Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    1/14

    MAKALAH

    Hubungan Manusia

    SDM

    DI SUSUN OLEH :

    Tomi Gautama Akbar

    0705502

    JURUSAN PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

    FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    2008

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    2/14

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    menganugerahkan rahmat, karunia serta ridha-Nya, sehingga penyusun dapat

    menyelesaikan makalah tentang Hubungan Manusia SDM. Makalah ini disusun sebagai

    salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.

    Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

    kemudian bermamfaat bagi kita.

    Selama mengerjakan tugas makalah ini, Saya telah banyak menerima bimbingan

    dan saran-saran dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan

    terima kasih yang setulusnya kepada:

    1. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis dapat

    menyelesaikan karya tulis ini.

    2. Bapak DR. Suwatno yang telah banyak memberikan penjelasan teori yang berkaitan

    dengan tema makalah ini.

    3. Rekan-rekan serta semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satupersatu yang

    telah membantu penyusun dalam pembuatan makalah ini.

    Akhirnya penyusun berharap karya tulis ini dapat berguna dan dapat

    dipergunakan sebagaimana mestinya. Penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk

    kemajuan di masa-masa mendatang. Atas perhatiannya penyusun ucapkan terima kasih.

    Bandung, Maret 2008

    Penyusun

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    3/14

    I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Hubungan yang baik antara majikan dengan pekerja akan meningkatkan produktifitas

    suatu perusahaan. Hal inilah yang disebut hubungan manusia dalam sumber daya

    manusia. Suatu perusahaan harus memelihara hubungan yang baik diantara semua pihak

    yang berkaitan.

    Maka dari itu akan digambarkan tentang materi hubungan manusia pada makalah ini.

    Selain itu latar belakang penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kelompok

    yang kemudian akan digabungkan dengan berbagai materi lain yang menjadi makalah

    besar dari suatu kelompok tadi. Tugas yang di berikan kepada mahasiswa/i program studi

    Pendidikan Manajemen Perkantoran dalam memenuhi kriteria pemberian nilai mata

    kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi berkenaan

    dengan konsep hubungan manusia di dalam sudut pandang SDM. Sehingga dapat

    diharapkan pembaca dapat memahami teori tentang Hubungan Manusia dengan jelas.

    1.3 Metode

    Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi kepustakaan, yaitu

    dengan meresume berbagai buku-buku dan artikel-artikel tentang sumber daya manusia.

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    4/14

    II

    PEMBAHASAN MATERI

    A. Sejarah Tahap Hubungan Antar Manusia

    Penelitian yang lebih intensif terhadap sumber daya manusia berlansung pada

    penghujung tahun 1920-an dan awal 1930-an. Pada kurun waktu itu, perhatian para

    manajer dicurahkan pada karyawannya untuk meningkatkan produktifitas kerja mereka.

    Produktifitas karyawan ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh cara pekerjaan dirancang

    dan diberikan imbalan memadai, tetapi juga oleh faktor lain, yaitu faktor sosial dan

    psikologis.

    Temuan ini merupakan temuan pertama dengan mengindikasikan bahwa factor social

    dan psikologis dalam suatu lingkungan kerja dapat mempunyai dampak signifikan

    terhadap tingkat produktifitas kerja para karyawan. Produktifitas bertalian langsung

    dengan itensitas kerjasama dan kerja tim dalam kelompok. Tingkat kerja tim dan kerja

    sama hubungan dengan minat penyelia dan periset dalam kelompok kerja, kurangnya

    pendekatan koersif terhadap perbaikan produktivitas, dan partisipasi kalangan karyawan

    dalam perubahan yang mempengaruhi mereka. Dalam penelitiannya, Hawthome

    menemuka kenyatan bahwa perasaan, emosi dan sentimen para karyawan sangat

    dipengaruhi leh lingkungan kerja, seperti gaya kepemimpinan atasan, perhatian, sikap dan

    dukungan manajemen. Dalam hal n kehidupan para karyawan disikapi sebagai sebuah

    sistem sosial. Berbeda dengan pandangan Taylor yang melihat organisasi suatu istem

    ekonomi yang bersifat teknis dan mekanis.

