138
www.ditptksd.go.id

Panduanguru Mmp Kelasrendah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oke

Citation preview

Page 1: Panduanguru Mmp Kelasrendah

www.ditptksd.go.id

Page 2: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Panduan untuk Guru

Membaca dan Menulis Permulaan

untuk Sekolah Dasar Kelas 1,2,3

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

JAKARTA 2009

www.ditptksd.go.id

Page 3: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan ii

Dicetak oleh:

Kegiatan Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Sekolah Dasar

Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional

Jakarta 2009

www.ditptksd.go.id

Page 4: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan iii

KATA PENGANTAR

Peningkatan mutu pengajaran membaca, menulis, dan berhitung di sekolah dasar

merupakan salah satu program Direktorat Pembinaan TK dan SD. Program ini sejalan

dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika dan bahasa Indonesia di

sekolah dasar.

Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai amanat dari Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, menuntut sekolah

untuk secara aktif berperan sebagai subyek pendidikan. Sekolah bukan hanya sebagai

pelaksana kurikulum tetapi juga harus mengembangkan kurikulum serta

melaksanakannya sesuai dengan kondisi setempat. Tuntutan ini bukanlah sesuatu yang

mudah untuk dilaksanakan, karena selama ini kurikulum disusun secara nasional.

Dengan demikian guru dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalismenya melalui

pengembangan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran.

Penyusunan Panduan Untuk Guru Membaca dan Menulis Permulaan di Sekolah Dasar

Kelas 1, 2, 3 serta Panduan Untuk Guru Membaca Lanjut di Sekolah Dasar Kelas 4, 5, 6

dimaksudkan untuk membantu guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam

rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Kepada semua pihak yang telah

membantu tersusunnya pedoman ini diucapkan terima kasih.

Jakarta, 1 Juli 2009

Direktur Pembinaan TK dan SD

Drs. Mudjito Ak, M.Si.

www.ditptksd.go.id

Page 5: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan iv

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Tujuan ...................................................................................................... 2

C. Ruang Lingkup ........................................................................................ 3

BAB II MEMBACA PERMULAAN DENGAN NYARING SUKU

KATA, KATA, DAN KALIMAT SEDERHANA DENGAN

LAFAL DAN INTONASI YANG TEPAT ................................................ 6

A. Membaca Nyaring Suku Kata dan Kata dengan Lafal yang Tepat

(kelas I semester 1) .................................................................................. 6

B. Membaca Nyaring Kalimat Sederhana dengan Lafal dan Intonasi

yang Tepat (kelas I semester 1) .............................................................. 12

BAB III MENULIS PERMULAAN DENGAN MENJIPLAK,

MENEBALKAN, DAN MENCONTOH .................................................. 18

A. Menulis Permulaan dengan Menjiplak, Menebalkan, dan

Mencontoh (Kelas I Semester 1) ............................................................ 18

BAB IV MEMBACA LANCAR BEBERAPA KALIMAT SEDERHANA

DAN MEMBACA NYARING TEKS DENGAN LAFAL DAN

INTONASI YANG TEPAT ....................................................................... 28 A. Membaca Lancar Beberapa Kalimat Sederhana yang Terdiri atas

3-5 Kata dengan Intonasi yang Tepat (kelas I semester 2) ..................... 28

B. Membaca Nyaring Teks (15-20 Kalimat) dengan Memperhatikan

Lafal dan Intonasi yang Tepat (kelas II semester 2) ............................... 31

C. Membaca Nyaring Teks (20-25 Kalimat) dengan Lafal dan

Intonasi yang Tepat (kelas III semester 1)............................................. 35

BAB V MENULIS KALIMAT SEDERHANA YANG DIDIKTEKAN

GURU DENGAN MENGGUNAKAN HURUF TEGAK

BERSAMBUNG ......................................................................................... 37

A. Menulis Kalimat Sederhana yang Didiktekan Guru dengan

Menggunakan Huruf Tegak Bersambung (kelas I semester 2) .............. 37

B. Menulis Kalimat Sederhana yang Didiktekan Guru dengan

Menggunakan Huruf Tegak Bersambung dan Memperhatikan

Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Titik (kelas II semester 1) ........ 43

BAB VI MEMAHAMI TEKS DENGAN MEMBACA INTENSIF ..................... 50

A. Menyebutkan Isi Teks Agak Panjang (20—25 Kalimat) yang

Dibaca dalam Hati (kelas II semester 2) ................................................ 50

B. Menjelaskan Isi Teks (100-150 Kata) Melalui Membaca Intensif

(Kelas III Semester 1) ............................................................................. 55

C. Menjawab dan atau Mengajukan Pertanyaan tentang Isi Teks

Agak Panjang (100-150 Kata) yang Dibaca Secara Intensif

(Kelas III Semester 1) ............................................................................. 59

www.ditptksd.go.id

Page 6: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan v

BAB VII MENGUNGKAPKAN PIKIRAN, PERASAAN, DAN

INFORMASI DALAM BENTUK PARAGRAF DAN

KARANGAN SEDERHANA..................................................................... 64

A. Menyusun Paragraf Berdasarkan Bahan yang Tersedia dengan

Memperhatikan Penggunaan Ejaan (Kelas III Semester 1) .................... 64

B. Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar Seri dengan

Menggunakan Pilihan Kata dan Kalimat yang Tepat dengan

Memperhatikan Penggunaan Ejaan, Huruf Kapital, dan Tanda

Titik (Kelas III Semester 2) .................................................................... 71

BAB VIII MENYALIN, MELENGKAPI, DAN MENULIS PUISI ANAK ........... 78

A. Menyalin Puisi Anak Sederhana dengan Huruf Lepas (Kelas I

Semester) ................................................................................................ 78

B. Menyalin Puisi Anak dengan Huruf Tegak Bersambung (Kelas I

Semester 2) ............................................................................................. 82

C. Menyalin Puisi Anak dengan Huruf Tegak Bersambung yang

Rapi (Kelas II Semester 1)...................................................................... 86

D. Melengkapi Puisi Anak Berdasarkan Gambar (Kelas III Semester

1) ............................................................................................................. 90

E. Menulis Puisi Anak Berdasarkan Gambar dengan Pilihan Kata

yang Menarik (Kelas III Semester 2) ..................................................... 95

BAB XI MENJELASKAN, MEMBACA PUISI ANAK DENGAN

LAFAL DAN INTONASI YANG TEPAT, DAN

MENCERITAKAN ISI DONGENG ........................................................ 99

A. Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan

intonasi yang tepat (kelas I semester 2) .................................................. 99

B. Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca (kelas II semester 1) .............. 103

C. Membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

(kelas III semester 2) ............................................................................ 106

D. Menceritakan Isi Dongeng yang Dibaca (Kelas III Semester 1) .......... 109

BAB X PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS

PERMULAAN .......................................................................................... 111

A. Pengertian Penilaian ............................................................................. 111

B. Alat-alat Penilaian Pengajaran.............................................................. 111

C. Fungsi Penilaian ................................................................................... 112

D. Jenis Penilaian ...................................................................................... 114

E. Prinsip-prinsip Penilaian ...................................................................... 116

F. Penilaian Proses yang Berfokus pada kemahiran Menulis ................... 120

G. Penilaian Kegiatan Menulis Permulaan ................................................ 121

H. Bentuk Penilaian Lain .......................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA

www.ditptksd.go.id

Page 7: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fokus utama pencapaian hasil belajar Bahasa Indonesia Kurikulum 2006

dititikberatkan pada keterampilan membaca dan menulis. Membaca sebagai

keterampilan dasar harus dikuasai setiap siswa untuk membekali pengetahuan pada

jenjang selanjutnya. Semua buku teks berbagai mata pelajaran disajikan dalam bahasa

Indonesia. Untuk itu kemampuan membaca memegang peranan penting. Tanpa

kemampuan membaca para siswa tidak dapat mempelajari berbagai mata pelajaran

tersebut.

Demikian pula dengan kemampuan menulis. Kemampuan menulis biasanya

terintegrasi dengan proses belajar mengajar. Setiap mata pelajaran pasti memiliki tugas

sebagai latihan dan pengayaan. Hal tersebut sering dilakukan secara terintegrasi dengan

keterampilan menulis. Oleh karena itu, secara fungsional kemampuan menulis berkaitan

erat dengan berbagai bidang studi.

Membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat

kompleks. Membaca memerlukan kemampuan visual ditenggarai oleh kemampuan mata

menangkap kata dalam teks, sedangkan kemampuan kognitif meliputi kemampuan

memahami teks. Dalam hal ini siswa sering mengalami kesulitan. Untuk itu guru

memerlukan kemampuan mengajarkan membaca kepada siswa dengan berbagai metode

dan teknik yang bervariasi.

Selanjutnya, menulis berhubungan dengan membaca. Biasanya siswa mengalami

kesulitan menulis karena mereka harus menuangkan gagasan yang masih abstrak ke

dalam wujud konkret berupa karya. Dalam hal ini kemampuan kognitif sebagai hasil

kemampuan membaca dapat membantu siswa mewujudkan gagasannya. Begitu pula

dengan kemampuan gerakan tangan siswa pemula. Mereka memerlukan bimbingan

melalui gerakan menulis pada air, pasir, dan udara. Latihan pun dilakukan dengan

menjiplak, menghubungkan tanda titik dan cerita bergambar.

Berdasarkan paparan di atas, berbagai komponen pembelajaran membaca dan

menulis permulaan sangat penting dikuasai para guru. Komponen-komponen

pembelajaran tersebut meliputi pemahaman SKKD membaca dan menulis, metode dan

teknik, media, penilaian, dan model pembelajaran.

www.ditptksd.go.id

Page 8: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 2

Bab II dan III menjabarkan SKKD membaca dan menulis. Bab ini menjelaskan

membaca nyaring, membaca intensif, menulis deskripsi, menyalin puisi, menyusun

paragraf, mengarang sederhana, dan menulis puisi.

Bab IV dan V menjabarkan SKKD membaca lancar kalimat sederhana dan

menulis kalimat sederhana. Bab ini menjelaskan membaca nyaring dan menulis kalimat

sederhana dengan menjiplak, menebalkan, dan mencontoh.

Bab VI dan VII menjabarkan SKKD memahami teks dan mengungkapkan

pikiran dalam bentuk paragraf dan karangan sederhana. Bab ini menjelaskan

menyebutkan isi teks, menjelaskan isi teks, menjawab dan atau mengajukan pertanyaan,

menyusun paragraf, dan menulis karangan sederhana.

Bab VIII dan IX menjabarkan menulis dan membaca puisi. Bab ini menjelaskan

menyalin puisi, melengkapi puisi, menulis puisi berdasarkan gambar, menjelaskan, dan

membaca puisi.

Bab X memaparkan penilaian penilaian membaca dan menulis permulaan di

kelas 1,2,dan 3 dalam bentuk pengamatan, catatan anekdot, wawancara, diskusi, daftar

cek, dan daftar skoring.

B. Tujuan

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik

secara lisan maupun tulis;

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan dan bahasa negara;

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif

untuk berbagai tujuan;

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,

serta kematangan emosional dan sosial;

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa;

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

intelektual manusia Indonesia.

www.ditptksd.go.id

Page 9: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 3

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan

berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Mendengarkan

2. Berbicara

3. Membaca

4. Menulis.

Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya

sembilan buku sastra dan nonsastra.

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN (KELAS 1-3)

KELAS I SEMESTER 1

Membaca

1. Memahami teks pendek

dengan membaca nyaring

1.1 Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal

yang tepat

1.2 Membaca nyaring kalimat sederhana dengan

lafal dan intonasi yang tepat

Menulis

2. Menulis permulaan

dengan menjiplak,

menebalkan, mencontoh,

melengkapi, dan menyalin

2.1 Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran,

dan bentuk huruf

2.2 Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran,

dan bentuk huruf

2.3 Mencontoh huruf, kata, atau kalimat sederhana

dari buku atau papan tulis dengan benar

Melengkapi kalimat yang belum selesai

berdasarkan gambar Menyalin puisi anak

sederhana dengan huruf lepas

KELAS I SEMESTER 2

Membaca

1. Memahami teks

pendek dengan

membaca lancar dan

membaca puisi anak

1.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana

yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang

tepat

1.2 Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris

dengan lafal dan intonasi yang tepat

www.ditptksd.go.id

Page 10: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 4

Menulis

2. Menulis permulaan

dengan huruf tegak

bersambung melalui

kegiatan dikte dan

menyalin

2.1 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru

dengan huruf tegak bersambung

2.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak

bersambung

KELAS II SEMESTER 1

Membaca

1. Memahami teks pendek

dengan membaca lancar

dan membaca puisi anak

1.1 Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat)

yang dibaca dengan membaca lancar

1.2 Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca

Menulis

2. Menulis permulaan

melalui kegiatan

melengkapi cerita dan

dikte

2.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang

tepat

2.2 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru

dengan menggunakan huruf tegak bersambung

dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan

tanda titik

KELAS II SEMESTER 2

Membaca

1. Memahami ragam

wacana tulis dengan

membaca nyaring dan

membaca dalam hati

1.1 Membaca nyaring teks (15-20 kalimat)

dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang

tepat

1.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25

kalimat) yang dibaca dalam hati

Menulis

2. Menulis permulaan

dengan mendeskripsikan

benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

2.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di

sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis

2.2 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak

bersambung yang rapi

www.ditptksd.go.id

Page 11: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 5

KELAS III SEMESTER I

Membaca

1. Memahami teks dengan

membaca nyaring,

membaca intensif, dan

membaca dongeng

1.1 Membaca nyaring teks (20-25 kalimat) dengan

lafal dan intonasi yang tepat

1.2 Menjelaskan isi teks (100- 150 kata) melalui

membaca intensif

1.3 Menceritakan isi dongeng yang dibaca

Menulis

2. Mengungkapkan pikiran,

perasaan, dan informasi

dalam bentuk paragraf

dan puisi

2.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang

tersedia dengan memperhatikan penggunaan

ejaan

2.2 Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar

KELAS III SEMESTER 2

Membaca

1. Memahami teks dengan

membaca intensif (150-

200 kata) dan membaca

puisi

1.1 Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan

tentang isi teks agak panjang (150-200 kata)

yang dibaca secara intensif

1.2 Membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan

ekspresi yang tepat

Menulis

2. Mengungkapkan

pikiran, perasaan, dan

informasi dalam

karangan sederhana dan

puisi

2.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan

gambar seri menggunakan pilihan kata dan

kalimat yang tepat dengan memperhatikan

penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik

2.2 Menulis puisi berdasarkan gambar dengan

pilihan kata yang menarik

www.ditptksd.go.id

Page 12: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 6

BAB II

MEMBACA PERMULAAN DENGAN NYARING SUKU

KATA, KATA, DAN KALIMAT SEDERHANA DENGAN

LAFAL DAN INTONASI YANG TEPAT

STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Ada beberapa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) berkaitan

dengan memahami teks pendek dengan membaca nyaring. SK/KD tersebut adalah

(1) Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat (kelas I semester 1)

(2) Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat (kelas I

semester 1)

A. MEMBACA NYARING SUKU KATA DAN KATA DENGAN

LAFAL YANG TEPAT (KELAS I SEMESTER 1)

1. Pengantar

Membaca nyaring adalah membaca dengan suara yang keras dan jernih, tetapi

bukan berteriak. Dalam pembicaraan tentang membaca nyaring, Kelas 1 semester 1

diasumsikan belum bisa membaca. Tahap ini merupakan tahap awal belajar membaca.

Jadi, suku kata yang dipilih diusahakan suku kata yang bentuknya mirip atau

berdekatan agar siswa dapat membedakan huruf yang satu dengan huruf yang lain.

Contoh: ma mi na ni

ba bi da di

pa pi da di

Adapun yang dimaksud dengan lafal adalah cara pengucapan. Lafal atau cara

pengucapan setiap suku kata haruslah tepat. Biasanya suku kata-suku kata yang

sedaerah artikulasi bunyinya hampir sama. Misalnya:

bunyi : pa - ba - ma

cara pengucapan harus dicontohkan berulang-ulang agar dapat dibedakan dengan jelas

bunyi dan cara pengucapannya

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

www.ditptksd.go.id

Page 13: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 7

Sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai, ada beberapa hal yang perlu

dipersiapkan oleh guru, yaitu:

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, khususnya buku ajar. Selain buku ajar, guru

juga bisa menggunakan sumber bahan ajar lain, misalnya alat peraga berupa kertas-

kertas karton yang telah ditulisi suku kata-suku kata.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang

akan diajarkan dan menjabarkannya sehingga materi yang akan diajarkan jelas, rinci,

serta mudah dipahami siswa.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan mengacu pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pada buku ajar. Dalam hal ini guru harus

memahami konsep suku kata yang bunyinya mirip atau berdekatan.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat untuk digunakan

dalam menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru harus dapat memikat siswa

belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran

dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan. Mintalah

siswa duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja masing-masing. Guru

memulai kegiatan pembelajaran setelah seluruh siswa siap menerima pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan pada hari ini, jam ini, kepada

siswa, yaitu membaca nyaring suku kata dan kata sederhana.. Sebagai langkah

apersepsi, usahakan guru mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan materi

yang telah diajarkan sebelumnya.

Contoh:

―Anak-anak, sebelumnya kita telah belajar membaca nyaring suku kata dengan lafal

yang tepat. Sekarang kita akan belajar membaca nyaring kata dengan lafal yang tepat.‖

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

www.ditptksd.go.id

Page 14: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 8

Suku-suku kata yang dipilih diusahakan yang secara fonologis berdekatan.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan sebagai berikut

(1) Guru menyiapkan kertas-kertas dengan ukuran cukup besar. Tulisi kedua sisi

kertas dengan suku kata-suku kata yang bunyinya berdekatan.

(2) Guru mengangkat kertas yang berisi suku kata dan seluruh siswa di kelas

mengucapkannya dengan suara keras.

(3) Guru membalikkan kertas yang dipegangnya dan siswa mengucapkannya

dengan suara keras.

Setelah proses di atas berhasil dilalui, guru memberi waktu yang lebih cepat pada siswa

untuk mengucapkan suku kata tersebut dan dengan cepat pula membalikkan kertas yang

dipegangnya agar membentuk sebuah kata sederhana. Berkaitan dengan itu langkah-

langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Guru membuat kertas-kertas yang di dalamnya ditulis suku-suku kata

Pertama-tama guru menyiapkan kertas-kertas yang di dalamnya sudah ditulisi

suku kata-suku kata yang secara fonologis berdekatan. Langkah yang pertama

mulailah dengan huruf a-i-n-m. Jadi, suku kata berkaitan dengan keempat huruf

di atas misalnya na-ma-ni-mi. Agar memudahkan untuk memegang, tidak ada

salahnya kertas-kertas tersebut diberi tangkai untuk memegang.

Contoh:

na ma ni mi

2. Guru memberi contoh pengucapan yang benar

Guru mengangkat satu per satu kertas yang telah ditulisi suku-suku kata disertai

dengan cara pengucapannya. Setelah guru mengucapkan, siswa diminta untuk

mengikutinya. Ulanglah beberapa kali sampai lafal yang diucapkan siswa benar.

3. Guru meminta satu per satu siswa melafalkan suku kata

www.ditptksd.go.id

Page 15: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 9

Guru menunjuk siswa yang dirasa kurang untuk mengucapkan suku kata-suku

kata tersebut.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Setelah semua siswa mampu untuk mengucapkan suku kata dengan nyaring dan

lafal yang benar, lanjutkan dengan lainnya untuk lebih mendalami materi, sebagai

berikut

ba bi bu be bo

da di du de do

ra si su se so

ka ki ku ke ko

la li lu le lo

ja ji ju je jo 4. Guru terus mengombinasikan suku kata hingga siswa fasih mengucapkan suku

kata-suku kata tersebut

5. Guru dapat mencoba beberapa permainan berkaitan dengan membaca.

a. Murid diminta untuk mencari suku kata yang disebutkan guru atau

temannya. kata sudah ditulis dalam kertas hingga dapat terbentuk kata-kata

sederhana,

ilustrasi di bawah ini adalah salah satu cara siswa belajar merangkai huruf menjadi suku kata dan

kemudian menjadi kata dengan cara bermain.

www.ditptksd.go.id

Page 16: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 10

Bahasa Kita Bahasa Indonesia untuk Kelas 1, Disusun Muhamad Jaruki

b. Guru membuat semacam teka-teki silang seperti gambar di bawah ini.

Ilustrasi ini diambil dari buku ajar SD kelas 1

Dalam bagian ini titik beratnya adalah siswa bisa membaca suku kata dan kata

sederhana dengan suara yang nyaring dan lafal yang tepat. Setelah itu, lanjutkan pada

kata-kata sederhana. Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut

1. Guru menuliskan kata-kata sederhana yang terdiri atas dua suku kata di papan

tulis. Guru memberi contoh cara membaca dengan lafal yang tepat. Siswa

mengikuti guru dengan lafal yang tepat pula. Siswa membaca kata-kata dalam

papan tulis tanpa dibimbing oleh guru.

www.ditptksd.go.id

Page 17: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 11

2. Guru menuliskan kata-kata sederhana di kertas yang cukup terbaca oleh siswa

yang duduk di belakang. Guru terlebih dulu mencontohkan kata-kata yang

tertulis dalam kertas. Siswa mengikuti ucapan guru. Siswa dapat membaca kata-

kata dalam kertas tanpa dibimbing guru.

Kata-kata yang ditulis dalam kertas dapat dicontohkan sebagai berikut

kaki kiki kaku

beni beli baju

sisi suka susu

baju bayu biru

kuku kaki kaku

3. Guru mengajak bermain kosa kata dengan kartu kata

www.ditptksd.go.id

Page 18: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 12

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Guru bisa membuat permainan seperti yang dilakukan dalam membaca suku

kata, yaitu:

a. Guru membuat kata-kata dalam kertas. Siswa diminta untuk mencari kata-

kata tersebut. Bisa juga dalam bentuk suku kata yang disusun menjadi kata.

b. Guru menuliskan sepotong kata (satu suku kata). Siswa diminta melengkapi

potongan kata tersebut dengan suku kata lain yang sudah disiapkan

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Dari pelatihan di atas, guru dapat mengevaluasi kemampuan siswa.

1. Apakah siswa sudah dapat membaca semua suku kata yang ditargetkan?

2. Suku kata apa saja yang pada umumnya siswa mengalami kesulitan?

Guru dapat memberikan penilaian tentang cara membaca siswa, terutama dari

ketepatan pelafalan.

B. Membaca Nyaring Kalimat Sederhana dengan Lafal dan Intonasi

yang Tepat (Kelas I Semester 1)

1. Pengantar

Yang dimaksud dengan kalimat sederhana di sini adalah kalimat yang pendek,

yaitu kalimat yang terdiri atas 2-5 kata. Namun, untuk kelas satu semester satu baru

dikenalkan pada kalimat yang terdiri 2-3 kata. Dalam pembicaraan tentang kalimat

sederhana, selain jumlah kata pada kalimat, pilihan katanya pun perlu dipertimbangkan,

yaitu harus kata-kata yang mudah diucapkan dan kata-kata yang dekat atau akrab

dengan dunia siswa kelas 1. Sebagai contoh, pilihlah kata-kata yang berkaitan dengan

keluarga, sekolah, atau kegiatan yang biasa dilakukan siswa dalam aktivitas

kesehariannya.

Contoh:

budi lari

nani lupa

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

www.ditptksd.go.id

Page 19: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 13

Sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai, ada beberapa hal yang perlu

dipersiapkan oleh guru, yaitu:

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, khususnya buku ajar. Selain buku ajar, guru

juga bisa menggunakan sumber bahan ajar lain, misalnya kalimat-kalimat sederhana

yang dibuat guru dalam kertas agak besar dan disertai gambar.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang

akan diajarkan dan menjabarkannya sehingga materi yang akan diajarkan jelas, rinci,

serta mudah dipahami siswa.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan mengacu pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pada buku ajar. Dalam hal ini guru harus

memahami konsep kalimat sederhana, cara pelafalan, dan intonasi.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat untuk

digunakan dalam menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru harus dapat memikat

siswa belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti

pembelajaran dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan. Suruhlah

siswa duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja masing-masing. Guru

memulai kegiatan pembelajaran setelah seluruh siswa siap menerima pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Pada bagian di atas siswa sudah dapat membaca suku kata dan kata dengan lafal

yang tepat. Siswa diharapkan sudah dapat merangkaikan kata-kata itu hingga dapat

membaca kalimat-kalimat sederhana. Kalimat bukan hanya dapat dibaca dengan lafal

yang benar, melainkan juga dengan intonasi yang tepat.

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Membaca kalimat sederhana dengan intonasi yang tepat harus diawali dengan

contoh-contoh yang diberikan guru. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan

sebagai berikut

www.ditptksd.go.id

Page 20: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 14

1. Guru memberikan kalimat-kalimat sederhana yang terdiri dari Subjek+Predikat

atau Subjek+Predikat+Objek. Unsur-unsur kalimat dipilih kata-kata yang terdiri

atas dua suku kata.

Misalnya

- Budi makan

- Wati lari

- Bapak tidur

- Ibu masak

- Dadi lapar

2. Guru membacakan kalimat demi kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat.

3. Siswa mengikuti kalimat yang dibacakan guru.

4. Guru mengulangi membaca kalimat bila masih ada siswa yang belum fasih

mengucapkan lafal dan intonasi dengan tepat.

5. Dalam membaca perhatikan jeda (perhentian).

6. Membacalah dengan pelan-pelan, fasih mengucapkan lafal dan intonasi yang

tepat

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Guru menunjuk beberapa siswa yang dianggap kurang baik dalam melafalkan

kalimat dan mengucapkan intonasi kalimat.

Setelah siswa mampu membaca dengan suara nyaring dan mengucapkan

intonasi dengan tepat, guru memberikan kalimat sederhana dengan pola S+P+O.

Misalnya,

- Dadi makan roti.

- Kakak lari pagi.

- Budi beli bola.

- Mimi minum susu.

