36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dewasa ini semakin banyak produsen industri pangan yang berusaha meningkatkan kekuatan dan daya tarik kemasan untuk membantu mempengaruhi keputusan konsumennya dalam memilih dan membeli produk. Menurut data dari assosisasi industri kemasan dan bahan kemasan dunia, disebutkan bahwa sekitar 182.000 produk kemasan baru telah diperkenalkan sepanjang tahun 2006, dan jumlah tersebut masih terus mengalami kenaikan sampai awal tahun 2009 ini. Strategi produsen dalam mengantisipasi tantangan, peran dan kekuatan kemasan dalam meningkatkan minat dan pilihan konsumen sangatlah perlu untuk diketahui oleh para produsen industri pangan. Memasuki era perdagangan bebas dan persaingan yang semakin tajam, berbagai macam produk telah bermunculan dipasaran. Untuk memenangkan persaingan, berbagai macam

Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dewasa ini semakin banyak produsen industri pangan yang berusaha

meningkatkan kekuatan dan daya tarik kemasan untuk membantu mempengaruhi

keputusan konsumennya dalam memilih dan membeli produk. Menurut data dari

assosisasi industri kemasan dan bahan kemasan dunia, disebutkan bahwa sekitar

182.000 produk kemasan baru telah diperkenalkan sepanjang tahun 2006, dan

jumlah tersebut masih terus mengalami kenaikan sampai awal tahun 2009 ini.

Strategi produsen dalam mengantisipasi tantangan, peran dan kekuatan kemasan

dalam meningkatkan minat dan pilihan konsumen sangatlah perlu untuk diketahui

oleh para produsen industri pangan.

Memasuki era perdagangan bebas dan persaingan yang semakin tajam, berbagai

macam produk telah bermunculan dipasaran. Untuk memenangkan persaingan,

berbagai macam kegiatan pemasaran telah dilakukan, termasuk di dalamnya

perancangan kemasan. Sampai sekarang masih banyak pengusaha di Indonesia

yang memandang keberadaan kemasan sebagai pengeluaran yang besar bukannya

sebagai investasi jangka panjang. Dalam sebuah kemasan yang paling penting

adalah identitas kemasan itu sendiri. Identitas kemasan yang baik adalah kemasan

yang dapat mengangkat atau menterjemahkan nilai-nilai yang ada dalam produk

tersebut dan dapat menyampaikan kekuatan emosionalnya, yaitu dimana kemasan

Page 2: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

berperan dalam mendorong minat konsumen untuk membeli produk atas dasar

pertimbangan daya tarik kemasannya.

Seperti halnya PT. SERENA INDOPANGAN, perusahaan makanan ringan yang

sedang berkembang saat ini ingin mengenalkan produk perusahaan keluar negeri.

Sebagai perusahaan yang berdiri dan berkembang serta bahan baku untuk

produknya berasal dari Indonesia, maka pada kemasan produk yang di ekspor

tertera nama negara tempat produksinya sebagai identitas. Untuk menjadi

kemasan yang mempunyai nilai emosional, identitas yang ada tidak cukup,

diperlukan desain kemasan yang mampu mewakili identitas yang ada.

B. Identifikasi masalah

C. Batasan Masalah

Dalam hal ini perancangan hanya dibatasi pada desain tampilan kemasan produk

ekspor PT. SERENA INDOPANGAN. Dan dalam perancangannya tidak

mengubah identitas yang ada namun membuat desain tampilan kemasan baru

yang mampu mewakili identitas yang ada sebagai citra Indonesia

D. Perumusan Masalah

Walaupun dunia desain periklanan telah berkembang pesat dewasa ini, tetapi

perkembangan ini belum diikuti oleh perkembangan desain kemasan. Saat ini PT.

SERENA INDOPANGAN dihadapkan oleh problem mendesain tampilan

kemasan yang mempunyai nilai emosional dan mampu mewakili identitas yang

ada yaitu sebagai citra Indonesia.

