Upload
joko-munandar
View
299
Download
34
Embed Size (px)
DESCRIPTION
morfologi sediaan apus darah
Citation preview
MORFOLOGI SEDIAAN APUS DARAH TEPI
Morfologi dari eritrosis di nilai pada daerah sediaan apus darah yang
1. Tipis , dimana eritrosis terpisah satu sama lain dan tidak bersinggungan
2. Eritosit mempunyai bagian pucat ditengah
Yang dinilai pada eritosit yaitu
1. Besar / volume2. Kandungan hemoglobin3. Bentuk
Besar eritrosit
- Normosit diameter eritrosit 7,2 mikron dinamakan normositDiameter eritrosit normal pada sediaan apus darah lebih kurang sama dengan diameter inti limfosit kecil
- Mikrosit yaitu eritrosit kecil , diameter < diameter inti limfosit kecil
- Mikrositosis terjadi bila MCV < 80 fl- Makrosit yaitu eritrosit besar , diameter > diameter inti limfosit
kecil- Makrositosis terjadi > 100 fl- Anisositosis terjadi bila eritrosis tidak sama besarnya
Kandungan Hb eritrosit
Dinilai dari besar / kecilnya bagian pucat ditengah
- Normokrom bila diameter bagian pucat ditengah < ½ diameter eritrosit
- Hipokrom diameter bagian pucat ditengah > ½ diameter eritrosit- Hipokromia terjadi bila MCHC < 30 % dan MCH < 27 pg- Polikromasi terjadi bila terdapat retikulositosis , sehingga
terdapat banyak retikulosit yang lebih besar dari eritrosit dan tidak mempunyai bagian pucat ditengah.
Bentuk eritrosit
Eritrosit normal bentuknya bulat , apabila terdapat bentuk yang tidak beraturan di sebut poikilositosis
KLASIFIKASI ANEMIA BERDASARKAN MORFOLOGI ERITROSIT
1. Anemia NORMOKROM NORMOSITER2. Anemia HIPOKROM MIKROSITER3. Anemia MAKROSITER
ANEMIA NORMOKROM NORMOSITER
Semua nilai absolut eritrosit , yaitu MCV , MCH dan MCHC dalam batas normal dijumpai pada :
- Anemia setelah perdarahan akut- Anemia hemolitik , misalnya karena malaria- Anemia aplastik
ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER
Semua nilai absolut eritrosit menurun , di jumpai pada :
- Anemia defisiensi besi- Anemia pada penyakit kronis- Anemia hemolitik karena kelainan hemoglobin , misalnya
thalassemia , adanya HbS , HbE , dll
ANEMIA MAKROSITER
Nilai MCV meningkat , dijumpai pada :
- Anemia megaloblastik karena defisiensi asam folat , vit B12- Anemia setelah perdarahan akut atau setelah hemolisis ,
dimana jumlah retikulosit > 30 %.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Morfologi sediaan apus darah tepi :
- Eritrosit hipokrom mikrositer- Dapat dijumpai sel target dan sel lonjong memanjang ( pencil
cell )- Morfologi leukosit tak ada kelainan- Morfologi trombosit tak ada kelainan
ANEMIA HEMOLITIK
Morfologi sediaan apus darah tepi :
- Anisositosis , poikilositosis dan polikromasia- Eritrosit hipokrom mikrositer pada thalasemia dan kelainan Hb- Eritrosit bentuk abnormal hanya dijumpai pada eritrosit dewasa
dan tidak pada normoblas , kecuali basophilic stippling- Terdapat eritrosit khas pada etiologi tertentu , misal
Spherocytoosissis pada Hereditary spherocytosisElliptocytosis pada Hereditary elliptocytosisStomatocytosis pada Hereditary stomatocytosisAcanthocitosis pada Hereditary acanthocytSickle cell pada Hb STarget cell pada Hb C dan Hb ETarget cell besar pada thalassemia
- Adanya benda di dalam eritrosit ,misalnyaCabot ring pada thalasemia beratBasophilic stippling pada thalassemia
- Ditemukan adanya normoblast terutama pada anak anak- Morfologi leukosit dan trombosit tidak ada kelainan
ANEMIA APLASTIK
Morfologi sediaan apus darah tepi :
- Eritrosit : normokrom normositer , tidak ada kelainan morfologi- Leukosit : neutropenia dan limfositosis relatif- Trombosit : tidak dijumpai adanya kelompok trombosit dan dapat
dijumpai adanya Giant thrombocyte
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Morfologi sediaan apus darah tepi :
- Eritrosit makrositer , lonjong dan tidak mempunyai bagian pucat ditengah disebut megalosit
- megaloblast pada anemia berat- poikilositosis dengan eritrosit bentuk helm dan raket- Cabot ring dan howell jolly body dapat di temukan- Hipersegmentasi pada granulosit dan sel lebih besar disebut
makropolist- Trombosit besar ( giant thrombocyte )
KELAINAN MORFOLOGI DARAH TEPI PADA LEUKIMIA
Leukimia adalah suatu penyakit keganasan darah dimana sel kehilangan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel matang. Penyakit ini mengenai jaringan sumsum tulang yang bersifat ganas , progresif dan dapat berinfiltrasi ke berbagai organ tubuh. Hal ini disebabkan karena mutasi didapat yang mengenai sel stem hematopoetik.
