52
Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.334-338) 978-602-60766-2-5 334 OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO ALIRAN IRIGASI Muhammad Anshar 1 , Sonong Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang ABSTRACT This activity is conducted to optimize the potential utilization of irrigation flow as a source of micro hydro power generation. In the utilization of irrigation flow potential as a source of energy, it is important to note that it should not interfere with and harm the irrigation user. Some problems that often occur, namely not optimall mikrohidro in generating electrical energy, especially at night, so that people feel disturbed activities, especially at night. The method used for handling the problem is the system repair and replacement of the generator on microhydro by choosing the generator according to the same generator specification. In addition, microhydro management is improved by providing microhydro management skills training simply and division of tasks of microhydro user group members. The method of handling bookkeeping on partners is done by giving a simple bookkeeping example. The results obtained are microhydro can function optimally in providing electrical energy for the user. Thus, the community feels the benefits to the community partnership program. Based on the results of the implementation of activities, it can be concluded that the activities of community service is very useful with the replacement generator so that the community (Partners) can use electrical energy optimally. Based on the various benefits obtained, it is expected that there are similar activities at locations that have not been reached by PLN electricity especially in areas of mountains that have microhydro potential. Keywords: Generator, Electricity, Microhydro, Irrigation flow. 1. PENDAHULUAN Desa Pallawa merupakan salah satu desa di Kabupaten Bone yang terletak di daerah perbatasan Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng. Desa tersebut termasuk salah satu daerah yang terpencil berada di bawah lembah antara dua gunung. Daerah tersebut berada sekitar 40 km dari kota Kabupaten Soppeng, sekitar 60 km dari kota Kabupaten Bone dan sekitar 130 km dari Makassar. Sebelum Tahun 2014, masyarakat desa tersebut masih belum terjangkau listrik PLN karena terletak di bawah kaki gunung. Sebelum ada Mikrohidro tahun 2010, penerangan yang digunakan masyarakat di daerah tersebut umumnya menggunakan lampu minyak tanah, hanya sebagian kecil masyarakat yang mampu menggunakan genset. Kelebihan yang dimiliki daerah tersebut yaitu terdapat bendungan Unyi untuk pengairan sawah di Kabupaten Soppeng. Aliran pengairan tersebut melintasi sebagian pemukiman masyarakat di Desa Pallawa atau sekitar 40 rumah tangga. Pengairan tersebut merupakan potensi Mikrohidro untuk pembangkit listrik skala mikro. Pada Tahun 2010, kerjasama antara Politeknik Negeri Ujung pandang dan Masyarakat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dengan kapasitas 10 kW yang dapat melayani sekitar 27 rumah tangga (KK) yang berada disekitar Mikrohidro. Mikrohidro tersebut mulai beroperasi pada bulan Juni 2010 dengan pemanfaatan utama yaitu listrik untuk penerangan dan keperluan rumah tangga lainnya, seperti untuk kegiatan sosial dan kebutuhan home industry seperti pertukangan kayu dan perbengkelan. Mikrohidro tersebut selain dimanfaatkan oleh masyarakat, juga digunakan oleh mahasiswa untuk praktek energy terbarukan (mikrohidro) terutama masasiswa Teknik Konversi Energi dan Teknik Pembangkit Energi setiap semester, sebgaimana ditunjukkan pada Gambar 1. 1 Korespondensi: E-mail:[email protected], [email protected]

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.334-338) 978-602-60766-2-5

334

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO ALIRANIRIGASI

Muhammad Anshar1, SonongDosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang

ABSTRACT

This activity is conducted to optimize the potential utilization of irrigation flow as a source of micro hydropower generation. In the utilization of irrigation flow potential as a source of energy, it is important to note that it shouldnot interfere with and harm the irrigation user. Some problems that often occur, namely not optimall mikrohidro ingenerating electrical energy, especially at night, so that people feel disturbed activities, especially at night. The methodused for handling the problem is the system repair and replacement of the generator on microhydro by choosing thegenerator according to the same generator specification. In addition, microhydro management is improved by providingmicrohydro management skills training simply and division of tasks of microhydro user group members. The method ofhandling bookkeeping on partners is done by giving a simple bookkeeping example. The results obtained aremicrohydro can function optimally in providing electrical energy for the user. Thus, the community feels the benefits tothe community partnership program. Based on the results of the implementation of activities, it can be concluded thatthe activities of community service is very useful with the replacement generator so that the community (Partners) canuse electrical energy optimally. Based on the various benefits obtained, it is expected that there are similar activities atlocations that have not been reached by PLN electricity especially in areas of mountains that have microhydro potential.

Keywords: Generator, Electricity, Microhydro, Irrigation flow.

1. PENDAHULUANDesa Pallawa merupakan salah satu desa di Kabupaten Bone yang terletak di daerah perbatasan

Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng. Desa tersebut termasuk salah satu daerah yang terpencil berada dibawah lembah antara dua gunung. Daerah tersebut berada sekitar 40 km dari kota Kabupaten Soppeng,sekitar 60 km dari kota Kabupaten Bone dan sekitar 130 km dari Makassar. Sebelum Tahun 2014,masyarakat desa tersebut masih belum terjangkau listrik PLN karena terletak di bawah kaki gunung. Sebelumada Mikrohidro tahun 2010, penerangan yang digunakan masyarakat di daerah tersebut umumnyamenggunakan lampu minyak tanah, hanya sebagian kecil masyarakat yang mampu menggunakan genset.

Kelebihan yang dimiliki daerah tersebut yaituterdapat bendungan Unyi untuk pengairan sawah di Kabupaten Soppeng. Aliran pengairan tersebut melintasisebagian pemukiman masyarakat di Desa Pallawa atau sekitar 40 rumah tangga. Pengairan tersebutmerupakan potensi Mikrohidro untuk pembangkit listrik skala mikro. Pada Tahun 2010, kerjasama antaraPoliteknik Negeri Ujung pandang dan Masyarakat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidrodengan kapasitas 10 kW yang dapat melayani sekitar 27 rumah tangga (KK) yang berada disekitarMikrohidro. Mikrohidro tersebut mulai beroperasi pada bulan Juni 2010 dengan pemanfaatan utama yaitulistrik untuk penerangan dan keperluan rumah tangga lainnya, seperti untuk kegiatan sosial dan kebutuhanhome industry seperti pertukangan kayu dan perbengkelan.

Mikrohidro tersebut selain dimanfaatkan oleh masyarakat, juga digunakan oleh mahasiswa untukpraktek energy terbarukan (mikrohidro) terutama masasiswa Teknik Konversi Energi dan Teknik PembangkitEnergi setiap semester, sebgaimana ditunjukkan pada Gambar 1.

1 Korespondensi: E-mail:[email protected], [email protected]

Page 2: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.334-338) 978-602-60766-2-5

335

Gambar 1. Tampak Power House Mikrohidro yang dimanfaatkan mahasiswa dan masyarakat di desa Pallawa,Kabupaten Bone.

Selama Mikrohidro tersebut beroperasi, masyarakat memperoleh banyak manfaat dan dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terjadi perbaikan kondisi masyarakat secara signifikan dalamseluruh aktivitas dalam rumah tangga. Masyarakat sudah menggunakan listrik penerangan sehingga anaksekolah termotivasi belajar setiap malam, masyarakat dapat meningkatkan wawasan, dan menikmati hiburanserta informasi melalui siaran televise. Selain itu mereka bisa menggunakan kulkas, dan berbagai keperluanrumah tangga lainnya yang menggunakan energi listrik.

Pemanfaatan potensi aliran irigasi sebagai sumber pembangkit listrik mikrohidro memberikan manfaatganda karena selain memanfaatkan air untuk pengairan, juga memanfaatkan potensi air untuk menghasilkanlistrik melalui pembangkit mikrohidro. Hal yang penting yang harus diperhatikan oleh kedua kelompokpengguna yaitu harus saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang terganngu. Pihak pengelola irigasitidak keberatan dengan adnya pemanfaatan aliran irigasi untuk mikrohidro, yang penting fungsi utama aliranirigasi untuk mengairi sawah tidak terganggu.

Berdasarkan informasi dan keluhan dari masyarakat, ada beberapa masalah yang sering terjadi, yaitucahaya balon lampu tidak terang bahkan balon sering berkedip-kedip pada malam hari dan peralatan listrikdalam rumah tangga banyak yang tidak berfungsi secara normal. Dengan demikian masyarakat merasakanterganggu aktivitasnya terutama pada malam hari. Masyarakat menyadari bahwa mikrohidro tersebutmengalami gangguan sehingga tidak bisa menghasilkan listrik dengan baik sebagaimana biasanya. Namunmasyarakat tidak mampu berbuat untuk memberikan solusi karena keterbatasan pengetahuan, keterampilan,dan kemampuan finensial dalam meengatasi masalah tersebut. Selain itu, tidak ada masyarakat yangbertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila terjadi gangguan. Sumber dana untukpemeliharaan dan perbaikan juga menjadi kendala utama karena keterbatasan kemampuan pendapatanmasyarakat.

Sejak awal Mikrohidro beroperasi pada Tahun 2010 mampu melayani beban pemakaian sebanyak 27rumah tangga dan sebuah masjid dengan kapasitas maksimum 10 kW. Selama beroperasi sekitar tujuh tahun,mikrohidro mengalami penurunan kemampuan mengsuplai daya kepada pengguna. Berdasarkan hasil analisisTim pelaksana program kemitraan masyarakat, diketahui bahwa salah satu penyebab utama turunnyakemampuan mikrohidro yakni adanya gangguan pada generator sehingga daya listrik yang dihasilkan tidakoptimal sebagaimana biasanya. Alternatif yang harus dilakukan adalah melakukan perbaikan systemmikrohidro terutama melakukan penggantian generator sehingga system mikrohidro dapat berfungsimelayani kebutuhan daya listrik yang diperlikan oleh pelanggan.

Permasalahan lain timbul karena belum terbentuknya struktur organisasi yang permanen yang mengurusMikrohidro sehingga tidak jelas siapa yang bertanggung jawab memperbaiki dan membiayai kalau adakerusakan. Juga belum ada sumber pendanaan Mikrohidro setiap bulan untuk biaya operasional, biayapemeliharaan, dan biaya perbaikan. Alternatif yang harus dilakukan adalah membantu kelompok penggunamikrohidro membentu organisasi pengelola mirohidro dan sekaligu menetapkan yuran bulanan penggunauntuk dana pemeliharaan dan perbaikan mikrohidro apabila ada gangguan.

Struktur oganisasi Pengurus Mikrohidro disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kepentinganuntuk pengelolaan mikrohidro. Tujuan adanya pengurus adalah agar PLTMH teratur pemeliharaannya baiksecara administrasi dan keuangan maupun secara teknis. Pengurus bertanggung jawab kepada masyarakat danmasyarakat adalah pengawas kerja pengurus. Penetapan pengurus dilaksanakan pada awal pembangunan

Page 3: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.334-338) 978-602-60766-2-5

336

mikrohidro. Masyarakat sebagai penentu siapa warga masyarakat yang akan ditetapkan sebagai pengurus(Dave R. Willy Umboh dan Harry Suryahadi, 2013).

Harapan selanjutnya dengan tersedianya energi listrik secara kontinyu tanpa ada gangguan, masyarakatdapat memanfaatkan listrik untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya melalui pengembanganindustri rumah tangga (home industry) berbasis listrik dengan penerapan teknologi tepat guna. Demikian puladiharapkan dapat meningkatkan tingkat pendidikan dan prestasi belajar bagi anak usia sekolah denganadanya sarana penerangan untuk belajar pada malam hari.

2. METODE PELAKSANAANMengacu pada permasalahan perioritas yang telah dirumuskan, maka metode yang ditawarkan untuk

penanganan masalah tersebut adalah perbaikan siatem dan penggantian generator pada mikrohidro denganlangkah-langkah sebagai berikut:a. Pemilihan generator yang sesuai dengan spesifikasi generator yang akan diganti.b. Membuka generator yang rusan dan akan akan diganti..c. Memasang generator baru .d. Melakukan uji kinerja generator baru.e. Melakukan pelatihan pengoperasian kepada operator.

Untuk penanganan masalah perbaikan manajemen penangann Mikrohidro dilakukan denganmemberikan pelatihan keterampilan pengelolaan Mikrohidro yang mengacu pada pelatihan yang telahdikembangkan oleh Nurdiyanto (2006) tentang pelatihan manajemen Mikrohidro secara sederhana danpembagian tugas anggota kelompok pengguna Mikrohidro. Metode penanganan manajemen mikrohidro,dilakukan sebagai berikut:a. Pelatihan pembuatan struktur organisasi secara sederhana dan uraian tugas anggota kelompok.b. Memberikan pelatihan/penyuluhan tentang cara pengelolaan Mikrohidro sebagai suatu organisasi.c. Penyuluhan tentang pentingnya menjalin kerjasama antar sesama anggota masyarakat pengguna dalam

rangka pemanfaatan dan pemeliharaan unit Mikrohidro secara optimal.

Metode penanganan pembukuan pada mitra dilakukan berdasarkan yang telah diterapkan dandikembangkan oleh Ahmad Gozali (2013) tentang cara membuat pembukuan sederhana dan pembukuanUKM (Sasongko, C., 2008). Aplikasi metode tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:a. Menyiapkan/menyusun model pembukuan yang sederhana berdasarkan referensi tersebut.b. Melakukan pelatihan dan penyuluhan tentang cara membuat pembukuan sederhana dan pentingnya

pembukuan.c. Memberikan contoh pembukuan yang sederhana sesuai prinsip akuntansi.d. Memberikan bimbingan membuat pembukuan berdasarkan pemasukan dan pengeluaran.e. Memberikan contoh bagaimana cara membuat laporan keuangan yang diperlukan.

Dalam upaya memaksimalkan partisipasi Mitra dalam kegiatan kemitraan masyarakat ini, maka dariawal kegiatan Mitra dilibatkan agar mereka dapat menyerap Ipteks yang diberikan dan dapat mentransferkepada anggota masyarakat lain. Selain itu diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan ikutbertanggung jawab terhadap pemanfaatan Ipteks yang diberikan dan bertanggung jawab terhadapkelangsungan program IbM yang diperoleh.

3. HASIL DAN PEMBAHASANProgram kemitraan masyarakat yang telah dilakukan pada mitra pengguna listrik Mokrohidro. Perbaikan

dan pemasangan generator telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Pallawa, Kecamatan TelluLimpoe, Kabupaten Bone. Peralatan tersebut merupakan komponen penting dalam mikrohidro dalammenghasilkn energy listrik. Konstruksi dan tata letak pemasangan generator diperlihatkan pada Gambarberikut.

Page 4: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.334-338) 978-602-60766-2-5

337

Gambar 3. Gambar Konstruksi Layout Generator pada system Mikrohidro.

Penyerahan dan pemasangan generator dihadiri oleh kepala desa setempat serta beberapa anggotamasyarakat pengguna mikrohidro. Penyerahan alat tersebut disambut gembira oleh kepala desa danmasyarakat setempat karena selain mengurangi beban financial yang mereka harus keluarkan untuk biayapemeliharaan juga berfungsinya kembali mikrohidro secara optimal melayani kebutuhan energy listrikpelanggan sebagaimana mestinya.

Hal yang penting dalam kegiatan ini adalah memberikan penjelasan cara pengoperasian danpemeliharaan generator agar dapat bertahan lama. Penjelasan ini terutama diberikan kepada anggota mitra,khusus bertugas sebagai operator yang bertanggungjawab penuh terhadap pengoperasian dan pemeliharaanmikrohidro secara keseluruhan. Seluruh rangkaian kegiatan ini juga ikut disaksikan oleh Kepala Desa dantokoh masyarakat setempat.

Selanjutnya, tim pelaksana memberikan penyuluhan tentang pentingnya membuat struktur organisasiyang sederhana dan uraian tugas yang jelas dari masing-masing anggota sehingga masyarakat penggunalistrik mengetahui tugasnya masing-masing. Hal ini penting supaya dapat mempercepat penanganan kalauada gangguan yang terjadi ataupun keluhan-keluhan yang terkait dengan pemanfaatan listrik tenagamikrohidro tersebut. Dengan demikian akan terjalin kerjasama yang baik antara anggota masyarakatkhususnya masyarakat pengguna listrik tenaga mikrohidro.

Pada kegiatan ini dilakukan penyuluhan tentang pembukuan dan pengelolaan keuangan mikrohidrosecara baik dan sederhana. Hal ini sangat membantu dalam menjaga kepercayaan antar anggota masyarakatdan pihak pengelola. Pembukuan dan pengelolaan keuangan yang baik merupakan hal yang sangat pentinguntuk diperhatikan untuk menjaga kepercayaan masyarakakat terhadap yuran bulan yang dikumpulkan.Yuran bulanan yang dikumpulkan sangat berguna untuk membiayai keperluan perawatan alat dan untukmembeli komponen-komponen yang rusak. Jadi dengan adanya transparansi pengelolaan keuangan maka hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari. Ini juga memberikan efek kenyamanan pada masyarakat penggunamikrohidro. Untuk mempermudah proses pembukuan mitra, tim pelaksana menyerahkan beberapa bukukeuangan sederhana yang bisa langsung dipakai oleh pengelolah dalam mencatat laporan keuanganmikrohidro.

Demikianlah uraian hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh tim pengabdian dalam rangka malakukansalah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pada kegiatan program penerapan Ipteks bagimasyarakat pengguna listrik tenaga mikrohidro di Desa Pallawa, Kabupaten Bone.

4. KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat tentang pengguna Mikrohidro di

Desa Pallawa, dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sangat bermanfaat dengan adanya penggantian generator

sehingga masyarakat (Mitra) bisa menggunakan energy listrik secara normal dengan berfungsinyagenerator mikrohidro sebagai komponen utama dalam menghasilkan listrik.

2. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra bertambah dalam melakukan perawatan dan perbaikangangguan atau kerusakan yang terjadi pada mikrohidro.

