50
Panduan Penyusunan Kurikulum Rumpun Ilmu Informatika. “Strategi Penerapan Konsep Multi Sourcing Learning melalui Implementasi Aplikasi e‐Bursa secara Nasional dalam Rangka Peningkatan Kualitas SDM” APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer)

Panduan Penyusunan Kurikulum Rumpun Ilmu Informatika.yuhana.if.its.ac.id/wp-content/uploads/kurikulum/kurikulum_if... · Panduan Penyusunan Kurikulum Rumpun Ilmu Informatika. “Strategi

  • Upload
    lelien

  • View
    284

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

PanduanPenyusunanKurikulumRumpunIlmuInformatika.“StrategiPenerapanKonsepMultiSourcingLearningmelaluiImplementasiAplikasie‐BursasecaraNasionaldalamRangkaPeningkatanKualitasSDM”

APTIKOM(AsosiasiPerguruanTinggiInformatikadanKomputer)

2

DAFTARISI

BagianPertama:ASPEKKEBUTUHAN

Pendahuluan

PerananStrategisSDMInformatika

KarakteristikIndividuInformatika

TipeProfesiLulusanInformatika

Karyawan

Wiraswastawan

Profesional

Birokrat

Akademisi

TantanganPerguruanTinggiInformatika

BagianKedua:ASPEKKETERSEDIAAN

EvolusiKerangkaKurikulaRumpunInformatika

KompetensiUtamaSDMLulusanInformatika

KlasifikasiBidangStudiPeminatan

ComputerEngineering

ComputerScience

SoftwareEngineering

InformationSystem

InformationTechnology

PerkembanganBidangStudiInformatikadiIndonesia

3

BagianKetiga:ASPEKGAPDANPERMASALAHAN

MasukanIndustridanAsosiasiPenggunaLulusanInformatika

PermasalahanInternaldanEksternalInstitusi

PeluangdanSolusiPemecahanMasalah

BagianKeempat:MODELKURIKULUMADAPTIF

PemetaanKompetensiPokokdanPendukungpadaKurikulumInti

DomainIlmuPengetahuanIntiInformatika

KlasifikasiProgramStudiInformatika

BursaRagamObyekIlmuPengetahuanInformatika

InovasiStrategipadaKurikulumLokal

PenerapanKonsep“MultiSourcing”

E‐Course

E‐Curriculum

E‐Reference

E‐Conference

E‐Research

E‐Partnerships

E‐Governance

E‐Certificate

E‐Profile

E‐Marketing

Prinsip‐PrinsipKolaborasiantarPerguruanTinggiInformatika

4

BagianKelima:IMPLEMENTASIe‐BURSAINFORMATIKA

KonteksPenerapanInisiatifKolaborasiantarPerguruanTinggi

StudiPeminatandanGelarMinorsebagaiUjiCobaPertama

PelaksanaanKonsep“CreditTransfer”sebagaiUjiCobaJangkaPendek

ImplementasiPendekatan“CreditEarning”sebagaiTargetJangkaMenengah

RoadmapJangkaPanjangPengembanganSepuluhAplikasie‐BursaNasional

BagianKeenam:STRATEGIMANAJEMENPELAKSANAANINISIATIF

RagamFaktorPenentuKeberhasilanImplementasi

StrategiPartisipasiParaPemangkuKepentingan

PenetapanModel“PublicPrivatePartnership”

StrukturGovernancedanMekanismePelaksanannya

5

BagianPertama

ASPEKKEBUTUHAN

6

PendahuluanKemajuanteknologiinformasidankomunikasi–disingkatTIK1–telahmerubahcara pandang dan cara kerja manusia di era globalisasi ini. Bahkan tidakberlebihan jika dikatakan bahwa teknologi ini telah mengakibatkan suaturevolusi barudi jamanmoderen, dengankecepatan jauhmelampaui fenomenapada revolusi‐revolusi terdahulu sebelumnya2. Lihatlah bagaimana cepatnyaindustri telekomunikasi berkembang, yang melahirkan sebuah dunia baru“internet” tempat berinteraksi, berkoordinasi, dan berkolaborasinya individu‐individulintasnegarasecaraefektifdansangatefisien,yanglambatlaunsecaraperlahan dan pasti mulai “menggantikan” beragam aktivitas yang selama initerjadi sehari‐hari di dunia nyata. Tidaklah berlebihan jika masing‐masingnegara telah memiliki strategi dan cetak birunya masing‐masing untukmengembangkan industri teknologi informasi dan komunikasinya agar dapatmemberikan kontribusi positif terhadap perkembangan serta kemajuanmasyarakatnya.Singapuramisalnya,mencobamembangundirinyamenjadi“theintelligenceisland”yangtidaklainberfungsisebagaihubnegara‐negaraAsiadannegara‐negara besar lainnya dalam hal transportasi, perdagangan, kesehatan,dankeuangan.Halinidicanangkansetelahmelihatkeberhasilanmerekamenjadipelabuhan udara transit terbaik di dunia. SementaraMalaysiamencoba untukmenciptakan kota pertama di dunia berbasis teknologi informasi dankomunikasimelaluimegaproyekmultimediasupercorridor‐nyadiPutraJaya3‐dimana tujuh aplikasi flagship akan diimplementasikan secara penuh untukmeningkatkan keunggulun kompetitif negara tersebut. Atau salah satu negarayang selama ini dikenal sebagai sebuahnegara termiskindi dunia, yaitu India,yang telah menyulap Bangalore menjadi salah satu pusat inovasi TIK duniamenyaingi Silicon Valley di Palo Alto (Amerika). Bahkan negara dengan latarbelakang yang jauh dengan kemajuan teknologi, seperti Srilanka, telah secarategas mencanangkan dirinya menjadi negara unggulan di bidang“pengalihdayaanTIK”atauyanglebihdikenalsebagai“IToutsourcing”.Seluruhkenyataan ini memperlihatkan bagaimana strategisnya pengembangan danpemanfaatan TIK dinilai oleh sebuah negara untuk kemajuannya di masa kinidanmendatang.

PerananStrategisSDMInformatikaKeseriusanpemerintahdanmasyarakatnegara‐negaradi atasdalammencapaicita‐citanya tersebut terlihat dengan tingginya intensitas peningkatan kualitassumber dayamanusianya di bidangTIK4. Fokus terhadap pengembangan SDMini didasarkan pada sebuah prinsip dan cara pandang sebagai berikut.Keunggulan kompetitif nasional dari sebuah negara ditentukan oleh dua halpenting, yaitu SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber DayaManusia). Dimasa lalu terbukti, bahwa posesi dan penguasaan terhadap SDA akan sangat1TIKmerupakanistilahstandardalamBahasaIndonesiasebagaiterjemahanbebasdariICT(=InformationandCommunicationTechnology)–yangdikalanganpemerintahanlebihdikenalsebelumnyadengan“telematika”ataudalamkomunitasakademiksebagai“informatika”.2Revolusisebelumnyadibidangpertanianatauagraria,yangdiikutidenganperubahan‐perubahanmendasarkarenadiketemukannyateknologimekanika,dankemudianlistrik.3DialokasikansebagaicalonibukotaMalaysiayangbarumenggantikanKualaLumpur.4Dikenalsebagaiusahauntukmeningkatkane­literacymasyarakatnya.

7

menentukankeunggulankomparatifmaupunkompetitifsebuahnegara;namunbelakanganiniterlihatsejumlahfenomenayangmemperlihatkanbahwadenganSDM yang tangguh, sebuah negara pun dapat maju, bahkan jauh melampauinegara‐negara yang kaya akan SDA. Oleh karena itulah dikatakan bahwakeunggulankompetitif suatunegaraditentukanoleh tingginyakualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya5. Adapun tingkat kualitas seorang individusangat ditentukan oleh pengetahuan dan kompetensi yang dimilikinya.Tingginya tingkat pengetahuandan kompetensinya tersebut sangat ditentukandengankecepatandankarakteristikmodel pembelajaran (baca: learning) yangditerapkan. Mengingat bahwa pada dasarnya learning adalah suatu prosesakuisisiterhadappengetahuandimana“informasi”merupakanbahandasarnya,makakemampuandalammengaksesdanmengelolainformasimerupakankuncikeberhasilanutama.ArtinyaadalahbahwapemanfaatanTIKsecaraefektifdanefisien merupakan critical success factor dalam meningkatkan daya saingnasional. Lingkaran relasi inilah yang membuat negara‐negara di duniaberlomba‐lombameningkatkanliterasiSDM‐nyadibidangTIK.

Gambar:EstimasiProfilPenggunaInternetdiLimaBenuaTahun2008

KarakteristikIndividuInformatikaUnitedNationsmembagiSDMinformatikamenjadiduajenis:ITWorkerdanIT­Enabled Worker. Yang dimaksud dengan IT Worker (disingkat ITW) adalahmerekayangmemilikikompetensidankeahliankhususuntukmelahirkankaryacipta (inovasi) di bidang informatika, seperti: program, aplikasi, algoritma,perangkat keras, metodologi, pendekatan implementasi, dan lain sebagainya.Sementara IT­Enabled Worker (disingkat IEW) adalah mereka yang memilikiketrampilan dalam menggunakan atau me‐utilisasi teknologi informasi untukmembantu serta menunjang aktivitas kesehari‐harian mereka. Analogi yangkerapdipergunakanuntukmembedakankeduajenisSDMTIKiniadalahantara“pencipta mobil” dengan “pengguna mobil”. Mereka yang menciptakan mobil

5HDIatauHumanDevelopmentIndexmerupakansalahsatuukuranresmiyangdipergunakandalammengukurtingkatkualiassumberdayamanusiasuatunegara.

8

adalah yang memiliki pengetahuan dan kecakapan khusus di bidang ilmumekanikadanelektronika,sementaramerekayangmenggunakanmobiltersebutuntuk berpergian (baca: alat transportasi) adalah yangmemiliki keterampilanmengendaraimobil.

Gambar:KlasifikasiSDMTIKmenurutUnitedNations

Dalamkonteksini,perguruantinggimelaluiprogramdiploma,sarjanadanpascasarjananya adalah institusi yang melahirkan calon‐calon ITW, sementaralembaga‐lembaga kursus formal maupun badan‐badan pendidikan informallainnya di bidang TIK biasanya akan melahirkan calon‐calon IEW. Daya saingsebuahnegaraakansangatbergantungpadakualitasSDMTIKdarikeduabuahdomainini.BesartidaknyasebuahindustriTIKnasionalakansangatbergantungpada kemampuan ITW dalam berinovasi dan melahirkan karya‐karya ciptacemerlang,baikyangdapatdipergunakandinegarasendirimaupundieksporkemanca negara. Sementara tingginya tingkat efektivitas dan efisiensi sebuahperusahaan di beragam industri sangat ditentukan oleh kehandalan IEW‐nyadalammemanfaatkan teknologi informasi dankomunikasi. Kedua tipe SDM inimerupakanduasisimatauangyangsama,yangakansangatmenentukan levaldayasaingnasionaldarisebuahnegara.Logikanya,jumlahIEWakanjauhlebihbanyak dari ITW, sekitar 10 hingga 20 kalinya. Semakin banyak jumlah ITWsebuah negara, biasanya semakin maju industri TIK‐nya; sementara semakinbanyak jumlah IEW‐nya, semakin kompetitif dan/atau tinggi level efisiensiindustri‐industrinya.

TipeProfesiLulusanInformatikaMengingat bahwa ITWmerupakan SDMyang dihasilkan oleh perguruan tinggiinformatika, maka setiap institusi pendidikan tinggi terkait perlu tahu secaradetail karakteristik dari tipe‐tipe ITW yang dibutuhkan oleh dunia luar.Berdasarkankarakteristiknya,palingtidaklulusanperguruantinggiinformatikaakanberperansebagai:

9

1. Karyawan – yang akanmeniti karirnya dari level staf hingga tingkatanyanglebihtinggi(baca:manajemen),baikdiperusahaanmaupunbentukorganisasilainnya;

2. Wiraswastawan (baca: entrepreneur) – yang akan menggunakankemampuankreativitasdaninovasiyangdimilikinyauntukmembangunusaha mandiri atau menciptakan lapangan kerja bagi orang lain(biasanya dimulai dengan membangun usaha kecil menengah (baca:UKM);

3. Profesional–yangakanmenjadifreelanceryangsiapdirekrutkapansajaolehsiapasajadalamformatpekerjaanberbasisproyekatauprogram;

4. Birokrat – yang akan bekerja sebagai pegawai negeri atau karyawanpemerintahanberdasarkanperanandan fungsi yang telahdidefinisikanolehnegara;atau

5. Akademisi – yang akan memfokuskan diri untuk menjadi pengajar,dosen, atau peneliti di berbagai institusi pendidikan tinggi yangmelahirkansarjana‐sarjanabaru.

Dengan menggunakan pendekatan “berangkat dari akhir” dan “berakhir dariawal”, seyogiyanya sebuah perguruan tinggi informatika dapat menentukankarakteristikSDMsepertiapayangingindihasilkanolehinstitusitersebutagarbisaterserapolehduniapascastudidikampus6.

