33
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG MENGENAL BAGIAN-BAGIAN UTAMA HEWAN DAN TUMBUHAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI ITOKICI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE Oleh: BILAL A. TODUHO PESERTA PLPG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KUOTA KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL KELOMPOK GURU 2012

Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG MENGENAL BAGIAN-BAGIAN UTAMA HEWAN DAN

TUMBUHAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI ITOKICI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE

Oleh:

BILAL A. TODUHO

PESERTA PLPG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KUOTA KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

KELOMPOK GURU 2012

Page 2: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

ii

H A L A M A N P E N G E S A H A N

1. Judul Penelitian

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar tentang Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri Itokici melalui Model Pembelajaran Take and Give

2.

a. Nama Lengkap dan Gelar BILAL A. TODUHO b. Jenis Kelamin Pria c. Pangkat, Golongan Penata Tingkat I, III/d d. Alamat / Telp / Email

Mafututu Kecamatan Tidore Timur Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara – 97851

e. Nama dan Alamat Sekolah

SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara – 97851

f. Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan

3. Lama Penelitian 3 bulan (September, Oktober, November 2012)

Mengetahui Tidore, Juni 2012

Kepala Sekolah Peneliti Hi. SUAIB HADJI BILAL A. TODUHO NIP. 19530403 197010 1 002 NIP. 131 251 336

Mengetahui,

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan

Drs. YAKUB HUSAIN, M.SI NIP. 19690919 199412 1 002

Page 3: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

iii

HALAMAN IDENTITAS 1. Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar tentang

Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri Itokici melalui Model Pembelajaran Take and Give

2. Peneliti : Nama Lengkap : BILAL A. TODUHO Jenis Guru : Guru Kelas Bidang Keahlian Guru : IPA Jabatan / Pekerjaan : Guru Kelas II Unit Kerja : SD Negeri Itokici

Kecamatan Tidore Timur Kota Tidore Kepulauan

Alamat Sekolah : SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur

Kota Tidore Kepulauan 3. Subjek Penelitian : Siswa Kelas II SD Negeri Itokici

4. Objek Penelitian : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar tentang Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan melalui Model Pembelajaran Take and Give

5. Periode Pelaksanaan Penelitian : 3 bulan (Septembr, Oktobr, November 2012) 6. Lokasi Penelitian : SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur

7. Hasil Rekomendasi yang ditargetkan : Mengajak rekan-rekan guru untuk: a. Meningkatkan pemahaman konsep sains. b. Mengatasi kesulitan dalam penyerapan materi pelajaran. c. Meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 4: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

1

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional telah mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut di atas, Guru harus memiliki

peranan yang sangat penting, karena ujung tombak keberhasilan pendidikan

formal adalah guru. Di tangan gurulah siswa sebagai generasi penerus ditempa

dengan berbagai pengalaman belajar. Melalui upaya-upaya instruksional itu

diharapkan siswa dapat berkembang seluruh potensi dirinya secara optimal.

Karena itu guru biasa disebut sebagai pendidik profesional.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen Pasal 10, dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi

kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Page 5: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

2

Dalam penjelasannya yang dimaksud kompetensi paedogogik adalah

kemampuan guru mengelola pembelajaran peserta didik, kompetensi kepribadian

adalah kemampuan kepriadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan

berwibawa serta menjadi teladan peserta lain; yang dimaksud kompetensi

profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalam; dan yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah

kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien

dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat

sekitar.

Didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional pendidikan, pada Pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa:

(1) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, guru dituntut untuk memiliki komitmen,

kemauan keras, dan kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan ketentuan tersebut di atas.

Idealnya, proses pembelajaran tidak hanya diarahkan pada upaya

mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya, melainkan juga bagaimana

menggunakan seluruh pengetahuan yang didapat tersebut untuk memecahkan

permasalahan atau mengerjakan tugas yang ada kaitannya dengan bidang studi

yang sedang dipelajari. Kemampuan untuk memecahkan masalah adalah sangat

Page 6: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

3

penting bagi siswa untuk masa depannya nanti. Siswa akan terlatih dan memiliki

keterampilan untuk mengatasi masalah dan mengembangkan proyek yang dapat

menghasilkan produk dan bertanggung jawab terhadap produk yang dibuat.

Pengalaman tersebut akan sangat bermanfaat bagi siswa untuk mereka pelajari di

dalam kelas dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Era globalisasi dan era komunikasi saat ini ditandai banyaknya manusia

yang memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis komputer untuk

memenuhi kebutuha hidup manusia. Adanya kemudahan-kemudahan komunikasi

dan informasi merupakan sumbangan tak ternilai dari kemajuan teknologi

informasi dan komputer. Kemajuan teknologi komputer yang sangat pesat, dan

didukung oleh kemajuan teknologi informasi dapat digunakan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar dengan cara menggunakan komputer.

Dengan menggunakan perangkat lunak komputer dapat digunakan untuk

membuat program belajar mengajar, membuat, presentasi belajar dalam bentuk

teks, simulasi, animasi, latihan-latihan soal umpan balik langsung interaksi yang

bersifat individual sesuai dengan kemajuan belajarnya dan lain-lain.

