5
1f(;l l:t)(t0 - t&1it Kht!t!) 5-1-ii8 Jurr.l KedoLtcrrn (;igi Ilniv rsitns Itrdo.esi. tss\ 0s5.1 l61x Krisnawaai Bagian Orthodonti Fakultas Kedokteran Cigi LJniversitas Indoncsia Krisnawati: Onhodontik ltuerseptifUntuk Penyimpangan At.ah Sagital. Jumal Kedoktemn cigr Universitas Indonesia. 2000i 7 (Edisi Khusus): 57a-578 Abstract Early coretion procedur frequentl) used to ovefcome ps)cho andph)sical dcfects sLfiared iionr d.Dtat andskeletal dishannonies. The earlv conection prccedures regarded asan Intcrccptile Orthodonlic ducto its advanlages such as better efficiency in aclive treatment. prerent relaps aDd Drinimize painful durinsLrearmeur Mrn) rypcs of malocclusion e.g.cross bite.mandibulaf prognarhism or fetfognathisln and malocclLrsiou on cleftlip andpalate patients should be lrealed earlicr through ihis procedure. The annofthis paper is b rcleal theimponance oflnlerceptive Onhodontics in treating sagital anonalies. Abstrak Suatu kasus maloklusi kadang memerlukan koreksi a\\al ,vang benujuan menceeah mrkrklusi meniadi l bih berardan mengarasi dampak fisik maupun psikis pada pasien Hal inilah yang ditenal sebagai Otodonlik Intersepliil Beberapa kasus maloklusi yang Drcmerlukan tindakan ofiodoDtili interseptil rdalah kasus gigilaD silangdepan maupun belakang padapasien dengan surnbnrg bibn i dan langirlangir se a progDrti mandibula atau fetrognati mandibula. Pada nrakalah ini akan diLraikan bcbcrap. iindakalr oiodonrik inrerseptif guna mengatasi pen_vimpangan dalarn arah sagital. ORTODONTIKINTERSEPTIF UNTUK PENYIMPANGAN ARAH SAGITAL Te,n,r llmiJh KPPIKC Xll

ORTODONTIK INTERSEPTIF UNTUK PENYIMPANGAN ARAH …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ORTODONTIK INTERSEPTIF UNTUK PENYIMPANGAN ARAH …

1f(;l l:t)(t0 - t&1it Kht!t!) 5-1-ii8 Jurr.l KedoLtcrrn (;igiI ln iv€rs i tns I t rdo.es i .

tss\ 0s5.1 l61x

KrisnawaaiBagian Orthodonti Fakultas Kedokteran Cigi LJniversitas Indoncsia

Krisnawati: Onhodontik ltuerseptifUntuk Penyimpangan At.ah Sagital. Jumal Kedoktemn cigrUniversitas Indonesia. 2000i 7 (Edisi Khusus): 57a-578

Abstract

Early core€tion procedur€ frequentl) used to ovefcome ps)cho and ph) sical dcfects sLfiared iionr d.Dtatand skeletal dishannonies. The earlv conection prccedures regarded as an Intcrccptile Orthodonlic duc to itsadvanlages such as better efficiency in aclive treatment. prerent relaps aDd Drinimize painful durins LrearmeurMrn) rypcs of malocclusion e.g. cross bite. mandibulaf prognarhism or fetfognathisln and malocclLrsiou oncleft lip and palate patients should be lrealed earlicr through ihis procedure. The ann ofthis paper is b rclealthe imponance oflnlerceptive Onhodontics in treating sagital anonalies.

Abstrak

Suatu kasus maloklusi kadang memerlukan koreksi a\\al ,vang benujuan menceeah mrkrklusi meniadil€bih berar dan mengarasi dampak fisik maupun psikis pada pasien Hal inilah yang ditenal sebagaiOtodonlik Intersepliil Beberapa kasus maloklusi yang Drcmerlukan tindakan ofiodoDtili interseptil rdalahkasus gigilaD silang depan maupun belakang pada pasien dengan surnbnrg bibn i dan langirlangir se aprogDrti mandibula atau fetrognati mandibula. Pada nrakalah ini akan diLraikan bcbcrap. iindakalr oiodonrikinrerseptif guna mengatasi pen_vimpangan dalarn arah sagital.

