Upload
adhi-rizky-putra
View
86
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penyakit ginjal
Citation preview
SEORANG PEREMPUAN 64th DENGAN LEMAH
dan PUSING
KELOMPOK I
030.07.282 Yusmiati Tomalima030.08.237 T. Rini Puspasari030.09.029 Arini Damayanti030.09.031 Aryanto Krisnandanu030.09.049 Brilli Bagus Dipo030.09.068 Dhika Claresta030.09.079 Erwin James Sagala030.09.147 Margo Sebastian Chandra030.09.159 Muhamad Aries Fitrian030.09.165 Nadya Anggun Mowlina030.10.004 Adhi Rizky Putra
LAPORAN KASUS
Ny. Anis, 64 tahun datang ke poliklinik umum RS Jakarta Raya dengan keluhan lemah dan sering merasakan berputar/bergoyang saat berdiri lama maupun berjalan selama 2 minggu terakhir ini. Kadang juga mual tanpa muntah sehingga selera makan berkurang. Aktifitas harian menurun 2 minggu terakhir ini. Sebelumnya, Ny.Anis masih mampu melakukan melipat/merapikan pakaan dari jemuran, berbenah meja, nonton serial TV kesukaannya, menyiram tanaman di kebunnya yang kecil, dan mandi serta berbenah diri sendiri. Tidak ada batuk, sesak mau pun demam. Buang air kecil dan air besar masih berlangsung seperti biasa.
LAPORAN KASUS
Ny.Anis mempunyai tekanan darah tinggi sejak 16 tahun yang lalu dan terkendali dengan minum obat amlodipin 1 x 10 mg dan kadang hydrochlorothiazide 1 - 2 x 25 mg jika kakinya bengkak. Selain itu juga mempunyai diabetes mellitus sejak 20 tahun yang lalu dengan kontrol yang tidak teratur. Ny.Anis menggunakan obat glibenclamide dan metformin saat gula darah tinggi atau saat Ny.Anis makan porsi lebih atau porsi besar, karena sering berkeringat dingin, lemas tak bertenaga, debar-debar jika minum obat tersebut secara rutin.
LAPORAN KASUS
Keadaan umum kompos mentis, tampak sakit sedang, lemah dan agak pucat. Tekanan darah 150/95 mmHg, nadi 90 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu tubuh 36,8c, BB 60 kg dan TB 154 cm. Konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik, refleks pupil normal, leher dalam batas normal, paru normal, suara jantung normal, batas jantung kiri melebar ke lateral bawah. Hati dan limpa normal, tak ada nyeri tekan epigastrium dan tak ada balotemen ginjal. Kedua tungkai bengkak minimal.
PEMBAHASAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. Anis
Usia : 64 tahun Jenis kelamin :
Perempuan Alamat : - Pekerjaan : -
KELUHAN UTAMA
Lemah dan pusing
PEMBAHASAN KASUSMASALAH DASAR MASALAH HIPOTESIS
PENYEBAB
Hipotensi postural Pasien merasa lemah, sering
berputar saat berdiri lama
maupun berjalan.
- Konsumsi obat anti
hipertensi (amlodipin)
Edema ekstrimitas minimal
Adanya pembengkakan pada
kedua tungkai
- Hipoalbuminemia
Anemia mikrositik hipokrom
Penurunan Hb dan MCH MCV
MCHC
- Defisiensi besi
Aktivitas menurun Anamneis - DM yang tidak
terkontrol
Overweight BMI = 25,3 (Obese I) - Intake >>
Mual namun tidak
muntah
Anamnesis - Konsumsi obat anti
hipertensi (amlodipin)
DM tidak terkontrol GDS 282 - Meminum obat DM tidak
teratur
Hipoalbumineria Albumin 2,8 g/dl - Kerusakan filtrasi
glomerulus
Proteinuria Protein +2 - Kerusakan pada ginjal
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang Sering berputar saat berdiri lama maupun berjalan Mual namun tidak muntah Nafsu makan menurun Kedua tungkai bengkak minimal (Oedem) Penurunan aktivitas
Riwayat Penyakit Dahulu Diabetes Mellitus Hipertensi
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatanhipertensi sejak 16 tahun yang lalu, dalam riwayat pengobatan hipertensi diketahui bahwa Ny. Anis meminum Amlodipin, dan untuk mengobati bengkak (oedem) diberikan hidroclorotiazid.DM tak terkontrol sejak 20 tahun yang lalu. Ny. Anis meminum glibenlamid dan metformin namun tidak teratur.
ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan Bagaimana dengan pola makan
nya? Bagaimana dengan gaya hidup?
Apakah merokok/ minum alkohol/olahraga?
