Neuritis Optik

Embed Size (px)

Citation preview

Neuritis optik ->saraf yang membawainformasi visual dari retina ke otak. Nervus opticus terdiri dari sekitar 1 juta akson yang berasal dari ganglion sel retina. Serat sarafnya menjadi bermielin saat meninggalkan mata. Nervus opticus bergabung membentuk chiasma opticum.

Etiologi Neuritis optik adalah peradangan dari nervus opticus, yang dapat disebabkan oleh: Idiopatik- Terjadi pada beberapa kasus yang tidak tidak dapat diidentifikasi penyebabnya Neuritis optikus herediter. Demyelinating disorders.Gangguan demielinasi adalah yang paling sering menyebabkan Neuritis optikus. Beberapa penyakit yang termasuk padagangguan demielinisasi diantaranya Multiple sclerosis dan Optik neuromyelitis ( Devic's disease). Sekitar 70% kasus Multiple sclerosis dilaporkan dapat mengakibatkan terjadinya Neuritis optikus Parainfeksius Neuritis optikus. Dikaitkan dengan berbagai infeksi virus yangterjadi seperti campak, gondok, cacar air, batuk rejan dan demam kelenjar.Dapat juga terjadi setelah pemberian imunisasi. Infectious Neuritis optikus. Neuritis optikus yang terjadi mungkin terkait(dengan Ethmoiditis akut) atau yang berhubungan dengan Cat scratch fever ,Sifilis (pada tahap primer atau sekunder), Lyme diease dan Kriptokokalmeningitis

Papillitis. Hal ini mengacu pada keterlibatan optik disk akibat gangguaninflamasi dan demielinasi. Kondisi ini biasanya unilateral tapi kadang-kadangmungkin bilateral. Neuroretinitis mengacu pada keterlibatan gabungan optik disk dan retinasekelilingnya pada area macula. Retrobulbar neuritis ditandai dengan keterlibatan saraf optik di belakang bolamata. Gambaran klinis neuritis retrobulbar akut dasarnya mirip dengan akut papillitis kecuali untuk perubahan fundus dan perubahan okular.

Pada neuritis optik, baik yang dihubungkan dengan sklerosis multipel ataupun yang idiopatik, dipercaya faktor yang berperan adalah reaksi autoimun. Penelitian pada pasien neuritis optik dengan sklerosis multipel menunjukkan bahwa lesi demielinisasi pada nervus optikus serupa dengan lesi sklerosis multipel pada otak, dengan tanda radang.

Anamnesa Riwayat Pasien dengan sklerosis multipel dapat mempunyai riwayat neuritis optik yang berulang, dapat ditanyakan apakah pernah terjadi sebelumnya keluhan yang sama.

Gejala subjektif:

Penglihatan turun mendadak dalam beberapa jam sampai hari yang mengenai satu atau kedua mata. Kurang lebih sepertiga pasien memiliki visus lebih baik dari 20/40 pada serangan pertama, sepertiga lagi juga dapat memiliki visus lebih buruk dari 20/200. Penglihatan warna terganggu. Rasa sakit bila mata bergerak dan ditekan, dapat terjadi sebelum atau bersamaan dengan berkurangnya tajam penglihatan. Bola mata terasa berat di bagian belakang bila digerakkan. Adanya defek lapang pandang. Pasien mengeluh penglihatan menurun setelah olahraga atau suhu tubuh naik (tanda Uhthoff).1,2,4 Beberapa pasien mengeluh objek yang bergerak lurus terlihat mempunyai lintasan melengkung (Pulfrich phenomenon), kemungkinan dikarenakan konduksi yang asimetris antara nervus optikus.4

Pemeriksaan visus Didapatkan penurunan visus yang bervariasi mulai dari ringan sampai kehilangan total penglihatan. Pemeriksaan segmen anterior Pada pemeriksaan segmen anterior, palpebra, konjungtiva, maupun kornea dalam keadaan wajar. Refleks pupil menurun pada mata yang terkena dan defek pupil aferen relatif atau Marcus Gunn pupil umumnya ditemukan. Pada kasus yang bilateral, defek ini bisa tidak ditemukan. Pemeriksaan segmen posterior Pada neuritis optik akut sebanyak dua pertiga dari kasus merupakan bentuk retrobulbar, maka papil tampak normal, dengan berjalannya waktu, nervus optikus dapat menjadi pucat akibat atrofi. Pada kasus neuritis optik bentuk papilitis akan tampak edema diskus yang hiperemis dan difus, dengan perubahan pada pembuluh darah retina, arteri menciut dan vena melebar. Jika ditemukan gambaran eksudat star figure, mengarahkan diagnosa kepada neuroretinitis.

Pemeriksaan Tambahan Tes konfrontasi Tes ishihara untuk melihat adanya penglihatan warna yang terganggu, umumnya warna merah yang terganggu.

Pemeriksaan Anjuran Untuk membantu mencari penyebab neuritis optik biasanya dilakukan pemeriksaan foto sinar X kanal optik, sela tursika, atau dilakukan pemeriksaan CT orbita dan kepala. Dengan MRI dapat dilihat tanda-tanda sklerosis multipel.

Terapi steroid digunakan karena mungkin dapat mempersingkat periode akut penyakit, namun tidak mempengaruhi hasil akhir dari penglihatan. Pada penelitian Optic Neuritis Treatment Trial di Amerika Serikat, prednisolone oral sendiri tidak meningkatkan kecepatan kembalinya tajam penglihatan dan meningkatkan resiko terjadinya neuritis optik rekuren.

KOMPLIKASI Kehilangan penglihatan pada neuritis optik dapat permanen

Penyembuhan pada neuritis optik berjalan secara bertahap. Pada banyak pasien neuritis optik, fungsi visual mulai membaik 1 minggu sampai 3 minggu setelah onset penyakit walau tanpa pengobatan. Namun sisa defisit dalam penglihatan warna, kontras, serta sensitivitas adalah hal yang umum. Penglihatan akhir pada pasien yang mengalami neuritis optik dengan sklerosis multipel lebih buruk dibanding dengan pasien neuritis optik idiopatik. Biasanya visus yang buruk pada episode akut penyakit berhubungan dengan hasil akhir visus yang lebih buruk juga, namun kadang kehilangan persepsi cahaya pun dapat diikuti dengan kembalinya visus ke 20/20. Hasil akhir visus yang buruk juga dihubungkan dengan panjangnya lesi yang terkena, khususnya jika terlibatnya nervus dalam canalis optikus. Tiap kekambuhan akan menyebabkan pemulihan yang tidak sempurna dan memperburuk penglihatan.