27
PANDANGAN MUHAMMADIYAH TENTANG PEMASANGAN KAWAT GIGI (Orthodonti) Disusun oleh: OKY FARDIANINGSIH (09600055) RETNO WULAN AMBARSARI (09600059) SITHA AWALLUNNISA (09600065) SITI KHALIMAH (09600066) SITI NUR AFIFAH (09600068) YAYUK FA’IDAH (09600076) PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

PANDANGAN MUHAMMADIYAH TENTANG

PEMASANGAN KAWAT GIGI (Orthodonti)

Disusun oleh:

OKY FARDIANINGSIH (09600055)

RETNO WULAN AMBARSARI (09600059)

SITHA AWALLUNNISA (09600065)

SITI KHALIMAH (09600066)

SITI NUR AFIFAH (09600068)

YAYUK FA’IDAH (09600076)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2010

Page 2: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmad-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul

“PANDANGAN MUHAMMADIYAH TENTANG PEMASANGAN KAWAT GIGI

(Orthodonti)” ini akhirnya dapat terselesaikan pada waktunya.

Dalam menulis makalah ini kami banyak memperoleh bimbingan, saran dan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Mahsun Jayyadi MAg selaku dosen mata kuliah kemuhammadiyahan II

program studi S1 Keperawatan di UM Surabaya,

2. Rekan-rekan sekalian yang telah mendukung kelancaran tugas kamis.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dalam menyusun

makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Maka saran

dan koreksi yang bersifat membangun sangat kami butuhkan dari semua pihak.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surabaya, Maret 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 3: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan dan Kegunaan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Ayat-ayat

B. Hadist

C. Pendapat ulama

BAB III GAMBARAN UMUM MASALAH.........................................................

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................

A. Pengertian orthodonti........................................................................

B. Orthodonti menurut pandangan islam...............................................

C. Macam-macam perawatan orthodonti...............................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................

B. Saran

Page 4: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan dunia yang semakin maju dan peradaban manusia yang gemilang

sebagai refleksi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, persoalan-persoalan

norma dan hukum kemasyarakatan dunia bisa bergeser sesuai dengan kebutuhan dan

aspirasi masyarakat yang bersangkutan. Kebutuhan dan aspirasi masyarakat menempati

kedudukan yang tinggi. Apabila terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat, interpretasi

terhadap hukum juga bisa berubah.

Keahlian medis dalam masalah merapikan gigi yang dikenal dengan istilah

orthodonti (orthodontics) merupakan nikmat Allah SWT kepada umat manusia untuk

mengembalikan kepada fitrah penciptaannya yang paling indah (fi ahsani taqwim) yang

patut disyukuri dengan menggunakannya pada tempatnya dan tidak disalahgunakan untuk

memenuhi nafsu insani yang kurang bersyukur.

Orthodonti sama tuanya dengan sejarah ilmu kedokteran gigi serta cabang-cabang

ilmu kedokteran gigi yang lain seperti ilmu penambalan gigi dan ilmu pembuatan gigi

tiruan. Hippocrates termasuk salah satu orang yang berpendapat mengenai kelainan pada

tengkorak kepala dan wajah (kraniofasial) : “Di antara kelompok manusia terdapat orang

dengan bentuk kepala yang panjang, sebagian memiliki leher yang lebar dengan tulang

yang kuat. Yang lainnya memiliki langit-langit (palatum) yang dalam dengan mengatur

gigi geligi telah ditemukan oleh para arkeolog di makam-makam kuno bangsa Mesir,

Yunani, dan Suku Maya di Meksiko.

B. Rumusan masalah

a. Apa definisi dari kawat gigi (orthodonti) ?

b. Apa tujuan dari pemasangan kawat gigi (orthodonti) ?

c. Bagaimana hukum pemasangan kawat gigi (orthodonti) menurut pandangan Islam ?

Page 5: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

C. Tujuan dan kegunaan

Tujuan :

a. Untuk menjelaskan definisi dari kawat gigi (orthodonti)

b. Untuk menjelaskan tujuan dari pemasangan kawat gigi (orthodonti)

c. Untuk menjelaskan hukum pemasangan kawat gigi (orthodonti) menurut

pandangan islam

Kegunaan:

a. Bagi penulis

Menambah wawasan pengetahuan tentang kawat gigi, tujuan pemasangan kawat

gigi dan pandangan islam tentang pemasangan kawat gigi.

b. Bagi pembaca

Memberikan wawasan pengetahuan tentang kawat gigi, tujuan pemasangan kawat

gigi serta pandangan islam tentang pemasangan kawat gigi.