Keberhasilan pemasaran suatu barang, tidak hanya ditentukan oleh mutu

barang serta usaha promosi yang dilakukan, tetapi juga dalam upaya yang sama

Page 3: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

oleh mutu dan penampilan kemasan itu sendiri. Berkaitan dengan gambar grafik

dan struktur desain dari sebuah kemasan, harus dapat langsung mencirikan dan

membedakan suatu produk atau merek dari yang lain serta mampu memberikan

kepuasan dan kenyamanan bagi konsumennya. Membuat suatu kemasan yang

baik tidak saja harus menarik untuk dipandang, mudah digunakan dan memberi

kenyamanan bagi konsumennya, tetapi juga harus mudah dan murah untuk

diproduksi, dapat diproduksi ulang dengan jumlah yang besar, sehingga akan

memberikan keuntungan dan efisiensi produksi bagi produsen. Alhasil, desain

kemasan yang baik harus dapat memenuhi keinginan dan kemampuan produsen

serta didesain sesuai dengan parameter teknologi yang tersedia.

Mendesain tampilan kemasan yang dapat membawa citra Indonesia sekaligus

mempunyai nilai emosional, juga salah satu problema yang dihadapi pada proyek

ini.

E. Tujuan

penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengkaji tentang ornamen batik

sebagai citra Indonesia pada tampilan kemasan produk ekspor pada PT. SERENA

INDOPANGAN. Tujuan penelitian secara khusus adalah:

1. Mengetahui peranan dan fungsi desain tampilan kemasan produk ekspor

dalam menampilkan citra Indonesia yang disajikan dengan visual yang

menarik.

2. Mengetahui lebih lanjut mengenai peranan desain tampilan kemasan dalam

meningkatkan daya tarik masyarakat.

Page 4: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

3. Membuat suatu rekomendasi tentang hasil desain tampilan kemasan yang

dapat digunakan sebagai salah satu alat dalam menampilkan citra Indonesia

pada produk PT. SERENA INDOPANGAN

F. Kegunaan

1. Bagi peneliti kegunaan dari penelitian memberikan pengetahuan dalam hal

bagaimana mendesain tampilan kemasan yang baik dengan visual yang

menarik

2. Bagi mahasiswa dan masyarkat yaitu mengetahui informasi tentang desain

kemasan yang baik yang dikemas dengan tampilan yang menarik juga menjadi

media apresiasi dalam mempelajari media promosi.

3. Bagi PT. SERENA INDOPANGAN menjadi media apresiasi dalam

mendesain tampilan kemasan produk ekspor yang mampu menampilkan citra

Indonesia dan dari segi visualnya memberikan nilai emosional bagi konsumen.

G. Sistematika Penulisan

Pada BAB I menguraikan tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang.

Identifikasi masalah, lalu dibatasi oleh Pembatasan masalah. Setelah dibatasi

dibuat Perumusan masalah, untuk mencari Tujuan penelitian, yang nantinya tahu

Kegunaan penelitian,

Pada BAB II menguraikan tentang landasan teori dan kerangka berpikir yang

terdiri dari landasan teori yang di dukung dengan Hasil penelitian yang relevan,

dan membuat kerangka berpikir.

Page 5: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Pada BAB III menguraikan tentang waktu dan tempat penelitian, dengan

menggunakan Metode penelitian dan Metode pengumpulan data, yang dibantu

menggunakan Instrumen penelitian. Dan teknik analisa data.

Pada BAB IV menguraikan tentang Tinjauan dan Analisa Data yang dikumpulkan

dari literatur dan observasi langsung

Pada BAB V merupakan Penutup yang memaparkan hasil kesimpulan dari

analisis data yang telah dilaksanakan

Page 6: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori

1. Tinjauan Komunikasi

a. Definisi

Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau

informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G). Istilah komunikasi berasal

dari bahasa latin yaitu Communicare atau Communis yang artinya sama atau

menjadikan milik bersama. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau

diekspresikan. Jenis pesan terbagi dua

pesan verbal.

non verbal

b. Tujuan Komunikasi

Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara

spesifik sebagai berikut:

Mempelajari atau mengajarkan sesuatu.

Mempengaruhi perilaku seseorang.

Mengungkapkan perasaan.

Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain.

Berhubungan dengan orang lain.

Menyelesaian sebuah masalah.