KaryawanKetika pertama kali rumpun ilmu/bidang studi informatika diperkenalkan,hanya dikenal tiga jenis profesi: (i) system analyst, (ii) programmer, dan (iii)operator. Artinya, jika seseorang lulusan informatika ingin bekerja sebagaikaryawan sebuah organisasi atau korporasi,maka hanya terdapat tiga jenjangkarir profesinya. Saat ini, paling tidak terdapat lebih dari 200 jenis profesi dibidang informatika, seperti yang disinyalir oleh JANCO7, dengan susunanberdasarkanjenjangkarirsebagaiberikut:

• Pada tataran tertingi, yaitu Eksekutif, paling tidak terdapat 10 jenisprofesidibidangTIK;

• Pada tatarandibawahnya,yaituManajerial,paling tidakdikenalkuranglebih74jenisprofesi;

• PadatataranSupervisi,AsistenManajer,danAdminisrator,kira‐kiraada33jenisprofesi;dan

• Pada tataran Staf, Operator, Koordinator, Spesialis, Teknisi, dan Klerek,disinyalirterdapatsekitar84profesi.

Targetprogramdiplomamisalnya,diarahkanagarlulusannyabisabekerjapadalevel Staf atau Operator; sementara untuk program sarjana, diarahkan untukminimumdapatditerima sebagai supervisi atauasistenmanajer;danakhirnya6Halinisangatpentinguntukdiperhatikandemimenjawabkritikanmasyarakatyangmenganggapbahwakebanyakanperguruantinggiditanahairturut“berkontribusi”dalammenciptakanpengangguranterselubung.7JANCO,merupakansalahsatulembagaindependeninternasionalyangmengkhususkandiridalammelakukanpenelitiandankategorisasiterhadapjenis‐jenisprofesiTIKdidunia.Hasilpenelitiannyadipublikasikandalambentuk“InternetandInformationTechnologyPositionDescriptionsHandiGuide”.

10

programpascasarjanadiharapkandapatmempersiapkanmanajer‐manajeryanghandaldibidangTIK.

Gambar:PiramidaKarirProfesiTIK

LevelEksekutifAdapun kesepuluh profesi di level eksekutif terkait dengan rumpun ilmuinformatikadiperlihatkanpadatabelberikutini.

Tabel:ProfesiKarirInformatikaLevelEksekutif

ChiefInformationOfficer

ChiefKnowledgeOfficer

ChiefSecurityOfficer

ChiefTechnologyOfficer

VicePresidentAdministration

VicePresidentConsultingServices

VicePresidentHumanResources

VicePresidentInformationServices

VicePresidentStrategyandArchitecture

VicePresidentTechnicalServices

LevelManajerialSementara untuk tataran manajerial, yang kebetulan memiliki variasi jenisprofesi terbanyak, istilah‐istilah jabatan yang kerap dipergunakan di industriadalahsebagaiberikut.

Tabel:ProfesiKarirInformatikaLevelEksekutif

DirectorE‐Commerce

DirectorInformationTechnology

DirectorITDeployment

DirectorITInfrastructure

DirectorITManagementandControl

DirectorITPlanning

DirectorProductionServicesandDataCenter

DirectorStandardsCompliance

DirectorSystems DirectorSystemsandProgramming

DirectorTechnicalServices

DirectorTelcoServices

ManagerAccountingforIT

ManagerAdministrationandFacilities

ManagerApplicationDevelopment

ManagerApplicationTechnology

ManagerAvailability

andAutomatedOperations

ManagerChangeControl

ManagerCompetitiveIntelligence

ManagerComputerOperations

ManagerContractsand

Pricing

ManagerController

ManagerCustomerService

ManagerCustomerServiceCenter

11

ManagerCustomerSiteSupport

ManagerDataandSystemsEngineering

ManagerDataCommunications

ManagerDataSecurity

ManagerDataWarehouse

ManagerDatabase

ManagerDisasterRecovery

ManagerDisaster

RecoveryandBusinessContinuity

ManagerEnterpriseArchitecture

ManagerFacilityandEquipment

Support

ManagerHelpDeskSupport

ManagerInformationArchitecture

ManagerInternetandIntranetActivities

ManagerInternetSystems

ManagerMediaLibrarySupport

ManagerMetrics ManagerMicro

ComputerTechnology

ManagerNetworkand

ComputingServices

ManagerNetworkServices

ManagerOfficeAuotomationApplications

ManagerOperatingSystemsProduction

ManagerOperationsSupport

ManagerOutput

Processing

ManagerOutsourcing

ManagerPersonalComputing

andAutomationSupport

ManagerPlanningandIntegrationServices

ManagerPointofSale

ManagerProductionServices

ManagerProductionSupport

ManagerProperty

Management

ManagerQualityControl

ManagerReengineering

ManagerSecurityandWorkstations

ManagerServiceLevelReporting

ManagerSiteandShiftOperations

ManagerSite

ManagementManagerSiteSofwareandDeviceServices

ManagerSoftware

Engineering

ManagerStoreSystems

ManagerSystemsSoftware

ManagerSystemsandProgramming

ManagerTechnicalServices

ManagerTelcoInstallationandMaintenance

ManagerTelephoneandWirelessServices

ManagerTrainingandDocumentation

ManagerTransactionProcessing

ManagerUserSupport

ManagerVoiceandData

Communication

ManagerVoiceandWireless

Communciations

ManagerSystems

LevelSupervisiSelanjutnya untuk tingkatan penyelia (baca: supervisor), asisten manajer, danadministrator,tabelberikutmemperlihatkanjenis‐jenisprofesinya.

Tabel:ProfesiKarirInformatikaLevelPenyelia

CapacityPlanningSupervisor

ChangeControl

Supervisor

CommunicationsAdministrator

ComputerOperationsAssistantManager

ComputerOperationsAssistantSupervisor

ComputerOperationsShiftManager

ComputerOperations

ShiftSupervisor

CustomerService

CoordinatorLead

CustomerService

Supervisor

DataCommunication

AssistantManager

DataEntrySupervisor

DatabaseAdministrator

DisasterRecoveryand

SpecialProjectsSupervisor

HardwareInstallationSupervisor

InformationCenterManager

MicroComputerSupportSupervisor

NetworkServicesSupervisor

ProcurementAdministrator

ProductionServicesSupervisor

ProjectManager

Applications

ProjectManagerDistributedSystems

ProjectManager

ImplementationDeployment

ProjectNetworkTechnicalServices

ProjectManagerSystems

12

SupervisorPOS

SupervisorPOSTraining

SystemAdministrator

SystemAdministrator

Lead

SystemAdministrator

Linux

SystemAdministratorWindows

VoiceCommunciations

Manager

Webmaster WordProcessingSupervisor

LevelStafDan akhirnya untul level staf dan/atau operator, keseluruhan nama profesi dipaparkan dalamtabelberikutini.

Tabel:ProfesiKarirInformatikaLevelStaf

4thGLSpecialist 4thGLSpecialistSenior

AccountRepresentative

Accountant AccountingAnalyst

BusinessAnalyst

BusinessServicesAnalyst

ChangeControlAnalyst

CompetitiveIntelligenceAnalyst

ComputerEquipmentandNetworkAnalyst

ComputerOperatorJunior

ComputerOperator

ComputerOperatorLead

CustomerService

Coordinator

DataAnalyst DataCenterFacility

Administrator

DataEntryClerk

DataSecurityAdministrator

DatabaseSpecialist

DisasterRecoveryCoordinator

E‐CommerceSpecialist

FormsandGraphicsDesigner

HardwareInstallationCoordinator

HelpDeskAnalyst

InternetDeveloper

InternetandIntranet

Administrator

ITPlanningAnalyst

LANApplicationsSupportAnalyst

Librarian MaintenanceContract

Administrator

MediaLibrarian MetricsMeasurement

Analyst

NetworkControlAnalystAssistant

NetworkControlAnalyst

NetworkEngineeri

NetworkSecurityAnalyst

NeworkServicesAdministrator

NetworkSpecialist

NetworkTechnician

NetworkSpecialistSenior

ObjectProgrammer

ObjectProgrammer

SeniorOnline

TransactionProcessingAnalyst

OperationsAnalyst

OperationsAnalystSenior

OperationsTraining

Coordinator

PersonalComputerSpecialist

PlanningIngetrationand

ControlAdministrator

POSCoordinator POSHardwareCoordinator

POSSeniorCoordinator

PrintOperator ProcurementAssistant

ProcurementCoordinator

ProductionControlAnalyst

ProductionControl

AnalystSenior

ProductionControlSpecialist

Programmer/Analyst

ProgrammerAssistant

Programmer

ProgrammerSenior

QualityMesurementAnalyst

SoftwareEngineer

SystemAnalyst

SystemAnalystSenior

SystemsProgrammer

SystemsProgrammer

Senior

SystemsSupportSpecialist

SystemsSupportSpecialistSenior

TapeLibrarian TechnicalServicesSpecialist

TechnicalSpecialist

TechnicalSpecialistSenior

TelcoTechnician

LinuxProgrammer

LinuxProgrammer

Senior

VoiceCommunicationCoordinator

VoiceCommunication

SpecialistVoiceWirelessCommunicationsCoordinator

WebAnalyst WebsiteDesigner

WirelessCoordinator

WordProcessingOperator

WordProcessing

LeadOperator

13

Sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedemikian cepatnya, semakinbertambah banyak pula jenis profesi baru di kemudian hari. Terutamadisebabkan karena terjadinya konvergensi antara TIK dengan industri lainnyasebagai pengguna, seperti:manufaktur, transportasi, distribusi, perbankandankeuangan, pariwisata, dan lain sebagainya. Intinya adalah bahwa perguruantinggi informatika harus selalu keep informed atau updated terhadap profesi‐profesi yang berkembang di masyarakat, agar kelak kurikulumnya dapatdisesuaikandengankebutuhantersebut.

WiraswastawanAda hasil riset yang cukup menarik, yang mengatakan bahwa cukup banyaklulusaninformatikaditanahairyangbercita‐citaatauberkarirsebagaiseorangwiraswastawan.Denganberbekal ilmuyangdimiliki, lulusantersebutberusahauntuk membangun usahanya sendiri, dengan cara mengembangkan danmenawarkan beraneka ragam produk dan jasa terkait dengan teknologiinformasidankomunikasi.

Ditinjau dari jenis produk dan jasa yang digeluti seorangwiraswastawan TIK,palingtidakada3(tiga)jeniskategoriyangpalingseringmengemuka,yaitu:

• Penciptadan/atauPengembangProdukPerangkatKeras(Hardware)• Penciptadan/atauPengembangProdukPerangkatLunak(Software)• Penciptadan/atauPenyediaJasa‐JasaInformatika(Services)

PengembangProdukPerangkatKerasPencipta dan/atau pengembang produk perangkat keras adalah mereka yangmeniti usaha mandiri terkait dengan pembuatan alat‐alat berbasis teknologidigitaluntukdipergunakanbagikebutuhanmanusiaatauorganisasisehari‐hari.Yangdimaksuddenganmembuattidakselaluberartimelakukansebuahinovasibaru, tapi dapat berupa aktivitasdanproses yang terkait denganmenganalisa,merancang, mendesain, merakit, memperbaiki, mengubah, mengembangkan,merevisi, memelihara, mengaudit, atau menginstalasi hal‐hal yang terkaitdenganteknologiperangkatkeras,seperti:server,personalcomputer,hub,router,bridge,peripherals(printer,modem,monitor,scanner,mouse,IOdevices,danlain‐lain), smartphone, notebook, microprocessor, memory card, hard disk, dan lainsebagainya.

Denganmengetahui keseluruhan cara kerja perangkat keras standar tersebut,makadiharapkandapatdiciptakan inovasi‐inovasibaruyangunikuntukdapatmemperkaya khazanah dunia pengetahuan dan produk‐produk industri dipasaran.Misalnyaadalahdiciptakansebuahalatuntukmelakukanpembayaranberbasis elektronik (baca: e­payment) yang bekerja secarawireless dan dapatdibawa ke mana‐mana (baca: portable); atau sebuah perangkat yang dapatdipergunakan bagi nelayan untuk mengetahui tempat‐tempat mengumpulnyaikandenganmenggunakanpendekatan teknologiGPS8,GIS9,danrekayasacitradigital;atausebuahteknologiuntukmengelolalalulintasdataagarmenghematbandwidth (baca: bandwidth management); atau metodologi untuk mengaudit

8GPS=GlobalPositioningSystem.9GIS=GeographicalInformationSystem.

14

kinerja utilitasi sebuah jejaring infrastruktur teknologi informasi; dan lainsebagainya.Untukdapatmengembangkanproduk‐produkini,tentusajailmudibidangperangkatkerassangatlahdibutuhkan.

PengembangProdukPerangkatLunakSementara untuk pencipta dan/atau pengembang teknologi perangkat lunak,sesuaidenganklasifikasidari IDC10,paling tidak terdapat3 (tiga) jenis inovasiyang dimaksud, dan berhubungan erat dengan produk wiraswasta yangditawarkankeindustri.Yangpertamaadalahsolutionapplicationsataubusinessapplications, yaitu perangkat lunak aplikasi yang dibuat untuk memenuhikebutuhan sebuah organisasi atau institusi (aplikasi sebagai solusipermasalahan atau tantangan yang ditemui organisasi/institusi terkait).Contohnyaadalah:SistemInformasiRumahSakit,ModulAplikasiKeuangandanAkuntansi, Sistem Logistik Terpadu, Modul Antarmuka (baca: interface) antarSub‐Sistem,AplikasiberbasisEnterpriseResourcePlanning,AplikasiSupplyChainManagement, Aplikasi berorientasi pada Customer Relationship Management,Sub‐Sub Modul Sofware berbasisWeb atau Java Applet, dan lain sebagainya.Variasi jenis‐jenis perangkat lunak aplikasi ini sangatlah banyak, mengingatbegitu beraneka ragamnya industri yang menggunakan teknologi informasidewasaini,seperti:manufaktur,perbankandankeuangan,retaildandistribusi,transportasi, jasa‐jasa, pariwisata, pendidikan, kesehatan, telekomunikasi, danlainsebagainya.

