47
MODUL Disusun Oleh : Windi Irmayani, SE. M.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UBSI KAMPUS PONTIANAK 2019

Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

MODUL

Disusun Oleh :

Windi Irmayani, SE. M.Kom.

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

UBSI KAMPUS PONTIANAK

2019

Page 2: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

KATA PENGANTAR

Alhamdullillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, karena akhirnya saya dapat menyelesaikan Modul Etika Profesi Teknologi

Informasi dan Komunikasi (EPTIK) ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika

2. Wakil Rektor Bidang Akademik.

3. Ketua Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas Bina Sarana Informatika.

4. Staff / Karyawan / Dosen dilingkungan Universitas Bina Sarana Informatika.

Saya menyadari akan kekurangan yang masih ada, untuk itu saya bersikap terbuka pada

masukan yang membangun demi penyempurnaan modul ini. Terima kasih.

Pontianak, September 2019

Penyusun

Page 3: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ............................................................................................................ 2

Daftar Isi...................................................................................................................... 3

Pertemuan 1 Tinjauan Umum, Norma, Moral dan Etika ............................................ 4

Pertemuan 2 Profesionalisme kerja serta kode etik profesi telematik ......................... 9

Pertemuan 3 Profesionalisme Kerja Bidang IT dan sertifikasi ................................... 13

Pertemuan 4 Cyber Crime .......................................................................................... 37

Pertemuan 5 Cyber Law .............................................................................................. 41

Pertemuan 6 Perkembangan internet dan pentingnya etika di dunia maya ................. 44

Daftar Pustaka ............................................................................................................. 47

Page 4: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

4

PERTEMUAN 1

TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA

I. Pengertian Etika

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan

kebudayaan (1988). Pengertian etika dalam tiga arti :

1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.

2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak

3. Nilai mengenai benar atau salah yang dianut di masyarakat

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat istiadat atau

kebiasaan yang baik Menurut Profesor Salomon dalam Wahyono (2006:3) etika

dikelompokkan dalam dua definisi, yaitu:

1. Etika merupakan karakter individu, disebut pemahaman manusia sebagai

individu beretika

2. Etika merupakan hukum sosial. Sebagai hukum yang mengatur, mengendalikan

serta membatasi prilaku manusia Hubungan etika, filsafat dan ilmu

pengetahuan

Penjelasan Gambar :

- Etika merupakan Bagian dari filsafat, yaitu filsafat moral

- Etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah obyek ilmu

pengetahuan tersebut

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (https://kbbi.web.id/etika) kata etika

bermakna ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan

kewajiban moral (akhlak). Namun jika mengacu pada bahasa Yunani “ethos”

maka bermakna adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Makna inipun terus

berkembang menjadi beberapa makna bahkan menjadi beberapa kelompok

menurut Sunoto (1982) antara lain etika deskriptif dan normatif (Surajiyo, 2009).

Etika deskriptif adalah perbuatan yang menggambarkan sesuatu apa adanya

tanpa memberi penilaian baik atau buruk sehingga tidak pula menjelaskan apa

yang sebaiknya dilakukan maupun yang sebaiknyaa tidak dilakukan. Sedangkan

etika normatif adalah perbuatan yang langsung memberikan penilaian baik atau

buruk sehingga menjelaskan apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang

sebaiknya yang tidak dilakukan. Sedangkan etika normatif dapat dikelompokkan

kembali menjadi etika normatif umum dan khusus. Etika umum merupakan

prinsip-prinsip umum seperti nilai, motivasi dan suara hati. Sedangkan etika

khusus merupakan pelaksanaan dari prinsip-prinsip umum tersebut seperti nilai-

nilai dalam pergaulan dan motivasi dalam bekerja.

Page 5: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

5

Dalam keseharian kita etika lebih dipahami sebagai aturan tidak tertulis

mengenai bagaimana harus bersikap, berucap dan berpikir yang baik. Dengan

berkembangnya peradaban manusia etika ini banyak dilupakan atau tidak

diwariskan, sehingga timbul istilah krisis moral pada generasi yang tidak lagi

memandang etika sebagai suatu pegangan penting dalam menjalankan pergaulan.

