Pal Sept2010

Embed Size (px)

Citation preview

Vol.11| No.3 | September 2010

D A F T A R I S I

Peringatan Hut Kemerd Maknanya Bagi Prajurit ekaan Ke-65 RI Dan Ditinjau Dari Aspek Bin tal

FOKUS

6 14Kapusjarah TNI

PROFIL SATUAN

Yonif Linud 502 Ujwala Yudha

18

INFO KOMANDO

Penggunaan Baret Tumbuhkan Esprit de Corps

BINCANG-BINCANi

G

Brigjen TNI M Rusdi Zain

20

AN Berkat Prestasi, Korami Koramil Percontohan l-18 Jatiuwung Jadi

LINTAS SATU

26Kanker Prostat

34

Video Conference Berbasis Internet Protocol Dan Komando Berhirarki Dalam Situs www.ilmci.com Karya Anak Bangsa

TEKNOLOGI

36SERBA-SERB

KESEHATAN

TNI AD Kembali Raih Juar Panglima TNI Tahun 201 a Umum Piala 0

PRESTASI

38PERSIT

Lagu Indonesia Raya Ber I kumandang Di Kongo

46

48

Ketua Umum Persit KCK Beri Santunan Kepada Anak Yatim

Dari Redaksi

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Sang Pencipta, sehingga tim redaksi Majalah Palagan dapat menyuguhkan kembali berita dan informasi kepada pembaca setia yang budiman. Pada Majalah Palagan Edisi September 2010 kali ini, banyak informasi penting yang akan kami suguhkan kepada para pembaca sekalian, utamanya adalah tentang dinamika dan berbagai kegiatan yang berlangsung di jajaran TNI Angkatan Darat, salah satunya adalah adanya pembentukan sekolah calon bintara sepakbola.Khusus dalam rubrik fokus kali ini, redaksi akan membahas tentang Peran TNI diusianya yang ke-65 tahun yang diulas dalam suatu tulisan bertema Nilai Kejuangan TNI dan Kepentingan Masa Depan Indonesia. Pada rubrik info komando kali ini, redaksi Majalah Palagan akan menginformasikan Kasad menerima Bintang Kartika Eka Paksi Utama. Kemudian, dalam rubrik prol satuan kali ini akan menampilkan prajurit dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/ Ujwala Yudha. Dengan membaca rubrik ini, pembaca akan dapat mengenal lebih dekat batalyon tersebut yang memiliki prestasi dibidangnya. Selain itu, dapat disimak pula bincang-bincang dengan Kepala Pusat Sejarah TNI. Masih banyak berita lain yang kami tuangkan kedalam Majalah Palagan pada Edisi September 2010 kali ini. Tak lupa segenap Tim Redaksi Majalah Palagan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Akhir kata, semoga sajian pada Majalah Palagan Edisi September 2010 kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca yang budiman, khususnya prajurit TNI Angkatan Darat dimanapun berada dan bertugas. Selamat membaca.......!!!Redaksi

SUSUNAN REDAKSIPENANGGUNG JAWAB Kadispenad(Brigjen TNI S. Widjonarko S.Sos, M.M, M.Sc)

(Kolonel Inf Panji Suko Hari Judho) Para Kasubdis Dispenad

WAKIL PENANGGUNG JAWAB Sesdispenad PENASEHAT

(Kolonel Inf Made Datrawan) Letkol Caj Priyo Purwoko, Letkol Caj M.Yakub, Mayor Inf Abidin Toba Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, Mayor Inf Dodi F Lettu Caj (K) Besarah Kapten Caj Luther Bangun, Hariyandi Rizal S.Kom

PEMIMPIN REDAKSI Kasubdis Pensat PENYUNTING

SEKERTARIS REDAKSI DESIGN GRAFIS

Surat Pembaca

REDAKTUR FOTOLettu Inf Suwandi

Peran Serta Generasi Penerus Bangsa Dalam pembangunan Indonesia Pesta rakyat Indonesia baru saja kita rayakan beberapa waktu lalu. Tepat diusianya yang ke-65 tahun, tentunya bangsa ini semakin kokoh berdiri karena adanya peran serta generasi penerus bangsa. Para generasi penerus sebagai ujung tombak dalam pembangunan bangsa ini. Kita, sebagai penerus bangsa tentunya wajib turut serat mengisi kemerdekaan melalui kegiatan-kegiatan positif seperti ikut terlibat dalam karang taruna maupun karya bakti sebagai pemuda yang memiliki jiwa nasionalis. Peran serta generasi muda sangat dibutuhkan untuk memajukan bangsa, memelihara serta menjaga kebudayaan negara kita sehingga tidak diklaim oleh negara lain. Tidak kita pungkiri, saat ini kesadaran generasi penerus masih dinilai kurang memiliki jiwa nasionalis, maraknya aksi/ perilaku kebarat-baratan meniru budaya asing dapat merusak moral anak bangsa. Tentunya hal ini dapat berakibat fatal bagi budaya Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda harus melanjutkan perjuangan para pahlawan kusuma bangsa guna mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI.Annisa Septirani Mahasiswa UPN Veteran

Peltu (K) Eti Mulyati PNS Suwarno, TUUD Dispenad

TATA USAHA

DISTRIBUSI

BAGIAN IKLANSerka Enjang PNS Supriyatno

ALAMAT REDAKSI Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838, 3811260, 3848300 Fax (021) 3848300, email : [email protected] menerima sumbangan naskah cerita seputar pengalaman kemiliteran. Naskah diketik 2 (dua) spasi maksimum 4 (empat) Halaman disertai foto. Untuk surat pembaca dapat dikirim melalui alamat email atau melalui fax pada nomor tertera diatas.

EDITORIAL

MENGENANG PAHITNYA PERISTIWA

G 30 S PKITepat tanggal 30 September 1965, 45 tahun yang lalu, Indonesia diguncang suatu tragedi yang sangat memilukan sejarah dan menjadi catatan perjalanan bangsa yang tak kan pernah terlupakan. Tujuh Jenderal Petinggi Angkatan Darat saat itu dibunuh secara sadis oleh PKI.

melakukan gerakan pemberontakan pada tahun 1965 itu. Oleh karena itu, apabila ada kelompok atau golongan tertentu yang secara sistematis ingin mengaburkan peristiwa tersebut, sudah barang tentu menjadi kewajiban kita bersama untuk mengembalikan kepada peristiwa yang sebenarnya terjadi secara faktual.

Kebengisan dan kekejaman yang tergambar dari peristiwa besar itu menjadi trauma bagi Bangsa Indonesia hingga kapanpun, karena PKI berupaya mengubah dasar Negara Republik Indonesia dari Ideologi Pancasila menjadi Komunis. Oleh karenanya sangatlah wajar, jika peristiwa yang menimbulkan traumatik bagi bangsa dan negara harus selalu diingat, khususnya bagi generasi muda bangsa saat ini agar tidak pernah terulang kembali. Sebagai bangsa yang Pancasilais, kita sepakat bahwa ideologi komunis merupakan bahaya laten yang harus terus diwaspadai, yang dalam sejarahnya telah menorehkan tinta hitam dan sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejarah mengajarkan betapa kejamnya kaum komunis terhadap mereka yang tidak sepaham, baik pengkhianatan PKI di Madiun tahun 1948 maupun pemberontakan Gerakan 30 September PKI di Jakarta tahun 1965. Perlu dipahami, selain mengingatkan kita tentang noktah-noktah hitam di masa lalu, kita disadarkan pula tentang arti maupun kegunaan dari sejarah. Sejarah mendidik kita untuk bertindak bijaksana. Namun, sebagai generasi muda penerus bangsa harus tetap dan terus mewaspadai adanya isu-isu upaya orang atau kelompok tertentu yang terus berupaya memutarbalikkan fakta

Kebengisan dan kekejaman yang tergambar dari peristiwa besar itu menjadi trauma bagi Bangsa Indonesia hingga kapanpun, karena PKI berupaya mengubah dasar Negara Republik Indonesia dari Ideologi Pancasila menjadi Komunis.sejarah yang ada. Upaya mengubah sejarah G 30 S/ PKI dengan memosisikan PKI sebagai korban dan bukannya sebagai pelaku atau dalang masih terus berlanjut dan semakin intensif, seperti munculnya buku pelajaran sejarah yang tidak mencantumkan PKI sebagai pelaku dari gerakan pemberontakan pada 30 September 1965. Modus dari upaya pihak-pihak yang ingin menghapus jejak sejarah tersebut dilakukan dengan menimbulkan keraguan dan kebingungan di tengah masyarakat terhadap siapa sebenarnya pelaku yang

Memang sangat sulit untuk mendeteksi gerakan mereka secara kasat mata, karena mereka berada di sekeliling kita, bahkan mereka telah membaur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam keadaan bagaimanapun telah terbukti bahwa komunis sebagai paham ideologi tidak pernah mati memperjuangkan tujuannya. Komunis yang pada hakikatnya bertentangan dengan Pancasila selalu berupaya dengan berbagai cara untuk memengaruhi segenap masyarakat agar mengikuti ajarannya. Untuk itu, kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis harus terus dilakukan bagi setiap prajurit dan satuan jajaran TNI dengan meningkatkan soliditas satuan sehingga tidak mudah terhasut kelompok tertentu yang berusaha mengadu domba dan memecahbelah TNI, serta tetap memelihara terciptanya suasana yang kondusif guna meningkatkan penghayatan dan pengamalan dasar ideologi Pancasila dengan mengetrapkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dalam kehidupan sehari harinya.

4

4

Foto. Istimewa

5

FOKUS

PERINGATAN HUT KE-65 KEMERDEKAAN RI

DAN MAKNANYA BAGI PRAJURIT DITINJAU DARI ASPEK BINTALOleh : Kadisbintalad Brigjen TNI Drs. Masum Amin

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

Setiap Bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus, akan terlihat di seluruh pelosok tanah air Bendera Merah Putih berkibar, masyarakat menyambutnya dengan gembira dan merayakannya dengan segala kegiatan, antara lain upacara bendera, karnaval, pawai, pasar murah, aneka macam lomba, renungan, seminar, sarasehan dan segala macam aktivitas yang muaranya memperingati kemerdekaan kita bangsa dan Negara Indonesia.6

Bagi kita prajurit TNI khususnya prajurit Angkatan Darat dalam memperingati HUT Kemerdekaan Ke-65 RI ini boleh-boleh saja merayakannya dengan segala kegiatan perlombaan, tetapi yang penting kita harus dapat mengambil makna dari kemerdekaan bangsa tersebut. Proklamasi kemerdekaan RI yang diucapkan oleh Pendiri Bangsa Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta bisa terwujud setelah melalui perjuangan yang berat didukung oleh seluruh komponen bangsa yang bertekad untuk merdeka lepas dari belenggu penjajahan baik oleh Belanda selama 3,5 abad maupun Jepang selama 3,5 tahun. Penderitaan selama penjajahan telah mendorong kesamaan nasib dan penderitaan menuju simpul nasionalisme. Dengan semangat juang dan nasionalisme yang tinggi akhirnya proklamasi kemerdekaan dapat dikumandangkan. Setelah merdeka, apakah bangsa dan Negara Indonesia sudah terbebas dari belenggu penjajahan? Sudah berdaulat negaranya? Sudah tidak ada penderitaan? Pengalaman membuktikan bahwa penjajah Belanda tidak senang dan tidak mengakui kemerdekaan Bangsa Indonesia. Belanda masih menginginkan Indonesia sebagai jajahan bentuk baru berupa negara UNIE (persekutuan antara IndonesiaBelanda dengan Kepala Negara Ratu Belanda). Dengan segala macam cara keinginan penjajah hendak diwujudkan, yaitu melalui diplomasi politik lewat perundingan maupun kekuatan militer lewat pertempuran. Menghadapi keinginan Belanda, Bangsa Indonesia bersama TNI mengambil sikap tegas tidak mau dijajah lagi dan berjuang sekuat tenaga dengan semboyan Merdeka atau Mati Sekali Merdeka Tetap Merdeka. Dengan sikap tegas tersebut, mendorong Belanda untuk mengerahkan kekuatan militernya, sehingga terjadi pertempuran tak seimbang antara kekuatan Belanda dengan persenjataan militer modern melawan Bangsa Indonesia dan TNI yang bersenjata seadanya. Puji syukur Alhamdulillah dengan berkat ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan keyakinan Bangsa Indonesia, maka Bangsa Indonesia dan TNI mampu mempertahankan kemerdekaan RI yang telah diproklamasikan. Bangsa Indonesia dan TNI sanggup menghadapi sekutu Belanda dan