Kedua adalah perangkat lunak jenisapplication tools – yang berfungsi sebagaialat bantu dalam melakukan satu dan/atau sejumlah fungsi khusus. Misalnyaadalah aplikasi untukmembuat laporan (report generator tools), atau aplikasiuntuk mencegah program virus menulari komputer (anti virus), atau aplikasiuntuk khusus untukmelakukanoptimalisasi terhadapmodelmatematika, atauaplikasi untuk mendesain/merancang benda tiga dimensi (CAD/CAM), atauaplikasi untuk menganalisa sebuah basis data, dan lain sebagainya. Berbedadengan jenis perangkat lunak sebelumnya yang sangat bersifat “vertikal” –sangat bergantung pada jenis industri tertentu –application tools ini biasanyabersifat“horisontal”aliasbisadipergunakansecaragenerikkarenasifatnyayanglintasindustridanberagamdomainterkaitlainnya.

Jenisperangkatlunakyangketigadisebutsebagaisysteminfrastructuresoftwareatau system software, yang pada dasarnya merupakan sebuah program yangbergerak pada level operasional perangkat keras sistem. Termasuk di dalamperangkat lunak ini adalah: pembuatan sistem operasi, pengembangan kernelsistem operasi berbasis jaringan, pembuatan program mikro untukmengendalikan peralatan berbasis digital (baca: microcontroller program),pengembanganprotokolberbasisjaringan,danlainsebagainya.

10InternationalDataCorporationadalahsebuahlembagaindependenyangsecaraberkalamelakukanrisetmengenaipotensipasarteknologiinformasidankomunikasidinegara‐negaraberkembangkhususnyadiAsiaTenggara.

15

Jelas terlihatbahwa ilmurekayasaperangkat lunakatausoftwareengineering11mutlak perlu dikuasai olehmereka yangmemutuskanuntukmelakukanusahamandiridibidangpengembanganproduk‐produkperangkatlunaktersebut.

PenyediaJasa‐JasaMenurut riset yang berkembang di tanah air, penyedia jasa‐jasa merupakanmodus wiraswasta yang paling banyak dilakukan dan memiliki potensi pasarterbesar.Ada5 (lima) jenismodel jasayangbiasaditawarkanke industri olehpelakuwiraswastasepertiyangdijelaskanberikutini.

Jasa pertama adalah consulting, dalam arti kata memberikan pendapat ataupendampinganprofesionalterkaitdenganhal‐halyangbersifatstrategismaupunoperasional kepada klien yang membutuhkan. Biasanya hasil atau deliverabledariaktivitas jasa iniadalah“kertas”yangmerupakansolusiataurekomendasiterhadap permasalahan yang dibutuhkan. Misalnya adalah: pembuatan cetakbiru rencana pengembangan teknologi informasi korporat (baca: IT StrategicPlan), audit efektivitas aplikasi sistem informasi, pengembangan prosedursistemkeamananteknologiinformasidankomunikasi,implementasimanajemenresikoteknologiinformasi,danlainsebagainya.

Jasa kedua adalah implementation, yaitu suatu usaha untuk membantuperusahaan menerapkan strategi teknologi informasinya, termasuk:menginstalasi perangkat lunak, mengimplementasikan software aplikasi yangbaru dibuat atau dibeli, melakukan migrasi data ke sistem baru, membangunjaringankorporasiterpadu,danlainsebagainya.Jasaimplementasiinibiasanyamerupakan suatu pendampingan terhadap institusi atau organisasi yang inginmelakukan aktivitas tertentu, agar mendapatkan kualitas kerja yang baik.Biasanya kegiatan implementasi ini sifatnya adalah berbasis proyek atauprogram12.

Jasa ketiga adalah support and services, yaitu aktivitas pemberian dukunganterhadapsatuataubeberapainisiatifaplikasiteknologiinformasi.Dukunganinibiasanya bersifat ad­hoc atau just­in­case – alias diberikan pada saat‐saatdibutuhkan saja – misalnya mekanisme terkait dengan: help desk, call center,maintenancesupport,upgradingrequest,securityenhancement,systemcontroller,danlainsebagainya.

Jasa keempat adalah operations management, yaitu suatu bentuk partisipasipihak luar dalammembantumendukung tim internal institusi atau organisasidalam mengoperasikan aplikasi teknologi informasinya. Spektrum modeloperasional yang dimaksud sangatlah lebar, meliputi: IT project management,applicationserviceproviders,valueaddedservices,paymentsystemgateway,datacenter management, customer loyalty program, dan lain sebagainya. Biasanyamekanismeyangdilakukanadalahmelaluipengalihdayaanatauoutsourcing.

11Meliputisoftwaredevelopmentlifecyclesepertiperencanaan,analisakebutuhan,desainteknis,konstruksiprototip/program,tesujicoba,pelatihan,implementasi,evaluasi,pemeliharaan,danpengembangan.12Memilikiruanglingkupyangjelas,dengantargetkualitas,biaya,danwaktuyangterukursecarakuantitatif.

16

Jasakelimaadalahtraining,yangmeliputipekerjaanmemberikanpelatihandanpendidikan secara formal maupun informal untuk meningkatkan kompetensi,keahlian,danketerampilansumberdayamanusiayangterkaitdenganteknologiinformasi. Mereka yang diberikan pelatihan bervariasi dari level manajemenhingga staf, dari yang bersifat strategis hingga teknis. Biasanya yang dilatihmeliputi tiga domain, yaitu: pimpinan atau manajemen institusi dimanateknologi informasi dibangun dan diterapkan, individu‐individu yang terlibatlangsungsebagaipengguna(baca:user)dariaplikasiteknologi,danmerekayangberadadiunitataudivisiteknologiinformasi.

Tentu saja ilmu yang dibutuhkan oleh seseorang yang ingin berwirausahamenyediakan berbagai jasa‐jasa informatika ini sangatlah beragam,mulai dariilmuinformatikaitusendiri,hinggakeilmumanajemenmoderen.

ProfesionalKaum profesional biasanya lebih menempatkan dirinya sebagai seorangfreelancer bebas yang siap bekerja berdasarkan kontrak per proyek atau punprogram.Berbedadengankaryawanyangbiasanyaakanmencobamenitikarirdari bawah hingga atas pada sebuah perusahaan tertentu, profesional lebihsenang “berkelana”dari satu tempatke tempat lainnyauntukdirekrut sebagaisumber daya proyek dan/atau program. Bahkan beberapa orang bekerjaberdasarkan kontrak jangka pendek (sekitar satu tahun) sampai denganmenengah (lima tahun) di beragam perusahaan secara simultan. Bahkan“karyawan”yangseringpindah‐pindahkerja–alias “kutu loncat”–seringpuladikategorikansebagaikaum“profesional”karenakompetensi, rekam jejak,dankapabilitasnya yangmembuat dirinyamenjadi “rebutan” berbagai perusahaan.Tidak sedikit lulusan informatika yang memiliki karakteristik semacam ini diduniaindustri.Bahkanadabeberapanamaindividudibidanginformatikayangbesarkarenakesuksesanmerekadalammenekunikarirsebagaiprofesionalini.Nama besar yang melekat pada individu ini dikarenakan yang bersangkutanmemiliki kemampuan, kompetensi, keahlian, dan/atau keterampilan yang uniksertaspesifikdiduniaindustriinformatika.

BirokratTidak sedikit lulusan informatika yang memutuskan untuk menjadi birokrat,aliasbekerjasebagaipegawainegerisebagaifokuskarirnyadimasamendatang.Tentu saja kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan untuk dapat menjadipegawai negara yang baik sangatlah khusus. Terbatasnya peluang karir danbanyaknyaSDMyangmelamarmembuatsektorpemerintahaninimenjadisalahsatu “industri” yang kompetitif13. Melihat dari jenis dan struktur lembaga‐lembaga pemerintahan Indonesia, paling tidak terdapat kesempatan untukmenjadibirokratdilembaga‐lembagaseperti:

• PemerintahPusat,dalamartikatabekerjapadakantor‐kantordipropinsi,departemen‐departemen, kementrian‐kementrian, lembaga‐lembagakepresidenan,daninstitusinondepartemenlainnya;

13LihatlahtingginyapersainganuntukmasukkelembagasepertiBankIndonesia,DepartemenKeuangan,BadanPemeriksaKeuangan,danlainsebagainya–termasukkeperguruantingginegerisekalipunsepertiUniversitasIndonesiadanInstitutTeknologiBandung.

17

• Pemerintah Daerah, yaitu bekerja pada kantor‐kantor pemerintahregionaldarilevelkabupaten,kota,kecamatan,hinggakedesa‐desa;dan

• Lembaga‐lembaga kenegaraan lain atau institusi pendukung sejenisnya,seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, BadanPemeriksaKeuangan,MahkamahAgung,KomisiPemberantasanKorupsi,Kepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, BadanNarkotikaNasional,danlainsebagainya.

Model pendidikandanpengajaran yang perlu dikembangkanuntukmembantuseseorang agardapatmenjadi birokrat yang suksesdanhandal sangatlahunikserta spesifik. Oleh karena itulah untuk menjadi seorang sarjana informatikayangsiapmasukkeduniabirokratdiperlukansuatuusahakhusus.

AkademisiJenis karir terakhir seorang lulusan informatika adalah menjadi seorangakademisi (baca: dosen) dan/atau peneliti. Biasanya untuk dapat berhasilmenjadi seorang akademisi, minimal pendidikan tingkat doktoral harus dapatdiarih.Untukitulahmakatingkatkompetensikognitifyangcukuptinggimenjadiprasyarat yang harus dimiliki oleh lulusan sarjana informatika yang inginberkarir sebagai seorang akademisi maupun peneliti. Terkait dengan haltersebut di atas, setiap individu diharapkanmemiliki fokus kompetensi utamadalambidang ilmu informatika,misalnya:artificial intelligence, robotics, digitalsignal processing, project management, e­government, microprocessor, dan lainsebagainya.

TantanganPerguruanTinggiInformatikaDengan memperhatikan keseluruhan isu kebutuhan akan SDM informatika diatas, maka terdapat sejumlah tantangan yang harus dapat dijawab olehperguruantinggiinformatika,antaralain:

BagaimanacaranyaperguruantinggiinformatikadapatmenghasilkanICTWorker dan ilmu pengetahuan yang berkualitas dan relevan dengankebutuhanIndonesiauntukmeningkatkandayasaingnya;

Bagaimana caranya menyelaraskan antara kebutuhan profesi yangberaneka ragam tersebut dengan kekuatan (serta kelemahan) masing‐masing perguruan tinggi yangmenyelenggarakan pendidikan di bidanginformatika;

Bagaimana caranya agar kebutuhan akan SDM informatika yang sangatdinamistersebutdapatdijawabsecaraefektifolehperguruantinggiyangbersangkutan, dengan tetap mempertahankan keberadaannya (baca:eksistensi)untukjangkapanjang(baca:sustainabilitas);

Bagaimana caranya supaya keinginan pengguna profesi yang selalumenginginkanadanyalulusanberkualitasyangsiapterapdapatdipenuhiolehperguruantinggi informatikatanpamengorbankanstandarkualitasyangdimaksud;dan

Bagaimana caranya agar lulusan informatika dapat memiliki nilaikompetitif yang lebih tinggi dari SDM informatikadari luar negeri yangmulai membanjiri dunia industri tanah air sejalan dengan tuntutanglobalisasi.

18

Perlu diperhatikan pula, bahwa peranan dan tugas utama perguruan tinggi diIndonesia tidaksekedarmenghasilkan lulusanSDMyangbermutu, tapimelaluiTriDharmaPerguruanTinggidiharapkandihasilkanpulapemikiran‐pemikirandan karya‐karya intelektual yang dapat memberikan manfaat bagi dunia danmasyarakatsekitar.Dalambidangilmuinformatikahalinimengandungarti:

Perlu dikembangkannya berbagai produk‐produk perangkat kerasmaupun perangkat lunak yang dapat menjadi tuan rumah di negerisendiri, di tengah‐tengahmembanjirnya beraneka ragam hardware dansoftwarebuatanasingyangtelahmenguasaipasarlokallebihdari90%;

Ada baiknya dianalisa jenis jasa‐jasa informatika apa saja yang patutdikembangkandi negara ini agar selainmampumenumbuhkan industribaruyangkompetitif,dapatpulamenjadi sumberdevisaalternatifpadaeraglobalisasiinfomasisaatini;

DicarikannyaupayauntukmengakselerasipertumbuhanekonominegaramelaluipemanfaatanteknologiinformasidankomunikasiyangtepatdanberdayagunadiseluruhlapisankehidupanmasyarakatIndonesia;

Harusdipikirkanmekanismereplikasiyangefektifterhadapkeberhasilansejumlah implementasi teknologi informasi pada sejumlah organisasiatau institusi komersial maupun non komersial, agar tercapai tingkatefisiensiyangtinggidiberbagaisektorkehidupan;danlainsebagainya.