3. Mikrohidro dapat beroperasi secara optimal dalam mengsuplay energy listrik, sehingga kebutuhan energy

Generator

TurbinAir

Pulley

Penstok Katup

Page 5: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.334-338) 978-602-60766-2-5

338

listrik bagi Mitra dan masyarakat dapat terpenuhi sebagaimana mestinya.4. Menghasilkan artikel ilmiah yang

dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional.5. Perbaikan managemen pengelolaan dan organisasi ikut memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam

hal penyelesaian masalah terkait pemanfaatan listrik tenaga Mikrohidro.Berdasar pada berbagai manfaat yang diperoleh, maka diharapkan ada kegiatan lanjutan yang bisa ikut

membantu masyarakat dalam menangani teknologi yang terkait dengan pemanfaatan mikrohidro. Diharapkanpula ada kegiatan serupa pada lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh aliran listrik PLN yang tentu sajamemiliki potensi mikrohidro

5. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Gozali, 2013. Cara Membuat Pembukuan Sederhana pada UKM..http://www.perencanakeuangan.com/files/pembukansederhana.html [accessed 25.3.2013]

Anya P. Damastuti, 1997. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Teknologi Pedesaan.Busono, 1992. Panduan Pembuatan Program dan Rangkaian Mikrokontroler MC68705U3.Dorf Richard C, 1993. Electrical Engineering Handbook, CRC Press Inc.Nurdiyanto, 2006. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil KMW Jateng. http:

//www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=1325&catid=2& [accessed 20.4.2013].Microchip, 1993. User’s Guide, Microchip Tecnology, Inc.Micrichip, 1993. Data Sheet P1C16F84, http://microchip.com/Parent Tab P1C16 F84A Divice.html (12 Juli 2000).Microchip, 1993. Data Sheet P1C16CXX, Microchip Tecnology, Inc.Dave R. Willy Umboh dan Harry Suryahadi. 2013. Pengelolaan Pembangkit Mikr0hidro. Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan KebudayaanPemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, 2000, Program Pembangunan Daerah (Propeda) Sul-Sel Tahun 2001-

2005.Sasongko, C., 2008. Pembukuan UKM . http://www.slideshare.net/iraf50/pembukuan-ukm [accessed 21.03.2013].Yusvika Amalia, Pitojo Tri Juwono, Prima Hadi Wicaksono. 2012. Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro (Pltmh) Di Sungai Juju Desa Muwun Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah. FakultasTeknik Universitas Brawijaya, Malang.

Sentanu, 2013. Pembangkit Litrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Assosisi Hidro Bandung.

6. UCAPAN TERIMA KASIHTim pelaksana mengucapkan terima kasih kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

atas kepercayaan dan alokasi dana yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan Program KemitraanMasyarakat melalui Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Politeknik Negeri UjungPandang Tahun 2017.

Page 6: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.339-346) 978-602-60766-2-5

339

IBKIK JASA PELATIHAN MULTIMEDIA DAN JARINGAN

Asriyadi1), Syahrir2) , Andi Nurul Istiyana3)

1),2) Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar3)Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

The business unit being developed by the D4 Program of Multimedia Engineering and the Network of State Polytechnicof Ujung Pandang (PSD4TMJ PNUP) is called IbKIK Multimedia and Network Application Training and DevelopmentServices, hereinafter referred to as IbKIK PSD4TMJ PNUP aims to implement and utilize the scholarship owned by thestaff of Engineering Department Electro, especially the staff of the study program of Multimedia and NetworkEngineering and optimize the use of existing Laboratory functions in order to have economic value with the mainactivities as service providers for continuous learning so that there is increasing the quality of human resources (HR),especially human resources in Eastern Indonesia in the face of the share of work and especially in facing the ASEANEconomic Community (MEA) where Indonesia is a part of it and also to produce products in the form of hardware orapplications related to the field of engineering, especially multimedia and networking techniques. This IbKIK activityuses funding from DIKTI and PNUP for 3 years and after that Business Unit will be independent from financial aspect.This Business Unit focuses on training and application services, where the implementation method is the same asestablishing a business unit, which takes into account aspects of raw materials, production, production process,management, marketing, human resources, facilities and finance .. In this Year / The business of IbKIK has been neatlyarranged, available Operating System (Operating System) modules, Basic programming (Java for Android) andMultimedia (Augmented Reality) programming and Embedded (Arduino) Programming and training for embededsystem and Arduino Training for Students and Staff. Sold 2 Arduino Trainer Modules, 8 Relay Control Modules and 3Sensor Module Applications. Expected for the first year will be obtained funds from training and product salesamounting to Rp 61.491 million.Keywords: Training Services, Modules, Applications, Multimedia, Networking.

1. PENDAHULUANUnit usaha yang akan dikembangkan oleh Program Studi D4 Teknik Multimedia dan Jaringan

Politeknik Negeri Ujung Pandang (PSD4TMJ PNUP) disebut IbKIK Jasa Pelatihan dan PembuatanAplikasi Multimedia dan Jaringan yang selanjutnya disebut dengan IbKIK PSD4TMJ PNUP dengankegiatan utama sebagai penyedia jasa untuk pembelajaran secara berkelanjutan sehingga terjadi peningkatankualitas sumber daya manusia(SDM) khususnya SDM di Indonesia Wilayah Timur dalam menghadapipangsa kerja dan khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana Indonesiamenjadi bagian di dalamnya dan juga untuk menghasilkan produk dalam bentuk hardware ataupun aplikasisoftware yang berkaitan dengan bidang teknik khususnya teknik multimedia dan jaringan.

Jenis usaha ini dibidik karena Jurusan Teknik Elektro memiliki sumber daya manusia di berbagaibidang teknik yang memiliki keahlian pada bidangnya masing-masing yang dibuktikan dengan sertifikatkeahlian yang dimiliki, yang terdiri dari 90 orang staf akademik, yang terdiri dari 6 orang Doktor dan 84orang bergelar Magister. Selain itu, Jurusan Teknik Elektro memiliki laboratorium yang lengkap dari 5cabang bidang ilmu Teknik Elektro. Untuk Unit Usaha yang akan didirikan di Jurusan Teknik Elektro akandifokuskan pada bidang Multimedia dan Jaringan yang ada pada Program Studi D4 Teknik Multimedia danJaringan dengan tujuan untuk menciptakan sinergi yang dinamis antara keahlian Multimedia dan Jaringanyang dimiliki dengan pengembangan kemampuan masyarakat umum, yang selanjutnya akan menjadibagian penting dari masyarakat Indonesia yang berpendidikan dan berketrampilan tinggi, sehingga dapatmengisi pangsa kerja yang ada di Indonesia dan kemampuan bersaing dalam menghadapi MEA serta dapatjuga mengembangkan pasar kerja sendiri.

Produk jasa pelatihan dan pembuatan aplikasi berupa hardware dan software berbasis multimedia danjaringan diatas ada beberapa yang telah dilakukan oleh kompetitor yang ada di Makassar seperti pelatihanCorel draw dan Photoshop yang dilakukan oleh ICT Center UNM Makassar dan Raditya Kursus KomputerMakassar, serta beberapa komunitas yang berkaitan dengan Multimedia dan Jaringan Seperti KomunitasAndroid Makassar dan Komunitas Jaringan Komputer (CNC) Makassar, yang mana pelatihan yang diberikanadalah merupakan materi dasar pada multimedia,mobile programming dan jaringan komputer dan khususuntuk komunitas pelatihan yang diselenggarakan biasanya bersifat sporadis. Adapun keunggulan dari Produkjasa yang ditawarkan oleh IbKIK TMJ PNUP adalah materi yang diberikan akan diklasifasikan dari materidasar, intermediate dan Advance serta adanya sertifikat yang diakui secara Nasional dan Internasional. Dan

Page 7: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.339-346) 978-602-60766-2-5

340

adanya jasa pelatihan dan pembuatan aplikasi yang tidak ada kompetitornya di Makassar seperti DasarProgramming C, Java, Matlab, Pelatihan Multimedia Blender 3DS max, Pelatihan Animasi dan Game,Pelatihan Embedded System, Pelatihan Berbasis Projek (Pembuatan Aplikasi Gojek, Portal Berita dan TokoOnline dan juga berdasarkan permintaan Konsumen) dan Pembuatan aplikasi modul dan teknologi tepat gunaberbasis embedded system. Adapun untuk Kompetitor yang berasal dari luar Makassar sangat banyakkhususnya yang ada di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya seperti IMASTUDIO, BABA STUDIO,Creative Media dan lain lain. Keunggulan dibandingkan Kompetitor luar adalah dari biaya kursus yang lebihmurah dan transportasi serta akomodasi yang lebih murah.

TARGET DAN LUARANTarget luaran tahunan yang ingin dicapai dengan adanya unit usaha IbKIK Jasa pelatihan dan pembuatanaplikasi multimedia dan jaringan adalah sebagai berikut :

- Terselenggaranya Rencana Bisnis Unit Usaha IbKIK tersusun secara rapi- Tersedianya Modul Pelatihan Operating System (Sistem Operasi), Dasar programming (Java untuk

Android) dan Multimedia (Augmented Reality) programming dan Embedded (Arduino)Programming

- Terlaksananya pelatihan untuk Mahasiwa- Terlaksananya Pelatihan untuk Dosen/Guru/Staf Akademik- Terlaksananya Pelatihan untuk Masyarakat Umum

2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIANBahan Baku

IbKIK TMJ PNUP berfokus pada jasa pelatihan dan pembuatan aplikasi multimedia dan jaringan,dimana bahan baku utama adalah SDM berupa keahlian dari staf pengajar/dosen Jurusan Teknik ElektroPNUP khususnya Staf pengajar program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan. Dengan dukungan 90orang staf pengajar dimana 6 diantaranya bergelar Doktor dan 84 Magister. Seluruh staf pengajar adalahdosen tetap, sehingga kontinuitas ketersediaan tenaga trainer terjamin. Sedangkan untuk pembuatan aplikasiakan diberdayakan staf PLP atau teknisi yang berkompeten di bidang multimedia dan jaringan sertaMahasiswa yang telah dinilai memiliki kompetensi di bidangnya dibawah arahan Dosen yang terlibat dalamunit usaha IbKIK TMJ PNUP. Bila pelatihan dan pembuatan aplikasi memerlukan keahlian tambahan diluarkeahlian utama yang dimiliki staf jurusan Teknik Elektro PNUP, maka akan dilakukan outsourcing denganmenetapkan kriteria seleksi. Adapun bahan baku berkaitan dengan pelatihan adalah Komputer yang telahterinstal Software pelatihan yang dibutuhkan serta bahan dan peralatan Embedded System.

Produksi

PNUP saat ini memiliki 3 Laboratorium Komputer Pusat dan Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringanjuga memiliki 4 laboratorium Komputer, 2 Laboratorium Komputer di Kampus 1 dan 2 LaboratoriumKomputer di Kampus 2 yang bisa digunakan sebagai tempat pelatihan. Juga terdapat Laboratoriumpengukuran dan Mikrokontroler yang dapat digunakan sebagai tempat pelatihan dan pembuatan modulembedded systems. Dimana setiap laboratorium berkapasitas 25 siswa.Proses Produksi

Bisnis inti yang akan dikembangkan IbKIK PSD4TMJ PNUP adalah jasa pendidikan dan tambahan usahaadalah pembuatan aplikasi multimedia dan jaringan, sehingga ujung tombaknya adalah pelayanan prima(prime service). Seluruh proses diawali dengan proses marketing untuk mencari calon pelanggan (client).Setelah calon pelanggan diperoleh, maka dilakukan analisis terhadap kebutuhan calon pelanggan tersebut.Berdasarkan analisis tersebut, dapat dilakukan perumusan topik dan silabus pelatihan, yang dilanjutkandengan persiapan materi pelatihan dan fasilitas. Setelah itu, dilakukan pelaksanaan pelatihan sesuairencana yang telah disusun. Di akhir pelatihan dilakukan evaluasi dan analisis hasil yang dikomunikasikankembali dengan pelanggan. Siklus proses yang seperti ini dilakukan secara penuh dan berulang untukseluruh jenis pelatihan yang akan dilakukan oleh IbKIK PSD4TMJ PNUP. Mekanisme evaluasi dan

Page 8: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.339-346) 978-602-60766-2-5

341

feedback diharapkan merupakan mata rantai pengendalian terhadap kualitas pelatihan yang dilaksanakan olehIbKIK PSD4TMJ PNUP, yang akan berdampak pada peningkatan kualitas secara berkelanjutanManajemen

Struktur Manajemen unit IBKIK PSD4TMJ dapat dilihat pada gambar 1 Dimana Direktur IbKIKbertanggung jawab langsung kepada Direktur PNUP dari segi kegiatan dan keuangan melalui KetuaJurusan dan Pembantu Direktur 2. Pada bagian pemasaran berada dibawah Asdir Bagian Umum berfungsimencari pelanggan, Setelah pelanggan diperoleh, maka akan dilakukan perencanaan produksi secararinci,mencakup anggaran, fasilitas dan prasarana serta penentuan pengajar yang dilakukan olehAdministrasi akademik dibawah naungan Asisten Direktur Bagian Akademik.

Gambar 1 Struktur Organisasi IbKIK PSD4TMJPemasaran

Untuk menunjang pengembangan dari unit usaha ini, diperlukan strategi pemasaran yang tepat danterencana dengan baik. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan bekerjasama dengan industrimemerlukan pendekatan dengan unit pengembangan SDM di industri terkait. Dengan pendekatan tersebutdapat diperoleh informasi mengenai kebutuhan pada masing-masing industri. Kegiatan pelatihan yangditujukan untuk masyarakat umum, pemasaran dilakukan dengan menyebarkan informasi seluas-luasnya.

SDM

Struktur organisasi IbKIK PSD4TMJ PNUP terdiri dari seorang direktur yang dibantu oleh seorang asistendirektur sebagai wakil, berkualifikasi S2. Dalam kinerja keseharian untuk urusan kesekretariatan akandibantu oleh seorang sekretaris berkualifikasi S1. Untuk bagian pemasaran akan ditangani Sebanyak 2 Orang.Asisten direktur bagian umum merupakan 1 garis komando dengan staf pemasaran dan staf maintenance danIT Support, dengan asumsi kinerja maintenance dapat memenuhi kebutuhan kedua sub unit usaha ini. Stafmarketing merupakan salah satu pilar dari bergulirnya roda perusahaan, maka antara kedua stafmarketing nantinya diharapkan dapat bekerjasama saling mengisi agar metode pemasaran dan penetrasipasar lebih dalam dan variatif. Staf akademik diambil dari staf akademik Jurusan Teknik Elektro yang manapada Organisasi dia juga bertindak sebagai Organisasi

.3. HASIL DAN PEMBAHASANLuaran Kegiatan Tahun 2017

Sebagaimana yang di jelaskan pada bab 2, Pada luaran Kegiatan 2017, ada beberapa luarankegiatan yang ingin dicapai .Tersusunnya Rencana Bisnis Unit Usaha IbKIK

Untuk Rencana Bisnis unit Usaha IbKIK, telah tersusun manajemen IbKIK dan jugapersiapan usaha berupa pembelian peralatan, pembuatan stempel, spanduk, Pembuatan Surel danWebsite.

Page 9: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.339-346) 978-602-60766-2-5

342

Gambar 2 Beberapa Peralatan Yang telah dibeli

Gambar 3 Contoh Stempel IbKIK

Gambar 4 Spanduk Yang Telah Dipasang

Gambar 5 Website IbKIK TMJ

Diperoleh Dana dari hasil pelatihan dan Pembuatan AplikasiUntuk Pelatihan yang sifatnya komersil telah di laksanakan sebanyak 3 kali, dan untuk pembuatan

aplikasi telah dibuat aplikasi anti begal, Pembuatan Modul Trainer Arduino Sebanyak 10 buah (sudahterjual10 buah), Modul Kontrol relay 8 buah, Modul Sensor (10 buah), Modul Aplikasi sensor suhu (1 buah),Modul Aplikasi sensor Gas (1 buah), Modul Aplikasi Wifi module ( 1 buah), Modul Aplikasi Bluetooth (1Buah)

Page 10: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.339-346) 978-602-60766-2-5

343

Gambar 6 Pelatihan Komersil

Tersedia Modul PelatihanTelah dibuat beberapa modul pelatihan yang akan digunakan dalam pelatihan di tahun 2017 yaitu:

Modul Sistem Operasi, Modul Dasar Pemrograman Java untuk Android, Modul Multimedia (PengenalanUnity dan AR), Modul Arduino dan Modul Android Dasar.

Gambar 7 Modul Pelatihan

Terlaksananya Pelatihan Untuk MahasiswaTelah terlaksana Pelatihan TOT Game Unity untuk Mahasiswa pada tgl 6-8 Juni 2017 yang diikuti

oleh 10 Mahasiswa. Berikut Gambar pada saat pelatihan

Gambar 8 Suasana Pelatihan TOT Mahasiswa

Terlaksananya Pelatihan Untuk Dosen/Guru/Staf AkademikTelah terlaksana Pelatihan TOT Arduino untuk Dosen pada tgl 11-13 Juli 2017 yang diikuti oleh 4

Dosen dan satu staf akademik/teknisi. Berikut Gambar pada saat pelatihan

Page 11: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.339-346) 978-602-60766-2-5

344

Gambar 9 Suasana Pelatihan TOT Dosen dan Staf

Hasil Target Capaian Luaran

Untuk hasil target capaian luaran didasarkan atas rencana Target Capaian Luaran yang meliputi:Publikasi ilmiah di jurnal Nasional/prosiding

Untuk Publikasi Ilmiah di Jurnal Nasional / Prosiding Belum dilaksanakan, menunggu semua luarankegiatan untuk tahun 2017 telah selesai dilaksanakan dan target Jurnal yang akan dituju adalah JurnalTeknologi ElektrikaPublikasi pada jurnal Internasional

Untuk Publikasi Pada Jurnal Internasional, telah dilakukan penelitian yang dipersiapkan untukpublish di Jurnal. Judul Penelitian yang telah di lakukan adalah Aplikasi Anti Begal Di bidang TeknologiInformasi Dan Komunikasi. Berikut Diagram Penelitian dan Gambar Produk Hasil Penelitian

Gambar 8 Schematic Aplikasi Anti Begal

Gambar 8 Prototipe Hardware dan Aplikasi Anti Begal

Terbentuknya unit usaha di Perguruan Tinggi berbasis produk intelektual dosen

Untuk Tahun 2017 targetnya adalah IbKIK telah benar dan siap menjadi Unit usaha di PoliteknikNegeri Ujung Pandang

Jumlah jenis produk jasa dan atau barang komersial, model atau purwarupa yang terjual danmenghasilkan pendapatan bagi perguruan tinggi

Pelatihan yang sifatnya komersil telah di laksanakan sebanyak 3 kali, dan untuk pembuatan aplikasitelah dibuat aplikasi anti begal , Pembuatan Modul Trainer Arduino Sebanyak 10 buah (sudah terjual10 buah),

Page 12: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.339-346) 978-602-60766-2-5

345

Modul Kontrol relay 8 buah, Modul Sensor (10 buah), Modul Aplikasi sensor suhu (1 buah), Modul Aplikasisensor Gas (1 buah), Modul Aplikasi Wifi module ( 1 buah), Modul Aplikasi Bluetooth (1 Buah).

Jumlah wirausaha baru berbasis iptekUntuk Tahun 2017 targetnya adalah IbKIK telah benar dan siap menjadi Unit usaha di Politeknik

Negeri Ujung Pandang

Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta , merek dagang, rahasia dagang, desain )Untuk Tahun ini tidak ditargetkan tapi telah ada langkah untuk hal itu seperti membuat paten untuk

aplikasi anti begalBuku ajar

Dari beberapa modul yang telah dibuat, salah satunya akan dibuat menjadi buku ajar ber ISBN yaituDasar Pemrograman Java untuk Android dan Android Dasar.

MonevKegiatan pengabdian IbkIK telah melalui monev internal dan External, dimana untuk monev internal

dilakukan oleh reviewer internal Politeknik Negeri Ujung Pandang dan Monev External oleh Tim reviewerDIKTI.

