16
RESEARCH TEAM Monthly Market Update Juni 2016

Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

RESEARCH TEAM

Monthly Market Update

Juni 2016

Page 2: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

1

Ringkasan

Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q1 2015 sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan Q4 2015 sebesar 5,04 persen yoy. Kinerja sejumlah sektor menjadi penyumbang terbesar PDB. Dari sisi sektoral, sektor manufaktur menjadi penyumbang PDB terbesar sebesar 4,59% yoy, sementara dari sisi pengeluaran adalah komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,94% yoy. Prospek: Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan tumbuh semakin pesat. Dengan laju inflasi yang terjaga dan indeks kepercayaan konsumen yang relatif tinggi akan menjaga daya beli masyarakat tetap baik, sehingga konsumsi rumah tangga akan tetap tumbuh baik pula.

Pada Juni 2016 terjadi inflasi sebesar 0,66 persen MoM dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,29, setelah dibulan sebelumnya terjadi inflasi sebesar 0,24 persen MoM. Secara tahunan, laju inflasi Juni 2016 mencapai 3,45 persen (YoY). Inflasi di bulan Juni terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan BBM, kelompok sandang, kelompok kesehatan; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga; dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang, transportasi) yang mendorong kenaikan harga. Meskipun demikian, angka inflasi di bulan Juni tersebut cukup terkendali, bahkan terendah sejak tahun 2010 di periode yang sama.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Juni 2016 memutuskan untuk

menurunkan BI Rate sebesar 25bps menjadi sebesar 6,50%, dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing menjadi sebesar 4,50% dan 7,00%. Penurunan tersebut diikuti oleh penurunan 7-days Reverse Repo Rate dari 5,50% menjadi 5,25% yang merupakan reformulasi suku bunga kebijakan.

Rupiah tercatat terapresiasi sebesar 3,29% dari level Rp13.648/US$ pada akhir bulan Mei 2016

ke level Rp13.210/US$ pada akhir bulan Juni 2016. Dari faktor global, penguatan rupiah dipengaruhi oleh menurunnya tekanan Brexit. Sementara dari sisi domestik, pemberlakuan UU Tax Amnesty serta rilis kinerja keuangan emiten kuartal kedua 2016, diharapkan mampu memicu naiknya volume perdagangan dan arus masuk portofolio, yang selanjutnya akan mendorong penguatan rupiah dalam beberapa bulan mendatang.

Pergerakan yield SUN selama bulan Juni 2016 diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan tipis yield rata-rata sebesar 0,01% dibandingkan bulan lalu. Sentimen positif pasar obligasi dipicu oleh ekspektasi penundaan kenaikan Fed Rate yang didukung oleh rilisnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan lebih rendah dari angka harapan. Meskipun demikian, faktor global pada bulan Juni yang sempat melemahkan pasar obligasi adalah adanya sentimen Brexit. Namun, menjelang akhir bulan tekanan Brexit mereda sehingga kinerja pasar kembali positif. Kondisi positif dalam negeri seperti menurunnya BI rate menjadi sebesar 6,5% dan surplusnya neraca perdagangan juga turut menguatkan pasar obligasi.

Page 3: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

2

Pada Juni 2016, rata-rata suku bunga dasar (SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur KPR di

Indonesia mencapai 10,71%, tidak mengalami perubahan dari SBDK bulan lalu. SBDK KPR tertinggi yang ditawarkan sebesar 11,57% yakni Bank Panin, sedangkan SBDK KPR terendah sebesar 9,75% yaitu Maybank.

Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan April 2016 sebesar

Rp333,479 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 0,58% (mom) atau sebesar 8,23% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Sedangkan total outstanding KPR dan KPA per bulan April 2016 sebesar Rp346,101 triliun. Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,70% dibandingkan periode Maret 2016 yakni sebesar 2,59%. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia).

Outstanding KPR Syariah per bulan April 2016 sebesar Rp45,259 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 1,24% (mom) atau sebesar 11,53% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan April 2016 sebesar Rp46,560 triliun. Persentase NPL KPR Syariah pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,80% dibandingkan periode Maret 2016 yakni sebesar 2,79%. (Sumber: Statistik Perbankan Syariah).

