NCB BMK SEFALOHEMATOMA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sefalhematom

Citation preview

Neonatus Cukup Bulan- Besar Masa Kehamilan,

Sefalhematoma

Lora Anggraeni Patoding

10-2009-154

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl.Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510

Email: [email protected]

Pendahuluan

Ada beberapa cedera lahir yang dapat berpotensi mempersulit semua jenis pelahiran. Beberapa diantaranya kemungkinan besar berkaitan dengan trauma pelahiran dengan forseps atau vakum dan yang lainnya terjadi setelah kelahiran spontan yang tidak terkomplikasi. Istilah jejas lahir digunakan untuk menunjukkan trauma mekanik yang dapat dihindari dan tidak dapat dihindari,serta trauma anoksikyang dialami bayi selama kelahiran dan persalinan. Jejas ini dapat merupakan akibat dari keterampilan atau perhatian medis yang tidak tepat atau kurang, atau jejas dapat terjadi walaupun terdapat keterampilan dan kemampuan untuk melakukan perawatan obstetrik, tidak bergantung pada suatu tindakan atau kelalaian. Agar nantinya terhindar dari salah pengertian, tuduh-menuduh atau kesalahan orang tua, karena itu penting untuk menasehati orang tua yang anaknya mempunyai sisa trauma lahir atau anoksia. Pada mulanya beberapa jejas kemungkinan laten tetapi kemudian menyebabkan penyakit atau sekuele yang berat.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui diagnosis pasti serta diagnosis penunjang dari kasus yang diberikan yang juga disertai dengan penjelasan mengenai epidemiologi, etiologi, patofisiologi, penatalaksanaan, pencegahan, komplikasi, serta prognosis dari penyakit tersebut

Anamnesis

Anamnesis merupakan wawancara medis yang merupakan tahap awal dari rangkaian pemeriksaan pasien, baik secara langsung atau tidak langsung. Tujuan dari anamnesis adalah mendapatkan informasi menyeluruh dari pasien yang bersangkutan. Informasi yang dimaksud adalah data medis organobiologis, psikososial, dan lingkungan pasien, selain itu tujuan yang tidak kalah penting adalah membina hubungan dokter pasien yang profesional dan optimal. 1

Data anamnesis terdiri atas beberapa kelompok data penting: 1

1. Identitas pasien

2. Riwayat penyakit sekarang

3. Riwayat penyakit dahulu

4. Riwayat kesehatan keluarga

5. Riwayat pribadi, sosial-ekonomi-budaya

Anamnesis yang terarah diperlukan untuk menggali lebih dalam dan lebih luas keluhan utama pasien. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan :

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pertama kali pada bayi baru lahir memiliki banyak tujuan penting. Na mengkonfirmasi diagnosis janin atau menentukan penyebab berbagai manifestasi penyakit neonatus. Pemeriksaan pertama bayi baru lahir merupakan cara yang penting untuk mendeteksi malformasi atau deformasi kongenital.2

Tampilan

Pertama-tama, tampilan umum bayi harus dievaluasi. Tanda-tanda seperti sianosis, pelebaran cuping hidung, retraksi interkostal, dan mendengkur memberi kesan adanya penyakit paru. Tali pusat, kuku, dan kulit yang ternodai oleh mekonium, memberi kesan distress janin dan kemungkinan pneumonia aspirasi. Tingkat aktivitas spontan, tonus otot pasif, kualitas menangis, dan apnea merupakan tanda skrining yang berguna untuk mengevaluasi keadaan sistem saraf pada mulanya.

Tanda-Tanda Vital

Sesudah penampakan umum janin dievaluasi, pemeriksaan harus diteruskan dengan penilaian tanda-tanda vital, terutama frekuensi jantung (frekuensi jantung normal 120-160 denyut/menit), suhu (biasanya pada mulanya dilakukan pengukuran per rectal dan kemudian melalui aksila), dan tekanan darah (sering dicadangkan untuk bayi sakit). Selain itu, panjang tubuh, berat badan, dan lingkaran kepala harus diukur dan dicatat pada kurva pertumbuhan untuk menentukan apakah pertumbuhan normal, terlalu cepat, atau terlambat menurut usia kehamilan tertentu.

