Upload
ari-julian-saputra
View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
1/95
BAB VIII
PEMBANGUNAN SOSIAL DAN BUDAYA
A. UMUM
Sesuai dengan Propenas 20002004, pembangunan sosial dan
budaya merupakan bagian integral dari prioritas pembangunan
nasional keempat, yaitu membangun kesejahteraan rakyat,
meningkatkan kualitas kehidupan beragama, dan ketahanan budaya.Prioritas pembangunan ini dilaksanakan melalui pembangunan bidang
agama, bidang pendidikan, serta bidang sosial dan budaya.
Tujuan pembangunan di bidang sosial dan budaya adalah untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat yang ditandai dengan meningkatnya
kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi
perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar. Sasaran umum
yang akan dicapai adalah meningkatnya usia harapan hidup,menurunnya laju pertumbuhan penduduk, menurunnya angka
kelahiran total, menurunnya angka kematian kasar, meningkatnya
ketahanan sosial dan budaya, meningkatnya kedudukan dan peranan
perempuan, meningkatnya partisipasi akti pemuda, serta
meningkatnya pembudayaan dan prestasi olahraga. !ntuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut, telah dilaksanakan berbagai kebijakan dan
program"program pembangunan di bidang sosial dan budaya, yang
meliputi bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial, termasuk
kependudukan dan keluarga berencana# kebudayaan# kedudukan dan
peranan perempuan# serta pemuda dan olah raga.
Secara garis besar arah kebijakan pembangunan sosial dan
budaya adalah sebagai berikut.
Di bidang kesehatan adalah peningkatan mutu sumber daya
manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
2/95
paradigma sehat, serta peningkatan mutu lembaga dan pelayanan
kesehatan.
Di bidang kesejahteraan sosia meliputi pengembangan
ketahanan sosial, peningkatan apresiasi terhadap penduduk lanjut usiadan $eteran, peningkatan kepedulian terhadap penyandang masalah
sosial, serta peningkatan aksesibilitas isik dan nonisik bagi
penyandang cacat.
Di bidang ke!end"d"kan dan ke"arga beren#ana yaitu%
peningkatan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran,
penurunan angka kematian, peningkatan kualitas program keluarga
berencana serta pengembangan dan keserasian kebijakankependudukan dengan memperhatikan aspek kependudukan dan
lingkungan sebagai sentral pembangunan.
Di bidang keb"da$aan dan !ari%isata adalah pengembangan
dan pembinaan kebudayaan nasional, perumusan nilai"nilai budaya
&ndonesia, pengembangan sikap kritis terhadap nilai"nilai budaya,
pengembangan kebebasan berkreasi dalam berkesenian,
pengembangan dunia perilman &ndonesia, pelestarian apresiasi nilaikesenian dan kebudayaan tradisional, perwujudan kesenian dan
kebudayaan tradisional &ndonesia sebagai wahana pengembangan
pariwisata, dan pengembangan pariwisata dengan pendekatan sistem
yang utuh berdasarkan pemberdayaan masyarakat.
Di bidang ked"d"kan dan !eranan !ere&!"an meliputi%
peningkatan kedudukan dan peran perempuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, dan peningkatan kualitas peran dan
kemandirian organisasi perempuan.
Di bidang !e&"da dan oahraga meliputi% penumbuhan budaya
olahraga, peningkatan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga
prestasi, pengembangan iklim kondusi bagi pengembangan generasi
muda, pengembangan minat dan semangat kewirausahaan di kalangan
generasi muda, dan pelindungan bagi generasi muda dari narkoba.
'&&& 2
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
3/95
Sementara itu, hasil"hasil yang dicapai, permasalahan dan
tantangan, serta rencana tindak lanjut pembangunan sosial dan budaya
dapat diuraikan sebagai berikut.
Daa& !e&bang"nan bidang kesehatan, hasil pelaksanaanpembangunan kesehatan antara lain dapat dilihat dari status kesehatan
dan gi(i masyarakat serta pola penyakit. Status kesehatan dan gi(i
masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator
kesehatan seperti angka kematian bayi, angka kematian balita, angka
kematian ibu melahirkan, usia harapan hidup, dan keadaan gi(i
masyarakat. )ngka kematian bayi *)+- telah menurun dari 4 per
/.000 kelahiran hidup *S+& /11- menjadi 3 per /.000 kelahiran
hidup *S+& 2003-. )ngka kematian balita menurun dari 1 per /.000kelahiran hidup *S+& /11- menjadi 4 per /.000 kelahiran hidup
*S+& 2003-. Sementara itu angka kematian ibu melahirkan *)+&-
mengalami penurunan dari 334 per /00.000 kelahiran hidup *S+&
/11- menjadi 30 per /00.000 kelahiran hidup *S+& 2003-. Sejalan
dengan penurunan angka kematian bayi, usia harapan hidup
meningkat dari 3 tahun */110- menjadi tahun *2002"2003-,
sementara itu, angka kurang gi(i pada balita telah menurun dari
sekitar 30 persen */115- menjadi 2, persen *2003-.
6asil pelaksanaan program pembangunan kesehatan pada tahun
2003 berdasarkan indikator kinerja Propenas antara lain adalah% */-
cakupan universal child immunization*!7&- di tingkat desa mencapai
50 persen# *2- angka kesembuhan penyakit tuberkulosis *T- paru
mencapai sekitar 5 persen# *3- cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan sekitar 0 persen# *4- cakupan pelayanan antenatal,
postnatal dan neonatal sekitar 50 persen# *- persentase keluarga yang
mengkonsumsi garam beryodium dengan cukup sebesar 5, persen#
*- keluarga yang menggunakan air bersih di perkotaan dan perdesaan
mencapai 50 persen# dan *- keluarga yang menggunakan jamban
yang memenuhi syarat kesehatan di perkotaan dan perdesaan
mencapai 5 persen.
Pencapaian kondisi kesehatan seperti dijelaskan di atas antara lain
dipengaruhi oleh berbagai aktor yaitu lingkungan, perilaku, dan
pelayanan kesehatan. Sedangkan pelayanan kesehatan dipengaruhi
'&&& 3
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
4/95
oleh berbagai aktor antara lain ketersediaan dan mutu asilitas
pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga
kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan.
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi antara lain adalahpemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan oleh asilitas
kesehatan yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat,
terutama terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Selain itu sistem
rujukan pelayanan kesehatan perorangan di rumah sakit belum dapat
berjalan dengan optimal. +etersediaan, mutu, keamanan obat dan
perbekalan kesehatan masih belum optimal serta belum dapat
dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Selain itu obat asli
&ndonesia *8)&- belum sepenuhnya dikembangkan dengan baikmeskipun potensi yang dimiliki sangat besar. alam hal pengawasan
terhadap keamanan dan mutu obat dan makanan permasalahan yang
dihadapi antara lain adalah lemahnya dukungan peraturan perundang"
undangan, kemampuan sumber daya manusia, standardisasi, penilaian
hasil penelitian produk, pengawasan obat tradisional, kosmetik,
produk terapetik9obat, obat asli &ndonesia, dan sistem inormasi.
alam hal tenaga kesehatan, &ndonesia mengalami kekurangan pada
hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. alam halpendanaan, pembiayaan kesehatan per kapita di &ndonesia terendah di
antara negara )S:);. alam aspek manajemen pembangunan
kesehatan, dengan diterapkannya desentralisasi kesehatan,
permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya sinkronisasi kegiatan
antara pusat dan daerah, peningkatan kapasitas sumber daya manusia
*S
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
5/95
untuk permukiman kumuh dan keluarga miskin# *- meningkatkan
kualitas, keterjangkauan, dan pemerataan pelayanan kesehatan di
asilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama bagi
keluarga miskin, kelompok rentan dan penduduk di daerah terpencil,
perbatasan dan rawan bencana9konlik# *- meningkatkan upaya dankecepatan penanggulangan masalah kesehatan akibat terjadinya
wabah, +ejadian >uar iasa *+>-, konlik dan bencana# *-
meningkatkan upaya pemerataan dan proesionalisme sumber daya
manusia kesehatan# *5- meningkatkan upaya percepatan pelaksanaan
desentralisasi bidang kesehatan serta peningkatan manajemen
pembangunan kesehatan# *1- meningkatkan perumusan
kebijakan9program pembangunan kesehatan berdasarkan hasil
penelitian dan pengembangan kesehatan# */0- meningkatkan upayapenyediaan dan pemanaatan obat esensial# *//- menjamin mutu,
keamanan dan khasiat9kemanaatan produk terapetik9obat, obat
tradisional, kosmetik, produk komplemen, dan produk pangan yang
beredar# dan */2- melindungi kesehatan dan keselamatan konsumen,
sekaligus untuk meningkatkan daya saing industri &ndonesia di bidang
armasi, obat bahan alam, kosmetika dan makanan.
Daa& !e&bang"nan kesejahteraan sosia, selama kurunwaktu empat tahun ini telah dilakukan berbagai upaya perbaikan
kesejahteraan sosial bagi para penyandang masalah kesejahteraan
sosial *P
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
6/95
susila, gelandangan, pengemis, dan bekas narapidana. Selain itu,
sekitar 30 ribu lanjut usia telah menerima santunan sosial.
Sedangkan permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi
dalam pencapaian indikator kinerja pembangunan kesejahteraan sosialantara lain adalah sulitnya memprediksi waktu kejadian bencana alam
maupun bencana sosial, data mengenai bencana juga masih belum
akurat dan tidak tepat waktu *up-to-date-. i samping itu, sarana dan
prasarana bagi penyelenggaraan kegiatan pelayanan, rehabilitasi, dan
re"integrasi masih jauh dari memadai, serta masih sangat terbatasnya
jumlah S< di bidang kesejahteraan sosial yang proesional. Selain
itu, beragamnya indikator dan kriteria penyandang masalah
kesejahteraan sosial juga menjadi hambatan dalam pelaksanaanprogram kesejahteraan sosial, terutama dalam penentuan sasaran,
monitoring dan e$aluasi kinerja.
Tindak lanjut yang diperlukan di antaranya adalah% meningkatkan
jangkauan dan kemampuan pelaku pembangunan kesejahteraan sosial
dari unsur masyarakat sebagai sumber dan potensi kesejahteraan
sosial# meningkatkan intensitas sosialisasi ke daerah dan semua pihak
terkait dalam pembangunan kesejahteraan sosial# meningkatkan sistempendataan dan pelaporan, baik di tingkat pusat maupun daerah# dan
menyusun standardisasi pembangunan dan pelayanan sosial termasuk
standardisasi kelembagaan !nit Pelaksana Teknis *Panti, Pusat
=ehabilitasi, dan alai iklat-.
