Upload
maratus-sholihah
View
340
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENERIMA NOBEL FISIKARANGKUMAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika
yang dibina oleh Drs. Bambang Tahan Sungkowo
Oleh kelompok 5B :
1. Rizki Anas Hapsari 108321417055
2. Dias Septya Putri Wulandari 108321417056
3. Kurrotul Ainiyah 108321417057
4. Widya Fitriana 108321417061
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
Desember 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak abad awal perkembangan fisika klasik sampai pada tahun 2010 ini banyak
sekali penemuan-penemuan yang telah ditemukan oleh beberapa peneliti kita. Penemuan-
penemuan tersebut memberikan hal-hal yang baru atau informasi yang baru bagi kita.
Setiap tahun ada penerimaan hadiah nobel bagi penemuan-penemuan. Beberapa
penemuan-penemuan temuan tersebut,sebagian besar mendapat penghargaan nobel dari
dunia. Tetapi siapa yang mendapatkan nobel-nobel tersebut belum diketahui sehingga pada
makalah ini akan dibahas penemu-penemu yang mendapat hadiah nobel sampai dengan tahun
2010. Bidang apa saja yang pernah mendapatkan hadiah nobel kita juga belum tau, Maka dari
itu kita kelompok 5B membahas penerima hadiah nobel dari abad awal perkembangan fisika
sampai tahun 2010.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah seputar tokoh-
tokoh filsuf Fisika yang mendapat hadiah nobel dengan rincian masalah sebagai berikut:
1. Siapa saja penerima hadiah nobel fisika dalam hal fisika teoritis?
2. Siapa saja penerima hadiah nobel fisika dalam hal fisika eksperimen?
3. Siapa saja penerima hadiah nobel fisika dalam hal semi dan superkonduktor?
4. Siapa saja penerima hadiah nobel fisika dalam hal Lase-Maser?
5. Siapa saja penerima hadiah nobel fisika dalam hal Fisika atom dan fisika inti?
6. Siapa saja penerima hadiah nobel fisika setelah tahun 1960?
7. Siapa saja penerima hadiah nobel fisika lainnya ?
8. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisika dari 1981 sampai tahun 2010?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisika dalam hal fisika teoritis
2. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisika dalam hal fisika eksperimen
3. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisika dalam hal semi dan superkonduktor
4. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisika dalam hal Lase-Maser
5. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisika dalam hal Fisika atom dan fisika inti
6. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisika setelah tahun 1960
7. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisika lainnya
8. Untuk mengetahui penerima hadiah nobel fisikadari 1981 sampai tahun 2010
BAB II
PEMBAHASAN
A. FISIKA TEORITIS
Ahli fisika pemenang hadiah nobel yang dianggap sebagai ahli fisika teoritikus
perintis ada 9 orang, yakni:
1. Albert Einstein (1879 – 1947)
Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk
penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke
seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya,
keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam
budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan
jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein,
sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc².
2. Max Born (1882 – 1970)
Pada 1915, ia kembali ke Jerman namun harus masuk
Militer Jerman. Pada 1919, ia menjadi guru besar di Universitas Frankfurt-am-
Main, dan kemudian profesor di Göttingen pada 1921. Selama masa inilah Born
Albert Einstein (lahir 14 Maret 1879 – meninggal 18 April
1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika
teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam
abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga
banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum,
mekanika statistik, dan kosmologi.
Max Born dilahirkan pada 11 Desember 1882, di
Breslau, Jerman (kini Wroclaw, Polandia). Born belajar
fisika di Universitas Breslau, Heidelberg, dan Zürich.
Pada 1909, ia ditunjuk sebagai dosen di Georg-August-
Universitaet Goettingen, di mana ia bekerja sampai
1912, saat ia pindah ke Universitas Chicago.
merumukan penafsiran probabilitas fungsi kepadatan dalam persamaan mekanika
kuantum Schroedinger. Gagasannya menggantikan teori kuantum yang asli; kini,
persamaan matematika Born dimanfaatkan.
Pada 1954, Born menerima Hadiah Nobel Fisika untuk karyanya pada
fungsi kepadatan probabilitas dan studinya pada fungsi gelombang. Slain
memenangkan Penghargaan Nobel, Born dianugerahi Stokes Medal dari
Cambridge University dan Hughes Medal (1950).Ia menerbitkan sejumlah karya
termasuk, The Restless Universe, Einstein’s Theory of Relativity (1924), dan
Natural Philosophy of Cause and Chance.Born meninggal di Göttingen, Jerman
pada 5 Januari 1970.
3. Niels Bohr (1885 – 1962)
4. Louis de Broglie (1892 – 1987)
Pada 1924, tesis doktoralnya mengemukakan usulan bahwa benda yang
bergerak memiliki sifat gelombang yang melengkapi sifat partikelnya. 2 tahun
kemudian Erwin Schrodinger menggunakan konsep gelombang de Broglie untuk
mengembangkan teori umum yang dipakai olehnya bersama dengan ilmuwan lain
untuk menjelaskan berbagai gejala atomik. Keberadaan gelombang de Broglie
Niels Bohr (lahir 7 Oktober 1885 , meninggal 18
November 1962 pada umur 77 tahun) adalah seorang ahli
fisika dari Denmark dan pernah meraih hadiah Nobel
Fisika pada tahun 1922. Pada tahun 1913 Bohr telah
menerapkan konsep mekanika kuantum untuk model atom
yang telah dikembangkan oleh Ernest Rutherford, yang
menggambarkan bahwa atom tersusun dari inti atom
(nukleus) yang dikelilingi oleh orbit elektron. Putranya,
Aage Niels Bohr, juga penerima Hadiah Nobel.
Louis-Victor-Pierre-Raymond, duc de Broglie, banyak
dikenal sebagai Louis de Broglie (15 Agustus 1892–19
Maret 1987), ialah fisikawan Perancis dan pemenang
Hadiah Nobel. Berasal dari keluarga Prancis yang dikenal
memiliki diplomasi dan kemiliteran yang baik. Pada
mulanya ia adalah siswa sejarah, namun akhirnya ia
mengikuti jejak kakaknya Maurice de Broglie untuk
membina karir dalam fisika.
dibuktikan dalam eksperimen difraksi berkas elektron pada 1927 dan pada 1929 ia
menerima Hadiah Nobel Fisika.
5. Werner Heisenberg (1901 – 1976)
Pada tahun 1926 Heisenberg mengikuti Bohr ke Institut Fisika Teori di
Kopenhagen. Ini menjadi satu dari masa paling produktif dalam kehidupan
Heisenberg. Pada tahun 1927 ia memikirkan sifat kuantum dasar pada elektron. Ia
mewujudkan bahwa tindakan pengukuran sifat elektron dengan menembakkannya
dengan sinar gamma akan mengubah perilaku elektron. Ia menghubungkannya dalam
persamaan menggunakan tetapan Planck, dan menyebutnya teori ketidakpastian. Saat
banyak orang mempertahankan gagasan ini, akhirnya diterima sebagai hukum dasar
alam. Albert Einstein sendiri menyanggahnya dengan mengatakan bahwa "Tuhan
menciptakan alam ini tidak sedang bermain dadu".
6. Erwin Schordinger ( 1887 – 1961)
Selama PD I, ia menjadi perwira artileri. Setelah perang ia mengajar di
Zurich, Swiss. Di sana, ia menangkap pengertian Louis Victor de Broglie yang
menyatakan bahwa partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang dan
mengembangkan pengertian itu menjadi suatu teori yang terperinci dengan baik.
Setelah ia menemukan persamaannya yang terkenal, ia dan ilmuwan lainnya
memecahkan persamaan itu untuk berbagai masalah; di sini kuantisasi muncul
secara alamiah, misalnya dalam masalah tali yang bergetar. Setahun sebelumnya
Werner Karl Heisenberg telah mengemukakan formulasi mekanika kuantum,
Werner Karl Heisenberg (5 Desember 1901 - 1 Februari
1976) adalah seorang ahli teori sub-atom dari Jerman,
pemenang Penghargaan Nobel dalam Fisika 1932. Tahun-
tahun sekolah lanjutan Werner Heisenberg terputus oleh
Perang Dunia I, saat ia terpaksa meninggalkan sekolah
untuk membantu memungut hasil panen di negeri Bayern.
Erwin Rudolf Josef Alexander Schrödinger (1887-1961)
ialah fisikawan Austria. Dilahirkan di Wina, Austria-
Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya berasal
dari Austria. Ia memperoleh gelar doktor di kota itu di
bawah bimbingan mantan murid Ludwig Boltzmann.
namun perumusannya agak sulit dipahami ilmuwan masa itu. Schrödinger
memperlihatkan bahwa kedua formulasi itu setara secara matematis.Schrödinger
menggantikan Max Planck di Berlin pada 1927, namun pada 1933, ketika Nazi
berkuasa, ia meninggalkan Jerman. Dalam tahun itu ia menerima Hadiah Nobel
Fisika bersama dengan Dirac. Pada 1939 sampai 1956 ia bekerja di Institute for
Advanced Study di Dublin, lalu kembali ke Austria.
7. Paul Dirac (1900 – 1958)
Dilahirkan di Bristol, Inggris, dan belajar teknik elektro di
sana. Selanjutnya, ia berganti minat dan mempelajari matematika dan akhirnya
fisika. Ia memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Cambridge pada 1926.
Setelah membawa makalah pertama Werner Heisenberg mengenai
mekanika kuantum pada 1925, Dirac segera merancang teori yang lebih umum dan
pada tahun berikutnya merumuskan kaidah ekslusi Wolfgang Pauli menurut
prinsip mekanika kuantum. Ia mempelajari perilaku statistik partikel yang
memenuhi asas Pauli, seperti elektron. Hal itu juga dipelajari secara independen
oleh Enrico Fermi beberapa waktu sebelumnya. Hasilnya disebut statistik Fermi-
Dirac untuk menghormati mereka berdua.
Pada 1928 Dirac mempelajari gabungan teori relativitas khusus dengan
teori kuantum sehingga menghasilkan teori elektron yang memungkinkan
penjelasan spin dan momen magnetik elektron serta meramalkan keberadaan
elektron yang bermuatan positif (positron). Partikel ini ditemukan Carl Anderson
dari Amerika Serikat pada 1932.Dirac memperoleh Penghargaan Nobel dalam
Fisika dengan Erwin Rudolf Josef Alexander Schrodinger pada 1933. Dirac tetap
tinggal di Cambridge sampai 1971, lalu pindah ke Florida State University.
8. Pauli ( nobel tahun 1945)
Paul Adrien Maurice Dirac OM FRS (lahir di Bristol,
Britania Raya, 8 Agustus 1902 – meninggal di
Tallahassee, Amerika Serikat, 20 Oktober 1984 pada
umur 82 tahun) ialah fisikawan Britania Raya yang
dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika 1933
bersama dengan Erwin Schrödinger.
.
9. Max Planck (nobel tahun 1918)
Pada 1899, dia menemukan sebuah konstanta dasar, yang dinamakan
konstanta Planck, dan, sebagai contoh, digunakan untuk menghitung energi foton.
Juga pada tahun itu, dia menjelaskan unit Planck yang merupakan unit pengukuran
berdasarkan konstanta fisika dasar. Satu tahun kemudian, dia menemukan hukum
radiasi panas, yang dinamakan Hukum radiasi badan hitam Planck. Hukum ini
menjadi dasar teori kuantum, yang muncul sepuluh tahun kemudian dalam kerja
samanya dengan Albert Einstein dan Niels Bohr.
B. FISIKA EKSPERIMEN
Wilhelm Conrad Rontgen penemu sinar X dilahirkan
tahun 1845 di kota Lennep, Jerman. Dia peroleh gelar
doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich. Selama
sembilan belas tahun sesudah itu, Rontgen bekerja di
pelbagai universitas, dan lambat laun peroleh reputasi
seorang ilmuwan yang jempol. Tahun 1888 dia diangkat
jadi maha guru bidang fisika dan Direktur Lembaga
Fisika Universitas Wurburg. Di situlah, tahun 1895,
Rontgen membuat penemuan yang membuat namanya
kesohor. Tanggal 8 Nopember 1895 Rontgen lagi bikin percobaan dengan "sinar
Wolfgang Ernst Pauli (lahir 25 April 1900 – meninggal
15 Desember 1958 pada umur 58 tahun) adalah seorang
fisikawan Austria-Swiss yang dikenal atas kerjanya dalam
teori spin
Max Karl Ernst Ludwig Planck (lahir di Kiel, 23
April 1858 – meninggal di Goettingen, 4 Oktober
1947 pada umur 89 tahun) adalah seorang fisikawan
Jerman yang banyak dilihat sebagai penemu teori
kuantum.
Lahir di Kiel, Planck memulai karier fisikanya di
Universitas München di tahun 1874, lulus pada tahun
1879 di Berlin.
cathode." Sinar cathode terdiri dari arus electron. Arus diprodusir dengan menggunakan
voltase tinggi antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas
yang udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar cathode sendiri tidak khusus
merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen
sudah sepenuhnya menutup dia punya tabung sinar cathode dengan kertas hitam tebal,
sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung.
Siapa sangka karya Röntgen yang mengantarkan dirinya mendapatkan hadiah nobel fisika
pada 1901 ini akan menjadi sebuah alat yang sangat berguna sekali dalam kedokteran.
Sinar-X itulah sebuah fenomena yang ditemukan oleh Roentgen pada laboratoriumnya.
Sebuah fenomena yang kemudian menjadi awal pencitraan medis (medical imaging)
pertama, tangan kiri istrinya menjadi uji coba eksperimen penemuan ini. Inilah menjadi
titik awal penggunaan pencitraan medis untuk mengetahui struktur jaringan manusia
tanpa melalui pembedahan terlebih dahulu. Penemuan ini juga menjadi titik awal
perkembangan fisika medis di dunia, yang menkonsentrasikan aplikasi ilmu fisika dalam
bidang kedokteran.
Marie Curie adalah satu-satunya perempuan yang
memenangkan dua nobel. Ia sekaligus pendobrak bias
jender dalam dunia sains abad ke-20. Berkat jasanya,
wanita semakin diakui kontribusinya dalam perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya bidang kimia. Dilahirkan 7
November 1867 di Warsawa, Polandia, ia bernama kecil
Maria Sklodowska. Pada masa itu, rakyat Polandia menderita karena penjajahan
Rusia. Bahkan ayah Marie dipecat dari pekerjaannya sebagai guru gara-gara dituduh
mengobarkan nasionalisme untuk melawan penjajah Rusia. Malang pula bagi
keluarga Marie karena saat ia baru berumur 10 tahun sudah ditinggal ibunya yang
meninggal karena kesulitan berobat TBC. Semenjak Wilhelm Rontgen menemukan
fenomena luminensi sinar X dan Henri Becquerel mengaitkannya dengan fluoresensi,
keingintahuan ilmuwan tentang bidang radiasi semakin menjadi-jadi. Sayang sekali,
penelitian ini menemui jalan buntu karena belum dapat mengungkap jenis radiasi
aneh yang berbeda dengan sinar X. Becquerel sendiri waktu itu hanya tahu adanya
sinar yang sangat kuat, tidak dapat dilihat dan sama sekali belum dikenal.
Marie Curie merasa tertantang dengan kelanjutan penelitian
Becquerel. Ia mulai bereksperimen tanggal 16 Desember
1897 tentang radiasi potasium uranil sulftat. Lalu
dilanjutkan dengan penelitian radioaktivitas pada beragam uranium. Dari eksperimen
yang dikerjakannya bersama suaminya itu, ternyata ia menemukan fakta bahwa
uranium lebih radioaktif dalam bijih (pitchblende) daripada dalam keadaan murni.
Jika pitchblende beradioaktivitas sebesar 83 x 10-12 ampere, garam uranium hanyalah
0,3 x 10-12 ampere. Dari sini ia menduga ada unsur lain dalam bijih tersebut. Dengan
penyulingan kimiawi didapatlah unsur yang dinamainya polonium sesuai tanah
kelahirannya. Dalam publikasinya “On A New Radioactive Substance Contained in
Pitch Blende” ia memaparkan bahwa polonium 400 kali lebih radioaktif dibanding
uranium.
Tahun 1903 hadiah Nobel Fisika dianugerahkan separuh untuk pasangan Curie dan
separuh lagi untuk Henri Becquerel atas jasa-jasa mereka dalam penemuan
radioaktivitas. Sesuai tekadnya untuk menyerahkan seluruh hidupnya bagi pelayanan
kemanusiaan dengan menggunakan sains maka ia banyak terjun langsung dalam
pemanfaatan sinar X untuk menangani korban perang. Di samping itu, Marie Curie
mendirikan Institut Radium di Paris dan Warsawa, Polandia. Juni 1934, ia dirawat di
sanatorium karena penyakit leukimia akibat paparan tinggi radium selama
penelitiannya. Ia meninggal dunia pada 4 Juli 1934. Meskipun demikian, ia meninggal
dengan penuh kebanggan sebab bukan hanya karena dirinya berhasil mengukir
prestasi gemilang dalam ilmu pengetahuan namun lebih dari itu karena anaknya Irene
Curie pun berhasil mengikuti jejaknya dengan menemukan radioaktivitas buatan
beberapa bulan sebelum ia tiada. Ternyata Marie benar-benar seorang wanita yang
menonjol dalam ilmu tanpa harus mengabaikan kewajibannya sebagai ibu. Tidak
berlebihan bila ia dijuluki “Einsteinnya kaum perempuan”. Banyak wanita muda yang
tergugah setelah membaca kisahnya dan karyanya yang inspiratif.
Albert Abraham Michelson adalah seorang fisikawan
Amerika Serikat yang dikenal karena karyanya tentang
pengukuran kecepatan cahaya dan terutama untuk
percobaan Michelson-Morley. Pada 1907 ia menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika. Ia menjadi orang
Amerika pertama yang menerima Hadiah Nobel dalam
ilmu pengetahuan. Michelson lahir pada 19 Desember
1852 di Strzelno, Provinz Posen di Kerajaan Prusia (sekarang Polandia) ke dalam
sebuah keluarga Yahudi.pengukuran oleh Morley-
Michelson ini kemudian amat mempengaruhi Einstein di dalam mengembangkan teori
relativitas khususnya di tahun 1905
Guiglielmo Marconi (1874-1937) dari Italia serta Carl Perdinan Brau (1850-1918)
dari Jerman memenangkan hadiah nobel tahun 1909 karena karya- karya mereka di
dalam mengembangkan telekomunikasi tanpa kawat (transmisi jarak jauh) yang
menjadi dasar radio modern.
Eksperimen tetes minyak Millikan merupakan salah satu eksperimen
klasik yang memperoleh penghargaan tinggi di kalangan fisikawan
dan membawa Robert Andrews Millikan pada hadiah nobel fisika
pada tahun 1923. Dengan ketekunan dan ketelitian yang luar biasa
Millikan berhasil menentukan muatan elementer elektron pada tahun
1911.
Sementara itu dalam bidang fisika sinar X yang pertama kali
ditemukan oleh rontgen ditahun 1895, pada tahun 1912 William
Henry Bragg (1862-1942) serta anaknya William Lawrece Bregg
(1890-1971) berhasil menyelidiki struktur Kristal berdasarkan sinar
X (Bragg, 1912). Untuk penelitiannya yang luar biasa ini Bragg
menerima hadiah nobel tahun 1915, dan Lawrence Bragg menjadi
orang satu- satunya di dunia sampai saat ini yang memenangkan hadiah tersebut
dalam usia yang relative muda yaitu umur 25 tahun. Simulasi eksperimen ini
merupakan simulasi replika eksperimen Millikan untuk menentukan besar muatan
elementer (elektron). Program ini merupakan salah satu produk Program Hibah
Bersaing (2005-2006). Untuk menjalankan
program ini, tekan penyemprot minyak. Amati
tetesan-tetesan yang terjadi dan pilih salah satu
tetesan yang dapat diikuti dengan jelas. Apabila
tetesan sudah mendekati dasar skala, naikkan
kembali dengan mengatur beda potensial pada
sumber tegangan tinggi. Lakukan pengukuran waktu yang
diperlukan oleh tetesan yang Anda pilih untuk melintasi jarak tertentu dengan
menekan tombol stopwatch. Skala utama yang ditampilkan adalah skala cm yang
terbagi dalam 10 skala bantu dalam satuan mm. Millikan menjadi orang Amerika
Serikat kedua yang memenangkan hadiah nobel, orang Amerika Serikat ketiga adalah
Arthur Holly Compton (1892-1962) pada tahun 1927. Empat tahun sebelumnya 1923
Compton mempublikasika n teori mengenai tumbukan atom dengan kuanta cahaya
berdasarkan teori relatiitas khusus Einstein. Fenomena tersebut pernah diselidiki oleh
James Franck (1882-1964) dan Gustav Hertz (1887-1975) disekitar tahun 1914-1915.
Franck dan Hertz menerima hadiah nobel tahun 1925.
