18
NERVUS CRANIALIS VII : FACIALIS dr. Heny Anggraeny Lenap

Nervus Cranialis VII

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nervus Cranialis VII

NERVUS CRANIALIS VII : FACIALIS

dr. Heny Anggraeny Lenap

Page 2: Nervus Cranialis VII
Page 3: Nervus Cranialis VII

Hubungan perifer dan intermedia

1. Serabut motorik dari nukleus motorik dibagian caudal pons melingkari nukleus nervus VI dan meninggalkan tengkorak memanjang lewat bagian petrosus os temporalis mempersarafi m. Stapedius telinga tengah, otot superficial muka dan scalp, m. platysma, venter posterior m. digastricus, m. stylohyoideus

Page 4: Nervus Cranialis VII

2. Serabut parasimpatomimetik dari nukleus salivatorius superior berjalan melalui nervus intermedius (n. Glossopalatinus) ke kelenjar dan membran mukosa pharynx, palatum, cavitas nasalis, sinus paranasalis lewat ganglion petrosum superficialis magna serta ganglion sphenopalatinum; dan ke glandula submaxillaris serta sublinguinalis melalui chorda tympani, nervus lingualis dan ganglion submaxillaris

Page 5: Nervus Cranialis VII

3. Serabut sensorik dari sel unipolar ganglion geniculatum. Cabang perifer membawa sensasi pencecap dari dua pertiga anterior lidah melalui saraf lingualis dan chorda tympani dan mengangkut sensasi dari kelenjar parotis melalui ganglion oticum dan n. geniculotympanicus

Page 6: Nervus Cranialis VII

Hubungan-hubungan central1. Nucleus motorik menerima serabut

menyilang dan tidak menyilang dari tractus corticobulbaris, tr. extrapyramidalis, tr. corticospinalis, hubungan reflek dari nucleus tr. soliatrius serta nucleus tractus spinalis nervus trigeminus. Otot frontalis menerima inervasi corteks bilateral shg tidak mengalami paralisa pada lesi salah satu corteks motorik atau lintasannya

Page 7: Nervus Cranialis VII

2. Nervus salivatorius superior menerima impuls kortikal dari nucleus tractus solitarius melalui traktus longitudinalis dorsalis

3. Serabut sensorik berhubungan dengan corteks melalui lemniscus medialis dan thalamus, dengan nucleus salvatorius dan nuclei motorik nervus VII dihubungkan dengan neuron refleks

Page 8: Nervus Cranialis VII

Lesi pada nervus facialis

1. Bells palsy : paralisis facialis perifer

EC/ dingin pada muka, infeksi telinga tengah, tumor, fraktur, meningitis, hemorraghe.

Usia 20-50 tahun

Fenomena bell

Page 9: Nervus Cranialis VII

Keluhan dan gejala

a. Lesi diluar foramen stylomastoideus : tipe paralisis flacid LMN, reaksi degenerasi timbul dalam 10-14hr

mulut turun, mencong kesisi lain, makanan berkumpul diantara pipi dan gusi, sensasi wajah menghilang, tidak dapat bersuit, mengedip, mengatupkan mata, mengerutkan dahi, lakrimasi

Page 10: Nervus Cranialis VII

b. Lesi canalis facialis dan mengenai nervus chorda tympani, seluruh gejala terdapat ditambah hilang sensasi pengecap pd dua pertiga anterior lidah dan berkurangnya salivasi

c. Lesi canalis facialis dan m. Stapedius

gejala diatas ditambah hyperacusis

d. Lesi ganglion geniculatum : syndrom Ramsay Hunt

Page 11: Nervus Cranialis VII

e. Lesi meatus auditorius internus : gejala bells palsy ditambah ketulian akibat terkenanya nervus VIII

f. Lesi tempat keluarnya nervus facialis di pons : bells palsy dengan lesi nervus V, VI, VIII, XI, XII. Fenomena Marcus gunn terlihat elevasi kelopak mata yang ptosis terjadi pada gerakan rahang kesisi kontralateral

Page 12: Nervus Cranialis VII

Pengobatan dan prognosaKesembuhan dalam 2-8 mingguMuka dijaga hangat, kassa steril pada mataPengait pada sudut mulut dan diikatkan di

telingaStimulasi listrikMassageInframerah

Page 13: Nervus Cranialis VII

2. Facial palsy tipe nuclear : gejala bells palsy ditambah hemiplegi kontralateral

Sindrom Millard Gubber : paralisis menyilang (hemiplegi alternans nervus facialis) karena lesi pons ditandai hemiplegi kontralateral + facial palsy ipsilateral

Sindrom foville : hemiplegimenyilang akibat lesi pons ditandai hemiplagia kontralateral + ipsilatral palsy nervuscranialis VII

Page 14: Nervus Cranialis VII

3. Facial palsy tipe supranuclear

Hemiplegi ipsilateral, paralisis tipe spastik, sensasi pengecap dan salivasi tidak terganggu. Reaksi degenerasi (-)

4. Neuralgia geniculata

Nyeri dibelakang atau didalam telinga, sensasi pengecap menghilang

Biasanya menyertai bells palsy tipe (3), sindroma hunt

Page 15: Nervus Cranialis VII

5. Sindroma air mata buaya (crocodile tears syndrome) : lacrimal paroksismal selama makan, akibat trauma nervus facialis di proksimal ganglion geniculatum

6. Spasme facialis : twitching unilateral, involunter, akibat hiperkinesia paroksismal otot facial

Page 16: Nervus Cranialis VII

7. Facial palsy bilateral (facial diplegi) : wajah datar, tanpa ekspresi, keluar air liur terjadi pada lesi bulbar, polyneuritis, myastenia gravis

8. Lesi striatum : grimace, khorea

9. Sindroma mobius : paralisis oculofacial kongenital, diplegi facial kongenital, aplasia nuclearis infantil. Kelainan kongenital ditandai paresis/paralisis musculus rectus lateralis dan otot wajah

Page 17: Nervus Cranialis VII

Uji Pemeriksaan

Status motorik : kemmpuan tersenyum, bersuit, pemeriksaan elektrik, elektromiografi

Refleks : refleks kornea, refleks kelopak mata

Status sensorik : sensasi pengecap manis dg gula, asam dengan asam sitrat, pahit dg kina, asin dg garam

Simetris muka

Page 18: Nervus Cranialis VII

Terimakasih