30
Pepatah dan Pak Presiden uang tidak bisa dimakan. ADETYA RAYA PUTRA ALYSHA MEDYANA ANISA ADIPUTRI DELA ADLINA DHEA FADILAH MUHAMMAD FIRNANDO PURNOMO RIZKY D. SATRIA PASTHIKA STELLA EMADA BESTIO VICCO PRIMADHASTA PUTRA

Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

Pepatah dan Pak Presidenuang tidak bisa dimakan.

ADETYA RAYA PUTRA

ALYSHA MEDYANA

ANISA ADIPUTRI

DELA ADLINA

DHEA FADILAH

MUHAMMAD FIRNANDO

PURNOMO RIZKY D.

SATRIA PASTHIKA

STELLA EMADA BESTIO

VICCO PRIMADHASTA PUTRA

Page 2: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

TOKOH

1. Pak presiden : Vicco Primadhasta Putra

2. Wakil Presiden (pemberontak I) : Muhammad Firnando

3. Pemberontak II + dokter + massa : Purnomo Rizky D.

4. Pemberontak III + massa : Anisa Adiputri Prazahra

5. Polisi I + suster + massa + dekor : Dhea Fadilah

6. Polisi II + fotografer + massa : Adetya Raya Putra

7. Eksekutor + istri presiden + massa : Alysha Medyana

8. Massa + pengambil sumpah + kostum : Dela Adlina

9. Massa + tangan kanan pres : Satria Pasthika

10. Narator + massa : Stella Emada Bestio

LATAR TEMPAT

- Tempat kampanye

- Tempat dilantiknya pak presiden

- Ruang kerja pak presiden

- Tempat dieksekusinya tiga pemberontak

SINOPSIS

Pada pemilu kali ini, seorang wapres membagi-bagikan uang dan berkampanye untuk meyakinkan rakyatnya. Dan beruntungnya usaha ini berhasil, dan presiden

tersebut bisa menjalankan pemerintahan. Bukannya menjalankan dengan baik, pak presiden justru melupakan semua janji-janjinya saat di kampanye. Seperti kata

sebuah pepatah : Power corrupts; absolute power corrupts absolutely. Karena pak presiden memiliki kekuatan absolut dalam pemerintahan, beliau salah menggunakan

kekuatan tersebut.

2

Page 3: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

Maksud pak presiden baik, yaitu ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membangun perumahan-perumahan baru, tapi dengan menebang hutan tanpa

melakukan reboisasi kembali.

Kemudian karena pak presiden melakukan pemerintahan diktator, sekaligus menghancurkan alam, datanglah suatu bencana besar, yaitu gempa disertai turunnya

salju.

Beberapa bulan setelah bencana tersebut terjadi, wakil presiden mengundurkan diri dan bergabung dengan dua orang pemuda lain yang mendadak memberontak pada

pak presiden. Pak presiden merasa kedudukannya terancam dan memutuskan untuk membunuh ketiga orang tersebut.

Ketiganya mati, dan pesan terakhirnya adalah sebuah pepatah indian kuno :

“Apabila pohon terakhir telah ditebang, ikan terakhir telah ditangkap, sungai terakhir telah kering, maka manusia baru sadar bahwa UANG tidak bisa

dimakan”

Awalnya pak presiden tidak memikirkan kata-kata tersebut, tapi mulai hari ketujuh matinya ketiga pemberontak itu mulai mengusik pikiran pak presiden.

Mereka membisikkan pepatah indian kuno itu terus menerus. Setelah itu mereka akan mengirimkan amplop yang berisi pepatah indian itu lagi.

Rakyat mulai curiga atas tingkah laku pemimpin nomor satu negeri Indonesia, dan meminta pak presiden mundur. Pak presiden tanpa perlawanan mundur karena

berharap kalau dia turun ketiga orang itu akan berhenti menggentayanginya.

Tapi ternyata tidak, dan uang tidak bisa dimakan.

Pak presiden mati bunuh diri.

3

Page 4: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

DIALOG

#1 ADEGAN

(podium tempat pak presiden berkampanye)

NARATOR, PAK PRESIDEN, RAKYAT

NARATOR

Kali ini kita ada di sebuah kampanye menjelang pemilu negeri berkembangsia. Sekarang, yang tengah berdiri di belakang saya ini adalah calon presiden terkuat

sepanjang pemilu ini, yaitu pak presiden. Mari kita lihat kampanyenya.

