91
i NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11-13) SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh SITI KHOEROTUNNISA NIM: 111-12-028 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

i

NILAI-NILAI AKHLAK

DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

(Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11-13)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

SITI KHOEROTUNNISA

NIM: 111-12-028

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

ii

Page 3: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

iii

NILAI-NILAI AKHLAK

DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

(Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11-13)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

SITI KHOEROTUNNISA

NIM: 111-12-028

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 4: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Siti Khoerotunnisa

Nim : 111-12-028

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Page 5: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

v

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara Pelajar No 2 Telp.(0298) 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

Muh.Hafidz, M.Ag

Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lam : 4 (empat) eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Saudara : Siti Khoerotunnisa

Kepada:

Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikumWr.Wb

Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka

naskah skripsi mahasiswa:

Nama : SitiKhoerotunnisa

Nim : 111-12-028

Fakultas/Jurusa : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam

Judul :Nilai-Nilai Akhlak Dalam Perspektif Pendidikan Islam

(Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat 11-13)

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

untuk ditujukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing itu dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Page 6: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

vi

Page 7: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

vii

MOTTO

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Q.S Al-Ahzab:21).

Page 8: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbilalamin, dengan izin Allah swt skripsi ini telah selesai.

Skripsi ini penulispersembahkan kepada:

1. Keluarga ku tercinta Ayah dan Ibu yang telah membesarkan dan mendidik ku

dengan penuh kasih sayang serta selalu memberikan motivasi semangat dan

doa terimakasih sudah menjadi orang tua terhebatku.

2. Seluruh keluargaku terimakasih atas dorongan dan doa serta motivasinya.

3. Bapak Muh.Hafidz M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

motivasi serta pengarahan sampai selesainya skripsi ini.

4. Kepada sahabat-sahabat ku yang selalu memberikan semangat memotivasi

serta memberikan bantuan dalam segala hal dan terima kasih atas doa kalian

semua.

5. Kepada seluruh sahabat-sahabat PAI A 2012 terima kasih telah memberikan

banyak kenangan yang indah dan teman-teman seperjuanganku yang telah

memberikan dukungan semangat dan doa sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Kepada teman-teman PPL, KKN 2016 yang telah memberikan banyak

pelajaran apa artinya kebersamaan dan kekeluargaan.

Page 9: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, yang telah memeberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun masih jauh dari

kata sempurna . sholawat serta salam tak lupa selalu tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad saw, sebagai suri tauladan untuk panutan kita

semua sehingga kita dapat mencapai kebahagiaan ketentraman dunia dan

akhirat.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat motivasi,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak

terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Yang terhormat Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut

Agama Islam Negri Salatiga.

2. Yang terhormat Bapak Suwardi M.P.d selaku Dekan FTIK

3. Yang terhormat Ibu Siti Rukhayati Selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

4. Yang terhormat Bapak Muh.Hafidz M.Ag selaku dosen pembimbing yang

bersedia meluangkan waktu untuk mengarahkan dan memberikan

bimbingan di sela waktu sibuknya.

Page 10: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

x

5. Yang terhormat Bapak Agus Ahmad Su‟aidi Lc.MA selaku dosen

pembimbing akademik

6. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah memberikan banyak ilmu

pengetahuan dan pengalaman dengan penuh kesabaran. Serta bagian

akademik IAIN Salatiga yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

pelayanan kepada penulis.

7. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memotivasi dan memberi semangat

serta mendoakannya.

8. Keluarga besar dan teman-teman yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan serta bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Salatiga, 22 Juni2016

Penulis

Siti Khoerotunnisa

Nim 111-12-028

Page 11: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

xi

ABSTRAK

Nisa. Siti Khoerotun. 2016. Nilai-Nilai Akhlak dalam Perspektif Pendidikan Islam

(Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11-13). Skripsi. Jurusan Pendidikan

Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam

Negri Salatiga. Pembimbing Muh.Hafidz M.Ag.

Kata Kunci: Nilai Akhlak dan Pendidikan Islam.

Penelitian ini tentang nilai-nilai akhlak dalam perspektif pendidikan Islam

(Kajian tafsir surat Al-Hujurat ayat 11-13) bahwa akhlak Islam adalah nilai-nilai yang

utuh, yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah yang ditujukan untuk kebaikan

manusia, baik di dunia maupun akhirat. Akhlak menjadi bagian yang penting dalam

substansi pendidikan Islam sehingga Al-Qur‟an menganggap-nya sebagai rujukan

terpenting bagi kaum muslim. Masalah akhlak merupakan masalah universal, masalah

yang menjadi perhatian orang dimana saja. Dalam hal ini pertanyaan yang ingin

dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Nilai-nilai akhlak apa saja yang terkandung

dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13. 2. Bagaimana implikasi nilai akhlak Surat Al-

Hujurat ayat 11-13 dalam Pendidikan Islam.

Untuk menjawab penelitian tersebut penulis menggunakan penelitian library

research. Sumber data dalam penelitian ini meliputi Al-Qur‟an dan terjemahnya

Depag RI dan data-data yang diperoleh dari ahli tafsir yang relevan yang dijadikan

sebagai rujukan dalam membantu menganalisis permasalahan yang muncul, Tafsir

Al-Maraghi, Tafsir al-Misbah, Tafsir An-Nuur, Tafsir Ibnu Katsir, serta buku ulumul

Qur‟an dan buku-buku lain yang relevansinya berkaitan dengan pembahasan. Adapun

metode yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah metode tahlili yaitu

metode yang digunakan untuk menganalisis dan menjelaskan ayat Al-Qur‟an dari

segala aspeknya mulai dari kosa kata, pokok isi kandungan, asbabun nuzul serta

munasabah.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam

surat Al-Hujurat ayat 11-13 meliputi: perintah kepada manusia baik laki-laki maupun

perempuan untuk saling menghormati dan menghargai, larangan memanggil orang

dengan gelar yang mengandung ejekan, larangan untuk berburuk sangka, larangan

bergunjing/ghibah, perintah untuk taubat, perintah untuk ta‟aruf/saling mengenal di

antara suku dan bangsa, dan perintah untuk meningkatkan ketakwaan. Serta implikasi

nilai akhlak yaitu urgensi nilai akhlak dan surat al-Hujurat ayat 11-13 meliputi

metode keteladana, metode nasihat dan metode kebiasaan. aktualisasi nilai akhlak

dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13 dengan pendidikan Islam bahwa proses belajar

mengajar akan berjalan baik mana kala antara pendidik dan peserta didik itu terjalin

hubungan yang baik serta harmonis.

Page 12: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i

LEMBAR BERLOGO............................................................................................ii

JUDUL .…………………………………………………………………….......... iii

PERTANYAAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ v

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ vi

MOTTO .................................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix

ABSTRAK .............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10

D. Penegasan Istilah .......................................................................................... 10

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 13

F. Metode Penelitian .......................................................................................... 14

G. Sistematika Penulisan .................................................................................... 16

BAB II KOMPILASI AYAT-AYAT

A. Surat Al-Hujurat ........................................................................................... 18

B. Arti Kosa Kata (Mufrodat) ........................................................................... 19

Page 13: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

xiii

C. Nilai-nilai pokok yang terkandung dalam Surat al-Hujurat ......................... 22

BAB III ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH SURAT AL-HUJURAT

A. Sejarah Turunnya Surat Al-Hujurat ............................................................. 28

B. Tema dan Tujuan Utama .............................................................................. 29

C. Asbabun Nuzul ............................................................................................. 30

D. Munasabah ................................................................................................... 33

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pandangan Mufassir tentang Surat Al-Hujurat ............................................ 47

B. Nilai Akhlak dalam Prespektif Pendidikan Islam ........................................ 56

C. Analisis Nilai Akhlak dalam Surat Al-Hujurat ............................................ 59

D. Nilai-nilai Akhlak dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13. ............................... 61

E. Urgensi Nilai Akhlak dalam Surat Al-Hujurat ayat 11-13 dalam Pendidikan

Islam ............................................................................................................. 66

F. Aktualisasi Nilai Akhlak dalam Surat Al-Hujurat ayat 11-13 dalam

Pendidikan Islam .......................................................................................... 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 75

B. Saran-saran ................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini, dalam pertumbuhan dan

perkembangannya menuju ke arah kedewasaannya, sangat membutuhkan peran orang

lain. Oleh sebab itu, mulai sejak kecil manusia sudah membutuhkan peran bantuan

orang tuanya baik yang bersifat material ataupun spiritual termasuk akhlak kepada

sang pencipta dan kepada sesamanya. Ajaran tentang akhlak yang baik bersumber

pada Al-Qur‟an yang merupakan pedoman hidup kaum muslimin. Al-Qur‟an

merupakan kalam Allah, merupakan mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad S.AW melalui perantara malaikat jibril, ditulis dalam mushaf, dinuklikan

secara mutawattir (oleh orang banyak) dan membacanya termasuk ibadah yang

diawali dengah surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas (Ash-Shabuny,

1984:18).

Allah menurunkan Al-Qur‟an agar dijadikan sebagai pedoman bagi umat

manusia dan petunjuk serta sebagai tanda atas kebenaran Rasul dan penjelasan atas

kenabian dan kerasulanya, juga sebagai alasan yang kuat di hari kemudian di mana

akan dinyatakan bahwa Al-Qur‟an itu benar-benar diturunkan dari Dzat Yang Maha

Bijaksana lagi Terpuji. Nyatalah bahwa Al-Qur‟an adalah mu‟jizat yang abadi yang

menundukan semua generasi dan bangsa sepanjang masa (Ash-Shabuny, 1984:19).

Page 15: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

2

Al-Qur‟an merupakan sumber pendidikan yang terlengkap, baik itu

pendidikan kemasyarakatan (sosial), moral (akhlak), maupun spriritual (kerohanian),

serta material (kejasmanian) alam semesta. A1-Qur‟an merupakan sumber nilai yang

absolut dan utuh. Eksistensinya tidak akan pernah mengalami perubahan.

Kemungkinan terjadi perubahan hanya sebatas penafsiran manusia terhadap teks ayat

yang menghendaki sesuai dengan konteks zaman, situasi, dan kondisi (Ahid,

2010:21).

Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup kaum muslimin membahas semua nilai-

nilai akhlak tanpa terkecuali. Ayat-ayatnya tidak meninggalkan satu pun yang

berhubungan dengan akhlak. Setiap dimensi yang berkaitan dengan akhlak terdapat di

dalamnya, baik bentuk perintah larangan, maupun bentuk anjuran, baik mengenai

akhlak terpuji maupun akhlak tercela (Mahmud, 2004:173).

Al-Qur‟an telah menjelaskan secara gamblang tentang akhlak-akhlak mulia

dan sekaligus perintah untuk mengerjakannya. Al Qur‟an menjelaskan pula urgensi

amal-amal yang saleh, baik kepada sang Khaliq atau kepada sesama sebagai

manifestasi untuk mendekatkan diri kepada Allah. Di samping itu juga Al-Qur‟an

telah menyebutkan perilaku tercela untuk tidak mendekati diri dan melakukanya

(Mahmud, 2004:175). Dengan berbagai petunjuk tersebut diharapkan manusia akan

memperoleh kebaikan, kemaslahatan dalam kehidupannya, termasuk kehidupan

sesudah mati sebagai salah satu bentuk keyakinan seorang muslim.

Pendidikan merupakan salah satu media untuk mengimplementasikan seluruh

petunjuk yang bersumber dari Al Qur‟an. Pendidikan dalam hal ini bermakna sangat

Page 16: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

3

luas, baik pendidikan keluarga, sekolah ataupun pendidikan masyarakat. Menurut

Henderson dalam Rahmaniyah bahwa pendidikan dimaknai sebagai suatu proses

pertumbuhan dan perkembangan individu, sebagai hasil interkasi individu dengan

lingkungan fisik, yang berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir (2010:52).

Sementara akhlak dimaknai sebagai perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran,

tanpa pemaksaan, tanpa berfikir panjang, karena sudah tertanam begitu dalam diri

seseorang, sebagaimana diungkapkan oleh Al Jurjani. Al-Jurjani (dalam Mahmud,

2004:32), mendefinisikan bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam pada diri

manusia, yang terlahir dari perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa

perlu berfikir dan merenung. Akhlak dalam perspektif Islam merupakan sekumpulan

prinsip dan kaidah yang mengandung perintah dan larangan dari Allah. Akhlak Islam

adalah nilai-nilai yang utuh, yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah yang

ditujukan untuk kebaikan manusia, baik di dunia maupun akhirat (Mahmud, 2004:

81-82).

Akhlak menjadi bagian yang penting dalam substansi pendidikan Islam

sehingga Al-Qur‟an menganggap-nya sebagai rujukan terpenting bagi kaum muslim,

rumah tangga Islami, masyarakat Islami, dan umat manusia seluruhnya. Akhlak

adalah buahnya Islam yang diperuntukkan bagi seorang individu dan umat manusia,

dan akhlak menjadikan kehidupan ini menjadi manis dan elok. Tanpa akhlak, yang

merupakan kaidah-kaidah kejiwaan dan sosial bagi individu dan masyarakatnya,

maka kehidupan manusia tidak berbeda dengan kehidupan hewan dan binatang. Allah

menjadikan akhlak yang luhur dalam asmaul husna, serta mengajak kaum muslimin

Page 17: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

4

semuanya untuk menyerupai nilai-nilai dalam asmaul husna tersebut. Allah mencela

orang kafir dengan akhlak tercela. Dengan berdasar asmaul husna, ya rahman sampai

akhir, hendaklah bagi seorang mu‟min dapat menyerupai nilai-nilai di dalamnya,

sesuai dengan kadar kemampuan dan kekuatanya (Hafidz dan Kastolani, 2009:107-

108).

Masalah akhlak merupakan masalah universal, masalah yang menjadi

perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju maupun dalam

masyarakat yang masih terbelakang. Karena kerusakan akhlak seseorang

mengganggu ketentraman yang lain, jika dalam suatu masyarakat banyak orang yang

rusak akhlaknya, maka akan guncanglah keadaan masyarakat itu (Ahid, 2010:122).

