Upload
lyngoc
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
NASKAH PUBLIKASI
PRARANCANGAN PABRIK
NITROGLISERIN DARI ASAM NITRAT DAN GLISERIN
DENGAN PROSES BIAZZI
KAPASITAS 30.000 TON PER TAHUN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Kesarjanaan Strata 1 Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
Tika Andriani
D 500 100 039
Dosen pembimbing :
1. Emi Erawati, ST., MEng
2. Rois Fathoni, ST., MSc., PhD
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2014
2
3
ABSTRACT
Nitroglycerin is a chemical explosive in dynamite makers asplasticizer and
multi-phase propelant and also as a remedy forthe relief of angina pectoris attacks in
medical science. Nitroglycerin-making process takes place in an isothermal manner
Biazzi using CSTR reactor (Continuous Stirred Tank Reactor) conditions at 1 atm
pressure and temperature 15oC. The reaction is exothermic, so as to keep the
temperature constant reactor equipped with a cooling coil.
Nitroglycerin is a chemical produced from the nitration process between
glycerin and a mixture of nitric acid and sulfuric acid as a dehydrating agent. Plants
operating with a capacity of 30,000 tons / year requires as much glycerin 1542.1096
kg / h, total nitric acid 4202.9191 kg / h, and sulfuric acid as 5431.4648 kg / h.
20.000M3 have a factory covering employees 257 people operating 24 hours for 330
days. Nitroglycerin plant needs water is as much 3844.4523 kg / h and needs as much
electricity as 380.0485 kg / h.
From the economic analysis done on this factory with a fixed capital and
working capital of Rp387,446,652,250.73 and Rp133,041,739,274.43. From the
economic analysis of these plants showed a profit before tax of Rp93,346,006,480.17
per year after tax profits 30% to Rp65,342,204,536.12 per year.Return On Investment
(ROI )before taxes 24,093% and 16,865% after tax. Pay Out Time (POT) is2.933
years before tax and after tax 3,722 years. Break Even Point (BEP) of 45,118% and
Shut Down Point (SDP) of 16.438%. From the data summarized above step, the
feasibility, the plant is profitable and feasible set.
Keywords: Nitroglycerin, nitration, ContinuousStirred Tank Reactor
4
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan industri petrokimia
di Indonesia semakin berkembang,
perkembangan industri petrokimia
selain akan memberi nilai tambah pada
migas sebagai bahan bakunya juga
akan mendorong beragamnya produk
yang dihasilkan. Salah satu industri
yang mempunyai kegunaan penting
adalah nitrogliserin.
Nitrogliserin merupakan senyawa
kimia yang mempunyai prospek besar
untuk berkembang secara komersial.
Nitrogliserin termasuk bahan peledak
di dalam dinamit dan propelan jenis
double base dan triple base.
Nitrogliserin juga digunakan
dalam bidang pertambangan dan
bidang farmasi, baik sebagai bahan
baku ataupun bahan pembantu.
Nitrogliserin digunakan sebagai obat
untuk meredakan rasa sakit dan
mengurangi frekuensi serangan angina
pektoris.
Kebutuhan nitrogliserin di
Indonesia diperkirakan akan terus
meningkat dengan berkembangnya
industri – industri yang berbahan baku
nitrogliserin di Indonesia. Selain itu
nitrogliserin belum diproduksi dalam
negeri sehingga untuk mencukupi
kebutuhan di dalam negeri masih harus
mengimpor. Keuntungan pendirian
pabrik nitrogliserin antara lain, dapat
memenuhi kebutuhan nitrogliserin
dalam negeri sehingga mengurangi
impor dalam negeri yang diharapkan
dapat menambah devisa negara dan
dapat mendukung perkembangan
industri-industri di Indonesia.
