obstruksi empedu, blockage of the common or cystic bile duct, usually caused by one or more gallstones. penyumbatan saluran empedu umum atau kista, biasanya disebabkan oleh satu atau lebih batu empedu. It impedes bile drainage and produces an inflammatory reaction. Hal ini menghambat drainase empedu dan menghasilkan reaksi radang. Less common causes of biliary obstruction include choledochal cysts, pancreatic and duodenal tumors, Crohn's disease, pancreatitis, echinococcosis, ascariasis, and sclerosing cholangitis. Kurang penyebab umum dari obstruksi empedu termasuk kista choledochal, tumor pankreas dan duodenum, penyakit Crohn, pankreatitis, echinococcosis, ascariasis, dan primary sclerosing. Stones, consisting chiefly of cholesterol, bile pigment, and calcium, may form in the gallbladder and in the hepatic duct in persons of either sex at any age but are more common in middle-aged women. Stones, yang terdiri terutama kolesterol, pigmen empedu, dan kalsium, bisa terbentuk di dalam kandung empedu dan di saluran hati pada orang-orang yang baik seks pada usia berapa pun tetapi lebih sering terjadi pada wanita paruh baya. Increased amounts of serum cholesterol in the blood, such as occurs in obesity, diabetes, hypothyroidism, biliary stasis, and inflammation of the biliary system, promote gallstone formation. Peningkatan jumlah serum kolesterol dalam darah, seperti terjadi pada obesitas, diabetes, hipotiroidisme, stasis empedu, dan radang dari sistem empedu, mempromosikan pembentukan batu empedu. Cholelithiasis may be asymptomatic until a stone lodges in a biliary duct, but the patient usually has a history of indigestion and discomfort after eating fatty foods. Cholelithiasis mungkin asimtomatik sampai pondok-pondok batu di saluran empedu, namun pasien biasanya memiliki sejarah gangguan pencernaan dan tidak nyaman setelah makan makanan berlemak. A calculus biliary obstruction should be considered cancerous until proven otherwise. Sebuah obstruksi empedu kalkulus harus dipertimbangkan kanker sampai terbukti sebaliknya. observations Biliary obstruction is characterized by severe epigastric pain, often radiating to the back and shoulder, nausea, vomiting, and profuse diaphoresis. obstruksi bilier pengamatan ditandai dengan nyeri epigastrium parah, sering menjalar ke punggung dan bahu, mual, muntah, dan diaforesis berlimpah. The dehydrated patient may have chills; fever; jaundice; clay-colored stools; dark, concentrated urine; an electrolyte imbalance; and a tendency to bleed because the absence of bile prevents the synthesis and absorption of fat-soluble vitamin K. Pasien dehidrasi mungkin memiliki menggigil, demam, sakit kuning, tinja berwarna tanah liat, gelap, urin terkonsentrasi; ketidakseimbangan elektrolit, dan kecenderungan untuk berdarah karena tidak adanya empedu mencegah sintesis dan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak K. interventions The patient is placed in bed in a semi-Fowler's position and is usually administered intermittent nasogastric suctioning, parenteral fluids with electrolytes and fat-soluble vitamins, and medication for pain. intervensi Pasien ditempatkan di tempat tidur di semi-Fowler posisi dan biasanya diberikan suction nasogastrik intermiten, cairan parenteral dengan elektrolit dan vitamin yang larut dalam lemak, dan pengobatan untuk rasa sakit. Antibiotics, anticholinergic and antispasmodic drugs, and a cholecystogram or ultrasound scan may be ordered. Antibiotik, antikolinergik dan obat-obatan antispasmodic, dan cholecystogram atau USG mungkin diperintahkan. The blood pressure, temperature, pulse, and respirations are monitored, and the patient is helped to turn, cough, and deep breathe every 2 to 4 hours. Tekanan darah, suhu, nadi, dan respirations dipantau, dan pasien dibantu untuk mengubah, batuk, dan bernapas dalam setiap 2 sampai 4 jam. Fluid intake and output are measured, and the color and character of urine and stools are noted. Asupan cairan dan output diukur, dan warna dan karakter air seni dan kotoran dicatat. When the nasogastric tube is removed, the patient initially receives a

low-fat liquid diet and progresses to a soft or normal diet, as tolerated; up to 2500 mL of fluids a day are encouraged or administered intravenously, unless contraindicated. Ketika tabung nasogastrik dihapus, pasien awalnya menerima makanan cair rendah lemak dan berkembang ke diet lunak atau normal, sebagai ditoleransi, sampai dengan 2500 mL cairan sehari didorong atau diberikan intravena, kecuali kontraindikasi. Cholecystectomy is usually the definitive treatment, but in most cases surgery is delayed until the patient's condition is stabilized and any prothrombin deficiency (caused by vitamin K malabsorption) is corrected. Kolesistektomi biasanya merupakan pengobatan definitif, tetapi dalam banyak kasus operasi ditunda sampai kondisi pasien stabil dan kekurangannya prothrombin (yang disebabkan oleh malabsorpsi vitamin K) diperbaiki. Mosby's Medical Dictionary, 8th edition. © 2009, Elsevier.

biliary empedu pertaining to the bile, to the bile ducts, or to the gallbladder. berkaitan dengan empedu, ke saluran empedu, atau kantung empedu. See also bile duct . Lihat juga saluran empedu .

