Click here to load reader

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK).pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)

Dora Pradesa, S. Ked

Pembimbing:dr. Syabriansyah, Sp. THT-KLOtitis Media Supuratif Kronik (OMSK)Laporan Kasus

Pemeriksaan FisikTanda vital dalam batas normalStatus generalisata dalam batas normal

Resume Pasien mengeluh keluar cairan lengket berwarna putih dari telinga kanan sejak 2 minggu yang lalu, tapi tidak disertai darah, cairan keluar setiap hari, dan paling banyak keluar pada pagi hari. Tidak ada riwayat demam tinggi, anak tidak gelisah dan dapat tidur tenang. Selain itu ibu pasien juga mengatakan bahwa telinga kiri dan kanan pasien 2 tahun yang lalu juga pernah mengeluarkan cairan yangb sama namun sekarang sudah tidak lagi.

Pasien mengeluh keluar cairan lengket berwarna putih dari telinga kanan sejak 2 minggu yang lalu, tapi tidak disertai darah, cairan keluar setiap hari, dan paling banyak keluar pada pagi hari. Tidak ada riwayat demam tinggi, anak tidak gelisah dan dapat tidur tenang. Selain itu ibu pasien juga mengatakan bahwa telinga kiri dan kanan pasien 2 tahun yang lalu juga pernah mengeluarkan cairan yangb sama namun sekarang sudah tidak lagi.Sejak 1 minggu yang lalu, pasien berobat ke puskesmas dan diberi obat racikan, namun tidak ada perubahan. Pada saat ini pasien tidak pilek, batuk, ataupun demam. Pasien tidak mengalami mimisan. Nafsu makan pasien tidak mengalami penurunan. Tidak ditemukan sakit menelan pada pasien. Selama ini pasien mengeluh sering mengalami batuk pilek, tidak ada riwayat trauma, tidak ada riwayat rhinitis alergi..Dari pemeriksaan fisik pasien didapatkan tanda-tanda vital normal, status generalis normal. Dari pemeriksaan telinga, didapatkan pada telinga kanan cairan berwarna bening, encer, tidak berbau, tampak perforasi pada bagian central membran timpani telinga kanan. Dari pemeriksaan hidung dan tenggorok tidak ditemukan kelainanDIAGNOSISDiagnosis utama : Otitis Media Supuratif Kronik tipe Benigna Auris DextraDiagnosis banding : Otitis Media Serosa Kronik

PENATALAKSANAANAmoxicilyn syr 4 x 125 mgAmbroxol syr 3 x 1 cCeterizine 1 x 5 mg p.oPROGNOSISQuo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad Sanam: dubia ad bonamQuo ad functionam: dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKAANATOMI TELINGA

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)Definisi Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau yang biasa disebut congek adalah radang kronis telinga tengah dengan adanya lubang (perforasi) pada gendang telinga (membran timpani) dan riwayat keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) lebih dari 2 bulan, baik terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin serous, mukous, atau purulen.

Epidemiologi Terbanyak di negara berkembangDi Indonesia 3,8 %Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK, antara lain: terapi yang terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh pasien yang rendah (gizi kurang), dan higiene yang burukPatogenesis