Page 6: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

BAB II

LANDASAN TEORI

Islam sangat memuliakan ilmu kesehatan dan kedokteran sebagai alat merawat kehidupan

dengan izin Allah swt. Ia bahkan memerintahkan kita semua sebagai fardhu ‘ain (kewajiban

personal) untuk mempelajarinya secara global dan mengenali diri secara fisik biologis sebagai

media peningkatan iman dan memenuhi kebutuhan setiap individu dalam menyelamatkan,

memperbaiki dan menjaga hidupnya. Firman Allah swt.

Di antara firman-firman Allah SWT yang menyinggung soal pemasangan kawat gigi atau

“orthodonti” itu adalah :

“Dan di bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang yakin. Dan juga

pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan.?” QS. Ad-Dzariyat ( 51) : 20,

21)

Sabda Nabi SAW:

“Berobatlah wahai hamba Allah! karena sesungguhnya Allah tidak menciptakan penyakit

melainkan Ia telah menciptakan pula obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu tua.” (HR. Ahmad,

Abu Dawud dan Tirmidzi).

Islam juga menetapkan fardhu kifayah (kewajiban kolektif) dan menggalakkan adanya

ahli-ahli di bidang kedokteran dan memandang kedokteran sebagai ilmu yang sangat mulia.

Imam Syafi’i berkata: “Aku tidak tahu suatu ilmu setelah masalah halal dan haram (Fiqih) yang

lebih mulia dari ilmu kedokteran.” (Al-Baghdadi dalam Atthib Minal Kitab was Sunnah:187).

Pendapat ulama yang lebih kuat adalah yang lebih dekat kepada prinsip syariah dan

kaidah fiqih. Prinsip syariah menekankan kemaslahatan secara luas. Dengan demikian,

penguburan gigi emas bersama mayat merupakan perbuatan tabzir (menyia-nyiakan nikmat

Allah) yang tidak disukai dalam Islam padahal barang tersebut dapat berguna bagi orang yang

masih hidup.

Page 7: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

Al Israa' :26

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan

orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara

boros.

Al Israa' :27

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah

sangat ingkar kepada Tuhannya.

Untuk memiliki alat cekat seseorang membutuhkan biaya minimal Rp 5 juta hingga Rp

12 juta di luar tarif kontrol yang wajib dilakukan setiap tiga minggu sekali untuk mengecek

keadaan alat. Tentunya biaya tersebut di luar tingkat kualitas behel dan asesorisnya seperti

berlian dan batu permata (QS. Al-Maidah:2).

Page 8: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi´ar-syi´ar Allah, dan jangan

melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya,

dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi

Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)

kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,

mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

( QS. Al-Maidah:2)

Semua itu jika di luar kebutuhan mendesak medis dikategorikan sebagai perbuatan tabzir

(kemubaziran) dan isrof (berlebihan) demi gengsi, gaya hidup (life style) dan sekadar pamer

yang tidak terpuji dalam Islam karena kawat tersebut tidak akan membawa pengaruh apa-apa

pada pertumbuhan gigi selanjutnya tetapi justru membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak

perlu dan cenderung berlebih-lebihan (israf) dan bermewah-mewahan yang dibenci dan dikutuk

Allah Swt (QS. Al-Mukminun:64-65, QS. Al-Isra’:26-27).

Page 9: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

BAB III

GAMBARAN UMUM

Arti harafiah orthodonti sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu orthos yang berarti lurus

dan dons yang berarti gigi. Istilah orthodonti sendiri digunakan pertama kali oleh Le Foulon

pada tahun 1839. Ilmu orthodonti sebagai suatu ilmu pengetahuan seperti yang kita kenal dewasa

ini barulah kira-kira 50 tahun yang lalu dan lambat laun berkembang terus sehingga seolah-olah

menjadi bidang spesialisasi dalam kedokteran gigi. Pada zaman dahulu yaitu 60 hingga 70 tahun

yang lalu ilmu orthodonti memang sudah dikenal seperti halnya dengan ilmu penambalan gigi

dan pembuatan gigi tiruan, tetapi konsepnya berbeda dengan konsep ilmu orthodonti yang

sekarang. Jika dulu yang dipentingkan hanyalah masalah mekanis saja, dalam arti penggunaan