biliary excretion ekskresi empedu removal in the bile of substances including drugs, toxins, hormones or pigments, or their breakdown products. penghapusan dalam empedu zat termasuk obat, racun, hormon atau pigmen, atau produk penguraiannya. These are delivered to the duodenum and removed in the feces. Ini dikirim ke duodenum dan dihapus dalam tinja. biliary fever empedu demam see babesiosis . lihat Babesiosis . biliary fibrosis empedu fibrosis one of the three forms of hepatic fibrosis; largely confined to the portal triads; see also bile duct fibrosis. salah satu dari tiga bentuk fibrosis hati, sebagian besar terbatas pada triad portal, lihat juga saluran empedu fibrosis. biliary infarct empedu infark areas of hepatic fibrosis that physically resemble vascular infarcts but are related to damaged bile ducts. bidang fibrosis hati yang secara fisik menyerupai infark pembuluh darah tetapi terkait dengan saluran empedu rusak. interlobular biliary duct interlobular saluran empedu see bile duct . lihat saluran empedu . biliary obstruction obstruksi empedu obstruction of biliary ducts may be intra- or extrahepatic, and intraluminal (calculi) or by external compression by tumor mass or cicatricial contraction, or more commonly in food animals by migrating ascarid larvae in the bile ducts or by cholangitis caused by Fasciola hepatica or Dichrocoelium dendriticum . sumbatan saluran empedu mungkin intra-atau extrahepatic, dan intraluminal (bate) atau oleh kompresi eksternal dengan massa tumor atau kontraksi cicatricial, atau lebih umum pada hewan makanan oleh migrasi larva ascarid di saluran empedu atau oleh primary yang disebabkan oleh Fasciola hepatica atau Dichrocoelium dendriticum. Jaundice is the outstanding clinical sign of the condition. Penyakit kuning adalah tanda klinis yang beredar kondisi. See also cholestasis . Lihat juga kolestasis . biliary salts garam empedu see bile salt . lihat empedu garam . biliary stones batu empedu see cholelithiasis . lihat cholelithiasis .

biliary tract saluran empedu the organs, ducts, etc., participating in secretion (the liver), storage (the gallbladder, if present), and delivery (hepatic and bile ducts) of bile into the duodenum. organ, saluran, dll, berpartisipasi dalam sekresi (hati), penyimpanan (kandung empedu, jika ada), dan pengiriman (saluran hati dan empedu) dari empedu ke duodenum. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary, 3 ed. © 2007 Elsevier, Inc. All rights reserved

biliary obstruction obstruksi empedu Bile duct obstruction Clinical medicine A blockage of the bile ducts with accumulation of bile in the liver Etiology Stone, tumor, pancreas–tumors or pancreatitis, cholecystitis, bile duct cysts, trauma, bile duct stricture, enlarged lymph nodes Clinical Colic, jaundice. Obstruksi saluran empedu klinis obat A penyumbatan pada saluran empedu dengan akumulasi empedu dalam hati Etiologi Batu, tumor, tumor-pankreas atau pankreatitis, kolesistitis, kista saluran empedu, trauma, penyempitan saluran empedu, pembesaran kelenjar getah bening Klinis Kolik, sakit kuning. See Gall bladder disease. Lihat Empedu penyakit kandung kemih.

Definisi

Bile duct obstruction is a blockage in the tubes that carry a liquid called bile from the liver to the gallbladder and small intestine. penyumbatan saluran empedu adalah penyumbatan di saluran yang membawa empedu disebut cairan dari hati ke kandung empedu dan usus kecil.

Alternative Names Nama Alternatif

Biliary obstruction Obstruksi empedu

Causes, incidence, and risk factors Penyebab, kejadian, dan faktor risiko

Bile is a liquid secreted by the liver that contains cholesterol , bile salts, and waste products such as bilirubin . Empedu adalah cairan disekresi oleh hati yang mengandung kolesterol , garam empedu, dan produk-produk sampah seperti bilirubin . Bile salts aid in the digestion of fats. Garam empedu membantu dalam pencernaan lemak. Bile passes out of the liver through the bile ducts and is concentrated and stored in the gallbladder until it is released into the small intestine after a meal to help with fat digestion. Empedu berlalu keluar dari hati melalui saluran empedu dan terkonsentrasi dan disimpan dalam kandung empedu sampai dilepaskan ke dalam usus halus setelah makan untuk membantu pencernaan lemak.

When the bile ducts become blocked, bile accumulates in the liver, and jaundice (yellow color of the skin) develops due to the accumulation of bilirubin in the blood. Ketika saluran empedu menjadi tersumbat, empedu terakumulasi di hati, dan penyakit kuning (warna kuning kulit) berkembang karena akumulasi bilirubin dalam darah.

The possible causes of a blocked bile duct include: Kemungkinan penyebab saluran empedu diblokir meliputi:

Gallstones Batu empedu Tumors of the bile ducts or pancreas Tumor dari saluran-saluran empedu atau pankreas Other tumors that have spread to the biliary system Lain tumor yang telah menyebar ke

sistem empedu Trauma including injury from gallbladder surgery Trauma termasuk cedera dari operasi

kandung empedu Choledochal cysts Choledochal kista Enlarged nodes in the porta hepatis Pembesaran node dalam porta hepatis Inflammation of the bile ducts Peradangan dari saluran-saluran empedu

The risk factors include: Faktor-faktor risiko meliputi:

A history of gallstones, chronic pancreatitis , or Pancreatic cancer Sejarah batu empedu, pankreatitis kronis , atau kanker pankreas

Recent biliary surgery Recent operasi empedu Recent biliary cancer (such as bile duct cancer ) Recent bilier kanker (seperti kanker

saluran empedu ) Abdominal trauma. Perut trauma.

In immunosuppressed patients, the blockage can be caused by infections. Pada pasien imunosupresi, penyumbatan yang dapat disebabkan oleh infeksi.

Obstruksi saluran empedu URL of this page: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000263.htm URL dari halaman ini: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000263.htm

Bile duct obstruction is a blockage in the tubes that carry bile bile from the liver to the gallbladder and small intestine. penyumbatan saluran empedu adalah penyumbatan di saluran yang membawa empedu empedu dari hati ke kandung empedu dan usus kecil.