Akhlak yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan baik

antara orang-orang muslim. Sehingga orang-orang yang mampu mewujudkan

hubungan baik tersebut, adalah orang-orang yang ruhnya bersih yang konsisten

dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya (Mahmud, 2004:12).

Banyak fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang mengindikasikan

dekadensi dan kemerosotan nilai-nilai akhlak bahkan jauh dari nilai-nilai akhlak.

Pergaulan remaja yang cenderung bebas, kenakalan dan tawuran pelajar, kasus

narkoba yang menjamur hingga kasus seksual yang merata di mana-mana, semuanya

mengindikasikan dekadensi moral kaum muslimin.

Hal itu diperparah lagi dengan rendahnya semangat dan ghirah kaum

muslimin untuk memahami Al-Qur‟an sebagai pedomannya, yang harus

diaplikasikan dalam kehidupannya dalam berbagai aspek. Artinya Al Qur‟an tidak

Page 18: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

5

hanya menjadi mushaf yang menjadi penghias di masjid, mushalla, rumah-rumah

kaum muslimin saja, melainkan perlu dipahami, dimengerti ajaran dan nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami tentang nilai-nilai Al Qur‟an,

khususnya nilai akhlak, kaum muslimin akan terhindar dari perbuatan tercela, terlebih

dalam kehidupan sekarang ini dimana akhlak yang baik merupakan sesuatu yang

mahal dan sulit dicari.

Dengan demikian akhlak dalam prespektif pendidikan Islam mempunyai

peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang baik dalam lingkungan

keluarga maupun masyarakat luas. Dalam keluarga, akhlak merupakah faktor yang

sangat penting dalam membangun dan mewujudkan keluarga yang sakinah. Sekaligus

keluarga dengan kedua orang tua, memegang peranan penting dalam akhlak anak-

anaknya, dengan menanamkan kebiasaan yang baik dimulai dari masa anaknya,

sebagai masa pembentukan akhlak yang baik. Oleh sebab itu, kedua orang tua dalam

keluarga mempunyai posisi yang penting tentang pendidikan akhlak ini dengan

menanamkan kejujuran, keikhlasan, kasih sayang, cinta kebaikan, pemurah,

pemberani dan lain sebagainya (Ahid, 2010:14).

Karena dalam suatu keluarga jika tidak dibangun dengan tonggak akhlak

mulia maka keluarga tersebut tidak akan hidup bahagia. Dengan demikian orang tua

berperan sangat penting dalam keluarga khususnya ibu dengan memberikan kasih

sayang dan mendidik anaknya untuk mempunyai akhlak yang mulia, bukan hanya

akhlak untuk menghormati orang tua tetapi juga akhlak untuk menghormati dan

Page 19: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

6

menghargai sesama manusia. Karena perbuatan anak tersebut merupakan cerminan

dari orang tua itu sendiri.

Akhlak menempati posisi penting dalam Islam. Ia dengan takwa, yang akan di

bicarakan nanti merupakan buah pohon Islam yang berakarkan pada akidah, dapat

dilihat dari berbagai sunnah qauliyah (bentuk perkataan) Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak“ (H.R Ahmad). Dan

akhlak Nabi yang disebut menyempurnakan itu disebut akhlak Islam karena

bersumber dari wahyu Allah yang kini terdapat dalam ajaran Islam (Ali, 2008:348-

349). Akhlak Nabi saw senantiasa menjadi teladan, dan panutan bagi umat yang

mengharapkan kebahagiaan dunia dan akhirat, sebab akhlak Nabi saw benar-benar

akhlak yang agung. Untuk itu, umat manusia seharusnya mengikuti akhlak Nabi

sebagaimana yang di sebutkan dalam (Q.S al-Ahzab/ 33: 21).

“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Q.s al-Ahzab:21).

Nabi Muhammad saw adalah orang yang kuat imannya, berani, sabar dan

tabah dalam menerima cobaan. Beliau memiliki akhlak yang mulia, oleh sebab itu

beliau patut ditiru dan dicontoh dalam segala perbuatannya. Allah SWT memuji

Page 20: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

7

akhlak Nabi dan mengabadikannya dalam ayat Al-Qur‟an surat Al-Qalam ayat 4

yang berbunyi sebagai berikut:

“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (Q.S

Al-Qalam: 4).

Dengan ayat tersebut di atas bahwa Nabi Muhammad SAW mempunyai

akhlak yang jujur adil sabar karena Nabi Muhammad SAW mampu menjadi suri

tauladan untuk semua orang. Karena dengan seseorang mempunyai akhlak yang

mulia kehormatan untuk setiap orang karena akhlak tersebut merupakan suatu bukti

nyata keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya, simbol dari segenap kebaikan dan pilar

bagi tegaknya masyarakat yang diidam-idamkan oleh semua orang.

Semua orang merasa senang kepada perilaku yang baik. Siapa pun mengakui

bahwa kebaikan adalah masalah yang universal yang disukai oleh semua insan,

bahkan oleh orang yang jahat sekalipun. Dengan keragaman kualitas batin manusia,

orang berbeda-beda perilakunya. Kebaikan dan kejujuran, sesungguhnya yang murni

dan jauh dari kepalsuan, hanya bisa dilakukan oleh orang yang beriman dan

bertakwa. Karena itu akhlak memiliki manfaat dan perananya tersendiri dalam

kehidupan seorang muslim, baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri, juga

masyarakat yang luas (Ahmadi, 2004:19-20).

Mengingat akhlak dalam prespektif pendidikan Islam sangatlah penting bagi

manusia untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, diperlukanya nilai-nilai

Page 21: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

8

akhlak dalam mengplikasikanya kehidupan sehari hari, karena akhlak dalam

prespektif pendidikan Islam merupakan barometer untuk mengukur dalam

menetapkan akhlak baik maupun yang buruk terhadap masyarakat. Karena akhlak

karimah merupakan akhlak yang baik di mata Allah, dan jika orang tersebut memiliki

akhlak yang mulia maka akan terhindar dari perbuatan keji dan akan mendapatkan

balasan ketika di akhirat kelak. Surat Al-Hujurat merupakan surat yang banyak

mengandung makna tentang nilai akhlak diantaranya: akhlak untuk menghormati dan

menghargai sesama, sebagai mana dijelaskan dalam ayat 11 di bawah ini :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari

mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,

boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu

sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-

buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang

tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim (Q.S Al-Hujurat:11).

Oleh karena itu ayat di atas sangat penting untuk digali lebih mendalam, dan

dijadikan rujukan bagi umat islam untuk pembelajaran dan pembentukan akhlak yang

mulia. Karena akhlak yang mulia itu merupakan hal yang mahal dan sulit dicari jika

Page 22: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

9

orang tersebut tidak memahami apa arti akhlak dalam prespektif pendidikan Islam.

Dengan ayat tersebut di atas penulis ingin meneliti dan mengetahui lebih dalam

tentang nilai akhlak yang ada di dalam ayat tersebut, dan sebagai bahan

pertimbanganya penulis memilih judul skripsi “NILAI-NILAI AKHLAK DALAM

PERSPEKTIF PENDIDIKIAN ISLAM (KAJIAN TAFSIR SURAT AL-

HUJURAT AYAT 11-13)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas maka yang

menjadi masalah pokok dalam pembahasan ini adalah:

1. Apa saja nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat 11-

13?

2. Bagaimana implikasi nilai-nilai akhlak surat Al-Hujurat ayat 11-13 dalam

pendidikan Islam ?

C. Tujuan penelitian

Pada permasalahan pokok di atas bahwa tujuan dilakukan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujurat

ayat 11-13.

2. Untuk mengetahui implikasi nilai-nilai akhlak dalam surat Al-Hujurat ayat 11-

13 dalam pendidikan Islam.

Page 23: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

10

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan terhadap judul penelitian ini,

maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul

skripsi di bawah ini :

1. Nilai Akhlak

Istilah nilai (value) dalam kamus umum bahasa Indonesia diartikan

sebagai sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan

(Poerwadarminta, 2006:801). Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan

hal itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan dapat membuat

orang yang menghayatinya menjadi bermartabat.

Menurut Steeman nilai adalah sesuatu yang memberi makna pada

hidup, yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan hidup (Adisusilo, 2013:56).

Akhlak menurut kamus umum bahasa indonesia di sebut juga dengan

Budi pekerti, watak dan tabiat (Poerwadarminta,2006:18). Secara etimologi,

kata akhlak berasal dari bahasa arab (akhlaqun) bentuk jamak dari (khalaqa,

yakhluqu, kholaqun) yang berarti budi pekerti, perangkai, adat kebiasaan,

perilaku dan sopan santun (Umairso dan Haris, 2010:105).

Sedangkan secara terminologi, menurut Zahruddin AR, mengatakan

bahwa akhlak adalah keadaan jiwa sesorang yang mendorongnya untuk

Page 24: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

11

melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih

dahulu (Umairso dan Haris, 2010:106).

Akhlak dalam prespekif pendidikan Islam adalah untuk membentuk

manusia yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan

perbuatan, mulia dalam tingkah laku perangkai, bersifat bijaksana, sempurna

sopan dan beradab, ikhlas jujur dan suci. Dengan kata lain pendidikan akhlak

bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki keutamaan (al-fadhilah).

Dengan demikian bahwa tujuan pendidikan akhlak pada prinsipnya adalah

untuk mencapai kebahagiaan dan keharmonisan dalam berhubungan dengan

Allah SWT, di samping berhubungan dengan sesama makhluk dan juga alam

sekitar, hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan

sempurna serta lebih dari makhluk lainya (Umairso dan Haris, 2010: 114-

115).

2. Pendidikan Islam.

Secara etimologi pendidikan berasal dari kata didik; mendidik, yang

berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak

dan kecerdasan. Pendidikan adalah perbuatan (hal, cara dsb) mendidik

(Poerwadaminta, 2006:291).

Secara terminologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:263)

ialah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatian.

Page 25: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

12

Menurut Djumransjah pendidikan adalah usaha manusia untuk

menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik

jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat

(Rahmaniyah, 2010:52).

Sedangkan pengertian Islam, Islam berasal dari Bahasa Arab yamg

berasal dari kata صلن yang berarti damai dan اصلن yang artinya menyerahkan

(Yunus, 2010:177). Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad

SAW yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur‟an yang diturunkan ke dunia

melalui wahyu Allah SWT (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:442).

Selain itu Islam adalah menyaksikan bahwa tiada Tuhan yang berhak

disembah melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah

pesuruh Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan melakukan puasa di

Bulan Ramadhan serta berhaji ke Baitullah jika mampu menuju jalannya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan Islam adalah

segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia dan

sumber daya insani untuk membentuk manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai

dengan norma Islam.

3. Surat Al-Hujurat

Surat Al-Hujurãt merupakan surat ke 49 dalam urutan mushaf Al-

Qur‟an, diturunkan sesudah surat Al-Mujadalah. Al-Hujurat sendiri diambil

dari kata Al- Hujurãt yang ada pada ayat ke 4 yang artinya kamar-kamar.

Page 26: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

13

Surat Al-Hujurãt terdiri dari 18 ayat yang termasuk dalam golongan surat

Madaniyah atau diturunkan sesudah Nabi hijrah ke Madinah. Pokok isi

kandungan dalam surat Al-Hujurãt adalah melengkapi dasar-dasar kesopanan

yang tinggi serta menunjukan manusia kepada pekerti-pekerti utama. Selain

itu juga menjelaskan sikap para muslim terhadap Allah dan Rasul-Nya,

bagaimana cara mereka menerima berita-berita (keterangan) dari orang-orang

yang tidak dapat dipercaya, dan bagaimana memperlakukan saudara seagama,

baik sewaktu mereka berhadapan muka atau pun tidak. Dalam surat ini

dijelaskan pula hakikat iman dan hakikat mukmin yang sebenarnya (Ash-

Shiddieqy, 222:3907).

E. Manfaat penelitian

Hasil penelitian dapat berguna baik dari manfaat teoritis maupun yang

praktis antara lain adalah :

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis adalah menjelaskan bahwa hasil penelitian ini

bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-

konsep atau teori-teori terhadap ilmu pengetahuan dari penelitian yang sesuai

dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian. Diantara manfaat teoritis dari

penelitian ini adalah:

Page 27: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

14

Untuk menambah khazanah pengetahuan kita tentang nilai-nilai akhlak

dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13.

2. Manfaat praktis

a. Memberikan sikap yang positif kepada masyarakat agar memiliki akhlak

yang mulia dalam melakukan suatu perbuatan agar tidak terjerumus ke

dalam hal-hal yang negatif.

b. Agar masyarakat secara umum memiliki akhlak sesuai dengan tuntutan Al-

Qur‟an dan Hadits.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong dalam penelitian pustaka karena semua

yang digali adalah bersumber dari pustaka (Hadi, 1981: 9).

2. Sumber Data

Data penelitian ini diperoleh dari surat Al-Qur‟an Al-Hujurat ayat 11-

13 Selain itu, sumber data penulis juga di ambil dari buku-buku yang relevan

dalam pembahasan skripsi ini. Sumber data ini di bedakan menjadi dua yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber data primer

Page 28: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

15

Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber inti.

Sumber data primer di sini adalah berasal dari Al-Qur‟an dan terjemah dari

Depag, tafsir Al-Misbah karya M.Quraish Shihab, kitab tafsir An-Nuur

karya Tengku Muhammad Hasbi Ash-siddieqy, kitab tafsir Ibnu Katsir,

kitab tafsir Al-Maraghi dan kitab-kitab lain yang relevan.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber data

lain yang masih berkaitan dengan masalah penelitian. Berupa buku-buku

yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah dengan mengumpulkan dan yang menjadi sumber data primer yaitu

surat Al-Hujurat ayat 11-13 dan terjemahanya, kitab tafsir al-Misbah, kitab

tafsir an-Nuur, kitab tafsir, al-Marghi dan kitab tafsir Ibnu Katsir serta sumber

data sekunder yang relevan dengan permasalahan. Setelah data terkumpul

selanjutnya dilakukan penelaah secara sistematis yang berkaitan dengan

penelitian tersebut. Sehingga dapat diperoleh bahan-bahan dan penyajian data.

