59
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, yaitu rangka (tulang), persendian, dan otot. Alat gerak manusia ada dua macam, yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif.Alat gerak pasif ialah rangka tubuh, sedangkan alat gerak aktif ialah otot.Semua aktivitas yang dilakukan tidak terlepas dari organ-organ yang membentuk sistem tubuh tersebut. Banyaknya aktivitas yang dilakukan manusia tanpa disadari dapat menurunkan fungsi dari masing-masing sistem tubuh.Manusia memiliki pekerjaan yang sangat beragam, mulai dari pekerja mpai dengan pekerja serabutan.Masing-masing pekerjaan kantoran sa melibatkan sistem tubuh yang berbeda ( Sadler. T. W . 2009 ). Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik organisme manusia.Tubuh manusia terdiri atas kepala, leher, batang badan, anggota gerak atas, dan anggota gerak bawah.Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh terdiri dari hampir 100.000.000.000 sel.Masing-masing merupakan 1 | Laporan Tugas Pengenalan Profesi Blok IV

Observasi Alat Dan Sistem Gerak Tubuh Pada Anak-Anak Di Kelompok Bermain

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas pengenalan profesi fakultas kedokteran universitas muhammadiyah palembang 2014/2015

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangManusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, yaitu rangka (tulang), persendian, dan otot. Alat gerak manusia ada dua macam, yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif.Alat gerak pasif ialah rangka tubuh, sedangkan alat gerak aktif ialah otot.Semua aktivitas yang dilakukan tidak terlepas dari organ-organ yang membentuk sistem tubuh tersebut.Banyaknya aktivitas yang dilakukan manusia tanpa disadari dapat menurunkan fungsi dari masing-masing sistem tubuh.Manusia memiliki pekerjaan yang sangat beragam, mulai dari pekerja mpai dengan pekerja serabutan.Masing-masing pekerjaan kantoran sa melibatkan sistem tubuh yang berbeda (Sadler. T. W. 2009).Tubuh manusiamerupakan keseluruhan struktur fisikorganismemanusia.Tubuh manusia terdiri ataskepala,leher,batang badan, anggota gerak atas, dan anggota gerak bawah.Pada saat manusia mencapaikedewasaan, tubuh terdiri dari hampir 100.000.000.000sel.Masing-masing merupakan bagiansistem organyang dirancang untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial.Sistem organ tubuh termasuk kardiovaskular,pencernaan, pernapasan, reproduksi, dan muskuloskeletal.(Suryo, 2003)Dengan mempelajari fungsi tubuh dan mengamatinya secara langsung seperti pada sistem gerak tubuh pada anak-anak dikelompok bermain , mahasiswa diharapkan dapat mengetahui aplikasi fungsi tubuh terhadap suatu aktivitas atau pekerjaan. Oleh karena itu, kami mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang melaksanakan kegiatan Tugas Pengenalan Profesi dalam blok IV ini dengan tema Observasi alat dan gerak tubuh pada anak-anak di kelompok bermain

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dirumuskan pada kegiatan Tugas Pengenalan Profesi blok IV ini adalah:1. Apa saja aktivitas yang di lakukan oleh anak dikolompok bermain?2. Apa saja tulang yang digunakan anak saat beraktivitas?3. Apa saja otot yang digunakan anak saat beraktivitas?4. Apa saja sendi yang digunakan anak saat beraktivitas?

1.3 Tujuan KegiatanTujuan pelaksananaan kegiatan Tugas Pengenalan Profesi blok IV ini adalah untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan diatas beserta pembelajaran yang didapat dari kegiatan ini. Ada tujuan umum dan tujuan khusus.1.3.1 Tujuan umum:Mengobservasi alat dan sistem gerak pada anak di kelompok bermain.

1.3.2Tujuan khusus:1. Mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan oleh anak dikelompok bermain.2. Mengetahui tulang apa saja yang digunakan anak saat beraktivitas .3. Mengetahui otot apa saja yang digunakan anak saat beraktivitas.4. Mengetahui sendi apa saja yang digunakan anak saat beraktivitas.

1.4 Manfaat KegiatanKegiatan ini diharapkan bermanfaat baik bagi pembaca dan penulis.Ada manfaat bagi pembaca dan manfaat bagi penulis.

1. Mengetahui aplikasi fungsi-fungsi dari anggota gerak manusia.2. Menambah ilmu pengetahuan.3. Mengetahui aplikasi fungsi-fungsi dari anggota gerak manusia terutama pada anak-anak

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat dan Sistem Gerak Pada Manusia2.1.1 TulangTulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri.Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun.Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalamtubuh.Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi tulang pipa (seperti tulang hasta dan tibia), tulangpipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulang-tulang telapaktangan, pergelangantangan).Menurut letaknya tulang dibagi dua, yaitu: Tengkora (bagiankepala), dan rangka badan.Secara umum istilah tulang digunakan merujuk pada kerangka dari hewan tertulang belakang dan tidak hanya pada kerangka manusia. Bagian tubuh ini, sebagaimana halnya daging, diunakan pula sebagai bahan dasar hidangan.Hidangan yang memanfaatkan tulang sebagai bahannya, misalnya saja sup tulang dan ayam tulang lunak.

(Guyton, A dan Hall,2007)4.1.1.1 Struktur TulangPada umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisan-lapisan berikut ini:1. PeriosteumPada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis.Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.2. Tulang Kompak (Compact Bone)Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat.Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat.Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi.Bayi dan anak- anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan3. Tulang Spongiosa (Spongy Bone)Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa.Sesuai dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga.Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.4. Sumsum Tulang (Bone Marrow)Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang spongiosa.Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel- sel darah.