(start here)

PAK PRESIDEN

saudara-saudara, kalau saya terpilih menjadi presiden, saya akan memakmurkan rakyat indonesia hingga seluruh pelosoknya! tidak akan ada kemiskinan maupun

kesengsaraan!

RAKYAT

(bersorak-sorai) Presiden hidup! Presiden hidup!

#2 ADEGAN

(tempat dilantiknya presiden)

PENGAMBIL SUMPAH, PAK PRESIDEN, FOTOGRAFER, RAKYAT

PENGAMBIL SUMPAH

(membawa alqur’an dan meletakkan di kepala pak presiden)

Presiden negara berkembangsia, silakan mengucapkan sumpah.

PAK PRESIDEN

Saya selaku Presideno Srikhti bersumpah akan menepati semua janji kampanye saya, yaitu mensejahterakan rakyat.

4

Page 5: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

(fotografer foto sana-sini)

(massa bersorak-sorai)

(fotografer berubah jadi masa dan semua bersorak-sorai)

PAK PRESIDEN

Terima kasih saya ucapkan pada rakyat-rakyat yang telah memilih saya. Mari kita membangun berkembangsia yang lebih baik!

(massa kembali bersorak-sorai)

#3 ADEGAN

(di sebuah ruangan kerja, pak presiden sedang duduk santai kaki disilangkan membaca koran, tangan kanan presiden mengetuk dan tiba-tiba masuk)

TANGAN KANAN PRESIDEN, PAK PRESIDEN, ISTRI PRESIDEN, NARATOR

NARATOR

Beginilah kerja setiap harinya seorang presiden negeri kembangsia kita ini, membaca koran. Yah, itulah yang disebut menambah wawasan.

TANGAN KANAN PRESIDEN

(ekspresi takut terhadap seseorang yang jabatannya lebih tinggi)

Permisi, pak presiden.

PAK PRESIDEN

(mengalihkan pandangan sebentar dari koran, mengangguk dan melihat koran lagi)

Ya, ada apa?

TANGAN KANAN PRESIDEN

5

Page 6: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

Tentang pembangunan perumahan baru itu, pak. Jadi berjalan atau tidak, ya?

PAK PRESIDEN

(berdecak, nada bicaranya angkuh)

Saya sudah bilang itu akan terus dilanjutkan. Ada masalah?

TANGAN KANAN PRESIDEN

(menunduk dan memainkan tangan, tergagap)

Maaf, pak. Tapi ada beberapa keluhan dari rakyat...

PAK PRESIDEN

(menatap tangan kanan presiden dengan tatapan merendahkan)

Dari awal saya sudah bilang proyek ini akan dilanjutkan.

TANGAN KANAN PRESIDEN

(takut dan bicara buru-buru)

Baik, pak. Maaf mengganggu.

PAK PRESIDEN

(menekuni koran kembali dan menjentikkan tangan ketika tangan kanannya hendak keluar)

Satu lagi ya, tangan kananku. Ambilkan kopi hangat.

TANGAN KANAN PRESIDEN

(menunduk dan sedikit tergagap)

Ba... baik, pak.

(buru-buru pergi)

6

Page 7: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

(setting di ruang kerja pak presiden. Istri presiden masuk, mengipas-ngipas diri sendiri di dekat jendela, pak presiden bersantai di kursi)

ISTRI PRESIDEN

Aduh, belakangan ini cuaca panas terus ya, mas.

PAK PRESIDEN

(tersenyum pada istri tercinta sambil menyelonjorkan kaki)

Masa, bu? Perasaan kamu saja, mungkin. Janganlah kau dekat dengan jendela, bu. Itu yang membuatmu kepanasan.

ISTRI PRESIDEN

Tapi memang begitu, mas. Mungkin karena mas saja yang selalu berada di ruangan berAC. Itu tidak baik, lho.

PAK PRESIDEN

Istriku, aku ini seorang presiden. (sambil menunjuk-nunjuk dirinya sendiri) bisa-bisa aku dibunuh seperti John F. Kennedy!

ISTRI PRESIDEN

(menunjukkan muka pasrah)

Iya, sih, mas. Benar juga kau.