    Dapat dipicu hasil temuan Hawthom maka dilakukan riset lanjutan terhadap faktor

    sosial dan cara individu bereaksi terhadapnya. Temuan dari kajian ini menemukan bahwa

    kebutuhan karyawan harus dipahami dan ditindaklanjuti oleh manajemen agar mereka

    merasa senang bekerja, puas dan produktif. Komunikasi antara para karyawan dan

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    5/14

    penyelianya dibina karena adanya kebutuhan iklim kerja yang lebih partisipatif. Cara ini

    ternyata dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.

    B. Pemeliharaan Hubungan Antar Manusia Dalam SDM

    Salah satu hubungan antara majikan dengan para karyawan diperusahaan disebut

    hubungan kerja atau hubungan manusia, atau biasa juga disebut hubungan Industrial

    Peace.

    Pemeliharaan hubungan industrial dalam rangka keseluruhan prose manajemen

    sumber daya manusia berkisar pada pemikiran bahwa hubungan yang serasi dan harmonis

    antara majikan dan pekerja yang terdapat dalam organisasi usaha itu mutlak harus

    ditumbuhkan dan dipelihara demi kepentingan semua pihak petaruh pada organisasi usaha

    bersangkutan. Kalau kurang berhasil memelihara hubungan yang harmonis akan berakibat

    terjadinya kerugian bagi banyak pihak, terutama bagi pihak majikan dan pekerja-pekerja

    yang bersangkutan.

    Dalam pembahasan ini istilah hubungan manusia digunakan dalam pengertian umum

    sebagai hubungan formal yang terdapat antara majikanatau kelompok majikan dengan

    pekerja atau istilah tersebut akan digunakan saling bergantian tanpa mengurangi makna

    dan isi yang terkandung didalamnya. Hubungan itu biasanya dilakukan secara tertulis

    ataupun lisan asalkan kedua belah pihak secara jujur melaksanakan kewajibandan hak

    masing-masing selaku mitra kerja.

    Karyawan atau pekerja harus dihormati selaku mitra kerja dan bukan sebagai budak

    belian seperti pada zaman penjajahan dengan kerja rodi secara paksa. Saling menghormati

    antara majikan dan pekerja untuk melaksanakan tugas, kewajiban dan hak masing-masing

    pihak yang berhubungan kerja adalah nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dan

    merupakan filosofi Hubungan Industrial Pancasila.

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    6/14

    C. Pihak-Pihak Yang Berhubungan dalam Hubungan Manusia SDM

    Banyak pihak yang berhubungan dalam hubungan manusia dalam SDM, yaitu pihak-

    pihak-pihak yang berkepentingan pada organisasi usaha untuk mencapai tujuan dan

    berbagai sasarannya masing-masing. Pihak-pihak yang berkepentingan itu dikenal dengan

    istilah stake holders. Dikatakan pihakyang berkepentingan karena setiap pihak itu

    mempertaruhkan sesuatu pada organisasi itu, yaitu:

    Pertama : Manajemen yang dalam organisasi niaga modern biasanya merupakan

    kelompok profesional yang bukanbukan lagi pemilik organisasi

    mempertaruhkan waktu, pengetahuan, keahlian, keterampilan dan

    reputasi profesionalnya, bukan hanya demi kepentingan organisasi yang

    dipimpinnya akan tetapi juga demi kepentingan yang lebih luas.

    Kedua : Para anggota organisasi yang dengan pememfaatan waktu, pengetahuan,

    keterampilan dan tenaga melakukan tugas-tugas yang dipercayakan

    orgaisasi kepedanya dengan harapan bahwa dengan jalur itulah jenis

    kebutuhannya dapat terpenuhi dengan memuaskan.

    Ketiga : Para pemilik modal dan pemegam saham bagi organisasi niaga yang

    telah menanamkan saham sebagian dari hartanya dalam organisasi

    dengan harapan bahwa modal yang ditanam itu secara kontinu akan

    memberikan layak baginya.