- Heri beli baju.

www.ditptksd.go.id

Page 21: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 15

Harap diperhatikan agar guru membaca tidak tidak cepat. Bila ada jeda dalam

kalimat, sebaiknya guru berhenti dulu membaca. Di bawah ini contoh dari buku

elektonik. Bila siswa sudah menguasai membaca kalimat sederhana yang diberikan guru

di papan tulis, siswa dapar membaca kalimat-kalimat yang dicontohkan dalam buku

ajar, seperti dalam buku ajar elektronik berikut ini

ini bapak

bapak si budi

bapak si budi baik

ini kelapa muda

aku suka minum air kelapa

rasa air kelapa muda segar

ini sapi

sapi milik pak dadi

sapi pak dadi besar

www.ditptksd.go.id

Page 22: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 16

ini kuda

ini kuda balap

kuda milik pak dadi

ani naik sepeda

mobil dadi baru

paman naik motor

saya naik kereta api

kapal laut melaju pelan

Diambil dari: Bahasa Kita Bahasa Indonesia untuk Kelas 1,

Disusun Muhamad Jaruki

Gambar atau ilustrasi pada anak-anak sangat membantu untuk mengingat

sesuatu. Pemakaian gambar pada buku ajar kelas 1 dan kelas 2 sangat dominan. Oleh

sebab itu, pemahaman membaca permulaan sebaiknya disertai gambar-gambar untuk

membantu merangsang daya ingat siswa.

www.ditptksd.go.id

Page 23: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 17

d.Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Dalam kegiatan ini, guru harus aktif membuat kalimat-kalimat dengan tingkat

kesulitan bertahap. Permainan dapat digunakan untuk kegiatan membaca kalimat

sederhana ini, misalnya sebagai berikut.

Contoh permainan untuk membaca kalimat sederhana

1. Guru menyuruh setiap siswa untuk membuat sebuah kalimat sederhana di

secarik kertas. Setiap kertas dilipat. Siswa saling menukar sesama temannya.

Guru menunjuk seorang demi seorang untuk membaca kalimat yang ditulis

temannya. Begitu seterusnya kertas bisa terus saling ditukar.

2. Guru sudah mempersiapkan kalimat-kalimat sederhana yang ditulis pada secarik

kertas yang digulung. Siswa maju satu per satu untuk mengambil kertas secara

acak. Siswa membaca kalimat dari kertas yang diambilnya.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Pada tahap ini setiap siswa secara bergiliran membaca beberapa kalimat di

depan kelas. Siswa yang lain harus menyimaknya, dan ikut menilai apakah temannya

tersebut telah dapat membaca dengan lancar atau belum, serta apakah intonasinya sudah

tepat atau belum. Guru memberikan penilaian tentang cara membaca siswa, baik dari

segi kelancarannya maupun dari segi intonasinya.

www.ditptksd.go.id

Page 24: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 18

BAB III

MENULIS PERMULAAN DENGAN MENJIPLAK,

MENEBALKAN, DAN MENCONTOH

STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Ada beberapa standar kompetensi (SK) dan (KD) berkaitan dengan menulis

permulaan dengan menjiplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi, dan menyalin.

SK/KD tersebut adalah

(1) Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf

(2) Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf

(3) Mencontoh huruf, kata, atau kalimat sederhana dari buku atau papan tulis

dengan benar

(4) Melengkapi kalimat yang belum selesai berdasarkan gambar

(5) Menyalin puisi anak sederhana dengan huruf lepas

A. MENULIS PERMULAAN DENGAN MENJIPLAK,

MENEBALKAN, MENCONTOH, MELENGKAPI, DAN

MENYALIN (KELAS I SEMESTER 1)

1. Pengantar

Menjiplak adalah menggambar atau menulis garis-garis gambaran atau tulisan

yang telah tersedia (dengan menempelkan kertas kosong pada gambar atau tulisan yang

akan ditiru) (KBBI, 2008:586). Kegiatan menjiplak gambar merupakan kegiatan awal

dari kegiatan menulis. Berikan gambar-gambar yang mudah ditiru dan dalam ukuran

yang lebih besar dari biasanya.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

Sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai, ada beberapa hal yang perlu

dipersiapkan oleh guru, yaitu:

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, khususnya buku ajar. Selain buku ajar, guru

juga bisa menggunakan sumber bahan ajar lain, potongan gambar-gambar dalam

berbagai bentuk agar bias ditiru atau dijiplak

www.ditptksd.go.id

Page 25: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 19

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang

akan diajarkan dan menjabarkannya sehingga materi yang akan diajarkan jelas, rinci,

serta mudah dipahami siswa.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan mengacu pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pada buku ajar.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat untuk digunakan

dalam menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru harus dapat memikat siswa

belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran

dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan. Suruhlah

siswa duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja masing-masing. Guru

memulai kegiatan pembelajaran setelah seluruh siswa siap menerima pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Kegiatan ini membiasakan siswa untuk melemaskan jari tangan dan sekaligus

mengenal bentuk. Pada akhirnya, siswa dapat menulis huruf-huruf.

b. Guru Memberikan Contoh Materi Sesuai SK/KD

Bentuk pertama yang bisa diajarkan pada siswa adalah lingkaran. Dapat

dilakukan seperti contoh di bawah ini.

www.ditptksd.go.id

Page 26: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 20

Gambar diambil dari buku Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas 1 disusun oleh Imri Nur’aini dan

Indriyani (Buku Elektronik Pusat Perbukuan Depdiknas)

Setelah siswa lancar menjiplak gambar lingkaran, berikan gambar-gambar dalam

bentuk lain. Agar lebih menarik, siswa diminta untuk mewarnai setiap gambar.

Perhatikan contoh di bawah ini.

Setelah menjiplak gambar, siswa mulai diarahkan pada menjiplak huruf.. Siswa

hanya mengikuti bentuk-bentuk huruf yang telah tersedia. Sebelum memulai menjiplak,

siswa diberi penjelasan dari arah mana harus mulai. Hal ini penting untuk diketahui

karena akan menentukan kualitas tulisan. Perhatikan cara penulisan huruf di bawah ini.

Setiap huruf diberi tanda (dengan nomor) untuk menunjukkan pada siswa di mana

mulai menulis dan seterusnya.

www.ditptksd.go.id

Page 27: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 21

Nomor dan arah panah sebagai tanda yang harus diiukuti

Mulailah dengan huruf-huruf yang hampir sama bentuknya (pola dasar lingkaran)

www.ditptksd.go.id

Page 28: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 22

Lanjutkan dengan huruf-huruf yang memiliki kesamaan bentuk lainnya (pola dasar garis

lurus)

Lanjutkan dengan huruf-huruf yang memiliki perpaduan bentuk lingkaran dan garis

Begitu seterusnya dilanjutkan dengan huruf-huruf yang memiliki kesamanaan bentuk

lainnya, seperti

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Setelah kegiatan menulis dengan cara menjiplak dianggap sudah dapat dikuasai

oleh siswa, kegiatan dilanjutkan dengan cara menebalkan. Guru memberikan lembaran

yang di dalamnya terdapat huruf-huruf yang masih terputus-putus atau tipis. Siswa

diminta untuk menebalkan huruf-huruf tersebut. Mulailah dari huruf yang sejenis seperti

kegiatan menjiplak di atas. Diingatkan agar tetap mengikuti cara penulisan seperti yang

sudah diajarkan pada kegiatan menjiplak.

www.ditptksd.go.id

Page 29: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 23

Sebagai variasi dalam kegiatan menebalkan ini, guru dapat memberikan berbagai

gambar yang dapat ditebalkan oleh siswa seperti contoh di bawah ini

www.ditptksd.go.id

Page 30: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 24

Sumber: Bahasa Kita Bahasa Indonesia untuk SD kelas 1 disusun oleh Muhamad Jaruki

Guru dapat mencari bentuk-bentuk lain yang dapat melatih siswa mengenali berbagai

bentuk dan melemaskan tangan agar terbiasa menulis.

Setelah menjiplak dan menebalkan huruf, kegiatan menulis dilanjutkan dengan

mencontoh. Contoh dapat diberikan di buku atau di papan tulis. Untuk siswa kelas 1

cukup mencontoh huruf-huruf dan kata-kata sederhana. Kata-kata yang lebih rumit

dapat diberikan di kelas dua yang dilanjutkan dengan kalimat sederhana. Kalimat-

kalimat yang lebih kompleks dapat diberikan di kelas 3.

Contohkan tulisan sederhana disertai gambar, misalnya

buku

bola

www.ditptksd.go.id

Page 31: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 25

topi

sapu

Setelah kata-kata yang terdiri atas dua suku kata, lanjutkan dengan kata-kata yang lebih

kompleks

penggaris

penghapus

lemari

payung

Setelah siswa dapat menulis kata-kata kompleks lanjutkan dengan kalimat sederhana,

misalnya

www.ditptksd.go.id

Page 32: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 26

Saya berjalan.

Saya berlari.

Saya berenang.

Saya berdiri.

Lanjutkan dengan kalimat yang agak kompleks.

Saya pergi ke Jakarta naik bus.

Paman naik kereta api.

Ayah pergi naik kapal laut.

www.ditptksd.go.id

Page 33: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 27

Ibu pergi naik pesawat.

a. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Pelatihan dapat diberikan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan

melengkapi huruf-huruf yang sengaja dikosongkan dalam kalimat.

ce_ _ _ makan nya_ _ _ buru _ _ makan_ _ _ _ _ _

kelela _ _ __ wawan main la_ _ _ _ la_ _ _ _

e. Guru Mengevaluasi Hasil Kerja Siswa

Dari pelatihan yang diberikan dapat diketahui apakah siswa sudah dapat menulis

atau belum. Bagi siswa-siswa yang belum bisa menulis diberikan latihan yang lebih

sederhana

www.ditptksd.go.id

Page 34: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 28

BAB IV

MEMBACA LANCAR BEBERAPA KALIMAT

SEDERHANA DAN MEMBACA NYARING TEKS

DENGAN LAFAL DAN INTONASI YANG TEPAT

STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Ada beberapa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) berkaitan

dengan membaca lancar dan membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat.

SK/KD tersebut adalah:

(1) membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata (kelas

1 semester 2)

(2) membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan

intonasi yang tepat (kelas 2 semester 2)

(3) membaca nyaring teks (20-25 kalimat) dengan lafal dan intonasi yang tepat

(kelas 3 semester 1)

A. MEMBACA LANCAR BEBERAPA KALIMAT SEDERHANA

YANG TERDIRI ATAS 3-5 KATA DENGAN INTONASI YANG

TEPAT (KELAS 1 SEMESTER 2)

1. Pengantar

Yang dimaksud dengan kalimat sederhana di sini adalah kalimat yang pendek,

yaitu kalimat yang terdiri atas 3-5 kata. Dalam pembicaraan tentang kalimat sederhana,

selain jumlah kata pada kalimat, pilihan katanya pun perlu dipertimbangkan, yaitu

pilihlah kata-kata yang mudah diucapkan dan kata-kata yang dekat atau akrab dengan

dunia siswa kelas 1. Berkaitan dengan itu, pilihlah kata-kata yang berkaitan dengan,

misalnya keluarga, sekolah, atau kegiatan yang biasa dilakukan siswa dalam

aktivitasnya sehari-hari.

Contoh:

Namaku Nina.

Aku baru kelas satu.

Nama adikku Budi.

Adikku belum sekolah.

www.ditptksd.go.id

Page 35: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 29

Aku rajin belajar.

Aku juga rajin membantu ibu.

Aku membereskan tempat tidur.

Aku juga suka menyapu halaman.

Aku dan Budi anak rajin.

Kami disayang ayah dan ibu.

Adapun yang dimaksud dengan intonasi adalah lagu kalimat. Intonasi atau lagu

kalimat berita –yang ditandai oleh tanda titik (.) berbeda dengan intonasi atau lagu

kalimat tanya –yang ditandai oleh tanda tanya (?). Hal itu berbeda pula dengan intonasi

atau lagu kalimat perintah–yang ditandai oleh tanda seru (!). Misalnya:

Namaku Nina. (kalimat berita)

Namamu siapa? (kalimat tanya)

Tolong buka pintu! (kalimat perintah)

Dalam intonasi terkandung pula jeda. Jeda adalah perhentian dalam sebuah

kalimat, atau perhentian antara kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya. Karena

itu, jeda dibagi dua, yaitu (1) jeda pendek dan (2) jeda panjang. Jeda pendek dipakai

ketika kita mengucapkan sebuah kata atau beberapa kata yang membentuk satu

kesatuan. Jeda pendek juga dipakai bila dalam kalimat terdapat tanda koma (,). Jeda

pendek, dalam hal ini, ditandai oleh tanda (/). Sementara itu, jeda panjang dipakai ketika

kita akan berganti dari kalimat yang satu ke kalimat berikutnya. Jeda panjang, dalam hal

ini, ditandai oleh tanda (//). Berdasarkan uraian ini, jeda kalimat-kalimat di atas adalah

sebagai berikut.

Namaku / Nina.

Namamu / siapa?

Tolong / buka / pintu!

2. Langkah-langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, khususnya buku ajar. Selain buku ajar, guru

juga bisa menggunakan sumber bahan ajar lain, misalnya kalimat-kalimat sederhana

yang dibuat guru.

www.ditptksd.go.id

Page 36: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 30

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang

akan diajarkan dan menjabarkannya sehingga materi yang akan diajarkan jelas, rinci,

serta mudah dipahami siswa.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan mengacu pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pada buku ajar. Dalam hal ini guru harus

memahami konsep kalimat sederhana dan konsep intonasi.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat untuk digunakan

dalam menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru harus dapat memikat siswa belajar

aktif, kreatif, dan menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan. Suruhlah

siswa

duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja masing-masing. Guru memulai

kegiatan pembelajaran setelah seluruh siswa siap menerima pelajaran.

2. 2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan pada hari ini, jam ini, kepada

siswa, yaitu membaca lancar beberapa kalimat sederhana dengan intonasi yang tepat.

Guru menyuruh siswa membuka halaman buku yang memuat pelajaran tersebut.

Sebagai langkah apersepsi, usahakan guru mengaitkan materi yang akan disampaikan

dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Contoh:

―Anak-anak, sebelumnya kita telah belajar membaca nyaring kalimat sederhana dengan

lafal dan intonasi yang tepat. Sekarang kita akan belajar membaca lancar beberapa

kalimat sederhana dengan intonasi yang tepat.‖

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Kalimat-kalimat yang akan dibaca bisa kalimat-kalimat yang terdapat pada buku

ajar, atau bisa juga berupa kalimat-kalimat yang dibuat guru. Jika kalimat yang akan

dibaca adalah kalimat yang dibuat guru, guru harus menuliskan kalimat-kalimat tersebut

terlebih dahulu di papan tulis. Jadi, langkah pertama adalah guru memberikan contoh

www.ditptksd.go.id

Page 37: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 31

membaca lancar kalimat sederhana dengan intonasi yang tepat. Kemudian, siswa secara

bersama-sama mengikuti/menirukan membaca kalimat seperti yang dicontohkan guru.

Dalam memberikan contoh, guru harus menggunakan intonasi yang tepat supaya siswa

dapat menirukannya dengan intonasi yang tepat pula.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Pada tahap ini setiap siswa secara bergiliran membaca lancar kalimat-kalimat

sederhana, baik kalimat-kalimat yang berasal dari buku ajar maupun kalimat-kalimat

yang dibuat guru di papan tulis. Bila masih ada siswa yang belum lancar membaca atau

salah menggunakan intonasi, guru harus segera membetulkannya, sampai siswa tersebut

benar-benar dapat membaca kalimat-kalimat tersebut dengan lancar dan dengan intonasi

yang tepat.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Setelah setiap siswa dapat membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang

berasal dari buku ajar atau yang ditulis guru di papan tulis, guru mengganti kalimat-

kalimat tersebut dengan kalimat-kalimat lain. Namun, kalimat-kalimat yang disajikan

harus tetap kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata. Siswa terus berlatih membaca

kalimat-kalimat tersebut. Pelatihan bisa divariasikan antara pelatihan secara

berpasangan dan pelatihan secara berkelompok.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Pada tahap ini setiap siswa secara bergiliran membaca beberapa kalimat di

depan kelas. Siswa yang lain harus menyimaknya, dan ikut menilai apakah temannya

tersebut telah dapat membaca dengan lancar atau belum, serta apakah intonasinya sudah

tepat atau belum. Guru memberikan penilaian tentang cara membaca siswa, baik dari

segi kelancarannya maupun dari segi intonasinya.

B. MEMBACA NYARING TEKS (15-20 KALIMAT) DENGAN

MEMPERHATIKAN LAFAL DAN INTONASI YANG TEPAT

(KELAS 2 SEMESTER 2)

1. Pengantar

Membaca nyaring adalah membaca dengan suara yang keras dan jelas. Dalam

membaca nyaring, lafal harus jelas. Lafal adalah cara mengucapkan fonem, kata, atau

www.ditptksd.go.id

Page 38: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 32

kalimat secara keseluruhan. Guru harus menjelaskan perbedaan pengucapan fonem /e/

pepet (misalnya pada kata sepuluh atau sejak) dan /e/ biasa (misalnya pada kata saleh

atau boleh). Guru juga harus menjelaskan perbedaan pengucapan /au/ sebagai satu

fonem (misalnya pada kata kerbau) dan sebagai dua fonem (misalnya pada kata bau),

atau pengucapan /ai/ pada kata mengintai dan pada kata mencintai. Selain lafal harus

jelas, intonasi pun harus tepat. Seperti dikemukakan di atas, dalam intonasi terkandung

jeda. Jadi, dalam membaca nyaring, lafal, jeda, serta intonasi kalimat secara

keseluruhan haruslah jelas dan tepat.

2. Langkah-langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan

a. Guru mempersiapkan bahan ajar, yaitu teks yang terdiri atas 15-20 kalimat untuk

dibaca siswa. Teks dapat bersumber pada: (1) buku ajar siswa, (2) surat kabar, majalah,

atau internet, atau (3) teks buatan guru. Adapun mengenai isi dan bahasa teks yang

diambil haruslah disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Isi teks, selain harus

berkaitan dengan hal-hal yang dekat dengan siswa, juga haruslah mengandung nilai-

nilai yang dapat diteladani. Hindari teks yang berkaitan dengan kekerasan atau

pelanggaran terhadap sopan santun. Sementara itu, dalam hal bahasa, pilihan kata dan

kalimat pada teks haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Pilihlah kata-

kata yang sederhana dan kalimat-kalimat pendek.

Contoh teks:

Membersihkan Lingkungan Rumah

Hari Minggu keluarga Arini kerja bakti.

Arini menyapu halaman rumah.

Ibu Arini membersihkan taman dan kolam.

Ayah Arini menanam pohon di halaman.

Dimas, adik Arini, mengumpulkan sampah.

Lingkungan rumah Arini menjadi rapi.

Rumah Arini bersih dan sehat.

Saluran airnya juga lancar.

Halaman rumah kelihatan segar.

Bunga-bunga di taman berwarna-warni.

Menambah keindahan rumah Arini.

Udara segar membuat lingkungan nyaman.

www.ditptksd.go.id

Page 39: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 33

Seluruh keluarga nyaman tinggal di rumah.

Selain itu, rumah kelihatan indah.

Arini merasa senang.

Sumber: Bahasa Indonesia Kelas 2: 93-94, 2008.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang

akan diajarkan dan menjabarkannya sehingga materi yang akan diajarkan jelas, rinci,

serta mudah dipahami siswa.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan mengacu pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pada buku ajar. Dalam hal ini guru harus

memahami konsep membaca nyaring, konsep lafal, serta konsep intonasi.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat untuk digunakan

dalam menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru harus dapat memikat siswa belajar

aktif, kreatif, dan menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan. Suruhlah

siswa

duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja masing-masing. Guru memulai

kegiatan pembelajaran setelah seluruh siswa siap menerima pelajaran.

2. 2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan pada hari ini, jam ini, kepada

siswa, yaitu membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Guru menyuruh siswa membuka halaman buku yang memuat pelajaran tersebut.

Sebagai langkah apersepsi, usahakan guru mengaitkan materi yang akan disampaikan

dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Contoh:

―Anak-anak, sebelumnya kita telah belajar membaca nyaring kalimat sederhana dengan

lafal dan intonasi yang tepat. Sekarang kita akan belajar membaca nyaring teks (15-20

kalimat) dengan lafal dan intonasi yang tepat.‖

www.ditptksd.go.id

Page 40: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 34

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, teks yang akan dijadikan materi

pelajaran bisa berasal dari buku ajar, dari surat kabar, majalah, atau internet, atau teks

buatan guru. Langkah pertama adalah guru memberikan contoh membaca nyaring teks

tersebut dengan lafal dan intonasi yang tepat. Selanjutnya, siswa disuruh membaca teks

tersebut dalam hati. Setelah selesai membaca dalam hati, barulah siswa disuruh

membaca teks tersebut secara bersama-sama.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Pada tahap ini, guru menyuruh kembali setiap siswa membaca teks dalam hati.

Siswa perlu membaca kembali teks dalam hati supaya dapat mengucapkan kata-kata

dengan lafal yang benar, menempatkan jeda dengan tepat, serta menentukan intonasi

dengan tepat pula. Semua itu dapat dicapai jika siswa telah memahami teks secara

keseluruhan. Selanjutnya, siswa satu per satu membaca nyaring teks tersebut. Guru

perlu membimbing siswa yang belum bisa membaca dengan suara nyaring, atau lafal

dan intonasinya belum tepat.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Setelah setiap siswa bisa membaca teks tadi dengan nyaring, guru mengganti

teks tersebut dengan teks yang lain. Selanjutnya, guru membagi kelas atas kelompok-

kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. Setiap siswa secara bergiliran

membaca teks di dalam kelompoknya masing-masing. Teman-teman sekelompoknya

mendengarkan dan mengomentarinya dari segi pelafalan, jeda, dan intonasi secara

keseluruhan.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Setelah membaca nyaring dalam kelompoknya masing-masing, setiap siswa

secara bergiliran membaca nyaring teks tersebut di depan kelas. Guru mendengarkan

dan menilai cara pembacaan teks tersebut dari segi pelafalan, jeda, dan intonasi secara

keseluruhan. Selanjutnya, untuk menilai tingkat pemahaman siswa terhadap isi teks

yang dibacanya, guru membuat beberapa pertanyaan tentang isi teks.

Misalnya:

Anak-anak, ayo jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apa judul cerita di atas?

www.ditptksd.go.id

Page 41: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 35

2. Siapa saja yang membersihkan lingkungan rumah?

3. Mengapa mereka membersihkan lingkungan rumah?

4. Bagaimana keadaan rumah Arini?

5. Siapa yang harus membersihkan lingkungan rumah kita masing-masing?

Untuk lebih meningkatkan keterampilan siswa membaca nyaring, siswa dapat

ditugasi mencari teks dari surat kabar atau majalah anak. Selanjutnya, teks tersebut bisa

dibacakan di hadapan orang tuanya masing-masing di rumah. Langkah ini baik supaya

orang tua siswa ikut memantau perkembangan kemampuan putra putrinya dalam hal

membaca. Jika langkah ini berjalan dengan baik, guru dapat meminta tanggapan orang

tua siswa tentang kemampuan membaca putra putrinya. Tanggapan orang tua tersebut

diserahkan kepada guru.

C. MEMBACA NYARING TEKS (20-25 KALIMAT) DENGAN

LAFAL DAN INTONASI YANG TEPAT (KELAS 3 SEMESTER 1)

1. Pengantar

Pelajaran membaca nyaring teks sudah diberikan di kelas 2 semester 2.

Perbedaannya adalah mengenai panjang teks: teks yang diberikan di kelas 2 semester 2

adalah 15-20 kalimat, sedangkan saat ini 20-25 kalimat. Selain panjang teks, jenis teks

yang diberikan pun perlu lebih ditingkatkan kesulitannya karena pelajaran ini diberikan

di kelas 3 semester 1. Pilihlah teks yang dapat memperluas wawasan siswa. Adapun

tentang sumber belajarnya, juga bisa sama dengan pelajaran membaca nyaring teks yang

diberikan di kelas 2, yaitu dapat berupa: (1) buku ajar siswa, (2) teks yang dibuat guru,

atau (3) teks yang diambil dari surat kabar, majalah, atau internet, yang sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa.

Contoh teks:

Tempat Umum

Tempat umum adalah tempat yang biasa digunakan untuk orang banyak.

Contohnya adalah apotek, bank, pasar, dan stasiun. Apotek adalah tempat menjual dan

meramu obat-obatan berdasarkan resep dokter. Selain itu, di apotek juga dijual obat-

obatan ringan yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Apotek dipimpin oleh seorang

apoteker, yaitu orang yang mempunyai keahlian dalam bidang obat-obatan. Adapun

karyawannya biasa disebut asisten apoteker. Orang yang membeli obat dengan resep

dokter biasanya harus antre lebih dahulu. Selama antre, mereka mendapatkan nomor.

www.ditptksd.go.id

Page 42: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 36

Nomor ini berguna agar obat tidak tertukar dengan obat dari pembeli lain. Oleh sebab

itu, nomor tidak boleh hilang.

Tempat umum lainnya yang mudah ditemui adalah pasar. Pasar merupakan

tempat orang melakukan jual beli. Ada pasar yang menyediakan berbagai barang, ada

pula yang hanya menyediakan satu macam barang. Contoh pasar yang hanya

menyediakan satu macam barang adalah pasar kain, pasar hewan, pasar buah, dan pasar

ikan.

Bank juga merupakan tempat umum. Di bank orang dapat melakukan kegiatan

yang berkaitan dengan keuangan. Misalnya, menabung, meminjam uang, dan membayar

rekening telepon. Menabung di bank akan mendatangkan banyak manfaat, seperti uang

kita menjadi aman serta pembangunan akan lebih terbantu dan maju. Saat ini bank

mudah ditemui baik di kota maupun di desa.

Tempat pemberhentian kereta api disebut stasiun. Keadaan stasiun sangat ramai.

Di stasiun ada banyak kereta api dengan berbagai jurusan masing-masing. Keramaian di

stasiun akan bertambah pada menjelang hari libur atau hari besar.

Sumber: Bahasa Indonesia Kelas 3: 5-7, 2007.

2. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan berkaitan dengan SK/KD ini

dapat sama dengan langkah-langkah pembelajaran pada membaca nyaring teks (15-20

kalimat) dengan lafal dan intonasi yang tepat yang diberikan di kelas 2. Untuk

mengevaluasi pemahaman siswa terhadap isi teks yang dibaca, guru dapat mengajukan

beberapa pertanyaan tentang isi teks tersebut. Berikut adalah contoh pertanyaan yang

dapat diajukan berkaitan dengan teks di atas.