(Guyton, A dan Hall,2007)4.1.1.2 Susunan Makroskopis TulangSecara makroskopis tulang tersusun atas tulang spongiosa dan tulang kompakta.Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai tulang spongiosa dan tulang kompakta.1. Tulang SpongiosaTulang Spongiosa atau tulang seperti spons (L. cancello= membuat kisi-kisi) Tulang ini terdiri atas batang yang halus atau selubung yang halus yaitu trabekula (L. singkatan dari trabs = sebuah balok) yang bercabang dan saling memotong ke berbagai arah untuk membentuk jala-jala seperti spons dari spikula tulang, yang rongga-rongganya diisi oleh sumsum tulang. Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa).Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.2. Tulang KompaktaTulang yang membentuk masa yang padat tanpa terlihat ruangan.Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat.Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat.Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi.Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur.Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.4.1.1.3 Macam-Macam Sel Tulang, Lokasi, Serta Fungsinya1. OsteoblasDari Bahasa Yunani yang merujuk kepada "tulang" dan "janin" atau embrio .Sel ini bertanggung jawab atas pembentukan matriks tulang, oleh karena itu banyak ditemukan pada tulang yang sedang tumbuh.Selnya berbentuk kuboid atau silindris pendek, dengan inti terdapat pada bagian puncak sel dengan kompleks Golgi di bagian basal.Sitoplasma tampak basofil karena banyak mengandung ribonukleoprotein yang menandakan aktif mensintesis protein.Pada pengamatan dengan M.E tampak jelas bahwa sel-sel tersebut memang aktif mensintesis protein, karena banyak terlihat RE dalam sitoplasmanya.Selain itu terlihat pula adanya lisosom.Osteoblast yang mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi osteoid. Osteoblast ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek.2. OsteositMerupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Pada sediaan gosok terlihat bahwa bentuk osteosit yang gepeng mempunyai tonjolan-tonjolan yang bercabang-cabang.Bentuk ini dapat diduga dari bentuk lacuna yang ditempati oleh osteosit bersama tonjolan- tonjolannya dalam canaliculi.Dari pengamatan dengan M.E dapat diungkapkan bahwa kompleks Golgi tidak jelas, walaupun masih terlihat adanya aktivitas sintesis protein dalam sitoplasmanya. Ujung-ujung tonjolan dari osteosit yang berdekatan saling berhubungan melalui gap junction. Hal-hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan adanya pertukaran ion- ion diantara osteosit yang berdekatan. Osteosit yang terlepas dari lacunanya akan mempunyai kemampuan menjadi sel osteoprogenitor yang pada gilirannya tentu saja dapat berubah menjadi osteosit lagi atau osteoklas. Osteosit merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Mempunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang dengan cara membantu pemberian nutrisi pada tulang.3. OsteoklasOsteoklas merupakan sel multinukleat raksasa dengan ukuran berkisar antara 20 m-100m dengan inti sampai mencapai 50 buah. Sel ini ditemukan untuk pertama kali oleh Kllicker dalam tahun 1873 yang telah menduga bahwa terdapat hubungan sel osteoklas (O) dengan resorpsi tulang. Hal tersebut misalnya dihubungkan dengan keberadaan sel-sel osteoklas dalam suatu lekukan jaringan tulang yang dinamakan Lacuna Howship (H). keberadaan osteoklas ini secara khas terlihat dengan adanya microvilli halus yang membentuk batas yang berkerut-kerut (ruffled border). Gambaran ini dapat dilihat dengan mikroskop electron.Ruffled border ini dapat mensekresikan beberapa asam organik yang dapat melarutkan komponen mineral pada enzim proteolitik lisosom untuk kemudian bertugas menghancurkan matriks organic. Pada proses persiapan dekalsifikasi (a), osteoklas cenderung menyusut dan memisahkan diri dari permukaan tulang. Relasi yang baik dari osteoklas dan tulang terlihat pada gambar (b).resorpsi osteoklatik berperan pada proses remodeling tulang sebagai respon dari pertumbuhan atau perubahan tekanan mekanikal pada tulang. Osteoklas juga berpartisipasi pada pemeliharaan homeostasis darah jangka panjang.Osteoklas merupakan sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan merupakan bagian yang penting.Mampu memperbaiki tulang bersama osteoblast.Osteoklas ini berasal dari deretan sel monosit makrofag.4. Sel OsteoprogenitorSel osteoprogenitor merupakan sel mesenchimal primitive yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam jaringan tulang.Tulang membentuk formasi endoskeleton yang kaku dan kuat dimana otot-otot skeletal menempel sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan.Tulang juga berperan dalam penyimpanan dan homeostasis kalsium.Kebanyakan tulang memiliki lapisan luar tulang kompak yang kaku dan padat. Tulang dan kartilago merupakan jaringan penyokong sebagai bagian dari jaringan pengikat tetapi keduanya memiliki perbedaan pokok antara lain : Tulang memiliki system kanalikuler yang menembus seluruh substansi tulang. Tulang memiliki jaringan pembuluh darah untuk nutrisi sel-sel tulang. Tulang hanya dapat tumbuh secara aposisi. (Price, Sylvia A.dan Lorraine M. Wilson,2002)4.1.1.4 Pengaruh Hormon Terhadap Pertumbuhan Tulang1. Hormon pertumbuhan (Growth Hormon)a. Merupakan efek paling utama dari GHb. Pertumbuhan tulang dapat berupa penebalan atau pertumbuhan panjangc. Kedua pertumbuhan tersebut ditingkatkan oleh hormone pertumbuhand. Hormone ini merangsang poliferasi tulang rawan epifis shga menyediakan lebih banyak ruang untuk membentuk tulang dan merangsang aktivitas osteoblase. Apabila lempeng epifis telah tertutup,tulang tdk lagi bertambah panjang walaupun terdapat hormone peertumbuhan2. Parathyroid hormon (PTH)Fungsinya mempertahankan konsentrasi serum kalsium pada rentang yang sangat sempit. Produksi dan release distimulasi oleh naik turunnya kadar kalsium serum. Target organnya tubulus renal, tulang, dan intestinal.3. Hormon lainEstrogen menstimulasi absorbsi kalsium dan melindungi tulang dari pengaruh PTH. Efek hormon inimenyebabkan oeteoporosis.Thyroxinmeningkatkan pembentukan dan resobsi tulang tetapi lebih dominan resorbsi sehingga hyperthyroid dihubungkan dengan besarnya pembongkaran tulang dan osteoporosis.4.1.1.5 Perkembangan dan Regenerasi TulangProses Pembentukan & Pertumbuhan Tulang-Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio.Tulang yang terbentuk mula-mula adalah tulang rawan (kartilago). Berikut merupakan proses pertumbuhan tulang pada manusia.1. Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.2. Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.3. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang.4. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat tulang akan mengeras.5. Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak mengalami pengerasan, disebut cakraepifisis.6. Bagian cakraepifisis terus mengalami penulangan. Penulangan bagian ini menyebabkan tulang memanjang.7. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.(Salk, Lee dan Rita Karmer,1981)4.1.1.6 Regenerasi TulangProses regenerasi tulang adalah proses penyembuhan pada tulang. Berikut adalah tahap-tahap regrenerasi tulang.1. InflamasiTerjadi perdarahan dalam jaringan yang cedera dan terjadi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang. Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag (sel darah putih besar) yang akan membersihkan daerah tersebut. Terjadi inflamasi, pembengkakan, dan nyeri.2. Proliferasi selHematoma akan mengalami organisasi. Terbentuk benang-benang fibrin, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, sel endostel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan (osteoid).Dari periosteum tampak pertumbuhan melingkar.3. Pembentukan kalusPertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur.4. Osifikasi ( penulangan kalus )Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2-3 minggu setelah patah tulang melalui proses penulangan endokondral.5. RemodellingTahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya. Remodelling memerlukan waktu berbulan-bulan samapai bertahun-tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang melibatkan tulang kompak dan kanselus , stress fungsional pada tulang.(Salk, Lee dan Rita Karmer,1981)2.1.2 Persendian/ArtikulasiMerupakan hubungan antara 2 buah tulang.Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat dibagi menjadi tigatipe, yaitu:1. Sendi FibrosaSendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan sindemosis;2. Sendi KartilaginosaSendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong oleh ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis dan simpisis.3. Sendi SinovialSendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami pergerakkan, memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh kartilago hialin. Kapsul sendi membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi, tidak meluas tetapi terlipat sehingga dapat bergerak penuh. Sinovium menghasilkan cairan sinovial yang berwarna kekuningan, bening, tidak membeku, dan mengandung lekosit. Asam hialuronidase bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial. Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.

