22
Oleh : Putri Pratiwi R

OBAT – OBAT ANESTESI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

obat yang biasa dgunakan

Citation preview

  • Oleh : Putri Pratiwi R

  • MIDAZOLAMMidazolam adalah obat golongan benzodiazepine yang larut air.Midazolam mempunyai sifat ansiolitik, sedative, antikonvulsif, dan amnesia retrogard.Mula kerjanya 2 menit (iv) hingga 15 menit (oral dan im) dengan durasi 2,5 jam, kira-kira dua kali lebih cepat dan singkat daripada diazepam. Eliminasi waktu paruh antara 1,5-5 jam sehingga termasuk golongan benzodiazepin kerja singkat.

  • MIDAZOLAM Metabolisme utama di hepar berupa hidroksilasi dengan metabolit utama berupa -hydorxymethylmidazolam yang tidak bermakna secara klinis dan diekskresi melalui ginjal.Midazolam bekerja pada reseptor benzodiazepin yang spesifik yang terkonsentrasi pada korteks serebri, hipokampus, dan serebelum.3

  • MIDAZOLAM

  • MIDAZOLAMMekanisme kerja Sebagai agonis benzodiazepin yang terikat dengan spesifisitas yang tinggi pada reseptor benzodiazepin, sehingga mempertinggi daya hambat neurotransmitter susunan saraf pusat di reseptor GABA sentral.

    Midazolam sebagian besar (95%) terikat protein plasma, hanya sekitar 5% berada dalam bentuk fraksi bebas.

  • MIDAZOLAMDOSISsebagai obat premedikasisedasi sadar iv 0.5-5mginduksi iv 50-350g/kg

    SEDIAAN suntikan 1mg/ml dan 5mg/ml

  • MIDAZOLAMMidazolam menyebabkan depresi ringan vaskuler sistemik dan curah jantung.Takikardia,episode vasevagal,hipotensi Bronkospasme,laringospasme,apne,hipoventilasiEuforia,delirium bangkitanSalivasi,muntah,rasa asamRuam,pruritus,hangat atau dingin ditempat suntikan

  • FENTANILFentanil merupakan agonis opioid poten, turunan fenilpiperidin. Sebagai analgesic, fentanil 75-125 kali lebih poten dibanding morfin atau 750-120 kali lebih kuat dibanding petidin.

  • FENTANILDOSISDosis 1-2 g/kgBB iv biasanya digunakan untuk efek analgesia pada teknik balance anestesi. Fentanil dosis 2-10 g/kgBB iv digunakan untuk mencegah atau mengurangi gejolak kardiovaskuler akibat laringoskopi dan intubasi endotrakhea serta perubahan tiba-tiba dari stimulus bedah. Sedangkan pada dosis besar 50-150 g/kgBB iv digunakan sebagai obat tunggal untuk menimbulkan surgical anesthesia

  • FENTANILSEDIAAN 50g/ml

  • FENTANILFentanil menyebabkan ketergantungan fisik, euphoria, analgesia yang kuat, perlambatan EKG, miosis, mual, dan muntah yang tergantung pada dosis. Efek terhadap kardiovaskuler minimal meskipun laju jantung dapat menurun yang merupakan reflek vagal. Fentanil mendepresi ventilasi dan menyebabkan kaku otot rangka terutama pada pemberian intravena yang cepat. Fentanil meningkatkan tekanan intrabilier dengan singkat dan mempunyai aksi kolinergik kuat yang dapat diblok oleh atropine. Fentanil tidak menyebabkan pelepasan histamine.4

  • FENTANILMEKANISME KERJAPada pemberian dosis tunggal intravena, mula kerja 30 detik mencapai puncak dalam waktu 5 menit, kemudian menurun setelah 20 menit. Ini mencerminkan kelarutan lemak yang tinggi sehingga mudah melewati sawar darah otak. Durasinya yang singkat mencerminkan redistribusi ke jaringan lemak dan otot rangka serta paru. Fentanil dimetabolisme di hepar dengan cara dealkilasi, hidroksilasi, dan hidrolisa amida menjadi metabolit tidak aktif meliputi norfentanil dan desproprionilnorfentanil. Fentanil diekskresi melalui empedu dan urine, berada dalam feses dan urine dalam bentuk metabolit lebih dari 72 jam setelah pemberian kurang dari 8% dalam bentuk asli. Waktu paruh eliminasi 185-219 menit.4

