Upload
nurjannah
View
96
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
MPPR
Citation preview
Dosen : Ir. Kukuh Budi Satoto, M,Sc
Dudi Firmansyah S, Pt
LAPORAN PEMBERIAN PAKAN PADA TERNAK KAMBING
PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
Disusun Oleh:
1. Denny Purnama J3I1110
2. Wirman J3I111045
3. Azni VA J3I111052
4. Adven Syukur J3I1110
Kelompok 1
5. Resa Adha P J3I111
6. Inneke Restu J3I111001
7. Meliana Firlia J3I111010
8. Mega Yasmin J3I111019
9. Nurjannah J3I211008
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
mata kuliah Manajemen Pemberian Pakan Ruminansia. Laporan ini akan
membahas seberapa banyak konsumsi dan kebutuhan nutrisi ternak kambing di
kandang Gunung Gede kampus Diploma.
Pada pelaksanaan praktikum dan pembuatan laporan praktikum ini kami
mendapat bimbingan dan bantuan dari;
1. Ir Kukuh Budi Satoto, M. Sc , dosen mata kuliah Manajemen Pemberian
Pakan Ruminansia.
2. Dudi Firmansyah, S. asisten dosen mata kuliah Manajemen Pemberian Pakan
Ruminansia.
3. Pegawai Kandang Diploma IPB.
4. Rekan-rekan mahasiswa Program Keahlian Teknologi dan Manajemen Ternak
kami mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.
Bogor, November 2012
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ternak memerlukan nutrisi untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan,
reproduksi, dan produksi. Asupan nutrisi diperoleh dari pakan, sehingga pakan
menentukan produktivitas ternak dan berpengaruh terhadap kasus kegagalan
reproduksi. Nutrisi pakan sebaiknya sesuai dengan kebutuhan ternak tersebut,
tujuan pemeliharaan ternak perah atau pedaging.
Pada awalnya, ternak ruminansia hanya diberikan hijauan sebagai bahan
pakannya. Seiring dengan kemajuan zaman, perlahan pemberian pakan hijauan
100% mulai ditinggalkan kecuali di peternakan rakyat dan kebutuhan tertentu.
Saat ini penambahan konsentrat pada ransum ternak wajar dilakukan peternak.
Masalah lain muncul ketika konsumsi ternak tidak seratus persen, itu
berarti jumlah nutrisi yang masuk ke dalam tubuh ternak kurang dari kebutuhan
yang disebutkan pada table pedoman penyusunan formula ransum. Sebaiknya
kandungan nutrisi yang dibuat tidak boleh kurang dari pedoman penyusunan
ransum setidaknya nutrisi yang dikandung harus pas atau lebih sedikit.
1.2. Rumusan Masalah
a. Berapa banyak pakan yang dikonsumsi ternak kambing per harinya?
b. Berapa PBB kambing selama masa pengamatan?
c. Apa saja kandungan konsentrat yang diberkan pada kambing?
d. Apa saja pakan yang disenangi oleh ternak kambing?
1.3. Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui konsumsi rata-rata per hari.
b. Mahasiswa mengetahui pertambahan bobot badan ternak kambing selama
masa pengamatan.
c. Mahasiswa mengetahui kandungan konsentrat yang diberikan.
d. Mengetahui pakan apa saja yang disenangi oleh ternak kambing.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perbaikan manajemen pemeliharaan, lingkungan, dan pakan diyakini
mampu mengatasi tingkat produksi susu kambing PE yang sangat rendah. Dengan
pakan atau nutrisi yang memadai, ternak akan menghasilkan susu yang berkualitas
tinggi dan anak yang sehat. Oleh karenanya perlu kita ketahui pakan yang
berpengaruh terhadap produksi ternak tersebut.
Kebutuhan ternak terhadap pakan dicerminkan oleh kebutuhannya
terhadap nutrisi. Jumlah kebutuhan nutrisi setiap harinya sangat bergantung pada
jenis ternak, umur, fase (pertumbuhan, dewasa, bunting, menyusui), kondisi tubuh
(normal, sakit) dan lingkungan tempat hidupnya (temperatur, kelembaban nisbi
udara) serta bobot badannya. Maka, setiap ekor ternak yang berbeda kondisinya
membutuhkan pakan yang berbeda pula.
Tinggi rendah konsumsi pakan pada ternak ruminansia juga sangat
dipengaruhi oleh faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (kondisi ternak
itu sendiri). Faktor tersebut antara lain;
a) Temperatur Lingkungan
Apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan hidupnya, maka akan terjadi
pula perubahan konsumsi pakannya. Konsumsi pakan ternak biasanya menurun
sejalan dengan kenaikan temperatur lingkungan. Makin tinggi temperatur
lingkungan hidupnya, maka tubuh ternak akan terjadi kelebihan panas, sehingga
kebutuhan terhadap pakan akan turun. Oleh karena itu temperature lingkungan
sebaiknya lebih rendah dari suhu tubuh ternak tersebut. Biasanya suhu tubuh
kambing adalah 38,50C - 400C.
b) Palatabilitas
Palatabilitas merupakan sifat performansi bahan-bahan pakan sebagai
akibat dari keadaan fisik dan kimiawi yang dimiliki oleh bahan-bahan pakan yang
dicerminkan oleh organoleptiknya seperti kenampakan, bau, rasa (hambar, asin,
2
manis, pahit), tekstur dan temperaturnya. Hal inilah yang menumbuhkan daya
tarik dan merangsang ternak untuk mengkonsumsinya.
c) Status Fisiologi
Status fisiologi ternak ruminansia seperti umur, jenis kelamin, kondisi
tubuh (misalnya bunting atau dalam keadaan sakit) sangat mempengaruhi
konsumsi pakanya.
d) Konsentrasi Nutrisi
Konsentrasi nutrisi yang sangat berpengaruh terhadap konsumsi pakan
adalah konsentrasi energi yang terkandung di dalam pakan. Konsentrasi energi
pakan ini berbanding terbalik dengan tingkat konsumsinya. Makin tinggi
konsentrasi energi di dalam pakan, maka jumlah konsumsinya akan menurun.
e) Bentuk Pakan
Ternak ruminansia lebih menyukai pakan bentuk butiran (hijauan yang
dibuat pellet atau dipotong) daripada hijauan yang diberikan seutuhnya. Hal ini
berkaitan erat dengan ukuran partikel yang lebih mudah dikonsumsi dan dicerna.
Oleh karena itu, rumput yang diberikan sebaiknya dipotong-potong
menjadi partikel yang lebih kecil dengan ukuran 3-5 cm.
f) Bobot Tubuh
Bobot tubuh ternak berbanding lurus dengan tingkat konsumsi pakannya.
Makin tinggi bobot tubuh, makin tinggi pula tingkat konsumsi terhadap pakan.
Meskipun demikian, kita perlu mengetahui satuan keseragaman berat badan
ternak yang sangat bervariasi.
g) Produksi ternak
Produksi dapat berupa pertambahan berat badan (ternak potong), air susu
(ternak perah), tenaga (ternak kerja) atau kulit dan bulu/wol. Makin tinggi produk
yang dihasilkan, makin tinggi pula kebutuhannya terhadap pakan. Apabila jumlah
pakan yang dikonsumsi (disediakan) lebih rendah daripada kebutuhannya, ternak
akan kehilangan berat badannya (terutama selama masa puncak produksi) di
samping performansi produksinya tidak optimal.
3
Penambahan konsentrat pada kambing bertujuan untuk meningkatkan nilai
pakan dan menambah energi. Tingginya pemberian pakan berenergi menyebabkan
peningkatan konsumsi dan daya cerna dari rumput atau hijauan kualitas rendah.
Selain itu penemberian konsentrat tertentu dapat menghasilkan asam amino
essensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Penambahan konsentrat tertentu dapat juga
bertujuan agar zat makanan dapat langsung diserap di usus tanpa terfermentasi di
rumen, mengingat fermentasi rumen membutuhkan energi lebih banyak.
Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan yaitu;
a. Konsentrat sebagai sumber protein, apabila kandungan protein lebih dari
18%, Total Digestible Nutrision (TDN) 60%. Ada konsentrat yang berasal dari
hewan dan tumbuhan. Berasal dari hewan mengandung protein lebih dari 47%.
Mineral Ca lebih dari 1% dan P lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar
dibawah 2,5%. Contohnya : tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung
darah, tepung bulu dan tepung cacing. Berasal dari tumbuhan, kandungan
proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah 1,5% serat
kasar lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung kedelai, tepung biji kapuk, tepung
bunga matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil kelapa
sawit.
b. Konsentrat sebagai sumber energi, apabila kandungan protein dibawah 18%,
TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak, jagung, empok,
polar dll.
Konsentrat yang baik apabila terdiri dari bermacam macam bahan pakan
supaya mendapatkan asam amino yang lengkap. Untuk pembuatan konsentrat
harus diperhatikan bahan pakan yang digunakan sebagai penyusun ransum, baik
dalam cara penyediaan maupun kandungan gizinya.
Bahan penyusun konsentrat biasanya dibedakan menjadi bahan sumber
energy ,bahan sumber protein dan bahan sumber mineral. Komposisi masing-
masing sangat ditentukan oleh faktor fisiologis dan tujuan pemeliharaan ternak.
Misalnya ternak kambing perah bunting membutuhkan komposisi konsentrat
berbeda dengan ternak dara. Bagitu juga ternak menjelang ikut kontes
membutuhkan komposisi konsentrat berbeda dengan yang tidak sedang disiapkan
untuk kontes.
4
Salah satu dasar agar peternak bisa menyusun ransum yang tepat adalah
dengan mengetahui kebutuhan nutrisi ternak kambing perah yang dipelihara.
Kebutuhan nutrisi ternak kambing perah dipenuhi berdasar pada kebutuhan hidup
pokok (maintenance) dan kebutuhan produksi (pertumbuhan, laktasi, reproduksi,
persiapan menjelang kontes dll).
Kesimpulan dari uraian diatas adalah, kambing perah cukup diberikan
pakan dengan jenis pakan yang memang diperuntukan dan dibutuhkan bagi ternak
kambing. Selama diberikan asupan pakan dengan jumlah (kuantitas) dan
komposisi nutrisi (kualitas) yang cukup, ternak kambing tersebut akan tumbuh
baik dan sehat. Pemberian pakan dengan nutrisi terlalu berlebih akan sia-sia
karena tidak akan terserap atau dicerna oleh tubuh kambing dan akan dikeluarkan
melalui urine maupun feses.
5
BAB III
MATERI DAN METODE
Praktikum ini mahasiswa melakukan mengamati pemberian, konsumsi
pakan rumput dan konsentrat pada 5 ekor kambing di kandang kampus Gunung
Gede, Diploma IPB.
1.1. Alat dan Bahan
Baskom
Timbangan
Tali tambang
Konsentrat
Rumput raja
Ternak Kambing 5 ekor
1.2. Metode
Kelompok mengamati masing-masing 5 ekor ternak
Pada awal pengamatan dilakukan penimbangan 5 ekor kambing
Setiap hari selama 3 minggu dilakukan pengamatan pemberian pakan
konsentrat dan rumput
Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari, lalu penimbangan sisa pakan pada
pagi hari berikutnya
Setelah 3 minggu pengamatan, dilakukan penimbangan bobot akhir dan
mencatat hasil keseluruhan data pengamatan
Dilakukan juga pencatatan komposisi konsentrat yang diberikan pada ternak
kambing
BAB IV
6
HASIL dan PEMBAHASAN
Penimbangan awal praktikum dan akhir praktikum terhadap 5 ekor ternak
kambing, kami mendapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1 Bobot Badan
Dari data diatas didapatkan bahwa rata-rata bobot badan ternak kambing
adalah 25 kg. Sehingga pemberian pakan rumput adalah 10
100×25=2,5Kg. Tetapi
pada praktikum kami, pemberian rumput sebanyak 3 kg mengingat ada seekor
kambing yang bobot badannya 31 kg. Pemberian rumput 3 kg untuk satu ekor
kambing. Jadi pemberian rumput untuk 5 ekor kambing adalah 15 kg seharian (2x
pemberian).
Pemberian konsentrat pada ternak kambing di kandang Diploma adalah
sebanyak 3 bak masing-masing terisi setengahnya bila ditimbang berat konsentrat
yang diberikan kepada ternak adalah 3 kg sekali pemberian. Pemberian konsentrat
dilakukan 2 kali sehari jadi pemberian konsentrat kepada kambing adalah 6 kg.
Data selanjutnya adalah konsumsi rumput ternak kambing di kandang
Diploma. Rumput yang diberikan kepada ternak adalah rumput raja.
Tabel 2 Konsumsi Rumput
7
Data selanjutnya adalah konsumsi konsentrat ternak kambing di kandang
Diploma.
Tabel 3 Konsumsi Konsentrat
Konsentrat yang diberikan pada ternak kambing yang kami amati
menggunakan beberapa bahan. Berikut komposisi nya:
Tabel 4 Komposisi Konsentrat
Tabel diatas menunjukkan bahan sumber protein pertama adalah pollard .
sedangkan bahan sumber energi utama onggok.
Pada komposisi ini didapat kandungan BK, PK, dan TDN berikut
perhitungannya;
% bahan yang digunakan
Onggok = 2485×100=28,23 %
Bekatul = 7
85×100=8,23%
Bungkil Kelapa = 5
85×100=5,88 %
Pollard = 2085×100=23,53 %
8
Kulit singkong =2085×100=23,53 %
Kulit Kopi = 5
85×100=5,88 %
Kedelai =4
85×100=4,70 %
Kandungan BK
Onggok = 28,23100
×80,0=22,58
Bekatul = 8,23100
×88=7,24
Bungkil Kelapa = 5,88100
×90,3=5,3
Pollard = 23,53100
×87,1=20,49
Kulit singkong = 23,53100
×23=5,41
Kulit Kopi = 5,88100
×90,0=5,29
Kedelai = 4,7100
×88,1=4,14
Jumlah Kandungan BK = 70,45
Kandungan PK
Onggok = 28,23100
×2,0=0,56
Bekatul = 8,23100
×12,8=1,053
Bungkil Kelapa = 5,88100
×16,8=0,98
Pollard = 23,53100
×18=4,23
Kulit singkong = 23,53100
×11=2,58
Kulit Kopi = 5,88100
×10=0,588
9
Kedelai = 4,7100
×46,9=2,20
Jumlah Kandungan PK = 12,191
Kandungan TDN
Onggok = 28,23100
×78,3=22,10
Bekatul = 8,23100
×69,9=5,75
Bungkil Kelapa = 5,88100
×79=4,64
Pollard = 23,53100
×68=16,00
Kulit singkong23,53100
×68=16,00
Kulit Kopi = 23,53100
×75=4,41
Kedelai = 5,88100
×83,20=3,91
Jumlah Kandungan TDN = 72,81
Diketahui, konsumsi rumput/ekor/hari adalah 2,97 kg. sedangkan konsumsi
konsentrat/ekor/hari adalah 1,18 kg. Sehingga
Konsumsi bahan kering ternak kambing adalah;
Konsumsi Rumput/ekor/hari = 2,97 kg
Konsumsi konsentrat/ekor/hari = 1,18 kg
Sehingga jumlah konsumsi ternak kambing/ekor/hari = 4,15 kg
Rumput/ekor/hari = 24100
×2,9 % = 0,96
Konsentrat/ekor/hari =70,48100
×1,18 % = 0,83
Konsumsi Bk = 1,79 kg
%Konsumsi BK = Konsumsi BkBB rata−rata
×100=1,7925
×100=716 %
10
Konsumsi PK ternak kambing adalah;
Rumput/ekor/hari = 8,2100
×2,9 % = 0,24
Konsentrat/ekor/hari =12,19100
×1,18 % = 0, 14
Konsumsi PK = 0,38 kg
Konsumsi TDN ternak kambing adalah;
Rumput/ekor/hari = 56
100×2,9 % = 1,62
Konsentrat/ekor/hari =72,81100
×1,18 % = 0, 86
Konsumsi TDN = 2,48 kg
Dari perhitungan yang kami lakukan maka didapatkan;
Konsumsi BK/ ekor/ hari = 1,79 kg atau 716% (Persentase)
Konsumsi PK/ekor/hari = 0,38 kg atau 380 g
Konsumsi TDN/ekor/hari = 2,48 kg atau 2480 g
Sedangkan diketahui
Kebutuhan PK/ekor/hari hanya 78g atau 10, 5%
Kebutuhan TDN/ekor/hari hanya 510g atau 69%
Kesimpulan
Konsumsi PK 380g sedangkan kebutuhan PK adalah 78g dan konsumsi TDN
2480g sedangkan kebutuhan 510g. Ini berarti konsumsi sangat melebihi
kebutuhan. Untuk konsumsi PK dan TDN mencapai 4 kali lebih banyak dari
kebutuhan. Ini mengakibatkan kerugian karena PK dan TDN yang berlebih tidak
akan dicerna dan keluar bersama urine dan feses ternak. Hal ini bisa disebabkan
karena konsentrat yang diberikan adalah konsentrat yang diformulasikan untuk
11
sapi. Seharusnya pemberian pakan tidak terlalu jauh bedanya dengan kebutuhan
nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
http://disnak.pamekasankab.go.id/ diakses pada 12 Desember 2012
12