Mencapai sebuah tujuan.

Page 7: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik.

Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.

c. Proses Komunikasi

komunikasi merupakan suatu proses yang bila digambarkan dalam bagan sebagai

berikut:

Balikan

Pengirim Pesan Penerima pesan

Simbol/Isyarat Media Mengartikan

(saluran) Kode/Pesan

Diagram 1 : Proses Komunikasi

Pengirim Pesan

Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai informasi atau ide untuk

disampaikan kepada seseorang.

Penerima Pesan

Penerima pesan adalah orang yang dituju oleh si pengirim pesan untuk

menyampaikan pesan dengan harapan dapat dipahami oleh si penerima pesan

Page 8: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Simbol/isyarat

Simbol atau isyarat adalah suatu kode pesan yang bisa dipahami oleh si penerima

pesan tanpa kata-kata. Biasanya bertujuan untuk membujuk, mengajak, atau

menunjukkan arah tertentu.

Media Penghubung

Alat yang digunakan untuk penyampaian pesan

Mengartikan kode/isyarat

Tahap dimana pesan yang sudah disampaikan dapat diolah dan dimengerti oleh si

penerima pesan untuk mendapatkan respon balik

Balikan (feedback)

Adalah pesan yang disampaikan oleh si penerima pesan setelah melalui tahapan

mengartikan pesan dan didapatkannya respon atau tanggapan tentang pesan dari si

pengirim pesan

2. Jenis Komunikasi

Jenis komunikasi terdiri dari:

1. Komunikasi Verbal

Adalah penyampaian pesan secara langsung dengan menggunakan bahasa

dan intonasi suara

2. Komunikasi non verbal

Adalah penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata atau bahasa dan

juga tidak menggunakan intonasi suara, tapi menggunakan symbol-simbol

atau bahasa isyarat.

Page 9: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

3. Bentuk-bentuk Komunikasi

a. Berdasarkan Individual

Komunikasi langsung

Komunikasi diantara dua orang yang penyampaian pesannya secara langsung

tanpa melalui media atau perantara antara

Komunikasi tidak langsung

Komunikasi dengan penyampaian pesannya secara tidak langsung, dan

biasanya dapat berupa symbol atau icon

b. Berdasarkan besarnya sasaran.

Komunikasi massa

Komunikasi yang terjadi diantara banyak orang dimana biasanya satu orang

sebagai si pengirim pesan, dan banyak orang sebagai penerima pesan

Komunikasi kelompok

Komunikasi yang terjadi di kelompok kecil dan bisa terjadi komunikasi timbal

balik

Komunikasi perorangan

Komunikasi langsung yang terjadi antara dua orang, dan bisa melelui

perantara atau media

a. Berdasarkan arah pesan

Komunikasi satu arah

Komunikasi yang berlangsung tanpa ada timbal balik

Page 10: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

komunikasi timbal balik

Komunikasi yang berlangsung dengan disertai timbal balik diantara pengirim

dan penerima pesan

2. Tinjauan Desain

a. Definisi Desain

Pengertian desain di Indonesia sangat bermacam-macam. Ada yang

beragumentasi bahwa ‘anggitan’ yang menurut kamus Purwadarminta :

menyusun, mengubah dan mengarang adalah sama dengan kata desai. Bahkan

dikalangan perguruan tinggi masih sering dikacaukan antara tata dan desain.

Dalam pengertian awam kata desain seringkali identik dengan mode, motif contoh

dan pola.

Banyak para ahli yang berbeda dalam mendefinisikan kata “desain”. Seorang

Insinyur seperti Alexander (1963) menekankan pada “pencarian komponen fisik

yang paling tepat ”; Bruce Archer mantan guru besar padaRoyal Academy of Art

di London merumuskan sebagai “mempertautkan situasi dengan produk untuk

meraih kepuasan”; Sedangkan pandangan yang lebih melihat ke depan

dikemukakan oleh J.K. Page yaitu “lompatan yang penuh imajinasi dari

kenyataan kini ke kemungkinan-kemungkinan masa yang akan datang ““(KRIS

BUDIMAN. Kosa Semiotika. Yogyakarta, 1999).

