10
MORFOLOGI SEDIAAN APUS DARAH TEPI Morfologi dari eritrosis di nilai pada daerah sediaan apus darah yang 1. Tipis , dimana eritrosis terpisah satu sama lain dan tidak bersinggungan 2. Eritosit mempunyai bagian pucat ditengah Yang dinilai pada eritosit yaitu 1. Besar / volume 2. Kandungan hemoglobin 3. Bentuk Besar eritrosit - Normosit diameter eritrosit 7,2 mikron dinamakan normosit Diameter eritrosit normal pada sediaan apus darah lebih kurang sama dengan diameter inti limfosit kecil - Mikrosit yaitu eritrosit kecil , diameter < diameter inti limfosit kecil - Mikrositosis terjadi bila MCV < 80 fl - Makrosit yaitu eritrosit besar , diameter > diameter inti limfosit kecil - Makrositosis terjadi > 100 fl - Anisositosis terjadi bila eritrosis tidak sama besarnya Kandungan Hb eritrosit

Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

morfologi sediaan apus darah

Citation preview

Page 1: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

MORFOLOGI SEDIAAN APUS DARAH TEPI

Morfologi dari eritrosis di nilai pada daerah sediaan apus darah yang

1. Tipis , dimana eritrosis terpisah satu sama lain dan tidak bersinggungan

2. Eritosit mempunyai bagian pucat ditengah

Yang dinilai pada eritosit yaitu

1. Besar / volume2. Kandungan hemoglobin3. Bentuk

Besar eritrosit

- Normosit diameter eritrosit 7,2 mikron dinamakan normositDiameter eritrosit normal pada sediaan apus darah lebih kurang sama dengan diameter inti limfosit kecil

- Mikrosit yaitu eritrosit kecil , diameter < diameter inti limfosit kecil

- Mikrositosis terjadi bila MCV < 80 fl- Makrosit yaitu eritrosit besar , diameter > diameter inti limfosit

kecil- Makrositosis terjadi > 100 fl- Anisositosis terjadi bila eritrosis tidak sama besarnya

Kandungan Hb eritrosit

Dinilai dari besar / kecilnya bagian pucat ditengah

- Normokrom bila diameter bagian pucat ditengah < ½ diameter eritrosit

- Hipokrom diameter bagian pucat ditengah > ½ diameter eritrosit- Hipokromia terjadi bila MCHC < 30 % dan MCH < 27 pg- Polikromasi terjadi bila terdapat retikulositosis , sehingga

terdapat banyak retikulosit yang lebih besar dari eritrosit dan tidak mempunyai bagian pucat ditengah.

Page 2: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

Bentuk eritrosit

Eritrosit normal bentuknya bulat , apabila terdapat bentuk yang tidak beraturan di sebut poikilositosis

KLASIFIKASI ANEMIA BERDASARKAN MORFOLOGI ERITROSIT

1. Anemia NORMOKROM NORMOSITER2. Anemia HIPOKROM MIKROSITER3. Anemia MAKROSITER

ANEMIA NORMOKROM NORMOSITER

Semua nilai absolut eritrosit , yaitu MCV , MCH dan MCHC dalam batas normal dijumpai pada :

- Anemia setelah perdarahan akut- Anemia hemolitik , misalnya karena malaria- Anemia aplastik

ANEMIA HIPOKROM MIKROSITER

Semua nilai absolut eritrosit menurun , di jumpai pada :

- Anemia defisiensi besi- Anemia pada penyakit kronis- Anemia hemolitik karena kelainan hemoglobin , misalnya

thalassemia , adanya HbS , HbE , dll

ANEMIA MAKROSITER

Nilai MCV meningkat , dijumpai pada :

Page 3: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

- Anemia megaloblastik karena defisiensi asam folat , vit B12- Anemia setelah perdarahan akut atau setelah hemolisis ,

dimana jumlah retikulosit > 30 %.

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Morfologi sediaan apus darah tepi :

- Eritrosit hipokrom mikrositer- Dapat dijumpai sel target dan sel lonjong memanjang ( pencil

cell )- Morfologi leukosit tak ada kelainan- Morfologi trombosit tak ada kelainan

ANEMIA HEMOLITIK

Morfologi sediaan apus darah tepi :

- Anisositosis , poikilositosis dan polikromasia- Eritrosit hipokrom mikrositer pada thalasemia dan kelainan Hb- Eritrosit bentuk abnormal hanya dijumpai pada eritrosit dewasa

dan tidak pada normoblas , kecuali basophilic stippling- Terdapat eritrosit khas pada etiologi tertentu , misal

Spherocytoosissis pada Hereditary spherocytosisElliptocytosis pada Hereditary elliptocytosisStomatocytosis pada Hereditary stomatocytosisAcanthocitosis pada Hereditary acanthocytSickle cell pada Hb STarget cell pada Hb C dan Hb ETarget cell besar pada thalassemia

- Adanya benda di dalam eritrosit ,misalnyaCabot ring pada thalasemia beratBasophilic stippling pada thalassemia

- Ditemukan adanya normoblast terutama pada anak anak- Morfologi leukosit dan trombosit tidak ada kelainan

Page 4: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

ANEMIA APLASTIK

Morfologi sediaan apus darah tepi :