Mata pelajaran sains di sekolah merupakan salah satu mata pelajaran

yang kurang diminati. Salah satu penyebabnya adalah sains banyak mempunyai

konsep yang bersifat abstrak sehingga sukar memahaminya. Oleh sebab itu

banyak siswa yang langsung saja bekerja dengan hafalan-hafalan tanpa

memahami konsep sains itu sendiri. Bila saja konsep-konsep yang bersifat

abstrak itu dapat dibuat menjadi nyata sehingga mudah ditangkap oleh panca

indera, maka masalahnya akan sangat berbeda. Dalam usaha ke arah itu maka

Page 7: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

4

mata pelajaran sains disamping dengan praktikum namun dapat juga diajarkan

dengan penggunaan media elektronik (Sutrisno:1993).

Jika kita hubungkan penjelasan sebelumnya dengan permasalahan-

permasalahan yang terjadi di SD Negeri Itokici, maka terdapat beberapa hal yang

harus diperhatikan oleh pengeola pendidikan di SD Negeri Itokici.

Permasalahan yang dialamai di SD Negeri Itokici selama tiga tahun

terakhir, khususnya konsep Kelas II tentang Mengenal Bagian-Bagian Utama

Hewan dan Tumbuhan, dapat diidenifikasi sebagai berikut:

1. Pencapaian persentase ketuntasan secara perorangan dan ketuntasan kelasnya

selama tiga tahun terakhir sangat rendah. Padahal Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) hanya berkisar 50, 52, dan 54. Jika secara nasional KKM

yang disyaratkan harus 75, maka belum ada satu pun siswa yang dapat

mencapai ketuntasan perorangan.

2. Ketuntasan soalnya jika di rata-rata selama tiga tahun hanya mencapai 30%

saja. Berarti hanya 3 soal dari 10 nomor yang bisa terjawab oleh siswa.

3. Nilai rerata untuk Kompetensi Dasar mendeskripsikan alat tubuh bagian

dalam manusia dan hewan (organ pernafasan, pencernaan, dan peredaran

darah) masih rendah.

4. Guru-guru SD Negeri Itokici sulit mendapatkan informasi di bidang

pendidikan, terutama tentang referensi tentang cara meningkatkan minat

siswa mempelajari IPA.

5. Minat dan antusias belajar IPA siswa Kelas II yang relatif masih sangat

rendah yang disebabkan tidak tersedianya buku-buku atau referensi mengenai

Page 8: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

5

alat tubuh bagian dalam manusia dan hewan (oragan pernafasan, pencernaan,

dan peredaran darah.

6. Teknik dan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang sesuai

dengan minat siswa.

B. Batasan Masalah

Dari keenam permasalahan di atas yang penulis anggap paling penting

adalah permasalahan poin pertama, karena keberhasilan dalam pencapaian

persentase ketuntasan secara perorangan dan ketuntasan kelas akan menutup

semua permasalahan di atas.

Dengan demikian fokus penelitian akan berkisar tentang “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar tentang Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan

dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri Itokici melalui Model

Pembelajaran Take and Give .”

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas maka dapatlah dirumuskan masalah-

masalah riil yang terjadi di SD Negeri Itokici yang berkaitan dengan Hasil

Belajar tentang Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan sebagai

berikut:

1. Bagimana cara meningkatkan Hasil Belajar tentang Mengenal Bagian-

Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri Itokici

Model Pembelajaran Take and Give?

Page 9: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

6

2. Sejauhmana Model Pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan Hasil

Belajar tentang Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan

pada Siswa Kelas II SD Negeri Itokici?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum untuk mengetahui dan memproleh secara

objektif informasi tentang penggunaan komputer sebagai sarana belajar

mengajar, secara khusus penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui cara meningkatkan Hasil Belajar tentang Mengenal

Bagian-Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri

Itokici Model Pembelajaran Take and Give.

2. Untuk mengetahui sejauhmana Model Pembelajaran Take and Give dapat

meningkatkan Hasil Belajar tentang Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan

dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri Itokici.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini meliputi dua

hal, yakni secara praktis dan secara teoritis. Agar lebih jelas dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Dalam rangka mencapai taraf hidup yang lebih baik dalam gerak

pembangunan bangsa saat ini, baik yang bersifat fisik material maupun

bersifat mental spiritual, sangatlah ditentukan oleh faktor sumber daya

Page 10: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

7

manusianya. Pendidikan sebagai aset bangsa, khususnya mengenai produk

pengembangan sumber daya manusia, karenanya ia merupakan penentu masa

depan bangsa. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Dengan menampilkan kajian tentang konsep

Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II

SD Negeri Itokici Model Pembelajaran Take and Give, diharapkan dapat

memperoleh input khususnya pada lembaga pendidikan dasar dalam

mengaktualisasi peran dan prilaku pendidik dalam sebuah proses

kependidikan.

2. Manfaat Teoritis

Bahwa penelitian ini bermaksud mengembangkan suatu teori yang

telah ada khususnya kajian mengenai Peningkatan Hasil Belajar tentang

Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan. Sekalipun

(mungkin) telah banyak pakar yang membedah tentang tema ini, namun

penulis mencoba untuk mengkajinya secara spesifik dalam analisis Model

Pembelajaran Take and Give. Semoga penelitian ini dapat membawa manfaat

sekaligus harapan guna menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya

kajian tentang Peningkatan Hasil Belajar tentang Mengenal Bagian-Bagian

Utama Hewan dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri Itokici Model

Pembelajaran Take and Give Berbasis Pendidikan Karakter.

