57
PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA MAHASISWA FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2015 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Oleh : Irma Sari Muliadi NIM: 1112103000097 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2015 M

P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU HIDUP BERSIH DAN

SEHAT PADA MAHASISWA FKIK UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2015

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Oleh :

Irma Sari Muliadi

NIM: 1112103000097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2015 M

Page 2: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

ii

Page 3: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

iii

Page 4: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

iv

Page 5: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, kasih sayang dan ridho-Nya kepada kita semua. Shalawat serta

salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang

karena rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian dan laporan

penelitian dengan judul “Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pada Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.”

Penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan karena bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada

yang terhormat:

1. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes. selaku dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, SpOT selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS, FACS dan dr. Flori Ratna Sari, PhD

selaku Penanggung Jawab Modul Riset Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012 yang selalu

membimbing dan memotivasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

4. dr. Risahmawati, PhD selaku dosen pembimbing I dan dr. Mustika

Anggiane Putri, M.BioMed selaku dosen pembimbing II yang selalu

memberikan waktu, tenaga, kesabaran, dan ilmunya untuk selalu

membimbing, memberikan arahan, motivasi dan semangat yang tidak

henti sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

5. Ayahanda DR. H. Ahmad Muliadi SH. MH, ibunda Hj. Guswita Dewi SH.

MH, dan adik-adik tersayang Hafiz Iskandar Muliadi dan Syifa Aulia

Muliadi yang selalu memberikan dukungan, motivasi, kritik dan saran

yang tidak pernah lelah diberikan untuk penelitian.

Page 6: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

vi

6. Seluruh Mahasiswa/i FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

7. Seluruh penanggung jawab kuesioner Mutia (KesMas 2013), Ani (PSIK

2012), Feti (PSIK 2013), Ikhda (Farmasi 2012), Haka (Farmasi 2013),

Nelly (Farmasi 2014), Zata, Wahyu, Febi (PSPD 2013), dan Andi (PSPD

2014) terima kasih atas bantuannya untuk menyebarkan kuesioner dengan

sabar sehingga target responden dalam penelitian ini tercapai.

8. Kerabat-kerabat saya Linda Pratiwi Sulaeman, Halimatussadiah, Aqidatul

Islamiyyati, Fitriana Nurharyani Haryono, Hana Qonita, Nindya Permata

Yuswananda yang selalu saya repotkan dalam pembuatan penelitian ini.

9. Teman seperjuangan penelitian, Reni Dwi Parihat, Amelia Rosita,

Khairunnisa’ Dewi Adawiyah, dan Melia Fatrani Rufaidah yang telah

berjuang bersama dan membantu di dalam menyusun penelitian ini.

10. Teman sejawat pendidikan dokter angkatan 2012 yang telah memberikan

dukungan.

Laporan penelitian ini kemungkinan besar masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk dapat memperbaiki

laporan penelitian ini menjadi yang lebih baik lagi. Semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi yang membaca dan masyarakat. Segala bentuk bantuan dan

kebaikan yang telah dilakukan demi selesainya laporan penelitian ini, semoga

mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 22 Oktober 2015

Penulis

Page 7: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

vii

ABSTRAK

Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap,

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Mahasiswa FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2015. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan

faktor yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan seseorang atau masyarakat.

Tujuan Penelitian: Mengetahui pengetahuan, sikap, Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat pada mahasiwa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

Metode Penelitian: penelitian ini analitik observasional yang menggunakan

desain cross sectional dengan 100 responden berdasarkan cluster sampling.

Responden mengisi kuesioner dengan menggunakan google drive. Hasil

Penelitian: Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

memiliki pengetahuan dan sikap yang baik hingga sedang terhadap PHBS.

Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara pengetahuan (p-value = 0,405)

dan sikap (p-value = 1,000) dengan PHBS.

Kata kunci: PHBS, Pengetahuan, Sikap, Mahasiswa FKIK

ABSTRACT

Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Knowledge, Attitude,

Clean and Healthy Behavior (PHBS) of FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2015. Clean and Healthy Behavior is a factor which affects the level of

personal or public health. Purpose: To find out the knowledge, attitude, and

Clean and healthy behavior (PHBS) of FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2015. Methods: This study is an analytical observational which uses cross

sectional design with 100 respondents based on cluster sampling. Respondents

answered questionnaire with Google drive. Result: FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2015 have moderate to good knowledge and attitude to

PHBS. Insignificant correlations are found between knowledge (p-value = 0,405),

and behavior (p-value = 1,000) with the clean and healthy behavior (PHBS).

Page 8: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

viii

Keywords: clean and healthy behavior (PHBS), knowledge, attitude, Medicine

and Health Sciences (FKIK) undergraduate students.

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.3 Hipotesis ....................................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

1.4.1 Tujuan Umum ................................................................................... 5

1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 5

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori .......................................................................................... 6

2.1.1 Pengetahuan ...................................................................................... 6

2.1.2 Sikap ................................................................................................. 7

2.1.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ........................................ 9

Page 9: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

ix

2.1.3.1 Pengertian PHBS .................................................................. 9

2.1.3.2 Tujuan dan Sasaran PHBS ................................................... 9

2.1.3.3 Faktor Yang Mempengaruhi PHBS ..................................... 11

2.1.3.4 Manajemen PHBS ................................................................ 11

2.1.3.5 Indikator PHBS .................................................................... 12

2.1.4 Penyediaan Air Bersih ...................................................................... 12

2.1.4.1 Air Dalam Kehidupan .......................................................... 12

2.1.4.2 Sumber-Sumber Air Bersih .................................................. 13

2.1.4.3 Syarat-Syarat Air bersih ....................................................... 14

2.1.4.4 Menggunakan Air Bersih ..................................................... 14

2.1.5 Pembuangan Kotoran Manusia ......................................................... 15

2.1.5.2 Persyaratan Jamban .............................................................. 15

2.1.6 Cuci Tangan ...................................................................................... 16

2.1.6.1 langkah-Langkah Mencuci Tangan Dengan Benar .............. 16

2.1.7 Membuang Sampah Pada Tempatnya .............................................. 17

2.1.7.1 Pengelolaan sampah ............................................................. 17

2.1.8 Tidak Merokok Di Tempat Umum ................................................... 18

2.1.9 Tidak Meludah Sembarangan ........................................................... 19

2.2 Kerangka Teori .......................................................................................... 20

2.3 Kerangka Konsep....................................................................................... 21

2.4 Definisi Operasional .................................................................................. 21

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 22

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 22

3.3.1 Populasi ............................................................................................ 22

3.3.2 Kriteria Sampel ................................................................................. 22

3.3.3 Pemilihan sampel .............................................................................. 22

3.3.4 Besar Sampel .................................................................................... 23

3.4 Cara kerja penelitian .................................................................................. 24

Page 10: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

x

3.4.1 Tahapan pembuatan kuesioner secara mandiri ................................. 25

3.5 Manajemen data ......................................................................................... 25

3.5.1 Pengumpulan data ............................................................................. 25

3.5.2 Instrumen penelitian ......................................................................... 25

3.5.3 Uji validasi ........................................................................................ 25

3.5.4 Pengolahan data ................................................................................ 26

3.5.5 Analisis Statistik ............................................................................... 26

3.5.4.1 Analisis Univariat ................................................................. 27

3.5.4.2 Analisis Bivariat ................................................................... 27

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis univariat ....................................................................................... 28

4.1.1 Gambaran karakteristik responden ................................................... 28

4.1.2 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat

................................................................................................................... 29

4.2 Analisis bivariat ......................................................................................... 30

4.2.1 Hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat ........... 30

4.2.2 Hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat ...................... 31

4.3 Pembahasan ............................................................................................... 32

4.3.1 Analisis univariat.............................................................................. 32

4.3.1.1 Gambaran karakteristik responden ....................................... 32

4.3.1.2 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan

sehat pada responden.. .......................................................... 32

4.3.2 Analisis bivariat................................................................................ 32

4.3.2.1 Hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat

.............................................................................................. 32

4.3.2.2 Hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat .......... 33

4.4 Kelebihan penelitian .................................................................................. 34

4.5 Keterbatasan penelitian .............................................................................. 34

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Page 11: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

xi

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 35

5.2 Saran .......................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 36

LAMPIRAN ....................................................................................................... 39

Page 12: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Sebaran karakteristik responden ......................................................... 28

