Narasi Bidang Sosial dan Budaya

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    1/95

    BAB VIII

    PEMBANGUNAN SOSIAL DAN BUDAYA

    A. UMUM

    Sesuai dengan Propenas 20002004, pembangunan sosial dan

    budaya merupakan bagian integral dari prioritas pembangunan

    nasional keempat, yaitu membangun kesejahteraan rakyat,

    meningkatkan kualitas kehidupan beragama, dan ketahanan budaya.Prioritas pembangunan ini dilaksanakan melalui pembangunan bidang

    agama, bidang pendidikan, serta bidang sosial dan budaya.

    Tujuan pembangunan di bidang sosial dan budaya adalah untuk

    mewujudkan kesejahteraan rakyat yang ditandai dengan meningkatnya

    kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi

    perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar. Sasaran umum

    yang akan dicapai adalah meningkatnya usia harapan hidup,menurunnya laju pertumbuhan penduduk, menurunnya angka

    kelahiran total, menurunnya angka kematian kasar, meningkatnya

    ketahanan sosial dan budaya, meningkatnya kedudukan dan peranan

    perempuan, meningkatnya partisipasi akti pemuda, serta

    meningkatnya pembudayaan dan prestasi olahraga. !ntuk mencapai

    tujuan dan sasaran tersebut, telah dilaksanakan berbagai kebijakan dan

    program"program pembangunan di bidang sosial dan budaya, yang

    meliputi bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial, termasuk

    kependudukan dan keluarga berencana# kebudayaan# kedudukan dan

    peranan perempuan# serta pemuda dan olah raga.

    Secara garis besar arah kebijakan pembangunan sosial dan

    budaya adalah sebagai berikut.

    Di bidang kesehatan adalah peningkatan mutu sumber daya

    manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    2/95

    paradigma sehat, serta peningkatan mutu lembaga dan pelayanan

    kesehatan.

    Di bidang kesejahteraan sosia meliputi pengembangan

    ketahanan sosial, peningkatan apresiasi terhadap penduduk lanjut usiadan $eteran, peningkatan kepedulian terhadap penyandang masalah

    sosial, serta peningkatan aksesibilitas isik dan nonisik bagi

    penyandang cacat.

    Di bidang ke!end"d"kan dan ke"arga beren#ana yaitu%

    peningkatan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran,

    penurunan angka kematian, peningkatan kualitas program keluarga

    berencana serta pengembangan dan keserasian kebijakankependudukan dengan memperhatikan aspek kependudukan dan

    lingkungan sebagai sentral pembangunan.

    Di bidang keb"da$aan dan !ari%isata adalah pengembangan

    dan pembinaan kebudayaan nasional, perumusan nilai"nilai budaya

    &ndonesia, pengembangan sikap kritis terhadap nilai"nilai budaya,

    pengembangan kebebasan berkreasi dalam berkesenian,

    pengembangan dunia perilman &ndonesia, pelestarian apresiasi nilaikesenian dan kebudayaan tradisional, perwujudan kesenian dan

    kebudayaan tradisional &ndonesia sebagai wahana pengembangan

    pariwisata, dan pengembangan pariwisata dengan pendekatan sistem

    yang utuh berdasarkan pemberdayaan masyarakat.

    Di bidang ked"d"kan dan !eranan !ere&!"an meliputi%

    peningkatan kedudukan dan peran perempuan dalam kehidupan

    berbangsa dan bernegara, dan peningkatan kualitas peran dan

    kemandirian organisasi perempuan.

    Di bidang !e&"da dan oahraga meliputi% penumbuhan budaya

    olahraga, peningkatan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga

    prestasi, pengembangan iklim kondusi bagi pengembangan generasi

    muda, pengembangan minat dan semangat kewirausahaan di kalangan

    generasi muda, dan pelindungan bagi generasi muda dari narkoba.

    '&&& 2

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    3/95

    Sementara itu, hasil"hasil yang dicapai, permasalahan dan

    tantangan, serta rencana tindak lanjut pembangunan sosial dan budaya

    dapat diuraikan sebagai berikut.

    Daa& !e&bang"nan bidang kesehatan, hasil pelaksanaanpembangunan kesehatan antara lain dapat dilihat dari status kesehatan

    dan gi(i masyarakat serta pola penyakit. Status kesehatan dan gi(i

    masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator

    kesehatan seperti angka kematian bayi, angka kematian balita, angka

    kematian ibu melahirkan, usia harapan hidup, dan keadaan gi(i

    masyarakat. )ngka kematian bayi *)+- telah menurun dari 4 per

    /.000 kelahiran hidup *S+& /11- menjadi 3 per /.000 kelahiran

    hidup *S+& 2003-. )ngka kematian balita menurun dari 1 per /.000kelahiran hidup *S+& /11- menjadi 4 per /.000 kelahiran hidup

    *S+& 2003-. Sementara itu angka kematian ibu melahirkan *)+&-

    mengalami penurunan dari 334 per /00.000 kelahiran hidup *S+&

    /11- menjadi 30 per /00.000 kelahiran hidup *S+& 2003-. Sejalan

    dengan penurunan angka kematian bayi, usia harapan hidup

    meningkat dari 3 tahun */110- menjadi tahun *2002"2003-,

    sementara itu, angka kurang gi(i pada balita telah menurun dari

    sekitar 30 persen */115- menjadi 2, persen *2003-.

    6asil pelaksanaan program pembangunan kesehatan pada tahun

    2003 berdasarkan indikator kinerja Propenas antara lain adalah% */-

    cakupan universal child immunization*!7&- di tingkat desa mencapai

    50 persen# *2- angka kesembuhan penyakit tuberkulosis *T- paru

    mencapai sekitar 5 persen# *3- cakupan pertolongan persalinan oleh

    tenaga kesehatan sekitar 0 persen# *4- cakupan pelayanan antenatal,

    postnatal dan neonatal sekitar 50 persen# *- persentase keluarga yang

    mengkonsumsi garam beryodium dengan cukup sebesar 5, persen#

    *- keluarga yang menggunakan air bersih di perkotaan dan perdesaan

    mencapai 50 persen# dan *- keluarga yang menggunakan jamban

    yang memenuhi syarat kesehatan di perkotaan dan perdesaan

    mencapai 5 persen.

    Pencapaian kondisi kesehatan seperti dijelaskan di atas antara lain

    dipengaruhi oleh berbagai aktor yaitu lingkungan, perilaku, dan

    pelayanan kesehatan. Sedangkan pelayanan kesehatan dipengaruhi

    '&&& 3

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    4/95

    oleh berbagai aktor antara lain ketersediaan dan mutu asilitas

    pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga

    kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan.

    Permasalahan dan tantangan yang dihadapi antara lain adalahpemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan oleh asilitas

    kesehatan yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat,

    terutama terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Selain itu sistem

    rujukan pelayanan kesehatan perorangan di rumah sakit belum dapat

    berjalan dengan optimal. +etersediaan, mutu, keamanan obat dan

    perbekalan kesehatan masih belum optimal serta belum dapat

    dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Selain itu obat asli

    &ndonesia *8)&- belum sepenuhnya dikembangkan dengan baikmeskipun potensi yang dimiliki sangat besar. alam hal pengawasan

    terhadap keamanan dan mutu obat dan makanan permasalahan yang

    dihadapi antara lain adalah lemahnya dukungan peraturan perundang"

    undangan, kemampuan sumber daya manusia, standardisasi, penilaian

    hasil penelitian produk, pengawasan obat tradisional, kosmetik,

    produk terapetik9obat, obat asli &ndonesia, dan sistem inormasi.

    alam hal tenaga kesehatan, &ndonesia mengalami kekurangan pada

    hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. alam halpendanaan, pembiayaan kesehatan per kapita di &ndonesia terendah di

    antara negara )S:);. alam aspek manajemen pembangunan

    kesehatan, dengan diterapkannya desentralisasi kesehatan,

    permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya sinkronisasi kegiatan

    antara pusat dan daerah, peningkatan kapasitas sumber daya manusia

    *S

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    5/95

    untuk permukiman kumuh dan keluarga miskin# *- meningkatkan

    kualitas, keterjangkauan, dan pemerataan pelayanan kesehatan di

    asilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama bagi

    keluarga miskin, kelompok rentan dan penduduk di daerah terpencil,

    perbatasan dan rawan bencana9konlik# *- meningkatkan upaya dankecepatan penanggulangan masalah kesehatan akibat terjadinya

    wabah, +ejadian >uar iasa *+>-, konlik dan bencana# *-

    meningkatkan upaya pemerataan dan proesionalisme sumber daya

    manusia kesehatan# *5- meningkatkan upaya percepatan pelaksanaan

    desentralisasi bidang kesehatan serta peningkatan manajemen

    pembangunan kesehatan# *1- meningkatkan perumusan

    kebijakan9program pembangunan kesehatan berdasarkan hasil

    penelitian dan pengembangan kesehatan# */0- meningkatkan upayapenyediaan dan pemanaatan obat esensial# *//- menjamin mutu,

    keamanan dan khasiat9kemanaatan produk terapetik9obat, obat

    tradisional, kosmetik, produk komplemen, dan produk pangan yang

    beredar# dan */2- melindungi kesehatan dan keselamatan konsumen,

    sekaligus untuk meningkatkan daya saing industri &ndonesia di bidang

    armasi, obat bahan alam, kosmetika dan makanan.

    Daa& !e&bang"nan kesejahteraan sosia, selama kurunwaktu empat tahun ini telah dilakukan berbagai upaya perbaikan

    kesejahteraan sosial bagi para penyandang masalah kesejahteraan

    sosial *P

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    6/95

    susila, gelandangan, pengemis, dan bekas narapidana. Selain itu,

    sekitar 30 ribu lanjut usia telah menerima santunan sosial.

    Sedangkan permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi

    dalam pencapaian indikator kinerja pembangunan kesejahteraan sosialantara lain adalah sulitnya memprediksi waktu kejadian bencana alam

    maupun bencana sosial, data mengenai bencana juga masih belum

    akurat dan tidak tepat waktu *up-to-date-. i samping itu, sarana dan

    prasarana bagi penyelenggaraan kegiatan pelayanan, rehabilitasi, dan

    re"integrasi masih jauh dari memadai, serta masih sangat terbatasnya

    jumlah S< di bidang kesejahteraan sosial yang proesional. Selain

    itu, beragamnya indikator dan kriteria penyandang masalah

    kesejahteraan sosial juga menjadi hambatan dalam pelaksanaanprogram kesejahteraan sosial, terutama dalam penentuan sasaran,

    monitoring dan e$aluasi kinerja.

    Tindak lanjut yang diperlukan di antaranya adalah% meningkatkan

    jangkauan dan kemampuan pelaku pembangunan kesejahteraan sosial

    dari unsur masyarakat sebagai sumber dan potensi kesejahteraan

    sosial# meningkatkan intensitas sosialisasi ke daerah dan semua pihak

    terkait dalam pembangunan kesejahteraan sosial# meningkatkan sistempendataan dan pelaporan, baik di tingkat pusat maupun daerah# dan

    menyusun standardisasi pembangunan dan pelayanan sosial termasuk

    standardisasi kelembagaan !nit Pelaksana Teknis *Panti, Pusat

    =ehabilitasi, dan alai iklat-.

