27
OBAT ANTIOBESITAS Dr.Lilian, B Bag. Farmakologi FK YARSI

Obat Antiobesitas-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anti obes

Citation preview

Page 1: Obat Antiobesitas-1

OBAT ANTIOBESITA

SDr.Lilian, B

Bag. Farmakologi FK YARSI

Page 2: Obat Antiobesitas-1

Obesitas• Obesitas (kegemukan)adalah kelebihan lemak

tubuh • Pendapat sekarang: gemuk kurang baik• Terutama dari segi kesehatan dan penampilan

• Alat ukur: BMI (Body Mass Index)• Lingkar pinggang

BMI = Berat badan (kg)/Tinggi badan (m2)• Erat kaitannya dengan kandungan lemak tubuh• Peningkatan penyakit peserta

Page 3: Obat Antiobesitas-1

Klasifikasi dan Risiko penyakit peserta

Normal : 18,5-24,9 BMI Risk rata-rataOverweight: 25,0-29,9 BMI Risk meningkatObese I : 30,0-34,9 BMI Risk sedangObese II : 35,0-39,9 BMI Risk parahObese III : 40 BMI Risk sangat

parah

Page 4: Obat Antiobesitas-1

Kriteria obesitas berdasarkan lingkar pinggang• Pria : >120 cm, wanita >88 cm• Asia:

Pria >90 cmWanita >80 cm

Page 5: Obat Antiobesitas-1

Penyakit penyerta• Kardiovaskular• Gangguan pernapasan• Gangguan hormonal• Diabetes• Penyakit kantung empedu• Osteoartritis

Page 6: Obat Antiobesitas-1

Etiologi• Asupan energi• Faktor genetik• Keluaran energi

Page 7: Obat Antiobesitas-1

PenatalaksanaanPendekatan Terpadu

• Diet• Aktivitas fisik• Perubahan perilaku• Pengobatan

Page 8: Obat Antiobesitas-1

Sasaran Penatalaksanaan

1. Penurunan BB 5-10% dalam 6-8 bulan2. Mencegah peningkatan kembali BB

3. Mempertahankan BB jangka panjang4. Memperbaiki penyakit penyerta

5. Memperbaiki kualitas hidup

Page 9: Obat Antiobesitas-1

• Rekomendasi NIH (National Institute of Health) → penurunan berat badan diperlukan bila:

-BMI ≥ 30 kg/m2-Atau lingkar pinggang pria > 102 cm, wanita

> 88 cm dgn 2 atau lebih faktor risiko

Page 10: Obat Antiobesitas-1

• Terapi utama (primer) → perubahan gaya hidup (life-style) berupa:

1. Pengurangan asupan kalori2. Meningkatkan aktivitas fisik3. Terapi behavior (modifikasi perilaku)

Page 11: Obat Antiobesitas-1

• Bila terapi primer saja tidak cukup → terapi tambahan

1. Terapi obat2. Akupuntur3. Operasi

Page 12: Obat Antiobesitas-1

Obat Antiobesitas• Ada 2 jenis:

1. Bekerja sentral (penekan nafsu makan)2. Bekerja perifer (penghambat absorbsi

makanan• Sebagai terapi tambahan, sementara• Umumnya dapat menimbulkan toleransi,

ketergantungan, drug abuse

Page 13: Obat Antiobesitas-1

• Di Indonesi beredar al:Sibutramine: Reductil, RedufastOrlistat: XenicalDietilpropion: ApisateFenfluramin: PonderalMazindol:TeronacFentermin: Mirapront

Page 14: Obat Antiobesitas-1

Beberapa obat antiobesitas ditarik dari pasar karena masalah keamanan Fenfluramine, dexfenfluramine, th. 1997,

dikaitkan dgn potensi menimbulkan gangguan katup jantung

Phenylpropanolamine, th. 2000, dikaitkan dgn terjadinya stroke hemoragik

Page 15: Obat Antiobesitas-1

Sibutramine• Penekan nafsu makan, mulai dipasarkan th 1997Mekanisme Kerja• Menghambat reuptake norepinefrin, serotonin,

dan dopamin di SSP

Page 16: Obat Antiobesitas-1

Farmakokinetik• Absorbsi: cepat melalui oral, tmax: 1-2 jam• Mengalami metabolisme lintas pertama di hati• Eksresi terutama mel urin• Makanan mengurangi Cmax

Page 17: Obat Antiobesitas-1

Indikasi• Obesitas• Obesitas jangka panjang

Page 18: Obat Antiobesitas-1

Dosis Sibutramin• Dosis awal 10 mg 1 kali/hr, bila tdk cukup dosis

ditingkatkan setlah 4 minggu menjadi 15 mg/hr• TD dan frekwensi jantung perlu dipertimbangkan

saat titrasi dosis• Dosis diatas 15 mg tdk dianjurkan• Obat diberikan pagi hari

Page 19: Obat Antiobesitas-1

Efek Samping• Paling sering: mulut kering, anoreksia, sakit

kepala, konstipasi, dan insomnia• Paling mengganggu: peningkatan tekanan darah,

gangguan irama jantung→ perlu monitorKebanyakan dgn dosis besar (> 15 mg/hr)

• Drug abuse dan dependence

Page 20: Obat Antiobesitas-1

Kontraindikasi• Hipertensi• Riwayat : MI, angina, gagal jantung, aritmia

jantung, stroke, penyakit arteri perifer

Page 21: Obat Antiobesitas-1

Interaksi obat• Obat simpatomimetik (mis, nasal dekongestan)• Obat serotoninergik, mis. Gol. Selective serotonin

reuptake inhibitors (SSRI), mis. Fluoksetin dan sertralin (mungkin fatal)

Page 22: Obat Antiobesitas-1

Orlistat• Obat obesitas non sentral• Inhibitor lipase

→ menghambat absorbsi lemak makanan• Dosis: 60 mg tiap makan makanan berlemak,

max 180 mg/hr• Efek samping: diare, kembung, nyeri abdomen,

dispepsia

Page 23: Obat Antiobesitas-1

Diethylpropion• Utk penggunaan jangka pendek• Bekerja secara sentral dgn menurunkan nafsu

makan, meningkatkan rasa kenyang• Dosis 2 x 50 mg > efektif dari 1 x75 mg/hr • Side effect: dry mouth and insomnia, palpitasi,

hipertensi, nyeri dada, pusing, ngantuk dll.

Page 24: Obat Antiobesitas-1

Rimonaban• Suatu antagonis reseptor neurokinin dan

kanabinoid• Mek Kerja: hambat reseptor kanabinoid dgn

akibat efek metabolik sentral maupun di perifer.• Meningkatkan HDL dan menurunkan LDL• Kinetika:-Absorbsi oral baik-Bioavailabilitas baik

Page 25: Obat Antiobesitas-1

• Masa kerja panjang (8 jam)• SE: nausea, dizziness, infeksi saluran nafas atas

dan diare• Advantages:-HDL meningkat dan LDL menurun-Memperbaiki HbA, shg membantu pada DM

Page 26: Obat Antiobesitas-1

Misuse• Pencahar• Diuretik• Metilselulosa

Page 27: Obat Antiobesitas-1