1.2. Kapasitas Rancangan Produksi
Berdasarkan data impor yang
diperoleh dari Biro Pusat Statistik
kebutuhan nitrogliserin dari tahun
2006-2011 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Data Impor Nitrogliserin di
Indonesia
No. Tahun Jumlah
(Ton/Tahun)
1 2006 1.462,038
2 2007 1.671,176
3 2008 1.906,095
4 2009 1.972,256
5 2010 2.176,639
6 2011 2.564,244
(Badan Pusat Statistik, 2006-2011)
5
Berdasarkan pertimbangan di atas,
maka dalam perancangan pabrik
nitrogliserin ini dipilih kapasitas
perancangan sebesar 30.000 ton/tahun.
1.3. Pemilihan Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik sangat
penting dalam perancangan pabrik
karena hal ini dapat mempengaruhi
kedudukan pabrik dalam persaingan
maupun kelangsungan hidup pabrik
tersebut. Pemilihan lokasi pabrik yang
tepat dapat memberikan keuntungan
maksimal.
Berdasarkan faktor sumber bahan
baku, letak pasar, sarana transportasi,
tenaga kerja, utilitas dan kebijakan
pemerintah, lokasi pendirian pabrik
nitrogliserin di Cikarang, Bekasi, Jawa
Barat.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses Pembuatan Nitrogliserin
Nitrogliserin dibuat dengan
mereaksikan gliserin dengan asam
nitrat. Reaksi ini merupakan reaksi
nitrasi, dimana fase campuran di dalam
reactor berbentuk fase emulsi. Reaksi
yang terjadi adalah:
Asam sulfat sebagai dehydrating
agent ini mencegah asam nitrat
membentuk hydrogen dan ion nitrat.
Asam sulfat bereaksi dengan asam
nitrat membentuk ion nitronium yang
sangat penting dalam suatu reaksi
nitrasi.
HNO3 + H2SO4 + 2e- SO4
-2 + H3O
+ + NO2
-
Ada beberapa macam proses
pembuatan nitrogliserin, diantaranya:
1. Biazzi Continous Process
2. Schmid-Meissner Continous
Process
3. Nitro nobel injector proses
Berdasarkan pertimbangan faktor
keamanan dan konversi, dipilih proses
biazzi dalam perancangan pabrik ini.
Dalam proses biazzi nitrogliserin yang
terakumulasi dalam suatu sistem
sedikit terakumulasi sehingga lebih
aman, mengingat sifat dasar
nitrogliserin yang mudah meledak,
selain itu dalam proses ini reaksi
berlangsung pada suhu rendah (15oC)
dan konversi pembentukannya
mencapai 99,43%.
2.2 . Dasar Reaksi
Dasar reaksi pembuatan
nitrogliserin adalah reaksi esterifikasi
6
antara gliserin dan asam nitrat yang
merupakan reaksi nitrasi, dimana fase
campuran di dalam reaktor berbentuk
fase emulsi seperti terlihat pada reaksi
dibawah ini:
C3H5(OH)3+ 3HNO3
H2SO4 C3H5(ONO2)
3+ 3H2O
Pada reaksi tersebut, reaktan asam
berupa asam nitrat dan asam sulfat,
dimana asam sulfat sebagai
dehydrating agent sehingga hanya
asam nitrat yang bereaksi. Reaksi
nitrasi antara gliserin dan asam nitrat
merupakan fase cair-cair bersifat
eksotermis, berlangsung pada suhu
operasi 15oC, tekanan sebesar 1 atm
dengan konversi 99,43%.
Perbandingan mol reaktan antara
gliserin dan asam adalah 1 : 4.
Campuran asam terdiri dari asam nitrat
dan asam sulfat dengan perbandingan
52% : 48%.