Gambar 8 Monev internal IbKIK

Gambar 8 Monev External IbKIK

4. KESIMPULAN1) Pada proses kegiatan pengabdian ini, telah dilakukan pembentukan manajemen IbKIK Multimedia dan

Jaringan dan juga persiapan usaha berupa pembelian peralatan, pembuatan stempel, spanduk, PembuatanSurel dan Website.

2) Telah dihasilkan beberapa modul Pelatihan seperti Modul Pelatihan Operating System (Sistem Operasi),Dasar programming (Java untuk Android) dan Multimedia (Augmented Reality) programming danEmbedded (Arduino) Programming.

3) Telah Terlaksana Beberapa Kegiatan Pelatihan, seperti pelatihan embedded dan pelatihan Android

Page 13: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.339-346) 978-602-60766-2-5

346

4) Telah terjual Beberapa modul hardware seperti Modul Trainer Arduino, Aplikasi+Modul Kontrol Relaydan Aplikasi Modul Sensor.

5) Telah dilakukan penelitian yang dipersiapkan untuk publish di Jurnal Internasional. Judul Penelitian yangtelah di lakukan adalah Aplikasi Anti Begal Di bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi,

6) Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan kegiaan sesuai dengan Rencana Bisnis IbkIK Multimedia Tahun2017.

7) Semua kegiatan lanjutan termasuk pembuatan laporan akhir direncanakan diselesaikan paling lambatawal November 2017.

5. DAFTAR PUSTAKA

Asriyadi, 2013, Modeling and Optimization of Power Management of SOPRA HAN, Master thesis, HANUniversity,Netherland,2013.

Asriyadi, 2015, Pemodelan Komponen Power Hybrid System, Jurnal Elektrika, Tahun 12, no.2 hal 45-59.ISSN 1412-8764 Makasar

Asriyadi, 2015, Implementasi Kontroler PID Pada Simulator Kontrol Aliran, Jurnal Elektrika, Tahun 12,no.1 hal 161-173. ISSN 1412-8764 Makasar

Bakhtiar dkk, 2014. Proposal IbKIK Desain dan Produksi Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan.Laporan Proposal pengabdian Ipteks Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Fadli, Pemanfaatan E learning Sebagai sumber Belajar dalam Pendidikan Jarak Jauh,https://fadlibae.wordpress.com (diakses pada tanggal 23 April 2016)

Istiana AN, 2011, Pengaruh Financial Laverage terhadap ROE dan EPS Pada Perusahaan Makanan danMinuman di BEI, Skripsi, PNUP, Makassar,2011.

Istiana AN, 2014, Evaluasi kesuksesan Smart-On pada PT PLN Persero, Master Thesis, UGM,Yogyakarta,2014.

Muh Ahyar dkk, 2015, Pengembangan sistem informasi evaluasi kinerja dosen berdasarkan penilaianmahasiswa berbasis web. (studi kasus : politeknik negeri ujung pandang), Jurnal Elektrika, Tahun 12,no.2 hal 150-160. ISSN 1412-8764 Makasar

Shuicai,Wu, et al, 2007, An Internet-Based Telemonitoring System of Multiphysiological Parameters,Telemedicine and e-Health, Volume 13, Number 4, 2007

Sofyan BT, Aries Subiantoro 2009. Proposal Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui UnitContinuing Education Program – Center for Computing and Information Technology FakultasTeknik Universitas Indonesia (CEP-CCIT FTUI). Laporan Proposal pengabdian FTUI

Syahrir, 2010, Identifikasi Gas pada Sensor semikonduktor menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan,Skripsi, ITS, Surabaya,2010.

Syahrir, 2010, Monitoring Kualitas udara menggunakan jaringan sensor Nirkabel, Master thesis, ITS,Surabaya,2013.

Tamsyani W. Makalah Model Pembelajaran E learning,https://www.academia.edu/5934171/makalah_model_pembelajaran_elearning. Diakses pada tanggal22 April 2016

Trisuwito P, 2011, Perancangan Game 3D Permainan Tradisional Balapan Kulit Jeruk Sebagai PelestarianPermainan, Jurnal – online.um.ac.id (diakses pada tanggal 23 April 2016)

Zaosheng Zhang & Tinglei Huang, 2009, ‘An Intelligent Patient Monitoring System for HomeApplication’, 2009 Third International Conference on Genetic and Evolutionary Computing

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih kami tujukan kepada seluruh teman yang telah membantu terlaksananya

kegiatan pengabdian IBKIK, khususnya ditujukan kepada Direktorat Riset Pengabdian Masyarakat DIKTIyang telah memberikan pendanaan dan juga Tim UPPM PNUP yang telah menfasilitasi sehingga pengabdiankepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

Page 14: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.347-350) 978-602-60766-2-5

347

IbM PEMBERDAYAAN APARATUR DESA BARANGPALIE TENTANG MANAJEMENPEMERINTAHAN DESA, PENGOLAHAN DATA, SERTA PENGELOLAAN KEUANGAN

DANA DESA MENUJU PELAPORAN KEUANGAN YANG AKUNTABEL

Bahri1), Samsul Bahri2), Sukriah Natsir3), dan Nurniah4)

1),2),3),4) Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRAK

Tujuan akhir kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan tentang manajemen pemerintahan desa,pengolahan data, serta pengelolaan keuangan dana desa menuju pelaporan keuangan yang akuntabelkepada Aparatur Desa Barangpalie. Permasalahan mendasar yang dihadapi oleh pemerintahan DesaBarangpalie adalah keterbatasan kapabilitas sumber daya manusia dalam mengelola desa sehinggakinerja desa dalam tujuan pembangunan masih relatif rendah. Saat ini, Desa Barangpalie memiliki 15orang perangkat desa yang memiliki tingkat pendidikan rata-rata lulusan SLTA. Namun kemampuandalam menangani permasalahan desa masih relatif rendah. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentukworkshop dengan menggunakan metode ceramah, latihan, dan pendampingan. Kegiatan ini berlokasidi Desa Barangpalie Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang. Jarak dari Makassar ke lokasi sekitar170 km. Kegiatan ini didasarkan pada kondisi 2017. Kegiatan ini memberikan pengetahuan danketerampilan baru kepada aparatur Desa Barangpalie dalam rangka memberdayakan aparatur DesaBarangpalie. Materi yang diberikan kepada mitra meliputi: Pertama, tentang ManajemenPemerintahan Desa; Kedua, Pengolahan Data Kelembagaan Desa; serta Ketiga, PengelolaanKeuangan Dana Desa menuju Pelaporan yang akuntabel.

Kata Kunci: Dana Desa, Manajemen Pemerintahan Desa, Pengolahan Data Kelembagaan Desa

1. PENDAHULUANPemerintahan desa merupakan salah satu komponen dalam struktur pemerintahan dalam suatu Negara.

Menurut Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa bahwa Desa adalah desa dan desa adat atauyang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilikibatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakatsetempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormatidalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya disebutkan bahwaPemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempatdalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atauyang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

Pengaturan desa bertujuan membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif,terbuka, serta bertanggung jawab serta meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa gunamempercepat perwujudan kesejahteraan umum (Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 2014). Oleh karena itu,pemerintahan desa tentunya memegang peranan yang sangat urgen bagi keberhasilan pembagunan dalamsuatu Negara. Salah satu indikator keberhasilan pemerintahan desa adalah meningkatnya ketahanan sosialbudaya masyarakat Desa guna mewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosialsebagai bagian dari ketahanan nasional; kemajuan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasikesenjangan pembangunan nasional; serta kekuatan masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan.

Komponen pemerintahan desa meliputi kepala desa, perangkat desa, badan permusyawaratan desa.Sebagai salah satu struktur pemerinthan tentu menghadapi beberapa masalah antara lain masalah manajemendan pengolahan data. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan kapasitas sumber daya manusia yang dimilikioleh pemerintahan desa (Sumigar; Hadiawan, 2012; Mulyana et al., 2012; Suhardi, 2015).

Desa Barangpalie yang berlokasi di Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang merupakan salah satudesa dari 104 desa/keluarahan di Kabupaten Pinrang. Lokasi Desa Barangpalie berjarak sekitar 170 km dariKota Makassar Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Desa Barangpalie menunjukkan bahwapermsalahan mendasar yang dihadapi oleh kelembagaan Desa Barangpalie adalah kemampuan sumber dayamanusia sebagai aparatur yang masih rendah. Secara spesifik permasalahan sumber daya manusia yangdihadapi oleh aparatur pemerintah desa meliputi: (1) pengetahuan tentang manajemen pemerintahan desa yang

Page 15: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.347-350) 978-602-60766-2-5

348

masih rendah, (2) kemampuan pengelolaan dan pelaporan dana desa masih rendah, serta (3) kemampuanmengolah data lembaga pedesaan yang masih rendah. Hal ini berdampak pada rendahnya peran pemerintahdesa dalam memberikan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Berdasarkan permasalahan di atas menunjukkan perlunya dilakukan penyuluhan tentang manajemenpemerintahan desa, yang meliputi manajemen aparatur pemerintah desa, pengelolaan dan pelaporan ataspenggunaan dana desa, serta pengolahan data kelembagaan pada Desa Barangpalie Kecamatan LanrisangKabupaten Pinrang.

2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIANMetode dan Pendekatan

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh aparatur Desa Barangpalie maka kegiatan inidilaksanakan dalam bentuk workshop yaitu pelatihan dan pendampingan. Pada kegiatan ini digunakankombinasi beberapa metode sebagai berikut:1. Ceramah

Metode ceramah digunakan dalam rangka menjelaskan konsep-konsep manajemen pemerintahan desa,pengelolaan dan pelaporan dana desa, serta konsep-konsep pengolahan data dan informasi. Metodeceramah bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru bagi aparatur desa.

2. PraktikMetode praktik digunakan dalam rangka memberikan latihan dan demonstrasi mengenai penerapankonsep-konsep manajemen pemerintahan desa, pengelolaan dan pelaporan dana desa, serta penerapankonsep-konsep pengolahan data. Metode praktik bertujuan untuk memberikan keterampilan baru bagiaparatur desa.

3. SupervisiMetode supervisi digunakan dalam rangka memberikan pendampingan mengenai penerapan konsep-konsep manajemen pemerintahan desa, pengelolaan dan pelaporan dana desa, serta penerapan konsep-konsep pengolahan data. Metode supervisi bertujuan untuk memberikan konsultasi bagi aparatur desa.

Prosedur KerjaKegiatan ini direncakan akan dilaksanakan selama dua hari. Proses pelaksanaan kegiatan IbM ini

meliputi empat tahap utama sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Proses Kegiatan IbM

Berdasarkan Gambar 1 maka rencana kegiatan IbM ini diuraikan sebagai berikut:1. Menyusun modul

Pada kegiatan ini akan disusun modul sebagai bahan pelatihan yang bersumber dari berbagai referensi.Dalam hal ini, ada tiga jenis modul yang akan disusun, yaitu:a. Modul 1 tentang Manajemen Pemerintahan Desa.b. Modul 2 tentang Pengolahan Data dan Informasi dengan menggunakan Komputer.c. Modul 3 tentang Pengelolaan Dana Desa dan Pelaporan Penggunaan Dana Desa.

2. Mendistribusikan modulSetelah modul selesai maka selanjutnya disampaikan kepada Kepala Desa Barangpalie untukdidistribusikan kepada aparatur desa dan perwakilan masyarakat sebagai peserta pelatihan. Hal inidilakukan satu minggu sebelum kegiatan workshop dilaksanakan.

Tahap I

MenyusunModul

Tahap II

Mendistribusikan Modul

Tahap III

MelaksanakanWorkshop

Tahap IV

MelaksanakanSupervisi &

Pendampingan

Page 16: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.347-350) 978-602-60766-2-5

349

3. Melaksanakan workshopKegiatan workshop dilaksanakan pada hari pertama yang dihadiri oleh seluruh peserta. Materi yangdisampaikan pada workshop meliputi tiga modul sebagaimana disebutkan pada butir 1 di atas.

4. Melaksanakan supervisi dan pendampinganKegiatan supervisi dan pendampingan dilaksanakan pada hari kedua yang bertujuan untuk memberikanpendalaman materi kepada peserta workshop. Dengan kegiatan pendampingan ini akan meningkatkanpencapaian target.

Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan KegiatanPada kegiatan ini, Kepala Desa Barangpalie sebagai mitra yang diharapkan menfalitasi tim dalam

menghadirkan peserta untuk mengikuti workshop. Peserta pada kegiatan ini meliputi kepala desa, aparat desa,kepala dusun, serta perwakilan masyarakat.

3. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAIKegiatan IbM telah dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Juli 2017 di Desa Barangpalie Kec.

Lanrisang Kab. Pinrang. Hasil dan luaran yang dicapai ditunjukkan pada tabel 5.

Tabel 1. Hasil dan Luaran IbM yang Dicapai

No Kegiatan Pihak yang TerlibatWaktu

PelaksanaanTempat Capaian

1 Menyusun modul Tim Mei – Juli2017

PoliteknikNegeri UjungPandang

100%

2 Mendistribusikanmodul

Tim 15 Juli 2017 DesaBarangpalie

100%

3 Melaksanakanpelatihan

- Narasumber = 4 orang- Mahasiswa

pendamping = 3 orang- Peserta 37 orang

15 Juli 2017 DesaBarangpalie

100%

4 Supervisi &pendampingan

- Narasumber = 4 orang- Peserta 4 orang

16 Juli 2017 DesaBarangpalie

100%(sesuaitarget)

5 Menyusunlaporan

Tim 19 Juli 2017 PoliteknikNegeri UjungPandang

90%

4. KESIMPULANBerdasarkan pelaksanaan IbM Pemberdayaan Aparatur Desa Barangpalie tentang Manajemen

Pemerintahan Desa, Pengolahan Data, serta Pengelolaan Keuangan Dana Desa Menuju PelaporanKeuangan yang Akuntabel dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Kapabilitas aparatur Desa Barangpalie tentang Manajemen Pemerintahan Desa, Pengolahan Data, serta

Pengelolaan Keuangan Dana Desa masih relatif rendah.2. Hasil kegiatan IbM ini dapat memberikan pengetahuan baru dan keterampilan baru bagi aparatur Desa

Barangpalie tentang Manajemen Pemerintahan Desa, Pengolahan Data, serta Pengelolaan Keuangan DanaDesa dalam rangka meningkatkan kinerja.

Hasil kegiatan ini dapat menjadi masukan kepada Pimpinan Daerah untuk melaksanakan programsecara berkelanjutan berupa pelatihan dan pemdampingan tentang Manajemen Pemerintahan Desa,Pengolahan Data, serta Pengelolaan Keuangan Dana Desa.

5. DAFTAR PUSTAKAHadiawan, Agus, Syafarudin, Amantoto Dwijono, Arizka Warganegara, dan Darmawan Purba, 2012, Penyuluhan

Meningkatkan Pengetahuan Kepala Desa dan BPD tentang Manajemen Pengelolaan dan PengawasanKeuangan Desa di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, Seminar Hasil-Hasil Penelitian danPengabdian Kepada Masyarakat.

Page 17: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.347-350) 978-602-60766-2-5

350

Mulyana, Nana, Meiliyana, dan Dedy Hermawan, 2012, Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa Melalui PelatihanManajemen Kelembagaan Desa Bagi Sekretaris Desa, Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan PengabdianKepada Masyarakat.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.Peraturan Pemeirntah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014.Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara.Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.Suhardi, 2015, Pemahaman Manajemen Pedesaan pada Perangkat Desa di Wilayah Kecamatan Semen Kabupaten

Kediri, Nusantara of Research Universitas Nusantara PGRI Kediri, Volume 02 No. 01.Sumigar, Kemampuan Manajerial Aparat Pemenrintah Desa Dalam Pembangunan.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Page 18: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.351-356) 978-602-60766-2-5

351

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) PENGEMBANGAN USAHA PEYEKKACANG DI KOTA PALOPO

Dewi Marwati Nuryanti¹, Intisari², Wahida³¹´²Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian & ³Dosen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Andi Djemma Palopo

ABSTRACT

PKM is done in home Industry of Peyek Kacang "Satu Rasa" and "N3" in Palopo City, which aims to help partnersovercome the problems of production, management and marketing so their business can grow rapidly. The methods usedto solve the problems of both partners are training, empowerment and grants of equipment and raw materials. Theresults achieved are 1). Quantity average production Partner 1were increase 4% (111 kg) per month, gross income 29%(Rp.12.631.250, -) and profit 68% (Rp.3.613.994, -), while for Partner 2 the average production were increase 68% (75kg / dough), gross income 80% (Rp 11.959.500, -) and profit 105% (Rp.4.995202, -); 2). Improve product quality intomore hygienic products, lower oil content and longer shelf life. 3). Partners can apply simple management and havebusiness legality (P.IRT); 4). Labeled packing, product diversification (cheese chips, peanut blankets etc), sizediversification (20-1000 gr), Expansion of marketing to restaurants, coffee shop, gift shops and making banners andbrochures.Kata kunci: Peyek Kacang, Keripik Bawang, Industri Rumah Tangga, UMKM, Kewirausahaan

1. PENDAHULUANIstilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang

mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industrisering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas,yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial(Assauri, 2004).

Menurut Nurmianto (2004) industri rumah tangga yaitu industri yang menggunakan tenaga kerjakurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal darianggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggotakeluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/tahu, dan industri makananringan.

Pengembangan industri kecil/industri rumah tangga dapat berdampak positif terhadap terbukanyalapangan kerja, kesempatan berusaha serta dapat peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyaraka.Disamping itu perkembangan industri kecil/rumah tangga tidak lepas dari berbagai macam masalah. Adabeberapa masalah yang umum dihadapi oleh industri kecil/rumah tangga seperti keterbatasan modal kerja danatau modal investasi, kesulitan mendapatkan bahan baku dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau,keterbatasan teknologi, sumber daya manusia dengan kualitas yang baik (manajemen dan teknik produksi),kesulitan memperoleh informasi pasar, dan kesulitan dalam pemasaran.

Keterampilan teknis rendah, dan teknologi produksi sederhana. Rendahnya keterampilan teknis daripara pekerja berakibat pada sulitnya standarisasi produk. Begitu juga penggunaan teknologi produksi yangsederhana mengakibatkan mutu produk yang dihasilkan bervariasi. Para pekerja umumnya keluarga, artinyadalam perekrutan pekerja lebih ditekankan kepada aspek kekeluargaan, yaitu lebih mementingkan kedekatanhubungan dibandingkan dengan keahlian yang dimiliki. Dalam manajemen tidak ada spesialisasi bahkanseringkali pemilik menangani sendiri, artinya dalam menjalankan usahanya tidak terdapat job descriptionyang jelas. Disamping itu tingkat perputaran tenaga kerja tinggi, hal ini akan mengakibatkan sulitnyamenjadikan tenaga kerja menjadi betul-betul ahli.