Dengan dikembangkannya karya‐karya intelektual tersebut, maka nischayaperguruan tinggi yangbersangkutan akanmemilikimodal intellectual propertyrights kolektif yang sangat bernilai, sebagai salah satu prasyarat tercapainyapertumbuhaninstitusiyangberkesinambungan14.

14Lihatlahbagaimanaperguruantinggikelasduniatelahberhasilmempertahankaneksistensinyaselamaratusantahunkarenakemampuannyadalammengelolaasetintelektualyangdihasilkannyadarimasakemasa.

19

BagianKedua

ASPEKKETERSEDIAAN

20

EvolusiKerangkaKurikulaRumpunInformatikaSetelahmempelajarisecaracermatsisidemanddiatas,adabaiknyadiperhatikanpula bagaimana perguruan tinggi informatika – dalam hal ini sebagai institusiyang bertanggung jawab untuk men‐supply sumber daya manusia yangdimaksud–berusahamenyusunkurikulumpendidikannya.

Evolusikurikulum informatikadi Indonesiadimulai sekitar tahun80‐anketikasejumlah perguruan tinggi negeri mulai memanfaatkan teknologimain frameuntukmembantu aktivitas kegiatan administratif perguruan tinggi sehari‐hari.Melihat karakteristik komputer yang saat itu terasa sangat dekat denganperangkat elektronika15, maka kurikulum bidang ini dirancang denganmenggunakan pendekatan ilmu elektro16. Sesuai dengan perkembangannya,memasuki awal tahun 1990‐an, dikenalkanlah dua bidang lainnya, yaitu ilmukomputer danmanajemen informatika.Dalam format baru ini, jurusan elektrodengan bidang peminatan komputer spin off menjadi sebuah jurusan atauprogram studi baru yang bernama Teknik Komputer. Dengan berpegang padaprinsip “kesisteman”17, maka nuansa perangkat keras ini diimbangi denganadanya pendekatan ilmu informatika dari sisi perangkat lunak, yaitu denganadanya jurusan atau program studi Ilmu Komputer dan/atau TeknikInformatika, serta segala hal yang terkait dengan perangkat manusia, yangmelahirkanjurusanatauprogramstudiManajemenInformatika.

Pasca tahun 1990‐an, yaitu tepatnya pada tahun 2002, APTIKOM (AsosiasiPerguruan Tinggi Informatika dan Komputer) se‐Indonesia, secara aklamasisepakat untuk mengadopsi model kurikulum buatan ACM dan IEEE sebagaikerangka dasar penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di bidangilmu informatika18.Padasaat itu, terjadiperubahannamaprogramstudi gunamenyesuaikandiridengantantangandanpeluangyangada.Secaraprinsipuntuklevel program sarjana, terdapat 3 (tiga) bidang ilmu yang digeluti, yaitu:Computer Engineering (dahulu Teknik Komputer, diubah namanya menjadiSistemKomputer),ComputerScience(IlmuKomputeratauTeknikInformatika),danInformationSystem(duluManajemenInformatika,diubahnamanyamenjadiSistemInformasi).

15Yangberevolusimenjadi“perangkatdigital”–atauyangkerapdiistilahkansebagaihardwareatauperangkatkeras.16Dimulaidengancaramemperkenalkan“ilmukomputer”sebagaisalahsatubidangpeminatandarijurusanelektro,disampingbidangpeminatanklasiklainnyasepertiaruskuat(power),aruslemah,dankontrol.17Dikatakanbahwasuatusistemkomputeryanglengkapterdiridari3(tiga)komponenutama,yaitu:perangkatkeras(hardware),perangkatlunak(software),danperangkatmanusia(brainware).18KeputusanadopsiinidiambilsebagaijawabanterhadappermintaanDepartemenPendidikanNasionalterhadapkomunitasperguruantinggiinformatikayangmenginginkanadanyalandasanakademisuntukmemastikanbahwarumpunbidangilmuinformatikamerupakansuatu“ilmubernuansaakademis”bukan“ilmuprofesionalterapan”–sehinggalayaklulusannyamenyandanggelar“Sarjana”.

21

KompetensiUtamaSDMLulusanRumpunInformatikaMelalui Rapat Koordinasi Nasional pada tahun 2008 di Batam, diputuskanlahstandar kurikulum yang baru, dimana APTIKOM akan kembali mengacu hasilstudi IEEE dan ACM yang disampaikanmelalui dokumen publikasi ComputingCurricula 2005. Berdasarkan standar adopsi ini, ciri khas seorang lulusaninformatika adalah apabila memiliki 11 (sebelas) kompetensi dasar yangberkaitandenganaspek‐aspekpengetahuansebagaiberikut19:

1. DataSystem(DS)–terkaitdenganpengetahuanyangmempelajarisistemke‐“data”‐an sebagai atom konteks terkecil dalam sebuah lingkunganberbasisinformatika;

2. Algorithm (AL) – terkait dengan pengetahuan berfikir secara logis danterstruktur dalam rangka memecahkan permasalahan tertentu ataumencapaiobyektiftertentu;

3. Program Building (PB) – terkait dengan kemampuan membangunprogramsebagai suatuperangkat lunakyangdapatmenjalankan fungsispesifiktertentu;

4. Computer Application (CA) – terkait dengan pengetahuan dankemampuan menggabungkan sejumlah modul‐modul program dalamrangkamembuatsebuahaplikasidenganfitur‐fituryangdiinginkan;

5. Information System (IY) – terkait dengan pengetahuan membangunsebuah sistem informasi yang terdiri dari komponen‐komponen yangterkaitsatudenganlainnyadalamsebuahlingkunganyangholistik;

6. System Integration (SI) – terkait dengan kemampuan membangunsebuahsistemterpaduyangterdiridariberbagai jenissisteminformasiyangberbeda‐bedadalamsebuahlingkunganyangsama;

7. Computer andDevice (CD) – terkait denganpemahaman terhadap carakerjamesinkomputasibesertapirantilainpendukungnya;

8. ComputingResource (CR)– terkaitdenganpengetahuanmengenai carakerja setiap komponen‐komponen atau sumber daya‐sumber dayakomputasi;

9. Network and Communication (NC) – terkait dengan pengetahuanmengenai seluk beluk jejaring komputer beserta mekanisme protokolkomunikasinya;

10. Human Machine Interaction (HM) – terkait dengan pengetahuanmerancang dan membangun sistem antarmuka yang menghubungkanmanusiadengan“mesinkomputasi”(baca:komputer);dan

11. Intelligent System (GS) – terkait denganpemahamandalammerancangdan membangun sistem cerdas untuk berbagai kebutuhan aktivitaskehidupanmanusiayangmemberikannilaitambah.

KlasifikasiBidangStudiPeminatanSetelahmenguasaikesebelasilmudasarataupokoktersebut,pesertadidikakanmemutuskan ingin menekuni bidang studi peminatan seperti apa yang akanmenjadi fokus studinya. Secara konten pengetahuan, perbedaan domain

19Kesebelasdomainpengetahuaninilahyangmembedakanantaralulusanbidangstudiinformatikadenganlulusanbidangstudilain(sepertielektro,mesin,sipil,arsitektur,industri,danlainsebagainya)yangmemilikipeminatanilmuinformatika.

22

keilmuan antara kelima kategori ini dapat digambarkan dalam matrik duadimensisebagaiberikut.

Gambar:MatrikDomainKeilmuanInformatika

Dalam matrik ini domain vertikal menggambarkan tingkat konseptualitasdan/atauteknikalitaspembahasansertapenguasaanilmuinformatika.Semakinke bawah, semakin tinggi tingkat teknikalitasnya, sementara semakin ke atas,semakintinggitingkatkonseptualitasnya20.Sementarauntukdomainhorisontal,semakinkekiri semakinbanyakdiseminasi danpenguasaankompetensiyangberlandaskan teori pengetahuan, sementara semakin ke kanan semakinmenunjukkan arah penguasaan kompetensi yang lebih pada ilmu terapan.Dengan menggunakan dua dimensi inilah domain keilmuan kelima bidanginformatikadicirikandandibedakan.

Dari berbagai jenis profesi pekerjaan di bidang informatika yang dikenal saat,secarabidangkeilmuan,dandenganmenggunakanmatrikdiatas,makabidangstudi peminatan informatika dapat diklasifikasikan menjadi 5 (lima) kategoribesar,yaitu21:

(i) ComputerEngineering;(ii) ComputerScience;(iii) SoftwareEngineering;(iv) InformationSystem;dan(v) InformationTechnology.

20Dalamduniainformatika,dikenalistilahsevenOSIlayersyangmenggambarkansebuahsistemdipandangdarisejumlahkomponendengantingkatankonseptualitasdanteknikalitasyangberbeda.21Merupakanklasifikasiterakhir–versitahun2005–yangdiperkenalkanolehACMdanIEEE,dandipergunakansecaraluasdinegara‐negaraAsiamaupunbenuaAmerika.

23

Gambar:LimaDomainBidangStudiInformatika

ComputerEngineering“Computer Engineering” atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan TeknikKomputer atau Sistem Komputer menekankan pada penguasaan kompetensidalam mempelajari, menganalisa, mendesain/merancang, membuat,mengembangkan,danmengevaluasiberbagaiperangkatkeras(baca:hardware)yang memiliki kemampuan melakukan komputasi22. Mereka yang menekunibidang ilmu iniakandibekalidenganpengetahuan teorihinggapraktek terkaitdenganperancangandanpengembanganperangkatteknologiinformasi,seperti:komputer,embedded system,mesin antarmuka (baca: interface),digital gadget,danlainsebagainya.

Karenasifatnyayangsangatdekatdengansistemperangkatkeras,makatingkatpembahasannyaadalahsangatteknis.Sebagaicatatan,bidangilmuinilahirdariTeknikElektrobidangpeminatanKomputer,yangkemudiandi‐spinoffmenjadisebuahdisiplinilmusendirikarenaperkembangannyayangsedemikianpesat23.Melihatkarakteristinyayangsedemikianrupa,dibutuhkanfasilitaslaboratoriumperangkatkerasdigitalyanglengkapdanhandaluntukdapatmelahirkanlulusanyangberkualitas.Sehinggatidaklahheranjikahanyaperguruantingginegeridanswastabesarsajayangmampumenyelenggarakanbidangstudiinikarenaalasantersebut. Namun hal ini bukan berarti bahwa perguruan tinggi skala kecil danmenengahtidakbolehmendirikannya,namundiperlukanstrategikhususuntukdapat mengelola bidang studi yang sarat akan kebutuhan laboratorium ini,misalnyadengancaramenjalinkerjasamaintensifdenganindustri.

22Komputerkerapdikenalsebagaisebuahmesinkomputasiberbasisteknologidigital.23ContohnyaadalahJurusanTeknikElektroInstitutTeknologiBandungdanInstitutTeknologiSepuluhNopemberSurabayayangmelahirkanJurusanTeknikInformatikadanTeknikKomputer.

24

Gambar:BidangStudiComputerEngineering

Sebagai catatan, di luar negeri, terdapat banyak variasi nama disiplin ilmu ini,yang jika di‐“bahasa Indonesia”‐kan menjadi: Rekayasa Perangkat Keras,Komputerisasi Digital, Ilmu Komputer Digital, Rekayasa Komputer, dan lainsebagainya.

ComputerScienceBidangstudiyangdiIndonesiadikenaldengansebutanIlmuKomputerdan/atauTeknik Informatika ini pada dasarnya memiliki tiga bagian utama dalamspektrumpengetahuanyangdikandungnya.Yangpertama terkaitdengan teoripengembangan algoritma sebagai dasar pembuatan program‐program aplikasiperangkat lunak. Sementara yang kedua terkait dengan teori dan algoritmauntuk dipergunakan sebagai penggerak komponen perangkat keras dalamsistemkomputasi (baca:micro programming). Dan yang ketiga, terkait denganteori maupun algoritma untuk mengembangkan model matematis gunamenyelesaikan permasalahan komputasi tertentu. Karena itulah maka disiplininikerapdikenalsebagaisebuahilmukomputasi24.

Dalamsejarahilmuinformatika,bidangstudiinilahyangmerupakanasalmuasalterciptanyamesinkomputasi,sehinggadiasalnegaranyayaituAmerikaSerikat,bidang studi ini masihmemegangmayoritas dalam hal kuantitas dan kualitaspenyelenggaraannya – dibandingkan dengan keempat bidang studi lainnya.Demikian pula di negara‐negara Eropa seperti Perancis dan Inggris, yangkebanyakan memilih memfokuskan diri pada “ilmu dasar informatika” inisebagaibidangpokokpembelajarandanpenelitiannya.

24Ingatsejarahkomputeryangberasaldarikatadasar“tocompute”.

25

Gambar:BidangIlmuComputerScience

Kurikulum ilmu ini sangat sarat dengan teori dan konsep, terutama yangberakaitan dengan logikamatematika, komputasi, dan algoritma.Mereka yangmemiliki latar belakang kuat di bidang matematika sangat cocok untukmenekunibidang ini.Olehkarena itulahmaka seringditemukanvariasi nama‐nama untuk bidang studi ini, seperti: ilmu komputasi, matematika komputasi,informatika,danlainsebagainya.