(Kai, 2008)
2.3. Tinjauan Thermodinamika
Reaksi pembuatan nitrogliserin:
C3H5(OH)3+ 3HNO3
H2SO4 C3H5(ONO2)
3+ 3H2O
Data-data entalpi tiap komponen (T
operasi = 25oC):
ΔHfo C3H8O3 : -665,9250 kJ/mol
ΔHfo HNO3 : -173,0080 kJ/mol
ΔHfo C3H5(ONO2)3 : -368,4620 kJ/mol
ΔHfo H2O : -285,8380 kJ/mol
(Kai, 2008)
Panas pembentukan:
ΔH298 K = ΔHproduk - ΔHreaktan
= -41,0270 kJ/mol
= -41027 J/mol
Data-data ∫CpdT tiap komponen
(Toperasi = 15oC) :
∫CpdT C3H8O3: -2425,0125 J/mol
∫CpdT HNO3 : -1104,9311 J/mol
∫CpdT C3H5(ONO2)3: -3390,0000J/mol
∫CpdT H2O : -756,8168 J/mol
(Kai, 2008)
∫CpdT 291 K = ∫CpdT produk - ∫CpdT reaktan
= 0,0793554 kJ/mol
Menghitung panas reaksi pada suhu
reaksi (15oC):
ΔHR = ΔH298 K + ∫CpdT
= -40,9476446 kJ/mol
Berdasarkan perhitungan didapat
harga enthalpi reaksi pada suhu 15oC
sebesar -40,9476 kJ/mol. Harga
enthalpi didapat negatif, berarti reaksi
pembuatan nitrogliserin merupakan
7
reaksi eksotermis, artinya pada reaksi
pembentukan nitrogliserin dibutuhkan
sejumlah pendingin tertentu, sehingga
reaktor memerlukan pendingin.
2.4. Diagram Alir Proses
Secara umum proses produksi
nitrogliserin terdiri dari tiga langkah
proses yaitu:
1. Persipan bahan baku
Bahan baku yang terdiri dari asam
nitrat dan gliserin serta bahan
pembantu katalis asam sulfat. Asam
nitrat dan asam sulfat masing-masing
ditempatkan dalam tangki bahan baku
(T-01) dan (T-02), sedangkan gliserin
ditempatkan dalam tangki bahan baku
(T-03) dengan kapasitas untuk
memenuhi kebutuhan proses selama
tujuh hari.
2. Proses reaksi
Asam nitrat dari tangki bahan baku
(T-01) dicampurkan dengan asam
sulfat dari tangki bahan baku (T-02) di
dalam Mixer-1(M-01). Asam
campuran dari M-01 didinginkan
dengan Cooler-1 (HE-01) hingga suhu
15oC dan dipompa menuju reaktor
untuk direaksikan dengan gliserin dari
tangki bahan baku (T-03) yang terlebih
dahulu didinginkan dengan Cooler-2
(HE-02) hingga suhu 15oC. Dari reaksi
tersebut dihasilkan konversi sebesar
99,43%. Pada reaksi ini timbul panas
reaksi, untuk mempertahankan reaksi
tetap pada 15oC maka kelebihan panas
ini didinginkan dengan medium
pendingin freon dengan suhu 5oC.
Nitrogliserin hasil reaksi, gliserin
sisa dan asam sisa keluar secara
overflow dari reaktor menuju heater 1
(HE-03) untuk dipanaskan hingga suhu
30oC, dan kemudian menuju dekanter
1 (D-01). Di dalam dekanter 1 (D-01)
nirogliserin dipisahkan dari sisa asam
berdasarkan perbedaan densitas. Sisa
asam selanjutnya dipompa ke unit
pengolahan lanjut, sedangkan
nitrogliserin masuk ke dalam
netralizer (N-01) untuk dinetralkan
dengan natrium karbonat. Larutan
penetral menetralkan sisa asam yang
terdapat dalam larutan nitrogliserin,
selanjutnya dialirkan ke tangki pencuci
(TP-01) untuk melarutkan garam-
garam hasil netralisasi.
3. Proses Pemisahan
Garam-garam hasil netralisasi
masuk tangki pencuci (TP-01) untuk
8
dicuci dengan air. Selanjutnya
nitrogliserin dan garam-garam hasil
netralisasi dipisahkan pada dekanter 2
(D-02) berdasarkan perbedaan
densitas. Garam-garam hasil netralisasi
keluar menuju Unit Pengolahan
Limbah (UPL), sedangkan larutan
nitrogliserin 99% dipompa menuju
tangki produk (T-04) untuk disimpan
sebagai produk.