See also: Lihat juga:

Acute cholecystitis Acute cholecystitis Kolesistitis akut kolesistitis akut Choledocholithiasis Choledocholithiasis Choledocholithiasis Choledocholithiasis Gallstones Gallstones Batu empedu Batu empedu

Causes Penyebab

Causes Penyebab

Bile Bile is a liquid released by the liver. Empedu Empedu adalah cairan yang dirilis oleh hati. It contains cholesterol, bile salts, and waste products such as bilirubin bilirubin . Ini berisi kolesterol, garam empedu, dan produk-produk sampah seperti bilirubin bilirubin. Bile salts help your body break down (digest) fats. garam empedu membantu tubuh Anda memecah (mencerna) lemak. Bile passes out of the liver through the bile ducts and is stored in the gallbladder. Empedu berlalu keluar dari hati melalui saluran empedu dan disimpan di kantong empedu. After a meal, it is released into the small intestine. Setelah makan, itu dilepaskan ke dalam usus kecil.

When the bile ducts become blocked, bile builds up in the liver, and jaundice jaundice (yellow color of the skin) develops due to the increasing levels of bilirubin in the blood. Ketika saluran empedu menjadi tersumbat, empedu menumpuk dalam hati, dan penyakit kuning penyakit kuning (warna kuning kulit) berkembang karena semakin tingginya tingkat bilirubin dalam darah.

The possible causes of a blocked bile duct include: Kemungkinan penyebab saluran empedu diblokir meliputi:

Cysts of the common bile duct Kista dari saluran empedu Enlarged lymp nodes in the porta hepatis node lymp Pembesaran di porta hepatis Gallstones Gallstones Batu empedu Batu empedu Inflammation of the bile ducts Peradangan dari saluran-saluran empedu Trauma including injury from gallbladder surgery Trauma termasuk cedera dari operasi

kandung empedu Tumors of the bile ducts or pancreas Tumor dari saluran-saluran empedu atau pankreas Other tumors that have spread to the biliary system biliary system Lain tumor yang telah

menyebar ke sistem empedu sistem empedu

The risk factors include: Faktor-faktor risiko meliputi:

History of gallstones, chronic pancreatitis chronic pancreatitis , or pancreatic cancer pancreatic cancer Sejarah batu empedu, pankreatitis kronis pankreatitis kronis, atau kanker pankreas kanker pankreas

Injury to the abdominal area Cedera pada daerah perut Recent biliary surgery biliary surgery Recent operasi empedu operasi empedu Recent biliary cancer (such as bile duct cancer bile duct cancer ) Recent bilier kanker

(seperti kanker saluran empedu kanker saluran empedu)

The blockage can also be caused by infections. penyumbatan ini juga bisa disebabkan oleh infeksi. This is more common in persons with weakened immune systems. Ini lebih umum pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Symptoms Gejala

Symptoms Gejala

Abdominal pain Abdominal pain in the upper right side Sakit perut sakit perut di sisi kanan atas

Dark urine Dark urine Dark urin urin Dark Fever Fever Demam Demam Itching Itching Gatal Gatal Jaundice (yellow skin color) Penyakit kuning (warna kulit kuning) Nausea and vomiting Mual dan muntah Pale-colored stools Pale-colored stools Pale-warna tinja -tinja berwarna pucat

Exams and Tests Ujian dan Tes

Exams and Tests Ujian dan Tes

Your health care provider will examine your abdomen and may be able to feel the gallbladder. Dokter akan memeriksa perut Anda dan mungkin dapat merasakan kandung empedu.

The following blood test results could be a sign of a possible blockage: Hasil tes darah berikut ini bisa menjadi tanda penyumbatan kemungkinan:

Increased bilirubin level Peningkatan tingkat bilirubin Increased alkaline phosphatase level Peningkatan tingkat alkaline phosphatase Increased liver enzymes Peningkatan enzim hati

The following tests may be used to investigate a possible blocked bile duct: Tes berikut dapat digunakan untuk menyelidiki kemungkinan saluran empedu yang diblokir:

Abdominal ultrasound Abdominal ultrasound USG Perut USG perut Abdominal CT scan Abdominal CT scan CT scan perut abdomen CT scan ERCP ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography) ERCP ERCP

(endoscopic retrograde Kolangiopankreatografi) Percutaneous transhepatic cholangiogram Percutaneous transhepatic cholangiogram

(PTCA) transhepatic cholangiogram Percutaneous Percutaneous cholangiogram transhepatic (PTCA)

Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP) resonansi magnetik Kolangiopankreatografi (MRCP)

A blocked bile duct may also alter the results of the following tests: Sebuah saluran empedu tersumbat juga dapat mengubah hasil tes berikut:

Amylase blood test Amilase tes darah Gallbladder radionuclide scan Gallbladder radionuclide scan radionuklida Empedu scan

scan radionuklida Empedu Urine bilirubin Urine bilirubin Urine bilirubin bilirubin Urin

Treatment Pengobatan

Treatment Pengobatan

The goal of treatment is to relieve the blockage. Tujuan pengobatan adalah untuk meringankan blokade. Stones may be removed using an endoscope during an ERCP. Batu dapat dihapus menggunakan suatu endoskopi selama ERCP.

In some cases, surgery is required to bypass the blockage. Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memotong blokade. The gallbladder will usually be surgically removed if the blockage is caused by gallstones. kandung empedu biasanya akan diangkat dengan operasi jika penyumbatan disebabkan oleh batu empedu. Your health care provider may prescribe antibiotics if an infection is suspected. Dokter mungkin meresepkan antibiotik jika infeksi dicurigai.