Kondisi administrasi keuangan yang lemah, seringkali juga menjadi penyebab sulitnya mengajukankredit ke pihak ketiga, sebab para investor baru mau menanamkan uangnya kalau terjamin keamanannya,artinya uang yang ditanamkannya dijamin akan kembali dan sekaligus memperoleh keuntungan. Lemahnyaadministrasi keuangan mengakibatkan sulitnya melakukan penilaian kelayakan (Tambunan, 2003).

Peyek kacang merupakan salah satu produk industri rumah tangga makanan ringan khas Indonesiayang sangat familiar , banyak terdapat dipasaran dan diminati oleh masyarakat Indonesia.

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilakukan pada Industri Rumah Tangga Peyek Kacang “SatuRasa” di Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan dan “N3” di Kelurahan Surutanga Kecamatan Wara

Page 19: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.351-356) 978-602-60766-2-5

352

Timur Kota Palopo. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mitra mengatasi masalah yang dihadapi agarusahanya dapat berkembang pesat.

Permasalahan yang ditemukan pada kedua mitra tersebut adalah masih rendahnya kuantitas dankualitas produksi. Mitra belum menerapkan standar higienis dan standar kesehatan dalam pengolahan produk.Dari segi manajemen mitra belum melaksanakan administrasi dan pembukuan usaha serta legalitas usahaMitra 2 belum punya sama sekali. Sistem pemasaran kedua mitra masih bersifat konvensional.

2. PELAKSANAAN PENGABDIAN2.1Waktu danTempat Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan selama delapan bulan dari bulan Mei sampai bulan Desember 2017.Tempat kegiatan di mitra1 “Satu Rasa” di Perumahan Green Songka Permai Blok C1 No. 14Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan dan mitra2 “N3” di Perumahan Surutanga ResidencyBlok E12 Jl. Andi Tenriajeng/Ex Jl. Cakalang Kota Palopo.

2.2 Metode PelaksanaanMetode yang digunakan untuk mengatasi permaslahan kedua mitra adalah pendampingan, pelatihan

dan hibah peralatan dan bahan baku adalah; (1) Masalah bidang produksi akan dilakukan pelatihan danpendampingan peningkatan produksi dan penanganan mutu mulai dari penyiapan bahan, pengolahan,pengemasan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran serta hiba bahan baku dan peralatan, (2) Masalahmanajemen dilakukan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan Administrasi dan pembukuan usahasederhana, pembuatan perencanaan produksi dan pemasaran serta pengurusan izin usaha. (3) Masalahpemasaran akan dilakukan pelatihan dan pendampingan dalam diversifikasi produk, rasa dan ukurankemasan, perbaikan kemasan dan pelebelan, perluasan jaringan pemasaran serta promosi.

2.3 Analisis DataAnalisis data yang digunakan untuk mengukur target capaian luaran kegiatan adalah analisis

deskriptif comparative persentase dengan membandingkan kondisi mitra sebelum kegiatandilaksanakan dan setelah kegiatan dilaksanakan

3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil dan luaran yang dicapai PKM adalah sebagai berikut:

3.1 Aspek ProduksiTerjadi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi setelah kegiatan PKM. Besarnya peningkatan

kuantitas produksi kedua mitra dapat dilat pada table 1. sedngkan peningkatan kualitas yaitu produksi mitramenjadi lebih higienis, rendah kadar minyak dan daya simpan yang lebih lama dengan melakukan teknologiseperti pada tabel 2 dan gambar 1 sampai dengan gambar 3

Tabel 1. Kondisi Produksi Mitra 1 & Mitra 2 Sebelum Dan Sesudah PKM

Tabel 2. Teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas Mitra 1& Mitra

Setelah PKM Setelah BermitraRata-Rata Rata-Rata

1 Produksi- Kg/Adonan 96 111 14 24 75 68- Bungkus/Unit 11,220 9,641 (16) 3,000 3,195 6

2 Omset/Peneriaan 8,976,000 12,631,250 29 2,400,000 11,959,500 803 Biaya 7,818,167 9,017,256 13 2,626,667 6,964,298 624 Keuntungan 1,157,833 3,613,994 68 (226,667) 4,995,202 105

%

Mitra 1 Mitra 2

No. UraianKondisi Awal%Kondisi Awal

Page 20: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.351-356) 978-602-60766-2-5

353

Gambar 1. Kondisi penirisan mitra

Sebelum PKM Sesudah PKM mengunakan Spiner

Gambar 2. Penyimpanan hasil produksi

SebelumPKM

Sesudah PKM mengunakan boks tertutup

Gambar 3. Penitipan di warung

SebelumPKM

Sesudah PKM mengunakan toples

3.2 Aspek ManajemenMitra telah dapat menerapakan manajemen sederhana dan ada legalitas usaha (P.IRT). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 dan gambar 4 .

Kondisi Awal Setelah PKM1 Penirisan Kertas koran Spiner

2 Minyak Dipakai berulangkali Dua kali3 Penyimpanan Keranjang terbuka Boks besar4 Penitipan diwarung Keranjang terbuka Boks/Toples

No. UraianTeknologi Produksi Mitra1 dan Mitra 2

Page 21: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.351-356) 978-602-60766-2-5

354

Tabel 3. Kondisi Manajemen Mitra 1 & Mitra 2 Sebelum Dan Sesudah PKM

Gambar 4. Kondisi pembukusn Mitra 1 & Mitra 2

Sebelum PKMSesudah PKM ada pembukuan & P.IRT

3.3 Aspek pemasaranUntuk meningkatkan penyediaan informasi promosi, di rumah/tempat usaha Mitra telah dipasang

papan nama/spanduk, mencetak brosur-brosur penjualan peyek dan keripik aneka rasa dengan desain yangmanarik. Memberikan bimbingan pengemasan produk dengan menghasilkan kemasan yang menarik disertaipelabelan kemasan yang memberikan informasi kepada konsumen meliputi nama produk/merek dagang,komposisi bahan, berat bersih, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, P.IRT dan label halal, sehingga dapatmemenuhi standart penjualan,. Tim pengusul juga telah membantu mendisain lebel dan memberi bantuankemasan berlebel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihaat pada tabel 4 dan gambar 5 sampai dengan gambar 7

Tabel 4. Kondisi Pemasaran Mitra 1 & Mitra 2 Sebelum Dan Sesudah PKM

Gambar 5. Papan Usaha

Sebelum PKM Sesudah PKM Ada Papan UsahaGambar 6. Promosi

Sebelum PKM Sesudah PKM adaPemasangan Spanduk & Penyebaran BrosurGambar 7. Kemasan, Diversifikasi Produk & Ukuran

Kondisi Awal Setelah PKM1 Pembukuan Tiak ada Pembukuan sederhana

2 Legalitas usaha (P.IRT) Mitra 2 belum ada Sudah ada

No. UraianManajemen Mitra1 dan Mitra 2

Kondisi Awal Setelah PKM1 Papan Usaha Tidak ada Ada

2 Promosi Tidak ada Ada3 Kemasan Polos Berlebel4 Diversifikasi produk Tidak ada Ada5 Diversifikasi ukuran Tidak ada Ada

No. UraianPemasaran Mitra1 dan Mitra 2

Belum adaPembukuan

Belum AdaPromosi

Page 22: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.351-356) 978-602-60766-2-5

355

Sebelum PKMSetelah PKMkemasan sudah berlebel serta ada

diversifikasi produk & ukuran

4. KESIMPULANDari hasil kegiatan PKM dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan kuantitas produksi Mitra 1 rata-rata per bulan sebesar 4% yaitu dari 96 kg menjadi111 kg, omset 29% yaitu dari Rp. 8.976.000,- menjadi Rp.12.631.250,- dan keuntungan 68% yaitu dariRp. 1.157.883,- menjadi Rp.3.613.994,-, sedangkan untuk Mitra 2 peningkatan produksi rata-rata perbulan sebesar 68% yaitu dari 24 kg menjadi 75 kg/ adonan, omset 80% yaitu dari Rp. 2.400.000,-menjadi Rp. 11.959.500,-dan keuntungan 105% yaitu dari (226.667) menjadi Rp.4.995202,- .

2. Peningkatkan kualitas produk menjadi produk yang lebih higienis, rendah kadar minyak dan daya simpanyang lebih lama.

3. Mitra dapat menerapkan manajemen sederhana dan punya legalitas usaha (P.IRT).4. Kemasan berlebel, diversiikasi produk (keripik keju, keripik bawang, Kacang selimut dan aneka kue),

diversifikasi ukuran(20 gr, 30 gr, 90 gr, 450 gr, 650 gr dan 1.000 gr), Perluasan jaringan pemasaransemula di titip di warung-warung diperluas ke rumah makan/ restauran, kedai kopi atau cafe, toko oleh-oleh

5. Ada promosi berupa pembuatan dan pemasangan spanduk di tempat strategis, penyebaran brosur sertapublikasi di media massa.

5. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2016. Data Industri Rumah Tangga Pangan di Kota Palopo. .Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Palopo.Anonim. 2016. Data Toko/ Retail Sembako di Kota Palopo. 2016. Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Palopo.Anonim. 2016. Data Restoran di Kota Palopo. 2016. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Palopo.Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi). PT. Grafindo Persada. Jakarta.Elida, S dan W. Hamidi. 2009. Analisis Pendapatan Agroindustri Rengginang Ubi Kayu Di Kabupaten Kampar Provinsi

Riau. Jurnal Ekonomi. 17(2): 109-119.Hanan, A. 2003. Seri Kebijaka Usaha Penjaminan Kredit dan Perkuatan Usaha KUKM. Kementrian Koperasi dan

UKM, Jakarta.Marvella, P.E, U. Effendi dan S.A Putri. Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pengembangan Usaha Keripik Pisang

dengan Mesin Perajang dan Vacum Frying.https://www.google.com/search?q=jurnal+industri+kecil+dan+menengah&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab#q=jurnal+pengembangan+usaha+keripik+bawang Diakses tanggal 20 Mei 2016.

Nurmianto, E. dan A.H. Nasution. 2004. Perumusan Strategi Kepengusahaan Menggunakan Metode AHP dan SWOT(Studi Kasus pada Kepengusahaan PT. INKA dengan Industri Kecil Menengah di Wilayah KaresidenanMadiun). Jurnal Teknik Indutri 6 (1): 47-60.

Nuryanti, D.M.2015. Analisis Usaha Peyek Kacang (Studi Kasus di Usaha Satu Rasa Kota Palopo).belum diterbitkan.Pratiwi, R.I. dan Y. Kalaba. 2014. Analisis Profitabilitas Usaha Keripik Tahu Pada Industri Rumah Tangga Sofie di

Kota Palu. Jurnal Agroland. 21(1): 15-21Suratiah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 114-154Sutia, S dan B. Tambunan. 2009. Memahami Konsep Break Even. Pengusaha Wacana Media. Jakarta.Tambunan, T. 2003. Perkembangan Sektor Pertanian di Indonesia : Beberapa Isu Penting. Ghalia Indonesia. Jakarta.Utami, A. T., K. Sumantadinata dan N. S. Palupi. 2006. Potensi Usaha Keripik Ikan Teri Wander Untuk Meningkatkan

Pendapatan UKM. Jurnal Industri Kecil Menengah (MPI). 1(1): 12-21.

6. UCAPAN TERIMAKASIH

Page 23: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.351-356) 978-602-60766-2-5

356

Terimakasih diucapkan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat yang telah membiayaikegiatan PKM ini. Ucapan yang sama kepada Rektor Unanda, Ketua LP2M, Dekan Fakultas Pertanian yangtelah mendukung serta mengarahkan sehingga PKM dapat terlaksana dengan baik, serta Bapak ibu dosendan mahasiswa yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan sehingga PKM dapat berjalan lancar. Taklupa juga ucapan terimakasih kepada ke dua mitra atas kerjasamanya yang baik sehingga kegiatan PKMberjalan lancer dan terlaksana dengan baik.

Page 24: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.357-360) 978-602-60766-2-5

357

PEMANFAATAN CMS OPEN SOURCE PADA LEMBAGA DAKWAH

Irfan Syamsuddin1) dan Rini Nur2)

1) 2)Program Studi Teknik Komputer dan JaringanJurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

This paper describes the use of open source Content Management Systems to help da'wah agencies to present avariety of information on the Internet in the form of website. The preferred open source CMS technology is WordPresswhich has many features including ease of installation, rich tools, variations of access speed templates and theavailability of multiple support from developers and the Wordress community. The end result of community service is awebsite that can be accessed either through computers or gadgets such as smartphones

Keywords: Da’wah, Website, Open source, Wordpress

1. PENDAHULUAN

Dewasa ini penggunaan Internet telah merambah berbagai bidang secara masif. Informasi semakinmenjadi bagian penting dalam kehidupan. Sebagai saluran komunikasi, media Internetmenfasilitasi dalam melakukan proses pengemasan pesan untuk disampaikan ke publik melalui beragamprotokol yang telah distandarisasi oleh Internet, salah satunya adalah protocol HTTP untuk penyajianinformasi melalui browser yang dikenal dengan istilah website.

Tulisan ini merupakan deskripsi akademik dari Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri UjungPandang yang diselenggarakan bersama dengan mitra yaitu salah satu lembaga dakwah yang berada di kotaMakassar. Melihat kenyaaan bahwa Internet semakin popular dalam penyajian informasi maka lembagadakwah ini pun bermaksud menyiapkan website dakwah dengan tujuan untuk menyampaikan dakwah Islamsebagai rahmat bagi semesta alam, yang menyeru kepada yang haq dan mencegah kemungkaran.

Pada dasarnya Da’wah Islam merupakan metode baku yang diperintah oleh Allah Azza wa Jallasebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah Shollallahu Alayhi Wasallam kepada kaum muslimin agarIslam dapat dipahami oleh ummat dan diamalkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karenanya untukmempercepat pemahaman ummat agar bersedia kembali kepada aturan islam secara kaffah juga perlumemanfaatkan media dengan beragam teknologi sebagai jalan dalam berdakwah. Hal itulah yang telahmenjadi pokok konsentrasi lembaga dakwah yang menjadi mitra dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat iniyaitu Ikatan Da’i Indonesia yang disingkat IKADI.

IKADI dengan mottonya menyampaikan dakwah Rahmatan Lil Alamin ini merupakan salah satuOrganisasi Massa Islam (Ormas Islam) yang teregistrasi secara resmi secara nasional dengan penguruscabang yang tersebar di seluruh Indonesia yang salah satunya berada di kota Makassar.

Disadari sejak lama oleh pihak IKADI Makassar bahwa semakin hari semakin banyak tantangandalam dunia dakwah terutama sejak berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yangberakibat semakin kompleksnya masalah di tengah-tengah masyarakat. Disisi lain, perkembangan mediakomunikasi yang semakin modern tampaknya akan sangat membantu aktivitas dakwah. Peluangdakwah Islam akan semakin terbuka lebar ketika para pengemban dakwah mampu memanfaatkan mediainformasi modern dengan meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif darimedia yang ada. Diperlukan sebuah strategi baru oleh para pengemban dakwah, terutama dalammetode serta pemanfaatan media massa dan teknologi komunikasi dalam aktivitas dakwah tersebut.

Salah satunya dengan menggunakan media Internet, penyebaran informasi (termasuk dalamhal ini dakwah) melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan beberapa alasan,diantaranya (Buckingham, 2013):

- mampu menembus batas ruang dan waktu- biaya yang relatif semakin rendah- masifnya pengguna jasa internet terutama di kalangan generasi muda- urgensi meningkatkan jumlah konten positif di InternetPara pakar dan ulama yang berada di balik media dakwah via internet bisa lebih

konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar'i. Dan IKADI

Page 25: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.357-360) 978-602-60766-2-5

358

sebagai salah satu Ormas Islam sudah saatnya serius dalam menggarapa media Internet ini untukmenyampaikan Dakwah Rahmatan Lil Alamin ini khususnya di kota Makassar.

Upaya ini sejalan dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang harus dipenuhi oleh setiap stafpengajar di perguruan tinggi, sebagai salah satu dari Tri Darma Perguruan tinggi sebagaimana tertuangdalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1990 pada pasal 3 ayat 4 yang menyatakan bahwa“Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalamupaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat”.

Namun upaya ini hanya akan berhasil mencapai target jika website bisa memenuhi karakteristikpsikologi pengguna internet, sebagaimana yang ditekankan oleh Buckingham (2013) bahwa ada beberapakarakteristik jurnalistik online yang penting untuk kesuksesan mencapai sasaran publik:

a. ImmediacyKesegaran atau kecepatan penyampaian informasi. Media Online (website) sangat cepat dalam

hal ini, berita dapat disaksikan dalam waktu singkat bahkan real time.b. Multiple PaginationBanyak pilihan halaman yang menjadikan pengguna lebih leluasa memilih halaman yang

menjadi kebutuhannya di laman website.c. MultimediaWebsite sangat mendukung informasi dalam beragam bentuk multimedia. Data atau konten dakwah

dapat disajikan dengan baik secara visual, audio, maupun audio visual.d. ArchievingDengan website, konten dakwah dapat dengan mudah diarsipkan. Sehingga pengguna dapat dengan

mudah menemukan informasi karena telah dikelompokan berdasarkan kategori.e. Relationship with readerKontak atau interaksi antara penyedia web dalam hal ini pengelola website Dakwah dapat dengan

mudah dilakukan bahkan antar pembaca dengan pembaca lainnya secara real time dan terarsipkan untukkebutuhan mendatang.

2. METODE PELAKSANAAN

Alat dan BahanWordPress sebagai CMSDalam dunia Internet, dikenal sebuah pendekatan teknologi web yang disebut sebagai Content

Management Systems (CMS). CMS adalah sebuah aplikasi website yang bersifat generik dalam arti telahmemiliki sejumlah fitur yang dapat diaktifkan dan dimanipulasi sesuai kebutuhan pengguna dan dapatdigunakan dengan mudah tanpa mensyaraktkan keahlian pemrograman (Mirdha,dkk,2014).

WordPress adalah pada awalnya sebuah aplikasi open source yang sangat populer digunakan sebagaimesin blog. WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) yang juga opensource. Perkembangan selanjutnya sangat cepat sehingga WordPress berubah menjadi sebuah CMS (ContentManagement System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhanpenggunanya (Mirdha,dkk,2014).

Gambar 1. Tampilan Administrator Worpress

Page 26: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.357-360) 978-602-60766-2-5

359

Tahapan PelaksanaanTahapan pelaksanaan pengabdian ini diterapkan dalam 4 tahapan. Tahapan pertama, berupa diskusi

dengan mitra dalam hal ini Lembaga Dakwah IKADI Makassar untuk memperjelas kebutuhan mitra terkaitaplikasi website yang akan dirancang. Tahapan kedua, berdasarkan paparan mitra selanjutnya pelaksanamelakukan proses instalasi dan modifikasi CMS Wordpress agar sesuai dengan kebutuhan mitra. Tahapketiga, pengisian konten oleh pelaksana dan mitra serta mengevaluasi bagian mana yang masih memerlukanperbaikan. Akhirnya tahapan terakhir adalah implemenasi di Internet untuk publik.