    Daa& !e&bang"nan ke!end"d"kan dan ke"arga

    beren#ana' jumlah penduduk &ndonesia dari tahun ke tahun terus

    meningkat meskipun laju pertumbuhannya semakin menurun.

    erdasarkan hasil Sensus Penduduk *SP- /110 dan 2000, jumlah

    penduduk &ndonesia sebesar /1,4 juta jiwa dan 20,2 juta jiwa,

    dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar /,41 persen pada periode

    /110"2000, atau lebih rendah dari laju pertumbuhan penduduk periode

    /150"/110 */,1 persen-. +eberhasilan dalam pengendalian

    pertumbuhan penduduk ditunjukkan dengan menurunnya tingkat

    kelahiran yang cukup bermakna. Pada tahun /11, angka kelahiran

    total *T?=- diperkirakan 2,5 anak per wanita usia reproduksi, dan

    telah turun menjadi 2, anak pada tahun 2002 *Sur$ei emograi dan

    '&&&

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    7/95

    +esehatan &ndonesia"S+&, 2002-. Penurunan T?= ini antara lain

    merupakan akibat dari meningkatnya pemakaian alat kontrasepsi

    *pre$alensi- pada pasangan usia subur. )ngka pre$alensi persen

    pada tahun /11, telah meningkat menjadi 0 persen pada tahun 2002

    *S+& 2002"03-. @una penataan dan pengembangan sistem inormasiadministrasi kependudukan, telah dilakukan ujicoba di /3

    +abupaten9+ota di propinsi *anten, Aawa arat, Aawa Tengah, .&.

    Bogyakarta, ali, dan Sulawesi !tara-. i samping itu, telah disusun

    dukungan peraturan perundang"undangan berupa penyusunan =!!

    )dministrasi +ependudukan dan naskah akademis perlindungan data

    pribadi penduduk.

    Permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi di bidangkependudukan dan keluarga berencana antara lain adalah masih

    tingginya kenaikan jumlah penduduk secara absolut.

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    8/95

    sosialisasi dan ad$okasi dalam bidang administrasi inormasi

    kependudukan.

    Daa& !e&bang"nan keb"da$aan'hasil yang dicapai program

    pelestarian dan pengembangan kebudayaan antara lain% */-penyelenggaraan temu budaya dan dialog budaya# *2- penyebarluasan

    inormasi budaya# *3- penulisan sejarah &ndonesia# *4-

    penyelenggaraan esti$al seni pertunjukan# *- pengiriman misi

    kesenian ke luar negeri# *- pemugaran dan pemeliharaan enda

    7agar udaya# *- pembangunan lanjutan

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    9/95

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    10/95

    Tindak lanjut yang diperlukan dalam menghadapi permasalahan

    dan tantangan tersebut antara lain adalah melakukan pengarusutamaan

    gender pada semua bidang dan program pembangunan baik di tingkat

    nasional maupun di tingkat daerah, termasuk meningkatkan

    pemahaman tentang kesetaraan dan keadilan gender, danmengembangkan data terpilah menurut jenis kelamin.

    Daa& !e&bang"nan oahraga, hasil"hasil utama yang telah

    dicapai adalah terumuskannya konsep kebijakan yang mendukung

    perkembangan olahraga nasional dan pedoman mekanisme pembinaan

    olahraga dan kesegaran jasmani# dan tersusunnya =ancangan !ndang"

    !ndang 8lahraga untuk mendukung perkembangan olahraga nasional,

    dan tersusunnya Sport Development Index *S&-. Selain itu, untukmeningkatkan upaya pemanduan bakat dan pembibitan olahraga telah

    dilaksanakan pembinaan olahraga di kalangan pelajar termasuk pelajar

    penyandang cacat, organisasi olahraga dan masyarakat# dan

    meningkatnya jumlah pelatih, peneliti, praktisi, dan teknisi olahraga

    yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar

    kompetensi# serta meningkatnya jumlah dan mutu bibit olahragawan.

    Selanjutnya, untuk meningkatkan prestasi olahraga termasuk olahraga

    bagi penyandang cacat telah berhasil ditingkatkan pembinaan pesertadidik dalam cabang olahraga prestasi, dan meningkatnya

    penyelenggaraan kompetisi olahraga secara berjenjang dan

    berkesinambungan. Sedangkan dalam !e&bang"nan !e&"da'hasil"

    hasil yang telah dicapai adalah tersusunnya data dan inormasi

    kepemudaan# meningkatnya kemampuan manajerial usaha muda#

    meningkatnya jumlah wirausahawan muda yang mengikuti pelatihan

    keterampilan dan manajemen# terlaksananya upaya untuk

    meningkatkan peran akti pemuda dalam penanggulangan narkoba,

    6&'9)&S, kriminalitas termasuk tawuran di kalangan pelajar dan

    pemuda# dan terlaksananya upaya untuk meningkatkan pemahaman

    dan penghormatan terhadap supremasi hukum dan 6)

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    11/95

    olahraga# minimnya sarana dan prasarana umum untuk berolahraga

    sehingga masyarakat enggan berolahraga# kurangnya kompetisi

    olahraga baik dalam skala nasional maupun regional# masih rendahnya

    tingkat pendidikan di kalangan pemuda# minimnya ruang"ruang publik

    bagi kalangan pemuda untuk mengekspresikan dirinya.

    Tindak lanjut yang diperlukan dalam pembangunan pemuda dan

    olahraga adalah% melaksanakan peningkatan kapasitas *capacity

    building- di bidang pembangunan olahraga# mengembangkan olahraga

    rekreasi, olahraga lanjut usia, olahraga penyandang cacat, dan

    olahraga tradisional# melakukan pembinaan olahraga usia dini, kelas

    olahraga, klub olahraga pelajar dan mahasiswa, dan kelompok berlatih

    olahraga# melakukan bimbingan dan kompetisi olahraga pelajar secaraberjenjang dan teratur dalam rangka menanamkan disiplin, nilai"nilai

    sporti$itas, dan menggali bakat olahraga# meningkatkan kepedulian

    masyarakat dan dunia usaha mengenai pentingnya dukungan

    pendanaan olahraga terutama olahraga prestasi# meningkatkan

    keterampilan dan keahlian tenaga kerja pemuda# mengembangkan

    kewirausahaan pemuda# meningkatkan partisipasi lembaga

    kepemudaan dalam pembangunan ekonomi# memperluas kesempatan

    pemuda terdidik untuk berpartisipasi dalam pembangunan dipedesaan# mengembangkan jaringan kerjasama pemuda antardaerah,

    antarpropinsi dan antarbangsa# meningkatkan peran akti pemuda

    dalam penanggulangan masalah penyalahgunaan narkoba, minuman

    keras *miras-, penyebaran penyakit 6&'9)&S serta penyakit menular

    seksual, dan kriminalitas di kalangan pemuda.

    '&&& //

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    12/95

    B. P(OG(AM)P(OG(AM

    PEMBANGUNAN

    Pembangunan bidang sosial budaya yang telah dilaksanakan pada

    tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 dapat dikelompokkan dalamprogram pembangunan kesehatan dan kesejahteraan sosial#

    kebudayaan dan pariwisata# kedudukan dan peranan perempuan# serta

    pemuda dan olahraga dengan uraian sebagai berikut.

    *. +esehatan dan +esejahteraan Sosia

    *.* Progra& Lingk"ngan Sehat' Periak" Sehat' dan

    Pe&berda$aan Mas$arakat

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk% */- mewujudkan mutu

    lingkungan hidup yang sehat yang mendukung tumbuh kembang

    anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat,

    dan memungkinkan interaksi sosial, serta melindungi masyarakat

    dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehinggatercapai derajat kesehatan indi$idu, keluarga, dan masyarakat

    yang optimal# dan *2- memberdayakan indi$idu, keluarga dan

    masyarakat dalam bidang kesehatan untuk memelihara,

    meningkatkan, dan melindungi kesehatannya sendiri dan

    lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri, dan

    produkti.

    Sasaran yang akan dicapai adalah% */- tersusunnya kebijakan

    dan konsep peningkatan kualitas lingkungan di tingkat lokal,

    regional dan nasional dengan kesepakatan lintas sektoral tentang

    tanggung jawab perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan# *2-

    terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan isik, sosial, dan

    budaya masyarakat dengan memaksimalkan potensi sumberdaya

    secara mandiri# *3- meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab

    masyarakat untuk memelihara lingkungan sehat# *4-

    meningkatnya cakupan keluarga yang mempunyai akses terhadap

    air bersih yang memenuhi kualitas bakteriologis dan sanitasi

    '&&& /2

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    13/95

    lingkungan di perkotaan dan perdesaan# *- tercapainya

    permukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat

    kesehatan di perdesaan dan perkotaan termasuk penanganan

    daerah kumuh# *- terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat"

    tempat umum termasuk sarana dan cara pengelolaannya# *-terpenuhinya lingkungan sekolah dengan ruang yang memadai

    dan kondusi untuk menciptakan interaksi sosial dan mendukung

    perilaku hidup sehat# *5- terpenuhinya persyaratan kesehatan di

    tempat kerja, perkantoran, dan industri, termasuk bebas radiasi#

    *1- terpenuhinya persyaratan kesehatan di seluruh rumah sakit

    dan sarana pelayanan kesehatan lain termasuk pengolahan

    limbah# */0- terlaksananya pengolahan limbah industri dan polusi

    udara oleh industri maupun sarana transportasi# *//- menurunnyatingkat paparan pestisida dan insektisida di lingkungan kerja

    pertanian dan industri serta pengawasan terhadap produk"

    produknya untuk keamanan konsumen# */2- meningkatnya

    perwujudan kepedulian perilaku hidup bersih dan sehat dalam

    kehidupan bermasyarakat# */3- menurunnya pre$alensi perokok,

    penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan (at adikti

    *;)PC)-, serta meningkatnya lingkungan sehat bebas rokok, dan

    bebas ;)PC) di sekolah, tempat kerja dan tempat"tempat umum#*/4- menurunnya angka kematian dan kecacatan akibat

    kelahiran9persalinan, kecelakaan dan rudapaksa# */- menurunnya

    pre$alensi dan dampak gangguan jiwa masyarakat# */-

    meningkatnya keterlibatan dan tanggung jawab laki"laki dalam

    kesehatan keluarga# dan */- berkembangnya sistem jaringan

    dukungan masyarakat, sehingga pada akhirnya, kebutuhan

    masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dapat meningkat.

    !ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, arah

    kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok% */-

    meningkatkan promosi hygiene dan sanitasi di tingkat indi$idu,

    keluarga, dan masyarakat# *2- meningkatkan mutu lingkungan

    perumahan dan permukiman termasuk pengungsian# *3-

    meningkatkan hygiene dan sanitasi tempat"tempat umum dan

    pengelolaan makanan# *4- meningkatkan kesehatan dan

    keselamatan kerja# *- meningkatkan wilayah9kawasan sehat

    termasuk kawasan bebas rokok# *- meningkatkan kepedulian

    '&&& /3

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    14/95

    terhadap perilaku hidup bersih dan sehat# *- meningkatkan

    kepedulian terhadap proses perkembangan dini anak# *5-

    meningkatkan upaya anti tembakau dan ;)PC)# *1-

    meningkatkan pencegahan kecelakaan dan rudapaksa# */0-

    meningkatkan upaya kesehatan jiwa masyarakat# dan *//-memperkuat sistem jaringan dukungan masyarakat sesuai dengan

    potensi dan budaya setempat.

