16
DAFTAR ISI 1.PEMUKIMAN MASA PRA SEJARAH……………………………………………… 1 2.MANUSIA PURBA (Homo Erectus) ………………………………………………. 2 3.MANUSIA PURBA (Homo Soloensis) ……………………………………………. 3 4.MANUSIA PURBA (Homo Wajakensis) …………………………………………. 4 5. MANUSIA PURBA Meganthropus Paleojavanicus………………… 5 6.MANUSIA PURBA Pithecanthropus Mojokertensis……………………….. 6 7. Pithecanthropus Robustus……….. ………………………………………….. 7 8. Pithecanthropus Erectüs ……………………………….…………….. ……………. 8 9.Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara....................……….9

Pada zaman Prasejarah

  • Upload
    sani347

  • View
    89

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ini tugas untuk kelas 7

Citation preview

Page 1: Pada zaman Prasejarah

DAFTAR ISI

1.PEMUKIMAN MASA PRA SEJARAH……………………………………………… 1

2.MANUSIA PURBA (Homo Erectus)………………………………………………. 2

3.MANUSIA PURBA (Homo Soloensis)……………………………………………. 3

4.MANUSIA PURBA (Homo Wajakensis)…………………………………………. 4

5. MANUSIA PURBA Meganthropus Paleojavanicus………………… 5

6.MANUSIA PURBA Pithecanthropus Mojokertensis……………………….. 6

7.Pithecanthropus Robustus………..………………………………………….. 7

8. Pithecanthropus Erectüs……………………………….……………..……………. 8

9.Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara....................……….9

10.Fosil – Fosil TENGKORAK ………………………………………………………………11

11.KESIMPULAN …………………………………………………………………………….…12

Page 2: Pada zaman Prasejarah

PEMUKIMAN MASA PRA SEJARAH

THE SETTLEMENT OF PREHIST

ILUSTRASI PEMUKIMAN GUA

Masa budaya mesolitik atau juga yang di sebut masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut merupakan satu era budaya yakni masyarakat sudah mulai mengembangkan kehidupan menetap (semi sedentaire) ,baik untuk sementara maupun untuk waktu yang lama. Untuk tempat menetap mereka memanfaatkan gua – gua atau ceruk yang tersedia dia alam yaitu tempat mereka melangsungkan hidup nya.

Page 3: Pada zaman Prasejarah

1

MANUSIA PURBA

1.HOMO ERECTUS

HOMO ERECTUS ROBUSTUS ditemukan di Sangiran,Perning dan daerah lainnya di sepanjang aliran sungai bengawan solo, pada lapisan Plestosen bawah ,sekitar 1.7 s.d 0.7 juta tahun lalu .HOMO ERECTUS pada plestosen bawah tengah dan atas .wilayah temuan nya di Pati ayam Sangiran Sambung macan ,Ngandong (Jawa Tengah) dan Perning.Kedung brubus ,Trinil (Jawa Timur ).dan di temukan oleh Eugene Dubois berupa atap tengkorak laki-laki dari Trinil (1891),dengan volume 900 cc.

Page 4: Pada zaman Prasejarah

2

HOMO SOLOENSIS

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangirandan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc. Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini

Page 5: Pada zaman Prasejarah

merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

3

Homo Wajakensis

Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia. Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Apabila dibandingkan jenis sebelu mnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan. 

Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo

Page 6: Pada zaman Prasejarah

Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.

4

Meganthropus Paleojavanicus

Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran, lembah Bengawan Solo pada tahun 1936-941. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap dan rahang yang besar dan kuat. Mereka hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) makanan mereka utamanya berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Sebagian ahli menganggap bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yang besar.

Page 7: Pada zaman Prasejarah

5

Pithecanthropus Mojokertensis

Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Von Koenigswald di desa Perning, Lembah Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis Berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.

Page 8: Pada zaman Prasejarah

6

Pithecanthropus Robustus

Fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis

Page 9: Pada zaman Prasejarah

7

Pithecanthropus Erectüs

Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890 berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.

Page 10: Pada zaman Prasejarah

8

1) Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara

1.Periodisasi masyarakat Indonesia masa praaksaraMasyarakat Indonesia sebelum mengenal aksara sudah memiliki tradisi sejarah. Maksud tradisi sejarah adalah bagaimana suatu masyarakat memiliki kesadaran terhadap masa lalunya. Kesadaran tersebut kemudian dia rekam dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Perekaman dan pewarisan tersebut kemudian menjadi suatu tradisi yang hidup tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Bagaimanakah masyarakat yang belum mengenal tulisan merekam dan mewariskan masa lalunya? Bagaimanakah masyarakat yang belum mengenal tulisan memaknai masa lalunya? Masyarakat dalam memahami masa lalunya akan ditentukan