Di dalam bidang spektroskopi atom, ahli fisika India Chandrasekhara Raman
menerima hadiah nobel tahun 1930. Sementara itu ahli Fisika Itali yang lari ke
Amerika Serikat Enrico Fermi menerima nobel tahun 1938 karena ramalannya yang
menunjukkan eksistensi unsure- unsur radio aktif yang nomor atomnya lebih besar
dari nomor 92 (uranium). Setelah menerima hadiah nobel Fisika di Swedia, Fermi dan
keluarga tidak kembali lagi ke Italia tapi langsung terbang ke Amerika Serikat dan
sampai di New York tanggal 2 januari 1939. Di Italia Fermi tidak dapat hidup tenang
karena sebagai orang Yahudi ia selalu dikejar- kejar oleh Fasisme Mussolini. Pada
tanggal 2 desember 1942, sewaktu di Chicago University. Fermy mengomandoi reaksi
nuklir pertama di dunia yang membawa dunia pada abad bom nuklir dan bom neutron.
Atas penemuannya ini Compton yang waktu itu diangkat sebagai kepala ilmuwan-
ilmuwan Amerika Serikat langsung menelpon DR Conant, seorang staf ahli
kementerian pertahanan Amerika Serikat.
Setahun setelah Fermi mendapat hadiah nobel, yakni tahun
1939, Ernest Orlando Lawrence (1901-1958), seorang genius
dari Amerika Serikat juga menerima hadiah Nobel karena
penemuan siklotron yang menjadi dedengkot akselerator-
akselerator modern saat ini (Lawrence bekerja sama dengan DR
Livington, tapi Livington sendiri tidak memperoleh hadiah
nobel tersebu
C. SEMI-SUPERKONDUKTOR
1. Penerima Nobel Tahun 1956
a. William Bradford Shockley
William Bradford Shockley (lahir
di London, Inggris, Britania Raya, 13
Februari 1910 – meninggal di Stanford,
California, Amerika Serikat, 12 Agustus
1989 pada umur 79 tahun). Beliau adalah fisikawan Amerika Serikat kelahiran
Inggris yang menerima Hadiah Nobel Fisika bersama dengan John Bardeen dan
Walter H. Brattain.Ia dilahirkan di London dari orang tuanya yang berasal dari
Amerika Serikat yang berada di Inggris selama beberapa tahun untuk urusan
bisnis. Ia lulus dari CalTech pada 1932 dan menerima PhD dari MIT pada 1936.
Ia mulai bekerja di Laboratorium Bell. Penelitiannya dalam fisika benda padat,
khususnya tabung vakum, membuat banyak kemajuan teoretis dalam tujuan
perusahaan untuk menggunakan tombol elektronik untuk kantor telepon sebagai
pengganti tombol mekanik yang masih dipakai sampai saat itu. Selama PD II,
Shockley bekerja untuk proyek militer, khususnya memperhalus sistem radar.
Begitu perang berakhir, ia kembali meneliti benda padat, yang kini disebut
dengan semikonduktor.
Salah satu sumbangannya dalam bidang industri elektronika ialah
penerapan teori kuantum pada perkembangan semikonduktor. Pada 1947, dengan
koleganya John Bardeen dan Walter Brattain, ia membuat alat semikonduktor
pengeras pertama. Mereka menyebutnya transistor (dari transfer dan resistor).
Shockley membuat kemajuan di bidang itu pada 1950 yang membuatnya mudah
diproduksi. Gagasannya yang orisinal akhinya menimbulkan pengembangan
keping silikon. Shockley, Bardeen, dan Brattain memenangkan Penghargaan
Nobel dalam Fisika 1956 untuk pengembangan transistor, yang memungkinkan
alat-alat elektronik dibuat lebih kecil, jelas, dan lebih murah.Ia meninggalkan Bell
Labs pada 1955 dan menjabat sebagai profesor pengunjung dan penasihat ahli di
sejumlah perguruan tinggi dan perusahaan.
b. John Bardeen
John Bardeen (23 Mei 1908-30
Januari 1991) ialah ilmuwan Amerika
Serikat yang menerima Penghargaan
Nobel dalam Fisika 2 kali, yakni pada
tahun 1956 dan 1972. Ia dilahirkan di
Madison, Wisconsin, ibunya ialah
desainer interior dan ayahnya ialah
guru besar kedokteran. Sejak kecil ia
cerdas dan diizinkan loncat kelas 4 tahun di SD. Setelah sekolah tinggi, ia
belajar di Universitas Madison, mendapat gelar bachelor dalam teknik elektro.
Ia mengambil pendidikan singkat untuk magang di Western Electric Company
di Chicago. Setelah lulus, John menjadi asisten riset sarjana dan bekerja
dengan Leo Peters dalam geofisika dan gelombang radio.
Penelitiannya dengan Walter Brattain dan William Shockley berpuncak
dalam pengembangan transistor pertama. Mereka bertiga dinominasikan untuk
Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1956 untuk kerjanya dan menang. Penemuan
transistor merevolusionerkan elektronik elektronika dan menimbulkan banyak
kemajuan penting, termasuk pengembangan komputer pribadi.
Pada tahun 1957, ia turut serta dalam riset pada superkonduktivitas yang
menghasilkan penjelasan superkonduktor pertama. Pada tahun 1972, ia
dinominasikan ke Hadiah Nobel dalam Fisika lagi untuk teori
superkonduktivitasnya, menjadikannya fisikawan pertama dalam sejarah yang
memenangkan Penghargaan Nobel Fisika 2 kali. Nobel Fisika kedua diterimanya
bersama Leon Neil Cooper dan John Schrieffer.John Bardeen meninggal akibat
perhentian jantung di Boston, Massachusetts.
c. Walter Houser Brattain
Walter Houser Brattain
(1902 - 1987) adalah ahli fisika
Amerika Serikat, penemu
Transistor, penerima hadiah Nobel
bidang fisika. Brattain lahir di
Amoi, Cina, pada tanggal 10
Februari 1902 dari pasangan Ross
R. Brattain dan Ottilie Houser dan
meninggal pada 13 Oktober 1987.
Bersama William Shockley dan Jhon Bardeen, ia menemukan transistor pada
tahun 1947. Sembilan tahun kemudian (1956) ketiga ahli fisika itu menerima
hadiah Nobel untuk fisika karena mereka menyelidiki semi konduktor dan
menemukan transisitor. Ketiga orang itu adalah ilmuan yang bekerja untuk
Laboratorium Telepon Bell.
Pada umur 22 tahun ia lulus dari Whitman College, Walla-Walla.
Washington. Dua tahun kemudian ia lulus dari Universitas Oregon. Pada
umur 27 tahun ia lulus dari Universitas Minnesota. Selama 38 tahun (1929-
1967) ia bekerja sebagai ahli fisika riset di Laboratorium Telepon Bell. Di
tempat ini Brattain bertugas mempelajari semikonduktor. Semikonduktor
adalah penghantar listrik yang kurang baik mutunya jika dibandingkan dengan
konduktor. Contoh konduktor adalah logam. Contoh semikonduktor adalah
silikon dan germanium.
Brattain selalu bekerja sama dengan William Shockley dan Jhon
Bardeen pada tahun 1947 (sumber lain menyebut 1948) ketiga orang itu
menemukan transistor (transfer resistor). Transistor adalah alat untuk
memperkuat, mengatur, dan membangkitkan sinyal listrik. Transistor banyak
dipakai dalam radio, televisi, komputer, roket, dan satelit. Sebelum tahun
1950 radio menggunakan tabung hampa. Sesudah tahun tersebut orang lebih
suka menggunakan transistor karena lebih ringan, lebih kecil, lebih efesien,
lebih hemat energi daripada tabung hampa. Penemuan transsistor membuka
lembaran baru sejarah elektronika.
2. Penerima Nobel Tahun 1972
a. Leon Neil Cooper
Leon Neil Cooper dilahirkan
pada 28 Februari 1930, di New York
City. Ia belajar di Universitas
Columbia (B.A. 1951; M.A. 1953;
Ph.D. 1954). Dari 1954 sampai
1955, ia menjadi anggota Institute
for Advanced Study; antara 1955-
1957, kolega riset di Illinois; antara
1957-1958, guru besar pembantu di
Universitas Negeri Ohio. Sejak 1958, Cooper telah mengajar di Brown
University. Kini, Cooper ialah Profesor MIPA Thomas J. Watson, Sr. di
Brown.
Ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika 1972, bersama dengan
John Bardeen dan John Schrieffer, untuk perannya dalam mengembangkan teori
BCS (dinamai menurut inisial mereka) superkonduktivitas. Juga konsep pasangan
elektron Cooper dinamai menurut namanya.
Di samping menerima Penghargaan Nobel, Cooper dianugerahi
Penghargaan Comstock pada 1968, bersama dengan Robert Schrieffer, dari
National Academy of Sciences. Ia juga anggota sejumlah kelompok istimewa
termasuk American Academy of Arts and Sciences; American Philosophical
Society; dan National Academy of Sciences.
b. John Robert Schrieffer
John Robert Schrieffer (lahir di
Oak Park, 31 Mei 1931; umur 79 tahun)
ialah fisikawan Amerika Serikat. Robert
Schrieffer menerima gelar sarjana dari
Institut Teknologi Massachusetts pada
tahun 1953 dan gelar doktor dari
University of Illinois pada tahun 1957.
Ketika masuk Universitas Illinois, ia
segera memulai penelitian dengan Profesor
John Bardeen. Setelah bekerja pada masalah konduksi listrik di permukaan
semikonduktor, Schrieffer menghabiskan waktu setahun di laboratorium,
menerapkan beberapa masalah permukaan. Di tahun ketiga studi pascasarjana, ia
bergabung dengan Bardeen dan Leon Neil Cooper dalam mengembangkan teori
superkonduktivitas, yang mengangkat disertas doktoralnya. Bardeen, Cooper dan
Schrieffer dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1972 untuk teori
superkonduktivitas yang mereka kembangkan bersama, yang biasa disebut
sebagai teori BCS.
3. Penerima Nobel Tahun 1973
a. Leo Esaki
Leo Esaki (江崎 玲於奈; transkripsi yang benar
Esaki Reona; juga dikenal sebagai Esaki Leona,
(lahir 12 Maret 1925) adalah fisikawan Jepang-
Amerika Serikat yang bekerja pada peralat kristal
(dioda semikonduktor) dan menunjukkan bahwa
besarnya hambatan listrik kadang-kadang menurun
dengan bertambahnya arus listrik. Ia
menghubungkannya dengan penerowongan
mekanika kuantum. Untuk penemuan ini, ia
menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 1973. Leo Esaki memenangkan
hadiah Nobel ini bersama-sama dengan Ivan Giaever dan Brian David Josephson
mengenai fenomena yang juga dikenal sebagai terobosan elektron (electron
tunneling). Di dalam dunia elektronika, Esaki sering dikenal dengan hasil
penemuannya berupa dioda Esaki, yang dikembangkan berdasarkan prinsip dasar
terobosan elektron tersebut.
Esaki dilahirkan di Osaka, Jepang, dan belajar ilmu Fisika di Universitas
Tokyo, serta berhasil mendapatkan gelar Sarjana pada tahun 1947, kemudian
gelar PhD pada tahun 1959. Hasil penemuan dioda yang merupakan elemen dasar
dari transistor dan sirkuit terintegrasi (IC chip) ini merupakan hasil riset yang dia
lakukan pada tahun 1958 mengenai terobosan elektron di dalam benda padat.
Pada tahun 1960, Esaki pindah ke Amerika Serikat dan bergabung dengan
perusahaan IBM T.J. Watson Research Center, sampai akhirnya dia mendapatkan
predikat dan status sebagai IBM Fellow pada tahun 1967.
Di antara beberapa buku yang pernah ditulisnya adalah:
1. Large scale integrated circuits technology : state of the art and prospects :
proceedings of the NATO Advanced Study Institute on "Large Scale
Integrated Circuits Technology: State of the Art and Prospects," Erice,
Italy, July 15-27, 1981 / diedit oleh Leo Esaki dan Giovanni
Soncini(1982)
2. Highlights in condensed matter physics and future prospects / diedit oleh
Leo Esaki (1991)
b. Ivar Giaever
Ivar Giaever , lahir tahun 1929
ialah seorang fisikawan Amerika Serikat
dan pemenang hadiah nobel.
Giaever menerima sebagian Penghargaan Nobel dalam
Fisika pada 1973 "untuk penelitiannya mengenai
tunneling pada super konduktor. Bagian hadiah lainnya
diberikan kepada Leo Esaki dan Brian David
Josephson.
c. Brian David Josephson
Brian David Josephson, lahir
1940, ialah fisikawan Inggris dan
pemenang Hadiah Nobel.
Josephson menerima sebagian
Penghargaan Nobel dalam Fisika pada
1973 "untuk perkiraan teoritisnya dari
sifat arus yang super melewati pembatas
terowongan, khususnya fenomena yang secara umum dikenal sebagai efek
Josephson". Bagian hadiah lainnya diberikan kepada Leo Esaki dan Ivar
Giæve.
D. LASE-MASER
Charles Townes dan Nikolai Basov serta Alexander
Prochorov adalah penemu bersama laser (light
amplification by stimulated emission of radiation) dan
pemenang Nobel untuk fisika. Laser (Light Amplification
by the Stimulated Emission of Radiation) termasuk salah
satu penemuan yang sangat penting dalam perkembangan
ilmu dan teknologi. Dewasa ini penggunaan teknologi laser sudah
dibutuhkan di hampir semua bidang pekerjaan. Pada bidang
komunikasi, industri, medis, hingga bidang hiburan. Dari
perangkat komputer hingga peralatan elektronik permainan anak-
anak. Tidak dapat dibayangkan seandainya teknologi laser tidak
pernah dibuat. Penelitian dan pengembangan terhadap berkas sinar
yang disebut laser ini terus dilakukan para ahli dari tahun ke tahun.
Terus digali manfaatnya untuk kepentingan kemanusiaan.
Pada awal perkembangannya, orang tidak menyebut dengan
nama laser. Para ahli masa itu menyebutnya sebagai MASER (Microwave
Amplification by the Stimulated Emission of Radiation.
E. FISIKA INTI DAN FISIKA ATOM
1. Penerima Nobel Tahun 1927
a. Charles Thomson Rees Wilson
Charles Thomson Rees Wilson CH
(14 Februari 1869-15 November 1959)
adalah fisikawan Skotlandia yang
menemukan kamar awan. Atas penemuan
ini, Wilson menerima Penghargaan Nobel
dalam Fisika 1927. Kamar awan
disempurnakan oleh Blackett dan dimodifikasi oleh Donald Arthur Glaser.
b. Arthur Holly Compton
Arthur Holly Compton
lahir di Ohio, 10 September
1892.Ia adalah fisikawan AS yang
menerima Penghargaan Nobel
Bidang Fisika. Penghargaan
bergengsi itu ia pegang atas
sumbangan pada penemuan
sebuah efek yang dinamakan sesuai dengan namanya (efek Compton).
Compton menjalani pendidikan di Wooster College dan Princeton.
Saat bekerja di Universitas Washington, St Louis, ia menemukan panjang
gelombang sinar X bertambah jika mengalami hamburan. Pada 1923, ia bisa
menerangkannya menurut teori kuantum cahaya. Pekerjaan itu telah meyakinkan
orang akan kebenaran realitas foton.Sebenarnya Compton sendirilah yang
mengajukan kata foton. Setelah menerima Nobel Fisika pada 1927, ia bekerja di
Universitas Chicago untuk mempelajari sinar kosmis. Compton menjelaskan
sebenarnya sinar itu terdiri atas partikel yang bergerak cepat. Sekarang, partikel
itu dikenal sebagai inti atom dan sebagian besar ialah proton yang berputar dalam
ruang dan bukan sinar gama. Compton membuktikan hal itu dengan
memperlihatkan intensitas sinar kosmis berubah terhadap lintang dan hal itu hanya
bisa diterima jika partikel itu ialah ion yang lintasannya dipengaruhi medan
magnet bumi.
2. Penerima Nobel Tahun 1935
a. Sir James Chadwick
James Chadwick (1891-
1974) ialah ilmuwan asal
Inggris.Dididik di Universitas
Manchester, dan bekerja sama
mengenai pemancaran sinar
gamma dibimbing Ernest
Rutherford, 1st Baron
Rutherford of Nelson. Saat PD
I pecah, ia sedang meneliti peluruhan sinar beta di Jerman. Chadwick ditahan
pemerintah Jerman, karena dianggap sebagai musuh. Setelah perang ia
bergabung dengan Ernest Rutherford di Cambridge. Ia memakai hamburan
partikel sinar alfa untuk membuktikan bahwa nomor atom suatu unsur sama
dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford mengajukan usul yang menyatakan
bahwa dalam inti terdapat partikel tak bermuatan, namun mereka belum bisa
mendeteksi partikel itu secara eksperimental sampai 1932. Pada tahun itu
Chadwick berhasil memperlihatkan keberadaan neutron.Ia menerima Hadiah
Nobel pada 1935.
3. Penerima Nobel Tahun 1947
Cecil Frank Powell
Cecil Frank Powell (5 Desember 1903 – 9 Agustus
1969) adalah fisikawan Inggris yang memperbaiki
kamar awan Charles T.R. Wilson yang agak tidak
praktis, memiliki partikel yang akan menyebabkan
emulsi fotografik. Menggunakan detektornya di puncak
gunung, ia menemukan pion pada 1947, yang memiliki sifat-sifat partikel yang
diramalkan oleh Yukawa Hideki. Powell menerima Penghargaan Nobel Fisika 1950.
4. Penerima Nobel Tahun 1948
Patrrick Maynard Stuart Blackett
Patrick Maynard Stuart Blackett
(1897-1974) adalah fisikawan Inggris yang
membuat penggunaan mahal kamar awan
Charles T.R. Wilson. Blackett
membombardir nitrogen di sebuah kamar
awan, dan mengamati 8 tumbukan partikel
alfa dengan sebuah molekul nitrogen
dalam 20.000 foto. Catatan itu menunjukkan bahwa sebuah transmutasi telah
terjadi. Itulah foto reaksi nuklir yang pertama. Namun, Blackett ada di beberapa
bulan setelah Carl D. Anderson menemukan positron. Blackett menaruh sebuah
kamar awan di antara pencacah Geiger, agar dapat dicetuskan dengan lewatnya
sinar kosmos.
Selama PD II, ia ada dalam komite Britania yang bertugas
mengembangkan radar. Ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 1948 untuk
karyanya pada kamar awan.
5. Penerima Nobel Tahun 1949
a. Hideki Yukawa
Hideki Yukawa (湯川 秀樹; 1907-
1981) ialah fisikawan asal Jepang dan
merupakan orang Jepang pertama yang
menerima Hadiah Nobel.Dibesarkan di
Kyoto, Jepang, dan belajar di universitas Kyoto di kota itu. Setelah menerima
gelar doktor dari Osaka ia kembali ke Kyoto dan bekerja di sana.
Pada awal 1930 Yukawa menangani masalah yang menyebabkan inti atom
tetap utuh meski ada gaya tolak-menolak proton yang membangun inti itu.
Interaksinya harus cukup kuat namun jangkauannya terbatas, dan Yukawa
mendapatkan bahwa hal itu dapat dijelaskan menurut pertukaran partikel (meson)
antara nukleon, dengan massa partikel sekitar 200 kali massa elektron. Pada 1936,
tahun setelah ia mengajukan gagasannya, partikel dengan massa madya seperti itu
didapatkan dalam sinar kosmik oleh Carl D. Anderson yang juga pernah
menemukan positron. Namun, partikel ini-yang saat itu dinamai muon-
berinteraksi lemah dengan inti seperti yang diharapkan. Misteri ini tak terungkap
sampai 1947, saat fisikawan Inggris C.F. Powell menemukan pion yang bersifat
seperti yang pernah diramalkan Yukawa, namun partikel ini meluruh cepat sekali
menjadi muon yang memiliki umur lebih panjang (sehingga lebih mudah
dideteksi).
Yukawa menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1949. Pada tahun-tahun
berikutnya ia menandatangani manifesto yang isinya menolak pengembangan
senjata nuklir.
6. Penerima Nobel Tahun 1952
a. Felix Bloch
Felix Bloch (23 Oktober 1905-10 September 1983)
adalah fisikawan Amerika Serikat kelahiran Zürich,
Swiss. Ia mendapat pendidikan di sini dan di
Eidgenössische Technische Hochschule, juga di
Zürich. Semula mempelajari keahlian teknik lalu ke
fisika. Lulus pada 1927, ia melanjutkan studi fisikanya
di Universitas Leipzig, memperoleh gelar doktornya pada 1928. Ia tetap dalam
akademia Jerman, belajar dengan Werner Karl Heisenberg, Wolfgang Pauli, Niels
Henrik David Bohr, dan Enrico Fermi.
Ia dan Edward Purcell mendapat Penghargaan Nobel dalam Fisika tahun
1952 mengenai “pengembangan mereka pada metode baru mengenai ukuran
presisi magnetis nuklir.”Pada 1954–1955, Bloch menjalani suatu tahun yang tak
menyenangkan sebagai DirJen pertama CERN. Pada 1961, ia dijadikan Max Stein
sebagai Guru Besar Fisika Universitas Stanford.
b. Edward Mills Purcell
Edward Mills Purcell (lahir di
Taylorville, Illinois, Amerika Serikat, 30
Agustus 1912 – meninggal di Cambridge,
Massachusetts, Amerika Serikat, 7 Maret
1997 pada umur 84 tahun) adalah fisikawan
Amerika Serikat yang karena studi momen
magnetik muklir pada helium cair dan padat,
menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika
1952 bersama Felix Bloch. Penelitian mereka menimbulkan pengembangan
resonansi magnetik nuklir. Di samping itu, bersama Ewen pada 25 Maret 1951, ia
adalah salah satu orang pertama yang mendeteksi radiasi 21 cm dari transisi
putaran-terjun dari hidrogen netral, diprediksikan oleh Jan Hendrick Oort. Deteksi
ini segera dikonfirmasikan di Belanda oleh C.A. Muller dan Oort. Purcell juga
pengarang buku ajar prasarjana klasik Electricity and Magnetism.