4. Analisis Data

Dalam meganalisis data metode yang digunakan adalah metode tahlili.

Metode tahlili adalah metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan

ayat-ayat Al-Qur‟an dari seluruh aspeknya. Dalam metode tahlili mufassir

Page 29: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

16

biasanya mengikuti urutan ayat dan surat sebagaimana yang tersusun di dalam

mushaf. Mufassir memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosa kata

yang diikuti dengan penjelasan ayat secara global. Mufassir juga

mengemukakan munasabah, membahas sabab-al nuzul ( latar belakang

turunya ayat ), dan menyampaikan dari hadits, atau dari sahabat, dan dari para

tabi‟in (Budihardjo, 2012:132).

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini merupakan suatu cara untuk

menyusun hasil penelitian dari data serta bahan yang disusun menurut

susunan tertentu, sehingga menghasilkan kerangka skripsi yang mudah

dipahami dengan lima hal yang dijabarkan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penulisan, penegasan istilah, manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistemasika penulisan.

Bab II Kompilasi Ayat pada bab ini berisi tentang surat Al-Hujurat,

kosa kata (mufrodat) dan pokok-pokok isi kandungan.

Bab III Asbabun Nuzul dan Munasabah berisi tentang sejarah turunya

surat Al-Hujurat, tema dan tujuan utama surat Al-Hujurat, hubungan surat Al-

Hujurat dengan surat sebelumnya (al-Fath) dan surat sesudahnya (Qaf) serta

hubungan Al-Hujurat ayat 10-14.

Page 30: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

17

Bab IV Pembahasan pada bab ini membahas tentang Penafsiran surat

Al-Hujurat ayat 11-13 menurut beberapa mufassirin, nilai-nilai akhlak dalam

surat Al-Hujurat ayat 11-13, Urgensi nilai akhlak dalam surat Al-Hujurat ayat

11-13 dalam pendidikan Islam, serta aktualisasi nilai akhlak dalam surat Al-

Hujurat ayat 11-13 terhadap pendidikan Islam.

Bab V pada bab terakhir yaitu penutup meliputi kesimpulan, dan saran-

saran.

Page 31: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

18

BAB II

KOMPILASI AYAT

A. Redaksi Surat Al-Hujurat Ayat 11-13 dan Terjemahanya.

Sesuai dengan judul bab ini, maka penulis menyajikan kompilasi ayat-

ayat yang menjadi tema pembahasan dalam skripsi ini. Adapun ayat yang dikaji

adalah ayat 11 sampai dengan 13 dari surat Al-Hujurãt.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik

Page 32: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

19

dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan

lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka

mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang

mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk

sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-

orang yang zalim (Q.s al Hujurãt,11).

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka

(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah

mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.

Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang

sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah

kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang

(Q.s al Hujurãt, ayat 12).

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.s al

Hujurãt ayat, 13).

B. Arti Kosa Kata (Mufrodat)

Setelah menyajikan teks ayat dan terjemahnya, perlu bagi penulis untuk

menyajikan beberapa kosakata penting terkait dengan ayat-ayat tersebut. Kosa

kata yang disajikan sesuai dengan urutan ayat, yaitu ayat 11 sampai dengan 13

dari surat Al-Hujurãt.

1. Ayat 11 dari surat Al-Hujurãt

Dalam ayat ini akan disajikan seluruh kosa kata yang terdapat dalam

ayat 11 untuk memperjelas makna kosa kata seluruhnya..

ى

Suatu kaum Jangan (mereka) Orang-orang Wahai

Page 33: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

20

memperolo

k-olok

beriman yang

Dari pada

mereka

Lebih baik Bahwa mereka

adalah

Boleh jadi Dari kaum

ى ء

Lebih baik Bahwa

mereka

adalah

Boleh jadi Dari wanita Dan

jangan

wanita

ل

Dengan

julukan/gelar

Dan jangan

kamu

panggil-

memanggil

Dirimu sendiri Dan jangan

kamu mencela

Dari

mereka

ى

Keimanan Sesudah Fasik/jahat/buruk Nama Seburuk-

buruk

ى م ى

Orang-orang

zalim

Mereka Maka mereka itu Tidak

bertaubat

Dan

barang

siapa

2. Ayat 12 dari surat Al-Hujurãt

Dalam ayat ini akan disajikan seluruh kosa kata yang terdapat dalam

ayat 12 untuk memperjelas makna kosa kata seluruhnya, sebagaimana dalam

ayat 11 di atas.

Page 34: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

21

ا

Kebanyaka

n

Jauhilah Beriman Orang-orang

yang

Wahai

ل ى ى

Dan jangan

kamu

mencari

kesalahan

Dosa Prasangka Sesungguh

nya

sebagian

Dari

prasangka

ب م ل

Salah

seorang

diantara

kamu

Apakah

menyukai

Sebagian Bagian

kamu

Dan

jangan

kamu

mengump

at

ى

Maka

kamu

benci/jijik

padanya

Bangkai/ma

ti

Saudaranya Daging Bahwa

memakan

ب ى

Maha

penyayang

Maha

penerima

taubat

Sesungguhn

ya allah

Allah Dan

bertakwal

ah

Page 35: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

22

3. Ayat 13 dari surat Al-Hujurat

Sebagaimana ayat sebelumnya, dalam ayat ini akan disajikan seluruh

kosa kata yang terdapat dalam ayat 13 untuk memperjelas makna kosa kata

seluruhnya.

س

Dari seorang

laki-laki

Kami

menciptkan

kamu

Sesungguhnya

kami

Manusia Wahai

Supaya kamu

saling

mengenal

Dan bersuku-

suku

Berbangsa-

bangsa

Dan kami

menjadikan

kamu

Dan

seorang

wanita

paling

bertakwa

diantara

kamu

Allah Disisi paling mulia

diantara kamu

Sesungguh

nya

ى

Maha melihat Maha

mengetahui

Sesungguh

nya allah

C. Pokok-Pokok Kandungan Surat Al-Hujurat Ayat 11-13.

Setelah menyajikan teks ayat dan terjemahnya, selanjutnya penulis akan

menyajikan beberapa pokok kandungan ayat 11 sampai dengan 13 dari surat

al Hujurãt.

Page 36: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

23

Adapun redaksi ayat 11 dari surat Al-Hujurãt, sebagaimana disajikan

dalam teks berikut ini:

Ayat tersebut di atas menerangkan bahwa Allah SWT menyebutkan

apa yang patut dilakukan seorang mukmin terhadap Allah SWT, maupun

terhadap nabi Saw, dan terhadap orang yang tidak mematuhi Allah dan Nabi-

Nya, yaitu orang fasik. Dalam ayat di atas, Allah juga menerangkan pula apa

yang patut dilakukan oleh seorang mukmin terhadap orang mukmin lainya.

Allah menyebutkan bahwa tidak sepatutnya seorang mukmin mengolok-olok

orang mukmin lainnya atau mengejeknya dengan celaan ataupun hinaan, dan

tidak patut pula memberinya gelar yang menyakitkan hati. Karena perbuatan

seperti itu sangatlah buruk.

Perbuatan terhadap orang lain, hakekatnya merupakan cerminan yang

akan kembali kepada diri seseorang yang bersangkutan. Sebagaimana

dijelaskan oleh (Al-Maraghi,1993:221) bahwa barang siapa tidak bertaubat

dengan melakukan perbuatan seperti mengolok-olok, maupun mengejeknya

Page 37: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

24

dengan celaan atau pun hinaan, maka ia berbuat buruk terhadap dirinya

sendiri dan melakukan dosa besar.

Selanjutnya redaksi ayat 12 dari surat Al-Hujurat yang berbunyi

sebagai berikut:

Ayat tersebut di atas menyebutkan bahwa Allah SWT, memberi

peringatan kepada orang-orang beriman supaya mereka menjauhkan diri dari

prasangka buruk terhadap orang-orang beriman. Jika mereka mendengar

sebuah ucapan yang keluar dari mulut saudaranya yang mukmin, maka ucapan

itu harus mendapat tanggapan yang baik, dengan ungkapan yang lebih baik,

sehingga tidak menimbulkan salah faham, apalagi menyalahgunakan sehingga

menimbulkan fitnah dan prasangka. Umar r.a berkata: “jangan sekali-kali

kamu menerima ucapan yang keluar dari mulut saudaramu, melainkan dengan

maksud dan pengertian yang baik, sedangkan kamu sendiri menemukan arah

pengertian yang baik itu”.

Diriwayatkan dari Rasulullah SAW sesungguhnya Allah

mengharamkan diri orang mukmin darah dan kehormatanya sehingga dilarang

Page 38: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

25

berburuk sangka di antara mereka. Adapun orang yang secara terang-terangan

berbuat maksiat, atau sering dijumpai berada di tempat orang yang biasa

minum-minaman keras hingga mabuk, maka buruk sangka terhadap mereka

itu tidak di larang.

Kemudian Allah menerangkan bahwa orang-orang mukmin wajib

menjauhkan diri dari prasangka, karena prasangka itu mengandung dosa.

Berburuk sangka terhadap orang mukmin termasuk dosa besar karena Allah

telah melarangnya. Selanjutnya Allah melarang orang mukmin mencari-cari

kesalahan, kejelekan, dan dosa orang lain.

Allah melarang pula bergunjing atau mengumpat orang lain. Yang

dinamakan gibah atau bergunjing itu adalah menyebut-nyebut suatu kejelekan

orang lain yang tidak disukainya sedangkan ia tidak berada di tempat itu, baik

dengan ucapan ataupun isyarat karena demikian itu menyakiti orang yang

diumpat. Umpatan yang menyakitkan itu ada yang terkait dengan cacat tubuh,

budi pekerti, anak istri, saudaranya, atau apapun yang berhubungan dengan

dirinya.

Hasan cucu Nabi, berkata bahwa bergunjing itu ada tiga macam.

Ketiganyalah yang disebutkan dalam al-Qur‟an, yaitu gibah, ifk, dan buhtan.

Gibah atau bergunjing adalah menyebut-nyebut keburukan kepada orang lain.

Adahpun ifki adalah menyebut-nyebut seseorang mengenai berita-berita yang

sampai kepada orang lain, dan buhtan atau tuduhan palsu adalah bahwa

menyebutkan kejelekan seseorang yang tidak ada padanya.

Page 39: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

26

Allah menyuruh kaum mukmin supaya tetap bertakwa kepada-Nya

karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun terhadap orang yang mau

bertaubat dan mengakui kesalahanya. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang,

tidak akan mengazab seseorang setelah ia bertaubat (Depag RI, 2009:416-

418).

Kemudian Allah mempertegas lagi dengan menurunkan ayat 13

Setelah Allah SWT, melarang pada ayat-ayat sebelumnya yaitu

mengolok-olok sesama manusia mengejek serta menghina dan panggil-

memanggil dengan gelar yang buruk, di sini Allah menyebutkan ayat-ayat

yang lebih menegaskan lagi larangan untuk memperkuat cegahan tersebut.

Kemudian Allah menerangkan bahwa manusia seluruhnya berasal dari

seorang ayah dan seorang ibu. Maka kenapa saling mengolok-olok diantara

saudara yang lainnya, padahal Allah SWT menjadikan mereka bersuku-suku

dan berbangsa yang berbeda, agar di antara mereka terjadi saling mengenal

dan tolong-menolong (Al-Maraghi, 1993: 235-236).

Allah tidak menyukai orang-orang memperlihatkan kesombongan

dengan keturunan, kepangkatan atau kekayaan karena yang paling mulia di

antara manusia di sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa (Depag RI,

2009:420).

Page 40: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

27

Dalam pokok-pokok isi kandungan yang terdapat dalam surat Al-

Hujurat ayat 11-13 diatas penulis menyimpulkan bahwa pada ayat 11 Allah

telah melarang sebagai sesama muslim terhadap muslim lainnya tidak boleh

saling menghina, mencaci maki dan merendahkan orang lain, sebagai sesama

muslim harus menjunjung tinggi nilai kehormatan, sebagai sesama muslim

allah telah melarang untuk memanggil dengan gelar yang mengandung

ejekan, baik ejekan itu dengan isyarat bibir, tangan atau dengan kata-kata

yang dipahami sebagai ejekan, dan orang-orang yang tidak mau bertaubat

termasuk orang-orang yang zalim.

Pada ayat 12 Allah melarang untuk tidak berburuk sangka kepada

orang lain, selanjutnya allah melarang untuk tidak mencari-cari aib dan

keburukan orang lain, Allah memberi perumpamaan bahwa seorang mukmin

yang suka bergunjing itu seperti orang yang makan daging saudaranya sendiri,

Allah memerintahkan untuk tetap bertakwa karena Allah merupakan Maha

pengampun. Dalam ayat 13 ini bahwa Allah telah menjadikan berbagai

macam suku dan bangsa untuk bisa saling mengenal dan tolong-menolong

terhadap sesama muslim, kemuliaan manusia itu tidak diukur dengan

kekayaan melainkan dengan ketakwaan.

Page 41: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

28

BAB III

ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH SURAT AL-HUJURAT

A. Sejarah Turunnya Surat Al-Hujurat.

Kata Hujurãt adalah bentuk jamak dari al-Hujrah yang berarti kamar,

ruang sebagai tempat tidur. Nama surat ini diambil dari makna kata Hujurãt

dalam ayat ke 4 yang berarti kamar-kamar (Imani, 2013:311). Al-Hujurãt

merupakan satu-satunya nama bagi surat ini, yang merupakan kata satu-satunya

dalam Al-Qur‟an. Surat Al-Hujurãt termasuk dalam kategori surat Madaniyah

yang diturunkan setelah Nabi hijrah, Al-Hujurãt sendiri terdiri dari 18 ayat yang

menempati urutan ke 49 di dalam Al-Qur‟an.