Usia Kehamilan

Usia kehamilan ditentukan dengan penilaian berbagai tanda fisik dan tanda-tanda neurologis yang bervariasi menurut usia dan maturitas janin. Criteria fisik merupakan tanda-tanda yang matur seiring bertambahnya usia janin, termasuk peningkatan kekenyalan daun telinga; peningkatan ukuran jaringan payudara, penurutan rambut lanugo halus dan imatur pada punggung, dan pengurangan opasitas kulit. Kriteria neurologik merupakan tanda-tanda yang matur seiring usia kehamilan, termasuk penambahan fleksi kaki, pinggul, dan lengan; penambahan tonus otot fleksor leher; dan penurunan kelemahan sendi. Tanda-tanda ini ditentukan selama usia hari pertama dan ditentukan skornya. Skor kumulatif dikorelasikan dengan usia kehamilan, yang biasanya akurat sampai 2 minggu .

Penilaian usia kehamilan memungkinkan deteksi pola pertumbuhan janin abnormal sehingga membantu prediksi komplikasi neonatus akibat besar atau kecil menurut usia kehamilan. Bayi yang dilahirkan dengan berat badan lebih besar dari persentil ke-90 menurut usia dianggap besar menurut usia kehamilan (large for gestational age [LGA]). Di antara risiko yang dihubungkan dengan LGA adalah semua risiko bayi dari ibu dengan diabetes dan risiko yang dihubungkan dengan pasca maturitas. Bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari persentil ke-10 menurut usianya (beberapa kurva pertumbuhan menggunakan kurang dari dua deviasi standar atau persentil ke-5) adalah kecil menurut usia kehamilan (small for gestastional age [SGA]) dan mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin.

Kulit

Kulit harus dievaluasi untuk kepucatannya, plethora (hipervolemia), ikterus, sianosis, pewarnaan mekonium, petekhie, ekimosis, nevi kongenital, dan ruam neonatus. Ketidakstabilan vasomotor dengan cutis marmorata, telangiektasia, flebektasia (mottling intermiten dengan penonjolan vena), dan akrosianosis (kaki dan tangan) normal pada bayi prematur. Akrosianosis juga dapat ditemukan pada bayi sehat cukup bulan pada hari pertama sesudah lahir. Perubahan warna harlequin bersifat mencolok, sementara, tetapi tanpa adanya ketidakstabilan vasomotor dan membagi tubuh dari kepala sampai pubis, melalui linea mediana, menjadi warna merah muda dan pucat, masing-masing setengah.

Kulit ditutupi dengan rambut lanugo, yang akan menghilang ketika kehamilan cukup bulan. Berkas rambut pada spina lumbosakral menandai defek medulla spinalis. Vernix caseosa, suatu lapisan seperti krim lunak putih yang menutupi kulit pada bayi kurang bulan, menghilang pada cukup bulan. Bayi lewat bulan sering mempunyai kulit seperti kertas, mengelupas. Bintik mongol adalah makula berpigmen biru gelap sampai hitam yang bersifat sementara, ditemukan pada punggung dan bokong bawah pada 90% bayi kulit hitam. Indian, dan Asia. Nevus simpleks (bercak salmon) , atau hemangioma macula merah muda, adalah umum, biasanya sementara, dan ditemukan pada bagian belakang leher, kelompak mata, dan dahi. Nevus flammeus, atau port-wine stain, biasanya terlihat pada wajah dan harus menyebabkan pemeriksa memikirkan sindrom Sturge-Weber (angiomatosis trigeminal, konvulsi, dan kalsifikasi tram-line intrakranial ipsilateral).