Daa& !e&bang"nan ke!end"d"kan dan ke"arga
beren#ana' jumlah penduduk &ndonesia dari tahun ke tahun terus
meningkat meskipun laju pertumbuhannya semakin menurun.
erdasarkan hasil Sensus Penduduk *SP- /110 dan 2000, jumlah
penduduk &ndonesia sebesar /1,4 juta jiwa dan 20,2 juta jiwa,
dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar /,41 persen pada periode
/110"2000, atau lebih rendah dari laju pertumbuhan penduduk periode
/150"/110 */,1 persen-. +eberhasilan dalam pengendalian
pertumbuhan penduduk ditunjukkan dengan menurunnya tingkat
kelahiran yang cukup bermakna. Pada tahun /11, angka kelahiran
total *T?=- diperkirakan 2,5 anak per wanita usia reproduksi, dan
telah turun menjadi 2, anak pada tahun 2002 *Sur$ei emograi dan
'&&&
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
7/95
+esehatan &ndonesia"S+&, 2002-. Penurunan T?= ini antara lain
merupakan akibat dari meningkatnya pemakaian alat kontrasepsi
*pre$alensi- pada pasangan usia subur. )ngka pre$alensi persen
pada tahun /11, telah meningkat menjadi 0 persen pada tahun 2002
*S+& 2002"03-. @una penataan dan pengembangan sistem inormasiadministrasi kependudukan, telah dilakukan ujicoba di /3
+abupaten9+ota di propinsi *anten, Aawa arat, Aawa Tengah, .&.
Bogyakarta, ali, dan Sulawesi !tara-. i samping itu, telah disusun
dukungan peraturan perundang"undangan berupa penyusunan =!!
)dministrasi +ependudukan dan naskah akademis perlindungan data
pribadi penduduk.
Permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi di bidangkependudukan dan keluarga berencana antara lain adalah masih
tingginya kenaikan jumlah penduduk secara absolut.
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
8/95
sosialisasi dan ad$okasi dalam bidang administrasi inormasi
kependudukan.
Daa& !e&bang"nan keb"da$aan'hasil yang dicapai program
pelestarian dan pengembangan kebudayaan antara lain% */-penyelenggaraan temu budaya dan dialog budaya# *2- penyebarluasan
inormasi budaya# *3- penulisan sejarah &ndonesia# *4-
penyelenggaraan esti$al seni pertunjukan# *- pengiriman misi
kesenian ke luar negeri# *- pemugaran dan pemeliharaan enda
7agar udaya# *- pembangunan lanjutan
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
9/95
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
10/95
Tindak lanjut yang diperlukan dalam menghadapi permasalahan
dan tantangan tersebut antara lain adalah melakukan pengarusutamaan
gender pada semua bidang dan program pembangunan baik di tingkat
nasional maupun di tingkat daerah, termasuk meningkatkan
pemahaman tentang kesetaraan dan keadilan gender, danmengembangkan data terpilah menurut jenis kelamin.
Daa& !e&bang"nan oahraga, hasil"hasil utama yang telah
dicapai adalah terumuskannya konsep kebijakan yang mendukung
perkembangan olahraga nasional dan pedoman mekanisme pembinaan
olahraga dan kesegaran jasmani# dan tersusunnya =ancangan !ndang"
!ndang 8lahraga untuk mendukung perkembangan olahraga nasional,
dan tersusunnya Sport Development Index *S&-. Selain itu, untukmeningkatkan upaya pemanduan bakat dan pembibitan olahraga telah
dilaksanakan pembinaan olahraga di kalangan pelajar termasuk pelajar
penyandang cacat, organisasi olahraga dan masyarakat# dan
meningkatnya jumlah pelatih, peneliti, praktisi, dan teknisi olahraga
yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar
kompetensi# serta meningkatnya jumlah dan mutu bibit olahragawan.
Selanjutnya, untuk meningkatkan prestasi olahraga termasuk olahraga
bagi penyandang cacat telah berhasil ditingkatkan pembinaan pesertadidik dalam cabang olahraga prestasi, dan meningkatnya
penyelenggaraan kompetisi olahraga secara berjenjang dan
berkesinambungan. Sedangkan dalam !e&bang"nan !e&"da'hasil"
hasil yang telah dicapai adalah tersusunnya data dan inormasi
kepemudaan# meningkatnya kemampuan manajerial usaha muda#
meningkatnya jumlah wirausahawan muda yang mengikuti pelatihan
keterampilan dan manajemen# terlaksananya upaya untuk
meningkatkan peran akti pemuda dalam penanggulangan narkoba,
6&'9)&S, kriminalitas termasuk tawuran di kalangan pelajar dan
pemuda# dan terlaksananya upaya untuk meningkatkan pemahaman
dan penghormatan terhadap supremasi hukum dan 6)
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
11/95
olahraga# minimnya sarana dan prasarana umum untuk berolahraga
sehingga masyarakat enggan berolahraga# kurangnya kompetisi
olahraga baik dalam skala nasional maupun regional# masih rendahnya
tingkat pendidikan di kalangan pemuda# minimnya ruang"ruang publik
bagi kalangan pemuda untuk mengekspresikan dirinya.
Tindak lanjut yang diperlukan dalam pembangunan pemuda dan
olahraga adalah% melaksanakan peningkatan kapasitas *capacity
building- di bidang pembangunan olahraga# mengembangkan olahraga
rekreasi, olahraga lanjut usia, olahraga penyandang cacat, dan
olahraga tradisional# melakukan pembinaan olahraga usia dini, kelas
olahraga, klub olahraga pelajar dan mahasiswa, dan kelompok berlatih
olahraga# melakukan bimbingan dan kompetisi olahraga pelajar secaraberjenjang dan teratur dalam rangka menanamkan disiplin, nilai"nilai
sporti$itas, dan menggali bakat olahraga# meningkatkan kepedulian
masyarakat dan dunia usaha mengenai pentingnya dukungan
pendanaan olahraga terutama olahraga prestasi# meningkatkan
keterampilan dan keahlian tenaga kerja pemuda# mengembangkan
kewirausahaan pemuda# meningkatkan partisipasi lembaga
kepemudaan dalam pembangunan ekonomi# memperluas kesempatan
pemuda terdidik untuk berpartisipasi dalam pembangunan dipedesaan# mengembangkan jaringan kerjasama pemuda antardaerah,
antarpropinsi dan antarbangsa# meningkatkan peran akti pemuda
dalam penanggulangan masalah penyalahgunaan narkoba, minuman
keras *miras-, penyebaran penyakit 6&'9)&S serta penyakit menular
seksual, dan kriminalitas di kalangan pemuda.
'&&& //
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
12/95
B. P(OG(AM)P(OG(AM
PEMBANGUNAN
Pembangunan bidang sosial budaya yang telah dilaksanakan pada
tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 dapat dikelompokkan dalamprogram pembangunan kesehatan dan kesejahteraan sosial#
kebudayaan dan pariwisata# kedudukan dan peranan perempuan# serta
pemuda dan olahraga dengan uraian sebagai berikut.
*. +esehatan dan +esejahteraan Sosia
*.* Progra& Lingk"ngan Sehat' Periak" Sehat' dan
Pe&berda$aan Mas$arakat
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk% */- mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang sehat yang mendukung tumbuh kembang
anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat,
dan memungkinkan interaksi sosial, serta melindungi masyarakat
dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehinggatercapai derajat kesehatan indi$idu, keluarga, dan masyarakat
yang optimal# dan *2- memberdayakan indi$idu, keluarga dan
masyarakat dalam bidang kesehatan untuk memelihara,
meningkatkan, dan melindungi kesehatannya sendiri dan
lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri, dan
produkti.
Sasaran yang akan dicapai adalah% */- tersusunnya kebijakan
dan konsep peningkatan kualitas lingkungan di tingkat lokal,
regional dan nasional dengan kesepakatan lintas sektoral tentang
tanggung jawab perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan# *2-
terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan isik, sosial, dan
budaya masyarakat dengan memaksimalkan potensi sumberdaya
secara mandiri# *3- meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat untuk memelihara lingkungan sehat# *4-
meningkatnya cakupan keluarga yang mempunyai akses terhadap
air bersih yang memenuhi kualitas bakteriologis dan sanitasi
'&&& /2
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
13/95
lingkungan di perkotaan dan perdesaan# *- tercapainya
permukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat
kesehatan di perdesaan dan perkotaan termasuk penanganan
daerah kumuh# *- terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat"
tempat umum termasuk sarana dan cara pengelolaannya# *-terpenuhinya lingkungan sekolah dengan ruang yang memadai
dan kondusi untuk menciptakan interaksi sosial dan mendukung
perilaku hidup sehat# *5- terpenuhinya persyaratan kesehatan di
tempat kerja, perkantoran, dan industri, termasuk bebas radiasi#
*1- terpenuhinya persyaratan kesehatan di seluruh rumah sakit
dan sarana pelayanan kesehatan lain termasuk pengolahan
limbah# */0- terlaksananya pengolahan limbah industri dan polusi
udara oleh industri maupun sarana transportasi# *//- menurunnyatingkat paparan pestisida dan insektisida di lingkungan kerja
pertanian dan industri serta pengawasan terhadap produk"
produknya untuk keamanan konsumen# */2- meningkatnya
perwujudan kepedulian perilaku hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan bermasyarakat# */3- menurunnya pre$alensi perokok,
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan (at adikti
*;)PC)-, serta meningkatnya lingkungan sehat bebas rokok, dan
bebas ;)PC) di sekolah, tempat kerja dan tempat"tempat umum#*/4- menurunnya angka kematian dan kecacatan akibat
kelahiran9persalinan, kecelakaan dan rudapaksa# */- menurunnya
pre$alensi dan dampak gangguan jiwa masyarakat# */-
meningkatnya keterlibatan dan tanggung jawab laki"laki dalam
kesehatan keluarga# dan */- berkembangnya sistem jaringan
dukungan masyarakat, sehingga pada akhirnya, kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dapat meningkat.
!ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, arah
kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok% */-
meningkatkan promosi hygiene dan sanitasi di tingkat indi$idu,
keluarga, dan masyarakat# *2- meningkatkan mutu lingkungan
perumahan dan permukiman termasuk pengungsian# *3-
meningkatkan hygiene dan sanitasi tempat"tempat umum dan
pengelolaan makanan# *4- meningkatkan kesehatan dan
keselamatan kerja# *- meningkatkan wilayah9kawasan sehat
termasuk kawasan bebas rokok# *- meningkatkan kepedulian
'&&& /3
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
14/95
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat# *- meningkatkan
kepedulian terhadap proses perkembangan dini anak# *5-
meningkatkan upaya anti tembakau dan ;)PC)# *1-
meningkatkan pencegahan kecelakaan dan rudapaksa# */0-
meningkatkan upaya kesehatan jiwa masyarakat# dan *//-memperkuat sistem jaringan dukungan masyarakat sesuai dengan
potensi dan budaya setempat.