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Suhu 36,8 C 36,5 - 37,2 C Normal
Denyut nadi 90 x/mnt 60-100 X/mnt Normal
Irama denyut - teratur(reguler) -
Tekanan darah 150/95 mmHg 120/80 mmHg(optimal)
Hipertensi derajat I
Pernafasan 20x/mnt 14-18 x/mnt Takipnea
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Hasil
Mata konjuctiva pucat, sclera tidak ikterik, reflek pupil normal
Leher Dalam batas normal
Paru normal
Jantung batas jantung kiri melebar ke lateral bawah, suara jantung normal
Abdomen hepar dan limpa normal, tak ada nyeri tekan, dan tak ada ballotemen ginjal
Tungkai kedua bawah kedua tungkai edema minimal
PEMERIKSAAN LABORATORIUMPemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi
Hb 8.1 g/dL 12-16 g/dl Menurun
MCV
MCH
MCHC
72 fL21 pg30%
80-90 fL27-31 pg
32-36 %
Menurun
Menurun
Menurun
Leukosit 6725/mm3 4000-10000/
mm3
Normal
Trombosit 312.000/mm3 200.000-
400.000/mm3
Normal
Na 138 mmol/L 135-145 mmol/L Normal
K 4,8 mmol/L 3,5-5,0 mmol/L Normal
Ca 7,6 mg/dL 9,0-11 mg/dl Menurun
Phosphat
Inorganic
6,2 mg/dL 2,5-4,5 mg/dL Meningkat
Ureum 86 mmol/L 10-50 Meningkat
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi
Kreatinin 4.1 mg/dL 0,6-1,3 mg/dL Meningkat
Albumin 2.8 g/dL 3,8-5,1 g/dL Menurun
GDS 282 mg/dL <140 mg/dL Meningkat
SGPT 25 U/L 0-35 U/L Normal
SGOT 23 U/L 4-36 U/L Normal
Intak Paratyroid
Hormone
154 pg/dL 200-600 pg/dL Menurun
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urinalisis Hasil Nilai normal Interpretasi
Warna Kuning jernih Kuning jernih Normal
Berat jenis 1202 1003-1030 Normal
pH 6.0 4,5-7 Normal
Protein ++ - Meningkat
Glukosa ++ - Meningkat
Darah samar + - Positif
Nitrit - - Normal
Sedimen
eritrosit
0 <1/LPB Normal
Sedimen
leukosit
0 <5/LPB Normal
Silinder granuler 1/LPB - Meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto thorax
- Cardio Thorax Ratio < 50% hal ini menandakan tidak terjadi cardiomegali.-Batas jantung kiri melebar ke lateral bawah dengan adanya apex yang tertanam menandakan hipertrofi ventrikel kiri
EKG-Pada sandapan II, III, AVF dapat disimpulkan bahwa irama pada pasien ini adalah irama sinus. -Ada ST depresi yang menandakan adanya hipertrofi ventrikel.
USG : tidak ada kelainan
DIAGNOSIS
Diagnosis Banding : 1. Nefropati hipertensi2. Sindroma nefrotik
DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, EKG, USG, foto toraks, laboratorium yang telah dilakukan, kelompok kami menyimpulkan diagnosis pada pasien ini adalah Nefropati diabetik.
PATOFISIOLOGI
DIABETES MELITUS
Resistensi Insulin
Glukosa sulit masuk ke sel otot sehingga tidak
ada energy yang dihasilkan
Produksi Insulin menurun
Lemah
Menyebabkan keadaan hiperglikemia, memacu
kerusakan endotel pembuluh darah
Macroangiopathy Microangiopathy
Retinopathy
Nefropathy
Neuropathy Perifer
Akibat dari :
HIPERTENSI
Menyebabkan Resistensi Perifer meningkat karena menurunnya elastisitas
pembuluh darah
Menyebabkan kerja jantung meningkat
Tekanan darah meningkat
Pusing Remodeling jantung
Keringat dingin
Hipertensi Kurangnya energy yang dihasilkan untuk
tubuh
Kalor yang dihasilkanm tubuh
sedikit
Vaso konstriksi pembuluh darah perifer
Hifoksia perifer
Evaporasi
PENATALAKSANAAN
Pasien dirawat inap dikarenakan pasien menderita anemia, mual, hipertensi dan diabetes melitus yang tidak terkontrol
Atasi anemia bisa bersamaan dengan pola makan, pasien dapat diberikan preparat besi secara parentral
PENATALAKSANAANMedikamentosa Non-medikamentosa
Untuk perbaikan fungsi ginjal : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I) atau Angiotensin Receptor Blocker (ARB).
Olahraga rutin yang dianjurkan adalah berjalan 3-5 km/hari dengan kecepatan 10-12 menit/km, 4-5 kali seminggu
Untuk pengendalian kadar gula darah : Obat Anti Diabetes (OAD) ; Pioglitazon
• Dosis awal: 15-30 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari.• Boleh tingkatkan dosis dengan kenaikan berdasarkan reaksi pasien.• Dosis maksimum: 45 mg/hari.
diet rendah garam dan protein, pembatasan asupan makanan berlemak
Edukasi agar mengkonsumsi obat diabetik oral secara teratur, kontrol gula darah dan tekanan darah secara rutin
KOMPLIKASI
Neuropati Diabetik Ketoasidosis Diabetik Retinopati Diabetik
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia Ad Malam
Ad Functionam: Dubia Ad Malam
Ad Sanationam: Ad Malam
KESIMPULAN
Nefropati Diabetika adalah komplikasi Diabetes Mellitus pada ginjal yang dapat berakhir sebagai gagal ginjal.
Kami menegakkan diagnosis ini berdasarkan: Dari hasil anamnesis pasien ini adanya riwayat hipertensi dan
diabetes melitus yang tidak terkontrol Adanya tanda dan gejala klinis seperti fatigue, anemia, nafsu
makan berkurang, aktivitas menurun Pada pemeriksaan fisik terdapat edema ekstrimitas minimal Hasil laboratorium ditemukan proteinuria dan glukosuria
Terapi untuk pasien ini dengan pengendalian gula darah dengan olahraga secara rutin, diet dan obat anti diabetes serta
pengendalian tekanan darah dengan diet rendah garam dan obat anti hipertensi. Untuk perbaikan fungsi ginjal dapat diedukasikan di diet rendah protein dan mengkonsumsi ACE inhibor atau ARB.
TERIMAKASIH