Paparan masing masing tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut:a. Tahap Pertama

Pada tahap ini dihasilkan titik temu kebutuhan mitra berupa website yang berekstensi ORG yangdisajikan khusus untuk organisasi non bisnis. Proses registrasi domain dilakukan dengan bantuansalah satu perusahaan hosting domain internet untuk masa 2 tahun. Nama yang didaftarkan adalahdomain www.makassar.ikadi.org untuk kebutuhan pengabdian masyarakat ini.

b. Tahap KeduaPada tahap ini dilakukan instalasi CMS Wordpress pada nama domain yang telah diregistrasi denganmenyesuaikan persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan hosting.

Gambar 2. Proses Instalasi Worpress

c. Tahap KetigaSetelah proses instalasi rampung, maka pada dasarnya website telah aktif dan sudah dapat diaksesoleh pengguna internet. Untuk melengkapi maka di tahap ini, modifikasi CMS Worpress diperlukanuntuk menyesuaikan kebutuhan mitra dan dilanjutkan dengan pengisian materi atau konten websiteIKADI Makassar. Konten yang dimasukkan menyesuaikan kategori yang disepakati yaitu Dakwah,Tafsir, Hadits, Sains Teknologi, Tarbiyah, Berita Dunia Islam dan Tazkiyah.

d. Tahap KeempatIni adalah tahapan terakhir dari proses pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Di tahap ini semuakebutuhan website IKADI Makassar telah rampung dan layak untuk disajikan kedunia maya secararesmi.

3. HASIL DAN PEMBAHASANGambar berikut menunjukkan tampilan website IKADI Makassar yang dapat diakses via komputer

maupun gadget lainnya seperti smartphone. Adapun fitur-fitur yang dapat diakses oleh pengguna padawebsite ini adalah : Khutbah Ikadi, Profil , Pustaka dan Video Ikadi. Pada panel depan dashboard disediakanfitur menu informasi seputar kegiatan dakwah dan materi digital dakwah lainnya. Website ini dapat diaksesoleh pengguna sehingga dapat memperoleh informasi dan materi seputar dakwah melalui internet. Websiteini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyebarkan informasi dan dakwah ke tengah mayarakat olehIKADI.

Page 27: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.357-360) 978-602-60766-2-5

360

Gambar 3. Website IKADI Makassar

4. KESIMPULANKegiatan pengabdian masyarakat ini telah rampung dilaksanakan dan telah diserahkan

pengelolaannya kepada pengurus Lembaga Dakwah IKADI Makassar. Dari kegiatan ini dapat disimpulkanbahwa CMS Worspress terbukti dapat dimanfaatkan sebagai tool dasar untuk menghasilkan sebuah websitedakwah yang dapat diupdate kontennya dengan mudah tanpa perlu pengetahuan dan keterampilan khusus dibidang pemrograman. Untuk kedepan, pengabdian ini dapat ditindaklanjuti dengan beragam kegiatanmisalnya dengan menyelenggarakan pelatihan materi dakwah digital untuk memperkaya konten website inidi masa mendatang.

5. DAFTAR PUSTAKAMirdha, A., Jain, A., & Shah, K. 2014,. Comparative analysis of open source content management systems. In 2014

IEEE International Conference on Computational Intelligence and Computing Research (ICCIC), pp. 1-4. IEEE.Buckingham, D., 2013. Media Education: Literacy, Learning And Contemporary Culture. John Wiley & Sons, USA.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1990

6. UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih dihaturkan kepada pihak Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberikan

pendanaan hingga kegiatan pengabdian masyarakat ini terlaksana dengan baik.

Page 28: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.361-366) 978-602-60766-2-5

361

IbM PENERAPAN IPTEK GUNA MEWUJUDKAN LISTRIK BERBASIS PLTS BAGIKELOMPOK MASYARAKAT MISKIN DI LINGKUNGAN JAMARANG KELURAHAN

BONTOLEBANG

Nirwan A. Noor1), Hamma.2), Asriyadi3)

1),2),3) Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

ABSTRACT

IbM Application of Science and Technology to realize Solar-based Power Plant (PLTS) for the poorcommunity in Lingkungan Jamarang Bontolebang Village aims to realize the electricity based rural PLTS in order toovercome the lack of electricity that has been felt by the poor in the Lingkungan Jamarang, about electricity andmaintenance and repair of PLTS system. The method of implementation is done by descriptive and applicative approach.Descriptively, the Team has provided an overview of the activity by beginning to explain how the PLTS system isutilized to generate electrical energy by explaining how to utilize sunlight into electrical energy by using componentssuch as panels / solar cell modules, batteries, solar cell controls, and inverters. Applicative team has implemented orinstalled a PLTS system at partner house. The output that has been obtained from IbM is the first, has installed electricalinstallation based on PLTS in 1 house in Lingkungan Jamarang on behalf of Irfan Dg Mangung, Both Partners haveknow how to install electrical installation, know how to install, maintain and repair the system PLTS

Keywords: PLTS, Lingkungan Jamarang

1. PENDAHULUANDesa Tamalate terdiri atas 6 dusun dan beberapa Lingkungan. Diantaranya adalah Lingkungan

Jamarang. Lingkungan Jamarang, berbatasan langsung dan berada pada daerah pesisir pantai. Jumlahpenduduk wilayah tersebut adalah 150 Jiwa dengan komposisi penduduk terdiri dari 53 % laki-laki dan 47 %perempuan dengan latar belakang pendidikan 25 % tidak berpendidikan, 57 % berpendidikan SD dan SMP,18 % berpendidikan SMA .

Dari segi sumber mata pencaharian penduduknya yaitu sekitar 80% atau sebagian besar adalahNelayan selebihnya adalah petani dan niaga.Ditinjau dari segi pendapatan penduduk Lingkungan Jamarang cukup rendah 23% penduduknya memilikipendapatan di bawah 500 ribu per bulan yang menunjukkan masih banyak penduduk miskin di kedua daerahtersebut.

Sebagian penduduk dari wilayah tersebut sudah menikmati kenyamanan hidup berupa listriksehingga dapat mengakses radio dan TV, tapi sebagaian penduduk yang berpendapatan rendah tidakmendapatkan akses listrik, karena ketidakmampuan untuk mengadakan instalasi kelistrikan dan membayarbiaya tarif bulanan, yang mana hal seperti ini dapat memicu masalah-masalah sosial. Selain itu karena tingkatpendidikan yang rendah, maka sebagian masyarakat kurang memiliki keahlian, sehingga sangat memberatkanbagi mereka yang berpendapatan rendah.

Ditinjau dari sistem instalasi kelistrikan yang terpasang pada rumah-rumah tinggal, rata-rata kurangmemenuhi standar baik dari segi keamanan, seperti penggunaan jenis kabel, pentanahan, pengisolasian danpengerjaan yang dikerjakan secara serampangan yang tidak sesuai dengan PUIL 2011 sehingga kebakarandapat terjadi, dimana pada tahun 2013 pernah terjadi kebakaran yang menyebabkan kebakaran pada rumahtersebut yang diduga akibat arus bocor dan sering ada sengatan listrik pada peralatan listrik. Hal ini tidakakan terjadi jika masyarakat memiliki pengetahuan di bidang kelistrikan. Selain itu kondisi kelistrikan didaerah tersebut juga kurang andal karena seringnya terjadi pemadaman oleh PLN.Berdasarkan survei di Lingkungan Jamarang, maka perlu ada pemasangan instalasi listrik yang tidakmembebankan tarif bulanan yang mengandalkan energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya(PLTS). PLTS menjadi pilihan utama untuk hal masalah seperti ini, karena sumber energinya adalah mataharidan tersedia gratis di alam dan kondisi wilayah Indonesia memiliki tingkat radiasi matahari yang tinggisekitar 1400 W/m2 apalagi untuk wilayah pesisir seperti Lingkungan Jamarang.

1 Korespondensi penulis: Nirwan A. Noor, S.ST.,M.T, Telp 085398632438, [email protected]

Page 29: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.361-366) 978-602-60766-2-5

362

2. PELAKSANAAN PENGABDIANMetode pelaksanaan dan pendekatan yang dilakukan untuk mendukung realisasi program IbM dengan

judul IbM Penerapan Iptek guna mewujudkan Listrik berbasis PLTS bagi Kelompok masyarakat miskin, diLingkungan Jamarang, yaitu dengan metode pendekatan deskriptif dan aplikatif. Pertama terkait denganPemasangan Instalasi Listrik berbasis PLTS, Tim pengusul memberikan gambaran keseluruhan kegiatandengan mulai menjelaskan bagaimana sistem PLTS dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

Mekanisme pelaksanaan berupa penyuluhan mengenai PLTS kepada masyarakat dilakukan dengancara mengumpulkan masyarakat dan menjelaskan cara memanfaatkan sinar matahari menjadi energi listrikdengan menggunakan komponen-komponen seperti panel/modul sel surya,battery/aki, kontrol sel surya, daninverter dalam rangka memanfaatkan teknologi tepat guna.Secara aplikatif berarti tim pengusul akan merealisasikan sistem PLTS tersebut di yang telah dirangkai padalokasi mitra. Selanjutnya dalam merealisasikan program IbM tersebut dilakukan berbagai rencana. Adapunrencana kegiatan yang akan dilakukan untuk membuat suatu pembangkit listrik tenaga sel surya dapatdiuraikan sebagai berikut:

Merencanakan dan menentukan kapasitas sel surya yang akan digunakan sehingga dapatdimanfaatkan oleh masyarakat.

Merencanakan dan membuat frame sel surya sehingga dapat dipasang secara permanen/tetap Menentukan lokasi penempatan sel surya dengan tepat dengan posisi kemiringan tertentu Memilih regulator sel surya yang tepat sesuai dengan tipe dan jenis sel surya yang digunakan Menentukan jenis baterai yang akan digunakan sehingga sesuai dengan luaran sel surya Menentukan jenis inverter yang akan digunakan Merencanakan dan melakukan instalasi penerangan listrik Melakukan demonstrasi peralatan pembangkit listrik tenaga sel surya kepada mitra Mengajarkan tata cara pemeliharaan peralatan pembangkit listrik tenaga sel surya pada

warga Lingkungan Jamarang Menganjurkan pengecekan berkala terhadap kondisi peralatan setiap 3 (dua) bulan.

Adapun untuk penyuluhan terkait dengan bahaya kelistrikan, materi yang digunakan untuk dijelaskandiambil dari PUL 2011.Dalam pelaksanaan kegiatan, partisipasi mitra dalam realisasi program IbM ini memegang peranan yangsangat penting sebagai partner dan sekaligus sebagai khalayak sasaran. Secara lebih detail dapat diuraikansebagai berikut:

Membantu tim pengusul dalam hal penyiapan lokasi/tempat rumah yang akan dipasangiPLTS atau termasuk didalamnya pengurusan administrasi

Membantu tim pengusul dalam hal keamanan peralatan setelah perancangan PLTS selesai Membantu tim pengusul dalam hal pemeliharan peralatan PLTS

Bentuk evaluasi dilakukan dengan cara mengecek sistem instalasi listrik berbasis PLTS selama 3bulan sekali

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada kegiatan pengabdian ini agenda yang telah dilakukan adalah peninjauan lokasi pengabdian,menginstalasi sistem Pembangkit Listrik Tenaga surya (PLTS) dan Menguji sistem PLTS di rumah Mitra .

Peninjauan Lokasi pengabdianLokasi pengabdian jaraknya kurang lebih 30 km dari kampus PNUP. Berikut gambar yang

memperlihatkan Lokasi Mitra.

Page 30: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.361-366) 978-602-60766-2-5

363

Gambar. 1 Lokasi Mitra Tempat Pemasangan PLTSMemasang Sistem PLTS

Beban dari sistem PLTS berupa 1 lampu DC, 1 lampu AC dan Kotak Kontak AC. gambar berikutmemperlihatkan pengkabelan dan pemasangan sistem PLTS .

Gambar. 2 Pemasangan Kabel Instalasi PLTS

Page 31: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.361-366) 978-602-60766-2-5

364

Gambar. 3 Pemasangan Kontrol Panel PLTS

Gambar. 4 Pemasangan Panel Surya di Atap rumahPengujian Sistem PLTS

Setelah melakukan pemasangan instalasi listrik dan pemasangan sistem PLTS, lalu dilakukanpengujian terhadap sistem kontrol PLTS, dimana sistem kontrol bekerja dengan baik yaitu energi dari Panelsurya dapat disimpan ke dalam baterai terlihat dari indikator kontrol, inverter bekerja dengan baik dimanaoutput tegangan menunjukkan tegangan normal 233 Volt, Lampu AC dan DC menyala. Berikut gambarpengujian kerja instalasi dan Sistem PLTS.

Page 32: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.361-366) 978-602-60766-2-5

365

Gambar 5 Kontrol Box menunjukkan output tegangan 233 volt

Gambar. 6 Lampu AC Menyala

Gambar. 7 Lampu DC Menyala

Page 33: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.361-366) 978-602-60766-2-5

366

Gambar 8 Foto Tim Pelaksana bersama Mitra

4. KESIMPULANKesimpulan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada proses kegiatan pengabdian ini, telah dilakukan peninjuan lokasi kegiatan yaitu pada Mitra atasnama Irfan Dg Mangung, Pemasangan Instalasi dan Pengujian Sistem PLTS.

2) Adapun kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan yaitu melakukan evaluasi kinerja sistem PLTS yangtelah dipasang.

5. DAFTAR PUSTAKA

Afrouzi HN dkk, 2011, Sizing of required Photovoltaic Array for Building in Malaysia with Matlab.3rd(ICCI), Modelling & Simulation (2011).

Asriyadi, 2013, Modeling and Optimization of Power Management of SOPRA HAN, Master thesis, HANUniversity,Netherland,2013.

Baharuddin, Muhammad Taufik Ishak, 2012, Analisis Ketersediaan Radiasi Matahari di Makassar, HasilPenelitian Fakultas Teknik, PROSIDING 2012 UNHAS

Bien, Liem Ek, Ishak Kasim,Wahyu Wibowo, 2008, Perancangan sistem hibrid pembangkit listrik tenagasurya dengan jala-jala listrik PLN untuk rumah Perkotaan, JETRI, Vol 8, no.1 hal 37-56.

BPPT, 2014, Outlook Energi Indonesia 2014, Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi BPPT,Jakarta

ESDM, 2014, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 9 Tahun 2014.Hasan Hasnawia, 2012, Perancangan pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Saugi Panel, JRTK, Vol10,

Nomor 2 .Pramusito, 2004, Pembangunan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida Surya-Diesel di desa Ponelo

Gorontalo, BPPT Jakarta.Prastawa A, 2006, Penerapan teknologi Photovoltaic Grid – Connected , BPPT Jakarta.PT.PLN, 2014, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2015-2024, JakartaRahardjo, I & Fitriana, 2016, Analisis Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia. Strategi

Penyediaan Listrik Nasional Dalam Rangka Mengantisipasi Pemanfaatan PLTU Batubara SkalaKecil, PLTN, Dan Energi terbarukan, 45-32.

SNI, 2011. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia. LIPI Jakarta.

Page 34: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.367-371) 978-602-60766-2-5

367

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS UNTUKKEGIATAN TOUR, TRAVEL DAN TICKETING BAGI KARYAWAN TIFA TOUR

OPERATION (IbM) DI MAKASSAR

Paramudia, Farida Amanzah, Harbani PasolongDosen Jurusan AdministrsiBisnis Politeknik Negri Ujung Pandang Makassar

ABSTRACT

The problems of lack of knowledge and skills of using oral English communication relating to tour and travelservice has hindered them to get customers from the foreign countries and resulted in getting optimal income. Thisstudy employed three types of strategy. They are training, demonstrating and mentoring. The participants of the activityare 10 employees of a travel agent located in Maksassar City, Indonesia. The procedure of performing the activity werefirst a set of questionnaire was administered to the participants before and after the activity was conducted. Descriptiveanalysis was used to calculate the increase of level of ability of learners after conducting the social service activity. Theevaluation analysis revealed significant increase of ability of learners about 38% i.e from 34% to 73%. The trainingshave practical implication of enabling the company to expand their marketing segment.

Kewords: Training, English for Travel, Tour

PENDAHULUANPengusaha tour dan travel pengabdian masyarakat ini, mengalami persaingan tidak sehat dalam

memperoleh pelanggang. Hal ini disebabkan kurangnyakemampuan bahasa Inggris yang khusus dalambidang travel dan tour. Meskipun sumber daya perusahan tersebut mayoritas sarjana (S1 ;7 orang, D3; 4orang, SMA; 2 orang) tetapi pimpinan perusahaan yang ditemui mengakui bahwa karyawan yang bertugasmasih mengalami mengalami kesulitan melayani pelanggang dari manca negara karena mereka belummemiliki kemampuan yang spesifik dan memadai untuk melakukan kegiatan tour, travel dan ticketing. Jikakondisi ini tidak diatasi, maka akan menyebabkan perusahaan mitra kerjasama memiliki pelanggang semakinberkurang dan berdampak pada rendahnya daya saing dan pendapatan mereka.

Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh perusahaan yang sedang berkembang mira kerjasamadan persoalan faktual yang dialami oleh pengusaha tour , travel dan tiicketing yang sedang berkembang dikota makassar, maka dari pihak kami perguruang tinggi Politeknik Negri Ujung Pandang dan MitraKerjasama Tour Operation, dan Travel Service sepakat mengatasi persoalan tersebut dengan caramemberikan penyuluhan dan pelatihan kepada 10 karyawan yang bertugas melayani pelanggang padakegiatan tour, travel dan ticketing tersebut. Adapun alasan memilih mitraadalah. Pertama, perusahaantersebut memiliki potensi untuk mendapatkan pelanggang lebih banyak dan menjadi perusahaan besar jikapersoalan yang mereka hadapi dapat diatasi. Kedua, permasalahan yang dialami adalah kurangnyakemampuan menggunakan bahasa Inggris lisan pada kegiatan tour , travel dan ticketing berada dalamjangkauan keahlian tim pengabdian sehingga dapat mebantu mitra kerjasama. Secara khusus masalah yangdihadapi mitra adalah :1) kurangnya pengetahuan dan keterampilan bagi staf atau karyawan dalammenggunakan bahasa Inggris lisan baik secara langsung maupun melalui telepon pada kegiatan,tour, traveling dan ticketing, 2) kurangnya informasi tentang refrensi untuk menggunakan danmengembangkan bahasa Inggris yang berhubungan dengan kegiatan tour , travell,dan ticketing.

Diharapkan dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris untuk keperluan melakukan tour, traveldan ticketing, diharapkan masalah yang dihadapi oleh mitra bisa di atasi dan akan berdampak pada luasnyajangkauan perusahaan dalam mendapatkan pelanggan dan secara tidak langsung akan meningkatkanpendapatan perusahaan dan karyawan. Selain itu, akan membuka kerjasama antara pihak perguruan tinggikhususnya jurusan Administrsi Bisnis Politeknik Negri Ujung Pandang dalam hal penempatan PKL bagimahasiswa atau objek penelitian bagi dosen bahasa Inggris untuk melakukan penelitian.