Kemudahan yang sering didapat membuat manusia semakin berfikir instan dan

tidak mementingkan etika untuk mendapatkan yang diinginkan.

Melihat gejala yang berkembang ini, maka beberapa instansi mulai

menggalakkan kembali etika terutama dalam perusahaan. Bahkan etika menjadi

salah satu indikator penting yang mempengaruhi keputusan merekrut,

mempertahankan, mempromosikan bahkan memberhentikan karyawan atau

meneruskan kerjasama dengan pihak diluar perusahaan. Disini dibutuhkan

pengetahuan mengenai bagaimana etika dapat sejalan dengan profesi.

Profesi sering disamakan dengan pekerjaan. Kedua hal ini memiliki

keterkaitan namun tidaklah sama. Pekerjaan merupakan aktivitas dalam

menghasilkan sesuatu. Pekerjaan tidak menuntut seseorang yang mejalaninya

memiliki keahlian tertentu. Berbeda dengan profesi, yang merupakan pekerjaan

yang menuntut seseorang yang menjalaninya memiliki keahlian tertentu. Keahlian

bisa didapatkan dari pendidikan yang sudah ditempuh, sertifikasi, ataupun

pengalaman. Beberapa contoh profesi adalah akuntan, dokter, pengacara dan

sebagainya. Artinya profesi adalah bagian dari pekerjaan, namun pekerjaan belum

tentu sebuah profesi.

Akhirnya etika profesi bermakna aturan tak tertulis mengenai cara berpikir,

berkata dan berperilaku selama menjalankan profesi sehari-hari. Hal ini dapat

Page 6: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

6

menjadi acuan penilaian baik atau buruknya seseorang atau lembaga

melaksanakan profesi tersebut. Hubungan antara etika dan profesi adalah sebagai

berikut.

II. Etika, Moral dan Norma Moral

Moral berasal dari bahasa latin “Mos” yang juga berarti adat kebiasaan Secara

etimologis, Moral sama dengan etika yaitu nilai dan norma yang menjadi

pegangan seseorang Magnis Suseno (1975) mengemukakan hal yang menjadi

dasar norma moral untuk mengakui perbuatan baik atau buruk yaitu Kebiasaan

Hobbes dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995) mengemukakan

kesepakatan masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan.

Menurut Lowrence Konhberg dalam Wahyono (2006:6). Enam tahap

perkembangan moral yang terkait dengan etika :

1. Orientasi pada hukuman, ganjaran, kekuatan fisik dan material

2. Orientasi hedonistis hubungan antar manusia

3. Orientasi konformitas

4. Orientasi pada otoritas

5. Orientasi kontrak sosial

6. Orientasi moralitas prinsip suara hati, individual, komprehensif dan universal

Hubungan etika dengan moral :

Penjelasan gambar :

Etika merupakan refleksi kritis dari nilai moral, sedangkan dalam kondisi

berbeda ia bisa sama dengan moral, yaitu nilai-nilai yang menjadi pegangan

seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku didalam komunitas

kehidupannya.

Aliran yang digunakan untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk :

Page 7: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

7

1. Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271

SM)

Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau

kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain (perbuatan itu bermanfaat bagi

semua orang).

2. Aliran Utilisme (Jeremy Bentham 1742-1832, John Stuart Mill 1806-1873)

Perbuatan itu baik apabila bermanfaat bagi manusia, buruk apabila

menimbulkan mudharat bagi manusia.

3. Aliran Naturalisme (J.J. Rousseau).

Perbuatan manusia dikatakan baik apabila bersifat alami, tidak merusak alam.

4. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20).

Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya hidup, perbuatan buruk

adalah perbuatan yang mengurangi bahkan merusak daya hidup Sony Keraf

(1991), Ada dua macam Norma:

A. Norma Umum

Norma yang memiliki sifat universal, terbagi menjadi tiga :

a. Norma Sopan Santun : disebut juga norma etiket adalah norma yang mengatur

pola perilakau dan sikap lahiriah manusia.

b. Norma Hukum : adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh

masyarkat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan

kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat

c. Norma Moral: yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai

manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik- buruknya, adil tidaknya

tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia.