Nevi melanosit kongenital adalah lesi berpigmen berbagai ukuran yang ditemukan pada 1% neonatus. Nevi berpigmen raksasa tidak umum, tetapi mempunyai kemungkinan maligna. Hemangioma kapilare adalah lesi merah menonjol, sedangkan hemangioma kavernosa adalah massa biru, lebih dalam. Ukuran keduanya bertambah sesudah lahir, hanya sembuh bila bayi berusia 1-4 tahun. Bila membesar, hemangioma ini dapat menyebabkan curah jantung tinggi atau trombosit terperangkap dan perdarahan. Eritema toksikum adalah ruam papulovesikular, eritematosa, yang biasa terjadi pada neonatus dan berkembang sesudah lahir dan melibatkan eosinofil dalam cairan vesikel. Melanosis pustular, lebih umum pada bayi kulit hitam, dapat ditemukan pada saat lahir dan terdiri dari vesikel kecil, kering pada dasar macular cokelat berpigmen. Eritema toksikum maupun melanosis pustular merupakan lesi benigna, tetapi dapat menyerupai keadaan yang lebih serius seperti ruam vesikular, herpes simpleks tersebar atau erupsi impetigo bullosa Staphylococcus aureus. Pulasan Tzanck, pengecatan Gram, pengecatan Wright, pengecatan antibodi fluoresensi langsung, reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction [PCR]) untuk asam deoksiribonukleat (DNA) herpes, dan biakan yang tepat mungkin diperlukan untuk membedakan ruam ini. Ruam khas sering lainnya adalah milia (kista epidermal kuning-putih folikel pilosebasea yang ditemukan pada hidung) dan miliaria (biang keringat panas), yang disebabkan oleh kelenjar keringat yang terobstruksi. Edema bisa pada bayi kurang bulan, tetapi juga memberi kesan hidrops fetlis, sepsis, atau ganggulan limfatik.

Tengkorak

Tengkorak dapat memanjang dan tercetak (molded) sesudah kelahiran yang lama, tetapi keadaan ini akan sembuh 2-3 hari sesudah lahir. Sutura harus diraba untuk menentukan lebar dan adanya fusi prematur, atau sinostosis kranial. Fontanel anterior dan posterior harus lunak dan tidak menggelembung., dengan bagian anterior lebih besar dari bagian posterior. Fontanel besar dihubungkan dengan hidrosefalus, hipotiroidisme, rakhitis, dan gangguan lain. Daerah lunak yang jauh dari fontanel adalah kraniotabes; lesi ini terasa seperti bola ping-pong bila diraba. Lesi mungkin akibat kompresi dalam rahim. Tengkorak harus diperiksa secara teliti untuk tanda-tanda trauma atau laserasi dari sisi elektroda interna janin atau sampling pH kulit kepala janin; pembentukan abses dapat terjadi pada daerah ini.

Wajah, Mata, Mulut

Wajah harus diperiksa untuk tanda-tanda dismorfik seperti lipatan epikantus, hipertelorisme, tanda (tag) atau sinus preaurikular, telinga letak rendah, filtrum panjang, dan celah bibir atau palatum. Asimetri wajah dapat terjadi akibat palsi saraf ketujuh; kepala miring dapat disebabkan oleh tortikolis.

Mata harus terbuka spontan, terutama pada posisi tegak. Sebelum usia kehamilan 28 minggu, kelopak mata mungkin berfusi. Koloboma, megalokornea, dan mikroftalmia memberi kesan malformasi lain atau infeksi intrauterine. Kekeruhan kornea dengan diameter lebih besar dari 1 cm juga dapat dilihat pada glaukoma kongenital, disgenesis saluran uvea, dan penyakit penyimpanan. Perdarahan konjungtiva dan retina umum terjadi dan biasanya tidak berarti. Respon pupil terhadap cahaya ada pada 28 minggu kehamilan, dan refleks merah retina mudah diperlihatkan. Refleks putih, atau leukokoria adalah hal abnormal dan dapat terjadi akibat katarak, tumor ocular, korioretinitis berat, vitreus primer hiperplastik persisten atau retinopati prematuritas.