7. Penerima Nobel Tahun 1955
a. Willis Eugene Lamb,Jr
Willis Eugene Lamb, Jr. (12 Juli 1913 - 15 Mei 2008)
ialah fisikawan yang memenangkan Nobel Fisika
pada tahun 1955 "untuk penemuannya terkait struktur
akhir spektrum hidrogen". Lamb dan Polykarp Kusch
dapat menentukan dengan tepat sifat-sifat
elektromagnetik tertentu elektron. Lamb adalah
profesor di Universitas Arizona.
Lamb lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat dan masuk Los
Angeles High School. Pertama kali masuk pada tahun 1930, ia menerima gelar
Bachelor of Science dalam Kimia dari UC Berkeley pada tahun 1934. Untuk
karya teoretis dalam penyebaran neutron oleh kristal, dipandu oleh J. Robert
Oppenheimer, ia menerima gelar Ph.D. dalam fisika pada tahun 1938. Karena
keterbatasan metode hitung yang tersedia saat itu, penelitian ini sedikit meleset
dalam mengungkapkan efek Mössbauer, 19 tahun sebelum dikenali oleh Rudolf
Moessbauer. Lamb adalah profesor Wykeham Fisika di Universitas Oxford dari
tahun 1956 hingga 1962, dan juga mengajar di Universitas Yale, Columbia dan
Stanford. Lamb meninggal pada tanggal 15 Mei 2008 pada usia 94.
b. Polykarp Kusch
Polykarp Kusch (26 Januari 1911 – 20
Maret 1993) ialah fisikawan Jerman-Amerika
Serikat. Pada tahun 1955, ia dianugerahi
Nobel Fisika bersama dengan Willis Lamb
untuk penentuan akurat bahwa momen
magnetik elektron lebih besar daripada nilai
teoretisnya, sehingga menimbulkan
pertimbangan kembali —dan terobosan dalam
—elektrodinamika kuantum.
Ia menerima gelar sarjana dalam fisika dari Case Institute of Technology
(sekarang Case Western Reserve University) pada tahun 1931. Dari University of
Illinois, ia menerima gelar magister pada tahun 1933 dan Ph.D. pada tahun 1936.
Ia menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai profesor di Columbia
University, New York City, dan menjabat sebagai pembantu rektor selama
beberapa tahun sebelum pindah ke University of Texas, Dallas yang baru
dibentuk. Selama tinggal di Columbia, ia adalah penasihat doktoral Gordon
Gould, penemu laser.
Sebuah asrama kediaman untuk mahasiswa prasarjana di Case Western
Reserve University, Cleveland, Ohio di Kampus Selatan dinamai menurut Dr.
Kusch. Bangunan itu bernama Kusch House. Terletak di Carlton Road, Cleveland
Heights.
8. Penerima Nobel Tahun 1957
a. Tsung Dao Lee
Tsung-Dao Lee (李政道 Pinyin: Lǐ
Zhèngdào) (lahir 24 November 1926) ialah
fisikawan China-Amerika yang berkarya
pada fisika partikel energi tinggi, asas
simetri, dan mekanika statistik. Pada 1957,
pada usia 31, Lee menerima Hadiah Nobel
untuk karyanya pada pelanggaran hukum
keseimbangan, dengan Chen Ning Yang,
yang secara eksperimental dibuktikan oleh Chien-Shiung Wu. Lee dan Yang
merupakan orang-orang Tiong Hoa pertama yang memenangkan Hadiah Nobel.
Lee membaca novel detektif saat ia tak bekerja dalam fisika.Nama Inggris
yang diberikan kepadanya berbeda secara dramatis dari Romanisasi Bahasa China
yang ada saat itu, seperti Wade-Giles dan Gwoyeu Romatzyh.
b. Chen Ning Yang
Chen Ning Franklin Yang (楊振寧 pinyin: Yáng Zhènníng,
lahir 22 September 1922 di Hefei, Anhui, Tiongkok) ialah
fisikawan Tionghoa Amerika yang bekerja pada mekanika
statistik dan asas simetris. Pada tahun 1957, bersama
dengan Tsung-Dao Lee ia menerima Penghargaan Nobel
dalam Fisika buat investigasi penetrasi mereka dari yang
disebut hukum keseimbangan yang membuka jalan bagi
penemuan penting tentang unsur dasar.
9. Penerima Nobel Tahun 1959
a. Owen Chamberlain
Owen Chamberlain (lahir di San
Francisco, 10 Juli 1920 – meninggal 28
Februari 2006 pada umur 85 tahun) adalah
seorang fisikawan asal Amerika Serikat,
terkenal berkat penemuannya, antiproton,
saat bekerja sama dengan Emilio Segrè. Keduanya menerima Penghargaan
Nobel dalam Fisika pada tahun 1959 atas jasa-jasa mereka dalam penemuan
tersebut.
Ia mempelajari fisika di Dartmouth College dan Universitas California di
Berkeley. Saat Perang Dunia II pecah, ia bergabung dalam Proyek Manhattan
pada tahun 1942, di mana ia bekerja dengan Segrè, baik di Berkeley maupun di
Los Alamos, New Mexico. Setelah perang, pada tahun 1946 ia melanjutkan tugas
doktoratnya bersama fisikawan legendaris, Enrico Fermi. Ia menerima gelar Ph.D.
dari Universitas Chicago pada tahun 1949.
Ia kembali ke Berkeley sebagai anggota fakultas dan menyelidiki
penyebaran proton-proton (proton-proton scattering) bersama Segré. Tahun 1955,
serangkaian eksperimen mengenai penyebaran proton menghasilkan penemuan
antiproton, partikel yang persis seperti proton namun mempunyai aliran negatif.
Chamberlain didiagnosa menderita penyakit Parkinson pada tahun 1985,
dan pensiun mengajar empat tahun kemudian. Ia meninggal dunia pada 28
Februari 2006 pada usia 85 tahun.
10. Penerima Nobel Tahun 1960
a. Donald Glaser
Donald Arthur Glaser (lahir di Cleveland, Ohio, 21
September 1926; umur 84 tahun) adalah seorang fisikawan
dan neurobiologis. Dia memetakan pergerakan partikel
atom berkecepatan tinggi tak tepat sampai fisikawan ini
mengembangkan pendekatan inovatif pada jalur nuklir.
Dengan memodifikasi cara dengan bilik awan biasa
mencatat garis edar partikel, ia membuat bilik gelembung
yang kini merupakan alat utama untuk menggambar gerakan subatom. Ia
memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika tahun 1960.
F. FISIKA DAN NOBEL FISIKA SETELAH TAHUN 1960
1. Pada tahun 1961,ada dua orang yang mendapat hadiah nobel yaitu:
Robert Hofstadter (5 Februari 1915-17 November
1990) dilahirkan di New York, AS. Dengan penemuan
gambar dari risetnya pada akselerator partikel, fisikawan
ini memancarkan cahaya pada struktur atom membantu
menciptakan golongan pengenalan pada partikel
subatom. Ia juga secara tepat memperkirakan keberadaan
hte omega-meson dan rho-meson.
prestasi ini, terangkai dengan studinya dari pembelahan nuklir pengaturan,
memperoleh Penghargaan Nobel dalam Fisika tahun 1961 bersama dengan
Rudolf L. Mössbauer buat risetnya tentang penyerapan geme dari radiasi gamma
dan penemuannya pada hubungan ini dari efek yang mengangkat namanya.
Seiring dengan Robert Hofstadter dari Amerika Serikat ia memenangkan
Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1961 untuk penemuan 1957 dari efek
Mössbauer yakni peristiwa penyerapan sinar gamma oleh keping-keping
Fe57.Efek Mossbuer ini kemudian diterapkan untuk mengetest teori relativitas
umum yaitu peristiwa red shift (gesekan merah) pada matahari.penelitian yang
dilakukan sebagai mahasiswa PhD di Institut untuk Fisika dari Institut Max
Planck untuk Riset Medis di Heidelberg .
2. Pada tahun 1962,
Rudolf Ludwig Mössbauer ( Jerman : Rudolf Ludwig
Mössbauer); lahir 31 Januari 1929) adalah seorang
Jerman fisikawan yang mempelajari sinar gamma dari
nuklir transisi. Mössbauer lahir di Munich , di mana ia
juga belajar fisika di Technical University of Munich
(Tum) dan melakukan PhD nya dengan Heinz Maier-
Leibnitz .
Lev Davidovich Landau ( bahasa Rusia : Лев
Давидович Ландау; 22 Januari [ OS 9 Januari]
1908 - 1 April 1968) adalah seorang tokoh
Yahudi Soviet fisikawan yang membuat
kontribusi fundamental bagi banyak bidang
fisika teori. Dia dilahirkan dari seorang Yahudi
keluarga di Baku , dalam apa yang kemudian
Kekaisaran Rusia .
Ia menerima 1962 Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk pengembangan teori
matematika superfluiditas yang memberikan sifat-sifat cair II helium pada suhu
di bawah 2,17 K (-270,98 ° C ).Lev landau terkenal dengan teorinya mengenai
terkondensasi,terutam teori mengenai helium cair yang kini dipakai sebagai
bahan bakar pesawat-pesawat ruang angkasa tertentu.
3. Tahun 1963,pada tahun ini tercatat tiga orang penemu yang mendapat hadiah
nobel,yakni Eugene Wigner,Maria Mayer dari Amerika serikat,dan Hans Jensen
dari Jerman.
Pada tahun 1921, ia memasuki Technische Hochschule Berlin, lalu menerima
gelar Dr. Ir. Pada tahun 1930, Princeton University merekrut Wigner dan John
von Neumann. Saat Adolf Hitler berkuasa di Jerman pada tahun 1933, Wigner
dan von Neumann berpindah ke Princeton, New Jersey, meski mereka masih
menghabiskan setengah tahun di Eropa untuk berkeliling, belajar, dan mengajar.
Pada tahun 1936, Wigner pindah ke University of Wisconsin. Pada tanggal 8
Januari 1937, Wigner dinaturalisasikan di Amerika Serikat. Dari tahun 1938
sampai pensiunnya pada tahun 1971, Wigner ialah Profesor Fisika Matematika
Eugene Paul Wigner (bahasa Hongaria: Wigner
Pál Jenő; Budapest, Austro-Hongaria, 17 November
1902 – Princeton (New Jersey), 1 Januari 1995)
ialah matematikawan dan fisikawan Hongaria yang
menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika "untuk
sumbangannya pada teori nukleus atom dan partikel
dasar, utamanya lewat penemuan dan aplikasi
prinsip simetris fundamental".
Maria Goeppert-Mayer dilahirkan pada tanggal 28
Juni 1906, di Katowice, Silesia Hulu, saat itu Jerman,
satu-satunya anak Friedrich Goeppert dan istrinya
Maria Wolff. Dari sisi ayahnya, ia merupakan
keturunan langsung ketujuh dari guru besar
universitas.
Thomas D. Jones di Universitas Princeton.Ia menelurkan perumusan teori
simetri dalam mekanika kuantum. Pada akhir tahun 1930-an lalu, ia memperluas
risetnya ke dalam inti atom. Ia mengembangkan teori umum yang penting dari
reaksi nuklir.
Pada tahun 1948 ia mulai bekerja pada bilangan ajaib, namun itu mengambil
tahun-tahun lainnya untuk menemukan penjelasannya, dan beberapa tahun
untuk memecahkan akibatnya. Kenyataan bahwa Haxel, Jensen dan Suess, yang
tak pernah ditemuinya, memberi penjelasan yang sama di saat yang sama
membantu meyakinkannya bahwa itu benar. Ia bertemu Johannes Hans Jensen
pada 1950. Beberapa tahun kemudian pesaing dari kedua sisi Atlantik
memutuskan menulis buku bersama.Pada tahun 1960 mereka tiba di La Jolla di
mana Maria Goeppert Mayer ialah guru besar fisika. Ia merupakan anggota
Akademi Sains Nasional dan anggota pengurus surat-surat pada Akademie der
Wissenschaften di Heidelberg. Ia telah menerima gelar kehormatan Doctor of
Science dari Russel Sage College, Mount Holyoke College dan Smith College.
Pada tahun 1963, Maria Goeppert-Mayer dianugerahi Hadiah Nobel Fisika
dengan Johannes Hans Daniel Jensen atas penemuan mereka yang berkaitan
dengan struktur kulit nuklir. Bersama mereka, Eugene Paul Wigner juga
mendapat Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk sumbangannya pada teori
nukleus atom dan unsur dasar, terutama melalui penemuan dan penerapan asas
simetris fundamental.
Mereka punya 2 anak, keduanya lahir di Baltimore, Maria Ann Wentzel, kini di
Ann Arbor, dan seorang putra, Peter Conrad, murid lulusan ekonomi di
Berkeley.Maria Goeppert-Mayer meninggal pada tanggal 20 Februari 1972.
J. Hans D. Jensen lahir di Hamburg pada 1907
25 Juni anak seorang tukang kebun Karl Jensen.
Dari 1926 ia mempelajari fisika, matematika,
kimia fisik dan filsafat di Universitas Hamburg
dan Freiburg i. Br. Br. Ia menjadi asisten ilmiah
di Institut Fisika Teoretis dari University of
Hamburg dan ia menjadi pemandu wisata pada
tahun 1937, dan Profesor Fisika Teoretis di
Technische Hochschule di Hannover pada tahun
1941.
Pada tahun 1949 ia diangkat Profesor di University of Heidelberg, sejak tahun
1969 ia praecox emeritus. Pada tahun 1947 ia mendapat kehormatan dengan hc
guru di Universitas Hamburg, dan pada tahun 1964 dengan hc doktor di
Technische Universitat Hannover. Pada tahun 1969 ia diangkat sebagai warga
kehormatan dari Fort Lauderdale (Florida). Hans Jensen terkenal karena
teorinya yang membahas struktur kulit inti atom.
4. Tahun 1965
Sin Itiro Tomanaga adalah fisikawan teoretis Jepang yang lahir di Kyoto,
Jepang, pada 31 Maret 1906 dan meninggal di Tokyo pada 8 Juli 1979,
Julian Seymour Schwinger New York City, 12 Februari 1918 dan meninggal
16 Juli 1994 ialah fisikawan Amerika Serikat. Ia dididik di City College of New
York sebagai mahasiswa prasarjana, dan menerima gelar doktor dari Universitas
Columbia pada 1939 di mana ia belajar di bawah I.I. Rabi. Ia bekerja di
Universitas California, Berkeley dan kemudian ditunjuk untuk sebuah posisi di
Universitas Purdue.
Ia merumuskan teori renormalisasi dan mem-posit fenomena pasangan elektron-
positron yang dikenal sebagai efek Schwinger. Ia dianugerahi Hadiah Nobel
Fisika 1965 untuk karyanya pada elektrodinamika kuantum bersama dengan
Richard P. Feynman dan Shin'ichiro Tomonaga.
Di samping menerima Penghargaan Nobel, ia juga dianugerahi Penghargaan
Einstein yang pertama (1951) dan National Medal of Science (1964)
Dia adalah usaha manusia yang mencoba, tidak terlalu berhasil, berbagai jenis
usaha. Adalah jelas bahawa bakatnya tidak dalam usaha tetapi dalam sains yang
subjek yang tertarik kepadanya tetapi ia tidak mempunyai kesempatan untuk
membuat karir dari itu. Lucille Phillips lahir di Amerika Serikat menjadi
keluarga Yahudi. Lucille ayahnya telah berhijrah dari Polandia dan ibunya juga
datang dari keluarga imigran Polandia. Dia terlatih sebagai guru sekolah dasar,
tetapi menikah di Melville 1917 sebelum mendirikan sebuah profesi.
Ketiganya berhasil memperoleh hadiah nobel karena teori renormalisasi.Teori
yang dikemukakan oleh mereka secara serentak tersebut merupakan teori
puncak dari teori kuantum elektrodinamika.
5. Tahun 1967,
Richard Philips Feynman lahir 11 May 1918 di
Far Rockaway, New York, USA dan meninggal
15 Feb 1988 di Los Angeles, California,
US.Richard Feynman 's Melville Feynman
adalah orang tua dan Lucille Phillips. Melville
dilahirkan dalam keluarga Yahudi di Minsk,
Belarus, dan berhijrah bersama orang tua ke
Amerika ketika dia lima tahun.
Hans Albrecht Bethe (Strassburg (dahulu bagian dari
Jerman namun kini merupakan wilayah Perancis), 2
Juli 1906 – Ithaca, New York, 6 Maret 2005) adalah
fisikawan Jerman-Amerika Serikat yang adalah
pemenang Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun
1967 untuk penemuannya berupa nukleosintesis
perbintangan (stellar nucleosynthesis).
Bethe belajar fisika di Frankfurt dan menerima gelar doktornya dari Universitas
Munchen. Dia kemudian meninggalkan Jerman pada tahun 1933 saat partai
Nazi berkuasa dan pindah ke Inggris selama dua tahun. Pada tahun 1935, dia
pindah ke Amerika Serikat, dan bergabung dengan fakultas di Universitas
Cornell, di mana dia belajar tentang reaksi nuklir dari tahun 1935-38. Pada
tahun 1941, dia resmi menjadi warganegara AS.Pada masa Perang Dunia II,
timnya di Laboratorium Los Alamos berhasil menemukan massa kritis uranium-
235 yang diperlukan untuk menahan reaksi fisi yang menyebabkan bom atom
meledak. Dia lalu berkampanye bersama Albert Einstein untuk menentang
percobaan senjata nuklir dan persaingan dalam pengembangan senjata nuklir.
Hans Bethe meninggal dunai di rumahnya di Ithaca, New York. Saat meninggal,
dia adalah Profesor Fisika Emeritus di Universitas Cornell. Dia meninggalkan
istrinya Rose, putranya Henry dan putrinya Monica.
Bethe memenangkan hadiah nobel karena karya teorinya mengenai produksi
energi pada bintang-bintang. Teori tersebut telah beliau temukan pada tahun
1939,artinya selama 38 tahun teorinya tersebut baru diakui dan dihargai dengan
mendapat hadiah nobel.
6. Tahun 1968,
Penemuan ilmiah pertama Alvarez adalah fenomena penangkapan elektron
orbital. Ia menemukan bahwa dalam unsur tertentu, nukleus bisa menangkap
elektron orbit dalam. Ini mengakibatkan perubahan nuklida ke dalam lainnya
yang bilangan protonnya lebih rendah. Pada 1939 Luis Alvarez bekerja dengan
Felix Bloch untuk mengukur momen magnet neutron.
Luis Walter Alvarez (13 Juni 1911 – 1 September 1988)
adalah fisikawan Amerika Serikat keturunan Spanyol. Ia
adalah anak seorang dokter yang lahir di San Francisco,
California. Ia belajar di Universitas Chicago di mana ia
menerima gelar sarjana dan doktornya. Pada 1938 ia kembali
ke California di mana ia menjadi profesor di Universitas
California.
Di antara hal lainnya, Alvarez dihormati dengan pengembamgan sinar
gelombang mikro, antena radar linear, dan radar pemandu untuk pesawat.
Selama PD II, Alvarez, seperti ilmuwan lainnya, terlibat dalam penelitian
militer dalam Proyek Manhattan. Ia ikut serta dalam pengembangan radar dan
bom atom. Setelah perang berakhir, Alvarez bekerja dengan yang lainnya untuk
membuat pemercepat proton linear pertama (1947) dan kamar balon untuk
meneliti unsur subatom yang bermuatan listrik. Ia juga dihormati dengan
pengembangan sistem TV berwarna, menemukan efek timur-barat sinar kosmos,
mengenali partikel alfa berkisaran panjang yang menyertai fisi, menemukan
pengamatan nonradioaktif pertama untuk isotop buatan, analisis spektrum 198
HG (merkuri), spektrometer neutron, dan metode penyinaran X untuk piramida
di Mesir. Pada 1968 Alvarez dianugerahi Hadiah Nobel Fisika untuk karyanya
dalam mendeteksi, mencatat, dan menganalisis 70 partikel subatom.
7. Tahun 1969,
Singkat cerita,pada tahun 1961 Mann,Ne’eman,Zweig secara terpisah
mengembangkan teori lipat delapan yang matematikanya berbentuk teori group
dan disebut matematika SU(3) atau the special unitary group of three dimention
dengan 8 komponen.Saat teori itu tercetus,ahli-ahli fisika mencoba untuk
menerapkan pada dua hal,yaitu Eksistensi partikel yang saat itu belum
ditemukan,yang disebut partikel omega minus,amios dkk pada tahun 1964 dan
Eksistensi partikel Quark yang dianggap membangun nukleon seperti
proton,neutron dll.
8. Tahun 1970, tercatat dua orang pemenang yaitu:
Murray Gell-Mann dilahirkan pada 1929 di New York
City. Fisikawan ini mempelajari dan menjelaskan
fenomena teka-teki unsur subatom dasar,
mengklasifikasikannya sebagai “kuark” dalam sistem
urutan yang disebutnya Jalan Rangkap Delapan. Prestasi
ini membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Fisika
1969. Ia juga mengabdi pada fakultas Universitas
Chicago, Universitas Princeton dan Institut Teknologi
California.