PAK PRESIDEN

(mengangguk-angguk)

ISTRI PRESIDEN

(memainkan tangan dan menatap suami ragu, seperti teringat sesuatu)

7

Page 8: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

Eh, mas,

PAK PRESIDEN

(menatap istrinya dengan tatapan penuh perhatian)

Ya, sayangku?

ISTRI PRESIDEN

(salah tingkah)

Perumahan baru itu, apa tidak bisa diganti lokasinya?

PAK PRESIDEN

(mengernyit)

Jangan bilang tangan kananku itu mengadu padamu.

ISTRI PRESIDEN

(menggeleng dengan ragu)tidak, mas... tapi, kawasan itu adalah kawasan resapan air, bukan?

PAK PRESIDEN

(ekspresinya menahan marah)Aku ini mau menepati janjiku untuk mensejahterakan rakyat! Mana bisa rakyat

sejahtera kalau mereka tidak punya rumah?

ISTRI PRESIDEN

(mengelus dada)

Astagfirullah, istighfar, mas. Istighfar... Mas bisa bangun di tempat lain, kan... Indonesia ini luas, mas...

PAK PRESIDEN

8

Page 9: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

(membuang muka)

Ini memang sudah direncanakan. Tidak akan berdampak banyak bagi negeri ini jika satu resapan air saja hilang, bukan?

ISTRI PRESIDEN

(hendak menggeleng)

PAK PRESIDEN

(menarik nafas)

Jangan bantah suamimu ini. Kamu akan berdosa! Lagipula aku seorang presiden! Kamu harus patuh pada saya! Kamu ingin ayat-ayat keyakinan kita? Perempuan itu

harus patuh pada suami!Kalau tidak kamu akan ber-do-sa (ditekan)!

ISTRI PRESIDEN

(mengangguk pasrah)

Ya sudahlah, bapak presiden. PADAMU PAK PRESIDEN, AKU BERBAKTIIIII. JIWA RAGA KAMI.(dinyanyikan dengan nada padamu negeri)

(freeze all)

NARATOR

Itulah sikap baik pak presiden terhadap istrinya. Kepada tangan kanannya? Mari kita saksikan.

# 4 ADEGAN

(tangan kanan pak presiden masuk lagi)

TANGAN KANAN PRESIDEN, PAK PRESIDEN

TANGAN KANAN PRESIDEN

Pak presiden! Pak presiden! Laper, lapur, kapur, eh, lapooor! Rakyat haus!

9

Page 10: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PAK PRESIDEN

Untuk apa lapor sama saya? Laporlah kamu pada perusahaan air mengalir sampai jauh! Saya ini orang penting! Tidak berurusan dengan hal seperti itu lagi!

TANGAN KANAN PRESIDEN

(menunduk)

I... Iya, pak. Tapi ini gara-gara daerah resapan itu dijadikan perumahan, pak! Rakyat sekarang punya rumah, tapi enggak punya air, pak!

PAK PRESIDEN

(berdecak)

Aduuh, masalah daerah itu lagi! Itu sudah ketentuan pemerintah!

(tangan kanan presiden hendak keluar ketika pak presiden menghentikan)

PAK PRESIDEN

Eh, tangan kanan! Ambilkan kopi lagi! Saya haus!

TANGAN KANAN PRESIDEN

(muka masih panik)

Rakyat haus!

PAK PRESIDEN

Saya haus! Kamu itu dengar tidak?

TANGAN KANAN PRESIDEN

Tapi rakyat haus, pak!

10

Page 11: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PAK PRESIDEN

Tapi saya juga haus!

TANGAN KANAN PRESIDEN

Bukan urusan saya!

PAK PRESIDEN

(melotot)

TANGAN KANAN PRESIDEN

(garuk-garuk kepala)

Ehh, iya, pak. Ampun, ampun.

(tangan kanan presiden pergi)

# 5 ADEGAN

(ruang kerja pak presiden)

SEKRETARIS NEGARA, PAK PRESIDEN

SEKRETARIS NEGARA

Permisi, pak presiden

PAK PRESIDEN

(sedang gambar-gambar dan langsung berdeham)

Iya, silakan masuk. Ada apa, sekretaris?

SEKRETARIS NEGARA

11

Page 12: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

Ini ada beberapa surat, pak.

PAK PRESIDEN

Ya, ya, terima kasih. Bisa saya minta koran hari ini?

