6

Click here to load reader

Nervus Cranialis Ada 12 Pasang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nervus Cranialis Ada 12 Pasang

Nervus cranialis ada 12 pasang :

a. N. I : Nervus Olfaktorius

b. N. II : Nervus Optikus

c. N. III : Nervus Okulamotorius

d. N. IV : Nervus Troklearis

e. N. V : Nervus Trigeminus

f. N. VI : Nervus Abducen

g. N. VII : Nervus Fasialis

h. N. VIII : Nervus Akustikus

i. N. IX : Nervus Glossofaringeus

j. N. X : Nervus Vagus

k. N. XI : Nervus Accesorius

l. N. XII : Nervus Hipoglosus.

Sistem saraf otonom ini tergantung dari sistem saraf pusat dan sistem saraf

otonom dihubungkan dengan urat-urat saraf aferent dan efferent. Menurut

fungsinya system saraf otonom ada 2 di mana keduanya mempunyai serat pre

dan post ganglionik yaitu system simpatis dan parasimpatis.

Yang termasuk dalam sistem saraf simpatis adalah :

a Pusat saraf di medulla servikalis, torakalis, lumbal dan seterusnya

b Ganglion simpatis dan serabut-serabutnya yang disebut trunkus symphatis

c Pleksus pre vertebral : Post ganglionik yg dicabangkan dari ganglion

kolateral.

Sistem saraf parasimpatis ada 2 bagian yaitu : Serabut saraf yang dicabagkan

dari medulla spinalis:

a Serabut saraf yang dicabangkan dari otak atau batang otak

b Serabut saraf yang dicabangkan dari medulla spinalis.

A. Penatalaksanaan

Page 2: Nervus Cranialis Ada 12 Pasang

Ada 4 hal yang perlu dikerjakan dalam perawatan dan pengobatan kejang demam

yaitu:

Pengobatan fase akut

Pada kejang demam sederhana, biasanya kejang berlangsung singkat dan akan

berhenti sendiri pada waktu penderita kejang, buka semua pakaian yang ketat.

Untuk mencegah aspirasi, penderita dimiringkan dengan posisi kepala lebih rendah.

Sangat penting agar jalan nafas bebas dan oksigenasi terjamin. Awasi tanda-tanda

vital seperti kesadaran, suhu, tekanan darah, pernafasan dan fungsi jantung. Untuk

menurunkan suhu yang tinggi, penderita dapat dikompres. Dianjurkan pemberian

antipiretik paracetamol 10 mg/kgBB/hari. Pengobatan profilaksis terhadap

terulangnya kejang demam, pencegahan terhadap terulangnya kejang demam sangat

perlu oleh karena kejang berulang dan lama dapat menyebabkan kerusakan otak

menetap.

Ada 3 cara pengobatan profilaksis, yaitu:

a. Profilaksis intermiten pada waktu demam

Profilaksis intermiten diberikan pada waktu penderita sedang demam, dapat

diberikan oleh orang tua penderita atau pengasuh anak tersebut. Obat anti

kejang yang diberikan tersebut pada saat penderita kejang adalah diazepam 5

mg untuk penderita umur 3 tahun dan 7,5 mg untuk penderita berumur di atas

3 tahun secara suppositoria tiap jam.(http://lisadysehat.blogspot.com/). Bila

diberikan per oral dosis 0,5 mg/kgBB pada waktu kejang

(http://lisadysehat.blogspot.com/)

b. Profilaksis terus-menerus dengan anti konvulsan tiap hari

Untuk profilaksis terus-menerus dengan antikonvulsan dapat digunakan

fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari, namun diperhatikan efek samping dari

fenobarbital berupa timbul kelainan watak, yaitu iritabel, hiperaktif, pemarah

dan agresif. Untuk menurunkan efek samping yang mungkin timbul, dosis

fenobarbital dapat diturunkan. Obat lain yang sekarang mulai banyak dipakai

dengan efek lebih baik dan efek samping yang minimal adalah asam valproat

dengan dosis 15-40 mg/kgBB/hari.(http://lisadysehat.blogspot.com/)

c. Pencegahan kejang lama dengan pemberian antikonvulsan pada waktu kejang

(http://lisadysehat.blogspot.com/)

Page 3: Nervus Cranialis Ada 12 Pasang

Penanganan penderita dengan kejang lama yaitu dengan pemberian

fenitoin/difenilhidantoin loading dose dengan dosis 10-15 mg/kgBB/ hari

ditunggu 2-4 jam, bila masih kejang penderita dirawat di ICU dan diberikan

anestesi umum. Bila kejang berhenti, maka diberikan dosis rumatan fenitoin

dengan dosis 5-8 mg/kgBB/hari atau fenobarbital dengan dosis 5-8

mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis (http://lisadysehat.blogspot.com/)

Mempertahankan dan menunjang kehidupan

Pengobatan tambahan dan tindakan lain ditujukan untuk mengatasi keadaan-

keadaan yang dapat menyebabkan kejang bertambah hebat atau berlangsung

lama seperti halnya hiperpireksia, oedema serebri dan hipoglikemia.

Pendidikan kepada orang tua perlu diberikan agar orangtua memberikan

pertolongan yang sebaik-baiknya bila anak kejang. Perlu disarankan kepada

orang tua agar segera membawa anak ke rumah sakit bila anak kejang

pertama kali, umur anak 18 bulan atau kurang, kejang berlangsung lebih dari

15 menit (http://lisadysehat.blogspot.com/)

Mencari dan mengobati penyebab kejang :

Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk menyingkirkan

kemungkinan meningitis, terutama pada penderita kejang demam yang

pertama. Pada bayi sering gejala meningitis tidak jelas, sehingga pungsi

lumbal harus dilakukan pada bayi berumur kurang dari 18 bulan.

Pemeriksaan laboratorium lain perlu dilakukan, yaitu EEG, USG, kultur dan

elektrolit darah serta CT-scan otak. (http://lisadysehat.blogspot.com/)

Page 4: Nervus Cranialis Ada 12 Pasang