alat-alat untuk meratakan susunan gigi yang tidak rata, sekarang masalah biologis juga turut

menjadi perhatian.Tujuan perawatan orthodonti adalah untuk memperbaiki fungsi pengunyahan

yang normal. Untuk itu, upaya yang dilakukan adalah dengan merapikan susunan gigi serta

mengembalikan gigi geligi pada fungsinya yang optimal. Upaya merapikan susunan gigi geligi

ini nantinya tidak akan terlepas dari pelibatan gigi geligi itu sendiri, jaringan lunak mulut, tulang

wajah, dan jaringan lunak wajah. Dengan demikian didapatkannya suatu keharmonisan wajah

adalah salah satu implikasi yang dapat diperoleh dari perawatan orthodonti.

Page 10: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian Orthodonti

Arti harafiah orthodonti sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu orthos yang

berarti lurus dan dons yang berarti gigi. Istilah orthodonti sendiri digunakan pertama kali

oleh Le Foulon pada tahun 1839. Ilmu orthodonti sebagai suatu ilmu pengetahuan seperti

yang kita kenal dewasa ini barulah kira-kira 50 tahun yang lalu dan lambat laun berkembang

terus sehingga seolah-olah menjadi bidang spesialisasi dalam kedokteran gigi. Pada zaman

dahulu yaitu 60 hingga 70 tahun yang lalu ilmu orthodonti memang sudah dikenal seperti

halnya dengan ilmu penambalan gigi dan pembuatan gigi tiruan, tetapi konsepnya berbeda

dengan konsep ilmu orthodonti yang sekarang. Jika dulu yang dipentingkan hanyalah

masalah mekanis saja, dalam arti penggunaan alat-alat untuk meratakan susunan gigi yang

tidak rata, sekarang masalah biologis juga turut menjadi perhatian.

Kawat gigi adalah kawat yang dapat meratakan gigi. Menurut jenisnya, bracket

(bagian yang menempel) pada kawat gigi untuk tujuan estetis atau kosmetik ada yang bisa

dilihat dan tidak bisa dilihat. Ada yang bersifat permanen artinya tidak dapat dilepas dan

dipasang, lalu ada juga yang bersifat bisa dilepas dan dipasang. Mekanismenya yaitu dia

mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi. Perawatan ortho bertujuan untuk

memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, senyum.

Pemasangan (kawat gigi) sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi spesialis

orthodontist. Jika susunannya normal, geligi berbaris rapi atau antara gigi atas dan bawah

bisa tepat mengatup. kalau sudah simetris - garis tengah dua gigi depan atas sejajar dengan

garis tengah dua gigi depan bawah, sedangkan letaknya persis di bagian tengah wajah.

Namun, tak semua orang bagus susunan giginya. Prevalensi (angka kejadian) kelainan

susunan geligi dan pengatupan rahang di Indonesia konon mencapai 80%. Kelainan ini

menjadi masalah terbesar ketiga setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. Jika gigi-geligi

terlalu berjejal, maju-mundur, gingsul, atau sebaliknya terlalu jarang, kawat gigi diperlukan

Page 11: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

untuk meluruskan. Juga pada kondisi rahang bawah normal, rahang atas maju (tonggos),

atau sebaliknya, rahang bawah terlalu maju, rahang atas normal (cakil). Jika tak cepat

ditangani, kelainan-kelainan itu akan membuat acara sikat gigi tak maksimal. Akibatnya,

gigi jadi gampang berlubang, tumbuh banyak karang gigi, gusi mudah berdarah, dan

memun-culkan bau mulut tak Sedap. Pada tahap lebih parah, bahkan dapat menimbulkan

gangguan sakit kepala dan otot leher.

Pemasangan kawat gigi sebaiknya pada akhir masa gigi campur atau ketika anak

memasuki masa pubertas (12 tahun). Walaupun sudah kelihatan berjejalan, sebaiknya

biarkan gigi tetap tumbuh dulu sampai sekitar usia 12 tahun, agar perkembangan rahangnya

maksimal. Untuk memastikan gigi pasien dipagari dengan benar, orthodontist akan

mengamati dan mengambil data pasien selengkap mungkin, meliputi pemeriksaan klinis

geligi,seperti pencatatan gigitan dan ke simetrisan gigi, serta katupan geligi. Semua masalah

seperti gigi bolong, karang gigi, kelainan jaringan gigi, dan perawatan saraf gigi, jika ada,

harus ditangani dulu, sehingga gigi benar-benar bersih dan sehat.