Foto. Istimewa

pemberontakan akibat bom waktu yang ditinggalkan Belanda serta pemberontakan dalam negeri yang merongrong kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Hikmah yang Dipetik Dalam memperingati HUT Ke65 Kemerdekaan Republik Indonesia saat ini, kita dapat mengambil hikmah antara lain: a. Kemerdekaan yang diperoleh bisa terwujud karena adanya ridho Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Dengan merdeka kita terlepas dari belenggu penjajah, sehingga dapat mengelola kehidupan bernegara dan bermasyarakat sendiri. b. Bahwa kemerdekaan dan kedaulatan NKRI saat ini masih ada karena perjuangan dari para pendahulu. Perjuangan yang meminta korban harta, benda dan kehidupan bahkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya. Para pejuang mampu untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara karena didorong oleh semangat juang antara lain : 1) Berjuang tanpa pamrih dalam arti tidak mengharapkan gaji, pangkat, jabatan, kedudukan maupun hal lain yang bersifat materiil tetapi karena panggilan jiwa mengabdi untuk negeri tercinta Indonesia. Dilandasi oleh aspek moral berupa sikap ikhlas karena Allah SWT. 2) Berjuang tak kenal lelah dan

menyerah dalam arti bahwa para pejuang dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan mempunyai moril yang tinggi, tidak cepat lelah dan tidak mudah menyerah kepada musuh. Dengan segala cara berjuang untuk mempertahankan wilayah RI sampai titik darah penghabisan. Mereka mempunyai keyakinan bahwa apa yang dilaksanakan merupakan Jihad Fii Sabilillah. Berjuang dijalan Allah SWT. 3) Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Para pejuang telah memberikan contoh bahwa jiwa nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa telah mampu menyatukan sekat perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan, serta status sosial maupun semua perbedaan yang ada. Semua bermuara satu, yaitu demi negara dan Bangsa Indonesia. Karena mereka, rasa yang dituju satu demi negara dan bangsa, maka dalam setiap langkah yang dilakukan selalui arif dan bijaksana. c. Bahwa para pendahulu telah merumuskan cita-cita bangsa menuju masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita bangsa tersebut saat ini belum terwujud dan menjadi tugas Bangsa Indonesia termasuk di dalamnya prajurit Angkatan Darat untuk mewujudkannya. Cita-cita yang bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur

dalam negara yang Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur, sejahtera lahir dan batin. d. Bahwa perjuangan NKRI sejak merdeka sampai saat ini selalu menghadapi batu ujian, cobaan dan ancaman yang harus dihadapi. Bangsa Indonesia sampai saat ini telah mampu menghadapinya berlandaskan pada jatidiri dan karakter Bangsa Indonesia yang berpedoman pada Pancasila. Ujian yang dihadapi dapat berupa hal yang menyusahkan dan yang menyenangkan. Yang menyusahkan dihadapi dengan tawakal, pasrah pada Allah SWT dan yang menyenangkan dengan syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Oleh sebab itu, jiwa dan nilai-nilai Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan nyata Bangsa Indonesia termasuk di dalamnya prajurit Angkatan Darat. Kemerdekaan dan Tugas Prajurit TNI Salah satu tugas untuk mengisi kemerdekan RI bagi prajurit TNI adalah tetap terjaganya kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Tugas tersebut sejalan dengan salah satu amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman yang disampaikan pada tanggal 21 November 1946 saat Angkatan Perang RI menghadapi kegoncangan sebagai akibat dilakukannya Persetujuan IndonesiaBelanda. Salah satu amanat tersebut berbunyi : Kewajiban Tentara sebagai tulang punggung negara selama-

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

Foto. Istimewa

7

FOKUSFoto. Istimewa

setiap prajurit dalam bekerja tidak bertujuan untuk mendapatkan pamrih berupa materi, pangkat, kedudukan dan karier saja, tetapi dalam setiap langkah pengabdian dilandasi oleh jiwa yang tulus ikhlas dan dilakukan dengan totalitas sepenuh hati.dan upaya yang ulet, tidak mudah menyerah tetapi bekerja keras dengan sepenuh jiwa, pikiran dan tenaga untuk menjalankan setiap tugas dengan optimal. Orang yang ulet adalah manusia yang punyai daya kreasi menghadapi setiap masalah yang timbul dan tugas yang diberikan. Pada saat era globalisasi dan kemajuan informasi teknologi saat ini, setiap tugas yang dihadapi oleh prajurit terutama di medan tugas banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi. Oleh sebab itu, perlu jiwa juang dan kreativitas yang tinggi untuk menyelesaikannya. c. Nilai Mendahulukan Kepentingan Negara di atas Kepentingan Pribadi Maupun Golongan. Makna nilai tersebut bahwa setiap prajutit TNI harus berjiwa nasional,

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

lamanya tetap ialah memperkuat serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara. Juga salah satu pepatah Bahasa Arab yang berbunyi : Khubbul Wathoni Minal Iman Cinta tanah air sebagian daripada iman. Untuk melaksanakan tugas tersebut, para prajurit TNI harus meneladani nilai-nilai luhur dan semangat juang yang telah diwariskan para pejuang, yaitu : a. Nilai Berjuang Tanpa Pamrih. Makna dari nilai tersebut setiap prajurit dalam bekerja tidak bertujuan untuk mendapatkan pamrih berupa materi, pangkat, kedudukan dan karier saja, tetapi dalam setiap langkah pengabdian dilandasi oleh jiwa yang tulus ikhlas dan dilakukan dengan totalitas sepenuh hati. Tidak berkerja setengah-setengah atau asal-asalan atau semaunya. Walau saat ini sulit untuk menerapkan motivasi dalam bekerja dengan tanpa pamrih, tetapi harus diupayakan bahwa tujuan dan motivasi kerja bukan hanya materi saja, harus dibarengi oleh nilai rohaniah berupa8

pengabdian dan mengharapkan ridho dari Tuhan Yang Mahakuasa. Hal ini harus dilandasi oleh nilai-nilai agama yang kita anut. b. Nilai Berjuang Tak Kenal Lelah dan Menyerah. Makna dari nilai tersebut setiap prajurit TNI harus mempunyai jiwa

Foto. Istimewa

mementingkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi. Setiap manusia pasti mempunyai kepentingan pribadi, namun kepentingan pribadi tersebut tidak selamanya dinomorsatukan. Setiap prajurit harus menyadari dan memahami bahwa parjurit TNI adalah alat dan kekuatan negara sehingga jatuh-bangunnya negara sangat tergantung kepada kemampuan dan kekuatan prajurit. Pada saat ini dalam kondisi melunturnya jati diri dan karakter bangsa sebagai akibat merebaknya budaya asing yang bertentangan dengan budaya Bangsa Indonesia dan Pancasila, prajurit TNI harus berpegang teguh pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang telah menjadi kode etik dan jati diri prajurit TNI. d. Nilai keteladanan / keperwiraan / kekesatrian. Makna nilai tersebut bahwa setiap prajurit TNI harus dapat menjadi tauladan dalam sikap, tutur kata dan perbuatan. Tuturkata yang kita ucapkan, sikap dan perbuatan yang kita lakukan senantiasa dilihat oleh masyarakat. Apabila baik akan berdampak baik bagi institusi. Tetapi apabila buruk akan membawa penilaian lebih kepada institusi TNI. Oleh sebab itu, setiap langkah yang kita lakukan harus dapat memberikan contoh bagi orang lain dan masyarakat. Disamping itu, seorang prajurit juga harus mempunyai sikap keperwiraan kesatriaan. Menjadi orang yang gagah berani, keberanian karena apa yang dilakukan itu memang

Foto. Istimewa

Setiap Prajurit TNI harus mempunyai kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Dari kepekaan tersebut akan menunjukan sikap peduli terhadap lingkungan dimana dia berada.benar sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku baik hukum agama maupun hukum negara dan tentara. e. Nilai kepedulian yang tinggi. Makna dari nilai tersebut bahwa dari setiap Prajurit TNI harus mempunyai kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Dari kepekaan tersebut akan menunjukan sikap peduli terhadap lingkungan dimana dia berada. Baik lingkungan rumah, lingkungan kantor/satuan maupun lingkungan masyarakat. Pada situasi saat ini dimana sikap egois dan individualis berkembang, sehingga masyarakat acuh tak acuh, mementingkan diri sendiri, masa bodoh. Kita sebagai prajurit TNI harus melawan sikap buruk tersebut. Kita harus mencontoh para pendahulu yang telah mampu untuk berbuat menyelamatkan bangsa dan negara karena beliau mempunyai sifat kepedulian yang tinggi. f. Nilai tanggung jawab. Makna dari nilai tanggung jawab bahwa setiap tutur kata, sikap dan perbuatan yang dilakukan harus dapat dipertanggungjawabkan. Berani berbuat dan berani bertanggung jawab. Tanggung jawab atas apa yang dia lakukan baik secara lahiriah kepada atasan, satuan dan masyarakat maupun secara rohani kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai seorang prajurit yang mempunyai kode moral dan kode kehormatan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, maka kita harus dapat mempertanggungjawabkan setiap langkah yang kita ambil dan lakukan. Dengan sikap seperti itu, akan mendorong kita untuk selalu berbuat yang terbaik, tidak gegabah atau sembrono tetapi dengan pemikiran yang luas dan pertimbangan yang matang. Sehingga kita akan bijaksana dalam melangkah. Dengan mewarisi dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata, niscaya prajurit TNI akan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai tentara pejuang, Tentara Rakyat, Tentara Nasional serta Tentara Profesional sehingga tugas dan kewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dapat dilaksanakan.

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

Foto. Istimewa

9

FOKUS

DAN KEPENTINGAN MASA DEPAN INDONESIA

Nilai Kejuangan TNI

Pemantapan nilai kejuangan TNI akan membuat TNI lebih mampu dan efektif dalam menjaga kedaulatan negara dengan menjalankan pertahanan negara dan bangsa secara baik. Meskipun serangan dari negara lain terhadap wilayah Indonesia pada waktu ini mungkin bukan hal yang mustahil, tetapi TNI harus selalu menjaga daya tangkal bangsa.

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

Mutunya sebagai tentara profesional, tentara rakyat dan tentara nasional harus ditingkatkan kemampuannya dengan melakukan pemantapan nilai kejuangan TNI. Efektivitas daya tangkal itu akan makin mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan dari luar, seperti masalah Ambalat antara Indonesia dan Malaysia. Jaminan terhadap keamanan nasional itu memperkuat kondisi bangsa untuk membangun kesejahteraan yang lebih tinggi bagi rakyat secara merata. Di samping itu, TNI telah menyediakan posisi tawar (leverage) yang bernilai strategis bagi diplomasi Indonesia dan hubungan internasionalnya.10