SoftwareEngineeringBidang studi berikutnya yang belakangan ini sangat berkembang pesat diseluruh dunia adalah “rekayasa perangkat lunak”, yang sangat terkait denganpenanamankemahirandalammembuatdanmengembangkansistemperangkatlunakhandaluntukberbagaikebutuhanmanusia.

Gambar:BidangIlmuSoftwareEngineering

26

Perangkatlunakyangdimaksudtidaksajaterbataspadajenisprogramaplikasi,namun juga mencakup berbagai jenis perangkat lunak sistem (baca: systemsoftware)danperangkatlunakalatpenunjang(baca:toolsoftware).Merekayangmenekuni bidang ini dibekali pengetahuan konsep dan teori pembuatanperangkat lunakyangberkualitasdan sekaligusdilatihketerampilannyadalammembuatberanekaragamperangkatlunakyangdimaksud.Berbagaimetodologistandar internasional yang telah teruji menjadi kerangka utama dalampenyusunan kurikulum bidang studi ini. Disiplin ilmu ini pada dasarnyamerupakan pengembangan dari sejumlah mata kuliah peminatan di bidanginformatikaterdahulu.

InformationSystemBidangstudiberikutyangsangatbanyakpeminatnyadiIndonesiaadalah“sisteminformasi” yang dulu lebih dikenal dengan istilah “manajemen informatika”.Fokus bidang studi ini adalahmenekankan pada arti dan nilai strategis (baca:value) dari “informasi sebagai sebuah sumber daya penting bagi organisasidalamrangkapencapaianmisidanobyektifyangdicanangkannya.Beradapadatataran konseptual, ilmu ini mempelajari berbagai konsep teori dan strategipenerapansisteminformasidalamorganisasi,terutamadalamkaitannyadenganprosespenciptaan,pengolahan,penyimpanan,pendistribusian,danpengawasandata/informasi/knowledge di seluruh tataran dan ruang lingkup organisasi(baca:informationgovernance).Dipelajaripuladalambidangilmuinihubunganketerkaitan antara berbagai komponen pembentuk sebuah sistem informasiyangdimilikiolehinstitusi.

Gambar:BidangIlmuInformationSystem

Di luar negeri, bidang studi ini sangat erat kaitannya dengan business school,karena pada dasarnya terjadi hubungan keselarasan dan saling mengisi yangerat antara strategi bisnis korporasi dengan strategi pengembangan sisteminformasi–sehinggabidangstudiinilebihdikenaldenganvariasinamaseperti:sistem informasi manajemen, manajemen informasi, manajemen sisteminformasi,danlainsebagainya.

27

InformationTechnologyBidang studi terakhir dan paling baru diperkenalkan adalah “TeknologiInformasi”.Berbedadengansisteminformasiyanglebihbenekankanpadakata“informasi”, disiplin ilmu ini lebih fokus pada aspek “teknologi” sebagaipenunjang (baca: supporting), penentu/pengarah (baca:driver), maupunpemungkin (baca: enabler) aktivitas ini dan pokok bagi organisasi yangmenggunakannya. Oleh karena itulah maka dipelajari berbagai strategipenerapanteknologiyangdimaksud, tanpamendalami terlalu jauhkonsepdandasarteorinya(baca:pragmatis).

Gambar:BidangIlmuInformationTechnology

Secarakurikulum,intidaripenguasaandisiplinilmuiniadalahpadapenerapanapa yang disebut sebagai “IT Governance”, suatu prinsip tata kelola danhubungan keterkaitan antara sumber daya teknologi agar menghasilkan nilaitambah yang jauh lebih besar dari biaya yang dialokasikan padanya ketikamerencanakan, membangun, menerapkan, mengevaluasi, mengawasi, danmengembangkan.

PerkembanganBidangStudiInformatikadiIndonesiaHasil evaluasi berbagai pihak terkait belakangan ini memperlihatkan bahwauntukprogramsarjanainformatika,bidangstudiInformationSystemmerupakanyang paling banyak digemari dewasa ini, dengan tingkat pertumbuhan yangcukuptinggi.Sementaramenempatiurutanberikutnyaadalahkombinasiantarabidang studi Computer Science, Software Engineering, dan InformationTechnology – dengan trenmemperlihatkan tingginya tingkat peminatan untukSoftware Engineering dan Information Technology. Sebaliknya untuk ComputerEngineering, terjadi penurunan minat yang cukup signifikan. Hal ini mungkindisebabkan terlampau teknisnya fokus disiplin ilmu yang digeluti, sehinggamemberikanruangpengembanganprofesiyangsempitdanterbatas.Sementarauntuk program pasca sarjana, peminatan terbesar nampak pada program‐program terkait dengan magister teknologi informasi, yang disusul denganmanajemensisteminformasidankemudianilmuinformatika.

28

Implementasi peminatan kelima bidang studi terkait dalam pelaksanaannyabiasanya mengarah pada dua jenis mekanisme implementasi. Jenis pertamaadalah dengan mendirikan program studi yang menekuni secara khusus satubidangstudiyangada.Misalnyaberdasarkankurikulumyanglama,dikenaltigaprogram studi informatika untuk program sarjana, yaitu: Program Studi IlmuKomputer atau Teknik Informatika, Program Studi Sistem Komputer, danProgram Studi Sistem Informasi. Denganmenggunakan pendekatan kurikulumyangbaru,makasemenjakdisahkannyadokumenini25,makaakandikenallimabuahprogramstudidiranahrumpuninformatikadiIndonesia,yaitu:

1. Program Studi Sistem Komputer – yang merupakan pengejawantahandaribidangilmucomputerengineering;

2. ProgramStudi IlmuKomputer–yangmerupakanpengejawantahandaribidangilmucomputerscience;

3. ProgramStudiTeknologiInformasiatauTeknikInformatika–yangdulumerupakanbagiandaricomputersciencedansekarangmerupakanbidangstuditersendiridibawahnaungankurikuluminformationtechnology;

4. Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak – yang dulu jugamerupakanbagian dari computer science dan sekarang telah menjadi bidang studitersendiri karena perkembangannya yang sedemikian pesat, denganmengacupadakurikulumsoftwareengineering;dan

5. ProgramStudiSistemInformasi–yangmerupakanpengejawantahandaribidangilmuinformationsystem.

Jeniskedua,yangbiasanyadiadopsiolehperguruantinggiberbentukuniversitasatau institusi, adalah dengan menempatkan bidang studi pada level fakultas,sehinggapada tataranprogram studi, terdapat sejumlah studi peminatan yanglebih khusus. Misalnya adalah Fakultas Teknik Informatika, yang didalamnyaterdapat sejumlah program studi seperti: Program Studi Teknologi Informasi(Manufaktur), Program Studi Teknologi Informasi (Perbankan), dan ProgramStudi Teknologi Informasi (Animasi). Atau di sebuah institut yang memilikiFakultas Sistem Informasi, dimana di dalamnya mengandung Program StudiSistem Informasi (Manajemen) dan Program Studi Sistem Informasi (Bisnis).Tentusajapengembanganiniterjadikarenasejumlahalasan,seperti:kebutuhanpasar lulusanperguruantinggi,kekuatansumberdaya institusi,misidan fokuspemilik serta pengelola pendidikan tinggi yang bersangkutan, dan lainsebagainya.

25SesuaidenganarahanDirekturAkademikdanDirjenDikti,hasilanalisadanpenyusunankurikulumAPTIKOMyangdituangkandalamdokumeniniakanmenjadistandarpanduanpendiriandanpengembanganprogramstudiinformatikaditanahair,danakanmenjadireferensiutamadalampenyusunanberbagaisuratkeputusandanperaturanyangterkaitdengannya.

29

BagianKetiga

ASPEKGAPDANPERMASALAHAN

30

MasukanIndustridanAsosiasiPenggunaLulusanInformatikaKedekatanAPTIKOMdengan industri serta asosiasi informatika dimulai dalamMusyawarah Nasional APTIKOM tahun 2003 yang diselenggarakan diUniversitas Bina Nusantara. Ketika itu dengan disaksikan oleh MenteriKomunikasidanInformatika,BapakSyamsulMuarif,sejumlahasosiasiteknologiinformasidankomunikasiyangmewakiliberagamindustriinformatikatanahairsepakat menandatangani Memorandum Of Understanding dengan APTIKOMuntuk bersama‐sama mengembangkan sumber daya manusia informatikaIndonesia. Salah satu butir penting yang disepakati adalah secara kontinyuasosiasi dengan aktif melakukan evaluasi dan memberikan masukan kepadaAPTIKOMmengenai kualitas lulusan perguruan tinggi informatika di tanah airyang bekerja di industri. Secara berkala, paling tidak setahun sekali, hasilpengamatan dan kajian tersebut disampaikan ke seluruh anggota APTIKOMsebagaibahanmasukandanevaluasi.Selamakuranglebihsatuwinduberjalan,berikutadalahsejumlahisuyangselalumengemuka,seperti:

Gambar:MasukanIndustridanAsosiasiInformatika

Sulitnyamencarilulusaninformatikayang“siapterap”atau“siappakai”.Rata‐rata belakangan ini sarjana yang ada masih berada dalam tahap“siap training”26. Hal ini berakibat bahwa setiap perusahaan harusmengalokasikandanakhususuntukmempersiapkanparakaryawanbaruini.

Teramat banyaknya konsep dan ilmu informatika yang dikenal danrelevan bagi industri dewasa ini namun tidak diajarkan di perguruantinggi, akibat model kurikulum dan penyelenggaraannya yang kurangadaptif.

Dalamkontekspersaingandengansumberdayamanusialuarnegeriyangmembanjiri industri lokal, kompetensi “soft skills” atau “interpersonalskills” lulusan dalam negeri sangatlah rendah. Akibatnya adalah

26DisampaikanbeberapakaliolehDirekturJenderalAplikasiTelematikadalambeberapakalikesempatan.

31

walaupunyangbersangkutanmemilikipengetahuankognitifyangtinggi,namunkarenakompetensiafektif‐nyarendah,makapadaakhirnyakalahdalammemanfaatkanberbagaipeluangperkembanganyangada.

Walaupunsebuahinstitusiperguruantinggidapatmemetakankebutuhanmasyarakatindustridisekitarnya,namunketerbatasansumberdayadanfasilitas yang dimiliki tidak mampu melahirkan inovasi‐inovasi yangdibutuhkan.

Kenyataannya, sertifikasi internasional yang dikeluarkan oleh vendorteknologimemiliki nilai yang cukup tinggi dimata penguna, sementaraharga yang harus dikeluarkan untuk memilikinya sangatlah besar,sehinggahanyasanggupdinikmatiolehsegelintirpesertadidiksaja.

Cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selainmempersulitperancangankurikulum,terkadang“membebani”perguruantinggidalamusahanyauntukmemperbaharuisaranadanprasaranayangdimilikiagarselalurelevandengankebutuhantermutakhir.

Masukan ini disampaikan oleh asosiasi‐asosiasi antara lain: FTII (FederasiTeknologi Informasi Indonesia), Mastel (Masyarakat Telematika), Aspiluki(AsosiasiPirantiLunakTelematikaIndonesia),Apkomindo(AsosiasiPengusahaKomputer dan Informatika Indonesia), APJII (Asosiasi Penyelenggara JasaInternet Indonesia), IPKIN (Ikatan Profesi Komputer Indonesia), dan I2BC(IndonesiaInfocosmBusinessCommunity).Disampingitu,vendordankonsultanbesarsepertiCisco,Oracle,Microsoft,Sun,HewlettPackard,IBM,Accenture,danlain sebagainya juga turut aktif memberikan masukan secara berkala kepadakomunitasAPTIKOM.

Gambar:GapKebutuhandanKetersediaan

Kenyataan ini pada dasarnya memperlihatkan adanya gap antara kebutuhanindustriinformatikadanketersediaanlulusanperguruantinggi.Kesenjanganiniharus dicari pemecahannya agar lulusan perguruan tinggi lokal dapatmenjadituanrumahdinegerinyasendiri.

32

PermasalahanInternaldanEksternalInstitusiDi samping isu‐isu yang disampaikan oleh industri, terdapat pula berbagaipermasalahan internal dan eksternal dari institusi penyelenggara pendidikantinggi informatika. Biasanya faktor internal merupakan akibat dari tekananfaktoreksternalyangdinamis.

Gambar:RagamFaktorInternaldanEksternalPendidikanTinggiInformatika

Faktor eksternal yang ada dipicu oleh kemajuan kebutuhan pasar yangsedemikian dinamis akibat akselerasi perkembangan teknologi informasi yangluar biasa. Artinya adalah bahwa tingkat ekspektasi stakeholder dan customerjugasemakin tinggi terhadapkualitas lulusanperguruan tinggi.Padasaatyangsama, globalisasi memungkinkan berdatangannya sumber daya luar negeriuntuk aktif bekerja di tanah air, atau melalui pola outsourcing, terjadi prosespemanfaatanjasasumberdayamanusialuarnegerimelaluicararemote.Inibarudalam tataran kompetisi level pegawai atau karyawan. Untuk mereka yangberniatmenjalankanusaha sendiri, aliaswiraswasta, yangbersangkutanharusbersaing keras dengan para enterpreneur muda yang di negaranya didukungpenuholehpemerintah,modalventura,danfasilitas‐fasilitasusahalainnya.