Perawatan dengan bantuan kawat ini perlu kedisiplinan tinggi, karena meliputi

seluruh gigi. Termasuk mengarahkan gigi yang belum tumbuh, agar mendukung perbaikan

tumbuhnya rahang. Kalau perlu, dilakukan pengambilan foto rontgen yang mencakup dua

sudut pengambilan, yaitu panoramik (raut seluruh geligi dan tulang) serta chepalometri

(kedudukan rahang, tulang muka dan geligi). Selanjutnya, dilakukan pencetakan geligi

untuk mendapatkan model. Dari hasil foto rontgen dan cetakan geligi inilah dilakukan

analisis kelainan untuk rencana perawatan. Misalnya, berapa mili-meter

ketidaknormalannya? Apakah cukup diasah atau plus pemakaian kawat gigi lepasan?

Perlukah mencabut geraham kecil di belakang gigi taring, masing-masing dua di atas dan di

bawah? Pada rahang cakil, perlukah operasi pemotongan tulang bawah oleh orthodontist dan

ahli bedah mulut? Berikutnya, akan dipaparkan secara detail rencana perawatan dan

pembiayaan. Karena perawatan berlangsung lama, antara enam bulan sampai tiga tahun

(tergantung berat-ringannya kasus), ongkosnya relatif mahal. Pasien pun harus bersedia

menandatangani Inform Consent alias persetujuan perawatan, baik untuk perawatan dengan

kawat gigi lepasan maupun cekat.

Page 12: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

B. Maksud dan tujuan perawatan orthodonti

Maksud dan tujuan dari perawatan orthodonti sendiri ada beberapa macam yaitu:

1. Menciptakan dan mempertahankan kondisi rongga mulut yang sehat

2. Memperbaiki cacat muka, susunan gigi geligi yang tidak rata, dan fungsi alat-alat pengunyah

agar diperoleh bentuk wajah yang seimbang dan penelanan yang baik

3. Memperbaiki cacat waktu bicara, waktu bernafas, pendengaran, dan mengembalikan rasa

percaya diri seseorang

4. Menghilangkan rasa sakit pada sendi rahang akibat gigitan yang tidak normal

5.Menghilangkan kebiasaan buruk, seperti; menghisap ibu jari, menggigit-gigit bibir,

menonjolkan lidah, bernafas melalui mulut.

C. Orthodonti menurut pandangan Muhammadiyah

Islam merupakan sebuah ajaran yang sangat memuliakan ilmu kesehatan dan

kedokteran sebagai sarana untuk merawat kehidupan dengan izin ALLAH. Ia bahkan

memerintahkan kita sebagai fardhu ’ain untuk mempelajarinya secara komprehensif agar

dapat mengenali diri secara fisik dan biologis sebagai media peningkatan iman dan

memenuhi kebutuhan setiap individu dalam menyelamatkan, memperbaiki, dan menjaga

hidupnya. Selain itu, Islam juga menetapkan fardhu kifayah dan menggalakan adanya ahli-

ahli di bidang kedokteran dan memandang kedokteran sebagai sebuah ilmu yang sangat

mulia. Salah seorang imam besar, Imam Syafi’i, berkata demikian, ”Aku tidak tahu suatu

ilmu setelah masalah halal dan haram [fiqih] yang lebih mulia dari ilmu kedokteran .” Pun

demikian adanya dengan suatu keahlian medis dalam hal merapikan gigi yang dikenal

dengan istilah Orthodonti [Orthodontics] adalah nikmat ALLAH kepada umat manusia

untuk mengembalikan kepada fitrah penciptaan yang paling indah yang patut disyukuri

dengan menggunakannya pada tempatnya dan tidak disalahgunakan untuk memenuhi nafsu

insani yang kurang bersyukur.

Page 13: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

Dengan melihat berbagai faktor penyebab dan kebutuhan penanganan secara

orthodonti, maka hal tersebut diperbolehkan dalam Islam, baik sebagai pasien maupun

dokter gigi yang menanganinya, bahkan hal ini sangat dianjurkan dan dapat bernilai ibadah.

Sebab, Islam menganjurkan untuk berobat bila terjadi kelainan dan ketidaknormalan pada

fisik dan psikis. Bukankah Islam sangat memperhatikan kesehatan seperti telah difirmankan

ALLAH dalam Al-Qur’an?

