52%

1 4,76%

12 57,14%

- 0,00%

Kab. Bengkalis 11

- 0,00%

1 9,09%

- 0,00%

9 81,82%

- 0,00%

Kab. Rokan Hilir 17

2 11,76%

6 35,29%

2 11,76%

7 41,18%

2 11,76%

Kab. Kep. Meranti 9

- 0,00%

1 11,11%

- 0,00%

7 77,78%

- 0,00%

Kota Pekan Baru 20

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

Kota Dumai 9

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

Sumber : Dokumen Rencana Kebutuhan SDMK

Tahun 2015

Page 26: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Lanjutan

KABUPATEN JML

PUSK

TENAGA

KEFARMASIAN

TENAGA

KESEHATAN

MASYARAKAT

TENAGA

KESEHATAN

LINGKUNGAN

TENAGA GIZI

AHLI

TEKNOLOGI

LABORATORIUM

MEDIK

JML

PUSK %

JML

PUSK %

JML

PUSK %

JML

PUSK %

JML

PUSK %

Kab. Kuantan Singingi 21

14 66,67%

12 57,14%

16 76,19%

12 57,14%

19 90,48%

Kab. Indragiri Hulu 18

5 27,78%

5 27,78%

8 44,44%

7 38,89%

7 38,89%

Kab. Indragiri Hilir 25

14 56,00%

6 24,00%

8 32,00%

17 68,00%

13 52,00%

Kab. Pelalawan 12

- 0,00%

- 0,00%

2 16,67%

8 66,67%

2 16,67%

Kab. Siak 15

4 26,67%

1 6,67%

1 6,67%

2 13,33%

2 13,33%

Kab. Kampar 29

8 27,59%

6 20,69%

16 55,17%

14 48,28%

8 27,59%

Kab. Rokan Hulu 21

6 28,57%

11 52,38%

14 66,67%

11 52,38%

2 9,52%

Kab. Bengkalis 11

3 27,27%

1 9,09%

5 45,45%

3 27,27%

10 90,91%

Kab. Rokan Hilir 17

7 41,18%

6 35,29%

7 41,18%

13 76,47%

6 35,29%

Kab. Kep. Meranti 9

1 11,11%

6 66,67%

6 66,67%

1 11,11%

5 55,56%

Kota Pekan Baru 20

1 5,00%

1 5,00%

2 10,00%

- 0,00%

6 30,00%

Kota Dumai 9

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

- 0,00%

Sumber : Dokumen Rencana Kebutuhan SDMK Tahun 2015

Page 27: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

III.Permasalahan Tenaga Kesehatan

Distribusi Belum Merata

Page 28: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Sebaran SDM Kesehatan di Indonesia Tahun 2013

Page 29: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Ketersediaan, Kebutuhan, Kelebihan, dan Kekurangan