Keseluruhan faktor ini membawa dampak internal yang luar biasa, dimanaperguruan tinggi ditantang untuk dapat menyusun model kurikulum yangadaptif dan dinamis. Tidak mungkin hal ini dilaksanakan tanpa dijalinnyahubungan yang intens antara pihak perguruan tinggi dengan industriinformatikayangadadi tanahair.Disamping itu,modelpembelajarannyapunharuslahdidesainsedemikianrupasehinggadapatmeningkatkan interpersonalskills dari lulusannya, disamping kompetensi pengetahuan kognitif yangdimiliki27.

27KalaudalamKBK(KurikulumBerbasisKompetensi)disebutkansebagaikompetensikognifit,afektif,danpsiko‐motorik,didalamduniasehari‐haridikenalsebagaiIQ(IntelligentQuotient),EQ(EmotionalQuotient),danSQ(SpiritualQuotient).

33

Kunci utama dalam menghadapi tantangan eksternal dan internal ini adalahkemauan untuk melakukan perubahan paradigma pola pikir dan sikap (baca:change management) pemilik, penyelenggara, dan seluruh pemangkukepentinganperguruantinggiinformatikaterkait.

PeluangdanSolusiPemecahanMasalahTerlepas dari berbagai kritikan dan masukan terhadap perguruan tinggiinformatikaditanahair,banyakpulapujian‐pujianyangdiberikanolehindustriterhadap sejumlah inisiatif beberapa perguruan tinggi dalam merubah polapenyelenggaraan pendidikan tingginya. Contoh inisiatif yang dimaksud antaralain:

Gambar:RagamInisiatifdanInovasiPenyelenggaraanPerguruanTinggi

Diselenggarakannya mata kuliah tertentu yang disponsori olehperusahaan (industri), dimana di dalamnya peserta didik harusmemecahkan masalah riil yang dialami organisasi tersebut di dunianyata;

Disarankannya agar pembimbing kedua dari setiap skripsi yangdikerjakanmahasiswaberasaldariindustri;

Dilibatkannya wakil‐wakil tokoh masyarakat sekitar (industri,pemerintah, komunitas, LSM, dan lain sebagainya) sebagai nara sumberdalamprosespembuatakurikulum;

Diharuskannya setiap dosen tetap untuk menjalin kemitraan denganpraktisi/tokohindustri;

Dialihdayakannyaataudi‐outsource‐nyapekerjaan‐pekerjaanperusahaanswastakelaboratoriumperguruantinggi;

Dibentuknya inkubator bisnis yang dimiliki bersama oleh perguruantinggidanpihakswasta;

Diakuinya sertifikasi profesi internasional yang dimiliki peserta didikoleh perguruan tinggi melalui proses transfer kredit SKS; dan lainsebagainya; dan inisiatif‐inisiatif yang sangat inovatif lainnya, dan telahmemberikannilaitambahtersendiribaikbagipenyelenggarapendidikantinggimaupunbagipesertadidikyangbersangkutan.

34

Kenyataan inisebenarnyamemperlihatkansedemikianbanyaknyapeluangdancara untukmenyelesaikan permasalahan di atas. Yang perlu dilakukan adalahmelakukansejumlah inovasi terhadap inisiatifpengembanganpenyelenggaraankegiatanbelajarmengajaryangsesuaidengankebutuhandankondisipasarsaatini. Dalam implementasinya, selain perubahan paradigma, diperlukanketerbukaan dari perguruan tinggi untukmenjalin kerjasama dengan berbagaipihakterkait,termasukdenganperguruantinggilain28.Dinegaramaju,dikenalistilah “The Golden Triangle” untuk menggambarkan kerjasama antara A‐B‐G,yaituAcademe,Business,danGovernment.

Gambar:TheGoldenTriangle

28Terutamaperguruantinggiyangsejumlahprogramstudinyatelahmendapatkannilaiakreditasi“A”,karenayangbersangkutanharusmenjalankanfungsipembinaannya.

35

BagianKeempat

ASPEKMODELKURIKULUMADAPTIF

36

PemetaanKompetensiPokokdanPendukungpadaKurikulumIntiBerpegangpadakeseluruhandeskripsidiatas,dapatdisimpulkanbahwaada7(tujuh) prinsip utama yang harus diperhatikan dalam menyusun kerangkakurikulumbidanginformatika,yaitu:

1. Karenaperubahankebutuhandanteknologiyangterjadisangatlahcepat,makamodelkurikulumyangdikembangkanharuslahadaptif;

2. Karena kondisi Indonesia yang sangat heterogen, maka perlu disusunmodel kurikulum yang kaya dan bervariasi dalammemenuhi beranekaragamkebutuhantersebut;

3. Karenamasing‐masing perguruan tinggimemiliki ciri khas dan potensikekuatan yang berbeda‐beda,makamodel penyelenggaraan pendidikanyangdilakukanharusdapatmengembangkanpotensiyangdimaksud;

4. Karena sebagai sebuah unsur penyelenggara pendidikan tinggi perludiperhatikan strategi manajemen agar terjadi proses kerja yangberkesinambungandankontinyudarimasakemasa (baca: sustainable),makaprogramyangdikembangkanharuslahmenarikcalonpesertadidik;

5. Karenasetiapperguruantinggibercita‐citauntukselalumengembangkaninstitusipendidikannya(baca:scalable),makamodelkurikulumyangadaharuslahmudahdireplikasi;

6. Karena unsur kualitas harus tetap menjadi aspek yang diperhatikansecara sungguh‐sungguh, maka pendekatan pembuatan kurikulum jugaperlu memperhatikan kaidah‐kaidah pedagogis yang dapatdipertahankan(baca:defensable);dan

7. Karena era globalisasi ini terjadi persaingan yang ketat berbasis lintasnegara,makakurikulumyangdikembangkanharusmampumenghasilkanlulusanyangsiapberpartisipasidalamlingkungankerjainternasional.

Oleh karena itulah maka pada Musyawarah Nasional APTIKOM 2008 yangdiselenggarakan di Pulau Batam, disepakati sebuah “Kerangka KurikulumInformatika 2008” (KKI‐2008) atau dalam bahasa Inggrisnya “ComputingCurricula Taxonomy Framework 2008” yang menggunakan filosofi konsepmodular.Konsepberbasisobyekinidiharapkandapatmenjawabkeenamprinsipyang telah dikemukakan di atas. Kerangka ini pada dasarnya merupakanpemetaan kompetensi pokok dan pendukung yang telah dilakukan olehmayoritas perguruan tinggi informatika, dan dikembangkan modelklasifikasinya.

DomainIlmuPengetahuanIntiInformatikaBagian Pertama dari kerangka kurikulum yang merupakan dasar ilmu bidanginformatika(baca:pondasi)yangharusdiberikankepadapesertadidikdantelahdiperkenalkan sebelumnya – yaitu 11 kompetensi utama SDM informatika –diberikandenganbobotSKS(SatuanKreditSemester)antara20%hingga25%daritotalkredityangberjumlah144SKS(yaitusekitar30hingga36sks).Namamatakuliahdanbobotnyamasing‐masingmatakuliahdapatdisesuaikandengankondisi perguruan tinggi; yang perlu diperhatikan adalah bahwa peserta didikmendapatkanbekal yang cukup terkaitdengankesebelaskompetensi tersebut.Mata kuliah yang dimaksud misalnya: Struktur Data, Bahasa Pemrograman,ArsitekturKomputer,AlgoritmaDasar,PengantarS‐Informasi,danlain‐lain.

37

Karenasifatnyasebagaipondasi,makaseluruhperguruantinggiterkait–denganberagam program studi dan bidang studi peminatan yang dimiliki – harusmengadopsi kesebelas kompetensi utama ini (baca:mandatory). Perlu dicatatbahwa kesebelas kompetensi dasar ini sifatnya adalah internasional, karenadisepakatiolehberbagaiinstitusipendidikantinggiyangadadiduniainimelaluiforumACMdanIEEE.

Gambar:SebelasKompetensiUtamaInformatika

KlasifikasiProgramStudiInformatikaBagian Kedua dari kerangka kurikulum dimaksud berkaitan erat denganklasifikasi program studi yangmerupakan pemetaan terhadap 5 (lima) bidangilmu informatika yang telah dipaparkan sebelumnya. Adapun total beban SKSyang perlu dialokasikan untuk bidang ini – setelah melakukan studi bandingdenganberagaminstitusisejenisdiseluruhdunia–adalahsekitar25%hingga30%(36SKShingga45SKS).Artinyaadalahgabunganantarakompetensiutamadan peminatan bidang studi yang sekitar 66 SKS hingga 81 SKS29 adalahmerupakan hard core knowledge dari bidang ilmu informatika, yang secarakognitifharusdikuasaiolehsumberdayamanusiaterkait.Biasanyakeseluruhanrangkaianmodul kurikulum ini dapatdiselenggarakan secarapenuh antarduahinggaduasetengahsemester.

Gambar:LimaKlasifikasiBidangStudiInformatika

BursaRagamObyekIlmuPengetahuanInformatikaBagianKetigaatauyangpalingmenarikadalahapayangdisebutsebagai“bursaobyekpengetahuan informatika”–yaitukumpulandariberanekaragamobyekpengetahuanyangterkait langsungmaupuntidak langsungdengankompetensiutama bidang informatika untuk menghasilkan beraneka ragam sumber dayamanusiainformatikasesuaidengankebutuhanpasaryangberbedadandinamis.Pada hakekatnya, ke‐60 “sisa” SKS untuk program sarjana misalnya adalahmerupakanhasil“perakitan”antaramodul‐modulobyekpengetahuanyangadadi bursa ini, sehingga keseluruhannyamenghasilkan kurikulumyang kaya dansangat bervariasi.Melaluimekanisme ini, selain akan tercipta kurikulum lokal

29Kelakakandijelaskanbahwasekitar65SKSberikutnyaadalahmerupakangabungandariberanekaragamjenisataukelompokmatakuliahyangberkaitaneratmaupunberhubungantidaklangsungdenganimplementasiilmuinformatika.

38

yang relevandengan kebutuhandan karakter perguruan tinggi penyelenggara,tuntutan “adaptif” dapat teratasi dengan cara menambah, merubah, merevisi,menyesuaikan, dan menawarkan berbagai modul‐modul pengetahuaninformatika dalam bursa ini. Setelah menganalisa cukup banyak institusipendidikaninformatikadilimabenua,makaobyek‐obyekmodulpengetahuan–atau mata kuliah – yang berada dalam bursa terkait dapat diklasifikasikanmenjadi9(sembilan)jenis,yaitu:

Gambar:BursaModulIlmuPengetahuanInformatika

1. System Development Life Cycle – merupakan kumpulan dari berbagaimodul ilmu pengetahuan yang terkait dengan pengembangan sebuahsistem atau entitas komputasi (sistem informasi, teknologi informasi,komputer, perangkat lunak, dan lain‐lain), seperti: Analisa Kebutuhan,DesainSistem,ModelImplementasi,AuditTeknologi,danlainsebagainya;

2. Management and Governance – merupakan kumpulan dari berbagaimodul ilmu pengetahuan yang terkait dengan aktivitas perencanaan,penerapan, pengelolaan, dan pengawasan (baca: manajemen) ragamentitas perangkat informasi, seperti: Perencanaan Strategis TI,Manajemen Kualitas Software, Tata Kelola Organisasi TI, dan lainsebagainya;

3. EnterpriseApplications–merupakankumpulandariberbagaimodulilmupengetahuanyangterkaitdenganaplikasiperangkatteknologi informasidalam kehidupan manusia sehari‐hari, seperti: Manajemen RantaiPasokan (Supply Chain Management), Enterprise Resource Planning,Customer Relationship Management, Intranet dan Ekstranet, CorporateDatawarehouse,SistemInformasiManajemen,danlainsebagainya;

4. EmergingTechnologies–merupakankumpulandariberbagaimodulilmupengetahuan yang terkait dengan produk‐produk atau konsep‐konseptermutakhir (baca: state­of­the­art) di dunia teknologi informasi dankomunikasi, seperti: Neural Network, Fuzzy Logic, Grid Computing,ParallelArchitecture,ComplexityofAlgorithm,QuantumComputing,ExpertSystem,danlainsebagainya;

5. Informatics Concepts –merupakan kumpulandari berbagaimodul ilmupengetahuanyangterkaitdenganpenerapankonsep‐konsepinformatikadiberbagai aspekkehidupanmasyarakat luas, seperti:E­Government,E­

39

Learning,E­Business,E­Procurement,DigitalCommunity,CyberEconomics,BioInformatics,danlainsebagainya;

6. Supporting and Core Knowledge – merupakan kumpulan dari berbagaimodulilmupengetahuannoninformatikayangsecarapedagogismenjadipenunjang utama ilmu informatika, seperti: Aljabar Linier, MatematikaTerapan, Pengantar Statistik, Fisika, Elektronika Dasar, ManajemenUmum,RisetOperasional,MetodologiPenelitian,danlainsebagainya;

7. Arts and Social Sciences – merupakan kumpulan dari berbagai modulilmu pengetahuan bernuansa seni dan ilmu‐ilmu sosial, yang secaralangsungmaupuntidaklangsungdiperlukangunamengimplementasikanberbagai konsep informatika, seperti: Psikologi Organisasi, Sosiologi,Teori Komunikasi, Pengantar Ilmu Hukum, Etika Profesi, dan lainsebagainya;

8. Interpersonal Skills – merupakan kumpulan dari berbagai modul ilmupengetahuanuntukmeningkatkankompetensiafektifdanpsiko‐motorikseseorang (baca: soft skills), seperti: Team Building, Presentation Skills,Teknik Negosiasi, Manajemen Perubahan, Conflict Resolution, TeoriKepemimpinan(Leadership),danlainsebagainya;dan

9. Industry Signatures – merupakan kumpulan dari berbagai modul ilmupengetahuan yang berasal dari bentuk atau format yangmerepresentasikan dunia industri informatika, atau hubunganketerkaitan antara peserta didik serta karya‐karyanya dengan pihakeksternal perguruan tinggi, seperti: Kerja Praktek (Magang), Skripsi,Sertifikasi Profesi, Manajemen Proyek Mandiri, Laboratorium Industri,Seminar/Konferensi,danlainsebagainya.