Mengenai kisah turunnya surat Al-Hujurãt ini ulama sepakat menyatakan

bahwa surat ini turun setelah Nabi Muhammad saw, berhijrah ke Madinah.

Bahkan, salah satu ayatnya yang dimulai dengan “Ya ayyuha an-Nas” (ayat 13)

yang bisa dijadikan ciri surat Makiyah yang turun sebelum hijrah, disepakati juga

turun pada periode Madaniyah. Walaupun demikian, ada riwayat yang

diperselisihkan nilai kesahahihannya yang menyatakan bahwa ayat tersebut turun

di Makkah pada saat Haji Wada‟/Haji Perpisahan Nabi saw. Namun demikian,

kalaupun riwayat itu benar, ini tidak menjadikan ayat tersebut Makkiyah, kecuali

bagi mereka yang memahami istilah Makkiyah sebagai ayat yang turun di

Mekkah (Shihab, 2012:3).

Page 42: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

29

B. Tema dan Tujuan Utama

Tema utama dalam surat Al-Hujurãt adalah tentang tatakrama, etika, dan

akhlak, yakni tatakrama terhadap (1) Allah swt, (2) Rasul saw, (3) sesama

muslim yang taat, (4) terhadap yang durhaka, dan (5) terhadap sesama manusia.

Karena itu terdapat lima kali panggilan Ya ayyuha al-ladzina’Amanu’ yang

terulang pada surat ini, masing-masing untuk kelima macam objek tersebut.

Dalam konteks uraian tentang tema itu, maka ditemukan dalam surat ini

banyak nilai luhur yang dipaparkan, seperti tentang kesatuan kemanusiaan,

substansi iman, demikian juga tuntutan menghadapi perbedaan dan perselisihan,

serta uraian tentang cara menghindarinya. Dengan memperhatikan dan

menerapkan tentang nilai1-nilai itu, akan tercipta kehidupan bahagia bagi setiap

individu sekaligus wujud system kemasyarakatan yang sejahtera.

Tujuan utama dalam surat ini adalah mendidik setiap umat Islam

bagaimana seharusnya berperilaku baik sehingga tercipta lingkungan yang bersih

dan sejahtera yang dihiasi dengan sopan santun terhadap Allah swt, Rasul saw,

diri sendiri dan orang lain. Sopan santun, bukan saja berkaitan dengan sikap

lahiriah, tetapi berkaitan juga dengan bisikan hati (Shihab, 2012:4).

Page 43: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

30

C. Asbabun Nuzul

Al-Qur‟an diturunkan melalui musabab (Asbabun Nuzul), tetapi tidak

semua ayat yang ada di dalam Al-Qur‟an mempunyai Asbabun Nuzul. Demikian

juga dengan surat Al-Hujurat.

Menurut bahasa “Sabab Al-Nuzul” berarti turunya ayat-ayat Al-Qur‟an.

Sabab Al-Nuzul atau Asbab Al-Nuzul (sebab turun ayat) di sini dimaksudkan

sebab-sebab yang secara khusus berkaitan dengan turunya ayat-ayat tertentu.

Menurut Shubhi Al-Shalih Asbabun Nuzul adalah Sesuatu yang dengan

sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu, atau

memberi jawaban terhadap sebab itu, atau menerangkan hukumnya pada masa

terjadinya sebab tersebut ( Syadali dan Rofi‟i, 1997:891-90).

Berikut ini dipaparkan beberapa sebab turunya ayat dari surat Al-Hujurat

ayat 11-13 dan tidak seluruhnya memiliki Asbabun Nuzul karena hanyalah ayat

tertentu saja yang memiliki peristiwa turunnya ayat yang ada di dalam Al-

Qur‟an. Di antara ayat-ayat yang memilik Asbabun Nuzul adalah sebagai berikut:

Pada ayat 11, dalam suatu riwayat dikemukakan Ayat tersebut diturunkan

berkenaan dengan tingkah laku Bani Tamim yang pernah berkunjung kepada

Rasulullah saw, lalu mereka memperolok-olok beberapa sahabat yang fakir dan

miskin seperti „Ammar, Suhaib, Billal, Khabbab, Salman al-Farisi, dan lain-lain

karena pakaian mereka sangat sederhana.

Ada pula yang mengemukakan bahwa ayat ini diturunkan berkaitan

dengan kisah Safiyyah binti Huyay bin Akhtab yang pernah datang menghadap

Page 44: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

31

Rasulullah saw, melaporkan bahwa beberapa perempuan di Madinah pernah

menegur dia dengan kata-kata yang menyakitkan hati seperti, “Hai perempuan

Yahudi, dan sebagainya,” sehingga Nabi saw bersabda kepadanya, “Mengapa

tidak engkau jawab saja ayahku Nabi Harun, pamanku Nabi Musa, dan suamiku

adalah Muhammad.” Ada pula yang mengaitkan ayat ini dengan situasi di

Madinah. Ketika Rasulullah saw tiba di kota Madinah, orang-orang Ansar

banyak yang mempunyai nama yang tidak disukainya, dan setelah hal itu

dilaporkan kepada Rasulullah saw, maka turunlah ayat tersebut (Depag RI, 2009:

409).

Dalam ayat 12 diriwayatkan Ibnu Mundzir dari Ibnu Juraij bahwa ayat ini

turun berkaitan dengan Salman Al Farisi yang makan, kemudian tidur, lalu

mendengkur. Orang-orang membicarakanya. Maka turunlah ayat ini yang

melarang umat muslim untuk menggunjing dan mengumpat, serta menceritakan

keaiban orang lain (Syamil Al-Qur‟an, 2010:517)

Ayat ini di awali dengan larangan Allah untuk berprasangka buruk

terhadap orang lain. Persaudaraan yang kuat sangatlah mustahil jika dibentuk

dengan sikap prasangka buruk terhadap satu sama lain. Dari Abu Hurairah,

Rasulullah saw bersabda “Jauhilah olehmu berburuk sangka, karena keburukan

sangka itu termasuk perkataan yang paling dusta. Dan janganlah mencari-cari

kesalahan orang lain jangan pula berburuk sangka (Depag RI: 2019:416).

Dalam ayat 13 diriwayatkan oleh Abu Dawud mengenai turunnya ayat ini

yaitu tentang peristiwa yang terjadi pada seorang sahabat yang bernama Abu

Page 45: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

32

Hindin yang biasa berkhidmat kepada Nabi Muhammad untuk mengeluarkan

darah kotor dari kepalanya dengan pembekam, yang bentuknya seperti tanduk.

Rasulullah saw menyuruh kabilah Bani Bayadah agar menikahkan Abu Hindin

dengan seorang perempuan di kalangan mereka. Mereka bertanya, “Apakah patut

kami mengawinkan gadis-gadis kami dengan budak-budak?” Maka Allah

menurunkan ayat ini agar tidak mencemooh seseorang karena memandang

rendah kedudukanya.

Diriwayatkan oleh Abu Mulaikah bahwa tatkala terjadi pembebasan

Makkah, yaitu kembalinya negri Makkah di bawah kepemimpinan Rasulullah

SAW pada tahun 8 hijriah, maka Bilal disuruh Rasulullah SAW untuk

mengumandangkan azan. Ia memanjat Ka‟bah dan mengumandangkan azan.

Berseru pada kaum Muslimin untuk salat berjamaah.

Attab bin Usaid ketika melihat Bilal naik ke atas Ka‟bah untuk berazan

berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah mewafatkan ayahku sehingga tidak

sempat menyampaikan peristiwa hari ini.” Haris bin Hisyam ia berkata,

“Muhammad tidak akan menemukan orang lain untuk berazan kecuali burung

gagak yang hitam ini.” Maksudnya mencemoohkan Bilal karena warna kulitnya

yang hitam. Maka datanglah Malaikat Jibril memberitahukan kepada Rasulullah

SAW, apa yang mereka ucapkan itu. Maka turunlah ayat ini yang melarang

manusia untuk menyombongkan diri karena kedudukan, kepangkatan, kekayaan,

keturunan dan mencemoohkan orang-orang miskin. Diterangkan pula bahwa

Page 46: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

33

kemuliaan itu dihubungkan dengan ketakwaan kepada Allah (Depag RI,

2009:419-420).

D. Munasabah

Kata Munasabah secara etimologis berarti “musyakalah” (keserupaan)

dan “muqarabah” (kedekatan). Adapun menurut pengertian terminologis

beberapa ulama mendefinisikanya sebagai berikut.

Menurut Al-Zarkasyi, munasabah adalah mengaitkan bagian-bagian

permulaan ayat dan akhirnya, mengaitkan lafaz umum dan lafaz khusus, atau

hubungan yang terkait dengan sebab akibat,‟illat dan ma’lul, kemiripan ayat

pertentangan (ta‟arudh) dan sebagainya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa

kegunaan ilmu ini adalah “menjadikan bagian-bagian kalam saling terkait

sehingga penyusunannya menjadi kokoh yang bagian-bagiannya tersusun

harmonis”.

Dengan redaksi yang berbeda, Al-Qaththan berkata, munasabah adalah

menghubungkan antara jumlah dengan jumlah dalam satu ayat, atau antara ayat

dengan sekumpulan ayat, atau antara surat dengan surat.

Sedangkan menurut Ibnu Al-„Arabi, munasabah adalah keterkaitan ayat-

ayat al-Qur‟an sehingga seolah-olah merupakan suatu ungkapan yang

mempunyai satu kesatuan makna dan redaksi (Hermawan, 2011:122).

Page 47: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

34

Ilmu Munasabah adalah menerangkan korelasi atau hubungan antara suatu

ayat dengan ayat yang lain, surat sebelum dan surat sesudah baik yang

dibelakangnya maupun yang ada dimukanya (Syadali dan Rofi‟i,1997:168).

Adapun Munasabah yang dijelaskan oleh penulis disini adalah hubungan

surat Al-Hujurat dengan surat sebelumnya (surat Fath) dan hubungan Al-Hujurat

dengan surat sesudahnya (surat Qaf), serta hubungan surat Al-Hujurat ayat 10-

14.

1. Hubungan surat Al-Hujurat dengan surat Al-Fath

Surat Al-Hujurat merupakan surat ke 49 diturunkan di Madinah

sesudah Nabi SAW berhijrah, diturunkan sesudah surat Al-Mujadalah. Nama

Al-Hujurat sendiri di ambil dari ayat ke-4 yang artinya kamar-kamar. Ayat

tersebut mencela para sahabat yang memanggil Nabi Muhammad yang sedang

berada di dalam kamar rumahnya bersama istrinya. Memanggil dengan cara

yang demikian menunjukan cara yang kurang hormat kepada beliau karena

mengganggu ketentraman beliau (Depag, 2009:393)

Demikian penjelasan dari surat Al-Hujurat di atas, bahwa Al-Hujurat

tersebut adalah surat ke-49 diturunkan di Madinah yang berjumlah 18 ayat.

Al-Hujurat sendiri berisi tentang adab sopan santun ketika berbicara dengan

Rasulullah SAW.

Surat Al-Fath adalah surat ke 48, ditempatkan sesudah surat Al-Qital

(Muhammad), surat Al-Qital sendiri dianggap sebagai mukaddimah

Page 48: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

35

pembicaraan, sedangkan surat Al-Fath dinggap sebagai kesimpulannya.

Sesudah itu diiringi dengan surat Al-Hujurat ini, mengingat apabila umat

muslim telah berijtihad dan memperoleh kemenangan, serta masyarakat pun

telah kembali tentram dan aman sentosa, maka perlulah ada etika pergaulan

antara para sahabat dengan Nabi serta cara-cara bergaul diantara mereka

(Ash-siddieqy, 2003:3907).

Demikian penjelasan di atas bahwa pada surat Al-Fath dianggap

sebagai kesimpulannya dari surat Qital (Muhammad), dan diiringi juga

dengan surat Al-Hujurat karena dalam hal ini umat muslim telah memperoleh

kemenangan.

Adapun persesuaian antara surah Al-Hujurat dengan surah Al-Fath

adalah sebagai berikut:

a. Pada surat Al-Hujurat disebutkan memerangi kaum pemberontak.

Sedang pada surat Al-Fath disebutkan memerangi orang-orang kafir.

b. Surat Al-Hujurat diakhiri dengan pembicaraan tentang orang-orang

yang beriman. Sedangkan pada surat Al-Fath juga dibuka tentang

mereka.

c. Masing-masing kedua surat ini memulai tentang penghormatan kepada

Rasulullah saw, terutama pada awal masing-masing (Al-Maraghi,

1993: 199).

Page 49: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

36

2. Hubungan surat Al-Hujurat dengan surat surat Qaf

Surat Al-Hujurat adalah surat ke-49 yang berjumlah 18 ayat.

Termasuk dalam surat Madaniyyah diturunkan sesudah surat al-Mujadalah.

Nama Hujurat sendiri diambil dari ayat ke-4 yang berarti kamar-kamar. Ayat

tersebut mencela sahabat yang memanggil Nabi Muhammad yang sedang

berada di dalam kamar rumahnya bersama istrinya. Memanggil Nabi

Muhammad dengan cara dan dalam keadaan demikian menunjukkan sifat

yang kurang hormat kepada beliau dan menggangu ketentraman beliau

(Depag, 2009:393).

Demikian penjelasan dari surat Al-Hujurat di atas bahwa Al-Hujurat

sendiri berisi untuk melengkapi dasar-dasar kesopanan. Selain itu juga

menjelaskan bagaimana sikap para muslim ketika berbicara dengan Nabi

SAW.

Surat Al-Qaf tergolong dalam surat Makiyyah, kecuali ayat 27 yang

tergolong Madaniyyah, surat ini berjumlah 45 ayat, dan diturunkan sesudah

surat Al-Mursalat.

Muslim dan lainnya meriwayatkan hadis dari Jabir bin Samurah,

bahwa Nabi saw, membaca surat ini pada rakaat pertama dari salat fajar (salat

subuh). Sementara itu ahmad, Muslim, Abu Daud dan Nasa‟I mengeluarkan

sebuah riwayat dari Abu Wakid Al-Laisin, bahwa Nabi saw, membaca pada

hari raya yakni surat Qaf dan surat Iqtarabat.