Hannes Olof Gösta Alfven (lahir 30 Mei 1908 di
Norrkoping , Swedia , meninggal 2 April 1995 di
Djursholm , Swedia) adalah seorang Swedia insinyur
listrik , plasma fisikawan dan pemenang 1970 Nobel
dalam Fisika untuk karyanya pada
magnetohydrodynamics (MHD)
.
Dia menggambarkan kelas gelombang MHD sekarang dikenal sebagai
gelombang Alfven . Dia awalnya dilatih sebagai seorang insinyur listrik dan
kemudian pindah ke penelitian dan mengajar di bidang fisika plasma dan teknik
listrik. Alfven membuat banyak kontribusi untuk fisika plasma, termasuk teori
menggambarkan perilaku aurora , pada sabuk radiasi Van Allen , pengaruh
badai magnetik di medan magnetik Earth , terestrial dan magnetosfer , dan
dinamika plasma di Bima Sakti galaksi.Alfven terkenal karena penyelidikan
mengenai bidang fisika plasma (temperatur sangat tinggi sekali seperti inti
bumi,inti matahari,inti bintangbintang dll) dan juga alfvan merintis dunia
astronomi neutrino yakni astronomi yang berhubungan erat dengan adanya
neurino dialam semesta.
Neel terkenal karena penyelidikannya mengenai sifat-sifat antiferromagnetism
dan ferimagnetism pada magnet.
9. Tahun 1971
Néel Louis lahir di Lyons pada 22 November
1904.Pada tahun 1931 ia menikah Hélène
Hourticq, mereka memiliki tiga anak, Marie
Françoise, Attachée d'Administrasi Conseil d'Etat,
Marguerite, menikah dengan Guély, Professeur
agrégée d'histoire, dan Pierre, yang adalah seorang
produser televisi. Louis Néel belajar di École
Normal Supérieure di Paris dari 1924-1928, di
mana ia diangkat sebagai dosen pada tahun 1928.
Dennis Gabor (lahir di Budapest, 5 Juni 1900 – meninggal di London, 9
Februari 1979 pada umur 78 tahun) ialah fisikawan Britania Raya kelahiran
Kekaisaran Austria-Hongaria (kini Hongaria). Terlahir sebagai Gábor Dénes,
Gabor mendapat pendidikan di Budapest and Berlin. Ia menerima gelar
diplomanya di Technische Hochschule Berlin pada 1924, dan Dr.-Ir. pada 1927.
Setelah lulus, Gabor bergabung dengan Siemens & Halske AG. Setelah
melarikan diri dari Nazi Jerman pada 1933, Gabor diundang ke Inggris untuk
bekerja dalam pengembangan departemen British Thomson-Houston di Rugby,
Warwickshire.
Pada 1947, saat bekerja di sana ia menemukan holografi , prestasi yang
membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada 1971. Holografi ialah
ilmu yang memproduksi hologram, bentuk lanjutan fotografi yang
memungkinkan gambar direkam dalam 3 dimensi. Namun holografi tidak
tersedia secara komersil sampai pengenalan "laser" pada 1960. Gabor juga
meneliti bagaimana manusia berkomunikasi dan mendengar; hasil penemuannya
ialah teori sintesis granular, meski komponis Yunani Iannis Xenakis
menyatakan, bahwa sebenarnya ialah penemu pertama teknik sintetis (Xenakis,
Formalized Music, prakata xiii).Pada 1948, Gabor pindah dari Rugby ke
Imperial College London dan pada 1958, menjadi profesor Fisika Terapan
sampai pensiunnya pada 1967.Di samping dianugerahi Penghargaan Nobel,
Gabor menjadi Anggota Royal Society London pada 1956, dan Anggota
Kehormatan Akademi Ilmiah Hongaria pada 1964.
Dennis Gabor berhasil mendapatkan hadiah nobel karena prinsip-prinsip
holografi yang menjadi dasar bagi pembuatan gambar-gambar tiga
dimensi.Prinsip-prinsip holografi Gaaber tersebut kini terus menerus diterapkan
pada segala industri.
10. Tahun 1974
Antony Hewish (lahir 11 Mei 1924) adalah astronom Inggris yang bekerja
dengan Martin Ryle menggunakan kesatuan antena Cambridge. Pada 1967,
mahasiswinya yang bernama Jocelyn Bell mencatat beberapa sinyal periodik
yang berasal dari bagian-bagian langit yang berbeda. Sumber itu akhirnya
disebut pulsar dan secara benar Thomas Gold menetapkan teori bahwa sinyal itu
datang dari bintang neutron yang berputar. Hewish menerima Penghargaan
Nobel Fisika 1974 dengan Martin Ryle, namun sayangnya Bell tak menerima
penghargaan apapun dalam perannya ini.
Sir Martin Ryle (27 September 1918-14 Oktober 1984) adalah astronom radio
yang lahir di Brighton, East Sussex, Inggris, Britania Raya, keponakan Gilbert
Ryle. Ia belajar di Universitas Oxford, dan dari 1945 bekerja pada fisika radio di
Laboratorium Cavendish, Cambridge, menjadi profesor astronomi radio (1959–
1982). Pengembangannya pada interferometer untuk astronomi radio
memungkinkannya meninjau sumber radio paling jauh. Pada 1961, ia
menantang teori ketetapan alam yang kuat yang populer saat itu, dan meratakan
jalan bagi perhatian dalam teori Big Bang yang saat itu diperbaharui. Ia diberi
gelar kebangsawanan pada 1966, diangkat sebagai astronom kerajaan pada
1972, dan menerima Hadiah Nobel Fisika 1974 bersama dengan mantan
mahasiswanya Antony Hewish. Martin Ryle mendapat hadiah nobel karena
penemuan hewish dkk mengenai PULSAR (Pulasting Radio Star) yakni object
yang mempunyai sumber radio yang berdenyut di tahun 1967.dan ryle dianggap
sebagai radiu aastronomi Inggris.
11. Tahun 1975
Bohr dididik di Universitas Kopenhagen, di mana ia menerima gelar doktornya
pada 1954. Selama 1940-an ia bekerja sebagai asisten ayahnya, Niels Bohr
(penerima Hadiah Nobel Fisika 1922), pada pengembangan bom atom di Los
Alamos, N.M. Dari tahun 1946 ia dihubungkan dengan Institut Fisika Teori
Niels Bohr, yang didirikan di Kopenhagen oleh ayahnya, yang digantikannya
sebagai direktur dari 1963 ke 1970.
Aage Niels Bohr (lahir 19 Juni 1922; umur 88 tahun)
ialah fisikawan Denmark yang menerima Hadiah
Nobel Fisika 1975 dengan Benjamin Roy Mottelson
dan James Rainwater untuk pekerjaan mereka dalam
menentukan bentuk asimetris inti atom tertentu.
Dari percobaan yang diilhami teori James Rainwater dan diadakan dalam
kolaborasi dengan Benjamin Mottelson di awal 1950-an, Bohr menemukan
bahwa gerakan partikel subatom dapat mengubah bentuk nukleus, jadi
menggugurkan teori yang diterima luas bahwa seluruh inti atom secara
sempurna berbentuk bola. Penemuan itu penting untuk pengertian dan
pengembangan penggabungan nuklir. Tulisan Bohr termasuk Rotational States
of Atomic Nuclei (1954) dan Nuclear Structure, 2 jilid. (1969, 1975).
Pada 1950-1951, James Rainwater dan Aage Bohr telah mengembangkan model
dari inti atom yang mulai memperhitungkan perilaku individu nukleon . Model
ini, yang bergerak di luar sederhana drop cair pengobatan inti memiliki struktur
internal tidak efektif, adalah model pertama yang dapat menjelaskan sejumlah
properti nuklir, termasuk distribusi non-bulat biaya dalam inti tertentu.
Mottelson bekerja dengan Aage Bohr untuk membandingkan model teoritis
dengan data eksperimen. Bohr dan Mottelson menunjukkan perjanjian yang erat
antara teori dan eksperimen, misalnya menunjukkan bahwa tingkat energi dari
inti tertentu dapat digambarkan dengan spektrum rotasi. Ben Mottelson yang
karya teroretisnya adalah penentuan model "wobbly droplet" pada nukleon
dalam nukleus.Mereka bertiga mendapat hadiah nobel karena teori kolektif yang
dapat diterapkan didalam usaha untuk mengetahui struktur inti atom.
12. Tahun 1976
Burton Richter dilahirkan di New York City pada 22 Maret 1931. Ia
menempuh pendidikan di MIT, di mana ia menerima gelar sarjana pada 1952
Ben Roy Mottelson (lahir 9 Juli 1926) adalah
Denmark Amerika fisikawan nuklir . Dia
memenangkan 1975 Hadiah Nobel Fisika untuk
karyanya pada-bola geometri non inti atom .
Mottelson lahir di Chicago, Illinois , dan lulus
dari Lyons Township High School di LaGrange,
Illinois . Beliau memperoleh gelar Sarjana dari
Universitas Purdue pada 1947, dan Ph.D. di
bidang fisika nuklir dari Universitas Harvard
pada tahun 1950.
dan Ph.D. pada 1956.Pada 1957, Richter menerima posisi riset di Laboratorium
Fisika Energi Tinggi di Universitas Stanford. Ia menjadi profesor pada 1967.
Karya Richter’s berfokus pada fisika partikel eksperimental dengan elektron
berenergi tinggi dan sinar yang bertubrukan positron-elektron. Sebagai guru
besar fisika utama di Stanford University, Richter membuat pemercepat partikel
(Stanford Positron-Electron Asymmetric Ring) dengan bantuan David Ritson
dan dukungan Komisi Energi Atom AS. Dengan itu ia menemukan partikel
subatom baru bernama partikel psi (kini disebut partikel J). Penemuan yang
sama dibuat secara independen oleh Samuel Ting. Secara bersamaan kedua
ilmuwan itu dinugerahi Hadiah Nobel Fisika 1976 untuk kerja mereka.Dari
1982 sampai 1984, Richter menjadi Direktur Teknis di Pusat Pemercepat Linear
Stanford, dan kemudian direktur sampai 1999.
Samuel Chao Chung Ting ( Cina : 丁肇中; pinyin : Ding Zhàozhōng; Wade-
Giles : Ting ¹ Chao-chung ¹ ⁴) (lahir 27 Januari 1936) adalah seorang Amerika
fisikawan yang menerima Hadiah Nobel pada tahun 1976, dengan Burton
Richter , untuk menemukan subatom J / ψ partikel . He is the principal
investigator for the international $1.5 billion Alpha Magnetic Spectrometer
project scheduled for installation on the International Space Station in 2011. Dia
adalah peneliti utama untuk internasional $ 1,5 miliar Magnetic Spektrometer
Alpha proyek dijadwalkan untuk instalasi pada International Space Station pada
tahun 2011.Keduanya pada tahun 1974 berhasil menemukan sebuah partikel
Quark baru yakni Charmed yang membentuk partikel J/pei.Penemuan ini
menguatkan teori lipat delapan yang ditemukan oleh Mann dkk.
13. Tahun 1977,tercatat tiga orang pemenang yaitu:
Philips Anderson Lahir 25 Desember 1959, di Plattsburgh, New York, tetapi
dianggap Spokane, Washington, untuk menjadi kampung halamannya. Died on
February 1, 2003 over the southern United States when Space Shuttle Columbia
and her crew perished during entry, 16 minutes prior to scheduled landing.
Meninggal pada 1 Februari 2003 di Amerika Serikat bagian selatan ketika Space
Shuttle Columbia,
Van Vleck (13 Maret 1899 - 27 Oktober 1980) adalah seorang Amerika
fisikawan dan matematikawan. Lahir di Middletown, Connecticut bin
matematikawan Edward Burr Van Vleck dan cucu dari astronom John Monroe
Van Vleck , ia dibesarkan di Madison, Wisconsin , menerima AB gelar dari
University of Wisconsin-Madison tahun 1920. Lalu ia pergi ke Harvard untuk
studi pascasarjana dan memperoleh Ph.D gelar pada tahun 1922. Ia bergabung
dengan University of Minnesota sebagai asisten profesor pada tahun 1923,
kemudian pindah ke University of Wisconsin-Madison sebelum menetap di
Harvard. Dia juga memperoleh Kehormatan D. Sc. , or D. Honoris Causa , gelar
dari Universitas Wesleyan tahun 1936. JH van Vleck mendirikan dasar-dasar
mekanika kuantum teori magnet dan teori medan kristal ( ikatan kimia dalam
van Vleck dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika 1977, bersama dengan
Philip W. Anderson dan Sir Nevill Mott . [18] Van Vleck transformasi dan
paramagnetisme Van Vleck [19] juga dinamai menurut namanya.
Nevill Mott (30 September 1905-8 Agustus 1996) adalah seorang Inggris
fisikawan. Mott dilahirkan di Leeds untuk Lilian Mary Reynolds dan Charles
Francis Mott. Keluarganya pindah (karena pekerjaan ayahnya) pertama
Staffordshire, kemudian ke Chester dan akhirnya Liverpool, di mana ayahnya
telah ditunjuk Direktur Pendidikan. pada awalnya dididik di rumah oleh ibunya,
yang adalah seorang Cambridge Matematika Tripos lulus. Orangtuanya benar-
benar bertemu di Laboratorium Cavendish, ketika keduanya terlibat dalam
penelitian Fisika Pada usia sepuluh tahun ia mulai pendidikan formal di Clifton
College di Bristol , kemudian di St John's College , Cambridge , di mana ia
membaca Tripos Matematika.Ketiganya terkenal karena teori-teori mengenai
struktur elektronik pada magnet dan logam.
14. Tahun 1978, hadiah nobel berhasil dimenangkan oleh
Arno Allan Penzias dilahirkan pada 26 April 1933 di
Munich, Jerman. Saat mengadakan riset transmisi
gelombang mikro di Laboratorium Bell, fisikawan ini
tersandung pada menyusuri fenomena ke asal mula alam
semesta - penemuan tentang radiasi dasar gelombang
mikrokosmik.
Penemuannya membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Fisika 1978 dengan
Robert Woodrow Wilson. Bersama mereka juga Pyotr Kapitsa menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika dalam topik yang berbeda. Astronom dan
astrofisikawan radio ini juga mendapat 2 hak paten di bidang teknologi
komunikasi.
Ketika bekerja untuk jenis antena baru di Bell Labs, Holmdel, New Jersey,
mereka menemukan sumber kegaduhan di atmosfer yang tak dapat dijelaskan.
Setelah menyingkirkan semua kemungkinan sumber gaduh, termasuk
hinggapnya burung merpati di antena, suara gaduh itu akhirnya dikenal sebagai
CMB, yang makin menegaskan teori Big Bang.
Keduanya terkenal dengan percobaannya untuk mengukur temperatur
termodinamika alam semesta pada tahun 1965. Mereka menemukan kenyataan
bahwa temperatur termodinamika saat ini sekitar 3 derakat kelvin.Penemuan ini
menguatkan salah satu teori alam semesta yaitu teori Bing Bang. Selain Penzins
dan Wilson ada juga Kapitza dari Rusia juga menerima hadiah nobel karena
karya-karya dalam bidang fisika suhu rendah.
15. Tahun 1979
Robert Woodrow Wilson (lahir di Houston, Texas,
Amerika Serikat, 10 Januari 1936; umur 74 tahun) ialah
seorang astronom Amerika Serikat yang menerima Nobel
Fisika bersama dengan Arno Penzias untuk penemuan
radiasi latar gelombang mikro kosmos (CMB). Uang
penghargaan tersebut juga diterima oleh Nobelis ketiga,
Pyotr Leonidovich Kapitsa untuk karya tak terkait.
Steven Weinberg (lahir 1933) ialah fisikawan Amerika
Serikat yang memenangkan Hadiah Nobel Fisika tahun
1979 bersama dengan Sheldon L. Glashow dan Abdus
Salam untuk sumbangan mereka pada persatuan lemah
dan interaksi elektromagnetik antara unsur dasar,
termasuk, inter alia, perkiraan arus netral lemah.
Steven Weinberg besar di New York City, di mana ayahnya bekerja sebagai
stenograf pengadilan. Minatnya yang awal pada sains didorong oleh keluarga
dan gurunya di Bronx High School of Science. Salah satu kawan sekelasnya
ialah Sheldon Glashow; sekitar 25 tahun kemudian mereka akan menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika.
Besar di New York, ia meraih gelar Ph.D. pada 1958 dari University of
Harvard, di mana ia sekarang menjadi guru besar dalam bidang fisika. Glashow
ialah murid Julian Schwinger, salah satu perintis bidang elektrodinamika
kuantum, yang kemudian berminat dalam bidang interaksi lemah dan
hubungannya yang mungkin dengan interaksi elektromagnetik.
Abdus Salam dilahirkan di Jhang, sebuah kota kecil di Pakistan, pada tahun
1926 dan meninggal pada tahun 1996 memenangkan hadiah nobel. Abdus
Salam dilahirkan di Jhang, sebuah kota kecil di Pakistan, pada tahun 1926.
Ayahnya ialah pegawai dalam Dinas Pendidikan dalam daerah pertanian.
Kelurga Abdus Salam mempunyai tradisi pembelajaran dan alim.
Tahun 1967 Steven Weinberg seorang jenius dari Harvard university secara
teoritis berhasil mengembangkan teori gabungan antara teori interaksi lemah
dengan teori elektromagnetik. Pada tahun 1968 secara terpisah John Ward dan
Abdus Salam meramalkan eksistensi Zo sebagai pertikel tukar didalam teori
gabungan tersebut.partikel tersebut sifatnya hampir sama dengan kuwanta
Sheliun Lee Glashow (lahir 1932) ialah seorang ilmuwan
Amerika Serikat Sheldon Lee Glashow (lahir 1932) ialah
seorang ilmuwan Amerika Serikat dan penerima Hadiah
Nobel Fisika 1979 bersama dengan Abdus Salam dan
Steven Weinberg.
cahaya namun massanya sangat massif (lebih dari 100 giga elektron volt).
Partikel Zo secara bebas belum dapat dibuktikan sampai kini namun efek-efek
dari terjadinya partikel tersebut berhasil ditemukan di CERN (Consail Europen
pour is Recherce Nucleaire) pada tahun 1973.selain itu parameter-parameter
dalam teori Weinberg-Salam-Word berhasil ditemukan secara
eksperimen.sedangkan Sheliun Lee Glashowdari harvard university juga
mencoba melakukan hal yang sama namun titik tolak kalkulasi Glashow sangat
berbeda.
16. Tahun 1980,
Val Longsdon Fitch mendapatkan hadiah nobel
karena penemuan yang dapat mebuktikan adanya pelanggaran simetri
waktu.simetri waktu adalah hukum didalam fisika yang menyatakan bahwa
suatu fenomena yang terjadi dalam keadaan pemajuan waktu akan tetap sama
dan simetri apabila waktunya diundurkan.
G. PEMENANG NOBEL LAINNYA
Pemenang-pemenang nobel yang terlewatkan dari penjelasan diatas adalah:
1. Tahun 1902, 2 orang yang berhak mendapat hadiah nobel adalah dua orang
belanda yaitu:
Val Longsdon Fitch lahir bungsu dari tiga anak,
di sebuah peternakan sapi di Cherry County,
Nebraska, tidak jauh dari perbatasan Dakota
Selatan, pada tanggal 10 Maret 1923. Ini adalah
bagian yang sangat jarang penduduknya dari
Amerika Serikat dan jauh dari pusat populasi
Pada tahun 1875, pada usia awal 22, ia memperoleh gelar seorang dokter, dan
hanya tiga tahun kemudian ia diangkat menjadi Ketua Teoritis Fisika di Leiden,
baru dibuat untuknya. Dari 1912 dan seterusnya, ketika ia menerima fungsi
ganda di Haarlem sebagai Kurator Teyler's Fisik Kabinet dan Sekretaris dari
"der Hollandsche Maatschappij Wetenschappen" (Belanda Society of Sciences),
ia melanjutkan di Leiden sebagai Profesor Luar Biasa, memberikan Senin
terkenal paginya kuliah untuk sisa hidupnya.
Selama di Leiden, Zeeman menemukan sebuah efek yang dinamai menurut
namanya. Ia sedang mencari interaksi antara efek magnet dan optik. Michael
Faraday telah mengamati medan magnetik pada garis spektrum di awal 1862,
namun tanpa hasil positif. Zeeman mengulangi eksperimen itu, menggunakan
garangan difraksi tenaga resolusi tinggi dan menemukan bahwa garis emisi
natrium diperluas (1896). Hendrik Lorentz dan Zeeman menjelaskan fenomena
itu dengan memprkirakan bahwa elektron (ditemukan di tahun sebelumnya oleh
Joseph John Thomson) pindah dalam atom dan cahaya yang dipancarkan.
Pengukuran frekuensi puncak garis yang meluas memungkinkannya
menentukan perbandingan e/m. Di Amsterdam, di tahun berikutnya, Zeeman
Hendrik Antoon Lorentz lahir di Arnhem, Belanda,
pada tanggal 18 Juli 1853, sebagai anak dari pemilik
pembibitan Frederik Gerrit Lorentz dan née istrinya
Geertruida van Ginkel. Ketika ia berusia empat tahun,
ibunya meninggal, dan pada 1862 ayahnya Hupkes
Luberta menikah.