Denganporsibobotantara45%hingga55%daritotalSKSinidiharapkansetiapperguruan tinggi dapat mengembangkan kurikulum lokalnya masing‐masingsehinggadapatmemenuhikebutuhanmasyarakatindustrisekitaryangdinamis,tanpaharuskhawatirdenganberbagaiisuyangkerapmengemukasepertiyangtelahdipaparkandiatas.

Kumpulan modul di atas pada dasarnya dapat selalu diperkaya oleh modul‐modul yang baru sesuai dengan perkembangan teknologi; disamping modul‐modul yang sudah lama dan tidak relevan lagi dapat segera direvisi ataudikeluarkandari kumpulanyang ada. Padaprinsipnya, setiapperguruan tinggidiberikan kebebasan yang seluas‐luasnya untuk mengembangkan kurikulumlokalnya masing‐masing agar sesuai dan selaras dengan visi dan misi yangdicanangkan.

Adapun kesembilan kelompok modul ilmu pengetahuan tersebut biasanyadiadopsi secara portofolio. Sebuah perguruan tinggi yang menekankan padaaspek entrepreneurship misalnya, maka akan memiliki porsi kelompokinterpersonal skills yang lebih tinggi dari lainnya; sementara yang ingin sekalidekatdenganilmuterapanindustriakanlebihmenekankanpadamodul‐modulindustrysignatures;danseterusnya.

40

Gambar:KerangkaKurikulumInformatika2008

41

InovasiStrategipadaKurikulumLokalBagian Ketiga dari kerangka kurikulum yang dijabarkan di atas dinamakansebagai “bursa” adalah karena pada dasarnya, keseluruhan modul tersebutberasaldariberaneka ragamsumberyangberbeda‐beda,dalamartikata tidaksemuanyaperludanharusdisediakanolehperguruan tinggi/fakultas/programstudi informatika. Bagi sebuah universitas misalnya, modul mata kuliah“PengantarPsikologi”dapatdiambildariFakultasPsikologi,sementara“AljabarLinear”dapatdiambildariFakultasMIPA,dan“FisikaDasar”dapatdiambildariFakultas Teknik Fisika, dan lain sebagainya. Sementara untuk tingkat SekolahTinggi,modulmatakuliahsemacam“BahasaInggris”dapatdialihdayakan(baca:outsource) ke lembaga kursus bahasa asing, atau “Pengantar Robotika” dapatdiselenggarakan melalui kerjasama dengan Politeknik Informatika terdekat,“Keamanan Informasi” dapat dilakukan melalui kerjasama sertifikat denganlembaga‐lembaga pelatihan internasional, dan lain sebagainya. Intinya adalahbahwauntukdapatmemberikanpengetahuanyangterbaikkepadaparapesertadidik, manajemen perguruan tinggi harus merubah strategi penyelenggaraanmatakuliah‐matakuliahyangadadalambursatersebut.

Gambar:StrategiPerubahanPenyelenggaraanPendidikanInformatika

Perubahanstrategiyangdimaksudantaralain:

Konsep “belajar untuk memperoleh gelar” harus diubah paradigmanyamenjadi konsep “belajar untuk meningkatkan kualitas hidup”, sehinggasetiap individu akan terus melakukan proses pembelajaran takberkesudahandalamhidupnya.Artinyaadalahbahwaperguruantinggi–dengan modul‐modul mata kuliah yang kaya – akan selalu menjaditempat belajar para alumni dan/atau masyarakat di sekitarnya, tidakhanya terbatas bagi mereka yang secara resmi terdaftar sebagaimahasiswaaktif(baca:reguler);

Kesan perguruan tinggi sebagai sebuah “menara gading” harus diubahmenjadi sebuah bursa atau pasar tempat dipertukarkannya ilmu

42

pengetahuan yang bisa dikunjungi oleh siapa saja yang inginmeningkatkankompetensinya;

Bentuk institusi yang single block dalam arti kata bahwa setiap jalurkerjasamajenisapapunharusmendapatkanpersetujuansecarabirokrasidari “si empunya” (baca: yayasan atau badan hukum lain), harusmulaidiubahmenjadimultiblock,dimanamasing‐masingunitdalamperguruantinggidapatsecaramandirimenjalinkerjasamadengansiapasajasejauhmematuhi aturan main yang telah disepakati bersama (baca: rule ofconduct);

Jika dahulu hampir seluruh perguruan tinggi informatika hampirmemiliki polakurikulumyang sama (baca: generik)karenadidikteoleh“kurikulumnasional”,makaseyogiyanyadenganadanyabursa inisetiapperguruantinggidapatmemilikicirikhasnyamasing‐masing;

Model institusi pendidikan yang biasanya sangat eksklusif dan tertutupharusmembukadiriuntukberkooperasidenganpihaklainyangmemilikimisiserupauntukkebutuhantukarmenukarmodulpengetahuan;

Kurikulumyang tadinya bersifat sangat statis dan kaku, dengan adanyamodel bursa ini haruslah menjadi sebuah kurikulum yang menarik,karenaberasaldariberbagaisumberilmupengetahuandiluarkampus;

Modul‐modulmatakuliahyangditawarkanyangbiasanyabersifatumumdan generik, karena nanti diharapkan akan menemukan konteksnya didunia nyata, haruslah diubah menjadi modul‐modul ilmu pengetahuanyang sedang relevan dengan kondisi terkini, sehingga bisa langsungmendatangkanmanfaatbagipesertadidik;

Dengan semakin banyaknyamodul ilmu pengetahuan yang berasal dariindustri dan dunia nyata, maka “target” mengikuti pendidikan untukmemperoleh gelar semata menjadi kehendak untuk mengumpulkanpengetahuandankompetensisebanyakmungkin;

Diseminasi ilmupengetahuantidakhanyaakandiberikandiruangkelassemata sesuai dengan jadwal yang telah diatur, tetapi dapat dilakukankapansajadandarimanasajapesertadidik inginkan(baca: learningondemand) dengan memanfaatkan berbagai fasilitas teknologi informasidankomunikasi(baca:e­learning);

Setiap peserta didik akan memiliki kompetensi yang unik karena yangbersangkutandapatmen‐tailormadekurikulumnyasendirisesuaidengankompetensi inti yang ingin dimilikinya, sebagai bekal kehidupannya dimasamendatang;

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) akan semakin mudahdiimplementasikanmelaluikeberadaanbursaini,karenasifatkontennyayangberagamdandinamisdariwaktukewaktu;dan

Dengan demikianmakamata kuliah yang ditawarkan dalam kurikulumdapat selalu dievaluasi secara berkala pada akhir semester, dandisesuaikan dengan kebutuhan pasar dan perubahan teknologi yangsedemikian cepat, tanpa merusak struktur kurikulum – yang berartiberhasilditerapkannyamodelkurikulumyangadaptifdandinamis.

Jika perguruan tinggi yang bersangkutan dapat merubah strategi danparadigmanya,makahalberikutnyayangharusdilakukanadalahmerubahcaraataupola belajarmengajar di kampus.Model bursadi atas sangatmendukung

43

terciptanya perubahan pola belajar mengajar yang lebih interaktif tersebut,antaralain:

Gambar:StrategiPerubahanPolaPembelajaran

Dari model belajar mengajar dimana guru menjadi pusat perhatian,menjadi pola pembelajaran dimana peserta didik menjadi subyek yanglebihaktif;

Dari pola interaksi yang hanya satu arah dimana guru berbicara dansiswa mendengar, menjadi suatu model interaksi yang melibatkanseluruhpancaindera;

Dari progress pembelajaran dimana setiap siswamemperoleh ilmu danpengalaman yang sama, menjadi terjadinya acquisition terhadappengetahuanyangbervariasidanberagam;

Dari lingkungan belajar yang monoton, menjadi suatu lingkungan yanginteraktifdenganmenggunakanberbagaimediadanfasilitaspendidikan;

Dari lokasipembelajaranyang terisolasidikelasdan/atau laboratoriumsemata,menjaditempatbelajarmengajaryangbervariasi;

Darialurpenyampaianpengetahuanyangsatuarah,menjadipertukaranilmupengetahuandankompetensiyangmultiarah;

Dari mekanisme pembelajaran yang pasif, menjadi sangat aktif karenaterjadinyakomunikasimultiarahantaraseluruhpesertadidik;

Dari mempelajari hal‐hal yang bersifat faktual dan historis, menjadiaktivitasberfikirsecaralateral;

Dari yangberbasispengetahuanpasif untukdihafalkan,menjadi latihanpengambilankeputusanberdasarkanragaminformasiyangdiperoleh;

Dari pembahasan suatumateri ilmu yang bersifat reaktif,menjadi lebihterencanadanholistik;

Dari pembahasan kasus‐kasusmasa lalu yang telah terjadi dan bersifathistoriksertatertutup,menjadilebihotentikkarenakontekstual;dan

Darikontekskejadianyangartifisial,menjadiperistiwayangkongkrit.

44

PenerapanKonsepMultiSourcingSingkat kata, mekanisme untuk belajar dari berbagai sumber, tidak hanyaterpakupadareerensiyangdiberikanolehpengajardisebuahperguruantinggisemata,seringdiistilahkansebagaikonsep“multisourcing”.DalamMusyawarahNasionaltahun2007diPulauDewaaBali,segenapanggotaAPTIKOMbersepakatuntuk menerapkan konsep “multi sourcing” ini dengan cara melakukankolaborasi antara seluruh perguruan tinggi informatika yang lebih dari 700institusi jumlahnya saat ini. Konsep yang pada awalnya diberikan namaNEXT(National E‐Learning Xchange Technology) ini, dan kemudian diintegrasikanmenjadie‐BursaatassaranMenteriPendidikanNasionaldanDirektoratJenderalPendidikan Tinggi dalam pertemuan resminya dengan seluruh pengurus intiAPTIKOM,padadasarnyamenawarkan10(sepuluh)flagshipataupilaraplikasiutama,yaitumasing‐masing:

Gambar:SepuluhFlagshipdalame‐BursaNEXT

E‐Coursemerupakan program sharing pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berbasismoduldan/ataumatakuliahantarprogramstudi.

ContohPelaksanaan•Setiap institusi melalui program studinya memperbolehkan dosenpengampu mata kuliah untuk menawarkan modulnya lewat fasilitas e‐learningNeXT.•Institusi yang lain memperbolehkan mahasiswa aktifnya untukmengambilmata kuliah yang ditawarkan program studi dari perguruantinggimanasaja.•APTIKOMdanDIKTImelaluimekanismeNeXT akanmenjadi “clearinghouse” penyelenggaraan perkuliahan saling silang tersebut agar nilaikreditnyadapatditransferdandiakui.•Pesertadidikakanmendapatkansemacamsertifikatformalyangdiakuisecaranasionalterkaitdenganaktivitasperkuliahanyangada.

45

ManfaatLangsung•Perguruantinggidapatmenawarkankepadasiswanyaberanekaragammatakuliahmenarikdanmutakhirdariberbagaiinstitusiditanahair.•Setiapmahasiswa berkesempatan untukmenikmati iklim dan kualitaspenyelenggaraanmatakuliahdariperguruantinggilain.•Mahasiswa mendapatkan pilihan mengikuti mata kuliah dari dosenterbaikyangada.•Mahasiswa dipastikan akan memperoleh materi perkuliahan yangberkualitas,up­to­date,danberstandarinternasional.•Lulusan perguruan tinggi mendapatkan “ijasah” tambahan yangberkualitassebagaireferensisignifikandalammencaripekerjaan.•DosendanperguruantinggimendapatkanpenghargaanterhadapHAKIyangdimiliki.

E‐Curriculummerupakan program penyusunan bersama kurikulum dan bidang peminatanyangakandiacusesuaidengandinamikakebutuhanpasar;

ContohPelaksanaan•Masing‐masing perguruan tinggi saling memperlihatkan modelkurikulum yang dipergunakan dalam format standar yang telahdisepakati(denganmenggunakanparadigmaKBKdanKTSP).•Terhadapsejumlahmatakuliahandalan(bestpractice),dideskripsikansecara detail model penyelenggaraannya (SAP dan GBPP) dan hasilevaluasinya.•Halserupadiberlakukanuntukmodelkelaseksperimenyangdianggapberhasil(misalnyayangmenggunakanmodelstudikasus,proyekrekaan,penugasanindustri,risetmini,danlainsebagainya).•Selainuntukkeperluanberbagipengetahuandanmeningkatkankinerja,akanmenjadimodel“marketing”untuke‐learning.