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil pelaksanaan program yang dicapai secara umummenunjukkan kecenderungan meningkat antara lain meliputi%

    */- persentase keluarga menggunakan jamban yang

    memenuhi syarat kesehatan meningkat dari /, persen pada

    tahun 200/ menjadi 5 persen pada tahun 2003# *2-

    persentase keluarga menggunakan air bersih di perkotaan dan

    perdesaaan mencapai ,2 persen pada tahun 200/ menjadi

    50 persen pada tahun 2003. 6asil pencapaian indikator

    kinerja lainnya dapat dilihat pada matriks terlampir.

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam

    pelaksanaan program ini antara lain meliputi% */- rendahnya

    akses masyarakat terhadap lingkungan permukiman dan

    kualitas air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan

    sehingga menyebabkan masih tingginya resiko dan gangguan

    kesehatan akibat penyebaran penyakit berbasis lingkungan#

    *2- rendahnya kondisi sanitasi perumahan, ancaman $ektor

    penyakit, rawan terhadap pencemaran lingkungan, rawan

    keracunan makanan akibat rendahnya hygiene dan sanitasi

    makanan# *3- belum optimalnya dukungan kebijakan dan

    manajemen program perilaku bersih dan sehat# *4- belum

    optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektor# dan

    *- terbatasnya dukungan sumber daya kesehatan, terutama

    sumber pendanaan promosi kesehatan.

    '&&& /4

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    15/95

    iii. ,indak Lanj"t

    erdasarkan permasalahan dan tantangan yang dihadapi,rencana tindak lanjut yang diperlukan antara lain meliputi%

    */- menyusun kerangka kebijakan kesehatan lingkungan,

    promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat# *2-

    mengembangkan media promosi kesehatan dan teknologi

    komunikasi, inormasi dan edukasi *+&:-# *3- menumbuhkan

    dan mengembangkan model promosi kesehatan menurut

    spesiik daerah#*4- mengembangkan jejaring dan kemitraan

    dengan pihak lintas sektor, swasta, dan lembaga swadayamasyarakat# *- mengembangkan upaya kesehatan bersumber

    masyarakat dan generasi muda# *- meningkatkan

    kemampuan tenaga pengelola program promosi kesehatan#

    *- meningkatkan kemampuan upaya kesehatan lingkungan#

    *5- meningkatkan kemampuan kewaspadaan dini, in$estigasi

    dan penanggulangan kejadian luar biasa *+>-# *1-

    meningkatkan jejaring dan kemitraan dalam upaya kesehatan

    lingkungan# dan */0- meningkatkan dukungan administrasidan operasional program.

    *. Progra& U!a$a +esehatan

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan

    mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna serta

    terjangkau oleh segenap anggota masyarakat. Sasaran umum

    program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan

    rujukan baik pemerintah maupun swasta yang didukung oleh

    peranserta masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya.

    Perhatian utama diberikan pada pengembangan upaya kesehatan,

    sesuai masalah setempat, yang mempunyai daya ungkit tinggi

    terhadap peningkatan derajat kesehatan.

    '&&& /

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    16/95

    Sasaran yang akan dicapai adalah */- menurunnya angka

    kesakitan penyakit demam berdarah dengue *- menjadi

    kurang dari per /00.000 penduduk# angka kesakitan malaria

    menurun persen dari kondisi tahun 2000# angka kesembuhan

    penyakit tuberculosis *T- paru lebih dari 5 persen# pre$alensihuman immunodeiciency $irus *6&'- kurang dari / persen#

    angka kematian pneunomia balita menurun menjadi 3 per /000#

    angka kematian diare pada balita menurun menjadi /,2 per /000#

    eliminasi penyakit kusta# pencapaian Universal Child

    Immunization *!7&- 10 persen# dan eradikasi polio# serta

    mencegah masuknya penyakit"penyakit baru seperti :bola, dan

    radang otak# *2- menurunnya kejadian penyakit tidak menular

    seperti penyakit jantung, stroke, gangguan mental, dan kematianakibat kecelakaan# *3- meningkatnya rasio tenaga dan asilitas

    pelayanan kesehatan dibanding penduduk# terjangkaunya 10

    persen masyarakat di daerah rawan kesehatan oleh pelayanan

    kesehatan# dan meningkatnya pemanaatan asilitas pelayanan

    kesehatan# *4- meningkatnya persentase asilitas pelayanan

    kesehatan dasar dan rujukan yang memenuhi standar baku mutu

    *quality assurance-, dan meningkatnya kepuasan masyarakat

    terhadap pelayanan kesehatan# *- meningkatnya penggunaanobat secara rasional# *- meningkatnya cakupan pertolongan

    persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 1,0 persen# cakupan

    penanganan komplikasi kasus obstetri minimal 20 persen dari

    seluruh persalinan# cakupan pembinaan kesehatan balita dan anak

    usia pra"sekolah menjadi 50 persen, cakupan pelayanan antenatal,

    postnatal, dan neonatal menjadi 10 persen# *- menurunnya angka

    kematian akibat perubahan kondisi matra seperti angka kematian

    jemaah haji dan pengungsi# *5- berkembangnya pelaksanaan

    sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa *+>-, pencegahan

    dan penanggulangan bencana secara terpadu dan melibatkan

    peran serta akti masyarakat# dan *1- berkembangnya pelayanan

    kesehatan rehabilitasi bagi kelompok penderita kecacatan, dan

    pelayanan kesehatan bagi kelompok lanjut usia.

    !ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, arah kebijakan

    program ini dituangkan dalam kegiatan pokok meliputi% */-

    meningkatkan pemberantasan penyakit menular dan imunisasi#

    '&&& /

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    17/95

    *2- meningkatkan upaya pemberantasan penyakit tidak menular#

    *3- meningkatkan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan

    yang terdiri atas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan

    kesehatan rujukan# *4- meningkatkan pelayanan kesehatan

    penunjang# *- membina dan mengembangkan pengobatantradisional# *- meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi#

    *- meningkatkan pelayanan kesehatan matra# *5-

    mengembangkan sur$ailans epidemiologi# dan *1- melaksanakan

    penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil pelaksanaan program yang dicapai pada tahun

    200/ dan 2003 antara lain meliputi% */- cakupan imunisasi

    Universal Child Immunization *!7&- mencapai 2,1 persen

    dan 50 persen# dan *2- cakupan pertolongan persalinan oleh

    tenaga kesehatan 5 persen dan 0 persen. 6asil pelaksanaan

    program lainnya berdasarkan indikator kinerja pada tahun

    2000 sampai dengan tahun 2004 dapat dilihat pada matriksterlampir.

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam

    pelaksanaan program ini antara lain meliputi% */- terdapatnya

    kantong"kantong endemis beberapa penyakit menular pada

    daerah resiko tinggi# *2- perubahan lingkungan dan pola

    penyakit# *3- terjadinya Demerging diseasesseperti demam

    berdarah dengue *-, 6&'9)&S, 7hikunguya, S)=S,

    serta penyakit"penyakit Dre-emerging diseases seperti

    malaria dan T7# *4- rendahnya akses masyarakat terhadap

    lingkungan permukiman dan kualitas air yang memenuhi

    persyaratan kesehatan sehingga menyebabkan masih

    tingginya resiko dan gangguan kesehatan akibat penyebaran

    penyakit menular berbasis lingkungan# *- pemerataan dan

    keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala

    '&&& /

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    18/95

    karena asilitas kesehatan seperti puskesmas belum

    sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama

    terkait dengan biaya dan jarak transportasi# *- sistem

    rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat

    berjalan dengan optimal# *- terbatasnya dukungan sumberdaya kesehatan, terutama kualitas dan pemerataan tenaga

    kesehatan# dan *5- belum optimalnya dukungan sistem

    inormasi kesehatan, termasuk pencatatan dan pelaporan

    terutama di daerah.

    iii. ,indak Lanj"t

    engan mempertimbangkan permasalahan dantantangan tersebut di atas, rencana tindak lanjut yang akan

    ditempuh adalah melalui pelaksanan program upaya

    kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, serta

    program pencegahan dan pemberantasan penyakit.

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    19/95

    melakukan asilitasi dan pembinaan dalam penyelenggaraan

    kegiatan upaya kesehatan perorangan# *- melakukan kajian

    dan monitoring dan e$aluasi kegiatan upaya kesehatan

    perorangan# *- melengkapi sarana, prasarana dan alat !PT

    $ertikal# *- memberikan bantuan9dukungan pada =S ailiasidan =S satelit pendidikan dan daerah terpencil dan

    pemekaran# dan *5- memberikan dukungan administrasi dan

    operasional program.

    Selanjutnya melalui program pencegahan dan

    pemberantasan penyakit, akan dilaksanakan kegiatan antara

    lain% */- menyusun kerangka kebijakan pencegahan dan

    pemberantasan penyakit serta kesehatan matra# *2-meningkatkan kemampuan pencegahan dan pemberantasan

    penyakit serta kesehatan matra# *3- meningkatkan

    kemampuan kewaspadaan dini, in$estigasi dan

    penanggulangan kejadian luar biasa *+>-# *4-

    meningkatkan jejaring dan kemitraan dalam pencegahan,

    pemberantasan penyakit dan kesehatan matra# dan *-

    meningkatkan dukungan administrasi dan operasional

    program.

    *./ Progra& Perbaikan Gi0i Mas$arakat

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk */- meningkatkan kemandirian

    keluarga dalam upaya perbaikan status gi(i# *2- meningkatkan

    pelayanan gi(i untuk mencapai keadaan gi(i yang baik dengan

    menurunkan pre$alensi gi(i kurang dan gi(i lebih# dan *3-

    meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan bermutu

    untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.

    Sasaran yang akan dicapai program ini adalah */-

    menurunnya pre$alensi gi(i kurang pada balita menjadi 20

    persen# *2- menurunnya pre$alensi gangguan akibat kurang

    yodium *@)+B- berdasarkan total goitre rate*T@=- pada anak

    '&&& /1

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    20/95

    menjadi kurang dari persen# *3- menurunnya anemia gi(i besi

    *)@- pada ibu hamil menjadi 40 persen, dan kurang energi

    kronis *+:+- ibu hamil menjadi 20 persen# *4- tidak ditemukan

    kurang $itamin ) *+')- klinis pada balita dan ibu hamil# *-

    mencegah meningkatnya pre$alensi gi(i lebih, menjadi kurangdari /0 persen# *- menurunnya pre$alensi bayi berat lahir rendah#

    *- meningkatnya jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi

    garam beryodium menjadi 10 persen# *5- meningkatnya

    pemberian air susu ibu *)S&- eksklusi menjadi 50 persen# *1-

    meningkatnya pemberian makanan pendamping )S& yang baik

    mulai usia bayi 4 bulan# */0- tercapainya konsumsi gi(i seimbang

    dengan rata"rata konsumsi energi sebesar 2.200 kkal per kapita

    per hari dan protein 0 gram per kapita per hari# dan *//-sekurang"kurangnya 0 persen keluarga telah mandiri sadar gi(i.