Page 50: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

37

Begitu pula Abu Daud, Al-Baihaqi dan Ibnu Majah meriwayatkan dari

Ummu Hisyam binti Harisah, ia mengatakan bahwa saya menerima surat Qaf

wal Qur’anul Majid hanya dari mulut Rasulullah saw. beliau membaca surat

ini pada setiap jum‟at di atas mimbar apabila beliau berkhutbah di hadapan

orang banyak.

Semua itu menunjukan bahwa Nabi saw, membuka surat ini pada

pertemuan-pertemuan besar seperti dua hari raya dan jum‟at karena surat ini

memuat keterangan tentang permulaan penciptaan dan juga tentang

kebangkitan, dan penghimpunan, di samping tentang akhirat, hisab, surga,

neraka dan hukuman, penggembiraan dan ancaman (Ash-siddieqy, 2000:248).

Demikian penjelasan dari surat Al-Qaf di atas bahwa pada surat Al-

Qaf tersebut dijelaskan bahwa Nabi saw membaca surat Al-Qaf pada

pertemuan-pertemuan besar seperti halnya dengan hari raya.

Adapun persesuaian antara surat Al-Hujurat dengan surat Qaf adalah

sebagai berikut:

a. Pada akhir surat Al-Hujurat disebutkan keimanan orang-orang Baduwi

dan sebenarnya mereka belum beriman. Hal ini dapat membawa

kepada bertambahnya iman mereka dan dapat pula menjadikan mereka

orang yang mengingkari kenabian dan hari kebangkitan: sedang pada

awal surat Qaf disebutkan beberapa orang kafir yang mengingkari

kenabian dan hari kebangkitan.

Page 51: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

38

b. Surat Al-Hujurat lebih banyak menguraikan soal-soal duniawi,

sedangkan pada awal surat Qaf lebih banyak menguraikan tentang

ukhrawi (Depag, 2009:427).

3. Hubungan surat Al-Hujurat ayat 10-14

a. Surat Al-Hujurat ayat 10

“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu

damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah

terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa sesungguhnya orang-orang

mukmin semuanya bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara nasab,

karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal dalam

surga. Karena persaudaraan itu mendorong ke arah perdamaian, maka Allah

menganjurkan agar terus diusahakan di antara saudara seagama seperti

perdamaian di antara saudara seketurunan, supaya mereka tetap memelihara

ketakwaan kepada Allah. Dari ayat tersebut dapat dipahami perlu adanya

kekuatan sebagai penengah untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai

(Depag RI, 2009:407).

Page 52: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

39

b. Al-Hujurat ayat 11

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-

laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih

baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan

kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah

suka mencela dirimu sendiri, dan jangan memanggil dengan gelaran yang

mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk

sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah

orang-orang yang zalim.

Ayat tersebut diatas menerangkan bahwa Allah SWT menyebutkan

apa yang patut dilakukan seorang mukmin terhadap Allah Ta‟ala maupun

terhadap Nabi SAW, dan terhadap orang yang tidak mematuhi Allah dan

Nabi-Nya, yaitu orang fasik, maka Allah menerangkan pula apa yang patut

dilakukan oleh seorang mukmin terhadap orang mukmin lainya. Allah

menyebutkan bahwa tidak sepatutnya seorang mukmin mengolok-olok orang

mukmin lainnya atau mengejeknya dengan celaan ataupun hinaan, dan tidak

patut pula memberinya gelar yang menyakitkan hati. Alangkah buruknya

perbuatan seperti itu.

Page 53: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

40

Dan barang siapa tidak bertaubat dengan melakukan perbuatan seperti

mengolok-olok, maupun mengejeknya dengan celaan atau pun hinaan, maka

ia berbuat buruk terhadap dirinya sendiri dan melakukan dosa besar (Al-

Maraghi,1993:221).

Pada ayat yang lalu, Allah menerangkan bagaimana mendamaikan dua

kelompok di antara kaum Muslimin yang bertikai, dan orang islam itu adalah

bersaudara. Pada ayat berikut ini, Allah menjelaskan bagaimana sebaiknya

pergaulan orang-orang mukmin di antara mereka. Di antaranya, mereka

dilarang memperolok saudara-saudara mereka sendiri dengan memanggil

gelar yang buruk atau berbagai tindakan yang menjurus ke arah permusuhan.

c. Al-Hujurat ayat 12

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka

(kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah

mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama

lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya

yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi

Maha Penyayang.

Page 54: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

41

Ayat tersebut di atas menyebutkan bahwa Allah SWT, memberi

peringatan kepada orang-orang beriman supaya mereka menjauhkan diri dari

prasangka buruk terhadap orang-orang beriman. Jika mereka mendengar

sebuah ucapan yang keluar dari mulut saudaranya yang mukmin, maka ucapan

itu harus mendapat tanggapan yang baik, dengan ungkapan yang lebih baik,

sehingga tidak menimbulkan salah fahamn, apalagi menyalahgunakan

sehingga menimbulkan fitnah dan prasangka. Umar r.a berkata: “jangan

sekali-kali kamu menerima ucapan yang keluar dari mulut saudaramu,

melainkan dengan maksud dan pengertian yang baik, sedangkan kamu sendiri

menemukan arah pengertian yang baik itu.”.

Diriwayatkan dari Rasulullah saw sesungguhnya Allah mengharamkan

diri orang mukmin darah dan kehormatanya sehingga dilarang berburuk

sangka di antara mereka. Adapun orang yang secara terang-terangan berbuat

maksiat, atau sering dijumpai berada di tempat orang yang biasa minum-

minaman keras hingga mabuk, maka buruk sangka terhadahp mereka itu tidak

di larang.

Kemudian Allah menerangkan bahwa orang-orang mukmin wajib

menjauhkan diri dari prasangka, karena prasangka itu mengandung dosa.

Berburuk sangka terhadap orang mukmin termasuk dosa besar karena Allah

telah melarangnya. Selanjutnya Allah melarang orang mukmin mencari-cari

kesalahan, kejelekan, dan dosa orang lain.

Page 55: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

42

Allah melarang pula bergunjing atau mengumpat orang lain. Yang

dinamakan gibah atau bergunjing itu adalah menyebut-nyebut suatu kejelekan

orang lain yang tidak disukainya sedangkan ia tidak berada di tempat itu, baik

dengan ucapan ataupun isyarat karena demikian itu menyakiti orang yang

diumpat. Umpatan yang menyakitkan itu ada yang terkait dengan cacat tubuh,

budi pekerti, anak istri, saudaranya, atau apapun yang berhubungan dengan

dirinya.

Hasan cucu Nabi, berkata bahwa bergunjing itu ada tiga macam.

Ketiganyalah yang disebutkan dalam Al-Qur‟an, yaitu gibah, ifk, dan buhtan.

Gibah atau bergunjing adalah menyebut-nyebut keburukan kepada orang lain.

Adapun ifki adalah menyebut-nyebut seseorang mengenai berita-berita yang

sampai kepada orang lain, dan buhtan atau tuduhan palsu adalah bahwa

menyebutkan kejelekan seseorang yang tidak ada padanya.

Allah menyuruh kaum mukmin supaya tetap bertakwa kepada-Nya

karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun terhadap orang yang mau

bertaubat dan mengakui kesalahanya. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang,

tidak akan mengazab seseorang setelah ia bertaubat (Depag RI, 2009:416-

418).

Pada ayat yang lalu, Allah melarang kaum Muslimin dan Muslimat

mengolok-olok orang lain, mencela diri, dan memanggil orang lain dengan

gelar yang buruk. Dalam ayat berikut ini, Allah melarang mereka dengan

Page 56: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

43

berburuk sangka dan bergunjing agar persaudaraan dan tali persahabatan yang

erat antara sesama muslim terhadap muslim yang lainnya.

d. Al-Hujurat ayat 13

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa

dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Setelah Allah SWT, melarang pada ayat-ayat sebelumnya yaitu

mengolok-olok sesama manusia mengejek serta menghina dan panggil-

memanggil dengan gelar yang buruk, di sini Allah menyebutkan ayat-ayat

yang lebih menegaskan lagi larangan untuk memperkuat cegahan tersebut.

Kemudian Allah menerangkan bahwa manusia seluruhnya berasal dari

seorang ayah dan seorang ibu. Maka kenapa saling mengolok-olok sesama

saudara, padahal Allah SWT menjadikan mereka bersuku-suku dan berbangsa

yang berbeda, agar di antara mereka terjadi saling mengenal dan tolong-

menolong (Al-Maraghi,1993:235-236).

Page 57: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

44

Allah tidak menyukai orang-orang memperlihatkan kesombongan

dengan keturunann, kepangkatan atau kekayaan karena yang paling mulia di

antara manusia di sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa (Depag RI,

2009:420).

Pada ayat yang lalu, Allah menjelaskan tentang etika sesama Muslim.

Pada ayat berikut ini, Allah menjelaskan etika antar bangsa.

e. Al-Hujurat ayat 14

“Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami Telah beriman".

Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi Katakanlah 'kami Telah tunduk',

Karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada

Allah dan Rasul-Nya, dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala

amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ayat 14 Allah menjelaskan bahwa orang-orang Arab Badui mengaku

bahwa diri mereka telah beriman. Ucapan mereka itu dibantah oleh Allah.

Sepantasnya mereka itu tidak mengatakan telah beriman, karena iman yang

sungguh-sungguh itu adalah membenarkan dengan hati yang tulus dan

percaya kepada Allah dengan seutuhnya. Hal itu belum terbukti karena

mereka memperlihatkan bahwa mereka telah memberikan kenikmatan kepada

Page 58: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

45

Rasulullah saw dengan keislaman mereka dan dengan tidak memerangi

Rasulullah saw.

Mereka dilarang oleh Allah mengucapkan kata beriman itu dan

sepantasnya mereka hanya mengucapkan „kami telah tunduk‟ masuk Islam,

karena iman yang sungguh-sungguh itu belum pernah masuk ke dalam hati

mereka. Apa yang mereka ucapkan tidak sesuai dengan isi hati mereka.

Az-Zajjaj berkata, “Islam itu adalah memperlihatkan kepatuhan dan

menerima apa-apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. dengan

memperlihatkan patuh dan terpeliharalah darah dan jiwa, dan jika ikrar

tentang keislaman itu disertai dengan tasdiq (kebenaran hati), maka barulah

yang demikian itu yang dinamakan iman yang sungguh-sungguh. Jika mereka

telah benar-benar taat kepada Allah dan Rasulnya, ikhlas berbuat amal, dan

meninggalkan kemunafikan, maka Allah tidak akan mengurangi sedikitpun

pahala amal mereka, bahkan akan memperbaiki balasan dengan berlipat

ganda.”

Terhadap manusia yang banyak berbuat kesalahan, di mana pun ia

berada, Allah akan mengampuninya karena Dia Maha Pengampun terhadap

orang yang bertaubat dan yang beramal penuh dengan keikhlasan (Depag RI,

2009:423).

Page 59: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

46

Pada ayat yang lalu, Allah memerintahkan kepada manusia supaya

bertakwa. Pada ayat berikut ini, Allah mencerca orang-orang Arab Badui yang

imanya lemah. Mereka menonjol-nonjolkan keimanan, padahal mereka belum

bisa dimasukan dalam kategori orang beriman yang sungguh-sungguh karena

mereka itu hanya sekedar menghendaki pembagian dari rampasan perang dan

mementingkan soal-soal kebendaan belaka.

Page 60: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

47

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pandangan Mufassir Tentang Surat Al-Hujurat ayat 11-13.

Setelah menyajikan teks ayat, terjemahnya dan beberapa pokok

kandungan ayat 11 sampai dengan 13 dari surat Al-Hujurãt, selanjutnya penulis

akan menyajikan beberapa pandangan mufassir tentang ayat ini.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari

mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,

boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu

sendiridan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-

buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah imandan barangsiapa yang

tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

Page 61: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

48

Dalam tafsir Ibnu Katsir (2000:430) dijelaskan bahwa Allah melarang

mengejek dan menghina orang lain. Karena kesombongan itu hukumnya haram. Dan

janganlah mengolok-olok orang lain baik laki-laki maupun perempuan karena boleh

jadi yang di olok-olok itu kedudukannya lebih mulia di sisi Allah.

Dalam tafsir An-Nuur (Ash-shiedieqy 2003:3921) dijelaskan bahwa ayat

tersebut diatas melarang untuk mengejek dan menghina orang lain, baik dengan

membeberkan keaiban (kecacatan) golongan itu, dengan cara menghina, baik itu

dengan ucapan ataupun isyarat seperti menertawakan orang yang dihina apabila telah

timbul dari kesalahan.

Dalam tafsir al-Misbah (Shihab, 2012:606) Kata ر خ memperolok-olok yaitu ي ض

menyebutkan kekurangan pihak lain dengan tujuan menertawakan yang bersangkutan

baik dengan tingkah laku ucapan maupun dengan perbuatan.

Kata قوم biasa digunakan untuk menunjukan sekelompok manusia. Dalam hal

ini biasanya digunakan pertama kali untuk laki-laki saja, karena ayat di atas menyebut

pula secara khusus wanita. Memang wanita bisa saja masuk dalam kata qaum bila

yang ditunjukan untuk sekian banyak kata untuk laki-laki. Misalnya al-mu’minun

dapat saja tercakup di dalam al-mu’minat. Dalam hal ini ayat di atas mempertegas

untuk menyebutkan kata نضاء karena ejekan dan merumpi lebih digunakan untuk

perempuan.

Page 62: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

49

Dalam tafsir Ibnu Katsir (Katsir, 2000:430) janganlah memanggil seseorang

dengan panggilan yang buruk yang tidak enak di dengar oleh orang lain. Karena

seburuk-buruknya panggilan adalah sesudah iman.