Artikulasi dapat dibedakkan menjadi:1. SinarthrosisDisebut juga dengan sendi mati.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut.Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang- tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.2. AmfiarthrosisDisebut juga dengan sendi kaku.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago.Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.3. DiarthrosisDisebut juga dengan sendi hidup.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfungsi sebagai pelumas sendi.(Guyton, A dan Hall,2007)2.1.2.1 Penggolongan Artikulasi/Sendi Diarthrosis1. Sendi engselYaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja.Dijumpai pada hubungan tulang Os.Humerus dengan Os.Ulna dan Os.Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os.Femur dengan Os.Tibia dan Os.Fibula/sendi pada lutut.2. Sendi pelana/sendi sellarisYaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os.Carpal dengan Os.Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.3. Sendi putarYaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os.Humerus dengan Os.Ulna dan Os.Radius, hubungan antar Os.Atlas dengan Os.Cranium.4. Sendi peluru/endartrosisYaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os.Femur dengan Os.Pelvis virilis.5. Sendi geserYaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser.Dijumpai pada ruas-ruas Os.Vertebrae, ruas-ruas Os.Metatarsal dan ruas-ruas Os.Metacarpal.6. Sendi luncurYaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakanbadan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).7. Sendi gulungYaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os.Metacarpal dengan Os.Radius.8. Sendi ovoidYaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan, gerakan maju dan mundur, gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips.Dijumpai pada hubungan Os.Radius dengan Os.Carpal.(Guyton, A dan Hall,2007)2.1.3 OtotOtot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak ini adalah suatu penting bagi organisme.Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk.Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan rangasangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu.Otot merupakan jaringan yang bercirikan mampu berkontraksi, beraktivitas yang dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks , yaitu filamen aktin dan miosin. Pada saat berkontraksi, filameb-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil.(Campbell, et al., 2008)4.3.1.1 Macam-Macam OtotDalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu otot polos, otot lurik (rangka) dan otot jantung. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tiga golongan otot secara garis besar:1. Otot PolosOtot polos terdiri dari sel-sel otot polos.Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan, dibagian tengan terbesar dankedua ujungnya meruncing.Otot polos memilki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut miofibril. Serat miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari protein otot yaitu aktin dan miosin.Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg.Walaupun tidur.Otot masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea, cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran ekskresiCara kerja otot polos:Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek.Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak.Jadi bekerja di luar kesadaran kita.2. Otot lurikSel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya sel nya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang (Ville,1984).Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik berada di bawah kehendak kita.Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mataCara kerja otot lurik:Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan berkontraksi.Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh rangsangan daraf sadar (otot valunter).Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau perintah otak.Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.3. Otot jantungOtot jantung merupakan otot istimewa. Otot ini bentuknya seperti otot lurik perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain. Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan.Kontraksi tidak di pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi karena itu disebut otot tak sadar.Otot jantung di temukan hanya pada jangtung (kor), mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf.Cara kerja otot jantung ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik.Otot ini hanya terdapat pada otot jantung.Otot ini dikelompokkan tersendiri karena perbedaan sifatnya denngan kedua kelompok yang lain. Dilihat dari struktur penampangnya,otot jantung mmirip dengan otot lurik karena adanya warna gelap terang di sepanjang otot tersebut. Akan tetapi berbeda dengan otot lurik, otot jantung memiliki sifat sebagaimana otot polos yaitu: bekerja di luar kesadaran dan kontrol pikiran kita.(Campbell, et al., 2008)