SPESIFIKASI ALAT
3.1. Alat Proses
Reaktor
Kode : R-01
Tugas : Mereaksikan asam nitrat
4.202,9192 kg/jam dan
gliserin 1.542,1096 kg/jam
menghasilkan nitrogliserin
dan air dengan katalis asam
sulfat.
Tipe : Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk
Kondisi Operasi
Suhu : 150C
Tekanan : 1 atm
Dimensi Reaktor
Tinggi shell : 1,4206 m
Tinggi head : 0,3375 m
Tinggi reaktor : 2,0957 m
Diameter shell : 1,4206 m
Volume shell : 2,2505 m3
Volume head : 0,6464 m3
Volume reaktor : 2,8970 m3
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless steel
type 304(SA 167)
Jumlah : 1 buah
Harga : $ 461.145,23
Pengaduk
Jenis : Turbin dengan 6
blade disk standar (2 Impeler)
Diameter impeller : 0,4735 m
Lebar pengaduk : 0,1184 m
Lebar Baffle : 0,1421 m
Power motor : 200 Hp
Luas perpindahan panas
Ao : 15,0996 m2
Pendingin
Jenis : Coil Helix
Diameter : 2,50 in
Volume coil : 0,017 m3
Jumlah lilitan : 18
Tinggi puncak coil : 0,9265 m
Tinggi coil total : 0,7844 m
Jarak coil dari silinder : 0,14206 m
Mixer 01
Kode : M-01
9
Tugas : Mencampur asam nitrat
6.004,1703 kg/jam dengan asam sulfat
5.542,3110 kg/jam sebelum
direaksikan dengan gliserin di dalam
reaktor
Tipe : Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk
Kondisi Operasi
Suhu : 300C
Tekanan : 1 atm
Dimensi mixer
Tinggi mixer total : 2,5962 m
Tinggi shell : 1,8285 m
Diameter shell : 1,8285 m
Volume tangki : 6,1009 m3
Volume shell : 4,7988 m3
Volume head : 1,3020 m3
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless steel
type 304(SA 167)
Pengaduk
Jenis : Turbin 6 blade disk standar
Jumlah baffle : 6 buah
Jumlah pengaduk : 2
Diameter impeller : 0,6095m
Panjang impeller : 0,1219 m
Lebar baffle : 0,1828 m
Putaran pengaduk : 130,7340 rpm
Power motor : 15 Hp
Jumlah : 1 buah
Harga : $ 595.578,80
Netralizer
Kode : N-01
Tugas : Menetralkan asam sulfat
108,6293 kg/jam dan asam nitrat
sebanyak 10,6870 kg/jam dalam
nitrogliserin 3.757,1930 kg/jam
Tipe : Tangki berpengaduk.
Kondisi Operasi
Suhu : 300C
Tekanan : 1 atm
Dimensi netralizer
Volume tangki : 2,1435 m3
Volume shell : 1,6552 m3
Volume head : 0,4883 m3
Tinggi shell : 1,2823 m
Diameter shell : 1,2823 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Pengaduk
Jenis : Turbin 6 blade disk standar
Jumlah baffle : 6 buah
Diameter impeller : 0,4247m
Panjang impeller : 0,0855 m
Lebar baffle : 0,1282 m
Power motor : 7,50 Hp
10
Bahan konstruksi : Stainless steel
type 304 (SA167)
Jumlah : 1 buah
Harga : $ 407.857,34
Luas perpindahan panas
Ao : 31,6644 m2
Pendingin
Jenis : Coil Helix
Diameter : 2,50 in
Volume coil : 0,580 m3
Jumlah lilitan : 43
Tinggi puncak coil : 1,6033 m
Tinggi coil total : 1,4751 m
Jarak coil dari silinder : 0,1282 m
Tangki Pencuci
Kode : TP-01
Tugas : Melarutkan garam-garam
hasil netralisasi 4.265,9870 kg/jam
Tipe : Tangki berpengaduk.