Contoh Pertanyaan:

1. Apa yang disebut dengan tempat umum?

2. Berilah tiga buah contoh tempat umum!

3. Tempat orang membeli obat disebut apa?

4. Stasiun adalah tempat untuk apa?

5. Bila akan menabung, kita harus pergi ke mana?

www.ditptksd.go.id

Page 43: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 37

BAB V

MENULIS KALIMAT SEDERHANA YANG DIDIKTEKAN

GURU DENGAN MENGGUNAKAN HURUF TEGAK

BERSAMBUNG

STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Ada beberapa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) berkaitan

dengan menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru. SK/KD tersebut adalah:

(1) menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak

bersambung (kelas 1 semester 2)

(2) menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak

bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf capital dan tanda titik (kelas 2

semester 1)

A. MENULIS KALIMAT SEDERHANA YANG DIDIKTEKAN

GURU DENGAN MENGGUNAKAN HURUF TEGAK

BERSAMBUNG (KELAS 1 SEMESTER 2)

1. Pengantar Seperti halnya pembelajaran menulis permulaan pada umumnya, pembelajaran

menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak

bersambung pun diawali dengan kegiatan pramenulis, yaitu:

(1) Melemaskan lengan dengan gerakan menulis di udara

(2) Memegang pensil dengan benar

(3) Melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, dan melatih dasar

menulis (garis tegak, garis miring, garis lurus, dan garis lengkung).

Sebelum siswa diajarkan menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru

dengan menggunakan huruf tegak bersambung, guru harus memberikan beberapa

contoh huruf tegak bersambung yang berupa huruf di papan tulis. Siswa

menuliskanhuruf-huruf yang dicontohkan guru di bukunya masing-masing. Dalam hal

ini perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.

(1) Bentuk setiap huruf harus benar

www.ditptksd.go.id

Page 44: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 38

(2) Ukuran setiap huruf (ke atas dan ke bawah garis) harus tepat

(3) Huruf harus tegak lurus

Contoh:

Selanjutnya, guru memberikan beberapa contoh huruf tegak bersambung yang

berupa kata dasar di papan tulis. Siswa menuliskankata-kata dasar yang dicontohkan

guru di bukunya masing-masing. Kata dasar yang dicontohkan haruslah kata dasar yang

sudah dikenal siswa, baku, dan bernilai rasa baik.

Contoh:

aku

rajin

bunga

Contoh berikutnya adalah huruf tegak bersambung yang berupa kata

berimbuhan. Siswa menuliskan kata-kata berimbuhan yang dicontohkan guru di

www.ditptksd.go.id

Page 45: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 39

bukunya masing-masing. Kata berimbuhan yang dicontohkan haruslah kata berimbuhan

yang sudah dikenal siswa, sederhana, serta bernilai rasa baik. Misalnya kata belajar,

membaca, menulis, menolong, atau menyiram. Hindarkan pilihan kata yang terlalu

kompleks, belum dikenal, serta kasar.

Contoh:

belajar

menolong

menyiram

Setelah semua siswa dapat menulis huruf tegak bersambung yang berupa huruf

dan kata dengan baik, tahap selanjutnya guru memberikan contoh huruf tegak

bersambung yang berupa kalimat sederhana. Siswa menuliskan kalimat-kalimat

sederhana yang dicontohkan guru di bukunya masing-masing. Pada tahap ini harus

diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.

(1) Panjang kalimat cukup 3-5 kata.

(2) Kata-kata yang dipilih haruslah kata-kata yang baku, dikenal oleh siswa, dan

bernilai rasa baik.

www.ditptksd.go.id

Page 46: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 40

Contoh:

aku membaca buku

kakak menyiram bunga

ibu membeli sayur

Jika semua siswa sudah mahir menulis kalimat sederhana dengan menggunakan

huruf tegak bersambung yang dicontohkan guru di papan tulis, kegiatan mendiktekan

kalimat baru bisa dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru ketika

akan mendiktekan kalimatnya kepada siswa. Hal-hal tersebut antara lain adalah:

(1) Jumlah kata dalam kalimat 3-5 kata.

(2) Kata-kata yang dipilih haruslah kata-kata yang baku, dikenal oleh siswa, dan

bernilai rasa baik.

(3) Cara guru mengucapkan setiap kata harus jelas. Hal ini perlu diperhatikan

karena mendikte adalah menuliskan bahasa yang dilisankan (diucapkan).

Sebagaimana diketahui, dalam bahasa Indonesia terdapat kata-kata yang

bunyinya mirip, misalnya [lupa] dan [rupa], [bawa] dan [bawah], [beras] dan

[deras], [abu] dan [adu], atau [membeli] dan [memberi].

(4) Jeda antara kata yang satu dengan kata berikutnya harus lambat dan teratur

supaya siswa dapat mendengarnya dengan jelas.

(5) Suara guru harus keras supaya terdengar oleh semua siswa.

(6) Guru perlu mengulang-ulang kalimat yang didiktekannya.

(7) Jika guru akan mendiktekan lebih dari satu kalimat, pastikan terlebih dahulu

bahwa kalmat yang pertama sudah selesai ditulis oleh siswa di bukunya masing-

www.ditptksd.go.id

Page 47: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 41

masing. Jika masih ada siswa yang belum selesai menuliskan kalimat yang

pertama, guru jangan dulu mendiktekan kalimat yang kedua, dan seterusnya.

Dalam hal ini, pada tahap pertama mendiktekan kalimat, sebaiknya kalimat yang

didiktekan tidak lebih dari tiga kalimat.

2. Langkah-langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan

a. Guru mempersiapkan papan tulis yang telah digarisi menjadi lima baris. Guru juga

menyuruh siswa menyiapkan buku tulis bergaris lima. Siswa melakukan kegiatan

pramenulis seperti disebutkan di atas. Guru memeriksa siswa satu per satu untuk

memastikan bahwa semua siswa telah memegang pensil dengan benar.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang

akan diajarkan.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan mengacu pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pada buku ajar. Dalam hal ini guru harus

memahami konsep mendikte dan konsep kalimat sederhana.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat untuk digunakan

dalam menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru harus dapat memikat siswa belajar

aktif, kreatif, dan menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan. Suruhlah

siswa duduk dengan tertib dan buku bergaris lima harus ada di atas meja masing-

masing. Guru memulai kegiatan pembelajaran setelah seluruh siswa siap menerima

pelajaran.

2. 2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan pada hari ini, jam ini, kepada

siswa, yaitu menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan

www.ditptksd.go.id

Page 48: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 42

huruf tegak bersambung. Guru menyuruh siswa membuka halaman buku yang memuat

pelajaran tersebut. Sebagai langkah apersepsi, usahakan guru mengaitkan materi yang

akan disampaikan dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Contoh:

―Anak-anak, sebelumnya kita telah belajar mencontoh huruf, kata, atau kalimat

sederhana dari buku atau papan tulis dengan benar. Sekarang kita akan belajar menulis

kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung.

Oleh karena itu, perhatikan baik-baik tulisan Bapak/Ibu di papan tulis. Bapak/Ibu akan

memberikan contoh bagaimana menulis huruf, kata, serta kalimat dengan menggunakan

huruf tegak bersambung. ‖

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Guru memberikan contoh menulis dengan menggunakan huruf tegak

bersambung di papan tulis. Contoh yang diberikan guru harus bertahap, dimulai dari

contoh yang berupa huruf, kata dasar, kata berimbuhan, lalu kalimat. Siswa

menuliskannya pada bukunya masing-masing. Bila masih ada siswa yang salah menulis

bentuk huruf, guru harus segera membimbingnya sampai siswa tersebut dapat menulis

huruf tersebut dengan benar.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Pada tahap ini contoh yang diberikan guru difokuskan pada kalimat sederhana.

Jadi, guru memberikan beberapa contoh kalimat sederhana dengan menggunakan huruf

tegak bersambung di papan tulis. Siswa menuliskannya pada bukunya masing-masing.

Guru memeriksa tulisan siswa. Selanjutnya, guru mulai mendiktekan kalimat, dan siswa

menuliskannya pada bukunya masing-masing. Namun, sebelum mendiktekan kalimat,

guru harus memperingatkan siswa supaya siswa benar-benar memperhatikan kalimat

yang akan didiktekan guru. Suasana kelas harus tenang dan sunyi supaya kalimat yang

didiktekan guru terdengar dengan jelas oleh siswa. Karena siswa hanya mengandalkan

pendengarannya, perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan mendikte yang telah

dijelaskan di muka. Setelah seluruh siswa selesai menulis kalimat yang didiktekan guru,

guru memeriksa tulisan siswa. Jika masih ada siswa yang salah menulis, guru harus

segera membimbingnya sampai siswa tersebut mampu menulis kalimat yang didiktekan

guru dengan benar.

www.ditptksd.go.id

Page 49: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 43

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Untuk semakin memperlancar keterampilan siswa dalam menulis kalimat

sederhana yang didiktekan guru, siswa perlu diberi latihan yang terus-menerus. Bentuk

pelatihan siswa dapat divariasikan antara pelatihan yang sifatnya : (1)mandiri, (2)

berpasangan, dan (3) berkelompok.

Pada pelatihan mandiri, setiap siswa memeriksa hasil tulisannya sendiri. Jika

masih ada tulisan yang salah, siswa yang bersangkutan harus segera memperbaikinya.

Pada pelatihan berpasangan, siswa saling memeriksa hasil tulisannya dengan teman

sebangkunya. Jadi, teman sebangkunya bertugas memeriksa hasil tulisan temannya.

Adapun pada pelatihan kelompok, guru dapat membagi siswa menjadi beberapa

kelommpok, misalnya 1 kelompok terdiri atas 5 orang. Tempat duduk setiap kelompok

diatur sedemikian rupa sehingga semua anggota pada setiap kelompok berhadapan.

Pada pelatihan berkelompok ini setiap siswa saling bertukan hasil tulisannya, lalu setiap

siswa dalam kelompok tersebut memeriksa hasil tulisan temannya. Pelatihan

berkelompok cukup efektif karena siswa, selain memeriksa hasil tulisannya, juga bisa

sambil berdiskusi mengenai hasil tulisan temannya pada kelompok yang bersangkutan.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Guru mendiktekan kembali beberapa kalimat sederhana yang berbeda dengan

kalimat-kalimat sederhana sebelumnya. Siswa menuliskannya dengan menggunakan

huruf tegak bersambung. Selanjutnya, tulisan siswa dinilai oleh guru. Nilai dari guru

tersebut dibubuhkan pada buku tulis siswa masing-masing.

B. MENULIS KALIMAT SEDERHANA YANG DIDIKTEKAN

GURU DENGAN MENGGUNAKAN HURUF TEGAK

BERSAMBUNG DAN MEMPERHATIKAN PENGGUNAAN

HURUF KAPITAL DAN TANDA TITIK (KELAS 2 SEMESTER

1)

1. Pengantar

Kegiatan ini dilakukan jika setiap siswa telah terampil menulis kalimat

sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Jika

pada tahap sebelumnya siswa tidak memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda

www.ditptksd.go.id

Page 50: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 44

titik, pada tahap ini siswa harus berlatih menulis kalimat yang didiktekan guru dengan

menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital

dan tanda titik.

Berkaitan dengan hal itu, pada tahap ini guru harus menjelaskan terlebih dahulu

tentang penggunaan huruf kapital dan tanda titik dalam kalimat. Huruf kapital di

antaranya digunakan pada awal kalimat. Selain pada awal kalimat, huruf kapital juga

digunakan pada awal kata nama orang dan nama tempat. Walaupun dalam Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan ada banyak aturan tentang penggunaan huruf kapital,

pada pembelajaran menulis permulaan, cukup dijelaskan penggunaan huruf kapital pada

awal kalimat, awal kata nama orang, dan awal kata nama tempat.

Selanjutnya, guru menjelaskan penggunaan tanda titik. Seperti halnya

penggunaan huruf kapital, dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan pun

dijelaskan bermacam-macam aturan penggunaan tanda titik. Namun, pada pembelajaran

menulis permulaan, cukup dijelaskan bahwa pada akhir kalimat –yang bukan kalimat

tanya atau kalimat seru—perlu dibubuhkan tanda titik.

2. Langkah-langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan

a. Guru mempersiapkan papan tulis yang telah digarisi menjadi lima baris. Guru juga

menyuruh siswa menyiapkan buku tulis bergaris lima.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang

akan diajarkan.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan mengacu pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar dan pada buku ajar. Dalam hal ini guru harus

memahami konsep mendikte dan konsep kalimat sederhana, konsep penggunaan huruf

kapital, serta konsep penggunaan tanda titik.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat untuk digunakan

dalam menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru harus dapat memikat siswa belajar

aktif, kreatif, dan menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan

penuh perhatian.

www.ditptksd.go.id

Page 51: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 45

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan. Suruhlah

siswa

duduk dengan tertib dan buku bergaris lima harus ada di atas meja masing-masing.

Guru

memulai kegiatan pembelajaran setelah seluruh siswa siap menerima pelajaran.

2. 2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan pada hari ini, jam ini, kepada

siswa, yaitu menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan

huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik.

Guru menyuruh siswa membuka halaman buku yang memuat pelajaran tersebut.

Sebagai langkah apersepsi, usahakan guru mengaitkan materi yang akan disampaikan

dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Contoh:

―Anak-anak, sebelumnya kita telah belajar menulis kalimat sederhana yang didiktekan

guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Sekarang kita akan belajar menulis

kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung

dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Oleh karena itu,

perhatikan baik-baik tulisan Bapak/Ibu di papan tulis, Bapak/Ibu akan memberikan

contoh bagaimana cara menggunakan huruf kapital dan tanda titik.‖

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Guru memberikan contoh beberapa huruf tegak bersambung yang ditulis dengan

menggunakan huruf kapital dan huruf kecil sekaligus, untuk huruf yang sama. Huruf-

huruf yang dicontohkan, pertama-tama dibatasi pada huruf-huruf yang sering digunakan

oleh siswa, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Huruf yang sama perlu didampingi

oleh huruf tegak bersambung yang berupa huruf kapital dan huruf kecilnya sekaligus

supaya siswa dapat membedakan sekaligus menghafal bentuk huruf kapital dan huruf

kecilnya untuk huruf tegak bersambung yang sama.

Contoh:

www.ditptksd.go.id

Page 52: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 46

Aa

Ii

Bb

Mm

Selanjutnya, guru memberikan contoh penulisan kalimat sederhana dengan

menggunakan huruf tegak bersambung dan menggunakan huruf kapital dan tanda titik

di papan tulis. Pada tahap ini, huruf kapital yang digunakan cukup huruf kapital yang

terdapat pada awal kalimat. Adapun tanda titik yang digunakan cukup tanda titik pada

akhir kalimat.

Contoh:

Aku suka menyanyi.

Kakak menyiram bunga.

Pak Guru menulis di papan tulis.

Budi bermain bola di lapangan.

www.ditptksd.go.id

Page 53: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 47

Setiap siswa mencontoh tulisan guru di bukunya masing-masing. Kegiatan ini

diulang beberapa kali sampai setiap siswa terbiasa mengawali kalimat dengan huruf

kapital dan mengakhirinya dengan tanda titik. Guru memeriksa hasil tulisan siswa. Jika

masih ada siswa yang masih salah menuliskannya, guru harus segera menunjukkan dan

menjelaskan kesalahan itu kepada siswa yang bersangkutan. Selanjutnya, siswa yang

bersangkutan dipersilakan untuk segera memperbaikinya sesuai dengan petunjuk guru.

Begitu seterusnya hingga setiap siswa benar-benar terampil menggunakan huruf kapital

pada awal kalimat dan tanda titik pada akhir kalimat.

Tahap berikutnya guru memberikan contoh penggunaan huruf kapital pada awal

kata nama orang dan nama tempat. Tulislah beberapa nama siswa yang ada di kelas

sebagai contoh. Untuk nama tempat, contohkanlah beberapa tempat yang mudah

diingat.

Contoh penggunaan huruf kapital untuk menuliskan awal kata nama orang:

Ani

Budi Permana

Nina Aulia

Contoh penggunaan huruf kapital untuk menuliskan awal kata nama tempat:

Bandung

Jakarta Utara

Kalimantan Barat

www.ditptksd.go.id

Page 54: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 48

Selanjutnya siswa berlatih menuliskan namanya masing-masing dengan

menggunakan huruf kapital. Setelah mahir menuliskan namanya masing-masing, siswa

berlatih menuliskan nama teman sebangkunya, kemudian nama teman-teman

sekelasnya. Berikutnya, setiap siswa berlatih menuliskan nama tempat tinggalnya

masing-masing.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Guru mendiktekan kalimat sesuai dengan SK/KD. Namun, sebelum

mendiktekan kalimatnya, guru harus memperhatikan beberapa hal yang telah dijelaskan

pada saat siswa menulis kalimat sederhana yang didiktekan dengan menggunakan huruf

tegak bersambung di atas. Perbedaannya adalah bahwa pada tahap ini, siswa harus

menggunakan huruf kapital pada awal kalimat, awal kata nama orang, awal kata nama

tempat, serta harus menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Berkaitan dengan itu, ada

beberapa hal tambahan yang perlu diperhatikan oleh guru.

(1) Ketika guru akan mengakhiri sebuah kalimat yang didiktekannya, intonasi harus

menandakan intonasi akhir kalimat. Intonasi akhir kalimat berita adalah

menurun. Dengan demikian, siswa tahu bahwa kalimat tersebut memang

berakhir. Dengan demikian, siswa dapat segera membubuhkan tanda titik di

akhir kalimat yang ditulisnya. Hal ini penting, terutama jika guru akan

mendiktekan lebih dari satu kalimat.

(2) Ketika mendiktekan kalimat, guru harus memberikan penekanan pada kata-kata

yang berupa nama orang atau nama tempat. Hal ini penting karena siswa harus

menulis nama orang dan nama tempat dengan huruf kapital.

Seperti pada tahap-tahap sebelumnya, jika semua siswa telah selesai menuliskan

kalimat-kalimat yang didiktekan guru, guru memeriksa tulisan siswa satu per satu. Jika

ada siswa yang masih salah menuliskannya, guru harus segera menjelaskan kesalahan

tersebut, dan mempersilakan siswa untuk segera memperbaikinya sesuai dengan

penjelasan guru.

www.ditptksd.go.id

Page 55: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 49

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Sebagaimana pada pelatihan menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru

dengan menggunakan huruf tegak bersambung, pada tahap ini pun siswa terus berlatih,

dengan catatan bahwa siswa harus memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda

titik. Untuk mengasah kemampuan siswa menggunakan huruf kapital untuk menuliskan

nama orang dan nama tempat, dalam kalimat yang didiktekan guru harus terkandung

nama orang atau nama tempat. Adapun bentuk pelatihannya dapat dikombinasikan

antara pelatihan secara mandiri, secara berpasangan dengan teman sebangku, serta

secara berkelompok.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Guru mendiktekan kembali beberapa kalimat sederhana yang berbeda dengan

kalimat-kalimat sederhana sebelumnya. Pada tahap ini pun dalam kalimat yang

didiktekan guru sebaiknya terdapat nama orang atau nama tempat. Siswa menuliskan

kalimat yang didiktekan guru pada bukunya masing-masing. Selanjutnya, tulisan siswa

dinilai oleh guru. Adapun aspek yang dinilai adalah ketepatan menuliskan huruf tegak

bersambung, ketepatan menuliskan kata-kata yang didiktekan guru, ketepatan

menuliskan huruf kapital, serta ketepatan menggunakan tanda titik. Nilai dari guru

dibubuhkan pada buku tulis siswa masing-masing.

www.ditptksd.go.id

Page 56: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 50

BAB VI

MEMAHAMI TEKS DENGAN MEMBACA

INTENSIF

STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Ada beberapa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) berkaitan

dengan memahami dan membaca intensif. SK/KD tersebut adalah:

(1) Menyebutkan isi teks agak panjang (20—25 kalimat) yang dibaca dalam hati (kelas II

semester 2)

(2) Menjelaskan isi teks (100—150) melalui membaca intensif (Kelas III Semester

1)

(3) Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang

(150—200 kata) yang dibaca secara intensif (kelas III semester 2)

A. MENYEBUTKAN ISI TEKS AGAK PANJANG (20—25

KALIMAT) YANG DIBACA DALAM HATI (KELAS II

SEMESTER 2)

1. Pengantar

Menyebutkan isi teks adalah menyebutkan informasi yang terdapat dalam teks.

Dalam hal ini, siswa diharapkan mampu menyebutkan informasi yang terdapat dalam

teks agak panjang. Teks tersebut dibaca dalam hati. Teks yang dijadikan bahan ajar

membaca permulaan haruslah teks yang sederhana dan bertopik tentang hal-hal yang

ada di sekitar siswa.

Wacana ada dua macam, yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Wacana tulis

adalah wacana yang menggunakan media tulisan. Wacana tulis biasa disebut teks.

Banyak cara untuk membaca teks ini. Wacana tulis atau teks dapat dibaca nyaring dan

dapat dibaca dalam hati, Membaca nyaring adalah membaca dengan pelafalan yang

keras. Membaca dalam hati adalah membaca tanpa dilafalkan. Membaca ragam wacana

merupakan kelanjutan membaca kata dan kalimat. Tujuan membaca permulaan adalah

melancarkan membaca. Membaca lancar kalimat akan bergantung kepada lancarnya

membaca kata. Membaca teks akan bergantung kepada lancarnya membaca kalimat-

kalimat yang terdapat di dalamnya. Dalam membaca permulaan ini, siswa harus

membaca nyaring dan membaca dalam hati.

www.ditptksd.go.id

Page 57: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 51

Dalam membaca nyaring teks, siswa harus benar melafalkan huruf, kata, dan

kalimat. Sebagaimana belajar membaca sebelumnya, siswa harus benar melafalkan

huruf-huruf dalam kata, Siswa harus benar melafalkan kata-kata dalam kalimat.

Selanjutnya, siswa pun harus benar melafalkan kalimat-kalimat dalam wacana.

Melafalkan kata dalam kalimat terkait dengan melafalkan bagian-bagian kalimat.

Misalnya, melafalkan kata yang berfungsi sebagai subjek, berbeda dengan melafalkan

kata yang berfungsi predikat. Melafalkan kalimat berita berbeda dengan melafalkan

kalimat tanya dan kalimat perintah.

Teks dapat dibaca dengan berbagai cara. Teks dapat dibaca dengan intensif.

Membaca intensif adalah membaca dengan sungguh-sungguh penuh perhatian.

Membaca dengan cara ini bisa dilakukan dengan membaca nyaring, dapat pula dengan

membaca dalam hati. Sebagaimana telah dijelaskan, tujuan membaca permulaan adalah

melancarkan membaca. Membaca lancar kalimat akan bergantung kepada lancarnya

membaca kata. Membaca teks akan bergantung kepada lancarnya membaca kalimat-

kalimat yang terdapat di dalamnya. Dalam membaca permulaan ini, siswa harus

membaca teks dengan cara membaca intensif.

Dalam membaca intensif, siswa harus benar melafalkan huruf, kata, dan kalimat.

Sebagaimana belajar membaca sebelumnya, siswa harus benar melafalkan huruf-huruf

dalam kata, Siswa harus benar melafalkan kata-kata dalam kalimat. Selanjutnya, siswa

pun harus benar melafalkan kalimat-kalimat dalam teks. Melafalkan kata dalam kalimat

terkait dengan melafalkan bagian-bagian kalimat. Misalnya, melafalkan kata yang

berfungsi sebagai subjek, berbeda dengan melafalkan kata yang berfungsi predikat.

Melafalkan kalimat berita berbeda dengan melafalkan kalimat tanya dan kalimat

perintah.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

1. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, kamus dan ensiklopedi, disesuaikan dengan materi yang akan

diajarkan. Karena materi yang akan diajarkan adalah teks agak panjang

untuk membaca tingkat permulaan, teks tersebut haruslah sesuai dengan

tingkat kemampuan siswa. Teks disajikan dengan kalimat-kalimat sederhana.

Teks memuat topik-topik yang sangat dekat dengan kehidupan siswa.

www.ditptksd.go.id

Page 58: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 52

2. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Demikian pula

guru memahami penjabaran lebih lanjut kompetensi dasar tersebut. Dengan

memahami penjabaran ini guru dapat memperkaya materi yang terdapat

dalam buku ajar. Misalnya, guru menyiapkan teks sederhana yang bertopik

tentang kerja bakti membersihkan kelas.

3. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar, yakni menyebutkan isi teks agak panjang (20—25 kalimat)

yang dibaca dalam hati. Pemahaman materi ini penting agar guru hanya

menerangkan segala sesuatu yang hanya berkaitan dengan itu, bukan materi

yang di luar itu. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi

ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku

ajar.

4. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.Pertunjukkanlah teks-teks yang

bergambar-gambar yang menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat

mengapresiasinya.

5. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan hari itu jam itu kepada siswa,

yakni menyebutkan isi teks agak panjang (20—25 kalimat) yang dibaca dalam hati

Sebagai langkah apersepsi, usahakan kaitkan materi yang akan disampaikan dengan materi

sebelumnya.

www.ditptksd.go.id

Page 59: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 53

Contoh:

Anak-anak, sebelumnya kita sudah belajar membaca kalimat-kalimat lepas.

Hari ini kita akan belajar membaca kalimat-kalimat yang terdapat dalam

teks, tetapi cukup dibaca dalam hati.

b. Guru memberikan contoh materi yang akan diajarkan.

Langkah yang dapat dilakukan, misalnya, guru memperlihatkan sebuah teks

yang terdiri atas 20 kalimat. Selanjutmya, guru bertanya kepada siswa mengenai judul

teks itu (misalnya, judul teks Kerja Bakti Membersihkan Kelas)

Coba kalian perhatikan dengan baik. Apa judul teks ini? Siapa yang tahu?

Coba sebutkan!

Seorang atau beberapa orang siswa diminta untuk menjawab pertanyaan

yang diajukan guru. Jawaban yang diharapkan adalah siswa dapat

menyebutkan judul teks itu dengan benar.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Guru menyajikan materi dengan rinci dan jelas yang bersumber pada buku ajar

dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat.

Contoh wacana:

Kerja Bakti Membersihkan Kelas

Pada hari Minggu kami harus datang ke sekolah.

Kami akan bekerja bakti membersihkan kelas.

Kelas harus dibersihkan supaya nyaman.

Ibu guru membagi kelompok kebersihan.

Ada kelompok yang membawa alat-alat kebersihan.