B. Norma Khusus

Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus misalnya

aturan yang berlaku dalam bidang pendididkan, keolah-ragaan, bidang ekonomi

dan sebagainya. Norma ini hanya berlaku pada lingkup bidangnya dan tidak

berlaku jika memasuki bidang lainnya. Berdasarkan Nilai dan Norma yang

terkandung didalamnya, Etika dikelompokan menjadi:

1) Etika Deskriptif

Etika yang berbicara tentang fakta, yaitu nilai dan pola perilaku manusia yang

terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam masyarakat.

2) Etika Normatif

Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia Sanksi yang

timbul atas pelanggaran Etika :

- Sanksi Sosial, Berupa teguran dari masyarakat, pengucilan dari masyarakat

- Sanksi Hukum, Hukum pidana dan hukum perdata

Sumaryono (1995) mengklasifikasikan moralitas menjadi dua golongan :

a. Moralitas Objektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagaimana adanya,

terlepas dari segala bentuk modifikasi kehendak bebas pelakunya.

b. Moralitas Subjektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagai dipengaruhi

oleh pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas

emosional dan perlakuan personal lainnya.

Page 8: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

8

III. Etika Yang Berkembang di Masyarakat

Penjelasan struktur etika :

Secara umum etika terbagi menjadi dua bagian besar yaitu: Etika umum dan Etika

khusus

1. Etika Umum

Etika tentang kondisi dasar dan umum bagaimana manusia harus bertindak

secara etis

2. Etika Khusus

Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan khusus. Etika

Khusus dikelompokkan menjadi : Etika individual dan Etika social

- Etika Individual,

Etika yang menyangkut hubungan individu dengan dirinya sendiri

- Etika Sosial

Etika yang menyangkut hubungan individu dengan lingkup kehidupannya

IV. Latihan

- Buatlah essay mengenai Norma, Moral dan Etika

- Kumpulkan dan bahas pada pertemuan selanjutnya

Page 9: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

9

Pertemuan 2

PROFESIONALISME KERJA SERTA KODE ETIK PROFESI

TELEMATIK

I. Pengertian Profesi

Didalam kode etik profesi telematika disebutkan bahwa profesi adalah

kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan

ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari

manusia, didalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan

keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan

dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah

dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin. Nilai moral profesi (Franz Magnis

Suseno,1975) :

• Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi

• Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi

• Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi

A. Ciri-ciri Profesi

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi,

yaitu :

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini

dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap

pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus

meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu

berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan

berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka

untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

B. Syarat-syarat suatu Profesi :

- Melibatkan kegiatan intelektual.

- Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

- Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.

- Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

- Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

- Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.

- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

- Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.

II. Etika Profesi

Kode etik adalah norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu

sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.

MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN) Kode etik profesi

adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 10: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

10

Dalam pengertiannya yang secara khusus Etika Profesi: Etika ini kemudian

dibuat dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat

berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan

bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang

secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.

Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self

control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk

kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Prinsip – prinsip dasar didalam

etika profesi:

a. Prinsip standar teknis, Setiap anggota profesi harus melaksanakan jasa

professional yang relevan dengan bidang profesinya.

b. Prinsip Kompetensi, Setiap anggota profesi harus melaksanakan pekerjaan

sesuai jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan.

c. Prinsip Tanggung Jawab Profesi, Dalam melaksanakan tanggungjawabnya,

setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional.

d. Prinsip Kepentingan Publik, Setiap anggota berkewajiban senantiasa bertindak

dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik.

e. Prinsip Integritas, Harus menjunjung tinggi nilai tanggungjawab profesional

dengan integritas setinggi mungkin

f. Prinsip Obyektifitas, Harus menjaga obyektifitas dan bebas dari benturan

kepentingan dalam pemenuhan kewajibannya

g. Prinsip Kerahasiaan, Harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh

h. Prinsip Prilaku Profesional, Harus berprilaku konsisten dengan reputasi profesi

yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendeskreditkan profesinya

III. Etika Komputer

Menurut Moor (1985) dalam bukunya “What is Computer Ethics” Etika

komputer diartikan sebagai bidang ilmu yang tidak terkait secara khusus dengan

teori ahli filsafat manapun dan kompatibel dengan pendekatan metodologis yang

luas pada pemecahan masalah etis. Isu-isu Pokok Etika Komputer :