Mulut harus diperiksa untuk adanya gigi lahir, celah palatum mole dan jurus, uvula, serta mikrognatia. Uvula bifida memberi kesan celah submukosa. Kista inklusi epidermis multiple sementara yang berwarna putih cemerlang (mutiara Epstein) pada palatum jurum adalah normal. Massa keras sebesar kelereng pada mukosa bukal biasanya merupakan nekrosis lemak idiopatik sementara. Membran timpani tidak mengilap, abu-abu, opak, dan immobil. Temuan-temuan ini dapat menetal 1-4 minggu dan jangan dikira otitis media.

Leher dan Dada

Leher tampak pendek dan simetris. Kelainan meliputi celah garis tengah atau massa yang disebabkan oleh kista duktus tiroglossus atau oleh gondok dan massa pada sisi lateral leher (atau sinus), yang secara berurutan merupakan akibat dari celah brankial. Kista higroma dan hemangioma merupakan massa lain yang mungkin ada. Pemendekan dari otot sternokleidomastoideus dengan tumor fibrosa di atas otot menyebabkan kepala miring dan muka asimetris (tortikolis neonatus). Malformasi Arnold-Chiari dan lesi spina servikalis juga menyebabkan tortikolis. Edema dan webbing of the neck memberi kesan sindrom Turner. Kedua klavikula harus dipalpasi untuk mencari fraktur.

Pemeriksaan dada meliputi inspeksi dinding dada untuk mengidentifikasi ketidaksimetrisan akibat tidak adanya otot pektoralis dan inspeksi jaringan payudara untuk menentukan usia kehamilan dan mendeteksi abses payudara. Baik laki-laki maupun perempuan biasa mengalami pembengkakan payudara dan menghasilkan susu; upaya memeras susu tidak boleh dilakukan. Puting susu tambahan dapat terjadi bilateral dan kadang-kadang disertai dengan anomaly ginjal.

Paru-Paru

Pemeriksaan paru meliputi pengamatan frekuensi, kedalaman, dan sifat retraksi interkostal atau sternum. Suara pernapasan harus sama pada kedua sisi dada, dan ronkhi tidak boleh terdengar sesudah usia 1-2 jam pertama. Hilang atau tidak adanya suara pernapasan pada satu sisi memberi kesan penumotoraks, paru kolaps, efusi pleura, atau hernia diafragmatika. Pergeseran impuls jantung menjauh dari tension pneumothorax dan hernia diafragmatika ke arah paru yang kolaps merupakan temuan fisik yang membantu untuk membedakan gangguan-gangguan ini. Emfisema subkutan leher atau dada juga memberi kesan pneumotoraks, sedangkan bising usus yang diauskultasi di dada bila terdapat perut skafoid memberi kesan hernia diafragmatika.

Jantung

Posisi jantung pada bayi lebih ke garis tengah dibandingkan pada anak yang lebih besar. Suara jantung pertama normal, sedang suara jantung kedua mungkin tidak membelah (split) pada usia hari pertama. Pengurangan pembelahan suara jantung kedua ditemukan pada hipertensi pulmonal primer (HPP) (juga dikenal sebagai sirkulasi janin persisten [SJP]), transposisi pembuluh darah besar, dan atresia pulmonal. Bising jantung (heart murmur) pada bayi baru lahir biasa terdapat dalam ruang pelahiran dan selama usia hari pertama. Kebanyakan bising ini bersifat sementara dan merupakan akibat dari penutupan duktus arteriosus, stenosis arteri pulmonalis perifer, atau VSD kecil. Nadi harus dipalpasi pada ekstremitas atas dan bawah, biasanya pada arteri brakhialis dan femoralis. Tekanan darah pada ekstremitas atas dan bawah harus diukur pada semua pasien dengan bising atau gagal jantung. Perbedaan tekanan antara ekstremitas atas dan bawah lebih dari 10-20 mmHg memberi kesan koarktasio aorta.

Abdomen

Pada abdomen, hati dapat diraba 2 cm di bawah tepi kosta kanan. Ujung limpa kurang dapat dipalpasi. Hati pada sisi kiri memberi kesan situs inversus dan sindrom asplenia. Kedua ginjal seharusnya dapat diraba pada usia hari pertama dengan palpasi lembut dan dalam. Pengeluaran urin pertama terjadi selama usia hari pertama pada lebih dari 95% bayi cukup bulan normal.