Namun, belakangan ini tampaknya timbul suatu fenomena di mana penggunaan

kawat gigi sebagai suatu tren tersendiri khususnya di kalangan kaum perempuan. Hal ini

disebabkan karena mereka sekedar ingin bergaya dan bahkan terkadang karena ingin

menunjukkan status ekonomi, meskipun sebenarnya kebanyakan dari mereka tidak perlu

menggunakannya karena kondisi gigi yang normal. Untuk hal ini, pemasangan alat

orthodonti cekat pada pasien yang sebetulnya tidak butuh perawatan sebetulnya merupakan

perbuatan yang sia-sia, tidak perlu, termasuk mubazir. Sebab, biasanya rata-rata waktu

perawatan orthodonti cukup lama tergantung tingkat keparahannya dengan biaya yang tidak

sedikit. Jika perawatan orthodonti digunakan dengan tujuan yang seperti disebutkan di atas

tadi, maka hal ini termasuk kepada hal yang berlebih-lebihan [israf] yang dibenci oleh

ALLAH [QS. Al-Mu’minun : 64-5, QS. Al-Isra’ : 26-7]. Jadi, semuanya kembali lagi pada

niat dan tujuan dari perawatan orthodonti itu sendiri.

Islam sangat memuliakan ilmu kesehatan dan kedokteran sebagai alat merawat

kehidupan dengan izin Allah swt. Ia bahkan memerintahkan kita semua sebagai fardhu ‘ain

(kewajiban personal) untuk mempelajarinya secara global dan mengenali diri secara fisik

biologis sebagai media peningkatan iman dan memenuhi kebutuhan setiap individu dalam

menyelamatkan, memperbaiki dan menjaga hidupnya. Firman Allah swt.

Di antara firman-firman Allah SWT yang menyinggung soal pemasangan kawat

gigi atau “orthodonti” itu adalah :

“Dan di bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang yakin.

Dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan.?” QS. Ad-

Dzariyat ( 51) : 20, 21)

Page 14: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

Sabda Nabi SAW:

“Berobatlah wahai hamba Allah! karena sesungguhnya Allah tidak menciptakan

penyakit melainkan Ia telah menciptakan pula obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu tua.”

(HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Islam juga menetapkan fardhu kifayah (kewajiban kolektif) dan menggalakkan

adanya ahli-ahli di bidang kedokteran dan memandang kedokteran sebagai ilmu yang sangat

mulia. Imam Syafi’i berkata: “Aku tidak tahu suatu ilmu setelah masalah halal dan haram

(Fiqih) yang lebih mulia dari ilmu kedokteran.” (Al-Baghdadi dalam Atthib Minal Kitab was

Sunnah:187).

Pendapat ulama yang lebih kuat adalah yang lebih dekat kepada prinsip syariah dan

kaidah fiqih. Prinsip syariah menekankan kemaslahatan secara luas. Dengan demikian,

penguburan gigi emas bersama mayat merupakan perbuatan tabzir (menyia-nyiakan nikmat

Allah) yang tidak disukai dalam Islam padahal barang tersebut dapat berguna bagi orang

yang masih hidup. (QS. Al-Isra’: 26-27).

Untuk memiliki alat cekat seseorang membutuhkan biaya minimal Rp 5 juta hingga

Rp 12 juta di luar tarif kontrol yang wajib dilakukan setiap tiga minggu sekali untuk

mengecek keadaan alat. Tentunya biaya tersebut di luar tingkat kualitas behel dan

asesorisnya seperti berlian dan batu permata (QS. Al-Maidah:2).

Semua itu jika di luar kebutuhan mendesak medis dikategorikan sebagai perbuatan

tabzir (kemubaziran) dan isrof (berlebihan) demi gengsi, gaya hidup (life style) dan sekadar

pamer yang tidak terpuji dalam Islam karena kawat tersebut tidak akan membawa pengaruh

apa-apa pada pertumbuhan gigi selanjutnya tetapi justru membuang-buang uang untuk

sesuatu yang tidak perlu dan cenderung berlebih-lebihan (israf) dan bermewah-mewahan

yang dibenci dan dikutuk Allah Swt (QS. Al-Mukminun:64-65, QS. Al-Isra’:26-27).