1. Kejahatan Komputer

2. Cyber Ethics

3. E-Commerce

4. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual

5. Tanggung Jawab Profesi

IV. Profesional Dan Profesionalisme

Profesional adalah Pekerja yang menjalankan profesi. Dalam melakukan

tugas profesi, para profesional harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa

malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak. Dengan demikian

seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui

sebuah proses pendidikan maupun

pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsure semangat pengabdian

(panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu

ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang

semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil duniawi

Kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan

berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang

berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan

Page 11: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

11

kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh

rekan sejawat, sesama profesi sendiri.

1. Tiga watak kerja seorang Profesional

1) Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi

tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu

mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil.

2) Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang

berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau

pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.

3) Kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas

moral -- harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa

kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah

organisasi profesi

2. Sifat – sifat pelaku profesi:

a. Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya

b. Mampu mengonversikan ilmu menjadi keterampilan

c. Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi

3. Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme adalah menunjukan ide, aliran, isme yang bertujuan

pengembangkan profesi, agar profesi dilaksanakan oleh profesional dengan

mengacu kepada norma-norma standar dan kode etik serta memberikan layanan

terbaik kepada klien.

4. Sikap seorang profesional:

a. Komitmen tinggi

b. Tanggung jawab

c. Berfikir sistematis

d. Penguasaan materi

e. Menjadi bagian masyarakat professional

5. Empat prespektif dalam mengukur profesionalisme

Berikut ini empat prespektif dalam mengukur profesionalisme menurut Gilley

dan Enggland :

a. Pendekatan berorientasi Filosofis, Pendekatan lambang profesional,pendekatan

sikap individu dan pendekatan electic

b. Pendekatan perkembangan bertahap, individu (dengan minat sama) berkumpul,

mengidentifikasi dan mengadopsi ilmu, membentuk organisasi profesi,

membuat kesepakatan persyaratan profesi, menentukan kode etik, merevisi

persyaratan

c. Pendekatan berorientasi karakteristik, etika sebagai aturan langkah,pengetahuan

yang terorganisir, keahlian dan kompetensi khusus,tingkat pendidikan

minimal,sertifikasi keahlian.

c. Pendekatan berorientasi non-tradisional, mampu melihat dan merumuskan

karakteristik unik dan kebutuhan sebuah profesi

V. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional

1. Prinsip 1 – Holistic (Keseluruhan)

Profesional memperhatikan keseluruhan system komponen-kompenen dari

jasa atau praktek yang diberikannya agar dapat menghindari dampak

Page 12: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

12

negative terhadap salah satu atau beberapa komponen yang terkait dengan

sistem tersebut.

2. Prinsip 2 – Optimal (Terbaik)

Profesional selalu memberikan jasa atau prakteknya yang terbaik bagi

perusahaan.

3. Prinsip 3 - Life Long Learner (Belajar sepanjang hidup)

Profesional selalu belajar sepanjang hidupnya untuk menjaga wawasan dan

ilmu pengetahuan sekaligus mengembangkannya sehingga dapat

memberikan jasa/prakteknya yang lebih berkualitas daripada sebelumnya.

4. Prinsip 4 – Integrity (Kejujuran)

Profesional menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran serta bertanggung jawab

atas integritas (kemurnian) pekerjaan atau jasanya.

5. Prinsip 5 – Sharp (Berpikir Tajam)

Profesional selalu cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada dalam

jasa/praktek yang diberikannya, sehingga dapat menyelesaikan masalah

tersebut secara cepat dan tepat.

6. Prinsip 6 – Team Work (Kerjasama)

Profesional mampu bekerja sama dengan Profesional lainnya untuk

mencapai suatu obyektifitas.

7. Prinsip 7 – Innovation (Inovasi)

Profesional selalu berpikir ataupun belajar untuk mengembangkan

kreativitasnya agar dapat mengemukakan ide-ide baru sehingga mampu

menciptakan peluangpeluang yang baru atas jasa/praktek yang

diberikannya.

