3
Panduan Menulis Jurnal Ilmiah: Mengumpulkan Data dan Informasi – BAGIAN 3 Setelah kita mendapatkan sejumlah data dan infomasi yang dapat mendukung hipotesis, maka langkah selanjutnya adalah mendokumentasikan data-data tersebut. Hal ini dilakukan dengan tiga tujuan. Pertama, untuk menghindari terjadinya tumpang tindih informasi atau ada data yang terlupa atau terlewat. Kedua, dengan dokumentasi yang baik dan benar juga dapat memudahkan kita dalam trace back” informasi atau mencari kembali informasi tertentu bila diperlukan dalam proses penyusunan naskah jurnal lmiah. Ketiga, untuk memudahkan proses penyusunan daftar pustaka di akhir penulisan karya tulis . Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses dokumentasi data dan informasi. 1. Data yang perlu dicatat Ketika kita telah menemukan sumber informasi yang relevan dan dapat menunjang hipotesis, maka sebaiknya kita mencatat “identitas” sumber informasi tersebut. Yang dimaksud dengan “identitas” sumber informasi tersebut berupa: - nama pengarang/ penulis - judul dan bab sumber informasi - nama penerbit - tempat penerbit - tahun publikasi/ edisi publikasi - halaman yang berisi informasi yang bersangkutan - kata kunci dan ringkasan pendek sumber informasi Untuk sumber informasi yang berasal dari internet, maka “identitas” yang perlu dicatat adalah sebagai berikut - Judul artikel/ jurnal - Nama penulis/ editor - Penerbit online ( untuk sumber dari jurnal ilmiah online) - Tanggal publikasi/ tanggal terakhir informasi tersebut direvisi - Tanggal akses informasi

Panduan Menulis Jurnal Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Ilmiah

Citation preview

Panduan Menulis Jurnal Ilmiah: Mengumpulkan Data dan Informasi BAGIAN 3Setelah kita mendapatkan sejumlah data dan infomasi yang dapat mendukung hipotesis, maka langkah selanjutnya adalah mendokumentasikan data-data tersebut. Hal ini dilakukan dengan tiga tujuan. Pertama, untuk menghindari terjadinya tumpang tindih informasi atau ada data yang terlupa atau terlewat. Kedua, dengan dokumentasi yang baik dan benar juga dapat memudahkan kita dalam trace back informasi atau mencari kembali informasi tertentu bila diperlukan dalam proses penyusunan naskah jurnal lmiah. Ketiga, untuk memudahkan proses penyusunan daftar pustaka di akhir penulisan karya tulis . Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses dokumentasi data dan informasi.1. Data yang perlu dicatatKetika kita telah menemukan sumber informasi yang relevan dan dapat menunjang hipotesis, maka sebaiknya kita mencatat identitas sumber informasi tersebut. Yang dimaksud dengan identitas sumber informasi tersebut berupa:- nama pengarang/ penulis- judul dan bab sumber informasi- nama penerbit- tempat penerbit- tahun publikasi/ edisi publikasi- halaman yang berisi informasi yang bersangkutan- kata kunci dan ringkasan pendek sumber informasiUntuk sumber informasi yang berasal dari internet, maka identitas yang perlu dicatat adalah sebagai berikut- Judul artikel/ jurnal- Nama penulis/ editor- Penerbit online ( untuk sumber dari jurnal ilmiah online)- Tanggal publikasi/ tanggal terakhir informasi tersebut direvisi- Tanggal akses informasi- Alamat situs publikasi- Alamat URL2. Membuat salinan sumber informasiSumber informasi yang berasal dari buku atau sumber hard copies lainnya sebaiknya difotokopi sebagai arsip pribadi. Dengan demikian, kita dapat sewaktu- waktu meninjau ulang informasi yang diperlukan dalam menulis karya tulis ilmiah tanpa harus kembali mencari sumber aslinya. Tidak perlu mengkopi keseluruhan isi dari sumber tersebut, cukup halaman atau bab yang mengandung pernyataan-pernyataan yang berhubungan atau memperkuat hipotesis. Sedangkan sumber informasi dari internet, sebaiknya di-print agar dapat memudahkan kita dalam mengekstraksi potongan informasi yang diperlukan tanpa perlu bolak-balik mengunjungi situs yang bersangkutan. Setelah memiliki salinan dari setiap sumber, jangan lupa highlight potongan informasi yang penting/ pernyataan-pernyataan pendukung.3. Mengelompokkan sumber informasiSelanjutnya, setelah informasi-informasi tersebut dikumpulkan, kemudian kita dapat mengelompokkannya berdasarkan jenis informasi. Misalnya sesuai dengan topik yang kita pilih, Pengaruh Kekerasan Online Games Terhadap Kondisi Psikologis Anak, maka secara garis besar kita dapat mengelompokkan sumber-sumber informasi tersebut berdasarkan isi pernyataan penunjang menjadi beberapa kategori. Contohnya, sumber informasi yang berisi tentang aksi kekerasan dalam online games dapat dijadikan satu kategori, sedangkan sumber informasi yang menunjang bukti-bukti bahwa psikologis anak terganggu akibat permainan tersebut dapat dijadikan kategori lagi secara terpisah. Pengelompokkan jenis informasi tersebut dapat dikelompokkan lebih jauh menjadi beberapa kategori lagi sesuai dengan kebutuhan.Ada baiknya juga kita memberi kode/ nomor pada sumber informasi yang telah dikelompokkan. Hal ini bertujuan agar memudahkan proses dokumentasi itu sendiri. Misalnya, informasi mengenai bukti-bukti gangguan psikologis anak dikategorikan sebagai kategori A. Selanjutnya setiap potongan informasi mengenai hal tersebut dapat diberi nomor urut. Dengan demikian, kita tidak akan kebingungan dan tahu benar sumber apa mengandung informasi apa saja. Ini sangat efektif digunakan terutama apabila kita memiliki banyak sumber referensi. Dengan sistem penomoran ini juga dapat mengurangi resiko kelalaian apabila ada salinan informasi yang hilang karena akan dengan mudah diketahui dan dapat segera diantisipasi dengan penyalinan ulang sumber informasi yang hilang tersebut.4. Media dokumentasiData-data yang sudah dikumpulkan ini harus didokumentasikan dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah merangkumnya dengan program word processor di komputer. Setiap detail data dimasukkan ke dalam sebuah lembar kerja yang dapat kita edit sewaktu-waktu dan disimpan dalam flash disks. Alternatif lainnya, dengan menggunakan Cloud Computing, misalnya menyimpan detail data di Google Documents. Dengan menggunakan bantuan teknologi ataupun akses internet, kita dapat mudah mencari, menemukan dan meninjau informasi yang didapat. Namun tidak menutup kemungkinan bila ingin tetap menggunakan cara manual, yakni dengan mendokumentasikan data-data tersebut di buku/ notepad. Yang terpenting adalah kita mendokumentasikan setiap sumber informasi secara rapi agar kita dapat bekerja secara efisien dan menghemat waktu