LEUKIMIA AKUT
Menurut jenis sel yang berproliferasi dikenal leukimia mielositik akut ( LMA ) atau leukimia non limfositik akut ( LNLA ) bila yang berproliferasi selnnimatur dari seri mieloid. Sedangkan bila yang berproliferasi adalah sel imatur dari seri limfoid disebut Leukimia Limfositik Akut ( LLA )
KLASIFIKASI LEUKIMIA AKUT
Leukimia akut dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologinya. Gambaran darah pada leukimia akut di dominasi oleh sel muda ( Blast sel ).
Leukimia Limfositik Akut :
- L1 : Blast kecil , homogen dengan sitoplasma sedikit- L2 : Blast besar , heterogen dengan sitoplasma bervariasi- L3 : Blast besar , homogen dengan sitoplasma yang basofilik
Dan bervakuolisasi
Leukimia Mielositik Akut :
- M0 : Leukimia mielositik akut dengan diferensiasi minimal- M1 : Leukimia mielositik akut tanpa pematangan- M2 : Leukimia mielositik akut dengan pematangan- M3 : Leukimia promielositik akut- M4 : Leukimia mielomonositik akut- M5 : Leukimia monositik akut- M6 : Eritroleukimia- M7 : Leukimia megakariositik akut
MORFOLOGI PARASIT MALARIA PADA SEDIAAN APUS DARAH TEPI
Malaria yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium . penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung parasit malaria. Penularan tidak bisa pada suhu di bawah tubuh nyamuk tidak terjadi. Keadaan yang optimal yaitu kelembaban yang tinggi dan suhu antara 20 – 30 ° C .Tanda khas penyakit malaria yaitu adanya demam periodik.
JENIS MALARIA
Dikenal 4 jenis Plasmodium dengan tanda klinis , perbedaan bentuk demamnya yaitu :
1. Plasmodium vivax : Secara klinis disebut malaria tertiana , serangan
Demamnya timbul setiap 3 hari sekali2. Plasmodium malaria : Secara klinis disebut malaria
quartana ,serangan Demamnya timbul setiap 4 hari sekali
3. Plasmodium ovale : Secara klinis disebut malaria ovale , serangan
Demamnya timbul setiap 1 – 2 hari sekali4. Plasmodium falciparum : Secara klinis disebut malaria
tropikana atau Malaria tertiana maligna , serangan demamnya Timbul setiap 3 hari sekali, dengan gejala yang Lebih berat dibandingkan dengan infeksi jenis Lainnya
Gambaran klinis perbedaan demam itu disebabkan adanya perbedaan masa inkubasi tiap jenis plasmodium dalam tubuh manusia . serangan demam timbul saat eritrosit pecah dan parasit keluar dari eritrosit.
TANDA – TANDA KHAS MASING – MASING SPESIES
Plasmodium vivax
1. Eritrosit yang terinfeksi membesar kira-kira 1.5-2 kali2. Bentuk cincin matur cenderung menjadi besar dan kasar3. Bentuk perkembangan sering ditemukan satu inti pecah menjadi
12-24
Plasmodium falciparum
1. Eritrosit yang terinfeksi tidak membesar2. Cincin tipis/lembut lebih kecil dari yang lain , bisa beberapa
cincin dalam satu eritrosit3. Beberapa cincin bisa mempunyai 2 chromatin dots4. Jarang terlihat bentuk perkembangan dalam eritrosit5. Gametosit berbentuk bulan sabit tidak terlihat pada minggu
pertama infeksi
Plasmodium malariae
1. Bentuk cincin aga persegi2. Bentuk pita khas spesies ini3. Skizoit matur mempunyai tipe sampai 10 merozoit4. Eritrosit tidak membesar
Plasmodium ovale
1. Hanya terdapat di Afrika2. Eritrosit membesar
3. Terdapat bentuk komet4. Cincin besar dan kasar