Dalam tafsir An-Nuur (Ash-shieddieqy 2003:3921) dijelaskan semua ulama

berpendapat bahwa haram hukumnya sebagai sesama muslim memanggil orang

dengan sebutan yang tidak disukai, misalnya dengan menyebut sifat yang tidak

disukainya, baik itu sifat diri sendiri, sifat orang tua, atau pun sifat keluarganya.

Barang siapa tidak berhenti mengejek (merendahkan orang lain), mengaibkan orang

lain dan memanggil orang lain dengan nama-nama yang tidak disukai, maka orang

itulah yang menganiyaya diri sendiri.

Dalam tafsir al-Misbah (Shihab, 2012:606) kata ا و ز اللوز terambil dari kata ت ل و

Para ulama berbeda pendapat dalam memaknai kata tersebut. Ibnu Asyur memahami

bahwa kata ini berarti ejekan yang bermaksud mengejek orang lain, dengan isyarat

bibir tangan atau dengan kata-kata lain yang di pahami sebagai ejekan.

Dalam ayat di atas melarang melakukan Lamz terhadap diri sendiri maksudnya adalah

orang lain. Redaksi tersebut mengisyaratkan bagaimana seorang merasakan bahwa

penderitaan dan hinaan yang menimpa orang lain dapat pula menimpa dirinya sendiri.

Dalam tafsir al-Misbah (Shihab, 2012:606) Firmannya عضى انيكونواخيراهنن boleh jadi

orang yang diolok-olok itu lebih baik dari pada mereka yang mengolok-olok

mengisyaratkan terhadap tolak ukur kemuliaan yang menjadi dasar penilaian Allah

yang boleh jadi berbeda dengan tolak ukur manusia secara umum. Memang, banyak

nilai yang dianggap baik oleh seorang terhadap diri mereka justru sangat keliru.

Page 63: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

50

Dalam tafsir al-Misbah (Shihab, 2012:607) Kata تناتزوا terambil dari kata النثد

yaitu gelar buruk. At-tanabuz adalah saling memberi gelar buruk. Larangan ini

mengandung makna timbal balik. Berbeda dengan al-lamz pada penggalan ayat

sebelumnya, bukan berarti At-tanabuz lebih baik dengan al-lamz, tetapi karena gelar

buruk yang biasanya disampaikan secara terang-terangan kepada yang bersangkutan.

Al-Hujurat ayat 12

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,

sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari

kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.

Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah

mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

.

Menurut Ibnu Katsir (Katsir, 2000:431) disebutkan bahwa Allah melarang

hamba-Nya yang beriman untuk berprasangka buruk, yaitu melakukan tuduhan dan

sangkaan terhadap keluarga, kerabat dan orang lain tidak ada tempatnya. Sebab

sebagian prasangka itu adalah dosa besar. Maka jauhilah berprasangka itu sebagai

Page 64: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

51

salah satu kewaspadaan. Allah juga melarang mencari-cari kesalahan orang lain, dan

berbuat ghibah/ pergunjingan terhadap orang lain.

Dalam tafsir An-Nuur (Ash-shiedieqy 2003:3923) dalam ayat berikut ini Allah

menjelaskan hak-hak muslim yang wajib di penuhi diantaranya:

a. Menjauhkan diri dari sikap suka menuduh orang lain yang berbuat buruk,

dengan tidak adanya bukti yang nyata untuk membenarkan tuduhan

tersebut.

b. Haram berprasangka buruk kepada orang yang secara lahiriah tampak baik

memegang amanat. Karena sebagian berburuk sangka itu adalah dosa

c. Jangan mencari-cari keaiban (kecacatan) orang lain

d. Janganlah mencela atau memperbincangkan di belakangnya.

Dalam tafsir al-Misbah (Shihab, 2012:609) kata اجتنثوا terambil dari kata جنة

yang berarti samping. Mengesampingkan sesuatu berarti menjauhkan dari jangkauan

tangan. Dari sinilah kata tersebut diartikan dengan dijauhi, penambahan huruf ta pada

kata tersebut berfungsi menjadi penekanan yang menjadikan kata ijtanibu berarti

bersungguh-sungguh. Dalam hal ini adalah upaya bersungguh-sungguh untuk

menghindari prasangka buruk.

Kata كثيرا bukan berarti kebanyakan, sebagaimana dipahami dan

diterjemahkan oleh penerjemah. Tiga dari sepuluh banyak enam dari sepuluh adalah

kebanyakan. Pada umumnya kebanyakan dari hukum-hukum tersebut berdasarkan

argumentasi yang bersifat dugaan. Dalam ayat tersebut menegaskan bahwa sebagian

dugaan adalah dosa, yakni dugaan yang tidak berdasar.

Page 65: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

52

Menurut Ibnu Katsir (Katsir, 2000:437) disebutkan bahwa Allah melarang

manusia untuk berbuat ghibah/pergunjingan. Dalam hal ini ghibah haram hukumnya.

Karena orang yang melakukan ghibah sama saja dengan memakan daging saudaranya

sendiri yang sudah menjadi bangkai.

Dalam tafsir An-Nuur (Ash-shiedieqy 2003:3923) disebutkan bahwa Allah

melarang manusia untuk untuk tidak mencela atau memperbincangkan di

belakangnya tentang sesuatu yang tidak disukainya.

Dalam tafsir al-Misbah (Shihab, 2012:610) kata تجضضوا terambil dari kata جش

yang berarti upaya untuk mencari tahu dengan cara bersembunyi. Upaya tajassus

dapat menimbulkan kerenggangan hubungan karena itu pada prinsipnya dilarang oleh

Allah.

Kata يغتة di ambil dari kata غثه yang berasal dari ghaib yang berarti tidak

hadir. Ghibah adalah menyebut orang lain yang tidak hadir di hadapan penyebutnya

dengan sesuatu yang tidak disenangi oleh yang bersangkutan. Jika keburukan yang

disebut itu tidak disandang oleh yang bersangkutan maka dinamai buhtan atau

kebohongan besar.

ى

Dalam Dalam tafsir Ibnu Katsir (Katsir, 2000:437) disebutkan bahwa Allah

swt Maha Penerima Taubat kepada siapa saja yang bertaubat dan Maha pengasih

kepada siapa saja yang bersandar kepada-Nya.

Page 66: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

53

Cara yang baik untuk orang yang menceritakan saudaranya untuk bertaubat adalah

dengan ia menghentikan perbuatan tersebut dan tidak mengulanginya lagi.

Dalam tafsir An-Nuur (Ash-shiedieqy 2003:3925) disebutkan sesungguhnya

Allah Maha Penerima taubat dan tetap memberikan rahmat kepada hamba-hamba-

Nya.

Dalam tafsir al-Misbah (Shihab, 2012:614) Kata التواب diartikan sebagai

penerima taubat. Akan tetapi, makna ini belum mencerminkan secara penuh

kandungan kata tawwab.

Imam al-Ghazali mengartikan sebagai Dia (Allah) yang kembali berkali-kali menuju

cara yang memudahkan taubat untuk hamba-Nya, dengan jalan menampakan

kebesaran-Nya, menggiring mereka peringatan-peringatan serta mengingatkan

ancaman-ancaman-Nya.

Al-Hujurat ayat 13

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Page 67: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

54

Dalam tafsir Ibnu Katsir (Katsir, 2000:437) disebutkan bahwa Allah

menciptakan umat manusia dari satu jiwa dan menjadikan dari jiwa itu pasangannya.

Yaitu Adam dan Hawa. Dan menjadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya

kamu saling mengenal. “Yaitu, agar tercapailah ta’aruf „saling kenal‟ di antara

mereka.

Dalam tafsir An-Nuur (Ash-shiedieqy, 2003:3925) Allah menjadikan kamu

bersuku-suku dan berbangsa supaya saling mengenal bukan untuk bermusuh-

musuhan. Allah juga menjadikan kamu terdiri dari beberapa bangsa dari warna kulit

yang berbeda supaya saling tertarik dan saling mengenal.

Dalam tafsir al-Misbah (Shihab, 2012:617) kata شعوب adalah bentuk jamak

dari شعة sya‟b. kata ini ditunjukan untuk menunjukan sekumpulan dari dari qabilah

yang artinya suku yang merujuk pada satu kakek.

Kata تعارفوا di ambil dari kata عرف yang berarti mengenal. Dalam ayat ini

mengandung makna timbal balik yang berarti saling mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah

orang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Mengenal.

Page 68: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

55

Dalam tafsir Ibnu Katsir (Katsir, 2000:437) Allah menjelaskan bahwa orang

yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang bertakwa diantara

kamu, yaitu yang membedakan derajat kamu di sisi Allah hanyalah ketakwaan bukan

keturunan ataupun kekayaan.

Dalam tafsir An-Nuur (Ash-shiedieqy 2003:3926) orang yang paling mulia di

sisi Allah dan yang paling tinggi kedudukannya baik di dunia maupun di akhirat

adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Takwa adalah suatu prinsip umum yang

mencakup rasa takut kepada Allah dan mengerjakan apa yang di ridhai-Nya, yang

melengkapi kebajikan baik di dunia maupun di akhirat. Karena Allah mengetahui

semua perbuatan yang telah di lakukan, dari itulah harus bertakwa dan jadikanlah

takwa itu sebagai perbekalan untuk di akhirat kelak.

Dalam tafsir al-Misbah sebagaimana dikutip oleh Shihab (2012:618)

dijelaaskan bahwa kata اكرم terambil dari kata كرم yang berarti baik istimewa sesuai

objeknya. Manusia yang baik dan istimewa adalah yang memiliki akhlak yang baik

terhadap Allah dan sesama manusia.

Sifat علن dan خثر keduanya mengandung kemahatauan Allah swt. Sementara

ulama membedakan keduanya dengan mengatakan bahwa alim menggambarkan

pengetahuan-Nya menyangkut segala sesuatu. Penekanannya adalah zat Allah yang

bersifat maha mengetahui bukan pada sesuatu yang diketahui. Sedangkan khabir

menggambarkan pengetahuan-Nya yang menjangkau sesuatu.

Page 69: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

56

B. Nilai Akhlak dalam Perspektif Pendidikan Islam

Secara garis besar akhlak dalam Al-Qur‟an adalah usaha yang dilakukan oleh

seseorang untuk memberikan bimbingan secara sadar baik jasmani maupun rohani

sebagai penanaman akhlak pada diri manusia untuk mencapai lingkungan yang

harmonis, bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Dasar dari akhlak dalam Islam adalah Al-Qur‟an dan As-sunnah. Karena keduanya

telah memuat aturan-aturan tentang kehidupan yang harus dimiliki oleh setiap orang.

Pribadi nabi Muhammad saw adalah contoh yang paling tepat untuk dijadikan suri

tauladan dalam membentuk kepribadian. Begitu juga dengan sahabat-sahabat Nabi

Muhammad yang dalam kesehariannya berpedoman dalam Al-Qur‟an dan As-sunnah.

Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa segala perbuatan dan tindakan yang ada

dalam diri manusia itu apapun bentuknya pada hakikatnya bermaksud untuk

mencapai kebahagiaan (Umairso dan Haris, 2010:110).

Sedangkan untuk mencapai kebahagiaan itu menurut sistem moral atau akhlak

yang agamis (Islam) dapat dicapai dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi

segala larangan-Nya, sebagaimana yang sudah ada dalam Al-Qur‟an maupun As-

Sunnah (Umairso dan Haris, 2010:111).

Akhlak dalam perspektif Islam dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu

akhlak terpuji dan akhlak tercela. Pertama, Akhlak Karimah, (akhlak terpuji)

merupakan akhlak yang sangat mulia yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dilihat

dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak

yang mulia ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu 1) Akhlak terhadap Allah adalah

Page 70: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

57

pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. 2) Akhlak terhadap diri

sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri

dengan sebaik-baiknya. Karena sadar bahwa dirinya itu adalah ciptaan Allah maka

harus dijaga dengan sebaik-baiknya. 3) Akhlak terhadap sesama manusia karena

manusia adalah makhluk sosial, harus bekerjasama dan tolong-menolong dengan

orang lain. Karena dalam Islam juga sangat menganjurkan berakhlak baik kepada

saudara.

Kedua, Akhlak Mazmumah (akhlaq tercela) merupakan akhlak yang tercela.

Dalam ajaran Islam juga tetap membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar

dapat dipahami dengan benar dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya.

Berdasarkan ajaran Islam dijumpai berbagai macam akhlak tercela diantaranya:

berbohong adalah memberikan atau menyampaikan informasi kepada orang lain yang

tidak sesuai dengan sebenarnya, takabur (sombong) adalah merasa dirinya paling

besar, paling tinggi, mulia, melebihi orang lain, dan merasa paling benar, Dengki

adalah rasa atau sikap yang dimiliki oleh seseorang yang tidak senang atas

kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain, Bakhil atau Kikir adalah sukar baginya

membagikan harta yang dimilikinya untuk orang lain.

Tujuan dari akhlak dalam prespektif pendidikan Islam adalah untuk

membentuk manusia bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan

perbuatan, mulia dalam bertingkah laku, bersifat bijaksana, sopan dalam berbicara

dan berdab, ikhlas jujur serta suci. Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan

Page 71: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

58

untuk melahirkan manusia untuk memiliki keutamaan (Umairso dan Haris,

2010:114).

Tujuan akhlak adalah untuk mencapai kebahagiaan dan keharmonisan dalam

berhubungan dengan Allah SWT, di samping berhubungan dengan sesama makhluk

dan alam sekitar, hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan

sempurna lebih dari makhluk yang lainnya. Artinya tujuan pendidikan akhlak dalam

Islam adalah untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Jika

seseorang tersebut dapat menjaga baik buruknya dengan berhubungan dengan Allah,

maupun berhubungan dengan manusia, maka dengan demikian akan mendapat ridha-

Nya, orang yang memperoleh ridha dari Allah niscaya akan memperoleh jaminan

kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat (Umairso dan Haris, 2010:115).