SEKTRETARIS NEGARA

(wajah khawatir)

Ehm, tapi sakit jantung bapak enggak lagi kumat, kan?

PAK PRESIDEN

(mengernyit)

Tidak. Ada apa?

SEKRETARIS NEGARA

(menyerahkan beberapa bundel koran)

I... ini, pak.

PAK PRESIDEN

(melotot membaca headline koran)

Apa?!

SEKRETARIS NEGARA

(wajah ketakutan + kaget ngeliat presiden shock)

PAK PRESIDEN

(membenarkan kacamata dan dasi)

Eh, iya, iya. Terima kasih. Kamu boleh pergi.

12

Page 13: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

SEKRETARIS NEGARA

Permisi, pak.

(freeze all)

NARATOR

Itulah, presiden juga manusia. Kadang, beliau suka aneh sedikit.

# 6 ADEGAN

PAK PRESIDEN

Kanan tangankuuu!

TANGAN KANAN PRESIDEN

(terpogoh-pogoh datang)

Eh, iya, bang, eh, mas! Eh, maaf, siap pak!

PAK PRESIDEN

(geleng-geleng kepala)

Apa benar berita ini?

(memberi liat tangan kanan presiden headline koran tentang warga yang kekurangan air dan mengecam pemerintah)

TANGAN KANAN PRESIDEN

(mengangguk-angguk)

Nah! Itu dia pak, saya sudah bilang!

13

Page 14: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PAK PRESIDEN

Kenapa kamu biarkan ini terjadi! Pakai otakmu!

TANGAN KANAN PRESIDEN

(garuk-garuk kepala)

Tapi bapak sendiri yang bilang kalau rencana pembangunan perumahan itu harus dilaksanakan, kan?

PAK PRESIDEN

Harusnya sebagai tangan kananku, kau juga harus bisa memberikanku saran yang bagus!

TANGAN KANAN PRESIDEN

Tapi, pak...

PAK PRESIDEN

Kamu ini ya, membantah saja! Sekarang berikan saya solusinya! Saya tidak mau berita seperti ini ada lagi di koran besok!

TANGAN KANAN PRESIDEN

(wajah polos tidak mau disalahkan)

Saya ini kan tangan kanan pak presiden! Bukan penasihat!

PAK PRESIDEN

(melotot sambil membuka-buka koran)

Ehm,

TANGAN KANAN PRESIDEN

14

Page 15: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

(buru-buru keluar)

Eh, ampun, pak presiden.

(freeze all)

NARATOR

Yah, pak presiden, sekali lagi adalah manusia biasa... Kadang-kadang, suka menyalahkan orang...

(melihat pak presiden takut-takut)

Ralat ya, pemirsa. Sering-sering, suka menyalahkan orang...

# 7 ADEGAN

PAK PRESIDEN, ISTRI PAK PRESIDEN, NARATOR

NARATOR

Yah, walaupun pak presiden manusia biasa, harus tetap terlihat menakjubkan dong, disebelah istrinya...

PAK PRESIDEN

Wah, selamat datang istrikuuu!

ISTRI PAK PRESIDEN

Mas, mas!

PAK PRESIDEN

Iya, iya. Kenapa?

ISTRI PAK PRESIDEN

(mengguncang-guncang bahu pak presiden)

Ramalan cuaca bilang sore nanti akan ada gempa!

15

Page 16: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PAK PRESIDEN

(bersiul)

Tenang saja, istriku. Tempat ini tahan gempa.

ISTRI PAK PRESIDEN

(menatap pak presiden sebal)

Rakyat?

PAK PRESIDEN

(ekspresi tenang)

Suamimu ini sudah mempersiapkan semuanya, tenang sajalah. Akan kita siapkan posko bantuan, tenang.

ISTRI PAK PRESIDEN

(menatap suaminya tidak percaya)

Ya ampun! Suamikuuu!

PAK PRESIDEN

(diam saja sambil menatap istrinya dengan tampang aneh)

ISTRI PRESIDEN

(membetulkan rambut)

Ehm, tapi, mas, di ramalan cuaca lain ada yang bilang akan terjadi salju!

PAK PRESIDEN

(kelihatannya tertarik)

16

Page 17: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

Salju?! Di negeri kita! Iiiwaww!

