Nutrisi usia lanjut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nutrisi lansia

Citation preview

  • JUMLAH LANSIA ( LANJUT USIA ) DI INDONESIAJumlah lansia (> 65 thn) terus meningkat 1980 : 3 juta 1993 : 8 juta 2003 : 16 juta 2006 : > 20 jutaHarus diwaspadai karena lansia mudah sakit, bila sakit lama dan susah sembuh beban keluarga, bangsa dan negara bertambah

  • Kondisi kesehatan lansiaPenelitian di Yugoslavia (1976) 7 % lansia sehat, tanpa penyakit 19,6 % dengan 1 penyakit 31,8 % dengan 2 penyakit 41, 6 % dengan > 3 penyakit

    Kira-kira 50 % dari yg dirawat dan pengguna fasilitas kesehatan adalah LANSIA

  • Masalah gizi dan penyakit utama lansia- GIZI KURANG : energi protein (KEP), kurang :Zn, Ca, dan kurang Fe, B12 dan asam folat- GIZI LEBIH : overweight dan obesitas. Gizi lebih sering disertai dg kurang Fe, Zn dan Ca- PENYAKIT UTAMA YG DIPENGARUHI GIZI : DM, hipertensi, dislipidemia, jantung koroner dan osteoporosis

  • Masalah gizi dan kesehatan pd lansia disebabkan oleh :perubahan fungsi berbagai organPerubahan komposisi tubuhDan perubahan metabolismePerubahan-perubahan tsb disebabkan oleh proses degeneratif pada semua organ lansia

  • Proses degenerasiadalah proses dimana sel mengalami kerusakan lalu sel mengalami kematian.Pada lansia kematian sel oleh proses degenerasi tadi tidak diimbangi oleh pembentukan sel baru dan dampaknya adalah fungsi organ terganggu. Proses degenerasi sebenarnya sudah terjadi sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan.

  • Proses degenerasi di usia mudaDi usia muda kematian sel karena prosesdegeneratif masih dimbangi oleh proses pembentukan sel baru, bahkan proses pembentukan sel baru > sel yg mati karena proses degeneratif organ masih tumbuh dan berkembang.

  • Proses degenerasi selanjutnyaDi usia dewasa, jumlah sel yg mati karena proses degeneratif masih seimbang dg jumlah pembentukan sel baru fungsi organ tak terganggu. Di usia lanjut , jumlah sel yang mati karena proses degenerasi > dibanding dg pembentukan sel baru fungsi organ terganggu.

  • Dampak proses degeneratif

    proses degenerasi pd lansia menimbulkan perubahan pd organ:Perubuhan pada kulit nampak seperti pada gambar.

  • Perubahan pada sistim jantung, pembuluh darah dan paru fungsi paru : dalam pengambilan O2 menurun 50 %Daya pompa jantung menurun, ditambah dg pembuluh darah mengeras dan menyempit, menyebabkan : - tranportasi zat gizi dan O2 ke organ berkurang dan - tekanan darah naik .

  • Perubahan pada saluran cerna :Perbahan pada saluran cerna , meliputi perubahan pd : rongga mulut, lambung, duodenum, ileum, yeyunum dan kolon menyebabkan :

  • 1. Perubahan pada ronga mulut jumlah gigi, sekresi ludah dan ujung saraf pengecap (taste buds) berkurang - makanan terasa tak enak karena terasa kurang asin atau kurang manis . - Makanan masih kasar susah dikunyah dan susah ditelan Kondisi ini menyebakan lansia malas makan. Mengatasinya : makanan harus lunak

  • 2. Perubahan pada lambung - sekresi asam lambung berkurang absorpsi Fe, folat dan B12 terhambat anemia defisiensi gizi. - evakuasi makanan dari lambung ke duodenum terlambat rasa enek setelah makan malas makan. Mengatasinya : porsi kecil dan rendah lemak

  • Perubahan pada duodenumMenyebabkan daya cerna menurun karena : - sekresi empedu dan enzim menurun - pH tinggi (kurang HCl lambuung)Dampaknya : banyak makanan masuk ke dalam yeyunum dalam keadaan belum tercerna. Mengatasinya : beri makanan yang mudah / sudah tercerna (seperti makanan bayi)

  • Perubahan pada yeyunum dan ileum menurunkan daya serapmenurunkan daya serap usu karena :Jumlah villi usus berkurangAliran darah ke usus berkurangZat gizi kurang tercernaBolus makanan kurang encer (kurang minum)Absorpsi Fe, B12 dan folat menurun karena ph tinggi akibat produksi HCl menurun anemia difisiensi

  • perubahan pd kolon Makanan masuk kedalam kolon banyak yg belum tercerna. Pd umumnya makanan lansia kurang serat dan kurang air (jarang minum) . Sedangkan didalam kolon terjadi pembentukan feses dan penyerapan air. feses menjadi keras tapi bentuknya kecil kecil dan keras. lansia jarang BAB.