Pemantapan nilai kejuangan TNI juga penting dilakukan karena disamping untuk menghadapi ancaman terjadinya daerah untuk memisahkan diri atau tindakan separatis lainnya. Memang kunci utama untuk mengatasi kekhawatiran tersebut dengan cara pemerintah mengeluarkan dan membuat suatu kebijakan baik dibidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Namun demikian, pada posisi lain TNI dapat memberikan dukungan penting dengan keberadaan unsur-unsurnya di daerah yang bermasalah. Dengan semangat yang dilakukan oleh TNI, maka akan menghasilkan sikap dan perilaku yang tepat untuk mendapatkan banyak

manfaat. Salah satu manfaat yang pernah diraih oleh bangsa ini ketika pada tahun 1949/1950 dimana TNI pada waktu itu berhasil mengajak rakyat negara bagian RIS bergabung kepada RI. Sikap tegas yang diperlihatkan oleh TNI pada waktu itu telah dapat merebut kepercayaan rakyat daerah. Hal tersebut dapat dicapai dengan sikap teritorial yang mendekati rakyat sebagai saudara senasib dan sepenanggungan satu bangsa dan setanah air. Bukan dengan cara dan sikap kaku dan keras sambil mengutamakan kekuatan senjata dengan pendekatan teritorial yang ditonjolkan kepada rakyat di daerah yang percaya kepada TNI. Dengan cara seperti ini, rakyat akan lebih mudah diajak menerima segala kebijaksanaan pemerintah. TNI yang memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dan disiplin yang baik serta sistem komando yang mengalir dari atas ke bawah akan sangat bermanfaat ketika bangsa menghadapi berbagai keadaan darurat seperti bencana alam. Adalah suatu kenyataan yang harus diterima dimana pada tahun-tahun belakangan ini, Bangsa Indonesia mengalami banyak bencana alam dalam ukuran yang amat besar skalanya seperti gempa bumi dan tsunami di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan di Pariaman-Padang serta meletusnya Gunung Sinabung di Sumut. Dengan berbagai bencana yang datang silih berganti, maka daerah yang dilanda bencana alam panik entah mau berbuat apa. Tapi bagi TNI dengan kondisi yang sangat buruk sekalipun mereka bahu-membahu dengan rakyat untuk mengatasi kesulitan bencana alam yang terjadi. Kondisi kesiapan dan kemampuan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angakatan Udara dalam menghadapi berbagai tantangan tidak akan canggung lagi. Harus diakui bahwa TNI memiliki kemampuan yang luar biasa. Sebab, negara lain tidak memiliki kesiapsiagaan yang tinggi yang dapat digerakkan dalam berbagai kondisi. Dengan kesiapan yang tinggi dan terpelihara, maka TNI harus selalu siap untuk memberikan pengabdiannya untuk mengurangi derita rakyat yang kena bencana. Seharusnya dengan kondisi kesiapan TNI yang begitu tinggi elemen sipil lainnya hendaknya mengimbangi TNI. Keunggulan yang dimiliki TNI saat ini seharusnya diimbangi elemen lainnya agar terjadi keseimbangan. Seperti kita masih menyaksikan berbagai kelemahan masyarakat yang sedang terjadi di Indonesia sebagai akibat masa lampau belum sepenuhnya dibenahi secara proporsional dan profesional. Hal ini dapat dilihat dari lemahnya disiplin masyarakat serta kurang tegaknya

Foto. Istimewa

hukum sejak permulaan kemerdekaan hingga saat ini. Jika ditanya mengapa tidak mau taat pada hukum? Alasannya sangat klasik dan sederhana dengan selalu berargumen bahwa peraturan yang dipakai masih memakai hukum yang dibuat oleh para penjajah. Pada saat perang kemerdekaan berlangsung, aturan hukum sangat ketat ditaati. Setelah selesai perang kemerdekaan, para pemimpin bangsa tidak mampu lagi membawa bangsa kembali menaati hukum dan peraturan serta keharusan berdisiplin. Penerapan hukum dalam masyarakat sangatlah buruk, sehingga pada tahun 1990-an pemerintah pernah mencanangkan Gerakan Disiplin Nasional (GDN), tetapi hasilnya tidak memuaskan. Hasilnya hanya militer yang konsisten

dan konsekuen terhadap Pancasila, maka hal itu akan berpengaruh terutama terhadap rakyat kalangan bawah yang masih merupakan akar rumput yang mudah untuk dijadikan provokasi. Hal itu sudah dibuktikan di masa lampau ketika kaum komunis juga hendak membawa Indonesia sebagai negara komunis. Karena sikap TNI yang tegas, maka rakyat juga turut tegas sikapnya untuk menolak ideologi komunis walaupun diakhiri dengan jatuhnya korban dari pihak sipil dan bahkan sejumlah Jenderal TNI Angkatan Darat. Eratnya hubungan TNI dengan rakyat yang selalu dikonotasikan oleh rakyat Indonesia adalah bagaikan ikan dengan air. Jika itu dipisahkan, maka secara langsung akan terjadi masalah. Lihatlah sejak terjadi kemunduran dalam pelaksanaan fungsi teritorial, maka terjadi kemunduran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu fakta adalah para kaum teroris dapat bergerak relatif leluasa untuk membom sejumlah

sudah jelas merugikan negara. Selain terjadinya penyelundupan, juga terjadinya pengangkutan kayu ilegal ke luar negeri yang amat merugikan Indonesia. Peran TNI Angkatan Laut dalam pengawasan perairan nasional belum juga maksimal berbuat banyak karena terbatasnya alutsista yang dimiliki. Dalam melakukan kontrol di wilayah perairan laut RI selalu kecolongan oleh negara lain yang telah mencuri ikan Indonesia hingga mencapai trilyunan rupiah pertahun. TNI yang menampakkan diri sebagai organisasi pada urutan teratas dalam berdisiplin secara riil akan dapat mempengaruhi perjalanan bangsa agar dapat bersikap lebih sungguh-sungguh dalam segala hal yang dikerjakan. Disamping itu ditengarai masih banyak produk pekerjaan yang rendah mutunya yang sudah pasti akan menimbulkan kerugian besar negara. Kondisi tersebut kita berharap agar TNI tidak terbawa dengan situasi ini dan harus selalu komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan setiap tugas dan pekerjaan secara terukur cepat dan bermutu. TNI tidak pernah banyak mengumbar kata-kata sebagaimana para politisi yang selalu menjual kecap nomor satu namun hasilnya nol besar.

menegakkan disiplin yang kuat. Memang harus diakui bahwa TNI masih banyak berbenah diri dalam tegaknya disiplin. Perlu dipahami bersama sejak era 80-an faktor kekuasaan banyak memengaruhi TNI, mengakibatkan banyaknya pelanggaran yang dilakukan anggota TNI. Untuk itu, TNI harus tegas dan konsisten dalam memberantas semua bentuk pelanggaran yang bertentangan dengan hukum yang berlaku. Dengan begitu, semoga pengaruhnya dapat mendorong masyarakat menegakkan kekuasaan hukum. Hal lain yang dapat dilakukan TNI untuk mengurangi masalah masyarakat adalah dalam menghadapi usaha pihakpihak tertentu untuk menggantikan Pancasila sebagai Ideologi Negara. Ideologi yang hendak dijadikan kiblat adalah ideologi liberalisme individualisme maupun dengan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Kalau TNI serta seluruh elemen lainnya menunjukkan sikap yang teguh

f a s i l i t a s umum tanpa ada tindakan preventif secara dini. Akibatnya, rakyat tidak b e r d o s a menjadi korban kebiadaban para teroris. Lalu muncul pertanyaan sederhana siapa yang patut disalahkan? Siapapun akan mahfum bahwa untuk mencegah terjadinya serangan teroris diperlukan intelijen yang dapat mendeteksi sejumlah tindakan kejahatan yang dapat merongrong kewibawaan pemerintah. Meskipun yang memegang tanggung jawab pertama untuk mengatasi terorisme adalah Polri, tetapi tidak ada salahnya jika fungsi teritorial dimanfaatkan untuk mencegah tindakan terorisme. Disisi lain, pada masalah penyelundupan yang makin marak yang

Diharapkan TNI kedepan hendaknya tidak tertular ke masyarakat. Sebab saat ini secara tidak sadar bangsa Indonesia sudah tertular penyakit banyak bicara, namun lemah dalam perbuatan adalah bangsa lemah (soft society). Juga terasa sekali sifat masyarakat yang mudah pesimis dan mengeluh serta diliputi rasa inferior yang kuat. Semua yang berasal dari luar negeri dianggap selalu lebih baik dari yang di Indonesia. Memang kita harus dapat melihat apa yang menjadi kekurangan dan berusaha memperbaikinya. Akan tetapi tidak benar11

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

FOKUS

bahwa segala hal yang dihasilkan atau diperbuat bangsa lain pasti lebih baik dari di Indonesia. Apalagi kalau sikap demikian mengakibatkan rasa putus asa dan apatis. Hendaknya dalam TNI sendiri agar dapat memelihara dan terus menumbuhkan sikap yang obyektif tanpa menimbulkan sikap arogansi yang merugikan. Ada sarana yang dapat berpengaruh positif untuk TNI maupun masyarakat, kalau dilaksanakan dengan baik, yaitu program olahraga prestasi. Untuk menimbulkan semangat berprestasi dan persatuan (esprit de corps) dalam lingkungan TNI, penyelenggaraan program olahraga prestasi sangat

membantu. Usaha TNI itu juga akan sangat bermanfaat bagi prestasi olahraga nasional yang sekarang secara relatif jauh di bawah masa lalu. Dalam program itu diadakan pertandingan teratur antarsatuan yang menjurus kepada perebutan Juara TNI. Hal semacam ini sudah biasa di lingkungan banyak tentara di dunia yang malahan dapat menghasilkan atlet-atlet yang ternama. Di masa lalu sebenarnya TNI juga melakukan hal itu. Kegiatan olahraga ini selain mendorong pemeliharaan sik secara intensif juga sangat membantu dalam memperkuat mental, semangat juang dan kemampuan organisasi. Akan tetapi yang harus sangat

diwaspadai dalam Pemantapan Nilai Kejuangan TNI adalah jangan sampai justru TNI lebih banyak kena pengaruh masyarakat dalam berbagai kelemahan dan penyakitnya. Kewaspadaan ini sangat penting karena tidak mudah untuk membebaskan diri dari pengaruh lingkungan. Hanya TNI yang benarbenar kuat dalam pendirian akan dapat menetralisasi pengaruh masyarakat yang negatif itu. Hal ini sangat ditentukan oleh mutu kepemimpinan dalam TNI. Sebab itu, pemantapan nilai kejuangan TNI harus dilaksanakan dengan mengutamakan Kepemimpinan yang kuat dan bermutu di segala tingkat dengan menunjukkan sikap contoh dan tauladan yang patut diikuti oleh yang dipimpin. Makin tinggi pangkat dan jabatan, makin perlu menunjukkan tauladan itu. Penutup Insya Allah, pemantapan nilai kejuangan TNI akan menjadi dorongan positif dan kuat dimasa yang akan datang. Sebab bangsa Indonesia merupakan bangsa yang selalu cinta damai untuk memperjuangkan tujuan nasional, yaitu tetap tegaknya NKRI mulai dari Sabang sampai Merauke. Kalau nilai kejuangan tetap dipertahankan dan terpatri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka Indonesia akan kembali menjadi bangsa yang akan disegani dan dihormati oleh negara dan bangsa yang ada di dunia. Sementara TNI setiap saat sudah pasti akan berada di garda terdepan untuk mengawal dan mempertahankan kedaulatan ibu pertiwi tercinta. (priyo)

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

12

PALAGAN | EDISI 43

13

PROFIL SATUAN

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

Melalui pembinaan satuan yang baik, terarah, dan dukungan seluruh pihak, mulai dari Komandan Batalyon, pelatih, pendukung dan juga keluarga besarnya menjadikan Yonif Linud 502/UY menjadi Batalyon terbaik, sehingga setiap prajurit wajib mempertanggung jawabkannya dengan melakukan yang terbaik bagi satuannya.14

Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/Ujawala Yudha Kostrad merupakan Satuan Lintas Udara di bawah Brigade Infanteri Lintas Udara 18/2 Kostrad yang berkedudukan di Malang, Jawa Timur, yang senantiasa bergerak maju seiring dengan perkembangan dan tuntutan Profesionalisme, maka personelpun dari waktu ke waktu selalu berubah dan mengalami regenerasi atau peremajaan, sesuai dengan tuntutan Satpur yang

selalu Siap dalam melaksanakan Tugas dan penugasan serta latihan baik didalam negeri maupun luar negeri dalam rangka mengawal, mengamankan dan demi tetap tegaknya NKRI. Pembinaan Personel Dalam rangka pembinaan terhadap personelnya, Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/Ujwala Yudha Letkol Inf Susilo, selalu mengikutsertakan

prestasi dibidang menembak personel Yonif Linud 502/18/2 Kostrad juga banyak yang mengukir prestasi baik tingkat Divif-2, Kostrad, TNI AD, AARM & Bisam. Penugasan Sejak terbentuknya Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/Ujwala Yudha sudah berlaga di berbagai medan pertempuran, menangani berbagai operasi. Diawali Operasi Trikora di Irian Barat dibawah pimpinan Danyonif Linud 502/UY, Mayor Inf Djoko Supaat pada Tahun 1962. Selanjutnya pada periode 19661998 Yonif Linud 502/UY menghadapi penugasan sisa - sisa G. 30.S/PKI di Blitar selatan, Operasi Seroja-I, II, III, IV, V Timor Timur, Satgas Rajawali-III Timor Timur, dan Tahun 1992 tergabung dalam kontingen Operasi Garuda XII Cambodia dengan kekuatan 1 Kompi di bawah pimpinan Kapten Inf I Wayan Munanta. Pada kurun waktu 2000-an sebagai prajurit Yonif Linud 502/UY dipercaya untuk bergabung dengan satuan lain bertugas di perbatasan NTT - TIMTIM dan Aceh. Selanjutnya pada Tahun 2008-2009, 16 personel Yonif Linud 502/ UY melaksanakan tugas perdamaian PBB bergabung dengan Satgas FHQSU TNI Konga XXVI-A/UNIFIL dan Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-C/ UNIFIL di Lebanon. Tugas terakhir yang dilaksanakan adalah sebanyak 15 personel bergabung dengan Satgas Indo FPCoy TNI Konga XXVI-B1/UNIFIL di Lebanon. Prestasi Berbagai prestasi telah diraih oleh Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/UY