Beberapa orang siswa laki-laki ditugasi membawa sapu.

Beberapa orang siswa laki-laki ditugasi membawa ember.

Ada pula beberapa orang siswa laki-laki yang ditugasi membawa lap pel.

Beberapa siswa perempuan ditugasi membawa lap pembersih kaca.

Beberapa siswa perempuan ditugasi membawa kemoceng.

Selain itu, beberapa siswa perempuan ditugasi membawa Koran bekas.

Ada kelompok yang bertugas membersihkan kelas.

www.ditptksd.go.id

Page 60: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 54

Siswa laki-laki menyapu ruangan kelas.

Siswa perempuan mengepel lantai ruang kelas.

Beberapa siswa laki-laki membersihkan meja dan kursi.

Beberapa siswa laki-laki membersihkan kaca.

Ada pula beberapa orang yang membersihkan halaman.

Ruang kelas tampat bersih.

Demikian pula, kaca-kaca jendela.

Setelah bekerja bakti, siswa-siswa mendapatkan konsumsi dari ibu guru.

Seluruh siswa harus membaca teks dalam hati.

Selanjutnya, guru menjelaskan ciri tumbuhan dan binatang serta cirinya.

Dalam hal ini, ciri tumbuhan dan binatang diikuti nama tumbuhan dan

binatang tersebut.

d. Guru memberikan pelatihan membaca teks dalam hati

(1) Pelatihan secara mandiri untuk setiap siswa. Setiap siswa menjawab soal

pemahaman teks. Soal dapat bersumber pada buku ajar.

Siwa menjawab pada buku tulis mereka.

Contoh:

1. Apa judul teks di atas?

2. Kapan siswa harus datang ke sekolah>

3. Ada berapa kelompok kerja bakti membersihkan kelas?

4. Siapa yang harus menyapu lantai kelas?

5. Siapa yang harus membersihkan kaca?

(2) Pelatihan secara berpasangan. Satu orang siswa membaca teks dalam

hati, kemudian siswa yang lain membuat soal pemahaman teks dan

menanyakan. Ini dilakukan secara bergantian.

(3) Pelatihan secara berkelompok. Siswa secara berkelompok ditugasi

untuk mencari teks dalam majalah anak-anak dan membuat

pertanyaan tentang teks itu. Selanjutnya, setiap kelompok

melaporkan tugas tersebut kepada guru.

www.ditptksd.go.id

Page 61: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 55

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

(1) Guru memberikan nilai pelatihan membaca teks dalam hati dan pemahaman

isi teks.

(2) Guru membahas pelatihan membaca teks dalam hati dan pemahaman isi teks.

(3) Guru memberikan evaluasi dan mengadakan tindak lanjut.

Ada kemungkinan tidak semua siswa memahami teks dengan baik. Untuk

mengatasi hal ini, antara lain guru harus memberikan contoh teks yang isinya benar-

benar menceritakan hal-hal yang ada di sekitar siswa tersebut. Dalam hal tidak semua

siswa tuntas memperoleh kompetensi dasar yang telah diajarkan, yakni mampu

memahami teks dengan membaca dalam hati. guru harus mengadakan pembelajaran

khusus terhadap siswa yang berkasus tadi di luar jadwal pembelajaran reguler.

B. MENJELASKAN ISI TEKS (100-150 KATA) MELALUI

MEMBACA INTENSIF (KELAS 3 SEMESTER I)

1. Pengantar

Menjelaskan isi teks adalah menjelaskan informasi yang terdapat dalam teks.

Dalam hal ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan informasi yang terdapat dalam

teks (100—150 kata) . Siswa membaca teks tersebut dengan cara membaca intensif.

Teks yang dijadikan bahan ajar membaca permulaan haruslah teks yang sederhana dan

bertopik tentang hal-hal yang ada di sekitar siswa.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapakan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, kamus dan ensiklopedi, disesuaikan dengan materi yang akan

diajarkan. Karena materi yang akan diajarkan adalah teks agak panjang untuk

membaca tingkat permulaan, teks tersebut haruslah sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa. Teks disajikan dengan kalimat-kalimat sederhana. Teks

memuat topik-topik yang sangat dekat dengan kehidupan siswa.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang

akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Demikian pula guru memahami

penjabaran lebih lanjut kompetensi dasar tersebut. Dengan memahami penjabaran ini

www.ditptksd.go.id

Page 62: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 56

guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku ajar. Misalnya, guru

menyiapkan teks sederhana yang bertopik tentang kerja bakti membersihkan kelas.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam

buku ajar, yakni menjelaskan isi teks (100—150 kata) melalui membaca intensif.

Pemahaman materi ini penting agar guru hanya menerangkan segala sesuatu yang

hanya berkaitan dengan itu, bukan materi yang di luar itu. Dengan memahami materi,

guru akan dapat berimprovisasi ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang

terdapat dalam buku ajar.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku ajar.

Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan

sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas dengan penuh dan

dengan penuh perhatian. Pertunjukkanlah teks-teks yang bergambar menarik

perhatian siswa sehingga siswa dapat mengapresiasinya.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.1 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan hari itu jam itu kepada siswa, yakni

menjelaskan isi teks (100—150 kata) melalui membaca intensif. Sebagai langkah apersepsi,

usahakan kaitkan materi yang akan disampaikan dengan materi sebelumnya.

Contoh:

Anak-anak, sebelumnya kita sudah belajar membaca teks dengan membaca

dalam hati. Hari ini kita akan belajar membaca teks dengan membaca

intensif.

b. Guru memberikan contoh materi yang akan diajarkan. Langkah yang dapat dilakukan,

misalnya, guru memperlihatkan sebuah teks yang terdiri atas 100 kata. Selanjutmya,

www.ditptksd.go.id

Page 63: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 57

guru bertanya kepada siswa mengenai judul teks itu (misalnya, Berkunjung ke Kebun

Binatang).

Coba kalian perhatikan dengan baik. Apa judul teks ini? Siapa yang tahu?

Coba sebutkan!

Seorang atau beberapa orang siswa diminta untuk menjawab pertanyaan

yang diajukan guru. Jawaban yang diharapkan adalah siswa dapat

menyebutkan judul teks itu dengan benar.

c. Guru menyajikan materi dengan rinci dan jelas yang bersumber pada buku

ajar dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat.

Contoh wacana:

Taman Kota

Di kota terdapat sebuah taman bunga. Taman itu terletak

di tengah kota. Disebut taman bunga karena di dalamnya ada

bermacam-macam bunga. Di antaranya ada bunga mawar,

melati, dahlia, dan anggrek.

Di taman bunga juga disediakan bangku dan meja yang

dikelilingi tanaman nan hijau sehingga membuat orang betah

duduk berlama-lama. Selain itu, juga disediakan alat bermain

untuk anak-anak, seperti ayunan dan perosotan.

Taman itu sangat terawat. Setiap hari petugas kebersihan

taman membersihkan sampah yang ditinggalkan pengunjung.

Jika musim kemarau tiba, tanaman di taman itu

tidak layu karena petugas menyiraminya dengan teratur.

Keindahan dan kesejukan taman itu mampu menarik

penduduk kota. Mereka sering beristirahat untuk melepas

lelah sepulang kerja. Mereka minum teh atau kopi sambil

mengobrol dengan teman atau kenalan. Minuman itu dapat

dibeli di warung-warung yang ada di sekitar taman.

R. Nirbaya, 2007

(Sumber: Buku Elektronik 2008)

www.ditptksd.go.id

Page 64: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 58

Beberapa siswa ditunjuk untuk membaca teks tersebut secara bergiliran.

d. Guru membimbing siswa membaca teks dalam hati .

e. Guru memerhatikan siswa membaca teks dalam hati.

f. Guru memberikan pelatihan.

(1) Pelatihan secara mandiri untuk setiap siswa.

Guru memberikan pelatihan membaca teks dan siswa menjawab soal

pemahaman teks. Soal bersumber pada isi teks di atas. Siwa menjawab

pada buku tulis mereka.

Contoh:

1. Apa judul teks di atas?

2. Di mana terdapat taman kota?

3. Mengapa disebut taman kota?

4. Tanaman bunga apa saja yang terdapat di taman itu?

5. Terdapat apa di taman itu untuk anak-anak?

(2) Pelatihan secara berpasangan. Satu orang siswa membaca teks, kemudian

siswa yang lain membuat soal pemahaman teks dan menanyakan isi teks.

Ini dilakukan secara bergantian.

(3) Guru memberikan perlatihan secara berkelompok. Siswa secara

berkelompok ditugasi untuk mencari teks dalam majalah anak-anak dan

membuat pertanyaan tentang teks itu. Selanjutnya, setiap kelompok

melaporkan tugas tersebut kepada guru.

g. Guru memberikan nilai pelatihan membaca teks dalam hati dan pemahaman

isi teks.

h. Guru membahas pelatihan membaca teks dalam hati dan pemahaman isi teks.

i. Guru memberikan evaluasi dan mengadakan tindak lanjut.

Ada kemungkinan tidak semua siswa memahami teks dengan baik.

Untuk mengatasi hal ini, antara lain guru harus dapat memberikan contoh

teks yang isinya benar-benar menceritakan hal-hal yang ada di sekitar siswa

tersebut.

www.ditptksd.go.id

Page 65: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 59

Dalam hal tidak semua siswa tuntas memperoleh kompetensi dasar

yang sudah diajarkan, yakni tidak mampu memahami teks dengan membaca

intensif, guru harus mengadakan pembelajaran khusus

terhadap siswa yang berkasus tadi di luar jadwal pembelajaran reguler.

C. MENJAWAB ATAU MENGAJUKAN PERTANYAAN

TENTANG ISI TEKS AGAK PANJANG (100—150 KATA) YANG

DIBACA SECARA INTENSIF (KELAS 3 SEMESTER II)

1. Pengantar

Menjawab dan menanyakan isi teks merupakan kegiatan yang berpasangan.

Menjawab isi teks adalah kegiatan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan

terkait dengan teks yang telah dibaca. Menanya atau mengajukan pertanyaan adalah

kegiatan menyampaikan pertanyaan terkait dengan isi teks yang telah dibaca. Dalam

pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu menjawab dan menanyakan isi teks (100—

150 kata) yang dibaca secara intensif . Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, teks

yang dijadikan bahan ajar membaca permulaan haruslah teks yang sederhana dan

bertopik tentang hal-hal yang ada di sekitar siswa.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapakan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang lain,

misalnya, kamus dan ensiklopedi, disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

Karena materi yang akan diajarkan adalah teks agak panjang untuk membaca tingkat

permulaan, teks tersebut haruslah sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Teks

disajikan dengan kalimat-kalimat sederhana. Teks memuat topik-topik yang sangat

dekat dengan kehidupan siswa.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar materi

yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Demikian pula guru memahami

penjabaran lebih lanjut kompetensi dasar tersebut. Dengan memahami penjabaran ini

guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku ajar. Misalnya, guru

menyiapkan teks sederhana yang bertopik tentang kerja bakti membersihkan kelas.

www.ditptksd.go.id

Page 66: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 60

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam

buku ajar, yakni menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak

panjang (100-150 kata) yang dibaca secara intensif. Pemahaman materi ini penting

agar guru hanya menerangkan segala sesuatu yang hanya berkaitan dengan itu, bukan

materi yang di luar itu. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi

ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku ajar.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok yang

akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku ajar. Guru harus

dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga siswa dapat

menggunakan waktu belajar di kelas dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

Pertunjukkanlah teks-teks yang bergambar menarik perhatian siswa sehingga siswa

dapat mengapresiasinya.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan. Suruhlah

siswa duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja masing-masing.

Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh siswa benar-benar siap

mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan hari itu jam itu kepada

siswa, yakni menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks

agak panjang (100-150 kata) yang dibaca secara intensif. Sebagai langkah

apersepsi, usahakan kaitkan materi yang akan disampaikan dengan materi

sebelumnya.

Contoh:

Anak-anak, sebelumnya kita sudah belajar menjelaskan isi teks. Hari ini kita

akan belajar menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang isi teks.

b. Guru memberikan contoh materi yang akan diajarkan. Langkah yang dapat

dilakukan, misalnya, guru memperlihatkan sebuah teks yang terdiri atas 100

kata. Selanjutmya, guru bertanya kepada siswa mengenai judul teks itu

(misalnya, ―Menjenguk Teman yang Sakit‖).

www.ditptksd.go.id

Page 67: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 61

Coba kalian perhatikan dengan baik. Apa judul teks ini? Siapa yang tahu?

Coba sebutkan!

Seorang atau beberapa orang siswa diminta untuk menjawab pertanyaan

yang diajukan guru. Jawaban yang diharapkan adalah siswa dapat

menyebutkan judul teks itu dengan benar.

c. Guru menyajikan materi dengan rinci dan jelas yang bersumber pada buku

ajar dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat.

Contoh teks:

Mencari Teman Lewat Majalah

Najwa memiliki kegemaran korespondensi. Dia rajin

berkirim surat, baik itu kepada teman atau sahabat pena.

Kegemaran Najwa sudah dimulai sejak dia berumur tujuh

tahun. Saat itu, ia berkirim surat kepada Tante Agnes. Tante

Agnes tinggal di Salatiga. Najwa tinggal di Yogyakarta. Jarak

mereka cukup jauh. Tidak mungkin bertemu setiap saat.

Suratlah yang menghubungkan mereka.

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang paling murah.

Najwa dapat mengatakan seluruh isi hatinya kepada Tante

Agnes. Jika melalui telepon, biayanya mahal. Melalui SMS

tidak begitu jelas. Najwa lebih menyukai surat, karena

sebanyak apa pun dia menulis, dia hanya mengeluarkan uang

Rp1.500,00 untuk membayar perangko.

Najwa berlangganan majalah sejak masuk taman

bermain. Dia sudah pandai menulis dan membaca sejak

berumur lima tahun. Dalam majalah ada rubrik ―Apa

Kabar, Bo?‖ yang berisi surat pembaca. Di sinilah Najwa

memperkenalkan diri kepada pembaca yang lain. Dia

menuliskan bahwa hobinya adalah surat menyurat. Siapa

pasti yang memiliki hobi sama dengan Najwa boleh mengirim

surat.

Dengan cara itu, Najwa mendapat banyak surat dari

pelanggan lain. Betapa senang hati Najwa. Dia merasa

memiliki banyak teman. Dia rajin membalas surat. Dia dan

sahabat penanya bertukar foto. Meskipun mereka tidak saling

jumpa, mereka dapat mengenali wajah masing-masing.

Kegemaran Najwa didukung oleh mama. Mama senang

dengan kegemaran Najwa. Mama menyediakan banyak

amplop cantik dan perangko untuk Najwa. Hal ini agar Najwa

tidak kerepotan membeli di luar. Mama juga membantu

Najwa membalas surat dari sahabat penanya. Jika surat yang

datang empat, Najwa kerepotan menulis. Mamalah yang

membantu.

Mama juga memiliki kegemaran yang sama dengan

www.ditptksd.go.id

Page 68: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 62

Najwa. Saat kecil, Mama juga memiliki sahabat pena. Dia

bernama Mbak Atik. Mbak Atik berasal dari Magelang.

Namun, perkenalan Mama dengan Mbak Atik berbeda dengan

Najwa. Najwa berkenalan dengan sahabat pena melalui

majalah. Mama berkenalan dengan Mbak Atik melalui Mbak

Ning. Sebenarnya, Mbak Atik teman Mbak Ning. Namun,

Mama tidak pernah bertemu sebelumnya, hanya melalui foto

yang disimpan Mbak Ning.

Najwa sekarang duduk di kelas tiga. Dia berkirim surat

dengan sahabat penanya hampir tiga tahun. Suatu saat,

Najwa ingin berjumpa dengan mereka. Najwa akan

mengundang mereka ke Yogyakarta. Najwa juga akan mengajak mereka berkeliling

di Yogyakarta yang indah. (Sumber: Buku Elektronik 2008)

Beberapa siswa ditunjuk untuk membaca teks tersebut secara bergiliran.

d. Guru membimbing siswa membaca teks dalam hati .

e. Guru memerhatikan siswa membaca teks dalam hati.

f. Guru memberikan pelatihan.

(1) Pelatihan secara mandiri untuk setiap siswa.

Guru memberikan perlatihan membaca teks dan siswa menjawab soal

pemahaman teks. Soal bersumber pada isi teks di atas. Siwa menjawab pada

buku tulis mereka.

Contoh:

1. Apa judul teks di atas?

2. Apa kegemaran Najwa?

3. Di kota mana Tante Agnes tinggal?

4. Sejak kapan Najwa pandai menulis dan membaca?

5. Duduk di kelas berapakah Najwa sekarang?

(2) Pelatihan secara berpasangan. Satu orang siswa membaca teks,

kemudian siswa yang lain membuat soal pemahaman teks dan

menanyakan isi teks. Ini dilakukan secara bergantian.

(3) Pelatihan secara berkelompok. Siswa secara berkelompok ditugasi

untuk mencari teks dalam majalah anak-anak dan membuat

pertanyaan tentang teks itu. Selanjutnya, setiap kelompok

melaporkan tugas tersebut kepada guru.

www.ditptksd.go.id

Page 69: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 63

g. Guru memberikan nilai pelatihan membaca teks dalam hati dan pemahaman isi

teks.

h. Guru membahas pelatihan membaca teks dalam hati dan pemahaman isi teks.

i. Guru memberikan evaluasi dan mengadakan tindak lanjut. Ada kemungkinan tidak semua

siswa memahami teks dengan baik. Untuk mengatasi hal ini, guru harus dapat memberikan

contoh teks yang isinya benar-benar menceritakan hal-hal yang ada di sekitar siswa. Dalam hal

tidak semua siswa tuntas memperoleh kompetensi dasar yang sudah diajarkan, yakni

meenjawab atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang yang dibca

intensif, guru harus mengadakan pembelajaran khusus terhadap siswa yang berkasus

tadi di luar jadwal pelajaran regular.

www.ditptksd.go.id

Page 70: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 64

BAB VII

MENGUNGKAPKAN PIKIRAN, PERASAAN, DAN

INFORMASI DALAM BENTUK PARAGRAF DAN

KARANGAN SEDERHANA

STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Ada beberapa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) berkaitan

dengan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dala bentuk paragraf dan

karangan sederhana. SK/KD tersebut adalah:

(1) Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan

memperhatikan penggunaan ejaan (Kelas III Semester I)

(2) (Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan

pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan

ejaan, huruf kapital dan tanda titik (Kelas III Semester 2)

A. MENYUSUN PARAGRAF BERDASARKAN BAHAN YANG

TERSEDIA DENGAN MEMPERHATIKAN PENGGUNAAN

EJAAN (KELAS III SEMESTER 1)

1. Pengantar

Standar kompetensi menulis permulaan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi dalam bentuk paragraf merupakan tahap berikutnya setelah standar

kompetensi mendeskripsikan benda di sekitar. Mengungkapkan pikiran adalah

mengungkapkan gagasan. Gagasan atau ide adalah pikiran tentang sesuatu.

Mengungkapkan pikiran adalah mengungkapkan gagasan atau ide sesuatu, Perasaan

adalah sesuatu yang dirasakan. Perasaan terkait dengan hati. Perasaan itu sangat

beragam, di antaranya senang, sedih, suka, benci, dan sayang. Informasi adalah berita

atau pernyataan tentang sesuatu.

Paragraf merupakan rangkaian kalimat yang saling berhubungan, Paragraf

merupakan rangkaian kalimat yang memuat satu gagasan pokok atau satu topik.

Kalimat-kalimat yang menyusun paragraf harus saling berkaitan membentuk satu

kepaduan bentuk dan makna dan hanya memuat satu gagasan pokok. Kalimat-kalimat

yang membentuk paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat penjelas, Struktur

paragraph bervariasi. Paragraf dapat dimulai dengan kalimat topik dan diikuti dengan

www.ditptksd.go.id

Page 71: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 65

beberapa kalimat penjelas; beberapa kalimat penjelas diikuti kalimat topik. Dapat pula

kalimat topik diikuti kalimat penjelas, kemudian diakhiri kalimat topik lagi.

Karangan merupakan rangkaian paragraf. Paragraf merupakan rangkaian kalimat

yang saling berhubungan, Paragraf merupakan rangkaian kalimat yang memuat satu

gagasan pokok atau satu topik. Kalimat-kalimat yang menyusun paragraf harus saling

berkaitan membentuk satu kepaduan bentuk dan makna dan hanya memuat satu

gagasan pokok. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf terdiri atas kalimat topik

dan kalimat penjelas, Struktur paragraph bervariasi. Paragraf dapat dimulai dengan

kalimat topik dan diikuti dengan beberapa kalimat penjelas; beberapa kalimat penjelas

diikuti kalimat topik. Dapat pula kalimat topik diikuti kalimat penjelas, kemudian

diakhiri kalimat topik lagi.

Karangan sederhana dapat diartikan karangan yang hanya terdiri atas satu

paragraf, Dengan demikian, kemampuan menulis karangan harus dimulai dengan

kemampuan menulis paragraf. Pada hakikatnya, karangan adalah rangkaian paragraf.

Jika mahir menyusun paragraf, siswa akan mahir pula menyusun karangan. Oleh karena

itu, kemampuan menyusun paragraf sebagai dasar menyusun karangan harus dikuasai

benar-benar oleh siswa.

Kompetensi dasar menulis permulaan menyusun paragraf berdasarkan bahan

yang tersedia merupakan tahap berikutnya setelah siswa mampu menulis kalimat

sederhana. Menyusun paragraf adalah merangkaikan beberapa kalimat menjadi sebuah

paragraf. Untuk menyusun paragraf diperlukan pengetahuan menghubung-hubungkan

kalimat yang dapat membentuk satu kepaduan bentuk makna, Kalimat satu harus

berhubungan dengan kalimat berikutnya dalam kesatuan gagasan.

Penggunaan ejaan adalah penggunaan kaidah tata tulis. Penggunaan ejaan

bahasa Indonesia adalah pengguaan kaidah tata tulis bahasa Indonesia. Di kelas dua

sudah diajarkan ejaan yang berkaitan dengan huruf kapital dan tanda titik. Penggunaan

huruf kapital dan penggunaan titik ini harus sudah dipahami dan dapat menerapkannya

dalam kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf. Misalnya, huruf capital digunakan

pada huruf awal kata yang terdapat pada awal kalimat, huruf pertama nama orang, dan

huruf pertama nama-nama geografis.

Tanda titik, misalnya, digunakan untuk mengakhiri kalimat berita; digunakan di akhir

huruf yang merupakan singkatan nama orang; digunakan di akhir huruf singkatan yang

ditulis dengan dua huruf kecil

www.ditptksd.go.id

Page 72: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 66

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar: buku ajar, gambar, dan lain-lain

disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Karena materi yang akan

diajarkan adalah menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia,

yakni gambar seri, guru dapat mempersiapkan beberapa gambar seri yang

menunjukkan peristiwa atau keadaan tertentu yang dekat dengan

kehidupan siswa, misalnya, gtambar seri membuang sampah sembarangan

yang dapat menimbulkan penyakit atau kegiatan dari bangun tidur sampai

tidur lagi. Gambar harus berukuran agak besar dan berwarna sehingga

seluruh siswa dapat mengamatinya. Gambar tersebut dapat ditempel di

papan tulis atau dipegang, kemudian dipertunjukkan kepada seluruh siswa.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi

standar materi yang akan diajarkan dan menjabarkannya sehingga materi

yang akan diajarkan terbatas, rinci, dan jelas sesuai dengan keperluan

siswa, Kompetensi dasar pelajaran ini adalah menyusun paragraf

berdasarkan bahan yang tersedia dengan memerhatikan ejaan. Kompetensi

ini bisa dijabarkan lebih lanjut, misalnya, menyusun paragraf berdasarkan

gambar seri dengan memerhatikan ejaan. Kompetensi dasar ini bertujuan

siswa akan memiliki kemampuan menyusun paragraph berdasarkan bahan

yang tersedia dengan memerhatikan penggunaan ejaan. Penggunaan ejaan

dalam hal ini paling tidak menyangkut penggunaan huruf capital dan tanda

titik, yang pernah diajarkan sebelumnya di kelas dua.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan

mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar

kompetensinya adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi

dalam bentuk paragraph, sedangkan kompetensi dasarnya adalah

menyusun paragragarf berdasarkan bahan yang tersedia, yakni gambar seri,

dengan memerhatikan ejaan. Dalam hal ini guru harus mengetahui konsep

kata atau kelompok kata yang terdapat dalam standar kompetensi dan

kompetensi dasar tersebut. Kata dan kelompok kata kata itu adalah

www.ditptksd.go.id

Page 73: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 67

mengungkapkan pikiran, mengungkapkan perasaan, mengungkapkan

informasi, pararagraf, menyusun paragraf, dan ejaan. Untuk mengetahui

konsep yang terdapat dalam kata dan kelompok kata tersebut, silakan baca

kembali pengantar materi ini. U,ntuk memperkaya konsep ini silakan guru

membaca bahan rujukan lain.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan

cocok yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang akan diajarkan,

yang terdapat dalam buku ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar

aktit, kreatif, dan menyenangkan sehingga siswa dapat memanfaatkan

waktu belajar dengan penuh dan mengikuti pembelajaran dengan penuh

perhatian. Pertunjukkan gambar-gambar yang menarik perrhatian siswa

sehingga siswa dapat mengapresiasinya dengan baik. Tanyakan gambar-

gambar itu. Suruhlah siswa menyebutkan peristiwa atau keadan yang

ditunjukkan gambar tersebut.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan.

Suruhlah siswa duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa siap menerima pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan hari itu jam itu kepada

siswa, yakni menyusun paragragarf berdasarkan bahan yang tersedia, yakni

gambar seri, dengan memerhatikan ejaan. Guru mempersilakan siswa

membuka halaman buku yang memuat pelajaran tersebut. Sebagai langkah

apersepai, usahakan guru mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan

materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Contoh:

Anak-anak, sebelumnya kita sudah belajar menulis kata berdasarkan gambar

tumbuhan dan binatang. Hari ini kita akan belajar menulis kalimat dan

paragraf berdasarkan gambar seri.

www.ditptksd.go.id

Page 74: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 68

b. Guru memberikan contoh materi yang akan diajarkan. Langkah yang dapat

dilakukan, misalnya, guru memperlihatkan empat gambar berseri yang

memuat kegiatan, peristiwa, atau keadaan tertentu, yang sudah dipersiapkan

sebelumnya di papan tulis atau dipegang (misalnya gambar yang

menunjukkan kegiatan dari bangun tidur sampai pergi sekolah), yang dapat

dilihat jelas oleh seluruh siswa. Selanjutnya, guru bertanya kepada siswa

tentang informasi yang terdapat dalam gambar tersebut. Pada tahap pertama

guru menanyakan kegiatan yang ditunjukkan oleh setiap gambar. Pada tahap

berikutnya guru menanyakan rangkaian kegiatan yang ditunjukkan oleh

seluruh gambar berseri itu.