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil pelaksanaan program yang dicapai secara umummenunjukkan kecenderungan meningkat antara lain meliputi%
*/- persentase keluarga menggunakan jamban yang
memenuhi syarat kesehatan meningkat dari /, persen pada
tahun 200/ menjadi 5 persen pada tahun 2003# *2-
persentase keluarga menggunakan air bersih di perkotaan dan
perdesaaan mencapai ,2 persen pada tahun 200/ menjadi
50 persen pada tahun 2003. 6asil pencapaian indikator
kinerja lainnya dapat dilihat pada matriks terlampir.
ii. Per&asaahan dan ,antangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan program ini antara lain meliputi% */- rendahnya
akses masyarakat terhadap lingkungan permukiman dan
kualitas air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan
sehingga menyebabkan masih tingginya resiko dan gangguan
kesehatan akibat penyebaran penyakit berbasis lingkungan#
*2- rendahnya kondisi sanitasi perumahan, ancaman $ektor
penyakit, rawan terhadap pencemaran lingkungan, rawan
keracunan makanan akibat rendahnya hygiene dan sanitasi
makanan# *3- belum optimalnya dukungan kebijakan dan
manajemen program perilaku bersih dan sehat# *4- belum
optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektor# dan
*- terbatasnya dukungan sumber daya kesehatan, terutama
sumber pendanaan promosi kesehatan.
'&&& /4
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
15/95
iii. ,indak Lanj"t
erdasarkan permasalahan dan tantangan yang dihadapi,rencana tindak lanjut yang diperlukan antara lain meliputi%
*/- menyusun kerangka kebijakan kesehatan lingkungan,
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat# *2-
mengembangkan media promosi kesehatan dan teknologi
komunikasi, inormasi dan edukasi *+&:-# *3- menumbuhkan
dan mengembangkan model promosi kesehatan menurut
spesiik daerah#*4- mengembangkan jejaring dan kemitraan
dengan pihak lintas sektor, swasta, dan lembaga swadayamasyarakat# *- mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat dan generasi muda# *- meningkatkan
kemampuan tenaga pengelola program promosi kesehatan#
*- meningkatkan kemampuan upaya kesehatan lingkungan#
*5- meningkatkan kemampuan kewaspadaan dini, in$estigasi
dan penanggulangan kejadian luar biasa *+>-# *1-
meningkatkan jejaring dan kemitraan dalam upaya kesehatan
lingkungan# dan */0- meningkatkan dukungan administrasidan operasional program.
*. Progra& U!a$a +esehatan
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan
mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna serta
terjangkau oleh segenap anggota masyarakat. Sasaran umum
program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan baik pemerintah maupun swasta yang didukung oleh
peranserta masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya.
Perhatian utama diberikan pada pengembangan upaya kesehatan,
sesuai masalah setempat, yang mempunyai daya ungkit tinggi
terhadap peningkatan derajat kesehatan.
'&&& /
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
16/95
Sasaran yang akan dicapai adalah */- menurunnya angka
kesakitan penyakit demam berdarah dengue *- menjadi
kurang dari per /00.000 penduduk# angka kesakitan malaria
menurun persen dari kondisi tahun 2000# angka kesembuhan
penyakit tuberculosis *T- paru lebih dari 5 persen# pre$alensihuman immunodeiciency $irus *6&'- kurang dari / persen#
angka kematian pneunomia balita menurun menjadi 3 per /000#
angka kematian diare pada balita menurun menjadi /,2 per /000#
eliminasi penyakit kusta# pencapaian Universal Child
Immunization *!7&- 10 persen# dan eradikasi polio# serta
mencegah masuknya penyakit"penyakit baru seperti :bola, dan
radang otak# *2- menurunnya kejadian penyakit tidak menular
seperti penyakit jantung, stroke, gangguan mental, dan kematianakibat kecelakaan# *3- meningkatnya rasio tenaga dan asilitas
pelayanan kesehatan dibanding penduduk# terjangkaunya 10
persen masyarakat di daerah rawan kesehatan oleh pelayanan
kesehatan# dan meningkatnya pemanaatan asilitas pelayanan
kesehatan# *4- meningkatnya persentase asilitas pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan yang memenuhi standar baku mutu
*quality assurance-, dan meningkatnya kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan# *- meningkatnya penggunaanobat secara rasional# *- meningkatnya cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 1,0 persen# cakupan
penanganan komplikasi kasus obstetri minimal 20 persen dari
seluruh persalinan# cakupan pembinaan kesehatan balita dan anak
usia pra"sekolah menjadi 50 persen, cakupan pelayanan antenatal,
postnatal, dan neonatal menjadi 10 persen# *- menurunnya angka
kematian akibat perubahan kondisi matra seperti angka kematian
jemaah haji dan pengungsi# *5- berkembangnya pelaksanaan
sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa *+>-, pencegahan
dan penanggulangan bencana secara terpadu dan melibatkan
peran serta akti masyarakat# dan *1- berkembangnya pelayanan
kesehatan rehabilitasi bagi kelompok penderita kecacatan, dan
pelayanan kesehatan bagi kelompok lanjut usia.
!ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, arah kebijakan
program ini dituangkan dalam kegiatan pokok meliputi% */-
meningkatkan pemberantasan penyakit menular dan imunisasi#
'&&& /
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
17/95
*2- meningkatkan upaya pemberantasan penyakit tidak menular#
*3- meningkatkan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan
yang terdiri atas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan
kesehatan rujukan# *4- meningkatkan pelayanan kesehatan
penunjang# *- membina dan mengembangkan pengobatantradisional# *- meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi#
*- meningkatkan pelayanan kesehatan matra# *5-
mengembangkan sur$ailans epidemiologi# dan *1- melaksanakan
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil pelaksanaan program yang dicapai pada tahun
200/ dan 2003 antara lain meliputi% */- cakupan imunisasi
Universal Child Immunization *!7&- mencapai 2,1 persen
dan 50 persen# dan *2- cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan 5 persen dan 0 persen. 6asil pelaksanaan
program lainnya berdasarkan indikator kinerja pada tahun
2000 sampai dengan tahun 2004 dapat dilihat pada matriksterlampir.
ii. Per&asaahan dan ,antangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan program ini antara lain meliputi% */- terdapatnya
kantong"kantong endemis beberapa penyakit menular pada
daerah resiko tinggi# *2- perubahan lingkungan dan pola
penyakit# *3- terjadinya Demerging diseasesseperti demam
berdarah dengue *-, 6&'9)&S, 7hikunguya, S)=S,
serta penyakit"penyakit Dre-emerging diseases seperti
malaria dan T7# *4- rendahnya akses masyarakat terhadap
lingkungan permukiman dan kualitas air yang memenuhi
persyaratan kesehatan sehingga menyebabkan masih
tingginya resiko dan gangguan kesehatan akibat penyebaran
penyakit menular berbasis lingkungan# *- pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala
'&&& /
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
18/95
karena asilitas kesehatan seperti puskesmas belum
sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama
terkait dengan biaya dan jarak transportasi# *- sistem
rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat
berjalan dengan optimal# *- terbatasnya dukungan sumberdaya kesehatan, terutama kualitas dan pemerataan tenaga
kesehatan# dan *5- belum optimalnya dukungan sistem
inormasi kesehatan, termasuk pencatatan dan pelaporan
terutama di daerah.
iii. ,indak Lanj"t
engan mempertimbangkan permasalahan dantantangan tersebut di atas, rencana tindak lanjut yang akan
ditempuh adalah melalui pelaksanan program upaya
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, serta
program pencegahan dan pemberantasan penyakit.
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
19/95
melakukan asilitasi dan pembinaan dalam penyelenggaraan
kegiatan upaya kesehatan perorangan# *- melakukan kajian
dan monitoring dan e$aluasi kegiatan upaya kesehatan
perorangan# *- melengkapi sarana, prasarana dan alat !PT
$ertikal# *- memberikan bantuan9dukungan pada =S ailiasidan =S satelit pendidikan dan daerah terpencil dan
pemekaran# dan *5- memberikan dukungan administrasi dan
operasional program.
Selanjutnya melalui program pencegahan dan
pemberantasan penyakit, akan dilaksanakan kegiatan antara
lain% */- menyusun kerangka kebijakan pencegahan dan
pemberantasan penyakit serta kesehatan matra# *2-meningkatkan kemampuan pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta kesehatan matra# *3- meningkatkan
kemampuan kewaspadaan dini, in$estigasi dan
penanggulangan kejadian luar biasa *+>-# *4-
meningkatkan jejaring dan kemitraan dalam pencegahan,
pemberantasan penyakit dan kesehatan matra# dan *-
meningkatkan dukungan administrasi dan operasional
program.
*./ Progra& Perbaikan Gi0i Mas$arakat
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk */- meningkatkan kemandirian
keluarga dalam upaya perbaikan status gi(i# *2- meningkatkan
pelayanan gi(i untuk mencapai keadaan gi(i yang baik dengan
menurunkan pre$alensi gi(i kurang dan gi(i lebih# dan *3-
meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan bermutu
untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.
Sasaran yang akan dicapai program ini adalah */-
menurunnya pre$alensi gi(i kurang pada balita menjadi 20
persen# *2- menurunnya pre$alensi gangguan akibat kurang
yodium *@)+B- berdasarkan total goitre rate*T@=- pada anak
'&&& /1
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
20/95
menjadi kurang dari persen# *3- menurunnya anemia gi(i besi
*)@- pada ibu hamil menjadi 40 persen, dan kurang energi
kronis *+:+- ibu hamil menjadi 20 persen# *4- tidak ditemukan
kurang $itamin ) *+')- klinis pada balita dan ibu hamil# *-
mencegah meningkatnya pre$alensi gi(i lebih, menjadi kurangdari /0 persen# *- menurunnya pre$alensi bayi berat lahir rendah#
*- meningkatnya jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi
garam beryodium menjadi 10 persen# *5- meningkatnya
pemberian air susu ibu *)S&- eksklusi menjadi 50 persen# *1-
meningkatnya pemberian makanan pendamping )S& yang baik
mulai usia bayi 4 bulan# */0- tercapainya konsumsi gi(i seimbang
dengan rata"rata konsumsi energi sebesar 2.200 kkal per kapita
per hari dan protein 0 gram per kapita per hari# dan *//-sekurang"kurangnya 0 persen keluarga telah mandiri sadar gi(i.
!ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, arah
kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok% */-
meningkatkan penyuluhan gi(i masyarakat# *2- menanggulangi
gi(i kurang dan menekan kejadian gi(i buruk pada balita serta
menanggulangi +:+ pada wanita usia subur termasuk ibu hamil
dan ibu nias# *3- menanggulangi @)+B# *4- menanggulangianemia gi(i besi# *- menanggulangi +')# *- meningkatkan
penanggulangan kurang gi(i mikro lainnya *misalnya calsium,
(inc, dan lain"lain-# *- meningkatkan penanggulangan gi(i lebih#
*5- melaksanakan ortiikasi dan keamanan pangan# *1-
memantapkan pelaksanaan sistem kewaspadaan pangan dan gi(i
*S+P@-# */0- mengembangkan dan membina tenaga gi(i# *//-
melaksanakan penelitian dan pengembangan gi(i# */2-
melaksanakan perbaikan gi(i institusi *misalnya sekolah, =S,
perusahaan, dan lain"lain-# dan */3- melaksanakan perbaikan gi(i
akibat dampak sosial, pengungsian, dan bencana alam.
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil yang telah dicapai pelaksanaan program pada
tahun 200/ dan 2003 berdasarkan indikator kinerja antara
'&&& 20
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
21/95
lain% */- pre$alensi gi(i kurang pada balita adalah 2,/ persen
dan 2, persen# *2- pre$alensi ibu hamil kurang energi
kronik *+:+- 20,/ persen dan /, persen# *3- pre$alensi ibu
hamil anemia gi(i besi *)@- 40,/ persen dan 4 persen# *4-
pre$alensi balita yang mengalami kekurangan $itamin )*+')- 0,33 persen# *- rumah tangga yang mengkonsumsi
garam yodium 4 persen dan 5, persen# dan *- pemberian
air susu ibu *)S&- eksklusi pada bayi 0 4 bulan sebesar 2
persen dan 3 persen. 6asil pencapaian indikator kinerja
lainnya dapat dilihat pada matriks terlampir.
ii. Per&asaahan dan ,antangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan program ini antara lain meliputi% */- belum
optimalnya pelaksanaan kebijakan desentralisasi, khususnya
di bidang perbaikan gi(i# *2- tingkat pendapatan sebagian
besar kelompok masyarakat yang masih rendah# dan *3-
perubahan pola makan dan pola hidup yang tidak mendukung
upaya perbaikan gi(i
iii. ,indak Lanj"t
Tindak lanjut yang akan dilaksanakan antara lain
meliputi% */- menyusun kerangka kebijakan perbaikan gi(i
masyarakat# *2- meningkatkan pemberdayaan keluarga# *3-
memantau dan mempromosikan pertumbuhan anak; *4-
meningkatkan pendidikan gi(i# *- melaksanakan
suplementasi gi(i# *- melaksanakan ortiikasi bahan
makanan# *- melaksanakan pelayanan gi(i# *5-
melaksanakan sur$eilens gi(i# *1- meningkatkan
penganekaragaman konsumsi pangan# dan */0-
meningkatkan dukungan administrasi dan operasional
program.
'&&& 2/
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
22/95
*.1 Progra& S"&ber Da$a +esehatan
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah kebijakan
Program ini bertujuan untuk */- meningkatkan jumlah, mutudan penyebaran tenaga kesehatan# *2- meningkatkan jumlah,
eektiitas, dan eisiensi penggunaan biaya kesehatan# dan *3-
meningkatkan ketersediaan sarana, prasarana, dan dukungan
logistik pada sarana pelayanan kesehatan yang semakin merata,
terjangkau dan dimanaatkan oleh masyarakat.
Sasaran yang akan dicapai adalah% */- tersusunnya kebijakan
dan rencana pengembangan tenaga kesehatan masyarakat danpemerintah di semua tingkat# *2- meningkatnya pendayagunaan
tenaga kesehatan yang ada dan pengembangan pembinaan karier
seluruh tenaga kesehatan# *3- meningkatnya ungsi lembaga
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan yang mengutamakan
pengembangan peserta didik dalam rangka meningkatkan
proesionalisme# *4- meningkatnya persentase penduduk yang
menjadi peserta sistem pemeliharaan kesehatan dengan
pembiayaan pra upaya# *- meningkatnya jumlah badan usahayang menyelenggarakan upaya sistem pembiayaan pra upaya# *-
tersedianya jaringan pemberi pelayanan kesehatan paripurna yang
bermutu, baik pemerintah maupun swasta, sesuai dengan
kebutuhan sistem pembiayaan pra upaya# *- meningkatnya
jumlah unit jaringan pelayanan dokter keluarga sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan sistem pembiayaan pra upaya
yang menyelenggarakan pelayanan paripurna dan bermutu# *5-
tersedianya peralatan kesehatan baik medik maupun non medik
yang benar"benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat# dan *1-
tersedianya perbekalan kesehatan yang memadai baik jenis
maupun jumlahnya, yang sesuai dengan permasalahan setempat
dan kebutuhan masyarakat.
!ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, arah kebijakan
program dituangkan dalam kegiatan pokok% */- meningkatkan
perencanaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan# *2-
meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan# *3-
'&&& 22
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
23/95
mengembangkan sistem pembiayaan pra"upaya# dan *4-
mengembangkan sarana, prasarana dan dukungan logistik
pelayanan kesehatan.
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil pelaksanaan program yang telah dicapai pada
tahun 200/ dan 2003 antara lain meliputi% */- penduduk yang
menjadi peserta sistem pembiayaan pra"upaya 20 persen dan
2/,5 persen# dan *2- proporsi tenaga kesehatan dibandingkan
jumlah penduduk mencapai 5,4 per /00.000 penduduk dan/20,4 per /00.000 penduduk. 6asil pencapaian indikator
kinerja lainnya dapat dilihat pada matriks terlampir.
ii. Per&asaahan dan ,antangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan program antara lain meliputi% */- rendahnya
kualitas tenaga kesehatan# *2- belum optimalnya pelaksanaankebijakan pemerataan dan pendayagunaan tenaga kesehatan.
6al ini terlihat dari rasio tenaga kesehatan dengan penduduk
yang masih jauh dari target dan $ariasi antar daerah masih
ada kesenjangan# *3- perencanaan sumber daya tenaga
kesehatan selama ini masih dilakukan berdasarkan kebutuhan
pemerintah, belum mengakomodasi kebutuhan dan potensi
masyarakat, serta kurang berorientasi pada paradigma sehat,
globalisasi serta kebutuhan spesiik daerah# *4- sistem
penempatan, penghargaan dan sanksi serta peningkatan karier
belum tertata dengan baik# *- pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan belum menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan kebutuhan, dan *- sistem inormasi sumber daya
manusia kesehatan masih terragmentasi sehingga belum
mendukung perencanaan, pendayagunaan dan pengadaan
tenaga kesehatan.
'&&& 23
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
24/95
iii. ,indak Lanj"t
Tindak lanjut yang diperlukan antara lain adalah% */-
menyusun kerangka kebijakan sumber daya kesehatan dan
organisasi proesi# *2- meningkatkan perencanaan danpendayagunaan tenaga kesehatan melalui penetapan jenis,
jumlah dan kualiikasi tenaga kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pembangunan kesehatan, pemerataan,
pemanaatan di dalam dan luar negeri dan pembinaan Sansia *+>- sebanyak 21, ribu kelompok.Sedangkan pada tahun 2004 *.
Pembinaan usaha ekonomi produkti keluarga perlu didukung
oleh sistem permodalan yang lebih mudah dan murah bagi
'&&& 0
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
51/95
kelompok masyarakat tertentu serta pelatihan dan
pemagangan usaha ekonomi mikro. Pembinaan dan
pengembangan +, +=, dan +> dilakukan dengan
mengembangkan jaringan pelayanan yang lebih terintegrasi
dan dukungan institusi masyarakat.
*.*/ Progra& +esehatan (e!rod"ksi (e&aja
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku positi remaja tentang kesehatan reproduksidalam rangka meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan
mempersiapkan kehidupan berkeluarga guna mendukung upaya
peningkatan kualitas generasi mendatang.
Sasaran utama kinerja program ini adalah% */- menurunnya
jumlah penduduk yang melangsungkan perkawinan pada usia
remaja# *2- meningkatnya pemahaman dan upaya masyarakat,
keluarga, dan remaja terhadap kesehatan reproduksi bagi remaja#*3- menurunnya jumlah kehamilan pada usia remaja# *4-
menurunnya kejadian kehamilan pranikah# dan *- meningkatnya
pengetahuan, sikap, dan perilaku positi remaja dalam hal
penyakit menular seksual *P
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
52/95
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil yang dicapai selama kurun waktu 2000"2004ditandai dengan terbentuknya Pusat &normasi dan +onsultasi
=emaja *P&+- sebanyak 2 buah. Selain itu juga terbentuk
+elompok +eluarga Peduli =emaja *++P=- sebanyak 2/,/
ribu kelompok, +elompok =emaja sebanyak .342
kelompok, pengembangan Situs &nternet 7eria, serta
pelatihan tenaga bagi promosi +esehatan =eproduksi =emaja
sebanyak /,3 ribu orang.
Pengembangan dan pembinaan +elompok =emaja *peer
group- dilakukan melalui pelatihan tentang +esehatan
=eproduksi =emaja untuk menjadi pendidik sebaya dan
konselor sebaya. entuk"bentuk kegiatan antara lain
ceramah, bermain peran, diskusi, permainan, studi kasus, dan
kunjungan lapangan. Pengembangan +elompok =emaja ini
memberikan andil terhadap meningkatnya jumlah keluarga
dan remaja yang telah mendapatkan inormasi tentang +==dan hak"hak reproduksi, inormasi tentang penyakit menular
seksual *P
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
53/95
&normasi lain dari sur$ai ini adalah adanya remaja kawin
usia /"/1 tahun, yaitu sebanyak 5,0 persen di antaranya
pernah melahirkan dan 2,0 persen sedang hamil anak
pertama. >ebih lanjut diungkapkan pula terjadinya penurunan
remaja kawin usia /"/1 tahun yang hamil9melahirkan dari/2,2 persen pada S+& /11 turun menjadi /0,3 persen pada
S+& 2002"2003.
ii. Per&asaahan dan ,antangan
Secara umum terdapat permasalahan yang berpengaruh
terhadap pencapaian program antara lain bahwa sebagian
masyarakat, orang tua maupun remaja sendiri belummemahami hak"hak dan kesehatan reproduksi serta
keengganan membicarakan masalah reproduksi oleh karena
sebagai hal yang tabu. Selain itu, orang tua juga sering
merasa tidak memiliki cukup pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi, sehingga tidak mampu membekali pengetahuan
bagi anak"anaknya secara benar.
iii. ,indak Lanj"t
Tindak lanjut pelaksanaan program kesehatan reproduksi
remaja ini adalah tetap ditingkatkannya kegiatan"kegiatan
promosi dan +&: tentang kesehatan reproduksi remaja
berkaitan dengan masalah pemenuhan hak"hak kesehatan
reproduksi untuk menjamin pembentukan generasi
mendatang yang lebih berkualitas.