2. Metode PelasanaanBAB III. METODE PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, ada beberapa langkah tim pengabdian akan gunakan dalammelakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini selama kurang waktu 8 bulan untuk mencapai tujuankegiatan tersebut. Yaitu: Prtama, para peserta pelatihan akan dievaluasi atau diminta pendapatnya

Page 35: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.367-371) 978-602-60766-2-5

368

mengenai kemampuan awal mereka sebelum mengikuti pelatihan. Selanjutnya, tim peneliti akanmengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan peserta pada kegiatan ticketing dan travelling danmembuat modul pelatihan berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut. Setelah modul pelatihanselesai, akan dilakukan penyuluhan, pelatihan dan bimbingan.

Pertama, pada metode ceramah penyuluhan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhantentang penggunaan bahasa Inggris pada kegiatan ticketing, tour dan travel. Selanjutnya, dilakukanpenyuluhan tentang penggunaan vocabulary, grammar, fungsi bahasa yang spesifik dan seringdigunakan pada kegiatan ticketing, tour dan travelling. Kemudian akan dijelaskan beberapapertimbangan budaya pada saat menggunakan komunikasi bahasa Inggris lisan pada kegiatantersebut. Selanjutnya, para peserta di berikan bertanya dan mendiskusikan materi yang telahdiberikan.

Kedua, untuk metode demonstrasi dilakukan dengan cara menunjukkan bagaimana caramenggunakan bahasa Inggris secara baik dan benar. Pada metode demonstrasi ini akan diputarkanbeberapa video atau didemonstrasikan oleh tim pengabdian cara penggunaan bahasa pada kegiatanTour, Travel dan Ticketing.

Ketiga, metode pendampingan yaitu tim pengabdian memberikan pendampingan ketikapeserta mempersiapkan konsep dan memberikan umpan balik setelah peserta telah melakukandemonstrasi penggunaan bahasa Inggris pada kegiatan tour, travel dan ticketing.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Diskripsi Persiapan Pelaksanaan Pelatihan

Sebelum dilakukan pengabdian dan didapatkan hasil evaluasi kegiatan, maka ada beberapapersiapandilakukan:

Pertama, jenis materi yang telah disiapkan pada pelatihan ini adalah materi presentasi berupapresentasi power point dalam bentuk soft copy dan hard copy mengenai penggunaan bahasa Inggrris padatugas karyawan atau staf tour dan travel. Adapun jenis modul pelatihan yang diberikan adalah:

A. Penggunaan bahasa Inggris untuk tugas untuk menjemputtamuB. Penggunaan bahasa Inggris untuk memperkenalkan profil perusahaanC. Penggunaan bahasa Inggris untuk penjualan tiketD. Penggunaan bahasa Inggris untuk paket wisata

Kedua, untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan dan keterampilan peserta didik, maka,dilakukan perancangan kuesionaire untuk diberikan kepada peserta sebelum dan sesudah pelatihan.

Ketiga adalah dilakukan pembuatan lesson plan dilakukan dengan cara menetapkan tujuan lessonplan untuk memenuhi kebutuhan siswa. Selanjutnya, mencantumkan alat bantu mengajar yang akandigunakan.

Keempat adalah membuat jawal kegiatan pengabdian masyarakat kepada kelompok psesertadengan jadwal sebagai berikut:

3.1 Jadwal Pengabdian kepada Masyarakat.No Waktu Uraian Kegiatan Pelaksana

1. 13.30-14.30 Penjelasan tentang:Prosedur menjemput tamuUnkapan bahasa Inggris yang digunakanPraktek

Anggota pengabdianPeserta pelatihan

2 14.30-15.30 Penjelasan tentang :Prosedur melakukan presentasi profil perusahaanUngkapan yang dipakai dalam meelakukan presentasiprifil perusahaanPraktek

Anggota pengabdianPeserta pelatihan

Page 36: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.367-371) 978-602-60766-2-5

369

3 16.00-17.00 Penjeasan tentang:Prosedur dalam memandu tamuUngkapan yangdipakai dalam memandu tamuPraktek

Anggota pengabdianPeserta pelatihan

4 17-17.30 Pengisian kuesioner dan penutupanPraktek

Anggota pengabdianPeserta pelatihan

Seperti terlihat pada jadwal kegiatan pelatihan pada table 5.1 kegiatan-kegiatan pelatihan tentangprosedur dan penggunaan bahasa Inggris untuk melakukan tugas sebagai karyawan perusahaan. Selanjutnya,dijelaskan diberikan bimbingan dan pelatihan penggunaan prosedurdan ungkapan bahasa Inggris yangdiperlukan.

3.2 Pelaksanaan PelatihanDokumentasi pelaksanaan kegiatan kegiatan IbM Pelatihan pengembangan metode pembelajaran

telah dilaksanakan pada tanggal 28 -29 Agustus.dapat dilihat pada gambar 3.1 s.d 3.3Pada gambar 3.1-gambar 1 terlihat semua peralatan berupa LCD dan loud speaker telah disiapkan

oleh mitra pada tempat pelatihan. Kemudian pada gambar 3.2-gambar 2 ketua pengabdian masyaryangsedang membuka acara pelatihan dan memberikan kuesioner kepada para peserta untuk diisi sebelumpengabdian dan pelatihan dilakukan (Lihat lampiran A1 contoh questioner sebelum pelatihan.

Gambar 3.1 – 3.4 Kegiatan PelatihanGambar 3.3 memperlihatkan bahwa ketua dan tim peneliti memberikan penyuluhan dan presentasi

tentang prosedur dan fungsi bahasa yang harus digunakan ketika melaksnakan tugas menjemput tamu,melakukan presentasi mengnai profil perusahaan, melakukan negosiasi dalam penjualan tiket dan melakukanpekerjaan sebagai guide kepada tamu dalan melakukan tour wisata. Selanjutnya, gambar 3.4 – 3. 10memberikan bimbingan, konsultasi, pendalaman materi serta melakukan pelatihan.

Gambar 3.5 – 3.8 Kegiatan Pelatihan

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Gambar 3.3 Gambar 3.4

Gambar 3.5 Gambar 3.6

Gambar 3.7 Gambar 3.8

Page 37: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.367-371) 978-602-60766-2-5

370

Gambar 3.9- 3.10 Kegiatan dan Penutupan Penyuluhan dan PelatihanTerakhir, gambar 3. 9 dan 10 adalah pengisian questioner setelah pelatihan selesai dan foto bersama

dengan peserta pelatihan. Berikut ini hasil evaluasi pelaksanaan pengabdian masyarakat.

Gambar 3.9 Gambar 3.10

Tabel 3. 2

Page 38: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.367-371) 978-602-60766-2-5

371

4. KESIMPULANKesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengembangan kompetensi

komunikasi bahasa Inggris lisan pada bidang usaha tour dan travel sebagai berikut:Secara umum kemampuan peserta pengabdian masyarakat meningkat sebesar 38 % yaitu terjadi kenaikandari 34% sebelum pelatihan menjadi 73% setelah pelatihan. Untuk menjaga dan pengembangan kompetensipenggunaan komunikasi bahasa Inggris untuk melakukan tugas pada usaha tour, dan travel ,perlu diadakanpenelitian lebih jauh kebutuhan karyawan dan selanjutnya dilakukan pelatihan untuk memnuhi kebutuhantersebut.

5. DAFTARPUSTAKA

Sukandi (2000). Bahasa Inggris Untuk Perhotelan. Jakarta. HarmoniMCIver, Nick. (1979) . Bahasa Inggris Praktis untuk Parawisata. Jakarta. PT Gramedia Pustaka UamaDudley-Evans, M., & St. John, J. (1998). Development in English for specific purrposes: A multi-diciplinary

approach. Cambridge: Cambridge University Press.Hutchinson, T., & Waters, A. (1987). English for specific purposes: A learning centre approach. Cambridge:

Cambridge university press.O' Driscoll and Adrian Pilbeam. (1992). Meetings and Discussions. Longman. England.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pempinan Poiteknik Negri Ujung Pandang khususnyakepada Ketua UPPM yang telah mendanai kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Tabel 3. 3

Page 39: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.372-375) 978-602-60766-2-5

372

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEMPIT DENGAN TEKNOLOGIHIDROPONIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERSEDIAAN DAN

KONSUMSI SAYURAN SEHAT BAGI KELUARGA

Pipi D.1), Saadah2), Rasyidah B.3), Ilham B.4), Nilda5)

1),2)3) Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar4)5) Dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRACT

Tamangapa Sub-District is the largest sub-district in Maggala district of Makassar with 24,14 km2 ofadministrative area. There are 7 RWs in Tamangapa Sub-Distric but the population in this region is the smallest amongthe other sub-districts in Manggala District. In RW 02, there are 534 Households are recorded. Most of the householdsare located in three cluster areas that have a narrow yard. This community service program from LP2M HasanuddinUniversity tried to increase the availability and consumption of green vegetables for household members in RW 02 byintroducing hydroponic technology to the local community. The household members have been taught to develop somehydroponic apparatus to grow variety of green vegetables. They also obtained some counseling about nutrition and howto manage a simple vegetable supply chain among the local community.

Keywords: hydroponic, green vegetables, narrow yard

1. PENDAHULUANHasil survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)

Kementerian Kesehatan 2014 (Balitbangkes, 2015) menunjukkan kurangnya konsumsi sayuran padamasyarakat Indonesia. Menurut survey tersebut, masyarakat Indonesia hanya mengkonsumsi sayuran 91gram per hari per orang. Jumlah ini dua kali lipat lebih rendah dari konsumsi sayuran masyarakat Thailanddan Filipina. Bahkan berbeda jauh jika dibanding kosumsi masyarakat Singapura yang sebesar 518 g. Jumlahkonsumsi sayuran masyarakat Indonesia tersebut juga masih sangat jauh dari jumlah standar kecukupanuntuk dapat hidup sehat yakni seseorang harus mengkonsumsi buah dan sayur sebanyak 5 porsi perhari atautotal 91,25 kilogram/kapita/tahun.

Salah satu dorongan pemerintah dalam pemanfaatan pekarangan rumah tangga untuk memenuhikebutuhan pangannya adalah Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL). Program inidigagas oleh Departemen Pertanian RI sejak sekitar tahun 2011. Program yang telah lama di gagas olehpemerintah ini sebenarnya ditujukan untuk mendorong para keluarga di daerah pedesaan yang memilikibanyak lahan tidur untuk memanfaatkannya menjadi lebih produktif. Namun demikian sejalan dengankondisi perekonomian Indonesia yang tidak terlalu menguntungkan yang menyebabkan meroketnya hargakomoditas pangan tertentu seperti cabai, sayur, dan buah-buahan membuat Kementerian Pertanian RImenggalakkan lagi kegiatan pemanfaatan pekarang rumah untuk menanam tanaman sayuran produktif, tidakterkecuali bagi para keluarga yang tinggal di daerah perkotaan.

Kelurahan Tamangapa merupakan kelurahan yang terbesar di Kecamatan Manggala Kota Makassardengan luas mencapai 24,14 km2 (BPS, 2017). Di Kelurahan Tamangapa sendiri terdapat 7 Rukun Warga(RW). Walaupun kelurahan ini merupakan yang terbesar di Kecamatan Manggala, jumlah penduduk diKelurahan Tamangapa merupakan yang terkecil dibandingkan dengan kelurahan-kelurahan lainnya diKecamatan Manggala (BPS, 2017). Terdapat 543 Rumah Tangga (RT) yang berada di RW 02 yang tercatatpada data yang ada di Kantor Kelurahan Tamangapa. Sebagian besar wilayah RW 02 meliputi tiga buahkompleks perumahan dengan lahan pekarangan yang sempit sehingga pilihan teknologi hidroponikmerupakan teknologi yang paling tepat untuk memanfaatkannya untuk meningkatkan ketersediaan dankonsumsi sayuran hijau bagi anggota keluarganya.

Peningkatan kesejahteraan keluarga dapat dilaksanakan melalui budidaya tanaman sayur-sayuran dantanaman buah pot di pekarangan. Di daerah perkotaan sulit untuk mendapatkan tanah yang subur untukmedia pertanaman, budidaya secara hidroponik merupakan suatu alternatif yang dapat diterapkan.Hidroponik sebagai salah satu bentuk budidaya tanaman di daerah perkotaan, antara lain bertujuan agar usahapenyediaan tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi gizi keluarga di perkotaan dapatterpenuhi dan juga akan menekan biaya untuk membelinya. Hidropnik diharapkan dapat meningkatkan

1 Korespondensi penulis: Pipi D., Telp 08114442975, [email protected]

Page 40: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.372-375) 978-602-60766-2-5

373

pendapatan dan efisiensi dalam penggunaan lahan serta dapat menambah keserasian dan kenyamanan ataumeningkatkan kualitas lingkungan kota.

Budidaya secara hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Wadahmedia tanam dapat berupa pot, ember atau kantong plastik. Pada budidaya hidroponik ini media tanam bisaberupa pasir, kerikil, pecahan bata, pecahan genteng atau limbah organik seperti sabut kelapa, akar pakis danlain-lain.

Media tempat tegaknya tanaman sama sekali tidak mengandung hara yang dapat dimanfaatkan olehtanaman. Oleh karena itu unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman ditambahkan melalui pemberian larutanunsur hara. Larutan hara dapat diberikan melaui penyiraman, penyemprotan atau pipa. Pada budaidayahidroponik hara yang dibutuhkan tanaman diberikan dalam bentuk larutan sehingga mudah diserap oleh akartanaman. Dengan demikian tanaman dapat tumbuh lebih baik dan subur.

Semua tanaman secara teknis dapat dihidroponikkan, tanaman hias yang berhasil dihidroponikanadalah Begonia, Draecerna, Philodenron dan Sansivera (Lingga, 1984). Tanaman sayur-sayuran yang berhasildihidroponikkan antara lain : cabai, tomat, selada, kangkung, bayam, paprika dan lain-lain. Wijayani danWidodo (2005) berhasil meningkatkan kualitas buah tomat dengan sistem budidaya hidroponik.

Dalam rangka membantu masyarakat untuk meningkatkan optimalisasi pengguanaan lahanpekarangan yang sempit, perlu dilakukan usaha yang meningkatkan daya guna pekarangan. Manfaat yangdiharapkan adalah masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman sayur-sayuran dipekarangan secara hidroponik, dimana dengan cara ini pekarangan tetap bersih karena tidak menggunakantanah dan tanaman pertumbuhannya baik karena hara yang dibutuhkan tersedia.

Sempitnya lahan perkarangan yang tersedia dikompleks-komplek perumahan perkotaan. Belummemasyarakatnya pengetahuan warga tentang optimalisasi manfaat perkarangan meskipun luasnya terbatas.Terbatasnya informasi tentang hidroponik yang tidak hanya berfungsi untuk memfaatkan sempit tetapi jugasekaligus juga dapat meningkatkan gizi dan kesejahteraan keluarga.

Bercocok tanam tanpa tanah berarti mengubah cara pemberian kebutuhan tanaman melaluipengairan, tetapi bukan berarti kebutuhan tanaman dapat dihilangkan atau dikurangi. Demikian pula halnyadengan keperluan tanaman akan cahaya dan suhu. Tanaman memerlukan cahaya, suhu dan kelembabansesuai dengan aslinya. Hal ini perlukan dipertahatikan mengingat tanman tidak akan tumbuh berkembangdengan baik tanpa cahaya dan suhu yang sesuai dengan kebutuhannya (Lingga, 1984).

Tanaman yang akan dipindahkan pada media hidroponik terlebih dahulu akar tanaman dibersihkandari partikel tanah yang melekat. Pencucuian harus dilakukan hati-hati sekali, dan semua partikel tanah yangmenempel pada akar dibersihkan (Lingga, 1984). Pencucian sebaiknya dilakukan pada air mengalir danjangan sampai merusak akar yang lunak (Soeseno, 1985). Setelah akar-akar dibersihkan, ditanam padawadah dalam secara hati-hati. Ditaburkan media secukupnya sehingga menutupi akar tanaman (Douglass,1976, Hasyim, 1984).

Banyak kelebihan yang dimiliki sistem budidaya hidroponik dibandingkan dengan budidaya tanah.Hasyim (1984) menyatakan bahwa sistem budidaya hidroponik lebih murah dan praktis. Kemungkinantanaman untuk mati adakah kecil sekali, karena makanan terjamin. Disamping itu penggunaan pupuk lebihterkontrol dan lebih efisiensi..

Diantara pupuk yang dapat digunakan untuk hidroponik adalah Lewatit HD 5. Pemberian pupukLewatit HD-5 memberikan pertumbuhan terbaik untuk tanaman Begonia (Warnita, 1987). Banyak hara lainyang dapat digunakan antara lain Douglas, Sach, Joro A dan Joro B.

Pemberian nitrogen dengan konsentrasi tinggi akan berakibat serapannya menjadi rendah.Terjadinya hal ini karena konsentrasi tinggi akan menyebabkan larutan hara menjadi lebih pekat melampaikepekatan cairan sel, sehingga tak dapat diserap oleh akar secara maksimum karena tekanan osmosis selmenjadi lebih kecil dibanding tekanan osmosis di luar sel sehingga kemungkinan akan terjadi aliran balikcairan sel-sel tanaman atau plasmolisis (Marschner, 1986 ; Wijayani, 2000).

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah (1)meningkatkan pengetahuan dan kesadaraan para anggota rumah tangga mitra untuk melakukan diversifikasiasupan pangan serta mengkonsumsi sayur dan buah organik; (2) meningkatnya pengetahuan para anggotarumah tangga dalam membangun peralatan sistem pertanian hidroponik yang sesuai dengan masing-masingkondisi lahan yang dimiliki oleh mitra, (3) membangun sistem pertanian hidroponik yang sesuai denganmasing-masing kondisi lahan yang dimiliki oleh mitra, (4) membangun sistem pasca panen dan rantai pasoksederhana sayuran dan buah organik bagi kelompok rumah tangga mitra.

Page 41: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.372-375) 978-602-60766-2-5

374

2. PELAKSANAAN PENGABDIANDemi tercapainya tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan baik maka kegiatan ini

perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan, percontohan danpenerapan langsung oleh masyarakat. Selama percontohan warga masyarakat selalu didampingi sampaimeraka benar-benar tahu dan terampil dalam menguasai teknologi yang diaplikasikan. Dengan membuatcontoh hidroponik diharapkan dapat memotivasi warga untuk membudidayakan tanaman sayuran dantanaman buah-buahan secara hidroponik di perkarangan sempit mereka masing-masing. Pengusahaantanaman secara higroponik ini dapat dilakukan sebagai usaha sambilan dan pemeliharaanya dapat dilakukanoleh keluarga lainnya. Manfaat lain dari hidroponik ini juga dapat menambah keindahaan perkarangan sertadapat memberi arti ekonomis dan peningkatan gizi keluarga.

