4
Nurul Maulida (012116477) / SGD 16 LAPORAN PRAKTIKUM HERBAL LBM 3 ANALISA HASIL PENGAMATAN Judul : Pengaruh Ekstrak Etil Asetat Lengkuas Merah (Alina Purpurata) Terhadap aktivitas Proliferasi Sel HeLa ( Time Dependent Series) kontrol 3,75 7,5 15 0 5 10 15 20 25 10.67 9.33 8.33 5.67 15 7 6 4.33 23.33 15.67 12.67 8.67 f(x) = − 1.6 x + 12.5 R² = 0.95269284587216 f(x) = − 3.301 x + 16.335 R² = 0.807853675045882 f(x) = − 4.698 x + 26.83 R² = 0.957065114169428 24 Linear (24) 48 Linear (48) 72 Linear (72) Berdasarkan analisis data melalui Microsoft excel didapatkan hasil berupa grafik di atas. Garis biru menunjukkan aktivitas proliferasi sel HeLa setelah pemberian kontrol maupun perlakuan dosis bertingkat (3,75 μg/ml, 7,5 μg/ml, dan 15 μg/ml) setelah diinkubasi selama 24 jam. Pada kelompok yang telah di inkubasi selama 24 jam di daptkan bahwa kurva turun perlahan dari kontrol (10,67) ke dosis perlakuan dengan konsentrasi ekstrak lengkuas merah sebanyak 3,75μg/ml (9,33). Hal ini jika dibandingkan dengan garis merah (setelah inkubasi 48 jam) dan hijau (setelah inkubasi 72 jam) sanga berbeda, dimana pada kedua garis tersebut terdapat penurunan yang sangat banyak. Selanjutnya garis biru pada kelompok dosis perlakuan pada konsentrasi sebanyak 15μg/ml terjadi penurunan lebih banyak dibandingkan

Nurul Maulida Skill LBM3 Analisis Data

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Nurul Maulida Skill LBM3 Analisis Data

Citation preview

Nurul Maulida (012116477) / SGD 16

Nurul Maulida (012116477) / SGD 16

LAPORAN PRAKTIKUM HERBAL LBM 3ANALISA HASIL PENGAMATAN

Judul : Pengaruh Ekstrak Etil Asetat Lengkuas Merah (Alina Purpurata) Terhadap aktivitas Proliferasi Sel HeLa ( Time Dependent Series)

Berdasarkan analisis data melalui Microsoft excel didapatkan hasil berupa grafik di atas. Garis biru menunjukkan aktivitas proliferasi sel HeLa setelah pemberian kontrol maupun perlakuan dosis bertingkat (3,75 g/ml, 7,5 g/ml, dan 15 g/ml) setelah diinkubasi selama 24 jam. Pada kelompok yang telah di inkubasi selama 24 jam di daptkan bahwa kurva turun perlahan dari kontrol (10,67) ke dosis perlakuan dengan konsentrasi ekstrak lengkuas merah sebanyak 3,75g/ml (9,33). Hal ini jika dibandingkan dengan garis merah (setelah inkubasi 48 jam) dan hijau (setelah inkubasi 72 jam) sanga berbeda, dimana pada kedua garis tersebut terdapat penurunan yang sangat banyak. Selanjutnya garis biru pada kelompok dosis perlakuan pada konsentrasi sebanyak 15g/ml terjadi penurunan lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Garis biru dan merah pada pemberian konsentrasi 3,75 g/ml dan 7,5 g/ml terjadi penurunan yang serupa, sedangkan pada konsentrasi 15 g/ml terjadi penurunan yang lebih banyak pada garis biru (waktu inkubasi selama 24 jam). Garis hijau yang menunjukkan waktu inkubasi selama 72 jam menunjukkan penurunan paling banyak dari kontrol hingga perlakuan dengan konsentrasi ekstrak lengkuas merah sebanyak 15 g/ml jika dibandingkan kedua garis lainnnya.Penurunan grafik yang paling banyak didapatkan pada kontrol ke pemberian ekstrak etil asetat lengkuas merah dengan dosis 3,75g/ml setelah diinkubasi selama 72 jam (garis hijau) dimana terjadi penurunan dari 23,3 ke 15,7. Pada pemberian dosis selanjutnya yaitu 7,5 g/ml dan 15 g/ml pada garis hijau masih menunjukkan penurunan yang lebih baik jika dibandingkan kedua garis lain (12,67 ke 8,67). Sedangkan penurunan grafik paling rendah pada garis merah dan biru pada pemberian dosis 3,75 g/ml ke 7,5 g/ml yaitu sama-sama hanya sebanyak satu.Pola garis linier pada waktu inkubasi selama 24 jam didapatkan persamaan y=-1,6x + 12,5, sedangkan pada waktu inkubasi 48 jam di dapatkan persamaan y=-3,301 + 16,335, dan pada waktu inkubasi selama 72 jam didapatkan hasil persamaan garis y= -4,698x + 26,83. Pada kelompok waktu inkubasi 24 jam di dapatkan hasil regresi probit 0,9527, pada kelompok waktu inkubasi 48 jam di dapatkan hasil 0,8097 dan pada waktu inkubasi 72 jam di dapatkan hasil regresi probit 0,9571.Pada penelitian ini menunjukan bahwa dengan peningkatan jumlah dosis ekstrak yang di berikan kepada seluruh kelompok waktu inkubasi maka didapatkan penurunan tingkat proliferasi sel yang signifikan, dan pada waktu inkubasi 72 jam didapatkan hasil berupa penurunan grafik yang lebih bermakna di bandingkan dengan waku inkubasi 24 jam dan 48 jam. Sehingga dapat dismpulkan bahwa terdapat pengaruh ekstrak etil asetat lengkuas merah (Alpinia purpurata) terhadap aktivitas proliferasi sel hella (time dependent series).

Pada grafik di atas menunjukan semakin tinggi pemberian dosis menunjukan semakin menurunnya poliferasi sel dan semakin bagus viabilitasnya.Pada pemberian dosis 3,9 didapatkan proliferasi sel sebanyak 1,166,kemudian dinaikan dosisnya menjadi 7,8 yang didapatkan hasil kenaikan poliferasi sel menjadi 1,34 yang berarti terjadi kenaikan yang tidak sesuai kurva liner yang harusnya menurun.Pada pemberian dosis 15,6 , 31,25 , 62,5 tidak ada penurunan yang berarti dari proliferasi sel yang hrusnya semakin naikkan dosisnya semakin menurun poliferasi selnya sesuai kurva linier.Tetapi, terjadi penurunan proliferasi sel dari pemberian dosis kedua(7,8).pada pemberian perlakuan dosis 125 terdapat penurunan proliferasi sel 0,58 yang sesuai dari kurva linier.Untuk pemberian perlakuan dosis 250 dan 500 tidak ada perbedaan dari penurunan proliferasi sel, tetapi terjadi penurunan yang curam sesuai kurva linier dibandingkan pemberian dosis 125.Dengan pola grafik di dapatkan hasil dengan pola persamaan y=ax+b di dapatkan y = -0,1822x + 1,6743 dengan regresi probitR = 0,7684Hasil kurva itu menunjukan bahwa dengan peningkatan jumlah dosis yang di berikan kepada uji coba dapat di disimpulkan bahwa dengan meningkatnya jumlah dosis maka dapat di pastikan terdapat penurunan yang signifikan pada tingkat proliferasi sel dan viabitilasnya semakin bagus pada dosis 250 dan 500.Sehingga ekstak biji mindi berpengaruh terhadap poliferasi sel yang dilihat dari viabilitasnya.