    !ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, arah

    kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok% */-

    meningkatkan penyuluhan gi(i masyarakat# *2- menanggulangi

    gi(i kurang dan menekan kejadian gi(i buruk pada balita serta

    menanggulangi +:+ pada wanita usia subur termasuk ibu hamil

    dan ibu nias# *3- menanggulangi @)+B# *4- menanggulangianemia gi(i besi# *- menanggulangi +')# *- meningkatkan

    penanggulangan kurang gi(i mikro lainnya *misalnya calsium,

    (inc, dan lain"lain-# *- meningkatkan penanggulangan gi(i lebih#

    *5- melaksanakan ortiikasi dan keamanan pangan# *1-

    memantapkan pelaksanaan sistem kewaspadaan pangan dan gi(i

    *S+P@-# */0- mengembangkan dan membina tenaga gi(i# *//-

    melaksanakan penelitian dan pengembangan gi(i# */2-

    melaksanakan perbaikan gi(i institusi *misalnya sekolah, =S,

    perusahaan, dan lain"lain-# dan */3- melaksanakan perbaikan gi(i

    akibat dampak sosial, pengungsian, dan bencana alam.

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil yang telah dicapai pelaksanaan program pada

    tahun 200/ dan 2003 berdasarkan indikator kinerja antara

    '&&& 20

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    21/95

    lain% */- pre$alensi gi(i kurang pada balita adalah 2,/ persen

    dan 2, persen# *2- pre$alensi ibu hamil kurang energi

    kronik *+:+- 20,/ persen dan /, persen# *3- pre$alensi ibu

    hamil anemia gi(i besi *)@- 40,/ persen dan 4 persen# *4-

    pre$alensi balita yang mengalami kekurangan $itamin )*+')- 0,33 persen# *- rumah tangga yang mengkonsumsi

    garam yodium 4 persen dan 5, persen# dan *- pemberian

    air susu ibu *)S&- eksklusi pada bayi 0 4 bulan sebesar 2

    persen dan 3 persen. 6asil pencapaian indikator kinerja

    lainnya dapat dilihat pada matriks terlampir.

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam

    pelaksanaan program ini antara lain meliputi% */- belum

    optimalnya pelaksanaan kebijakan desentralisasi, khususnya

    di bidang perbaikan gi(i# *2- tingkat pendapatan sebagian

    besar kelompok masyarakat yang masih rendah# dan *3-

    perubahan pola makan dan pola hidup yang tidak mendukung

    upaya perbaikan gi(i

    iii. ,indak Lanj"t

    Tindak lanjut yang akan dilaksanakan antara lain

    meliputi% */- menyusun kerangka kebijakan perbaikan gi(i

    masyarakat# *2- meningkatkan pemberdayaan keluarga# *3-

    memantau dan mempromosikan pertumbuhan anak; *4-

    meningkatkan pendidikan gi(i# *- melaksanakan

    suplementasi gi(i# *- melaksanakan ortiikasi bahan

    makanan# *- melaksanakan pelayanan gi(i# *5-

    melaksanakan sur$eilens gi(i# *1- meningkatkan

    penganekaragaman konsumsi pangan# dan */0-

    meningkatkan dukungan administrasi dan operasional

    program.

    '&&& 2/

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    22/95

    *.1 Progra& S"&ber Da$a +esehatan

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah kebijakan

    Program ini bertujuan untuk */- meningkatkan jumlah, mutudan penyebaran tenaga kesehatan# *2- meningkatkan jumlah,

    eektiitas, dan eisiensi penggunaan biaya kesehatan# dan *3-

    meningkatkan ketersediaan sarana, prasarana, dan dukungan

    logistik pada sarana pelayanan kesehatan yang semakin merata,

    terjangkau dan dimanaatkan oleh masyarakat.

    Sasaran yang akan dicapai adalah% */- tersusunnya kebijakan

    dan rencana pengembangan tenaga kesehatan masyarakat danpemerintah di semua tingkat# *2- meningkatnya pendayagunaan

    tenaga kesehatan yang ada dan pengembangan pembinaan karier

    seluruh tenaga kesehatan# *3- meningkatnya ungsi lembaga

    pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan yang mengutamakan

    pengembangan peserta didik dalam rangka meningkatkan

    proesionalisme# *4- meningkatnya persentase penduduk yang

    menjadi peserta sistem pemeliharaan kesehatan dengan

    pembiayaan pra upaya# *- meningkatnya jumlah badan usahayang menyelenggarakan upaya sistem pembiayaan pra upaya# *-

    tersedianya jaringan pemberi pelayanan kesehatan paripurna yang

    bermutu, baik pemerintah maupun swasta, sesuai dengan

    kebutuhan sistem pembiayaan pra upaya# *- meningkatnya

    jumlah unit jaringan pelayanan dokter keluarga sebagai

    penyelenggara pelayanan kesehatan sistem pembiayaan pra upaya

    yang menyelenggarakan pelayanan paripurna dan bermutu# *5-

    tersedianya peralatan kesehatan baik medik maupun non medik

    yang benar"benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat# dan *1-

    tersedianya perbekalan kesehatan yang memadai baik jenis

    maupun jumlahnya, yang sesuai dengan permasalahan setempat

    dan kebutuhan masyarakat.

    !ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, arah kebijakan

    program dituangkan dalam kegiatan pokok% */- meningkatkan

    perencanaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan# *2-

    meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan# *3-

    '&&& 22

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    23/95

    mengembangkan sistem pembiayaan pra"upaya# dan *4-

    mengembangkan sarana, prasarana dan dukungan logistik

    pelayanan kesehatan.

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil pelaksanaan program yang telah dicapai pada

    tahun 200/ dan 2003 antara lain meliputi% */- penduduk yang

    menjadi peserta sistem pembiayaan pra"upaya 20 persen dan

    2/,5 persen# dan *2- proporsi tenaga kesehatan dibandingkan

    jumlah penduduk mencapai 5,4 per /00.000 penduduk dan/20,4 per /00.000 penduduk. 6asil pencapaian indikator

    kinerja lainnya dapat dilihat pada matriks terlampir.

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam

    pelaksanaan program antara lain meliputi% */- rendahnya

    kualitas tenaga kesehatan# *2- belum optimalnya pelaksanaankebijakan pemerataan dan pendayagunaan tenaga kesehatan.

    6al ini terlihat dari rasio tenaga kesehatan dengan penduduk

    yang masih jauh dari target dan $ariasi antar daerah masih

    ada kesenjangan# *3- perencanaan sumber daya tenaga

    kesehatan selama ini masih dilakukan berdasarkan kebutuhan

    pemerintah, belum mengakomodasi kebutuhan dan potensi

    masyarakat, serta kurang berorientasi pada paradigma sehat,

    globalisasi serta kebutuhan spesiik daerah# *4- sistem

    penempatan, penghargaan dan sanksi serta peningkatan karier

    belum tertata dengan baik# *- pendidikan dan pelatihan

    tenaga kesehatan belum menghasilkan lulusan yang sesuai

    dengan kebutuhan, dan *- sistem inormasi sumber daya

    manusia kesehatan masih terragmentasi sehingga belum

    mendukung perencanaan, pendayagunaan dan pengadaan

    tenaga kesehatan.

    '&&& 23

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    24/95

    iii. ,indak Lanj"t

    Tindak lanjut yang diperlukan antara lain adalah% */-

    menyusun kerangka kebijakan sumber daya kesehatan dan

    organisasi proesi# *2- meningkatkan perencanaan danpendayagunaan tenaga kesehatan melalui penetapan jenis,

    jumlah dan kualiikasi tenaga kesehatan sesuai dengan

    kebutuhan pembangunan kesehatan, pemerataan,

    pemanaatan di dalam dan luar negeri dan pembinaan Sansia *+>- sebanyak 21, ribu kelompok.Sedangkan pada tahun 2004 *.

    Pembinaan usaha ekonomi produkti keluarga perlu didukung

    oleh sistem permodalan yang lebih mudah dan murah bagi

    '&&& 0

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    51/95

    kelompok masyarakat tertentu serta pelatihan dan

    pemagangan usaha ekonomi mikro. Pembinaan dan

    pengembangan +, +=, dan +> dilakukan dengan

    mengembangkan jaringan pelayanan yang lebih terintegrasi

    dan dukungan institusi masyarakat.

    *.*/ Progra& +esehatan (e!rod"ksi (e&aja

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

    sikap dan perilaku positi remaja tentang kesehatan reproduksidalam rangka meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan

    mempersiapkan kehidupan berkeluarga guna mendukung upaya

    peningkatan kualitas generasi mendatang.

    Sasaran utama kinerja program ini adalah% */- menurunnya

    jumlah penduduk yang melangsungkan perkawinan pada usia

    remaja# *2- meningkatnya pemahaman dan upaya masyarakat,

    keluarga, dan remaja terhadap kesehatan reproduksi bagi remaja#*3- menurunnya jumlah kehamilan pada usia remaja# *4-

    menurunnya kejadian kehamilan pranikah# dan *- meningkatnya

    pengetahuan, sikap, dan perilaku positi remaja dalam hal

    penyakit menular seksual *P

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    52/95

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil yang dicapai selama kurun waktu 2000"2004ditandai dengan terbentuknya Pusat &normasi dan +onsultasi

    =emaja *P&+- sebanyak 2 buah. Selain itu juga terbentuk

    +elompok +eluarga Peduli =emaja *++P=- sebanyak 2/,/

    ribu kelompok, +elompok =emaja sebanyak .342

    kelompok, pengembangan Situs &nternet 7eria, serta

    pelatihan tenaga bagi promosi +esehatan =eproduksi =emaja

    sebanyak /,3 ribu orang.

    Pengembangan dan pembinaan +elompok =emaja *peer

    group- dilakukan melalui pelatihan tentang +esehatan

    =eproduksi =emaja untuk menjadi pendidik sebaya dan

    konselor sebaya. entuk"bentuk kegiatan antara lain

    ceramah, bermain peran, diskusi, permainan, studi kasus, dan

    kunjungan lapangan. Pengembangan +elompok =emaja ini

    memberikan andil terhadap meningkatnya jumlah keluarga

    dan remaja yang telah mendapatkan inormasi tentang +==dan hak"hak reproduksi, inormasi tentang penyakit menular

    seksual *P

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    53/95

    &normasi lain dari sur$ai ini adalah adanya remaja kawin

    usia /"/1 tahun, yaitu sebanyak 5,0 persen di antaranya

    pernah melahirkan dan 2,0 persen sedang hamil anak

    pertama. >ebih lanjut diungkapkan pula terjadinya penurunan

    remaja kawin usia /"/1 tahun yang hamil9melahirkan dari/2,2 persen pada S+& /11 turun menjadi /0,3 persen pada

    S+& 2002"2003.

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    Secara umum terdapat permasalahan yang berpengaruh

    terhadap pencapaian program antara lain bahwa sebagian

    masyarakat, orang tua maupun remaja sendiri belummemahami hak"hak dan kesehatan reproduksi serta

    keengganan membicarakan masalah reproduksi oleh karena

    sebagai hal yang tabu. Selain itu, orang tua juga sering

    merasa tidak memiliki cukup pengetahuan tentang kesehatan

    reproduksi, sehingga tidak mampu membekali pengetahuan

    bagi anak"anaknya secara benar.

    iii. ,indak Lanj"t

    Tindak lanjut pelaksanaan program kesehatan reproduksi

    remaja ini adalah tetap ditingkatkannya kegiatan"kegiatan

    promosi dan +&: tentang kesehatan reproduksi remaja

    berkaitan dengan masalah pemenuhan hak"hak kesehatan

    reproduksi untuk menjamin pembentukan generasi

    mendatang yang lebih berkualitas.