If the blockage is caused by cancer, the duct may need to be widened. Jika penyumbatan disebabkan oleh kanker, saluran mungkin perlu melebar. This procedure is called endoscope or percutaneous (through the skin next to the liver) dilation. Prosedur ini disebut endoskopi atau perkutan (melalui kulit sebelah hati) dilasi. A tube may need to be placed to allow drainage. tabung mungkin perlu ditempatkan untuk memungkinkan drainase.

Outlook (Prognosis) Outlook (Prognosis)

Outlook (Prognosis) Outlook (Prognosis)

If the blockage is not corrected, it can lead to life-threatening infection and a dangerous buildup of bilirubin. Jika penyumbatan tidak dikoreksi, itu dapat menyebabkan infeksi yang mengancam nyawa dan berbahaya penumpukan bilirubin.

If the blockage lasts a long time, chronic liver disease liver disease can result. Jika penyumbatan berlangsung lama, kronis penyakit hati penyakit hati dapat hasil. Most obstructions can be treated with endoscopy or surgery. Kebanyakan hambatan dapat diobati dengan endoskopi atau operasi. Obstructions caused by cancer often have a worse outcome. Hambatan yang disebabkan oleh kanker sering memiliki hasil yang buruk.

Possible Complications Kemungkinan Komplikasi

Possible Complications Kemungkinan Komplikasi

Left untreated, the possible complications include infections, sepsis sepsis , and liver disease, such as biliary cirrhosis cirrhosis . Waktu diobati, komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi, sepsis sepsis, dan penyakit hati, seperti empedu sirosis sirosis.

When to Contact a Medical Professional Kapan Kontak Profesional Medis

When to Contact a Medical Professional Kapan Kontak Profesional Medis

Call your health care provider if you notice a change in the color of your urine and stools or you develop jaundice. Hubungi penyedia pelayanan kesehatan Anda jika Anda melihat perubahan warna urin dan kotoran atau Anda mengembangkan penyakit kuning.

Prevention Pencegahan

Prevention Pencegahan

Be aware of any risk factors you have, so that you can get prompt diagnosis and treatment if a bile duct becomes blocked. Dapat mengetahui setiap faktor risiko yang Anda miliki, sehingga Anda bisa mendapatkan prompt diagnosis dan pengobatan jika saluran empedu tersumbat. The blockage itself may not be preventable. Penyumbatan itu sendiri tidak dapat dicegah.

Makalah:

Latar belakang

Gangguan pada saluran empedu mempengaruhi sebagian besar dari populasi dunia, dan mayoritas kasus disebabkan cholelithiasis (batu empedu

Untuk lebih memahami gangguan ini, sebuah diskusi singkat tentang struktur normal dan fungsi jaringan empedu diperlukan. Empedu adalah sekresi eksokrin dari hati dan diproduksi terus menerus oleh hepatosit. Ini berisi produk kolesterol dan limbah, seperti bilirubin dan garam empedu, yang membantu dalam pencernaan lemak. Setengah dari empedu yang dihasilkan berjalan langsung dari hati ke duodenum melalui sistem saluran, akhirnya mengalir ke saluran empedu umum (CBD). 50% sisanya tersimpan dalam kantong empedu. Menanggapi makan, empedu ini dilepaskan dari kandung empedu melalui duktus kista, yang bergabung dengan saluran hepatik dari hati untuk membentuk CBD. CBD program melalui kepala pankreas sekitar 2 cm sebelum melewati ampula dari Vater ke duodenum. 1

Pathophysiology Patofisiologi

Biliary obstruction refers to the blockage of any duct that carries bile from the liver to the gallbladder or from the gallbladder to the small intestine. obstruksi bilier mengacu pada penyumbatan saluran apapun yang membawa empedu dari hati ke kandung empedu atau dari kantong empedu ke usus kecil. This can occur at various levels within the biliary system. Hal ini dapat terjadi pada berbagai tingkat dalam sistem empedu. The major signs and symptoms of biliary obstruction result directly from the failure of bile to reach its proper destination. Tanda-tanda utama dan gejala obstruksi empedu hasil langsung dari kegagalan empedu untuk mencapai tujuan yang tepat.

The clinical setting of cholestasis or failure of biliary flow may be due to biliary obstruction by mechanical means or by metabolic factors in the hepatic cells. Pengaturan klinis kolestasis atau kegagalan aliran empedu mungkin karena obstruksi empedu dengan cara mekanis atau oleh faktor-faktor metabolik dalam sel hati. For the sake of simplicity, the primary focus of this article is mechanical causes of biliary obstruction, further separating them into intrahepatic and extrahepatic causes. Demi kesederhanaan, fokus utama dari artikel ini adalah penyebab mekanik obstruksi empedu, lebih jauh memisahkan mereka menjadi penyebab intrahepatic dan extrahepatic. The discussion of intracellular/metabolic causes of cholestasis is very complex, the pathogenesis of which is not always clearly defined. Pembahasan menyebabkan intraseluler / metabolik kolestasis sangat kompleks, patogenesis yang tidak selalu jelas. Therefore, these causes are mentioned but are not discussed in detail. Oleh karena itu, penyebab yang disebutkan tetapi tidak dibahas secara rinci.