Personelnya untuk mengikuti seleksi dan diakhiri pendidikan diantaranya Seskoad, Selapa, Secapa dan Secaba. Begitu pula dengan latihan yang selalu dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan serta program kerja dari Satuan Atas, seperti Latgab Kangoro 1995, Malindo 1996, Glalap Kilat XX PPRC 2007 di Tarakan, Jungar dan Juntis serta latihan program mulai dari Latihan Perorangan, Latihan tingkat Regu, Latihan tingkat Peleton, Latihan tingkat Kompi dan latihan tingkat Batalyon serta diakhiri dengan Geladi lapangan. Dalam hal pembinaan kepada personel yang baru masuk dan menjadi

warga baru selalu dilaksanakan pengarahan/tradisi untuk menumbuhkan rasa kecintaan, kebanggan akan satuan dan untuk menumbuhkan jiwa korsa serta semangat Patriotisme. Pembinaan personel yang dilakukan Yonif Linud 502/UY berhasil menumbuhkan personel baik Perwira, Bintara maupun Tamtama yang sukses dan meraih karier sampai dengan puncak, juga banyak menumbuhkan atlet-atlet di bidang Oramil, Oraum dan exstra kurikuler khususnya Karate yang bertanding di tingkat Nasional maupun Internasional, TNI AD, Kostrad, Porprov dan Porda. Demikian juga dengan

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

15

PROFIL SATUANm. Tahun 2009 berhasil meraih juara II Peleton beranting Yudha wastu pramuka jaya. n. Tahun 2010 berhasil meraih juara IV Lomba Tembak Piala Kasad Th. 2010. o. Tahun 2010 berhasil meraih juara umum I lomba Binsat Tingkat TNI AD. Apa yang telah dilakukan oleh Batalyon Infanteri Lintas Udara 502/ UY merupakan tugas yang telah berhasil dilakukan dengan baik yang dipersembahkan kepada Bangsa dan Negara Indonesia dan selalu menjunjung tinggi profesionalisme keprajuritan serta dilakukan dengan semangat kepahlawanan sesuai dengan Tunggul Satuan Yonif 502/UY, yaitu Ujwala Yudha yang berarti semangat kepahlawanan Heroik, berapi-api pejuang kemerdekaan tanah air yang gagah berani. Bravo Yonif Linud 520/Ujwala Yudha........!!! baik bersifat internal di jajaran Kostrad maupun yang bersifat eksternal di jajaran TNI Angkatan Darat, antara lain : a. Tahun 1980 sebagai Batalyon tauladan di jajaran Kostrad, b. Tahun 1994, 1995, 1997, 1998, 2002, 2006, 2007 juara I Pelton beranting Yudha wastu pramuka jaya dan menerima piala bergilir Pangdam V/ Brawijaya dan piala tetap. c. Tahun 2006 berhasil meraih juara umum lomba HUT Kostrad. d. Tahun 2006 berhasil meraih juara IV pada lomba TON Kesehatan TNI-AD. e. Tahun 2007 berhasil meraih juara umum IV pada lomba Ton tangkas TNIAD. f. Tahun 2007 berhasil meraih juara II Karate POR Kostrad. g. Tahun 2007 berhasil meraih juara I pada Kejurda BKC Jateng dan juara II Karate pada Kejurnas Malang Open serta juara I dan II Karate UNY CUP Yogyakarta. h. Tahun 2008 berhasil meraih juara umum TNI Polri pada Kejurnas BKC, Juara umum II dan Best Of The Best serta juara umum TNI Polri pada Kejurnas Karate Se Jawa Bali piala Danpusdik Ter dan Best Of The Best. i. Tahun 2008 berhasil meraih juara umum II pada lomba Ton tangkas TNIAD. j. Tahun 2008 berhasil meraih juara I Peleton beranting Yudha wastu pramuka jaya dan menerima piala bergilir Pangdam V/Brawijaya dan piala tetap. k. Tahun 2009 berhasil meraih juara umum Oraum dan Oramil dalam rangka HUT ke 48 Divif 2 Kostrad. l. Tahun 2009 berhasil meraih juara I Binsat dalam rangka HUT ke 48 Divif 2 Kostrad.16

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

PALAGAN | EDISI 43

www.tniad.mil.id | 17

INFO KOMANDO

Penggunaan Baret Tumbuhkan Esprit de CorpsKasad Jenderal TNI George Toisutta memimpin upacara bendera 17-an sekaligus meresmikan pemakaian baret Mabesad untuk warga Markas Besar Angkatan Darat yang secara simbolis dipakaikan kepada perwakilan Perwira, Bintara dan Tamtama, bertempat di Lapangan Mabesad Jakarta, Jumat (17/9). Kasad Jenderal TNI george Toisutta dalam amanatnya mengatakan, melalui upacara bendera yang memiliki makna khusus ini, menggugah tekad dan pengabdiannya sebagai prajurit di lingkungan Mabesad tentang komitmen Angkatan Darat dalam menegakkan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia agar senantiasa berbuat yang terbaik bagi rakyat. Adapun penggunaan baret bertujuan untuk lebih menumbuhkan esprit de corps atau rasa bangga terhadap satuan dan menanamkan kecintaan terhadap satuan, sehingga dalam setiap pelaksanaan tugasnya, para prajurit mampu menunjukkan kinerja yang lebih optimal,kata Kasad. Jenderal George Toisutta mengharapkan, dengan diresmikannya penggunaan baret di lingkungan Mabesad, para prajurit Mabesad dapat mengabdi dengan lebih baik, melalui pola

pikir, pola sikap, dan pola tindak yang semakin maju, kreatif dan inovatif dari waktu ke waktu. Adapun pengesahan penggunaan baret dan emblem bagi prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di lingkungan Mabes TNI Angkatan Darat tertuang dalam Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Kep/291/ VIII/2010 tanggal 2 Agustus 2010. Penggunaan Baret Mabesad dipakai pada Pelaksanaan upacara bendera pada hari Senin setiap minggu, upacara tujuhbelasan setiap bulan dan upacara lainnya kecuali upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Pahlawan serta HUT TNI yang menggunakan PDU-I dan PDU-III, pada saat dinas dalam, minggu militer dan kunjungan kerja.

Kasad Jenderal TNI George ToisuttaKepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta menerima tanda kehormatan bintang angkatan kelas utama yaitu Bintang Kartika Eka Paksi Utama. Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, menyematkan tanda kehormatan Bintang Angkatan kelas Utama kepada para Kepala Staf Angkatan dalam Upacara Penyematan Tanda Kehormatan Bintang Angkatan kelas Utama di Ruang Rapat Panglima TNI Jl. Merdeka Barat, Jakarta, Senin (16/8) beberapa waktu lalu. Tanda kehormatan tersebut masingmasing adalah Bintang Kartika Eka Paksi Utama kepada Jenderal TNI George Toisutta Kepala Staf Angkatan Darat, Bintang Jalasena Utama kepada Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E Kepala Staf Angkatan Laut dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama kepada Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP Kepala Staf Angkatan Udara.

Terima Bintang Kartika Eka Paksi UtamaBerdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 6/ TK/TAHUN 2010 tanggal 21 April 2010, penganugerahan tanda kehormatan kepada para Kepala Staf Angkatan, karena jabatannya, sebagai penghargaan di bidang tugas kemiliteran menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan khusus untuk kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Upacara tersebut turut dihadiri oleh perwira tinggi Mabes TNI dan Angkatan

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

antara lain Irjen TNI, Dansesko TNI, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI, Kabalakpus TNI, dan para Asisten Personil Angkatan. (Puspen TNI/ Dispenad).

18

TNI Angkatan Darat

Bangun Proyek Percontohan Secaba Sepakbola

Saat ini prestasi olahraga nasional kita masih lesu dan minim prestasi hampir di semua cabang olahraga, baik di tingkat regional maupun internasional.

Bertitik-tolak dari keprihatinan akan prestasi olahraga nasional kita, TNI Angkatan Darat mengapresiasi kegalauan masyarakat dengan membangun proyek percontohan Sekolah Calon Bintara Sepakbola TNI Angkatan Darat (Secaba Sepakbola) yang nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam memajukan olahraga nasional khususnya dalam cabang sepakbola. Adapun proyek percontohan Secaba Sepakbola ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Kasad Jenderal TNI George Toisutta dengan Dewan Pembina Yayasan Pembangunan Olahraga Indonesia (YPOI) Arin Panigoro untuk membangun Proyek Percontohan Sekolah Calon Bintara Sepakbola TNI Angakatn Darat di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Senin (23/8). Kasad Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, bahwa TNI Angkatan Darat ingin membantu mencari 11 orang pemain sepakbola terbaik dari 237 juta jiwa. Karena sesuai anjuran Bapak Presiden, kita semua ingin sepakbola Indonesia kembali Berjaya di tahun 2013 nanti, setidaknya di kawasan Asia Tenggara, papar Jenderal TNI George Toisutta seusai acara penandatanganan MoU.

Kasad mengharapkan, kegiatan yang dilakukan ini menjadi inspirasi bagi komponen masyarakat lainnya untuk bersama-sama melakukan kerjasama serupa, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, dalam upaya meningkatkan kualitas olah raga di Indonesia, khususnya olahraga sepakbola, sehingga prestasi persepakbolaan tanah air menjadi lebih baik. Sebagaimana diketahui bersama, sampai dengan saat ini dunia persepakbolaan Indonesia masih minus prestasi, baik di tingkat Asean maupun Asia, apalagi di tingkat Internasional. Oleh karenanya, kerjasama yang dilakukan ini bertujuan untuk mencari dan membina atlet-atlet sepakbola melalui pendidikan pembentukan Bintara TNI Angkatan Darat atau Secaba Sepakbola, tegasnya. Kasad menilai Arin Panigoro sebagai orang yang tepat diajak bekerja sama untuk

mewujudkan program Secaba Sepakbola. Arin Panigoro yang juga penggagas Gerakan Reformasi Sepakbola Nasional Indonesia (GRSNI) menyambut baik ajakan Kasad membentuk Secaba Sepakbola. Reformasi sepakbola harus kita kerjakan bersama-sama, harus banyak pihak yang terlibat.Saya bangga dengan Kasad yang sangat cepat merespon gerakan reformasi ini. Pada kamis (5/8) sore saya luncurkan buku putih reformasi sepakbola Indonesia, Jumat (6/8) pagi Kasad sudah menghubungi saya untuk membentuk Secaba Sepakbola, kata Arin Panigoro. Secaba Sepakbola yang akan dibentuk memiliki keunikan. Mereka yang masuk sekolah ini adalah masyarakat sipil yang disaring dari seluruh tanah air berusia maksimal 18 tahun atau lulusan SMA. Proses seleksi dilakukan melalui Koramil, Kodim, Korem yang ada dibawah naungan TNI Angkatan Darat. Selain itu juga peserta didiknya juga diambil dari sejumlah PPLP, lulusan liga Medco U 15 dan sejumlah sekolah sepakbola. Rencananya, mulai bulan Oktober 2010 para peserta yang lulus seleksi akan diasramakan dan mendapatkan pelatihan di Secaba TNI Angkatan Darat, Lembang Bandung, Jawa Barat. Untuk tahap pertama ini dipilih 30 pemain berbakat yang akan masuk Secaba Sepakbola. Mereka bakal digembleng dalam sebuah program pendidikan yang berdasarkan acuan FIFA dengan pelatih berkualitas lisensi A. Arin merespon baik gagasan ini. Ia yakin program ini membantu mendapatkan pemain-pemain sepakbola terbaik di masa depan yang memiliki keterampilan tinggi penuh disiplin, dan bermental kuat. Disampaikan juga bahwa gagasan pembentukan Secaba Sepakbola ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gagasannya untuk membangun Sports Science Center di Indonesia sehingga pembinaan atlet menjadi terarah dan hasilnya sempurna. (red)

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

19

BINCANG-BINCANGKapusjarah TNI, Brigjen TNI M. Rusdi Zaini :