    +egiatan pokok yang perlu mendapat perhatian untuk

    tercapainya tujuan tersebut antara lain melalui pembinaan

    pusat pelayanan inormasi dan konseling remaja# pembinaan

    konselor remaja yang mampu memberikan inormasi yang

    memadai bagi pembinaan remaja melalui +&: dan ad$okasi

    terhadap remaja, keluarga dan masyarakat secara terintegrasi#

    peningkatan jaringan kerjasama dengan lembaga masyarakat

    di bidang pelayanan kesehatan reproduksi remaja# serta

    '&&& 3

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    54/95

    pengembangan orum koordinasi dan kerjasama antar

    lembaga pemerintah, institusi masyarakat dan >S

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    55/95

    juta setiap tahun selama tahun terakhir *2000 " 2004 sampai

    dengan bulan )pril 2004-. Pada tahun 2004, pencapaian

    peserta + baru selama 4 bulan pertama *Aanuari sampai

    dengan )pril 2004- secara nasional sebanyak /,05 juta

    peserta atau /, persen dari sasaran sebanyak ,/1 jutapeserta. Sementara itu pencapaian peserta + akti pada

    tahun 2004 *

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    56/95

    needs ini terlihat adanya kecenderungan yang makin

    mengecil pula dalam lima tahun terakhir, yaitu dari 1,2

    persen pada S+& /11 turun menjadi sekitar 5, persen

    pada S+& 2002"2003.

    +esertaan + tersebut telah berhasil menurunkan

    tingkat kelahiran yaitu rata"rata jumlah anak per wanita

    selama usia suburnya */"41 tahun- atau T?= *Total ?ertility

    =ate- terus menurun dari , anak per wanita pada awal

    tahun 0"an, menjadi 3,0 pada S+& /11/, kemudian

    menjadi 2,5 pada S+& /11, dan terakhir menjadi 2, anak

    per wanita pada S+& 2002"2003.

    +aitan antara pelaksanaan program + dengan

    pengendalian jumlah penduduk nampak dari upaya"upaya di

    atas. engan semakin meningkatnya derajat sosial ekonomi

    penduduk, program + telah turut andil dalam menurunkan

    laju pertumbuhan penduduk dalam tiga dekade terakhir.

    erdasarkan hasil Sensus Penduduk *SP- /110 dan 2000

    jumlah penduduk &ndonesia adalah sebesar /1,4 juta dan

    20,2 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar/,45 persen pada periode /110"2000, atau lebih rendah dari

    laju pertumbuhan penduduk periode /10"/150 *2,32

    persen-, dan periode /150"/110 */,1 persen-.

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    Permasalahan yang dihadapi antara lain adalah akses dan

    kualitas pelayanan + dan +esehatan =eproduksi yang

    relati masih rendah, yang ditandai oleh adanya kasus eek

    samping, komplikasi dan kegagalan# rendahnya partisipasi

    pria dalam ber"+, yang disebabkan karena kurangnya

    inormasi dan tempat pelayanan# dan ketersediaan dan

    keterjangkauan alat9obat kontrasepsi bagi P!S dari +eluarga

    Pra"Sejahtera dan +S"&.

    i samping itu, tantangan ke depan dalam pelaksanaan

    program adalah komitmen dan kesiapan pemerintah daerah

    '&&&

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    57/95

    kabupaten9kota dalam menyelenggarakan kewenangan

    pelayanan program + dalam rangka desentralisasi.

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    58/95

    iperlukan pendekatan sosial budaya termasuk kepada

    tokoh inormal untuk mengantisipasi pergeseran pemahaman

    tentang + yang berkembang dalam masyarakat. i samping

    itu perlu dibuat terobosan dalam upaya peningkatan

    peranserta dan partisipasi kesertaan ber"+ pria sertamemberikan prioritas pelaksanaan pencabutan implant bagi

    akseptor yang telah melewati batas waktu pemakaian implant

    tersebut.

    *.*2 Progra& Peng"atan +ee&bagaan dan 9aringan +B

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan

    sekaligus meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan + dan

    kesehatan reproduksi, terutama yang diselenggarakan oleh

    masyarakat.

    Sasaran utama kinerja program ini adalah */- meningkatnya

    jumlah P!S yang ber"+ secara mandiri# *2- meningkatnyacakupan dan mutu pelayanan + dan kesehatan reproduksi yang

    diselenggarakan oleh masyarakat# dan *3- meningkatnya jumlah

    lembaga yang secara mandiri menyelenggarakan pelayanan +

    dan kesehatan reproduksi.

    )rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok

    yang meliputi% */- melakukan pelatihan dan bimbingan

    pelayanan dan manajemen + dan kesehatan reproduksi bagi

    institusi dan lembaga berbasiskan masyarakat yang

    menyelenggarakan pelayanan +# *2- menyediakan dan

    menyelenggarakan pertukaran inormasi tentang + dan

    kesehatan reproduksi# *3- melakukan pelatihan dan kerjasama

    internasional di bidang + dan kesehatan reproduksi# *4-

    melakukan promosi kemandirian ber"+.

    '&&& 5

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    59/95

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    !paya meningkatkan kemandirian peserta + dilakukanmelalui perluasan kelembagaan dan jaringan + yang

    memberikan pelayanan +. Salah satu dukungan pelayanan

    + utama diberikan melalui peningkatan partisipasi dan

    peran serta masyarakat9&nstitusi

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    60/95

    + yang memperoleh alat9obat kontrasepsi dari asilitas

    pelayanan + swasta. ari hasil sur$ai S+&, peserta +

    yang dilayani melalui jalur swasta ini terus meningkat

    proporsinya yaitu dari 4/,1 persen pada S+& /11 menjadi

    2, persen pada S+& 2002"2003, dan mayoritas pelayanan+ swasta ini dilakukan oleh peran idan Praktek Swasta.

    i samping itu, dalam kancah nasional arus utama

    adanya tuntutan desentralisasi sesuai dengan !! ;omor 22

    tahun /111 tentang 8tonomi aerah, telah mengharuskan

    sebagian kewenangan di bidang + diserahkan kepada

    pemerintah kabupaten9kota. Penyerahan sebagian

    kewenangan program + kepada seluruh Pemerintah+abupaten9+ota di &ndonesia telah selesai dilakukan pada

    akhir tahun 2003 yang lalu. +eragaman pemahaman tentang

    program + dari Pemerintah +abupaten9+ota akan

    memberikan keragaman pula tentang dukungan komitmen

    dan kemampuan daerah untuk menjaga keberlangsungan

    program +. Selama enam bulan pertama tahun 2004 ini,

    proses pembentukan kelembagaan program + di

    +abupaten9+ota sebagai wadah bagi pengelolaan program+ dan dukungan operasional di lapangan, belum seluruhnya

    terbentuk melalui Peraturan aerah, yaitu baru 243

    kabupaten9kota *1,3 persen- dari 4/0 kabupaten9kota, yang

    sudah mempunyai Perda kelembagaan program +.

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    61/95

    pengelolaan program, di antaranya di bidang pembinaan

    peserta +, +&: serta permasalahan pelembagaan program

    + di lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem

    desentralisasi.

    Permasalahan lainnya, di antaranya berkaitan dengan

    keterbatasan pelaksanaan pencatatan pelaporan program,

    termasuk kemampuan petugas dan kesinambungan

    operasionalnya serta terbatasnya kegiatan usaha untuk

    peningkatan kapasitas kelembagaan program, termasuk

    dalam masalah pengarusutamaan gender.

    iii. ,indak Lanj"t

    Tindak lanjut yang diperlukan dalam memperkuat

    program ini antara lain adalah terus mengusahakan

    peningkatan partisipasi masyarakat baik melalui peningkatan

    kualitas &

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    62/95

    dalam usaha meningkatkan sistem pengolahan dan pelayanan

    data inormasi program.

    . +eb"da$aan

    .* Progra& Peestarian dan Penge&bangan +eb"da$aan

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan menanamkan nilai"nilai luhur budaya

    bangsa dalam rangka menumbuhkan pemahaman dan

    penghargaan masyarakat pada budaya leluhur, keragaman budayadan tradisi, meningkatkan kualitas berbudaya masyarakat,

    menumbuhkan sikap kritis terhadap nilai"nilai budaya dan

    memperkokoh ketahanan budaya. )dapun sasaran yang ingin

    dicapai dalam program ini adalah% */- berkembangnya sistem

    nilai budaya &ndonesia yang bersumber dari warisan budaya

    leluhur bangsa, budaya nasional dan diperkaya oleh budaya baru

    yang serasi, kondusi serta tidak bertentangan dengan nilai"nilai

    agama untuk menghadapi tantangan masa depan# *2-terwujudnya pemahaman dan penghargaan masyarakat pada

    budaya masyarakat lainnya# *3- berkembangnya kebebasan

    berkreasi dalam berkesenian# *4- terlindunginya pelaku seni dan

    budaya dari pelanggaran hak cipta# *- meningkatnya jumlah ilm

    nasional yang berkualitas dan bermoral# dan *- tersusunnya

    in$entarisasi dan dokumentasi warisan budaya.

    )rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok

    tahun 2000"2004 sebagai berikut% */- meningkatkan pelestarian,

    pengembangan dan pemanaatan tradisi, peninggalan sejarah dan

    permuseuman# *2- menciptakan iklim yang kondusi bagi

    timbulnya kreasi sastra, seni, dan budaya# *3- membina dan

    mengembangkan kebahasaan# *4- mengembangkan kepustakaan

    dan budaya ilmiah# *- membina dan mengembangkan kesenian#

    *- membina dan mengembangkan perilman nasional# dan *-

    meningkatkan apresiasi masyarakat dalam seni dan budaya.

    '&&& 2

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    63/95

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    alam rangka melestarikan peninggalan budayatradisional selama tahun 2000"2004 telah dilakukan upaya

    pelestarian dan pembinaan dalam hal pengelolaan aset

    budaya yang meliputi% */- pembinaan untuk peningkatan

    kemampuan pengelolaan aset budaya# *2- optimalisasi

    museum melalui penelitian, pendidikan dan rekreasi# *3-

    penyebaran inormasi melalui penerbitan direktori dan lealet

    tentang museum, penerbitan dan pengembangan ilmu

    permuseuman, dan buku panduan permuseuman# *4-peningkatan apresiasi masyarakat terhadap museum melalui

    program digitalisasi# *- penyelesaian pembangunan isik

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    64/95

    langka sebanyak /5./0 judul dan transormasi digital

    sebanyak /.00 lembar# */5- penyusunan =ancangan

    !ndang"!ndang tentang Sistem ;asional Perpustakaan# */1-

    pemasyarakatan minat baca# *20- pengembangan sistem

    inormasi kebudayaan# *2/- penyusunan strategi kebudayaanyang komprehensi dan aplikati# *22- penyusunan konsep

    perlindungan terhadap hak cipta kolekti bangsa# *23-

    pengembangan kesenian dan perilman yang mendukung

    pengembangan karakter bangsa# *24- peningkatan

    pemanaatan media untuk pengembangan kebudayaan# *2-

    pemetaan kebudayaan# *2- peningkatan sistem pengelolaan

    pelestarian aset budaya# *2- penyelenggaraan paket ilm

    kompetiti# dan *25- pengembangan statistik kebudayaan.