Pieter Zeeman (25 Mei 1865 – 9 Oktober 1943)
(IPA [ze:mɑn]) ialah fisikawan Belanda yang
menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika pada
1902 dengan Hendrik Antoon Lorentz atas
penemuan efek Zeeman. Zeeman lahir di
Zonnemaire (di pulau Schouwen-Duiveland,
provinsi Zeeland) dari Wilhelmina Worst dan
Catharinus Farandinus Zeeman, seorang menteri
Lutheran.
bisa memecah garis natrium ke dalam triplet, seperti yang diperkirakan oleh
Lorentz. Untuk karya ini Zeeman dan Lorentz menerima Penghargaan Nobel
dalam Fisika pada 1902.
Lorentz bersama Fitergerald terkenal karena perhitungan-perhitungannya yang
kemudian disebut transformasi lorentz dan Fitzgerald yang memegang peranan
amat penting dan menjadi basis daripada teori relativitas khusus einstein.
Sementara itu zeeman yang lahir pada (25 Mei 1865 – 9 Oktober 1943) terkenal
karena teorinya mengenai pengaruh magnet terhadap radiasi. Keduanya
mendapat hadiah nobel dengan alasan yang sama yaitu karya mereka mengenai
pengaruh medan magnet terhadap radiasi.
2. Tahun 1904,hadiah nobel dimenangkan oleh
.
Di tahun 1877-1878, dia mempublikasikan Teori Suara dan selama hidupnya,
Rayleigh telah menulis 466 artikel ilmiah. Di bidang akustik, dia mempelajri
tentang hamburan (hamburan Rayleigh) batasan difraksi, gelombang
permukaan, fenomena resonansi, timbal balik, gaya radiasi, kavitasi, relaksasi,
dan persepsi dwirungu (binaural perception). Dia meraih nobel dalam bidang
fisika pada tahun 1904 atas penemuan gas argon dan kontribusinya dalam
kemajuan sains. Rayleigh juga merupakan penemu unsur argon yang
merupakan salah satu unsur gas mulia yang jumlahnya sampai saat ini ada 6.
3. Tahun 1905
Lord Rayleigh (John William Strutt) (lahir di
Langford Grove, Maldon, Essex, England, 12
November 1842 – meninggal di Terling Place,
Witham, Essex, England, 30 Juni 1919 pada umur 76
tahun) adalah seorang fisikawan Inggris. Saat masih
kecil dan remaja, dia sering menderita sakit sehingga
pendidikannya terganggu
Pastor Edward Phillips lahir di Charlestown,
Massachusetts, pada tanggal 1,1946. Putra Edward dan
Maria Keefe Phillips dia memiliki dua kakak
perempuan.Setelah lulus dari Boston College pada tahun
1968 dengan gelar AB di Pendidikan Menengah, ia
memasuki Maryknoll pada bulan September tahun itu.
Setelah menyelesaikan Kedua Teologi Mei 1971 ia ditugaskan ke Tanzania
sebagai mahasiswa di Luar Negeri eksperimental Program Pelatihan. Setelah
belajar Kiswahili di Musoma, ia kemudian ditugaskan untuk Dar es Salaam dan
Shinyanga untuk dan pedesaan pengalaman perkotaan.
Edward Philips berhasil memenangkan hadiah nobel pada tahun 1905 karena
karyanya didalm masalah sinar-sinar katoda.
4. Tahun 1910
Meskipun ia tidak memiliki pengetahuan tentang bahasa
klasik, dan dengan demikian tidak diizinkan untuk mengambil ujian akademik,
ia melanjutkan belajar di Universitas Leiden di waktu luang selama 1862-1865.
Dengan cara ini ia juga memperoleh sertifikat mengajar dalam matematika dan
fisika. Pada 1864 ia diangkat guru di sebuah sekolah menengah di Deventer,
pada tahun 1866 ia pindah ke Den Haag, pertama sebagai guru dan kemudian
sebagai Direktur salah satu sekolah menengah di kota itu. Van der walls karena
persamaan-persamaan gasnya yang lebih terkenal dengan sebutan persamaan
van der walls.
Johannes Diderik van der Waals lahir pada November
23, 1837 di Leiden, Belanda, putra dari van der Waals
dan Elisabeth Jacobus van den Burg. Setelah
menyelesaikan pendidikan dasar di tempat kelahirannya
ia menjadi guru sekolah.
5. Hadiah nobel pada tahun selanjutnya yaitu tahun 1911 berhasil diperoleh oleh
seseorang yang berasal Fischhausen, Prusia Timur.dan hidup sekitar tahun 1864
sampai 1928 yang bernama Wilhelm Wien.
Ketika pada tahun 1866 orang tuanya pindah ke Drachstein, di distrik
Rastenburg Prusia Timur, Wien pergi ke sekolah pada tahun 1879 pertama di
Rastenburg dan kemudian, dari 1880 hingga 1882, di School Kota di
Heidelberg. Setelah meninggalkan sekolah ia pergi, pada tahun 1882, ke
Universitas Göttingen untuk belajar matematika dan ilmu-ilmu alam dan pada
tahun yang sama juga ke Universitas Berlin. Dari 1883 hingga 1885 ia bekerja
di laboratorium Hermann von Helmholtz dan pada 1886 ia mengambil gelar
doktor dengan tesis tentang eksperimennya pada difraksi cahaya pada bagian
logam dan pengaruh bahan-bahan pada warna cahaya dibiaskan. Beliau didalam
dunia fisika terkenal karena rumus-rumusnya tentang perpindahan panjang
gelombang atau yang disebut hukum perpindahan Wien.
6. Tahun 1913
produksi Nya suhu kriogenik ekstrim menyebabkan
penemuan superkonduktivitas pada tahun 1911: untuk bahan tertentu, hambatan
listrik tiba-tiba hilang pada suhu yang sangat rendah. memenangkan hadiah
nobel pada tahun 1913 karena penyelidikannya dalam bidang suhu rendah
Wilhelm Wien lahir pada 13 Januari 1864 di
Fischhausen, di Prusia TimurIa adalah anak dari
pemilik tanah Carl Wien, dan sepertinya
ditakdirkan untuk kehidupan seorang petani pria,
tapi krisis ekonomi dan rasa rahasianya sendiri
dari panggilan menuntunnya untuk studi
Universitas.
Heike Kamerlingh Onnes (21 September 1853 - 21
Februari 1926) adalah seorang Belanda fisikawan
dan pemenang Nobel .Ia memelopori pendinginan
teknik, dan ia menjelajahi bagaimana bahan
berperilaku bila didinginkan hampir mutlak nol .
terutama karena penemuan superkonduktor pada logam-logam tertentu yang
dilakukan pada tahun 1907.
7. Tahun 1914
Leue merupakan putra Julius von Laue, seorang pejabat di pemerintahan militer
Jerman, yang dibesarkan untuk bangsawan turun-temurun pada tahun 1913 dan
yang sering dikirim ke berbagai kota, sehingga von Laue menghabiskan masa
mudanya di Brandenburg, Altona, Posen, Berlin dan Strassburg, Karena
penemuan leue ini seseorang dari Swedia yaitu Bragg pada tahun 1912
terangsang untuk mengemukakan teori difraksi Bragg dalam bidang sinar X.
8. Karl Sieggbahn juga memenangkan hadiah nobel tahun 1924 karena
penyelidikan mengenai spektroskopi sinar X. Karl Manne Georg Siegbahn
(lahir di Örebro, 3 Desember 1886 – meninggal di Stockholm, 26 September
1978 pada umur 91 tahun) adalah seorang fisikawan Swedia dan Nobelis Fisika
untuk penelitian dan penemuan di bidang spektroskopi sinar X.Siegbahn
mendapatkan gelar PhD dari Universitas Lund pada tahun 1911, tesisnya
berjudul Magnetische Feldmessungen (Pengukuran Medan Magnet).
9. Tahun 1943
Max Von Leue,hidup pada tahun 1879-1960
yang berasal dari jerman berhasil menerima
hadiah nobel pada tahun 1914 karena
penyelidikan mengenai difraksi sinar X pada
kristal-kristal tertentu.
Sifat-sifat magnetik didalam atom yang berhasil
diselidiki Otto Stern lahir di Sorau, Upper Silesia,
Jerman, pada tanggal 17 Februari 1888. Pada tahun 1892
ia pindah bersama orangtuanya ke Breslau, di mana dia
menghadiri sekolah tinggi.
Ia mulai belajar kimia fisik pada tahun 1906, menerima
gelar Ph.D. dari Universitas Breslau pada tahun 1912. Pada tahun yang sama ia
bergabung Einstein di Universitas Praha dan kemudian mengikutinya ke
Universitas Zurich, di mana ia menjadi Privatdocent Fisik Kimia di
Eidgenössische Technische Hochschule pada tahun 1913. Pada tahun 1892 ia
pindah bersama orangtuanya ke Breslau,.dengan suatu metode yng disebut
metode sinar molekuler mengantarkan Stern mendapatkan hadiah nobel pada
tahun 1943.
.
Ia banyak dikenal karena penelitian pemecahannya pada sinar molekul,
magnetisme dan mekanika kuantum, dan mendapat Hadiah Nobel Fisika pada
1944 karena penyelidikan sifat-sifat magnet seperti Stern.
10. Tahun 1946, Percy Williams Bridgman (Cambridge, 21 April 1882 - 20
Agustus 1961) ialah seorang fisikawan Amerika Serikat yang dianugerahi Nobel
Fisika pada tahun 1946 untuk penelitiannya tentang bagaimana tekanan tinggi
mempengaruhi sifat fisik suatu bahan, Ia adalah orang pertama yang membuat
peralatan untuk mencapai tekanan lebih dari 10 GPa. Bridgman juga menulis
artikel tentang metode ilmiah dan segi lain filsafat ilmu.Bridgman berhasil
memenangkan hadiah nobel karena menemukan suatu alat yang dapat
Setelah Otto Stern,disusul juga oleh seorang yang
lahir di Rymanów, Galicia, Austria-Hongaria, 29 Juli
1898 – meninggal di New York City, New York,
Amerika, 11 Januari 1988 pada umur 89 tahun) adalah
seorang fisikawan, ia diangkat berkali-kali termasuk
posisi pada Universitas Columbia dan Massachusetts
Technology, Laboratorium Nasional Brookhaven
untuk Riset Atom, dan Komite Ilmiah PBB yaitu
Isidor Isaac Rabi
menghasilkan tekanan yang amat tinggi. Penemuan ini kemudian digunakan
untuk fisika tekanan tinggi sampai saat ini.
11. Tahun 1951, Cockroft dan Walton mendapat hadiah nobel karena karya mereka
didalam menemukan proton accelerator pada tahun 1928.
12. Orang belanda terakhir yang mendapat hadiah nobel adalah Fritz Zernike yang
merupakan penemu mikroskop fasekontras. Fritz Zernike lahir di Amsterdam
pada 16 Juli 1888. Ayahnya adalah seorang guru sekolah dan pedagog terkenal
yang menulis beberapa buku mengenai aritmatika. Frits Zernike masuk HBS
dan dari 1905 seterusnya belajar kimia di Amsterdam. Pada usia 19, pada 1907,
ia menjawab pertanyaan kuis dari Universitas Groningen mengenai teori
probabilitas, sehingga ia dihadiahi medali emas. Ia memenangkannya untuk
yang ke-2 kali dalam pertanyaan mengenai optik yang diluncurkan oleh
Hollandsche Maatschappij van Wetenschappen di Haarlem (1912). Di tahun itu,
ia lulus ujian doktor dan mulai mengerjakan disertasi, di mana ia menggunakan
esai hadiahnya pada 1912 sebagai titik tolak. Pada 1913 ia diangkat sebagai
asisten astronom Jacobus Cornelius Kapteyn di Rijksuniversiteit Groningen.
Pada 1915 ia menerima gelar dalam kinia di Amsterdam dengan disertasi
Sir John Douglas Cockcroft OM KCB CBE
(27 Mei 1897 - 18 September 1967) adalah
seorang Inggris fisikawan . Ia berbagi
Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk
membelah inti atom dengan Ernest Walton , dan
berperan penting dalam pengembangan tenaga
nuklir .
Ernest Walton Thomas Sinton lahir di Dungarvan,
County Waterford di pantai selatan Irlandia pada tanggal 6
Oktober 1903, anak seorang Menteri Methodist dari
County Tipperary. Kementerian menuntut yang bergerak
ayahnya dari satu tempat ke tempat setiap beberapa tahun,
dan ia menghadiri sekolah hari di Banbridge (County
Down) dan Cookstown (County Tyrone).
berjudul L'opalescence critique, théorie et experiments.Mikroskop semacam ini
berguna untuk melihat keadaan sel-sel secara langsung tanpa perlu membunuh
atau mematikan sel tersebut sehingga dapat dilihat secara jelas mekanisme sel
tersebut
13. Tiga orang rusia yang mendapat hadiah nobel pada tahun 1958 adalah
Cerenkov,Michajlovich Frank, dan Igor Tamm. Pada akhir tahun1934 Cerenkov
menemukan semacam sinar biru yang dipancarkan oleh botol-botol air yang
dicelupkan oleh unsur radium yang radioaktif. Pada tahun 1937,
Cerenkov,Frank, dan Tamm secara bersama-sama mengembangkan teori
mengenai radiasi Cerenkov tersebut dan penelitian ini yang menyebabkan
mereka mendapatkan hadiah nobel.
Pavel Alekseyevich Cherenkov (bahasa Rusia: Павел Алексеевич Черенков,
1904-1990) adalah fisikawan Uni Soviet yang mengamati radiasi dari partikel
berenergi tinggi yang berjalan lebih cepat daripada kecepatan cahaya dalam
medium itu. Nama Cherenkov kadang-kadang ditulis sebagai Cerenkov. Pavel
Alekseyevich Cherenkov lahir di desa kecil di Novaya Chigla kini Voronezh
Oblast, Rusia pada 28 Juli 1904. Orang tuanya, Aleksei dan Mariya Cerenkov,
adalah seorang petani.Ia lulus dari Departmen Fisika dan Matematika di
Universitas Negeri Voronezh tahun 1928, tahun 1930 ia bertugas sebagai ahli
riset senior di Institut Fisika Lebedev di Akademi Sains Uni Soviet. Cherenkov
naik jabatan untuk kepala bagian, dan tahun 1940 ia dihadiahi gelar Doktor
Sains Fisika Matematika. Tahun 1953 ia diterima sebagai Profesor Fisika
Eksperimental. Dimulai tahun 1959, ia mengepalai laboratorium institut proses
foto-meson. Ia tetap menjadi profesor selama empatbelas tahun. Tahun 1970 ia
menjadi Akademisi di Akademi Sains Uni Soviet.
Mikhailovich Frank (Lahir 10 Oktober [23 Okt, New Style], 1908, St
Petersburg, Rusia-meninggal 22 Juni 1990, Moskow, Rusia, Uni Soviet) Soviet
pemenang Hadiah Nobel untuk Fisika pada tahun 1958 bersama dengan Pavel
A. Cherenkov dan Igor Y. Tamm , juga dari Uni Soviet. Dia menerima
penghargaan untuk menjelaskan fenomena radiasi Cherenkov. Setelah lulus dari
Moskow State University pada tahun 1930, Frank bekerja di Leningrad Optical
Institute. Ia kembali ke Moskow untuk bekerja di PN Lebedev Physical Institute
(1934-1970) dan dari tahun 1940 adalah seorang profesor di Moscow State
University.
Pada tahun 1937 Frank dan Tamm menyediakan penjelasan teoritis radiasi
Cherenkov, efek ditemukan oleh Cherenkov pada tahun 1934 di mana cahaya
dipancarkan ketika partikel bermuatan perjalanan melalui media optik
transparan dengan kecepatan lebih besar dari kecepatan cahaya dalam medium
itu. Efeknya menyebabkan perkembangan counter Cherenkov untuk mendeteksi
dan mengukur kecepatan partikel berkecepatan tinggi, yang memungkinkan
penemuan partikel dasar baru seperti antiproton. Frank kemudian bekerja pada
fisika nuklir teoritis dan eksperimental dan desain reaktor, dan dari 1957 ia
memimpin laboratorium neutron di Institut Riset Nuklir Bersama di Dubna. In
1946 Pada tahun 1946 Frank terpilih sebagai anggota yang sesuai, dan pada
tahun 1968 anggota penuh, dari Akademi Ilmiah Uni Soviet.
Dia semakin asisten, instruktur, dosen, dan profesor yang bertanggung jawab
atas kursi, dan dia telah mengajar di Krimea dan Universitas Negara Moskow,
Yevgenyevich Igor Tamm dilahirkan di
Vladivostok pada tanggal 8 Juli 1895, sebagai
anak dari Evgenij Tamm, seorang insinyur, dan
Olga Davydova. Dia lulus dari Universitas Negeri
Moskow pada 1918, yang mengkhususkan diri
dalam fisika, dan segera memulai karier akademis
di lembaga pendidikan tinggi. l dan Teknik-Fisik
Institutes, dan di JM Sverdlov Universitas
Komunis.
di PolytechnicaTamm dianugerahi gelar Doctor of Fisiko-Matematika, dan dia
telah mencapai pangkat akademik Profesor. Sejak 1934, ia telah memimpin
divisi teoritis dari PN Institut Fisika Lebedev Akademi Ilmiah Uni Soviet.
H. PEMENANG NOBEL FISIKA DARI TAHUN 1981-2010
1. Tahun 1981, dua orang yang mendapat hadiah nobel yaitu: Nicolaas
Bloembergen, Arthur Leonard Schawlow dan Kai Manne Boerje Siegbahn
Hadiah nobel mereka terima karena dua hal,yang pertama "untuk sumbangan
mereka pada pengembangan spektroskopi laser " dan "untuk sumbangannya pada
pengembangan spektroskopi elektron resolusi tinggi ".
Nicolaas Bloembergen (lahir di Dordrecht, 11 Maret 1920; umur 90 tahun)
adalah seorang fisikawan Amerika Serikat. Ia menerima gelar Ph.D. dari
Universitas Leiden dan Harvard pada tahun 1948. Ia menjadi profesor di Harvard
University. Bloembergen meninggalkan Belanda pada tahun 1945 untuk
melanjutkan studi di Universitas Harvard. Ia dianugerahi Medali Lorentz pada
tahun 1978. Nicolaas Bloembergen menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika
1981 bersama Arthur Schawlow dan Kai Siegbahn untuk karyanya dalam
spektroskopi laser. Bloembergen dan Schawlow mengamati sifat bahan yang tak
terlacak tanpa laser. Awalnya ia telah memodifikasi maser Charles Townes.
Bloembergen menjadi staf di Universitas Arizona.
Arthur Leonard Schawlow (5 Mei 1921-28 April 1999) adalah fisikawan
Amerika Serikat dan salah satu penemu maser. Ia lahir di Mount Vernon, New
York dan Kai Manne Boerje Siegbahn (20 April 1918-20 Juli 2007) adalah
fisikawan Swedia. Ia menerima gelar doktornya di Universitas Stockholm pada
1944.
2. Tahun 1982, pada hadiah nobel tahun ini juga ada seseorang yang
mendapatkannya yaitu: Kenneth G. Wilson. Hadiah nobel ini didapatkan karena
"teorinya pada fenomena kritis dalam hubungan dengan fase transisi".
Kenneth G. Wilson (lahir 8 Juni 1936; umur 74 tahun) adalah seorang fisikawan
teoretis Amerika Serikat. Sebagai mahasiswa prasarjana di Harvard, ia adalah
Putnam Fellow. Ia menerima gelar PhD dari Caltech tahun 1961, belajar dengan
Murray Gell-Mann.Ia bergabung dengan Universitas Cornell pada tahun 1963 di
Jurusan Fisika sebagai anggota staf pengajar muda, menjadi prosefor tahun 1970.
Pada tahun 1974, ia menjadi Profesor Fisika James A. Weeks di Cornell. Ia
merupakan salah satu pemenang Penghargaan Wolf dalam Fisika pada tahun
1980, bersama dengan Michael E. Fisher dan Leo Kadanoff. Ia dianugerahi
Penghargaan Nobel dalam Fisika tahun 1982 untuk pengembangan teori transisi
fase orde ke-2 yang menimbulkan efek pada molekul di sekelilingnya.
Pada tahun 1985, ia diangkat sebagai Direktur Cornell di Pusat Teori dan
Simulasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (dikenal sebagai Cornell
Theory Center, satu dari 5 pusat superkomputer yang dibentuk oleh National
Science Foundation. Sejak tahun 1988, Dr. Wilson telah menjadi anggota staf
pengajar di Universitas Negeri Ohio.Ayah Wilson adalah dokter terkenal E.
Bright Wilson, dan saudaranya David juga profesor di Cornell di Jurusan Biologi
Molekuler dan Genetika.
3. Tahun 1983, William Alfred Fowler dan Subrahmanyan Chandrasekhar berhasil
mendapatkan hadiah nobel tahun tersebut karena "membuat studi teoritis dan
percobaannya pada reaksi nuklir dari pentingnya dalam pembentukan elemen
kimia di alam semesta".