+egiatan pokok yang perlu mendapat perhatian untuk
tercapainya tujuan tersebut antara lain melalui pembinaan
pusat pelayanan inormasi dan konseling remaja# pembinaan
konselor remaja yang mampu memberikan inormasi yang
memadai bagi pembinaan remaja melalui +&: dan ad$okasi
terhadap remaja, keluarga dan masyarakat secara terintegrasi#
peningkatan jaringan kerjasama dengan lembaga masyarakat
di bidang pelayanan kesehatan reproduksi remaja# serta
'&&& 3
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
54/95
pengembangan orum koordinasi dan kerjasama antar
lembaga pemerintah, institusi masyarakat dan >S
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
55/95
juta setiap tahun selama tahun terakhir *2000 " 2004 sampai
dengan bulan )pril 2004-. Pada tahun 2004, pencapaian
peserta + baru selama 4 bulan pertama *Aanuari sampai
dengan )pril 2004- secara nasional sebanyak /,05 juta
peserta atau /, persen dari sasaran sebanyak ,/1 jutapeserta. Sementara itu pencapaian peserta + akti pada
tahun 2004 *
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
56/95
needs ini terlihat adanya kecenderungan yang makin
mengecil pula dalam lima tahun terakhir, yaitu dari 1,2
persen pada S+& /11 turun menjadi sekitar 5, persen
pada S+& 2002"2003.
+esertaan + tersebut telah berhasil menurunkan
tingkat kelahiran yaitu rata"rata jumlah anak per wanita
selama usia suburnya */"41 tahun- atau T?= *Total ?ertility
=ate- terus menurun dari , anak per wanita pada awal
tahun 0"an, menjadi 3,0 pada S+& /11/, kemudian
menjadi 2,5 pada S+& /11, dan terakhir menjadi 2, anak
per wanita pada S+& 2002"2003.
+aitan antara pelaksanaan program + dengan
pengendalian jumlah penduduk nampak dari upaya"upaya di
atas. engan semakin meningkatnya derajat sosial ekonomi
penduduk, program + telah turut andil dalam menurunkan
laju pertumbuhan penduduk dalam tiga dekade terakhir.
erdasarkan hasil Sensus Penduduk *SP- /110 dan 2000
jumlah penduduk &ndonesia adalah sebesar /1,4 juta dan
20,2 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar/,45 persen pada periode /110"2000, atau lebih rendah dari
laju pertumbuhan penduduk periode /10"/150 *2,32
persen-, dan periode /150"/110 */,1 persen-.
ii. Per&asaahan dan ,antangan
Permasalahan yang dihadapi antara lain adalah akses dan
kualitas pelayanan + dan +esehatan =eproduksi yang
relati masih rendah, yang ditandai oleh adanya kasus eek
samping, komplikasi dan kegagalan# rendahnya partisipasi
pria dalam ber"+, yang disebabkan karena kurangnya
inormasi dan tempat pelayanan# dan ketersediaan dan
keterjangkauan alat9obat kontrasepsi bagi P!S dari +eluarga
Pra"Sejahtera dan +S"&.
i samping itu, tantangan ke depan dalam pelaksanaan
program adalah komitmen dan kesiapan pemerintah daerah
'&&&
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
57/95
kabupaten9kota dalam menyelenggarakan kewenangan
pelayanan program + dalam rangka desentralisasi.
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
58/95
iperlukan pendekatan sosial budaya termasuk kepada
tokoh inormal untuk mengantisipasi pergeseran pemahaman
tentang + yang berkembang dalam masyarakat. i samping
itu perlu dibuat terobosan dalam upaya peningkatan
peranserta dan partisipasi kesertaan ber"+ pria sertamemberikan prioritas pelaksanaan pencabutan implant bagi
akseptor yang telah melewati batas waktu pemakaian implant
tersebut.
*.*2 Progra& Peng"atan +ee&bagaan dan 9aringan +B
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan
sekaligus meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan + dan
kesehatan reproduksi, terutama yang diselenggarakan oleh
masyarakat.
Sasaran utama kinerja program ini adalah */- meningkatnya
jumlah P!S yang ber"+ secara mandiri# *2- meningkatnyacakupan dan mutu pelayanan + dan kesehatan reproduksi yang
diselenggarakan oleh masyarakat# dan *3- meningkatnya jumlah
lembaga yang secara mandiri menyelenggarakan pelayanan +
dan kesehatan reproduksi.
)rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok
yang meliputi% */- melakukan pelatihan dan bimbingan
pelayanan dan manajemen + dan kesehatan reproduksi bagi
institusi dan lembaga berbasiskan masyarakat yang
menyelenggarakan pelayanan +# *2- menyediakan dan
menyelenggarakan pertukaran inormasi tentang + dan
kesehatan reproduksi# *3- melakukan pelatihan dan kerjasama
internasional di bidang + dan kesehatan reproduksi# *4-
melakukan promosi kemandirian ber"+.
'&&& 5
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
59/95
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
!paya meningkatkan kemandirian peserta + dilakukanmelalui perluasan kelembagaan dan jaringan + yang
memberikan pelayanan +. Salah satu dukungan pelayanan
+ utama diberikan melalui peningkatan partisipasi dan
peran serta masyarakat9&nstitusi
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
60/95
+ yang memperoleh alat9obat kontrasepsi dari asilitas
pelayanan + swasta. ari hasil sur$ai S+&, peserta +
yang dilayani melalui jalur swasta ini terus meningkat
proporsinya yaitu dari 4/,1 persen pada S+& /11 menjadi
2, persen pada S+& 2002"2003, dan mayoritas pelayanan+ swasta ini dilakukan oleh peran idan Praktek Swasta.
i samping itu, dalam kancah nasional arus utama
adanya tuntutan desentralisasi sesuai dengan !! ;omor 22
tahun /111 tentang 8tonomi aerah, telah mengharuskan
sebagian kewenangan di bidang + diserahkan kepada
pemerintah kabupaten9kota. Penyerahan sebagian
kewenangan program + kepada seluruh Pemerintah+abupaten9+ota di &ndonesia telah selesai dilakukan pada
akhir tahun 2003 yang lalu. +eragaman pemahaman tentang
program + dari Pemerintah +abupaten9+ota akan
memberikan keragaman pula tentang dukungan komitmen
dan kemampuan daerah untuk menjaga keberlangsungan
program +. Selama enam bulan pertama tahun 2004 ini,
proses pembentukan kelembagaan program + di
+abupaten9+ota sebagai wadah bagi pengelolaan program+ dan dukungan operasional di lapangan, belum seluruhnya
terbentuk melalui Peraturan aerah, yaitu baru 243
kabupaten9kota *1,3 persen- dari 4/0 kabupaten9kota, yang
sudah mempunyai Perda kelembagaan program +.
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
61/95
pengelolaan program, di antaranya di bidang pembinaan
peserta +, +&: serta permasalahan pelembagaan program
+ di lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem
desentralisasi.
Permasalahan lainnya, di antaranya berkaitan dengan
keterbatasan pelaksanaan pencatatan pelaporan program,
termasuk kemampuan petugas dan kesinambungan
operasionalnya serta terbatasnya kegiatan usaha untuk
peningkatan kapasitas kelembagaan program, termasuk
dalam masalah pengarusutamaan gender.
iii. ,indak Lanj"t
Tindak lanjut yang diperlukan dalam memperkuat
program ini antara lain adalah terus mengusahakan
peningkatan partisipasi masyarakat baik melalui peningkatan
kualitas &
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
62/95
dalam usaha meningkatkan sistem pengolahan dan pelayanan
data inormasi program.
. +eb"da$aan
.* Progra& Peestarian dan Penge&bangan +eb"da$aan
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan menanamkan nilai"nilai luhur budaya
bangsa dalam rangka menumbuhkan pemahaman dan
penghargaan masyarakat pada budaya leluhur, keragaman budayadan tradisi, meningkatkan kualitas berbudaya masyarakat,
menumbuhkan sikap kritis terhadap nilai"nilai budaya dan
memperkokoh ketahanan budaya. )dapun sasaran yang ingin
dicapai dalam program ini adalah% */- berkembangnya sistem
nilai budaya &ndonesia yang bersumber dari warisan budaya
leluhur bangsa, budaya nasional dan diperkaya oleh budaya baru
yang serasi, kondusi serta tidak bertentangan dengan nilai"nilai
agama untuk menghadapi tantangan masa depan# *2-terwujudnya pemahaman dan penghargaan masyarakat pada
budaya masyarakat lainnya# *3- berkembangnya kebebasan
berkreasi dalam berkesenian# *4- terlindunginya pelaku seni dan
budaya dari pelanggaran hak cipta# *- meningkatnya jumlah ilm
nasional yang berkualitas dan bermoral# dan *- tersusunnya
in$entarisasi dan dokumentasi warisan budaya.
)rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok
tahun 2000"2004 sebagai berikut% */- meningkatkan pelestarian,
pengembangan dan pemanaatan tradisi, peninggalan sejarah dan
permuseuman# *2- menciptakan iklim yang kondusi bagi
timbulnya kreasi sastra, seni, dan budaya# *3- membina dan
mengembangkan kebahasaan# *4- mengembangkan kepustakaan
dan budaya ilmiah# *- membina dan mengembangkan kesenian#
*- membina dan mengembangkan perilman nasional# dan *-
meningkatkan apresiasi masyarakat dalam seni dan budaya.
'&&& 2
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
63/95
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
alam rangka melestarikan peninggalan budayatradisional selama tahun 2000"2004 telah dilakukan upaya
pelestarian dan pembinaan dalam hal pengelolaan aset
budaya yang meliputi% */- pembinaan untuk peningkatan
kemampuan pengelolaan aset budaya# *2- optimalisasi
museum melalui penelitian, pendidikan dan rekreasi# *3-
penyebaran inormasi melalui penerbitan direktori dan lealet
tentang museum, penerbitan dan pengembangan ilmu
permuseuman, dan buku panduan permuseuman# *4-peningkatan apresiasi masyarakat terhadap museum melalui
program digitalisasi# *- penyelesaian pembangunan isik
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
64/95
langka sebanyak /5./0 judul dan transormasi digital
sebanyak /.00 lembar# */5- penyusunan =ancangan
!ndang"!ndang tentang Sistem ;asional Perpustakaan# */1-
pemasyarakatan minat baca# *20- pengembangan sistem
inormasi kebudayaan# *2/- penyusunan strategi kebudayaanyang komprehensi dan aplikati# *22- penyusunan konsep
perlindungan terhadap hak cipta kolekti bangsa# *23-
pengembangan kesenian dan perilman yang mendukung
pengembangan karakter bangsa# *24- peningkatan
pemanaatan media untuk pengembangan kebudayaan# *2-
pemetaan kebudayaan# *2- peningkatan sistem pengelolaan
pelestarian aset budaya# *2- penyelenggaraan paket ilm
kompetiti# dan *25- pengembangan statistik kebudayaan.
ii. Per&asaahan dan ,antangan
Pembangunan kebudayaan di masa depan dihadapkan
pada permasalahan dan tantangan serius, yang berasal dari
dua arah% internal dan eksternal yang saling bertali"temali.
erbagai permasalahan pembangunan kebudayan yang
bersumber dari dalam itu bisa diidentiikasi antara lain *i-ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara nilai"nilai
budaya asli dalam proses akulturasi, sehingga berpotensi
melemahkan budaya nasional# *ii- melemahnya sikap dan
daya kritis masyarakat dalam merespons gejala
konsumerisme, hedonisme, pragmatisme, dan perilaku sosial
permisi, yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat
dan budaya bangsa# dan *iii- ketidakmampuan masyarakat
mempertahankan dan merawat kekayaan budaya bangsa yang
beragam *majemuk-, sehingga belum mampu bersinergi
secara optimal bahkan cenderung menjadi pemicu
ketegangan dan konlik sosial.