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    Pembangunan kebudayaan di masa depan dihadapkan

    pada permasalahan dan tantangan serius, yang berasal dari

    dua arah% internal dan eksternal yang saling bertali"temali.

    erbagai permasalahan pembangunan kebudayan yang

    bersumber dari dalam itu bisa diidentiikasi antara lain *i-ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara nilai"nilai

    budaya asli dalam proses akulturasi, sehingga berpotensi

    melemahkan budaya nasional# *ii- melemahnya sikap dan

    daya kritis masyarakat dalam merespons gejala

    konsumerisme, hedonisme, pragmatisme, dan perilaku sosial

    permisi, yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat

    dan budaya bangsa# dan *iii- ketidakmampuan masyarakat

    mempertahankan dan merawat kekayaan budaya bangsa yang

    beragam *majemuk-, sehingga belum mampu bersinergi

    secara optimal bahkan cenderung menjadi pemicu

    ketegangan dan konlik sosial.

    Sedangkan permasalahan pembangunan kebudayaan

    yang bersumber dari luar itu bisa diidentiikasi terutama

    dalam hal serbuan budaya asing ke masyarakat &ndonesia.

    @lobalisasi yang membawa serta budaya asing merupakan

    gejala mondial yang tidak mungkin bisa dihindari. &nteraksi

    '&&& 4

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    65/95

    antarbangsa di era global yang sangat intens telah

    mempermudah proses pertukaran nilai"nilai budaya antara

    satu bangsa dengan bangsa lainnya. Tidak semua nilai

    budaya asing itu rele$an dan positi bagi perkembangan

    budaya bangsa &ndonesia, sehingga masyarakat perlumemiliki alat pengendali dan penyeleksi atas derasnya arus

    budaya asing tersebut. )pabila masyarakat tidak mampu

    memilah antara nilai budaya asing yang negati dan positi,

    maka bangsa &ndonesia bisa kehilangan identitas nasional.

    alam perspekti demikian, maka masyarakat &ndonesia

    seyogianya mampu memperkuat ketahanan budaya bangsa.

    ilihat dari aspek pengelolaan pembangunan,permasalahan dan tantangan pembangunan kebudayaan

    antara lain adalah rendahnya kapasitas kelembagaan dalam

    pengelolaan kha(anah budaya bangsa sehingga

    memunculkan kecenderungan terbengkalainya kekayaan

    budaya bangsa. Pelaksanaan otonomi daerah yang mencakup

    pembangunan kebudayaan ternyata pada umumnya kurang

    mendapat perhatian. aerah"daerah yang memiliki kapasitas

    iskal belum menempatkan pembangunan kebudayaan padaperingkat prioritas yang memadai.

    iii. ,indak Lanj"t

    erdasarkan hasil pelaksanaan yang dicapai dan

    tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kebudayaan,

    maka pembangunan kebudayaan harus lebih dipertajam

    sehingga mampu menjawab permasalahan dengan tepat dan

    terokus.

    !ntuk penajaman pembangunan kebudayaan tersebut,

    maka diperlukan penataan kembali program"program

    pembangunan kebudayaan secara lebih terinci yang meliputi%

    */- pengembangan nilai budaya# *2- pengelolaan kekayaan

    budaya# dan *3- pengelolaan keragaman budaya. Seiring

    dengan itu diperlukan dialog intensi lintas sektor dan lintas

    pelaku, pusat dan daerah.

    '&&&

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    66/95

    /. +ed"d"kan dan Peranan Pere&!"an

    /.* Progra& Peningkatan +"aitas -id"! Pere&!"an

    a. ,"j"an' Sasaran' Arah +ebijakan

    Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kedudukan

    dan peranan perempuan sebagai indi$idu, yaitu baik sebagai

    insan dan sumber daya pembangunan# sebagai bagian dari

    keluarga yang merupakan basis terbentuknya generasi sekarang

    dan masa mendatang# sebagai mahluk sosial yang merupakan

    agen perubahan sosial di berbagai bidang kehidupan dan

    pembangunan.

    Sasaran kinerja program ini adalah meningkatnya kualitas

    dan peran perempuan terutama di bidang"bidang hukum,

    ekonomi, politik, pendidikan, sosial, dan budaya.

    )rah kebijakan dituangkan dalam kegiatan pokok yang

    dilaksanakan dalam program"program meliputi% */- program

    pembentukan peraturan perundang"undangan# *2- programperluasan dan pengembangan kesempatan kerja# *3- program

    peningkatan kualitas dan produkti$itas tenaga kerja# *4- program

    perlindungan dan pengembangan lembaga tenaga kerja# *-

    program perbaikan struktur politik# *- program pengembangan

    budaya politik# *- program pendidikan dasar dan prasekolah# *5-

    program pendidikan menengah# *1- program pendidikan tinggi#

    */0- program pembinaan pendidikan luar sekolah# *//- program

    lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat#

    */2- program upaya kesehatan# */3- program perbaikan gi(i

    masyarakat# */4- program pengembangan potensi kesejahteraan

    sosial# */- program pemberdayaan keluarga# */- program

    kesehatan reproduksi remaja# dan */- program keluarga

    berencana.

    '&&&

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    67/95

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    erbagai hasil yang telah dicapai dari pelaksanaanprogram peningkatan kualitas hidup perempuan dalam tahun

    200/"2004 antara lain%

    ;ilai &ndeks Pembangunan @ender *&P@- atau "ender-

    related Development Index *@&-, yang mengukur kualitas

    pembangunan manusia dikaitkan dengan gender

    menunjukkan bahwa peringkat &ndonesia menunjukkan

    peningkatan ranking dari 12 diantara /2 negara dengan nilaiindeks 0,/ pada tahun 200/ menjadi ranking 1/ diantara

    / negara dengan nilai indeks 0,5 pada tahun 2003.

    Tetapi peringkat tersebut lebih rendah bila dibandingkan

    dengan negara"negara di )S:); lainnya.

    alam pembangunan kesehatan, selama tahun 200/"

    2004 dilanjutkan berbagai upaya peningkatan kualitas dan

    jangkauan pelayanan kesehatan untuk menekan tingginyaangka kematian ibu melahirkan, terutama di daerah

    perdesaan dan miskin perkotaan, melalui @erakan Sayang

    &bu, +ecamatan Sayang &bu, =umah Sakit Sayang &bu, dan

    +ampanye Suami Siaga. Program"program pendukung

    lainnya adalah ina +eluarga alita, @erakan =emaja Putri,

    @erakan Pekerja Fanita, dan @erakan Peduli )S&. alam

    rangka menangani masalah 6&'9)&S di &ndonesia yang

    cenderung meningkat secara drastis, terutama bagi

    perempuan dan remaja, telah diperkenalkan program

    kesehatan yang berperspekti gender dalam bentuk

    penyuluhan, diseminasi, dan promosi yang dilakukan baik

    oleh pemerintah maupun >S

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    68/95

    dan pendekatan pembangunan keluarga berencana telah

    dikembangkan dengan lebih menekankan pada kesehatan dan

    hak"hak reproduksi. +ebijakan ini dilakukan sejak tahun

    2000, dan lebih diintensikan pelaksanaannya pada tahun"

    tahun berikutnya.

    alam pembangunan pendidikan, pemberian beasiswa

    dengan mengutamakan murid perempuan telah membantu

    menurunkan jumlah murid perempuan yang putus sekolah.

    Aumlah penduduk perempuan yang menikmati pendidikan

    semakin banyak dan telah mengurangi kesenjangan gender di

    bidang pendidikan terutama pada tingkat pendidikan dasar

    dan menengah, di samping telah menurunkan persentasependuduk umur /0 tahun ke atas yang buta huru. ata

    Susenas menunjukkan bahwa persentase perempuan yang

    melek huru meningkat dari 1/,4 persen pada tahun 2000

    menjadi 12,1 persen pada tahun 2003.

    Peran perempuan dalam pembangunan ekonomi tampak

    dari naiknya Tingkat Partisipasi )ngkatan +erja *TP)+-

    perempuan dari 42,53 persen pada tahun 200/ menjadi 44,5/persen pada tahun 2003 *Susenas 200/ dan 2003, PS-.

    Selama kurun waktu 200/"2004 telah banyak dilakukan

    upaya untuk mengintegrasikan kepentingan perempuan

    dalam program"program pembangunan ekonomi, khususnya

    dalam bidang ketenagakerjaan, !+

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    69/95

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    70/95

    rendahnya pemahaman tentang pengarusutamaan gender di

    kalangan pengambil keputusan.

    iii. ,indak Lanj"t

    !paya tindak lanjut untuk mengatasi masalah sosial

    budaya yang kurang mendukung bagi pemberdayaan

    perempuan masih harus diutamakan. Peran dari para tokoh

    masyarakat dan tokoh agama menjadi sangat penting. !ntuk

    itu peningkatan pemahaman yang tepat mengenai

    pemberdayaan perempuan perlu terus dilakukan dan

    bekerjasama dengan organisasi masyarakat. Selain itu,

    upaya"upaya untuk meningkatkan pelaksanaanpengarusutamaan gender masih perlu terus dilaksanakan baik

    di tingkat nasional maupun daerah. Peningkatan pemahaman

    dan penumbuhan komitmen masih diperlukan pada instansi

    pemerintah. Peningkatan kemampuan pelaksanaan

    pengarusutamaan gender terutama bagi pelaksana program di

    tingkat nasional dan daerah masih perlu dilakukan. 6al ini

    berkaitan dengan penjabaran dan pelaksanaan program

    pembangunan yang sudah diarahkan untuk menjadi responsigender.

    /. Progra& Penge&bangan dan +eserasian +ebijakan

    Pe&berda$aan Pere&!"an

    a. ,"j"an' Sasaran' Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk mewujudkan keserasian

    berbagai kebijakan pemberdayaan perempuan di berbagai bidang

    pembangunan.

    Sasaran kinerja program ini meliputi% */- terumuskannya dan

    terlaksananya kebijakan pembangunan yang responsi gender

    yang ditujukan bagi peningkatan kedudukan dan peranan

    perempuan di segala bidang kehidupan dan pembangunan# dan

    *2- terumuskannya dan terlaksananya kebijakan pembangunan

    '&&& 0

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    71/95

    pemberdayaan perempuan yang serasi antara kebijakan

    pemberdayaan perempuan di tingkat nasional dan kebijakan

    pemberdayaan perempuan di tingkat daerah.

    )rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokokyang meliputi% */- mengintegrasikan kebijakan pembangunan

    pemberdayaan perempuan ke dalam berbagai kebijakan"

    kebijakan pembangunan lainnya secara terpadu, baik di tingkat

    nasional maupun daerah# *2- melakukan pengkajian dan

    menyempurnakan hukum dan peraturan perundang"undangan

    yang masih diskriminati terhadap perempuan dan tidak

    berkeadilan gender# *3- melakukan pengkajian kebijakan

    pembangunan pemberdayaan perempuan dalam rangka mencarialternati"alternati kebijakan yang lebih eekti# *4-

    melaksanakan promosi, ad$okasi, sosialisasi, pemantauan, dan

    e$aluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan

    pembangunan pemberdayaan perempuan# dan *- melakukan

    penelitian dan pengembangan masalah"masalah gender sesuai

    dengan kondisi sosial budaya, agama, dan perkembangan

    masyarakat, termasuk pemanaatan dan pendayagunaan hasilnya

    bagi upaya penguatan pengarusutamaan gender.