Page 11: Pada zaman Prasejarah

oleh alam pikiran masyarakat pada masa itu atau “jiwa zaman”. Dari kehidupan masyarakat zaman praaksara, kita mendapatkan warisan berupa alat- alat dari batu, tulang, kayu, dan logam serta lukisan pada dinding-dinding gua. Masa lampau yang hanya meninggalkan jejak-jejak sejarah tersebut menjadi komponen penting dalam usaha menuliskan sejarah kehidupan manusia. Jejak-jejak tersebut mengandung informasi yang dapat dijadikan bahan penulisan sejarah dan akan disampaikan dari generasi ke generasi berikutnya sampai turun temurun. Jejak sejarah yang historis merupakan jejak sejarah yang menurut para ahli memiliki informasi tentang kejadian- kejadian historis, sehingga dapat dipergunakan untuk penulisan sejarah. Jejak historis ada dua, yaitu jejak historis berwujud benda dan jejak historis yang berwujud tulisan. Jejak historis berwujud benda merupakan hasil budaya/tradisi di masa kuno, misalnya, tradisi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, dan Perundagian.a.Tradisimanusiahidupberpindah(zamanPaleolitikum)Manusia di zaman hidup berpindah termasuk jenis Pithecanthropus. Mereka hidup dari mengumpulkan makanan (food gathering), hidup di gua-gua, masih tampak liar, belum mampu menguasai alam, dan tidak menetap. Kebudayaan mereka sering disebut kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Disebut kebudayaan Pacitan sebab alat-alat budayanya banyak ditemukan di Pacitan (di Pegu- nungan Sewu Pantai Selatan Jawa) berupa chopper(kapak penetak) disebut juga kapak genggam. Karena masih terbuat dari batu maka disebut stone culture (budaya batu). Alat Kebudayaan Ngandong ditemukan di desa Ngandong (daerah Ngawi Jawa Timur). Alatnya ada yang terbuat dari tulang maka disebut bone culture. Di Ngandong ditemukan juga kapak genggam, benda dari batu berupa flakes dan batu indah berwarna yang disebut chalcedon.b. Peningkatan hidup manusia memasuki hidup setengah menetap/semisedenter (zaman Mesolitikum)Mereka sudah memiliki kemajuan hidup seperti adanya kjokkenmoddinger (sampah kerang)danabris sous roche (gua tempat tinggal). Alat-alatnya adalah kapak genggam (pebble) disebutjugakapakSumatra,kapakpendek(hachecourte),danpipisan.

9c. Tradisi manusia zaman hidup menetap (zaman Neolitikum)Pada zaman ini, manusia sudah mulai food producing, yakni mengusahakan bercocok tanam sederhana dengan mengusahakan nimis. Jenis tanamannya adalah ubi, talas, padi, dan jelai. Mereka menggunakan peralatan yang lebih bagus seperti beliung persegi atau kapak persegi dan kapak lonjong yang dipergunakan untuk mengerjakan tanah. Kapak persegi ditemukan di Su matra, Jawa, Bali, dan Kalimantan Barat, sedangkan di Semenanjung Melayu kapak ini disebut kapak bahu. Kapak lonjong berbentuk bulat telur, banyak ditemukan di Sulawesi, Papua, atau kepulauan Indonesia Timur. Alat serpih untuk mata panah dan mata tombak ditemukan di Gua Lawa Sampung (Jawa Timur) dan Cabbenge (Sulawesi Selatan). Di Malolo (Sumba Timur) ditemukan kendi air. Pada masa ini, terjadi perpindahan penduduk dari daratan

Page 12: Pada zaman Prasejarah

Asia (Tonkin di Indocina) ke Nusantara yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM melalui jalan barat dan jalan utara. Alat yang dipergunakan adalah kapak persegi, beliung persegi, pebble (kapak Sumatra), dan kapak genggam. Kebudayaan itu oleh Madame Madeleine Colani, ahli sejarah Prancis, dinamakan kebudayaan Bacson-Hoabinh. Kepercayaan zaman bercocok tanam adalah menyembah dewa alam.

d.TradisiMegalitikumPada zaman ini, alat dibuat dari batu besar seperti menhir, dolmen, dan sarkofagus. Menhir adalah tugu batu besar tempat roh nenek moyang, ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan. Dolmen adalah meja batu besar (altar), terdapat di Bondowoso, Jawa Timur. Sarkofagus adalah kubur peti batu besar. Di Sulawesi, sarkofagus dikenal dengan sebutanwarugaSetelah hidup menetap, mereka semakin pandai membuat alat, bahkan dengan kedatangan bangsa Deutero Melayu pada 500 SM, mereka sudah mampu membuat alat dari logam (sering disebut budaya Dongson karena berasal dari Dongson). Zaman ini disebut zaman kemahiran teknologi. Mereka juga telah mengenal sawah dan nimis pengairan. Jenis benda logam yang dibuat di Indonesia pada zaman ini, antara lain, sebagai berikut.1) Nekara, yaitu semacam tambur besar yang ditemukan di Bali, Roti, Alor, Kei, dan Papua.2) Kapak corong, disebut demikian karena bagian tangkainya berbentuk corong. Sebutan lainnya adalah kapak sepatu. Benda ini dipergunakan untuk upacara. Banyak ditemukan di Makassar,Jawa,Bali,PulauSelayar,danPapua.3) Arca perunggu, ditemukan di daerah Bangkinang, Riau, dan Limbangan, Bogor. Selain itu, ada perhiasan perunggu, benda besi, dan nimi-manik. Kepercayaan di zaman perundagian adalah menyembah roh nenek moyang (animism).

10

Fosil tengkorak

Dari SambungMacan

Page 13: Pada zaman Prasejarah

Fosil tengkorak

Dari Sambungmacan

11

KESIMPULAN

Bahwa pada zaman pra aksara masih belum mengenal tulisan dan hidup nya masih berpindah pindah dan mereka tinggal di gua

Page 14: Pada zaman Prasejarah

gua,mereka pun membuat alat alat seperti kapak persegi dan kapak gemgam.