Intrahepatic cholestasis generally occurs at the level of the hepatocyte or biliary canalicular membrane. kolestasis intrahepatic umumnya terjadi pada tingkat membran canalicular hepatosit atau empedu. Causes include hepatocellular disease (eg, viral hepatitis, drug-induced hepatitis), drug-induced cholestasis, biliary cirrhosis, and alcoholic liver disease. Penyebab termasuk penyakit hepatoseluler (misalnya, hepatitis virus, obat-induced hepatitis),-obat cholestasis

diinduksi, sirosis bilier, dan penyakit hati alkoholik. In hepatocellular disease, interference in the 3 major steps of bilirubin metabolism, ie, uptake, conjugation, and excretion, usually occurs. Pada penyakit hepatoseluler, gangguan dalam 3 langkah utama dari metabolisme bilirubin, yaitu, serapan, konjugasi, dan ekskresi, biasanya terjadi. Excretion is the rate-limiting step and is usually impaired to the greatest extent. Ekskresi adalah langkah tingkat-pembatasan dan biasanya gangguan secara lebih luas. As a result, conjugated bilirubin predominates in the serum. Akibatnya, bilirubin terkonjugasi menonjol dalam serum.

Extrahepatic obstruction to the flow of bile may occur within the ducts or secondary to external compression. extrahepatic obstruksi pada aliran empedu mungkin terjadi dalam saluran atau sekunder untuk kompresi eksternal. Overall, gallstones are the most common cause of biliary obstruction. Secara keseluruhan, batu empedu merupakan penyebab paling umum dari obstruksi empedu. Other causes of blockage within the ducts include malignancy, infection, and biliary cirrhosis. Penyebab lain penyumbatan dalam saluran termasuk keganasan, infeksi, dan sirosis bilier. External compression of the ducts may occur secondary to inflammation (eg, pancreatitis) and malignancy. Kompresi eksternal dari saluran-saluran dapat terjadi sekunder untuk peradangan (misalnya, pankreatitis) dan keganasan. Regardless of the cause, the physical obstruction causes a predominantly conjugated hyperbilirubinemia. Terlepas dari penyebabnya, obstruksi fisik menyebabkan hiperbilirubinemia terkonjugasi dominan.

Accumulation of bilirubin in the bloodstream and subsequent deposition in the skin causes jaundice (icterus). Akumulasi bilirubin dalam aliran darah dan deposisi berikutnya di kulit menyebabkan sakit kuning (ikterus). Conjunctival icterus is generally a more sensitive sign of hyperbilirubinemia than generalized jaundice. ikterus konjungtiva umumnya merupakan tanda yang lebih sensitif dari hiperbilirubinemia daripada ikterus umum. Total serum bilirubin values are normally 0.2-1.2 mg/dL. Total nilai bilirubin serum biasanya 0,2-1,2 mg / dL. Jaundice may not be clinically recognizable until levels are at least 3 mg/dL. 2 Urine bilirubin is normally absent. Penyakit kuning mungkin tidak klinis dikenali sampai tingkat paling tidak 3 mg / dL. 2 bilirubin Urin biasanya tidak ada. When it is present, only conjugated bilirubin is passed into the urine. Ketika hadir, hanya bilirubin konjugasi dilewatkan ke dalam urin. This may be evidenced by dark-colored urine seen in patients with obstructive jaundice or jaundice due to hepatocellular injury. Ini dapat dibuktikan dengan urin berwarna gelap terlihat pada pasien dengan ikterus obstruktif atau penyakit kuning karena cedera hepatoseluler. However, reagent strips are very sensitive to bilirubin, detecting as little as 0.05 mg/dL. Namun, strip reagen sangat sensitif terhadap bilirubin, mendeteksi sesedikit 0,05 mg / dL. Thus, urine bilirubin may be found before serum bilirubin reaches levels high enough to cause clinical jaundice. Dengan demikian, bilirubin urin dapat ditemukan sebelum bilirubin serum mencapai tingkat yang cukup tinggi menyebabkan penyakit kuning klinis.

The lack of bilirubin in the intestinal tract is responsible for the pale stools typically associated with biliary obstruction. Kurangnya bilirubin dalam saluran usus bertanggung jawab atas tinja pucat biasanya dikaitkan dengan obstruksi empedu. The cause of itching (pruritus) associated with biliary obstruction is not clear. Penyebab gatal (pruritus) yang berhubungan dengan obstruksi empedu tidak jelas. Some believe it may be related to the accumulation of bile acids in the skin. Sebagian percaya mungkin berhubungan dengan akumulasi asam empedu di kulit.

Others suggest it may be related to the release of endogenous opioids. Lain menyarankan mungkin berkaitan dengan pelepasan opioid endogen.

Frequency Frekuensi

United States Amerika Serikat

The incidence of biliary obstruction is approximately 5 cases per 1000 people. Insiden obstruksi empedu adalah sekitar 5 kasus per 1000 orang.

Mortality/Morbidity Mortalitas / Morbiditas

The mortality and morbidity of biliary obstruction depend on the cause of the obstruction. Mortalitas dan morbiditas obstruksi empedu tergantung penyebab obstruksi.

Race Ras

The racial predilection depends on the cause of the biliary obstruction. The predileksi rasial tergantung pada penyebab obstruksi empedu.

Gallstones are the most common cause of biliary obstruction. Batu empedu merupakan penyebab paling umum dari obstruksi empedu. Persons of Hispanic origin and Northern Europeans have a higher risk of gallstones compared to people from Asia and Africa. Orang asal Hispanik dan Eropa Utara memiliki risiko batu empedu lebih tinggi dibandingkan dengan orang dari Asia dan Afrika.

Native Americans (particularly Pima Indians) have an increased incidence of obesity and diabetes within their population and are especially prone to developing gallstones. Penduduk asli Amerika (terutama Pima Indian) memiliki peningkatan insiden obesitas dan diabetes dalam populasi mereka dan sangat rentan terhadap batu empedu berkembang. Pima women have a lifetime chance of developing gallstones as high as 80%. Pima perempuan memiliki kesempatan seumur hidup mengembangkan batu empedu setinggi 80%.