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil yang telah dicapai dalam tahun 200/"2004 dalam

    rangka pembangunan pemberdayaan perempuan adalah

    sebagai berikut.

    alam pembangunan hukum telah dan sedang dilakukan

    perubahan dan penyempurnaan produk"produk hukum yang

    bias gender dan atau diskriminati terhadap perempuan.

    alam rangka perbaikan peraturan perundang"undangan

    agar lebih mendukung upaya peningkatan peran dan

    kedudukan perempuan, selama tahun 200/"2004 telah

    dilakukan upaya untuk memperbaiki hukum dan peraturan

    perundang"undangan yang meliputi% !! ;o.1 tahun /112

    '&&& /

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    72/95

    tentang +eimigrasian, !! ;o. 5 tahun /12 tentang

    +ewarganegaraan, !! ;o. 1 tahun /11 tentang !saha

    +ecil, !! ;o. 23 tahun /112 tentang +esehatan, dan !!

    ;o. / tahun /14 tentang Perkawinan.

    i samping itu, pada awal tahun 2000 telah

    ditandatangani %'ptional rotocol to the Convention on the

    (limination o# )ll *orm o# Discrimination )gainst +omen

    ,C(D)+, yang berarti &ndonesia mengakui kompetensi

    +omite Penghapusan Segala entuk iskriminasi terhadap

    Perempuan untuk menerima pengaduan dari indi$idu atau

    kelompok"kelompok dalam yurisdiksinya, dan

    memungkinkan +omite sebagai %treaty bodies untukmelakukan penyelesaian perselisihan dalam situasi tertentu.

    Tindak lanjut yang telah dilakukan antara lain adalah

    melakukan pengkajian dalam rangka =atiikasi +on$ensi

    &nternasional >arangan Perdagangan Perempuan dan )nak,

    dan pengkajian dalam rangka =atiikasi 'ptional rotocol

    +on$ensi &nternasional Penghapusan Segala entuk

    iskriminasi terhadap Perempuan.

    !ntuk mendukung kebijakan publik yang mendukung

    pengarusutamaan gender, telah dilakukan berbagai

    pengkajian dalam kurun waktu tahun 200/"2004 antara lain

    tentang% penerapan hak cuti melahirkan bagi pekerja

    perempuan di sektor ormal, kesempatan melanjutkan

    sekolah bagi pelajar9siswi yang hamil, jaminan sosial bagi

    pekerja perempuan di sektor inormal, dan perdagangan

    perempuan dan anak *tra##ic$ing in person especially &omen

    and children-.

    alam upaya peningkatan kualitas hidup perempuan,

    telah dilakukan ad$okasi, sosialisasi dan asilitasi untuk

    pengintegrasian kebijakan pemberdayaan perempuan dengan

    program pembangunan lainnya. Pada tahun 200/ telah

    dikembangkan /1 program yang responsi gender,

    sedangkan pada tahun 2004 telah meningkat menjadi 35

    program yang responsi gender.

    '&&& 2

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    73/95

    alam bidang perlindungan perempuan, upaya"upaya

    yang telah dilakukan pada tahun 200/"2004 adalah

    melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak

    terkait dalam penyusunan kebijakan perlindungan tenaga

    kerja perempuan termasuk buruh migran perempuan,perlindungan perempuan korban traiking termasuk asilitasi

    perlindungan buruh migran korban traiking, dan

    perlindungan perempuan korban kekerasan dalam rumah

    tangga. !ntuk melindungi para tenaga kerja &ndonesia *T+&-,

    terutama T+& perempuan yang bekerja di luar negeri,

    berbagai upaya terus ditingkatkan, seperti% pembangunan

    pelayanan bagi T+& di kedutaan besar di negara"negara

    penerima# penyempurnaan perjanjian perlindungan T+&dengan negara penerima# pembenahan proses rekrutmen

    hingga kepulangan# penanganan korban, repatriasi, dan

    rehabilitasi# dan penyiapan =!! tentang Penempatan Tenaga

    +erja ke >uar ;egeri.

    erkaitan dengan upaya peningkatan kesehatan, telah

    dikembangkan kebijakan untuk memperluas dan

    mere$italisasi @erakan Sayang &bu *@S&- Plus yangmencakup kesehatan bayi baru lahir dan peningkatan

    pemberian )ir Susu &bu *)S&-, penataan kelembagaan dan

    jejaring @S&, pendidikan publik untuk kesehatan reproduksi

    termasuk 6&'9)&S, dan pengembangan kesetaraan dan

    keadilan gender di bidang kesehatan reproduksi dalam

    keluarga.

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    eberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi

    dalam pelaksanaan program ini antara lain masih banyaknya

    kebijakan dan program pembangunan, serta hukum dan

    peraturan perundang"undangan yang belum responsi gender,

    sehingga perempuan yang paling banyak menanggung

    berbagai bentuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan.

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    74/95

    selain kelangkaan data terpilah menurut jenis kelamin serta

    belum adanya peta masalah maupun potensi kualitas hidup

    perempuan.

    iii. ,indak Lanj"t

    Tindak lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan

    program antara lain adalah pengintegrasian strategi

    pengarusutamaan gender ke dalam seluruh kebijakan dan

    program pembangunan agar kebijakan dan program

    pembangunan tersebut menjadi responsi gender, baik di

    tingkat nasional, maupun di tingkat propinsi dan

    kabupaten9kota.

    /./ Progra& Peningkatan Peran Mas$arakat dan Pe&a&!"an

    +ee&bagaan Pengar"s"ta&aan Gender

    a. ,"j"an' Sasaran' Arah +ebijakan

    Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan peran dankemandirian lembaga"lembaga yang memiliki $isi pemberdayaan

    perempuan terutama organisasi perempuan# memperkuat peran

    akti masyarakat dalam upaya pemberdayaan perempuan#

    meningkatkan kapasitas dan kemampuan institusi"institusi

    pemerintah dalam melakukan pengarusutamaan gender dalam

    setiap tahap dan proses pembangunan.

    Sasaran kinerja program ini adalah */- meningkatnya

    partisipasi dan peran akti masyarakat dalam pemberdayaan

    perempuan# *2- terwujudnya sistem pengarusutamaan gender

    yang antara lain ditandai oleh meningkatnya kesadaran gender

    pada seluruh aparat pemerintah, terutama para perencana dan

    pengambil keputusan, terbentuknya komisi atau orum nasional

    kesetaraan dan keadilan gender, terbentuknya unit

    pengarusutamaan gender di setiap instansi pemerintah baik di

    pusat maupun di daerah, terwujudnya berbagai alat dan metode

    untuk melaksanakan pengarusutamaan gender, serta tersedianya

    '&&& 4

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    75/95

    data dan inormasi gender dalam berbagai bidang pembangunan#

    dan *3- meningkatnya peran, kualitas dan kemandirian lembaga"

    lembaga yang memiliki $isi pemberdayaan perempuan, terutama

    organisasi perempuan.

    )rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok

    yang meliputi% */- melaksanakan +&: dan ad$okasi mengenai

    kesetaraan dan keadilan gender di lingkungan lembaga"lembaga

    legislati, eksekuti, yudikati, T;& dan Polri, dan masyarakat

    secara keseluruhan# *2- mendorong terbentuknya komisi atau

    orum kesetaraan dan keadilan gender# *3- meningkatkan

    kemampuan dan kapasitas institusi"institusi pemerintah pusat dan

    daerah untuk melakukan pengarusutamaan gender dalam prosesperencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan e$aluasi

    pembangunan, antara lain melalui peningkatan keterampilan dan

    keahlian serta pembentukan unit pengarusutamaan gender di

    setiap instansi pemerintah# *4- mengembangkan berbagai alat dan

    metode, termasuk mengembangkan materi dan bahan +&: untuk

    pengarusutamaan gender# *- mengembangkan sistem inormasi

    gender, antara lain melalui penyediaan data dan inormasi yang

    dibedakan menurut jenis kelamin# *- meningkatkan kemampuandan kapasitas lembaga"lembaga masyarakat yang memiliki $isi

    pemberdayaan perempuan, termasuk organisasi"organisasi

    perempuan yang ada di tingkat nasional dan daerah, melalui

    peningkatan keterampilan dan keahlian untuk lebih dapat

    menemukenali dan mengatasi berbagai permasalahan yang

    dihadapi perempuan, serta bersama"sama pemerintah

    merumuskan kebijakan dan program pembangunan# *-

    menciptakan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan

    antara pemerintah, masyarakat, pranata dan lembaga"lembaga

    masyarakat yang memiliki $isi pemberdayaan perempuan# dan

    *5- meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat media

    dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.

    '&&&

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    76/95

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil yang dicapai dari pelaksanaan program ini antaralain adalah sebagai berikut.

    !ntuk mewujudkan komitmen pelaksanaan program

    pemberdayaan perempuan telah dilakukan% sosialisasi dan

    ad$okasi pengarusutamaan gender *P!@- di lingkungan

    sektor, daerah, organisasi perempuan, >S

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    77/95

    samping itu juga dilakukan pendidikan reserse wanita

    penanganan kasus korban tindak kekerasan terhadap

    perempuan yang melibatkan polisi wanita *Polwan- dari 2/

    Polda di seluruh &ndonesia. Penyebaran inormasi tentang

    penghapusan kekerasan terhadap perempuan dilakukanmelalui pengembangan &eb-site serta iklan layanan

    masyarakat di berbagai media elektronik dan media cetak.

    alam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah

    perdagangan perempuan dan anak ,tra##ic$ing in &omen and

    children, telah diterbitkan +eppres ;o. 55 tahun 2002

    tentang =encana )ksi ;asional Penghapusan Perdagangan

    *Traiking- Perempuan dan )nak dan +eppres ;o. 5 tentang=encana )ksi ;asional Penghapusan :ksploitasi Seksual

    +omersial )nak. +egiatan lainnya berupa% peningkatan

    intensitas kegiatan dalam memerangi kejahatan transnasional

    yang terorganisir termasuk tra##ic$ing perempuan dan anak#

    peningkatan pengawasan terhadap masyarakat dan organisasi

    yang dicurigai terlibat dalam praktek tra##ic$ing.penyidikan,

    penyelidikan dan pendakwaan serta penegakan hukum

    terhadap pelaku dalam praktek tra##ic$ing perempuan dananak# ratiikasi rotocol to revent /ra##ic$ing in ersons0

    (specially +omen and Children. penyiapan =!! tentang

    Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan 8rang# dan =!!

    tentang Perlindungan +orban dan Saksi. Penilaian

    internasional pada &ndonesia dalam hal pencegahan dan

    penanggulangan traiking perempuan dan anak telah

    menunjukkan perbaikan, yang ditandai oleh perubahan dari

    kategori /ier &&& pada tahun 2000 menjadi /ier && pada tahun

    2003.

    alam pembangunan politik, telah dilakukan perbaikan

    struktur politik dan peningkatan keterwakilan perempuan

    dalam bidang politik *legislati-, dalam pengambilan

    keputusan dan dalam jabatan publik lainnya *eksekuti dan

    yudikati-, antara lain melalui pendidikan politik bagi

    perempuan. Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh

    organisasi masyarakat. i samping itu, juga dibentuk kaukus

    '&&&

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    78/95

    perempuan untuk politik dan untuk parlemen di tingkat

    nasional dan di beberapa propinsi.

    alam upaya penguatan kelembagaan di daerah, di

    tingkat propinsi dan kabupaten9kota telah dibentuk unit kerjayang menangani pemberdayaan perempuan. alam

    kelembagaan pengarusutamaan gender, telah terbentuk orum

    kesetaraan dan keadilan gender *++@- di tingkat nasional,

    lembaga pemberdayaan perempuan di seluruh propinsi dan

    inisisasinya di 23 kabupaten9kota, #ocal point di 3

    epartemen9 >P;, +ejaksaan )gung,

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    79/95

    iii. ,indak Lanj"t

    !paya tindak lanjut yang akan dilaksanakan antara

    lain adalah% meningkatkan pemahaman tentang kesetaraan

    dan keadilan gender bagi semua kalangan baik pemerintah,masyarakat, lembaga legislati dan judikati# menyediakan

    data yang dapat menggambarkan situasi perempuan pada

    berbagai bidang pembangunan baik di pusat maupun di

    daerah# meningkatkan peranserta masyarakat melalui

    pengembangan berbagai program serta memobilisasi potensi

    yang ada di masyarakat# meningkatkan perlindungan untuk

    pekerja perempuan, terutama yang bekerja di luar negeri# dan

    melakukan pemutakhiran data terpilah menurut jeniskelamin.

