Author
dian-pratiwi-putri
View
352
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas koas
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
1/46KELOMPOK 1
N. OLFAKTORIUS
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
2/46
Kelompok 1
1. Rocky R P 110.2004.231
2. Syafrial B 110.2004.257
3. Rahimi Rahim 110.2004.207
4. Tatang 110.2004.2615. Ponco Adityo 110.2004.191
6. Wael Al-jaidy 110.2004.275
7. Soraya Saputri 110.2004.251
8. Respati Riggantari A 110.2004.215
9. Nopi Yanti 110.2004.17410. Lia Wati Ratna W 110.2004.130
11. Wira Zulfa 110.2004.279
12. Teguh Ganesha 110.2002.275
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
3/46
ANATOMI
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
4/46
Bagian-bagian yang menerima
rangsangan olfaktorius :
a. Mukosa olfaktorius
b. Fila olfaktoria
c. Bulbus olfaktorius
d. Traktus olfaktoriuse. Korteks
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
5/46
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
6/46
1. septum nasi 6. os frontale
2. Vomer 7. os sphenoidale
3. os ethmoidale 8. sinus frontalis
4. proc. Palatinus 9. olfactoir epitheel
5. os nasale 10. sinus sphenoidalis
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
7/46
a.MUKOSA OLFACTORIUS
- berlokasi pada bagian atas kavitas nasal(masing-masing 2cm2) dan meluas sampai
konka nasalissuperior serta septum nasi.
- Dijumpai sel-sel sensorik (bipolar)
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
8/46
b. FILA OLFACTORIA
- prosesus perifer neuron bipolar beradapada permukaan epitel dalam bentuk
rambut-rambut kecil,yang kemudianbergabung menjadi suatu fasikulus yangtak bermielin yang disebut fila olfaktorius.
- kira-kira 20 fila olfaktoria akan menembusforamen lamina fibrosa os ethmoid danakan bergabung kedalam bulbusolfaktorius.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
9/46
c.BULBUS OLFACTORIA
- Tonjolan otak (telsensefalon) yang
mengandung sinaps rumit dari sel-selmitral,tufted dan glanuler (neuron kedua).
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
10/46
d. TRACTUS OLFACTORIUS
# merupakan berkas serabut saraf yang jalan
dari bagian belakang bulbus olfactoriusdibawah lobus frontalis.
# Terdiri dari : > axon sel mitra
> tufted cel
# Area Brodmann 28 dikenal sebagai: areaolfactorius secundarius.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
11/46
# Traktus olfactorius jalan menuju substantiaperforata anterior untuk kemudian pecah
menjadi 2:> Stria olfactorius mediale bulbusolfactorius sisi yang lain.
> Stria olfactorius laterale area
periamygdaloidea dan area perifiriformis dicortex cerebri
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
12/46
e. KORTEKS :
- lobus temporal unkus
- area subkalosal (sisi medial lobus
orbitalis)
CIRI KHAS N. OLFACTORIUS:
Satu-satunya n. Cranialis yang tidakmelalui thalamus
Merupakan sensasi yang tak bisadipisahkan dari respon emosional dan
sistem otonomnya.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
13/46
FISIOLOGI
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
14/46
MEMBRAN OLFACTORIUS
# Terletak di bagian superior setiap lubanghidung.
# Sel-sel reseptor adalah sel olfaktor i .# Ujung mukosa dari sel olfaktori membentuk
tombol, dari tempat ini akan dikeluarkan 6sampai 12 rambut atau si l ia olfaktor i(diameter
0,3 mikrometer dan panjang 200 mikrometer),terproyeksi ke dalam mukus yang melapisipermukaan dalam rongga hidung.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
15/46
Silia olfaktori yang terproyeksi ini akan
membentuk alas yang padat pada mukus,
dan ini adalah silia yang bereaksi terhadap
bau di udara dan kemudian akan
merangsang sel-sel olfaktori. Diantara sel-
sel olfaktori pada membran olfaktori
tersebar banyak glandula Bowman.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
16/46
PERANGSANGAN SEL-SELOLFACTORI
1. Mekanisme Eksitasi pada Sel-sel Olfaktori .
# Bagian sel olfaktori yang memberi responsterhadap rangsangan kimia olfaktoriadalah silia.
Bau kontak dengan permukaan olfaktori
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
17/46
menyebar secara difus ke dalam mukusyang menutupi silia berikatan dengan
protein reseptor (menonjol keluar melaluimembran siliaris).