Harga properti residensial pada triwulan I-2016 meningkat dari triwulan sebelumnya. Indeks

Harga Properti Residensial pada triwulan I-2016 berada pada level 191,90 atau tumbuh 0,99% (qtq). Kenaikan harga bangunan (31,97%) dan upah pekerja (23,58%) merupakan faktor utama penyebab kenaikan harga properti residensial. Secara triwulanan (qtq), peningkatan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil. Berdasarkan wilayah, peningkatan harga tertinggi terjadi pada kota Batam sebesar 3,56%(qtq). Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh melambat. Pertumbuhan harga properti residensial tercatat 4,15% (yoy), melambat dibandingkan 4,62% (yoy) pada triwulan IV-2015. (Sumber: Survey Harga Properti Residensial)

Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan I-2016, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebagian besar konsumen (77,82%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut adalah tunai bertahap (15,01%) dan tunai (7,17%). Dari total KPR yang dikucurkan oleh bank sejak Januari sampai Maret 2016 sebanyak 2,02% masyarakat berpenghasilan rendah memanfaatkan FLPP dengan pencairan FLPP sebesar Rp0,37 triliun. (Sumber: Survey Harga Properti Residensial)

Page 4: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

3

DAFTAR ISI

RINGKASAN...................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 4

MAKRO EKONOMI ............................................................................................................ 5

Produk Domestik Bruto ................................................................................ 5

Inflasi ........................................................................................................... 6

BI Rate......................................................................................................... 7

Nilai Tukar USD-IDR .................................................................................... 8

PASAR SURAT UTANG .................................................................................................... 9

INFORMASI PENYALUR KPR......................................................................................... 10

Outstanding KPR ....................................................................................... 10

Non Performing Loan (NPL) KPR .............................................................. 11

Outstanding KPR Syariah............................................................................12

Loan to Funding Ratio Perbankan................................................................13

Suku Bunga Dasar KPR ........................................................................ ....14

INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENTIAL.................................................................. .15

Page 5: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

4

MAKROEKONOMI Produk Domestik Bruto

Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen di Q1 2016

Market Comment

Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q1 2015 sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan Q4 2015 sebesar 5,04 persen yoy. Dari sisi sektoral, kinerja sejumlah sektor yang menjadi penyumbang terbesar PDB adalah sebegai berikut. Sektor manufaktur mampu tumbuh sebesar 4,59% yoy, diikuti sektor pertanian, kehutanan, perikanan (+1,85% yoy), sektor perdagangan besar & eceran (+4,04% yoy), sektor konstruksi (+7,87% yoy), dan sektor pertambangan dan penggalian (-0,66% yoy).

Sementara dari sisi pengeluaran, kinerja penyumbang PDB terbesar adalah sebagai berikut. Komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94% yoy, diikuti komponen PMTB (+5,57% yoy), ekspor (-3,88% yoy), konsumsi pemerintah (+2,93% yoy), dan konsumsi LNPRT (+6,38% yoy).

Prospek: Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan tumbuh semakin pesat. Dengan laju inflasi yang terjaga dan indeks kepercayaan konsumen yang relatif tinggi akan menjaga daya beli masyarakat tetap baik, sehingga konsumsi rumah tangga akan tetap tumbuh baik pula. Disamping itu penurunan suku bunga juga akan mendorong peningkatan konsumsi dan investasi. Kemudian belanja pemerintah diproyeksikan juga akan lebih optimal mengingat tender-tender proyek sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu, dan hambatan belanja APBN seperti tahun 2015 sudah dapat diatasi. Sementara itu sumbangan ekspor tampaknya masih sulit diharapkan.

4.92

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

Mar

-09

Jul-0

9

Nov-

09

Mar

-10

Jul-1

0

Nov-

10

Mar

-11

Jul-1

1

Nov-

11

Mar

-12

Jul-1

2

Nov-

12

Mar

-13

Jul-1

3

Nov-

13

Mar

-14

Jul-1

4

Nov-

14

Mar

-15

Jul-1

5

Nov-

15

Mar

-16

Indonesia GDP Growth (%)