Kondisi Operasi
Suhu : 300C
Tekanan : 1 atm
Dimensi Tangki
Volume tangki : 2,3735 m3
Volume shell : 1,8366 m3
Volume head : 0.5368 m3
Tinggi shell : 1,1375 m
Diameter shell : 1,1375 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Pengaduk
Jenis : Turbin 6 blade disk standar
Jumlah baffle : 6 buah
Diameter impeller : 0,4425 m
Panjang impeller : 0,0885 m
Lebar baffle : 0,1328 m
Power motor : 7,50 Hp
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Stainless steel
type 304 (SA 167)
Harga : $ 390.185,81
Dekanter 01
Kode : D-01
Tugas : Memisahkan produk
reaktor menjadi fase organik dan fase
anorganik 13.088,5909 kg/jam
Tipe : Continuous Gravity Decanter
Silinder Vertical
Kondisi Operasi
Suhu : 300C
Tekanan : 1 atm
Bahan konstruksi : Stainless steel type
304 (SA 167)
Dimensi Tangki
Volume total : 1,0411 m3
Volume head : 0,1507 m3
Volume shell : 0,8904 m3
Diameter shell : 0,7789 m
11
Tinggi shell : 1,1567 m
Tinggi head : 0,4012 m
Tinggi dekanter : 1,5579 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
Harga : $ 50.739,38
MANAJEMEN PERUSAHAAN
4.1. Bentuk Perusahaan
Pabrik nitrogliserin yang akan
didirikan direncanakan mempunyai:
Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)
Lapangan usaha : Industri Nitrogliserin
Lokasi perusahaan : Bekasi, Jawa
Barat, Indonesia
Alasan dipilihnya bentuk perusaan
dengan perseroan terbatas didasarkan
pada beberapa faktor, sebagai berikut:
1. Tanggung jawab yang terbatas dari
para pemegang saham terhadap
hutang-hutang perusahaan.
2. Kontinyuitas perusahaan sebagai
badan hukum lebih terjamin, tidak
tergantung pada beberapa peserta,
pemilik dapat berganti-ganti.
3. Mudah untuk memindahkan hak
milik dengan menjual saham
kepada pihak lain.
4. Mudah memperoleh tambahan
modal, dengan mengeluarkan
saham baru.
5. Manajemen dan spesialisasinya
memungkinkan pengelolaan modal
yang efisien.
Ciri-ciri perseroan terbatas (PT)
yaitu perseroan terbatas didirikan
dengan akta notaris berdasarkan kitab
undang-undang hukum dagang.
Besarnya modal ditentukan dalam akta
pendirian dan terdiri dari saham-
saham. Pemiliknya adalah para
pemegang saham serta yang memilih
suatu direksi yang memimpin jalannya
perusahaan. Pembinaan personalia
sepenuhnya diserahkan kepada direksi
tersebut dengan memperhatikan
hukum-hukum perburuhan.
ANALISIS EKONOMI
Pabrik yang akan didirikan
dianalisisi secara ekonomi untuk
mengetahui apakah pabrik yang akan
didirikan dapat menguntungkan atau
tidak dan layak atau tidak jika
didirikan.
12
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi per Tahun (%)
SaVa
Mil
ya
r (R
up
iah
) P
er T
ah
un
Kapasitas Produksi per Tahun (%)
Sa
Ra
Fa
Perhitungan Analisis Ekonomi
Total cost =
Manufacturing cost + General
expenses
=
Rp 687.736.993.519,83
Keuntungan :
Harga jual (Sa) =
Rp 781.110.000.000,00
Total cost =
Rp 687.763.229.394,23
Keuntungan sebelum pajak =
Rp 93.346.006.480,17
Pajak 30% dari keuntungan =
Rp 28.003.801.944,05
Keuntungan sesudah pajak =
Rp 65.342.204.536,12
Return on investment (ROI)
Salah satu cara yang paling umum
untuk menganalisis keuntungan dari
suatu pabrik baru adalah percent
return on investment yaitu kecepatan
tahunan dimana keuntungan-
keuntungan akan mengembalikan
investasi (modal).