William Alfred Fowler (9 Agustus 1911–14 Maret 1995) adalah astrofisikawan
nuklir Amerika Serikat yang lahir di Pittsburgh. Saat menjadi profesor di
California Institute of Technology, Fowler mempelajari bagaimana unsur-unsur
terbentuk dalam reaksi nuklir, khususnya dalam evolusi bintang. Untuk karyanya
di bidang ini menerima Penghargaan Nobel Fisika 1983 bersama S.
Chandrasekhar. Fowler juga mempelajari emisi kuasar radio dan fungsi unsur
subatom seperti neutrino.
sifat-sifat dinamis kluster dan galaksi bintang, transfer
energi radiasi, stabilitas hidrodinamika dan hidromagnetika, stabilitas bilangan
persamaan ellips, dan teori matematis lubang hitam. Ia juga bekerja pada
astrofisika relativistik, dan buku terakhirnya adalah Newton's Principia for the
Common Reader. Ia mengedit Astrophysical Journal selama hampir 20 tahun. Ia
terkenal atas cintanya pada keanggunan dan presisi matematika.
4. Tahun 1984, Orang yang berhasil mendapatkan hadiah nobel yaitu: Carlo Rubbia
dan Simon van der Meer. Hadiah nobel tersebut diberikan "buat sumbangan
menentukan mereka dalam proyek besar, yang membuka jalan bagi penemuan
partikel dasar W dan Z, komunikator dari interaksi lemah". Carlo Rubbia (lahir
di Gorizia pada tanggal 31 Maret 1934) adalah seorang fisikawan Italia terkenal.
Simon van der Meer (lahir di den Haag, 24 November 1925; umur 85 tahun)
adalah seorang fisikawan akselerator Belanda yang menemukan konsep
pendinginan stokastik pada pertumbukan, yang memungkinkan penemuan
partikel W dan Z pada benda tumbuk proton-antiproton 500 gigaelektronvolt
CERN melalui kolaborasi eksperimental UA-1 yang dipimpin oleh Carlo Rubbia.
Sebagai hasilnya van der Meer dan Rubbia menerima Penghargaan Nobel dalam
Fisika 1984. Gambar perayaan penghargaan itu dapat ditemukan di[1]
Pada tahun 1952 van der Meer menerima gelar dalam teknik fisika dari Sekolah
Tinggi Teknik di Delft, Belanda. Ia bekerja di perusahaan Philips hingga 1956.
Pada tahun itu ia menjadi staf CERN hingga pensiun pada tahun 1990.
Subrahmanyan Chandrasekhar (19 Oktober 1910 –
21 Agustus 1995) adalah fisikawan India-Amerika
Serikat yang lahir di Lahore, India Britania (kini di
Pakistan). Ia adalah keponakan Chandrasekhara
Raman.dan "untuk studi teoritisnya pada proses fisik
dari kepentingan pada susunan dan evolusi bintang".
5. Tahun 1985, Orang yang berhasil mendapatkan hadiah nobel fisika adalah Klaus
von Klitzing "buat penemuan quantized efek Hall".
Setelah belajar fisika di Braunschweig, von Klitzing
menghabiskan 10 tahun penelitian di Universitas Würzburg (tesis Ph.D. 1972
tentang "Sifat-sifat Galvanometer Telurium pada Bidang Magnetik Kuat"),
dengan karya riset di Laboratorium Clarendon, Oxford dan Laboratorium Bidang
Magnetik Tinggi, Grenoble. von Klitzing menjadi profesor di Universitas Teknik
Muenchen pada tahun 1980. Sejak tahun 1985, von Klitzing menjadi direktur
Max-Planck-Institut für Festkörperforschung di Stuttgart.
Konstanta von Klitzing, RK = h / e2 = 25812.807449(86)Ω, dinamai untuk
menghormati penemuan Klaus von Klitzing pada efek kuantum Hall. Konstanta
ini didaftarkan di National Institute of Standards and Technology Reference on
Constants, Units, and Uncertainty. Konstanta ini memberikan nilai kebalikan
pada 1 kuantum konduktansi listrik.Kini, penelitian von Klitzing berfokus pada
sifat-sifat sistem elektronik dimensi rendah, khususnya pada suhu rendah dan
dalam bidang magnetik tinggi.
6. Ada lagi tiga orang yang berhasil mendapat hadiah nobel pada tahun 1986 yaitu
Ernst Ruska "buat pekerjaan fundamentalnya dalam elektron optik, dan untuk
desain mikroskop elektron pertama" ; Heinrich Rohrer "untuk rancangan mereka
dalam scanning tunneling microscope".
Ernst Ruska (25 Desember 1906–27 Mei 1988) adalah seorang fisikawan
Jerman. Ruska lahir di Heidelberg. Ia dididik di Technische Universität München
antara 1925-1927 dan kemudian memasuki Technische Universität Berlin, di
mana menyatakan bahwa mikroskop yang menggunakan elektron, dengan
gelombang 1.000 lebih pendek daripada cahaya, dapat menghasilkan gambar
Klaus von Klitzing (lahir di Schroda, 28 Juni
1943; umur 67 tahun) adalah seorang fisikawan
Jerman. Pada bulan Februari 1962 von Klitzing
lulus Abitur di Artland Gymnasium Quakenbrück.
obyek yang lebih jelas daripada mikroskop yang menggunakan cahaya, di mana
magnifikasinya dibatasi oleh ukuran panjang gelombang
Di kampus ia belajar dengan Wolfgang Pauli dan Paul Scherrer. Pada tahun 1955
Rohrer mengajukan disertasi di bawah bimbingan Jörgen Lykke Olsen atas
pengukuran perubahan panjang superkonduktor pada transisi superkonduksi yang
diinduksi oleh medan magnet. Pada tahun 1963 Rohrer bergabung dengan
Laboratorium Riset IBM Zürich di Rüschlikon, yang bersama dengan Gerd
Binnig, mempelajari efek Kondo dan GdAlO3, pada tahun 1982 scanning
tunneling microscope ditemukan.
7. Tahun 1987, Ada 2 orang yang berhasil memperoleh hadiah nobel yaitu:
Johannes Georg Bednorz dan Karl Alexander Müller. Hadiah nobel ini diperoleh
"buat pemecahan penting mereka dalam superkonduktivitas pada bahan keramik".
Karl Alexander Müller (lahir 20 April 1927; umur 83 tahun) adalah fisikawan
Swiss.
Johannes Georg Bednorz (lahir 16 Mei 1950; umur 60 tahun) ialah fisikawan
Jerman yang menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 1987 untuk karya dalam
superkonduktivitas suhu tinggi. Ia lahir di Neuenkirchen, Nordrhein-Westfalen,
Jerman dari Anton dan Elisabeth Bednorz.Pada tahun 1968, Bednorz memulai
studi mineraloginya di Universitas Münster.Pada tahun 1982, Bednorz digaji oleh
IBM untuk bekerja di laboratoriumnya yang di Zürich. Di sana, ia bergabung
dengan penelitian superkonduktivitas K. Alexander Mueller.
Pada tahun 1983, Bednorz dan Alexander Mueller memulai studi sistematis atas
sifat-sifat listrik keramik yang terbentuk dari logam transisi oksida, dan pada
tahun 1986, mereka berhasil dalam menginduksi superkonductivitas di sebauh
Heinrich Rohrer (lahir di Buchs, Swiss, 6 Juni
1933; umur 77 tahun) adalah seorang fisikawan
Swiss. Ia lahir seperempat jam setelah saudari
kembarnya Selesai menamatkan sekolah Rohrer
masuk Fakultas Fisika ETH di Zürich pada tahun
1951..
barium lantanum tembaga oksida (BaLaCuO, juga dikenal sebagai LBCO); suhu
kritis oksida itu adalah 35 K, melebihi 12 K lebih banyak daripada rekor
sebelumnya.Pada tahun 1987, Bednorz dan Müller bersama-sama dianugerahi
Hadiah Nobel Fisika.
8. Tahun 1988,Leon Max Lederman, Melvin Schwartz, dan Jack Steinberger
berhasil menambah deretan penerima hadiah nobel. Mereka mendapat hadiah
nobel tersebut "untuk metode sinar neutrino dan pertunjukan struktur ganda
leptonterus penemuan muon neutrino".Leon Max Lederman (15 Juli 1922 — ),
fisikawan Amerika Serikat, Melvin Schwartz (lahir 1932) ialah seorang
fisikawan dan usahawan AS.Schwartz belajar fisika di Universitas Columbia,
New York City, dan menerima Ph.D.nya di sana pada 1958. Ia mengajar di
Columbia dari 1958 sampai 1966 dan kemudian merupakan guru besar fisika di
Universitas Stanford dari 1966 sampai 1983. Dari 1970 ia merupakan pimpinan
Digital Pathways, Inc., perusahaan yang didirikannya untuk menyusun sistem
keamanan komputer., dan Jack Steinberger (lahir 25 Mei 1921) ialah seorang
fisikawan. Ia adalah salah satu penemu muon neutrino.
9. Tahun 1989, Norman Foster Ramsey berhasil menerima hadiah nobel "untuk
penemuan metode dasar osilator terpisah dan pemakaiannya pada maser hidrogen
dan jam atom lainnya".Norman Foster Ramsey (lahir di Washington, DC, 27
Agustus 1915; umur 95 tahun) adalah seorang fisikawan Amerika Serikat.
Seorang guru besar fisika di Harvard University sejak tahun 1947, Ramsey juga
memegang beberapa jabatan dengan pemerintahan dan agen internasional seperti
NATO dan United States Atomic Energy Commission.sedangkan Hans Georg
Dehmelt dan Wolfgang Paul menerima hadiah nobel "buat pengembangan
teknik perangkap ion".Hans Georg Dehmelt (lahir di Görlitz, Jerman, 9
September 1922; umur 88 tahun) ialah fisikawan Amerika Serikat kelahiran
Jerman Dehmelt mengabdi pada tentara Jerman pada 1940 sampai ia ditangkap
angkatan AS pada 1945. Setelah belajar fisika selama perang di bawah program
teknik pasukan, ia melanjutkan belajarnya setelah itu di Universitas Gottingen,
lulus dengan gelar doktor dalam fisika pada 1950.
10. Jerome Isaac Friedman, Henry Way Kendall dan Richard Edward Taylor berhasil
mendapatkan hadiah nobel pada tahun 1990. Mereka mendapat hadiah nobel
"untuk pengamatan pionir mereka tentang hamburan inelastik tinggi dari elektron
pada proton dan loncatan neutron, yang merupakan kepentingan yang perlu untuk
pengembangan model quark dalam partikel fisis".
Kendall dan koleganya dipuji Komite Nobel untuk "pemecahan dalam
pengertian kami dari zat" mereka yang dicapai selama bekerja bersama di Pusat
Akselerator Linear Stanford dari 1967 sampai 1973. Di sana mereka
menggunakan akselerator partikel untuk mengarahkan sinar elektron berenergi
tinggi pada sasaran proton dan neutron. Jalan yang mana elektron menyebar dari
sasaran menandakan bahwa proton dan neutron tidak padat, secara keseluruhan
benda yang tebal untuk diperkirakan jika merupakan unsur dasar yang
sesungguhnya, namun malahan were tersusun dari partikel yang tetap lebih kecil.
Ini memperkuat keberadaan quark yang pertama kali dihipotesiskan secara bebas
pada 1964 oleh Murray Gell-Mann dari Institut Teknologi California dan George
Zwerg. Kendall juga melakukan riset mengenai struktur nuklir, hamburan elektron
berenergi tinggi, dan dalam fisika meson dan neutrino. Ia merupakan pendiri
Union of Concerned Scientists.
Jerome Isaac Friedman dilahirkan pada 28 Maret 1930 di
Chicago, Illinois. Pemenang Hadiah Nobel Fisika dengan
Henry Way Kendall dan Richard Edward Taylor 1990
mengadakan percobaan akselerator linear dan
mendemonstrasikan bahwa neutron dan proton terbentuk
dari quarks, paket energi asa dari yang seluruh bahan
disusun. Guru besar Institut Teknologi Massachusetts sejak
1960, ia mengepalai bagian fisika akademi dari 1983 sampai
1988.
Henry Way Kendall (1926-1999) ialah fisikawan
nuklir Amerika Serikat yang menerima Penghargaan
Nobel dalam Fisika 1990 dengan Jerome Friedman dan
Richard Taylor sebab menjadi peneliti pertama yang
mendapatkan fakta percobaan untuk keberadaan
partikel subatom yang dikenal sebagai kuark.
Selama di SLAC, ia, Friedman dan Kendall mengadakan rangkaian
percobaan yang memperkuat hipotesis bahwa proton dan neutron tersusun dari
quark. Penemuan ini penting sekali untuk perumusan deskripsi teori yang kini
diterima mengenai zat dan interaksinya, dikenal sebagai model standar. Taylor
menjadi lektor kepala di Stanford pada 1968 dan guru besar pada 1970.
11. Tahun 1991
.
Pekerjaan itu dipelajari secara meluas di bidang fisika maupun fisika kimia
yang fundamental sebagai ilmu terapan.Pada tanggal 22 Mei 2007 keluarga
fisikawan Perancis ini mengumumkan kematian de Gennes beberapa hari
sebelumnya, 18 Mei 2007 dalam usia 74 tahun.
12. Tahun 1992
Richard Edward Taylor (lahir 1929) ialah fisikawan
Kanada yang pada 1990 menerima Penghargaan
Nobel dalam Fisika dengan Jerome Friedman dan
Henry Kendall untuk kolaborasinya dalam
membuktikan keberadaan quark, yang secara umum
diterima sebagai badan di antara blok bangunan dasar
dari dari zat.
Pierre-Gilles de Gennes (lahir di Paris, 24
Oktober 1932 – meninggal di Orsay, 18 Mei 2007
pada umur 74 tahun) adalah seorang fisikawan
Perancis. Pierre-Gilles de Gennes menerima
Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1991 untuk
penemuan bahwa metode yang dikembangkan
untuk mempelajari fenomena orde pada sistem
yang sederhana dapat digeneralisasikan ke
berbagai bentuk zat yang kompleks, khususnya
kristal cair atau polimer cairan
Georges Charpak (lahir 1 Agustus 1924; umur
86 tahun), di Dubrovytsia, Volyn' (Ukraina).
Keluarga Charpak pindah dari Polandia ke Paris
saat ia berusia 7 tahun. Selama PD II, Charpak
bertugas dalam gerakan perlawanan dan ditahan
oleh pemerintah Vichy Prancis pada tahun 1943
Ia diangkat sebagai anggota Akademi Ilmiah Perancis pada tahun 1985.
Pada tahun 1992, ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika "untuk penemuan
dan pengembangannya dalam detektor partikel, khususnya kamar proporsional
multikabel."
13. Tahun 1993
Ada dua orang yang mendapatkan penghargaan nobel fisika, yaitu
Russell Alan Hulse dan Joseph Hooto Taylor, Jr.. dalam penelitiannya "untuk
penemuan tipe baru pulsar, penemuan yang yang telah membuka kemungkinan
baru studi gravitasi".
Atas karyanya tersebut, mereka menerima Penghargaan Nobel Fisika
pada tahun 1993. Pada tahun 2003 ia menjadi dosen matematika dan fisika di
Universitas Texas, Dallas.
Taylor, pada tahun 1993 bersama dengan Russell Hulse menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk penemuan pulsar PSR 1913+16 dalam
sistem bintang kembar. Ia telah menggunakan penelitian pulsar ini untuk
mempertunjukkan keberadaan jumlah radiasi gravitasi dan dengan sifat-sifat yang
Russell Alan Hulse (lahir di New York City, 28
November 1950; umur 60 tahun) adalah seorang
fisikawan Amerika Serikat.
Menggunakan Observatorium Arecibo yang
ditempatkan di Puerto Rico, bersama dengan mitranya
Joseph Hooton Taylor, pada tahun 1974, mereka
meneliti pulsar dengan relevansi skala besar,
menunjukkan keberadaan gravitasi radiasi. Mereka
menemukan pulsar kembar PSR 1913+16, yang
tersusun atas pulsar dan bintang hitam penyerta.
Joseph Hooton Taylor, Jr., (lahir di Philadelphia,
29 Maret 1941; umur 69 tahun) adalah seorang
astrofisikawan Amerika Serikat. Ia mengajar di
Universitas Princeton
pertama kali diperkirakan oleh Albert Einstein. Penghargaan 1980: Penghargaan
Dannie Heineman dalam Astrofisika,1993: Hadiah Nobel Fisika,1997: Medali
Karl Schwarzschild dari Astronomische Gesellschaft
14. Tahun 1994
Ada dua orang yang mendapatkan penghargaan nobel fisika, yaitu
Bertram Neville Brockhouse dan Clifford Glenwood Shull. Dalam penelitiannya
"buat sumbangan pionir pada pengembangan teknik hamburan neutron untuk studi
zat kental", "buat pengembangan spektroskopi neutron ", dan "untuk
pengembangan teknik difraksi neutron".
Pada tahun 1962, ia menjadi profesor di McMaster University, Kanada, di
mana ia tetap di sana hingga pensiun pada tahun 1984. Ia menerima Penghargaan
Nobel dalam Fisika 1994 bersama orang Amerika Clifford Shull untuk pengembangan
teknik penghamburan neutron untuk mempelajari benda yang dipadatkan. Pada tahun
1982 ia diangkat sebagai Officer of the Order of Canada dan dipromosikan ke
Companion pada tahun 1995.Pada bulan Oktober 2005, sebagai bagian peringatan ke-
75 Universitas McMaster di Hamilton, Ontario University Avenue, sebuah jalanan di
kampus univeritas dinamai Brockhouse Way untuk menghormati Brockhouse.
Bertram Neville Brockhouse, CC, Ph.D, D.Sc,
FRSC (15 Juli 1918 – 13 Oktober 2003) adalah
seorang fisikawan Kanada pemenang Hadiah
Nobel.Brockhouse lahir di Lethbridge, Alberta, dan
lulus dari University of British Columbia (BA,
1947) dan University of Toronto (MA, 1948; Ph.D,
1950). Antara 1950-1962 ia mengerjakan penelitian
di Chalk River Nuclear Laboratory Atomic Energy
of Canada.
15. Tahun 1995
Ada dua orang yang mendapatkan penghargaan nobel fisika, yaitu Martin Lewis
Perl dan Frederick Reines. Dalam penelitiannya untuk sumbangan percobaan
pionir pada lepton fisis", "untuk penemuan tau lepton", dan "untuk deteksi
neutrino".
.Pada tahun 1995, Perl memenangkan Hadiah Nobel Fisika, bersama
dengan Fredrick Reines, dari penemuan atas tau lepton. Ia adalah anggota
Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional dan anggota American Physical Society
(APS).
Clifford Glenwood Shull (Pittsburgh, Pennsylvania,
23 September 1915 – 31 Maret 2001) adalah seorang
fisikawan Amerika Serikat pemenang Penghargaan
Nobel.Ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika
1994 dengan orang Kanada Bertram Neville
Brockhouse untuk pengembangan teknik
penghamburan elektron, khususnya teknik difraksi
neutron, untuk mempelajari bahan kental.
Martin Lewis Perl (lahir di Manhattan, New York, 24
Juni 1927; umur 83 tahun) adalah seorang fisikawan
asal Amerika Serikat. Ia menempuh pendidikan di
Institut Politeknik Brooklyn, kini Universitas
Politeknik, dan mulai belajar keahlian teknik kimia.
Frederick Reines (Paterson, New Jersey, 16 Maret
1918 - 26 Agustus 1998) ialah fisikawan Amerika
Serikat keturunan Yahudi-Rusia.Ia menerima gelar
prasarjana dalam teknik pada 1939 dan Master of
Science dalam fisika matematika pada 1941 di
Institut Teknologi Steven. Ia menerima Ph.D.-nya
dari Universitas New York.
Ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1995 Nobel dengan
Martin Perl, untuk pendeteksiannya atas neutrino dalam percobaan neutrino for.
16. Tahun 1996
Ada tiga orang yang berhasil menerima penghargaan nobel fisika pada tahun ini,
mereka adalah David Morris Lee, Douglas Dean Osheroff, dan Robert Coleman
Richardson. Penelitiannya "untuk penemuan mereka pada superfluiditas dalam
helium-3".
. Lee dan Richardson membuat alat pendingin khusus untuk riset mereka
dalam suhu rendah di Cornell. Mereka menemukan superfluiditas dalam helium-3
secara kebetulan pada 1972. Mereka mendinginkan yang senyawa dalam sedikit
perseribu dari derajat hampir secara absolut nol (-273 C) saat Osheroff, pelajar
tingkat sarjana yang bekerja dengan mereka, memperhatikan perubahan aneh
dalam tekanan internal contoh. Akhirnya kelompok itu memutuskan bahwa
deviasi itu menandai transisi fase helium-3 pada superfluiditas. Karena atom
dalam superfluida helium-3 bergerak dalam cara selaras, zat-zat pembentuknya
mengurangi seluruh pergesekan internal dan mengalir tanpa hambatan. Helium-3
dalam keadaan ini menunjukkan reaksi menurut hukum mekanika kuantum.
Penemuan superfluiditas dalam helium-3 memungkinkan ilmuwan belajar secara
langsung dalam sistem makroskopis (terlihat) mekanika kuantum yang asing
mengakibatkan yang sebelumnya hanya dapat dipelajari secara tak langsung
dalam molekul, atom, dan partikel subatom.
