43
NESTED EXPERIMENT AND NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT Senin, 26 November 2012 eko.staff.uns.ac.id/3-perancangan-eksperimen

NESTED EXPERIMENTAND NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT · (Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? ) • Kasus pada contoh 1 jika diolah dengan model Two-Stage Nested Experiment

Embed Size (px)

Citation preview

NESTED EXPERIMENT AND

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENTNESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

Senin, 26 November 2012

eko.staff.uns.ac.id/3-perancangan-eksperimen

Outline’s

• Definisi

• Two-stage Nested Experiment

• Three-stage Nested Experiment

• Nested Factorial Experiment• Nested Factorial Experiment

• Penutup

• Tugas

DEFINISI

• Nested Experiment adalah eksperimen dengan dua faktor dimana salah satu faktor tersarang (nested) pada faktor lainnya.

• Nested-Factorial Experiment adalah • Nested-Factorial Experiment adalah eksperimen dengan tiga faktor atau lebih dimana ada faktor yang tersarang pada faktor lainnya .

• Nested Experiment disebut juga sebagai Hierarchical Experiment.

DEFINISI

DEFINISI

Two-Stage Nested Experiment

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Seorang engineer sedang menyelidiki apakah angka tegangan katode gelas dipengaruh oleh jenis mesin dimana katode itu dibuat/dikerjakan dan juga oleh nomor head yang digunakan.

• Eksperimen dilakukan pada 5 jenis mesin yang berbeda dimana tiap mesin memiliki 4 jenis head. berbeda dimana tiap mesin memiliki 4 jenis head.

• Eksperimen diulang 5 kali untuk tiap treatment kombinasi.

• Sang engineer menganggap eksperimen ini sebagai eksperimen faktorial dengan 5x4 treatment sehingga dia menggunakan model respon

Yijk = µ + Mi + Hj + MHij + εk(ij)

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Sang engineer me-running eksperimen ini dan

diperoleh hasil seperti Tabel 7.1

• Dari Tabel 7.1 terlihat bahwa Mesin dan Head

tidak memiliki pengaruh signifikan pada tidak memiliki pengaruh signifikan pada

strain-readings, tetapi interaksi keduanya

berpengaruh secara signifikan pada taraf

keberartian 10%. .

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Tepatkah eksperimen yang telah dilakukan

dipandang sebagai eksperimen faktorial?

• Pertanyaan yang muncul adalah apakah benar

keempat head yang dipakai dalam eksperimen keempat head yang dipakai dalam eksperimen

dipindah-pindah dari mesin A kemudian

dipasang pada mesin B, kemudian dipindah

lagi ke mesin C, dan seterusnya.

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Tentu saja jawabannya tidak karena setiap mesin memiliki head sendiri-sendiri. Dengan demikian, mesin dan head tidak membentuk eksperimen faktorial karena tiap mesin memiliki head yang unik yang tidak bisa dipandang identik atau homogen dengan head bisa dipandang identik atau homogen dengan head dari mesin lain.

• Eksperimen ini dapat dianggap sebagai eksperimen faktorial jika head 1 pada mesin A identik dengan head 1 pada mesin B, mesin C, dstnya, dan head 2 pada mesin A identik dengan head 2 pada mesin B, mesin C, dstnya, demikian juga dengan head 3 dan 4.

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Kasus pada contoh 1 jika diolah dengan model Two-Stage Nested Experiment maka akan diperoleh tabulasi data seperti Tabel 7.2 dibawah ini (level-level faktor head ‘tersarang’ pada level-level faktor mesin). pada level-level faktor mesin).

• Ciri khas dari eksperimen ini misalnya adalah data head 1 hanya terdapat pada mesin A tidak pada mesin lainnya, demikian juga data head 18 hanya terdapat pada mesin E.

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• Perhitungan SS untuk setiap sumber variasi

dilakukan sebagai berikut :

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

• SS head dihitung pada masing-masing mesin

karena head tersarang pada mesin.

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

SS Error =SStotal – SSM – SSH =

Anova untuk eksperimen ini adalah

Two-Stage Nested Experiment(Contoh 1 : Tepatkah Desain Eksperimen Berikut ? )

Two-Stage Nested Experiment ( Rumus Umum Anova )

Two-Stage Nested Experiment ( Rumus Umum Anova )

Two-Stage Nested Experiment ( Expected Mean Squares)

Two-Stage Nested Experiment ( Contoh 2 – Montgomery )

Two-Stage Nested Experiment ( Contoh 2 – Montgomery )

Two-Stage Nested Experiment ( Contoh 2 – Montgomery )

Two-Stage Nested Experiment ( Contoh 2 – Montgomery )

Three-Stage Nested Experiment

Three-Stage Nested Experiment

Three-Stage Nested Experiment

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

( Contoh sebagai ilustrasi )

• Seorang investigator ingin meningkatkan putaranper menit yang dapat dicapai oleh Navy Gunketika dipakai menembak.

• Investigator ini menemukan sebuah loading method baru yang ingin diuji keefektifannya method baru yang ingin diuji keefektifannya dalam meningkatkan putaran Gun.

• Loading method baru diuji dengan loading method lama.

• Untuk menguji kedua metode tersebut, diperlukan team laki-laki untuk mengoperasikan Gun tersebut.

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

( Contoh sebagai ilustrasi )• Karena investigator mencurigai bahwa postur tubuh

orang yang mencoba juga ikut menentukan hasil eksperimen, maka dia mengelompokkan laki-laki ke dalam tiga group : laki-laki kekar (besar), laki-laki dengan postur sedang, dan kelompok laki-laki kurus.

• Dari setiap group ini dia memilih 3 team secara • Dari setiap group ini dia memilih 3 team secara random. Setiap team mencoba loading method baru dan loading method lama masing-masing sebanyak 2 kali.

• Eksperimen ini tergolong Nested-Factorial Experiment, karena level dari faktor team tersarang pada level faktor group.

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

( Contoh sebagai ilustrasi )

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

( Contoh sebagai ilustrasi )

• Model variabel responnya adalah sbb :

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

( Contoh sebagai ilustrasi )

• Perhitungan EMS

Formula Uji F

MS M / MS MT

MS G / MS T

MS MG / MS MT

MS T / MS error

MS MT / MS error

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

( Contoh sebagai ilustrasi )

• Anova ( Perhitungan silakan lihat Hick, 1994 )

F Hitung

651.95/1.79 = 364.22

8.02/ 6.52 = 1.23

Kesimpulan : Metode dan Tim Signifikan , Interaksi tidak signifikan

8.02/ 6.52 = 1.23

0.60 / 1.79 = 0.33

6.54 / 2.31 = 2.83

1.79 / 2.31 = 0.77

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

NESTED-FACTORIAL EXPERIMENT

Penutup

• Ciri khas dari nested atau nested factorial

experiment adalah adanya level suatu faktor

yang unik (hanya ada) pada level faktor

lainnya. lainnya.

• Pada eksperimen faktorial, setiap level dari

satu faktor dapat dikombinasikan dengan

setiap level dari faktor lainnya, hal inilah yang

tidak dapat dilakukan pada nested experiment.

Quote of this lecture

Tindakan

Tanpa tindakan tidak pernah ada sukses. Tanpa tindakan tidak pernah ada sukses.

Sukses … harus bertindak. Sebab bagian

terpenting dari kesuksesan adalah keberanian

bertindak.

Sekarang Juga !

Tugas – 3

( Kerjakan dengan manual dan software )

• Hick , hal 193 no. 7.5 , 7.6 dan 7.7