Massa abdomen biasanya menggambarkan hidronefrosis atau penyakit ginjal displastik-multi-kistik. Kadang massa ini menunjukkan kista ovarium, duplikasi usus, neuroblastoma, atau nefroma mesoblastik. Massa harus dievaluasi segera dengan ultrasound. Distensi abdomen dapat disebabkan oleh obstruksi usus seperti atresia ileum, ileus mekonium, volvulus usus tengah, anus imperforata, atau penyakit Hirschprung. Tinja mekonium ini biasanya dikeluarkan dalam 48 jam pasca lahir pada 99% bayi cukup bulan. Anus harus paten. Anus imperforata tidak selalu dapat dilihat; karenanya, suhu pertama yang diukur dengan termometer rectal harus dilakukan dengan hati-hati. Otot-otot dinding perut mungkin tidak ada, seperti pada sindrom prune-belly, atau lemah, menyebabkan diastasis rekti. Hernia umbilikalis umumnya terdapat pada bayi kulit hitam. Tali pusat harus diperiksa untuk menentukan adanya dua arteri dan satu vena serta tidak adanya urakus atau herniasi isi perut, seperti terjadi pada omfalokel. Omfalokel ini disertai dengan masalah ekstraintestinal seperti trisomi genetik dan hipoglikemia (sindrom Beckwith-Wiedemann). Perdarahan dari tali pusat memberi kesan gangguan koagulasi, dan sekret kronis dapat berupa granuloma punting, umbilikus atau terkadang, kista omfalomesenterika yang mongering. Eritema sekitar umbilikus adalah omfalitis dan dapat menyebabkan flebitis vena porta dan selanjutnya hipertensi porta ekstrahepatis. Herniasi usus melalui dinding perut 2-3 cm lateral dari umbilikus adalah gastroskisis.

Genitalia

Penampakan genitalia bervariasi menurut usia kehamilan. Pada bayi cukup bulan, testis harus turun ke dalam skrotum yang terbentuk baik, berpigmen dan berkerut. Testis kadang-kadang berada di kanalis inguinalis; hal ini lebih sering terjadi pada bayi kurang bulan, sebagai kriptorkhidismus. Pembengkakan skrotum dapat menggambarkan hernia, hidrokel sementara, torsio testis dalam rahim, atau jarang, mekonium pembedahan dari ileus mekonium dan peritonitis. Hidrokel jernih dan mudah dilihat dengan transiluminasi, sedang torsio testis pada bayi baru lahir bisa muncul dengan pembengkakan gelap yang tidak nyeri. Lubang uretra harus berada pada ujung penis. Epispadia atau hipospadia saja tidak harus menimbulkan keprihatinan mengenai pseudohermafroditisme. Namun, jika tidak ada testis dalam skrotum dan ada hipospadia, masalah perkembangan seksual harus dicurigai. Sirkumsisi harus ditunda pada hipospadia karena preputium diperlukan untuk perbaikan. Preputium normal sering terlalu ketat untuk diretraksi pada masa neonatus.

Genitalia perempuan normalnya dapat menampakkan sekret vagina putih susu atau bergaris-garis darah sebagai akibat penarikan (withdrawal) hormon ibu. Tambahan mukosa (mucosal tags) labia mayora umumnya ada. Distensi hymen imperforata dapat menghasilkan hidrometrokolpos dan massa perut linea mediana bawah sebagai akibat dari pembesaran uterus. Pembesaran klitoris dengan fusi lipatan labium-skrotum (labia mayora) memberi kesan sindrom adrenogenital atau pajanan terhadap hormon maskulinisasi ibu.

Ekstremitas

Pemeriksaan ekstremitas harus meliputi penilaian panjang, simetri, dan adanya hemihipertrofi; atrofi; polidaktili; sindaktili; garis simian; ketiadaan jari-jari; jari tumpang tindih; kaki rocker-bottom; clubfoot; pita-pita kongenital (congenital bands); fraktur; dan amputasi.