Page 11: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

8

BAB II

K A J I A N P U S T A K A

A. Belajar

Belajar adalah suatu proses aktif melalui suatu latihan yang berakibat

pada perubahan tingkah laku yang menuju kepada tujuan untuk memperoleh hasil

yang baik. Tabrani Rusyan (1994) mengatakan bahwa belajar adalah proses

perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan,

dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terlibat di dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi

dalam berbagai aspek bidang kehidupan atau pengalaman yang terorganisir.

Belajar akan berjalan dengan baik apabila disertai dengan tujuan belajar,

karena belajar itu merupakan suatu aktivitas yang dapat membawa perubahan

tingkah laku bagi peserta didik. Dalam belajar tentu ada hambatan-hambatannya,

hambatan-hambatan tersebut bukan hanya dari siswa sendiri, lingkungan sekolah

yang tidak menyenangkan tentu juga merupakan hamabatan dan kesulitan belajar

bagi siswa. Menurut Rochman Natawija (1985) bahwa faktor lingkungan sekolah

yang kurang menunjang proses belajar seperti kurang memadainya cara

mengajar, sikap guru, kurikulum atau materi yang akan diajarkan, perlengkapan

belajar, sistem administrasi, waktu belajar, situasi sosial di sekolah dan

sebagainya.

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar

mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia

yang potensial, oleh sebab itu, guru diharapkan terus berupaya berhasil dalam

Page 12: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

9

mengajar seperti yang ditulis Thomas F Staton (1986) agar berhasil, tiap-tiap

kegiatan pengajaran harus merangkum enam langkah kegiatan pokok yaitu:

1. Memotivasi belajar.

2. Memelihara perhatian sepenuhnya.

3. Memajukan kegiatan mental.

4. Menciptakan suatu bahan yang jelas dari bahan-bahan yang dipelajari.

5. Mengembangkan pengertian tentang arti, penerapan praktis dari bahan yang

disajikan.

6. Mengulang semua langkah agar semua tujuan tercapai.

Langkah-langkah ini diperkuat dengan pendapat Deporter, B. Dkk, (2000)

mengatakan bahwa pekerjaan membantu siswa belajar yaitu menciptakan

lingkungan belajar, memotivasi siswa dan mengendalikan disiplin dan suasana

belajar. Termasuk kegiatan ini antara lain menyediakan sumber belajar,

merangsang kegiatan yang dilakukan siswa, mengatur pengalokasian waktu,

menyediakan tempat belajar, menyediakan peralatan mengajar dan mengatur

pengelolaan kelas.

Pengertian belajar juga diperjelas oleh Nana Sujana (1988) CBSA dalam

proses belajar mengajar: Suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri

seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar, dapat ditunjukan dalam

berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku,

keterampilan dan kemampuan serta aspek lain yang ada dalam individu yang

belajar.

Sejalan dengan pendapat di atas Roetiyah mengatakan bahwa tugas

peserta didik atau siswa dalam belajara adalah mengembangkan potensinya

semaksimal mungkin sehingga tujuan tercapai dengan apa yang dicita-citakan

dirinya.

Page 13: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

10

Teori pembelajaran juga dikatan oleh gege (1970) membatasi kegiatan

sebagai kegiatan menyusun dan menyajikan pembelajaran yang layak yang

bersifat eksternal. Kegiatan ini meliputi,

1. Mengadakan komunikasi verbal untuk memberitahukan murid-murid tentang

apa yang dicapai.

2. Mengingatkan tentang apa yang diketahui murid-murid.

3. Mengarahakan perhatian dan tindakan murid-murid supaya dapat berfikir

dengan cara-cara tertentu.

Terdapat beberapa aspek penting dalam kegiatan belajar mengajar yaitu

menciptakan kondisi belajar atau lingkungan belajar yang memungkinkan siswa

lancar dan efektif.

B. Hasil Belajar

Setiap macam kegiatan belajar akan menghasilkan suatu perubahan yang

khas, yaitu hasil belajar. Hasil belajar merupakan tingkah laku yang dimiliki

siswa sebagai akibat dari proses belajar yang ditumpahkan di sekolah, keluarga

maupun masyarakat.

Robert. M. Gagne dalam bukunya yang terkenal The Conditions Of

Learning mengelompokan tentang hasil belajar menjadi lima kategori hasil

belajar, yaitu

1. Keterampilan motorik

2. Sikap

3. Kemahiran intelektual

4. Informasi verbal

5. Pengeturan kegiatan intelektual

Page 14: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

11

Kelima kategori tersebut di atas merupakan suatu proses belajar tersendiri,

artinya setiap kategori berdiri sendiri dan berbeda sifatnya. Meskipun kerap

terdapat hasil belajar dari sutu kelompok yang lain, misalnya dari kelompok

belajar motorik terdapat hasil belajar dari kelompok belajar intelektual.

Di dalam proses belajar siswa harus mampu bergaul dengan lingkungan

sekitarnya, mengatur aktivitas inteltual, mampu mengungkapkan dan

mempelajari pengetahuan melalui bahasa, membuat gerakan dan secara sadar

dapat diterima atau menolak satu hal berdasarkan penilaiannya terhadap hal

tersebut.

Mengingat tujuan akhir yang dicapai dalam belajar adalah merubah

tingkah laku seseorang pada langkah yang lebih maju sesuai dengan

kemampuannya, maka diperlukan suatu strategi belajar yang mempunyai

kerangka berfikir objektif/ tujuan khusus untuk mendapatkan hasil belajar yang

terprogram.