Sedangkan permasalahan pembangunan kebudayaan
yang bersumber dari luar itu bisa diidentiikasi terutama
dalam hal serbuan budaya asing ke masyarakat &ndonesia.
@lobalisasi yang membawa serta budaya asing merupakan
gejala mondial yang tidak mungkin bisa dihindari. &nteraksi
'&&& 4
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
65/95
antarbangsa di era global yang sangat intens telah
mempermudah proses pertukaran nilai"nilai budaya antara
satu bangsa dengan bangsa lainnya. Tidak semua nilai
budaya asing itu rele$an dan positi bagi perkembangan
budaya bangsa &ndonesia, sehingga masyarakat perlumemiliki alat pengendali dan penyeleksi atas derasnya arus
budaya asing tersebut. )pabila masyarakat tidak mampu
memilah antara nilai budaya asing yang negati dan positi,
maka bangsa &ndonesia bisa kehilangan identitas nasional.
alam perspekti demikian, maka masyarakat &ndonesia
seyogianya mampu memperkuat ketahanan budaya bangsa.
ilihat dari aspek pengelolaan pembangunan,permasalahan dan tantangan pembangunan kebudayaan
antara lain adalah rendahnya kapasitas kelembagaan dalam
pengelolaan kha(anah budaya bangsa sehingga
memunculkan kecenderungan terbengkalainya kekayaan
budaya bangsa. Pelaksanaan otonomi daerah yang mencakup
pembangunan kebudayaan ternyata pada umumnya kurang
mendapat perhatian. aerah"daerah yang memiliki kapasitas
iskal belum menempatkan pembangunan kebudayaan padaperingkat prioritas yang memadai.
iii. ,indak Lanj"t
erdasarkan hasil pelaksanaan yang dicapai dan
tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kebudayaan,
maka pembangunan kebudayaan harus lebih dipertajam
sehingga mampu menjawab permasalahan dengan tepat dan
terokus.
!ntuk penajaman pembangunan kebudayaan tersebut,
maka diperlukan penataan kembali program"program
pembangunan kebudayaan secara lebih terinci yang meliputi%
*/- pengembangan nilai budaya# *2- pengelolaan kekayaan
budaya# dan *3- pengelolaan keragaman budaya. Seiring
dengan itu diperlukan dialog intensi lintas sektor dan lintas
pelaku, pusat dan daerah.
'&&&
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
66/95
/. +ed"d"kan dan Peranan Pere&!"an
/.* Progra& Peningkatan +"aitas -id"! Pere&!"an
a. ,"j"an' Sasaran' Arah +ebijakan
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kedudukan
dan peranan perempuan sebagai indi$idu, yaitu baik sebagai
insan dan sumber daya pembangunan# sebagai bagian dari
keluarga yang merupakan basis terbentuknya generasi sekarang
dan masa mendatang# sebagai mahluk sosial yang merupakan
agen perubahan sosial di berbagai bidang kehidupan dan
pembangunan.
Sasaran kinerja program ini adalah meningkatnya kualitas
dan peran perempuan terutama di bidang"bidang hukum,
ekonomi, politik, pendidikan, sosial, dan budaya.
)rah kebijakan dituangkan dalam kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program"program meliputi% */- program
pembentukan peraturan perundang"undangan# *2- programperluasan dan pengembangan kesempatan kerja# *3- program
peningkatan kualitas dan produkti$itas tenaga kerja# *4- program
perlindungan dan pengembangan lembaga tenaga kerja# *-
program perbaikan struktur politik# *- program pengembangan
budaya politik# *- program pendidikan dasar dan prasekolah# *5-
program pendidikan menengah# *1- program pendidikan tinggi#
*/0- program pembinaan pendidikan luar sekolah# *//- program
lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat#
*/2- program upaya kesehatan# */3- program perbaikan gi(i
masyarakat# */4- program pengembangan potensi kesejahteraan
sosial# */- program pemberdayaan keluarga# */- program
kesehatan reproduksi remaja# dan */- program keluarga
berencana.
'&&&
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
67/95
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
erbagai hasil yang telah dicapai dari pelaksanaanprogram peningkatan kualitas hidup perempuan dalam tahun
200/"2004 antara lain%
;ilai &ndeks Pembangunan @ender *&P@- atau "ender-
related Development Index *@&-, yang mengukur kualitas
pembangunan manusia dikaitkan dengan gender
menunjukkan bahwa peringkat &ndonesia menunjukkan
peningkatan ranking dari 12 diantara /2 negara dengan nilaiindeks 0,/ pada tahun 200/ menjadi ranking 1/ diantara
/ negara dengan nilai indeks 0,5 pada tahun 2003.
Tetapi peringkat tersebut lebih rendah bila dibandingkan
dengan negara"negara di )S:); lainnya.
alam pembangunan kesehatan, selama tahun 200/"
2004 dilanjutkan berbagai upaya peningkatan kualitas dan
jangkauan pelayanan kesehatan untuk menekan tingginyaangka kematian ibu melahirkan, terutama di daerah
perdesaan dan miskin perkotaan, melalui @erakan Sayang
&bu, +ecamatan Sayang &bu, =umah Sakit Sayang &bu, dan
+ampanye Suami Siaga. Program"program pendukung
lainnya adalah ina +eluarga alita, @erakan =emaja Putri,
@erakan Pekerja Fanita, dan @erakan Peduli )S&. alam
rangka menangani masalah 6&'9)&S di &ndonesia yang
cenderung meningkat secara drastis, terutama bagi
perempuan dan remaja, telah diperkenalkan program
kesehatan yang berperspekti gender dalam bentuk
penyuluhan, diseminasi, dan promosi yang dilakukan baik
oleh pemerintah maupun >S
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
68/95
dan pendekatan pembangunan keluarga berencana telah
dikembangkan dengan lebih menekankan pada kesehatan dan
hak"hak reproduksi. +ebijakan ini dilakukan sejak tahun
2000, dan lebih diintensikan pelaksanaannya pada tahun"
tahun berikutnya.
alam pembangunan pendidikan, pemberian beasiswa
dengan mengutamakan murid perempuan telah membantu
menurunkan jumlah murid perempuan yang putus sekolah.
Aumlah penduduk perempuan yang menikmati pendidikan
semakin banyak dan telah mengurangi kesenjangan gender di
bidang pendidikan terutama pada tingkat pendidikan dasar
dan menengah, di samping telah menurunkan persentasependuduk umur /0 tahun ke atas yang buta huru. ata
Susenas menunjukkan bahwa persentase perempuan yang
melek huru meningkat dari 1/,4 persen pada tahun 2000
menjadi 12,1 persen pada tahun 2003.
Peran perempuan dalam pembangunan ekonomi tampak
dari naiknya Tingkat Partisipasi )ngkatan +erja *TP)+-
perempuan dari 42,53 persen pada tahun 200/ menjadi 44,5/persen pada tahun 2003 *Susenas 200/ dan 2003, PS-.
Selama kurun waktu 200/"2004 telah banyak dilakukan
upaya untuk mengintegrasikan kepentingan perempuan
dalam program"program pembangunan ekonomi, khususnya
dalam bidang ketenagakerjaan, !+
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
69/95
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
70/95
rendahnya pemahaman tentang pengarusutamaan gender di
kalangan pengambil keputusan.
iii. ,indak Lanj"t
!paya tindak lanjut untuk mengatasi masalah sosial
budaya yang kurang mendukung bagi pemberdayaan
perempuan masih harus diutamakan. Peran dari para tokoh
masyarakat dan tokoh agama menjadi sangat penting. !ntuk
itu peningkatan pemahaman yang tepat mengenai
pemberdayaan perempuan perlu terus dilakukan dan
bekerjasama dengan organisasi masyarakat. Selain itu,
upaya"upaya untuk meningkatkan pelaksanaanpengarusutamaan gender masih perlu terus dilaksanakan baik
di tingkat nasional maupun daerah. Peningkatan pemahaman
dan penumbuhan komitmen masih diperlukan pada instansi
pemerintah. Peningkatan kemampuan pelaksanaan
pengarusutamaan gender terutama bagi pelaksana program di
tingkat nasional dan daerah masih perlu dilakukan. 6al ini
berkaitan dengan penjabaran dan pelaksanaan program
pembangunan yang sudah diarahkan untuk menjadi responsigender.
/. Progra& Penge&bangan dan +eserasian +ebijakan
Pe&berda$aan Pere&!"an
a. ,"j"an' Sasaran' Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk mewujudkan keserasian
berbagai kebijakan pemberdayaan perempuan di berbagai bidang
pembangunan.
Sasaran kinerja program ini meliputi% */- terumuskannya dan
terlaksananya kebijakan pembangunan yang responsi gender
yang ditujukan bagi peningkatan kedudukan dan peranan
perempuan di segala bidang kehidupan dan pembangunan# dan
*2- terumuskannya dan terlaksananya kebijakan pembangunan
'&&& 0
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
71/95
pemberdayaan perempuan yang serasi antara kebijakan
pemberdayaan perempuan di tingkat nasional dan kebijakan
pemberdayaan perempuan di tingkat daerah.
)rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokokyang meliputi% */- mengintegrasikan kebijakan pembangunan
pemberdayaan perempuan ke dalam berbagai kebijakan"
kebijakan pembangunan lainnya secara terpadu, baik di tingkat
nasional maupun daerah# *2- melakukan pengkajian dan
menyempurnakan hukum dan peraturan perundang"undangan
yang masih diskriminati terhadap perempuan dan tidak
berkeadilan gender# *3- melakukan pengkajian kebijakan
pembangunan pemberdayaan perempuan dalam rangka mencarialternati"alternati kebijakan yang lebih eekti# *4-
melaksanakan promosi, ad$okasi, sosialisasi, pemantauan, dan
e$aluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan pemberdayaan perempuan# dan *- melakukan
penelitian dan pengembangan masalah"masalah gender sesuai
dengan kondisi sosial budaya, agama, dan perkembangan
masyarakat, termasuk pemanaatan dan pendayagunaan hasilnya
bagi upaya penguatan pengarusutamaan gender.