Tabel 4.2 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat

pada responden ................................................................................... 29

Tabel 4.3 Hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat ............. 30

Tabel 4.4 Hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat ......................... 31

Page 13: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembaran kuesioner ........................................................................ 39

Lampiran 2 Hasil uji statistik .............................................................................. 47

Lampiran 3 Daftar riwayat hidup ........................................................................ 52

Page 14: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.(1) Dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2009

disebutkan bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan

mengingkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan

dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan

ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.(1)

Berdasarkan teori Blum (1947) menyatakan kesehatan seseorang atau

masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu faktor lingkungan, perilaku,

keturunan, dan pelayanan kesehatan. Dari faktor-faktor tersebut faktor perilaku

merupakan faktor yang sukar diubah, karena perilaku merupakan faktor yang

kompleks dan mempunyai bentangan yang luas sehingga dapat mempengaruhi

individu, kelompok, atau masyarakat.(2,3) Sedangkan menurut penelitian Green

(2000) perilaku seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor predisposisi

diantaranya pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, nilai, dan demografi, faktor

kemungkinan terdiri dari ketersediaan sumber daya kesehatan, keterjangkauan

pelayanan kesehatan, dan keterpaparan informasi dan yang terakhir faktor

pendorong terdiri dari dukungan keluarga, idola, para guru, tenaga kesehatan,

tokoh masyarakat, dan pembuat kebijakan.(4)

Berdasarkan undang-undang, teori penelitian dan masuknya milenium

baru, Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah mencanangkan Gerakan

Pembangunan Berwawasan Kesehatan (GPBK) dengan dilandasi paradigma sehat.

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan

kesehatan yang bersifat menyeluruh atau holistik dalam melihat masalah kesehatan

Page 15: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

2

yang dipengaruhi banyak faktor. Paradigma sehat yang ditetapkan oleh visi

Indonesia Sehat 2010, terdiri dari tiga pilar yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat,

serta pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata.(3)

Bentuk konkrit perilaku sehat adalah perilaku proaktif memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri

dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Mengingat

dampak perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar (30-35%), maka

diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi

sehat. Salah satunya dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).(3)

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah keadaan dimana

individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah

melaksanakan PHBS di rumah tangga dalam rangka mencegah timbulnya penyakit

dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-

masalah kesehatan lain dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan baik, serta mengembangkan

dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.(3)

Dari buku penuntun hidup sehat (2010) lebih dari separuh jenis penyakit

dan kematian pada anak dan balita disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam

mulut melalui makanan, air, dan tangan yang kotor. Buruknya kebersihan

seseorang dan kesehatan lingkungan termasuk persediaan air bersih

mengakibatkan 88% kematian anak di seluruh dunia disebabkan karena terkena

diare. Penyakit-penyakit tersebut dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri

dan kesehatan lingkungan dengan cara buang air besar di jamban, mencuci tangan

dengan sabun dan air sesudah buang air besar, membersihkan tinja anak, sebelum

memberikan makan anak atau menyentuh makanan. (5)

Kebiasan mencuci tangan dengan sabun dan air dapat menghindarkan

penyakit diare, mengurangi risiko infeksi saluran pernafasan seperti pneumonia

dan penyakit lainnya. Setiap orang di masyarakat perlu bekerjasama untuk

membuat dan menggunakan jamban, memelihara sumber air, membuat

pembuangan air limbah dan sarana pembuangan sampah.(5)

Page 16: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

3

Riset kesehatan dasar (Riskesdas) (2007) melaporkan bahwa rumah tangga

di Indonesia yang mempraktikkan PHBS baru mencapai 38,7%. Namun secara

nasional penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik pada tahun 2011

hanya 55% dan diharapkan mencapai 70% pada tahun 2014.(2)(3)(6) Hasil Riskesdas

juga melaporkan kasus diare masih menjadi masalah kesehatan utama di

Indonesia, dengan angka morbiditas diare mencapai 423 per 1.000 penduduk;

demam tifoid juga masih cukup tinggi yaitu 1,6% atau sekitar 600 ribu – 1,5 juta

kasus setiap tahunnya dan menempati urutan 15 dari penyakit yang menyebabkan

kematian di Indonesia.(7)

Dengan kondisi ini dapat menimbulkan berbagai penyakit dan dapat

menurunkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan SDM yang sehat

fisik, mental, dan sosial dengan mempunyai produktivitas yang optimal diperlukan

upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus-menerus yang

dimulai sejak kandungan, balita, usia sekolah sampai dengan usia lanjut. Dengna

sering hal tersebut dapat meningkatkan kualitas kesehatan yang berpengaruh juga

terhadap kualitas SDM.(10)

Institusi pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi merupakan masyarakat

ilmiah yang mampu membentuk masyarakat yang jujur dan cerdas (Santoso,

2005). Calon tenaga kesehatan yang masih mempelajari ilmu di institusi atau

sekolah-sekolah kesehatan, diharapkan memiliki sikap yang positif terhadap

kesehatan khususnya PHBS, sehingga dapat mengimplementasikan PHBS dalam

kehidupan sehari-hari serta dapat mempromosikan PHBS kepada masyarakat.(8)(9)

Penelitian tentang sikap terhadap PHBS pada mahasiswa Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri Kupang (STIKes CHM-K) (2010) yang

dilakukan oleh Seni Susanti Sina, dkk melaporkan 88,7% dari 346 mahasiswa

STIKes CHM-K menunjukkan sikap positif tentang PHBS dan 11,3% mahasiswa

menunjukan sikap negatif tentang gaya hidup.(8)

Penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap penjamah makanan

dan minuman (pekerja kantin) terhadap PHBS di kantin UPN “Veteran” Jakarta

(2011) yang dilakukan oleh Dede Daruya Kusmayadi melaporkan 70,0%

Page 17: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

4

responden yang memiliki sikap kurang baik terhadap PHBS dan 55,0% memiliki

tingkat perilaku yang kurang baik. Hasil analisis secara statistik menunjukan ada

hubungan pengetahuan dengan PHBS (p-value = 0,003) dan hubungan antara sikap

dengan PHBS (p-value = 0,001).(10)

Peneliti juga mengamati lingkungan di Kampus FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta masih belum menjalankan program perilaku hidup bersih dan

sehat, karena masih ada beberapa tempat yang masih jauh dari bersih contohnya

kamar mandi mahasiswa dari lantai 1 sampai lantai 5 masih kotor, jorok, dan

berbau tidak sedap yang dapat mengganggu kesehatan seseorang jika setiap hari

merasakannya. Dengan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT PADA MAHASISWA FKIK UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2015”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaiamana pengetahuan, sikap, perilaku hidup bersih dan sehat pada

mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015?

2. Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku hidup bersih

dan sehat pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2015?

3. Apakah terdapat hubungan antara sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat

pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015?

1.3 Hipotesis

1. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat

pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

2. Terdapat hubungan antara sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat pada

mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

Page 18: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

5

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan, sikap, perilaku hidup bersih dan sehat

pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat

pada mahasiswa FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2015.

2. Mengetahui hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat pada

mahasiswa FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2015.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Subjek Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang valid

tentang pengetahuan, sikap, perilaku hidup bersih dan sehat pada

mahasiswa FKIK Universias Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

2. Bagi Institusi

Memberikan informasi kesehatan terutama pada mahasiswa FKIK

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 dan

sebagai gambaran untuk mahasiswa FKIK agar lebih baik kedepannya

dalam masalah kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini dapat menggambarkan dan memberikan informasi

kepada sesama dalam meningkatkan serta memperbaiki perilaku hidup

bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Page 19: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut pada manusia adalah indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.(9)

Tingkatan pengetahuan terdiri dari 6, yakni :(9)

1) Tahu, adalah kemampuan mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk pula me-recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsang yang telah diterima.

2) Memahami, suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi, adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi dan kondisi yang nyata.

4) Analisis, adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan

masih ada kaitannya antara satu sama lain.

5) Sintesis, adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-

bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi, adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi objek.