ORTODONTIK INTERSEPTIF UNTUK PENYIMPANGANARAH SAGITAL

Te,n,r l lmiJh KPPIKC Xl l

Page 2: ORTODONTIK INTERSEPTIF UNTUK PENYIMPANGAN ARAH …

Pendahuluan

Dua faktor yang patut dipertimbangkan.ebelum melakukan perawatan ortodontik3lalah keparaha[ Daloklusi dan usia pasien.iiadangkala suatu kasus perlu ditangani padarsia dini , namun ada pula kasus yang akan.brh menguntunglan apabila ditangani

-iher.rpa lahun lemudlan. \elroaNr)alilakukan apa yang disebut dengan',lretceptije Ortodontics. Yang dimaksudjengan Ortodontik lnterseplif yaitu:rdakukan suatu tindakan sebelum perawatan.nodonti yang sebenamya dilaksanakan.lehingga keparahan maloklusi yang mungkrnrlan terjadi dapat dicegah atau setidakn) at.ra\\,atan selaniutnva akan meniadi lebih

Maloklusi meskipun dijumpai pada.. r J ini , lapat berupa Lelainrn )ang behiLl

lenrai alau skeletal. Penyimpangan dalamrrah sagital yang bersitbt dental adalahJigiran silang maupun gigi anterior yang.rotrusif. . Sedangkan yang bersifat skeletalrisa berupa prognatisme mandibula a(au-.trognatisme mandibula. Tindakan:nlcrseptif yang dapat dilakukan sangat-eragam antara lain pemakaian peranli- ta\rn )Jnr .ederlrana. penggunadn pern| l r i

: rLngsronar Inaupun alat onhopedrR

Koreksi ewal Disharmoni Dental danSkeletal

Salah satu ciri dari mahluk hidup adalahrengalamj pertumbuhan dan perke bangan.-. \ rJ i ln rrJLt i . i h<rrnggatf l r hi ld di i r rnrf i ircn) inpangan baik yang sifatnla dentall . rLrgr .kelet.r l mala \ebaitnld dikorcl ,( ;

..dini nungkin. Menurut mereka gigi sulungr:lng memiliki oklusi yang baik akanberkcmbang mencapai keseimbangan dan',<harmoni"an. Br la l idal , di loreksi scdini:rungkin maloklusinya akan bcrkembangrnenjadi lebih berat . Bila semula haoa satujigi berikut alveolamya yanq cross bit..}pat mempengaruhi keseluruhan basrs

(r1haLlontik h e^epti|Ithnt| Peh!'itFpnga, ANh Sasitat

naksila maupun mandibula yang selanjutnyaberdampak pada pertumbuhan mandibulamaupun posisi kondilus. "

Namun ada pendapat lain ).angmedyatakan adalah lebih efisien unruxmenunggu hingga maloklusi itu selesaiberkembang baru kemudian perawatandilakukan . daripada merawat ulang pada usia)ang lebih dewasa nantinya.

Kasus I :Pasien adalah seomng anak lakilaki usra

9 tahrm dengan sumbing bibir dan langit-langit. Profil wajah pasien lurus . Gigi geligimasih pada periode gigi bercampur dan OHcukup baik. Terlihat adanya gigitan silangdepan pada gigi I / I terhadap anlagonisnya.0ver jet - 2 mm / -4.5 mn. Ov€r bire Imm.

Analisa radiografi. Set'alometli : SNA7.1" SNB 73. ANB I., IMPA 920 I SN73 t' The Witts I mm . Angle of Co = I o

Diagnosis : maloklusi onhognathicenderung prognathi dengan inllinasi insisifalas relrusif dan inklinasi insisifbawah relatifnonnal.

Panoramil : terl ihal apels atf lr gigiir, i . i l .aru dlas n)asih terb la. l iddl di iurnpaibenih gigi insisit lateral kanan atas. prcmolardua kiri atas dan bawah.

Mrloklusi pada pasien dengan sumhinebibir dan Iangitlangit benariasi kepara-harurya. Yang jelas kasus ini uremilikikecenderungan untuk berliembang menjadiskcletal prognatisme mandibula. mengingaldcLk yang lerjadi pada maksila seringkalidemikian berat sehingga maksila ridak dapall.crlcmhar)g s(ljrra wajar. Akibclnya posisigigi geligi pasien tersebut seringkaliberantakan. Umumnya dijurTlpai gigitansilang depan dan gigi Insisif Central rotasi.Apabila mallsila sangat kontraksi makaseringkali diperlukan pemakaian RME.Pcncabutan gigi atas sebaikn)'a dihindari atauditunda guna mencegah kontraksi maksilayang berlebihan.