ISTRI PRESIDEN

(ikut lebay)

Hm, tapi ini artinya pemanasan global! Harusnya ini tidak terjadi, suamiku!

PAK PRESIDEN

Tapi ini kan ramalan manusia, istrikuu.

ISTRI PRESIDEN

Betul juga, ya.

PAK PRESIDEN

Eh, istriku, kita jalan-jalan keluar, yuk!

ISTRI PRESIDEN

(nada menyindir)

Hmm, nanti kamu ditembak seperti John F. Kennedy?

PAK PRESIDEN

Tenang saja, presiden lewat, semua minggir. Betul, kan?

ISTRI PRESIDEN

Baiklah, tunggu ya.

# 8 ADEGAN

(setting ramai orang, berjalan-jalan)

17

Page 18: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

NARATOR, PAK PRESIDEN, ISTRI PRESIDEN, POLISI

NARATOR

Yah, dengan kacamata hitam itu, pak presiden terlihat keren, dong.

PAK PRESIDEN

Lihat, kan, istriku? Semuanya minggir.

ISTRI PRESIDEN

Iya, ya, enaknya jadi presiden, ya?

PAK PRESIDEN

Wah, pasti dong.

(tiba-tiba terjadi gempa. Semua orang berlarian kesana kemari)

#9 ADEGAN

NARATOR, PAK PRESIDEN, WAKIL PRESIDEN, TANGAN KANAN PRESIDEN

NARATOR

Nah, bagaimana wajah pak presiden sekarang? Apakah biru lebam atau tetap ganteng seperti biasanya?

(start here)

(pintu diketuk)

PAK PRESIDEN

Ya, silakan masuk!

(pintu dibuka dan wakil presiden masuk)

18

Page 19: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PAK PRESIDEN

Wah! Kau rupanya! Mari masuk!

WAKIL PRESIDEN

Eh, iya, pak.

PAK PRESIDEN

Wah, ayo, duduk sini. Sudah lama ini kita tidak bertemu!

WAKIL PRESIDEN

Wah, kan saya ini habis mengambil cuti, pak... istri saya melahirkan...

PAK PRESIDEN

Oh iya, iya, selamat!

(menjabat tangan wakil presiden)

(pintu dibuka dan tangan kanan pak presiden masuk)

TANGAN KANAN PRESIDEN

Wah! Pak wakil presiden! Apa kabar, pak?

(menjabat tangan wakil presiden)

WAKIL PRESIDEN

Baik, baik. Kamu apa kabar?

TANGAN KANAN PRESIDEN

Baik pak! Eh iya, bapak kok datang ke sini? Kan jatah cuti bapak belum habis?

19

Page 20: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

WAKIL PRESIDEN

Ya, ya, saya mau ada pembicaraan dengan pak presiden, ini.

PAK PRESIDEN

Kamu ini, kerjanya menganggu orang saja.

TANGAN KANAN PRESIDEN

Eh, maaf pak, saya permisi dulu.

(tangan kanan presiden keluar)

PAK PRESIDEN

Wah, saya sangat tersanjung anda datang kesini. Mau bicara apa, wakil?

WAKIL PRESIDEN

Yah, ini pak, masalah bencana...

PAK PRESIDEN

Oh, iya, iya. Kamu baik-baik saja, kan?

WAKIL PRESIDEN

Ya, pak. Apa bapak sudah baca koran pagi?

PAK PRESIDEN

Eh? Belum, wakil. Ada apa, ya?

20

Page 21: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

WAKIL PRESIDEN

Ini, pak. Saya, sejak kemarin sudah memutuskan untuk mengundurkan diri dari pemerintahan.

PAK PRESIDEN

Apa?! Kenapa? Apa ada yang menghasutmu!? Saya salah apa, wakil?

WAKIL PRESIDEN

Tidak, pak. Tidak!

(telepon wakil presiden berdering)

(bicara di telepon)

Ya, ya,

Apa?!

Baik! Baik!

Saya segera kesana!

(menutup telepon dan pamit buru-buru)

Maaf, pak presiden! Anak saya sakit mendadak!

Saya harus pergi!

(wakil presiden pergi buru-buru)

#10 ADEGAN

(di ruangan kantor pak presiden, pak presiden sedang main hp. tangan kanan pak presiden tiba-tiba masuk)

NARATOR, TANGAN KANAN PAK PRESIDEN, PRESIDEN, NARATOR

NARATOR

Pak presiden baru saja mau menyusul wakil presiden tapi tidak jadi. Jadi? Yaa, dia main hp aja deh.