Tulang Belakang (Spine)

Tulang belakang harus diperiksa untuk adanya berkas rambut sacrum (sacral hair tufts), traktus sinus dermal di atas lipatan glutea, skoliosis kongenital (akibat hemivertebra), dan massa jaringan lunak seperti lipoma atau meningomielokel.

Pinggul

Pinggul harus diperiksa untuk dysplasia kongenital (dislokasi). Ketidaksimetrisan lipatan glutea atau ketidaksesuaian panjang kaki mengesankan tanda displasia, tetapi pemeriksa harus melakukan uji Barlow dan manuver Ortolani untuk mengevaluasi stabilitas sendi pinggul. Uji ini menentukan apakah kaput femoral dapat dipindahkan dari asetabulum (uji Barlow) dan kemudian dikembalikan (manuver Ortolani). Jari panjang pemeriksa ditempatkan pada trokanter mayor, dan jempolnya ditempatkan di medial, tepat di distal jari panjangnya. Dengan paha ditahan pada posisi mid-abduksi, pemeriksa berupaya menarik kaput femoralis secara lembut keluar asetabulum dengan tekanan lateral jempol dan dengan menggoyang-goyang lutut ke medial. Manuver kebalikannya dilakukan dengan menekan jari panjang pada trokanter mayor dan menggoyang-goyangkan lutut ke lateral. Sensasi bunyi klang teraba bila kaput femoris meninggalkan dan kembali ke asetabulum.

Penilaian Neurologik

Pemeriksaan neurologik harus meliputi penilaian tonus aktif dan pasif, tingkat kewaspadaan, refleks neonatus primer (primitif), refleks tendon dalam, aktivitas motorik spontan, dan saraf kranialis (meliputi pemeriksaan retina, gerakan otot ekstra-okuler, kekuatan masseter seperti pada pengisapan, motilitas wajah, pendengaran, dan fungsi lidah). Refleks Moro merupakan salah satu refleks primer bayi baru lahir. Refleks ini ada pada saat lahir dan hilang pada usia 3-6 bulan. Refleks ini terjadi dengan menjatuhkan sedikit dan mendadak kepala yang ditopang dari posisi terlentang yang sedikit diangkat. Penjatuhan sedikit ini dapat menyebabkan pembukaan tangan dan abduksi lengan, yang diikuti oleh fleksi ekstremitas atas dan menangis. Genggaman telapak tangan muncul pada usia 28 minggu dan menghilang pada usia 4 bulan. Refleks tendon dalam mungkin cepat pada bayi baru lahir normal; 5-10 denyut klonus pergelangan kaki, normal. Tanda Babinski adalah ekstensor atau pengangkatan. Pemeriksaan sensoris dapat dievaluasi dengan penarikan ekstremitas, meringis, dan menangis dalam responnya terhadap stimuli nyeri. Refleks mencari (rooting), atau memutar kepala ke arah stimuli taktil ringan daerah perioral, terjadi pada usia 32 minggu.2

APGAR SKOR(a) Pengertian apgar skor

Apgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran (Prawirohardjo 2002).Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantung (Heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan reaksi terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan (Prawirohardjo 2002).

Setiap penilaian diberi angka 0,1,2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi normal (vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia ringan (nilai apgar 4-6), asfiksia berat (nilai apgar 0-3) (Prawirohardjo 2002).2

(b) Kriteria apgar skorSKOR012

Frekuensi denyut jantung

-< 100x /menit6. 100x /menit

Upaya bernapas

-Lambat, tidak teraturBaik, menangis

Tonus ototLemasEkstremitas sedikit fleksi

Gerakan aktif

Kepekaan refleks-Menyeringai Menyeringai & batuk/bersin

Warna kulitBiru pucatTubuh merah muda, ekstremitas biru (akrosianosis)Seluruh tubuh merah muda

BALLARD SKOR

Sistem penilaian ini dikembangkan oleh Dr. Jeanne L Ballard, MD untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular dan fisik. Penilaian neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear maneuver. Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara, mata/telinga, dan genitalia. 2

Tabel. The new Ballard score

Kurva Lubchenco

Penyesuaian antara umur kehamilan dengan berat badan bayi baru lahirdisebutkan dalam batas normal apabila berada dalam 10% sampai 90% dalam kurva Battaglia dan Lubchenco.