Berikut adalah bagan perkembangan kegiatan desain dan pembagian disiplin

keilmuannya di Indonesia.

Page 11: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Seni Lukis

Seni Keramik

Seni Seni Patung

Seni Grafis

Seni Karya

Seni Rupa

Desain Interior

(Interior Architecture)

Desain Produk

Desain (Industrial Design)

Desain Tekstil

Desain Grafis

(Visual Comunication)

(Agus Sachari, PARADIGMA DESAIN INDONESIA, 1986)

Page 12: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Dari apa yang telah diuraikan menurut para ahli saya mengambil kesimpulan

bahwa desain bisa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur dan berbagai

pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata desain bisa digunakan

baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja “desain” memiliki

arti proses untuk membuat atau menciptakan obyek baru. Sebagai kata benda,

“desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu

berwujud sebuah rencana, proposal, atau bentuk nyata.

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan

berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapat dari hasil riset,

pemikiran, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.

Dengan demikian proses desain adalah sebuah proses kreasi untuk mewujudkan

obyek baru dengan tanpa menghilangkan fungsi serta elemen estetis dalam proses

penciptaanya.

b. Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi Visual adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang

merencanakan atau merancang bentuk atau sesuatu dengan melalui proses kreatif

yang berhubungan dengan indera penglihatan atau rupa.

c. Kemasan.

Kemasan adalah pelindung dari suatu barang, baik barang biasa mau pun barang-

barang hasil produksi industri. Dalam dunia industri kemasan merupakan

pemenuhan suatu kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang

Page 13: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

dengan masyarakat pembeli. Untuk keperluan ini kemasan harus dapat

menyandang beberapa fungsi yang harus dimilikinya seperti:

- tempat atau wadah dalam bentuk tertentu dan dapat melindungi barang dari

kemungkinan rusak, sejak keluar dari pabrik sampai ke tangan pembeli,

bahkan masih dapat digunakan sebagai wadah setelah isi barang habis

terpakai, (dalam hal ini wadah tersebut masih menyandang fungsi iklannya).

- mutu kemasan dapat menumbuhkan kepercayaan dan pelengkap citra diri

dan mempengaruhi calon pembeli untuk menjatuhkan pilihan terhadap

barang yang dikemasnya.

- kemasan mempunyai kemudahan dalam pemakaiannya (buka, tutup, pegang,

bawa) tanpa mengurangi mutu ketahanannya dalam melindungi barang.

- rupa luar kemasan harus sesegera mungkin menimbulkan kesan yang benar

tentang jenis isi barang yang dikemas.

- perencanaan yang baik dalam hal ukuran dan bentuk, sehingga efisien dan

tidak sulit dalam hal pengepakan, pengiriman serta penempatan, demikian

pula penyusunan dalam lemari pajang.

- melalui bentuk dan tata rupa yang dimilikinya kemasan berfungsi sebagai

alat pemasar untuk mempertinggi daya jual barang. Dalam fungsi ini desain

bentuk-kemasan harus mendapat dukungan penuh dari unsur desain-

grafisnya, sehingga bentuk kemasan selain menarik harus dapat

menyampaikan keterangan dan pesan-pesannya sendiri.

d. Unsur-unsur Desain

1. Garis

Page 14: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Garis adalah kumpulan titik atau point yang saling berhubungan sehingga

membentuk sebuah gambar garis, bisa berupa garis lurus atau garis lengkung.

2. Bentuk

Bentuk adalah proses terjadinya bermula dari titik hingga menjadi bentuk atau

gempal. Bentuk adalah apa yang dapat diperikan secara lengkap, sederhana, dan

koheren. “(KRIS BUDIMAN. Kosa Semiotika. Yogyakarta, 1999). Bentuk adalah

segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal

orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan

segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan

menjadi tiga, yaitu:

a) Huruf (Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat

digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan

bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb.

b) Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili

bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai

simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata,

misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol),

bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).

c) 3). Bentuk Nyata (Form) :bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik

dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda

lainnya.