Untuk membentuk tindakan atau perilaku maka seseorang mengadopsi

suatu perilaku baru dalam diri seseorang tersebut yang akan mengakibatkan

terjadinya suatu proses, sebagai berikut:(9)

1) Kesadaran (Awareness) dimana individu tersebut menyadari dan mengetahui

adanya stimulus.

2) Tertarik (Interest) dimana individu tersebut sudah mulai tertarik dengan

adanya stimulus tersebut.

Page 20: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

7

3) Menilai (Evaluation) dimana individu sudah mulai menimbang-nimbang baik

buruknya stimulus tersebut terhadap dririnya. Pada proses ketiga ini individu

sudah memiliki sikap yang lebih baik lagi.

4) Mencoba (Trial) dimana individu sudah mulai mencoba perilaku baru tersebut.

5) Adaptasi (Adaptation) dimana individu tersebut telah berperilaku baru sesuai

dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikap terhadap stimulus yang didapatnya.

Adapun untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmojo (2010), yakni :(9)

1) Pendidikan, merupakan tempat untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsungnya seumur hidup.

2) Pengalaman, memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta

pengalaman belajar selama bekerja. Dapat mengembangkan kemampuan

mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar

secara alamiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang

keseahatan.

3) Umur, semakin tua semakin bijaksana dan semakin banyak informasi yang

dijumpai serta semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah

pengetahuannya.

4) Sumber informasi, terdiri dari dokumen resmi dan tidak resmi, primer,

kepustakaan, elektronik, media, dan sumber-sumber informasi yang diperoleh

dari tenaga kesehatan.

2.1.2 Sikap

Menurut Notoatmodjo (2007) sikap merupakan reaksi atau respon

seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.(8) Sikap yang

dimiliki setiap individu merupakan sikap yang utuh karena dibentuk oleh

karakteristik dan komponen pokok. Karakteristik terdiri dari selalu ada objeknya,

bersifat evaluatif, relatif mantap, dapat diubah. Sedangkan komponen pokok terdiri

dari kepercayaan, kehidupan emosional serta kecenderungan untuk bertindak.(9,11)

Page 21: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

8

Tingkatan dari sikap sebagai berikut :(9,11)

1) Menerima, bahwa individu mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan.

2) Merespon, bahwa individu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan

dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

3) Menghargai, bahwa individu mengajak individu lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan terhadap suatu masalah.

4) Bertanggung jawab, individu atas segala sesuatu yang telah dipilih individu

tersebut dengan segala risiko.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut penelitian yang dilakukan

oleh Notoatmojo (2010) dan Azwar (2005) adalah :(9,11)

1) Pengalaman pribadi, untuk dasar pembentukan sikap maka pengalaman

tersebut harus meninggalkan kesan yang kuat sehingga akan terbentuk dan

ditambah dengan faktor emosional serta penghayatan akan lebih mendalam

dan lebih lama berbekas.

2) Kebudayaan, dapat menekankan pengaruh lingkungan dalam membentuk

kepribadian seseorang.

3) Individu lain yang dianggap penting karena kecenderungan ini dimotivasi oleh

keinginan untuk menghindari konflik dengan individu yang dianggap penting

tersebut.

4) Media massa, merupakan sarana komunikasi yang dapat mempengaruhi dalam

pembentukkan opini dan kepercayaan individu. Adanya informasi baru

mengenai sesuatu hal dapat memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang cukup

kuat akan memberikan dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai

sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

5) Institusi pendidikan dan agama, mempunyai pengaruh kuat dalam

pembentukkan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan

konsep moral dalam setiap individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis

pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari

pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

Page 22: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

9

6) Emosi dalam diri, merupakan sikap dari penyaluran frustasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego. Namun ini bersifat sementara karena

didasari dengan faktor emosional adalah prasangka.

2.1.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2.1.3.1 Pengertian PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman pembelajaran atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,

keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi yang

dapat memberikan informasi serta melakukan edukasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap, dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina

suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment).(9,13)

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Sebelas

Maret Fakultas Kedokteran (2013), PHBS adalah wujud pemberdayaan

masyarakat yang sadar, mau, dan mampu mempraktekkan PHBS. Ada lima

program dalam PHBS yaitu, KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, dan

Dana Sehat atau Asuransi Kesehatan atau JPKM.(3)

2.1.3.2 Tujuan dan Sasaran PHBS

Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan

kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan persen

aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha dalam upaya mewujudkan

derajat kesehatan yang optimal.(3,13)

Sasaran PHBS yaitu tatanan rumah tangga, institusi pendidikan, tempat

kerja, tempat-tempat umum, dan institusi kesehatan. Tatanan rumah tangga sangat

berpengaruh pada tatanan lain, begitupun sebaliknya.(6,14) Berikut ini adalah

sebagian penjabaran mengenai sasaran PHBS:

2.1.3.2.1 PHBS di Rumah Tangga

Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga merupakan sasaran primer

yang harus mempraktikkan PHBS sehingga menciptakan rumah tangga Ber-PHBS.

Page 23: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

10

Mencakup persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI

eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan

dengan air bersih dan sabun, pengelolahan air minum dan makan di rumah tangga,

menggunakan jamban sehat, pengelolaan limbah cair di rumah tangga, membuang

sampah di tempat sampah, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur

setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah

dan lain-lain.(6)

2.1.3.2.2 PHBS di Institusi Pendidikan

Perilaku hidup bersih dan sehat di intitusi pendidikan (kampus, sekolah,

pesantren, seminari, pedepokan, dan lain-lain), harus mempraktikkan perilaku

yang dapat menciptakan intitusi pendidikan Ber-PHBS. Cakupannya terdiri atas

mencuci tangan menggunakan sabun, mengkonsumsi makanan dan minuman

sehat, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat sampah, tidak

merokok, tidak mengkonsumsi narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif

lainnya (NAPZA), tidak meludah sembarangan tempat, memberantas jentik

nyamuk dan lain-lain.(6)

2.1.3.2.3 PHBS di Tempat Kerja

Perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja (kantor, pabrik, dan lain-

lain), harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan tempat kerja Ber-

PHBS. Cakupannya terdiri atas mencuci tangan dengan sabun, menggunakan

jamban sehat, membuang sampah di tempat sampah, tidak merokok, tidak

mengonsumsi NAPZA, tidak meludah sembarangan tempat, memberantas jentik

nyamuk dan lain-lain.(6)

2.1.3.2.4 PHBS di Tempat Umum

Perilaku hidup bersih dan sehat di tempat umum (tempat ibadah, pasar,

pertokoan terminal, dermaga, dan lain-lain), harus mempraktikkan perilaku yang

dapat menciptakan tempat umum Ber-PBHS. Cakupannya terdiri atas mencuci

tangan dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat

sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi NAPZA, tidak meludah di

sembarangan tempat, memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.(6)

Page 24: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

11

2.1.3.2.5 PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Perilaku hidup bersih dan sehat di fasilitas pelayanan kesehatan (klinik,

puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain), harus mempraktikkan perilaku yang dapat

menciptakan fasilitas pelayanan kesehatan Ber-PHBS. Cakupannya terdiri dari

mencuci tangan dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di

tempat sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi NAPZA, tidak meludah di

sembarang tempat, memberantas jentik namuk dan lain-lain.(6)

2.1.3.3 Faktor Yang Mempengaruhi PHBS

Menurut Dachroni (2002) faktor yang mempengaruhi PHBS sebagai

berikut :(15)

1) Faktor Internal

Merupakan sifat-sifat diturunkan dari orang tuanya atau neneknya.

Sedangkan faktor internal lainnya adalah motif. Motif timbul karena adanya

dorongan yang dilandasi oleh adanya kebutuhan.

2) Faktor Eksternal

Merupakan faktor dari individu tersebut ditambah juga dengan faktor

lingkungan.

2.1.3.4 Manajemen PHBS

Menurut Departemen kesehatan Republik Indonesia (2002) manajemen

PHBS merupakan penerapan keempat proses manajemen pada umumnya ke dalam

model pengkajian dan penindaklanjutan sebagai berikut :(16)

1. Kualitas hidup

Merupakan sasaran utama yang ingin dicapai di bidang Pembangunan,

dimana membuat kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat kesejahteraan. Salah

satu yang mempengaruhi kualitas hidup adalah derajat kesehatan. Karena semakin

tinggi derajat kesehatan seseorang maka kualitas hidup juga semakin tinggi.