Sex Seks

The sexual predilection depends on the specific cause of the biliary obstruction. The kegemaran seksual tergantung pada penyebab spesifik dari obstruksi empedu.

Gallstone disease is the most common cause of biliary obstruction. Penyakit Batu empedu adalah penyebab paling umum dari obstruksi empedu. Women are much more likely to develop gallstones than men. Perempuan lebih mungkin untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan pria. By the sixth decade, almost 25% of American women develop gallstones, with as many as 50% of women aged 75 years developing gallstones. Pada dekade keenam, hampir 25% dari wanita Amerika mengembangkan batu empedu, dengan sebanyak 50% perempuan berusia 75 tahun mengembangkan batu empedu. This increased risk is likely caused by the effect of estrogen on the liver, causing it to remove more cholesterol from the blood and diverting it into the bile. Ini peningkatan risiko kemungkinan disebabkan oleh pengaruh estrogen

pada hati, menyebabkan ia lebih banyak membuang kolesterol dari darah dan mengalihkan ke empedu.

Approximately 20% of men aged 75 years have gallstones, with more complicated disease courses occurring in those who have had cholecystectomies. Sekitar 20% dari pria berusia 75 tahun memiliki batu empedu, dengan program studi penyakit lebih rumit terjadi pada mereka yang memiliki cholecystectomies.

Clinical Klinis

History Sejarah

Patients commonly complain of pale stools, dark urine, jaundice, and pruritus. Pasien umumnya mengeluh tinja pucat, urin gelap, kuning, dan pruritus.

The following considerations are important: Pertimbangan berikut adalah penting: o Patients' ages and associated conditions Pasien usia dan kondisi yang terkait o The presence or absence of pain Ada atau tidak adanya rasa sakit o The location and characteristics of the pain Lokasi dan karakteristik rasa sakit o The acuteness of the symptoms The ketajaman gejala o The presence of systemic symptoms (eg, fever, weight loss) Kehadiran gejala-gejala

sistemik (misalnya, demam, penurunan berat badan) o Symptoms of gastric stasis (eg, early satiety, vomiting, belching) Gejala stasis lambung

(misalnya, kenyang awal, muntah, bersendawa) o History of anemia Sejarah anemia o Previous malignancy Sebelumnya keganasan o Known gallstone disease Dikenal penyakit batu empedu o Gastrointestinal bleeding Perdarahan gastrointestinal o Hepatitis Hepatitis o Previous biliary surgery Sebelumnya operasi empedu o Diabetes or diarrhea of recent onset Diabetes atau diare onset

Also, explore the use of alcohol, drugs, and medications. Juga, mengeksplorasi penggunaan alkohol, narkoba, dan obat.

Physical Fisik

Upon physical examination, the patient may display signs of jaundice (skin and icterus). Setelah pemeriksaan fisik, pasien dapat menampilkan tanda-tanda penyakit kuning (kulit dan ikterus).

When the abdomen is examined, the gallbladder may be palpable (Courvoisier sign). Ketika perut diperiksa, kandung empedu dapat teraba (Courvoisier tanda). This may be associated with underlying pancreatic malignancy. Hal ini mungkin terkait dengan underlying keganasan pankreas.

Also, look for signs of weight loss, adenopathies, and occult blood in the stool, suggesting a neoplastic lesion. Juga, mencari tanda-tanda penurunan berat badan, adenopathies, dan darah yang tersembunyi dalam tinja, menunjukkan sebuah lesi neoplastik.

Note the presence or absence of ascites and collateral circulation associated with cirrhosis. Perhatikan ada atau tidak adanya asites dan sirkulasi jaminan yang terkait dengan sirosis.

A high fever and chills suggest a coexisting cholangitis. Demam tinggi dan menggigil menyarankan kolangitis hidup bersama.

Abdominal pain may be misleading; some patients with CBD calculi have painless jaundice, whereas some patients with hepatitis have distressing pain in the right upper quadrant. Nyeri perut mungkin menyesatkan, beberapa pasien dengan kalkuli CBD memiliki penyakit kuning tidak menyakitkan, sedangkan beberapa pasien dengan hepatitis sakit menyedihkan di kuadran kanan atas. Malignancy is more commonly associated with the absence of pain and tenderness during the physical examination. Keganasan lebih umumnya terkait dengan tidak adanya rasa sakit dan nyeri selama pemeriksaan fisik.

Xanthomata are associated with primary biliary cirrhosis (PBC). Xanthomata berhubungan dengan primary biliary cirrhosis (PBC).

Excoriations suggest prolonged cholestasis or high-grade biliary obstruction. Excoriations menyarankan kolestasis yang berkepanjangan atau obstruksi empedu bermutu tinggi.

Causes Penyebab

Causes of biliary obstruction can be separated into intrahepatic and extrahepatic. Penyebab obstruksi empedu dapat dipisahkan menjadi intrahepatic dan extrahepatic.

Mechanical or intrahepatic causes are most commonly hepatitis and cirrhosis. Mekanik atau penyebab yang paling sering intrahepatik hepatitis dan sirosis. Drugs may also cause direct damage to hepatocytes and metabolic obstruction. Obat-obatan juga dapat menyebabkan kerusakan langsung ke hepatosit dan obstruksi metabolisme.

o Hepatitis is inflammation of the liver characterized by diffuse or patchy necrosis. Hepatitis adalah peradangan hati yang ditandai dengan menyebar atau nekrosis tambal sulam. Causes of hepatitis include viruses, drugs, and alcohol. Penyebab hepatitis termasuk virus, obat-obatan, dan alkohol.