Reseptor melipat ke arah dalam dan luar.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
18/46
a. Aktivasi reseptor oleh bau mengaktivasikompleks protein-G
b. kemudian mengaktivasi banyak molekuladenil siklase di bagian
dalam membran sel olfaktori, kemudian
c. Menyebabkan pembentukan banyakmolekul cAMP sampai berkali-
kali, dan akhirnyad. cAMP membuka saluran ion natrium yang
masih banyak tersisa.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
19/46
# Oleh karena itu, walaupun bau spesifikhanya mempunyai
konsentrasi yang sangat kecil, tetapi sudahdapat memulai rangkaian
efek yang membuka banyak sekali salurannatrium.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
20/46
# Faktor fisik yang mempengaruhi derajatperangsangan sel olfactori :
a. Hanya substansi yang dapat menguapsaja yang dapat tercium baunya
b. Substansi tersebut paling sedikit harusbersifat larut dalam air
c. Sangat membantu bila bau tersebutsedikit sekali larut dalam lemak
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
21/46
2. Potensial Membran dan Potensial Aksi
pada Sel-sel Olfaktori.
Potensial membran pada sel-sel olfaktoriyang terangsang, rata-rata sekitar -55milivolt. Pada nilai potensial ini, sebagiansel terus-menerus menghasilkan potensial
aksi pada kecepatan yang lambat,bervariasi mulai dari satu kali setiap 20detik sampai dua atau tiga kali perdetik.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
22/46
3. Adaptasi.
Sekitar 50 persen reseptor olfaktoriberadaptasi pada detik pertama atau
setelah terkena rangsang. Suatu mekanismeneuronal dari adaptasi ini, yaitu sebagaiberikut : Sejumlah besar serabut sarafsentrifugal melintas dari daerah olfaktoriotak ke belakang sepanjang traktusolfaktorius dan berakhir pada sel-selinhibitor pada bulbus olfaktorius, yaitu selgranula.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
23/46
Mencar i Sensasi Utama Penciuman
1. Camphoraceous
2. Musky
3. Harum bunga-bungaan (floral)
4. Peppermint
5. Sangat samar (ethereal)
6. Bau yang tajam (pungent)
7. Busuk
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
24/46
Diperkirakan bahwa ketidakpekaan bauuntuk setiap Substansi mencerminkankurangnya protein reseptor yang cocok
pada sel-sel olfaktori untuk substansitersebut.
Sifat Afektif Penciuman
Penciuman, walaupun lebih banyak daripengecapan,mempunyai kualitas afektif
enak atau tidak enak.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
25/46
Ambang Batas Penciuman
Salah satu karakteristik penciuman yang
utama adalah jumlah bahan perangsangyang terkandung dalam udara yang sering
dibutuhkan untuk menimbulkan sensasi
penciuman.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
26/46
Gradasi Intensitas Bau
Walaupun ambang batas konsentrasi substansi
Yang mengeluarkan bau sangat kecil, hanya
dengan konsentrasi sebesar 10 sampai 50 kali
di atas nilai ambang batas, sering kali dapat
menghasilkan intensitas bau yang maksimal.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
27/46
Penjalaran Sinyal-sinyal Olfatorius ke dalam
Bulbus Olfaktorius & SSP
25.000 akson dari sel-sel olfactori glomeruli(di bulbus)dendrit yang berasal dari sekitar25sel-sel mitralyang besar dan sekitar 60sel-sel berumbaiyang lebih kecil, yaitu badan selyang juga terletak di bulbus olfaktori di
sebelah superior glomerulitraktus olfaktoriusSSP
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
28/46
# Dari penelitian diduga bahwa glomeruli yangberbeda akan memberi
respons terhadap bau yang berbeda pula.
Jaras Olfaktori yang Paling Tua, yang Tua,dan yang Paling Baru Masuk ke Dalam SistemSaraf Pusat.
a. Sistem Olfaktori yang Paling Tua
AreaOlfaktori Medial.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
29/46
# Area olfaktori medial terdiri dari sekelompoknuklei yang terletak di bagian
midbasal otak di sebelah anterior hipotalamus,
yang merupakan nuklei septal.# area ini dengan kuat mempengaruhi lebih banyak
respons primitif olfaksi, respons
makan yang disebabkan oleh bau makanan, atauemosi primitif yang berkaitan
dengan bau tsb.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
30/46
b. Sistem Olfaktori yang Kurang Tua
AreaOlfaktori Lateral.
# Terdiri dari : - korteks prepiriformisdan
korteks piriformis.- kortikal nuklei amigdaloid.
# jaras sinyal berjalan hampir semua bagian
sistem limbik, terutama ke bagian yangkurang primitif, seperti hipokampus.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
31/46
# area olfaktori lateral ini adalah satu-satunyaarea dari seluruh korteks serebral
dimana sinyal sensorik berjalan langsung ke
korteks tanpa melalui talamus.# Pengangkatan area lateral ini akan menghapus
refleks-refleks olfaktori yang lebih
kompleks dan terkondisi.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
32/46
c. Jaras yang Lebih Baru.