Contoh:

Coba kalian perhatikan dengan baik gambar berseri ini. Gambar

1(berikutnya sampai gambar 4) menunjukkan kegiatan apa? Siapa yang

tahu? Coba jelaskan?

Coba kalian perhatikan dengan baik. Seluruh gambar berseri ini dari gambar

1 sampai dengan gambar 4 menunjukkan kegiatan apa? Siapa yang tahu?

Coba jelaskan?

Seorang atau beberapa orang siswa diminta untuk menjawab pertanyaan

yang diajukan guru. Jawaban yang diharapkan adalah siswa dapat

menjelaskan informasi yang terdapat dalam gambar seri itu, yakni kegiatan

seseorang dari bangun tidur sampai pergi sekolah. Namun

c. Guru menyajikan materi dengan rinci dan jelas yang bersumber pada buku

ajar dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat. Guru menjelaskan

cara menulis kalimat dan paragraf berdasarkan gambar berseri.

Contoh:

Coba kalian perhatikan kembali gambar ini, Gambar ini menunjukkan

kegiatan apa? Ayo, jelaskan! (Guru menunjuk gambar yang memuat

informasi Anak itu bangun tidur pukul 05.00 pagi).

Setelah ada siswa yang menjawab dengan benar, kemudian guru

mengatakan,

Nah, begini menulis kalimat jawaban tadi.

A n a k i t u b a n g u n p u k u l 05.00 (l i m a) p a g i.

Guru menjelaskan materi tentang menulis kalimat dan paragraf

www.ditptksd.go.id

Page 75: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 69

berdasarkan gambar berseri.

1. Menulis kalimat berdasarkan gambar berseri

Setelah gambar kamu amati, pikirkan sebuah

kalimat untuk tiap gambar!

Kalimat untuk gambar 1

Contoh:

Saya dan teman saya pergi ke purpustakaan

Kalimat untuk gambar 2

Kalimat untuk gambar 3

Kalimat untuk gambar 4

Contoh:

Saya meminjam buku Bahasa Indonesia.

Contoh:

Teman saya meminjam buku Matematika.

Contoh:

Kami senang meminjam buku dari perpustakaan.

2. Menulis Paragraf Berdasarkan Kalimat

Setelah membuat kalimat, kembangkanlah menjadi paragraph

Contoh kalimat:

Dian dan Reni ulangan bahasa Indonesia.

Contoh paragraf:

Dian dan Reni ulangan bahasa Indonesia.

Mereka mengerjakan ulangan dengan cermat.

Untuk lulus, ulangan mereka harus dapat nilai

delapan. Mereka tidak boleh saling bertanya.

Bertanya berarti tidak lulus.

www.ditptksd.go.id

Page 76: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 70

Buatlah kalimat berdasarkan gambar-gambar berikut!

Contoh kalimat

Dian dan Reni pergi ke toko buku.

Contoh paragraf:

Dian dan Reni pergi ke toko buku.

Mereka membeli buku tulis.

Hari ini mereka belajar bahasa Indonesia.

Buku catatan Bahasa Indonesia mereka telah habis.

d Guru membimbing siswa menulis kalimat dan paragraf berdasarkan

gambar berseri.

e Guru memerhatikan siswa menulis kalimat dan paragraf berdasarkan

gambar berseri.

f. Guru memberikan pelatihan

(1) Pelatihan secara mandiri untuk setiap siswa

Guru memberikan perlatihan menulis kalimat dan paragraf kepada

setiap siswa. Soal dapat bersumber pada buku ajar. Siwa menjawab

pada buku tulis mereka,

(2) Pelatihan secara berpasangan

Satu orang siswa menjelaskan informasi yang terdapat dalam gambar

berseri, yakni berupa kalimat dan paragraf, dan siswa yang lain

menuliskan penjelasan berupa kalimat dan paragraf tersebut. Ini bisa

dilakukan secara bergantian.

(3) Pelatihan secara berkelompok

Siswa secara berkelompok ditugasi masing-masing mencari satu buah

gambar berseri yang berbeda, kemudian menuliskan informasi yang

terdapat di dalamnya, mulai dengan kalimat dilanjutkan dengan

paragraf. Selanjutnya, setiap kelompok melaporkan hasil penugasan

tersebut kepada guru.

g. Guru memberikan nilai perlatihan menulis kalimat dan paragraf

berdasarkan gambar berseri.

h. Guru membahas perlatihan menulis kalimat dan paragraf berdasarkan

gambar berseri.

i. Guru memberikan evaluasi dan mengadakan tindak lanjut.

www.ditptksd.go.id

Page 77: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 71

Ada kemungkinan tidak semua siswa dapat mengungkapkan informasi

yang terdapat dalam gambar berseri. Untuk mengatasi hal ini, guru harus

memberikan contoh gambar berseri yang memuat informasi yang dekat

dengan kehidupan siswa dan sesuai dengan kemampuan bernalar siswa.

Dalam hal tidak semua siswa tuntas memperoleh kompetensi dasar

sebelumnya, yakni mampu menulis kalimat sederhana. Untuk mengatasi

hal ini, guru harus mengadakan pembelajaran khusus terhadap siswa

yang berkasus tadi di luar jadwal pembelajaran reguler.

B. MENULIS KARANGAN SEDERHANA BERDASARKAN

GAMBAR SERI MENGGUNAKAN PILIHAN KATA DAN

KALIMAT YANG TEPAT DENGAN MEMPERHATIKAN

PENGGUNAAN EJAAN, HURUF KAPITAL DAN TANDA TITIK

(KELAS III SEMESTER 2)

1. Pengantar

Kompetensi dasar menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri

menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan

ejaan huruf kapital dan tanda titik merupakan tahap berikutnya setelah kompetensi dasar

menulis permulaan menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia. Menulis

karangan adalah menulis rangkaian paragraf. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,

menyusun paragraf adalah merangkaikan beberapa kalimat menjadi sebuah paragraf.

Untuk menyusun paragraf diperlukan pengetahuan menghubung-hubungkan kalimat

yang dapat membentuk satu kepaduan bentuk makna, Kalimat satu harus berhubungan

dengan kalimat berikutnya dalam kesatuan gagasan.

Penggunaan ejaan adalah penggunaan kaidah tata tulis. Penggunaan ejaan

bahasa Indonesia adalah pengguaan kaidah tata tulis bahasa Indonesia. Di kelas dua

sudah diajarkan ejaan yang berkaitan dengan huruf kapital dan tanda titik. Penggunaan

huruf kapital dan penggunaan titik ini harus sudah dipahami dan dapat menerapkannya

dalam kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf. Misalnya, huruf capital digunakan

pada huruf awal kata yang terdapat pada awal kalimat, huruf pertama nama orang, dan

huruf pertama nama-nama geografis. Tanda titik, misalnya, digunakan untuk

www.ditptksd.go.id

Page 78: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 72

mengakhiri kalimat berita; digunakan di akhir huruf yang merupakan singkatan nama

orang; digunakan di akhir huruf singkatan yang ditulis dengan dua huruf kecil.

Pilihan kata adalah sejumlah kata yang harus dipilih untuk menulis kalimat.

Agar kalimat tersusun dengan apik, pilihan kata di dalmnya harus tepat dan sesuai.

Tepat berkaitan dengan pengungkapan gagasan, sedangkan kesesuaian berkaitan dengan

pengungkapan gagasan dikaitkan dengan konteks situasi, Situasi ini akan mengarahkan

pilihan kata tertentu. Secara garis besar, situasi itu bisa resmi atau formal, bisa takresmi

atau nonformal. Kata tidak boleh menyimpang penggunaannya dengan adanya situasi

tersebut.

Kalimat yang tepat adalah kalimat yang baik strukturnya dan memuat informasi

yang diperlukan sesuai dengan konteks paragraf atau karangan. Kalimat-kalimat yang

menyusun pargraf haruslah kalimat yang mendukung gagasan utama atau topik

paragraf. Kalimat yang tidak mendukung gagasan utama akan mengganggu kepaduan

paragraph tersebut. Jika kalimat topik menyajikan gagasan tentang rumah, kalimat

penjelas pun harus menyajikan gagasan serupa, yakni tentang rumah.,

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapakan sumber bahan ajar: buku ajar, gambar, dan lain-lain

disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Karena materi yang akan

diajarkan adalah menulis karangan berdasarkan bahan gambar seri

menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memerhatikan

penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik, guru dapat mempersiapkan

beberapa gambar seri yang menunjukkan kegiatan, peristiwa, atau keadaan

tertentu yang dekat dengan kehidupan siswa, misalnya, gambar seri belajar

kelompok sampai pulang ke rumah atau pulang sekolah sampai tidur malam.

Gambar harus berukuran agak besar dan berwarna sehingga seluruh siswa

dapat mengamatinya. Gambar tersebut dapat ditempel di papan tulis atau

dipegang, kemudian dipertunjukkan kepada seluruh siswa.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi standar

materi yang akan diajarkan dan menjabarkannya sehingga materi yang akan

diajarkan terbatas, rinci, dan jelas sesuai dengan keperluan siswa,

www.ditptksd.go.id

Page 79: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 73

Kompetensi dasar pelajaran ini adalah menulis karangan berdasarkan bahan

gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan

memerhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik, guru

Kompetensi ini bisa dijabarkan lebih lanjut, misalnya, menulis karangan

berdasarkan gambar seri dengan menggunakan kalimat-kalimat sederhana.

Kompetensi dasar ini bertujuan siswa akan memiliki kemampuan menulis

karangan berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat

yang tepat dengan memerhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda

titik.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan dengan

mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai mana

telah dijelaskan sebelumnya. Dalam hal ini guru harus mengetahui konsep

mengungkapkan pikiran, mengungkapkan perasaan, mengungkapkan

informasi, karangan sederhana,gambar seri, pilihan kata, kalimat tepat, dan

ejaan, yakni huruf kapital dan tanda titik. Untuk mengetahui konsep yang

terdapat dalam kata dan kelompok kata tersebut, silakan baca kembali

penganta materi ini. Untuk memperkaya konsep ini silakan guru membaca

bahan rujukan lain.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang akan diajarkan, yang

terdapat dalam buku ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktit,

kreatif, dan menyenangkan sehingga siswa dapat memanfaatkan waktu

belajar dengan penuh dan mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.

Pertunjukkan gambar-gambar yang menarik perrhatian siswa sehingga siswa

dapat mengapresiasinya dengan baik. Tanyakan gambar-gambar itu.

Suruhlah siswa menyebutkan kegiatan, peristiwa, atau keadan yang

ditunjukkan gambar tersebut.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diajarkan.

Suruhlah siswa duduk dengan tertib dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa siap menerima pelajaran.

www.ditptksd.go.id

Page 80: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 74

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan hari itu jam itu kepada

siswa, yakni menulis karangan berdasarkan bahan gambar seri

menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memerhatikan

penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik. Guru mempersilakan siswa

membuka halaman buku yang memuat pelajaran tersebut. Sebagai langkah

apersepai, usahakan guru mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan

materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Contoh:

Anak-anak, sebelumnya kita sudah belajar menulis paragraf

berdasarkan gambar seri. Hari ini kita akan belajar menulis karangan

berdasarkan gambar seri.

b. Guru memberikan contoh materi yang akan diajarkan. Langkah yang dapat

dilakukan, misalnya, guru memperlihatkan empat gambar berseri yang

memuat kegiatan, peristiwa, atau keadaan tertentu, yang sudah dipersiapkan

sebelumnya di papan tulis atau dipegang (misalnya gambar seri yang

menunjukkan kegiatanseorang anak setelah pulang sekolah sore sampai tidur

malam), yang dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa. Selanjutnya, guru

bertanya kepada siswa tentang informasi yang terdapat dalam gambar

tersebut. Pada tahap pertama guru menanyakan kegiatan yang ditunjukkan

oleh setiap gambar. Pada tahap berikutnya guru menanyakan rangkaian

kegiatan yang ditunjukkan oleh seluruh gambar berseri itu.

Contoh:

Coba kalian perhatikan dengan baik gambar berseri ini. Gambar

1(berikutnya sampai gambar 4) menunjukkan kegiatan apa? Siapa yang

tahu? Coba jelaskan?

Coba kalian perhatikan dengan baik. Seluruh gambar berseri ini dari gambar

1 sampai dengan gambar 4 menunjukkan kegiatan apa? Siapa yang tahu?

Coba jelaskan?

Seorang atau beberapa orang siswa diminta untuk menjawab pertanyaan

yang diajukan guru. Jawaban yang diharapkan adalah siswa dapat

www.ditptksd.go.id

Page 81: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 75

menjelaskan informasi yang terdapat dalam gambar seri itu, yakni kegiatan

seseorang anak dari pulang sekolah sore sampai tidur malam.

c. Guru menyajikan materi dengan rinci dan jelas yang bersumber pada buku

ajar dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat. Guru menjelaskan

cara menulis kalimat dan karangan berdasarkan gambar berseri.

Contoh:

Coba kalian perhatikan kembali gambar ini, Gambar ini menunjukkan

kegiatan apa? Ayo, jelaskan! (Guru menunjuk gambar yang memuat

informasi Anak itu pulang dari sekolah pukul 17.00).

Setelah ada siswa yang menjawab dengan benar, kemudian guru

mengatakan,

Nah, begini menulis kalimat jawaban tadi.

A n a k i t u p u l a n g d a r i s e k o l a h p u k u l 1 7.0 0.

Guru menjelaskan materi tentang menulis kalimat dan karangan berdasarkan

gambar seri.

1. Menulis kalimat berdasarkan gambar berseri

Setelah gambar kamu amati, pikirkan sebuah kalimat untuk setiap gambar!

Kalimat untuk gambar 1

Contoh:

Dian dan Reni berjalan menuju sekolah.

Kalimat untuk gambar 2, gambar 3, dan gambar 4 berturut-turut adalah

sebagai berikut.

Hari ini mereka ulangan bahasa Indonesia.

Mereka tergesa-gesa karena akan ulangan.

Mereka berharap lulus ulangan. (Sumber: Buku Elektronik 2008)

2. Menulis paragraf berdasarkan kalimat

Setelah membuat kalimat, kembangkanlah menjadi karangan sederhana

berupa paragraf,

Contoh kalimat:

www.ditptksd.go.id

Page 82: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 76

Dian dan Reni ulangan bahasa Indonesia.

Contoh Paragraf:

Dian dan Reni ulangan bahasa Indonesia.

Mereka mengerjakan ulangan dengan cermat.

Untuk lulus, ulangan mereka harus dapat nilai

delapan. Mereka tidak boleh saling bertanya.

Bertanya berarti tidak lulus.

(Sumber: Buku Elektronik 2008)

d. Guru membimbing siswa menulis kalimat dan karangan sederhana berdasarkan

gambar seri.

e. Guru memerhatikan siswa menulis kalimat dan karangan sederhana berdasarkan

gambar seri.

f. Guru memberikan pelatihan

(1) Pelatihan mandiri untuk setiap siswa

Guru memberikan perlatihan menulis kalimat dan karangan sederhana

kepada setiap siswa. Soal dapat bersumber pada buku ajar. Siswa menjawab

pada buku tulis mereka,

(2) Pelatihan secara berpasangan. Satu orang siswa menjelaskan informasi

yang terdapat dalam gambar seri, yakni berupa kalimat dan karangan

sederhana, dan siswa yang lain menuliskan penjelasan berupa kalimat dan

karangan sederhana tersebut. Ini bisa dilakukan secara bergantian. (3) Pelatihan

secara berkelompok. Siswa secara berkelompok ditugasi

masing-masing mencari satu buah gambar seri yang berbeda,

kemudian menuliskan informasi yang terdapat di dalamnya, mulai

dengan kalimat dilanjutkan dengan karangan sederhana. Selanjutnya,

setiap kelompok melaporkan hasil penugasan tersebut kepada guru.

g. Guru memberikan nilai perlatihan menulis kalimat dan karangan sederhana

berdasarkan gambar berseri.

h. Guru membahas perlatihan menulis kalimat dan

karangan sederhana berdasarkan gambar seri.

i. Guru memberikan evaluasi dan mengadakan tindak lanjut

Ada kemungkinan tidak semua siswa dapat mengungkapkan informasi yang

www.ditptksd.go.id

Page 83: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 77

terdapat dalam gambar berseri.Untuk mengatasi hal ini, guru harus memberikan

contoh gambar berseri yang memuat informasi yang dekat dengan kehidupan

siswa dan sesuai dengan kemampuan bernalar siswa.

Dalam hal tidak semua siswa tuntas memperoleh kompetensi dasar sebelumnya,

yakni mampu menulis karangan sederhana.Untuk mengatasi hal ini, guru harus

mengadakan pembelajaran khusus terhadap siswa yang berkasus tadi di luar

jadwal pembelajaran reguler.

www.ditptksd.go.id

Page 84: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 78

BAB VIII

MENYALIN, MELENGKAPI, DAN MENULIS PUISI

ANAK

STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Ada beberapa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) berkaitan

dengan membaca lancar dan membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat.

SK/KD tersebut adalah

(1) menyalin puisi anak sederhana dengan huruf lepas (kelas I semester),

(2) menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung (kelas I semester 2),

(3) menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi (kelas II semester 1),

(4) melengkapi puisi anak berdasarkan gambar (kelas III semester 1), dan

(5) menulis puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik (kelas III

semester 2).

A. MENYALIN PUISI ANAK SEDERHANA DENGAN HURUF

LEPAS (KELAS I SEMESTER 1)

1. Pengantar

Menyalin adalah aktivitas meniru atau menulis kembali tulisan yang sudah ada.

Menyalin merupakan bagian menulis permulaan yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis. Dalam kegiatan menyalin, siswa diharapkan dapat

menuliskan kembali kata atau kalimat yang disediakan secara tepat. Oleh karena itu,

diharapkan guru dapat menuntun siswa dengan telaten.

Dalam kegiatan menyalin, ada dua tipe huruf yang dikenalkan, yaitu huruf lepas

dan huruf bersambung. Huruf lepas adalah huruf yang ditulis secara satu per satu. Tipe

huruf ini sudah diperkenalkan guru sejak awal ketika siswa masuk kelas I.

Sementara itu, puisi anak adalah jenis puisi yang ditujukan untuk anak. Karena

tersebut ditujukan untuk anak, puisi tersebut berisi ajaran-ajaran moral yang mudah

dipahami oleh anak. Penulis puisi anak dapat saja merupakan orang dewasa atau anak-

anak.

Contoh puisi anak:

www.ditptksd.go.id

Page 85: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 79

cinta lingkungan

cinta lingkungan

berarti cinta kepada tuhan

tuhan pencipta seisi alam

manusia hewan dan tumbuhan

yang selalu hidup berdampingan

(dikutip dari Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas I SD/MI,

H. Suyatno)

2. Langkah-langkah pembelajaran:

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, puisi dari buku pengayaan, dari internet, atau dibuat oleh

guru sendiri.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Demikian pula

guru memahami penjabaran lebih lanjut kompetensi dasar tersebut. Dengan

memahami penjabaran ini guru dapat memperkaya materi yang terdapat

dalam buku ajar. Misalnya, guru menyiapkan teks puisi sederhana yang

bertopik cinta lingkungan, persahabatan, atau cinta kepada Tuhan.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

puisi anak. Pemahaman materi ini penting agar guru hanya menerangkan

segala sesuatu yang hanya berkaitan dengan itu, bukan materi yang di luar

itu. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi ketika

mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku ajar.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.Pertunjukkanlah teks-teks yang

www.ditptksd.go.id

Page 86: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 80

bergambar-gambar yang menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat

mengapresiasinya.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru terlebih dulu memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan aktivitas

menyalin dan apa pengertian puisi.

Untuk memudahkan penjelasan, guru sebaiknya telah menyiapkan contoh puisi

anak. Untuk memudahkan, pilihlah puisi anak yang pendek dan mudah dipahami. Puisi

anak dapat ditemukan pada

a) buku pelajaran

b) buku puisi anak

c) dicari melalui situs internet

d) dibuat oleh guru

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Setelah menjelaskan materi yang akan diajarkan, guru memberikan contoh

bagaimana menyalin dengan huruf lepas. Salinlah puisi anak pada teks pelajaran di

papan tulis dengan menggunakan huruf lepas. Dalam kegiatan ini, guru dapat

mencontohkan dengan menyalin puisi di papan tulis dengan huruf lepas. Bentuk huruf

lepas bisa bermacam-macam, bergantung pada kemampuan anak dalam menulis. Yang

perlu diperhatikan oleh guru adalah huruf yang disalin oleh siswa harus jelas dan

terbaca.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Setelah memberikan contoh aktivitas menyalin puisi, guru meminta siswa untuk

menyalin puisi. Yang harus diperhatikan adalah siswa harus dalam keadaan siap

menyalin. Jadi, langkah pertama sebelum menyalin puisi adalah guru sebaiknya

www.ditptksd.go.id

Page 87: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 81

mengajak siswa untuk menyiapkan diri sebelum menulis. Satu di antaranya adalah

dengan mengajak siswa menggerak-gerakkan tangannya di udara agar pada saat

menyalin gerakan tangan siswa menjadi lebih luwes.

Contoh:

―Ayo anak-anak… sekarang coba gerakkan tangan kalian di udara dengan

gerakan melingkar! Semuanya bersama-sama menggerakkan tangannya di

udara!‖

Setelah kegiatan persiapan tersebut dilakukan di atas dilakukan, guru mulai

mengajak siswa menyalin puisi yang ditulis oleh guru di papan tulis dengan huruf lepas.

Dalam menyalin puisi dengan huruf lepas, siswa diberikan kebebasan menulis huruf

sesuai dengan kemampuan menulis mereka. Yang perlu diperhatikan adalah huruf-huruf

yang ditulis siswa harus jelas dan terbaca.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Setelah siswa mulai terlatih menyalin puisi yang ditulis guru di papan tulis, guru

dapat memberikan pelatihan. Bentuk pelatihannya adalah siswa diberi tugas menyalin

puisi yang ada di buku ajar atau puisi yang sudah disiapkan oleh guru. Untuk

memudahkan pelatihan, berikan contoh puisi yang sederhana dan mudah dipahami

siswa.

Dalam pelatihan ini, guru dapat memberikan waktu penyalinan. Misalnya:

―Baiklah, anak-anak. Sekarang waktunya kalian menyalin puisi yang Bapak/Ibu

telah siapkan. Coba kalian salin puisi ini dengan huruf lepas!‖

Pada saat siswa mulai menyalin, guru diharapkan tetap aktif sehingga suasana

kelas tidak menjadi vakum. Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru:

a. Buatlah suasana kelas lebih menyenangkan dalam menulis.

b. Guru dapat memeriksa proses menyalin yang dilakukan siswa satu per satu.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Setelah siswa selesai menyalin, guru melakukan evaluasi terhadap hasil

pekerjaan siswa. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui sejauh

mana hasil salinan siswa jelas dan dapat dibaca.

a. mintalah siswa membacakan puisi anak yang telah disalin

b. Siswa saling menukarkan tulisan mereka kepada temannya.

c. Mintalah siswa membaca hasil tulisan temannya dengan lafal dan intonasi yang

tepat.

www.ditptksd.go.id

Page 88: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 82

d. Perhatikan apakah siswa dapat membaca dengan jelas tulisan temannya.

e. Tanyakan kesulitannya terletak di mana.

f. Jika tulisan siswa tersebut agak sulit untuk dibaca, minta siswa tersebut untuk

memperbaikinya kembali.

Menyalin puisi dengan huruf bebas bisa dijadikan pekerjaan rumah. Mintalah

siswa menyalin puisi dari buku, makalah, atau koran. Tentukan tema yang akan disalin,

misalnya tema tentang orang tua, Tuhan, hutan, atau teman. Salin puisi tersebut, lalu

bacakan puisi tersebut di depan kelas dengan memperhatikan lafal dan intonasi pada

pertemuan selanjutnya.

B. MENYALIN PUISI ANAK DENGAN HURUF TEGAK

BERSAMBUNG (KELAS I SEMESTER 2)

1. Pengantar

Pembelajaran menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung hampir sama

dengan pembelajaran menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung. Perbedaan

antara kedua pembelajaran ini ada pada penggunaan huruf dalam menyalin. Jika pada

pembelajaran sebelumnya siswa menggunaakan huruf lepas, pada pembelajaran ini

siswa belajar menyalin dengan huruf tegak bersambung. Huruf tegak bersambung lebih

rumit dibandingkan dengan huruf lepas.

Huruf tegak bersambung adalah huruf yang tidak terpisah satu sama lain. Dalam

penulisan huruf tegak bersambung, huruf ditulis secara utuh hingga membentuk sebuah

kata. Hal ini yang membedakan huruf tegak bersambung dengan huruf lepas. Penulisan

huruf tegak bersambung adalah metode menulis indah. Dalam penulisan huruf tegak

bersambung, yang dinilai adalah keindahan dan kebersihan tulisan. Karena itu, dalam

menulis huruf tegak bersambung, dibutuhkan kemampuan khusus dan ketelitian dari

siswa.

Sebelum pembelajaran, guru telah menyiapkan contoh puisi yang akan disalin

siswa. Puisi tersebut dapat diperoleh di beberapa media seperti yang sudah dipaparkan

di atas, atau dibuat sendiri oleh guru.

Contoh puisi dengan tulisan tegak bersambung

www.ditptksd.go.id

Page 89: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 83

(dikutip dari Cinta Berbahasa Indonesia kelas 2, Tri Novia Nelitayanti)

2. Langkah-langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, puisi dari buku pengayaan, dari internet, atau dibuat oleh

guru sendiri.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Dengan

memahami SK/KD, guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam

buku ajar.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

puisi anak dan menulis huruf tegak bersambung. Pemahaman materi ini

penting agar guru hanya menerangkan segala sesuatu yang hanya berkaitan

dengan itu, bukan materi yang di luar itu. Dengan memahami materi, guru

akan dapat berimprovisasi ketika mengajar dan dapat memperkaya materi

yang terdapat dalam buku ajar.

www.ditptksd.go.id

Page 90: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 84

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan diajarkan. Hal penting

yang harus dijelaskan oleh guru adalah perbedaan huruf lepas dengan huruf tegak

bersambung. Karena itu, sebelum memulai pembelajaran ini, guru terlebih dahulu

melakukan apersepsi. Dalam penjelasan ini, guru diharapkan telah menyiapkan dua

contoh puisi yang ditulis dengan huruf lepas dan yang ditulis dengan huruf tegak

bersambung.