2. Derajat kesehatan

Merupakan keinginan yang dicapai dalam bidang Kesehatan, dimana

dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan masalah kesehatan yang

sedang dihadapi. Pengaruh paling besar terhadap derajat kesehatan seseorang

adalah faktor perilaku dan faktor lingkungan.

Page 25: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

12

3. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan terdiri dari faktor fisik, biologis, dan sosial budaya yang

langsung atau tidak mempengaruhi derajat kesehatan.

4. Faktor perilaku dan gaya hidup

Suatu faktor yang timbul karena adanya aksi dan reaksi seseorang terhadap

lingkungannya. Faktor perilaku terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaya

hidup merupakan pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan

karena jenis pekerjaan yang mengikuti trend berlaku dalam kelompok sebayanya

ataupun hanya untuk meniru dari tokoh idolanya.

2.1.3.5 Indikator PHBS

Indikator merupakan alat ukur untuk menunjukkan suatu keadaan atau

kecenderungan keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian.(3) Adanya

indikator dalam PHBS untuk menilai apakah aktifitas pokok yang dijalankan telah

sesuai dengan rencana sehingga menghasilkan dampak yang diharapkan.(3)

Persyaratan indikator: sahih, obyektif, sensitif, dan spesifik. Sifat indikator:

tunggal dan jamak. Jenis-jenis indikator: input, proses, output atau outcome.(3)

2.1.4 Penyediaan Air Bersih

2.1.4.1 Air Dalam Kehidupan

Air merupakah salah satu zat penting. Sekitar tiga per empat tubuh terdiri

dari air. Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya

dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga

bervarias antara bagian-bagian tubuh seseorang.(17)

Air dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan

kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga di gunakan untuk keperluan industri,

pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain.(17)

Menurut perhitungan WHO di negara maju volume rata-rata kebutuhan air

setiap individu per hari antara 60 sampai 120 liter dan untuk negara berkembang

membutuhkan air antara 30 sampai 60 liter per hari. Kebutuhan air tersebut

Page 26: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

13

bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan

masyarakat.(17)

2.1.4.2 Sumber-Sumber Air Bersih

Air di permukaan bumi dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut

Chandra (2007) air di bagi berdasarkan letak yakni air angkasa (hujan), air

permukaan, dan air tanah.(17)

1) Air Angkasa (Hujan): Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air

di bumi. Pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut

cederung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran

tersebut disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas yang terdiri

dari karbondioksida, nitrogen, dan amonia.

2) Air Permukaan: Air permukaan merupakan sumber penting bahan baku air

bersih. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah mutu atau kualitas baku,

jumlah atau kuantitas, dan kontinuitas. Tetapi di bandingkan dengan sumber

air lainnya air permukaan merupakan sumber air yang paling tercemar akibat

kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lain.

Sumber-sumber air permukaan antara lain sungai, selokan, rawa, parit,

bendungan, danau, laut, dan air terjun. Air terjun dapat dipakai sebagai sumber

air di kota-kota besar karena air tersebut sebelumnya sudah di bendung oleh

alam dan jatuh secara gravitasi. Air ini tidak tercemar sehingga tidak

membutuhkan purifikasi bakterial.

3) Air Tanah: Ground water berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi

lalu mengalami penyaringan atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami

proses fertilisasi secara alamiah. Dengan proses-proses alami air tanah lebih

baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.

Kelebihan air tanah pertama, bebas kuman penyakit dan tidak perlu

mengalami proses purifikasi atau penjernihan. Kedua, persediaan air tanah juga

cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun.

Kerugian atau kelemahan air tanah mengandung zat-zat mineral semacam

magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi yang dapat menyebabkan

kesadahan air.

Page 27: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

14

2.1.4.3 Syarat-Syarat Air Bersih

Kelayakan air dapat diukur secara kualitas dan kuantitas. Menurut

Kusnaedi (2004) syarat-syarat kualitas air bersih antara lain(18):

1. Syarat Fisik: Persyaratan fisik untuk air bersih: airnya jernih tidak keruh,

tidak berwarna, rasanya tawar, tidak berbau, suhunya normal (20 – 260C),

tidak mengandung zat padatan.

2. Syarat Kimia: Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia

antara lain pH netral, tidak mengandung zat kimia beracun, tidak

mengandung garam-garam atau ion-ion logam, kesadahan rendah, tidak

mengandung bahan kimia anorganik.

3. Syarat Biologis: Air tidak boleh mengandung Coliform. Air yang telah

mengandung golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran

manusia (Sutrisno, 2004). Berdasarkan PERMENKES RI

No.416/MENKES/PER/IX1990, persyaratan bakteriologis air bersih adalah

dilihat dari Coliform tinja per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum

yang diperoleh adalah 50.

2.1.4.4 Menggunakan Air Bersih

Penyakit diare merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan

dan air yang tercemar oleh bakteri patogen. Keluarga dapat mengurangi risiko

diare dengan menggunakan air bersih yang tersedia dan melindunginya dari

kontaminasi baik dari sumbernya maupun di rumah. Sumber air bersih yang

memenuhi syarat adalah paling sedikit jaraknya 10 meter dari sumber pencemar

seperti penampungan air kotor, tempat pembuangan sampah, jamban atau

kakus.(18)

Menurut Depkes RI (2007) kegiatan yang dapat dilakukan keluarga dalam

menggunakan air bersih adalah(20)

1. Mengambil air dari sumber air yang bersih

2. Menempatkan air di tempat penampungan air bersih

3. Wadah penyimpanan air harus tertutup dan sering dibersihkan

4. Pengambilan air menggunakan gayung yang bersih

5. Memasak air sampai mendidih sebelum diminum

Page 28: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

15

6. Menggunakan alat-alat minum yang bersih

2.1.5 Pembuangan Kotoran Manusia

Jamban atau kakus adalah tempat pembuaangan kotoran manusia berupa

tinja dan air seni. Kotoran manusia merupakan semua benda atau zat yang tidak

dipakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh.(2,9)

Pembuangan tinja secara layak merupakan kebutuhan kesehatan yang

paling diutamakan. Pembuangan tinja yang tidak baik dan sembarangan dapat

mengkontaminasi pada air, tanah, atau menjadi sumber infeksi dan akan

mendatangkan bahaya bagi kesehatan contohya tifoid, paratifoid, disentri, diare,

kolera, penyakit cacing, hepatitis viral dan sebagainya.(17,19)

Untuk mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka

pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik serta pembuangan

kotoran harus di jaman yang sehat.(19)

2.1.5.1 Persyaratan Jamban

Menurut Notoatmodjo (2007) jamban yang sehat untuk membuang kotoran

haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan diantaranya sebagai berikut :(2,9)

1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut

2. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya

3. Tidak mengotori air tanah di sekitarnya

4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang-

binatang lainnya

5. Tidak menimbulkan bau

6. Mudah digunakan dan dipelihara

7. Sederhana desainnya

8. Murah

9. Dapat diterima oleh pemakainya

Menurut Depkes RI (2007) jamban yang memenuhi syarat adalah(20)

1. Kotoran tidak mencemari permukaan tanah, air tanah dan air permukaan

2. Cukup terang

3. Tidak menjadi sarang serangga (nyamuk, lalat, lipan, dan kecoa)

Page 29: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

16

4. Selalu dibersihkan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap

5. Cukup lobang angin

6. Tidak menimbulkan kecelakaan

2.1.6 Cuci Tangan

Menurut Depkes RI (2009) cuci tangan pakai sabun merupakan tindakan

sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air yang

mengalir dan sabun untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun adalah upaya pencegahan

penyakit.(21,23)

Waktu yang tepat untuk mencuci tangan: sebelum makan, sesudah

membersihkan buang air besar anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum

memegang bayi, sesudah buang air besar, setelah bermain di tanah, lumpur, atau

tempat kotor, dan setelah bersin atau batuk.(21,23)

Manfaat mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun adalah tangan

menjadi bersih dan bebas kuman serta mencegah penularan penyakit seperti diare,

kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit kulit, influenza, dan flu burung.(21,23)

2.1.6.1 Langkah-Langkah Mencuci Tangan Dengan Benar(21)

1. Membasahi tangan dengan air dibawah keran air atau air mengalir.

2. Mengambil sabun secukupnya untuk seluruh tangan.

3. Menggosok kedua telapak tangan sampai ke ujung jari jemari.

4. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri (atau

sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara

tangan kanan dan kiri. Lakukan sebaliknya.

5. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling

mengunci.

6. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan

berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.

7. Menggosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan

gerakan ke depan, ke belakang, dan berputar. Lakukan sebaliknya.

Page 30: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

17

8. Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan

gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.

9. Membersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.

10. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan

keran air, tutup keran air dengan tissue.

2.1.7 Membuang Sampah Pada Tempatnya

Sampah merupakan limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bisa

membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering. Sampah sejenis ini

disebut sampah organik dan tidak membusuk seperti plastik wadah pembungkus

makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu disebut

jenis sampah anorganik.(23)(24) Sampah yang tidak membusuk ini bisa diolah atau

digunakan kembali, sehingga tidak membahayakan bagi lingkungan dan

masyarakat serta mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.(22,23)

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dan benar sangat disuka binatang-

binatang seperti lalat, kecoa, tikus, dan anjing. Dari binatang-binatang ini akan

timbul banyak penyakit seperti demam berdarah, disentri, typus, dan

sebagainya.(22) Akibat buang sampah sembarangan dapat menimbulkan air

tergenang dan becek, sehingga menjadi sumber penyakit, banjir, dan pencemaran

lingkungan.(23)

2.1.7.1 Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan

berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Pembagian sampah berupa, sampah organik mudah membusuk (garbage), sampah

organik tak membusuk (rubbish), sampah sisa abu pembakaran penghangat rumah

(ashes), sampah bangkal binatang (dead animal), sampah sapuan jalan (street

sweeping), dan sampah buangan sisa konstruksi (demolitian waste).(22,23)

Dengan berkembangnya dunia usaha maka sampah dapat dikelola melalui

pendekatan 3R (Reduce, Reuse, dan Recyle)(22,23):

Page 31: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

18

1. Reduce: Merupakan pengelolaan sampah dengan cara mengurangi volume

sampah itu sendiri.

2. Reuse: Merupakan pengelolaan sampah dengan cara menggunakan kembali

sampah yang ada untuk keperluan yang sama atau fungsinya yang sama.

3. Recyle: Merupakan pengelolaan sampah dengan cara pemanfaatan limbah

melalui pengelolahan fisik atau kimia untuk menghasilkan produk yang sama

atau produk yang lain.

2.1.8 Tidak Merokok Di Tempat Umum

Pengendalian asap rokok yang berbahaya bagi kesehatan antara perokok

aktif maupun perokok aktif sangat penting dilaksanakan. Hak untuk menghirup

udara bersih tanpa paparan asap rokok telah menjadi perhatian dunia, karena dari

data WHO (2004) melaporkan sudah mencapai 5 juta kasus kematian setiap

tahunnya dan 70% terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia

menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China

dan India.(24)

Masalah merokok masih menjadi masalah nasional yang perlu secara terus

menerus diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek

permasalah dalam kehidupan yaitu aspek ekonomi, sosial, politik, utamanya aspek

kesehatan.(24)

Menurut pedoman kawasan merokok diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak

tinggal bersama dengan perokok dan terpapar pada asap rokok di lingkungannya.

Maka anak tersebut dikatakan sebagai perokok pasif. Salah satu faktor yang

ditimbulkan oleh Asap rokok terkena bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah,

asma, kelambatan pertumbuhan paru.(24)

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan

dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,

mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau.(24)

Kawasan untuk merokok adalah ruangan yang diperuntukkan khusus untuk

kegiatan merokok yang berada di dalam KTR. Salah satu landasan hukum dalam

pengembangan KTR adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun

Page 32: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

19

1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan pemerintah Republik

Indonesia nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara.(24)

Tujuan penetapan KTR adalah menurunkan angka kesakitan dan/atau

angka kematian dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat,

meningkatkan produktivitas kerja yang optimal, mewujudkan kualitas udara yang

sehat dan bersih, bebas dari asap rokok, menurunkan angka perokok dan mencegah

perokok pemula, serta mewujudkan generasi muda yang sehat.(24)

Sarana KTR adalah di fasilitas pelayanan kesehatan, tempa proses belajar

mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, sarana angkutan umum, tempat

kerja, dan tempat umum lain.(24)

2.1.9 Tidak Meludah Sembarangan

Air liur atau ludah atau saliva adalah cairan tubuh yang terdapat di mulut.

Sebenarnya cairan ini sangat bermanfaat bagi metabolisme tubuh karena

membantu mulut tetap lembap dan membantu pencernaa. Air liur juga berfungsi

untuk membersihkan makanan dari lapisan mulut dan membantu menumbuhkan

lapisan gigi yang rusak. Namun dalam kondisi tertentu air liur atau ludah juga

ternyata bisa menularkan penyakit. Ada beberapa bakteri atau virus penyakit yang

hidup di air liur misalnya influenza, batuk, tuberculosis (TBC), herpes, hingga

hapatitis B. Adapun cara penularan melalui ludah bisa terjadi secara kontak

langsung seperti saat berciuman, saat orang lain meludah, dan melalui udara.(25,26)

Air liur mengandung 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan protein.

Konsentrasi NaCl (garam) pada air liur hanya sepertujuh dari konsentrasinya di

plasma. Protein air liur yang terpenting adalah amilase, mukus, dan lisozim.(24,26)

Page 33: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

20

2.2 Kerangka Teori

Derajat kesehatan dipengaruhi

Faktor perilaku Faktor Keturunan

Faktor Lingkungan

Faktor pelayanan kesehatan

Faktor predisposis

Faktor kemungkinan

Faktor pendorong

Pengetahuan Sikap

Paradigma sehat

Lingkungan sehat

Perilaku sehat

Pelayanan kesehatan

Program PHBS

Di rumah tangga

Di tempat umum

Di sekolah

Ø Menggunakan air bersih

Ø Menggunakan jamban

Ø Membuang sampah pada tempatnya

Ø Tidak merokok di tempat umum

Ø Tidak meludah sembarangan

Page 34: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

21

2.3 Kerangka Konsep

2.4 Definisi Operasional

Variable Definisi Alat ukur dan cara

ukur

Kategori /

hasil ukur

Skala

Pengetahuan

tentang

perilaku

hidup bersih

dan sehat

Hasil tahu setelah orang

melakukan penginderaan

terhadap suatu objek

tertentu.

Diukur menggunakan

kuesioner tentang

tingkatan pengetahuan

yang terdiri dari 16

pertanyaan dengan

jawaban skor:

• Benar: 1

• Salah: 0

1. Baik, skor

12 - 16

2. Sedang,

skor 8 - 11

3. Rendah,

skor 0 - 7

Ordinal

Sikap tentang

perilaku

hidup bersih

dan sehat

Sikap mahasiswa/i dalam

menanggapi pernyataan

tentang segala aspek yang

mencakup perilaku hidup

bersih dan sehat

Diukur menggunakan

kuesioner yang terdiri

dari 15 pernyataan

dengan jawaban skor:

• Sangat setuju: 4

• Setuju: 3

• Tidak setuju: 2

• Sangat tidak setuju:

1

1. Baik,

38 - 60

2. Buruk,

< 37

Ordinal

Pengetahuan

Sikap

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Menggunakan air bersih2. Menggunakan jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya4. Tidak merokok di tempat umum5. Tidak meludah sembarangan

Page 35: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang menggunakan

desain cross sectional (potong lintang) untuk mengetahui hubungan pengetahuan

dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada mahasiswa FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu penelitian adalah pada Maret -

Oktober 2015.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah 977 mahasiswa yang merupakan empat

program studi yang ada di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3.2 Kriteria sample

i. Kriteria Inklusi

a. Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan

b. Mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2012, 2013, dan 2014

ii. Kriteria Eksklusi

b. Mahasiswa dan mahasiswi yang menolak menjadi reponden

3.3.3 Pemilihan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah jenis probability

sampling dengan metode cluster.