Arah perjalanannya ke dorsomedial nukleustalamik kuadran lateroposterior korteks
orbitofrontal. Sistem ini terutama membantudalam hal analisis bau secara sadar.
Pengendalian Sentrifugal Terhadap Aktivitas diBulbus
Ofaktorius Melalui Sistem Saraf Pusat
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
33/46
Beberapa serabut saraf yang berasal dari
bagian olfaktori otak
akan berjalan di sebelah perifer pada traktus
olfaktorius
menuju bulbus olfaktorius, yaitu secara
sentrifugal dari otak
ke bagian perifer. Berakhir pada sejumlah
besar sel-sel
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
34/46
granulakecil yang terletak diantara sel-selmitral dan berumbai
pada bulbus.
Aktivitas Elektrik pada Saraf dan TraktusOlfaktorius.
Rangsang olfaktori akan memodulasi
frekuensi impuls pada sistemolfaktori dan dengan cara ini dapat
mentransmisikan informasi
olfaktori.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
35/46
PATOFISIOLOGI
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
36/46
1.Anosmia
hilangnya sensasi penciuman yang dapat
disebabkan oleh adanya kelainan kelainanagnesis trunkus olfaktorius,trauma yangmengenai N olfaktorius /bulbusolfaktorius, tumor di frontallobe/mengioma di N.olfaktorius.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
37/46
Pada mukosa ruang hidung yangedematous karena flu atau infeksiapapun, penghiduan terganggu. Padarhinitis kronik, dimana mukosa ruanghidung menjadi atrofik, daya penghidudapat hilang untuk seterusnya.
Berkas nervus olfaktorius dapat ikutcedera pada trauma capitis.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
38/46
2.Hiperosmia merupakan sensasi penciuman yang berlebihan
pada kasus : histeria,adiksikokain
3. Parosmia
abnormalitas penciuman.
Pada parosmia, penghiduan tidak sesuaidengan jenis bau yang sebenarnya. Minyakwangi, misalnya dapat tercium sebagai bauterasi atau lain jenis bau yang tidak enak.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
39/46
Terjadi pada:Skizofrenia,lesi gyrusunsinatus,dan histeria
4. Kakosmia Timbulnya bau tidak enak
Biasanya terjadi akibat dekomposisijaringan
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
40/46
5. Halusinasi olfaktorius
merupakan halusinasi penciuman
Terjadi pada psikosis,epilepsi,gyrus unsinatus
(uncinate pits)akibat lesi unkus dan
hipokampus
Rangsangan terhadap bulbus atau korteks
olfatorik primer membangkitkan halusinasi
olfaktorik
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
41/46
Halusinasi olfaktorik pada epilepsi dapat
disertai automatisme, yaitu perbuatan yang
dilakukan tanpa disadari, namun
memperlihatkan pola wajar yangbermakna.
Pemeriksaan# Bahan yang di gunakan :bersifat aromatik
dan tidak merangsang
tembakau,kopi,vanili)
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
42/46
# Alkohol,amoniak tidak dipakai karena akanmerangsang saraf V
(N.Trigeminus)
# Pada waktu pemeriksaan satu lubangditutup sementara itu bahan kita
letakkan pada lubang hidung lain danpenderita diminta untuk
menghirup/mencium atausebaliknya.Kemudian meminta untuk
mengidentifikasinya.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
43/46
# Hal yang harus di perhatikan:
1.Penyakit mukosa hidung (rinitis) atauozaena (+) palsu
2. Pada orang tua hiposmia3. Gangguan pembauan yang sesisi
(unilateral) tanpa kelainan intra nasal dan
kurang disadari penderita (kronik),perlu
dipikirkan suatu glioma lobusfrontalis,meningioma pada cristasphenoidalis dan tumor parasellar.
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
44/46
Fungsipembauan juga dapat menghilang padatrauma kapitis dan meningitis basalis
4. Hiperosmia , parosmia , kakosmia dapatdijumpai pada neurosis
histerik.Halusinasi olfaktorik dapatdijumpai pada keadaan psikosis,epilepsi
lobus temporalis dan ensefalitis lobustemporalis (rabies)
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
45/46
Daftar Pustaka Sidharta, Priguna. 1999.Neurologi Klinis Dalam
Praktek Umum. Jakarta : Dian Rakyat.
Mardiati, Ratna. 1996. Susunan Saraf OtakManusia. Jakarta : Sagung Seto
Mardjono, Mahar & Sidharta, Priguna. 2003.Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.
Price, Sylvia & Wilson, Lorraine. 1995.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses PenyakitJilid 2 Ed. 4. Jakarta : EGC
5/27/2018 Nervus Olfaktorius
46/46
TerimakasihAtas
Perhatiannya.
Wassalam!