8. Prinsip 8 – Communication (Komunikasi)

Profesional mampu berkomunikasi dengan baik dan benar sehingga dapat

menyampaikan obyektifitas pembicaraan yang dimaksudkan secara tepat.

Kedelapan prinsip tersebut dapat disingkat menjadi “HOLISTIC”, yaitu:

Holistic,Optimal, Life long learner, Integrity, Sharp, Team work,

Innovation, dan Communication

Teknologi Informasi Teknologi saat ini memiliki peran sangat vital dalam berbagai transaksi.

Kemajuan teknologi yang sangat berkembang dengan pesat menempatkan

teknologi menjadi kebutuhan primer zaman ini. Salah satu teknologi yang sangat

berkembang adalah internet. Produk dari internet ini berupa data yang berasal dari

pengguna internet, dimana pengguna internet itu sekarang adalah kita. Dan secara

tidak sadara kita semua menghasilkan data. Data sendiri merupakan kumpulan

fakta yang disimbolkan dengan kumpulan angka, teks maupun simbol lain.

Data sendiri merupakan nilai yang unik dan spesial di bidang teknologi

informasi. Karena data bagaikan nafas dari teknologi informasi. Dari datalah

infromasi dihasilkan dengan pemanfaatan teknologi yang ada. Oleh karena inti

informasi bermakna data yang telah diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan

infromasi-informasi yang berguna bagi yang menerima. Hal ini makin pesat

dengan adanya metode pengumpulan data seperti data mining dan web scraping

dibantu dengan pengembangan teknologi data-data ini mampu menghasilkan

informasi-informasi yang sangat membantu diberbagai sisi bidang kehidupan.

Seperti dengan metode-metode di atas para pakar kesehatan dapat mendiagnosa

beberapa penyakit yang dialami pasien. Para pebisnis dapat menentukan sebuah

Page 13: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

13

investasi bisnis layak dilakukan atau tidak. Bahkan sampai pemilihan produk

seperti rumah, kendaraan dan lain-lain.

Namun bagaikan dua sisi mata uang, perkembangan teknologi informasi juga

memiliki sisi negatif. Yaitu ketika data-data yang didapat diperlakukan tidak

bertanggung jawab. Data-data pun makin mudah disalahgunakan menggunakan

teknologi informasi. Hal ini perlu adanya pengawasan baik dari pemilik data

maupun otoritas setempat.

Etika Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi

Informasi apapun yang didapat dari teknologi informasi yang digunakan,

haruslah digunakan dengan bertanggung jawab. Harus mengedepankan aspek

menghormati martabat, asas kemanfaatan, berkeadilan, persetujuan dan aspek

kerahasiaan harus benar-benar diperhatikan dalam proses pengambilan dan

pengolahannya. Undang-undang ITE pasal 32 memang sudah mengatur tentang

interfensi penggunaan data. Namun pada kenyataannya hingga hari ini ilmuwan,

peneliti maupun perusahaan tidak memperhatikan hal tersebut. Ini menjadi

kekhawatiran berbagai pihak yang aktif menggunakan teknologi. Karena sudah

banyak contoh penyalahgunaan data yang dilakukan oleh pihak yang tidak

bertanggung jawab. Disinilah peran penting penegakan etika dalam bidang

teknologi informasi.

Etika profesi teknologi informasi memiliki beberapa karakteristik yang

berbeda dari etika pada umumnya. Profesi pada bidang teknologi informasi

menitikberatkan pada masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai teknologi

informasi. Profesi intu menciptakan produk yang dapat mempengaruhi masyarakat

luas dan memberikan manfaat bagi masyarakat di bidang teknologi. Tanggung

jawab dari profesi bidang teknologi informasi meliputi kemanan dan keselamatan

data.