4.3.1.2 Mekanisme Kerja OtotDibalik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu. Terjadilah beberapa proses kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontrakso otot. Hampir semua jenis makhluk hidup memilki kemampuan untuk melakukan pergerakan. Fenomena pergerakan ini dapat berupa transport aktif melalui membran, translokasi polimerase DNA sepanjang rantai DNA, dan lain-lain termasuk kontraksi otot.

4.3.1.3 Anatomi Mikroskopis OtotSel otot rangka atau disebut serabut otot adalah berinti banyak.Diameter setiap serabut otot berkisar antara 10 100 u.Otot dapat meningkat ukurannya sebagai akibat pertumbuhan yang normal atau karena berbagai latihan. Hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah serabut oto tersebut.Setiap serabut otot/sel otot mengandung sejumlah serabut kecil yang sangat teratur kerjanya disebut miofibril/miofilamen. Miofibril itu letaknya paralel satu sama lain. Miofibril itu menempati sebagaian besar volume sel otot tersebut.Pada miofibril itu terdapat benyak pita gelap dan terang yang merupakan karakteristik dari sel otot seran lintang itu. (Campbell,2008).

2.2 Definisi AnakPengertian Anak menurut UU RI nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pada Pasal 1dikatakan:Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan : Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak adalah manusia yang kondisinya belum mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang matang, maka segala sesuatunya berbeda dengan orang dewasa pada umumnya. Adapun tahapan perkembangan manusia serta penggolongan berdasarkan umur, yaitu:

2.3 Anatomi Umum Anaka. TengkorakTulang tengkorak terdiri dari 2 os parietal, 1 os oksipital, dan 2 os frontal, tulang-tulang ini berhubungan satu dengan lainnya melalui membran yang disebut sutura, dan diantara sudut - sudut tulang terdapat ruang yang tertutup membran yang disebut fontanel. Titik tertinggi tulang tengkorak disebut verteks, yang menandakan perluasan ke arah posterior dermatom N.V1 pada kulit kepala.Sutura pada tengkorak dibagi menjadi :1. Sutura sagitalis superior, menghubungkan kedua os parietal kiri dan kanan2. Sutura koronal, menghubungkan os parietal dengan os frontal3. Sutura lamboidea, menghubungkan os parietal dengan os oksipital.4. Sutura metopika / frontal, menghubungkan kedua os frontalFontanel (ubun-ubun)dibagi menjadi:1. Fontanel mayor/anterior (ubun-ubun besar/bregma), berbentuk segi empat, merupakan pertemuan sutura sagitalis superior, sutura frontal, dan sutura koronal. Fontanel anterior akan tertutup sampai usia 18 bulan2. Fontanel minor/posterior ( ubun-ubun kecil ), berbentuk segi tiga, merupakan pertemuan sutura sagitalis superior dan sutura lamboideaSekitar usia 2 tahun kedua os frontal akan bersatu, namun pada beberapa individu akan menetap pada usia remaja. Sutura sagitalis superior akan menetap dan membentuk suatu sinostosis.Os parietal mungkin memperlihatkan lubang-lubang untuk vena emiseria parietal, tepat disebelah anterior terhadap sutura lamboidea.Vena emiseria ini menembus os parietal dan berhubungan dengan sinus venosus di dalam dura kranialis.Vena emiseria mengalirkan darah kulit kepala memasuki sinus-sinus venosus selaput otak.b. WajahArkus zygomatikus terletak pada bagian terlebar wajah, merupakan penonjolan kranium. Di bawah arkus ini terdapat penonjolan os temporal yang disebut prosesus mastoideus. Pada saat kelahiran garis sutura ditengah membagi dua sutura secara vertikal, memisahkan os parietal, frontal, nasal, maksila, dan mandibula dari sisi lawannya. Setelah usia 2 tahun kedua sisi mandibula bersatu pada simfisis menti.Rongga orbita adalah ruangan berbentuk limas yang tersusun dari os frontal, maksila, zygomatikus, sfenoid, etmoidalis dan lakrimalis. Batas-batas adalah rongga orbita adalah: Atap: os frontal Dasar: prosesus orbitalis maksila Lateral : os zygomatikus dan os frontal Medial : os etmoidalis, os lakrimalisKanalis optikus dan fisura orbitalis superior terletak pada puncak masing-masing rongga orbita.Pada kanalis optikus tersebut terdapat N.optikus dan A.ophtalmika, sewaktu alat-alat ini melintas di antara rongga orbita menuju fossa kranii media.Hampir 1/3 tepi rongga orbita disusun oleh os frontal, maksila, dan zygomatikus. Ke arah medial tepi inferior rongga orbita dilanjutkan sebagai krista lakrimalis anterior maksila. Ke arah medial tepi superior dilanjutkan pada os frontal yang bergabung dengan krista lakrimalis posterior os lakrimale. Rigi-rigi lakrimale ini membatasi fossa bagian tulang yang berisi sakus lakrimalis.Ukuran sinus maksilaris dan sinus etmoidalis pada bayi baru lahir masih kecil, sedangkan sinus frontalis dan sinus sfenoid belum berkembang.Maksila membentuk dasar rongga orbita dan gusi.Sinus maksilaris merupakan perluasan ke di dinding medial os maksila. Dengan terjadinya erupsi gigi susu maka ruangan sinus ini akan bertambah besar, tetapi pertumbuhan maksila sangat lambat karena pertumbuhan gigi permanen baru terjadi pada usia 6 tahun. Pertambahan ukuran sinus dan tulang alveolar terjadi secara simultan bersama tulang mandibula.Mandibula terdiri dari dua bagian pada waktu lahir, dipisahkan oleh jaringan fibrosa ( sutura inter mandibularis ) yang akan mengalami osifikasi pada tahun pertama menjadi simfisis menti. Os mandibula mempunyai prosesus alveolaris yang mengelilingi akar gigi bawah.Pemanjangan mandibula terjadi bersamaan dengan pertumbuhan gigi.Pemanjangan ramus mandibula dibutuhkasn untuk menampung gigi yang sedang mengalami erupsi dan mempertahankannya dalam posisi oklusi sesuai dengan bertambahnya jumlah gigi pada maksila sehingga ruang untuk erupsi gigi cukup besar.Pertumbuhan panjang mandibula ini terjadi pada epifisis leher mandibula (yang terbentuk dari kartilago sekuler).Pada saat lahir mandibula berbentuk tumpul.Prosessus koronoideus terletak lebih tinggi dari pada kondilus. Posisi normal mandibula baru tercapai pada usia 2 tahun, dan setelah erupsi gigi permanen posisi kondilus lebih tinggi dari pada prosesus koroideus Lidah bayi baru lahir ukurannya lebih besar dan ujungnya lebih tumpul. Palatum durum terletak setinggi orifisium tuba eustachius. Dalam perkembangannya palatum akan turun sedangkan muara tuba akan tetap pada tempatnya di nasofaring.Jaringan limfatik pada langit-langit dan nasofaring ( adenoid ) mengalami hipertrofi dan berangsur-angsur mengecil dan menghilang pada usia 14 tahun.c. TelingaTelinga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, tengah dan dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan meatus akustikus eksternus. Meatus akustikus eksternal pada bayi baru lahir seluruhnya terdiri dari kartilago.Telinga tengah adalah modifikasi sinus udara di dalam bagian petrosa os temporal. Telinga tengah berhubungan dengan sel-sel udara mastoid melalui aditus dan juga dengan nasofaring melalui tuba eustachius ( tuba auditiva ). Tuba ini pada anak lebih pendek, lebih lebar, kedudukannya lebih mendatar, dan kurang mengandung rambut getar dari pada tuba orang dewasa, sehingga lebih memudahkan terjadinya radang telinga tengah.Kavum timpani adalah rongga yang mempunyai arah vertikal dengan batas-batas: Atap : tegmen timpani ( bagian petrosa os temporal ) Dasar : bulbus jugularis superior Medial: membran timpani Anterior: tuba eustachiusMembran timpani hampir sama ukuran dengan orang dewasa tetapi lebih menghadap kebawah dan terletak lebih dalam. Membran timpani terikat pada tulang timpanika yang telah ada pada saat lahir sebagai cincin timpanika berbentuk huruf C, terletak pada permukaan bawah os petrosa dan skuamosa yang merupakan bagian dari tulang temporal.Pada bayi baru lahir membran timpani lebih tebal dan suram serta letaknya lebih miring.Tiga tulang pendengaran yaitu maleus, inkus, stapes, terletak diantara membran timpani dan jendela oval.Telinga dalam terdapat didalam os petrosa dan mempunyai 2 bagian yaitu labirin bagian tulang dan labirin bagian membranosa.Labirin bagian tulang mempunyai 3 bagian yakni koklea, vestibulum, dan kanalis semisirkularis.Ketiga bagian tersebut telah mencapai ukuran dewasa saat lahir.Labirin bagian membranosa mempunyai 3 komponen : duktus koklearis, sakulus dan utrikulus, dan ketiga duktus kanalis semisirkularis.d. LeherLeher anak lebih pendek daripada leher orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh lebih besarnya rongga toraks pada anak akibat posisi iga yang lebih horisontal.Bagian luar leher terbagi menjadi daerah segitiga posterior dan anterior.Batas segitiga posterior leher adalah: Dasar: 1/3 bagian tengah klavikula Anterior : m.sternokleidomastoideus Posterior: m.trapezius,Puncak segitiga terproyeksi ke superior dibelakang telinga sampai setinggi linea nuke superior os oksipital dimana m.sternokleidomastoideus dan m.trapezius bertemu.Segitiga anterior leher dibatasi oleh : Anterior : Garis tengah leher mulai dari os hioid sampai manubrium sternum Posterior : m.sternocleidomastoideus Atap : tepi bawah os mandibula.Beberapa kelenjar getah bening dijumpai pada tepi posterior m.sternokleidomastoideus. Kelenjar ini adalah kelenjar getah bening (KGB servikalis profundus) yang mengalirkan getah bening kulit kepala dan leher dan bernuara pada trunkus limfatikus jugularis.Kelenjar tiroid adalah kelenjar berlobus dua yang terletak di sebelah lateral laring dan trakea, pada leher bawah. Kedua lobus dihubungkan oleh ismus jaringan tiroid yang menyilang trakea setinggi tulang-tulang rawan trakea ke 2 4.Cabang-cabang laringeus rekuren N.vagus terletak di dalam lobus-lobus tiroid ini. Sewaktu pembedahan kelenjar tiroid, saraf-saraf ini mudah cedera dan bila cedera dapat menyebabkan masalah-masalah pernafasan dan suarae. ThoraksDinding toraks tersusun dari sternum, klavikula, iga, dan vertebra torakal. Pada bayi, bentuk dada hampir bulat. Pada usia di bawah 2 tahun, lingkar dada lebih kecil daripada lingkar kepala. Dada membesar dalam diameter transversal. Pada bayi prematur, iga-iga masih tipis dan sela iga akan tertarik ke dalam pada saat inspirasi. Dalam keadaan normal, dapat teraba celah Harrison yang merupakan tempat perlekatan diafragma pada iga. Tulang iga terletak lebih horisontal, sehingga batas rongga dada lebih tinggi daripada orang dewasa. Dengan lebih tingginya batas atas rongga dada, maka posisi diafargma juga akan menjadi lebih tinggi, dan hal ini akan mengakibatkan pertambahan volume abdomen. Seiring dengan pertambahan usia, akan terjadi perubahan posisi iga menjadi lebih miring, sehingga batas atas rongga dada akan turun.Rongga dada berisi struktur-struktur penting, yaitu timus, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah besar.Timus terletak di belakang manubrium sterni, dan di depan pembuluh besar diatas jantung. Timus adalah kelenjar berlobus dua yang memanjang, dimana bagian terbesar aktifitas fungsionalnya adalah semasa kehidupan janin. Sesudah pubertas, perlahan-lahan timus mengkerut sampai hanya terdiri dari dua massa lemak memanjang yang ke arah bawah mencapai perikardium dan dengan sedikit sisa jaringan timus.f. AbdomenDinding perut membentuk rongga perut yang melindungi isi rongga perut. Integritas lapisan muskulo-aponeurosis dinding perut sangat penting untuk mencegah terjadinya hernia. Fungsi otot dinding perut adalah untuk pernafasan, proses berkemih, dandefekasi dengan meninggikan tekanan intra abdomen.Dinding perut terdiri dari berbagai lapisan, yaitu kutis, subkutis, lemak subkutan, fasia superfisialis (fasia skarpa). Kemudian otot dinding perut, yaitu m.oblikus abdominis eksternus, m.oblikus abdominis internus, dan m.transversus abdominis, dan akhirnya lapisan preperitoneum dan peritoneum, yaitu fasia transversalis, lemak preperitoneal, dan peritoneum.Otot perut anak biasanya lebih tipis dan lebih lemah daripada orang dewasa. Jika anak berbaring, perut kelihatan datar, dan bila berdiri akan terjadi lordosis sehingga perut kelihatan membuncit. Keadaan ini dianggap normal sampai pubertas. Anak dibawah usia 6 tahun, gerakan abdomen akan lebih dominan daripada gerakan toraks, sehingga bila di atas usia 6 tahun masih tampak gerakan abdomen yang dominan perlu dicurigai adanya kelainan paru.Organ-organ perut relatif besar, tepi hati yang lunak dapat teraba di bawah arkus kosta kanan. Limpa biasanya tidak teraba.