DI USIA 65 TAHUNTNI LEBIH FOKUS JALANKAN TUGASNYAHal-hal yang dapat diambil hikmahnya dari sisi perjalanan TNI dalam memasuki usia ke-65 tahun, sehingga dalam melanjutkan perjuangan para pendahulunya tetap pada komitmen atau jalur tugas dan tanggung jawab sebagai bhayangkari negara, antara lain: TNI tidak lagi berada dalam politik praktis, tidak lagi terlibat dalam kegiatan bisnis, terlibat aktif dalam misi perdamaian internasional di bawah naungan bendera PBB dan organisasi perdamaian dunia lainnya, kemanunggalan TNI-rakyat tetap terpelihara dan tumbuh subur di hati rakyat, serta TNI dapat bertindak cepat dalam menanggulangi kegiatan OMSP.Dari poin tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hikmah utama dari perjalanan TNI dalam memasuki usia ke-65 tahun adalah TNI dapat lebih cepat kembali kepada jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara profesional serta lebih fokus dalam tugasnya sebagai bhayangkari negara. Hal tersebut disampaikan Kapusjarah TNI, Brigjen TNI M. Rusdi Zaini saat menerima tim redaksi di ruang kerjanya yang tertata apik di Markas Pusjarah TNI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Ditengah kesibukannya selaku Kapusjarah TNI yang baru beberapa bulan dijabatnya (10 Mei 2010), jebolan Akmil tahun 1978 ini, masih menyempatkan diri untuk memberikan berbagai informasi seputar perjalanan TNI yang telah memasuki usia 65 tahun dan perkembangan reformasi TNI dan nilai-nilai kejuangan generasi muda termasuk generasi muda TNI. B a g i kakek dari dua orang cucu penyandang lima tanda jasa, dalam keseharian menjalankan tugasnya ini selalu berusaha untuk memberikan kontribusi yang positif bagi satuan yang dipimpinnya, memandang peran sejarah sangat penting bagi generasi muda termasuk generasi muda TNI, agar nilai-nilai kejuangan yang telah dirintis para pejuang bangsa tidak terkikis oleh perkembangan zaman karena nilai-nilai itu masih relevan dengan kepribadian bangsa untuk diimplementasikan pada saat ini. Untuk mngetahui lebih jauh pandangan sosok j e n d e r a l berbintang s a t u

tentang berbagai hal menyangkut lingkup tugasnya sebagai Kepala Pusat Sejarah TNI ini mari kita ikuti hasil wawancara tim redaksi yang akan ditampilkan secara lengkap dalam format tanya (Red) dan jawab Brigadir Jenderal TNI M. Rusdi Zaini (RZ) seperti berikut ini. (Red) Tanggal 5 Oktober 2010, perjalanan TNI memasuki usianya yang ke-65, banyak lika-liku yang telah dilalui TNI untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan tugas pertahanan negara secara profesional. Bagaimana Jenderal memandangnya dikaitkan dengan perkembangan reformasi internal TNI yang telah dilakukan hingga saat ini? (RZ) Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam perkembangan reformasi internal TNI, pertama, memahami reformasi internal TNI. Secara yuridis formal, reformasi internal TNI ditandai dengan keluarnya Ketetapan MPR Nomor: VI dan VII/ MPR/2000 tentang paradigma baru TNI, dan ditindaklanjuti dengan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Ketiganya menjadi starting point bagi bergulirnya reformasi internal TNI secara lebih terarah dan jelas. Untuk memahami reformasi internal TNI, ada baiknya jika kita melihatnya sebagai sebuah sistem reformasi bangsa. Artinya, reformasi TNI jangan dilihat sebagai sebuah gerakan yang

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

20

berdiri sendiri, tetapi harus dikaitkan dengan proses reformasi nasional itu sendiri. Reformasi juga jangan dilihat sebagai sebuah sasaran, melainkan sebuah proses yang senantiasa akan terus berubah secara dinamis mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman. Apabila pada awalnya reformasi TNI ditujukan hanya untuk mencabut dwifungsi ABRI dan keluarnya TNI dari legislatif, kini reformasi mengalami perkembangan. Mulai dari larangan dalam bertugas kekaryaan, politik praktis hingga larangan mengelola bisnis. Menyikapi proses yang berkembang dalam dinamika ini, TNI kita harus mampu bersikap secara arif dan bijaksana, bertindak secara proporsional dan profesional. Kalau ditarik garis belakang, sejak awal perjalanan reformasi tahun 1998 sampai sekarang, berbagai tugas pokok dapat dilaksanakan TNI dengan baik. Bahwa kemudian pencapaian proses reformasi internal TNI belum dapat memuaskan semua pihak, tentu menjadi hal yang wajar, karena TNI tidak berada dalam ruang hampa yang sendirian, tetapi bergerak dan bersinergi secara kesisteman dengan komponen bangsa lain. Selain faktor internal, reformasi TNI juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Ada peran-peran penting dan menentukan yang dijalankan oleh komponen masyarakat, termasuk media massa dalam mendorong kemajuan proses reformasi TNI. Tentunya beberapa peristiwa yang disampaikan publik tentang kekurangoptimalan kinerja atau perilaku prajurit TNI menjadi masukan positif bagi TNI untuk mengadakan perubahan. Kedua, lingkup dan capaian reformasi internal TNI. Secara umum, bidang cakupan obyek reformasi internal TNI meliputi aspek struktur, doktrin, dan kultur. Pada kenyataannya, TNI telah menjalankan perubahan pada ketiga bidang tersebut. Memang perubahan merupakan hal yang wajar dan perlu dilakukan TNI, tetapi yang lebih penting adalah mengapa harus berubah dan ke arah mana perubahan itu harus dilakukan. Dari sisi tugas pokok misalnya, sebagai alat pertahanan negara, TNI bertugas, pertama, menegakkan kedaulatan negara, kedua, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan ketiga, melindungi segenap

bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Dari lingkup tugas tersebut, maka reformasi internal TNI harus diarahkan kepada terwujudnya integritas dan sosok TNI profesional yang mampu menjamin terlaksananya tugas. Beberapa capaian reformasi internal TNI yang sudah berjalan dan yang masih dalam proses perwujudan antara lain: TNI telah meninggalkan politik praktis, dengan dihilangkannya tugas kekaryaan (bila tugas di institusi sipil harus mengajukan pensiun), likuidasi sospol ABRI, babinkar ABRI, sospoldam, babinkardam, sospolrem dan sospoldim, penghapusan materi sospol ABRI dari kurikulum pendidikan TNI, likuidasi fraksi TNI dari DPR RI, DPRD I dan DPRD II, pemisahan TNIPolri, penyelesaian UU tentang TNI, validasi organisasi serta revisi doktrin TNI dan piranti lunak TNI. Dibanding aspek struktur dan doktrin TNI, reformasi pada aspek kultur prajurit, masih perlu terusmenerus ditingkatkan dan dilanjutkan. Bukan berarti TNI tidak melaksanakan reformasi kultur, perubahan itu tetap terus dijalankan secara bertahap. Untuk strata perwira, reformasi kultural sudah berjalan dengan baik. Jarang kita dengar lagi seorang perwira TNI melakukan pelanggaran dalam tugas dikarenakan sikap dan perilakunya, baik yang menyangkut pelanggaran disiplin maupun tindak pidana, baik militer maupun umum. Sementara pada strata Bintara dan Tamtama mungkin masih ada satu/ dua oknum yang berbuat tidak sesuai norma dan aturan, hal ini disebabkan mereka belum sepenuhnya mampu mengubah kebiasaan, budaya maupun pola sikap/tindak yang lama. Tetapi, secara kualitatif dan kuantitatif, graknya sudah kelihatan menurun. Hal ini menunjukkan prosesnya masih terus berjalan. Dengan demikian, ini menjadi tantangan dan pekerjaan rumah bersama bagi seluruh jajaran TNI. Kita harus melihat reformasi internal TNI sebagai sebuah kebijakan strategis bagi pembangungunan kekuatan TNI di masa datang. Kontrol dan pengawasan internal dan eksternal sangat diperlukan, untuk menjaga agar proses reformasi selalu berada dalam jalurnya. Reformasi internal dilakukan bukan karena adanya tekanan dari luar, tetapi harus dimaknai sebagai sebuah

kebutuhan dalam menyongsong era demokratisasi dan globalisasi. Melalui reformasi internal, diharapkan TNI akan lebih siap dan sekaligus survive dalam menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Kedepan, TNI harus berani meninggalkan berbagai bidang pembinaan yang kurang pas, meskipun mungkin dahulu dianggap baik dan benar. Reformasi ini mencakup semua aspek mulai dari perencanaan dan anggaran, pengawasan (inspektorat), intelijen, operasi, personel, logistik, maupun berbagai bidang lainnya. (Red) Bangsa ini sudah menikmati kemerdekaan 65 tahun, namun masih saja didapat kecenderungan menurunnya nilai kesadaran dalam menghargai jasa para pahlawan bangsa dan negara. Menurut Jenderal, kecenderungan apa yang terjadi pada generasi muda tersebut termasuk didalamnya generasi muda di jajaran TNI? (RZ) Kecenderungan menurunnya kesadaran sebagian generasi muda untuk menghargai jasa para pahlawan bangsa yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertama, perubahan gaya hidup yang melanda generasi muda sekarang yang lebih mementingkan perhitungan-perhitungan materi dan individu (hedonisme) dari pada perhitungan-perhitungan yang bersifat imaterial dan kewajiban. Sehingga ada kecenderungan dari generasi muda sekarang, mereka akan tertarik kepada hal-hal yang bersifat kebendaan. Mereka lebih tertantang dan akan berusaha sekuat-kuatnya untuk menggapainya manakala akan mendapatkan imbalan yang lumayan besar dari segi materi. Karena kecenderungan sekarang, seseorang dianggap berhasil manakala ia dicukupi materi yang melimpah. Kedua, kurikulum pendidikan, terutama di tingkat dasar dan menengah yang kurang memberi muatan dan ruang bagi aspek pendidikan kesejarahan dan pendidikan moral bangsa. Sehingga generasi muda sekarang terlihat seolah-olah apatis terhadap segala sesuatu yang bernuansa kebangsaan. Ketiga, kurangnya sosialisasi dan minimnya bahan-bahan pustaka serta referensi lainnya yang mengupas dan menggambarkan nilai21

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

BINCANG-BINCANGnilai kepahlawanan para pahlawan bangsa, sehingga generasi muda sekarang seakan-akan kekurangan contoh heroik dan teladan yang bijak yang bisa dipedomani dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jikapun ada, jumlahnya sangat minim serta dikemas dengan tidak menarik dan tidak populer sehingga generasi muda kurang berminat untuk mengetahuinya. (Red) Apa sebenarnya yang menjadi permasalahan pokok dalam mewariskan nilai-nilai kejuangan dihadapkan pada situasi negara saat ini, sehingga dalam perjalanannya begitu banyak kendala yang harus dihadapi ? (RZ) Dampak krisis multidimensi yang dialami Indonesia pada tahun 1997 hingga saat ini masih terasa. Hal ini juga membawa dampak pada kesadaran berbangsa dan bernegara yang di dalamnya berisi antara lain nilai-nilai kejuangan, khususnya bagi generasi muda secara umum maupun generasi muda di jajaran TNI. Pewarisan nilai-nilian kejuangan ini jika dihadapkan pada situasi Negara Indonesia saat ini akan menemui kendala. Pola pikir yang berkembang di masyarakat saat ini cenderung lebih banyak yang mengarah kepada kepentingan ekonomi, lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan dibanding kepentingan masyarakat luas serta menurunnya jiwa nasionalisme dan rasa solidaritas di kalangan kita semua. Disamping itu juga, dengan adanya pengaruh globalisasi di segala bidang, baik itu ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya sulit dibendung dan ikut mempengaruhi perkembangan masyarakat Indonesia. Perkembangan teknologi yang pesat juga ikut berperan di dalam era globalisasi sekarang ini, sehingga segala informasi cepat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Sementara itu, lter atau seleksi terhadap informasi-informasi tersebut kurang, sehingga informasiinformasi yang membawa dampak buruk terhadap bangsa dan Negara Indonesia tidak dapat dibendung. Saya kira masalah-masalah yang saya sebutkan itu adalah beberapa di antara permaslahan pokok yang menjadi kendala yang harus dihadapi dalam mewariskan nilai-nilai kejuangan dihadapkan pada situasi negara saat ini. (Red) PKI bagi Bangsa Indonesia merupakan pil pahit yang sulit dilupakan karena banyak memakan korban termasuk kader-kader dari prajurit TNI dalam peristiwa G30S/PKI tersebut. Bagaimana Jenderal menanggapi hal tersebut? (RZ) Peristiwa G30S/PKI tahun 1965 merupakan tragedi bagi Bangsa Indonesia, yang diakibatkan oleh kekurangwaspadaan kita terhadap ideologi komunis saat itu. Pelbagai pemberontakan PKI yang dilakukan yakni pada tahun 1948 di Madiun dan peristiwa G30S/PKI tahun 1965 menyadarkan Bangsa Indonesia khususnya anggota TNI bahwa ideologi komunis disinyalir terus berkembang dalam bentuk Komunis Gaya Baru (KGB). Menyimak pada strategi yang digunakan oleh komunis melalui Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTBP) yaitu berjuang di kalangan buruh di desa, perjuangan revolusioner di kota, dan bekerja secara intensif di kalangan Angkatan Bersenjata (ABRI/TNI) yang telah berhasil memecah-belah di kalanagan angkatan bersenjata. Disamping itu, bagi anggota ABRI/TNI yang menentang ideologi komunis tersebut menjadi sasaran