Dilakukan pendataan jumlah mahasiswa/i Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan dari semua program studi dan dari semua jumlah kelas. Kemudian

dilakukan randomisasi dengan metode cluster.

Page 36: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

23

3.3.4 Besar Sampel

Berdasarkan jenis penelitian yang merupakan penelitian kategorikal dan

menggunakan teknik simpel random sampling, maka rumus yang digunakan yaitu:

Zα = 1,96 Zβ = 1,28

P1 = 0,72 P2 = 0,91

P = (P1 + P2)/2 = 0,815 Q = 1 – P = 0,185

Q1 = 1 – P1 = 0,28 Q2 = 1 – P2 = 0,09

Keterangan:

Zα = Deviat baku normal untuk α

Zβ = Deviat baku normal untuk β

α = Tingkat kemaknaan sebesar 5%

β = Power penelitian sebesar 90%

𝑛 =(zα 2PQ+ zβ P1Q1+ P2Q2)!

(P1− P2)!

𝑛 =(1,96 2 x 0,815 x 0,185+ 1,28 0,72 x 0,28 + (0,91 x 0,09)!

(0,72− 0,91)!

𝑛 = 85,59544612

Jadi berdasarkan rumus diatas jumlah minimal sampel adalah 85,59544612

dibulatkan menjadi 86 responden. Namun pada penelitian ini, peneliti mengambil

100 responden.

Page 37: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

24

3.4 Cara Kerja Penelitian

Kuesioner development dari sumber: Pedoman PHBS Kegawatdaruratan, buku penuntun hidup sehat, rencana strategis kemenkes, internet.

Persetujuan pembimbing

Mengolah data di SPSS versi 22

Follow up melalui PJ

Menyebarkan link kuesioner

Setelah menadapat kelas responden langsung memilih PJ dari perwakilan kelas

Didapatkan hasil 10 kelas: Kesehatan Masyarakat 2013 Ilmu Keperawatan 2012 Ilmu Keperawatan 2013 20Farmasi 2012 Farmasi 13 Farmasi 2014 Pendidikan Dokter 2013 Pendidikan Dokter 2014

Melakukan teknik Cluster Sampling

Perhitungan dengan cara: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

= 10 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Mendapatkan jumlah populasi dan jumlah kelas responden Mahasiswa/i FKIK

Mengumpulkan data responden Mahasiswa/i FKIK

Perhitungan besar sampel

Buat kuesioner di Google drive: https://docs.google.com/forms/d/1BsdaIH-mSNqbWmnRWv4jTx7pGobmrpR8yHU_gN76MDU/viewform

Page 38: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

25

3.4.1 Tahapan pembuatan kuesioner secara mandiri

3.5 Manajemen Data

3.5.1 Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada semua

responden melalui google drive. Kuesioner berisi beberapa pertanyaan yang telah

dijawab oleh responden berdasarkan pengetahuan dan sikap yang meraka ketahui.

Data yang sudah dijawab oleh responden akan masuk ke gmail pribadi peneliti.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat dari penelitian ini adalah sejumlah kuesioner yang

dibagikan kepada responden yang berisi:

a. Enam belas pertanyaan tentang pengetahuan terhadap perilaku hidup bersih

dan sehat

b. Lima belas pernyataan tentang sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat

c. Empat belas pernyataan tentang perilaku terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat

3.5.3 Uji validitas

Uji validitas kuesioner pada penelitian ini berfungsi untuk mengetahui

apakah kuesioner yang digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur sebelum

dilakukannya pengambilan data sehingga kuesioner tersebut memiliki kualitas

yang baik. Hasil dari uji validitas adalah menentukan mana item kuesioner yang

Revisi kuesioner 1 Mengetahui tentang PHBS

Membuat pertanyaan dengan referensi dan pedoman PHBS

Jadi kuesioner 1 validasi

Evaluasi kuesioner 1

Kuesioner final Mencari dan membaca sumber-sumber yang berkaitan dengan

penelitian

Page 39: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

26

valid dan kurang valid. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menentukan

apakah alat ukur yang digunakan dapat konsisten di semua responden.

Uji validitas dilakukan pada 49 mahasiswa program studi pendidikan

dokter FKIK angkatan 2012 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari jumlah total

didapatkan jumlah perempuan sebanyak 37 orang dan laki-laki sebanyak 13 orang

dengan rata-rata usia yaitu usia 20 tahun. Dengan sebelumnya juga sudah di ujikan

pada mahasiswa program studi kesehatan masyarakat FKIK angkatan 2013 di

Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan 30 mahasiswa.

Suatu item dikatakan valid baik ketika hasil Pearson Correlation lebih

besar dari koefisien kolerasi sederhana (tabel r). Tabel r yang digunakan pada

pengujian ini adalah 0,281 karena N=49 dengan tingkat signifikan 5%.

Dari hasil uji validasi pada item kuesioner yang ditanyakan khusus pada

penelitian ini, didapatkan beberapa item yang validitasnya kurang, yaitu item

pengetahuan nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, item sikap nomor 1, 6, 7,

13, dan item perilaku nomor 8, 13, 14. Hal tersebut bisa dikarenakan pertanyaan

yang dibuat sulit di mengerti oleh responden sehingga berpengaruh kepada

jawaban responden atau jawaban dari responden yang kurang bervariasi. Hasil

yang validitasnya kurang valid dilakukan modifikasi kembali yang dibantu oleh

ahli.

3.5.4 Pengolahan Data

Kuesioner penelitian yang sudah diisi oleh mahasiswa/i FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dikumpulkan menjadi satu. Data yang sudah terkumpul dari

responden diperiksa terlebih dahulu. Setelah diperiksa dilakukan penyaringan

berdasarkan kriteria penelitian untuk jawaban kuesioner. Selanjutnya, data yang

sudah diberikan penilaian diinput kedalam komputer dan dilakukan pembersihan

data dari berbagai macam perancu dan kesalahan. Setelah data sudah benar-benar

bersih dilakukan analisis dan pengolahan data menggunakan program computer

software SPSS for windows version 22.0.

3.5.5 Analisis Statistik

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program computer software

SPSS for windows version 22.0. Analisis statistik menggunakan uji non-parametrik

Page 40: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

27

dikarenakan data berskala pengukuran kategorikal. Uji statistik yang dilakukan

adalah Chi-Square.

3.5.5.1 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari

variabel independen dan variabel dependen. Keseluruhan data yang ada dalam

kuesioner diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.5.5.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen dengan menggunakan analisis uji Chi-square

untuk hipotesis kategorik tidak berpasangan.

Syarat uji Chi-square adalah sel yang mempunyai nilai expected kurang

dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Bila syarat uji Chi-square tidak terpenuhi

maka akan digunakan uji Fisher untuk tabel 2 x 2.

Melalui uji statistik Chi-square akan diperoleh nilai p, dimana dalam

penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua

variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 yang berarti Ho

ditolak dan Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p >

0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

Page 41: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Univariat

Variabel – variabel yang terdapat pada penelitian ini terlebih dahulu

dideskripsikan dengan analisis univariat yang hasilnya nanti memberikan

gambaran umum mengenai responden.

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, dan

karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, dan program studi, angkatan.

Sedangkan variabel terikat adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Penelitian ini dilakukan pada 100 responden dan jumlah tersebut sudah memenuhi

batas minimal sampel untuk penelitian ini yaitu 86 responden.

4.1.1 Gambaran Karakteristik responden

Gambaran karakteristik responden pada penelitian ini yaitu sebaran

responden berdasarkan jenis kelamin, program studi, dan angkatan.

Tabel 4.1 Sebaran karakteristik responden (N=100)

Variabel Kategori N %

Jenis kelamin Laki-laki 11 11,0

Perempuan 89 89,0

Program Studi Kesehatan Masyarakat 30 30,0

Ilmu Keperawatan 20 20,0

Farmasi 30 30,0

Pendidikan Dokter 20 20,0

Angkatan 2012 20 20,0

2013 60 60,0

2014 20 20,0

Page 42: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

29

Dalam tabel 4.1 didapatkan jumlah laki-laki sebanyak 11 responden

(11,0%) dengan lebih banyak pada jenis kelamin perempuan sebesar 89 responden

(89,0%).