David Morris Lee (lahir 1931) ialah fisikawan
Amerika Serikat yang-dengan Robert Richardson
dan Douglas Osheroff-dianugerahi Penghargaan
Nobel dalam Fisika 1996 untuk penemuan
bersama mereka mengenai superfluiditas isotop
helium-3.
Douglas Dean Osheroff lahir pada 1 Agustus 1945 di
Aberdeen, Washington. Ia menerima gelar sarjana pada
1967 dari Caltech, di mana ia menjadi murid Richard
Feynman. Ia menerima Ph.D. dari Cornell University
pada 1973. Ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam
Fisika pada 1996 dengan David M. Lee dan Robert C.
Richardson untuk penemuan dalam sifat superfluiditas
3He. Penemuan itu terjadi pada 1971, saat Osheroff
menjadi lulusan di Universitas Cornell.
Pada saat penemuan mereka pada 1972, Richardson dan Lee merupakan
peneliti senior dalam laboratorium temperatur rendah di Cornell dan mereka meneliti
sifat-sifat isotop helium-3. Mereka telah mendinginkan sampel helium-3 hingga
tingkat sekian perseribu dari nol derajat absolut (-273 C) dan memantau tekanan
internalnya.Osheroff, seorang mahasiswa pasca-sarjana pada tim riset tersebut,
memperhatikan loncatan-loncatan kecil dalam tekanan internal yang akhirnya
dijelaskan oleh para peneliti itu sebagai tahap transisi menuju superfluiditas. Saat
cairan menjadi superfluida, atom-atomnya kehilangan sifat randomnya dan dapat
mengalir dalam cara yang terkoordinir. Helium-3 dalam keadaan ini tidak memiliki
gesekan internal yang ada dalam zat cair normal dan kaernanya mengalir tanpa
hambatan. Karena superfluida helium-3 diatur oleh hukum-hukum mikrofisika
kuantum, hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari secara langsung
dampak-dampak mekanika kuantum dalam sistem-sistem makroskopis — atau terlihat
jelas — yang sebelumnya hanya dapat dipelajari secara tidak langsung dalam partikel-
partikel yang tak tampak, seperti seperti molekul, atom, dan partikel-partikel subatom.
17. Tahun 1997
Ada tiga orang yang berhasil menerima penghargaan nobel fisika pada tahun ini,
mereka adalah Steven Chu, Claude Cohen-Tannoudji, dan William Daniel
Phillips. Penelitiannya "untuk pengembangan metode mendinginkan dan menjerat
atom dengan sinar laser ".
.
Robert Coleman Richardson (lahir 1937) ialah
fisikawan Amerika Serikat yang bersama-sama
Douglas Dean Osheroff dan David Lee menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika 1996 untuk penemuan
mereka mengenai superfluiditas dalam isotop helium-3
(3He).
Steven Chu (朱棣文; pinyin: Zhū Dìwén, lahir di St. Louis,
Missouri, Amerika Serikat, 28 Februari 1948; umur 62 tahun)
, adalah seorang fisikawan Amerika Serikat keturunan Cina,
yang bersama dengan Claude Cohen-Tannoudji dan William
D. Phillips, menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika tahun
1997.
Ia adalah salah satu peneliti yang paling diakui dalam bidang optika kuantum,
bagian terkenal dari karyanya ialah bagiannya dalam pengembangan teknik untuk
mendinginkan dan menjaring atom dengan cahaya, sehingga ia dianugerahi
Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1997, bersama dengan Steven Chu dan William
Daniel Phillips.
18. Tahun 1998
Ada tiga orang yang berhasil menerima penghargaan nobel fisika pada tahun ini,
mereka adalah Robert B. Laughlin, Horst Ludwig Stormer, dan Daniel Chee Tsui.
Penelitiannya "untuk penemuan mereka pada bentuk baru fluida kuantum dengan
fractionally charged excitations". Dengan kata lain, penemuan efek kuantum
ruangan dari percobaan pada 1982, yang secara mendasar membangun keadaan
yang membuat observasi fractionally charged electrons.
Claude Cohen-Tannoudji lahir pada 1933 di
Constantine, Aljazair. Cohen-Tannoudji pindah
bersama keluarganya pada 1953 ke Paris. Dari 1953
sampai 1957, ia bersekolah di Ecole Normale
Superieure. Setelah lulus, Cohen-Tannoudji masuk
dinas militer selama 28 bulan karena Perang
Kemerdekaan Aljazair.
William Daniel Phillips (lahir di Wilkes-Barre,
Pennsylvania, 5 November 1948; umur 62 tahun) adalah
seorang fisikawan Amerika Serikat berdarah Wales-Italia
yang menerima Penghargaan Nobel Fisika tahun 1997
(bersama dengan Claude Cohen-Tannoudji dan Steven Chu).
Robert Betts Laughlin (lahir di Visalia, California,
Amerika Serikat, 1 November 1950; umur 60 tahun)
adalah profesor Fisika dan Fisika Terapan di Stanford
University yang bersama dengan Horst Störmer dan
Daniel Chee Tsui, dianugerahi Penghargaan Nobel
dalam Fisika tahun 1998 untuk penjelasannya atas efek
kuantum Hall fraksional.
Laughlin lahir di Visalia, California. Ia menerima B.A. dalam fisika dari
UC Berkeley pada tahun 1972, dan gelar Ph.D. dalam fisika pada tahun 1979 dari
MIT, Cambridge, Massachusetts, AS. Antara tahun 2004-2006 ia menjabat
sebagai presiden KAIST di Daejeon, Korea Selatan.Laughlin menerima
pandangan yang sama dengan George Chapline atas keberadaan lubang hitam.
Mereka bertiga menerima penghargaan itu "untuk
penemuan mereka pada fluida kuantum bentuk baru dengan eksitasi yang dipancarkan
secara fraksional" (efek kuantum Hall fraksional). Ia dan Tsui bekerja di Bell Labs di
waktu eksperimen yang dikutip oleh Komite Nobel, meski eksperimen itu sendiri
dilaksanakan di sebuah laboratorium Massachusetts Institute of Technology. (Laughlin
tak ikut serta dalam eksperimen itu namun kemudian bisa menjelaskan hasilnya.)
Horst Störmer belajar fisika di J.W. Goethe-Universität di Frankfurt am Main. Sejak
1997 Störmer menjadi profesor fisika dan fisika terapan di Columbia University, New
York. Barangkali karya terpentingnya yang membuatnya memenangkan Hadiah Nobel
adalah modulation doping, metode untuk membuat gerakan cepat pada sistem elektron
2 dimensi dalam semikonduktor. Karya ini memungkinkan observasi lanjutan efek
kuantum Hall fraksional.
Pada tahun 1998, bersama dengan Horst Ludwig Störmer
dari Universitas Columbia dan Robert Betts Laughlin dari Stanford, Daniel Tsui
dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk sumbangannya pada efek
kuantum Hall fraksional oleh Kungliga Vetenskapsakademien.
Horst Ludwig Störmer (lahir di Frankfurt, Jerman, 6
April 1949; umur 61 tahun) adalah fisikawan Jerman
yang menerima Hadiah Nobel Fisika bersama Daniel
Tsui dan Robert Laughlin.
Daniel Chee Tsui (bahasa Tionghoa: 崔琦; pinyin: Cuī
Qí, lahir di Henan, RRC, 28 Februari 1939; umur 71
tahun) adalah seorang fisikawan Tionghoa Amerika yang
wilayah penelitiannya termasuk sifat-sifat listrik film tipis
dan mikrostruktur semikonduktor dan fisika benda padat.
19. Tahun 1999
Ada dua orang yang mendapatkan penghargaan nobel fisika yaitu Gerardus’t
Hooft dan martinus J. G. Veltman. Penelitiannya "membuat penguraian struktur
kuantum interaksi elektrolemah dalam fisika".
20. Tahun 2000
Ada tiga orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Zhores Ivanovich
Alferov, Herbert Kroemer, dan Jack St. Clair Kilby. Penelitiannya "untuk
pengembangan heterostruktur semikonduktor digunakan dalam kecepatan tinggi
dan opto-elektroniks (elektronika Optis)" dan "untuk pengembangan sirkuit
gabungan"
Gerardus "Gerard" 't Hooft (lahir 5 Juli 1946, Den
Helder) adalah guru besar fisika teoretis dari
Universitas Utrecht, Belanda. Ia menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika 1999 dengan
Martinus Josephus Godefriedus Veltman karena
sumbangannya dalam menjelaskan "struktur kuantum
interaksi elektrolemah dalam fisika".
Martinus Justinus Godefriedus "Martin/Tini"
Veltman (lahir 27 Juni 1931; umur 79 tahun) adalah
salah satu penerima Penghargaan Nobel dalam Fisika
tahun 1999 (lainnya diterima oleh Gerard 't Hooft) "buat
penguraian struktur kuantum interaksi elektrolemah
dalam fisika", yang dikerjakan di Universitas Utrecht,
Belanda. Sekarang ia sudah pensiun dan menduduki
jabatan profesor emeritus University of Michigan.
Asteroid 9492 Veltman dinamai untuk menghormatinya.
Sejak 1953, ia telah bekerja di Institut Teknik Fisika
Ioffe di Akademi Ilmiah Uni Soviet (Akademi Ilmiah Rusia sejak 1991). Dari
Institut itu ia menerima gelar-gelar ilmiah: Kandidat Sains dan Teknologi pada
1961 dan Doctor of Sciences dalam Fisika dan Matematika pada 1970. Direktur
Institut sejak 1987, ia diangkat sebagai anggota korespondensi Akademi Ilmiah
USSR pada 1972 dan anggota penuh pada 1979. Dari 1989, ia telah menjadi
Wakil Presiden Akademi Ilmiah Uni Soviet (Rusia sejak 1991) dan Pusat
Ilmiahnya di St. Petersburg.Pada 2000, Alferov menerima Hadiah Nobel dalam
Fisika, dengan Herbert Kromer dan Jack St. Clair Kilby.
Pada tahun 2000, ia dan Zhores I. Alferov dianugerahi seperempat
Hadiah Nobel Fisika "untuk pengembangan heterostruktur semikonduktor yang
digunakan dalam elektronik kecepatan tinggi dan optoelektronik". Hadiah itu juga
diterima oleh Jack S. Kilby untuk prestasi yang berbeda.
.
Zhores Ivanovich Alferov (atau Alfyorov, bahasa
Rusia: Жорес Иванович Алфёров) (lahir di
Vitebsk, RSS Belarus(kini Belarus), 15 Maret
1930; umur 80 tahun). Pada 1952, ia lulus dari
Institut Teknik Elektro V.I. Ulyanov (Lenin) di
Leningrad (disingkat LETI).
Herbert Kroemer (lahir di Weimar, Jerman, 25
Agustus 1928; umur 82 tahun sebagai Herbert
Krömer) adalah Profesor Teknik Elektro dan
Komputer di Universitas California, Santa Barbara,
menerima Ph.D. dalam fisika teoretis tahun 1952 dari
Universitas Gottingen, Jerman, dengan disertasi pada
efek elektron panas pada transistor yang saat itu
masih baru, mengatur langkah untuk karier dalam
penelitian fisika peralatan semikonduktor.
Jack St. Clair Kilby (Jefferson City, 8 November
1923–20 Juni 2005) adalah seorang insinyur listrik
Amerika Serikat.Pada 10 Desember 2000 Jack Kilby
dianugerahkan Hadiah Nobel Fisika di Stockholm,
Swedia sebagai tokoh pertama yang menemukan
sirkuit gabungan. Separuh lain hadiah itu diterima oleh
Zhores Alferov dan Herbert Krömer.
21. Tahun 2001
Ada tiga orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Eric Allin Cornell,
Wolfgang Ketterle, dan Carl Edwin Wieman. Penelitiannya "untuk prestasi pada
kondensasi Bose-Einstein dalam gas cair dari atom alkali, dan buat studi
fundamental awal dari sifat kondensasi".
Cornell lahir di Palo Alto, California dan merupakan alumnus istimewa
Cambridge Rindge and Latin School (1976-1979) dan Lowell High School di San
Francisco (1979-1980). Ia menerima gelar B.S. dalam fisika dengan kehormatan
dan istimewa dari Universitas Stanford pada tahun 1985 dan Ph.D. dalam fisika di
MIT pada tahun 1990. Kini ia menjadi profesor di University of Colorado dan
fisikawan di National Institute of Standards and Technology Departemen
Perdagangan Amerika Serikat. Laboratoriumnya terletak di JILA. Ia dianugerahi
Medali Lorentz pada tahun 1998 dan merupakan Anggota American Association
for the Advancement of Science.
Pada bulan Oktober 2004, lengan dan bahu kirinya diamputasi untuk
menghentikan penyebaran fascitis nekrotikans, yang kadang-kadang disebut
sebagai "penyakit makan daging."
Setelah kerja pascadoktoral di Lembaga Max Planck untuk Optika Kuantum di
Garching bei München, Jerman Barat, Universitas Heidelberg, dan Institut Teknologi
Massachusetts, ia bergabung dengan Jurusan Fisika di MIT (1993), di mana sekarang
Eric Allin Cornell (lahir 19 Desember 1961) adalah
seorang fisikawan yang bersama Carl E. Wieman, sanggup
mensintesis kondensat Bose-Einstein yang pertama pada
tahun 1995. Untuk usaha mereka, Cornell , Wieman, dan
Wolfgang Ketterle menerima Penghargaan Nobel dalam
Fisika pada tahun 2001.
Wolfgang Ketterle (lahir 21 Oktober 1957; umur
53 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman.
Wolfgang Ketterle menerima gelar diploma (setara
S2) dari Universitas Teknik Muenchen (1982), dan
Ph.D. dalam Fisika dari Universitas München
(1986).
ia adalah Profesor Fisika John Donald MacArthur. Ketterle mengerjakan penelitian
eksperimental dalam fisika atom dan spektroskopi laser dan sekarnag berfokus pada
kondensasi Bose-Einstein pada gas atom yang ditambah air. Ia adalah salah satu
ilmuwan pertama yang meneliti fenomena itu pada tahun 1995, dan mendapatkan laser
atom pertama pada tahun 1997. Penelitian awalnya adalah pada spektroskopi
molekuler dan diagnostik pembakaran.
Ia telah menerima sejumlah penghargaan termasuk David and Lucile Packard
Fellowship (1996), Rabi Prize dari American Physical Society (1997), Penghargaan
Gustav-Hertz dari Perkumpulan Fisika Jerman (1997), Discover Magazine Award for
Technological Innovation (1998), en:Fritz London Memorial Prize in Low
Temperature Physics (1999), Penghargaan Dannie-Heineman dari Akademi Ilmiah,
Göttingen, Jerman (1999), Benjamin Franklin Medal in Physics (2000), dan
Penghargaan Nobel dalam Fisika (2001, bersama dengan Eric Cornell dan Carl
Wieman).
Wieman dilahirkan di Corballis, Oregon. Wieman mendapatkan Sarjana Ilmiah pada
1973 dari MIT dan Doktor Filosofi dari Universitas Stanford pada 1977; dia juga
diberikan Doktor Ilmiah (Honorary) dari Universitas Chicago pada 1997. Pada 2001
dia memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika, bersama dengan Eric A. Cornell
dan Wolfgang Ketterle. Pada 2004, dia merupakan Profesor Tahunan Amerika Serikat
di antara seluruh universitas doktoral dan riset.
22. Tahun 2002
Ada tiga orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Raymond Davis, Jr.,
Masatoshi Koshiba, dan Riccardo Giacconi. Penelitiannya "untuk sumbangan
pionir pada astrofisika, khususnya pada deteksi neutrino kosmik" dan "untuk
sumbangan pionir pada astrofisika, yang membuka jalan pada penemuan sumber
sinar X kosmik"
Carl Edwin Wieman (lahir 26 Maret 1951) adalah seorang
fisikawan Amerika Serikat di Universitas Colorado di Boulder
yang (dengan Eric Allin Cornell), pada 1995, menciptakan
Kondensat Bose-Einstein.
Raymond "Ray" Davis, Jr. (Washington DC, 14
Oktober 1914 - Blue Point, New York, 31 Mei
2006) adalah seorang fisikawan Amerika Serikat.
Raymond Davis, Jr. menerima gelar B.S. pada tahun
1937 dan M.S. pada tahun 1940 dari Universitas
Maryland, dan gelar Ph.D. dalam kimia fisika dari
Universitas Yale pada tahun 1942.
Setelah bertugas antara tahun 1942-1946 di US Army Air
Force dan 2 tahun dengan Monsanto Chemical Company, ia masuk ke
Laboratorium Nasional Brookhaven pada tahun 1948 untuk bergabung dengan
staf-staf di Bagian Kimia. Ia diangkat sebagai kimiawan senior pada tahun 1964.
Berhenti dari laboratorium itu pada tahun 1984, Davis bergabung dengan
Universitas Pennsylvania pada tahun 1985, namun tetap memelihara kedudukan di
Brookhaven sebagai kolaborator penelitian di Bagian Kimia.
Masatoshi lulus dari Universitas Tokyo pada 1951 dan melanjutkan riset di
pendidikan sarjananya. Pada 1955, ia menerima Ph.D. dalam fisika dari
Universitas Rochester, New York City.
Dr. Koshiba telah memainkan peranan utama dalam eksperimen fisika
sinar kosmik, khususnya Kamiokande, detektor di Jepang yang tepat sekali
mencatat waktu kedatangan, energi, dan arah neutrino yang masuk, danSuper-
Kamiokande, sebagaimana percobaan dalam fisika energi tinggi menggunakan
penabrak positron-elektron dengan energi tertinggi.
Koshiba, Masatoshi (小柴 昌俊 atau Koshiba
Masatoshi, lahir 19 September 1926 di Toyohashi,
Prefektur Aichi) adalah fisikawan Jepang yang
memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika pada
2002 bersama dengan Raymond Davis, Jr dan
Riccardo Giacconi
Riccardo Giacconi (lahir di Genoa, Italia, 6
Oktober 1931; umur 79 tahun) adalah seorang
ilmuwan Amerika Serikat kelahiran Italia.Lahir di
Genova, Riccardo Giacconi menerima gelar Ph.D.
dalam fisika sinar kosmos dari Universitas Milano
dan kemudian menghabiskan masa pascadoktoral
yang singkat dari Universitas Indiana dan Princeton.
Pada tahun 1959 ia bergabung dengan American Science and
Engineering, sebuah perusahaan penelitian dari Massachusetts, di mana ia bekerja
dalam astronomi sinar X. Timnya mengembangkan teleskop sinar X dan
meluncurkannya ke roket. Pada tahun 1962 mereka menemukan Sco X-1, sumber
sinar X pertama yang diketahui ada di luar sistem tata surya. Lalu mereka
membangun observatorium sinar X pengorbitan UHURU dan membuat survei
pertama pada udara sinar X. Mereka menemukan "bintang" sinar X 339, yang
sebagian besar dihentikan karena bahan yang jatuh ke lubang hitam dan bintang
neutron. Di antaranya adalah Cygnus X-1, obyek pertama yang umumnya
disetujui sebagai lubang hitam. Mereka juga menemukan emisi sinar X dengan
menggunakan gas panas di lingkaran galaksi.Giacconi meneruskan bekerja pada
radiasi sinar X selama bebrapa tahun menggunakan sejumlah observatorium
satelit. Bergabung dengan Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics pada
tahun 1973, Giacconi memimpin pembuatan dan operasi yang berhasil atas
observatorium sinar X yang kuat, HEAO-2, juga dikenal sebagai Einstein, yang
membuat gambar yang lebih rinci atas sumber sinar X.
23. Tahun 2003
Ada tiga orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Alexei Alexeevich
Abrikosov, Vitaly Lazarevich Ginzburg, dan Anthony James Leggett.
Penelitiannya "untuk sumbangan pionir pada teori superkonduktor dan
superfluida".
(pada 1951) untuk teori penyebaran cahaya dalam plasma dan gelar
berikutnya, Doctor of Physical and Mathematical Sciences (pada 1955), untuk
tesis mengenai elektrodinamika kuantum pada energi tinggi. Antara 1965-1988, ia
bekerja Institut Fisika Teoretis Landau (Akademi Ilmiah USSR). Ia telah menjadi
profesor di Universitas Negeri Moskow sejak 1965, Akademikus Akademi Ilmiah
Uni Soviet antara 1987-1991, dan sejak 1991 ia menjadi akademisi Akademi
Ilmiah Rusia.
Pada 1952, Abrikosov menemukan cara di mana fluks magnetik dapat menembus
superkonduktor. Fenomena ini dikenal sebagai superkonduktivitas tipe II, dan
susunan fluks magnetik yang menyertai disebut kisi-kisi pusaran Abrikosov.
Alexei Abrikosov dianugerahi Hadiah Lenin (pada 1966), Hadiah Negara
Uni Soviet (pada 1982), Hadiah Peringatan Fritz London (pada 1972). Ia adalah
penerima Hadiah Nobel Fisika 2003, bersama dengan Vitaly Ginzburg dan
Anthony Leggett.
Pada 1938 ia lulus dari Universitas Negeri Moskwa dan, pada 1942,
dengan sukses mempertahankan disertasi doktoralnya dan menerima gelar Ph.D.