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

22

korban pembunuhan, sebagaimana yang terjadi pada peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa perwira tinggi TNI Angkatan Darat, yang jenazahnya ditemukan di dalam sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Peristiwa tersebut sungguh merupakan tindakan biadab, keji diluar batas perikemanusiaan yang dilakukan oleh PKI. Peristiwa tersebut merupakan lembaran hitam dalam sejarah Bangsa Indonesia, karena selain TNI yang menjadi korban juga masyarakat. Dengan memahami berbagai sepak terjang tingkah laku politik PKI, diharapkan kita dapat lebih memahami perjalanan sejarah bahwa TNI pernah dimainkan oleh politik, sehingga dalam catatan sejarah TNI pernah terjadi berbagai peristiwa tragis karena adanya intervensi Partai Komunis Indonesia. Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi Bangsa Indonesia, khususnya TNI untuk memiliki kepekaan terhadap ancaman bahaya laten komunis. Dan pengalaman pahit ini jangan sampai terulang lagi didalam tubuh TNI. (Red) Usaha untuk membelokkan fakta yang telah ada dengan alasan pelurusan sejarah dari berbagai pihak akhir-akhir ini cenderung menempatkan TNI pada posisi yang merugikan sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam sejarah dimaksud. Bagaimana Jenderal menyikapi hal ini? (RZ) Sebelumnya, perlu kami jelaskan terlebih dahulu bahwa dalam ilmu sejarah itu sebenarnya tidak ada istilah pelurusan sejarah karena tidak ada sejarah yang bengkok. Bagi sejarahwan, apabila ia menemukan fakta-fakta baru yang diyakini kebenarannya atau yang telah teruji sehingga menjadi fakta keras, sejarahwan dapat menulisakan kembali sejarah tersebut. Satu hal yang perlu dipahami dalam penulisan sejarah dikenal adanya interpretasi yang memiliki unsur subyektif (baik dalam karya akademik maupun yang bersifat populer). Dalam konteks persoalan ini, yang penting diperhatikan adalah data-data yang digunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah itu. Contoh buku yang berjudul komunisme di Indonesia, yang ditulis oleh Pusat Sejarah TNI adalah menggunakan sumber primer maupun sekunder dari berbagai pihak. Buku tersebut dalam menjelaskan pemberontakan G30S/PKI tentu saja tidak terlepas dari penelusuran

terhadap tindakan historis PKI sejak awal keberadaannya di Indonesia, sehingga hal ini akan memberikan sejarah yang komprehensif. Dalam menyikapi perbedaan interpretasi dalam era keterbukaan dewasa ini adalah sesuatu yang wajar. Namun, satu hal yang harus disikapi dan diwaspadai bila interpretasi yang beredar di masyarakat berpotensi mengancam tiga pilar komitmen Bangsa Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, dan NKRI, tentunya kita harus bersikap tegas. (Red) Upaya apa yang dilakukan Jenderal dan jajaran Pusjarah TNI untuk mewariskan nilai-nilai Kejuangan pada generasi muda baik generasi muda secara umum maupun generasi muda di jajaran TNI? (RZ) Upaya yang dilakukan segenap jajaran Pusjarah TNI dalam mewariskan nilai-nilai kejuangan kepada generasi muda umumnya dan khususnya generasi muda TNI yaitu antara lain: Pertama, mengadakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional tentang kegiatan wajib kunjung museum dan monumen bagi seluruh siswa dari tingkat dasar hingga SMU dan kegiatan wajib kunjung bagi pusdik-pusdik di lingkungan TNI ke museum dan monumen TNI sebelum selesai pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar segenap generasi muda bisa mengetahui dan mencontoh semangat dan nilai-nilai yang baik yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan bangsa termasuk pahlawan dari militer. Kedua, mengadakan pameran keliling ke

berbagai daerah secara periodik guna memberikan kesempatan kepada para pelajar dan masyarakat umum untuk mengetahui dan mempelajari semangat kejuangan para pahlawan bangsa. Ketiga, melakukan sosialisasi melalui media radio dalam hal ini RRI (Radio Republik Indonesia) dalam acara Dialog Kopral Jono dan Jeng Dewi yang berisi tentang sepak terjang para pahlawan dan pejuang bangsa. Keempat, menerbitkan dan menyosialisasikan buku dan komik seri kepahlawanan yang memuat kisah dan semangat para pahlawan bangsa yang dikemas secara populer, sehingga diharapkan akan menarik minat para generasi muda untuk membacanya. Kelima, mengadakan lomba kreativitas dan seni bagi para pelajar dari tingkat dasar hingga menengah di wilayah DKI Jakarta secara periodik. Keenam, mengadakan kursus-kursus kesejarahan, khususnya bagi generasi muda di lingkungan TNI secara periodik. Ketujuh, koordinasi dengan lemdik-lemdik TNI agar siswa-siswa yang dididik terutama diktuk/dikma untuk dialokasikan waktu meninjau museum dan lain-lain di Pusjarah TNI. (Red) Program apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan Pusjarah TNI dalam mendokumentasikan berbagai peran TNI dalam melaksanakan tugasnya menjaga dan mengawal kedaulatan NKRI? (RZ) Sesuai dengan kedudukan Pusjarah TNI sebagai Badan Pelaksana Pusat pada tingkat Mabes TNI yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI mempunyai23

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

BINCANG-BINCANGtugas pokok menyelenggarakan pembinaan kesejarahan dan tradisi TNI dalam rangka pengembangan dan pemeliharaan jiwa korsa dan semangat keprajuritan, maka Pusjarah TNI mempunyai empat fungsi utama, yaitu: Pertama, merumuskan dan menyiapkan kebijakan Panglima TNI dibidang kesejarahan dan tradisi TNI. Kedua, menyelenggarakan kegiatan pembinaan dokumentasi, penulisan, serta penyajian sejarah dan tradisi TNI. Ketiga, menyelenggarakan pembinaan museum, monumen, dan perpustakaan. Dan keempat, menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengkajian kesejarahan serta tradisi TNI. Pusjarah TNI dalam mendokumentasikan berbagai peran TNI dalam melaksanakan tugasnya menjaga dan mengawal kedaulatan NKRI dikaitkan dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsinya telah dan masih terus melaksanakan pengumpulan data-data dan dokumen serta foto-foto yang bernilai sejarah, baik itu ke kesatuan-kesatuan TNI di daerah yang meliputi tiga matra darat, laut, dan udara, juga melalui media cetak dan elektronik mengenai halhal yang berkaitan dengan isu-isu yang berkembang dan terutama yang berhubungan dengan kegiatan dan peran TNI. Pusjarah TNI terus membuat tulisan-tulisan kesejarahan, khususnya yang berkaitan dengan TNI dan sejarah keprajuritan. Selain itu juga, Pusjarah TNI menampilkan museum dan monumen yang dibuat untuk mengenang, mengabadikan, merekonstruksi peristiwa-peristiwa bersejarah yang berkaitan dengan peran TNI di masa lalu serta untuk menimbulkan kesadaran sejarah dan memupuk jiwa nasionalisme yang tinggi bagi generasi muda TNI dan masyarakat umum. Dalam pembinaan dibidang perpustakaan, di Perpustakaan Pusjarah TNI terdapat buku-buku ataupun sumber-sumber tertulis lainnya yang dapat dijadikan referensi dalam hal mendapatkan informasi tentang TNI. Disamping itu juga, Pusjarah TNI telah menugaskan personelnya dalam tugas operasi militer, baik itu tugas operasi dalam negeri (misalnya saat darurat militer di Nangroe Aceh Darussalam) ataupun operasi luar negeri (misalnya penugasan sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di Lebanon dan Kongo). Kemudian yang akan dilaksanakan Pusjarah TNI kedepan adalah dengan lebih banyak bekerja sama dengan instansi lain, baik itu instansi pemerintah ataupun swasta dalam hal kesejarahan. Misalnya bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia dan LIPI untuk penelitian dan penulisan kesejarahan, dengan stasiun-stasiun televisi untuk penyajian lm-lm yang bersifat dokumenter serta ke sekolah untuk memupuk kesadaran sejarah bagi pelajar. Disamping itu juga, Pusjarah TNI akan kembali menyajikan museum dan perpustakaan keliling ke sekolahsekolah atau ke tempat-tempat lainnya. Kesemuanya itu dapat diimplementasikan untuk memupuk kesadaran sejarah dan memupuk jiwa nasionalisme yang akhirnya bermuara pada menjaga dan mengawal kedaulatan NKRI. Demikian akhir bincangbincang kami dengan mantan Kasetum TNI yang kini memasuki bulan keempat memegang tampuk pimpinan sebagai Kapusjarah TNI Brigjen TNI M Rusdi Zaini, seraya berharap bagi generasi muda TNI untuk memahami dan memegang teguh jati diri TNI dan meningkatkan kemampuan profesionalisme TNI. Karena menurutnya zaman sekarang ini, dalam kehidupan masyarakat telah banyak yang berubah dan sangat mempengaruhi kehidupan seharihari prajurit, sehingga sebagai prajurit harus dapat memilah-milah mana yang pantas dan sesuai dengan jati diri prajurit dan mampu meningkatkan profesinalismenya sebagai prajurit TNI. DIRGAHAYU KE-65 TENTARA NASIONAL INDONESIA Terima kasih Jenderal. Dirgahayu TNI, Maju Terus Pantang Mundur. (Priyo/Yakub)

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

Palagan/Edisi 10/2010

24

LINTAS SATUANAdapun rangkaian kunjungan Kadispenad beserta staf ke media TV diawali ke Metro TV, Selasa (20/7), dan diterima Pimpinan Redaksi Metro TV Elman Saragih. Kadispenad dalam sambutannya minta kepada Metro TV memberikan pembekalan kepada siswa Susreg Seskoad tentang media handling (penanganan media) sehingga mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan jurnalis/media. Metro TV kiranya bersedia memberi kesempatan

Kadispenad Brigjen TNI S.Widjonarko, S.Sos., M.M., M.Sc.