  • Dampak perubahan saluran cerna, jantung, pembuluh-darah dan parumenyebabkan asupan gizi berkurang karena: 1. makan sedikit karena malas makan 2. Daya cerna dan daya serap usus menurun 3. Penghantaran zat gizi dari usus dan O2 dari paru ke organ menurunKesemuanya itu menyebakan lansia menderita KEP dan defisiensi gizi lainnya.

  • Dampak dari berkurangnya asupan zat gizi Berkurangnya asupan zat gizi menyebabkan : 1. lansia menderita KEP 2 . Komposisi tubuh berubah 3. proses degeneratip lebih parah KEP menyebabkan daya tahan tubuh menurun lansia mudah sakit dan sukar sembuh kualitas hidup tambah menurun

  • Perubahan komposisi tubuh1. masa otot berkurang karena serabut otot berkurang dan mengecil akibat asupan gizi dan aktifitas fisik menurun.2. lemak subkutan berkurang, tapi lemak intra abdominal dan antar otot bertambah.3. albumin plasma berkurang, tetapi lemak plasma bertambah dislipidemi

  • 4. Perubahan komposisi tulang Kalsium tulang berkurang (osteoporosis) karena : 1. asupan Ca dari makanan kurang2. absorpsi Ca menurun dan deposit Ca plasma pd tulang menurun akibat produksi kalsitriol ( vit. D3) oleh ginjal menurunOsteoporosis menyebabkan : - tubuh bungkuk dan - tulang bengkok dan mudah patah. - sendi sakit ketika tulang bergerak

  • 5. Perubahan komposisi air Kandungan air lansia menurun hingga < 60 % BB. Hal ini disebebkan oleh : - masa otot berkurang, - lansia jarang minum karena pusat kurang berfungsi - lansia sering sering buang air kecil

  • Dampak menurunnya kadar air tubuh lansiaLansia cepat mengalami dehidrasi ketika: - suhu udara panas dan kering (ketika berhaji ) - diberi analgetika dan diuretikaLansia tidak tahan perubahan suhu : - udara panas suhu tubuh naik - udara dingin suhu tubuh dingi

  • Perubahan lain pd lansiaSistem saraf : refleks menurun dan daya hindar berkurang lansia malas bergerak otot bertambah kecilPengindraan menurun lebih malas lagi beraktivitas

  • Perubahan metabolisme lansia.- Basal Metabolisme rendah karena : masa otot dan produksi hormon tiroksin berkurang.- Penggunaan energi untuk aktifitas fisik menurun karena lansia malas bergerak akibat : - kekuatan otot berkurang - daya lihat menurun dan - sendi terasa sakit ketika bergerak

  • Kebutuhan energi lansia :Menurunnya basal metabolisme dan aktivitas fisik menyebabkan total kebutuhan energi lansia rendah pria : 25-30 Kkal / kg BB/ hari dan wanita : 23-28 Kkal/kg BB/hariBila asupan enrgi masih baik, rendahnya kebutuhan energi ini memungkinkan terjadinya kelebihan berat (overweight )dan obesitas pada lansia.

  • Menghambat proses degeneratip dan dampak negatipnya. Menghambat dampak proses degeneratip pd lansia adalah dengan membentuk gaya hidup (life style) yang baik sejak usia dini.Bagi yg gaya hidupnya belum baik, maka ketika sdh lansiapun gaya hidup msh bisa diperbaiki Komponen gaya hidup adalah : - pola makan dan - pola aktivitas fisik .

  • Pola aktivitas fisik yg baik bagi lansiaMelakukan kegiatan fisik yg teratur antara lain dg berolahraga. Olahraga yg baik bagi lansia adalah : jalan kaki rutin jam setiap hari, diawali dg pemanasan, dan peregangan (stretching ) 5 menit, lalu berolahraga 20 menit. Setelah selesai lakukan pendinginan (cooling down) dan peregangan.