Ia telah bekerja di Institut Fisika Lebedev sejak 1940, termasuk menjabat sebagai
kepala departemen dari 1971 sampai 1988. Sejak 1945 juga telah mengajar di
Universitas Negeri Gorky. Ginzburg ialah pengarang beberapa ratus kertas dan
buku dosen yang berkaitan dengan fisika dan astrofisika. Ia seorang ateis, dan
awalnya dalam kariernya ia merupakan kritikus sains yang blak-blakan menterup
pandangan dunia keagamaan.
Alexei Alexeyevich Abrikosov (bahasa
Rusia:АлексеEй АлексеEевич АбрикоEсов; lahir di
Moskow, Uni Soviet kini Rusia, 25 Juni 1928; umur
82 tahun) adalah ahli fisika Rusia. Ia lulus dari
Universitas Negeri Moskow pada 1948. Antara 1948-
1965, ia bekerja di Institut Masalah Fisika Akademi
Ilmiah Uni Soviet dan menerima Ph.D.
Vitaly Lazarevich Ginzburg (bahasa Rusia: Виталий
Лазаревич Гинзбург; lahir di Moskwa, 4 Oktober
1916 – meninggal 8 November 2009 pada umur 93
tahun) adalah seorang fisikawan Rusia.
Vitaly Ginzburg merupakan penerima Hadiah Nobel Fisika 2003
bersama dengan Aleksei Alekseyevich Abrikosov dan Anthony James Leggett
buat sumbangan pionir pada teori superkonduktor dan superfluida.
Ia membagi hadiah itu dengan orang Rusia Vitaly
Lazarevich Ginzburg dan orang Rusia-Amerika Alexei Abrikosov.Leggett
mengikuti ujian doktor dalam bidang fisika pada tahun 1964 di Universitas
Oxford. Kini ia professor MacArtur di University of Illinois at Urbana-
Champaign, Amerika Serikat.
Ia mengatur arah untuk riset dalam fisika kunatum sistem disipatif makroskopik
dan penggunaan sistem pemadatan untuk menguji dasar mekanika kuantum.
24. Tahun 2004
Ada tiga orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu David J. Gross, H.
David Politzer, dan frank Wilczek. Penelitiannya "untuk penemuan kebebasan
asimtot dalam teori interaksi kuat".
David Jonathan Gross (lahir 19 Februari 1941 di Washington, D.C.) adalah
seorang fisikawan Amerika Serikat dan teoritis string. Bersama dengan Frank
Wilczek dan David Politzer, dia dianugrahkan penghargaan Penghargaan Nobel
dalam Fisika 2004 untuk penemuan kebebasan asimtotik.
Pada 1973 Gross bekerja dengan mahasiswa pasca-sarjananya yang
pertama, Frank Wilczek, di Universitas Princeton, menemukan kebebasan
asimtotik, yang memegang bahwa quark yang berdekatan satu sama lain, semakin
kurang interaksi kuatnya (atau muatan warna) antara mereka; ketika quark dalam
"proximity" yang ekstrem, gaya nuklir antara mereka begitu rendah sehingga
memiliki kelakuan hampir seperti partikel bebas. Kebebasan asimtotik, secara
Anthony James Leggett, lahir 26 Maret 1938 di
London, adalah pemenang Penghargaan Nobel dalam
Fisika 2003 berkebangsaan Britania-Amerika. Alasan
Kungliga Vetenskapsakademien untuk
penganugerahan hadiah itu adalah "karena sumbangan
rintisan pada teori superkonduktor dan superfluida".
terpisah ditemukan oleh David Politzer, sangat penting untuk pengembangan
chromodinamika kuantum.
Gross, dengan Jeff Harvey, Emil Martinec, dan Ryan Rohm juga
menemukan heterotic string.
Hugh David Politzer (lahir 31 Agustus 1949) ialah fisikawan teoretis Amerika
Serikat. Ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 2004 bersama dengan
David J. Gross dan Franck Wilczek untuk penemuan mereka dalam kebebasan
asimtot dalam kromodinamik kuantum.Lahir di New York City. Lulusan Sekolah
Tinggi Ilmu Pengetahuan Bronx. Pada 1973, ia memecahkan masalah alam dari
apa yang dikenal sebagai Gaya Kuat, yang mengikat atom bersama, kalkulasi
untuk yang ia dihadiahi Hadiah Nobel Fisika pada 5 Oktober 2004, bersama
dengan David Gross dan Franck Wilczek.Kini ia merupakan guru besar fisika di
Institut Teknologi Kalifornia.
Lahir di Mineola, New York, ia menerima gelar Bachelor of Science
dalam matematika dari Universitas Chicago pada tahun 1970, gelar Master of Arts
dalam matematika di Princeton University, 1972, dan Ph.D. dalam fisika di
Universitas Princeton pada tahun 1974. Frank Wilczek adalah profesor fisika di
MIT. Ia bekerja di Institute for Advanced Study di Princeton dan Santa Barbara
Research Institute.Ia menikahi Betsy Devine pada tanggal 3 Juli 1973; mereka
punya 2 anak, (Amity dan Mira).
Pada tahun 1973, Wilczek, seorang mahasiswa sarjana yang bekerja
dengan David Jonathan Gross di Universitas Princeton, menemukan kebebasan
asimtot, yang menyebutkan bahwa makin dekat kuark satu sama lain, makin
lemah interaksi kuat (atau muatan warna) di antara keduanya; sementara kuark
ada di ujung jauh, tenaga nuklir di antara keduanya begitu lemah sehingga
berperilaku hampir mirip partikel bebas. Teori--yang ditemukan secara
independen oleh Hugh David Politzer--penting untuk pengembangan
kromodinamika kuantum.Wilczek telah membantu mengungkap dan
Frank Wilczek (lahir di Mineola, New York, Amerika
Serikat, 15 Mei 1951; umur 59 tahun) adalah seorang
fisikawan Amerika Serikat. Dengan H. David Politzer
dan David Gross ia dianugerahi Penghargaan Nobel
dalam Fisika 2004.
mengembangkan aksion, anyon, kebebasan asimtot, dan aspek lain teori medan
kuantum pada umumnya, dan telah meneliti fisika benda padat, astrofisika, dan
fisika partikel.
25. Tahun 2005
Ada tiga orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Roy J. Glauber, John
L. Hall dan Theodor W. Hansch. Penelitiannya "untuk kontribusinya kepada teori
kuantum untuk kejelasan optik" dan "untuk sumbangan mereka kepada
perkembangan spektroskopi tepat (precision spectroscopy) berbasiskan laser,
termasuk teknik penyisiran frekuensi optik"
Ia berbagi setengah Penghargaan Nobel dalam Fisika tahun 2005 dengan
Theodor Haensch untuk "untuk sumbangan mereka kepada perkembangan
spektroskopi tepat (precision spectroscopy) berbasiskan laser, termasuk teknik
penyisiran frekuensi optik", di mana setengahnya lagi diperoleh Roy J. Glauber.
Ia berbagi setengah Penghargaan Nobel dalam Fisika
tahun 2005 dengan John L. Hall, "untuk sumbangan mereka kepada perkembangan
spektroskopi tepat (precision spectroscopy) berbasiskan laser, termasuk teknik
penyisiran frekuensi optik".
26. Tahun 2006
John L. Hall (lahir pada tahun 1934) adalah seorang
profesor fisika di Universitas Colorado.Hall memegang
tiga gelar dari Institut Teknologi Carnegie, sebuah
gelar Sarjana Sains (1956), dan gelar master dalam
bidang sains (1958), serta sebuah Ph.D. (1961). Ia
menyelesaikan pendidikan pascadoktor di Biro Standar
Nasional (National Bureau of Standards) dan
kemudian bekerja di sana pada tahun 1962-1971. Ia
telah memberikan ceramah di Colorado sejak tahun
1967.
Theodor Wolfgang Hänsch (lahir pada 30 Oktober
1941 di Heidelberg) adalah seorang fisikawan Jerman
yang merupakan direktur di Institut Max Planck untuk
Optik Kuantum (Max-Planck-Institut für
Quantenoptik) yang terletak di Munchen.
Ada dua orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu John C. Mather dan
George F. Smoot. Penelitiannya "untuk penemuan benda hitam dan anisotropi
radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik".
Hasil penemuan ini mendukung kuat mengenai teori ledakan daszat (big-
bang) dari alam semesta, dan dilakukan dengan menggunakan satelit COBE
(Cosmic Background Explorer). Menurut komite hadiah Nobel, projek-COBE ini
juga dianggap sebagai titik awal bagi ilmu kosmologi sebagai ilmu presisi
(precision science). George Fitzgerald Smoot III adalah seorang profesor fisika di
Universitas Kalifornia, Berkeley yang mendapat hadiah Medali Albert Einstein
pada tahun 2003.
27. Tahun 2007
Ada dua orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Albert fert dan Peter
Grunberg. Penelitiannya "untuk penemuan Magnetoresistansi Raksasa".
John C. Mather (lahir 1945), adalah astrofisikawan
senior di Goddard Space Flight Center milik NASA di
Maryland, Amerika Serikat. Ia memenangkan
Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 2006,
bersama George F. Smoot untuk "penemuan mereka
atas bentuk badan hitam (black body) dan anisotropi
radiasi latar gelombang mikro kosmik (CMB, cosmic
microwave background radiation)", atau karya yang
membantu pengukuhan teori big bang alam semesta
dengan menggunakan satelit COBE (Cosmic
Background Explorer).
George Fitzgerald Smoot III (lahir 20 Februari
1945) adalah fisikawan astrofisik (ahli astrofisika)
dari Amerika Serikat dan ahli kosmologi yang
mendapatkan hadiah Nobel di bidang Fisika pada
tahun 2006 bersama dengan John C. Mather untuk
penemuan mereka mengenai “bentuk benda hitam”
(black body form) dan sifat anisotrop dari radiasi
latar gelombang mikro kosmik (cosmic microwave
background radiation).
28. Tahun 2008
Ada tiga orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Makoto Kobayashi,
Toshihide Maskawa, dan Yoichiro Nambu. Penelitiannya "untuk penemuan
mekanisme pemecahan simetri spontan dalam fisika subatom".
Albert Fert (lahir 7 Maret 1938) adalah fisikawan
Perancis dan penemu efek GMR (Giant
Magnetoresistance) yang membawa terobosan dalam
gigabita cakram keras. Ia merupakan pengajar di
Université Paris-Sud di Orsay dan direktur sains pada
laboratorium bersama (Unité mixte de physique) antara
Centre national de la recherche scientifique (Pusat
Penelitian Nasional) dan Thales Group. Bersama Peter
Grunberg, ia berhasil memperoleh Penghargaan Nobel
dalam Fisika 2007.Peter Grünberg (lahir 18 Mei 1939) adalah
fisikawan Jerman dan salah seorang penemu
efek GMR (Giant Magnetoresistance) yang
membawa terobosan dalam gigabita cakram
keras. Untuk penemuannya ini, ia dan Albert
Fert dianugerahi Penghargaan Nobel dalam
Fisika 2007
Makoto Kobayashi (小林 誠 Kobayashi Makoto, lahir
di Nagoya, Jepang, 7 April 1944; umur 66 tahun) adalah
fisikawan Jepang yang dikenal dengan karyanya CP-
violation. Artikelnya yang berjudul "CP Violation in the
Renormalizable Theory of Weak Interaction" (1973)
yang ditulis bersama Toshihide Maskawa menjadi
artikel terbaik ketiga, sebagai paper fisika sepanjang
2007. CKM Matrix, yang mendefinisikan paramater
pencampuran antara quark merupakan hasil kerjanya.
Ia, bersama Toshihide Maskawa menerima hadiah Nobel 2008 bidang fisika,
"bagi penemuannya yang memprediksi asal kerusakan simetris setidaknya tiga
keluarga dari quark di alam.
Ia berbagi hadiah Nobel bidang fisika 2008 dengan
Makoto Kobayashi dan Yoichiro Nambu.
Maskawa adalah lulusan Universitas Nagoya pada 1962 dan menerima gelar Ph.D
dari universitas yang sama pada 1967. Saat ini ia menjadi profesor di Universitas
Kyoto dan Universitas Kyoto Sangyo.
29. Tahun 2009
Ada tiga orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Charles K. Kao,
Willard Boyle, dan George E. Smith. Penelitiannya "untuk penemuan sensor
CCD dalam bidang citra".
Toshihide Maskawa (atau Masukawa) (益川 敏英 Masukawa Toshihide, lahir 7 Februari 1940; umur
70 tahun) adalah fisikawan Jepang yang terkenal
dengan karyanya CP-violation. Karyanya tersebut ia
kerjakan bersama Makoto Kobayashi, dan menjadi
paper fisika terbaik ditahun 2007.
Yoichiro Nambu (南部 陽一郎 Nambu Yōichirō?, lahir
di Prefektur Fukui, 18 Januari 1921; umur 89 tahun)
adalah fisikawan kelahiran Jepang warga negara
Amerika Serikat. Selain menjadi perintis riset
kromodinamika kuantum dan Higgs boson pada tahun
1960-an, ia juga perintis riset teori dawai. Ia
memperoleh Penghargaan Nobel Fisika tahun 2008
untuk perusakan kesetangkupan serta-merta dalam fisika
subatom.
Charles Kuen Kao (高錕 Kāo Kūen?, lahir di
Shanghai, 4 November 1933; umur 77 tahun) adalah
seorang insinyur teknik listrik warga negara Amerika
Serikat dan Inggris, dan juga merupakan seorang
pioner dalam bidang serat optik (optical fiber) yang
digunakan untuk keperluan telekomunikasi.
Ia memperoleh Penghargaan Nobel Fisika tahun 2009
bersama Willard Boyle dan George E. Smith untuk penemuan mereka di bidang
serat optik dan (sensor citra CCD bagi Willard Boyle dan George E. Smith).
.
30. Tahun 2010
Ada dua orang yang mendapatkan penghargaan nobel, yaitu Andre K. Geim dan
Kostya Novoselov. Penelitiannya "untuk penemuan material grafin 2 dimensi."
Willard Sterling Boyle (lahir di Nova Scotia, 19
Agustus 1924; umur 86 tahun) adalah seorang
fisikawan warga-negara Kanada yang memperoleh
Penghargaan Nobel Fisika tahun 2009 bersama
Charles K. Kao dan George E. Smith untuk
penemuan mereka dalam bidang sensor citra CCD
George Elwood Smith (lahir di New York, 10
Mei 1930; umur 80 tahun) adalah seorang
fisikawan warga-negara Amerika Serikat yang
memperoleh Penghargaan Nobel Fisika tahun
2009 bersama Charles K. Kao dan Willard S.
Boyle untuk penemuan mereka dalam bidang
sensor citra CCD.
Andre Konstantinovich Geim (lahir di Sochi, 1
Oktober 1958; umur 52 tahun) adalah seorang
fisikawan warga negara Belanda yang mendapat
Penghargaan Nobel Fisika tahun 2010 bersama
Konstantin Novoselov untuk penemuan mereka di
bidang material grafena (graphene)Konstantin Novoselov (lahir di Rusia pada tahun 23
Agustus, 1974) adalah seorang fisikawan warga negara
Inggris dan Rusia yang mendapat Penghargaan Nobel
Fisika tahun 2010 bersama Andre K. Geim untuk
penemuan mereka di bidang material grafena
(graphene) 2 dimensi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hal-hal yang dapat disimpulkan dari makalah ini adalah:
1. Ahli fisika pemenang hadiah nobel dalam bidang fisika teoritis adalah: Albert
Einstein,Max Born,Niels Bohr,Louis de Broglie, Werner Heisenberg,Erwin
schrodinger,Pard Diract.
2. Ahli fisika pemenang hadiah nobel dalam bidang fisika Eksperimen adalah Wilhelm
Conrad Rontgen,Marie Curie ,Albert Abraham Michelson,Guiglielmo
Marconi,Robert Andrews,Millikan,William Henry BraggArthur Holly Compton,
James Franck, Gustav Hertz,Chandrasekhara Raman,Ernest Orlando Lawrence.
3. Ahli fisika pemenang hadiah nobel dalam bidang fisika semi-superkonduktor adalah:
William Bradford Shockley,John Bardeen,Walter Houser Brattain,Leon Neil
Cooper,John Robert Schrieffer,Leo Esaki,Ivar Giaever,Brian David Josephson.
4. Ahli fisika pemenang hadiah nobel dalam bidang Lae-Maser adalah: Charles
Townes ,Nikolai Basov ,Alexander Prochorov.
5. Ahli fisika pemenang hadiah nobel dalam bidang fisika Atom dan fisika Inti adalah:
Charles Thomson Rees Wilson,Arthur Holly Compton,Sir James Chadwick,Cecil
Frank Powell,Patrrick Maynard Stuart Blackett,Hideki Yukawa,Felix Bloch,Edward
Mills Purcell,Willis Eugene Lamb,Jr Polykarp Kusch,Tsung Dao Lee,Chen Ning
Yang,Owen Chamberlain,Donald Glaser.
6. Ahli fisika pemenang hadiah nobel dalam bidang Fisika dan Nobel Fisika setelah
tahun 1960 adalah: Robert Hofstadter, Rudolf Ludwig Mössbauer, Lev Davidovich
Landau, Eugene Paul Wigner, Maria Goeppert-Mayer, J. Hans D. Jensen, Sin Itiro
Tomanaga, Julian Seymour Schwinger, Richard Philips Feynman, Hans Albrecht
Bethe, Luis Walter Alvarez, Murray Gell-Mann, Hannes Olof Gösta Alfven, Néel
Louis, Dennis Gabor, Antony Hewish, Sir Martin Ryle, Aage Niels Bohr, Ben Roy
Mottelson, Burton Richter, Samuel Chao Chung Ting, Philips Anderson, Van Vleck,
Arno Allan Penzias, Robert Woodrow Wilson, Steven Weinberg, Sheliun Lee
Glashow, Val Longsdon Fitch
7. Ahli fisika pemenang hadiah nobel dalam bidang Pemenang Nobel lainnya: Hendrik
Antoon Lorentz, Pieter Zeeman, Lord Rayleigh, Pastor Edward Phillips, Johannes
Diderik van der Waals, Wilhelm Wien, Heike Kamerlingh Onnes, Max Von Leue,
Karl Manne Georg Siegbahn, Otto Stern, Isidor Isaac Rabi , Percy Williams
Bridgman, Sir John Douglas Cockcroft, Ernest Walton Thomas Sinton, Fritz Zernike,
Cerenkov,Michajlovich Frank, Igor Tamm.
8. Ahli fisika pemenang hadiah nobel dalam bidang pemenang nobel dari 1981-2010
adalah: Nicolaas Bloembergen, Arthur Leonard Schawlow dan Kai Manne Boerje
Siegbahn, Kenneth G. Wilson, William Alfred Fowler dan Subrahmanyan
Chandrasekhar, Carlo Rubbia dan Simon van der Meer, Klaus von Klitzing, Heinrich
Rohrer, Johannes Georg Bednorz dan Karl Alexander Müller, Leon Max Lederman,
Melvin Schwartz, dan Jack Steinberger , Norman Foster Ramsey, Hans Georg
Dehmelt Wolfgang Paul, Jerome Isaac Friedman, Henry Way Kendall , Richard
Edward Taylor, Pierre-Gilles de Gennes, Georges Charpak, Russell Alan Hulse,
Joseph Hooton Taylor, Jr., Bertram Neville Brockhouse, Clifford Glenwood Shull,
Martin Lewis Perl,Frederick Reines, David Morris Lee, Douglas Dean Osheroff,
Robert Coleman Richardson, Steven Chu, Claude Cohen-Tannoudji, William Daniel
Phillips, Robert B. Laughlin, Horst Ludwig Stormer, Daniel Chee Tsui, Gerardus’t
Hooft ,martinus J. G. Veltman, Zhores Ivanovich Alferov, Herbert Kroemer, Jack St.
Clair Kilby, Eric Allin Cornell, Wolfgang Ketterle, Carl Edwin Wieman, Raymond
Davis, Jr., Masatoshi Koshiba, Riccardo Giacconi, Alexei Alexeevich Abrikosov,
Vitaly Lazarevich Ginzburg, Anthony James Leggett, David J. Gross, H. David
Politzer, frank Wilczek, Roy J. Glauber, John L. Hall dan Theodor W. Hansch, John
C. Mather ,George F. Smoot, Albert fert ,Peter Grunberg, Makoto Kobayashi,
Toshihide Maskawa, Yoichiro Nambu, Charles K. Kao, Willard Boyle, George E.
Smith. Andre K. Geim ,Kostya Novoselov.
3.2 Saran
Dari pengkajian makalah ini, diharapkan kepada siswa dan mahasiswa agar lebih
banyak lagi mempelajari mengenai penerima-penerima nobel fisika untuk tahun-tahun
selanjutnya. Diharapkan pula bagi para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang
membangun.
DAFTAR RUJUKAN
Sungkowo, Bambang T. 1983. Sejarah Perkembangan Fisika. Malang: IKIP MALANG
http://id.wikipedia.org/wiki/Richard_Edward_Taylor diakses tanggal 28 nobember 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Henry_Way_Kendall diakses tanggal 5 desember 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/D%C4%ABng_Zh%C3%A0ozh%C5%8Dng diakses tanggal 26 november 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/ Albert_Einstein diakses tanggal 28 november 2010
http://google.com/penerima_hadiah_nobel_fisika diakses tanggal 28 november 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/tokoh penerima nobel/Aage_N._Bohr.htm diakses tanggal 5 desember 2010