3. Ruang

Ruang terbagi menjadi dua yaitu :

Page 15: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Ruang nyata Dua dimensi, terdiri atas panjang dan lebar

Tiga dimensi, terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi

Ruang maya terdiri atas :

- Ukuran dan posisi

- Overlaping (tumpang tindih)

- Detail (dengan warna)

- Arah

- Jarak

4. Warna

Pada abad ke-15, sebelum para ilmuwan memperkenalkan warna, Leonardo da

Vinci menemukan warna utama yang fundamental, yang kadang-kadang disebut

warna utama psikologis, yaitu merah, kuning, biru, hitam dan putih. Pengenalan

bentuk merupakan proses perkembangan intelektual sedangkan warna merupakan

proses intuisi. Eksperimen menunjukkan bahwa objek atau benda-benda yang

berwarna akan selalu menjadi pilihan. Marial L. David dalam bukunya Visual

Design in Dress, menggolongkan warna menjadi dua, warna ekternal dan internal.

Warna ekternal adalah warna yang bersifat fisika dan faali, sedangkan warna

internal adalah warna sebagai persepsi manusia, cara manusia melihat warna

kemudian mengolahnya di otak dan cara mengekspresikannya (Prawira Darma

Sulasmi. Teori Warna dan Kreatifitas Penggunanya).

beberapa penjelasan tentang warna :

a) Merah

Page 16: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Dari semua warna yang ada merah memiliki kroma yang palin kuat dan

memiliki daya atraksi tertinggi. Merah adalah positif, agresif dan menarik.

Selain itu merah adalah warna yang paling populer terutama bagi wanita

b) Biru

Warna biru memiliki karakter dingin, segar, pasif, dan terang.

c) Hijau

Warna hijau memiliki bebarapa kesamaan dengan warna biru. Dibandingkan

dengan warna-warna lain, warna hijau lebih netral dalam pengaruh emosi,

cenderung lebih pasif. Oleh karena itu, warna hijau dianggap sebagai warna

yang palin penuh ketenagan dibandingkan dengan warna-warna lain.

d) Kuning

Warna kuning merupakan warna yang paling terang dan bercahaya dari

semua warna yang ada. Warna kuning dengan tone yang lebih gelap kurang

populer dibandingkan dengan warna-warna yang lain.

e) Ungu

Memberi kesan kaya, impresif, megah, mulia, dan angkuh.

f) Putih

Memberi kesan positif, penuh stimulasi, dan bersih. Juga bercahaya, segar,

ringan, gembira, lembut, dan suci.

g) Hitam

Warna hitam memberi kesan khidmat, menaklukkan, tertekan, dan dalam.

h) Kelabu (abu-abu)

Page 17: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Kelabu mengambil campuran dari hitam dan putih. Warna kelabu memiliki

kesan lunak lebih dalam daripada putih. Sebaliknya tidak sedrepesif warna

hitam.

5. Typografi

Typografi merupakan salah satu bidang ilmu. Kata Typografi berasal dari kata

“Type” dan” Grafis”. Typo atau Type yang diartikan dalam bahasa Indonesia

berarti huruf. Sedangkan Grafi berasal dari kata Grafis “merupakan kombinasi

kompleks dari kata-kata, gambar, angka, foto dan sebuah ilustrasi yang

menghasilkan sesuatu yang khusus dan berguna serta mudah diingat”(Jessica

Helfand).

Kesimpulan saya pengertian dari typografi adalah ilmu yang mempelajari tentang

susunan, bentuk, karakter, sifat, dan makna dari huruf.

Kesimpulannya bahwa dalam penelitian perancangan media promosi tak lepas

dari penggunaan elemen-elemen desain seperti bentuk, warna, dan typografi yang

nantinya dikemas dengan visual yang menarik dan menjadi acuan dalam

pembuatan media promosi untuk Universitas Indraprasta.

3. Tinjauan Psikologi Persepsi

a. Psikologi

Pasikologi (physicology) terdiri dari dua suku kata yaitu ”Physic” dan “ logic”.