ManfaatLangsung•Institusi dapat memperoleh gambaran secara langsung modelkurikulum dan metode pengajaran yang termutakhir sehingga selalurelevandanberkualitas.•Perubahanparadigmadalampenentuanmodelbelajarmengajardapatsecaracepatdilakukan.•Keberhasilan sejumlah dosen atau institusi dalam menyelenggarakanberagammatakuliahdapatditularkansegera.•Kompetensipesertadidikdapatditingkatkankualitasdanrelevansinyasesuaidenganstandarkebutuhanpemangkukepentingan(stakeholder).•Dinamika perubahan ilmu pengetahuan yang sedemikian pesat dapatsecaracepatdiantisipasi.

E‐Referencemerupakan program pengelolaan hasil karya tulis untuk dapat dipakai secarakolektifdenganberpegangpadaprinsipHAKIdanetika;

46

ContohPelaksanaan•Setiapdosen,peneliti,mahasiswa(atauinstitusi)yangmemilikihasilkaryatulis menyimpan berkas soft copy‐nya untuk dapat diakses secara bebasmaupunbersyaratdalamsebuahrepository.•Akademisi dari beragam institusi yang tertarikuntukmenggunakanhasilkarya tulis tersebut dapat dengan mudah men‐download berkas yangbersangkutanuntukdipergunakansebagaimanamestinya.•Model penggunaan hasil karya tulis tersebut akan disesuaikan denganprinsip‐prinsip hukum (HAKI) dan etika yang berlaku, sesuai dengaperjanjianyangdisepakatiketikatransaksielektronikterkaitdijalankan.•Koleksi dari referensi ini diharapkan akan menjadi cikal balak dariterbentuknyae‐librarydikemudianhari.

ManfaatLangsung•Dosen pengampu mata kuliah dapat memperoleh materi ajar palingmutakhirdanlengkapdariahlinya.•Peneliti kampus memperoleh referensi yang kaya dan berkualitas dariberbagaisumberterpercaya.•Membantu aktivitas pengembangan jurnal dan referensi pendidikan,terutamayangmengarahpadapeningkatanjenjangakademikdosen.•Paraakademisiyangproduktifmenghasilkankaryatulis,akanmemperolehpenghargaanterhadapHAKIyangdimilikinyadalamberbagaibentuk.•Menambah koleksi referensi perpustakaan digital pada masing‐masinginstitusi.

E‐Conferencemerupakanprogramkoordinasipelaksanaankonferensi,seminar,danlokakaryayangdilaksanakanolehinstitusipendidikantinggi;

ContohPelaksanaan•Masing‐masing institusi memberitahukan rencana penyelenggaraankonferensi, seminar, dan lokakarya jauh‐jauh hari sebelumnya ‐ terutamaterkait dengan tema, tanggal, tempat, pembicara, dan target peserta ‐ kesebuahpusatpenjadwalan(thescheduler).•The Scheduler akan membantu menginformasikan keberadaan acaratersebut ke seluruh pemangku kepentingan dan calon peserta demisuksesnyapelaksanaanprogram.•Dalam perkembangannya, Aptikom akan memberikan score atau nilaibobot terhadap setiap jenisprogramuntukkelakdapatditransfermenjadikreditmatakuliahseminardan/ataumemastikannilaikumyangdiperolehuntukkebutuhanjenjangakademik.

ManfaatLangsung•Akademisi dapat merencanakan program peningkatan wawasanpengetahuannyakarenamemilikikalenderprogramtahunanyanglengkap.•Penyelenggara program terbantu proses pemasarannya sehingga dapatdiperkirakan dan dipastikan perkiraan jumlah calon pesertanya sedinimungkin.

47

•Tidak terjadi tabrakan jadwal antar kegiatan yang berpotensimerugikanberbagaipihak.•Kelanggengan setiap seri program akan semakin terjaga karena telahterpetakannyamasing‐masinginisiatifterhadapcalonpesertanya.•Ragam tema program konferensi, seminar dan lokakarya akan semakinberagam.

E‐Research:merupakanprogramkemitraanyangdapatmensinergikankepentinganinstitusidenganstakeholder‐nyasepertipemerintahdanindustri;

ContohPelaksanaan•Sebuah organisasi (pemerintah atau industri) mendeskripsikanpermasalahanyangdihadapidalambentukstudikasusataukebutuhanriset.•Studikasus tersebut secara terbukadi‐tender‐kanuntukdipecahkanolehanggotaAptikommelaluimekanismeformal(melaluimatakuliah)maupunnonformal(diskusi).•Solusi dari mekanisme formal dikirimkan ke organisasi terkait untukmendapatkan tanggapan (dalam bentuk nilai akhir) sebagaimasukan bagimahasiswapengambilmatakuliah.•Halyangsamadapatdilakukandalambentukmenanismeataupendekatan:perekrutan, alokasi grant, permohonan asistensi, pelaksanaan riset,kerjasamaproyek,danbentuk‐bentuklainnya.

ManfaatLangsung•Organisasi terkait dapat memperoleh pilihan solusi terhadappermasalahan yang dihadapi secara lengkap, beragam, dan dari sumbersertaahliterpercayamelaluirisetyangbermutu.•Mahasiswa dan dosen mendapatkan pemahaman akan apa yang terjadidalam kehidupan nyata sehingga riset yang dilakukan memberikan nilaitambahlangsung.•Mahasiswa dan institusi terkait mendapatkan rekam jejak (track record)yangdapatmeningkatkannilaiasetintelektualnyamasing‐masing.•Perguruan tinggi mendapatkan tambahan pendapatan dan/atau reduksibiayaoperasionalyangditimbulkanakibatkerjasamayangdilakukan.

E‐Partnershipsmerupakan program kerjasama antara asosiasi dengan sejumlah pihakinternasionaluntukmeningkatkankinerjapendidikan;

ContohPelaksanaan•Perguruan tinggi terkemuka seperti MIT, Harvard, Oxford, Stanford, danlain‐lainyangtelahmemilikiberanekaragamprodukdanjasa,menawarkankerja sama dengan anggota Aptikom, misalnya dalam hal: sertifikasiinternasional, pengembangan studi kasus, penyetaraan mata ajar,pembuatanmaterikuliah,pemberiangelarganda,danlainsebagainya.

48

•Antara kedua belah pihak ‐ Aptikom dan lembaga terkait ‐ bersepakatuntuk saling “menyetarakan” sejumlah hal agar proses sinergi dapatdilakukan.•Hal yang sama berlaku pula untuk kekayaan aset lain yang dimiliki olehpara individu, seperti royalty buku referensi, lisensi penggunaan tools,jejaringpustakadigital,danlain‐lain.

ManfaatLangsung•Meningkatknya mutu penyelenggaraan proses belajar mengajar danpendidikanpadaumumnya.•Terangkatnyacitradankinerjaperguruantinggi lokalketingkatregional,bahkaninternasional.•Terbukanyakesempatanbelajarbagiperguruantinggilokaluntukmenjadipemainglobal.•Dengan memanfaatkan “economy of scale” yang ada, biaya pembelianprodukdan/ataujasaluarnegerimenjaditurunsecarasignifikan.•Sejalan dengan menawarkan beragam produk dan jasa baru kepadakomunitas, dimungkinkan terdapatnya sumber‐sumber pendapatan barunonkonvensional.

E‐Governancemerupakanprogramkesepakatankerjasamaantarperguruantinggiuntuksalingmeningkatkankinerjagovernancedantatakelolanya;

ContohPelaksanaan• Institusiyangmemilikikualitasdan/ataunilaiakreditasibaikmemberikanpengalamannya kepada perguruan tinggi lain dalam suatu mekanismepembinaan.

• Kerjasama multi‐blok yang terbangun akan membentuk sebuah clusteryang secara otomatis akanmelahirkan sejumlah inisiatif kerjasama yangsalingmenguntungkan.

• Model‐model tata kelola dan governance yang berjalan secara baikdiusulkan untuk menjadi standar yang dapat ditiru dan direplikasi olehinstitusilain,terutamayangmemilikipersoalanataupermasalahanserupa.

• Sejumlah pilot project dapat dikerjakan bersama‐sama untuk mencarimodel governance baru yang dapat diterapkan dalam suatu lingkungantertentu.

ManfaatLangsung•Mempercepat peningkatan mutu dan kualitas pengelolaan perguruantinggi.•Mengurangiresikoatauprobabilitassalahkelolaperguruan tinggikarenakurangnyapengalamandalammenghadapiberbagaimasalah.•Adanya referensi berbagai jenis model governance yang dapat dijadikanacuanmanajemenperguruantinggi.•Perguruantinggiterkaitdapatberkembangsecaralebihcepat.

49

•Isu‐isu scalability dan sustainability dapat terjawab secara langsungmaupun tidak langsung dengan adanya hubungan kerja sama tata keloladenganberagaminstitusiterkait

E‐Certificatemerupakan program partisipasi kegiatan pembelajaran untuk mendapatkankompetensidankeahliandibidangtertentu;

ContohPelaksanaan•Vendor teknologi informasi dan komunikasi kelas dunia seperti Cisco,Oracle, dan Microsoft yang dikenal dengan sertifikasi internasionalnyamenawarkanprogram‐programpembelajarannyaviainternet.•Dosen dan mahasiswa yang ingin meningkatkan kompetensi sertakeahliannya dapat mengambil sertifikasi yang dimaksud melalui metodeklasikatauviae‐learning.•Dalam perkembangannya, sertifikasi terkait dapat disetarakan menjadisejumlahkreditmatakuliah.•Mekanisme yang sama dapat dilakukan untuk jenis sertifikasi profesilainnya, baik yang diakui dalam ruang lingkup nasional, regional,maupuninternasional.

ManfaatLangsung•Dosen dan mahasiswa mendapatkan kompetensi serta keahlian yangdiakuisecarainternasional.•Dengan segala keterbatasannya, perguruan tinggi lokal tetap dapatmenjalinkerjasamadenganvendoratauindustrikelasdunia.•Kompetensi lulusan perguruan tinggi dapat terjamin sesuai dengankebutuhanindustri.•Kerjasama saling menguntungkan antara institusi pendidikan denganindustridapatterjalindenganbaik.•Lulusan institusi mendapatkan nilai tambah selain ijasah yangdiperolehnyasetelahmenyelesaikanmasastudidansegalapersyaratanyangberlaku.

E‐Profilemerupakanprogrampengelolaandanpemutakhiranbasisdataanggotaasosiasibesertahal‐halterkaitdidalamnya;

ContohPelaksanaan•Setiap institusi secara detail melengkapi profil detailnya dalam sebuahsistembasisdataterpusatdantersentralisasi.•Datadetailyangdimaksudberkisarsekitar institusidankarakteristiknya,seperti: program yang ditawarkan, daftar dosen beserta bidangkepakarannya, fasilitas laboratorium yang dimiliki, paten dan HAKI yangdimiliki,buku‐bukuyangdipublikasikan,danlainsebagainya.•Berbagai pihak pemangku kepentingan dengan menggunakan aplikasiportal dapat mencari beragam informasi yang diinginkan secara mudahsesuaidengantujuannyamasing‐masing.

50

•Kelak basis data ini akan menjadi cikal bakal business intelligence dariperguruantinggikomputerdaninformatika.

ManfaatLangsung•Calonmahasiswa dapat denganmudahmencari insitusi pendidikan yangsesuaidengankebutuhandankarakteristikyangdiinginkan.•Pemerintah ‐ dalam hal ini Depdiknas dan/atau Dikti dapat memonitorperkembanganperguruantinggisecaraberkaladan“realtime”.•Perguruan tinggi dapatmenyusun beragam laporan secara otomatis dansangatefektifsertaefisien.•Industri yangmembutuhkan sejumlah sumberdaya atau inovasi spesifik,dapatdenganmudahmencarisumberpenyediaannyadariinstitusiterkait.•Sesama anggota asosiasi dapat menemukan rekan satu bidang untukmelakukanrisetdenganmudah.

E‐Marketingmerupakan program sosialisasi dan pengenalan asosiasi kepada parastakeholder‐nyademiterjalinnyakerjasamasalingmenguntungkan.

ContohPelaksanaan•Melalui beraneka ragam media dan pendekatan, asosiasi secara aktifmenginformasikanberbagaikegiatanyangadadalamkalenderprogramnyakeseluruhpihakterkait.•Setiapsebuahinstitusiinginmengadakankegiatan,makainformasiterkaitdengannya akan secara langsung mendapatkan coverage dan exposuresecara nasional, bahkan internasional untuk memperoleh dukunganseketika.•Denganadanyadukunganserentaktersebut,diharapkanseluruhprogramyang ada dapat secara sukses terselenggara karena banyaknya dukungandansupportyangdiperolehdariberbagaikalangan.

ManfaatLangsung•Setiapprogramyangdirencanakanoleh institusimendapatkandukunganpenuhdariberbagaikalangansehinggadapatsuksespenyelenggaraannya.•Tawarankerjasamasalingmenguntungkandaripihaklainkepadainstitusimaupunasosiasiakanmengalir.•Citra lulusanperguruan tinggi komputerdan informatika tanahairdapatmeningkat di mata publik, sehingga penyerapan alumni oleh dunia kerjadapatdilakukansecepatmungkin.•Biayapemarasanyangsedemikanmahaldanmenjadibebaninstitusidapatditekansekecilmungkinalokasinya,tanpamengurangiefektivitashasilnya.