Contoh Etika Profesi dalam bidang teknologi informasi diantaranya:

- Tidak menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain

- Tidak mencampuri pekerjaan komputer orang lain

- Tidak mengintip file orang lain

- Tidak menggunakan komputer untuk mencuri

- Tidak menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi

VI. Latihan

- Tuliskan contoh-contoh yang berkaitan dengan profesionalisme kerja serta

kode etik profesi telematik

- Diskusikan contoh-contoh tersebut pada pertemuan selanjutnya

Page 14: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

14

Pertemuan 3

PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT DAN SERTIFIKASI

I. Kompetensi Bidang TI

Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal :

1. Keterampilan Pendukung Solusi IT

• Installasi dan Konfigurasi Sistem Operasi (Windows atau Linux)

• Memasang dan Konfigurasi Mail Server, FTP Server dan Web Server

• Menghubungkan Perangkat Keras

• Programming

2. Keterampilan Pengguna IT

• Kemampuan Pengoperasian Perangkat Keras

• Administer dan Konfigurasi Sistem Operasi yang mendukung Network

• Administer Perangkat Keras

• Administer dan Mengelola Network Security

• Administer dan Mengelola Database

• Mengelola Network Security

• Membuat Aplikasi berbasis desktop atau Web dengan multimedia

3. Pengetahuan di Bidang IT

• Pengetahuan dasar Perangkat Keras, memahami organisasi dan arsitektur

komputer

• Dasar-dasar telekomunikasi. Mengenal perangkat keras komunikasi data

serta memahami prinsip kerjanya

• Bisnis Internet. Mengenal berbagai jenis bisnis Internet.

II. Bidang Teknologi Informasi

Secara umum pekerjaan bidang teknologi informasi terbagi menjadi 4

kelompok :

a. Kelompok Pertama,yang bergelut dengan software,yaitu: Sistem

analis,programer,web designer,web programer

b. Kelompok kedua, yang bergelut dengan hardware, yaitu: Technical

engineer dan networking engineer

c. Kelompok ketiga, yang berkecimpung dalam operasional system

informasi,yaitu: EDP operator, System Administrator, MIS Director

d. Kelompok Keempat, yang berkecimpung dalam pengembangan bisnis

teknologi Informasi

Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan

model 2 dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian

ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Model tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 15: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

15

Setiap jenis pekerjaan dari skema diatas masing-masing memiliki tingkatan, yaitu:

a. Supervised (terbimbing), 0-2 tahun pengalaman, masih butuh pengawasan dan

petunjuk

b. Moderately supervised (Madya),3-5 tahun pengalaman,masih perlu dibimbing

c. Independent/Managing (mandiri), tidakmembutuhkan bimbingan

Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan klasifikasi job model SEARCC

a. Cross Country,Cross-enterprise applicability, job harus relevan dengan kondisi

region yang memiliki kesamaan pemahaman

b. Function oriented bukan tittle oriented, gelar bisa berbeda,yang penting fungsi

nya sama

c. Testable/Certifiable, job dapat diukur atau diuji

d. Applicable, fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas

profesional TI di region masing-masing

INSTRUKTUR IT

Instruktur IT adalah seorang yang memiliki kompetensi dan tanggung

jawab proses belajar mengajar atau melatih dibidang Teknologi Informasi.

Instruktur IT harus memiliki kombinasi kemampuan menguasai pengetahuan

tentang software dan hardware yang menjadi tanggung jawabnya. Instruktur

berperan melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan terhadap anak didik.

Pengembangan Sistem Merupakan bidang keahlian dibidang

pengembangan system informasi. System Developer ini mencakupi 3(tiga) bidan

keahlian, yaitu :

● Programer

● System Analyst

● Project Manager

PROGRAMMER Seorang pengembang perangkat lunak atau orang yang menulis perangkat

lunak komputer. Istilah programmer komputer dapat mengacu pada suatu spesialis

area computer programming atau pada suatu generalist kode untuk macam-macam

perangkat lunak. Orang praktisi atau berprofesi secara resmi terhadap

Page 16: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

16

programming dikenal juga sebagai seorang analis programmer, insinyur perangkat

lunak, ilmuwan komputer, atau analis perangkat lunak. Suatu bahasa komputer

utama programmer ( Java, C++, dll).