21

Page 22: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

(gerakan, omongan, dibuat-buat)

TANGAN KANAN PAK PRESIDEN

Selamat pagi, pak presiden! Apa kabar?

PAK PRESIDEN

Eh, ya. Pagi. Ada apa lagi kamu kesini, tangan kanan?

TANGAN KANAN PAK PRESIDEN

Bapak tidak kenapa-napa kan setelah kejadian itu? Gempa itu?

PAK PRESIDEN

Ya, ya, saya tidak apa-apa.

(dua-duanya diam)

PAK PRESIDEN

Ah, ya. Apa kau membawa koran untukku?

TANGAN KANAN PAK PRESIDEN

(menyerahkan koran)

Eh, iya, pak. Ini...

(begitu pak presiden menerima koran itu tangan kanan pak presiden langsung menutup telinga)

PAK PRESIDEN

(membaca headline tentang bencana yang dikatakan sebagai hukuman alam karena menggunakan daerah resapan menjadi perumahan)

22

Page 23: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

Apa?! Kau ini tidak becus!

TANGAN KANAN PAK PRESIDEN

(menghela nafas dan menunduk)

Banyak rakyat menuntut perumahan ini dihancurkan, pak...

PAK PRESIDEN

Saya tidak mau tahu! Pokoknya perumahan ini harus tetap diadakan!

(pak presiden beralih ke koran lain)

Lagipula siapa pula yang menyebarkan berita aneh macam itu, sih?

TANGAN KANAN PAK PRESIDEN

Itu... Tiga orang pemberontak, pak.

(pak presiden tertawa)

PAK PRESIDEN

Ya ampun! Tangan kananku, apa kau pikir sekarang ini kau sedang bermimpi?Mana ada nama organisasi macam begitu sekarang?

TANGAN KANAN PAK PRESIDEN

(menunjuk headline koran lain)

Ini... pak...

PAK PRESIDEN

Wakil presiden!? Tiga pemberontak!?

23

Page 24: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

(freeze all)

#11 ADEGAN

(di ruang kerja pak presiden)

NARATOR, PAK PRESIDEN, TANGAN KANAN PAK PRESIDEN

NARATOR

Ternyata, wakil presiden adalah salah satu dari tiga pemberontak yang melawan pemerintahan pak presiden yang memedulikan lingkungan. Tiga pemberontak

menuntut perumahan di daerah resapan air dihancurkan.

PAK PRESIDEN

(menggebrak meja)

Bisa gawat ini! Gawat!

(muter-muter di ruang kerja)

(seperti mendapatkan ide, menjentikkan jari)

Tangan kananku! Tangan kananku!

TANGAN KANAN PRESIDEN

(masuk tiba-tiba karena kaget dipanggil)

Siap! Siap! Ada apa, pak presiden?!

PAK PRESIDEN

Sini kau!

(membisikkan sesuatu pada tangan kanan presiden)

TANGAN KANAN PRESIDEN

(mukanya pucat)

Tapi, pak...

24

Page 25: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PAK PRESIDEN

Tenang saja! Kamu dilindungi oleh negara!

TANGAN KANAN PRESIDEN

(wajahnya masih pucat)

PAK PRESIDEN

(tangan dikepalkan)

Mereka harus disingkirkan! Mereka harus mati! Aku tidak boleh digantikan!

#12 ADEGAN

(tempat eksekusi. Tiga pemberontak diikat dan ditutup matanya)

NARATOR, EKSEKUTOR, TIGA PEMBERONTAK, PRESIDEN

NARATOR

Ternyata, yang direncanakan oleh pak presiden adalah untuk membunuh tiga pemberontak! Jadi sekarang kita ada di tempat eksekusi tiga pemberontak tersebut.

EKSEKUTOR

Silakan berikan pesan terakhir.

PEMBERONTAK III

Kami tidak bersalah! Apabila pohon terakhir telah ditebang, ikan terakhir telah ditangkap, sungai terakhir telah kering, maka manusia baru sadar bahwa UANG

tidak bisa dimakan!

PEMBERONTAK I

Terus, pak presiden! Habiskan semua pohon dan kau akan merasakan akibatnya!