Physic berarti tubuh atau jiwa seseorang dan logic berarti akal dan pikiran. Jadi

Page 18: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

psikologi adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang, bisa

berupa tingkah laku, sifat, dan karakteristik.

b. Persepsi

Adalah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu informasi atau pesan

yang selanjutnya diproses oleh otak. Dengan kata lain persepsi bisa dikatakan

sebuah proses berpikir manusia dalam memilih, mengelompokkan, serta

memberikan makna pada sesuatu informasi. Sebagai contoh dua orang mahasiswa

desain dihadapkan pada salah satu lukisan pemandangan, mahasiswa A

beranggapan sejuk, sedangkan mahasiswa B beranggapan damai saat melihat

lukisan itu. Itu membuktikan bahwa dengan latar belakang yang sama sebagai

mahasiswa desain mempunyai persepsi yang berbeda.

Begitupun dengan penelitian perancangan media promosi ini dibuat dengan alasan

bahwa persepsi masyarakat tentang letak suatu lembaga pendidikan pasti berbeda.

4. Tinjauan Semiotika

A. Definisi Semiotika

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda dan

maknanya.

Dua pionir semiotika berpendapat berbeda tentang pengertian semiotika. Pertama

dikemukakan pada abad ke-19 oleh filsuf Aliran Pragmatik Amerika, Charles S.

Page 19: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

Peirce, merujuk kepada “ doktrin formal tentang tanda-tanda”. Semiotika Pierce

bermula dari interesnya untuk menyelidiki bagaimana manusia berfikir sehingga

ia menyimpulkan bahwa semiotika tak lain adalah sinonim untuk logika(KRIS

BUDIMAN. Kosa Semiotika. Yogyakarta, 1999).

Kedua, tradisi semiotika yang dibangun berdasarkan teori kebahasaan Ferdinand

de Saussure (1857-1913). Saussure menggambarkan bahwa sebuah tanda terdiri

dari penanda dan petanda. Kedua komponen ini tidak terpisahkan, menurut

pendapatnya hubungan diantara penanda dan petanda bersifat “semena-mena”

atau “tanpa alasan” (KRIS BUDIMAN. Kosa Semiotika. Yogyakarta, 1999).

B. Ikon

Pada umumnya ikon biasa dipahami sebagai potret, sesuai dengan asal katanya

dari bahasa yunani, ikon yang berarti ‘citra atau potret’. Secara spesifik ikon

diartikan sebagai tanda yang didasarkan atas “keserupaan” atau “kemiripan

(resemblance) diantara representamen ( sesuatu yang bersifat indrawi ) dan

objeknya, entah objek tersebut eksis atau tidak. Akan tetapi, ikon tidak semata-

mata mencakupcitra-citra realistis seperti pada lukisan atau foto, melainkan juga

ekspresi semacam grafik, skema, peta geografis, persamaan matematis, bahkan

metafora.

Tipe-tipe ikon secara tripartit.

1. Citra atau imagi (image), adalah tanda yang secara langsung bersifat

ikonis.

Page 20: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

2. Diagram, adalah ikon yang menampilkan relasi-relasi, jenis ikon ini bisa

berupa skema, grafik, denah bahkan sebuah rumus

3. metafora (metaphor), merupakan suatu meta-tanda yang ikonisitasnya

berdasarkan pada kemiripan atau similaritas diantara objek-objek dari dua

tanda simbolis. (Charles S. Peirce).

C. Simbol

Simbol adalah tanda yang representamennya merajuk kepada objek tertentu tanpa

motivasi, simbol terbentuk melalui kaidah-kaidah tanpa adanya kaitan langsung di

antara representamen dan objeknya, yang oleh Ferdinand de Saussure dikatakan

sebagai sifat tanda yang semena-mena, tidak sesuai dengan objeknya sendiri

(arbitrer).

D. Indeks

Adalah tanda yang mempunyai kaitan fisik diantara representamen dan objeknya

sehingga seolah-olah akan kehilangan karakter yang menjadikannya tanda jika

objeknya dipindahkan atau dihilangkan.

5. Tinjauan Pemasaran.

a. Definisi Pemasaran.

Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan

perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini

dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu melekat dalam

kehidupan masyarakat yang selalu berfikir alternatif. Maksudnya adalah dimana

Page 21: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas

untuk mampu memaksimumkan kepuasan.