Pada kegiatan ini dilakukan beberapa kegiatan antara lain : (1) Penyuluhan kepada petani tentangteknologi hidroponik dan manfaatnya, (2) Pelatihan dan praktek di lapangan mengenai teknologihiodroponik, (3) Membuat percontohan/demontrasi plot di lahan pekarangan masyarakat. Sasaran utamapengabdian masyarakat ini adalah para ibu rumah tangga, anggota PKK, anggota karang taruna dan pemukamasyarakat di ORW 02 Kelurahan Tamangapa Kota Makassar. Selain itu melalui kegiatan pengabdian inidiharapkan contoh yang dibuat oleh tim pengabdian akan dapat menjadi stimulan agar warga lainnya tergerakuntuk meniru percontohan tersebut.

Untuk mencapai tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang maksimal, makametodenya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan persiapan berupa pengurusan perizinan dan berdialog dengan pemuka masyarakat agarkegiatan tersosialisasi dan terlaksana dengan baik.

2. Melalukan penyuluhan tentang teknik penanaman secara hidroponik dan keuntungan hidroponiktanaman sayur-sayuran dan buah-buahan, pemberian pupuk, cara penanaman dan kapan sayur harusdipanen.

3. Melakukan monitoring dan pendampingan agar teknologi yang disampaikan betul-betul diaplikasikanoleh masyarakat.

3. HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan dirancang untuk dapat dihadiri oleh semua anggota warga / anggota PKK/ warga R ORW

02 Kelurahan Tamangapa Kota Makassar. Namun tidak semua warga dapat hadir karena sebagian jugapunya kegiatan lain. Kegiatan tersebut meliputi : persiapan, penanaman, pemupukan, penyiraman danpemeliharaan. Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dilakukan pada ibu – ibu anggota PKK / wargaORW 02 Kelurahan Tamangapa Kota Makassar. Selama kegiatan berlangsung Tim pengabdian selalumemonitor ke kelompok setiap minggu.

Kegiatan utama dari pengabdian pada masyarakat ini adalah penyuluhan dan praktek di Mesjid NurulIlham ORW 02 Kelurahan Tamangapa Kota Makassar. Pada saat itu telah berkumpul ibu – ibu anggotaPKK / warga ORW 02 Kelurahan Tamangapa Kota Makassar sebagai peserta. Pertemuan ini menggunakanmetode ceramah singkat yang diikuti diskusi dengan peserta yang hadir, percontohan tentang cara – cara danpembuatan dan pemeliharaan tanaman tanaman hidroponik.

Selanjutnya diberikan kesempatan yang tidak terbatas kepada para peserta yang hadir untuk bertanyatentang materi ceramah yang disampaikan ataupun tentang ilmu pertanian secara umum. Berdasarkan sistemdan metode penyuluhan tersebut, dimana materi disampaikan dengan cara penjelasan singkat dan langsungmemperlihatkan cara-cara teknis penanaman, ternyata materi yang disampaikan dapat diterima dengan baikoleh peserta. Hal ini dapat dibuktikan dari kegiatan diskusi dan tanya jawab, dimana banyak pertanyaanpeserta yang berhubungan dengan teknologi hidroponik. Selain itu terlihat minat peserta dalam berdiskusiyang juga mereka ingin segera dapat mempraktekkan budidaya hidroponik di rumah mereka masing-masing.Berdasarkan diskusi dengan peserta saat penyuluhan, dapat diketahui bahwa pengetahuan warga mengenaihidroponik yang baik dirasakan masih sangat kurang. Dengan adanya kegiatan pengabdian / penyuluhan ini,maka warga telah memiliki pengetahuan tentang budidaya secara hidrponik sehingga warga akan dapatmelaksanakannya secara mandiri. Kelihatannya peserta sangat antusias sekali dan ingin mengetahui dimanadan bagaimana cara untuk mendapatkan bibit buah-buahan dan sayur-sayuiran.

Selesai acara penyuluhan dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan secara hidroponik. Media hidroponik yang digunakan adalah pasir dan kerikil.Bahan tanaman yang digunakan adalah benih sayur-sayuran (kangkung, caisim, tomat) dan buah-buahan(jeruk). Tim pengabdian masyarakat mendemontrasikan bangaimana penanaman secara hidroponik.

Page 42: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.372-375) 978-602-60766-2-5

375

Nampaknya warga banyak yang tertarik dan berminat untuk melakukan budidaya secara hidroponik, hal inidapat dilihat dengan tingginya partisipasi warga dalam membantu menanam tanaman secara hidroponik ini.Pada akhir kegiatan dilakukan pendistribusaan benih sayur-sayuran kepada warga untuk dicobakan di rumahmasing - masing.

Sesuai dengan harapan, kegiatan penyuluhan ini dan demontrasi hidroponik yang dilaksanakan timpengabdian diikuti oleh sebagian besar warga yang kemudian menggunakan media yang berbeda yangmerupakan limbah. Kira-kira 60 % warga yang hadir yang pada kegiatan penyuluhan melakukan sendiri dipekarangan masing-masing. Dari kegiatan ini terlihat antusias warga dan responnya sangat baik.

4. KESIMPULANDari hasil kegiatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian

ini dapat menambah pengetahuan warga tentang budidaya hidroponik dan penggunaan lahan pekarangansempit sehingga dapat mereka dapat memebudidayakan sendiri sayur-sayuran di pekarangan mereka yangakan bermuara meningkatkan gizi keluarga mereka.

5. DAFTAR PUSTAKAHasyim. I. Tanaman hidroponik ala Indonesia Asri. Jakarta. I. 14 : hal 56 – 59.Lingga, P. 1984. Hidroponik bercocok tanam tanpa tanah. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. 165 hal.Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition in Higher Plants. Academic press Horcourt brace Jovanovich Publisher.Warnita. 1987. Pengaruh komposisi larutan mineral terhadap pertumbuhan tanaman Begonia (Begonia glabra L.)

secara hidroponik. Fakulktas Pertanian Unand. 74 hal.Wijayani, A. 2000. Budidaya paprika secara hidroponik: Pengaruhnya terhadap serapan nitrogen/ dalam buah.

Agrivet Vol 4, Juli 2000. p. 60 – 65.__________ dan Widodo, W. 2005. Usaha meningkatkan beberapa varietas tomat dengan sistem budidaya hidroponik.

Ilmu Pertanian. Vol 12 No. 1. 2005 : 77 – 83.

6. UCAPAN TERIMA KASIHKegiatan penelitian ini terlaksana melalui dana pengabdian pada masyarakat Universitas Hasanuddin dengan

kontrak 3934/UN4.21/LK.23/2017.

Page 43: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.376-380) 978-602-60766-2-5

376

PENINGKATAN FASILITAS AIR BERSIH DAN TEMPAT WUDHU SD INPRES GALANGANKAPAL II

Ramlan S1), Muhammad Idris 2), Hasriana3)

1).2)3) Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang,Makassar

ABSTRACT

Clean water is a major and fundamental need for human beings that should be the government's attention. Therefore,one of the government's tasks stipulated in the minimum service standard is to meet the basic needs of the community,which includes providing minimum water services for the community. Clean water service to the community,distribution network system from a unity of water supply system is a very important part. The purpose of this activity isto improve the service of water needs in SD Inpres Galangan Kapal II. Benefits are to improve the service of clean waterneeds to teachers and students as well as to create a more conducive atmosphere of teaching and learning process.Procedures for the implementation of the installation of a reservoir, distribution pipes, renovations of ablution(installation of ceramic wall / floor) Physical activity: installation of a water container (1000liters), clean water pipeinstallation (50m), ceramic floor and wall 10.2m2), and finishing / painting (20m2) .The same is the case with non-physical work: the workers' practical knowledge has improved in terms of technical implementation and safety.

Keywords: reservoir, pipe installation,, discharge, clean water

I.PENDAHULUANAir bersih merupakan kebutuhan utama dan mendasar bagi manusia yang harus menjadi perhatian

pemerintah. Oleh karena itu, salah satu tugas pemerintah yang tertuang dalam standar pelayanan minimumadalah dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, yang tercakup didalamnya menyediakan pelayananminimal air bersih masyarakat. Pelayanan air bersih kepada masyarakat, sistem jaringan distribusi dari suatukesatuan sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang sangat penting. Fungsi pokok dari jaringanpipa distribusi adalah untuk menghantarkan air bersih kepada seluruh pelanggan dengan tetap memperhatikankualitas, kuantitas dan tekanan air.

SD Inpres Galangan Kapal II terletak di Jalan Butta – Butta Caddi No.8. Kecamatan Tallo KotaMakassar. Sekolah ini sudah ditunjang dengan fasilitas air bersih yang bersumber dari Perusahaan AirMinum (PAM) , namun tangki penampung air yanga ada tidak dapat melayani secara maksimal keseluruhjaringan instalasi pipa ( WC siswa , WC guru dan tempat wudhu). Hal ini disebabkan kapasitas tangkipenampung air hanya 250ml). Dampak yang ditimbulkan adalah suplai air ke tempat – tempat tersebut tidakmencukupi terutama bila pemakaian secara bersama. Kendala – kendala lain yang dihadapi disekolah iniadalah tidak adanya air mengalir dari tangki penampung air ke WC siswa disebabkan instalasi pipa airrusak/pecah. Kondisi ini sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan proses belajar mengajar di sekolah ini.Upaya – upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah dilakukan diantaranya mengusulkanperbaikan/peningkatan pelayanan air bersih dan renovasi tempat wudhu ke Dinas Pendidikan Kota Makassarnamun hingga saat ini belum ada realisasi.

Manaf(2012), menjelaskan bahwa sarana pendidikan adalah peralatan dan kelengkapan yang secaralangsung dipergunakan dan untuk menunjang proses pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar,seperti gedung,ruang kelas, meja, kursi serat alat – alat dan media pengajaran. Prasarana pendidikan, sepertihalaman sekolah, taman, lapangan olahraga, dan lain – lain. Komponen – komponen ini mutlak harus ada danmempunyai standar nasional ( Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan). Kondisi tangki penampung perlu dijaga kebersihannya dengan menguras secara rutin sehinga airbersih dapat terjaga kualitasnya.Widayat(2002), mengemukakan bahwa kebutuhan air sangat vital bagikehidupan, jika air belum memenuhi kualitas dan kuantitas maka akan menimbulkan dampak yang seriusterhadap kerawanan kesehatan dan sosial.Target kegiatan ini : merancang penempatan dan kapasitas tangkipenampung air,memasang pipa distribusi air ke WC siswa dan tempat wudhu dan meronavasi tempat wudhu(pemasangan ubin lantai dan dinding dan pengecatan). Luaran Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat:meningkatkan pelayanan kebutuhan air bersih kepada masyarakat (terutama guru dan murid ), mewujudkan

1 Korespondensi penulis : Ramalan S.Telp.08114191885, [email protected]

Page 44: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.376-380) 978-602-60766-2-5

377

suasana proses belajar mengajar yang lebih kondusif dan meningkatkan kualitas/prestasi akademik guru dansiswa.

Anggaran biaya sementara ( taksiran kasar) hanya orang berpengalaman yang dapat membuat denganbenar. Masing – masing bagian ini mempunyai harga berlainan tiap ukuran luas meter persegi. Jadi harga tiapsatuan dalam meter persegi hanyalah sebagai pegangan saja. Untuk bertingkat empat misalnya, maka adaperbedaan harga atau biaya per m2 di tiap tingkat(Mukomoko,1985). Tangki penampung air dilengkapidengan alat pelampung otomatis. Alat ini secara otomatis menutup pipa sumber air (inlet) apabila air dalamtangki penampung sudah penuh sehingga dapat mengatasi pemborosan air dan listrik.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas persoalan mitra yang prioritas adalah bagaimana pelayanankebutuhan air bersih terhadap guru dan siswa dapat ditingkatkan . Solusi yang terbaik dalam mengatasimasalah yang ada adalah : tangki penampung air yang ada (kapasitas 250ml) perlu diganti dengan kapasitas1000liter(1m3), pemasangan intalasi pipa air dari tangki penampung air ke WC dan tempat wudhu ,pemasangan keramik pada lantai/dinding dan pengecatan tempat wudhu dan WC guru/murid (20m2).Penempatan bak penampung air cukup diatas pelat WC dengan pertimbangan bahwa pelat atap beton(20cm)cukup aman memikul beban 1000kg sehingga tidak perlu dibuat menara air .

II. METODE PENELITIANPenjelasan secara detail kepada mitra maksud dan tujuan kegiatan pengabdian yang ditawarkan

sebagai langkah awal pendekatan. Hal yang paling urgen adalah menjelaskan mengenai transfer ilmupengetahuan dan keterampilan praktis yang dimiliki tim pengabdian kepada masyarakat( mitra). Hal inisangat penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap mitra dan memotivasi mitra untukbersedia bekerjasama dalam kegiatan ini. Metode kegiatan yang dilakukan yaitu berupa kegiatan fisik dannon-fisik . Kegiatan fisik meliputi : 1).Koordinasi dengan pekerja mengenai teknis pelaksanaan agar selamapelaksanaan tidak menggangu kegiatan proses belajar mengajar sekolah.2). Pengadaan material : tangki air1m3 ( 1000liter) dan pipa instalasi..3) Pengukuran, pembersihan dan perataan lokasi kerja.4) Pemasangantangki penampung air dan alat pelampung otomatis pada pelat atap beton.5) Pemasangan instalasi distribusipipa ke WC dan tempat wudhu.6)Pemasangan keramik lantai dan dinding tempat wudhu.7)Pengecetantempat wudhu dan WC guru/murid ( 20m2).8)Pengetesan debit air, sambungan pipa instalasi dan alatpelampung otomatis. Kegiatan non-fisik pada dasarnya tim pengabdian pada masyarakat melakukan transferteknologi kepada pekerja meliputi :1) Pengetahuan praktis : gambar teknik/konstruksi : simbol – simbolkonstruksi, skala gambar, tampak atas(denah),tampak samping, tampak depan, gambar potongan dan detail.2)Cara menghitung volume dan perkiraan biaya pemasangan tangki air dan instalasi pipa.3) Penyuluhansingkat keselamatan kerja : menambah wawasan dan pengatahuan tentang manfaat keselamatan kerja padapekerjaan konstruksi. Prosedur pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat seperti Gambar 1.

Page 45: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.376-380) 978-602-60766-2-5

378

Gambar 1. Prosedur peleksanaan kegiatan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan non-fisik pada dasarnya tim pengabdian pada masyarakat melakukan transfer teknologikepada pekerja meliputi :1) Pengetahuan praktis : gambar teknik/konstruksi : simbol – simbol konstruksi,skala gambar, tampak atas(denah),tampak samping, tampak depan, gambar potongan dan detail.2) Caramenghitung volume dan perkiraan biaya pemasangan tangki air dan instalasi pipa.3) Penyuluhan singkatkeselamatan kerja : menambah wawasan dan pengatahuan tentang manfaat keselamatan kerja pada pekerjaankonstruksi. Secara keseluruhan pengetahuan praktis kepada pekerja meningkat, mereka rata – rata telahmemahami gambar kerja, perhitungan volume, dan biaya yang diperlukan pada volume pekerjaan tertentu.

Hasil kegiatan fisik berupa :1) pemasangan bak penampung air (1000liter) yang dapat mensuplaikebutuhan air bersih ke seluruh jaringan pipa untuk WC murid laki – laki/perempuan , WC guru, tempatwudhu dan rak bunga sekolah SD Galangan Kapal II( Gambar 3). Reservoir dilengkapi dengan alatpelampung otomatis, alat ini bekerja secara otomatis apabila bak penampung penuh dengan air, hal ini sangatpenting untuk mengontrol kerja mesin pompa dan volume air yang masuk ke reservoir. 2) Pemasanganinstalasi pipa air bersih dari reservoir ke seluruh jaringan WC,tempat wudhu dan rak bunga (50m2).3)Pemasangan keramik lantai dan dinding tempat wudhu 10,24m2 (Gambar 5) Pemasangan instalsi air bersih

Survey awal ke mitra :identifikasi masalah

Kordinasi dengan pihaksekolah : tekhnis

pelaksanaan

Persiapan: pengadaanbahan dan alat

Pengetesan debit air,alat pelampung otomatis daninstalasi pipa distribusi

Pemasangan tangkipenampung air dan

instalasi pipa distribusi

Finishing : Pengecatantempat wudhu

Pemasangan keramik,lantai , dinding tempat

wudhu,dan pipa raktaman

Pembersihan lokasi kegiatan

Selesai

Page 46: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.376-380) 978-602-60766-2-5

379

untuk rak bunga.5) Pekerjaan finishing, beruapa pengecatan 20m2 untuk WC guru/murid dan tempatwudhu (Gambar 3 dan Gambar 5 ).

Penambahan volume pada reservoir dari 250 liter menjadi 1000 liter sangat berpengaruh terhadappeningkatan tekanan, kecepatan dan volume debit keseluruh jaringan pipa, hal ini sesuai dengan yangdikemukakan oleh Afriani dan Hadiwidodo(2007), mengemukakan bahwa reservoir mendistribusikan airsecara gravitasi kepada konsumen melalui sistem jaringan pipa. Yuliana dkk(2006), mengemukakankurangnya aliran air kepada konsumen akibat rendahnya tekanan air pada jaringan distribusi khususnya jamsibuk dan banyaknya kebocoran/kerusakan pipa jaringan. Tangki penampung air berfungsi mengalirkan airke pipa distribusi yang menghubungkan dengan konsumen berdasarkan gravitasi.. Air dari sumur atau PDAMdialirkan ke tangki penampung air melalui menara tangk air. Berdasarkan evaluasi tingkat keberhasilan debitair yang mengalir ke sistem jaringan pipa, maka diperoleh data debit air terkecil terdapat pada rak bunga. Halini disebabkan beda tinggi antara reservoir lebih rendah dan banyaknya belokan pipa yang menyebabkantekanan air berkurang . Yuwono (1984), menjelaskan bahwa pada zat cair ideal sewaktu mengalir didalampipa tidak ada tenaga yang hilang. Seanjutnya kehilangan tenaga dapat juga terjadi gesekan antara zat cairdengan dinding pipa, berbanding lurus dengan panjang pipa dan kekasaran pipa, dan berbanding terbalikdengan diameter pipa. Triatmojo(1993), mengungkapkan bahwa sistem pemipaan berfungsi untukmengalirkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain. Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanandi kedua tempat, yang biasa terjadi karena adanya perbedaan elevasi maka air .

Evaluasi terhadap kekuatan plat beton diamati dengan cara mengisi reservoir hingga penuh , padakondisi beban maksimum tidak terjadi retak pada beton( aman terhadap beban). Pemanfaatan beton untukkonstruksi bangunan sangat luas, tidak hanya pada konstruksi gedung tetapi juga pada konstruksi lainnyaseperti pipa-pipa, menara air, pelat atap dan lain-lain. Hal ini disebabkan beton memiliki banyak kelebihanantara lain dapat dibentuk dan dirancang kekuatannya sesuai dengan kebutuhan(Dipohusodo, 1999).Wahyudi dan Syahrir A. Rahim (1999), mengemukakan bahwa gaya luar (berat sendiri struktur, beban hidup,beban air, dan lain-lain) yang bekerja pada suatu struktur beton bertulang ditahan oleh beton dan tulangansecara bersama-sama.