25

Page 26: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PEMBERONTAK II

Ya! Semoga semua orang sadar kalau pak presiden adalah orang terkejam, terjahanam yang pernah ada di bumi!

PAK PRESIDEN

Tembak.

EKSEKUTOR

Tembakk!!

(semua freeze)

NARATOR

Setelah mengatakan pesan tersebut, tiga pemberontak dieksekusi. Banyak rakyat yang mengeluh tapi tidak berani meminta pak presiden turun, takut dieksekusi juga.

#13 ADEGAN

(ruang kerja pak presiden)

SEKRETARIS NEGARA, PAK PRESIDEN, NARATOR

SEKRETARIS NEGARA

Eh, permisi, pak presiden...

PAK PRESIDEN

Ya, ya. Ada apa?

SEKRETARIS NEGARA

Ini ada surat, pak...

26

Page 27: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

(menyodorkan surat beramplop hitam)

PAK PRESIDEN

Oh, ya. Terima kasih, sekretaris.

(melihat amplop tersebut)

Wah, langka ini, amplop hitam begini. Dari siapa?

SEKRETARIS NEGARA

Saya tidak tahu, pak. Saya permisi dulu.

PAK PRESIDEN

Ya, ya.

(freeze)

NARATOR

Ternyata itu adalah sebuah surat yang mengaku dari tiga pemberontak, berisi pepatah sebelum mereka dieksekusi.

“Apabila pohon terakhir telah ditebang, ikan terakhir telah ditangkap, sungai terakhir telah kering, maka manusia baru sadar bahwa UANG tidak bisa

dimakan”

#14 ADEGAN

(ruangan kerja pak presiden. Pak presiden duduk dipojokan. Rambut acak-acakan, dan tampang stress.)

NARATOR, PAK PRESIDEN, SEKRETARIS NEGARA

NARATOR

Selama sebulan kemudian, pak presiden terus mendapat surat beramplop hitam tersebut.

27

Page 28: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

SEKRETARIS NEGARA

Permisi, pak presiden...

PAK PRESIDEN

(menatap sekretaris polos)

Heeee.

SEKRETARIS NEGARA

(mengambil hp dan menelfon)

Halo, dok... Pak presiden sepertinya tambah parah...

Oh, iya, iya, baiik...

(freeze)

NARATOR

Pak presiden stress karena amplop tersebut dan akhirnya harus ditangani dokter.

#15 ADEGAN

DOKTER

Ayo, pak presiden... Kita ke rumah sakit ya...

PAK PRESIDEN

(bertingkah gila)

(suster, dokter, sekretaris negara, tangan kanan presiden mencoba menarik pak presiden keluar)

28

Page 29: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PAK PRESIDEN

Tidak! Tidak!

(freeze)

NARATOR

Mereka mencoba membawa pak presiden keluar tapi pak presiden selalu menolak.

#16 ADEGAN

(Ruang kerja pak presiden)

NARATOR, PAK PRESIDEN, ISTRI PAK PRESIDEN

NARATOR

akhirnya pak presiden tidak jadi ke rumah sakit karena mengancam dokter dan sekretaris negara akan dibunuh.

PAK PRESIDEN

(Ketawa sendiri)

(Tiba – tiba ada orang berjubah hitam menghampiri pak presiden dan berkata pepatah itu lagi,dan dia membawa surat yang berisi pepatah itu dgn tulisan darah)

PAK PRESIDEN

Tidaaaaaaaak !! ini lagi ! ini lagi ! kapan kata-kata itu hilang dari pandanganku ! apa salahku !

(Istri presiden tiba-tiba masuk)

ISTRI PRESIDEN

Sayaaaang !! kamu knp maaas ?!?!

29

Page 30: Naskah Drama Bindonesia Pepatah Dan Pak Presiden

PAK PRESIDEN

Minggir kamuuu !!

(mendorong istrinya dan mengambil silet)

PAK PRESIDEN

AAAAAAAAAAAAAAAH !!!

(teriak sambil menusuk silet)

NARATOR

Yah, karena yang di sini umurnya di bawah 17 tahun semua, adegan ini di sensor karena mengandung unsur kekerasan. Sekian drama dari kami.

(semua pemain naik ke panggung)

SEMUA PEMAIN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

30