  • FENTANILEFEK SAMPINGFentanil mempunyai efek samping berupa depresi pernapasan dan kekakuan otot. Kekakuan otot dada atau perut (wooden chest syndrome) bisa menyebabkan penurunan pulmonary compliance dan functional residual capacity yang akan menyebabkan hipoventilasi sehingga terjadi hiperkarbi, hipoksia, dan peningkatan tekanan intracranial

  • PETIDINEMeperidine HCl (nama lainnya: Petidin HCl) merupakan salah satu obat analgesik golongan narkotik (analgesik sentral).

    Petidin ditemukan pada tahun 1939 oleh dua orang ilmuwan Jerman (Eisleb and Schaumann). Pada awal kemunculannya, petidin telah digunakan untuk mengatasi otot yang kaku (spasme).

  • PETIDINETidak sama seperti morfin yang memang sudah diciptakan oleh alam, petidin diciptakan melalui sintentis. Petidin termasuk dalam golongan obat yang hampir sama struktur kimianya dengan metadon dan fentanil yang merupakan dua jenis penghilang nyeri yang sudah cukup dikenalSediaan yang tersedia adalah tablet 50 dan 100 mg ; suntikan 10 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml, 100 mg/ml. ; larutan oral 50 mg/ml. Akan tetapi sebagian besar pasien tertolong dengan dosis parenteral 100 mg.

  • PETIDINEPetidin merupakan obat golongan opioid yang memiliki mekanisme kerja yang hampir sama dengan morfin yaitu pada sistem saraf dengan menghambat kerja asetilkolin (senyawa yang berperan dalam munculnya rasa nyeri) serta dapat mengaktifkan reseptor, tertama pada reseptor mu, dan sebagian kecil pada reseptor kappa. Penghambatan asetilkolin dilakukan pada saraf pusat dan saraf tepi sehingga rasa nyeri yang terjadi tidak dirasakan oleh pasien.

  • PETIDINEOnset petidin termasuk cepat dimana efek dapat dirasakan setelah 15 menit obat dimasukkan dan memiliki durasi 2-4 jam. Petidin diindikasikan untuk penderita nyeri berat dan hebat serta nyeri yang berlangsung lama (misalnya: nyeri setelah operasi, nyeri karena infeksi saluran kencing bagian atas, nyeri karena kanker). Petidin lebih efektif dalam nyeri neuropatik.

  • PERBEDAAN PETIDINE DAN MORFINE1. Petidin memiliki kelarutan dalam lemak lebih besar dibandingkan dengan morfin yang larut dalam air. 2. Metabolisme petidin oleh hepar lebih cepat dan menghasilkan normeperidin, asam meperidinat dan asam normeperidinat. Normeperidin merupakan metabolit yang masih aktif memiliki sifat konvulsi dua kali lipat petidin, tetapi efek analgesinya sudah berkurang 50%. 3. Petidin bersifat atropin menyebabkan kekeringan mulut, kekaburan pandangan dan takikardia.

  • PERBEDAAN PETIDINE DAN MORFINE4. Seperti morfin ia menyebabkan konstipasi, tetapi efek terhadap sfingter oddi lebih ringan. 5. Petidin cukup efektif untuk menghilangkan gemetaran pasca bedah yang tidak ada hubungannya dengan hipiotermi dengan dosis 20-25 mg i.v pada dewasa, sedangkan morfin tidak memiliki aksi tersebut. 6. Durasi kerja petidin lebih pendek dibandingkan morfin

  • PETIDINEEFEK SAMPINGmenimbulkan efek penghilang nyeri depresi pada sistem pernafasanpusing, merasa lemah, sakit kepala, perubahan suasana hati, agitasi, bingung, konstipasi, mulut mengering, berkeringat, gangguan penglihatan, gangguan jantung, mengantuk, mual, muntah, dan gangguan aliran darah. Penggunaan petidin juga dapat menimbulkan alergi dengan manifestasi seperti gatal, bengkak dan merah pada daerah suntikan, pembengkakan pada bibir, wajah, hingga terjadinya kesulitan pernafasan. Apabila overdosis akan terjadi lemah otot dan gangguan aliran darah akut.

  • **********************