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Setelah memberikan penjelasan mengenai materi yang akan diajarkan, guru

mulai memberikan contoh cara menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.

Mintalah siswa memperhatikan secara saksama cara guru menyalin puisi dengan huruf

tegak bersambung di papan tulis. Lakukan dengan pelan-pelan agar siswa dapat

mengikuti cara guru menyalin. Sambil melakukan kegiatan menyalin di papan tulis,

guru dapat memandu siswa dengan cara menjelaskan setiap proses menyalin yang

dilakukan guru secara lisan.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Setelah menjelaskan kegiatan menyalin puisi anak dengan huruf tegak

bersambung, guru mengarahkan siswa untuk mendalami materi yang telah dijelaskan.

Untuk mengawalinya, guru dan memberikan waktu kepada siswa sekitar 10-15 menit

www.ditptksd.go.id

Page 91: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 85

untuk berlatih menulis huruf tegak bersambung. Setelah itu, barulah guru menuntun

siswa untuk mulai menyalin puisi tersebut. Pada saat siswa berlatih sendiri, guru dapat

memberikan contoh dengan menulis huruf tegak bersambung di papan tulis.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Setelah guru mencontohkan menulis puisi anak dengan huruf tegak bersambung

dan siswa sudah dapat melakukan kegiatan tersebut, guru mulai memberikan pelatihan

kepada siswa.

Sebelum pelatihan dimulai, guru memberikan contoh puisi pada siswa. Contoh

puisi yang akan disalin berbeda dengan puisi yang telah disalin guru di papan tulis dan

masih berbentuk tulisan huruf lepas.

Contoh puisi yang lain:

Alamku

saat bangun pagi

aku bertemu matahari

yang memberi sinar bumi

bumiku jadi terlihat indah

bunga bunga aneka warna

kumbang dan kupu kupu

terbang dan menari gembira

(dikutip dari Cinta Berbahasa Indonesia kelas 2, Tri Novia Nelitayanti)

Hal-hal yang dapat dilakukan guru pada saat siswa menyalin:

1) Guru diharapkan terus memantau proses menyalin ini dari siswa yang diajar

secara detil dan terus menerus, terutama terhadap siswa yang belum terbiasa

menyalin teks puisi dengan huruf tegak bersambung.

2) Jika ada siswa yang sangat kesulitan menyambungkan huruf, guru sebaiknya

mengajarinya dengan memegang tangannya dan menuntun tangan siswa tersebut

agar bisa menulis dengan menyambungkan huruf.

3) Selama proses pembelajaran menulis huruf tegak bersambung berlangsung,

berikan keleluasaan agar siswa mau mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya

kepada guru sehingga guru dapat dengan mudah mengatasi kesulitan siswa.

4) Guru diharapkan dapat memberikan waktu yang cukup luang untuk siswa agar

bisa belajar menulis huruf tegak bersambung dan tidak menuntut siswa buru-

www.ditptksd.go.id

Page 92: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 86

buru menyelesaikannya karena menulis huruf tegak bersambung memerlukan

ketelitian.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Setelah siswa menyalin puisi anak, guru melakukan evaluasi. Evaluasi dapat

dilakukan dengan cara berikut:

1. Guru menyuruh siswa membentuk kelompok dengan tiap kelompok

beranggota tiga-empat siswa

2. Siswa saling mempertukarkan puisi yang telah mereka salin.

3. Setiap siswa diminta memberikan pendapat tentang tulisan temannya,

apakah tulisan terbaca atau tidak, serta bagus atau tidak.

4. Siswa mengoreksi tulisan temannya yang sulit dibaca

5. Siswa meminta temannya untuk memperbaikinya.

Langkah ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam menulis

huruf tegak bersambung.

Keahlian menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung membutuhkan

waktu. Oleh karena itu, kemampuan siswa harus dilatih secara terus-menerus. Sebagai

tindak lanjut, guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk menyalin puisi yang

dikutipnya dari buku puisi, majalah, atau koran dengan menggunakan huruf tegak

bersambung. Kemudian, dari tugas yang dikerjakan di rumah tersebut, setiap siswa

diminta untuk membacakan puisi hasil salinannya di depan kelas. Dengan cara seperti

itu, siswa akan semakin termotivasi untuk melatih kemampuan siswa menulis dengan

huruf tegak bersambung.

C. MENYALIN PUISI ANAK DENGAN HURUF TEGAK

BERSAMBUNG YANG RAPI (KELAS II SEMESTER 1)

1. Pengantar

Yang ditekankan dalam pembelajaran menyalin puisi anak dengan huruf tegak

bersambung yang rapi adalah kebersihan dan kerapian tulisan huruf tegak. Jadi,

keterampilan yang harus dikuasai siswa adalah membuat tulisan huruf tegak

bersambung dengan rapi. Sebagai catatan, pada pembelajaran sebelumnya siswa tidak

dituntut untuk bisa menulis huruf sambung dengan rapi, tetapi hanya sampai pada

kompetensi menyalin puisi dengan huruf tegak bersambung. Jadi, pembelajaran ini

www.ditptksd.go.id

Page 93: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 87

hampir sama dengan penjelasan sebelumnya, perbedaannya hanya pada penekanan

kerapian tulisan.

Seperti pada pembelajaran sebelumnya, guru diharapkan telah menyiapkan puisi

untuk disalin. Contoh puisi:

Kucingku

karya kak nandang

kucingku amat lucu

bulunya halus

warnanya belang indah

kucingku mengejar bola

ekornya bergerak lucu

kucingku tidak pernah mengganggu

aku sayang padamu

kau selalu menjadi teman bermainku

(dikutip dari Belajar Bahasa Indonesia Itu Menyenangkan,

untuk Kelas I SD/MI, Ismail Kusmayadi dkk.)

2. Langkah-langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, puisi dari buku pengayaan, dari internet, atau dibuat oleh

guru sendiri.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Dengan

memahami SK/KD, guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam

buku ajar.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

puisi anak dan menulis huruf tegak bersambung. Pemahaman materi ini

penting agar guru hanya menerangkan segala sesuatu yang hanya berkaitan

dengan itu, bukan materi yang di luar itu. Dengan memahami materi, guru

akan dapat berimprovisasi ketika mengajar dan dapat memperkaya materi

www.ditptksd.go.id

Page 94: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 88

yang terdapat dalam buku ajar. Guru dapat melakukan pelatihan menulis

huruf tegak bersambung rapi sebelum mengajarkannya kepada siswa.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru menjelaskan materi dengan cara melakukan apersepsi. Hal ini dilakukan

untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran karena pembelajaran memiliki

keterkaitan dengan pembelajaran sebelumnya.

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Setelah memberikan penjelasan tentang materi yang akan diajarkan, guru

memberikan contoh. Karena pembelajaran ini relatif tidak begitu jauh berbeda dengan

pembelajaran sebelumnya, guru harus memberikan penekanan yang lebih spesifik –

terutama pada penekanan kerapian tulisan – pada saat memberikan contoh menyalin di

papan tulis.

Misalnya:

―Anak-anak, sekarang kita menyalin puisi dengan huruf tegak bersambung yang

rapi. Jangan lupa ya, menulis huruf tegak bersambung dengan rapi!‖

Pada saat mencontohkan menyalin di papan tulis, guru dapat melakukan

simulasi. Misalnya dengan cara menyalin secara tidak rapi. Setelah itu, guru dapat

meminta pendapat siswa.

―Anak-anak, apakah tulisan ini sudah rapi?‖

www.ditptksd.go.id

Page 95: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 89

Setelah siswa memberikan pendapatnya, Lalu guru dapat memperbaiki hasil

salinan dengan cara menghapusnya, dan mengulangi menyalin dengan rapi.

―Nah, anak-anak. Ini adalah tulisan huruf tegak bersambung yang rapi.‖

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Setelah memberikan contoh cara penulisan huruf tegak bersambung yang rapi,

guru meminta siswa menyalin apa yang ditulis guru di papan tulis.

―Anak-anak, sekarang coba kalian salin tulisan Bapak/ Ibu di papan tulis.

Salinlah dengan rapi‖

Kemudian, guru memperhatikan kegiatan siswa dengan cara memantau siswa

satu per satu.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Guru membagikan puisi pada siswa dan menugasi siswa menyalin puisi tersebut

dengan huruf tegak bersambung yang rapi. Oleh karena faktor yang diperhatikan dalam

penulisan huruf tegak bersambung adalah kerapian, guru diharapkan terus memberikan

penekanan dan melakukan pemantauan dalam proses penyalinan puisi yang dilakukan

oleh siswa. Guru dapat meminta siswa untuk selalu menyiapkan penghapus yang bersih

sehingga tidak akan berakibat mengotori kertas. Guru juga dapat selalu mengingatkan

siswa bahwa pensil yang digunakan harus selalu dalam keadaan runcing. Hal itu akan

sangat berpengaruh pada hasil tulisan siswa. Karena itu, ingatkan pula kepada siswa

untuk selalu membawa peraut pensil.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Setelah siswa menyalin puisi dengan huruf tegak bersambung yang rapi, guru

dapat melakukan kegiatan selanjutnya, yaitu kegiatan evaluasi. Guru dapat meminta

siswa membuat kelompok, lalu kelompok tersebut ditugasi memdiskusikan hasil salinan

teman-temannya. Siswa dapat memberikan pendapat tentang tulisan temannya, terutama

dari segi kerapian dan penggunaan huruf kapital. Jika tulisan masih belum rapi dan

penggunaan huruf kapital masih salah, siswa diperbolehkan memperbaikinya kembali.

Sebagai tindak lanjut, Sebaiknya siswa diberikan latihan penulisan huruf tegak

bersambung dengan rapi di rumah sehingga siswa mempunyai waktu yang panjang

untuk melatih kemampuan menulisnya. Guru diharapkan tidak bosan-bosan untuk terus

memantau perkembangan kemampuan menulis huruf tegak bersambung tiap siswa dari

www.ditptksd.go.id

Page 96: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 90

hasil pekerjaan rumahnya.

D. MELENGKAPI PUISI ANAK BERDASARKAN GAMBAR

(KELAS III SEMESTER 1)

1. Pengantar

Melengkapi puisi anak berarti menambah kata-kata yang kurang dalam sebuah

teks puisi anak supaya menjadi lengkap. Kegiatan melengkapi isi puisi anak adalah

pembelajaran awal siswa dalam menulis puisi sehingga ada kemungkinan siswa akan

mengalami kesulitan. Oleh karena itu, siswa akan dibantu dengan gambar.

Visualisasi atau pemberian contoh gambar sangat membantu proses imajinasi

siswa. Oleh karena itu, pada tahap awal dalam menulis puisi anak, guru dapat

menyajikan gambar-gambar untuk membantu siswa dalam menulis puisi.

Dalam kegiatan pembelajaran ini, siswa diminta untuk melengkapi puisi

berdasarkan gambar yang disajikan. Gambar tersebut dapat berupa rekaman beberapa

kejadian, dapat pula satu gambar yang memberikan detail visual. Jadi, sebelum

pembelajaran, guru sudah menyiapkan gambar atau potongan-potongan gambar yang

memiliki keterkaitan satu sama lain.

Contoh gambar dan puisi yang belum lengkap:

Kereta Api

Tamaela

Deru bunyi ………………..

Penguasa darat mulai berjalan

Pandangan terpaku padanya

Bagaikan emas di tengah tumpukan

Penguasa darat melaju ………………

Bagai petir membelah daratan

Asap hitam mengepul

www.ditptksd.go.id

Page 97: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 91

Mengotori …………….

Zaman telah berubah

Penguasa darat memakai listrik

Tiada lagi kepulan ………… hitam

Rakyat bersorak gembira

(dikutip dari Bahasa Indonesia untuk SD dan MI

Kelas III: Kaswan Darmadi, dkk.)

2. Langkah-langkah pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, puisi dan gambar menarik dari buku pengayaan, dari internet,

atau dibuat oleh guru sendiri.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Dengan

memahami SK/KD, guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam

buku ajar.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

puisi anak. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi

ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku

ajar.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

www.ditptksd.go.id

Page 98: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 92

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan disampaikan

Guru menjelaskan secara terperinci materi melengkapi puisi berdasarkan

gambar. Konsep dalam pembelajaran ini berbeda dengan konsep pembelajaran

sebelumnya. Oleh karena itu, pada saat memberikan apersepsi, guru harus menekankan

perbedaan konsep antara pembelajaran sekarang dengan pembelajaran sebelumnya,

yaitu konsep menyalin dan melengkapi.

b. Guru memberikan contoh materi berdasarkan SK/KD

Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan contoh gambar dan

puisi yang tidak lengkap.

Contoh potongan gambar:

(Sumber gambar: Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia

untuk SD/MI Kelas II, H. Suyatno dkk.)

Contoh gambar di atas memberikan beberapa gambaran. Gambar pertama

memperlihatkan seorang anak yang kehujanan. Gambar kedua memperlihatkan seorang

www.ditptksd.go.id

Page 99: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 93

ibu yang memberi obat pada seorang anak yang terbaring sakit. Gambar ketiga

memperlihatkan seorang anak yang berangkat ke sekolah diiringi oleh kucing kecil.

Contoh puisi yang tidak lengkap berdasarkan gambar :

Ibuku yang …..

Ibuku

Engkau selalu memperhatikanku

Ketika aku ……

Karena ………………

Engkau dengan sabar ……………………ku

Sehingga aku menjadi …..… kembali

Karena …….

Aku bisa pergi ke …………… lagi

Ditemani ……………ku yang ………….

Terima kasih, ……………….

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Untuk mengarahkan imajinasi siswa, guru dapat menanyakan pada siswa

bagaimana gambaran mereka terhadap gambar-gambar yang ditunjukkan.

―Anak-anak, coba kalian perhatikan gambar-gambar ini. Siapa yang bisa

menyebutkan apa yang terjadi di dalam gambar-gambar ini?‖

Setelah itu mintalah mereka membaca dalam hati puisi yang beberapa bagiannya

kosong tersebut. Siswa diharapkan memahami isi puisi tersebut dengan baik sehingga

dapat berimajinasi kira-kira apa yang harus diisi pada ruang-ruang yang dikosongkan

tersebut.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Setelah siswa memahami gambar tersebut yang dibuktikan dengan kemampuan

mereka dalam melengkapi isi puisi, guru melakukan pelatihan. Guru dapat

menggunakan puisi yang berbeda sebagai alat pelatihan. Apabila puisi yang digunakan

masih sama, usahakan ruang yang dikosongkan berbeda dengan tingkat kesulitan yang

lebih tinggi.

Contoh puisi yang sama dengan ruang kosong yang berbeda:

Ibuku yang Baik

Ibuku

Engkau selalu memperhatikanku

Ketika aku ……

…………………………

www.ditptksd.go.id

Page 100: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 94

Puisi berhubungan dengan perasaan atau isi hati. Gambar yang sama bisa saja

diberi tanggapan yang berbeda oleh tiap-tiap siswa. Hal itu sangat bergantung dengan

dengan suasana hati siswa. Kemungkinan besar ada siswa yang akan kesulitan untuk

mengungkapkan isi hatinya meskipun sudah dibantu dengan gambar. Untuk

memudahkan siswa menulis puisi, guru dapat meminta siswa mengingat-ingat

pengalaman pribadi siswa yang mirip dengan gambar di atas. Dengan cara seperti itu,

diharapkan siswa lebih mudah mengungkapkan curahan hatinya ke dalam tulisan.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Setelah siswa melengkapi isi puisi berdasarkan gambar, guru meminta siswa

untuk saling mempertukarkan puisinya dengan temannya. Mintalah pendapat siswa

tentang puisi temannya. Bisa saja terjadi pilihan yang ditulis seorang siswa berbeda

dengan dengan puisi temannya. Guru sebaiknya menerima perbedaan-perbedaan

tersebut karena hal itu memperlihatkan imajinasi siswa yang beragam. Hal itu baru

menjadi hambatan jika kalimatnya menjadi tidak logis. Jika hal tersebut terjadi,

bimbinglah siswa untuk memperbaiki kesalahannya dengan memintanya membaca

ulang.

Kemudian, mintalah satu siswa maju ke depan. Siswa tersebut kemudian diminta

membaca puisi yang dibuatnya. Setelah itu, mintalah pendapat teman-temannya

terhadap puisi yang dibuat siswa tersebut. Setelah beberapa puisi siswa dibahas di depan

kelas, guru dapat meminta siswa membuat kelompok dengan jumlah anggota empat

orang. Siswa diminta menukarkan puisi hasil tulisan siswa pada temannya. Lalu, siswa

membaca dalam hati puisi hasil tulisan temannya. Setiap siswa diminta memberikan

komentar terhadap puisi temannya.

Selain evaluasi dari siswa, guru dapat memberikan masukan pada setiap puisi siswa dan

di mana letak kesalahannya, terutama dalam penggunaan kata.

Diharapkan melalui pembelajaran ini, siswa dapat memahami gambar dengan

baik dan mampu mengemukakan perasaannya baik sedih, gembira, kecewa, bahagia,

yang diwakili dari gambar tersebut dengan baik. Sebagai tindak lanjut, guru dapat

memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

www.ditptksd.go.id

Page 101: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 95

E. MENULIS PUISI BERDASARKAN GAMBAR DENGAN

PILIHAN KATA YANG MENARIK (KELAS III SEMESTER 2)

1. Pengantar

Jika pada pembelajaran sebelumnya siswa diajari melengkapi puisi berdasarkan

gambar, sekarang siswa diajari untuk menulis puisi secara mandiri. Konsep melengkapi

dan menulis memiliki perbedaan. Melengkapi berarti menulis dengan cara menambahi

bagian-bagian yang kosong pada sebuah puisi. Menulis berarti memulai sesuatu dari hal

yang sama sekali tidak ada. Puisi dengan pilihan kata yang menarik berarti puisi

tersebut telah menggunakan kata yang terpilih dari bebeberapa kata lainnya yang sama/

hampir sama sehingga puisi tersebut menjadi puisi yang menarik untuk dibaca.

Pada pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu berimajinasi secara mandiri

dengan bertitik tolak pada gambar. Oleh karena itu, pada saat melakukan apersepsi,

guru menjelaskan perbedaan kedua konsep tersebut secara jelas.

2. Langkah-langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, puisi dan gambar menarik dari buku pengayaan, dari internet,

atau dibuat oleh guru sendiri. Usahakan gambar-gambar tersebut memang

sangat menarik perhatian siswa.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Dengan

memahami SK/KD, guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam

buku ajar.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

puisi anak. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi

ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku

ajar.

www.ditptksd.go.id

Page 102: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 96

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan disampaikan

Sebelum memulai pembelajaran, guru melakukan apersepsi dan menjelaskan

perbedaan konsep pada pembelajaran sekarang dan pembelajaran sebelumnya.

Anak-anak, sebelumnya kita sudah belajar melengkapi puisi anak

berdasarkan gambar. Sekarang kita akan belajar menulis puisi berdasarkan

gambar dan pilihan kata yang menarik.

b. Guru memberikan contoh materi sesuai dengan SK/KD

Guru menunjukkan gambar kepada siswa. Kemudian, membuat beberapa

pertanyaan untuk mendapatkan pemahaman siswa terhadap gambar tersebut.

Contoh gambar:

Contoh pertanyaan berdasarkan gambar:

1. Apa yang terdapat dalam gambar ini?

2. Apa yang dapat kamu bayangkan/ imajinasikan dari gambar ini?

Contoh gambar dan pertanyaan:

www.ditptksd.go.id

Page 103: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 97

1. apa yang terjadi dalam gambar ini?

2. coba kamu imajinasikan gambar tersebut berdasarkan pengalamanmu

sendiri!

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Setelah siswa diajak memperhatikan gambar, guru meminta siswa untuk

memberikan pendapat mengenai gambar tersebut atau membaca gambar.

Mengemukakan pendapat berarti mengungkapkan ide menulis. Jadi, melalui proses

mengemukakan pendapat ini, siswa juga secara otomatis mengungkapkan ide dalam

penulisan puisi.

Hambatan awal pada siswa adalah tidak semua siswa dapat berimajinasi dengan

baik. Ada siswa yang mungkin masih membutuhkan proses memahami apa yang

dimaksud guru dengan berimajinasi. Jika siswa terlihat agak kesulitan, guru dapat

mengarahkannya dengan mencoba melihat dari perspektif atau pandangan siswa. Apa

yang dibayangkan oleh siswa mungkin masih berupa gambaran visual pada gambar.

Misalnya:

1) apakah yang ada di bayangan siswa ketika melihat gambar kedua?

Jawaban siswa A: ia melihat kakaknya sedang bermain sepeda.

2) Guru dapat menanyakan pertanyaan: di manakah kakak A bermain sepeda?

Kapan terjadinya?

Jawaban: di taman perumahan. sore hari.

Rangkaian jawaban siswa tersebut dapat dijadikan bahan untuk menulis puisi

meskipun kemungkinan besar puisi yang ditulis siswa masih berupa puisi berbentuk

cerita atau puisi naratif.

Cara lain untuk mempermudah siswa menulis adalah dengan meminta siswa

berimajinasi berdasarkan pengalaman mereka. Jika siswa belum pernah mengalami

seperti apa yang terlihat pada gambar, mintalah siswa berimajinasi seolah-olah ia yang

sedang berada dalam gambar atau sedang melihat dan merasakan langsung peristiwa

www.ditptksd.go.id

Page 104: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 98

serta suasana yang terjadi dalam peristiwa tersebut.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Guru menugasi siswa menulis puisi secara mandiri berdasarkan gambar yang

dibagikan. Pada saat pelatihan, guru diharapkan tetap mendampingi siswa. Jalinlah

komunikasi personal dengan siswa. Jika siswa masih merasakan kesulitan dalam

menuangkan gagasan ke dalam siswa, mintalah siswa menyebutkan secara detail hal-hal

apa saja yang terdapat pada gambar. Kemudian tanyakan apa yang menarik hatinya dari

hal-hal tersebut. Setelah itu mintalah siswa menuliskan hal yang menarik hatinya

tersebut menjadi sebuah puisi. Berikan panduan kepada siswa untuk mencari pilihan

kata yang menarik.

Guru membimbing siswa menggunakan kalimat sederhana. Kalimat sederhana

adalah adalah kalimat tunggal, atau kalimat yang pendek yang biasanya hanya terdiri

dari subjek dan predikat, atau subjek, predikat, dan objek. Kalimat sederhana

memudahkan siswa untuk menyampaikan gagasannya. Meskipun sederhana, kalimat

tersebut telah menggunakan pilihan kata yang menarik.

5. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Setelah siswa menyelesaikan tulisannya, guru mengevaluasi hasil kerja siswa.

Selain melakukan evaluasi secara mandiri, guru juga dapat melibatkan siswa dalam

evaluasi, dengan cara membagikan puisi hasil karya temannya dan mengajukan

beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai puisi yang paling menarik.

Contoh pertanyaan menulis:

1. puisi siapakah yang paling menarik?

2. apa bagian yang menarik dari puisi tersebut?

3. puisi siapakah yang penulisannya sesuai dengan perintah di atas?

Jika ada siswa yang menjawab pertanyaan pertama, guru dapat menanyakan

kepada siswa tersebut apa yang menarik. Begitu pula seterusnya. Dengan cara seperti

itu, siswa juga dilatih untuk belajar memahami puisi ciptaan sendiri ataupun puisi

ciptaan orang lain.

Kemampuan menulis puisi anak bisa ditingkatkan dengan cara memberi siswa

pekerjaan rumah. Caranya, siswa mencatat peristiwa apa yang dialaminya atau yang

menarik hatinya. Kemudian, tuliskan peristiwa tersebut ke dalam bentuk puisi. Dengan

demikian, kemampuan siswa dalam menulis puisi akan semakin terasah.

www.ditptksd.go.id

Page 105: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 99

BAB XI

MENJELASKAN, MEMBACA PUISI ANAK DENGAN

LAFAL DAN INTONASI YANG TEPAT, DAN

MENCERITAKAN ISI DONGENG

STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)

Ada beberapa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) berkaitan

dengan membaca puisi dan menjelaskan puisi. SK/KD tersebut adalah

(1) Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi

yang tepat (kelas I semester 2),

(2) Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca (kelas II semester 1), dan

(3) Membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat (kelas III

semester 2).

A. MEMBACA PUISI ANAK YANG TERDIRI ATAS 2-4 BARIS

DENGAN LAFAL DAN INTONASI YANG TEPAT (KELAS I

SEMESTER 2)

1. Pengantar

Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra. Yang membedakan puisi dengan

ragam sastra lainnya adalah bahasa puisi mengutamakan irama serta penyusunan bait

dan larik. Puisi anak adalah puisi yang ditulis untuk anak. Penulisnya bisa saja orang

yang yang lebih dewasa atau anak-anak itu sendiri. Karena ditujukan untuk anak, isi

puisi anak masih menggunakan kalimat yang sederhana dan bersifat naratif sehingga

lebih mudah dimengerti siswa

2. Langkah-Langkah pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, puisi dan gambar menarik dari buku pengayaan, dari internet,

atau dibuat oleh guru sendiri.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Dengan

www.ditptksd.go.id

Page 106: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 100

memahami SK/KD, guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam

buku ajar.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

puisi anak. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi

ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku

ajar.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Dalam pembelajaran awal, guru sebaiknya memperkenalkan apa yang dimaksud

dengan puisi anak. Setelah itu, guru menjelaskan bagaimana cara membaca puisi anak.

b. Guru memberikan contoh sesuai dengan SK/KD

Saat menjelaskan puisi anak, guru memberikan contoh. Diharapkan setiap

memberikan penjelasan atau menjelaskan definisi, guru selalu menyertainya dengan

contoh di papan tulis. Metode contoh akan lebih memudahkan proses penyampaian

materi kepada anak-anak karena untuk mencerna sesuatu, nalar anak-anak masih sangat

ditentukan oleh visualisasi.