Page 3: ORTODONTIK INTERSEPTIF UNTUK PENYIMPANGAN ARAH …

Ganbar 1- Sebelun Perawatan Gambar 2. Koreksi gigitan silang

Tabel 1. Macam peranti dan faktor usia pada petawatan Klas lIlDalam mengaJasi kasus dengan

Droenahsdre manilibula ada beberapa halyan"g patut dipertimbangkan. yaitu faktorp"ttu-t"tt*, tungsi lidah. macam peranhvang sesuai. kerja sana Pa$t:n oanii"ira"r,--r" at'an reriadinja retap" r'

Konsep peia*utan kasus slelelal Llas llIsebaiknva sedid mungkin dan selamamunekin, nampaln)a perlu dikorekci agaroera;alan lebih efisien Oleh I'arenan.omosa ka"u. prognansne mdndibrrla.d-nskuti tiauk dapat dipastikan makanerariatan onodontil' pendahuluan + | lahuniebelum pasien mencapai usia 12 atau l ltahun t yang merupakan usia malsimalpubenat) . Peranti cekat atau lombirasi RMFian Extra Oral Force dapat digunakan'

Dalam hal ini Perawatan Yang lebihsinskat alapat diselesaikan dan memberikanboJ vane baik, djbandingkan dengan.emulai p.ra*utan pasien tersebut seiak dinirane akan memakan \^a(tu iauh lebil larnadan'uergunri gantr alat 1u Dengan perkalaanlain lebih mengunrunglan unlul' merawalkasus manclibula prognatisme pada akhirperiode gigi bercampur -

sisteD usia EfisieDsiilt) Pemakaian

2 tahuD Tidaknya$9tahm KIIIi nngan

3 bldaD Kl III

l - 1 f i + + +

2 - 3 t h d g n

1. Chin cap 6-82.Bi te l la l 7-163, Funct ional 7-16

4. Rapid Ma{illatf ll

5 . l ixedAppl 12-4

(Ilaas me$od)6. Snqery 14- 18

Dikutip dari : The Principles and Pftctice ofDentofacid Onhopaedics, hal 491.

Kasus II :

Pasien remaja putri usia 10 dm 6 bln'dengan skeletal rnandibula prognatism. Profilkonkaf. Leta( bibir A-lB terhadap E Lineadalah -4 / + 2 lnm. Gigi geligi atas bedeialInklinasi insisif atas protrusif sedangkaninsisif bawah rehusif. Relasi molar maupuncaninus dalam arah sagital menuniulkan klasIlI. Rata-rata ovet jet 5 mm dan over bite7mm

Page 4: ORTODONTIK INTERSEPTIF UNTUK PENYIMPANGAN ARAH …

Otho.L,nik lt ttscptil tj,htk 1'rh|nnpon"ak .it-.th .ls't.tl

carrbaf L Gigitan silang pada prognathiMandibula

Gambar.l. Loreksi gigilan silaog padakasus 2

Banyak pasien rvanita nemilikiketerbatasan atau potcnsi pcrt!1,'nbullan )angberkurang saal mecapai usia 1.1 tahlrn. Proltllncnyatakar untuk nremoditikasi pertum-buhal rnarrdibLrl.r naka pemakaian chin cupscbel rn atau selarna fase percepatanperllmbuhar asih cukup cLktii. Scdargl(ana)-e.&mo,? beryendapat pada pedrurbuhanmandibula yang progresif . maka pemakaianclin cup dan prohaksi nalisila scbaiknyaditerrskarl sepanjarg perlunbuhan masih

Apakrh gigilan silang boleh dirunde unrukJikofeksi ?

Gambar 5a-5c. Remaja pia 16 rahll,1 dengangjgitar sil.ulg depan (dikutip dari AlO.November. 197:1hal. 512. 5l l )

Dari analisa ceplulonetri diketahubahwa kasus ini bul€r tergolong malokluslklas III . Kasus lersebut nrcnunjulikan bah\\,a. .dak schlrr lerdran gigir-n \ i ldng dnlef iorakan berkembang menj adt Tll.rc Skeletal LJas111. Namun demikian sebaiknya gigilan silangdepan rhuplrn belaliang seger.a dikoreksiuntuk mengembalilian hrngsi pengunyahan-vang oplimal dan kepelcayaar dii pasien.