C. Analisis Nilai Akhlak dalam Surat Al-Hujurat Ayat 11-13

Al Qur‟an merupakan pedoman kaum muslimin, yang mengilhami pandangan

hidup dan gagasan mereka. Surat Al-Hujurãt merupakan salah surat dalam Al Qur‟an

yang mengandung ajaran-ajaran yang suci, menyangkut beberapa aspek kehidupan

termasuk pendidikan, utamanya pendidikan akhlaq. Surat yang berjumlah 18 ayat ini

termasuk ke dalam golongan Madaniyah.

Dalam pokok isi kandungan surat Al-Hujurat tersebut telah mencakup

berbagai macam ajaran yang suci. Baik yang menyangkut keimanan, keyakinan,

hukum dan aspek lainnya. Secara garis besar, surat Al-Hujurãt mengandung beberapa

pokok pikiran yakni keimanan, hukum dan aspek lainnya.

Page 72: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

59

Pertama, keimanan, keimanan merupakan persoalan yang sangat esensial

dalam Islam. Keimanan menjadi pondasi seluruh amal perbuatan seorang muslim.

Seluruh amal perbuatan seorang muslim baik yang berhubungan dengan ibadah

maupun muamalah sangat dipengaruhi oleh keimanan dan keyakinannya, bahkan

keimanan menjadi faktor diterima tidaknya amal perbuatan seorang muslim.

Kedua, Hukum-hukum. Larangan mengambil keputusan yang menyimpang

dari ketetapan Allah dan Rasul-Nya. Keharusan meneliti suatu kabar yang

disampaikan oleh orang fasik, kewajiban mengadakan islah (damai) antara orang

muslim yang bersengketa karena orang Islam itu saudara. Kewajiban bertindak

golongan kaum muslimin yang bertindak merugikan kepada kaum muslimin yang

lainnya. Larangan berburuk sangka, bergunjing, memfitnah dan lain-lain.

Ketiga, adab dan tatakrama. Adab sopan santun berbicara dengan Rasulullah

saw. Allah SWT telah menciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar satu

sama lain saling mengenal, setiap manusia sama di sisi Allah, kelebihan hanya pada

orang-orang yang bertakwa yang memiliki sifat yang benar-benar beriman (Depag

RI: 2009:393).

Surat Al-Hujurat merupakan surat yang memiliki makna yang luas dan

mendalam, membahas tentang akhlaq sesama muslim khususnya. Ayat 11-13 dalam

surat Al-Hujurat dapat dijadikan pedoman hidup setiap umat agar terciptanya

lingkungan yang harmonis tentram dan damai. Oleh sebab itu, disinilah pentingnya

bagaimana memahami agar hak setiap orang itu tidak terganggu sehingga akan

tercipta kehidupan masyarakat yang harmonis.

Page 73: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

60

Ayat 11 di atas menjelaskan, bahwa sesama muslim itu saudara. Allah swt,

melarang orang beriman supaya tidak saling mngolok-olok orang lain, baik laki-laki

maupun perempuan karena boleh jadi orang yang diolok-olok itu lebih baik dari

mereka yang mengolok-oloknya. Melalui Al-Qur‟an Allah melarang memberi gelar

yang mengandung ejekan dengan maksud yang menyakitkan hati.

Ayat 12 di atas menjelaskan, bahwa sesama muslim itu tidak boleh berburuk

sangka/su‟udzan. Karena buruk sangka itu adalah haram hukumnya. Allah swt juga

melarang umat Islam untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Allah swt juga

melarang untuk ghibah/pergunjingan karena perbuatan itu merupakan dosa besar dan

dapat merugikan orang lain.

Pada ayat yang terkahir yaitu ayat 13, Allah swt menegaskan bahwa laki-laki

dan peremupuan itu makhluk yang sama karena berasal dari seorang Ayah dan ibu.

Allah swt juga menjadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling

mengenal. Karena orang yang paling mulia di sisi Allah itu adalah orang yang

bertakwa.

Ayat di atas menegaskan kesatuan dari asal-usul manusia dengan

menunjukan kesamaan derajat manusia. Seseorang tidak pantas merasa dirinya paling

benar, paling tinggi di antara orang lain, baik itu antar suku ataupun antar bangsa.

Melalui Al-Qur‟an, Allah SWT telah mengajarkan kepada manusia untuk berbuat

baik kepada sesama.

Page 74: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

61

D. Nilai-nilai Akhlak dalam Surat Al-Hujurat ayat 11-13.

Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan individual dan sosial yang

membawa pada penganut pada pengaplikasikan Islam secara komprehensif. Agar

penganutnya memikul amanat yang dikehendaki Allah, pendidikan Islam harus

dimaknai secara rinci karena sumber yang utama dalam pendidikan Islam harus

berdasar pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah. Surat Al-Hujurat ayat 11-13 memiliki

makna yang sangat luas dan mendalam, membahas tentang akahlak sesame Muslim

khususnya. Ayat tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman hidup agar terciptanya

sebuah lingkungan hidup yang tentram dan damai . sebagai makhluk sosial tidak

ingin hidupnya terganggu. Oleh sebab itu, di sinilah pentingnya bagaimana

memahami agar hak setiap orang tidak terganggu sehingga tercipta kehidupan

masyarakat yang tentram dan damai serta harmonis.

Surat Al-Hujurat ayat 11-13 merupakan diantara sekian banyak surat yang

membicarakan tentang akhlak, adapun nilai-nilai akhlak yang terkandung di

dalamnya adalah sebagai berikut:

1. Saling menghormati dan menghargai (Tasãmuh)

Sebagai seorang muslim baik laki-laki maupun perempuan tidak boleh

merendahkan satu sama lain, sebaliknya merasa lebih baik dari orang lain

(sukhriyyah), sebagaimana dijelaskan dalam ayat 11 dari surat Al-Hujurãt.

Karena boleh jadi orang yang direndahkan itu kedudukannya lebih baik dari

pada mereka. Allah SWT, telah melarang sebagai sesama muslim baik laki-

laki maupun perempuan untuk tidak mengolok-olok satu sama lain, baik itu

Page 75: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

62

dengan cara menghina mencaci maki memberi gelar yang mengandung ejekan

baik itu dengan isyarat bibir maupun dengan perbuatan/tingkah laku.

Mencela orang lain itu haram hukumnya, siapa saja yang

melakukannya maka akan mendapat dosa besar dan akan mendapat balasan

yang sesuai dengan apa yang mereka perbuat. Sikap saling mengolok-olok itu

biasa terjadi karena merasa dirinya sendiri yang paling benar, dan menilai

seseorang itu hanya dari luarnya saja. Padahal ada kemungkinan seseorang

tersebut melakukan kebaikan, di dalam hatinya tersebut telah memiliki sifat

tercela. Namun sebaliknya ada kemungkinan jika seseorang tersebut

melakukan perbuatan yang buruk padahal Allah swt melihat dalam hatinya

penyesalan yang begitu besar dan mendorong dirinya tersebut ingin segera

bertaubat. Maka dari itu, amal yang terlihat dari luar hanyalah tanda-tanda

saja yang merupakan sangkaan yang kuat, akan tetapi belum sampai kepada

tingkat yang meyakinkan.

Oleh sebab itu, sangatlah rasional, jika seorang muslim itu harus

menjunjung tinggi kehormatan dan menolongnya dalam hal kebaikan apabila

saudaranya ada yang membutuhkan bantuan. Seseorang yang mengolok-olok

saudaranya tersebut berarti ia telah merendahkan dan tidak menjunjung tinggi

kehormatan karena menjunjung tinggi kehormatan itu hukumnya wajib bagi

setiap umat muslim.

Page 76: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

63

2. Larangan untuk tidak mencela diri sendiri dan memanggil orang lain

dengan gelar yang menyakitkan.

Agama Islam telah melarang umatnya merendahkan orang lain, baik

dengan cara menghina, mencaci maki maupun dengan mencibir orang lain

dengan celaan ataupun hinaan yang menyakitkan hati. Agama Islam juga

melarang manusia untuk memanggil seseorang dengan panggilan yang buruk

yang dapat menyakitkan hati.

Perintah tersebut merupakan peringatan bagi setiap muslim untuk

tidak mencela dirinya sendiri dengan sebab orang lain. Maka dari itu jika

seorang muslim merasa sakit karena telah dihina orang lain, jangan pernah

menyakiti hati orang lain dengan cara menghina dan merendahkannya karena

sama halnya dengan menyakiti diri sendiri. Oleh sebab itu, tidak sepatutnya

seorang muslim mencela orang lain dengan cara membuka kekurangan atau

aib yang ada pada dirinya. di samping itu sebagai sesama muslim itu ibarat

bangunan yang kokoh bagi satu sama lain karena harus saling menguatkan.

3. Menjauhkan diri dari prasangka buruk (su’udzan)

Allah SWT melarang umatnya untuk berprasangka buruk (su’udzan)

terhadap orang lain. Dalam hal ini, su’udzan adalah menuduh seseorang

melakukan kejelekan dengan tidak adanya bukti yang nyata. Orang yang

berburuk sangka terhadap orang lain adalah orang yang menganggap jelek

padahal orang tersebut terkadang tidak melakukan perbuatan yang jelek.

Dalam hal ini berburuk sangka termasuk dalam sifat tercela. Karena berburuk

Page 77: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

64

sangka tersebut termasuk dosa besar dan haram bagi setiap muslim untuk

melakukannya. Islam juga menuntut manusia untuk kebersihan hati dan

menjaga lisan agar terhindar dari prasangka-prasangka buruk dan manusia

mencerca orang lain dan mengumbar aib orang lain di depan umum.

4. Perintah untuk tidak menggunjing (ghîbah)

Yang dinamakan ghibah/ bergunjing itu adalah menyebut-nyebut

suatu keburukan orang lain yang tidak disukainya sedang ia tidak berada di

tempat tersebut, baik dengan ucapan isyarat, karena yang demikian itu

menyakiti orang yang di umpat (Depag RI, 2009:417). Dalam hal ini

ghibah/bergunjing itu hukumnya haram. Karena seseorang melakukan ghibah

maka sama saja orang itu memakan daging saudaranya sendiri. Orang yang

melakukan ghibah akan mendapatkan balasan dari Allah swt ketika di akhirat

kelak.

5. Perintah untuk Taubat

Taubat adalah menyesali perbuatan dengan tidak melakukan kesalahan

yang sama. Sebagai seorang muslim melakukan kesalahan maka harus

meminta ampunan kepada Allah swt, dengan cara tidak mengulanginya lagi,

selalu mendekatkan diri kepada Allah, serta menjalankan perintah Allah dan

menjauhi segala larangan-Nya.

Taubat bukan hanya sebagai penghapus dosa, tetapi juga sarana untuk

mendekatkan diri kepada Allah. Karena itu, meskipun berdosa, manusia tetap

Page 78: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

65

diperintahkan untuk bertaubat. Ini menunjukan bahwa taubat adalah wajib

bagi setiap mukmin (Hanafi, 2012:251).

6. Perintah untuk saling mengenal (ta’ãruf)

Dalam hal ini yang dimaksud dengan ta‟aruf adalah untuk saling

mengenal di antara suku-suku dan bangsa yang lainnya. Allah menciptakan

manusia berasal dari Adam dan Hawa dan menjadikan berbagai macam suku

dan bangsa yang berbeda mulai dari warna kulit bukan untuk saling

mencemooh akan tetapi untuk saling mengenal dan tolong menolong di antara

sesama muslim.

Saling mengenal dapat dimaknai saling mengenal kebaikan orang lain,

kelompok lain, suku lain untuk diaplikasikan dalam kebaikan diri individu,

kelompok, suku lain. Begitu juga sebaliknya, sehingga kebaikan tidak hanya

dimiliki oleh individu terbatas, kelompok terbatas, melainkan menjadi milik

semua orang.

7. Meningkatkan ketakwaan.

Takwa adalah suatu prinsip umum yang mencakup rasa takut kepada

Allah dan mengerjakan apa yang di ridhai-Nya, yang melengkapi kebajikan

baik di dunia maupun di akhirat. Karena Allah mengetahui semua perbuatan

yang telah di lakukan, dari itulah harus bertakwa dan jadikanlah takwa itu

sebagai perbekalan untuk di akhirat kelak (Ash-shiedieqy 2003:3926).

Takwa dalam hal ini meliputi dua aspek yaitu hablum min Allah, dan

hablum min annas, dalam hal ini implementasi takwa sangatlah luas karena

Page 79: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

66

menyangkut pribadi manusia terhadahp Allah dan manusia. Karena di sisi lain

manusia juga harus patuh terhadap perintah Allah swt dan menjauhi segala

larangan-Nya manusia juga harus bersifat adil dan bijaksana terhadap

saudaranya dengan hal ini orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang

yang bertakwa.

E. Urgensi Nilai Akhlak dalam Surat Al-Hujurat Ayat 11-13 Terhadap

Pendidikan Islam

Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa nilai akhlak yang

terdapat dalam surat al-hujurat ayat 11-13 meliputi nilai akhlak untuk

menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin, husnudhdhan dan persamaan

derajat. Agar nilai akhlak tersebut dapat diaplikasikannya dengan baik maka

diperlukannya sebuah metode. Karena dalam pendidikan islam pada saat ini

masih banyak problem yang terurai dari masa kemasa. Diantara problematika

tersebut adalah penerapan metode tersebut dalam proses pembelajaran, oleh

karena itu masalah tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dalam

proses pembelajaran metode tersebut sangatlah penting kedudukannya untuk

mencapai tujuan, bahkan metode tersebut sebagai seni dalam mentransfer

ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Oleh karena itu seorang pendidik

harus bisa memilih metode yang tepat.

Adapun metode yang dapat digunakan oleh seorang pendidik banyak

sekali dan tentunya melihat situasi dan kondisi diantaranya adalah:

Page 80: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

67

1. Metode keteladanan

Metode keteladanan ini dapat digunakan oleh seorang pendidik untuk

dijadikan sebagai cara yang lebih efektif dalam menanamkan akhlak untuk

berfikir positif kepada orang lain. Terlebih lagi kepada orang baik. Sebab anak

didik cenderung meneladani pendidiknya dan menjadikannya sebagai

identifikasi dalam segala hal.