REAL PROGRAMER

Real Programer atau “Hardcore” Programer adalah seorang programer

yang menjauhkan diri dari hal yang modern atau tidak menggunakan graphical

tools seperti IDE (Integrated Development Environment) dan lebih condong

mengarah penggunaan bahasa assembler atau kode mesin, dan semakin dekat

dengan perangkat Programmer (Continue) keras. Bahasa pemrograman yang

digunakan biasanya seperti :

● Java

● C / C++

● C#

● FOLTRAN

SISTEM ANALIST

Sistem Analist bertugas melakukan pengumpulan keterangan dari para

user serta manajemen dalam rangka memperoleh bahanbahan utama bagi

perancangan sistem yang ditugaskan kepadanya. Bahan-bahan tersebut akan

digunakan sebagai criteria ruang lingkup dari sistem yang akan dibuatnya. Semua

bahan tadi dikumpulkan dalam fase analisa sistem, sehubungan dengan adanya

kebutuhan manajemen akan adanya sistem baru yang lebih memenuhi kebutuhan

sistem informasi bagi pengelolaan perusahaan (bisnis) yang bersangkutan.

Selanjutnya, berdasarkan bahan-bahan yang diperolehnya tadi, seorang Sistem

Analis akan melakukan perancangan sistem baru. Dalam proses perancangan

sistem tersebut, maka sejumlah panduan dasar berikut dapat digunakannya

sebagai pangkal tolak bekerja (merancang sistem) tersebut.

Seseorang yang memiliki Tugas dan tanggung jawab secara umum sebagai

berikut :

1. Meneliti Kebutuhan manajemen, mengenai penggunaan peralatan pengolahan

data yang terintegrasi dan proses.

2. Investigasi, merencanakan, meralisasikan, menguji dan debugs sistem

perangkat lunak.

3. Merencanakan, mengkoordinir, dan menjadwalkan investigasi, studi kelayakan

dan survei, termasuk evaluasi ekonomi dari pengolahan data dan mesin

aplikasi otomatis yang ada dan mengusulkan.

4. Mengambil bagian didalam perencanaan anggaran pembelian perangkat keras

dan lunak dan monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras dan lunak

5. Menyediakan pelatihan dan instruksi ke para pemakai dan karyawan lain dan

menyediakan prosedur untuk pekerjaan sehari-hari.

PROJECT MANAGER

Seseorang yang mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk

pelaksanaan dan perencanaan dan mensukseskan segala proyek. Sebutan Project

Manager ini digunakan dalam industri konstruksi, arsitektur dan banyak jabatan

berbeda yang didasarkan pada produksi dari suatu produk atau jasa. Manager

Page 17: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

17

proyek harus memiliki suatu kombinasi ketrampilan yang mencakup suatu

kemampuan untuk menembus suatu pertanyaan, mendeteksi asumsi, tidak

dinyatakan dan tekad konflik hubungan antar pribadi seperti halnya ketrampilan

manajemen yang lebih sistematis. Dalam hal ini, terdapat 2(dua) macam

sertifikasi yang berkenaan dengan Profesionalisme Project Manager, yaitu :

1. Certified Project Manager (CPM)

2. Project Management Professional (PMP) Certifications.

SPESIALIS SUPPORT

Didalam dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme

kerja, diantaranya yaitu :

1. Spesialisasi Bidang System Operasi dan Networking

• System Enginer

• System Administrator

2. Spesialisasi Bidang Pengembangan Aplikasi dan Database

• Application Developer

• Database Administrator

3. Spesialisasi Audit dan Keamanan Sistem Informasi

• Information System Auditor

• Information Security Manager

III. Sertifikasi

Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah

profesi Beberapa manfaat sertifikasi

a. Ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional

b. Pengakuan resmi pemerintah

c. Pengakuan dari organisasi sejenis

d. Membuka akses lapangan kerja secara nasional dan internasional

e. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan

Beberapa contoh sertifikasi bidang IT yang berorientasi produk:

a. Sertifikasi Microsoft _MCP (Microsoft Certified Professional),

contoh : MCDST, MCSA, MCSE, MCDBA dll

b. Sertifikasi Oracle _OCA, OCP, OCM

c. Sertifikasi CISCO _ CCNA,CCNP, CCIE

d. Sertifikasi Novell _ Novell CLP, Novell CLE, Suse CLP, MNCE

Selain sertifikasi yang berorintasi produk, adapula sertifikasi yang tidak

berorientasi pada produk. ICCP (Institute for Certification of Computing

Professionals) merupakan salah satu badan sertifikasi profesi TI di Amerika

Serikat yang mengeluarkan sertifikasi yang tidak berorientasi pada produk.