Kasus mandibula rehognatisne rclalifj:rrang dijumpai lndonesia. I(cbarryakankclainan ini berkembang karem pengaruhl,cbia,rr , bI(Ll , aI l tua h r menSic.rp ib,r jar inengisap bibir ba\\,ah. penelanan infantilcs c h i r f u k t o r k e n r r u n a n l ( r l u n ) f . V d l o l l u s iklas II dapat dikoreksi mengunakan perantifiL'1gsioftrl alau dengan pemakaian Head Gear.Pada kasus tcrscbut apabila mandibula perludimajukan naka beberapa peranti fungsional)'ang dapel dipilih antara lain aktivator.bionator. monoblock, Ira rle Appliance.Pemakaian peranti fungsional sclama 6 9blllan rnanpu mcnberikan hasil, namurl bilalidak dilaniLtkan faktor relaps-nya besarsekali mcngingat adanya pengaruh polapertumbuhan masjngrnasing individu.Ahlg'eti dan Zdrrin rnenyatakan bahwakeberhasilan perawatan menggunakarlaktivator dan peranti fungsionel lainnyasangat berhubrxlgan dengan adanyaDe'F rnbrLhan fa]rg Inemrdri .c laindiperlukan lterjasarna pasien.'' r

Aktivator dapal dianggap sebagai perarltipendahuluan guna pengenalan terhadapperawatao oftodontik var1g sesungguhnyaP-dr bebeup: kr ' : . da1' : t dipal ," i .arnpa'

511

Page 5: ORTODONTIK INTERSEPTIF UNTUK PENYIMPANGAN ARAH …

akhir perawatan sehingga berlirgsi sebagairetensi.Pilihan pemnti fimgsional yanghendak dipakai untuk setiap pasien tentuberbeda tergantung masalah ydng dihadapi.

Anabi la maloUu.i k la ' t l )ang di jumpaiakibat adanya pertumbuhan maksila yangberlebihan, maka pemakaian Head Gear akanlebih sesuai. Alat ini akan memodifikaslpertumbuhan dengancara menahan perrumbuhan maksila dannemberikan kesempatan pada mandibulauntuk bertumbuh secara wajar

uarnbjr b. Kas|- . rr" loLu\ i t l , . l l d i ! L prsienusia 10th 8 bi (Dikutip dali AJO. Maret.1974,hal262)

Kesimpulan

Onodonlik Inlersepli I dapal mengumngitedadinya maloklusi yang lebih berat namunbukan berafii pemwalan selanjutnya tidakperlu .Gigitan silang depan disarankan untuksegera diatasi, meskipun tidak selalu suatusingle caoss bite aknnberlrbah menjadi kasusmandibular prognatism. Bila dijumpai gigitansilang posterior yang disertai Pergeseran

mandibula maka periu penangalan segeragllna mencegah asimelri wajah. Sedangkanpasien sumbing bibir dan langitan yangumumnya mengalami korlraksi maksila danmalposisi gigi geligi atas, maka koreksiortodonti tentu akan salgat membantumengembalikan lingsi pengunyahan . bicaraal1n kepercayaan diri pasien.

Daftar Pustaka

L Jacobson ,\. Pqchalogt ans cdrl\ otthotlantic trcatnent, Al O . 19'19]. 16,.5: 5II-21

2. Profitt WR. Contemporatf O hodontics. CVM o s b y C o . l 9 8 6 ; 2 1 2 3 8 7

3. Fosrer TD. A Text BooL afotthodonti( ,2 ndedition, Blackweel Scicniific, 1982; 134- 45.

4. Orto. et al. The Customized fxcemask. JCO.Apdl I992i 230 -'5

5. Mc Namara lA. Blndon Wl. OrthoLlontitnnd "flhoped1. t'trt"rat 'a it:t t tu\tir''Needam Press. 1994; 1 - 8

6. Ilugo Stockfish. The P/inci?les dnrl prdctiseaf Denta Jdcirn atthapaedict, QuinstessenceArblishing Co inc. 1995;480 90

7. Sakamoto l'. Eftective tiniDg 1br lheapplication of ofihopedic fbr ce in ihe skeletalclass lll maloccl sion .UO 1981,; 80,4:4 l l t 6

8. Graber Lw.Chin cup therapy for mandibularprognathisn-,.rJO Juiy 19771 23 4l

9. Crecknore TD. Clas III treatmert plaDnjDgiJCO 1978: XII .9:650 5.

1 0 . 1 o \ J \ . A 1 0 ' \ t x g i c r l a n d 1 . ' n , \ r c . i o r lapproach in the leraheni of a skeletal anddenr" l r las- l l l Talucclrsiol r . r growin3par '"rr ,c i .e _epo'1r 4./O lao0. 08. r_0 r

11. lshii H c1al. Treatment effect ofcombinednaxillary protmction and chtu cup appliancein sevcre skeletal class III cases , ,.Ua) 1987;92,4.304 12.

12. Jo€ensen SE. Activators in orrhodontlcnealment: lndicalions and advantages. ;Ja)197 4:65,2i26O-9

578