2.4Alat Gerak Pada Saat Aktivitas Bermain Aktivitas bermain yang dilakukan anak- anak melibatkan beberapa alat gerak sebagai berikut:NoAlat gerakTulangSendiOtot

1.Ekstremitas superiora. Claviculab. Scapulac. Humerusd. Radiuse. Ulnaf. Ossa carpig. Ossa meta carpih. Digiti manus

a. Articulatio acromioclavicularisb. Articulatio humeric. Articulatio cubitid. Articulatio radioulnaris distalise. Articulatio mediocarpalisf. Articulationes Carpometacarpales.g. Articulationes metacarpophalangeae.h. Articulationes interphalageae manus proximales.i. Articulationes interphalangeae manus distales.Otot- otot ventral bahu dan lengan sisi kanan :a. M. Deltoideusb. M. Pectoralis majorc. M. Biceps brachiid. M. Brachialise. M. Brachiordalisf. M. Pronator teresg. M. Fleksor carpi radialish. M. Ekstensr carpi raialis longusi. M. Palmaris longusj. M. Fleksor digitoru superficialisk. M. Fleksor carpi ulnarisl. Retinaculum musculorum fleksorum.m. Thenar n. Hipotenaro. M. Fleksor digitorum superficialis, tendinesp. Vagina tendinisq. M. Fleksor digitorum profundusOtot-otot dorsal bahu kanan:a. M. Trapeziusb. M. Deltoideusc. M. Infraspinatusd. M. Teres minore. M. Teres majorf. M. Latisimus dorsig. M. Triceps brachiih. M. Brachiio radialisi. M. Ekstensor carpi radialis longusj. M. Anconeusk. M. Eksttensor carpi radialis brevisl. M. Ekstensor digitorumm. M. Ekstensor carpi ulnarisn. M. Abduktor pollicis longuso. M. Ekstensor policis brevisp. M. Ekstensor policis longusq. M. Intererossei dorsales.

2. Ekstremitas inferiora. Coxaeb. Os sacrumc. Vemurd. Vibulae. Tibiaf. Patellag. Ossa tarsih. Ossa metatarsii. Digiti pedisa. Articulatio sacroiliacab. Articulatio coxaec. Articulatio genusd. Articulatio tibiofibularise. Articulatio talocrolarisf. Articulatio calcaneocuboideag. Articulatio subtalarish. Articulatio talocalcaneonavicularisi. Articulatio cuneonavicularisj. Articulatio cuneocuboideak. Articulationes intercuneiformesl. Articulatio tarsometatarsalism. Articulationes metatarsophalangeaen. Articulationes interphalangeae pedis.