Tenaga Medis RS di Indonesia Tahun 2015

NO TENAGA KESEHATAN KEADAAN KEBUTUHAN

STANDAR KELEBIHAN KEKURANGAN

1 DR SP ANAK 5.250 3.469 2.555 774

2 DR SP OBGYN 6.251 3.479 3.438 666 3 DR SP PENYAKIT DALAM 4.877 3.376 2.245 744

4 DR SP BEDAH 4.239 3.364 1.781 906

5 DR SP RADIOLOGI 2.108 2.422 678 992

6 DR SP REHAB MEDIK 725 738 424 437

7 DR SP ANASTESI 3.362 1.689 2.091 418

8 DR SP JANTUNG PD 1.181 571 929 319

9 DR SP SYARAF 1.826 381 1.520 75

10 DR SP PARU 1.095 440 843 188

11 DR SP MATA 2.434 483 1.998 47

12 DR SP THT 2.295 338 1.986 29

13 DR SP PATOLOGI KLINIK 1.010 1.277 383 650

14 DR SP KESEHATAN JIWA 917 496 595 174

15 DR SP PATOLOGI ANATOMI 467 701 256 490

16 DR UMUM 22.755 13.008 11.132 1.385

17 DR GIGI 4.714 3.103 2.267 656

18 DR GIGI SP 798 5.176 306 4.684

Sumber : Badan PPSDMK, 1 Oktober 2014

Page 30: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

KETERSEDIAAN, KEBUTUHAN, KEKURANGAN, DAN KELEBIHAN TENAGA

KESEHATAN PUSKESMAS PROVINSI RIAU TAHUN 2014

NO TENAGA KESEHATAN JUMLAH

PUSKESMAS KEADAAN STANDAR KELEBIHAN KEKURANGAN

1 DOKTER UMUM

207

565 282 314 31

2 DOKTER GIGI 211 207 67 63

3 PERAWAT 2.574 1.260 1.457 143

PERAWAT GIGI 170 207 55 92

4 BIDAN 3.017 1.053 2.051 87

5 TENAGA KEFARMASIAN 288 207 144 63

6 TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

473 207 327 61

7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN

181 207 65 91

8 TENAGA GIZI 149 282 23 156

9 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

169 207 48 86

Sumber : Dokumen Rencana Kebutuhan SDMK Tahun 2015

Page 31: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

III.Permasalahan Tenaga Kesehatan

Mutu Belum Memadai

Page 32: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Hasil Uji Kompetensi Ners, Perawat, Bidan

PARAMETER Profesi

Ners

DIII

Keperawatan

DIII

Kebidanan

Periode Juni – Juli

Nilai Batas Lulus 46,70 42,16 40,14

% Kelulusan 57,81 47,81 64,65

Periode November - Desember

Nilai Batas Lulus 46,70 44,48 40,28

% Kelulusan 46,20 59,90 76,32

Data Lulusan Uji Kompetensi per November 2014

Page 33: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

NAKES YANG MEMILIKI STR DI RIAU

NO PROFESI JUMLAH

1 PERAWAT 14.388

2 BIDAN 17.317

3 FISIOTERAPI 191

4 PERAWAT GIGI 254

5 REFRAKSI OPTISIEN 60

6 TERAPI WICARA 10

7 RADIOGRAFER 128

8 OKUPASI TERAPIS 6

9 AHLI GIZI 423

10 REKAM MEDIS 255

11 TEKNIS GIGI 46

12 SANITARIAN 15

NO PROFESI JUMLAH 13 TEKNIK ELEKTROMEDIK 30 14 ANALIS KESEHATAN 698 15 PERAWAT ANESTESI 104 16 AKUPUNKTUR TERAPIS - 17 FISIKAWAN MEDIS 1 18 ORTOTIS PROSTETIK 2 19 TRANSFUSI DARAH 11

20 TEKNIK

KARDIOVASKULAR - 21 KESMAS - 22 P3KMI - 23 IPKESTRAKI - 24 IPK -

JUMLAH 33.939

Sumber: Data Registrasi MTKI per Februari 2015

Page 34: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

III.Permasalahan Tenaga Kesehatan

Kualifikasi Tenaga Kesehatan Masih

Banyak di Bawah D III

Page 35: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Kualifikasi Tenaga Kesehatan yang belum Setara

D3 (Ahli Madya)

Data per 31 Desember 2012

7084

10063

4835

2243

2131

4041

2411

3680

983

2414

12793

10396

11319

2830

11586

2019

2869

2512

6127

8777

2240

3144

2019

3173

4776

4103

2272

653

781

4755

2605

1244

3664

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

ACE

H

SUM

UT

SUM

BAR

RIA

U

JAM

BI

SUM

SEL

BEN

GKU

LU

LAM

PUN

G

BAB

EL

KEPR

I

DK

I JKT

JABA

R

JATE

NG

DIY

JATI

M

BAN

TEN

BALI

NTB

NTT

KALB

AR

KALT

ENG

KALS

EL

KALT

IM

SULU

T

SULT

ENG

SULS

EL

SULT

RA

GR

NTL

O

SULB

AR

MA

LUKU

MA

LUT

PAPU

A…

PAPU

A

146.542

Page 36: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

IV. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan

dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Page 37: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I

2005 -2009

UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak

ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan

Bangkes

diarahkan untuk

meningkatkan

akses dan mutu

yankes

Akses

masyarakat thp

yankes yang

berkualitas telah

lebih

berkembang dan

meningkat

Akses

masyarakat

terhadap yankes

yang berkualitas

telah mulai

mantap

Kes masyarakat

thp yankes

yang

berkualitas

telah

menjangkau

dan merata di

seluruh wilayah

Indonesia

VISI:

MASYARAKAT

SEHAT

YANG MANDIRI

DAN

BERKEADILAN

RPJMN II

2010-2014

RPJMN III

2015 -2019

RPJMN IV

2020 -2025

KURATIF-REHABILITATIF

37

Page 38: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Target RPJMN dalam Pemenuhan Tenaga

Kesehatan di Puskesmas dan RS

5.600 puskesmas

yang minimal

memiliki 5

jenis tenaga

kesehatan

Preventif dan

Promotif

(UKM)

60% RS Kab/Kota kelas

C yang memiliki 4

dokter spesialis

dasar dan 3 dokter

spesialis

penunjang.

Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesenatan

Lingkungan, Ahli teknologi laboratorium medik

(Analis Kesehatan, Tenaga gizi dan kefarmasian

Page 39: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

RPJMN 2015-2019 SASARAN

Meningkatnya Ketersediaan dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan Sesuai dengan Standar Pelayanan Kesehatan

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (IKP)

NO INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah puskesmas yang

minimal memiliki 5 jenis

tenaga kesehatan

1.200 2.000 3.000 4.200 5.600

2 Persentase RS Kab/Kota

kelas C yang memiliki 4

dokter spesialis dasar

dan 3 dokter spesialis

penunjang.

30 35 40 50 60

3 Jumlah SDM Kesehatan

yang ditingkatkan

kompetensinya

(kumulatif)

10.200 21.510 33.060 44.850 56.910

Page 40: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

RENSTRA KEMKES 2015-2019

Sasaran program PPSDM :

Meningkatnya ketersediaan dan mutu SDMK sesuai standar

pelayanan kesehatan.

Strategi:

1. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di fasyankes dengan

prioritas di DTPK melalui penempatan tenaga kesehatan yang

baru lulus (affirmative policy);

2. Peningkatan mutu nakes melalui peningkatan kompetensi,

pelatihan, dan sertifikasi seluruh jenis nakes;

3. Peningkatan kualifikasi nakes termasuk pengembangan dokter

spesialis dan dokter layanan primer;

4. Pengembangan insentif finansial dan non-finansial bagi nakes;

serta

5. Pengembangan sistem pendataan nakes dan upaya

pengendalian dan pengawasan nakes.

Page 41: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

INDIKATOR DAN TARGET RENSTRA

INDIKATOR KINERJA PROGRAM(IKP)

NO INDIKATOR

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah puskesmas yang

minimal memiliki 5 jenis

tenaga kesehatan 1.200 2.000 3.000 4.200 5.600

2 Persentase RS Kab/Kota

kelas C yang memiliki 4

dokter spesialis dasar

dan 3 dokter spesialis

penunjang.

30 35 40 50 60

3 Jumlah SDM Kesehatan

yang ditingkatkan

kompetensinya

(kumulatif)

10.200 21.510 33.060 44.850 56.910

Page 42: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

EVALUASI PROGRAM INTERNSIP

(AIPKI dan Badan Litbangkes)

Sejak Tahun 2010 sd 2014, telah

dilaksanakan evaluasi Program

Internsip, sebagai berikut:

1. Assesment Pelaksanaan

Internsip: ditujukan untuk

mengevaluasi pelaksanaan

program setelah program

berjalan 1 tahun;

2. Kajian Program Internsip:

ditujukan untuk

mengevaluasi pelaksanaan

program secara keseluruhan

baik aspek pelaksanaan di

lapangan, pencapaian tujuan,

manajemen dan dukungan

dari stakeholder

3. Kajian cost benefit analysis:

ditujukan untuk mengetahui

manfaat program

dibandingkan dengan

besaran anggaran yang

dikeluarkan

Evaluasi Tahun 2014 • Program Internsip Dokter

Indonesia (PIDI) memiliki peranan dalam penyiapan mutu dan profesionalisme dokter Indonesia serta membantu sistem pelayanan kesehatan

• Pemahiran, pemandirian dan profesionalisme dokter akan mebdekatkan pelayanan kesehatan pada budaya keselamatan pasien (patient safety)

• Pemahiran, pemandirian dan profesionalisme pada 7 area kompetensi inti dokter melalui proses Internsip berkisar antara 68,4% sd 94,4%

• Terdapat beberapa kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan PIDI, khususnya berkaitan dengan BBH, honor pendamping dan persyaratan fasilitas pelayanan kesehatan serta dukungan logistik dan manajemen

Survei Peserta Internsip

Peningkatan Pemahiran Berdasarkan

Persepsi Peserta dan Pendamping

27%

69%

4% MAMPU

TIDAKMAMPU

SANGATTIDAKMAMPU

Pertanyaan:

Apakah anda mampu menjadi dokter layanan primer

tanpa melalui proses Internsip?