Program studi responden yang terbagi menjadi empat kelompok yaitu

Kesehatan Masyarakat sebanyak 30 responden (30,0%), Ilmu Keperawatan

sebanyak 20 responden (20,0%), Farmasi sebanyak 30 responden (30,0%), dan

Pendidikan Dokter sebanyak 20 responden (20,0%).

Pada tabel 4.1 angkatan yang diambil untuk menjadi responden adalah

angkatan 2012 sebanyak 20 responden (20,0%), angkatan 2013 sebanyak 60

responden (60,0%), dan angkatan 2014 sebanyak 20 responden (20,0%).

4.1.2 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan

sehat pada responden

Tabel 4.2 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan

sehat pada responden (N=100)

Variabel Kategori N %

Pengetahuan Baik 58 58,0

Sedang 38 38,0

Rendah 4 4,0

Sikap Baik 99 99,0

Buruk 1 1,0

Perilaku Baik 21 21,0

Sedang 67 67,0

Buruk 12 12,0

Dari tabel 4.2 didapatkan bahwa pengetahuan baik pada responden

mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 58 responden (58,0 %) lebih

banyak dibandingkan pengetahuan sedang sebanyak 38 responden (38,0 %) dan

pengetahuan rendah sebanyak 4 responden (4,0 %).

Page 43: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

30

Pada variabel sikap mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang

mempunyai sikap baik sebanyak 99 responden (99,0 %) dan sikap buruk sebanyak

1 responden (1,0 %).

Pada perilaku hidup bersih dan sehat didapatkan perilaku baik sebanyak 21

responden (21,0%), perilaku sedang sebanyak 67 responden (67,0%), dan perilaku

buruk sebanyak 12 responden (12,0%).

4.2 Analisis Bivariat

4.2.1 Hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat

Tabel 4.3 Hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat

Pengetahuan

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) Total

Baik-

Sedang

Buruk

N % N % N %

Baik – Sedang 85 85,0 11 11,0 96 96,0

Rendah 3 1,0 1 1,0 4 4,0

Total 88 88,0 12 12,0 100 100,0

p-value = 0,405

Dari tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa yang memiliki pengetahuan baik

hingga sedang terhadap PHBS baik hingga sedang adalah 85,0% dan yang

memiliki pengetahuan rendah terhadap PHBS baik hingga sedang adalah 3,0%.

Sedangkan yang memiliki pengetahuan baik hingga sedang terhadap PHBS yang

buruk adalah 11,0% dan pengetahuan rendah terhadap PHBS yang buruk adalah

1,0%.

Hasil analisis data pada tabel 4.4 didapatkan nilai p-value = 0,405 yang

artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap

PHBS.

Page 44: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

31

4.2.2 Hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat

Tabel 4.4 Hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat

Sikap

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) Total

Baik-

Sedang

Buruk

N % N % N %

Baik 87 87,0 12 12,0 99 99,0

Buruk 1 1,0 0 0 1 1,0

Total 88 88,0 12 12,0 100 100,0

p-value = 1,000

Dari tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa yang memiliki sikap baik terhadap

PBHS baik hingga sedang adalah 87,0% dan sikap buruk terhadap PHBS baik

hingga sedang adalah 1,0%. Sedangkan sikap baik terhadap PHBS yang buruk

adalah 12% dan sikap buruk terhadap PHBS buruk adalah 0%.

Hasil analisis data pada tabel 4.5 didapatkan nilai p-value = 1,000 yang

artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap PHBS.

Page 45: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

32

4.3 Pembahasan

4.3.1 Analisis Univariat

4.3.1.1 Gambaran karakteristik responden

Pada tabel 4.1 sebaran karakteristik responden dengan variabel jenis

kelamin didapatkan 89% jenis kelamin perempuan, yakni lebih banyak

dibandingkan jenis kelamin laki-laki. Perbedaan yang signifikan ini disebabkan

banyaknya responden perempuan yang mengisi kuesioner dan salah satu program

studi yaitu ilmu keperawatan.

Pada tabel 4.1 sebaran karakteristik responden dengan variable angkatan

didapatkan angkatan 2013 sebanyak 60 responden ini disebabkan hasil

randomisasi yang menyatakan angkatan 2013 ada pada setiap program studi dan

untuk progran studi Kesehatan Masyarakat seluruh responden adalah

mahasiswa/mahasiswi angkatan 2013.

4.3.1.2 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat

pada responden

Pada tabel 4.2 gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan

sehat pada responden didapatkan hasil variabel pengetahuan dengan kategori baik

sebanyak 58,0%, variabel sikap dengan kategori baik sebanyak 99,0%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa mahasiswa/i FKIK sudah

mendapatkan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang baik.

Hingga berdampak kepada sikap dan perilaku mahasiswa/i terhadap perilaku hidup

bersih dan sehat.

4.3.2 Analisis Bivariat

4.3.2.1 Hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat

Dari tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa yang memiliki pengetahuan baik

hingga sedang terhadap PHBS baik hingga sedang adalah 85,0% dan yang

memiliki pengetahuan rendah terhadap PHBS baik hingga sedang adalah 3,0%.

Sedangkan yang memiliki pengetahuan baik hingga sedang terhadap PHBS yang

buruk adalah 11,0% dan pengetahuan rendah terhadap PHBS yang buruk adalah

1,0%.

Page 46: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

33

Hasil analisis data pada tabel 4.4 didapatkan nilai p-value = 0,405 yang

artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap

PHBS.

Hal ini tidak sejalan dengan teori Erfandi pada tahun 2009 yang

menyatakan semakin tinggi pendidikan, maka ia akan mudah menerima hal-hal

baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Karena responden

pada penelitian ini memliki pengetahuan yang sama baik secara teori maupun

praktek pendidikan, sehingga dimungkinkan tingkat pendidikan tidak terlalu

mempengaruhi hasil penelitian.(27)

Dan juga sejalan dengan pernyataan Rogers dalam Sari S. pada tahun 2006

yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang

sangat penting bagi terbentuknya perilaku, dan perilaku yang didasari pengetahuan

akan bertahan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

pengetahuan.(28)

4.3.2.2 Hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat

Dari tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa yang memiliki sikap baik terhadap

PBHS baik hingga sedang adalah 87,0% dan sikap buruk terhadap PHBS baik

hingga sedang adalah 1,0%. Sedangkan sikap baik terhadap PHBS yang buruk

adalah 12% dan sikap buruk terhadap PHBS buruk adalah 0%.

Hasil analisis data pada tabel 4.5 didapatkan nilai p-value = 1,000 yang

artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap PHBS.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sari S pada tahun 2005 yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan

perilaku hidup bersih dan sehat responden dengan tingkat keeratan hubungan

dengan tindakan.(28)

Page 47: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

34

4.3 Kelebihan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan pada

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pembuatan kuesioner dalam penelitian ini dilakukan secara mandiri yang

dibantu oleh pakar. Penyebaran kuesioner dimasukan kedalam software yaitu

google drive yang dapat diisi dengan online melalui alat elektronik berupa alat

komunikasi, laptop, atau tablet.

4.4 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan kuesioner, sehingga data yang

didapatkan dari kuesioner adalah subjektif.

2. Kuesioner yang dilakukan secara development ini seharusnya diuji

validitasnya secara berkala dengan jumlah responden yang bermacam-macam

sehingga didapatkan pertanyaan-pertanyaan yang valid secara statistik dan

mengarah pada rumusan masalah pada penelitian.

Page 48: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015 memiliki pengetahuan dan

sikap yang sedang hingga baik terhadap PHBS.

2. Terdapat hubungan yang tidak bermakna (p-value = 0,405) antara pengetahuan dan

PHBS 3. Terdapat hubungan yang tidak bermakna (p-value = 1,000) antara sikap dan PHBS

5.2 SARAN

1. Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan kembali dengan sasaran yang

berbeda dan jumlah sampel yang ditambahkan sehingga dapat diketahui

apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap PHBS pada

mahasiswa.

2. Sebaiknya penelitian ini dapat dilanjutkan kembali dengan membandingkan

antara mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non-kesehatan di Universitas

syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 49: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

36

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan. Presiden Republik Indonesia.

