Otitis Media Akut

OMAOTITIS MEDIA AKUT

Pembimbing :Dr. Daniel Widjaja, Sp. THT-KL

Presentan :Bernardus Mario Vito 2013-061-144Anastasia Michelle 2014-061-155

Anatomi Telinga

Telinga Tengah

Embriologi Kavum Timpani• Kavum timpani berasal dari endoderm yaitu kantong

faringeal pertama.• Kantong melebar ke arah lateral dan bersentuhan dengan

dasar faringeal cleft pertama• Bagian distal dari kantong yaitu resesus tubotimpani

melebar dan membentuk kavitas timpani primitif dan bagian proksimal membentuk tuba eustachius.

Sumber : Langman’s Embriology 12th Ed.

Embriologi Ossicles• Malleus dan incus berasal dari kartilago arcus faringeal

pertama.• Stapes berasal dari kartilago arcus yang ke dua.• Ossicles muncul di awal perkembangan janin namun

tetap tertananam dalam jaringan mesenkim selama 8 bulan menunggu luruhnya jaringan saat kavum melebar.


Embriologi ossicles• Saat ossicles terbebas dari mesenkim maka epitel

endoderm membentuk jaringan pengikat mirip mesenterika. Jaringan ini lalu menjadi ligamen.

• Maleus berasal dari arkus faringeal pertama maka ototnya tensor timpani di persyarafi oleh nervus trigeminal sedangkan otot stapedius dipersyarafi oleh nervus facial/


Embriologi • Pada masa akhir janin, kavum timpani melebar ke dorsal

dan membentuk tympanic antrum. Setelah lahir, epitel dari kavum timpani masuk ke tulang yang sedang berkembang yaitu prosesus mastoid dan membentuk mastoid air sacs.

• Hal inilah yang menghubungkan jika terjadi otitis media maka antrum dan sel mastoid air ikut terkena


DEFINISI• Otitis Media Akut (OMA)

inflamasi pada membran mukosa telinga tengah, termasuk cavum timpani, antrum mastoid, dan tuba Eustachius

• Akut = 0 – 3 minggu

Sumber : Ballenger’s Othorhinolaryngology Head and Neck Surgery 16th Ed.

DEFINISI• Inflamasi pada telinga tengah dengan tanda dan gejala akut

Gejala TandaDemam Otoskop untuk menilai membran

timpani dan cairan efusi

Otalgia MT ( warna, posisi, dan mobilitas) : gangguan mobilitas, MT keruh warnanya bisa juga kemerahan, bulging.

GelisahMenggaruk atau menarik telingaDisertai gejala infeksi saluran pernapasanMuntah dan diare

Sumber : Clinical Practice Guideline: The Diagnosis and Management of Acute Otitis Media (AAP)

Epidemiologi• 80% anak mengalami 1x episode OMA sebelum usia

sekolah• Survei kesehatan Indera Pendengaran 1994-1996 pada 7

provinsi di Indonesia didapatkan pervalensi seluruh usia sebesar 3,9%

• Laki-laki lebih sering daripada perempuan

ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI1. Disfungsi tuba Eustachius • Fungsi Tuba Eustachius :

• Ventilasi telinga• Proteksi• Drainage sekresi telinga tengah ke nasofaring

• Obstruksi tuba :• Mekanikal : intrinsik (infeksi, alergi) & ekstrinsik (massa)• Fungsional : penurunan tubal stiffness, gangguan sistem

pembukaan aktif


Sumber : Bailey BJ, Johnson JT, Newlands SD. Head & Neck Surgery - Otolaryngology, 4th Edition

ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI2. Infeksi• Bakteri

• 60 % : Streptococcus pneumoniae, Haemophilis influenzae• 40 % : Group A Streptococcus, Moraxella catarrhalis,

Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes• Virus : RSV

Sumber : Ballenger’s Othorhinolaryngology Head and Neck Surgery 16th Ed. Emedicine.medscape.com : Acute Otitis Media

FAKTOR RESIKO• Prematuritas, BLR• Usia muda ( peak : 6 – 36 minggu)• Riwayat keluarga• Riwayat ISPA, alergi• Gastroesophageal reflux• Gangguan sistem imun• Abnormalitas kraniofasial : Cleft palate, Down’s synd• Eksposure polutan, lingkungan padat, sosioekonomi

rendah• Kurang breastfeeding, menggunakan dot

Sumber : Clinical Practice Guideline : The Diagnosis and Management of Acute Otitis Media (AAP)

Faktor Risiko

Ramakrishnan K, Sparks RA, Berryhil W. Diagnosis and treatment of otitis media. Am Fam Physician 2007;76:1650-8, 1659-60.