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil yang telah dicapai dalam tahun 200/"2004 dalam
rangka pembangunan pemberdayaan perempuan adalah
sebagai berikut.
alam pembangunan hukum telah dan sedang dilakukan
perubahan dan penyempurnaan produk"produk hukum yang
bias gender dan atau diskriminati terhadap perempuan.
alam rangka perbaikan peraturan perundang"undangan
agar lebih mendukung upaya peningkatan peran dan
kedudukan perempuan, selama tahun 200/"2004 telah
dilakukan upaya untuk memperbaiki hukum dan peraturan
perundang"undangan yang meliputi% !! ;o.1 tahun /112
'&&& /
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
72/95
tentang +eimigrasian, !! ;o. 5 tahun /12 tentang
+ewarganegaraan, !! ;o. 1 tahun /11 tentang !saha
+ecil, !! ;o. 23 tahun /112 tentang +esehatan, dan !!
;o. / tahun /14 tentang Perkawinan.
i samping itu, pada awal tahun 2000 telah
ditandatangani %'ptional rotocol to the Convention on the
(limination o# )ll *orm o# Discrimination )gainst +omen
,C(D)+, yang berarti &ndonesia mengakui kompetensi
+omite Penghapusan Segala entuk iskriminasi terhadap
Perempuan untuk menerima pengaduan dari indi$idu atau
kelompok"kelompok dalam yurisdiksinya, dan
memungkinkan +omite sebagai %treaty bodies untukmelakukan penyelesaian perselisihan dalam situasi tertentu.
Tindak lanjut yang telah dilakukan antara lain adalah
melakukan pengkajian dalam rangka =atiikasi +on$ensi
&nternasional >arangan Perdagangan Perempuan dan )nak,
dan pengkajian dalam rangka =atiikasi 'ptional rotocol
+on$ensi &nternasional Penghapusan Segala entuk
iskriminasi terhadap Perempuan.
!ntuk mendukung kebijakan publik yang mendukung
pengarusutamaan gender, telah dilakukan berbagai
pengkajian dalam kurun waktu tahun 200/"2004 antara lain
tentang% penerapan hak cuti melahirkan bagi pekerja
perempuan di sektor ormal, kesempatan melanjutkan
sekolah bagi pelajar9siswi yang hamil, jaminan sosial bagi
pekerja perempuan di sektor inormal, dan perdagangan
perempuan dan anak *tra##ic$ing in person especially &omen
and children-.
alam upaya peningkatan kualitas hidup perempuan,
telah dilakukan ad$okasi, sosialisasi dan asilitasi untuk
pengintegrasian kebijakan pemberdayaan perempuan dengan
program pembangunan lainnya. Pada tahun 200/ telah
dikembangkan /1 program yang responsi gender,
sedangkan pada tahun 2004 telah meningkat menjadi 35
program yang responsi gender.
'&&& 2
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
73/95
alam bidang perlindungan perempuan, upaya"upaya
yang telah dilakukan pada tahun 200/"2004 adalah
melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak
terkait dalam penyusunan kebijakan perlindungan tenaga
kerja perempuan termasuk buruh migran perempuan,perlindungan perempuan korban traiking termasuk asilitasi
perlindungan buruh migran korban traiking, dan
perlindungan perempuan korban kekerasan dalam rumah
tangga. !ntuk melindungi para tenaga kerja &ndonesia *T+&-,
terutama T+& perempuan yang bekerja di luar negeri,
berbagai upaya terus ditingkatkan, seperti% pembangunan
pelayanan bagi T+& di kedutaan besar di negara"negara
penerima# penyempurnaan perjanjian perlindungan T+&dengan negara penerima# pembenahan proses rekrutmen
hingga kepulangan# penanganan korban, repatriasi, dan
rehabilitasi# dan penyiapan =!! tentang Penempatan Tenaga
+erja ke >uar ;egeri.
erkaitan dengan upaya peningkatan kesehatan, telah
dikembangkan kebijakan untuk memperluas dan
mere$italisasi @erakan Sayang &bu *@S&- Plus yangmencakup kesehatan bayi baru lahir dan peningkatan
pemberian )ir Susu &bu *)S&-, penataan kelembagaan dan
jejaring @S&, pendidikan publik untuk kesehatan reproduksi
termasuk 6&'9)&S, dan pengembangan kesetaraan dan
keadilan gender di bidang kesehatan reproduksi dalam
keluarga.
ii. Per&asaahan dan ,antangan
eberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi
dalam pelaksanaan program ini antara lain masih banyaknya
kebijakan dan program pembangunan, serta hukum dan
peraturan perundang"undangan yang belum responsi gender,
sehingga perempuan yang paling banyak menanggung
berbagai bentuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan.
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
74/95
selain kelangkaan data terpilah menurut jenis kelamin serta
belum adanya peta masalah maupun potensi kualitas hidup
perempuan.
iii. ,indak Lanj"t
Tindak lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
program antara lain adalah pengintegrasian strategi
pengarusutamaan gender ke dalam seluruh kebijakan dan
program pembangunan agar kebijakan dan program
pembangunan tersebut menjadi responsi gender, baik di
tingkat nasional, maupun di tingkat propinsi dan
kabupaten9kota.
/./ Progra& Peningkatan Peran Mas$arakat dan Pe&a&!"an
+ee&bagaan Pengar"s"ta&aan Gender
a. ,"j"an' Sasaran' Arah +ebijakan
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan peran dankemandirian lembaga"lembaga yang memiliki $isi pemberdayaan
perempuan terutama organisasi perempuan# memperkuat peran
akti masyarakat dalam upaya pemberdayaan perempuan#
meningkatkan kapasitas dan kemampuan institusi"institusi
pemerintah dalam melakukan pengarusutamaan gender dalam
setiap tahap dan proses pembangunan.
Sasaran kinerja program ini adalah */- meningkatnya
partisipasi dan peran akti masyarakat dalam pemberdayaan
perempuan# *2- terwujudnya sistem pengarusutamaan gender
yang antara lain ditandai oleh meningkatnya kesadaran gender
pada seluruh aparat pemerintah, terutama para perencana dan
pengambil keputusan, terbentuknya komisi atau orum nasional
kesetaraan dan keadilan gender, terbentuknya unit
pengarusutamaan gender di setiap instansi pemerintah baik di
pusat maupun di daerah, terwujudnya berbagai alat dan metode
untuk melaksanakan pengarusutamaan gender, serta tersedianya
'&&& 4
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
75/95
data dan inormasi gender dalam berbagai bidang pembangunan#
dan *3- meningkatnya peran, kualitas dan kemandirian lembaga"
lembaga yang memiliki $isi pemberdayaan perempuan, terutama
organisasi perempuan.
)rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok
yang meliputi% */- melaksanakan +&: dan ad$okasi mengenai
kesetaraan dan keadilan gender di lingkungan lembaga"lembaga
legislati, eksekuti, yudikati, T;& dan Polri, dan masyarakat
secara keseluruhan# *2- mendorong terbentuknya komisi atau
orum kesetaraan dan keadilan gender# *3- meningkatkan
kemampuan dan kapasitas institusi"institusi pemerintah pusat dan
daerah untuk melakukan pengarusutamaan gender dalam prosesperencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan e$aluasi
pembangunan, antara lain melalui peningkatan keterampilan dan
keahlian serta pembentukan unit pengarusutamaan gender di
setiap instansi pemerintah# *4- mengembangkan berbagai alat dan
metode, termasuk mengembangkan materi dan bahan +&: untuk
pengarusutamaan gender# *- mengembangkan sistem inormasi
gender, antara lain melalui penyediaan data dan inormasi yang
dibedakan menurut jenis kelamin# *- meningkatkan kemampuandan kapasitas lembaga"lembaga masyarakat yang memiliki $isi
pemberdayaan perempuan, termasuk organisasi"organisasi
perempuan yang ada di tingkat nasional dan daerah, melalui
peningkatan keterampilan dan keahlian untuk lebih dapat
menemukenali dan mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi perempuan, serta bersama"sama pemerintah
merumuskan kebijakan dan program pembangunan# *-
menciptakan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan
antara pemerintah, masyarakat, pranata dan lembaga"lembaga
masyarakat yang memiliki $isi pemberdayaan perempuan# dan
*5- meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat media
dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.
'&&&
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
76/95
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil yang dicapai dari pelaksanaan program ini antaralain adalah sebagai berikut.
!ntuk mewujudkan komitmen pelaksanaan program
pemberdayaan perempuan telah dilakukan% sosialisasi dan
ad$okasi pengarusutamaan gender *P!@- di lingkungan
sektor, daerah, organisasi perempuan, >S
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
77/95
samping itu juga dilakukan pendidikan reserse wanita
penanganan kasus korban tindak kekerasan terhadap
perempuan yang melibatkan polisi wanita *Polwan- dari 2/
Polda di seluruh &ndonesia. Penyebaran inormasi tentang
penghapusan kekerasan terhadap perempuan dilakukanmelalui pengembangan &eb-site serta iklan layanan
masyarakat di berbagai media elektronik dan media cetak.
alam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah
perdagangan perempuan dan anak ,tra##ic$ing in &omen and
children, telah diterbitkan +eppres ;o. 55 tahun 2002
tentang =encana )ksi ;asional Penghapusan Perdagangan
*Traiking- Perempuan dan )nak dan +eppres ;o. 5 tentang=encana )ksi ;asional Penghapusan :ksploitasi Seksual
+omersial )nak. +egiatan lainnya berupa% peningkatan
intensitas kegiatan dalam memerangi kejahatan transnasional
yang terorganisir termasuk tra##ic$ing perempuan dan anak#
peningkatan pengawasan terhadap masyarakat dan organisasi
yang dicurigai terlibat dalam praktek tra##ic$ing.penyidikan,
penyelidikan dan pendakwaan serta penegakan hukum
terhadap pelaku dalam praktek tra##ic$ing perempuan dananak# ratiikasi rotocol to revent /ra##ic$ing in ersons0
(specially +omen and Children. penyiapan =!! tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan 8rang# dan =!!
tentang Perlindungan +orban dan Saksi. Penilaian
internasional pada &ndonesia dalam hal pencegahan dan
penanggulangan traiking perempuan dan anak telah
menunjukkan perbaikan, yang ditandai oleh perubahan dari
kategori /ier &&& pada tahun 2000 menjadi /ier && pada tahun
2003.
alam pembangunan politik, telah dilakukan perbaikan
struktur politik dan peningkatan keterwakilan perempuan
dalam bidang politik *legislati-, dalam pengambilan
keputusan dan dalam jabatan publik lainnya *eksekuti dan
yudikati-, antara lain melalui pendidikan politik bagi
perempuan. Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh
organisasi masyarakat. i samping itu, juga dibentuk kaukus
'&&&
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
78/95
perempuan untuk politik dan untuk parlemen di tingkat
nasional dan di beberapa propinsi.
alam upaya penguatan kelembagaan di daerah, di
tingkat propinsi dan kabupaten9kota telah dibentuk unit kerjayang menangani pemberdayaan perempuan. alam
kelembagaan pengarusutamaan gender, telah terbentuk orum
kesetaraan dan keadilan gender *++@- di tingkat nasional,
lembaga pemberdayaan perempuan di seluruh propinsi dan
inisisasinya di 23 kabupaten9kota, #ocal point di 3
epartemen9 >P;, +ejaksaan )gung,
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
79/95
iii. ,indak Lanj"t
!paya tindak lanjut yang akan dilaksanakan antara
lain adalah% meningkatkan pemahaman tentang kesetaraan
dan keadilan gender bagi semua kalangan baik pemerintah,masyarakat, lembaga legislati dan judikati# menyediakan
data yang dapat menggambarkan situasi perempuan pada
berbagai bidang pembangunan baik di pusat maupun di
daerah# meningkatkan peranserta masyarakat melalui
pengembangan berbagai program serta memobilisasi potensi
yang ada di masyarakat# meningkatkan perlindungan untuk
pekerja perempuan, terutama yang bekerja di luar negeri# dan
melakukan pemutakhiran data terpilah menurut jeniskelamin.