  • Prinsip pemberian makanan bagi lansia - porsi kecil, frekuensi pemberian sering - dibuat dari bahan makanan 4-sehat yang mudah dikunyah dan dicerna - disajikan dalam keadaan hangat segar Makanan didistribusikan sebagai : makan utama 3 kali, cemilan 2- 3 kali buah 2 kali dan susu 1-2 kali

  • Komposisi energi makanan lansia - 55-60 % karbohidrat ; 45- 50 % K.Hidrat kompleks 5- 10 % K.Hidrat sederhana - 15-20 % protein : perbandingan p.hewani : p. nabati = 1 : 1 - 20-20 % lemak kurangi lemak jenuh.

  • Bahan makanan sumber K.hidrat bagi lansiaK.hidrat kompleks berupa beras, terigu, kentang. Boleh dalam bentuk tepung seperti roti, mie, bihun. Beras bisa diberikan dalam bentuk bubur, tim atau nasi biasa. Kentang bisa diberikan dlm bentuk pureeK.hidrat sederhana : gula dan madu.

  • Sumber protein dan sumber lemak :Protein hewani : daging yg tidak alot yg mengandung sedikit fat seperti : ikan, ayam tanpa kulit, putih telur dan susuProtein nabati : tahu, tempe atau kacang merah, kacang hijau dllIngat : Sumber potein = sumber lemak juga. Sumber lemak yg lainya minyak goreng. Gunakan minyak goreng secukupnya

  • Sumber lemak yang dihindariGajih (berwarna kuning yg ada diantara serat daging dan dibawah kulit, makanan berbentuk tipis yg digoreng, (dendeng, krupuk, emping , kering tempe), kacang mete dan lain-lain.Sumber kolesterol : otak, kuning telur, jeroaan , ati, ginjal, lidah, sop buntut, sop kaki dl.

  • Sumber vitamin dan mineralSayuran dan buahan (juga sumber phyto-chemical)Utamakan makanan sumber Ca, dan besi seperti : daging , ikan , ayam , susu dan kacang-kacangan . Sumber kalsium terbaik adalah tulang (yg dipresto) . Berikan suplemen vitamin dan mineral, terutama yg mengandung vit A, B6, B12, folat, D3, Fe dan Ca

  • Manfaat susu bagi lansia : - sumber Ca, - tambahan asupan protein - memudahkan b.a.b ( susu murni) - tambahan asupan air .Perhatikan asupan air (8-10 gelas / hari), terutama diruang ber-ac dan di udara kering (ketika haji) karena lansia jarang merasa haus.

  • Perhatikan Bagi lansia dg hipertensi : Hindari makanan dg ekstra garam seperti : ikan asin, telur asin, bumbu masak dan makanan yg dikalengkan.Bagi lansia dg asam urat tinggi , hati-hati dg pemberian sumber asam urat seperti pucuk sayuran , kecambah , jeroan, otak, kulit dll.

  • Asupan seratAnjuran asupan serat sehari adalah 25-30 g, dan 6 g diantaranya serat yg larut air.Sayuran adalah sumber serat yg tidak larut air. Pilih sayuran yg muda agar mudah dikunyah, tetapi jangan terlalu muda (pucuk) karena sumber asam urat sumber serat .Buahan adalah sumber serat yg larut air. Agar bisa mengonsumsi banyak serat larut air , buah diblender.

  • Kesimpulan Proses degeneratif di usia lanjut, menimbulkan perubahan fisiologi, metabolisme dan komposisi tubuh. Perubahan ini menimbulkan masalah gizi terutama KEP, osteoporosis, anemia dan gangguan metabolik lainya.

  • Masalah gizi pd lansia menimbulkanmasalah kesehatan yg menambah beban keluarga, bangsa dan negaraPemberian makanan bagi lansia bertujuan untuk mengantisipasi perubahan tersebut sehingga dapat menncegah / menghambat dampak negatif proses degeneratif terhadap kondisi gizi dan kesehatan lansia.

  • Pola makan dan pola aktivitas yg baik Pola makan makan yg baik adalah: Ada keteraturan dalam waktu mengisi perutKomposisi zat gizi makanan lengkap dan jumlahnya cukup sesuai dg kebutuhan (4-sehat dan 5-sempurna)Pola aktivitas yg baik :Mengurangi aktivitas sambil duduk dan menambah aktivitas dg memakai kakiMelalkukan olah raga rutin tiap hari

  • TERIMA KASIH