Berdasarkan kurva tersebut, maka berat badan menurut usia kehamilan

dapat digolongkan sebagai berikut:a. Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB dibawah persentil ke-10.b. Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diantara persentil ke-10 dan ke-90.c. Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin

Klasifikasi Berat Lahir

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)1. Pengertian BBLRBayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada saat kelahirannya. (Indrasanto, dkk, 2008). Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau 2499 gram (Hidayat, 2005).

2. KlasifikasiKlasifikasi BBLR terdiri dari 2 kelompok, yaitu:

a. Klasifikasi Berdasarkan Berat Badan yaitu: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir 1500-2500 gram

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram.

Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.

b. Klasifikasi Berdasarkan Usia1. Prematuritas MurniPrematuritas Murni adalah bayi yang lahir dengan kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan masa kehamilan atau biasa disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilannya (NKB-SMK) dengan gambaran klinis (karakteristik) yang dijumpai:

Berat lahir 2.500 gram, panjang badan 45cm, lingkaran dada < 30 cm, lingkaran kepala < 33 cm.

Masa gestasi, 37 minggu.

Kepala relatif besar dari badannya.

Kulit tipis, transparan, tampak mengkilat dan licin.

Lanugonya banyak terutama pada dahi, pelipis telinga dan lengan.

Lemak subkutan kurang sehingga suhu tubuh mudah menjadi hipotermi.

Ubun-ubun dan sutura lebar.

Genitalia belum sempurna, labio mayora belum menutupi labio minora (pada perempuan), dan pada laki-laki testis belum turun.

Pembuluh darah kulit banyak terlihat sehingga peristaltic usus dapat terlihat.

Rambut tipis, halus dan teranyam

Tulang rawan dan daun telinga immature (elastisitas daun telinga masih kurang sempurna).

Puting susu belum terbentuk dengan baik.

Pergerakan kurang dan lemah.

Banyak tidur, tangis lemah dan jarang, pernapasan tidak teratur dan sering timbul apneu.

Otot-otot masih hipotonik, sehingga sikap selalu dalam keadaan kedua paha abduksi, sendi lutut dan pergelangan kaki dalam keadaan fleksi atau lurus dan kepala mengarah ke satu sisi.

Refleks tonick neck lemah. Refleks menghisap dan menelan serta refleks batuk belum sempurna.2. DismaturitasDismaturitas adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan. Hal ini karena mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK). Dismaturitas dapat terjadi dalam preterm, aterm, dan posterm dengan gambaran klinik/ karakteristik yang dijumpai:

a. Pre-aterm sama dengan bayi prematuritas murni.b. Aterm dan Post aterm:

- Kulit berselubung verniks caeseosa tipis/tidak ada.

- Kulit pucat/bernodamekonium, kering, keriput, tipis.

- Jaringan lemak di bawah kulit tipis.

- Bayi tampak gesit, aktif dan kuat.

- Tali pusat berwarna kuning kehijauan.Pemeriksaan Penunjang

Darah maternal

Tes skrining rutin bervariasi di berbagai tempat, namun mencakup:3

Golongan darah dan antibody rhesus serta inkompatibilitas sel darah merah lainnya

Hepatitis B dan C

Sifilis

Rubella

Infeksi HIV

Defek tabung saraf melalui alfafetoprotein serum maternal (maternal serum alphafetoprotein, MSAFP)

Trisomi 21 (sindrom Down perkiraan resiko dihitung dengan mengukur tiga atau lebih hormon-hormon fetoplasental dan maternal serta usia ibu)

Elektroforesis hemoglobin jika terdapat indikasi

Apusan serviks: Klamidia

Ultrasonografi

Usia gestasi dapat dipercaya jika berusia