Hasil belajar menurut Benyamin S. Bloom yang disebut taksonomi

pendidikan, dibagi menjadi tiga klasifikasi atau domain, yaitu:

1. domain kognitif

2. domain afektif

3. domain psikomotor

Domain kognitif meliputi aspek berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah.

Domain afektif mencakup tujuan yang berkaitan dengan sikap, minat, dan

apresiasi. Sedangkan domain psikomotor meliputi aspek keterampilan motorik.

Untuk dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar, maka

ketiga domain tersebut di atas harus berjalan bersama-sama. Siswa hendanya

diusahakan setinggi mungkin dalam menyerap informasi-informasi baru dalam

Page 15: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

12

melibatkan langsung ke dalam struktur kognitif, sehingga dapat tercapai tingkat

berfikir dan pembentukan sikapnya.

C. Model Pembelajaran

Berdasarkan pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah

dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa. Masih banyak tenaga

pendidik yang menggunakan metode konvensional secara monoton dalam

kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan

didominasi oleh sang guru.

Proses pembelajaran pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar

berpusat pada siswa, guru hanya sebagai motivator dan fasilitator agar suasana

kelas lebih hidup. Untuk itulah diperlukan model pembelajaran yang dapat

membangkitkan semangat siswa agar aktif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan

lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.

Guru juga bertugas mentransfer kebudayaan dalam arti luas, keterampilan

menjalani kehidupan (life skills), dan nilai-nilai serta beliefs. Selain itu, guru

secara mendalam harus terlibat dalam kegiatan-kegiatan menjelaskan,

mendefinisikan, membuktikan, dan mengklasifikasi. Tugasnya sebagai pendidik

bukan hanya mentransfer pengetahuan, keterampilan dan sikap, tetapi

mempersiapkan generasi yang lebih baik di masa depan. Oleh karena itu guru

Page 16: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

13

harus memiliki kompetensi dalam membimbing siswa siap menghadapi the real

life dan bahkan mampu memberikan teladan yang baik.

Pembelajaran dalam KTSP adalah pembelajaran di mana hasil belajar

atau kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Sistem penyampaian

dan indikator penyampaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak

perencanaan dimulai. Rancangan merupakan bagian dari persiapan mengajar,

yang biasanya dibuat dalam bentuk model pembelajaran.

Sebelum membahas lebih jauh tentang model pembelajaran, penulis

merasa perlu membedakan antara pengertian strategi pembelajaran, pendekatan

pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik

pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah adanya kesalahan penafsiran

di dalam membahas model pembelajaran hakiki.

Pada pemahaman pembelajaran, strategi pembelajaran diposisikan yang

paling luas artinya. Strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan

pembelajaran yang bertujuan mengubah suatu keadaan pembelajaran sebelumnya

menjadi keadaan pembelajaran yang diharapkan. Untuk mengubah keadaan

pembelajaran tersebut dapat ditempuh dengan berbagai pendekatan

pembelajaran. Pendekatan pembelajaran adalah suatu konsep atau prosedur yang

digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang

ditandai dengan tercapainya kompetensi tertentu oleh siswa sebagai hasil belajar.

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan diperlukan model pembelajaran.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar yang digunakan sebagai

Page 17: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

14

pedoman untuk mencapai kompetensi tertentu. Pada tiap prosedur pembelajaran

dapat dipilih berbagai macam metode pembelajaran yang relevan. Metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Pada setiap metode pembelajaran dapat dipilih berbagai macam

teknik pembelajaran yang relevan. Teknik pembelajaran adalah cara yang

sistematis dalam melakukan suatu kegiatan sebagai bagian dari proses

pembelajaran (Wardhani, 2004:11).

Setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran harus diawali dengan suatu

rancangan pembelajaran yang biasanya dibuat dalam bentuk model pembelajaran.

Salah satu tujuan dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk

meningkatkan kemampuan siswa selama belajar (Joyce dan Weil, 1992:2).

Sementara itu Kutz (1991) berdasar pengalamannya menyatakan bahwa: ”Tanpa

model pembelajaran yang nyata, guru seringkali mengembangkan pola

pembelajaran yang hanya didasarkan pada pengalaman masa lalu dan intuisinya

(pen.: bisikan hati).

Slavin (1997) menyatakan bahwa belajar menurut konstruktivisme adalah

siswa sendiri yang harus aktif dan mentransfer atau membangun pengetahuan

yang akan menjadi miliknya. Dalam proses itu siswa mengecek dan

menyesuaikan pengetahuan baru yang dipelajari dengan kerangka berpikir yang

telah mereka miliki. Konstruktivisme beranggapan bahwa mengajar bukan

merupakan kegiatan memindah atau mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Peran guru dalam proses pembelajaran lebih dari mediator dan fasilitator.

Page 18: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

15

Kondisi inilah yang sebenarnya menuntut hadirnya model-model

pembelajaran aktif dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Benih-benih pemikiran ini sudah mulai tumbuh dan berkembang

bukan hanya di dalam ide, tetapi berwujud di dunia riil. Pemikiran untuk

menghadirkan model pembelajaran aktif dengan nusansa baru telah dilaksanakan

oleh beberapa pakar pendidikan, yaitu pembelajaran yang dapat menciptakan

kegiatan belajar mengajar yang bermutu dan berorientasi kepada keaktifan,

kreativitas, dan kemandirian siswa. Atau dengan kata lain, pembelajaran aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).

Beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah dasar

adalah:

1. Picture and Picture

2. Mind Mapping

3. Make – a Match

4. Think Pair and Share

5. Role Playing

6. Word Square

7. Talking Stick

8. Examples Non Examples

9. Snowball Throwing

10. Explicit Instruction

11. Cooperatif Integrated Reading and Composition

12. Take and Give

13. Mantap and Yes

14. dan sebagainya

Page 19: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

16

D. Model Pembelajaran Take and Give

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai

kompetensi tertentu.

Salah satu model pembelajaran yang sering dikembangkan dalam

pelaksanaan proses pembelajaran adalah model Take and Give. Model

Pembelajaran Take and Give merupakan salah satu strategi pembelajaran

Contextual Teaching and learning (CTL).

Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang

holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran

yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks

kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga

siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang secara fleksibel dapat

diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/konteks

lainnya.

Model Pembelajaran Take and Give pada dasarnya mengacu pada

konstruktivisme, yaitu pembelajaran yang dapat membuat siswa itu sendiri yang

aktif dan membangun pengetahuan yang akan menjadi miliknya (Slavin,

1997:269). Dalam proses itu siswa mengecek dan menyesuaikan pengetahuan

baru yang dipelajari dengan kerangka berpikir yang telah mereka miliki. Menurut

Suparno (2001:10-11) mengajar bukan merupakan kegiatan memindah atau

Page 20: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

17

mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Peran guru dalam proses

pembelajaran Take and Give lebih mengarah sebagai mediator dan fasilitator.

Pembelajaran Take and Give merupakan proses pembelajaran yang

berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki

siswa. Pernyataan lebih mengarah ke teori belajar bermakna yang tergolong pada

aliran psikologi belajar kognitif. Ausubel, sebagaimana yang dikutip Dahar

(1989:110-112) menyatakan bahwa belajar bermakna adalah suatu proses

mengaitkan pengetahuan baru pada pengetahuan relevan yang telah terdapat

dalam struktur kognitif siswa. Proses pembelajaran bermakna apabila

digambarkan dalam bentuk diagram, maka akan terlihat sebagai berikut:

Pembelajaran dengan model Take and Give akan memberikan manfaat

bagi siswa dalam:

1. meningkatkan kemampuannya untuk bekerjasama dan bersosialisasi,

2. melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap-laku selama

bekerjasama,

3. upaya mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri,

4. meningkatkan motivasi belajar (partisipasi dan minat), harga diri dan sikap-

laku yang positip, serta

Gambar 1. Proses Pembelajaran Bermakna

31 2 ...' '' ''' ...x x xx x x x

x = pengetahuan yang telah dimiliki x1 = pengetahuan baru yang dipelajari siswa x’ = pengetahuan x yang telah terasimilasi pengetahuan x1 Analog untuk x’, x2 dan x’’ maupun x’’, x3 dan x’’’

Page 21: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

18

5. meningkatkan prestasi belajarnya.

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Take and Give dapat

dikembangkan sebagai berikut:

1. Siapkan media yang tebuat dari kartu Joker (kartu remi)

2. Jelaskan materi sesuai TPK

3. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing

satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit. Kartu dibuat

dengan ukuran ± 10x15 cm (pakai saja kartu Joker) sebanyak siswa di kelas.

Tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu yang lainnya, materi

sesuai dengan TPK)

4. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling

menginformasi. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu

contoh

5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima

materi masing-masing (take and give)

6. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan

7. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan berikan siswa pertanyaan yang tak

sesuai dengan kartunya (kartu orang lain)

8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan

9. Kesimpulan

Page 22: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

19

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Kompetensi Dasar Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan

Tumbuhan terdapat di Kelas II semester pertama. Oleh sebab itu penelitian ini

dilaksanakan pada semester pertama Tahun Pelajaran 2012/2013.

Berhubung dalam pembelajaran konsep Mengenal Bagian-Bagian Utama

Hewan dan Tumbuhan biasanya belum mencapai ketuntasan sebagaimana yang

telah ditetapkan oleh SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur, maka sebagai

seorang guru yang bertanggung jawab, penulis melaksanakan perbaikan

pembelajaran. Dengan demikian lokasi penelitian ini bertempat di tempat

mengajar penulis, yaitu SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur Kota Tidore

Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Subyek penelitiannya adalah seluruh siswa

Kelas II. Dengan demikian yang menjadi subjek penelitian sebanyak 13 orang

siswa. Sedangkan objek penelitiannya adalah Penerapan Model Pembelajaran

Take and Give dalam Meningkatkan Pembelajaran tentang Mengenal Bagian-

Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri Itokici

Kecamatan Tidore Timur Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini juga didukung

oleh beberapa sumber data, yaitu: kepala sekolah, beberapa guru kelas, guru-guru

lain, dan Guru Pemandu IPA di Gugus.

Page 23: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

20

B. Lokasi Penelitian, Populasi, dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore

Timur, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, dengan populasi seluruh

siswa Kelas II SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur. Dengan demikian

yang menjadi populasi penelitian sebanyak 13 orang.

Populasi penelitian didasarkan pada subyek penelitian yang ada, yaitu

seluruh siswa Kelas II SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur. Hal ini sesuai

dengan apa yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1994:70), bahwa populasi

adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki.

Pengertian pupulasi yang hampir sama juga dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto (1998:115), yang menyatakan bahwa populasi adalah semua individu

atau elemen yang ada dalam wilayah penelitian.