Otot-otot paha bagian ventral :a. M. Iliacusb. M. Psoas majorc. M. Tensor vasciae lataed. M. Pectineus e. M. Sartorius f. M. Aduktor longusg. M. Gracilish. M. Vastus lateralisi. M. Rectus femorisj. M. Vastus medialisk. M. Fibularis longusl. M. Gastricnemiusm. M. Tibialis anteriorn. M. Soleus o. M. Ekstensor digitorum longusp. M. Ekstensor hallucis longus

Otot-otot paha bagian dorsal :a. M. Gluteus mediusb. M. Gluteusmaximusc. M. Semitendinosusd. M. Biceps femorise. M. Grachilisf. M. Semimembranosusg. M. Gastrocnemiush. M. Soleusi. Tendo calcaneus

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN3.1 Lokasi PelaksanaanTugas Pengenalan Profesi dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak CS. Jl. Yaktapena 1, Plaju, Palembang.

3.2 Waktu PelaksanaanTugas Pengenalan Profesi akan dilaksanakan pada:Tanggal: Kamis, 08 Januari 2015Pukul: 08.00-10.00 WIB

3.3 Subjek Tugas MandiriSubjek tugas mandiri pada pelaksanaan TPP ini adalah anak-anak di kelompok Bermain.

3.4 Alat dan BahanAdapun alat dan bahan yang diperlukan , yaitu:1. Alat tulis.2. Check list observasi.3. Kamera.

3.5 Langkah-Langkah KerjaLangkah kerja yang dilakukan adalah:Tahapan kegiatan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:1. Tahap persiapana. Membuat proposal.b. Melakukan konsultasi kepada pembimbing tugas pengenalan profesi.c. Mendapatkan izin dari pembimbing tugas pengenalan profesi.2. Tahap pelaksanaanMahasiswa:a. Mendapatkan izin dari pihak objek penelitian yaitu anak-anak b. Melaksanakan observasi alat dan sistem gerak tubuh pada anak-anak di kelompok bermainc. Mencatat hasil observasialat dan sistem gerak tubuh pada anak-anak di kelompok bermain3. Tahap Penyelesaiana. Mengumpulkan semua data, mengolah, menganalisa dan menyimpulkan.b. Menyusun laporan hasil pengamatan dan pemeriksaan.c. Mendapatkan ACC laporan hasil pengamatan dan pemeriksaan dari pembimbing tugas pengenalan profesi.

3.6 Jadwal KegiatanTabel jadwal kegiatan tugas pengenalan profesi adalah :NoJenis Kegiatan29 Desember 2014 17 januari 2015(Blok IV)

Minggu IMinggu IIMinggu III

1Penentuan judul

2Penyusunan proposal

3Pelaksanaan TPP

4Pembahasan

5Penyusunan laporan

6Pleno

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Hasil dan PembahasanBerdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, bagian alat dan gerak tubuh yang paling sering digunakan pada anak-anak di kelompok bermain (TK CS) adalah ekstremitas superior (kedua lengan) dan ekstremitas inferior (kedua kaki), lalu coulumna vertebralis (punggung). Fungsi dari columna vertebralis pada melakukan aktivitas bermain adalah sebagai penyangga berat kepala dan batang tubuh pada beberapa gerakan senam serta memungkinkan pergerakan kepala dan batang tubuh. Punggung merupakan struktur penyangga sekaligus penghubung tubuh bagian atas dengan bagian bawah. Komponen utama punggung adalah columna vertebralis, yang tersusun atas beberapa bagian, yaitu vertebrae cervicalis, thoracalis, lumbalis, sakralis dan coccygis.Gerakan yang dilakukan anak-anak pada saat melakukan senam adalah adduksi, abduksi, fleksi, ekstensi, rotasi, Inversi, sirkumduksi dan plantarfleksi. Pada TPP ini, kami mengamati proses anak-anak yang ,mmelakukan aktivitas senam. Tabel PengamatanNo.Gerakan senam Jenis gerakan Otot TulangSendi

1. Melompat 1.Fleksi ekstremitas bawah2.Plantar fleksiM. Gastrocnemius, M. Fibularis Longus, M. Tibialis anterior, M. Soleus, M. Gluteus MaximusFemur, Fibula, Tibia, Sesamoid, Tarsus, Metatarsus, Digiti Pedis.Art. Coxae, Art. Genus, Art. Talocruralis, Art. Metatarsophalanges, art. Interphalangeae pedis.

2. Merentangkan tangan 1. Abduksi ekstremitas atas2. Adduksi ekstremitas atas

Deltoideus, Pectoralis Major, Bicep Brachii, Trisep Brachii, Terres Minor, Trapezius.Humeraus, Radius, Ulna, Scapula, Clavicula, Carpal, Metacarpal, Digiti manus.Art. Humeri, Art. Acromioclavicularis.

3. Jalan di tempat1.Fleksi ekstremitas bawah2. Ektensi ekstremitas bawahM. Gastrocnemius, M. Fibularis Longus, M. Tibialis anterior, M. Soleus, M. Gluteus MaximusFemur, Fibula, Tibia, Sesamoid, Tarsus, Metatarsus, Digiti Pedis.Art. Genus, Art. Coxae

4. Tangan kedepan menjauhi dan mendekati dada.1.Fleksi ekstremitas atas2.Ekstensi ekstremitas atasDeltoideus, Pectoralis Major, Bicep Brachii, Trisep Brachii, Terres Minor, Trapezius. Infraspinatus, terres major, latissimus dorsi, brachioradialis, ancoineus, ekstensor carpi ulnaris, ekstensor carpi radialis longus, Ekstensor digitorum, pronator terres, flexor carpi radialis palmaris longus, flexor diitorum, flexor digitorum superficialis, flexor carpiulnaris.Humerus, Radius, Ulna, Scapula, Clavicula, Carpal, Metacarpal, Digiti manus.Art. Humeri, Art. Acromioclavicularis, art. Cubitti.

5. Maju dan mundur1.Fleksi ekstremitas bawah2.Ekstensi ekstremitas bawah3.Abduksi ekstremitas bawah4.Adduksi ekstremitas bawahM. Gastrocnemius, M. Fibularis Longus, M. Tibialis anterior, M. Soleus, M. Gluteus MaximusFemur, Fibula, Tibia, Sesamoid, Tarsus, Metatarsus, Digiti Pedis.Art. Genus, Art. Talocruralis.