Pemasaran dirasa kurang karena disebabkan adanya 2 alasan, yaitu:

1) Banyak produsen pemasar masih menggunakan konsep produksi massal

sebagai basis kegiatannya.

2) Daya beli masyarakat masih relatif terbatas, sehingga kecenderungan

masyarakat membeli atas dasar pertimbangan harga murah.

b. Segmentasi, Targeting dan Positioning.

1). Segmentasi.

1. Segmen pasar : Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu

atau lebih karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk

yang serupa.

2. Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau

kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.

Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan

bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar

tertentu. Dasar-dasar untuk melakukan segmentasi pasar konsumen adalah :

a) Segmentasi Geografis. Segmentasi pasar menurut wilayah, ukuran pasar,

iklim.

b) Segmentasi Demografis. Variabel yang dapat diukur oleh karakteristik

populasi, termasuk distribusi usia, pola hidup rumah tangga, distribusi

penghasilan, pola populasi etnik, dan statistik populasi regional.

Page 22: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

2). Targetting.

Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siap yang dituju.

Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat

mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah

sasaran.

3). Positioning.

Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen

dari sebuah nama perusahaan atau produk.

B. Hasil Penelitian Yang relevan

Sampai saat ini saya belum bisa menemukan hasil penelitian yang relevan dengan

penelitian yang saya lakukan mengenai perancangan sistem rambu

Page 23: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. SERENA INDOPANGN, waktu penelitian

dilaksanakan pada 15 Februari 2009. penelitian ini dilaksanakan selama kurang

lebih dua minggu.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu

mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang

merupakan pendukung dalam perancangan tampilan kemasan, kemudian

menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari peranannya sebagai kemasan

yang menampilkan citra Indonesia dan dapat menjadi nilai emosional bagi

masyarakat dari segi visual juga menjadi salah satu identitas dalam tampilan

kemasan ekspor PT. SERENA INDOPANGAN

Page 24: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

C. Metode Pengumpulan Data

Sumber dasar dari penelitian ini diperoleh dari :

1. Wawancara

Dalam melakukan pencarian data, penelitian ini menggunakan metode

pengumpulan data secara interview ( wawancara ) agar memperoleh data

secara lengkap, langsung dan akurat dari narasumber yang memang sangat

berkompeten dalam hal ini. Dalam penelitian ini nara sumbernya adalah Staff

dan pegawai PT. SERENA INDOPANGAN.

2. Pengamatan

Dalam penelitian yang berikutnya metode pengumpulan dilakukan melalui

pengamatan dengan cara memperhatikan kondisi lapangan yang menjadi obyek

dari penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri yang

mencari data-data yang relevan tentang tampilan kemasan dengan memperhatikan

kaidah-kaidah yang ada. Serta melakukan interaksi kepada staff dan beberapa

pegawai sebagai sumber data utama di PT. SERENA INDOPANGAN dan

didukung dengan peralatan elektronik seperti kamera digital, tape recorder, dan

note book untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat.

E. Teknik Analisa Data

Berdasarkan pada hasil laporan pertanyaan yang diberikan kepada narasumber PT.

SERENA INDOPANGAN Pada akhirnya data yang didapat menggunakan teknik

Page 25: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena

analisis kualitatif yang nantinya dapat menunjang studi literatur dan studi

lapangan untuk melihat sebuah kebenaran dari hasil hipotesa yang ada.

Data yang diperoleh melalui observasi langsung dengan wawancara kepada nara

sumber yang terkait yang nantinya dapat menunjang penelitian ini. Untuk

mengetahui efektif atau tidaknya tampilan kemasan yang dijalankan melalui

perbandingan dengan informasi dan tampilan visual yang berbeda.

BAB IVTINJAUAN DAN ANALISA DATA

A. Tinjauan data

1. Profile PT. SERENA INDOPANGAN

PT. SERENA INDOPANGAN berdiri pada tanggal 18 Februari 1993, yang

diresmikan oleh bapak Hartato yang menjabat sebagai menteri perdagangan pada

waktu itu.

B. Analisa Data

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 26: Ornamen Batik Sebagai Citra Indonesia Pada Kemasan Produk Ekspor Pt.serena