D. Macam-Macam Perawatan Orthodonti

Page 15: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

Secara umum menurut alat yang digunakan, perawatan orthodonti dibagi menjadi

dua macam yaitu orthodonti lepasan [removable appliances] dan orthodonti cekat [fixed

appliances]. Alat orthodonti lepasan umumnya digunakan pada kasus-kasus yang tidak

terlalu sulit dan tidak membutuhkan pencabutan gigi. Karena keterbatasannya, biasanya alat

orthodonti lepasan yang terbuat dari bahan akrilik ini, jarang digunakan oleh pasien-pasien

dewasa.

Berbeda dengan alat orthodonti lepasan, alat orthodonti cekat memiliki indikasi

perawatan yang lebih luas. Alat orthodonti cekat dapat digunakan untuk segala usia, bahkan

usia lanjut sekalipun bila kondisi tulang penyangga giginya masih memungkinkan. Alat ini

terdiri dari seutas kawat [terbuat dari campuran logam Nikel dan Titanium yang memiliki

sifat tahan karat dan sangat lentur dengan ukuran yang berbeda-beda tergantung kebutuhan],

bracket [penopang kawat yang ditempelkan pada gigi, dapat terbuat dari logam, keramik,

dan plastik], dan cincin karet warna-warni. Karena alat orthodonti cekat ini ditempelkan

pada gigi selama perawatan, maka pasien harus dapat menjaga kebersihan mulut sebaik

mungkin agar tidak menimbulkan masalah gigi dan mulut yang lainnya.

Page 16: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Orthodonti berasal dari bahasa Yunani yaitu orthos yang berarti lurus dan dons yang

berarti gigi. Istilah orthodonti sendiri digunakan pertama kali oleh Le Foulon pada tahun

1839. Ilmu orthodonti sebagai suatu ilmu pengetahuan seperti yang kita kenal dewasa ini

barulah kira-kira 50 tahun yang lalu dan lambat laun berkembang terus sehingga seolah-

olah menjadi bidang spesialisasi dalam kedokteran gigi.

Page 17: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

b. Tujuan perawatan orthodonti adalah untuk memperbaiki fungsi pengunyahan yang

normal. Untuk itu, upaya yang dilakukan adalah dengan merapikan susunan gigi serta

mengembalikan gigi geligi pada fungsinya yang optimal.

c. Hukumnya yaitu islam menetapkan fardhu’ain untuk mempelajari secara komprehensif

agar dapat mengenali diri secara fisik dan biologis sebagai media peningkatan iman dan

memenuhi kebutuhan setiap individu dalam menyelamatkan, memperbaiki, dan menjaga

hidupnya. Selain itu, Islam juga menetapkan fardhu kifayah dan menggalakan adanya

ahli-ahli di bidang kedokteran dan memandang kedokteran sebagai sebuah ilmu yang

sangat mulia. Namun jika sekedar ingin bergaya dan menunjukan status ekonomi itu

termasuk mubazir atau berlebih-lebihan [israf] yang dibenci oleh ALLAH [QS. Al-

Mu’minun : 64-5, QS. Al-Isra’ : 26-7]. Jadi, semuanya kembali lagi pada niat dan tujuan

dari perawatan orthodonti itu sendiri.

B. Saran

Untuk menghadapi beberapa masalah yang berkaitan dengan adanya pemasangan kawat

gigi (orthodonti) ini, perlu kiranya dikemukakan saran berikut:

1. Kita tidak boleh menggunakan sesuatu hanya untuk bergaya saja karena hal

tersebut termaksud mubazir atau berlebih-lebihan sangat dibenci oleh ALLAH.

2. Umat islam harus bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh ALLAH dan

berpegang teguh pada kepercayaanny Sebab, Islam menganjurkan untuk

berobat bila terjadi kelainan dan ketidaknormalan pada fisik dan psikis.

LAMPIRAN

Page 19: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah
Page 20: Orthodonti Menurut Pandangan Muhammadiyah

DAFTAR PUSTAKA

-http://drosalina.blogspot.com/2006/12/perawatan-orthodonti-dalam-pandangan.html

://www.jobcareer.biz/search/

PANDANGAN+ISLAM+TENTANG+BEROBAT+DAN+PERAWATAN+|

+DOKTERSAHABATKITA.COM

- http://abuhukma.blogspot.com/2006/12/perawatan-orthodonti-dalam-pandangan.html

- Setiawan Budi Utomo. Fiqih Aktual. Jakarta : Gema Insani Press. 2003.

- Profitt, et al. Contemporary Orthodontics 1st Ed. St. Louis : CV Mosby Co. : 1986.

- http://www.pdmbontang.com