Dengan kedua pengertian tentang populasi di atas, maka yang dimaksud

dengan populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas II SD Negeri

Itokici Kecamatan Tidore Timur, yang secara yuridis formal masih terdaftar dan

aktif mengikuti proses pembelajaran di Kelas II SD Negeri Itokici Kecamatan

Tidore Timur.

Berdasarkan jumlah populasi yang sedikit ini, maka dengan sendirinya

semua populasi yang ada sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini. Hal ini

didasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (1998:120) yang menyatakan bahwa:

“Dalam penelitian tidaklah sekedar ancer-ancer, jika penelitian kurang dari

seratus, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan

Page 24: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

21

penelitian populasi. Apabila jumlahnya besar maka diambil antara 10-15% atau

20-35% dari jumlah subjek yang ada yang akan diambil dalam penelitian ini.”

Penelitian ini didukung oleh beberapa sumber data, yaitu: kepala sekolah,

guru Kelas II, guru-guru lain (selain guru Kelas II) di SD Negeri Itokici

Kecamatan Tidore Timur, pengawas, serta unsur-unsur dari dinas pendidikan

setempat. Penentuan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling,

yaitu memfokuskan pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus

yang diteliti (Sukmadinata, 2006:101-102), dan disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dicapai dari penelitian ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan

bahan-bahan yang obyektif (sesuai dengan data di lapangan) yang dapat

dipertanggungjawabkan validitas (tepat dan akurat) dan kebenarannya. Oleh

karena itu peneliti menggunakan metode-metode pengumpulan data sesuai

dengan yang dibutuhkan, yaitu :

1. Metode observasi atau pengamatan

Metode observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengamati, baik secara langsung ataupun tidak langsung, yang hasil

pengamatan tersebut dicatat secara sistematis (Sutrisno Hadi, 1994: 236).

Metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data guna mengetahui

gambaran umum mengenai penerapan pendekatan tematik berbasis

pembelajaran hakiki dalam meningkatkan proses belajar siswa Kelas II SD

Page 25: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

22

Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur. Dengan cara observasi ini, peneliti

melakukan pengamatan dengan teliti dan mencatat data-datanya secara

sistematis. Fokus pengamatan dilakukan terhadap tiga komponen utama

yaitu: space (ruang, tempat), aktor (pelaku), dan aktivitas (kegiatan).

2. Wawancara (Interview)

Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan tanya

jawab sepihak yang diajukan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan

penelitian (Hadi, 1987:136). Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui

sejauhmana penerapan pendekatan tematik berbasis pembelajaran hakiki

dalam meningkatkan proses belajar siswa Kelas II SD Negeri Itokici

Kecamatan Tidore Timur. Tehnik wawancara dilakukan dengan mencatat

hasil wawancara dan melakukan kegiatan perekaman hasil wawancara dengan

tape recorder (Moleong, 2004:206–207).

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1998: 236).

Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data-data administratif

dan data statistik, seperti daftar (list) nama-nama siswa dan daftar nilai

siswa Kelas II SD Negeri Itokici Kecamatan Tidore Timur. Dengan metode

ini peneliti mengambil data-data dari tata usaha, pusat statistik maupun dari

buku dan makalah, serta media massa, seperti majalah, koran jurnal maupun

buletin.

Page 26: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

23

D. Teknik Analisis Data

Analisis data dari hasil penelitian ini dilakukan berdasarkan model

analisis interaktif (Muhadjir, 2007:45–51), sebagaimana yang dikembangkan

oleh Milles dan Huberman (1984). Teknis analisis ini dilakukan selama

pengumpulan data yang diikuti secara langsung dengan pekerjaan menuliskan,

mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, dan menyajikan. Analisis data M & H

terdiri dari tiga alur analisis yang saling berinteraksi, yaitu: reduksi data, sajian

data, dan penarikan kesimpulan. Analisis dilakukan dengan cara: data direduksi,

dirangkum, dicari tema dan polanya, memberi kode pada aspek-aspek tertentu,

kemudian difokuskan pada hal-hal yang penting, sehingga dapat memberikan

gambaran yang lebih tajam. Seperti yang tampak dalam gambar di bawah ini:

Ilustrasi singkat dari prosedur ini ialah pertama, peneliti mengadakan

pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan pedoman yang sudah

dipersiapkan sebelumnya. Pada saat itulah dilakukan pencatatan dan perekaman

atas jawaban responden. Informasi tersebut dicek ricek baik dengan sumber yang

berbeda, maupun dengan teknik yang berbeda (trianggulasi), juga dengan umpan

balik, bahkan kadang sampai tiga atau empat kali pengulangan. Dari informasi

Sumber : Muhadjir, 2007:51

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi

Gambar 5. Analisis Model Interaktif

Page 27: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

24

yang diterima tersebut seringkali memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru, baik

pada saat wawancara sedang berlangsung maupun sudah berakhir, atau disebut

proses wawancara mendata. Setelah data dilacak, diperdalam, dan diuji

kebenarannya, selanjutnya dicari maknanya berdasarkan kajian teoritik yang

digunakan, dengan cara pemilihan, pemilahan, dan penganalisisan data. Langkah

selanjutnya data ditransformasikan dan disusun secara tematik dalam bentuk teks

naratif sesuai dengan karakteristik masing-masing. Terakhir dicari makna yang

paling esensial dari masing-masing tema, berupa fokus penelitian yang

dituangkan dalam kesimpulan.

Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan tiga

komponen penting dalam program pengajaran. Ketiga komponen tersebut saling

berkitan satu sama lain. Kurikulum menjadi landasan program pembelajaran.

Proses pembelajaran menentukan keberhasilan tujuan yang dirumuskan dalam

kurikulum. Sedangkan penilaian dapat digunakan untuk memperbaiki proses

pembelajaran dan penyempurnaan kurikulum.

Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa, perlu

dilakukan penilaian kelas yang menggambarkan kemampuan dan prestasi belajar

siswa. Penilaian kelas dapat dilaksanakan melalui teknik tes (lisan, tertulis, dan

perbuatan) dan non tes berupa pemberian tugas, praktik, dan kumpulan hasil

kerja siswa.

Penilaian adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperoleh informasi

secara objektif, berkelanjutan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar

yang dicapai siswa. Hasil dari penilaian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk

menentukan perlakukan selanjutnya. Menurut Umar (2002:1), penilaian atau

Page 28: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

25

evaluasi adalah suatu proses secara sistematis untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dan efisiensi suatu program.

Jenis-jenis penilaian yang penulis gunakan dalam mengetahui sejauhmana

peroses hasil belajar telah dikuasai siswa adalah penilaian peroses dan penilaian

hasil belajar.

1. Penilaian proses

Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dimaksud untuk mengetahui tingkat

keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Teknik Penilaian yang penulis gunakan dalam penilaian ini adalah

teknik penilaian sikap dengan menggunakan lembar pengamatan.

Pelaksanaan pengamatannya penulis lakukan sebelum mengajar, saat

mengajar, dan sesudah mengajar. Perilaku minimal yang penulis harapkan

adalah perhatian, tanggung jawab, kerja sama, dan kedisiplinan.

Tabel 2. Lembar pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN

Mata Pelajaran : Hari/tanggal : Kompetensi : Materi :

NO NAMA SISWA

ASPEK YANG DINILAI

JUMLAH RERATA PERHATIAN

TANGGUNG

JAWAB

KERJA

SAMA

KEDISI-

PLINAN

1.

2.

3.

Keterangan : A = Sangat Baik = 8,5 – 10 B = Baik = 7,0 – 8,4 C = Cukup = 5,5 – 6,9 D = Kurang = 4,0 – 5,4 E = Sangat Kurang = 0,0 – 3,9

Page 29: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

26

2. Penilaian hasil belajar

Penilaian hasil belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran

konsep menyederhanakan berbagai bentuk pecahan adalah pemberian tugas

dan ulangan harian.

Pemberian tugas dilakukan secara terus menerus dengan

menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan konsep

menyederhanakan berbagai bentuk pecahan. Sedangkan ulangan harian yang

biasa disebut tes formatif dilakukan pada akhir pokok bahasan/tema/konsep

atau lebih.

Berikut ini disajikan format Analisis Ulangan Harian yang biasa

penulis gunakan untuk mengetahui ketuntasan siswa terhadap pokok bahasan

yang telah diajarkan, baik secara perorangan maupun klasikal.

Tabel 3. Lembar Analisis Ulangan Harian

MATA PELAJARAN :KELAS / SEMESTER :POKOK BAHASAN/SUB :HARI DAN TANGGAL TES :

JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR… … … … … … … … … … … YA TDK

12 345

RERATAYA

TDKKETUNTASAN SOAL TUNTAS KELAS

KETUNTASAN SISWA

KKM 69NOMOR SOAL DAN SKOR

NO

SKOR YANG HARUS DICAPAI

NILAINAMA SISWA

JUMLAH SKOR

PERSENTASE SOAL ( % )

T E S U L A N G A N H A R I A N

Page 30: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

27

E. Rencana Penelitian dan Deskripsi Persiklus

Perbaikan pembelajaran direncanakan sebanyak tiga siklus. Pada siklus

pertama guru mengajak siswa untuk c. Agar siswa mempunyai sikap proaktif,

guru menyelingi dengan tanya jawab. Siklus pertama kemudian dianalisis dan

membuat refleksi pertama. Dari hasil refleksi pertama dijadikan pedoman untuk

melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua.

Pada siklus kedua diadakan kesepakatan dengan teman sejawat yang

bertugas sebagai pengamat untuk mengamati hal-hal tertentu yang menjadi target

perbaikan. Pada siklus kedua guru membahas materi tentang Mengenal Bagian-

Bagian Utama Hewan dan Tumbuhan. Untuk mempermudah pemahaman siswa,

guru menggunakan model pembelajaran Take and Give. Setelah pertemuan kedua

dilaksanakan, hasil observasi diamati dan dianalisa kembali kemudian membuat

refleksi kedua. Hasil refleksi kedua dijadikan pedoman untuk melaksanakan

perbaikan pembelajaran pada siklus ketiga.

Pelaksanaan siklus ketiga hampir sama dengan siklus kedua. Pada siklus

ini guru membahas materi tentang Mengenal Bagian-Bagian Utama Hewan dan

Tumbuhan secara sekaligus. Model pembelajaran yang digunakan juga

menggunakan model Take and Give, bedanya pada siklus ketiga ini lebih

dimaksimalkan. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus ketiga

diharapkan memperoleh hasil perubahan pembelajaran yang signifikan. Oleh

sebab itu hasil pengamatan pada siklus ketiga juga dianalisis dan membuat

refleksi ketiga. Perubahan-perubahan yang terjadi dari siklus pertama sampai

siklus ketiga dianalisa sehingga guru dapat menentukan tindakan selanjutnya.