2. Notoatmojo, S. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:

Rienika Cipta; 2007

3. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Sebelas Maret

Fakultas Kedokteran. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Surakarta: Bagian

Field Lab; 2013

4. Green, L. Kreutzer, M. Health Promoting Planning an Educational and

Environmental Approach. 2nd Edition. Mayfield Publishing; 2000

5. UNICEF, WHO, UNESCO, UNFPA, UNDP, UNAIDS, WFP, dan The

World Bank. Penuntun Hidup Sehat. Jakarta: UNICEF Indonesia, 2010

6. PEMENKES RI. No.2269/MENKES/PER/XI/2011. Pedoman Pembinaan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). KEMNKES RI Tahun 2011.

7. Riset Kesehatan Dasar. Laporan Hasil Riset Kesehaan Dasar

(RISKESDAS) Nasional 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2008

8. Seni, S.S, Mariana, D.C.L, Ribka, L. Sikap Terhadap Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat Pada Mahasiswa STIKES Citra Husada Mandiri Kupang

Tahun 2010. Kupang: MKM Vol. 05 No. 1. 01 Desember 2010; 2010

9. Notoatmojo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka

Cipta; 2010

10. Kusmayadi, D.D. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Penjamah Makanan

dan Minuman (Pekerja Kantin) Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Di Kantin UPN ‘Veteran’Jakarta Tahun 2011. [skirpsi]. Jakarta:

Perpustakaan UPNVJ; 2011

11. Azwar, S. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi II. Yogyakarta:

pustaka Pelajar; 2005

12. Teori H. L. Blum. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan.

1974

Page 50: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

37

13. Adri D.S. Perbandingan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Murid Tentang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Sekolah Dasar Yang Memiliki dan

Yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Kecamatan Medan

Baru Tahun 2013 [skripsi]. Sematera Utara: Fakultas Kesehatan

Masyarakat. Universitas Sumatera Utara; 2013

14. Albar. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Petugas Puskesmas.

Sumatera Utara: Dinas Kesehatan Profinsi Sumatera Utara; 2003

15. Dachroni. Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Di Tatanan Tempat-Tempat Umum. Sumatera Utara: Dinas Kesehatan;

2002

16. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Manajemen PHBS

Menuju Kabupaten/Kota sehat. Jakarta: Depkes RI; 2002

17. Chandra, Budiman. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC; 2007

18. Kusnaedi. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum.

Jakarta: Puspa Swara; 2004

19. Lely, H.S. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dengan

Kejadian Diare Di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011

[Skripsi]. Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara; 2011

20. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Paket Pelatihan Kader

Kesehatan dan Tokoh Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Siaga.

Jakarta: Depkes RI; 2007

21. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Penyelenggaraan

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Jakarta: Depkes RI; 2009

22. Politeknik Kesehatan KEMENKES Makassar. Makalah Promsi Kesehatan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Keperawatn Gigi Makassar. Makassar;

2014/2015

23. KEMENKES RI dan Unicef. 10 Pesan Hidup Sehat Dalam Kedaruratan

[Internet]. 2015 [diakses pada September 2015]. Tersedia pada:

http://www.unicef.org/indonesia/id/PHSDalamKedaruratan.pdf

Page 51: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

38

24. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengembangan

Kawasan Tanpa Rokok. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010

25. Futuready Kesehatan. Bahaya Meludah Sembarangan [Internet]. [diakses

pada September 2015]. Tersedia pada:

https://www.futuready.com/artikel/kesehatan/bahaya-meludah-

sembarangan

26. Sherwood, L. Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem. BAB Sistem Saluran

Pencernaan. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2011

27. Denti, A.B. Tingkat Pengetauan Remaja Tentanng Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) Pada Pelajar Kelas XI Di SMA Negeri 8 Surakarta

Tahun 2014. [Skripsi]. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma

Husada; 2014

28. Sari S. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Personal Higine

Anak Jalanan Bimbingan Rumah Singgah YMS Bandung. [Skripsi].

Bandung: keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Padjadjaran; 2006

Page 52: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

39

Lampiran 1

Hasil Uji Statistik

ANALISIS UNIVARIAT 4. Sebaran karakteristik responden Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 11 11,0 11,0 11,0

2 89 89,0 89,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

ProgramStudi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 30 30,0 30,0 30,0

2 20 20,0 20,0 50,0

3 30 30,0 30,0 80,0

4 20 20,0 20,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

angkatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 20 20,0 20,0 20,0

2 60 60,0 60,0 80,0

3 20 20,0 20,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 53: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

40

5. Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat pada

responden

Pengetahuan koding

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 58 58,0 58,0 58,0

sedang 38 38,0 38,0 96,0

rendah 4 4,0 4,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sikap koding

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 99 99,0 99,0 99,0

buruk 1 1,0 1,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Perilaku koding

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 21 21,0 21,0 21,0

sedang 67 67,0 67,0 88,0

buruk 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 54: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

41

ANALISIS BIVARIAT

3. Hubungan program studi responden dengan perilaku hidup bersih dan

sehat ProgramStudi * perilaku kod2 Crosstabulation

perilaku kod2

Total baik-sedang buruk

ProgramStudi 1 Count 27 3 30

Expected Count 26,4 3,6 30,0

% of Total 27,0% 3,0% 30,0%

2 Count 20 0 20

Expected Count 17,6 2,4 20,0

% of Total 20,0% 0,0% 20,0%

3 Count 25 5 30

Expected Count 26,4 3,6 30,0

% of Total 25,0% 5,0% 30,0%

4 Count 16 4 20

Expected Count 17,6 2,4 20,0

% of Total 16,0% 4,0% 20,0%

Total Count 88 12 100

Expected Count 88,0 12,0 100,0

% of Total 88,0% 12,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4,672a 3 ,197

Likelihood Ratio 6,830 3 ,078

Linear-by-Linear Association 2,044 1 ,153

N of Valid Cases 100

a. 4 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 2,40.

Page 55: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

42

4. Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat pengetahuan kod2 * perilaku kod2 Crosstabulation

perilaku kod2

Total baik-sedang buruk

pengetahuan kod2 baik-sedang Count 85 11 96

Expected Count 84,5 11,5 96,0

% of Total 85,0% 11,0% 96,0%

rendah Count 3 1 4

Expected Count 3,5 ,5 4,0

% of Total 3,0% 1,0% 4,0%

Total Count 88 12 100

Expected Count 88,0 12,0 100,0

% of Total 88,0% 12,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,667a 1 ,414 Continuity Correctionb ,001 1 ,975 Likelihood Ratio ,536 1 ,464 Fisher's Exact Test ,405 ,405

Linear-by-Linear Association ,660 1 ,417 N of Valid Cases 100

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,48.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 56: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

43

sikapkoding * perilaku kod2 Crosstabulation

perilaku kod2

Total baik-sedang buruk

sikapkoding baik Count 87 12 99

Expected Count 87,1 11,9 99,0

% of Total 87,0% 12,0% 99,0%

buruk Count 1 0 1

Expected Count ,9 ,1 1,0

% of Total 1,0% 0,0% 1,0%

Total Count 88 12 100

Expected Count 88,0 12,0 100,0

% of Total 88,0% 12,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square ,138a 1 ,711 Continuity Correctionb ,000 1 1,000 Likelihood Ratio ,257 1 ,612 Fisher's Exact Test 1,000 ,880

Linear-by-Linear Association ,136 1 ,712 N of Valid Cases 100

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,12.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 57: P ENGETAHUAN , SIKAP , PERILAKU HIDUP BERSIH ......vii ABSTRAK Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih d an Sehat (PHBS) Pada

44

Lampiran 2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Irma Sari Muliadi.

Tempat, tanggal lahir : Medan, 21 Juli 1994.

Alamat : Perum Jaya Ratu Jln. Teratai No. 41, RT/RW 003/011,

Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota

Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

No. HP : 08111741716

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. TK Kartini Medan (1997-1998)

2. TK Soraya Pondok Gede Permai, Bekasi (1998-1999)

3. SDN Wibawa Mukti 03 Bekasi (2000-2001)

4. SDS Angkasa IX Halim Perdana Kusuma

Jakarta Timur (2001-2006)

5. SMPN 81 Jakarta Timur (2006-2009)

6. SMAS Global Islamic School Jakarta Timur (2009-2012)

7. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tang,Sel (2012-Sekarang)