Sembuh/ normalGangguan tubaFgs.tuba tetap terganggu, Infeksi (-)Tekanan negatiftelinga tengahOMEefusiPerubahan tekanan tiba-tibaAlergiInfeksi Sumbatan : Sekret Tampon TumorTuba tetap terganggu + ada infeksiOMSK tipe malignaOtitis media Efusi(OME)Otitis Media Supuratif Kronik(OMSK)Otitis Media Akut(OMA)OMSK tipe benignaSembuh sempurnaDiagnosis Anamnesis Telinga berair, penurunan pendengaran, nyeri telinga, vertigoFaktor risiko Pemeriksaan fisikPemeriksaan penunjangOtoskopi : menilai adanya perforasi membran timpaniPenala Kultur bakteriPenatalaksanaan Tipe BenignaEdukasi pasienTelinga jangan masuk air sewaktu mandiTelinga jangan dikorek-korekJangan berenangToilet telingaTujuan toilet telinga adalah membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk perkembangan mikroorganisme.Antibiotika Tipe Maligna operasiTujuan operasiMenghentikan infeksi secara permanenmemperbaiki membran timpani yang perforasimencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaranKomplikasi OtologiMastoiditis koalesenPetrositisParesis fasialisLabirinitisIntrakranial Abses ekstraduralTrombosis sinus lateralisAbses subduralMeningitisAbses otakHidrosefalus otitisPrognosis baik bila dilakukan kontrol yang baik terhadap proses infeksinya. Kematian akibat OMSK terjadi pada 18,6% pasien karena telah mengalami komplikasi intrakranial yaitu meningitis.Prognosis Pembahasan karena pasien menunjukkan manifestasi klinis otorea yaitu telinga mengeluarkan cairan sejak 2 minggu lalu serta ditemukannya perforasi membran timpani pada telinga kanan, maka pasien dapat didiagnosis menderita Otitis Media Supuratif Kronik.Faktor risiko timbulnya OMSK adalah gangguan fungsi tuba eustachius akibat infeksi hidung dan tenggorokan yang berlangsung kronik atau sering berulang, obstruksi tuba, pembentukan jaringan ikat, penebalan mukosa, polip, adanya jaringan granulasi, timpanosklerosis, OMSK juga lebih mudah terjadi pada orang yang pernah terkena penyakit telinga pada masa kanak-kanak, perforasi membran timpani persisten, terjadinya metaplasia pada telinga tengah, otitis media yang virulen, memiliki alergi, keadaan imunitas yang menurun.Pasien menderita OMSK tipe benigna karena telinga mengeluarkan sekret secara intermiten dan ditemukannya membran timpani yang mengalami perforasi sentral tanpa terbentuknya kolesteatoma, jaringan granulasi, destruksi ke tulang ataupun adanya komplikasi lain.

Anjuran pemeriksaan fungsi pendengaran dalam kasus ini adalah pemeriksaan Rinne, Weber, Swabach, dan audiometric.Tuli konduktif pada pasien diakibatkan oleh adanya cairan atau pus dalam telinga tengah yang menyebabkan gangguan pergerakan tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus, dan stapes) sehingga konduksi suara menjadi terhambat. Selain itu, sekret nasofaringeal dapat refluks ke telinga tengah sehingga clearance cavum timpani menurun. Namun pada beberapa kasus OMSK dapat menimbulkan tuli sensorineural dan tuli campur.

Daftar pustakaDjaafar ZA. Kelainan telinga tengah. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi kelima. Jakarta: FKUI, 2001. h. 49-62Adams FL, Boies LR, Higler PA. Buku Ajar Penyakit THT. 6th ed. Jakarta; Balai Penerbit FKUI; 1997Helmi. Komplikasi otitis media supuratif kronis dan mastoiditis. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi kelima. Jakarta: FKUI, 2001. h. 63-73Paparella MM, Adams GL, Levine SC. Penyakit telinga tengah dan mastoid. Dalam: Effendi H, Santoso K, Ed. BOIES buku ajar penyakit THT. Edisi 6. Jakarta: EGC, 1997: 88-118 Berman S. Otitis media in developing countries. Pediatrics. July 2006. Available from URL: http://www.pediatrics.org/Thapa N, Shirastav RP. Intrakranial complication of chronic suppuratif otitis media, attico-antral type: experience at TUTH. J Neuroscience. 2004; 1: 36-39 Available from URL: http://www.jneuro.org/Couzos S, Lea T, Mueller R, Murray R, Culbong M. Effectiveness of ototopical antibiotics for chronic suppurative otitis media in Aboriginal children: a community-based, multicentre, double-blind randomised controlled trial. Medical Journal of Australia. 2003. Available from URL: http://www.mja.com.au/Dugdale AE. Management of chronic suppurative otitis media. Medical Journal of Australia. 2004. Available from URL: http://www.mja.com.au/Miura MS, Krumennauer RC, Neto JFL. Intrakranial complication of chronic suppuratif otitis media in children. Brazillian Journal of Otorhinolaringology. 2005. Available from URL: http://www.rborl.org.br/TERIMA KASIH