    Keempat : Kelompok tertentu di masyarakat yang menjadi konsumen barang atau

    jasa yang dihasilkan oleh organisasi dan mengharapkan bahwa

    penyediaan barang atau jasa tersebut tidak mengalami gangguan.

    Kelima : Para pemasok bahan baku atau bahan penolong yang diperlukan oleh

    organisasi dalam menghasilkan barang atau jasa.

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    7/14

    Keenam : Para distributor dan agen. Telah dimaklumi bahwa pada umumnya

    organisasi niaga tidak menjual barang atau jasa yang dihasilkan langsung

    kepada konsumen. Oleh karena itu distributor atau agen itupumn

    mempertaruhkan kepentingannya dalam kepentingan organisasi.

    Ketujuh : Jajaran pemerintah. Setelah kita ketahui, pemerintah mempunyai hak,

    wewenang dan tanggungjawab untuk meningkatkan mutu hidup dari

    seluruh warganya. Oleh karena itu pemerintah juga sangat

    berkepentingan dalam keberhasilan organisasi yang terdapat dalam

    masyarakat.

    D. Tahap-Tahap dalam Hubungan Manusia SDM

    Hubungan industrial dalam suatu organisasi pada umumnya dapat digolongkan

    kepada lima tahap, yaitu:

    a. Tahap konflik

    Jika sifat hubungan kerja antara pekerja dan manajemen berada pada tahap ini, yang

    terjadi ialah bahwa manajemen berusaha sedapat mungkin untuk mencegah masuknya

    para pekerja menjadi anggota serikat pekerja. Dalam hal demikian, tidak mustahil apabila

    manajemen memberhentikan biasanya dengan alasan yang dicari-cari atau

    memasukan dalam daftar hitam siapa saja diantara para pekerja yang menunjukan

    minat memasuki suatu organisasi serikat pekerja. Hal ini tentunya menimbulkan konflik.

    Dalam tahap ini manajemen akanmenolakuntuk berhubungan dengan para wakil serikat

    pekerja yang datang kepadanya.

    Pada tahap ini dalam hal timbulnya pertikaian perburuhan yangserius antara

    manajemen dengan para pekerja, manajemen akanmengambil semua langkah yang dapat

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    8/14

    diambilnya agar pertrikaian yang tidak terselesaikan dengan perundingan langsung jangan

    sampai berakhir dengan pemogokan.

    b. Tahap pengakuan eksistensi

    Pada tahap ini manajemen membiarkan dan mengakui adanya serikat pekerja dalam

    organisasiyang dipimpinnya, meskipun sebenarnya disertai oleh sikap terpaksa.

    Artinya, manajemen memang mau berhubungan dengan para wakil serikat pekerja untuk

    membicarakan hal-hal yang merupakan sumber pertikaian dalam hubungan industrial,

    akan tetapi tidak dengan sikap yang ikhlas. Seandainya ada pilihan lain, manajemen akan

    tetap memilih untuk tidak berhubungan dengan serikat pekerja dalam menyelesaikan

    pertikaian yang timbul.

    c. Tahap negoisasi

    Tahap ini pun bukanlah tahap yang didambakan dalam menumbuhkan dan

    memelihara hubungan industrial yang serasi. Dikatakan demikian karena pada tahap ini,

    manajemen tetap memandang serikat pekerja sebagai faktor penghalang dalam hubungan

    kerja antara manajemen dan para pekerja.

    Jika terjadi pertikaian dengan para pekerja, negoisasi akan cenderung keras karena

    masing-masing pihak akan memprtahankan pendirian dan haknya secara gigih. Dalam

    situasi demikian, tidak mustahil bahwa manajemen akan berusaha mencari tenaga kerja

    sementara untuk menggantikan tenaga kerja yang ada, tetapi tidak produktif karena,

    misalnya melakukan pemogokan. Tindakan yang mungkin ditempuhnya ialah misalnya,

    menyerahkan kegiatan produksi atau jasa yang biasanya dihasilkan kepada organisasi lain

    untuk sementara waktu selama pemogokan berlangsung.

    d. Tahap akomodasi

    Dalam hubungan industrial yang sifatnya akomodatif, tidak berarti bahwa manajemen

    menyukai kehadiran serikat pkerja dalam organisasi. Oleh karenanya manajemen belum

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    9/14

    tentu bersedia untuk memberikan kesempatan kepada pimpinan pekerja untuk

    memperkuat kedudukannya dikalangan para pekerja. Akan tetapi pada tahap ini

    manajemen pada umumnya menyadari bahwa serikat pekerja dapat memainkan peranan

    yang positif dalam organisasional para pekerja seperti dalam rangka penegakan disiplin

    dan dalam mengarahkan prilaku para karyawan sedemikian rupa sehingga terjali ubungan

    kerja yang baik antara pekerja dengan manajemen.

    e. Tahap kerja sama

    Tahap kerja sama merupakan tahap yang paling maju dan paling ideal dalam

    hubungan industrial. Pada tahap ini serikat pekerja turut serta secara aktif dalam

    peningkatan efisiensi, evektifitas, produktivitas dan semangat kerja para karyawan. Kerja

    sama didasarkan pada dua asumsi, yaitu:

    Pertama : kedua belah pihak sama-sama memperoleh keuntungan bila organisasi

    meraih berbagai keberhasilan.

    Kedua : para karyawan berada pada posisi yang memungkinkan merka

    mengamati dan mengetahui proses produksi yang terjadi serta dapat

    mendeteksi berbagai kelemahan dalam proses produksi itu serta dapat

    pula memberikan saran-saran tentang cara untuk mengatasinya

    E. Sikap Mental dan Sikap Sosial

    Dalam usaha mewujudkan pokok pikiran dan tujuan hubungan manusia diperlukan

    adanya pengembangan dari suatu sikap mental dan sikap sosial.

    a. sikap mental yang dimaksud antara lain saling menghormati, saling mengerti

    kedudukan dan peranannya, saling memahami hak dan kewajiban antara pekerja dan

    pengusaha.

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    10/14

    b. Sikap sosial yang dimaksudkan antara lain adalah rasa ke gotong royongan, toleransi,

    tenggang rasa, terbuka dan mampu mengendalikan diri antara pihak-pihak yang

    bersangkutan

    c. Pihak pemerintahpun berperan sebagai pelindung, pengasuh dan pengayom bagi

    seluruh pihak yang berkaitan dengan proses produksi.

    d. Serikat pekerja juga berperanan tidak hanya untuk menyalurkan anspirasi pekerja

    tetapi juga harus aktiv berpartisipasi dalam tugas pembangunan nasional

    e. Pihak pengusaha bukan hanya untuk melindungi hak miliknya tetapi harus

    berpartisipasi dalam tugas pembangunan nasional.

    Dengan demikian dalam hubungan kerja tidak ditemukan lagi sikap-sikap konfrontatif

    dan penindasan antara pihak satu dengan pihak pihak lainnya.

    F. Masalah-Masalah Yang Harus Dipecahkan dalam Hubungan

    Manusia

    Hubungan manusia dalam SDM biasanya terdapat berbagai masalah yang dihadapi,

    yaitu:

    1. Masalah pengupahan

    Upah didalam perusahaan selalu menjadi sumber perselisihan karena upah merupkan

    biaya bagi pengusaha dan sebagai pendapatan bagi pekerja. Adanya perbedaan

    kepentingan tentang upah ini yang sangat riskan menimbulkan persilihan, maka tentang

    pengupahan ini ini harus tetap dikendalikan dengan dasar upah minimum regional.

    2. Masalah permintaan /penawaran tenaga kerja dengan keterbatasan lowongan kerja

    3. Masalah pemogokan

    Walaupun pemogokan disebut sebagai hak dari pekerja tetapi pemogokan itu dapat

    merusak hubungan pengusaha dan pekerja dan merugikan produktivitas nasional. Oleh

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    11/14

    sebab itu pemogokan harus dihindari dan kalau sempat terjadi perlu dengan segera

    dituntaskan.