6. Memutarkan tanganSirkumduksi ekstremitas atasDeltoideus, Pectoralis Major, Bicep Brachii, Trisep Brachii, Terres Minor, Trapezius. Infraspinatus, terres major, latissimus dorsi, brachioradialis, ancoineus, ekstensor carpi ulnaris, ekstensor carpi radialis longus, Ekstensor digitorum, pronator terres, flexor carpi radialis palmaris longus, flexor diitorum, flexor digitorum superficialis, flexor carpiulnaris.Humerus, Radius, Ulna, Scapula, Clavicula, Carpal, Metacarpal, Digiti manusArt. Humeri, Art. Acromioclavicularis.

7. Tepuk tangan1.Abduksi ekstremitas atas 2.Adduksi ekstremitas atasBicep Brachii, Trisep Brachii, Terres Minor, Trapezius. Infraspinatus, terres major, latissimus dorsi, brachioradialis, ancoineus, ekstensor carpi ulnaris, ekstensor carpi radialis longus, Ekstensor digitorum, pronator terres, flexor carpi radialis palmaris longus, flexor diitorum, flexor digitorum superficialis, flexor carpiulnaris.Humerus, Radius, Ulna, Scapula, Clavicula, Carpal, Metacarpal, Digiti manusArt. Humeri, Art. Acromioclavicularis, Art. Radioulnaris distalis, Art. Radiocarpalis, Art. Mediocarpalis carpo metacarpalis, Art. Metacarpopalangeae.

8. Membungkukan badan kedepan dan belakang1. Fleksi truncus (collumna vertebrae)2. Ekstensi truncus (collumna vertebrae)Oblicus externus dan internus abdominis, rectus abdominis, erector spinae, trapezius, teres major, latissimus dorsi.Columna vertebralis cervicalis, thoracalis, lumbalis.Art. Zygapophysialis

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanDari tugas pengenalan profesi (TPP) yang kami lakukan, kami mendapatkan hasil :1. Aktivitas yang dilakukan anak-anak di TK CS yaitu senam, yang meliputi gerakan melompat, merentangkan tangan, jalan di tempat, tangan kedepan menjauhi dan mendekati dada, maju-mundur, memutar tangan, tepuk tangan dan membungkukkan badan kedepan dan kebelakang2. Tulang yang bekerja saat menggunakan ektremitas atas yaitu Humerus, Radius, Ulna, Scapula, Clavicula, Carpal, Metacarpal, Digiti manus. Pada saat menggunakan ekstremitas bawah, yang bekerja yaitu Femur, Fibula, Tibia, Sesamoid, Tarsus, Metatarsus, Digiti Pedis. Pada saat menggunakan truncus yang bekerja yaitu columna vertebralis.3. Otot yang bekerja saat menggunakan ektremitas atas yaitu Bicep Brachii, Trisep Brachii, Terres Minor, Trapezius. Infraspinatus, terres major, latissimus dorsi, brachioradialis, ancoineus, ekstensor carpi ulnaris, ekstensor carpi radialis longus, Ekstensor digitorum, pronator terres, flexor carpi radialis palmaris longus, flexor diitorum, flexor digitorum superficialis, flexor carpiulnaris.Pada saat menggunakan ekstremitas bawah, yang bekerja yaitu M. Gastrocnemius, M. Fibularis Longus, M. Tibialis anterior, M. Soleus, M. Gluteus Maximus. Pada saat menggunakan truncus yang bekerja yaitu Oblicus externus dan internus abdominis, rectus abdominis, erector spinae, trapezius, teres major, latissimus dorsi.4. Sendi yang bekerja saat menggunakan ektremitas atas yaitu Art. Humeri, Art. Acromioclavicularis, Art. Radioulnaris distalis, Art. Radiocarpalis, Art. Mediocarpalis carpo metacarpalis, Art. Metacarpopalangeae. Pada saat menggunakan ekstremitas bawah, yang bekerja yaitu Art. Coxae, Art. Genus, Art. Talocruralis, Art. Metatarsophalanges, Art. Interphalangeae pedis. Pada saat menggunakan truncus yang bekerja yaitu Art. Zygapophysialis.

5.2 SaranAdapun saran yang kami berikan pada pelaksanaan Tugas Pengenalan Profesi kali ini adalah:1. Mahasiswa diharapkan mempersiapkan dengan baik segala keperluan yang dibutuhkan beberapa hari sebelum melakukan kegiatan TPP.2. Untuk Tugas Pengenalan Profesi berikutnya diharapkan mahasiswa bisa mengambil setiap pelajaran maupun ilmu pengetahuan yang didapatkan dari observasi yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, et al., 2008.Biologi. Jakarta: Erlangga.

Danim, Sudarman. 2002.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Penerbit Alfabeta.

Elvita, Azmi, dkk.,2008. Genetika Dasar. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Heward, W.L., 2003. Exceptional Children An Introduction to Special Education. New Jersey: Merrill, Prentice Hall.

Nelson, 2003.Textbook of Pediatrics 17th Edition. Jakarta: EGC.

Presiden Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002. http://perlindungan.kemlu.go.id/assets/default/portal/images/galeri_hukum/UU_no_11_th_2012.pdf, (diakses tanggal 1 januari 2015).

Sadler. T. W.2009. Langman Embrioloi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Suryo.2003. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Guyton, A dan Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: EGC.

Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2002. Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Salk, Lee dan Rita Karmer. 1981. Cara Membimbing Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Soetijiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

LAMPIRAN

35 | Laporan Tugas Pengenalan Profesi Blok IV