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Agricul ture, Forestry and Fisheries 4.0 6.9 3.3 1.6 1.8 13.6Mining & Quarrying (1.3) (5.2) (5.7) (7.9) (0.7) 6.8Manufacturing Industry 4.0 4.1 4.5 4.4 4.6 20.8Electrici ty & Gas Supply 1.7 0.8 0.6 1.8 7.5 1.1Water Supply, Sewerage, Waste & Recycl ing Mgt 5.4 7.8 8.7 6.8 4.8 0.1Construction 6.0 5.4 6.8 8.2 7.9 10.9Wholesales and Retail Trade, Repairs 4.1 1.7 1.4 2.8 4.0 13.4Transportation & Storage 5.8 5.9 7.3 7.7 7.7 5.1Accommodation & Food Beverages Activi ty 3.4 3.8 4.5 5.8 5.6 3.0Information & Communication 10.1 9.7 10.7 9.7 8.3 3.6Financial & Insurance Activi ty 8.6 2.6 10.4 12.5 9.1 4.2Real Estate 5.3 5.0 4.8 4.3 4.9 2.9Business Services 7.4 7.6 7.6 8.1 8.1 1.7Publ ic Adm, Defense & Compulsory Social Securi ty 4.7 6.3 1.3 6.7 4.9 3.8Education Services 5.0 11.7 8.1 5.3 5.3 3.2Human Health & Social Work Activi ty 7.1 7.5 6.3 7.4 8.5 1.1Other Services 8.0 8.1 8.1 8.2 7.9 1.7Gross Domestic Product 4.73 4.66 4.74 5.04 4.92 100.00

Consumption 4.5 4.4 5.3 5.4 4.8 64.8Priv't Consumption 5.0 5.0 5.0 4.9 4.9 56.9Gov't Consumption 2.9 2.6 7.1 7.3 2.9 6.8

Gross fixed capital formation 4.6 3.9 4.8 6.9 5.6 33.2Export of goods and sevices (0.6) (0.0) (0.6) (6.4) (3.9) 18.8Import of goods and sevices (2.2) (7.0) (5.9) (8.1) (4.2) 18.8

2015Share (%)GDP Growth (%)

2016

Page 6: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

5

Inflasi

Juni 2016: (0,66% MoM, 3,45% YoY)

Inflasi 2012 4,30%

Inflasi 2013 8,08%

Inflasi 2014 8,36%

Inflasi 2015 3,35%

Pada Juni 2016 terjadi inflasi sebesar 0,66 persen MoM dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,29, setelah dibulan sebelumnya terjadi inflasi sebesar 0,24 persen MoM. Secara tahunan, laju inflasi Juni 2016 mencapai 3,45 persen (YoY).

Semua harga kelompok pengeluaran mengalami kenaikan, antara lain sebagai berikut: kelompok bahan makanan naik 1,62 persen mom, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (+0,58 persen mom); kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (+0,15 persen mom); kelompok sandang (+0,70 persen mom); kelompok kesehatan (+0,34 persen mom); kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga (+0,03 persen mom); dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (+0,63 persen mom). Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa(bahan pangan, makanan jadi, sandang, transportasi) yang mendorong kenaikan harga. Prospek: Pada bulan Juli tekanan inflasi diprediksi cukup tinggi, meskipun kenaikan bulanannya tidak sebesar periode Ramadhan. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan, makanan jadi, pakaian dan transportasi pada perayaan Idul Fitri. Kenaikan tekanan inflasi juga berasal dari sektor pendidikan sejalan dengan dimulainya tahun ajaran baru untuk tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi dari bulan Juli sampai dengan September 2016. Namun karena sifatnya musiman dan relatif terjaga dibandingkan dengan tahun lalu, maka laju inflasi tahunan akan tetap terjaga dalam kisaran 3.5% - 4.0% hingga akhir tahun 2016 ini.

Page 7: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

6

BI Rate

BI Rate di level 6,50%

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Juni 2016 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25bps menjadi sebesar 6,50%, dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing menjadi sebesar 4,50% dan 7,00%. Penurunan tersebut diikuti oleh penurunan 7-days Reverse Repo Rate dari 5,50% menjadi 5,25% yang merupakan reformulasi suku bunga kebijakan. Prospek: Dengan prospek inflasi yang meningkat jelang lebaran, serta adanya kenaikan bunga acuan FFR yang diperkirakan baru akan kembali terjadi pada semester kedua 2016, cenderung mendorong BI mempertahankan suku bunga acuannya dilevel saat ini.