Gambar 2. WC dan reservoir sebelum pelaksanaan Gambar 3. WC dan reservoir sesudah pelaksanaan

Gambar 4. Tempat wudhu sebelum kegiatan Gambar 5. Tempat wudhu sesudah kegiatan

IV. KESIMPULANBerdasarkan hasil kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di Sekolah SD Inpres Galangan Kapal II ,

maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Page 47: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.376-380) 978-602-60766-2-5

380

1. Debit air yang mengalir ke seluruh jaringan instalsi pipa WC , tempat wudhu dan taman sekolahdapat terpenuhi dengan baik

2. Penggunaan WC dan tempat wudhu dapat melayani kebutuhan air bersih siswa dan guru secaramaksimal (proses belajar mengajar lebih kondusif)

3. Pengetahuan praktis pekerja dalam hal tekanis pelaksanaan dan keselamatan kerja meningkat

V. DAFTAR PUSTAKAAfriani,F., dan Hadiwidodo,M.(2007). Evaluasi Desain Instalasi Pengolahan Air PDAM Ibu Kota Kecamatan

Prambanan Kabupaten Klaten. Journal PRESIPITASI.Vol.3,No.2,2007. (http://www.google, diakses 14 Peruari2017)

Dipohusodo, Istimawan, 1999. Struktur Beton Bertulang. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.Manaf,Abdul.2012.Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan Diakses 7

Maret 2016.www.slideshare.net.Mukomoko,J.A.1985. Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan.Jakarta:Gaya Media Pratama.Rivai,Y.,dkk2006). Evaluasi Sistem Distribusi dan Rencana Peningkatan Pelayanan Air Bersih PDAM Kota Gorontalo.Jurnal Smartek.Vol.4,No.2.2006 . (http://www.google, diakses 14 Peruari 2017)Triadmodjo, Bambang. 1993, Hidrolika II, Yogyakarta : Beta Offset

Wahyuni, L dan Syahrir A. Rahim. 1999. Struktur Beton Bertulang Standar Baru SNI T – 15-10991-03, Jakarta :Gramedia Pustaka Utama

Widayat, W(2002). Teknologi Pengolahan Air Sadah. Jurnal Teknik Lingkungan,Vol3.,N0.3,2002(http://www.google,diakses 14 Peruari 2017)

Page 48: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.381-385) 978-602-60766-2-5

381

SAHABAT JEMPUT SAMPAH

Umi Kaltum1), Wa Ode Zusnita 2)

1),2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung

ABSTRACT

“Sahabat Jemput Sampah" program is designed to accommodate the community in waste management and takeadvantage of opportunities for unorganic waste empowerment. The method of this program, every family is given arecycle bag to accommodate unorganic waste, a taking man will pick up the waste to be sorted in separation area andthen distributed to several partners, such as garbage bank, craftsmen, and collectors use the waste further. This programis expected to be facilitated in the sorting of unorganic waste so that unorganic waste can be reused and ultimatelyreduce the volume of waste that is wasted.

Keywords: Sahabat jemput sampah program, waste management,

1. PENDAHULUANKementerian Lingkungan Hidup mencatat jumlah peningkatan timbunan sampah di Indonesia telah

mencapai 175.000 ton/hari atau setara dengan 64 juta ton/tahun (MenLH, 2015). Berdasarkan data PDKebersihan Kota Bandung tahun 2016, pertumbuhan sampah wilayah Kota Bandung sudah mencapai1.600 ton sampah/harinya. Selain itu, tahun 2016 ini diperkirakan setiap kecamatan sedikitnya akanmenghasilkan sampah dengan jumlah mencapai 15,46 ton hingga 92,85 ton sampah/harinya.

Saat ini, pengelolaan sampah di wilayah Kota Bandung masih menemui berbagai kendala, sepertipenumpukan sampah di berbagai TPS dan pengelolaan yang belum efektif sebelum sampah diangkut keTPA, terutama untuk sampah-sampah anorganik yang penumpukannya lebih tinggi dibandingkanorganik.

Antapani Kulon merupakan salah satu kelurahan di Kota Bandung yang dijadikan objek daripelaksanaan program pengelolaan sampah ini. Kelurahan Antapani Kulon memiliki luas wilayah 95 Hadengan jumlah penduduk pada 2012 sebanyak 4.594 jiwa dalam 2.184 Kepala Keluarga (KK). Salah satubagian dari Kelurahan Antapani Kulon, yaitu RT04/RW03, memiliki jumlah penduduk pada tahun 2015sebanyak 242 jiwa yang terdiri dari 60 KK, dengan kondisi sosial budaya yang dilihat dari tingkatpendidikan 32,6% penduduk berpendidikan SMA sederajat dan 24,4% diantaranya S1, selain itu sebagianbesar mata pencaharian masyarakat sebagai pekerja swasta sebesar 26%.

Menurut data Kelurahan Antapani Kulon, RT04/RW03 merupakan wilayah dengan tingkatpartisipasi tertinggi dalam upaya pengelolaan lingkungan. Bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatansosial dan lingkungan berupa pembuatan biopori, pembersihan saluran air PDAM, perbaikan rumah tidaklayak huni, kerja bakti, dan program pemilahan sampah organik-anorganik yang juga merupakanprogram dari Pemerintah Kota Bandung.

Salah satu program yang dicanangkan di wilayah tersebut, yakni pemilahan sampah organik dananorganik, belum berjalan secara optimal. Beberapa permasalahan yang muncul berkaitan dengankurangnya sosialisasi, sarana-prasarana dan kurangnya fasilitas yang memudahkan masyarakat untukmelakukan program tersebut. Kelurahan Antapani Kulon khususnya RT04/RW03 menyumbang totalsampah anorganik dengan jumlah cukup besar. Ini merupakan peluang untuk pemberdayaan sampahanorganik agar bernilai tambah dan dengan tujuan akhir untuk mengurangi penumpukan volume sampah,khususnya sampah anorganik, di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir(TPA).

Kondisi masyarakat dengan antusiasme tinggi terhadap program-program pemerintah maupunprogram yang diberikan oleh kelurahan terkait lingkungan merupakan indikasi bahwa kesadaran akanlingkungan terutama dalam hal pengelolaan sampah cukup tinggi. Hanya saja antusiasme tersebut belumdiikuti dengan adanya fasilitas yang menunjang dan memudahkan masyarakat dalam melaksanakanprogram yang ada. Oleh karena itu, konsep pengelolaan sampah yang terpadu sudah saatnya diterapkandengan lebih optimal, yakni dengan membuat suatu konsep pengelolaan sampah yang dapat diterapkan

1 Korespondensi penulis: Umi kaltum, Telp 08122005552, [email protected]

Page 49: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.381-385) 978-602-60766-2-5

382

dengan baik dengan prinsip pengelolaan sampah anorganik dan pemberdayaan dari sampah tersebut,seperti pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) yang dicanangkan olehKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sistem Pengelolaan Sampah terpadu tersebut berkaitan erat dengan program yang dijalankan yaitu“Sahabat Jemput Sampah” dengan sistem pengelolaan sampah anorganik sebagai upaya mengurangivolume sampah khususnya di wilayah RT04/RW03 kelurahan Antapani Kulon Bandung. Program inidirancang untuk dapat mengakomodasi antusiasme masyarakat dalam pengelolaan sampah danmemanfaatkan peluang pemberdayaan sampah anorganik dengan menyediakan recycle bag dan takingman yang dapat menjadi ‘sahabat jemput sampah’ bagi masyarakat RT04/RW03 Kelurahan AntapaniKulon untuk kemudian disalurkan ke beberapa rekanan yang telah disiapkan dalam rangkaian program,seperti Bank Sampah PD Kebersihan Kota Bandung, pengrajin dengan bahan kerajinan dari sampahanorganik, dan para pengepul barang bekas.

2. METODE PELAKSANAAN PENGABDIAN

Metode pelaksanaan pengabdian adalah sebagai berikut,

3. HASIL DAN PEMBAHASANRangkaian program SJS terdiri dari 3 tahap: persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan akhir.

Tahap persiapan terdiri dari 3 kegiatan sebagai berikut:1. Pertama-tama, dilakukan perizinan dan briefing terhadap perangkat kelurahan terkait program.

Lurah, RW, dan RT setempat diharapkan mengizinkan dan mengetahui teknis keseluruhan programserta membantu menghimbau warga RT setempat untuk mengikuti sosialisasi. Tahap ini berjalandengan lancar karena Lurah Antapani Kulon menyambut baik adanya program SJS dan langsungmenghubungkan panitia dengan Ketua RT04/03 yang sama antusiasnya. Pihak RW03 pun

PELAKSANAANPERSIAPAN

- Perizinan dan briefingterhadap perangkatkelurahan

- Persiapanperlengkapan danlahan pisah

- Perekrutan pegawai- Briefing pegawai- Sosialisasi program

kepada warga RT04/RW03

- Pembagian kantongrecycle bag

- Pengambilan sampaholeh taking man setiapminggu serta pemberianreward

- Pemilahan sampah dilahan pisah

- Penyaluran sampah ke:- Pengepul- Pengrajin- Bank Sampah- Lainnya

- Pendataan sampahmasuk dan keluar lahanpisah

- Pembuatan laporanbulanan

PENYUSUNAN LAPORANAKHIR

- Pengarsipan data- Pengamatan dan

analisis- Penyusunan laporan

akhir- Evaluasi

Page 50: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.381-385) 978-602-60766-2-5

383

mendukung dengan meminjamkan Balai RW sebagai lahan pisah serta mengizinkan penggunaantriseda RW digunakan untuk mengangkut sampah setiap hari Minggu.

2. Setelah legalisasi kegiatan, tahap persiapan dilanjutkan dengan penyiapan perlengkapan dan lahanpisah, serta perekrutan dan briefing pegawai. Persiapan perlengkapan yang terdiri dari triseda,recycle bag, kupon reward, dan seragam taking man berjalan dengan lancar sebelum programdimulai. Lahan pisah, seperti sudah dijelaskan, menggunakan Balai RW03. Sementara itu, takingman didapatkan dari rekomendasi Ketua RT04 melalui pihak kelurahan, di mana taking man tersebutadalah petugas kebersihan Kelurahan Antapani Kulon. Tim SDM program menerangkan teknispelaksanaan program dan kedua pihak sepakat bekerja sama dengan tanda tangan di atas kontrakkerja (terlampir). Taking man juga menawarkan melakukan pemilahan dan pendataan sampah sendiri,sehingga perekrutan PIC tidak jadi dilakukan.

3. Selanjutnya, dilaksanakan sosialisasi program kepada warga RT04/03 agar warga mengerti tujuan,manfaat, dan teknis pelaksanaan program. Berdasarkan daftar presensi warga, terdapat 43 dari 71Kepala Keluarga (60.56%) yang menghadiri acara sosialisasi. Jumlah peserta yang melebihi separuhdari jumlah seluruh warga masih dianggap representatif untuk menggambarkan awareness danpemahaman warga terkait program. Setelah itu, dilakukan pembagian 70 buah recycle bagkepada warga setelah sosialisasi.

Tahap kedua, yaitu tahap pelaksanaan program, terdiri dari 5 kegiatan:1. Pelaksanaan nyata program SJS adalah pengambilan sampah oleh taking man setiap minggu serta

pembagian reward. Penjemputan sampah telah dilaksanakan secara rutin setiap pekan (kecuali saatlibur lebaran) sesuai mekanisme yang telah dijelaskan pada pembahasan Pencapaian Target ProgramSJS. Untuk setiap kilogram sampah yang disetorkan ke taking man, warga memperoleh 1 kupon.Kupon tersebut dikumpulkan dan dalam jumlah tertentu dapat ditukar dengan produk sembako padasaat pembagian reward yang dilaksanakan setiap 3 pekan. Pembagian reward dilaksanakan sebanyak4 kali, yaitu pada 12 Juni, 24 Juli, 14 Agustus, dan 28 Agustus 2016. Reward dibagikan untukmemberikan penghargaan kepada warga yang telah mencoba membiasakan memilah sampah.

2. Setelah sampah warga dikumpulkan oleh taking man, dilakukan pemilahan sampah di lahan pisah.Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan Pencapaian Target Program SJS, seluruh sampahyang telah dikumpulkan dikelompokkan ke dalam karung-karung berdasarkan jenisnya masing-masing dan ditimbang serta dicatat oleh petugas piket.

3. Setelah sampah dipilah, dilakukan penyetoran (penjualan) sampah ke pengepul, pengrajin, BankSampah, atau pihak lainnya yang membutuhkan. Program SJS memastikan sampah anorganik yangbernilai tidak dibuang begitu saja; sampah yang harus menghasilkan value bagi warga yang telahbersedia memilah. Pilihan panitia pelaksana akhirnya jatuh kepada Bank Sampah Resik milik PDKebersihan Kota Bandung. Selain berlokasi relatif dekat dengan lahan pisah (kurang lebih 10-15menit menggunakan kendaraan bermotor), Bank Sampah juga tidak membebankan biaya jemputsampah. Terdapat 7 kali penyetoran ke Bank Sampah dari aktivitas penjemputan sampah selamabulan Mei sampai Agustus 2016 seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan Pencapaian TargetProgram SJS.

4. Sebagai pertanggungjawaban panitia pelaksana, selalu dilakukan pencatatan keluar masuknyasampah dari dan ke lahan pisah. Seluruh sampah warga yang dijemput oleh taking man dicatatoleh panitia pelaksana (data warga dan penimbangan sampah terlampir), sementara sampahdisetorkan ke Bank Sampah beserta nilainya tercatat di buku tabungan dari Bank Sampah (form setorsampah terlampir).

Tahap ketiga dan terakhir, yaitu tahap penyusunan laporan akhir, terdiri dari 4 kegiatan:

Page 51: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.381-385) 978-602-60766-2-5

384

1. Pengarsipan data di mana seluruh data harian dari awal hingga akhir periode disatukan sebagaiarsip. Aktivitas harian selama berjalannya program selalu tercatat dalam logbook yang terpisah darilaporan kemajuan.

2. Setelah didapatkan data dalam rentang waktu tertentu, dilakukan pengamatan dan analisis untukmenemukan kecenderungan terjadinya peningkatan atau penurunan volume sampah serta tingkatpartisipasi warga setiap bulannya. Dari grafik tren partisipasi warga, dapat dilihat bahwa setoransampah warga setiap pekannya relatif stabil, di antara 50 s.d. 70-an kilogram. Lonjakan volumesampah terjadi pada saat menjelang lebaran dan setelah lebaran.

3. Keseluruhan program akan dilaporkan dengan penyusunan laporan akhir.

4. Evaluasi telah dilaksanakan setelah program SJS berakhir. Sejak akhir program hingga pelaporanlaporan akhir, ternyata warga tetap menjalankan pemilahan sampah secara mandiri (tanpa takingman) serta menyetorkan ke Bank Sampah dengan arahan dari Ketua RT04 meskipun sudah tidakdilakukan pendampingan oleh panitia pelaksana..

Tabel 3.1 Pencapaian Target Program Sahabat jemput Sampah

4. KESIMPULAN

No Kegiatan Jenis Luaran Indikator Capaian Realisasi

1 Penyuluhan jenissampah danpentingnya menjagalingkungan dalamsosialisasi

-Warga setempatmengetahui akandiadakannya programSJS di lingkungantersebut

- Peserta mampumemahami dampaklingkungan yang tidakbersih, perbedaanjenis sampah, sertapentingnya menjagalingkungan.

- 80% warga RT04mengikuti sosialisasi

- 80% warga aktifberpartisipasi dalamsimulasi

- 43 dari 71 KK(60,56%) yangmenghadiri acarasosialisasi.- Simulasi hanyamengambil beberapaperwakilan warga tanpakuesioner untukseluruh peserta.

2 Pembiasaanpembuangan sampahanorganik di recyclebag

Masyarakat terbiasauntuk membuangsampah anorganik padarecycle bag.

80% warga secara rutinmenyetorkan recyclebag.

Setiap pekannya, rata-rata terdapat 30 dari 71KK (42,25%) yangmenyetorkan recyclebag berisi sampahanorganik.

3 Program jemputsampah

Dilakukannyapenjemputan sampahsecara berkala.

100% presensipenjemput terisi.

Penjemputan sampahtelah dilaksanakansecara rutin setiappekan kecuali saat liburlebaran.

4 Pengikutsertaan sertapemberdayaan KarangTaruna untukmengelola sampahanorganik

Pemuda Karang Tarunaberpartisipasi menjadiPIC.

- Jumlah pemuda KarangTaruna yangberpartisipasi menjadiPIC program bertambah.-Laporanpertanggungjawabanberkala PIC sesuai.

Tidak terdapat KarangTaruna RT, hanya adaKarang TarunaKelurahan.

Page 52: OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK …snp2m2017.poliupg.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/334-385.pdf · bertanggung jawab penuh melakukan perawatan dan perbaikan apabila

Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) 2017 (pp.381-385) 978-602-60766-2-5

385

1) Program Sahabat Jemput sampah dilakukan untuk menjawab permasalahan sampah yaitu penumpukansampah di TPS, khususnya TPS Kelurahan Antapani Kulon. Dengan memilah dan menyalurkan sampahanorganik kepada pelaku daur ulang melalui bank sampah, semestinya program SJS akan menurunkanvolume sampah yang masuk ke TPS, khususnya TPS Antapani Kulon. Selain itu, program SJS jugasedikitnya telah mencoba membiasakan warga, khususnya warga RT04/03, untuk melakukan pemilahansampah organik dan anorganik. Program ini pun menyadarkan warga bahwa sampah tidak hanya untukdibuang, namun akan memiliki nilai tambah jika diberi perlakuan (pemilahan) dan disalurkan kepadayang berkepentingan untuk diolah lebih lanjut.

2) Meskipun terdapat berbagai hambatan dalam pelaksanannya, program SJS secara keseluruhan dapatdikatakan berhasil karena warga menjadi terbiasa untuk memisahkan sampah dan menyalurkan ketempat yang seharusnya, sehingga sampah anorganik yang dihasilkan menjadi bernilai serta secaraotomatis mengurangi volume sampah yang masuk ke TPS. Bahkan saat ini warga melanjutkan pemilahansampah dan penyetoran sampah ke Bank Sampah menggunakan rekening pribadi, bukan lagi atas namaRT04. Hal ini dapat terjadi karena terjalinnya kerja sama yang baik, baik antar internal panitia pelaksanamaupun dengan pihak RT04/03 serta Kelurahan Antapani Kulon. Juga yang terpenting adalah antusiasmewarga yang cukup besar untuk berpartisipasi dalam menjalankan program setiap pekannya..

5. DAFTAR PUSTAKA

Data PD Kebersihan Kota Bandung tahun 2016Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia tahun 2015Profil Kelurahan Antapani KulonProfil RT 04/RW 03 Kelurahan Antapani Kulon