MANIFESTASI KLINIS• McCornick et al (2005) 2 sistem skoring

• OM-3 : • Physical suffering : otalgia, demam• Emotional distress : iritabel, nafsu makan ↓• Limitation of activity

• ETG-5 (Ear Treatment Group Symptom Questionnaire, 5 items) : demam, otalgia, iritabilitas, nafsu makan ↓, gangguan tidur


MANIFESTASI KLINIS• Shaikh et al (2009)

• AOM-SOS (Acute Otitis Media Severity of Symptom Scale): • Ear tugging/rubbing/holding• Excessive crying• Irritability• Difficulty sleeping• Decreased activity / appetite• Fever


DIAGNOSIS• Anamnesis :

• Akut : 0 – 3 minggu• Gejala : otalgia, demam, iritabel, vomitus, diare

Gejala lainnya : otorea, vertigo, facial paralysis• Faktor resiko

• PF (Otoscopy)• Otalgia • Membran timpani : hiperemis, dapat bulging, mobilitas ↓• Dapat terjadi perforasi, purulent otorrea


DIAGNOSIS• PP :

• kultur (aspirasi) pada pasien dengan komplikasi supuratif yang berat

• Tympanocentesis :• OM pada pasien dengan otalgia berat atau toksik• Tidak merespon dengan terapi antimikroba• Onset OM pada pasien yang sudah dapat terapi antibiotik• OM yang diduga / pasti berhubungan dengan komplikasi supuratif• Newborn, neonatus, immunosupresi


Evaluasi1,4 . . .

Anamnesa demam

nyeri dalam telinga riw. batuk pilek sebelumnya gg.pendengaran anak gelisah & susah tidur tiba2 menjerit waktu tidur memegang telinga yang

sakit

Strategi Terapi6

Presentasi pertama• Menegakkan diagnosis melalui gejala dan pemeriksaan fisik

yang didapat.• Pemilihan observasi atau pemberian antibiotik• Atasi Nyeri

Gejala Persisten (48-72 jam)• Ulangi pemeriksaan telinga untuk tanda dan gejala otitis

media• Jika otitis media masih tampak mulai/ ganti terapi

antibiotik• Jika masih persisten setelah terapi antibiotik

pertimbangkan ceftriaxone, clindamycin IM atau tympanocentesis.

TATALAKSANA

AGE Otorrea with AOM

Unilateral / Bilateral AOM with Severe Symptoms

Bilateral AOM Without Otorrhea

Unilateral AOM Without Otorrhea

6 mo to 2 y

Antibiotic therapy (10h)



Antibiotic therapy or additional observation

> 2 y Antibiotic therapy Antibiotic therapy




Recommendation for Initial Management for Uncomplicated AOM

TATALAKSANAInitial Immediate or Delayed

Antibiotic TreatmentAntibiotic Treatment After 48 – 72 h of Failure of Initial Antibiotic Treatment

Recommended First Line Therapy

Alternative treatment (if Penicillin Allergy)

Recommended First Line Therapy

Alternative Treatment

• Amoxicilin (80-90 mg/kg/day in 2 divided dose)

• Amoxicilin Clavulanate (90 mg/kg/day of amoxicilin, with 6.4 mg/kg/day of clavulanate [amoxicilin to clavulanate ratio 14 : 1] in 2 divided doses)

• Cefdinir (14 mg/kg/day in 1 or 2 dose)

• Cefuroxime (30 mg/kg/day in 2 divided doses)

Cefpodoxime (10 mg/kg/day in 2 divided doses)

• Ceftriaxone (50 mg IM or IV per day for 1 or 3 day)

• Amoxicilin-Clavulanat (90 mg/kg/day of amoxilin, with 6.4 mg/kg/day of clavulanate in 2 divided dose)

• Ceftriaxone (50 mg IM or IV for 3 day)

• Ceftriaxone, 3 d Clindamycin (30-40 mg/kg/day in 3 divided dose) with/ without 3rd generation cephalosporin

• Clindamycin (30-40 mg/kg/day in 3 divided doses) plus 3rd generation cephalosporin

• Tympanocentesis• Consult specialist

Durasi Terapi Antibiotik5

• Durasi terapi optimal untuk pasien OMA : 10 hari• Rekomendasi untuk anak usia < 2 tahun : 10 hari• Usia 2 – 5 tahun dengan OMA ringan- sedang : 7 hari

• Usia ≥ 6 tahun : dengan OMA ringan – sedang : 5 -7 hari

TATALAKSANA


Treatment Modality of Otalgia Comments

• Acetaminophen, Ibuprofen

• Home remediesDistractionExternal application of heat / coldOil drops in external auditory canal

• Topical AgentBenzocaine, procaine, lidocaineNaturopathic agents

• Homeopathic agents• Narcotic analgesia with codein or analogs

• Tympanostomy / myringotomy

For mild – moderate pain

May have limited effectiveness

Benefit over acetaminophen in patient > 5 yo≈ amethocaine/phenazone drops in > 6 yo

Moderate-severe pain

TATALAKSANA• Terapi bedah : tympanostomy tube (pada pasien dengan

efusi)• Vaksin

• Pneumococcal vaccine• Influenza vaccine

• Breastfeeding • Perubahan pola hidup• Xylitol


Komplikasi• Mastoiditis• Otitis media supuratif kronik• Abses post auricular• Paresis nervus kranial• Meningitis• Labyrinthitis• Petrositis• Abses Intrakranial

Documents

Otitis Media Akut