Perencanaan prosedur kerja penelitian tindakan kelas ini dapat terlihat

pada tabel 4 berikut ini:

Page 31: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

28

Tabel 4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas N

o Jenis Kegiatan Waktu

1

.

Tahap Persiapan/Perencanaan:

a. Menganalisa hasil ulangan harian dari KD 5 Sept 2012 b. Mengidentifikasi permasalahan yang mungkin muncul

dalam kompetensi dasar dan indicator pembelajaran 5 Sept 2012

c. Menetapkan strategi pembelajaran 5 Sept 2012 d. Konsultasi dan menetapkan teman sejawat (pengamat) 6 Sept 2012 e. Menyusun format-format pengumpulan data 6 Sept 2012 f. Mempersiapkan peralatan/media yang diperlukan 7-8 Sept 2012

2 Pengorganisasian dan Pelaksanaan Per Siklus:

a. Menyusun RPP Siklus I 9-11 Sept 2012 b. Melaksanakan proses pembelajaran, observasi oleh

teman sejawat, dan pengumpulan data. Senin, 12 Sept 2012

c. Mengumpulkan format-format data untuk dianalisis Senin, 12 Sept 2012 d. Menganalisis data Senin, 12 Sept 2012 e. Menyimpulkan hasil analisis dan membuat Refleksi 1 Senin, 12 Sept 2012 f. Menyusun RPP Siklus II untuk perbaikan Selasa, 13 Sept 2012 g. Melaksanakan proses pembelajaran, observasi oleh

teman sejawat, dan pengumpulan data. Rabu, 14 Sept 2012

h. Mengumpulkan format-format data untuk dianalisis Rabu, 14 Sept 2012 i. Menganalisis data Rabu, 14 Sept 2012 j. Menyimpulkan hasil analisis dan membuat Refleksi 2 Rabu, 14 Sept 2012 k. Menyusun RPP Siklus III untuk perbaikan Kamis, 15 Sept 2012 l. Melaksanakan proses pembelajaran, observasi oleh

teman sejawat, dan pengumpulan data. Jumat, 16 Sept 2012

m. Mengumpulkan format-format data untuk dianalisis Jumat, 16 Sept 2012 n. Menganalisis data Jumat, 16 Sept 2012 o. Menyimpulkan hasil analisis dan membuat Refleksi 3 Sabtu, 17 Sept 2012 p. Membuat kesimpulan hasil dan pembahasan Sabtu, 17 Sept 2012

3

.

Penyusunan hasil laporan:

a. Menyusun konsep laporan perbaikan pembelajaran 18 – 25 Sept 201226 b. Konsultasi konsep laporan perbaikan pembelajaran Sept 2012 c. Menyusun konsep laporan akhir 27 – 28 Sept 2012 d. Menyusun laporan akhir dan bahan seminar dengan

teman guru satu sekolah 29 Sep - 8 Okt 2012

e. Penyelenggaraan seminar dengan teman guru satu sekolah

9 Okt 2012

4.

Tindak lanjut:

a. Penggandaan laporan 10 Okt 2012 b. Pengiriman laporan ilmiah ke Perpustakaan sekolah 11 Okt 2012

Page 32: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

29

DAFTAR PUSTAKA

Abdulmutholib, N.K Roetiyah. 1995. Taksonomi Tujuan Pendidikan. Jakarta: Nasco Danim, Sudarwan. (1995). Media Komunikasi Pendidikan, Cet. I; Jakarta: Bumi

Aksara Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oemar. (1989). Komputerisasi Pendidikan Nasional. Bandung: Mandar

Maju Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan, Cet. VII; Bandung: PT. Cita

Aditya Bakti. Iskandar, Srini. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas Jansen. (1994). Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. Mayer, dan Moreno. 2004. Seminar E-Learning. Jakarta:________ Mayub, Afrizal. 2005. E-Learning Fisika Berbasis Macromedi. Yogyakarta: Graha

Ilmu Nugraheni, Endang. 2004. Pelatihan dan Pengembangan sumber Daya Manusia

Melalui Sistem ICT. Disampaikan dalam seminar teknologi pemeblajaran Jakarta

Pramono, Harto. 2004. Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran.

Jakarta:________ Purwanto. 2005. Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran Pengembangan Model

Pembelajaran Berbasis Teknologi Komunikasi dan Informasi untuk Pendidikan Dasar dan Menengahl. Jakarta:______

Reardon, dkk. 2000.Quantum teaching. Bandung: Kaifa Rohani HM., Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Cet. I; Jakarta: Rineka

Cipta. Sadiman, Arif S., et al. (1993). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Page 33: Oleh: BILAL A. TODUHO - siap-sekolah.s3.amazonaws.comsiap-sekolah.s3.amazonaws.com/4148/files/2012/11/... · ... Guru harus memiliki peranan yang sangat penting, ... Di tangan gurulah

30

Santosa, Marwan. 1982. Metodologi Pembelajaran Parameter September. Jakarta: IKIP Jakarta

Setiawan, Denny. 2003. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas

Terbuka Soekartawi. 2003. Seminar Nasional Manajemen Pendidikan E-learning. Jakarta:

_____ Staton. 1986. Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik. Yogyakarta: CV Diponegoro Uray Husna Asmara. 2003. Penulis Karya Ilmiah. Pontianak: Fahrun Bahagia Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia