View
267
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
1/242
EDISI 2014
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI
INDONESIA 20112025
Republik Indonesia
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
2/242
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
3/242
Doc. Wijaya Karya
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
4/242
Masterplan P3EI
Abstrak4
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pemegang Copyright Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Diproduksi : Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Editor : 1. Luky Eko Wuryanto
Depu Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
2. Imron Bulkin
Depu Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
Desainer : Edelman
Cetakan Keempat - Edisi 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - 2025; -cet.4 - revisi
Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2014
242 hlm; 28 x 30 cm
ISBN 978-979-7354-13-0
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
5/242
Masterplan P3EI
Terobosan Bersejarah Penyusunan MP3EI5
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN
PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 20112025
MP3EI
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
6/242
Masterplan P3EI
Abstrak6
Sambutan Presiden Republik Indonesia
Sambutan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Abstrak
Terobosan Bersejarah Penyusunan MP3EI
1. Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
A. Pendahuluan
B. Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
C. Posisi Indonesia dalam Dinamika Regional dan Global
D. Potensi dan Tantangan Indonesia
E. Percepatan dan Perluasan Transformasi Ekonomi Melalui Not Business as UsualF. MP3EI Merupakan Bagian Integral Perencanaan Pembangunan Nasional
G. Kerangka Desain MP3EI
2. Prinsip Dasar, Prasyarat Keberhasilan dan Strategi Utama MP3EI
A. Prinsip Dasar dan Prasyarat Keberhasilan Pembangunan Berkelanjutan
B. Strategi dalam MP3EI
C. Penerapan Prinsip Berkelanjutan dalam Pelaksanaan MP3EI
8
10
14
15
17
18
19
20
22
2729
31
33
34
39
59
Doc. Wijaya Karya Doc. Wijaya KaryaDoc. Astra Otoparts
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
7/242
Masterplan P3EI
Terobosan Bersejarah Penyusunan MP3EI7
63
64
71
97
126
162
188
207
227
228229
229
231
232
3. Koridor Ekonomi Indonesia
A. Postur Koridor Ekonomi Indonesia
B. Koridor Ekonomi Sumatera
C. Koridor Ekonomi Jawa
D. Koridor Ekonomi Kalimantan
E. Koridor Ekonomi Sulawesi
F. Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara
G. Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
4. Pelaksanaan dan Tata Kelola MP3EI
A. Tahapan PelaksanaanB. Perbaikan Regulasi dan Perizinan
C. Pemantauan dan Evaluasi
UCAPAN TERIMA KASIH
GLOSARIUM
Doc. Wijaya KaryaDoc. Astra Otoparts Doc. Wijaya Karya
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
8/242
Masterplan P3EI
Abstrak8
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Saudara-Saudara Sebangsa dan Setanah Air yang saya cintai,
Tepat lima tahun yang lalu, 20 Mei 2008, keka kita memperinga Satu Abad Kebangkitan Nasional, saya
menyampaikan pesan kebangsaan berkaitan dengan masa depan Indonesia. Saya katakan waktu itu bahwa
Indonesia bisa menjadi Negara Maju (Developed Naon) di Abad ke-21 ini. Dengan tema besar Indonesia
Bisa, kita berikrar dan bersumpah untuk terus bersatu dan bekerja keras guna meningkatkan kemandirian,
daya saing dan peradaban bangsa yang unggul dan mulia, sebagai prasyarat menuju Negara Maju di Abadke-21 yang penuh dengan tantangan sekaligus peluang.
Kemudian, kita masih ingat, segera setelah bangsa Indonesia memperinga 100 tahun Kebangkitan Nasional
kita, dunia mengalami krisis ekonomi yang serius, yang memukul perekonomian semua bangsa. Ekonomi negara-
negara maju runtuh, dan dunia segera mengalami The Second Great Depressionyang mencemaskan. Namun,
dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, dan dengan kesigapan dan kerja keras kita semua, Indonesia dapat
meminimalkan dampak krisis global tersebut, dan perekonomian kita selamat. Episode sejarah ini membukkan
bahwa ternyata Indonesia BISA mengatasi krisis, dan Indonesia lulus dari ujian yang berat itu.
Dalam sebuah acara silaturrahim dengan pelaku dunia usaha jajaran Kadin, di Jakarta, 10 September 2009,
saya mengajak dunia usaha di tanah air untuk makin bersinergi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.
Dengan bahasa terang saya sampaikan bahwa misi besar kita 5 tahun mendatang (2010 2015) adalahmelakukan debolenecking, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional. Jika ga pekerjaan
utama itu dapat kita laksanakan, maka ekonomi akan tumbuh makin nggi, lapangan pekerjaan akan makin
tercipta dan kemiskinan akan makin dapat kita kurangi.
Sementara itu, keka saya menyampaikan Kuliah Umum Dies Natalis ITS di Surabaya tanggal 14 Desember
2010, saya mengajak bangsa Indonesia untuk membangun opmisme dan keyakinan diri bahwa Indonesia
bisa menjadi Emerging Economy 15 tahun mendatang. Saat ini saja sudah banyak lembaga dan pengamat
pada ngkat dunia yang meramalkan Indonesia, yang kini menjadi salah satu anggota G-20, akan segera
menjadi Emerging Economy. Pada kesempatan di ITS, Surabaya, itulah pertama kali secara komprehensif
saya sampaikan kepada publik agenda percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia, termasuk kontribusi
teknologi dan inovasi nasional yang diperlukan, yang kemudian menjadi kandungan utama dalam MP3EI ini.
Semua yang saya sampaikan ini ada lain adalah untuk membangun keyakinan dan kepercayaan diri kita
sebagai bangsa, bahwa Indonesia sungguh BISA untuk membangun masa depannya yang lebih baik. Tentu saja,
sebagaimana yang sering saya ingatkan, dak pernah ada jalan yang lunak untuk mencapai cita-cita yang besar.
Ambisi kita untuk meningkatkan pembangunan ekonomi secara signikan mes diawali dengan strategi, kebijakan
dan rencana yang baik dan jelas, kemudian dijalankan secara bersama dengan upaya yang gigih dan sungguh-
sungguh, serta dibarengi dengan kepemimpinan semua penyelenggara negara yang efekf dan dedikaf.
Saudara-saudara,
Republik Indonesia adalah negara yang dikarunia dengan hampir semua prasyarat untuk mampu menjadikan
dirinya sebagai kekuatan besar perekonomian dunia. Dengan kekayaan sumber daya alam, jumlah pendudukyang besar dan produkf, serta akses yang strategis ke jaringan mobilitas global, Indonesia mempunyai
aset dan akses yang mendukung terwujudnya bangsa ini sebagai kekuatan yang diperhitungkan dalam tata
pergaulan antar bangsa. Perspekf ini didukung oleh banyak lembaga internasional dan oleh karenanya kita
harus mampu membukkan kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia memang layak dan berkemampuan
untuk menjadi big playerdalam perekonomian global.
Sebagaimana kita seksamai bersama langkah-langkah pembangunan yang kita laksanakan sejak kemerdekaan
68 tahun yang lalu telah jauh membawa kemajuan dan perbaikan di berbagai bidang. Keberhasilan tersebut
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
9/242
Masterplan P3EI
Terobosan Bersejarah Penyusunan MP3EI9
dicerminkan diantaranya dari semakin meningkatnya taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, berkurangnya angka kemiskinan, dan semakin terbukanya
parsipasi masyarakat dalam berbagai proses pembangunan bangsa dan negara.
Namun demikian, memang harus diakui bahwa pertumbuhan ekonomi yang kita capai selama ini belum mencapai ngkat pertumbuhan yang nggi, inklusif danberkelanjutan. Sebagai negara yang berada di tengah-tengah persaingan global yang semakin ketat, kedudukan Indonesia yang semakin diperhitungkan belum
mendudukkan Indonesia sebagaimana seharusnya. Di sisi lain, tantangan kita ke depan juga semakin berat. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi
global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju
dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat dinikma secara merata oleh seluruh masyarakat.
Untuk itu diperlukan langkah-langkah yang lebih cerdas dan fokus, dengan tolok ukur dan pola manajemen yang jelas. Pengembangan MasterplanPercepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dilakukan dengan pendekatan terobosan (breakthrough)dan bukanBusiness As Usual. MP3EI dimaksudkan untuk
mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang nggi, berimbang, berkeadilan dan berkelanjutan. Pada saat yang sama, melalui langkah percepatan tersebut Insya
AllahIndonesia akan dapat mendudukkan dirinya sebagai sepuluh negara besar di dunia pada tahun 2025 dan enam negara besar dunia pada tahun 2050.
Masterplan ini memiliki dua kata kunci, yaitu percepatan dan perluasan. Dengan adanya masterplanini, diharapkan Indonesia mampu mempercepat pengembangan
berbagai program pembangunan yang ada, terutama dalam mendorong peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan
energi, serta pembangunan SDM dan Iptek. Percepatan pembangunan ini diharapkan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya.
Selain percepatan, Pemerintah juga mendorong perluasan pembangunan ekonomi Indonesia agar efek posif dari pembangunan ekonomi Indonesia dapat dirasakan
dak saja di semua daerah di Indonesia tetapi juga oleh seluruh komponen masyarakat di seluruh wilayah Nusantara.
Adanya MP3EI ini sama sekali dak dimaksudkan untuk menggankan RPJM Nasional ataupun proses perencanaan pembangunan nasional dan daerah yang selama ini berjalan.
Justru sebaliknya, dokumen MP3EI ini berfungsi sebagai dokumen kerja yang komplementer terhadap dokumen-dokumen perencanaan pembangunan yang ada tersebut.
Untuk mendapatkan manfaat yang konkret serta dampak yang terukur, langkah-langkah percepatan dan perluasan ini dirumuskan secara terfokus, berdasarkan
kesepakatan dengan semua pemangku kepenngan terkait. Telah ditetapkan 8 program utama dan 22 kegiatan ekonomi utama. Selain itu, juga telah ditetapkan
6 (enam) koridor ekonomi sebagai pusat-pusat pertumbuhan yang diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi di seluruh wilayah Nusantara. Dengan
demikian, para pelaku ekonomi dapat memilih bidang usahanya secara jelas sesuai dengan minat maupun keunggulan potensi wilayahnya.
Sejak saya luncurkan program ini pada tanggal 27 Mei 2011, sudah lebih dari dua tahun program ini dilaksanakan. Dari yang saya pantau melalui Komite yang
saya pimpin langsung, Indonesia ternyata mampu melakukan percepatan pengembangan berbagai program pembangunan yang ada, terutama dalam mendorong
peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan energi, serta pembangunan SDM dan Iptek. Selain itu, Indonesia pun
mampu mendorong perluasan pembangunan ekonomi sehingga efek posifnya mulai dirasakan dak saja di semua daerah di Indonesia tetapi juga oleh seluruh
komponen masyarakat di seluruh wilayah Nusantara.
Berbagai kemajuan posif ini layak untuk terus kita ngkatkan karena apa yang sejauh ini telah kita capai baru dalam tahap awal. Perbaikan iklim investasi yang menjadi
salah satu agenda utama dalam MP3EI masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Oleh karenanya, berbagai langkah terobosan di dalam deboleneckingregulasi,
pemberian insenf maupun percepatan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan oleh para pelaku ekonomi perlu terus dilakukan secara intensif. Atas dasar
pembelajaran yang diperoleh serta dinamika yang terus berlangsung selama lebih dari dua tahun inilah, upaya tersebut tentunya membutuhkan penyempurnaan agar
diperoleh hasil yang lebih opmal. Dalam kerangka inilah Buku MP3EI edisi 2014 ini diterbitkan.
MP3EI Edisi 2014 ini menseksamai dan mengakomodasi masukan, krik yang konstruksi dan inovasi yang baik yang diterima dari berbagai lembaga negara, lembaga
Pemerintah baik Pusat maupun Daerah, Dunia Usaha, Akademisi maupun kalangan masyarakat luas. Saya menilai bahwa semua masukan tersebut sangat bernilai bagi
penyempurnaan MP3EI, dan Saya secara pribadi maupun atas nama Pemerintah sangat berterima kasih kepada mereka yang turut serta secara proakf dan konstrukf
menyempurnakan MP3EI untuk menjadi upaya yang berkesinambungan.
Semoga upaya yang kita selenggarakan ini mendapat ridho dari Allah SWT. Kesejahteraan dan kebesaran bangsa dan negara Indonesia di masa depan terletak di tangan
kita semua. Marilah kita bersama-sama terus bekerja keras demi kemuliaan dan kesejahteraan seluruh generasi depan bangsa Indonesia.
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Juni 2014
Presiden Republik Indonesia
Selaku Ketua KP3EI
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
10/242
Masterplan P3EI
Abstrak10
BismillahirrahmanirrahimAssalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Saudara-Saudara seluruh pemangku amanah dan pemangku kepenngan pembangunan yang saya horma,
Sejak di launchingoleh Presiden RI pada tanggal 27 Mei 2011, lebih dari Tiga Tahun sudah kita melaksanakan
Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 2025. Kita cerma
telah banyak yang kita laksanakan dan hasil-hasil yang telah dicapai, namun masih banyak yang perlu kita
selesaikan.
Beberapa perkembangan menarik dapat dicerma dari perjalanan MP3EI selama ini. Pertama, keberadaan MP3EI
mampu mengangkat peran strategis ekonomi wilayah dalam strategi perekonomian nasional serta mendorongkehadiran investasi. Sebagai dokumen operasional perencanaan pembangunan ekonomi jangka panjang nasional,
MP3EI menjabarkan visi jangka panjang atas lima aspek kunci bagi semua pelaku ekonomi yaitu: target kuantaf,
fokus pengembangan akvitas ekonomi, arah kebijakan serta strategi percepatan dan perluasan transformasi
ekonomi yang perlu diprioritaskan. Kelima aspek tersebut kemudian diintegrasikan dengan pendekatan ekonomi
wilayah yang dinamisasinya disesuaikan dengan keunggulan potensinya masing-masing.
Kedua, MP3EI mampu memberikan wadah yang lebih baik terhadap urgensi upaya teknokrasi yang sistemas
guna perwujudan peningkatan akvitas ekonomi yang bernilai tambah dan berantai nilai. Disinilah potensi
sumber daya alam dipandang bukan lagi sebagai sumber devisa semata tetapi diposisikan sebagai aset-aset
pertumbuhan ekonomi yang harus dikelola untuk menghasilkan daya angkat kesejahteraan bagi seluas-
luasnya masyarakat Indonesia berlandaskan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Kega, MP3EI mampu berkembang menjadi wahana yang semakin efekf untuk mewujudkan sinkronisasi
dan koordinasi upaya pembangunan. Dari padanya lahir upaya deboleneckingyang mengandung terobosan
dalam mengedepankan jangkauan manfaat pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini
jelas merupakan sinyal posif yang mengarahkan upaya pembangunan bangsa melalui semakin banyaknya
kehadiran pola pikir not business as usualdalam mengatasi hambatan-hambatan pembangunan.
Hal yang lebih membesarkan ha sesungguhnya adalah melalui jaring komunikasi, sinkronisasi dan koordinasi yang
terbangun dalam proses implementasi MP3EI ini, terkristal kesamaan pandangan dari para pemangku amanah
maupun pemangku kepenngan atas arah kemajuan bangsa yang ingin diwujudkan. Kejelasan arah ini kemudian
membawa para pelaku pembangunan memenuhi komitmennya untuk bersama-sama membangun dan menjaga
integritas iklim investasi yang mensejahterakan secara berkelanjutan. Salah satu wujud nyata adalah dengan
memulihkan manfaat berbagai regulasi demi berlangsungnya akvitas investasi yang kondusif dan berintegritas.
Keempat, juga dipahami bahwa MP3EI juga telah meningkatkan semangat dan pengeran yang segar atas
harapan Bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang inklusif. Disinilah makna kata
perluasan dalam akronim MP3EI mengambil wujud. Berbagai wujud dan skala usaha didorong menjadi
bagian yang integral di dalam perumusan seap langkah percepatan transformasi ekonomi bangsa.
Sejak Mei 2011 lalu, berdasarkan sejumlah proses validasi yang terus dilakukan secara berkala, terhimpun
idenkasi besaran investasi sekitar Rp. 4.637 triliun. Dari besaran tersebut, Rp. 2.338 triliun merupakan
investasi di bidang infrastruktur yang dilakukan baik oleh pemerintah, BUMN maupun swasta, sementara itu
Rp. 2.299 triliun merupakan investasi di 22 bidang akvitas ekonomi yang tersebar di enam koridor ekonomi.
Terhadap sejumlah proyek di atas, telah dilaksanakan groundbreaking sebagai perwujudan dimula inyapelaksanaan proyek yang diiku dengan pemantauan intensif di lapangan. Sampai dengan akhir Juni 2014,
tercatat sejumlah 382 proyek telah digroundbreaking dengan total nilai sekitar Rp. 854 triliun. Dari jumlah ini,
infrastruktur sebesar Rp. 412 triliun (208 proyek) dan sektor riil sebesar Rp. 441 triliun (174 proyek).
Secara kewilayahan, juga teridenkasi percepatan pertumbuhan investasi di beberapa wilayah di luar Koridor
Ekonomi Jawa. Dari dinamika wilayah tersebut diperoleh gambaran awal keberadaan daya dorong investasi
yang berkecenderungan posif yang terindikasi dari pertumbuhan ekonominya yang di atas rata-rata nasional.
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
11/242
Masterplan P3EI
Terobosan Bersejarah Penyusunan MP3EI11
Pertumbuhan yang menggembirakan ini terjadi di Koridor Ekonomi Sumatera, Kalimantan, Papua dan Kepulauan Maluku serta Koridor Ekonomi Sulawesi. Terdapat 10
provinsi di luar Jawa dengan dinamika pertumbuhan investasi yang cukup nggi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.
Guna terus mengupayakan peningkatan iklim investasi yang kondusif dan berintegritas, KP3EI telah berhasil mengkoordinasikan penyelesaian 51 regulasi dari mulai
ngkatan UU, PP, Perpres, Keppres, Inpres, dan Peraturan Menteri/Kepala Lembaga. Selain itu, sampai dengan akhir Juli 2014, juga terdapat 16 regulasi yang masih
dalam proses pembahasan oleh Tim Kerja Regulasi KP3EI.
Sesuai dengan semangat untuk terus memperkuat pilar kemampuan SDM dan Iptek, selama 38 bulan pelaksanaan MP3EI berhasil mendorong pengembangan sejumlah
program perkuatan SDM, termasuk pendirian dua instut teknologi di Sumatera dan Kalimantan, pembangunan sejumlah sekolah kejuruan dan akademi komunitas
sesuai dengan keunggulan potensi daerah, dan realisasi sejumlah pusat inovasi teknologi produksi bagi sejumlah kluster industri. Seluruh akvitas di atas diharapkan
berkontribusi nyata pada upaya percepatan dan penguatan daya saing dalam memaksimalkan pengelolaan aset-aset pertambangan dan pertanian dalam ar luas,
secara bernilai tambah dan berantai nilai.
Sejak diluncurkan, Presiden RI telah memberikan direkf bahwa MP3EI dinyatakan sebagai dokumen operasional strategis yang bersifat terbuka dan iteraf. Prinsip-
prinsip ini memberikan kita dan generasi ke depan keleluasaan untuk terus mengawal, menyempurnakan, dan mengkalibrasi substansinya sesuai dengan data informasi,
ilmu pengetahuan, teknologi dan kemampuan yang dimiliki. Dalam konteks inilah buku iterasi MP3EI edisi 2014 ini diterbitkan. Memperkuat substansi in yang telah
ada, dalam edisi 2014 ini terdapat beberapa pengkayaan atas muatan dokumen yang merupakan sintesa dari berbagai masukan, baik krik dan saran, yang diterima
KP3EI melalui berbagai forum dan saluran. Termasuk disini masukan dari media masa, dari para akademisi, dunia usaha dan dari lembaga-lembaga negara dan lembaga
pemerintah pemangku amanah MP3EI.
Insari dari dokumen interasi MP3EI 2014 adalah memperkuat pola pikir not business as usual yang menekankan bahwa sukses pencapaian tujuan dan sasaran
MP3EI merupakan proses yang dinamis dan berkesinambungan, bahkan melampaui tahun 2025 yang menjadi rentang perencanaan MP3EI saat ini. Dengan demikian
MP3EI akan mampu menjadi instrumen percepatan, perluasan dan sekaligus wahana estafet pembangunan yang bersifat lintas generasi, serta menjadi bagian dari
kedewasaan Bangsa Indonesia untuk menjadi salah negara maju di dunia. Terdapat ga aspek pengkayaan konsepsi dan substansi di dalam MP3EI edisi 2014 ini, yaitu
sebagai berikut.
Pertama, aspek pembangunan kemariman, dimana pembangunan kemariman menjadi landas strategis bagi penguatan pengelolaan sumberdaya kelautan,
penguatan konekvitas, dan penguatan Sistem Logisk Nasional. Kedua, aspek neraca sumber daya alam, dimana penciptaan nilai tambah dan rantai nilai atas aset-
asetnya yang dak tak terbatas perlu dibarengi dengan upaya pengelolaan daya dukung ekologi yang lestari.
Sementara itu aspek kega adalah penguatan ekonomi masyarakat, dimana dimensi ekonomi masyarakat dalam berbagai wujud dan skala usaha terlibat secara
konstrukf dan komprehensif dalam upaya percepatan dan perluasan pembangunan koridor ekonomi melalui ga pilar MP3EI.
Apa yang telah kita hasilkan, kita capai dan memberikan manfaat perlu terus kita jaga, kita perkuat, dan terus kita percepat dan perluas manfaatnya agar langkah-
langkah pembangunan yang kita laksanakan memiliki daya terobosan dan daya perubahan yang maksimal bagi wujud kesejahteraan masyarakat yang inklusif
berkelanjutan. Sedangkan apa kita nilai masih kurang dan perlu kita perbaiki, mari kita isi dan kita sempurnakan sehingga bangsa Indonesia dapat terus menjaga
pertumbuhan pembangunan yang berkualitas serta mampu memperkuat kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Insya Allah, dengan niatan tersebut, Tuhan Yang Mahakuasa senanasa menyertai dan memberka langkah-langkah bangsa Indonesia, saat ini dan ke masa depan.
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Agustus 2014
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
Selaku Ketua Harian KP3EI
Chairul Tanjung
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
12/242
Masterplan P3EI
Abstrak12
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
13/242
Masterplan P3EI
Terobosan Bersejarah Penyusunan MP3EI13
NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
14/242
Masterplan P3EI
Abstrak14
Abstrak
Mempermbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia
memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi menuju negara maju sehingga
Indonesia dapat meningkatkan daya saing sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan langkah awal untuk mendorong Indonesia menjadi
negara maju dan termasuk 10 (sepuluh) negara besar di dunia pada tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi nggi yang inklusif, berkeadilan dan
berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi riil rata-rata sekitar 7-9 persen per tahun secara berkelanjutan.
Pengembangan MP3EI dilakukan dengan pendekatan breakthroughyang didasari oleh semangat NotBusiness As Usual, melalui
perubahan pola pikir bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi dak hanya tergantung pada pemerintah saja melainkan merupakan
kolaborasi bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan Swasta. Pihak swasta akan diberikan peran utama danpenng dalam pembangunan ekonomi terutama dalam peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja, sedangkan pihak pemerintah
akan berfungsi sebagai regulator, fasilitator dan katalisator. Dari sisi regulasi, pemerintah akan melakukan deregulasi (debolenecking)
terhadap regulasi yang menghambat pelaksanaan investasi. Fasilitasi dan katalisasi akan diberikan oleh pemerintah melalui penyediaan
infrastruktur maupun pemberian insenf skal dan non skal.
Pelaksanaan MP3EI dilakukan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi melalui pengembangan 8 (delapan) program utama
yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama. Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan 3 (ga) elemen
utama yaitu: (1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor
Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi BaliNusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi Papua
Kepulauan Maluku; (2) memperkuat konekvitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated, globally
connected); (3) memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama di seap koridor ekonomi.
Pelaksanaan program MP3EI juga memperhakan daya dukung lingkungan yang berbasis pada neraca sumber daya air, energi, maupun lahan
guna mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Disamping itu, untuk mengurangi dampak negaf terhadap lingkungan
dan memaskan terwujudnya pembangunan berkelanjutan dilaksanakan pula Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di ap Koridor Ekonomi
maupun di pusat pertumbuhannya.
Penyusunan MP3EI dimaksudkan bukan untuk menggan dokumen perencanaan pembangunan yang telah ada seper RPJPN dan RPJMN,
namun akan menjadi dokumen yang terintegrasi dan komplementer, serta penng dan khusus untuk melakukan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia.
Implementasi MP3EI ini akan dikoordinasikan oleh Tim Pelaksana yang dipimpin langsung oleh Presiden RI. Tim tersebut merupakan
kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah. Tim ini akan melakukan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan MP3EI.
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
15/242
Terobosan Bersejarah Penyusunan MP3EI:
Awal Perjalanan Percepatan Transformasi Ekonomi Indonesia
MP3EI memiliki semangat Not Business as Usual. Semangat ini tercermin dari sejak proses penyusunannya dimana rumusan strategi dan
kebijakan yang awalnya disusun oleh Pemerintah diperkaya dengan mendengarkan pandangan dan masukan dari berbagai pemangku
kepenngan, terutama dari dunia usaha, melalui serial dialog intensif, interakf dan parsipaf.
Proses penyusunan MP3EI ini diawali dari direkf Presiden RI, pada RetreatKabinet Terbatas pada tanggal 30 Desember 2010, yang menyampaikan
bahwa tantangan pembangunan ke depan semakin berat. Dinamika ekonomi regional dan global mengharuskan Indonesia untuk selalu siap
menghadapi perubahan. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi regional dan global, yaitu kawasan Timur Asia, mengharuskan
Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya negara maju dengan hasil pembangunan yang dapat dinikma
secara merata oleh seluruh masyarakat. Dengan mempermbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantanganpembangunan yang harus dihadapi, Indonesia memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
menuju negara maju sehingga Indonesia dapat meningkatkan daya saing sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Presiden selanjutnya menugaskan Menko Perekonomian untuk menyusun konsep awal Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi jangka panjang dengan melibatkan Bappenas, Komite Ekonomi Nasional (KEN), dan Komite Inovasi Nasional (KIN). Selanjutnya, melalui
Surat Keputusan Menko Perekonomian, dibentuk Tim Koordinasi Penyusunan MP3EI yang ditugaskan untuk menyempurnakan konsep awal
tersebut dengan menampung masukan dari berbagai pemangku kepenngan yaitu, Kementerian dan LPNK terkait, para pimpinan BUMN, KADIN,
APINDO, HIPMI, serta pimpinan berbagai asosiasi usaha, UMKM, para pakar dan akademisi. Masukan tersebut dihimpun dari serial pertemuan
yang dikoordinasi oleh Kantor Menko Perekonomian, diawali dengan pertemuan untuk menyerap aspirasi pengembangan sektor yang bertujuan
mengidenkasi tantangan dan hambatan yang dihadapi dunia usaha serta menyerap masukan strategi sektor bersangkutan di masa yang akan
datang. Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 500 peserta yang sebagian besar merupakan wakil dari asosiasi profesi dan usaha.
Berdasarkan masukan yang diperoleh dari pertemuan aspirasi sektor tersebut, dilakukan serial pembahasan lebih lanjut dalam forum
Gugus Tugas, yang secara simultan terbagi ke dalam enam Gugus Tugas Koridor Ekonomi. Pertemuan Gugus Tugas ini bertujuan untuk
menyusun strategi pengembangan sektor dengan memasukan dimensi spasial sehingga diharapkan dapat diperoleh strategi pengembangan sektor
yang konkret dan spesik sesuai dengan potensi dan keunggulan masing-masing koridor ekonomi. Dengan demikian, strategi pengembangan
koridor ekonomi sudah mengintegrasikan aspek sektoral maupun regional. Pertemuan tersebut juga membahas kebutuhan infrastruktur untuk
mendukung penguatan konekvitas yang diperlukan bagi pengembangan masing-masing sektor dan juga diidenkasi kebutuhan pengembangan
SDM dan penguatan inovasi yang dibutuhkan bagi peningkatan daya saing sektor terkait. Pembahasan Gugus Tugas Koridor Ekonomi ini dipimpin
oleh para pejabat senior pemerintah yang kompeten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah, dan dihadiri oleh lebih dari 600 peserta yang
terdiri dari pimpinan pelaku usaha (CEO), para pakar dan akademisi, serta pejabat senior pemerintah.
Hasil dari penyempurnaan MP3EI ini kemudian dilaporkan Menko Perekonomian kepada Presiden RI dalam Rapat Kerja Pemerintah dengan BUMN
dan Pemerintah Daerah pada tanggal 21-22 Februari 2011 di Istana Kepresidenan Bogor. Rapat Kerja ini dipimpin langsung oleh Presiden RI dan
dihadiri oleh Wakil Presiden RI, seluruh Menteri Kabinet Pembangunan Indonesia Bersatu Kedua, dan lebih dari 400 peserta yang terdiri dari para
Direksi dan Komisaris BUMN, Ketua dan para anggota KEN dan KIN, para Gubernur seluruh Indonesia, serta pejabat senior pemerintah. Hasil Rapat
Kerja tersebut menjadi bahan perbaikan, penajaman, dan penyempurnaan lebih lanjut terhadap Rancangan MP3EI.
Menjelang penyusunan akhir Rancangan MP3EI, hasil penyempurnaan Rancangan MP3EI yang telah diselesaikan kembali dilaporkan Menko
Perekonomian kepada Presiden RI pada Rapat Kerja Akbar antara Pemerintah dengan Dunia Usaha yang diselenggarakan pada tanggal 18-19 April
2011 di Istana Kepresidenan Bogor. Rapat Kerja Akbar ini juga dipimpin langsung oleh Presiden RI, dan dihadiri oleh Wakil Presiden RI, para Menteri
Kabinet Indonesia Bersatu Kedua, para Wakil Menteri, para pejabat Lembaga Tinggi Negara, Ketua dan anggota KEN dan KIN serta lebih dari 500peserta dari berbagai pemangku kepenngan, yang terdiri dari pimpinan perusahaan swasta, pejabat senior pemerintah pusat, para Gubernur
dan DPRD, serta BUMN. Berdasarkan arahan lebih lanjut dari Presiden RI, Wakil Presiden RI, serta hasil seluruh pembahasan selama Rapat Kerja
tersebut, kemudian dilakukan perbaikan, penajaman, dan penyempurnaan akhir terhadap Rancangan MP3EI.
Dengan semua proses yang interakf dan parsipaf ini, diharapkan terbentuk suatu ownership yang nggi terhadap MP3EI serta
terbangunnya komitmen bersama dari berbagai pihak pemangku kepenngan untuk mensukseskan keberhasilan MP3EI. Dengan demikian,
semangat Not Business as Usual akan terus berlanjut untuk terus melakukan berbagai terobosan dalam rangka percepatan transformasi
ekonomi Indonesia demi mencapai visi Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju, adil, makmur.
Masterplan P3EI
Terobosan Bersejarah Penyusunan MP3EI15
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
16/242
Doc. Parekraf
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
17/242
1Indonesia Mandiri,
Maju, Adil dan MakmurDalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju
dan sejahtera pada tahun 2025, Indonesia bertekad
mempercepat transformasi ekonomi. Untuk itu disusun
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mengedepankanpendekatan not business as usual, melibatkan seluruh
pemangku kepenngan dan terfokus pada prioritas
yang konkrit dan terukur. Namun demikian, MP3EI tetap
merupakan bagian yang integral dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional yang telah ada.
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
18/242
A. Pendahuluan
Sepanjang sejarah kemerdekaan selama lebih dari enam dasawarsa, Indonesia telah mengalami beragam
kemajuan di bidang pembangunan e konomi. Bermula dari sebuah negara yang perekonomiannya
berbasis kegiatan pertanian tradisional, saat ini Indonesia telah menjelma menjadi negara dengan
proporsi industri manufaktur dan jasa yang l ebih besar. Kemajuan ekonomi juga telah membawapeningkatan kesejahteraan masyarakat, yang tercermin tidak saja dalam peningkatan pendapatan per
kapita, namun juga dalam perbaikan berbagai indikator sosial dan ekonomi lainnya termasuk Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Dalam periode 1980 dan 2011, Indeks Pembangunan Manusia meningkat
dari 0,39 ke 0,61.
Indonesia juga memainkan peran yang makin besar di perekonomian globa l. Berdasarkan data IMF,
pada tahun 2011 peringkat ekonomi Indonesia meningkat ke posisi 16 dunia. Pengakuan dunia terhadap
perkembangan positif perekonomian Indonesia juga ditujukkan de ngan meningkatnya rating Indonesia
menjadi Investment Gradepada akhir tahun 2011 setelah penantian 14 tahun. Keterlibatan Indonesia
pun sangat diharapkan dalam berbagai forum global dan regional seperti ASEAN, APEC, G-20, dan
berbagai kerjasama bilateral lainnya. Keberhasilan Indonesia melewati krisis ekonomi global tahun 2008,mendapatkan apresiasi positif dari berbagai lembaga internasional. Hal ini tercermin dengan perbaikan
peringkat hutang Indonesia di saat peringkat negara-negara lain justru mengalami penurunan. Disamping
itu, Goldman Sachs telah memasukkan Indonesia kedalam kelompok negara baru bernama MIST (Mexico,
Indonesia, South Korea, dan Turki) yang dianggap sebagai alternatif tujuan investasi yang menjanjikan
selain BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China).
1Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan
Makmur
Doc. Kemenparekraf
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur18
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
19/242
Keberhasilan Indonesia dalam perekonomian tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya alam
dan lingkungan yang terus meningkat. Oleh karena i tu, menyadari pentingnya pengelolaan yang baik
terhadap sumber daya alam dan lingkungan untuk kebutuhan generasi mendatang, maka prinsip-
prinsip keberlanjutan terintegrasi dalam kebijakan nasional dan dokumen perencanaan. Sebagaimanayang dicanangkan dalam pilar pembangunan Indonesia yaitu Pro Growth, Pro Poor, Pro Jobs,dan juga
Pro Environment. Di tingkat global, peran Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan
juga di tunjukkan dengan keikutsertaan Indonesia dalam KTT 20+ di R io Brazil 2012 yang menyepakati
dokumen The Future We Wantyang menjadi arahan bagi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di
tingkat global.
Namun demikian, tantangan ke depan pembangunan ekonomi Indonesia tidaklah mudah untuk
diselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan global mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap
perubahan. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur
dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat
terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembanguna n dan kesejahteraan yang dapat dinikmatisecara merata oleh seluruh m asyarakat. Disatu sisi, kegiatan percepatan pembangunan tersebut dapat
memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Namun disisi lain, jika sumber daya alam
tersebut tidak dikelola dengan baik dan mengikuti kaidah pembangunan berkelanjutan, maka akan
berdampak pada timbulnya resiko pencemaran dan kerusakan lingkungan serta menurunnya daya
dukung lingkungan hidup.
Dalam konteks inilah Presiden Republik I ndonesia menyadari perlunya penyusunan MP3EI dengan
memperhatikan aspek berkelanjutan untuk memberikan arah pembangunan ekonomi Indonesia hingga
2025. Percepatan dan perluasan pembangunan di Koridor Ekonomi akan dapat dicapai jika modal dasar
pembangunan berupa sumbe r daya dan lingkungan tetap terjaga kelestariannya dan pemanfaatannya
mengacu pada kemampuan daya dukung lingkungan. Maka, melalui percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi berbasis berkelanjutan ini, perwujudan kualitas pembangunan manusia
Indonesia sebagai bangsa yang maju tidak saja melalui peningkatan pendapatan dan daya beli semata,
namun dibarengi dengan membaiknya pemerataan dan kualitas hidup seluruh bangsa.
B. Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Selaras dengan visi pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, maka
visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah Mewujudkan Masyarakat
Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur. Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi
yang menjadi fokus utamanya, yaitu:
1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi dari pengelolaan
aset dan akses (potensi) Sumber Daya Alam (SDA), geografis wilayah, dan Sumber Daya Manusia
(SDM), melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antar-
kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;
2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta integrasi pasar
domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian nasional;
3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun pemasaran untuk
penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju innovation-driven economy.
Visi misi pembangunan ekonomi Indonesia tersebut telah sejalan dengan konsep pembangunan
berkelanjutan yang menyerasikan sumber daya alam dan manusia dalam pembangunan dengan
berlandas pada tiga pilar utama yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan kelestarian
perlindungan lingkungan. Sejalan dengan itu, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, melalui
langkah MP3EI akan mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupa kan kekuatan 12 besar
dunia tahun 2025 dan delapan besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang
inklusif dan berkelanjutan.
Mendorong perekonomian
Indonesia menjadi negaramaju yang semakin diakui
masyarakat dunia melalui
pertumbuhan ekonomi
yang tnggi, inklusif, dan
berkelanjutan.
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur19
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
20/242
Dalam menempatkan Indonesia sebagai negara maju tersebut maka ditargetkan pendapatan per kapita
berkisar antara USD 14.250-USD 15.500 dengan nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4,0-
4,5 Triliun. Untuk mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4-7,5 persen pada
periode 2011-2014, dan sekitar 8,0-9,0 persen pada periode 2015-2025. Pertumbuhan ekonomi tersebutakan dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar 6,5 persen pada periode 2011-2014 menjadi 3,0
persen pada 2025.
Selain kombinasi pertumbuhan ekonomi dan penurunan inflasi, sasaran dalam pembangunan
berkelanjutan juga mencakup target penurunan tingkat kemiskinan hingga 810 pe rsen pada periode
tahun 2015 dan 45 persen pada tahun 2025. Disamping itu, dalam memastikan kesejahteraan sosial,
target pembangunan juga meliputi penurunan angka pengangguran, dan penurunan ketimpangan
regional baik dalam pertumbuhan ekonomi, pendidikan, sekolah, dan kesehatan. Program-program
pengentasan kemiskinan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial tersebut telah termuat dalam
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI).
Dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan juga dilaksanakan program-program terkait
peningkatan kualitas lingkungan, diantaranya penurunan emisi gas rumah kaca, pemenuhan kebutuhan
air, peningkatan kualitas tanah, pemanfaatan sumber daya alam yang s esuai daya dukung lingkungan dan
pengelolaan keanekaragaman hayati. Kebijakan terkait penurunan emisi gas rumah kaca sudah tertuang
dalam Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca yang memuat target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen melalui dana dalam
negeri dan 41 persen melalui dana bantuan luar negeri.
C. Posisi Indonesia Dalam Dinamika Regional dan Global
Pembangunan Indonesia tidak lepas dari posisi Indonesia dalam dinamika regional dan global. Secara
geografis Indonesia terletak di jantung pertumbuhan ekonomi dunia. Kawasan Timur Asia memilikitingkat pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata kawasan lain di dunia (lihat Gamba r 1.3). Pada
periode 19802000 pertumbuhan ekonomi dunia mengalami penurunan, sebaliknya tren pertumbuhan
ekonomi kawasan Timur Asia menunjukkan peningkatan. Nam un pada dekade selanjutnya yaitu
20002010 tren pertumbuhan ekonomi dunia mengalami peningkatan akibat dari sebagian besar
negara berkembang mengalami pertumbuhan e konomi yang cukup signifikan. Walaupun pada dekade
tersebut perekonomian kawasan Timur Asia me ngalami penurunan tetapi posisinya tetap berada diatas
pertumbuhan kawasan lain di dunia.
Gambar 1.2:
MP3EI yang Berkelanjutan
PembangunanEkonomi
Kelestarian
Lingkungan
MP3EI
Kesejahteraan
Sosial
Gambar 1.1:
Aspirasi Pencapaian
PDB Indonesia
2010
PDB: USD 700 Miliar
Pendapatan/kapita
USD 3.000
PDB: ~ USD 4,0 4,5 triliun
Pendapatan/kapita diperkirakan
~ USD 14.250 15.500 (negara
berpendapatan nggi)
PDB: ~ USD 15,0 17,5 triliun
Pendapatan/kapita diperkirakan ~
USD 44.500 49.000
2025
2045
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur20
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
21/242
Sebagai pusat gravitasi perekonomian global, Kawasan Timur Asia (termasuk Asia Tenggara) memiliki
jumlah penduduk s ekitar 50 pers en dar i penduduk dunia. Cina memi liki s ekitar 1,3 miliar penduduk,
sementara India menyumbang sekitar 1,2 miliar orang, dan ASEAN dihuni oleh sekitar 600 juta jiwa.
Secara geografis, kedudukan Indonesia berada di tengah-tengah Kawasan Timur Asia yang mempunyaipotensi ekonomi sangat besar.
Dalam aspek perdagangan global, dewasa ini perdagangan South to South, termasuk transaksi antara
India-Cina-Indonesia, menunjukkan peningkatan yang cepat. Sejak 2008, pertumbuhan ekspor negara
berkembang yang didorong oleh permintaan negara berkembang lai nnya meningkat sangat signifikan
(kontribusinya mencapai 54 persen). Hal i ni berbeda jauh dengan kondisi tahun 1998 yang kontribusinya
hanya 12 persen. Pertumbuhan yang kuat dari Cina, baik ekspor maupun impor memberikan dampak
yang sangat penting bagi perkembangan perdagangan regional dan global. Impor Cina meningkat
tajam selama dan setelah krisis ekonomi global 2008. Di samping itu, konsumsi Cina yang besar dapat
menyerap ekspor yang besar dari negara-negara di sekitarnya termasuk Indonesia.
Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan luas kawasan terbesar, penduduk terbanyak dan
sumber daya alam terkaya. Hal tersebut menempatkan Indonesia s ebagai kekuatan utama negara-negara
di Asia Tenggara. Di sisi lain, konsekuensi dari akan diimplementasikannya komunitas ekonomi ASEAN
dan terdapatnyaAsia Pacific Economi c Community (APEC) mengharuskan Indonesia meningkatkan
daya saingnya guna mendapatkan manfaat nyata dari adanya integrasi ekonomi tersebut. Ole h karena
itu, percepatan transformasi ekonomi yang dirumuskan dalam MP3EI ini menjadi sangat penting dalam
rangka memberikan daya dorong dan daya angkat bagi daya saing I ndonesia.
Dengan melihat dinamika global yang terjadi serta memperhatikan potensi dan peluang keunggulan
geografi dan sumber daya yang ada di Indonesia, serta mempertimbangkan prinsip pembangunan yang
berkelanjutan, dalam kerangka MP3EI, Indonesia perlu memposisikan dirinya sebagai basis ketahanan
pangan dunia, pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan sumber daya mineral
serta pusat mobilitas logistik global.
Gambar 1.4:
Pemetaan Populasi
Asia dan Dunia
Belahan Dunia
Lainnya: 3.429juta
India: 1.130 juta
Sekitar 50% populasi dunia
terdapat di area ini
Konsentrasi pasar global
ASEAN: 573 juta
Australia: 20 juta
Jepang: 127 juta
Cina: 1. 322 juta
Gambar 1.3:
Pertumbuhan Ekonomi
Global untuk Tiap
Dekade
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur21
0
1980 1990 2000 2010
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sumber: Bank Dunia
Dalam persen per tahun secara rata-rata
Negara Berkembang Timur AsiaNegara Berkembang
Negara G-7Dunia
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
22/242
D. Potensi dan Tantangan Indonesia
Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia didukung oleh potensi demografi, kekayaan
sumber daya alam serta posisi geografis Indonesia.
1. Potensi Indonesia
a. Penduduk dan Sumber Daya Manusia
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia. Penduduk yang besar dengan
daya beli yang terus meningkat adalah pasar yang potensial, sementara itu jumlah penduduk yang besar
dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus membaik adalah potensi daya saing yang luar
biasa. Berdasarkan Global Competitiveness Index (GCI), posisi Indonesia terus mengalami peningkatan
dalam periode 20002013 yaitu dari posisi 55 ke 38.
Indonesia tengah berada dalam periode transisi struktur penduduk usia produkf. Pada kurun waktu 2020
2030, penurunan indeks (rao) ketergantungan Indonesia (yang sudah berlangsung sejak tahun 1970) akan
mencapai angka terendah. Implikasi penng dari kondisi ini adalah semakin penngnya penyediaan lapangan
kerja agar perekonomian dapat memanfaatkan secara maksimal besarnya porsi penduduk usia produkf.
Upaya peningkatan penyediaan lapangan kerja di Indonesia terus meningkat terlihat dari menurunnya angka
pengangguran dari tahun 2005 sebesar 11,24 persen menjadi 6,58 persen pada tahun 2011 (BPS, 2012). Lebih
penng lagi, bila ngkat pendidikan secara umum diasumsikan terus membaik, produkvitas perekonomian
negara ini sesungguhnya dalam kondisi premium, dimana hal tersebut akan sangat bermanfaat untuk tujuan
percepatan maupun perluasan pembangunan ekonomi. Berdasarkan data dalam Educaon For All (EFA)
Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan UNESCO, indeks pembangunan pendidikan atau Educaon
Development Index (EDI) Indonesia berada diposisi menengah yaitu 64 dengan nilai 0,938, dimana untuk
mencapai klasikasi EDI nggi Indonesia perlu mencapai nilai 0,950.
1
950
1
955
1
960
1
965
1
970
1
975
1
980
1
985
1
990
1
995
2
000
2
005
2
010
2
015
2
020
2
025
2
030
2
035
2
040
2
045
2
050
BonusDemogra
Periode dimana angkadependency rao< 1
%p
opu
lasi
Dependenc
yrato
0,80
0,70
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Working Age
(15 64) (sumbu kiri)
Children
(0 14) (sumbu kiri)
Elderly
(lebih dari 65) (sumbu kiri)
Dependency rao
(sumbu kanan)
Gambar 1.5
Keadaan Demograf Umur
Penduduk Indonesia
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur22
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
23/242
b. Sumber Daya Alam
Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam, baik yang terbarukan (hasil bumi)
maupun yang tidak terbarukan (hasil tambang dan mineral). Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki
Indonesia harus dapat dikelola seoptimal mungkin, dengan meningkatkan industri pengolahan yang
memberikan nilai tambah tinggi dan mengurangi ekspor bahan mentah.
Sampai tahun 2010, Indonesia masih menjadi salah satu produsen besar di dunia untuk berbagai
komoditas, antara lain kelapa sawit (penghasil dan eksportir terbesar di dunia), kakao (produsen terbesar
kedua di dunia), timah (produsen terbesar kedua di dunia), nikel (cadangan terbesar ke empat di dunia)
dan bauksit (cadangan terbesar ke tujuh di dunia) serta komoditas unggulan lainnya seperti besi baja,
tembaga, karet dan perikanan. Indonesia juga memiliki cadangan energi yang sangat besar seperti
misalnya batubara, panas bumi, gas alam, dan air yang sebagian besar dimanfaatkan untuk mendukung
industri andalan seperti tekstil, perkapalan, peralatan transportasi dan makanan-minuman. Potensi
sumber daya air yang dimiliki Indonesia sebesar 2,8 triliun m3
atau sekitar 5 persen dari persediaan airdunia. Potensi air tersebut tersebar dalam 7.956 sungai dan 521 danau yang ada di berbagai wilayah
Indonesia dengan ketersediaan air secara mantap sekitar 700 miliar m3setiap tahun (Kementerian
Lingkungan Hidup, 2011).
Indonesia juga merupakan negara megabiodiversitydimana keanekaragaman hayati sebagai modal
utama pembangunan, sumber pangan, energi, biofarmaka dan bahan baku lainnya. Potensi ini semakin
tinggi dengan adanya Protokol Nagoya, yang merupakan kesepakatan internasional untuk me ngatur
pemberian akses dan keuntungan secara adil atas pemanfaatan keanekaragaman hayati berupa sumber
daya generik serta pengetahuan tradisionalnya. Di tingkat global, Indonesia berada pada posisi 3 besar
dari 10 negara yang memiliki keanekaragaman tertinggi di dunia, selain Brazil dan Zaire (Prosiding
Seminar Nasional Green Regional DevelopmentMelalui Pengembangan Inovasi Teknologi MendukungTerwujudnya MP3EI, 2012).
Gambar 1.6:
Potensi Sumber
Daya Alam
Indonesia
Pada 2013, sedaknya sebagian sudah harus
diproses secara lokal (UU No.4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara)
Ditujukan untuk mendorong berkembangnya
industri hilir
Ukuran
Kunci
Sumber daya melimpah
untuk energi berbasis gas
dan industri petrokimia
Angka ini dak termasuk
Gas Non-Konvensional;
dari Coal Bed Methane
(CBM) dan Coal
Gassifcaton
Dengan asumsi 40% layak
dikembangkan 12 GW. Hingga
saat ini, baru 1.200 MW
dikembangkan
Sekitar 165
TCF cadangan
dengan ngkat
produksi +3
TCF per tahun
Gas Alam Batubara Panas Bumi Minyak
Kelapa Sawit
Kakao Timah Nikel Bauksit
Eksporr
terbesar kedua
di dunia
Penyimpan
40% sumber
daya dunia
(terbesar di
dunia)
Eksporr
terbesar di
dunia > 19 juta
ton/tahun
770 ribu
ton/tahun,
produsen
terbesar ke-2
di dunia
65 ribu
ton/tahun,
produsen ke-2
terbesar di
dunia
Pemilik 12%
cadangan
dunia (ke-4
terbesar)
Penyimpanan
cadangan
terbesar
ke-7 dunia,
produsen
terbesar ke-4
dunia
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur23
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
24/242
c. Letak Geogras dan Potensi Kemariman
Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi kelautan dan
perikanan yang sangat besar. Luas perairan laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2atau 70 persen dari
total wilayah Indonesia yang panjangnya sekitar 5.200 km dan lebar 1.870 km. Indonesia juga merupakan
negara dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia dengan panjang yaitu 95.181 km. Selain potensi
di atas, Indonesia juga dilalui 3 alur pelayaran internasional dan laut yang menjadi sarana transportasi
efektif antar pulau. Secara sosial, sekitar 110 juta jiwa atau 60 persen berada dikawasan pesisir dengan
radius 50 km dari garis pa ntai. Dari segi ekonomi, setidaknya 60 persen cekungan minyak berada di laut
serta potensi ikan 6,7 juta ton pertahun (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012).
Lokasi geografisnya juga sangat strategis (memiliki akses l angsung ke pasar terbesar di dunia) karena
Indonesia dilewati oleh satuSea Lane of Communication(SLoC), yaitu Selat Malaka, dimana jalur ini
menempati peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global (lihat Gambar 1.7).
Berdasarkan data United Natio ns Environmental Programme (UNEP, 2009) terdapat 64 wilayah
perairanLarge Marine Ecosystem(LME) di seluruh dunia yang disusun berdasarkan tingkat kesuburan,
produktivitas, dan pengaruh perubahan iklim terhadap masing-masing LME. Indonesia memiliki akses
langsung kepada 6 (enam) wilayah LME yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang cukup
besar, yaitu: LME 34 Teluk Bengala; LME 36- Laut Cina Selatan; LME 37-Sulu Celebes; LME 38-Laut-laut
Indonesia; LME 39-Arafura-Gulf Carpentaria; LME 45Laut Australia Utara. Sehingga, peluang Indonesia
untuk mengembangkan industri perikanan tangkap sangat be sar.
Gambar 1.7:
Peringkat Pelabuhan
Dalam Jalur Pelayaran
Kontainer Dunia
Catatan: Nomor dalam lingkaran menunjukkan peringkat pelabuhan di dunia
Jalur Utama Mega HubRegional Hub Pelabuhan Regional Utama
Felixstowe
Hamburg
Los Angeles
16
20
35
911
13
3331
47
37
6
27
28
26
15
12
24
25
5
2
3
1
New York/New Jersey
Roerdam
Algeciras
Port Klang
Sianghai
HongkongKaohsiung
Marsaxlokk
Antwerp
Gioia Tauro
Dubai
Mumbai
Colombo
Tanjung Priok
PTP/Singapore
Manila
Tokyo
Salalah
Busan
Dengan potensi kelautan dan perikanan yang berlimpah, saat ini perikanan berkontribusi sekitar 22
persen dari total PDRB sub sektor perikanan pangan dimana sekitar 20 persen dari aktivitas perikanan
tersebut merupakan perikanan tangkap dan si sanya adalah perikanan budidaya (Kementerian Lingkungan
Hidup, 2012). Selain itu, Indonesia merupakan produsen makanan laut terbesar di Asia Tenggara dengan
pertumbuhan produksi makanan laut mencapai 7 persen per tahun. Dengan luas lautan dan kekayaan
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur24
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
25/242
bahari yang ada di Indonesia, potensi pendapatan sektor maritim per tahun bisa mencapai tujuh kali
dari pendapatan negara saat ini. Diperkirakan dengan potensi kemaritiman yang dimiliki, dan dengan
pengelolaan sumber daya kelautan yang baik dari sektor perikanan, pertambangan, pariwisata bahari,
industri maritim, dan perhubungan laut, maka setiap tahunnya akan menghasilkan IDR 7.400 triliun
(Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012).
2. Tantangan Indonesia
Walaupun potensi ini merupakan keunggulan Indonesia, namun keunggulan tersebut tidak akan terwujud
dengan sendirinya. Sejumlah tantangan harus dihadapi untuk merealisasikan keunggulan tersebut,
sebagaimana diuraikan berikut ini.
Struktur ekonomi Indonesia saat ini masih terfokus pada pertanian dan industri yang mengekstraksi
dan mengumpulkan hasil alam. Industri yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah produk,proses produksi dan distribusi di dalam negeri masih terbatas. Selain itu, saat ini terjadi kesenjangan
pembangunan antara Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia. Hal ini tidak bisa dibiarkan berlanjut
ke generasi yang akan datang. Harus pula dipahami bahwa upaya pemerataan pembangunan tidak akan
terwujud dalam jangka waktu singkat. Upaya tersebut harus dimulai melalui percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia menuju Indonesia yang lebih merata.
Terkait hal diatas, pemanfaatan sumber daya alam dapat dikatakan sebagai tulang punggung
pelaksanaan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Di satu sisi akan berdampak positif
bagi kesejahteraan dan pemerataan pembangunan. Namun, disisi lain hal tersebut dapat berakibat
pada kerusakan lingkungan dan berkurangnya cadangan sumber daya alam untuk generasi mendatang
jika t idak d ikelola dengan baik. Oleh ka rena i tu, pemanfaatan sumber daya al am yang efis ien denganmeningkatkan inovasi dan teknologi yang ramah lingkungan perlu diciptakan untuk mendorong
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
Tantangan lain dari suatu negara besar seperti Indonesia adalah penyediaan infrastruktur untuk
mendukung aktivitas ekonomi. Infrastruktur itu sendiri memiliki spektrum yang sangat luas. Satu hal
yang harus mendapatkan perhatian utam a adalah infrastruktur yang mendorong konektivitas antar
wilayah sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia. Penyediaan
infrastruktur yang mendorong konektivitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik
Doc. Kemenparekraf
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur25
Masterplan P3EI26
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
26/242
sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, dan mempercepat gerak ekonomi. Termasuk dalam
infrastruktur konektivitas ini adalah pembangunan jalur transportasi dan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), serta seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya.
Kualitas sumber daya manusia juga masih menjadi tantangan Indonesia. Saat ini sekitar 50 persen tenaga
kerja di Indonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan hanya sekitar 8 persen yang berpendidikan
diploma/sarjana. Kualitas sumber daya manusia ini sangat terkait dengan kualitas sarana pendidikan,
kesehatan, dan akses ke infrastruktur dasar.
Indonesia sedang menghadapi urbanisasi yang sangat cepat. Jika pada tahun 2010 sebanyak 53 persen
penduduk Indonesia tinggal di kawasan perkotaan, maka BPS memprediksi bahwa pada tahun 2025
penduduk di kawasan perkotaan akan mencapai 65 persen. Implikasi langsung yang harus diantisipasi
akibat urbanisasi adalah terjadinya peningkatan pada pola pergerakan, berubahnya pola konsumsi dan
struktur produksi yang berdampak pada struktur ketenagakerjaan, meningkatnya konflik penggunaan
lahan, dan meningkatnya kebutuhan dukungan infrastruktur yang handal untuk mendukung di stribusibarang dan jasa.
Kesepakatan perdagangan bebas di tingkat regional seperti Asean Economic Communitydapat menjadi
peluang sekaligus tantangan besar yang dihadapi Indonesia terutama bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM). Hal ini dikarenakan peran UMKM yang penting dalam perekonomian Indonesia yaitu
lebih dari 90 persen jumlah usaha di Indonesia berasal dari sektor UMKM dan menyerap jumlah tenaga
kerja yang tinggi serta menurunkan angka kemiskinan. Namun kondisinya saat ini, daya saing bagi pelaku
usahanya masih rendah dan akses terhadap modal serta pemasarannya masih sangat terbatas. Sehingga
diperlukan peningkatan potensi UMKM yang kompetitif, pembangunan infrastruktur dan institusi hingga
penyiapan sumber daya yang handal dan terampil dalam menghadapi persaingan perdagangan bebas.
Oleh karena itu, dengan dilaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi tidak hanyamemberikan keuntungan bagi pelaku usaha dan industri besar melainkan dapat pula berdampak positif
bagi peningkatan UMKM.
Di sisi lain, tantangan besar yang dihadapi Indonesia dibidang lingkungan ialah meningkatnya Emisi Gas
Rumah Kaca (GRK) yang berdampak pada perubahan iklim ekstrem. Berdasarkan studi dari World Bank
menyebutkan bahwa, dengan memasukkan sektor perubahan lahan dan hutan/LULUCF (Land Use and
Land Use Change Forestry) maka Indonesia menjadi negara kega terbesar penyumbang emisi GRK setelah
Amerika dan Cina. Pada gambar 1.8 menunjukkan bahwa sekitar 62 persen dari total emisi GRK di Indonesia
pada tahun 2005 bersumber dari perubahan lahan dan hutan yang termasuk didalamnya kebakaran dan
kekeringan lahan gambut, dan deforestasi. Pembatasan penggunaan lahan dan hutan untuk beberapa
kegiatan ekonomi perlu dilaksanakan untuk mengurangi emisi GRK dan mengurangi kerusakan lingkungan.
Namun dilain pihak, sektor ini mempunyai peran yang cukup penng dalam perekonomian nasional yaitu
memberi sumbangan yang besar terhadap lapangan kerja, yang diperkirakan mengalami peningkatan
sebesar 6 persen pada tahun 2011 (Kementerian Lingkungan Hidup, 2011).
Indonesia sebagai negara kepulauan juga menghadapi tantangan akibat pe rubahan iklim global. Beberapa
indikator perubahan iklim yang berdampak signifikan terhadap berlangsungnya kehidupan manusia
adalah: kenaikan permukaan air la ut, kenaikan temperatur udara, perubahan curah hujan, dan frekuensi
perubahan iklim yang ekstrem. Demikian pula, pengaruh kombinasi peni ngkatan suhu rata-rata wilayah,
tingkat presipitasi wilayah, intensitas kemarau/banjir, dan akses ke air bersih, menjadi tantangan bagi
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Pada sektor perikanan, adanya perubahaniklim ekstrem berdampak pada menurunnya produksi perikanan dan pendapatan nelayan sebagai akibat
tingginya curah hujan dan gelombang besa r. Perubahan iklim juga telah dirasakan dampaknya pada
sektor pertanian, yang kemudian dapat be rpengaruh pada ketahanan pangan, kesehatan manusia,
permukiman dan lingkungan, termasuk sumber daya air dan keanekaragaman hayati. Hal i nilah yang
menjadi tantangan bagi Indonesia untuk menwujudkan percepatan dan perluasan ekonomi dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan.
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur26
Sumber: Indonesia Second Naonal Coommunicaon
under UNFCCC,2010
Gambar 1.8 Emisi Gas Rumah Kaca
tahun 2000-2005 (dalam Gg CO2e)
Masterplan P3EI 27
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
27/242
E. Percepatan dan Perluasan Transformasi Ekonomi melalui NotBusiness As Usual
Dengan seluruh potensi dan tantangan yang telah diuraikan di atas, Indonesia m embutuhkan percepatandan perluasan transformasi ekonomi a gar kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dapat diwujudkan
lebih dini. Perwujudan itulah yang akan diupayakan melalui langkah-langkah percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia . Untuk itu dibutuhkan perubahan pola pikir (mindset) yang didasari
oleh semangat Not Business As Usual.
Perubahan pola pikir paling mendasar adalah pemahaman bahwa pembangunan ekonomi membutuhkan
kolaborasi bersama antara pemerintah pusat, pem erintah daerah, BUMN, BUMD dan Swasta (dalam
semangat Indonesia Incorporated). Perlu dipahami juga kemampuan Pemerintah melalui ABPN danAPBD dalam pembiayaan pembangunan sangat terbatas. Di sisi lain, semakin maju perekonomian suatu
negara, maka semakin kecil pula proporsi anggaran Pemerintah dalam pembangunan ekonomi. Dinamika
ekonomi suatu negara pada akhirnya akan tergantung pada dunia us aha yang mencakup BUMN, BUMD,
dan swasta domestik dan asing.
Pemahaman tersebut harus direfleksikan dalam kebijakan Pemerintah. Regulasi yang ada seharusnya
dapat mendorong partisipasi dunia usaha secara maksimal untuk membangun berbagai macam industri
dan infrastruktur yang diperlukan. Karena itu percepatan dan perluasan pembangunan e konomi
Indonesia memerlukan evaluasi terhadap seluruh kerangka regulasi yang ada, dan kemudian langkah-
langkah strategis diambil untuk merevisi dan merubah regulasi sehingga mendorong partisipasi maksimal
yang sehat dari dunia usaha.
Semangat Not Business As Usualjuga harus terefleksi dal am elemen penting pembangunan, terutama
penyediaan infrastruktur. Pola pikir masa lalu mengatakan bahwa infrastruktur harus dibangun
menggunakan anggaran Pemerintah. Akibat ang garan Pemerintah yang terbatas, pola pikir tersebut
berujung pada kesulitan memenuhi kebutuhan infrastruktur yang memadai bagi perekonomian yang
berkembang pesat. Saat ini telah didorong pola pikir yang lebih maju dalam penyediaan infrastruktur
melalui model kerjasama pemerintah dan swasta atau Public-Private Partnership(PPP).
Gambar 1.9:
Ilustrasi Percepatan
Transformasi
Ekonomi Indonesia
Business as usual
Tra
nsfo
rmas
iEko
nomi
Waktu
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur27
Masterplan P3EI28
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
28/242
Namun demikian, untuk mempercepat implementasi MP3EI, perlu juga dikembangkan metode
pembangunan infrastruktur sepenuhnya oleh dunia usaha yang dikaitkan dengan kegiatan produksi.
Peran Pemerintah adalah menyediakan perangkat aturan dan regulasi yang memberi insentif bagi dunia
usaha untuk membangun kegiatan produksi dan i nfrastruktur tersebut secara paripurna. Insentif tersebut
dapat berupa kebijakan (sistem maupun tarif) pajak, bea masuk, aturan ketenagakerjaan, perizinan,
pertanahan, dan lainnya, sesuai kesepakatan dengan dunia usaha. Perlakuan khusus diberikan agar
dunia usaha memiliki perspektif jangka panjang dalam pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Selanjutnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus membangun linkage semaksimal mungkin
untuk mendorong pembangunan daerah sekitar pusat pertumbuhan ekonomi.
Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia menetapkan sejumlah program utama
dan Kegiatan Ekonomi Utama yang menjadi fokus pengemba ngan strategi dan kebijakan. Prioritas ini
merupakan hasil dari sejumlah kesepakatan yang dibangun bersama-sama dengan seluruh pemangku
kepentingan di dalam serial diskusi dan dialog yang sifatnya interaktif dan partisipatif.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, fokus dari pengembangan MP3EI ini diletakkan
pada 8 Program Utama, yaitu Pertanian, Pertambangan, Energi, Industri, Kelautan,
Pariwisata, dan Telematika, serta Pengembangan Kawasan Strategis. Kedelapan
Program Utama tersebut terdiri dari 22 Kegiatan Ekonomi Utama.
PeralatanTranspor-
tasi
Telemaka Perkapalan
Teksl
MakananMinuman
Alutsista
KelapaSawit
Karet
Kakao
Peternakan
Perkayuan
Minyakdan Gas
Batubara
Nikel
Bauksit
Perikanan
Pariwisata
PertanianPangan
Jabodeta-bekArea
KSNSelat
Sunda
Tembaga
22KegiatanEkonomiUtama
BesiBaja
Gambar 1.10
22 Kegiatan
Ekonomi Utama
p
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur28
Masterplan P3EI 29
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
29/242
Pelaksanaan kegiatan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi pada 22 Kegiatan Ekonomi perlu
memperhatikan daya dukung lingkungan dengan menerapkan inovasi dan teknologi ramah lingkungan.
Penerapan teknologi hijau yang rendah karbon tersebut t idak hanya meningkatkan efisiensi dalam
proses produksi dan pemanfaatan sumber daya alam, namun juga berdampak positif bagi peningkatan
kesehatan dan kualitas hidup serta tercapainya pertumbuhan ekonomi tanpa berdampak buruk bagilingkungan.
F. MP3EI Merupakan Bagian Integral Perencanaan PembangunanNasional
Sebagai dokumen kerja, MP3EI berisikan arahan pengembangan Kegiatan Ekonomi Utama yang sudah lebih
spesik, lengkap dengan kebutuhan infrastruktur dan rekomendasi perubahan/revisi terhadap peraturan
perundang-undangan yang perlu dilakukan maupun pembentukan peraturan perundang-undangan baru
yang diperlukan untuk mendorong percepatan dan perluasan investasi. Selanjutnya MP3EI menjadi bagian
yang dak terpisahkan dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. MP3EI bukan dimaksudkan untuk
menggan dokumen perencanaan pembangunan yang telah ada seper Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007) dan dokumen perencanaan,
namun menjadi dokumen yang terintegrasi dan komplementer yang penng serta khusus untuk melakukan
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Sebagai bagian dari RPJPN, MP3EI disusun sebagai
upaya adaptasi, integrasi, dan akselerasi pembangunan yang didorong oleh kondisi dinamika perubahan
yang ada, termasuk perubahan kondisi lingkungan global, seper krisis moneter 2008, dan perkembangan
new emerging enonomies countriesBRIC.
Doc. LEW
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur29
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri Maju Adil dan Makmur30
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
30/242
MP3EI juga dirumuskan dengan memperhatikan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009) dan Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-
GRK). Terkait hal tersebut, maka pelaksanaan program MP3EI perlu memastikan penerapan prinsip
berkelanjutan serta memperhatikan pemanfatan, pencadangan, pengendalian, serta pendayagunaan
dan pelestarian sumber daya alam. Disamping itu, dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup juga mengamanatkan bahwa Kajian Lingkungan Hidup
Strategi (KLHS) wajib untuk dokumen rencana tata ruang , RPJP dan RPJM, RKP, termasuk juga MP3EI yang
berdampak pada lingkungan hidup. Dengan demikian, investasi di koridor MP3EI selain memiliki nilai
pengganda ekonomi juga sebagai upaya mendukung kegiatan pengurangan emisi gas rum ah kaca melalui
pengembangan industri rendah karbon.
Gambar 1.11:
Posisi MP3EI di dalam Rencana
Pembangunan Pemerintah
Sistem Perencanaan danPenganggaran
UU 25/2004-UU 17/2003
InvestasiSwasta dan PPP
Rencana Aksi/Proyek
Tuntutan untukmempercepat transformasi
ekonomi nasional
Dinamika Perubahan
Masterplan Percepatan &
Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia
RKP/RAPBN
1
RAN-GRK
RPPLH KHLS
REDD
RTRWN
RPJPN 2005 2025
RPJMN
KLHSRPPLH
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur31
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
31/242
Gambar 1.12: Kerangka
Desain Pendekatan
Masterplan P3EI
Mewujudkan
masyarakat Indonesia yang
Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur
1. Mendorong realisasi investasi transformaf di 22 Kegiatan Ekonomi Utama
2. Sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitaliasasi kinerja sektor riil
3. Pengembangan center of excellencedi seap koridor ekonomi
Mengangkat Indonesia Menjadi Negara Maju dan Merupakan Kekuatan 12 Besar
Dunia Tahun 2025 dan 8 Besar Dunia Pada Tahun 2045 Melalui Pertumbuhan
Ekonomi Tinggi Yang Inklusif Dan Berkelanjutan
PENGEMBANGAN
POTENSI EKONOMI
MELALUI KORIDOREKONOMI
PENGUATAN
KONEKTIVITAS
NASIONAL
PENGUATAN
KEMAMPUAN
SDM DAN IPTEK
NASIONAL
PRINSIP DASAR DAN PRASYARAT KEBERHASILAN PERCEPATAN DAN
PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Inisiaf
Strategis
MP3EI
STRATEGI
UTAMA
MP3EI
PRINSIP
DASAR
MP3EI
TARGET
MP3EI
VISI
INDONESIA
2025
G. Kerangka Desain MP3EI
Berdasarkan berbagai faktor di atas, ma ka kerangka desain dari Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 dirumuskan sebagaimana pada Gambar 1.12
berikut ini. Secara lebih detail, setiap bagian dari strategi utama MP3EI akan diuraikan lebih lanjut pada
bab selanjutnya.
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
32/242
Gbr Kelok
9
Doc. Bina Marga
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
33/242
2Langkah-langkah terobosan yang tertuang di dalam strategi dan
ebjaan MP3EI drumusan dengan memerhaan sejumlah
prasyarat yang diperlukan. Selain itu juga dikembangkan strategi
yang terdr atas 3 (ga) lar utama berdasaran vs dan ms
yang telah ditetapkan, yaitu strategi peningkatan potensi wilayah
melalui pengembangan pusat -pusat pertumbuhan di dalam koridor
eonom, strateg memeruat onevtas nasonal, serta strateg
meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dan IPTEK. Prasyarat
serta berbagai strategi pengembangan tersebut akan sangat
mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan MP3EI.
Prinsip Dasar, PrasyaratKeberhasilan dan Strategi
Utama MP3EI
Masterplan P3EI
Prinsip Dasar, Prasyarat Keberhasilan dan Strategi Utama MP3EI34
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
34/242
2Prinsip Dasar, Prasyarat Keberhasilan dan Strategi
Utama MP3EI
Masterlan Perceatan dan Perluasan Pembangunan Eonom Indonesa (MP3EI) dsusun dengan
memermbangan rns-rns dasar dan rasyarat eberhaslan embangunan berelanjutan. Pada
bab n aan duraan juga ga strateg utama yang meruaan lar-lar enng dar MP3EI 2011 2025.
Sebagai penutup dijabarkan pula pengembangan dan aplikasi prinsip berkelanjutan dalam MP3EI.
A. Prinsip Dasar dan Prasyarat Keberhasilan Pembangunan
Berkelanjutan1. Prinsip Dasar Keberhasilan Pembangunan BerkelanjutanSebagai suatu dokumen dengan terobosan baru, keberhasilan MP3EI sangat ditentukan oleh prinsip-prinsip
dasar serta prasyarat keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Adapun prinsip-prinsip dasar percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi menuju negara maju membutuhkan perubahan dalam cara pandang dan
perilaku seluruh komponen bangsa, sebagai berikut:
a. Perubahan harus terjadi untuk seluruh komponen bangsa;
b. Perubahan pola pikir (mindset) dmula dar Pemerntah dengan brorasnya;
c. Perubahan membutuhkan semangat kerja keras dan keinginan untuk membangun kerjasama dalam
omes yang sehat;
d. Mengedepankan posisi dan formasi Indonesia sebagai negara kepulauan yang dilandasi nilai-nilaiIndonesa sebaga negara marm;
e. Pemanfaatan dan penguatan modal sosial dalam masyarakat melalui peningkatan kapasitas sumber
daya manusa untu menngatan ohestas;
f. Produvtas, novas, dan reavtas ddorong oleh Ilmu Pengetahuan dan Tenolog (IPTEK) menjad
salah satu pilar perubahan;
g. Peningkatan jiwa kewirausahaan menjadi faktor utama pendorong perubahan;
h. Duna usaha bereran enng dalam embangunan eonom;
. Pengelolaan dan emanfaatan sumber daya dengan memermbangan daya duung lngungan,
termasuk penurunan emisi gas rumah kaca.
2. Prasyarat Keberhasilan Pembangunan BerkelanjutanPengusahaan transformasi pembangunan ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan memerlukan
omtmen emerntah dalam memasan ebjaan yang menyembangan ba ertumbuhan eonom dan
perlindungan lingkungan.
a. Peran Pemerintah dan Dunia UsahaDuna Usaha (Swasta, BUMN, dan BUMD) memunya eran utama dan enng dalam embangunan
eonom, terutama dalam enngatan nvestas dan enctaan laangan erja, sementara Pemerntah
bertanggung jawab menciptakan kondisi ekonomi makro yang kondusif dan infrastruktur ekonomi yangmenunjang untu menduung erceatan dan erluasan nvestas. Oleh arena tu, ebjaan embangunan
harus didukung oleh komitmen dunia usaha maupun Pemerintah, berupa:
1) Duna usaha (Swasta, BUMN, dan BUMD) menngatan nvestas untu mendorong
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja;
2) Duna usaha melauan novas untu mengembangan tenolog dan metode rodus
dalam rangka memenangkan persaingan global;
3) Pemerntah memberan esematan yang sama dan adl untu seluruh duna usaha, ba
Masterplan P3EI
Prinsip Dasar, Prasyarat Keberhasilan dan Strategi Utama MP3EI35
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
35/242
yang berskala besar, menengah, kecil dan mikro;
4) Pemerntah dduung oleh broras yang melayan ebutuhan duna usaha;
5) Pemerntah menctaan onds eonom maro, ol, huum dan sosal yang ondusf
untuk berusaha;
6) Pemerntah memberan omtmen nyata dalam menctaan onds yang ondusf untu
percepatan penyediaan infrastruktur yang handal;
7) Pemerntah menyedaan erlndungan dan elayanan dasar sosal;
8) Bentu usaha emanfaatan sumber daya dlauan secara esen dengan manajemen yang berasasan
keberlanjutan;
9) Mendorong ntegras usat enelan dan engembangan tenolog yang sesua dengan ebutuhan
lingkungan dan berlandaskan pelestarian lingkungan.
b. Reformasi Kebijakan Keuangan Negara
Pajak dan Bea Masuk adalah instrumen kebijakan ekonomi untuk mendukung percepatan dan perluasanpembangunan ekonomi nasional. Untuk itu diperlukan reformasi, dengan cara pandang dan pendekatan
sistem perpajakan sebagai berikut:
1) Paja dan Bea Masu adalah nstrumen ebjaan eonom. Tarf Paja dan Bea Masu daat dsesuaan
dengan siklus ekonomi yang sedang dihadapi;
2) Wajb Paja dubah menjad Pembayar Paja;
3) Dlauan oordnas antar nstans terat untu memasan seluruh warga negara yang memunya
endaatan d atas PTKP (Pendaatan Tda Kena Paja) membayar aja dengan benar sesua etentuan
peraturan perundangan yang berlaku;
4) Paja denaan terhada obje aja d Indonesa dan buan terhada subje aja Indonesa (erubahan
onse dar Nasonal menjad Domes atau dar onse GNP menjad GDP);
5) Pengenaan aja darahan eada onsumen ahr, mengganan sstem Paja Pertambahan Nla (PPN);6) Seluruh aturan erajaan devaluas agar hanya terdaat satu engeran (htam atau uh, boleh atau
da, obje aja atau buan obje aja);
7) Dalam ranga menngatan daya sang dan uaya untu mengurang enghndaran aja, erlu dlauan
benchmarkingpenentuan besaran tarif pajak dengan negara-negara tetangga;
8) Penghndaran engenaan aja berganda;
9) Untu menghndar terjadnya enghtungan ganda (window dressing), embebasan atau ernganan aja
da daat dangga sebaga aja yang dtanggung negara.
Kebjaan anggaran harus dmula dengan menctaan Anggaran Pendaatan dan Belanja Negara (APBN)
yang credibledan berkelanjutan, serta diprioritaskan untuk akselerasi pertumbuhan demi menciptakan
pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Untuk itu diperlukan reformasi kebijakan anggaran sebagai
berikut:
1) APBN drortasan untu embangunan nfrastrutur, erbaan elayanan dasar ubl, dan
perlindungan sosial untuk kelompok masyarakat miskin;
2) Pnjaman emerntah dgunaan untu embayaan nvestas dan buan dgunaan untu belanja run.
Tngat engembalan nvestas Pemerntah harus lebh ngg dar baya hutang;
3) Pengaloasan belanja Pemerntah untu menngatan eran dan mnat duna usaha dalam erceatan
dan perluasan penyediaan infrastruktur;
4) Prortas anggaran Pemerntah untu enctaan wrausaha baru untu memerceat emerataan
kesejateraan masyarakat;
5) Subsd dembalan sebaga nstrumen erlndungan sosal dengan mengubah subsd barang menjad
subsd langsung e orang msn. Oleh sebab tu, nomor dentas tunggal secara nasonal harus segera
diwujudkan;
6) Hasl engelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang da terbaruan dbelanjaan untu eenngan lntas
generasi, dan bukan sekedar sumber pendapatan yang habis dibelanjakan tahunan;
7) Hasl engelolaan SDA yang terbaruan dnvestasan untu enngatan mutu modal manusa dan
teknologi;
8) Perluasan ases eada enddan dan elayanan esehatan dasar;
9) Penngatan ualtas elayanan ubl eada masyaraat dan duna usaha.Doc. Bina Marga
Masterplan P3EI
Prinsip Dasar, Prasyarat Keberhasilan dan Strategi Utama MP3EI36
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
36/242
Hal lan terat reformas ebjaan euangan negara adalah derluannya reformas sstem elaoran
eayaan negara yang melu enyusunan arus dana negara dan neraca, harta dan ewajban, ba yang
bersifat keuangan, sumber daya alam, tanah dan bangunan, maupun yang lain. Laporan kekayaan negara
tersebut memungnan emerntah melauan emberdayaan aset secara efef dan esen.
c. Reformasi BirokrasiPercepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia memerlukan dukungan birokrasi Pemerintah
berupa reformasi yang berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Menctaan broras yang efef yang daat mengatur ehduan masyaraat dan menduung
kebutuhan sektor dunia usaha;
2) Broras dduung oleh elembagaan yang uat dan efef, menctaan broras dan admnstras yang
ra, lembaga legslaf yang bertanggung jawab, lembaga yudsal yang ndeenden;
3) Menctaan omtmen eada eneraan goodgovernance;
4) Broras dan strutur elembagaan yang uat dan efef harus mamu menjad saluran uman bal bag
perencanaan ke depan.
d. Penciptaan Konekvitas Antar Wilayah di IndonesiaPemerntah menjad motor enctaan onevtas antar wlayah yang dwujudan dalam bentu:
1) Merealsasan sstem yang terntegras antara sstem logs nasonal, sstem transortas nasonal,
pengembangan wilayah, dan sistem komunikasi dan informasi;
2) Idenas smul-smul transortas (transportaonhubs) dan distribuoncentersuntuk memfasilitasi
ebutuhan logs bag omod utama dan enunjang;
3) Penguatan onevtas ntra dan antar ordor dan onevtas nternasonal (globalconnecvity);
4) Penngatan jarngan omunas dan tenolog nformas untu memfasltas seluruh avtas eonom,
avtas emerntahan, dan setor enddan nasonal.
e. Pemanfaatan Potensi KemarimanPendeatan ordor eonom Indonesa juga dlandas oleh cara andang Wawasan Nusantara atas engelolaan
aset dan ases dalam bentang wlayah darat dan wlayah eraran tertoral, landas onnen ( connentalshelf)
mauun Zona Eonom Eslusf (ZEE) Indonesa berbassan wawasan nusantara. Meleat dengan Keulauan
Indonesia terdapat beberapa alur laut yang berbobot strategis ekonomi dan militer global, yaitu Selat Malaka (yang
Kemajuan ekonomisangat ditentukan oleh
gerak dunia usaha yang
menciptakan lapangan
kerja dan pendapatanDoc. www.asia-trip.info
Masterplan P3EI
Prinsip Dasar, Prasyarat Keberhasilan dan Strategi Utama MP3EI37
7/21/2019 MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Buku I Edisi 2014. Cetakan Keempat
37/242
meruaan SLoC), Selat Sunda (ALKI-I), Selat Lombo dan Selat Maassar (ALKI-II), dan Selat Omba Wetar (ALKI-III).
Pemanfaatan dilakukan dengan:
1) Pemanfaatan oss strategs nasonal untu sebesar-besar menjaga dan menngatan etahanan dan
kedaulatan ekonomi nasional;
2) Pemanfaat