Kunjungi Media TVDalam rangka memelihara dan meningkatkan silaturahmi dengan insan media TV, Kadispenad Brigjen TNI S.Widjonarko, S.Sos,.MM, M.Sc Sesdispenad Kolonel Inf Pandji Suko Hari Judho dan para Kasubdis Dinas Penerangan Angkatan Darat melakukan kunjungan ke beberapa media TV di Jakarta.

kepada personel TNI AD untuk melakukan pelatihan mengoperasionalkan kamera dan pelatihan jurnalistik, sehingga hasil pengambilan gambar/liputan personel TNI AD sesuai standar untuk siaran televisi,pinta Kadispenad. Demikian halnya dengan pihak Metro TV yang diwaliki Elman Saragih mengatakan, memerlukan akses ke Dispenad untuk konrmasi dan klarikasi suatu peristiwa yang melibatkan TNI AD. Metro TV juga menawarkan untuk memberikan pelatihan pembawa acara atau presenter kepada prajurit Kowad. Sementara itu ketika mengunjungi TPI, Global TV dan Sun TV diterima oleh Direktur Utama TPI Mayjen (Purn) S.N.Suwisma pada Kamis, (29/7). Kadispenad Brigjen TNI S.Widjonarko, S.Sos,.MM mengatakan bahwa Dispenad dalam rangka konrmasi dan klarikasi suatu peristiwa yang melibatkan TNI AD siap dihubungi 1 x 24 jam. Apabila ada berita tentang TNI AD yang dapat merugikan citra TNI AD, tapi mengenai

kebenarannya agar dikonrmasikan terlebih dahulu dengan Kadispenad atau pejabat Penerangan di jajaran TNI AD,tegas Kadispenad. Pihak MNC dalam sambutan yang disampaikan Dirut TPI Mayjen (Purn) S.N.Suwisma siap membantu, menyampaikan informasi dari TNI AD. MNC sangat peduli dengan TNI AD dan kooperatif apabila ada tayangan yang merugikan citra TNI AD dan selalu terbuka dalam menerima kritik dan masukan dari TNI AD,kata S.N.Suwisma. Pada kunjungan ke PT.Indosiar Visual Mandiri, Senin, (2/8) Kadispenad beserta staf diterima Direktur Program dan Pemberitaan Triyandi. Pihak Indosiar menjelaskan untuk menayangkan suatu berita harus yang bersifat aksi dan human interest bukan yang seremonial. untuk itu harus dibedakan antara berita dan dokumentasi khususnya dalam pengambilan gambar,kata Triyandi. Kadispenad Brigjen TNI S.Widjonarko, S.Sos,.MM menyampaikan dalam meningkatkan kemampuan anggota Penerangan TNI AD dibutuhkan

bagaimana cara meliput suatu kegiatan susuai dengan standar Indosiar dan memadukan dengan penyampaian siaran. Hal itu tentunya juga menguntungkan bagi Indosiar misalnya jika anggota Dispenad meliput kegiatan pasukan Indonesia pada misi perdamaian PBB di Lebanon. Dengan harapan hasil dari liputan tersebut dapat memenuhi standar siaran Indosiar sehingga dapat ditayangkan. Sedangkan ketika melakukan kunjungan ke TV One, Selasa (3/8), Kadispenad beserta staf diterima oleh General Manager News Totok Suryanto. GM News mengatakan, pasca reformasi dirasakan antara TNI dan media massa kurang akrab dan meminta agar kegiatan press tour ke daerah-daerah di wilayah Indonesia khususnya di daerah perbatasan digiatkan kembali agar hubungan antara TNI dengan media massa lebih akrab lagi. Pihak TV One minta kepada Dispenad agar foto pangdam dapat diakses melalui website TNI AD untuk digunakan apabila dibutuhkan pada wawancara secara live dengan para pangdam,kata Totok Suryanto. Disamping itu juga, TV One diberi penjelasan tentang istilah-istilah dan kepangkatan TNI, juga diikutkan sebagai pemerhati pada pendidikan seperti di Seskoad dan Sesko TNI minimal selama 3 hari sehingga dapat terlibat dalam diskusidiskusi yang menyangkut TNI. Kunjungan Kadispenad beserta staf ke media TV sudah menjadi program dari Dispenad dalam rangka menjalin keakraban dan kerjasama dengan insan media. Dengan ditingkatkannya keakraban tersebut, maka akan tercipta suatu komunikasi yang makin terpelihara sehingga program yang menjadi sasaran dari TNI AD dan pihak media dapat tercapai.

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

www.tniad.mil.id| 25

25

LINTAS SATUANDanramil-18 Jatiuwung, Kapten Inf. Rohani

Berkat Prestasi, Koramil-18 Jatiuwung

Jadi Koramil PercontohanPasalnya, Koramil ini dengan sumber daya yang ada di jajarannya berhasil membangun hubungan yang baik dengan mitra-mitra Babinsa, masyarakat yang ada di wilayahnya berperan aktif dalam menjaga lingkungan yang bersih dan hijau serta menjadi juara Komsos dan Binter dari Koramil yang ada di jajaran Korem 052/WKR. Selain itu juga posisi Koramil-18 Jatiuwung berada pada posisi strategis, yaitu hanya 3 km dari Makorem-052/WKR dan berada kurang lebih 4 km dari Kodim 0506 Tangerang sehingga memudahkan bagi Korem maupun Kodim dalam memberikan petunjuk dan arahannya. Penuh keakraban dan kekeluargaan, adalah kesan pertama ketika redaksi Majalah Palagan berkesempatan mengunjungi Koramil-18 JatiuwungTangerang. Dan ternyata kesan seperti itu tidak hanya dirasakan oleh redaksi Majalah Palagan saja, masyarakat setempat yang sering datang kesana sudah pasti akan merasa senang dan merasa akrab baik dengan Danramil maupun dengan para Babinsa yang ada. Suasana keakraban dan keharmonisan juga tampak ketika kita menginjakkan kaki memasuku halaman Markas Koramil dimana ada satu baruga/ gazebo berukuran 3x3 meter sebagai tempat berkumpulnya w a r g a masyarakat yang berkunjung ke Koramil itu, sehingga siapapun yang datang berkunjung akan terkesan dengan kondisi yang ada, hal ini memang salah satu upaya yang diciptakan oleh Kapten Inf. Rohani sebagai Danramil-18 Jatiuwung dan anggotanya agar tercipta iklim kekeluargaan dengan masyarakat setempat yang pada gilirannya akan tercipta komunikasi timbal balik yang baik dalam rangka pemberdayaan wilayah guna kemanunggalan TNI-Rakyat. Redaksi Majalah Palagan berkesempatan mewawancarai Kapten Inf. Rohani sebagai Danramil-18 Jatiuwung yang sarat dengan kegiatan dan prestasi yang dicapainya, berikut petikannya yang kami format dalam bentuk tanya jawab : (Redaksi (Red) ). Sejak kapan Anda membina Koramil-18 Jatiuwung sehingga

Koramil 18 Jatiuwung yang berada di wilayah Kecamatan Cibodas merupakan Koramil Model (percontohan) dari jajaran Korem 052 Wijayakrama atau Korem Barat untuk wilayah Jakarta yang sekaligus juga merupakan barometer dari kurang lebih 33 Koramil yang ada di jajaran Korem 052/WKR.memperoleh predikat Koramil percontohan ? (Danramil (Dan) ). Saya diberikan amanah untuk memimpin Koramil-18 Jatiuwung sejak tanggal 22 Desember 2009 sehingga sampai saat ini belum genap satu tahun baru kurang lebih 9 bulan. Dengan wilayah binaan yang cukup luas dan berpenduduk heterogen dan yang kompleks aktivitas dan permasalahan yang dihadapi dengan mayoritas penduduk adalah sebagai pekerja/karyawan di perusahaan swasta. (Red): Beberapa waktu lalu Koramil-18 Jatiuwung meraih prestasi terbaik pada lomba Komsos dan Binter tingkat Korem-052/WKR, bagaimana kesiapan anda untuk meraih prestasi tersebut ? (Dan): Untuk lomba Komsos itu perorangan. Pada tahun 2009 kemarin Korem melaksanakan kegiatan lomba Komsos yang diikuti oleh seluruh Danramil yang ada di wilayah Korem-052/WKR, 33 Danramil yang berkompetisi untuk mengikuti kegiatan lomba komsos. Alhamdulillah dengan belajar dan kerja keras dengan menimba ilmu ditambah dengan mempelajari situasi di lapangan yang kemudian kita aplikasikan u n t u k

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

26

selanjutnya bahan tersebut dipaparkan di depan tim penilai dari Korem antara lain; Kasiter Korem, Pasiter Korem, Pasibinkum dan Dankima Korem. Alhamdulillah, akhirnya saya berhasil menjadi pemenang dalam lomba Komsos tersebut. Prestasi yang diraih tersebut bukan suatu kebetulan tetapi memang sudah saya rancang dan hampir satu tahun saya mempersiapkan materi tersebut. Sedangkan untuk lomba Binter, yang diperlombakan adalah perangkat binter yaitu perangkat koramil. Kami tidak bekerja sendirian tetapi tentunya saya didukung oleh anggota Babinsa para Mitra Babinsa sebanyak 180 orang. Saya juga didukung masyarakat dan rekan-rekan Muspika 3 Kecamatan, dan satu Polsek. Seluruh unsur pendukung dalam penilaian pada lomba Binter tersebut kami berdayakan sehingga dalam pelaksanaannya baik secara administrasi, kualitas personel sesuai dengan DSPP, perawatan pangkalan dan kerukunan/pembinaan dengan masyarakat yang disertai berbagai kegiatan karya bakti, bakti sosial serta kegiatan-kegiatan lain yang menyangkut dengan penilaian masalah binter. Kesemuanya itu menjadi penilaian bagi tim penilai, syukur alhamdulillah mereka memberikan apresiasi dan memberi penilaian yang sangat baik dan positif serta akhirnya kamipun meraih prestasi terbaik pada lomba Binter tersebut dan hal ini tentunya juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat dan Muspika Jatiuwung.

Sulitnya kita untuk mengumpulkan rekan-rekan Muspika itu kadang-kadang menghambat programprogram kerja yang sudah kita rencanakan, tapi hal itu tidak membuat saya menyerah begitu saja namun kami siasati dengan sistem jemput bola dengan cara mendatangi langsung ke unsur Pemda Tangerang, kemudian ketiga Kecamatan yaitu Kecamatan Priuk, Kecamatan Cibodas dan Kecamatan Jatiuwung.(Red): Kiat dan program apa yang anda lakukan selama ini dalam rangka pembinaan wilayah dan apa kendala yang dihadapi ? (Dan): Untuk kendala, tentu selalu ada, salah satu contoh adalah bila unsur Muspika akan mengadakan rapat koordinasi walau waktunya sudah ditentukan, tapi pada saat pelaksanaannya terkadang ada saja unsur yang tidak bisa hadir karena bersaman dengan kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Sulitnya kita untuk mengumpulkan rekan-rekan

Muspika itu kadang-kadang menghambat program-program kerja yang sudah kita rencanakan, tapi hal itu tidak membuat saya menyerah begitu saja namun kami siasati dengan sistem jemput bola dengan cara mendatangi langsung ke unsur Pemda Tangerang, kemudian ketiga Kecamatan yaitu Kecamatan Priuk, Kecamatan Cibodas dan Kecamatan Jatiuwung. Kesemuanya itu dilakukan agar program kerja tetap bisa dilaksanakan maupun dalam membantu kesulitan masyarakat baik bila ada bencana alam maupun kegiatan lainnya. Program lanjutan yang sudah dilaksanakan adalah pembersihan irigasi diwilayah kami yaitu irigasi Kalisabi, ini dilakukan sangat mendesak mengingat bila hujan satu jam saja aliran Kalisabi langsung meluap ke pemukiman masyarakat. Adapaun awal mula proses pembersihan Kalisabi itu adalah ketika saya diberikan kesempatan untuk memaparkan program kerja jangka pendek di Kantor Walikota Tangerang yaitu rencana membersihkan aliran Kalisabi. Saat itu juga dengan spontan Walikota Tangerang, H. Wahidin Halim menyetujui dan menyampaikan kepada kami apa yang dibutuhkan untuk Pembersihan Kalisabi.Dukungan dan bantuan yang diberikan Walikota Tangerang tersebut antara lain bantuan personel dari Yonif 203, Yonkav 9/Serbu, 180 Mitra Babinsa dan anggota koramil sendiri sebanyak 150 orang serta masyarakat setempat. Jadi, keseluruhan personel yang terlibat pada kegiatan pembersihan tersebut kurang lebih 700 orang dan 40 kendaraan truk pengangkut sampah. Dengan kegiatan tersebut maka terlihat kerja sama yang baik antara TNI dan masyarakat termasuk dilibatkannya Mitra Babinsa yang juga menjadi kebanggaan kami.