ROI sebelum pajak : 24,093 %
ROI sesudah pajak : 16,865 %
Pay Out Time (POT)
Pay out time adalah jangka waktu
pengembalian modal yang ditanam
berdasarkan keuntungan yang dicapai
POT sebelum pajak = 2,933 tahun
POT sesudah pajak = 3,722 tahun
13
Break Even Point (BEP)
Break even point merupakan titik
batas suatu pabrik dapat dikatakan
tidak untung tidak rugi
100%xRa0,7VaSa
0,3RaFa BEP
= 45,118 %
(antara 40 % sampai 60 %)
Shut Down Point (SDP)
Shut down point adalah suatu titik
di mana pabrik merugi sebesar fixed
cost.
SDP = %100xRa7,0VaSa
Ra3,0
= 16,438 %
Discounted Cash Flow (DCF)
Analisis kelayakan ekonomi
dengan menggunakan “Discounted
Cash Flow” merupakan perkiraan
keuntungan yang diperoleh setiap
tahun didasarkan pada jumlah investasi
yang tidak kembali pada setiap tahun
selama umur ekonomi. Rated of return
based on discounted cash flow adalah
laju bunga maksimal di mana suatu
pabik atau proyek dapat membayar
pinjaman beserta bunganya kepada
bank selama umur pabrik.
(FC +WC) (1+i)n – (SV+ WC) =
C((1+i)n-1
+ (1+i)n-2
+…+ (1+i) + 1)
Dengan :
C = Annual cost
= Rp 138.475.069.437,18
SV = Salvage value (harga tanah)
= Rp 38.552.915.496,28
WC = Working capital
= Rp 133.508.739.274,43
FC = Fixed capital
= Rp 387.446.652.250,73
Dengan trial and error diperoleh i =
22,12 %
KESIMPULAN
Setelah melakukan perancangan
awal terhadap pabrik nitrogliserin
dengan proses biazzi kapasitas 30.000
ton/tahun, baik dari segi teknik
maupun segi ekonomi, dapat
disimpulkan bahwa pabrik ini layak
untuk didirikan, karena memiliki
indicator perekonomian yang relative
baik, yakni:
14
Tabel2. Analisa Kelayakan Ekonomi
No Analisis Kelayakan Kriteria Hasil Perhitungan
1 Laba sebelum pajak
Rp 93.346.006.480,17
Laba sesudah pajak Rp 65.342.204.536,12
2 ROI sebelum pajak Minimum 11% 24,093%
ROI sesudah pajak
16,865%
3 POT sebelum pajak Maksimum 5 tahun 2,933 tahun
POT sesudah pajak
3,722 tahun
4 BEP (40-60)%
Resiko sedang 45,118%
5 SDP
16,438%
6 DCF 1,5 - 2 kali bunga bank 22,12%
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2006).
Retrieved februari 19, 2014,
from www.bps.go.id:
http://www.bps.go.id/impor
Brown, G.G., 1950, Unit Operations,
John Wiley and Sons, Inc.,
New York.
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1979,
Process Equipment Design,
John Wiley and Sons, Inc.,
New York.
Coulson, J.M. and Richardson, J.F.,
1983, Chemical Engineering,
Vol. 6, Pergamon Press,
Oxford.
Holman, J. P., 1988, Perpindahan
Kalor, alih bahasa Jasifi E.,
edisi ke-6, Erlangga, Jakarta.
Kai, T. L. (2008). The kinetic
parameters and safe operating
cinditions of nitroglycerine
manufacture in the CSTR of
Biazzi process. Process Safety
and Enviromental Protection
Science Direct 86 , 37-47.
Kern, D.Q., 1950, “Process Heat
Transfer”, McGraw-Hill
International Book Company
Inc., New York.
Kirk, R. E., & Othmer, D. F. (1965).
Encyclopedia of Chemical
Technology, Vol 17, 1st. New
York: Interscience
Encyclopedia, Inc.
Mc.Ketta, J. J., & Cunningham, W. A.
(1977). Encyclopedia of
Chemichal Processing and
Design. New York: Marcel
Dekker, Inc.