Page 8: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

7

Nilai Tukar USD-IDR

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar Periode

Juni 2016 (Sumber: Bloomberg)

Rupiah tercatat terapresiasi sebesar 3,29% dari level Rp13.648/US$ pada akhir bulan Mei 2016 ke level Rp13.210/US$ pada akhir bulan Juni 2016. Pemicu positif dari domestik datang dari disetujuinya UU Tax Amnesty yang dipercaya mendorong repatriasi modal dan menopang penerimaan pajak negara. Disisi lain, sejumlah perkembangan positif ekonomi AS terutama serapan tenaga kerja non pertanian menciptakan sentimen positif yang membuat arus modal masuk, serta bursa global bergerak menguat, termasuk IHSG. Prospek: Dalam jangka pendek, nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak stabil. Tekanan inflasi diprediksi meningkat pada hari raya Idul Fitri, namun laju inflasi tahunan masih relatif terkendali. Selanjutnya, pemberlakuan UU Tax Amnesty serta rilis kinerja keuangan emiten kuartal kedua 2016, diharapkan mampu memicu naiknya volume perdagangan dan arus masuk portofolio, yang selanjutnya akan mendorong penguatan Rupiah dalam beberapa bulan mendatang.

Page 9: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

8

PASAR SURAT UTANG Pergerakan yield SUN bulan Juni 2016 diwarnai fase bullish dengan kenaikan rata-rata sebesar 0,01% dibanding bulan sebelumnya.

Rata-rata 1 bulan Tenor SUN Premium Pasar

CB AAA CB AA+

1 6,68 160 178

2 7,08 181 187

3 7,28 181 194

5 7,47 191 202

7 7,57 198 207

10 7,71 203 213 *CB : Corporate Bonds (Obligasi Korporasi)

Pergerakan yield SUN selama bulan Juni 2016 diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan tipis yield rata-rata sebesar 0,01% dibandingkan bulan lalu. Sentimen positif pasar obligasi dipicu oleh ekspektasi penundaan kenaikan Fed Rate yang didukung oleh rilisnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan lebih rendah dari angka harapan. Meskipun demikian, kinerja pasar obligasi pada bulan Juni sempat negatif karena adanya sentimen Brexit. Namun, menjelang akhir bulan, tekanan Brexit mereda sehingga kinerja pasar kembali positif. Sentimen positif dalam negeri seperti menurunnya BI rate menjadi sebesar 6,5%, surplusnya neraca perdagangan, dan pemberlakuan UU Tax Amnesty yang dipercaya mendorong repatriasi modal dan menopang penerimaan pajak negara juga turut menguatkan kinerja pasar obligasi.

Rata – rata Yield SUN pada Juni 2016 mengalami penurunan sebesar 0,01%

Page 10: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

9

Credit Spread Obligasi rating AAA & rating AA+ rata-rata mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya

Sumber: IBPA, diolah

Page 11: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

10

INFORMASI PENYALUR KPR Outstanding KPR

Outstanding KPR mengalami kenaikan

Volume outstanding KPR mengalami kenaikan tipis pada

April 2016

Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan April 2016 sebesar Rp333,479 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 0,58% (mom) atau sebesar 8,22% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Sedangkan total outstanding KPR dan KPA per bulan April 2016 sebesar Rp346,101 triliun. Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,70% dibandingkan periode Februari 2016 yakni sebesar 2,59%. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia).

Pertumbuhan outstanding KPR sampai dengan April 2016

Page 12: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

11

Non Performing Loan (NPL) KPR

Persentase NPL KPR naik dibandingkan dengan bulan

sebelumnya

Bank Indonesia mencatat persentase NPL KPR pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,70% dibanding bulan lalu sebesar 2,59%. Secara volume, NPL KPR April 2016 naik sebesar Rp401 miliar. (Sumber: Statistik Perbankan Indonesia)

Page 13: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

12

Outstanding KPR Syariah Outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan

Volume outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan pada

April 2016

Pertumbuhan KPR Syariah mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya

Outstanding KPR Syariah per bulan April 2016 sebesar Rp45,259 triliun, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 1,24% (mom) atau sebesar 11,53% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan April 2016 sebesar Rp46,560 triliun. Persentase NPL KPR Syariah pada April 2016 mengalami kenaikan menjadi 2,80% dibandingkan periode Maret 2016 yakni sebesar 2,79%. (Sumber: Statistik Perbankan Syariah)

Persentase NPL KPR Syariah meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya

Page 14: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

13

Loan to Funding Ratio Perbankan

Tabel Loan to Funding Ratio

Penyalur KPR LFR

Bank BTN 100,59%

Bank Danamon 91,09%

Bank CIMB Niaga 93,68%

Bank Permata 89,28%

Bank BRI 86,80%

Bank Panin 92,96%

Bank Maybank 84,88%

Bank BNI 86,34%

Bank Mandiri 87,03%

Bank BCA 78,92%

Average 89,16%

Posisi LFR (Loan to Funding Ratio) per Maret 2016 menunjukkan rata-rata posisi di bawah LFR yang ditetapkan Bank Indonesia

Posisi rata-rata LFR 10 (sepuluh) bank penyalur KPR per Maret 2016 adalah sebesar 89,16%. Dilihat dari Tabel menunjukan bahwa Bank BTN (100,59%), Bank CIMB Niaga (93,68%), dan Bank Panin (92,96%) memiliki LFR yang melewati batas atas dari LFR yang ditetapkan BI, yaitu 92%.

Sumber: Laporan Triwulan (Q1) 2016 masing-masing bank, diolah

Page 15: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

14

Suku Bunga Dasar KPR

Tabel Suku bunga dasar KPR

Penyalur KPR SBDK (KPR)

Bank BRI 10,25%

Bank BCA 10,25%

Bank CIMB Niaga 11,00%

Bank Mandiri 10,75%

Bank BNI 10,50%

Bank Maybank 9,75%

Bank Panin 11,57%

Bank BTN 10,50%

Bank Danamon 11,00%

Bank Permata 11,50% Average 10,71%

Sumber: Website masing-masing bank Juni 2016

Tingkat Suku Bunga Dasar KPR dari 10 bank mengalami penurunan dari bulan sebelumnya menjadi sebesar 10,71%.

Pada Juni 2016 rata-rata suku bunga dasar KPR 10 bank penyalur KPR tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya

Pada Juni 2016, dari 10 besar Bank Penyalur KPR di Indonesia rata-rata SBDK untuk KPR sebesar 10,71%, tidak mengalami perubahan rata-rata SBDK bulan lalu. Suku bunga dasar KPR tertinggi yang ditawarkan saat ini adalah sebesar 11,57% yaitu Bank Panin. Sedangkan suku bunga dasar KPR terendah yang ditawarkan saat ini adalah sebesar 9,75% yaitu Maybank. Dengan penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin pada bulan Juni menjadi 6,50% diharapkan menjadi sentimen positif turunnya suku bunga kredit yang berdampak pada penurunan suku bunga KPR, sehingga kepemilikan rumah yang terjangkau dapat ditingkatkan.

Page 16: Monthly Market Update - hfis-smf.co.id filekeuangan. Faktor musiman (Ramadhan dan jelang libur Idul Fitri) memicu naiknya permintaan barang dan jasa (bahan pangan, makanan jadi, sandang,

Market Update Juni 2016

15

INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Pertumbuhan Harga Properti Residensial

Harga properti residensial pada triwulan I-2016 meningkat dari triwulan sebelumnya. Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-2016 berada pada level 191,90 atau tumbuh 0,99% (qtq). Kenaikan harga bangunan (31,97%) dan upah pekerja (23,58%) merupakan faktor utama penyebab kenaikan harga properti residensial. Secara triwulanan (qtq), peningkatan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil. Berdasarkan wilayah, peningkatan harga tertinggi terjadi pada kota Batam sebesar 3,56%(qtq), sedangkan kenaikan harga rumah terendah terjadi di Manado (0,10%, qtq). Secara tahunan, harga properti residensial tumbuh melambat. Pertumbuhan harga properti residensial tercatat 4,15% (yoy), melambat dibandingkan 4,62% (yoy) pada triwulan IV-2015.

Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan I-2016, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti. Sebagian besar konsumen (77,82%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut adalah tunai bertahap (15,01%) dan tunai (7,17%). Dari total KPR yang dikucurkan oleh bank sejak Januari sampai Maret 2016 sebanyak 2,02% masyarakat berpenghasilan rendah memanfaatkan FLPP dengan pencairan FLPP sebesar Rp0,37 triliun. (Sumber: Survey Harga Properti Residensial) Sumber: Bank Indonesia

Disclaimer:

The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of any PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) and/or their respective employees and/or agents make any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a result of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report. For further information please contact our number +6221-2700 400.

Pertumbuhan indeks harga properti residensial pada triwulan I-2016 meningkatan dari triwulanan sebelumnya