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

27

LINTAS SATUAN(Red). Selain itu, Koramil-18 Jatiuwung berperan dalam proses penghijauan di kota Tangerang, bisa diceritakan? (Dan): Proses penghijauan diawali di Kecamatan Priuk dan kami sudah membuat gong dulu. Kami mencoba merespon program penghijauan yang dicanangkan oleh Presiden SBY. Dan kebetulan kami kenal dengan yayasan Transformasi bangsa. Yayasan inilah yang mendukung program penghijauan dengan menyanggupi menyediakan pohon yang dibutuhkan. Berapa pun pohon yang diminta oleh Koramil-18 Jatiuwung akan didukung baik saat ini maupun dimasa mendatang. Kebetulan saat kegiatan penghijauan dan penanaman pohon di wilayah Kota Tangerang dihadiri oleh Ibu Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Ibu Walikota, Ibu Danrem dan Ibu Dandim Tangerang serta masyarakat setempat. Di tempat lain, kami juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon di lingkungan kota yaitu di daerah Malabar, diantaranya dengan menanam pohon trembesi yang juga bibitnya diperoleh dari Yayasan Transformsi Bangsa. Kegiatan penghijauan di Malabar tersebut dihadiri oleh Walikota Tangerang H. Wahidin Halim dan Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf Ontang Roma Pangihutan dan masyarakat Kota Tangerang. Sebagai Danramil, saya merasa bangga dan bersyukur karena seluruh komponen masyarakat Jatiuwung juga berupaya menghijaukan Kota Tangerang dengan ratusan pohon-pohon yang ditanam. Wujud dari kerja keras saya sebagai Danramil yang notabene baru 9 bulan berdinas di Kota Tangerang, saya bisa berangkat umroh ke Tanah Suci yang dibiayai oleh Walikota Tangerang dan ini sungguh diluar dugaan saya. Semoga kedepan, saya bisa kembali ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji dan ini menjadi obsesi saya. (Red): Menurut anda, apakah keberadaan Koramil sebagai salah satu Komando Kewilayahan di Kecamatan masih dperlukan dan masih dibutuhkan masyarakat ? (Dan): Memang dulu ada isu-isu yang berkembang bahwa komando Kewilayahan, mulai Koramil, Kodim, Korem dan Kodam mau dihapuskan. Tetapi masyarakat sangat tidak menghendaki. Jadi jelas Kowil masih sangat dibutuhkan dan perlu, hal ini karena keberadaan Kowil seperti Koramil sebagai Satuan Kowil tingkat bawah yang langsung berhubungan dengan permasalahan di lapangan mampu meredam berbagai gejolak yang muncul di tengah-tengan masyarakat. Contoh baru-baru ini ada pemblokiran jalan oleh masyarakat di wilayah kami yaitu disekitar jalan Kalisapi, hal itu dipicu karena klaim tanah yang digunakan jalan perusahaan. Namun, berkat koordinasi yang baik yang dilakukan Babinsa dengan pihak masyarakat, tokoh masyarakat dan pihak perusahaan, maka syukur alhamdulillah semuanya bisa diredam dan didamaikan dan sekarang tidak lagi terjadi keributan maupun peblokiran jalan. Permasalahan lainnya adalah, bahwa di wilayah kami ini penduduknya sudah heterogen bermacam suku dan adat ada disini, mulai suku Sunda, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Timor, Flores dan lainnya. Kondisi itu tentu akan menimbulkan kerawanan perkelahian/friksi antar suku sehingga memerlukan pengawasan dan pembinaan secara berlanjut dari pihak terkait baik Kecamatan, Polsek termasuk Koramil. Dalam hal ini para Babinsa dan Binamas dari unsur kepolisian juga berperan aktif melakukan pendekatan-pendekatan pada tokoh pemuda dan tokoh adat masingmasing untuk bisa saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lainnya sehingga tidak terjadi bentrok antar suku. Jadi jelas satuan Komando Kewilayahan sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjamin pemberdayaan wilayah guna persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI. Diakhir bincang-bincang dengan redaksi Majalah Palagan, Kapten Inf Rohani sebagai Danramil-18 Jatiuwung menaruh harapan kepada unsur satuan Komando Kewilayahan khususnya tingkat Koramil agar mampu memberdayakan sumber daya yang ada di wilayah baik sumberdaya alam maupun sumber daya manusianya dengan memberdayakan Mitra Babinsa yang secara langsung dapat membantu kelancaran tugas pokok Kowil di lapangan. Mitra Babinsa di wilayah Jatiuwung yang berjumlah 180 orang saat ini dipimpin oleh Hermawan selalu mendukung kegiatan Koramil-18 Jatiuwung baik karya bhakti maupun bhakti sosial dengan mengadakan pengobatan/pemeriksaan kesehatan gratis dan sunatan massal bagi masyarakat yang kurang mampu di wilayah kami. Diakhir perbincangan Danramil -18 Jatiuwung menghimbau kepada para Danramil dan Babinsa untuk senantiasa menjaga citra dengan perbuatan dan perilaku yang positif sampai kapanpun mulai dari citra Babinsa dikembangkan menjaga citra Koramil, citra Kodim, citra Korem dan citra Kodam serta pada gilirnnya mampu menjaga citra TNI AD secara keseluruhan. Karena melalui Citra Positif inilah, TNI Angkatan Darat akan mampu merangkul dan merebut hati rakyat guna kemanunggalan TNI-Rakyat dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

TNI dan warga melaksanakan pembersihan Kali Sabi di Jatiuwung Kodya Tangerang

28

PRIMKOPAD KODIM 1402/POLMAS RAIH PREDIKAT TERBAIKPrimkopad kodim 1402/Polmas merupakan salah satu dari ratusan Primkopad dijajaran TNI AD yang apabila diidentikan sama dengan warung franchise yang ada dimanamana yang dilakukan pelatihan baik terhadap manajerial, karyawan,

pengawasan mutu, pelayanan. Bandingkan dengan koperasi disatuan yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab masing-masing primer koperasi tersebut, mutu juga tergantung dari manajemen (selera) masingmasing satuan, tidak ada pelatihan/ penataran baik terpusat maupun tersebar sebelum koperasi tersebut buka untuk pertama kalinya seperti layaknya tenan franchise sehingga mutu, standar pelayanan yang ada menjadi sama. Primkopad Dim 1402/Polmas anggotanya bukan hanya terdiri dari anggota/PNS Kodim 1402/ Polmas tetapi juga masyarakat sekitar dan anggota Polres Polman, nilai-nilai inilah yang dikembangkan dan membuat Primkopad Kodim 1402/Polmas serasa beda dengan Primkopad lainnya dan dari kinerja yang dilakukan oleh pengurus dan seluruh anggotanya, Primkopad Kodim 1402/Polmas mampu mendapat predikat sebagai Koperasi Terbaik dijajaran Kodam VII/Wrb.

PALAGAN | EDISI 43

www.tniad.mil.id | 29

LINTAS SATUAN

Yonkav 7/Sersus

Dari Batako, Ternak Sapi Sampai Ikan LeleUngkapan banyak jalan menuju Roma sangat pantas disandang Batalyon Kavalri 7/Panser Khusus (Yonkav 7/Sersus. Berkat kegigihan dan kerja kerasnya serta semangat yang tak pernah menyerah mampu mencari peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Melalui koperasi yang ada di satuan ini berusaha mengembangkan potensi prajuritnya dengan tidak sama sekali mengganggu tugas pokok yang dibebankan kepadanya, tentunya dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi satuan dan prajuritnyaDipimpin seorang Batalyon yang sangat enerjik, Letkol Kav Agustinus Purbowo, S.IP., berhasil membawa batalyon dengan lambang kesatuan k e p a l a orang utan atau mawas ini, mampu m e n Komandan ingkatkan kesejahteraan prajuritnya melalui usaha yang dibangun secara sederhana, melalui koperasi yang ada di Batalyon tersebut. Dengan memberdayakan sarana dan prasarana yang dimiliki, pria lulusan Akademi Militer Tahun 1992 ini, yang juga sebagai anggota koperasi biasa, selalu menggugah anggota koperasi Yonkav 7/Sersus untuk bisa memanfaatkan peluangpeluang usaha yang bermanfaat bagi anggota dan keluarganya. Salah satu kiatnya yaitu dengan mengembangkan usaha koperasi yang dimiliki Yonkav 7/Sersus antara lain adalah pembuatan b a t a k o ,

penggemukan sapi, dan budidaya ikan lele. Alasan memilih usaha pembuatan batako semata-mata adalah untuk mendukung usaha pemerintah dalam hal pembangunan rumah sederhana dan sangat mungkin dilakukan karena tersedianya bahan baku dan Sumber Daya Manusianya. Untuk usaha pembuatan batako ini, koperasi mampu memproduksi 6.000 buah batako/hari, namun hal tersebut masih dirasa belum cukup memenuhi permintaan konsumen. Tentu saja usaha pembuatan batako ini mendapat respon yang sangat positif dari prajurit dan keluarganya, karena hal ini dapat menambah kesejahteraan mereka, tutur sang komandan. Pernyataannya ini juga didukung Ketua Koperasi Yonkav-7/Sersus Kapten Kav Teguh, bahwa prajurit yang membutuhkan batako dalam mewujudkan rumah idaman bagi anggota Yonkav 7/Sersus akan kita dukung secara penuh. Adapun Harga batako per buahnya dibagi menjadi 3 kategori yaitu Jika batako dipergunakan untuk pembangunan proyek harga yang dibebankan sebesar Rp 1.400,00 sedangkan harga untuk yang dijual di masyarakat atau toko bangunan sebesar Rp 1.250,00. Khusus untuk kalangan prajurit, pihak koperasi memberi harga khusus, cukup dengan uang Rp 1.000,00/batako. Harga ini sudah sampai di tempat, kata Kapten Teguh. Mengenai kualitas batako itu sendiri, sudah tentu tidak diragukan lagi karena bahan baku juga diambil dari mutu terbaik seperti semen dari

VOL 11 | NO 3 | SEPTEMBER 2010

30

Baturaja, abu batu bara dari Jawa Barat. Jadi, jangan heran jika batako produksi Yonkav-7 tidak mudah pecah dan tahan lama. Bahkan sampai-sampai Ibu Panglima Kodam jaya sendiri memesan batako kami dalam jumlah yang besar untuk keperluan kejuaraan berkuda, kata Mantan Kaspri Pangdam Jaya ini. Sampai saat ini, koperasi ini telah memiliki mesin pembuat batako sebanyak dua buah. Usaha yang dirintis kurang lebih satu tahun lebih ini pun mampu berkembang membuahkan hasil yang memuaskan. Dari hasil penjualan batako saja, koperasi sudah mampu membeli 1 buah truk berukuran sedang sebagai sarana transportasi pengambilan bahan baku dan memasarkannya. Selain usaha pembuatan batako, koperasi Yonkav 7/Sersus juga memiliki usaha penggemukan sapi dan budidaya ikan lele. Sapi yang dimiliki saat ini sebanyak 22 ekor, namun sebagian sudah terjual. Khusus menghadapi lebaran 2010, Komandan yang murah senyum ini mengagendakan penjualan daging sapi kepada para prajurit Yonkav 7/Sersus dengan harga yang relatif murah walau hanya dapat 1 kg tiap prajurit. Inilah bentuk wujud perhatian pimpinan kepada anggotanya dalam meringankan bebannya di hari lebaran ini, katanya mantap. Sementara itu, usaha ternak ikan lele pun cukup menjanjikan dan mempunyai prospek yang sangat cerah. Pasalnya, lahannya pun cukup menggunakan terpal seluas 2 x 4 m mampu membesarkan ikan lele ukuran kecil sebanyak 2.500 ekor. Saat ini ada sepuluh kolam ikan lele dikembangkan, cara perawatannya pun terbilang mudah dengan cukup memberi makan dua kali sehari ditambah sedikit bangkai ayam, ikan lele pun bertumbuh dengan cepat.

Aktivitas perajurit Yonkav 7/Sersus dalam mengelola batako, ternak sapi dan ikan lele

Dengan waktu 2,5 bulan ikan lele sudah bisa dipasarkan yang pada umumnya dijual dipasar induk Kramat jati. Usaha koperasi Yonkav 7/Sersus tidak berhenti sampai itu saja, karena dalam waktu dekat akan melebarkan sayapnya dengan mengembangkan usaha ternak kambing. Makanan kambing ini nantinya tidak perlu kita

khawatirkan karena beberapa pedagang di pasar Induk sudah menjanjikan menyanggupi dapat menyediakan pakan dan rumput segar, ungkap Kapten Kav Teguh optimis. Ketika disinggung tentang pencitraan TNI Angkatan Darat dimata masyarakat, suami dari Angeline Irene ini, menjelaskan bahwa pencitraan terhadap institusi itu senatiasa tetap harus dilaksanakan. Salah satu wujud dari pencitraan yang dilakukan oleh Yonkav 7/Sersus adalah ketika menyambut hari jadi batalyon yang jatuh tepat pada 23 Juli 2010 lalu, dengan mengadakan pengobatan kepada masyarakat, donor darah, penyuluhan narkoba dan bakti sosial. Kegiatan ini masih ditambah dengan menyelenggarakan turnamen sepakbola dengan nama Mawas Cup yang diikuti oleh 7 tim sepakbola ditambah satu tim dari Yonkav 7 sendiri. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan program yang dicanangkan Bapak Kasad Jenderal TNI George Toisutta ba