Sebagai tahap awal pembelajaran membaca puisi, guru menggunakan contoh

puisi sederhana dengan kosakata yang sederhana (mudah dipahami) dan akrab dengan

www.ditptksd.go.id

Page 107: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 101

siswa. Puisi sederhana adalah puisi yang terdiri dari 2-4 baris kalimat. Hal ini akan

memudahkan siswa dalam memahami puisi tersebut. Jangan gunakan kosakata yang

abstrak dan tidak dekat dengan kehidupan siswa.

Contoh puisi sederhana yang menggunakan kosakata sederhana:

`

ke kebun binatang

Karya Fajar Dinda Mutiara

ayo kawan

ke kebun binatang

melihat monyet singa dan zebra

alangkah kaya alam kita

(dikutip dengan editan dari Indahnya Bahasa dan Sastra

Indonesia untuk kelas I SD/MI: H. Suyatno)

Setelah memperlihatkan contoh puisi dengan cara menuliskannya di papan tulis,

guru mencontohkan membaca puisi. Sekali lagi, sebelum memulai kegiatan, siswa

diberikan contoh. Guru diharapkan membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang

tepat. Sebelum membacakan puisi, mintalah siswa untuk fokus ke depan kelas. Hal ini

akan memudahkan siswa untuk memahami cara membaca puisi yang benar.

Cara membaca puisi yang benar adalah dengan membaca nyaring dan

berpatokan pada intonasi dan lafal yang tepat. Agar siswa dapat mengikuti dengan benar

dalam hal lafal dan intonasi yang tepat, guru dapat membaca puisi dengan cara

memengal-menggalnya.

ayo kawan dibaca menjadi a-yo ka-wan.

ke kebun binatang dibaca ke ke-bun bi-na-tang

melihat monyet singa dibaca me-li-hat mo-nyet si-nga

dan zebra dibaca dan zeb-ra

juga gajah kijang dan rusa dibaca ju-ga ga-jah ki-jang dan ru-sa

kita gembira sambil belajar dibaca ki-ta gem-bi-ra sam-bil be-la-jar

alangkah kaya alam kita dibaca a-lang-kah ka-ya a-lam ki-ta

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Setelah mencontohkan membaca puisi, guru menyuruh siswa membaca puisi

dalam hati. Hal ini untuk memudahkan siswa dalam memahami puisi tersebut. Setelah

www.ditptksd.go.id

Page 108: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 102

siswa membaca puisi tersebut dalam hati, guru memandu siswa untuk membaca

bersama-sama.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan:

1) guru membaca satu baris, siswa mengikuti membaca satu baris

2) guru membaca seluruh isi puisi, siswa mengikuti membaca seluruh puisi

sampai selesai

4) guru membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat

5) siswa mengikuti membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat

sampai selesai

6) siswa membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat tanpa bantuan

guru

Pada saat siswa membaca puisi, guru dapat memantau cara siswa membaca

dengan berkeliling kelas. Guru dapat mengamati satu per satu siswa yang sedang

membaca. Jika siswa masih ada yang kesulitan membaca puisi, guru dapat

membimbingnya dengan cara ikut membacanya.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Setelah proses memahami puisi selesai, guru menyuruh siswa membacakannya

di depan kelas. Tunjuklah siswa untuk maju ke depan. Tanyakan apa siswa siap untuk

membacakannya di depan kelas. Jika siswa masih ragu-ragu, bujuklah ia dengan cara

menghampirinya. Kesulitan siswa dalam membaca puisi ke depan kelas bisa disebabkan

beberapa hal:

1) siswa merasa malu ke depan kelas

2) siswa merasa tidak mampu membaca puisi

3) siswa masih mengeja

4) siswa tidak tepat menggunakan lafal dan intonasi

Untuk mengatasi hal tersebut, guru dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.

1) Bimbinglah siswa untuk maju ke depan

2) Jika siswa merasa malu, bujuklah siswa dengan kata-kata yang memotivasi

3) Mintalah dukungan pada siswa yang lain bahwa siswa yang ditunjuk mampu

membacakan puisi di depan kelas

4) Bimbinglah siswa bila kesulitan mengeja dan menggunakan lafal dan

intonasi yang tepat.

www.ditptksd.go.id

Page 109: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 103

Diharapkan semua siswa memiliki kesempatan yang sama dalam membaca puisi

di depan kelas.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Guru melakukan evaluasi secara mandiri dengan memberikan simpulan terhadap

cara membaca puisi yang dilakukan siswa. Berikan penjelasan kepada siswa apa yang

harus diperhatikan siswa dalam mebaca puisi dengan memperhatikan lafal dan intonasi

yang tepat.

Sebagai tindak lanjut, guru menugasi siswa mencari puisi yang lain dan

membacanya dengan lafal dan intonasi yang tepat pada kesempatan pembelajaran

selanjutnya.

B. MENJELASKAN ISI PUISI ANAK YANG DIBACA (KELAS II

SEMESTER 1)

1. Pengantar

Menjelaskan isi puisi anak adalah bagian keterampilan dalam memahami isi

puisi. Pengertian menjelaskan adalah menerangkan atau menguraikan secara terang

(KBBI: 1988). Jadi, sebelum menjelaskan, siswa harus memahami isi puisi.

Kemampuan menjelaskan isi puisi adalah kemampuan mengungkapkan kembali isi

puisi yang dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri. Jadi, ada dua keterampilan yang

dibutuhkan pada materi pembelajaran yaitu (1) siswa dapat memahami isi puisi dengan

baik dan (2) siswa dapat menjelaskan atau mengemukakan isi puisi yang dibaca dengan

baik pula.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, puisi dan gambar menarik dari buku pengayaan, dari internet,

atau dibuat oleh guru sendiri.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Dengan

www.ditptksd.go.id

Page 110: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 104

memahami SK/KD, guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam

buku ajar.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

puisi anak. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi

ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku

ajar.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru melakukan apersepsi dan memberikan penjelasan mengenai perbedaaan

pembelajaran sekarang dengan pembelajaran sebelumnya.

‖Anak-anak, sebelumnya kita mempelajari membaca puisi anak yang terdiri

atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat. Sekarang kita mempelajari materi

menjelaskan puisi anak.‖

b. Guru memberikan contoh materi sesuai SK/KD

Sebelum memberikan contoh, guru telah menyediakan teks puisi yang akan

dibaca siswa. Teks puisi yang dipilih diharapkan puisi yang sederhana. Pilihlah teks

puisi yang mudah dicerna dan tidak terlalu rumit kosakatanya. Teks puisi bisa

didapatkan pada buku pelajaran, buku puisi anak, situs internet, atau dibuat oleh guru

sendiri.

www.ditptksd.go.id

Page 111: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 105

Guru membacakan puisi yang telah disediakan. Setelah itu, guru memberikan

penjelasan isi puisi tersebut.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Sebelum menjelaskan isi puisi, siswa terlebih dahulu harus memahami dulu isi

puisi. Oleh karena itu, siswa diminta membaca puisi yang disediakan guru dalam hati

terlabih dahulu. Membaca dalam hati akan memudahkan siswa dalam memahami puisi.

Untuk menguatkan pemahaman siswa, guru dapat mengajak siswa bersama-sama

membaca puisi.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Setelah siswa diangggap sudah mulai dapat memahami materi, guru dapat

menugasi siswa untuk membuat kelompok-kelompok. Tiap anggota bisa terdiri dari

empat sampai lima anggota.

Dalam aktivitas kelompok, semua siswa diharapkan terlibat. Siswa dalam

kelompok diharapkan memiliki kesepatan yang sama dalam membacakan puisi. Karena

itu, guru sebaiknya memantau proses pembacaan puisi pada setiap kelompok. Guru juga

dapat berperan serta jika ada yang siswa yang kesulitan dalam membaca puisi.

Langkah-langkah aktivitas kelompok:

a) Siswa membacakan puisi, sedangkan siswa yang lain menyimak

b) siswa melakukan secara bergantian

c) puisi yang akan dibaca siswa sama, tetapi dapat pula puisi yang dibaca

tiap-tiap kelompok berbeda

Setelah seluruh siswa mendapatkan giliran membacakan, siswa menjelaskan apa

isi puisi yang dibaca di depan kelompoknya. Setiap siswa diharapkan mendapatkan

giliran menjelaskan isi puisi menurut pendapatnya. Anggota kelompok mendiskusikan

isi puisi yang dibaca sehingga mendapatkan satu kesimpulan.

Setelah seluruh anggota kelompok mendapatkan kesimpulan tentang puisi yang

dibaca, guru menyuruh setiap perwakilan kelompok secara bergantian maju ke depan.

Siswa yang menjadi perwakilan ini diminta untuk menjelaskan isi puisi yang dibaca

seluruh anggota kelompoknya.

Setiap perwakilan kelompok selesai menjelaskan isi puisi, guru meminta

pendapat kepada kelompok lain terhadap penjelasan tersebut.

www.ditptksd.go.id

Page 112: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 106

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Setelah seluruh kelompok selesai menjelaskan isi puisi, guru mengevaluasi

penjelasan siswa atas puisi yang dibaca. Dalam evaluasi, guru memberikan penekanan

pada

1) kemampuan siswa dalam menjelaskan isi puisi yang dibacakan;

2) kemampuan siswa dalam menafsirkan puisi yang dibaca.

C. MEMBACA PUISI DENGAN LAFAL, INTONASI, DAN

EKSPRESI YANG TEPAT (KELAS III SEMESTER 2)

1. Pengantar

Penjelasan mengenai puisi terdapat subbab sebelumnya. Cara membaca puisi

bisa beberapa cara, di antaranya (1) membaca puisi dengan cara biasa dan (2) membaca

puisi dengan ekspresi. Membaca puisi dengan cara biasa adalah membaca puisi seperti

membaca teks biasa. Membaca puisi dengan ekspresi adalah membaca puisi dengan

cara memeragakan mimik muka yang sesuai dengan isi puisi. Pada aktivitas membaca

puisi dengan ekspresi terkandung juga kemampuan menggunakan lafal dan intonasi

yang tepat.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, puisi dan gambar menarik dari buku pengayaan, dari internet,

atau dibuat oleh guru sendiri.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Dengan

memahami SK/KD, guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam

buku ajar.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

puisi anak. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi

www.ditptksd.go.id

Page 113: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 107

ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku

ajar.

d. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

e. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

a. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

Guru melakukan apersepsi.

―Anak-anak, sebelumnya kita belajar menjelaskan puisi anak yang dibaca.

Sekarang kita belajar membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.‖

Teks puisi anak harus selalu disediakan oleh guru untuk mendukung

pembelajaran. Akan tetapi, jika pembelajaran ini sudah disosialisasikan pada

pembelajaran sebelumnya, guru dapat menugasi siswa mencari puisi yang ditentukan

temanya.

b. Guru mencontohkan membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang

tepat.

Guru dapat mengingatkan siswa bahwa dalam pembacaan puisi, siswa harus

menggunakan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Sebagai upaya memudahkan

pemahaman siswa, guru memberikan contoh dengan membacakan sebuah puisi dengan

menggunakan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

c. Guru membimbing siswa mendalami materi

Setelah memberikan contoh cara membaca membaca puisi, guru menyuruh

www.ditptksd.go.id

Page 114: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 108

siswa membaca teks puisi dalam hati untuk memudahkan pemahamasan siswa terhadap

teks tersebut. Berilah waktu pada siswa untuk membacanya berulang-ulang supaya

siswa betul-betul mampu memahaminya.

d. Guru memberikan pelatihan kepada siswa

Setelah siswa memahami puisi, guru menugasi siswa untuk membaca puisi

sesuai dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Pelatihan ini dapat dilakukan

secara individu atau kelompok. Jika dilakukan secara individu, guru menyuruh siswa

membacakannya di depan kelas secara bergantian. Jika pelatihan dilakukan secara

kelompok, guru dapat mengarahkan kepada siswa untuk membentuk kelompok dengan

empat sampai lima anggota. Setiap anggota harus mendapatkan giliran membaca

dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

Langkah-langkah dalam aktivitas kelompok:

1) Setiap siswa membacakan puisi di hadapan anggota kelompoknya.

2) Aktivitas tersebut dilakukan secara bergantian.

3) Setelah setiap siswa dalam kelompok membaca puisi, guru menanyakan

pada anggota kelompok siapa yang paling tepat membaca puisi berdasarkan

intonasi, lafal, dan ekspresi.

4) Anggota kelompok menunjuk siswa yang dianggap paling tepat membaca

puisi

Setelah perwakilan tiap kelompok didapatkan, guru menyuruh siswa maju ke

depan kelas. Setiap siswa yang menjadi perwakilan saling bergantian membaca puisi

berdasarkan standar intonasi, lafal, dan ekspresi yang tepat.

e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa

Di akhir pelatihan, guru memberikan evaluasi dan penilaian. Penilaian terhadap

pelatihan individu dapat dilakukan secara tertutup atau terbuka. Guru dapat menanyakan

pada siswa siapakan yang membaca puisi paling tepat dalam penggunaan lafal, intonasi,

dan ekspresi. Mintalah siswa yang mengemukakan pendapatnya. Jika ada siswa

menjawab, tanyakan kembali apa alasannya.

Setelah sesi pendapat siswa ditutup, guru dapat menjelaskan evaluasinya. Jika

ada yang bagus pada penampilan siswa, tunjukkan di sisi mana bagusnya. Jika ada yang

kurang tepat pada penampilan siswa, guru dapat mengoreksinya. Guru diharapkan

memberikan penjelasan yang mudah dimengerti. Dengan demikian, semua siswa dapat

www.ditptksd.go.id

Page 115: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 109

memahami apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini.

D.MENCERITAKAN ISI DONGENG YANG DIBACA (KELAS III

SEMESTER 1)

1. Pengantar

Dengeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi. Biasanya menceritakan

kejadian di masa lampau, terutama tentang kejadian yang aneh-aneh.

Pada bagian ini siswa diminta untuk menjelaskan isi dongeng yang telah

dibacanya. Dengan kata lain siswa (kelas 2) diminta menyimpulkan dongeng atau cerita.

Ada dua cara yang bisa ditempuh agar siswa dapat melaksanakan tugas tersebut.

Pertama, guru membacakan satu cerita yang diambil dari buku ajar atau guru

mempersiapkan sebuah cerita anak yang disesuaikan dengan kondisi kelas. (2) siswa

diminta untuk membaca satu cerita anak yang ada dalam buku ajar atau dipersiapkan

guru sebelumnya. Namun, cara yang pertama sebaiknya dilakukan terlebih dahulu.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

2.1 Persiapan Pembelajaran

a. Guru mempersiapkan sumber bahan ajar, yakni buku ajar, dan sumber yang

lain, misalnya, donegeng yang menarik dari buku pengayaan, dari internet, atau

dibuat oleh guru sendiri.

b. Guru membaca dan memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan diajarkan yang terdapat dalam buku ajar. Dengan memahami

SK/KD, guru dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku ajar.

c. Guru mempelajari dan memahami materi yang akan diajarkan yang terdapat

dalam buku ajar. Guru memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan

dongeng anak. Dengan memahami materi, guru akan dapat berimprovisasi

ketika mengajar dan dapat memperkaya materi yang terdapat dalam buku ajar.

f. Guru mempersiapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan cocok

yang akan digunakan dalam menyajikan materi yang terdapat dalam buku

ajar. Guru harus dapat memikat siswa belajar aktif, kreatif, dan

www.ditptksd.go.id

Page 116: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 110

menyenangkan sehingga siswa dapat menggunakan waktu belajar di kelas

dengan penuh dan dengan penuh perhatian.

g. Guru mengondisikan siswa siap memperoleh materi yang akan diberikan.

Suruhlah siswa duduk dengan baik dan buku ajar harus ada di atas meja

masing-masing. Mulailah guru memberikan pelajaran setelah yakin seluruh

siswa benar-benar siap mengikuti pelajaran.

2.2 Proses Pembelajaran

Langkah-langkah yang dilakukan sama dengan langkah-langkah yang dilakukan

untuk menjelaskan isi puisi anak yang dibaca (Kelas II Semester 1)

Namun demikian, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk

menceritakan isi dongeng adalah sebagai berikut

(1) Guru membacakan cerita sederhana dengan perlahan-lahan, lafal yang jelas

dan intonasi yang tepat.

(2) Guru juga diharapkan membacakan cerita dengan ekspresi yang dramatis

agar siswa kelas permulaan dapat menghayati isi cerita yang disampaikan.

(3) Siswa diminta mendengarkan cerita yang dibacakan guru dan jangan biarkan

siswa menulis atau apa pun agar mereka dapat berkonsentrasi pada cerita

yang disampaikan.

(4) Setelah guru membacakan isi cerita, ulanglah beberapa peristiwa yang

penting untuk membantu mengingatkan siswa pada cerita yang telah

didengarnya.

(5) Guru meminta siswa untuk menceritakan isi dongeng yang telah

didengarkannya.

www.ditptksd.go.id

Page 117: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 111

BAB X

PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA DAN

MENULIS PERMULAAN

A. Pengertian Penilaian

Secara umum dapat dikatakan penilaian adalah proses sistematis meliputi

pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi

untuk membuat keputusan. Adapun evaluasi pengajaran adalah

penilaian/penaksaran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum. Hasil penilaian ini dapat

dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif.

Dari pengertian tersebut di atas tujuan evaluasi pengajaran antara lain

adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan mengukur sampai di mana

tingkat kemampuan dan kebefiasilan peserta didik dalam mencapai tujuan

kurikulerl pengajaran. Dengan demikian evaluasi menempati posisi yang penting

dalam proses belajar mengajar, karena dengan adanya evaluasi pengajaran ini,

keberhasilan pengajaran tersebut dapat diketahui.

B. Alat-alat Penilaian Pengajaran

Alat untuk mengadakan penilaian pengajaran pada dasarnya dapat dibagi

dalam dua kelompok, yaitu: 1) tes, dan 2) non tes. Dan sesuai maksud buku ini, tes

hasil belajar yang menulis tekankan pembahasannya.

l. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar, adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil

pelajaran yang telah diberikan guru kepada peserta didiknya, dalam jangka waktu

tertentu.

Untuk keperluan evaluasi proses belajar mengajar, dapat digunakan tes yang

telah distandardisasikan (standardized test). maupun tes buatan guru sendiri

(teacher-made test).

Standardized test adalah tes yang telah mengalami proses standardisasi, yakni

proses vatiditas dan reliabilitas, sehingga tes tersebut benar-benar valid dan reliabel

untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu. Standardized test biasanya dibuat

www.ditptksd.go.id

Page 118: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 112

oleh para ahli psikologi dan banyak digunakan diinstansi pemerintahan yang

memerlukan, misal tes untuk penerimaan pegawai baru, dan sebagainya.

Sedangkan tes buatan guru sendiri adalah suatu tes yang disusun oleh

guru sendiri untuk mengevaluasi kebefiasilan proses belajar mengajar.

Biasanya tes buatan guru sendiri banyak dipergunakan di sekolah-sekolah.

Tes buatan guru sendiri ini biasanya terbatas pada kelas atau satu sekolah

sebagai suatu kelompok pemakainya.

Bentuk tes yang sering dipakai dalam proses belajar mengajar pada

hakikatnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1) tes lisan,

2) tes tertulis, dan 3 tes perbuatan/tindakan.

Bentuk tes tertulis secara umum dapat dibagi lagi menjadi dua

kelompok, yaitu:

a. Tes essay dan b. Tes objektif.

Tes essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tertulis, yang

jawabannya merupakan kerangka (essay) atau kalimat yang panjangpanjang.

Panjang pendeknya tes essay adalah relatif, sesuai kemampuan si penjawab

tes.

Sedangkan tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa

sehingga hasil tes tersebut dapat dinilai secara objektif, dinilai oleh siapa pun

akan menghasilkan nilai yang sama. Tes objektif jawabannya ringkas dan

pendek-pendek. Tes objektif disebut juga short-answer test.

Bentuk-bentuk tes objektif antara lain adalah melengkapi, mengisi titik-

titik dalam kalimat yang dikosongkan, benar salah , pilihan ganda, dan

menjodohkan.

C. Fungsi Penilaian

Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi

pokok sebagai berikut:

1) Untuk mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah

trielakukan kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.

2) Untuk mengukur sampai di mana keberhasilan sistem pengajaran yang

digunakan.

www.ditptksd.go.id

Page 119: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 113

3) Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses

belajar mengajar.

Selain itu, hasil evaluasi pengajaran juga dapat digunakan untuk:

a. Bahan pertimbangan bagi bimbingan individual peserta didik.

b. Membuat diagnosis mengenal kelemahan-kelemahan dan kemampuan

peserta didik.

c. Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum.

Sekolah mempunyai tiga fungsi pokok yang penting, yaitu:

(1) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan anak didik setelah

mengalami/melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu

tertentu.

(2) Untuk mengetahui sampai di mana keberhasilan suatu metode

sistem pengajaran yang dipergunakan.

(3) Dengan mengetahui kekurangan serta keburukan yang diperoleh

dari hasil evaluasi itu, selanjutnya kita dapat berusaha untuk

mencari perbaikan.

Di pihak lain, data yang diperoleh dari hasil evaluasi sangat di-

perlukan untuk:

- perlengkapan bagi bimbingan dan pertumbuhan individu murid-

murid;

- membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kekuatan

atau kemampuan murid-murid;

- menunjukkan dalam hal-hal apa mereka memerlukan remedial

- menyediakan dasar-dasar yang diperlukan bagi perubahan atau

perbaikan kurikulum; dan

- untuk mengintroduksi pengalaman-pengalaman untuk mendapatkan

kebutuhan-kebutuhan individu dan kelompok murid-murid.

Di dalam kurikulum lama, guru-guru pada umumnya melaksanakan

evaluasi secara tradisional

- kegiatan evaluasi dilakukan setelah proses belajar berlangsung

dalam waktu yang cukup lama (setelah satu bulan, satu caturwulan,

bahkan mungkin satu semester, baru diadakan evaluasi);

www.ditptksd.go.id

Page 120: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 114

- tanpa merumuskan tujuan pelajaran, terutama tujuaninstruksional,

sehingga dengan demikian hasil evaluasi tidak mengenai sasaran

atau tujuan yang sebenarnya harus dicapai;

- alat atau teknik evaluasi yang dipergunakan tidak relevan dengan

apa yang sebenarnya harus diukur.

D. Jenis Penilaian

Penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan, dengan penilaian kelas, tes

kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking,

dan penilaian program.

1. Penilaian Kelas

Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.

Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi

dasar tertentu. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab

para peserta didik, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang

sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester.

Ulangan harian ini terutama ditujukan untuk memperbaiki program pembelajaran,

tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan untuk tujuan-tujuan lain, misalnya

sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para peserta didik.

Ulangan umum dilaksanakan setiap akhir semester, dengan bahan yang

diujikan sebagai berikut:

a. Ulangan umum semester pertama soalnya diambil dari rnateri semester

pertama.

b. Ulangan umum semester kedua soalnya merupakan gabungan dari materi

semester pertama dan kedua, dengan penekanan pada materi semester kedua.

Ulangan urnum dilaksanakan secara bersama untuk kelas-kelas paralel, clan

pada umumnya dilakukan ulangan umum bersama, baik tingkat rayon, kecamatan,

kodya/kabupaten maupun provinsi. Hal ini dilakukan terutama dimaksudkan untuk

meningkatkan pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan soalsoal

yang diujikan. Di samping untuk menghemat tenaga dan biaya, pengembangan soal

www.ditptksd.go.id

Page 121: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 115

bisa dilakukan oleh bang soal, dan bisa digunakan secara berulang-ulang selama

soal tersebut masih layak dipergunakan.

Ujian akhir dilakukan pada akhir program pendidikan. Bahan-bahan yang

diujikan meliputi seluruh kompetensi dasar yang telah diberikan, dengan penekanan

pada kompetensi dasar yang dibahas pada kelas-kelas tinggi. Hasil evaluasi ujian

akhir ini terutama digunakan untuk menentukan kelulusan bagi setiap peserta didik,

dan layak tidaknya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat di atasnya.

Penilaian kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil

belajar peserta didik, mendiag- nosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik

untuk perbaikan proses pembelajaran, dan penentuan kenaikan kelas.

2. Tes Kemampuan Dasar

Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis,

dan berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran

(program remedial). Tes kemampuan dasar dilakukan pada setiap tahun akhir kelas

III.

3. Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi.

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan penilaian

guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan

belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu. Untuk keperluan sertifiksi,

kinerja, dan hasil belajar yang dicantumkan dalam Surat Tanda Tamat Belajar tidak

semata-mata didasarkan atas hasil penilaian pada akhir jenjang sekolah.

4. Benchmarking

Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang

berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang memuaskan.

Ukuran keunggulan dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah, atau nasional.

Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga peserta didik dapat

mencapai satuan tahap keunggulan pembelajaran yang sesuai dengan

kemampuan usaha dan keuletannya.

Untuk dapat memperoleh data dan informasi tentang pencapaian

benchamarking tertentu dapat diadakan penilaian secara nasional yang dilaksanakan

pada akhir satuan pendidikan. Hasil penilaian tersebut dapat dipakai untuk melihat

www.ditptksd.go.id

Page 122: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 116

keberhasilan kurikulum dan pendidikan secara keseluruhan, clan dapat digunakan

untuk memberikan peringkat kelas, tetapi tidak untuk memberikan nilai akhir peserta

didik. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu dasar untuk pernbinaan guru dan kinerja

sekolah.

5. Penilaian Program

Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas

Pendidikan secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaian program dilakukan untuk

mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional,

serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan masyarakat, clan kemajuan

jaman.

E. Prinsip-prinsip Penilaian

Evaluasi pencapaian belajar peserta didik merupakan salah satu kegiatan

yang merupakan kewajiban bagi setiap pengajar. Ada beberapa prinsip dasar yang

perlu diperhatikan di dalam menyusun tes hasil belajar, agar tes tersebut benar-

benar dapat menguknr tujuan pengajaran.

Beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam menyusun tes hasil

belajar tersebut antara lain adalah:

a. Tes hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan

sesuai dengan tujuan instruksional.

b. Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang

telah diajarkan.

c. Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk

mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan.

d. Dirancang sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang

diinginkan.