    G. Hubungan Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Karyawan (oleh

    Denny,Jurnal Manajemen, Minggu 25 November 2007)

    Mengingat perusahaan merupakan organisasi bisnis yang terdiri atas orang-orang,

    maka pimpinan seharusnya dapat menyelaraskan antara kebutuhan-kebutuhan individu

    dengan kebutuhan organisasi yang dilandasi oleh hubungan manusiawi. Sejalan dengan

    itu diharapkan seorang pimpinan mampu memotivasi dan menciptakan kondisi sosial

    yang menguntungkan setiap karyawan sehingga tercapainya kepuasan kerja karyawan

    yang berimplikasi pada meningkatnya produktivitas kerja karyawan (Robbins, 2002 :

    181).

    Mengingat perusahaan merupakan organisasi bisnis yang terdiri atas orang-orang,

    maka pimpinan seharusnya dapat menyelaraskan antara kebutuhan-kebutuhan individu

    dengan kebutuhan organisasi yang dilandasi oleh hubungan manusiawi. Sejalan dengan

    itu diharapkan seorang pimpinan mampu memotivasi dan menciptakan kondisi sosial

    yang menguntungkan setiap karyawan sehingga tercapainya kepuasan kerja karyawan

    yang berimplikasi pada meningkatnya produktivitas kerja karyawan (Robbins, 2002 :

    181).

    Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan. Umumnya

    kepuasan dapat ditingkatkan, bila atasan bersifat ramah dan memahami, menawarkan

    pujian untuk kinerja yang baik, mendengarkan pendapat karyawan, dan menunjukkan

    suatu minat pribadi pada mereka (Robbins, 2002 : 181).

    Partisipasi dalam pengambilan keputusan kepemimpinan khususnya pada

    kepemimpinan demokratis akan mempunyai dampak pada peningkatan hubungan manajer

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    12/14

    dengan bawahan, menaikkan moral dan kepuasan kerja serta menurunkan ketergantungan

    terhadap pemimpin (Supardi, dkk, 2002 : 76).

    Dengan demikian dapat dikatakan kepemimpinan sangat erat hubungannya dengan

    kepuasan kerja karyawan. Kepemimpinan yang memperoleh respon positif dari karyawan

    cenderung akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan, demikian bila terjadi sebaliknya

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    13/14

    III

    KESIMPULAN

    Salah satu segi hubungan antara organisasi dengan para anggotanya menyangkut apa

    yang lazim dikenal dengan istilah hubungan manusia atau hubungan industrial.

    Pemeliharaan hubungan yang serasi dan harmonis antara manajemen dengan para pekerja

    yang terdapat dalam organisasi mutlak perlu ditumbuhkan, dijaga dan dipelihara demi

    kepentingan semua pihak yang telah mempertaruhkan kepentingannya dalam organisasi.

    Kekurangberhasilan memelihara hubungan yang serasi dan harmonis itu akan merugikan

    banyak pihak dan tidak terbatas hanya pada pihak manajemen dan para pekerja saja.

    Jadi istilah hubungan manusia dalam artian umum, yaitu hubungan formal yang

    terdapat antara manajemen dan kelompok pekerja yang terdapat dalam suatu organisasi.

    Istilah lain dengan makna yang sama adalah hubungan kerja atau hubungan industrial.

  • 8/6/2019 Msdm Hubungan Manusia Dalam Sdm

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    P. Siagian, Prof. Dr. Sondang. (2007). MPA: Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

    PT Bumi Aksara

    S. P. Hasibuan, Drs. H. Malayu. (2006). Manajemen SDM. Jakarta: PT Bumi Aksara

    Teguh, Ambar. dkk. (2003). Manajemen SDM, Konsep dan Pengembangan Dalam

    Konteks Organisasi Publik. Yogjakarta: Graha Ilmu Yogjakarta.

    Wahyudi, Drs. Bambang. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Suta

    www.google.co.id

    Jurnal Manajemen, olehDenny, Minggu 25 November 2007

    http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/