1. Pe&"da dan Oahraga
1.* Progra& Penge&bangan dan +eserasian +ebijakan
Oahraga
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk mewujudkan keserasian
kebijakan olahraga di berbagai bidang pembangunan.
Sasaran kinerja program ini meliputi% */- terumuskannya dan
terlaksananya kebijakan olahraga yang serasi bagi peningkatan
kualitas dan kuantitas insan pelaku, pembina, praktisi, dan
pendukung olahraga# dan *2- terumuskannya dan terlaksananya
kebijakan olahraga yang serasi dan sinergi antara kebijakan di
tingkat nasional dengan kebijakan di tingkat daerah.
)rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok
yang meliputi% */- melaksanakan pengkajian dan merumuskan
kebijakan pembangunan olahraga yang eekti, proakti, dan
ino$ati# *2- melaksanakan pengkajian dan menyempurnakan
peraturan perundang"undangan yang aspirati dan akomodati
'&&& 1
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
80/95
untuk mendukung perkembangan olahraga nasional yang dinamis
dan kompetiti# dan *3- melakukan pemantauan dan e$aluasi
pelaksanaan kebijakan olahraga.
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil pelaksanaan yang telah dicapai program ini
selama kurun waktu tahun 2000 sampai dengan 2004
berdasarkan indikator kinerja antara lain meliputi % */-
terumuskannya konsep kebijakan yang mendukung
perkembangan olahraga nasional dan pedoman mekanismepembinaan olahraga dan kesegaran jasmani# *2-
terlaksananya pengkajian dan penyempurnaan peraturan
perundang"undangan yang mendukung perkembangan
olahraga nasional# *3- terlaksananya perumusan kebijakan
yang mendukung perkembangan olahraga nasional# *4-
tersusunnya konsep =ancangan !ndang"!ndang tentang
8lahraga# *- tersusunnya pedoman yang mendukung
perkembangan olahraga nasional dan daerah# *- penelitianbidang olahraga dan kesegaran jasmani# *- terumuskannya
kebijakan nasional pembangunan olahraga# dan *5-
tersusunnya rencana regionalisasi S>TP9S
ii. Per&asaahan dan ,antangan
eberapa permasalahan yang berkaitan dengan upaya
untuk mewujudkan keserasian kebijakan olahraga di
berbagai bidang pembangunan olahraga adalah% */-
rendahnya kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan
tenaga keolahragaan# dan *2- kurangnya tenaga yang
proesional untuk menangani olahraga pelajar, dan
masyarakat.
engan memperhatikan permasalahan yang terjadi
dalam penyelenggaraan kebijakan keolahragaan, maka
tantangan yang dihadapi dalam pembangunan olahraga
'&&& 50
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
81/95
adalah bagaimana mengupayakan langkah"langkah untuk
meningkatkan sumberdaya manusia di bidang keolahragaan,
dan terciptanya sistem koordinasi antarunit terkait, baik di
tingkat pusat sampai di tingkat daerah, sehingga dapat
mewujudkan adanya keserasian dalam perencanaan,pelaksanaan, dan pengendalian kebijakan olahraga.
iii. ,indak Lanj"t
erdasarkan permasalahan yang dihadapi, tindak lanjut
yang diperlukan adalah% */- melaksanakan penelitian
dan9atau pengkajian kebijakan"kebijakan pembangunan di
bidang olahraga# *2- melakukan pemantauan dan e$aluasipelaksanaan pembangunan olahraga# *3- mengembangkan
sistem inormasi olahraga melalui pengaturan sistem
inormasi yang komprehensi, terpadu, dan berkelanjutan#
*4- melakukan pembinaan manajemen olahraga# dan *-
meningkatkan dukungan administrasi dan operasional
program.
1. Progra& Pe&as$arakatan Oahraga dan +esegaran 9as&ani
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesegaran
jasmani masyarakat dan pelaksanaan kegiatan olahraga termasuk
olahraga masyarakat, sehingga mendukung pelaksanaan
paradigma sehat dan melestarikan olahraga tradisional sebagai
potensi budaya nasional.
Sasaran kinerja program ini adalah% */- meningkatnya
kesegaran jasmani masyarakat termasuk peserta didik, pekerja,
dan kelompok lanjut usia# *2- meningkatnya jumlah dan kualitas
olahraga yang berkembang di masyarakat termasuk untuk
penyandang cacat, lanjut usia, dan olahraga tradisional# dan *3-
meningkatnya jumlah sarana dan prasarana pendukung kegiatan
'&&& 5/
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
82/95
kesegaran jasmani dan olahraga, baik di tempat kerja, maupun
asilitas umum.
)rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok
yang meliputi% */- melaksanakan pelayanan +&: dan konselingbagi masyarakat berolahraga# *2- mengembangkan olahraga
anak# *3- mengembangkan pendidikan jasmani di sekolah dan
perguruan tinggi# *4- mengembangkan olahraga di tempat kerja#
*- mengembangkan olahraga rekreasi# *- mengembangkan
olahraga lanjut usia# *- mengembangkan olahraga penyandang
cacat# *5- mengembangkan olahraga tradisional# dan *1-
meningkatkan peran masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah
daerah dalam mengembangkan prasarana dan sarana olahraga.
b. Peaksanaan
i. -asi $ang Di#a!ai
6asil pelaksanaan yang telah dicapai program ini
selama kurun waktu tahun 2000 sampai dengan 2004
berdasarkan indikator kinerja antara lain meliputi% */-meningkatnya jumlah pembinaan olahraga di tingkat daerah#
*2- meningkatnya jumlah kompetisi olahraga masyarakat,
olahraga tradisional, dan olahraga kelompok khusus# *3-
terselenggaranya bimbingan dan penyuluhan olahraga
tentang kesegaran jasmani bagi masyarakat dan peserta
didik# *4- tersusunnya naskah tentang bahan pembelajaran
pendidikan jasmani# *- jumlah klub olahraga pelajar dan
kelompok berlatih olahraga# *- terselenggaranya olahraga
ekstrakurikuler di sekolah# *- terselenggaranya olahraga
in$itasi tradisional# *5- meningkatnya peranserta masyarakat
dan dunia usaha, dan pemerintah daerah dalam mendukung
kegiatan olahraga# dan *1- terselenggaranya lomba sehat dan
bugar antarwarga belajar di sekolah dan masyarakat.
'&&& 52
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
83/95
ii. Per&asaahan dan ,antangan
eberapa permasalahan yang berkaitan dengan upaya
untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat dan
pelaksanaan kegiatan olahraga termasuk olahraga masyarakatadalah% */- belum diterapkannya perilaku hidup sehat dan
kebiasaan berolahraga secara teratur dalam kehidupan sehari"
hari# *2- lemahnya pembinaan olahraga pelajar secara
berjenjang dan menyeluruh di berbagai cabang olahraga# dan
*3- kurangnya sarana dan prasarana olahraga, baik di sekolah
maupun masyarakat.
Tantangan dalam pemasyarakatan olahraga dankesegaran jasmani adalah bagaimana mendorong partisipasi
masyarakat agar lebih peduli dengan kegiatan
pemasyarakatan dan kesegaran jasmani, baik lewat jalur
sekolah, maupun masyarakat.
iii. ,indak Lanj"t
erdasarkan permasalahan yang dihadapi, tindak lanjutyang diperlukan antara lain% */- menyelenggarakan
+omunikasi, &normasi, :dukasi *+&:- dan konseling bagi
masyarakat berolahraga# *2- mengembangkan pendidikan
jasmani di sekolah dan perguruan tinggi# *3-
mengembangkan olahraga di tempat kerja# *4- melaksanakan
peningkatan kapasitas *capacity building- di bidang
pembangunan olahraga# *- mengembangkan olahraga
rekreasi, olahraga lanjut usia, olahraga penyandang cacat,
dan olahraga tradisional# *- meningkatkan peran
masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah daerah dalam
mengembangkan prasarana dan sarana olahraga# dan *-
menyediakan ruang"ruang publik bagi masyarakat untuk
melaksanakan akti$itas olahraga.
'&&& 53
7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya
84/95
1./ Progra& Pe&and"an Bakat dan Pe&bibitan Oahraga
a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan upayapemanduan bakat dan pembibitan olahraga sejak usia dini,
termasuk bagi penyandang cacat, terutama di sekolah.
Sasaran kinerja program ini adalah% */- meningkatnya
jumlah bibit olahragawan berbakat, termasuk penyandang cacat#
*2- meningkatnya jumlah dan kualitas wadah pembinaan
olahragawan pelajar# *3- meningkatnya jumlah dan kualitas
kompetisi berdasarkan prioritas cabang olahraga yangdiunggulkan# *4- meningkatnya penyediaan prasarana dan sarana
olahraga dengan kualitas yang memadai dan sesuai standar
termasuk untuk penyandang cacat# *- meningkatnya peran
organisasi olahraga termasuk olahraga penyandang cacat dalam
upaya pemanduan bakat dan pembibitan olahraga# *-
meningkatnya kualitas gi(i sesuai standar bagi olahragawan
berbakat# *- meningkatnya kualitas kompetensi pelatih, peneliti,
praktisi, dan teknisi olahraga# dan *5- meningkatnya penerapandan pemanaatan iptek olahraga sebagai pendorong peningkatan
prestasi pada semua cabang olahraga.
)rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok
yang meliputi% */- menanamkan disiplin dan nilai"nilai
sporti$itas dalam memben