Karena Keteladanan yang paling baik dan utama untuk umat Islam

adalah dicontohkan, ditiru dan diteladani adalah pribadi Nabi Muhammad

saw, karena terdapat dalam diri Nabi Muhammad saw sebagai mana Allah

berfirman dalam surah al-Ahzab ayat 21:

Artinya: Dalam diri Rasulullah saw kamu dapat menemukan teladan yang

baik.

Rasulullah saw, merupakan pribadi yang dapat dijadikan panutan untuk umat

Islam. Karena dalam diri Rasul tersebut terdapat sifat yang mulia diantaranya.

Pertama, Siddiq yaitu selalu berkata dan berbuat benar dalam segala perbuatan yang

dilakukannya. Pribadi yang jauh dari dusta atau kebohongan, dan tidak pernah

berbuat keburukan atau kezaliman yang tidak disukai oleh Allah swt. Kedua, Tabligh

yaitu menyampaikan apa yang diperintahkan oleh Allah swt baik berupa perintah

ataupun larangan-Nya, baik melalui perkataan maupun perbuatannya. Ketiga,

Maksum yakni pribadi yang jauh dan terhindar dari perbuatan dosa besar maupun

dosa kecil. Keempat, Amanah yakni pribadi yang dapat dipercaya karena kejujuran

Page 81: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

68

yang tidak ada duanya baik dalam perkataan maupun perbuatannya. Kelima,

Fathonah yakni pribadi yang memliki kecerdasan yang tinggi sehingga selalu

bijaksana dalam perkataan maupun perbuatann, terutama dalam hal mengambil

keputusan dan memimpin umat Islam (Nawawi: 1993,213-215).

Melalui metode keteladan yang ada dalam diri Rasul bahwa sebagai usmat

muslim harus meniru dan mencontohkan apa yang ada di dalam diri Rasul SAW,

dengan adanya metode keteladanan tersebut sebagai umat Islam tidak boleh saling

mengolok-olok orang lain baik dengan cara menghina, mencaci maki, merendahkan

orang lain, dengan isyarat bibir maupun dengan perbuatan.

2. Metode Nasihat

Di dalam al-Qur‟an banyak nasihat mengenai para Rasul/Nabi terdahulu

sebelum Nabi Muhammad saw, yang bermaksud menimbulkan kesadaran bagi yang

mendengar dan membacanya, agar meningkatkan iman dan berbuat amal kebaikan

dalam menjalani hidup dan kehidupannya masing-masing (Nawawi, 1993:221).

Dalam al-Qur‟an surat An-Nahl dijelaskan bahwa:

“serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah

yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Page 82: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

69

Metode nasihat juga dapat digunakan pendidik untuk memberikan penjelasan

kepada anak didik tentang pentingnya menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin

dalam kehidupan sehari-hari agar terciptanya lingkungan yang harmonis. Pendidik

juga dapat memperkuat penjelasan tersebut dengan memberikan penjelasan orang-

orang yang tidak mau menghormati kaum muslimin yang lainnya maka akan di jauhi

oleh temannya, serta menimbulkan perpecahan dan pertengkaran serta jauh dari Allah

SWT.

Adapun metode yang lainnya yang digunakan oleh pendidik dalam

menjelaskan kepada peserta didik adalah metode tarhib. Bagi orang-orang dengan

mudah mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak bermanfaat. Tentunya metode ini

akan dipilih manakala sudah mengalami jalan buntu untuk menyadarkan peserta

didik.

Larangan berburuk sangka, ghibah/pergunjingan terdapat perintah kasih

sayang. Artinya jika kasih sayang sudah dalam keadaan kokoh maka tidak akan lagi

terjadi dengan berburuk sangka maupun ghibah. Proses pendidikan kasih saying

dalam yang diajarkan kepada anak didik supaya tidak berprasangka buruk, ghibah

karena perbuatan tersebut merupakan sifat tercela.

3. Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari

dengan cara membiasakan pada siswa untuk berfikir positif dalam kehidupan sehari-

hari.

Page 83: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

70

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, sangat banyak kebiasaan yang

berlangsung dalam bertutur kata dan bertingkah laku. Kebiasaan-kebiasaan baik itu

telah dilakukan secara turun temurun dari generasi yang satu kegenarasi berikutnya

(Nawawi: 1993,216). Melalui metode kebiasaan umat Islam dalam kehidupan sehari-

harinya harus terbiasa menjalani hidup yang baik dan berfikir positif dengan

mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan melakukan segala kebaikan serta

menjauhi larangan-Nya.

Dan yang tak kalah pentingnya bagi orang tua mapun pendidik dari mulai

sejak dini harus menanamkan ketakwaan pada diri anak atau peserta didik mereka.

Karena ketakwaan merupakan tolak ukur yang digunakan manusia selama ini seperti

halnya materi dan kedudukan bukanlah tolak ukur yang sebenarnya. Dengan

demikian kedudukan manusia itu sama kecuali ketakwannya. Semua manusia dalam

hal ini itu sama tidak ada yang membedakannya mulai dari warna kulit karena orang

yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertakwa.

Oleh sebab itu tidak sepantasnya diantara sesama muslim terjadi

kesombongan disebabkan oleh pangkat maupun keturunannya. Dengan demikian

Islam dalam ajaran syariatnya memerintahkan kepada manusia untuk saling

menghormati terhadap manusia diantara suku dan bangsa.

Page 84: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

71

F. Aktualisasi Nilai Akhlak Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 11-13 Terhadap

Pendidikan Islam.

Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik manakala antara

pendidik dan peserta didik terjalin hubungan yang harmonis. Seorang

pendidik hendaknya bisa mengatur proses pembelajaran dengan sebaik

mungkin sehingga peserta didik akan merasa senang dengan pembelajaran

yang ada dan pendidik harus memberikan semangat agar peserta didik

tersebut tidak malas untuk belajar. Dan yang terpenting adalah pendidik dan

peserta didik harus memiliki hubungan yang baik agar terciptanya hubungan

yang harmonis.

Pendidik hendaknya memberikan contoh yang baik kepada siswanya

dalam dalam perkataan maupun perbuatannya dalam berinteraksi setiap hari.

Seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW kepada sahabatnya hendaknya

pendidik bisa mengambil contoh pada diri Rasul untuk mendidik kepasa para

sahabatnya. Peran dan kedudukan pendidikan yang tepat dalam interaksi

tersebut akan menjamin tujuan pendidikan yang diharapkan. Setelah dengan

berbagai upaya tersebut untuk mendidik peserta didiknya, maka peserta didik

dituntut untuk member penghormatan kepada pendidik. Penghormatan seperti

ini bertujuan agar tercapainya keseimbangan dalam berinteraksi dengan baik,

dengan adanya hal tersebut maka pemahaman peserta didik akan lebih mudah

dan tujuan pendidikan akan tercapai dengan baik.

Page 85: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

72

Pada dasarnya kewajiban mengajar dan mendidik anak adalah menjadi

tanggung jawab orang tua. Namun banyak orang tua yang tidak mengajarkan

dan mendidik kepada anaknya dengan berbagai alas an. Yang pada akhirnya

tugas tersebut diberikan kepada orang lain yang mampu mengajar dan

mendidiknya. Nilai ilmu yang diberikan oleh guru tidak dapat diukur dengan

uang maupun dengan yang lainnya. Sebab ilmu tersebut ketika dimanfaatkan

akan mendatangkan kebahagiaan hidup, status sosial, dan kedudukan dalam

masyarakat.

Akhlak dalam pendidik itu dapat diwujudkan dalam berbagai hal

bentuk yang baik dalm bentuk perbuatan maupun perkataan. Ada beberapa

cara yang menjadikan tugas seorang murid untuk memuliakan guru

diantaranya: seorang murid harus meminta Ridho kepada guru jangan sampai

apa yang mereka lakukan akan menyakitkan gurunya. Selalu mengikuti apa

yang diperintahkan guru selama tidak bertentangan dengan syariat Islam dan

juga mau menghormati baik keluarga orang terdekat maupun gurunya sendiri.

Beratnya tugas serta tanggung jawab seorang guru menjadikan murid

harus hormat kepada gurunya. Mereka juga harus menjadi tauladan bagi anak

didiknya, yang artinya bahwa seorang guru adalah sosok yang dipercaya dan

diteladani. Murid diharuskan berakhaluk karimah terhadap gurunya

dimaksudkan apabila murid sopan santun serta hormat kepada guru akan

terjalin komunikasi yang baik dan harmonis dalam proses belajar mengajar.

Dengan adanya komunikasi yang baik diharapkan dapat mencapai tujuan

Page 86: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

73

pendidikan yang lebih baik lagi dan maksimal. Di samping mendapatkan ilmu

pengetahuan, dengan bersopan santun terhadap guru, berarti murid juga telah

berlatih sopan santun terhadap orang yang lebih tua, sehingga hal ini akan

menjadi kebiasaan yang nantinya diharapkan dalam masyarakat mereka

kembangkan, dan pada akhirnya tidak Cuma ilmu yang mereka dapat

melainkan juga tata cara bersopan santun dalam berinteraksi di dalam

masyarakat dari kebiasaan ini pada akhirnya mereka bermanfaat untuk dirinya

sendiri, orang tua masyarakat, maupun bangsa dan negara.

Page 87: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

A. Dari pembahasan pada bab-bab selanjutnya dapat disimpulkan bahwa Al-

Qur‟an mengandung nilai-nilai yang universal, Al-Qur‟an juga sebagai

penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya

Pada Ayat 11dijelaskan di larang saling mengolok merendahkan satu sama

lain baik laki-laki maupun perempuan. Dalam ayat 12 dijelaskan tentang

ghibah/pergunjingan, berburuk sangka, serta taubat Ayat 13 menjelaskan

tentang ta‟aruf/saling mengenal.

B. Aktualisasi nilai akhlak surat Al-Hujurat ayat 11-13 dalam pendidikan Islam

bahwa proses belajar akan dapat berjalan dengan baik manakala antara

pendidik dan peserta didik terjalin hubungan yang harmonis. Pendidik juga

harus menjadi contoh yang baik untuk anak didiknya baik dengan sikap

maupun tutur katanya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang penulis uraikan di atas, penulis

menyampaikan beberapa saran-saran sebagai berikut: Hendaknya pendidikan

akhlak tersebut harus sudah ditanamkan sejak kecil karena dengan adanya

Page 88: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

75

pendidikan akhlak umat Islam diharuskan dari kecil sudah diajarkan bagaimana

tentang etika kesopanan terhadap orang lain, bagaimana cara yang baik agar

terhindar dari perbuatan tercela. Melalui surat Al-Hujurat ayat 11-13, Allah

menjelaskan manusia itu diciptakan untuk saling mengenal dan tolong menolong

serta hidup berdampingan untuk mencapai keharmonisan. Karena untuk

mewujudkan masyarakat yang baik tentram dan damai dalam mencapainya

tujuan hidup.

Page 89: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 2010. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Ahmadi, Wahid. 2004. Risalah akhlak panduan perilaku muslim modern. Solo: Era

Intermedia

Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi 26. Semarang: CV.

Toha Putra

Al-Qur‟an, Syamil. 2010. Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir per kata. Bandung:

Sygma Publishing

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinerka Cipta

Ash-Shabuny Moh, Ali. 1984. Pengantar Study Al-Qur’an. Bandung: PT Al-Ma‟arif

Ar-Rifain, Muhammad Nasib. 2010. Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu

Katsir. Jilid 4. Jakarta: Gema Insani Press

Budiharjo. 2012. Pembahasan Ilmu-ilmu Al-Qur’an. Yogyakarta: Lokus

Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Tafsirnya (edisi yang disempurnakan)

Jilid IX. Jakarta: LP Al-Qur‟an Departemen Agama

Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Reseach I. Yogyakarta: Gajah Mada

Hafidz dan Kastolani. 2009. Pendidikan Islam antara tradisi dan Modernitas.

Salatiga: STAIN Salatiga Press

Hanafi, M Muchlis. 2012. Spriritualitas dan Akhlak (Tafsir Tematik). Jakarta: Aku

Bisa

Hasbi ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad. 2000. Tafsir Al-Quranul Majid An-Nuur

jilid (5). Semarang: Pustaka Rizki Putra

Page 90: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

Hermawan, Acep. 2011. Ulumul Qur’an Ilmu untuk Memahami Wahyu. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya Offset

Imani Allamah Kamal Faqih. 2013. Tafsir Nurul-Qur’an. Jakarta: Nur Al-Huda

Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan Dalam Islam. Surabaya: Usana Offset Printing

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani Press

Poerwadaminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rahmaniyah, Istighfarotur. 2010. Pendidikn Etika Konsep Jiwa dan Etika Preshpektif

Ibnu Miskawih dalam Kontribusi di bidang Pendidikan. Malang: UIN

Maliki Press

Syadali dan Rofi‟i, Ahmad. 1997. Ulumul Qur’an I untuk Fakultas Tarbiyah

Komponen MKDK. Bandung: CV Pustaka Setia

Shihab, M Quraish. 2012. Al-Lubab (Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-

surah Al-Qur’an) Volume 4. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M Quraish. 2012. Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan, dan Keseimbangan Al-

Qur’an) Volume 12. Jakarta: Lentera Hati

Umairso dan Makmur, Haris Fathoni. 2010. Pendidikan Islam Krisis Moralisme

Masyarakat Modern. Jogjakarta: IRCiSod Diva Press

Yunus, Mahmud. 2010. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah.

Page 91: NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1429/1/SKRIPSI AL-HUJURAT.pdf · DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Khoerotunnisa

Tempat Tanggal Lahir : Brebes 11 Juli 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat :Ds. Kretek Al-Barokah RT.04 RW. 04 Kec. Paguyangan

Kab. Brebes 52276

Riwayat pendidikan :

1. MI Al-Barokah Kretek Paguyangan Kab. Brebes lulus 2006

2. MTs Al-Hikmah Benda, Sirampog Kab. Brebes lulus 2009

3. SMA Islam T.Huda Bumiayu, Kab. Brebes lulus 2012

Demikian data ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Salatiga, 22 Juni 2016

Penulis

Siti Khoerotunnisa

111-12-028