o Cirrhosis is characterized by generalized disorganization of hepatic architecture with nodule formation and scarring on the parenchyma. Sirosis ditandai dengan disorganisasi umum arsitektur hati dengan pembentukan bintil akar dan jaringan parut pada parenkim tersebut. Cirrhosis results from chronic, not acute, inflammation of the liver. Sirosis hasil dari peradangan kronis, tidak akut, dari hati. Although many causes exist, the majority of cases of cirrhosis in the United States are sequelae of alcoholic hepatitis or chronic hepatitis B. PBC is a chronic, progressive, nonsuppurative, granulomatous destruction of the intrahepatic ducts. Walaupun banyak penyebab ada, sebagian besar kasus sirosis di Amerika Serikat adalah gejala sisa dari hepatitis alkohol atau kronis hepatitis B. PBC adalah, kronis progresif, non supuratif, perusakan granulomatosa pada saluran intrahepatik. PBC, an autoimmune destruction of small hepatic ducts, is more common in women than in men. PBC, sebuah kerusakan autoimun dari saluran hati kecil, lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

o Drugs, such as anabolic steroids and chlorpromazine, are known to directly cause cholestasis (by mechanisms not entirely understood). Obat-obatan, seperti steroid anabolik dan klorpromazin, diketahui langsung menyebabkan kolestasis (oleh mekanisme yang tidak sepenuhnya dipahami). Thiazide diuretic use may slightly increase the risk for developing gallstones, the most common cause of biliary obstruction. menggunakan thiazide sedikit diuretik dapat meningkatkan risiko batu empedu berkembang, penyebab paling umum dari obstruksi empedu. Amoxicillin/clavulanic acid (Augmentin) is one of the most frequent causes of acute cholestatic injury that can mimic biliary obstruction. Amoksisilin / asam klavulanat

(Augmentin) adalah salah satu penyebab yang paling sering dari cedera kolestasis akut yang dapat meniru obstruksi empedu. Other drugs, such as acetaminophen or isoniazid, can cause hepatocellular necrosis. Obat lain, seperti acetaminophen atau isoniazid, dapat menyebabkan nekrosis hepatoseluler. Typically, drug-induced jaundice appears early with associated pruritus, but the patient's well-being shows little alteration. Biasanya, obat-akibat penyakit kuning muncul dini dengan pruritus terkait, tapi pasien kesejahteraan menunjukkan perubahan sedikit. Generally, symptoms subside promptly when the offending drug is removed. Umumnya, gejala segera mereda ketika obat menyinggung dihapus.

Extrahepatic causes may be further subdivided into those that are intraductal and those that are extraductal. menyebabkan extrahepatic dapat dibagi lagi menjadi mereka yang intraductal dan mereka yang extraductal.

o Intraductal causes include neoplasms, stone disease, biliary stricture, parasites, primary sclerosing cholangitis (PSC), AIDS-related cholangiopathy, and biliary tuberculosis. menyebabkan intraductal termasuk neoplasma, penyakit batu, striktur bilier, parasit, primary sclerosing primer (PSC), cholangiopathy terkait AIDS, dan TBC empedu.

o Extraductal obstruction caused by external compression of the biliary ducts may be secondary to neoplasms, pancreatitis, or cystic duct stones with subsequent gallbladder distension. Extraductal obstruksi disebabkan oleh kompresi eksternal dari saluran-saluran empedu dapat menjadi sekunder untuk neoplasma, pankreatitis, atau batu duktus sistikus dengan distensi kandung empedu berikutnya.

o Neoplasms are various tumors that may lead to biliary obstruction. Berbagai neoplasma adalah tumor yang dapat menyebabkan obstruksi empedu.

Cholangiocarcinomas (rare tumors arising from the biliary epithelium), ampullary carcinomas (neoplasms of the ampulla of Vater), and gallbladder carcinomas (tumors with extension into the CBD) cause obstruction within the ducts. Cholangiocarcinomas (tumor langka yang timbul dari epitel empedu), karsinoma ampullary (neoplasma dari ampula dari Vater), dan karsinoma kandung empedu (tumor dengan ekstensi ke CBD) menyebabkan gangguan dalam saluran.

Metastatic tumors (usually from the gastrointestinal tract or the breast) and the secondary adenopathies in the porta hepatis that may be associated with these tumors can cause external bile duct compression. Metastasis tumor (biasanya dari saluran pencernaan atau payudara) dan adenopathies sekunder dalam porta hepatis yang mungkin terkait dengan tumor ini dapat menyebabkan kompresi saluran eksternal empedu.

Of pancreatic tumors, 60% occur in the head of the pancreas and manifest early with obstructive jaundice. Tumor pankreas, 60% terjadi di kepala pankreas dan memanifestasikan dini dengan ikterus obstruktif.

o Stone disease is the most common cause of obstructive jaundice. penyakit Stone adalah penyebab paling umum dari ikterus obstruktif. Gallstones may pass through the CBD and cause obstruction and symptoms of biliary colic and cholecystitis. Batu empedu bisa melewati CBD dan menyebabkan obstruksi dan gejala kolik empedu dan kolesistitis. Larger stones can become lodged in the CBD and cause complete obstruction, with increased intraductal pressure throughout the biliary tree. batu yang lebih besar dapat menjadi bersarang di CBD dan menyebabkan obstruksi lengkap, dengan tekanan intraductal meningkat di seluruh pohon empedu. Mirizzi syndrome is the presence of a stone impacted in the cystic duct or the gallbladder neck, causing inflammation and

external compression of the common hepatic duct and thus biliary obstruction. sindrom Mirizzi adalah adanya batu berdampak pada duktus sistikus atau leher kandung empedu, menyebabkan inflamasi dan kompresi eksternal dari duktus hepatik umum dan sehingga obstruksi bilier.