Tes hasil belajar hendaknya disusun sesuai dengan kegunaannya. Dalam

evaluasi pengajaran; secara umum ada empat jenis evaluasi, yaitu:

1) Evaluasi penempatan

Yaitu evaluasi yang digunakan untuk penentuan penempatan

peserta didik dalam suatu jenjang atau jenis program pendidikan

tertentu.

www.ditptksd.go.id

Page 123: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 117

2) Evaluasi formatif

Yaitu evaluasi yang digunakan untuk mencari umpan balik guna

memperbaiki proses belajar mengajar bagi guru maupun peserta

didik.

3) Evaluasi sumatif

Yaitu evaluasi yang digunakan untuk mengukur atau menilai

sampai di mana pencapaian peserta didik terhadap bahan pelajaran

yang telah diajarkan, dan selanjutnya untuk menentukan kenaikan

tingkat atau kelulusan peserta didik yang bersangkutan.

4) Evaluasi diagnostik

Yaitu evaluasi yang bertujuan untuk mencari sebab-sebab kesulitan

belajar peserta didik, seperti latar belakang psikologis, pisik dan

lingkungan sosial ekonomi peserta didik.

e. Dibuat sereliable mungkin sehingga mudah diinterpretasikan dengan

baik.

f. Digunakan untuk memperbaiki cara belajar peserta didik dan cara

mengajar guru.

Secara garis besar dapat diutarakan penjelasannya sebagai berikut.

1) Prinsip kesinambungan yang dimaksud ialah bahwa dalam kegiatan

penilaian itu hendaknya dilakukan secara terus-menerus dengan teratur

(sistematis) dan terencana. Dari hasil evaluasi berkesinambungan ini

pengambilan keputusan akan lebih tepat dan mantap, sehingga penetapan

kedudukan siswa benar-benar mencerminkan konsisi yang sebenarnya.

2) Prinsip komprehensif artinya menyeluruh. Pada prinsip menyeluruh ini

yang dimaksudkan adalah bahwa evaluasi mengenai keseluruhan aspek.

Dengan demikian guru memperoleh informasi yang lengkap tentang

kemampuan belajar siswa. Untuk ini diperlukan alat evaluasi yang

mencerminkan keseluruhan aspek yang hendak diukur.

3) Prinsip objektif ini berkaitan erat dengan pemilihan dan kegunaan alat

evaluasi. Artinya alat evaluasi yang digunakan sebagai alat ukur

hendaknya bebas dari subjektivitas atau bias pribadi guru. Hal ini untuk

menjamin informasi yang akurat. Begitu pula penerapan objektivitas

harus dikenakan terhadap penyusunan alat evaluasi, penyelenggaraan dan

paneriksaan hasil pekerjaan siswa.

www.ditptksd.go.id

Page 124: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 118

4) Prinsip keterandalan atau reliabel. Artinya bahwa suatu alat evaluasi

hendaklah memiliki tingkat keterandalan yang tinggi. Namun perlu

diingat bahwa suatu alat yang memiliki keterandalan yang tinggi belum

tentu memiliki kesahihan yang tinggi pula. Suatu alat evaluasi hasil

belajar dikatakan memiliki keterandalan apabila alat evaluasi tersebut

memiliki keajegan (konsisten) hasil bila digunakan pada waktu yang

berkaitan dan juga diberikan pada subjek simple yang setara.

Keterandalan juga mengandung pengertian sebagai "internal consistency"

yaitu apabila soal-soal yang ada dalam alat evaluasi tersebut

menunjukkan tingkat hubungan yang tinggi antarsatu sama lain. Untuk

mengetahui tingkat keterandalan ini biasanya dilakukan de,ngan analisis

statistik. Akan tetapi bagi seorang guru dengan mempelajari hasil evaluasi

siswa pada kelas paralel akan dengan mudah memperoleh informasi atas

perangkat alat ukur. Contoh: bila ditanyakan pada siswa IA dan kelas I

B

tentang latar belakang VOC dapat menguasai nusantara, dijawab

sama/semua siswa memilih option yang sama, ini berarti soal tersebut

memiliki keterandalan yang memadai.

5) Prinsip kesahihan atau prinsip validitas.

Mengenai prinsip ini, menyangkut konsep yang mengatakan bahwa alat

ukur yang dijadikan alat penilai benar-benar mengukur apa yang diukur.

Jadi bila kita ingin mengukur pengetahuan siswa tentang proporsi dan

komposisi keanggotaan DPR pusat antara partai-partai di Indonesia.

Hendaknya pertanyaan/soal yang diberikan harus mengenai hal tersebut

pula. Untuk membuat alat ukur dalam mengevaluasi yang sahih

tidaklah sulit, bila guru berpedoman pada kisi-kisi penyrasunan soal.

Dengan beror'ientasi pada tujuan instruksional untuk tiap pokok

bahasan dapat diramalkan bahwa alat ukur tersebut pasti/sahih. Ada

beberapa jenis validitas, antara lain validitas tampang (face validity)

validitas isi, validitas konstruk dan validitas yang berhubungan dengan

kriterium (meramalkan dengan keadaan kini). Suatu sistem

penggolongan baku dan banyak digunakan oleh himpunan ahli ilmu

jiwa di Amerika (Grounlund, constructing Achievement test, 131)

yaitu:

a) kesahihan isi bahan

www.ditptksd.go.id

Page 125: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 119

b) kesahihan yang berhubungan dengan kriterium (meramalkan

dengan keadaan ini) dan

c) kesahihan bentuk

Konsep kesahihan sebagaimana dilakukan dalam pelaksanaan soal sebagai

alat evaluasi harus memperhatikan pokok/prinsip-prinsip umum

sebagai berikut:

a) kesahihan menunjukkan pada interpretasi hasil tes (bukan .

terhadap tes itu sendiri).

b) kesahihan disimpulkan dari bukti-bukti yang tersedia (bukan

diukur).

c) kesahihan adalah khas untuk tujuan tertentu (seleksi

penempatan tanpat/kedudukan siswa, penilaian hasil belajar

dan lain-lain.

d) kesahihan dinyatakan dengan derajat (misal: tinggi, rendah,

sedang).

Validitas tampang dengan mudah dapat dipenuhi oleh guru

bila dalam menyusun soal ujian telah disesuaikan dengan

bahan/materi belajar yang tercantum pada buku paket.

Sedangkan validitas isi: apabila soal ujian yang dibuat teleh

sesuai dengan luasnya pokok bahasan yang dipelajari siswa.

Mengenai masalah kesahihan dan keterandalan akan dibahas

secara mendalam dan terinci pada modul 8 tentang analisis

soal tes.

6) Prinsip berdasarkan patokan-patokan tertentu atau prinsip penggunaan

kriteria.

Prinsip ini digunakan jika dalam evaluasi guru harus memilih jenis

pendekatan evaluasi yang dipakai. Dalam hal penyelenggaraan evaluasi

formatif maka prinsip penggunaan kriteria harus dipilih dan dipakai.

Alasan yang dijadikan latar belakang berkaitan dengan fungsi

penyelenggaraan evaluasi formatif itu sendiri. Ini berarti bahwa evaluasi

yang diperoleh benar-benar mencerminkan tercapainya tujuan

instruksional serta tingkat penguasaan materi belajar. Dengan

diperolehnya informasi dari hasil evaluasi ini, maka jika siswa belum

www.ditptksd.go.id

Page 126: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 120

dapat mencapai kriteria keberhasilan belajar terpaksa mereka masih

dikenakan untuk mengulangi lagi.

7) Prinsip kegunaan yang dimaksudkan ialah:bahwa evaluasi yang

dilakukan haruslah sesuatu kegiatan yang bermanfaat/berguna dan

menunjang kepentingan kegiatan belajar mengajar. Apabila

penyelenggaraan evaluasi itu hanya akan menyusahkan siswa tanpa

mengandung makna pendidikan/nilai paedagogis maka tidak perlu

dilakukan. Misal: guru mengadakan ulangan karena untuk mengisi jam

kosong. Begitu pula guru mendiskusikan soal -soal ujian yang tak ada

hubungannya dengan paket pelajaran. Kemanfaatan hendaknya

dipertimbangkan dengan waktu yang tersedia. Seandainya dalam suatu

kelas terdapat jumlah lebih dari 100 siswa dan waktu memeriksa

terbatas, maka janganlah menggunakan bentuk tes uraian. Hal tersebut

lebih tepat menggunakan tes bentuk objektif.

Selain prinsip-prinsip tersebut maka hal lain juga penting dilakukan

ialah prinsip kooperatif. Artinya bahwa evaluasi harus dilaksanakan

bersama-sama oleh staf pengajar agar kita dapat menentukan kemajuan

siswa dalam kurun waktu/periode tertentu. Misal: ujian tengah semester,

ujian semester dan sebelum ujian tengah semester diawali dengan tes kecil

(kuis).

F. Penilaian Proses yang Berfokus pada Kemahiran Menulis

Menulis dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk

menyatakan ide, pikiran, atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa

tulis. Menulis merupakan " aktivitas pengekspresian ide, gagasan, pikiran, atau perasaan

ke dalam lambang-lambang kebahasaan (Akhadiah,1989). Pembelajaran menulis

didasarkan pada interaksi antara dua pendekatan yaitu proses dan produk (Nunan,1991).

Karena itu, evaluasi yang dilakukan jugaberupa evaluasi proses dan produk/hasil.

Kegiatan menulis melibatkan aspek: pengolahan gagasan, penataan kalimat,

pengembangan paragraf, serta pengembangan model karangan: penggunaan ejaan,

kemampuan penggunaan diksi/kosa kata, kemampuan penggunaan kalimat, penggunaan

jenis komposisi (gaya penulisan, penentuan ide, pengolahan ide, dan pengorganisasian

ide). Kesemua aspek inilah yang diukur dalam kemampuan menulis.

www.ditptksd.go.id

Page 127: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 121

G. Penilaian Kegiatan Menulis Permulaan

Untuk tingkat permulaan, kegiatan menulis lebih didominasi oleh hal-ha1

yang bersifat mekanis.

Kegiatan mekanis yang dimaksud dapat berupa:

- Sikap duduk yang baik dalam menulis

- Cara memegang pensil alat tulis

- Cara memegang buku

- Melemaskan tangan dengan cara menulis di udara

- Melemaskan j ari j ari melalui kegiatan menggambar, menjiplak/ngeblat, melatih

dasar-dasar menulis.

Daftar aktivitas tersebut di atas dapat dijadikan dasar dalam menyusun

pedoman pengamatan kegiatan menulis permulaan. Kegiatan pengamatan

dilakukan selama kegiatan menulis berlangsung.

Evaluasi dalam menulis di Kelas I dan II SD

Telah diketahui bahwa pembelajaran menulis di kelas I dan kelas II

merupakan pembelajaract menulis tahap awal atau menulis permulaan. Adapun

tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran menulis permulaan, seperti

tercantum dalam Kurikulum ialah sebagai berikut:

Tujuan pembelajaran menulis di kelas I

1) Siswa mampu menuliskan kata-kata dan kalimat sederhana.

2) Siswa mampu menuliskan kegiatan sehari-hari dengan kalimat-kalimat

sederhana.

3) Siswa mampu menceritakan dan menulis tentang benda-benda yang

dikenal di sekitarnya dengan kalimat sederhana.

Untuk mengevaluasi tingkat ketercapaian tujuan nomor 1), data dapat

dijaring melalui:

a) Dikte

(1) Siswa diminta menuliskan kata-kata yang didiktekan guru.

(2) Siswa diminta menuliskan kalimat-kalimat sederhana yang didiktekan

guru.

www.ditptksd.go.id

Page 128: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 122

Untuk siswa caturwulan 3 perlu diperhatikan penggunaan huruf kapita pada

awal kalimat, nama Tuhan, agama, nama orang, serta tanda baca titik pada

akhir kalimat.

b) Tugas : (1) Siswa diberi tugas untuk menuliskan naitla-nama binatang,

hunga kendaraan atau benda-benda di dalam gambar yang

ditunjukkan guru.

(2) Siswa diminta menuliskan kalimat sesuai dengan gambar

yan; ditunjukkan guru.

Dalam hal ini penggunaan huruf kapital pada awal dan tanda baca titik pada

akhir kalimat perlu diperhatikan; demikian pula kesesuaian isi kalimat dengan

gambar.

Untuk melaksanakan dikte, guru perlu memilih kata-kata dan kalimat

sederhana yang akal didiktekan, dengan memperhatikan tema, subtema dan tujuan

pembelajaran khusus; sedang untul melaksanakan penugasan butir (1) dan (3), guru

perlu menyiapkan gambar-gambar sesuai dengal tema dan tujuan pembelajaran.

Contoh:

Dikte di kelas I caturwulan 2

Tema : Kegemaran Subtema : Kegemaran teman sekitar

TPK : Siswa dapat menuliskan kalimat sederhana yang

didiktekan guru.

Bahan dikte :

anto gemar

membaca buku

tuti gemar

menulis puisi

dirman gemar

main bola

siti gemar

memasak

umi dan irwan gemar menyanyi

b. Tujuan pembelajaran menulis di kelas II

www.ditptksd.go.id

Page 129: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 123

Tujuan pembelajaran menulis di kelas II merupakan kelanjutan dari

tujuan yang harus dicapai di kelas I. Untuk peningkatan, pada tujuan di kelas

II dicantumkan tujuan yang lebih mendekati penggunaan secara praktis, yakni

penggunaan pragmatik. Sehubungan dengan hal itu maka rumusan tujuan

untuk kelas II, dicantumkan tujuan berikut.

Siswa mampu menuliskan pesan, perasaan, dan keinginannya.

Tingkat ketercapaian tujuan tersebut dapat dievaluasi dengan pemberian

tugas membuat kalimat-kalimat sederhana untuk menyatakan perasaan, pesan,

keinginan, atau dapat j!ya sisva diminta membuat/menuliskan sualu dialog

dengan kalimat dan isi sesuai dengan kemaropuan. Contoh: Guru mengajarkan

menulis di kelas II caturwulan 3.

Tema : Lingkungan

Subtema : Pesta ulang tahun

TPK : Siswa dapat menuliskan perasaan dan

keinginannya, dalam bentuk percakapan.

Pembelajai-an : Buatlah/tuliskan sebuah percakapan dengan

ibumu!

, Isinya : Kamu merasa senang menerima hadiah ulang

tahun dari temanteman sekelasmu.

Kamu minta, agar rtiizinkan mengadakan pesta

kecil bersama teman-temanmu itu.

Yang diperhatikan dalam penilaian:

(1) kesesuaian isi (misalnya rentangan nilai: 2,5 - 5

(2) ketepatan penggunaan kata dan kalimat (1,5 - 3)

(3) ketepatan penulisan kata clan kalimat (1 - 2)

Nilai yang tertinggi yang daput dicapai siswa: 10, dan nilai terendah:5.

H. Bentuk Penilaian lain

Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dan tepat mengenai

kemajuan, kelebihan, kebutuhan siswa kelas I dan II dalam hal membaca dan

menulis, sebaiknya guru memperhati pendapat Routman di atas. Selain tes untuk

melaksanakan pengukuran dimaksud ada beberapa cara yang dapat ditempuh,

antara lain ialah melalui:

1. Pengamatan dan evaluasi informal (oleh guru)

www.ditptksd.go.id

Page 130: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 124

Hampir semua bentuk evaluasi yang diguna!.an dengan berhasil dalam

pembelajaran bahasa secara menyeluruh berupa pengukuran informal.

Pengamatan dan keputusan yang dibuat oleh guru terutama mengenai proses

pembelajaran, merupakan alat yang paling sahih (valid) untuk mengumpulkan

dan men-analisis data tentang pembelajaran siswa:(Routman, lewat Zuchdi,

1994).

Contoh:

Catatan Anekdot

Catatan ini merupakan catatan pengamatan yang menggambarkan

perkembangan sosial dalam arti sikap, kelebihan, kekurangan, kemajuan, gaya

belajar keterampilan dan strategi yang digunaka aleh siswa, serta apa saja yang

tampak bermakna ketika diadakan pengamatan. Catatan-catatan tersebut

biaaanya berupa komentar singkat yang sangat spesifik mengenai apa yang

dikerjakan: dan yang harus dikerjakan oleh siswa. Wujudnya berupa kumpulan

informasi yang dicatat secara tei-us-menerus da menggambarkan perkembangan

kemampuan berbahasa siswa secara luas.

2. Wawancara (oleh guru)

Wawancara dengan siswa satu demi satu merupakan cara yang ideal untuk

mengetahui keadaal mereka. Siswa cenderung memberikan tanggapan tertulis

secara minimal. Dengan wawancara secar, pribadi guru dapat memancing

tanggapan dan mempero,leh informasi yang mencerminkan sikap, strategi

kesenangan, dan tingkat kepercayaan diri siswa dalam waktu singkat.

Contoh pertanyaan yang dapat diajukan kepada siswa, misalnya:

Guru: Kalau di rumah, di mana kamu membaca?

Siswa: Berapa lama kamu menonton televisi? Acara apa saja yang kamu senangi?

Guru: Apakah setiap orang di rumahmu gemar membaca? Atau menonton televisi?

Dari jawaban jawaban siswa, dapat diperoleh informasi mengenai bagaimana

keadaan siswa rumah, bagaimana aktivitasnya, bagaimana pula keluarganya, yang

mungkin dapat membuat peningkatan kemampuan berbahasa siswa.

3. Diskusi (guru dan siswa)

Diskusi merupakan alat evaluasi yang cukup baik. Dengan mengikuti keinginan

siswa, dan tidak rnemaksakan kehendaknya sendiri, diskusi memungkinkan guru

memahami siswa-siswa sebagai pembelajar dan membimbing mereka menghubung-

www.ditptksd.go.id

Page 131: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 125

hubungkan kemampuan berbahasa mereka. Di samping diskusi dalam menulis, juga

perlu diadakan diskusi dalam membaca secara individu.

4. Daftar Cek

Untuk kelas I, guru yang melakukan cek sesuai dengan jawaban siswa.

Daftar cek biasa dikombinasi dengan komentar hasil pengamatan untuk

mengecek kemampuan baca-tulis awal/permulaan: Pengetahuan tentang bunyi tulisan,

kata-kata yang dikenai siswa konsep tentang tulisan.

Misalnya:

Pengetahuan tentang Tulisan dan Kata

a. Siswa dapat menemukan letak satu huruf, kemudian dua huruf (V) atau (X)

b. Siswa dapat menemukan letak satu kata, kemudian dua kata (V) atau (X)

c. Siswa dapat menemukan huruf pertama dan huruf terakhir pada kata (V) atau

(X)

d. Siswa dapat menunjuk huruf kapital, kemudian huruf kecil (V) atau (X)

e. Siswa dapat menemukan kata tertentu (V) atau (X)

Berikut ini dikemukakan contoh skor maksimum yang menggambarkan

pembobotan penilaian pada indikator bahasa Indonesia.

MENULIS PUISI No. Indikator Skor Maksimal

1. Pemilihan kata cukup bervariasi, termasuk kata

kias

20

2. Isi sesuai dengan tema 20

3. Ada pencitraan (pendengaran, visual, rasa,

penciuman, rabaan)

15

4. Tipografi yang menarik 10

5. Tampak pertalian makana 15

6. Ada pesan yang disampaikan 20

JUMLAH 100

MENULIS CERITA No. Indikator Skor Maksimal

1. Kesesuaian antara judul dengan tema

a. Sesuai dengan tema

b. Kurang sesuai dengan tema

c. Tidak sesuai dengan tema

10

7

5

2. Ejaan

a. Seluruhnya benar

b. Sebagian besar benar

c. Sebagian kecil benar

10

8

6

3. Kosakata

www.ditptksd.go.id

Page 132: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 126

a. Kaya kosakata baru

b. Sedikit kosakata baru

c. Tidak ada kosakata baru

20

15

10

4. Struktur Kalimat

a. Susunan kalimat runtut

b. Susunan kalimat kurang runtut

c. Tidak runtut

20

15

10

5. Isi Cerita

a. Sesuai judul

b. Kurang sesuai

c. Tidak sesuai

40

30

20

JUMLAH 100

MENULIS DRAMA No. Indikator Skor Maksimal

1.r

Isi

a. Keruntutan isi

b. Kesesuaian isi dengan judul

c. Pemilihan kata

d. Struktur kalimat

20

10

10

10

2. Tulisan

a. Kelengkapan tulisan/ penggunaan huruf

b. Keindahan

c. Kerapian

10

10

10

3. Tanda Baca

a. Tanda titik

b. Tanda tanya

c. Tanda seru

d. Tanda kalimat langsung

e. Tanda kapital

4

4

4

4

4

JUMLAH 100

MENULIS SURAT UNDANGAN No. Indikator Skor Maksimal

1. Susunan tata persuratan

a. Kop surat

b. Penomoran

c. Paragraf

15

2. Isi sesuai dengan pokok surat

a. Informasi jelas

b. Tujuan jelas

40

www.ditptksd.go.id

Page 133: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 127

3. Kebahasaan

a. Ejaan benar

b. Pilihan kata

30

4. Keindahan

a. Penulisan

b. Kebersihan

c. Kerapian

15

JUMLAH 100

MENULIS TEGAK BERSAMBUNG Indikator Skor Maksimal

1. Kerapian 25

2. Kesuaian ukuran tulisan 30

3. Penggunaan huruf kapital 15

4. Penggunaan tanda baca 15

5. Kelengkapan huruf 15

MENULIS IKLAN No. Indikator Skor Maksimal

1. Kesesuaian isi dengan tema 30

2. Penggunaan bahasa iklan yang singkat dan

menarik

30

3. Kesesuaian gambar dengan tema

20

4. Kerapian dan keindahan 20

JUMLAH 100

MENYIMAK No. Indikator Skor Maksimal

1.

Penangkapan isi instruksi

a. Ada yang ditambah sendiri

b. Lengkap sesuai intruksi

c. Kurang lengkap

d. Menyimpang

30

2. Keruntutan isi instruksi yang didengar

a. Runtut

b. Kurang runtut

c. Tidak runtut

20

3. Penggunaan kembali kalimat instruksi

a. Terbanyak kalimat

b. Sedikit kalimat

c. Tak ada kalimat

20

www.ditptksd.go.id

Page 134: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 128

4. Sikap anak

a. Memperhatikan dan merespons

b. Memperhatikan tetapi tidak merespons

c. Tidak memperhatikan tetapi merespons

d. Tidak memperhatikan dan tidak

merespons

30

JUMLAH 100

BERPIDATO No. Indikator Skor Maksimal

1.

Penampilan

a. Pakaian

b. Suara

c. Ekspresi

d. Penguasaan hadirin

5

5

5

15

2. Isi

a. Aktual

b. Menarik

c. Sesuai kebutuhan hadirin

10

10

15

3. Kemampuan berbahasa lisan

a. Kelancaran berbahasa

b. Intonasi

c. Jeda

d. Kosakata yang cocok

15

5

5

10

JUMLAH 100

MELAKUKAN PERCAKAPAN No. Indikator Skor Maksimal

1. Mengajukan pertanyaan 15

2. Santun dalam percakapan 15

3. Menceritakan isi percakapan 20

4. Mengurutkan isi percakapan 20

5. Menyimpulkan isi percakapan 20

6. Mengidentifikasi percakapan yang penting 10

JUMLAH 100

MENGUNGKAPKAN PENGALAMAN No. Indikator Skor Maksimal

1. Pelafalan 10

2. Kelancaran berbicara 20

3. Volume suara 15

4. Daya tarik cerita 30

www.ditptksd.go.id

Page 135: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 129

5. Ketenangan 10

6. Intonasi 15

JUMLAH 100

MENDONGENG No. Indikator Skor Maksimal

1. Keruntutan 20

2. Mimik dan bahasa tubuh 20

3. Penguasaan isi 30

4. Dinamika 30

JUMLAH 100

MEMBACA LANCAR No. Indikator Skor Maksimal

1. Lafal 25

2. Jeda 25

3. Ejaan 10

4. Intonasi 30

5. Mimik 10

JUMLAH 100

MEMBACA PUISI No. Indikator Skor Maksimal

1. Mimik 20

2. Intonasi 30

3. Pelafalan tepat 20

4. Suara jelas terdengar 15

5. Kelancaran membaca 15

JUMLAH 100

MEMBACA NYARING

No. Indikator Skor

Maksimal

1. Suara jelas terdengar 15

2. Pelafalan tepat 25

3. Intonasi tepat 25

4. Membaca dengan utuh 20

www.ditptksd.go.id

Page 136: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 130

5. Kelancaran 15

JUMLAH 100

MEMBACA CERITA

No. Indikator Skor

Maksimal

1. Penguasaan isi cerita 30

2. Interaksi dengan pendengar 20

3. Ekspresi gerak dan mimik 20

4. Dinamika 15

5. Penggunaan kata-kata sendiri 15

JUMLAH 100

www.ditptksd.go.id

Page 137: Panduanguru Mmp Kelasrendah

Membaca dan Menulis Permulaan 131

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, J.E. (1993). Teaching Reading. Toronto: Little Brown and Company.

Baldwin, R.S. and R. Kaufman. “A Concurent Validity Study of the Raygor Readabilty

Estimate.” Journal of Reading November 1979.

Harris & Sipay. (1980). How to Inncrease Reading Ability.New York: Longman.

Harris J, Smith. (1986). Reading Instruction. USA: Holt, Rinehart and Winston.

Harjasujana A.S. & Mulyati, Yeti. (1988). Materi Pokok Keterampilan Membaca. Ja-

karta: Karunika.

Harjasujana A.S. & Mulyati, Yeti. (1997). Membaca 2. Jakarta: Dirjen Dikdasmen

Proyek Penataran GuruSLTP Setara D-III..

Leedy, P.D. (1963). Read With Speed and Precision. New York: McGraw-Hill Book

Company.

Marshall, M. & M.O. Glock. “Comprehension of Connected Discourse: A Study Into

the Relationships Between the Structure of Text and Information Recalled.”

dalam Reading Research Quarterly 14, 1978079.

McGinnis, D.J. & Smith, D.,E. (1982). Analyzing and Treating Reading Problems.

New York: Macmillan Publishing Co.

Mulyati, Yeti. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakar-

ta: Universitas Terbuka.

Rupley, W.H. & Blair, T.R. (1989). Reading Diagnosis and Remediation. USA: Rand

McNally.

Tampubolon, D.P. 1986. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisi-

en. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. 1986. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Widyamartaya, A. 1992. Seni Membaca untuk Studi. Jogyakarta: Kanisius.

www.ditptksd.go.id

Page 138: Panduanguru Mmp Kelasrendah

www.ditptksd.go.id