Page 43: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

N

O TAHUN

JUML

AH FK

JUMLAH

PESERTA

1 2010 2 401

2 2011 11 1141

3 2012 24 2115

4 2013 43 4974

5 2014 50 4460

PESERTA JUMLAH FK DAN PESERTA

YANG MENGIKUTI INTERNSIP WAHANA

DISTRIBUSI PESERTA

NO TAHUN PESERTA

1 2015 6.500

2 2016 6.500

3 2017 6.500

4 2018 6.500

5 2019 6.500

PREDIKSI PESERTA 2015-2019

NO URAIAN JUMLA

H

1 Jumlah peserta 14.630

2 Jumlah Peserta selesai

Internsip 10.170

3 Jumlah peserta sedang

Internsip 4.460

3 Jumlah wahana (RS :479

dan Puskesmas:652) 1.131

4 Jumlah dokter pendamping 1.691

5 Jumlah FK 50

7 Jumlah Propinsi yang di

gunakan Internsip 34

Page 44: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

REKAP KEBERADAAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT AKTIF

RIAU PER 10 MARET 2015

NO. KABUPATEN/

KOTA

DOKTER SPESIALIS

DOKTER UMUM DOKTER GIGI BIDAN TOTAL

B T ST ∑ B T ST ∑ B T ST ∑ B T ST ∑ B T ST ∑

1 Kab. Indragiri Hulu

- - - - - 3 3 6 - 3 2 5

32

68

69

169

32

74 74

180

2 Kab. Indragiri Hilir

- - - - - 13 7 20 - 8 3 11 7

51

81

139

7

72

91

170

3 Kab. Kampar - - - - - 2 - 2 - 4 1 5

95

70

81

246

95

76 82

253

4 Kab. Bengkalis - 1 - 1 3 1 - 4 - - - -

59

20 -

79

62

22

-

84

5 Kab. Pelalawan - - - - - 2 2 4 - 2 2 4

67

37

12

116

67

41 16

124

6 Kab. Rokan Hulu - - - - - 12 3 15 - 12 - 12

25 111

17

153

25

135

20

180

7 Kab. Rokan Hilir - - - - - 5 - 5 - 3 - 3

75

59 2

136

75

67

2

144

8 Kab. Siak - - - - - - 1 1 - - - -

55

54 -

109

55

54

1

110

9 Kab. Kuantan Sengingi

- - - - - 8 - 8 - 5 - 5

82 112

-

194

82

125

-

207

10 Kab. Kepulauan Meranti

- 1 - 1 - 7 1 8 - 2 - 2

32

36 -

68

32

46

1

79

11 Kota Pekan Baru - - - - 23 - - 23 - - - - - - -

-

23

-

-

23

12 Kota Dumai - - - - - - - - - - - -

44

12 4

60

44

12

4

60

TOTAL - 2 - 2 26 53 17 96 - 39 8 47

573

630

266

1.469

599

724

291

1.614

Sumber Biro Kepegawaian Kemkes 2015

Page 45: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

REKAP PENGANGKATAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT

RIAU PERIODE APRIL 2015

NO KABUPATEN/KOTA DOKTER UMUM DOKTER GIGI TOTAL

B T ST JML B T ST JML B T ST JML

1 Kab. Indragiri Hulu - - - - - - - - - - - -

2 Kab. Indragiri Hilir - - - - - - - - - - - -

3 Kab. Kampar - - 1 1 - - 1 1 - - 2 2

4 Kab. Bengkalis - - - - - - - - - - - -

5 Kab. Pelalawan - - - - - - - - - - - -

6 Kab. Rokan Hulu - 1 - 1 - - - - - 1 - 1

7 Kab. Rokan Hilir - - - - - - - - - - - -

8 Kab. Siak - - - - - - - - - - - -

9 Kab. Kuantan Sengingi - - - - - - - - - - - -

10 Kab. Kepulauan Meranti - - - - - - - - - - - -

11 Kota Pekan Baru - - - - - - - - - - - -

12 Kota Dumai - - - - - - - - - - - -

TOTAL - 1 1 2 - - 1 1 - 1 2 3

Sumber Biro Kepegawaian Kemkes 2015

Page 46: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

V. Kegiatan Prioritas 3. Penempatan Tenaga Kesehatan Dengan

Team Based

Page 47: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Memberikan pelayanan

kesehatan untuk

menjangkau remote area

Menjaga keberlangsungan

pelayanan kesehatan

Menangani masalah

kesehatan sesuai

kebutuhan daerah

Meningkatkan retensi

nakes yg bertugas

Penggerakkan

pemberdayaan masyarakat

Pelayanan terintegrasi

Peningkatan & pemerataan

pelayanan

• Penyelenggaraan

UKM tingkat

pertama

• Penyelenggaraan

UKP tingkat

pertama

Fungsi Puskesmas

Tujuan Team Based

PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN DI LAYANAN

KESEHATAN PRIMER DENGAN METODE TEAM-

BASED

Page 48: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

48

Tahun 2015 LOKUS di 44 Kab 120 Pusk

Tahun Jml

Prov Jml Kab/

Kota

Jml

Puskes-

mas

Jml Nakes

(K)

2015 16 44 120 960

2016 17 54 130 1.040

2017 18 59 140 1.120

2018 19 64 150 1.200

2019 20 69 160 1.280

RENCANA PENEMPATAN NAKES

DENGAN TEAM BASED TAHUN 2015 - 2019

• Kepala Dinas

Kesehatan di 44

Kab/kota DTPK agar

mempersiapkan

Puskesmas yang

telah ditetapkan (120

Puskesmas) dan

memanfaatkan Team

Based (Intervensi

berbasis Tim) yang

akan diturunkan pada

April 2015.

• Kab/kota agar

melakukan

penguatan upaya

untuk menjadikan

Puskesmas yang

memenuhi standard

pelayanan sesuai

PMK 05/2014 dan PMK

75/2014.

ARAHAN MENTERI

Page 49: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

RENCANA PENEMPATAN TENAGA

KESEHATAN BERBASIS TIM (TEAM BASED) DI

PROVINSI RIAU TAHUN 2015

49

No Kabupaten No Puskesmas

1 Kab Indragiri Hilir 1 Sungai Guntung

2 Kab Bengkalis 1 Tanjung Medang

2 Selat Baru

3 Kab Rokan Hilir 1 Sinaboi

4 Kab Kepulauan Meranti 1 Tanjung Samak

Page 50: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

V. Kegiatan Prioritas

4. Pendidikan Berkelanjutan (Tugas Belajar

Diploma & Strata dan Program Bantuan

PDS/PDGS)

Page 51: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

0

20

40

60

80

100

120

140

ACEH SUMUT SUMBAR KEP. RIAU RIAU JAMBI KEP.BABEL

SUMSEL BENGKULU

LAMPUNG

D-3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D-IV 98 23 42 47 22 26 40 36 82 86

S1 16 54 122 41 31 25 16 7 13 32

S2 114 109 101 25 22 49 17 30 91 60

S3 3 4 4 0 0 2 0 1 3 5

Profesi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ax

is T

itle

Jumlah Peserta Tubel Diploma & Strata regional Sumatera periode

2008-2014

Sumber Pustanserdik 2015

Page 52: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Jumlah Peserta Tubel Diploma Strata Kemkes Asal Provinsi Riau

Menurut jenjang Pendidikan Periode 2008-2014

2009 2010 2011 2012 2013 2014

D-IV 7 5 10 0 0 0

S-1 7 0 19 0 2 3

S-2 0 0 8 6 4 4

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Sumber Pustanserdik 2015

Page 53: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Peserta Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/