o Of biliary strictures, 95% are due to surgical trauma and 5% are due to external injury to the abdomen or pancreatitis or erosion of the duct by a gallstone. Dari striktur bilier, 95% adalah karena trauma bedah dan 5% adalah karena cedera eksternal pada perut atau pankreatitis atau erosi saluran oleh sebuah batu empedu. Stone disease is the most common cause of biliary strictures in patients who have not undergone an operation. penyakit Stone adalah penyebab paling umum dari striktur bilier pada pasien yang tidak mengalami operasi. A tear in the duct causes bile leakage and predisposes the patient to a localized infection. Air mata di saluran empedu dan menyebabkan kebocoran predisposes pasien untuk infeksi lokal. In turn, this accentuates scar formation and the ultimate development of a fibrous stricture. Pada gilirannya, hal ini memperjelas pembentukan bekas luka dan pengembangan akhir dari penyempitan berserat.

o Of parasitic causes, adult Ascaris lumbricoides can migrate from the intestine up through the bile ducts, thereby obstructing the extrahepatic ducts. Penyebab parasit, dewasa Ascaris lumbricoides dapat bermigrasi dari usus ke atas melalui saluran-saluran empedu, sehingga menghalangi saluran extrahepatic. Eggs of certain liver flukes (eg, Clonorchis sinensis, Fasciola hepatica ) can obstruct the smaller bile ducts within the liver, resulting in intraductal cholestasis. Telur cacing hati tertentu (misalnya, Clonorchis sinensis, Fasciola hepatica) dapat menghambat saluran-saluran empedu yang lebih kecil di dalam hati, mengakibatkan kolestasis intraductal. This is more common in Asian countries. 3 Hal ini lebih umum di negara-negara Asia. 3

o PSC is most common in men aged 20-40 years, and the cause is unknown. PSC paling umum pada pria berusia 20-40 tahun, dan penyebabnya tidak diketahui. However, PSC is commonly associated with inflammatory bowel disease (IBD), most commonly in patients with pancolitis. Namun, PSC ini umumnya terkait dengan penyakit radang usus (IBD), paling sering pada pasien dengan pancolitis. IBD (the vast majority being ulcerative colitis) is present in 60-80% of patients with PSC, and PSC is found in approximately 3% of patients with ulcerative colitis. IBD (sebagian besar menjadi kolitis ulserativa) hadir dalam 60-80% pasien dengan PSC, dan PSC ditemukan pada sekitar 3% dari pasien dengan radang borok usus besar. PSC is characterized by diffuse inflammation of the biliary tract, causing fibrosis and stricture of the biliary system. PSC ditandai dengan peradangan menyebar pada saluran empedu, menyebabkan fibrosis dan striktur dari sistem empedu. It generally manifests as a progressive obstructive jaundice and is most readily diagnosed based on findings from endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP). Hal ini biasanya bermanifestasi sebagai suatu ikterus obstruktif progresif dan yang paling mudah didiagnosis berdasarkan temuan dari Kolangiopankreatografi retrograd endoskopik (ERCP).

o AIDS-related cholangiopathy manifests as abdominal pain and elevated liver function test results, suggesting obstruction. Terkait AIDS cholangiopathy bermanifestasi sebagai sakit perut dan hasil tes fungsi hati meningkat, menunjukkan obstruksi. The etiology of this disorder in patients who are HIV-positive is thought to be infectious (cytomegalovirus, Cryptosporidium species, and microsporidia have been implicated). Etiologi dari gangguan ini pada pasien yang HIV-positif dianggap menular (cytomegalovirus, jenis Cryptosporidium, dan microsporidia telah terlibat). Direct cholangiography often reveals abnormal findings in the intrahepatic and extrahepatic

ducts that may closely resemble PSC. Langsung kolangiografi sering mengungkapkan temuan abnormal dalam saluran intrahepatic dan extrahepatic yang erat mungkin menyerupai PSC.

o Biliary tuberculosis is extremely rare. TB bilier sangat langka. However, with the resurgence of tuberculosis and the emergence of Mycobacterium tuberculosis strains that are resistant to many drugs, biliary tuberculosis may be encountered more frequently in the future. Namun, dengan kebangkitan TB dan munculnya strain Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap banyak obat, tuberkulosis empedu mungkin ditemui lebih sering di masa depan. Histopathologic evidence of caseating granulomatous inflammation with bile cytology revealing M tuberculosis is confirmatory. bukti histopatologi dari caseating peradangan granulomatosa dengan sitologi empedu mengungkapkan tuberkulosis M adalah konfirmasi. Polymerase chain reaction is useful to expedite the diagnosis if biliary tuberculosis is being considered. Polymerase chain reaction berguna untuk mempercepat diagnosa jika TB empedu sedang dipertimbangkan.

o Biliary obstruction associated with pancreatitis is observed most commonly in patients with dilated pancreatic ducts due to either inflammation with fibrosis of the pancreas or a pseudocyst. Obstruksi bilier yang terkait dengan pankreatitis diamati paling sering pada pasien dengan saluran pankreas membesar karena peradangan baik dengan fibrosis pankreas atau suatu pseudokista.

o Notably, intravenous feedings predispose patients to bile stasis and a clinical picture of obstructive jaundice. Terutama, makan intravena mempengaruhi pasien untuk empedu stasis dan gambaran klinis ikterus obstruktif. Consider this in the evaluation of biliary obstruction. Pertimbangkan ini di evaluasi obstruksi empedu.

o Sump syndrome is an uncommon complication of a side-to-side choledochoduodenostomy in which food, stones, or other debris accumulate in the CBD and thereby obstruct normal biliary drainage. sindrom Sump adalah komplikasi jarang dari choledochoduodenostomy-sisi ke sisi di mana makanan, batu, atau sampah lainnya menumpuk di CBD dan dengan demikian menghalangi drainase bilier normal.