    1. Pe&"da dan Oahraga

    1.* Progra& Penge&bangan dan +eserasian +ebijakan

    Oahraga

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk mewujudkan keserasian

    kebijakan olahraga di berbagai bidang pembangunan.

    Sasaran kinerja program ini meliputi% */- terumuskannya dan

    terlaksananya kebijakan olahraga yang serasi bagi peningkatan

    kualitas dan kuantitas insan pelaku, pembina, praktisi, dan

    pendukung olahraga# dan *2- terumuskannya dan terlaksananya

    kebijakan olahraga yang serasi dan sinergi antara kebijakan di

    tingkat nasional dengan kebijakan di tingkat daerah.

    )rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok

    yang meliputi% */- melaksanakan pengkajian dan merumuskan

    kebijakan pembangunan olahraga yang eekti, proakti, dan

    ino$ati# *2- melaksanakan pengkajian dan menyempurnakan

    peraturan perundang"undangan yang aspirati dan akomodati

    '&&& 1

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    80/95

    untuk mendukung perkembangan olahraga nasional yang dinamis

    dan kompetiti# dan *3- melakukan pemantauan dan e$aluasi

    pelaksanaan kebijakan olahraga.

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil pelaksanaan yang telah dicapai program ini

    selama kurun waktu tahun 2000 sampai dengan 2004

    berdasarkan indikator kinerja antara lain meliputi % */-

    terumuskannya konsep kebijakan yang mendukung

    perkembangan olahraga nasional dan pedoman mekanismepembinaan olahraga dan kesegaran jasmani# *2-

    terlaksananya pengkajian dan penyempurnaan peraturan

    perundang"undangan yang mendukung perkembangan

    olahraga nasional# *3- terlaksananya perumusan kebijakan

    yang mendukung perkembangan olahraga nasional# *4-

    tersusunnya konsep =ancangan !ndang"!ndang tentang

    8lahraga# *- tersusunnya pedoman yang mendukung

    perkembangan olahraga nasional dan daerah# *- penelitianbidang olahraga dan kesegaran jasmani# *- terumuskannya

    kebijakan nasional pembangunan olahraga# dan *5-

    tersusunnya rencana regionalisasi S>TP9S

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    eberapa permasalahan yang berkaitan dengan upaya

    untuk mewujudkan keserasian kebijakan olahraga di

    berbagai bidang pembangunan olahraga adalah% */-

    rendahnya kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan

    tenaga keolahragaan# dan *2- kurangnya tenaga yang

    proesional untuk menangani olahraga pelajar, dan

    masyarakat.

    engan memperhatikan permasalahan yang terjadi

    dalam penyelenggaraan kebijakan keolahragaan, maka

    tantangan yang dihadapi dalam pembangunan olahraga

    '&&& 50

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    81/95

    adalah bagaimana mengupayakan langkah"langkah untuk

    meningkatkan sumberdaya manusia di bidang keolahragaan,

    dan terciptanya sistem koordinasi antarunit terkait, baik di

    tingkat pusat sampai di tingkat daerah, sehingga dapat

    mewujudkan adanya keserasian dalam perencanaan,pelaksanaan, dan pengendalian kebijakan olahraga.

    iii. ,indak Lanj"t

    erdasarkan permasalahan yang dihadapi, tindak lanjut

    yang diperlukan adalah% */- melaksanakan penelitian

    dan9atau pengkajian kebijakan"kebijakan pembangunan di

    bidang olahraga# *2- melakukan pemantauan dan e$aluasipelaksanaan pembangunan olahraga# *3- mengembangkan

    sistem inormasi olahraga melalui pengaturan sistem

    inormasi yang komprehensi, terpadu, dan berkelanjutan#

    *4- melakukan pembinaan manajemen olahraga# dan *-

    meningkatkan dukungan administrasi dan operasional

    program.

    1. Progra& Pe&as$arakatan Oahraga dan +esegaran 9as&ani

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesegaran

    jasmani masyarakat dan pelaksanaan kegiatan olahraga termasuk

    olahraga masyarakat, sehingga mendukung pelaksanaan

    paradigma sehat dan melestarikan olahraga tradisional sebagai

    potensi budaya nasional.

    Sasaran kinerja program ini adalah% */- meningkatnya

    kesegaran jasmani masyarakat termasuk peserta didik, pekerja,

    dan kelompok lanjut usia# *2- meningkatnya jumlah dan kualitas

    olahraga yang berkembang di masyarakat termasuk untuk

    penyandang cacat, lanjut usia, dan olahraga tradisional# dan *3-

    meningkatnya jumlah sarana dan prasarana pendukung kegiatan

    '&&& 5/

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    82/95

    kesegaran jasmani dan olahraga, baik di tempat kerja, maupun

    asilitas umum.

    )rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok

    yang meliputi% */- melaksanakan pelayanan +&: dan konselingbagi masyarakat berolahraga# *2- mengembangkan olahraga

    anak# *3- mengembangkan pendidikan jasmani di sekolah dan

    perguruan tinggi# *4- mengembangkan olahraga di tempat kerja#

    *- mengembangkan olahraga rekreasi# *- mengembangkan

    olahraga lanjut usia# *- mengembangkan olahraga penyandang

    cacat# *5- mengembangkan olahraga tradisional# dan *1-

    meningkatkan peran masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah

    daerah dalam mengembangkan prasarana dan sarana olahraga.

    b. Peaksanaan

    i. -asi $ang Di#a!ai

    6asil pelaksanaan yang telah dicapai program ini

    selama kurun waktu tahun 2000 sampai dengan 2004

    berdasarkan indikator kinerja antara lain meliputi% */-meningkatnya jumlah pembinaan olahraga di tingkat daerah#

    *2- meningkatnya jumlah kompetisi olahraga masyarakat,

    olahraga tradisional, dan olahraga kelompok khusus# *3-

    terselenggaranya bimbingan dan penyuluhan olahraga

    tentang kesegaran jasmani bagi masyarakat dan peserta

    didik# *4- tersusunnya naskah tentang bahan pembelajaran

    pendidikan jasmani# *- jumlah klub olahraga pelajar dan

    kelompok berlatih olahraga# *- terselenggaranya olahraga

    ekstrakurikuler di sekolah# *- terselenggaranya olahraga

    in$itasi tradisional# *5- meningkatnya peranserta masyarakat

    dan dunia usaha, dan pemerintah daerah dalam mendukung

    kegiatan olahraga# dan *1- terselenggaranya lomba sehat dan

    bugar antarwarga belajar di sekolah dan masyarakat.

    '&&& 52

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    83/95

    ii. Per&asaahan dan ,antangan

    eberapa permasalahan yang berkaitan dengan upaya

    untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat dan

    pelaksanaan kegiatan olahraga termasuk olahraga masyarakatadalah% */- belum diterapkannya perilaku hidup sehat dan

    kebiasaan berolahraga secara teratur dalam kehidupan sehari"

    hari# *2- lemahnya pembinaan olahraga pelajar secara

    berjenjang dan menyeluruh di berbagai cabang olahraga# dan

    *3- kurangnya sarana dan prasarana olahraga, baik di sekolah

    maupun masyarakat.

    Tantangan dalam pemasyarakatan olahraga dankesegaran jasmani adalah bagaimana mendorong partisipasi

    masyarakat agar lebih peduli dengan kegiatan

    pemasyarakatan dan kesegaran jasmani, baik lewat jalur

    sekolah, maupun masyarakat.

    iii. ,indak Lanj"t

    erdasarkan permasalahan yang dihadapi, tindak lanjutyang diperlukan antara lain% */- menyelenggarakan

    +omunikasi, &normasi, :dukasi *+&:- dan konseling bagi

    masyarakat berolahraga# *2- mengembangkan pendidikan

    jasmani di sekolah dan perguruan tinggi# *3-

    mengembangkan olahraga di tempat kerja# *4- melaksanakan

    peningkatan kapasitas *capacity building- di bidang

    pembangunan olahraga# *- mengembangkan olahraga

    rekreasi, olahraga lanjut usia, olahraga penyandang cacat,

    dan olahraga tradisional# *- meningkatkan peran

    masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah daerah dalam

    mengembangkan prasarana dan sarana olahraga# dan *-

    menyediakan ruang"ruang publik bagi masyarakat untuk

    melaksanakan akti$itas olahraga.

    '&&& 53

  • 7/26/2019 Narasi Bidang Sosial dan Budaya

    84/95

    1./ Progra& Pe&and"an Bakat dan Pe&bibitan Oahraga

    a. ,"j"an' Sasaran' dan Arah +ebijakan

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan upayapemanduan bakat dan pembibitan olahraga sejak usia dini,

    termasuk bagi penyandang cacat, terutama di sekolah.

    Sasaran kinerja program ini adalah% */- meningkatnya

    jumlah bibit olahragawan berbakat, termasuk penyandang cacat#

    *2- meningkatnya jumlah dan kualitas wadah pembinaan

    olahragawan pelajar# *3- meningkatnya jumlah dan kualitas

    kompetisi berdasarkan prioritas cabang olahraga yangdiunggulkan# *4- meningkatnya penyediaan prasarana dan sarana

    olahraga dengan kualitas yang memadai dan sesuai standar

    termasuk untuk penyandang cacat# *- meningkatnya peran

    organisasi olahraga termasuk olahraga penyandang cacat dalam

    upaya pemanduan bakat dan pembibitan olahraga# *-

    meningkatnya kualitas gi(i sesuai standar bagi olahragawan

    berbakat# *- meningkatnya kualitas kompetensi pelatih, peneliti,

    praktisi, dan teknisi olahraga# dan *5- meningkatnya penerapandan pemanaatan iptek olahraga sebagai pendorong peningkatan

    prestasi pada semua cabang olahraga.

    )rah kebijakan program dituangkan dalam kegiatan pokok

    yang meliputi% */- menanamkan disiplin dan nilai"nilai

    sporti$itas dalam memben