Dokter Gigi Spesialis Regional Sumatera 2008-2014

Sumber Pustanserdik 2015

0

50

100

150

200

250

300

350

ACEH SUMUT SUMBAR KEPRI RIAU JAMBI BABEL SUMSEL BENGKULU

LAMPUNG

Jumlah Peserta PPDS/PPDGS 304 317 329 98 187 158 68 139 128 133

Jumlah Peserta PPDS/PPDGS Regional Sumatera

Page 54: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Jumlah Peserta PPDS/PPDGS Riau, peminatan 4

spesialisasi dasar dan BM, 2008-2014

0

1

2

3

ProvRiau

KuantanSingingi

IndragiriHulu

IndragriHilir

Pelalawan

Siak Kampar RokanHulu

Bengkalis

RokanHilir

Kep.Meranti

Pekanbaru

Dumai

Sp.PD 0 1 1 2 3 0 3 1 3 2 2 3 1

Sp.B 0 1 0 3 2 2 1 1 2 1 2 1 3

Sp.A 0 2 0 3 0 2 1 2 2 1 0 5 4

Sp.OG 2 1 1 2 2 1 0 1 2 1 1 2 1

Sp.BM 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

JU

ML

AH

Sumber Pustanserdik 2015

Page 55: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

Jumlah Peserta PPDS/PPDGS Kemkes asal Provinsi

Riau 2008-2014

SPESIALIS 4 DASAR SPESIALIS 4 PENUNJANG Sp.BM Sp.LAI

NNYA Jumlah

Sp.PD Sp.B Sp.A Sp.OG Sp.An Sp.PK Sp.Rad Sp.RM Sp.BM Sp. PA

22 19 22 17 18 13 10 6 3 3 54 187

Page 56: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

V. Kegiatan Prioritas 5. Pendidikan dan Pelatihan Aparatur

Page 57: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

JENIS PELATIHAN PUSDIKLAT APARATUR

TAHUN 2015 - 2019

NO. JENIS

PELATIHAN

2015

(PESERTA)

2016

(PESERTA)

2017

(PESERTA)

2018

(PESERTA)

2019

(PESERT

A)

1 *Diklat PIM II, III,

dan IV

260 300 300

300

300

2 *Prajabatan II dan

III

3.500 2..000 2.000

2.000

2.000

3 *Pelatihan TKHI

dan PPIH

1.757 1..800 1.800 1.800 1..800

4 **Pelatihan

Manajemen

Kesehatan

1.149

(Menunjang

JKN 750)

1.400 1.400

1,400

1.400

5 **Pelatihan Teknis

Kesehatan

1.761

Menunjang

MDGs

1.900 1.900

1.900

1.900

6 **Pelatihan

Fungsional

Kesehatan

573 600 600

600

600

Total 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000

Page 58: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

V. Kegiatan Prioritas 6. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga

Kesehatan

Page 59: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN UPAYA PERCEPATAN PENDIDIKAN

NO KEGIATAN MITRA KERJA JADUAL

1 Identifikasi jumlah PNS yang berpendidikan di

bawah Diploma III

Dinkes Prov/Kab/Kota, RS

Pemerintah & Swasta, TNI &

POLRI

Desember 2014 -

Januari 2015

2 Identifikasi PT kesehatan yang terakreditasi A dan B Ditjen Dikti, PDPT Desember 2014

3 Telaah dan melaporkan ke Ibu Menkes, mengirim

surat kepada Men PAN & RB, Men Ristek & Dikti

dan kepala BKN

Setjen Desember 2014

4 Pembahasan awal dg Men PAN & RB, Men Ristek &

Dikti dan kepala BKN SKB

Men PAN & RB, Men Ristek &

Dikti dan kepala BKN

Januari – Maret

2015

5 Pembahasan percepatan pendidikan dg Ditjen Dikti

Kepmen Ristek dan Dikti

Ditjen Dikti, OP, Januari – Juni

2015

6 Pembahasan dg Universitas Terbuka dan

penyusunan modul dll (program lain selain

keperawatan dan kebidanan) MOU

Ditjen Dikti, Universitas

Terbuka, Poltekes

Januari – Juni

2015

7 Pengajuan ijin RPL dan ijin penyelenggaraan

percepatan pendidikan

Seluruh Poltekes Januari – Mei

2015

8 Pengembangan PJJ dg 2 USBJJ di Kupang dan

Samarinda dan Pembukaan Prodi PJJ di Poltekes

Jakarta

Poltekes dan Dinkes Provinsi

sekitar

Januari – Juni

2015

9 Pengajuan anggaran untuk mendukung program

percepatan pendidikan

BAPPENAS, Setjen, Ditjen

Dikti

April – Juli 2015

10 Penerimaan mahasiswa Program Percepatan

Pendidikan

11 Launching program percepatan pendidikan November 2015

Page 60: PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM · PDF fileSDM Kesehatan di Indonesia 40 dalam Peta Global Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold

TERIMA KASIH

60