- Eritrosit : normokrom normositer , tidak ada kelainan morfologi- Leukosit : neutropenia dan limfositosis relatif- Trombosit : tidak dijumpai adanya kelompok trombosit dan dapat

dijumpai adanya Giant thrombocyte

ANEMIA MEGALOBLASTIK

Morfologi sediaan apus darah tepi :

- Eritrosit makrositer , lonjong dan tidak mempunyai bagian pucat ditengah disebut megalosit

- megaloblast pada anemia berat- poikilositosis dengan eritrosit bentuk helm dan raket- Cabot ring dan howell jolly body dapat di temukan- Hipersegmentasi pada granulosit dan sel lebih besar disebut

makropolist- Trombosit besar ( giant thrombocyte )

Page 5: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

KELAINAN MORFOLOGI DARAH TEPI PADA LEUKIMIA

Leukimia adalah suatu penyakit keganasan darah dimana sel kehilangan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel matang. Penyakit ini mengenai jaringan sumsum tulang yang bersifat ganas , progresif dan dapat berinfiltrasi ke berbagai organ tubuh. Hal ini disebabkan karena mutasi didapat yang mengenai sel stem hematopoetik.

LEUKIMIA AKUT

Menurut jenis sel yang berproliferasi dikenal leukimia mielositik akut ( LMA ) atau leukimia non limfositik akut ( LNLA ) bila yang berproliferasi selnnimatur dari seri mieloid. Sedangkan bila yang berproliferasi adalah sel imatur dari seri limfoid disebut Leukimia Limfositik Akut ( LLA )

KLASIFIKASI LEUKIMIA AKUT

Leukimia akut dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologinya. Gambaran darah pada leukimia akut di dominasi oleh sel muda ( Blast sel ).

Leukimia Limfositik Akut :

- L1 : Blast kecil , homogen dengan sitoplasma sedikit- L2 : Blast besar , heterogen dengan sitoplasma bervariasi- L3 : Blast besar , homogen dengan sitoplasma yang basofilik

Dan bervakuolisasi

Page 6: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

Leukimia Mielositik Akut :

- M0 : Leukimia mielositik akut dengan diferensiasi minimal- M1 : Leukimia mielositik akut tanpa pematangan- M2 : Leukimia mielositik akut dengan pematangan- M3 : Leukimia promielositik akut- M4 : Leukimia mielomonositik akut- M5 : Leukimia monositik akut- M6 : Eritroleukimia- M7 : Leukimia megakariositik akut

Page 7: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

MORFOLOGI PARASIT MALARIA PADA SEDIAAN APUS DARAH TEPI

Malaria yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium . penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung parasit malaria. Penularan tidak bisa pada suhu di bawah tubuh nyamuk tidak terjadi. Keadaan yang optimal yaitu kelembaban yang tinggi dan suhu antara 20 – 30 ° C .Tanda khas penyakit malaria yaitu adanya demam periodik.

JENIS MALARIA

Dikenal 4 jenis Plasmodium dengan tanda klinis , perbedaan bentuk demamnya yaitu :

1. Plasmodium vivax : Secara klinis disebut malaria tertiana , serangan

Demamnya timbul setiap 3 hari sekali2. Plasmodium malaria : Secara klinis disebut malaria

quartana ,serangan Demamnya timbul setiap 4 hari sekali

3. Plasmodium ovale : Secara klinis disebut malaria ovale , serangan

Demamnya timbul setiap 1 – 2 hari sekali4. Plasmodium falciparum : Secara klinis disebut malaria

tropikana atau Malaria tertiana maligna , serangan demamnya Timbul setiap 3 hari sekali, dengan gejala yang Lebih berat dibandingkan dengan infeksi jenis Lainnya

Gambaran klinis perbedaan demam itu disebabkan adanya perbedaan masa inkubasi tiap jenis plasmodium dalam tubuh manusia . serangan demam timbul saat eritrosit pecah dan parasit keluar dari eritrosit.

Page 8: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

TANDA – TANDA KHAS MASING – MASING SPESIES

Plasmodium vivax

1. Eritrosit yang terinfeksi membesar kira-kira 1.5-2 kali2. Bentuk cincin matur cenderung menjadi besar dan kasar3. Bentuk perkembangan sering ditemukan satu inti pecah menjadi

12-24

Plasmodium falciparum

1. Eritrosit yang terinfeksi tidak membesar2. Cincin tipis/lembut lebih kecil dari yang lain , bisa beberapa

cincin dalam satu eritrosit3. Beberapa cincin bisa mempunyai 2 chromatin dots4. Jarang terlihat bentuk perkembangan dalam eritrosit5. Gametosit berbentuk bulan sabit tidak terlihat pada minggu

pertama infeksi

Plasmodium malariae

1. Bentuk cincin aga persegi2. Bentuk pita khas spesies ini3. Skizoit matur mempunyai tipe sampai 10 merozoit4. Eritrosit tidak membesar

Plasmodium ovale

1. Hanya terdapat di Afrika2. Eritrosit membesar

Page 9: Morfologi Sediaan Apus Darah Tepi

3. Terdapat bentuk komet4. Cincin besar dan kasar