Beberapa contoh sertifikasi bidang IT yang tidak berorientasi produk:

a.CDP (Certified Data Processor)

b.CCP (Certified Computer Programmer)

c.CSP (Certified System Professional)

Hambatan Pelaksanaan Sertifikasi:

a. Biaya Mahal, untuk mengikuti sertifikasi berstandar internasional dibutuhkan

biaya kurang lebih 150 USD, itupun belum tentu lulus.

b. Kemampuan yang kurang memadai terhadap penguasaan materi sertifikasi

Dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan diatas rata-rata untuk lulus

sertifikasi.

Page 18: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

18

Kode Etik dan Etika Kode etik merupakan tatanan etika yang telah disepakati oleh masyarakat

tertentu. Umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang

memiliki sanksi yang berat, bahkan masuk dapat masuk kategori norma hukum.

Kode etik diartikan sebagai pola aturan, tata cara, pedoman etis dalam

melakukan suatu pekerjaan. Kode etik ini merupakan pedoman berperilaku.

Tujuannya agar pelaku profesi dapat berperilaku profesional.

Profesi, Profesional dan Profesionalisme Profesi, professional dan profesionalisme merupakan kesatuan tak dapat

dipisahkan. Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dilator belakangi dengan

keahlian pendidikan tertentu. Contoh profesi antara lain: Developer TI, Data

Analyze, dan Programmer. Profesional merupakan hal yang bersangkutan dengan

profesi yang mmenuntu keahlian khusus untuk menjalankannya. Contoh

profesionalitas adalah sejumlah karyawan yang digaji untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan sesuai dengan keahliannya.

Sedangkan Profesionalisme adalah lapangan kerja yang dijalankan oleh

orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu pula. Berikut ciri-ciri

profesionalisme:

- Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai

rujukan yang baik.

- Berusaha menungkatkan dan menjaga profesionalisme dengan cara

berperilaku professional.

- Keinginan untuk senantiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan

professional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan

dan keterampilannya.

Kode Etik Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai

seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Tiga hal

pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:

a. Kode etik profesi adalah pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip

profesionalita. Sehingga pelaksana profesi dapat mengetahui suatu hal yang

boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

b. Kode etik profesi adalah control social bagi masyarakat atas profesi yang

dijalankan. Artinya etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan

kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi,

sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di tempat

kerja.

c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi

tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Artinya bahwa pelaksana

profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh

menccampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Dalam lingkup Teknologi Informasi, kode etik profesi merupakan kajian

ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan professional dengan

klien, antara professional sendiri, antara organisasi profesi. Salah satu bentuknya

adalah kode etik pada saat membuat sebuah program aplikasi. Sehingga seorang

professional tidak dapat seenaknya membuat program, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan seperti jaminan kemanan data selama pembuatan program. Jika

Page 19: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

19

pada professional Teknologi Informasi melanggar kode etik, mereka dikenakan

sanksi moral, sampai pada dikeluarkan dari pekerjaan.

Profesionalisme Kerja Profesionalisme kerja merupakan tuntutan yang harus dilaksanakan oleh setiap

pekerja, dimana setiap pekerja atau orang yang memmiliki sebuah profesi wajib

menjalankannya secara mutlak, karna dengan adanya profesionalisme kerja maka

pekerja akan semakin tinggi nilainya dimata perusahaan.

Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu

berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk

menjalankannya, (KBBI, 1994). Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat kita

artikan bahwa profesionalisme merupakan sebuah tingkah laku seseorang, yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari sebuah profesi, dan untuk

profesionalisme kerja sendiri berarti memiliki pengertian yaitu tingkah laku

seseorang dalam meningkatkan kualitas dirinya dalam menjalankan sebuah

pekerjaan, ataupun profesi, dan pastinya profesionalisme kerja tidak dapat di

gapai dengan mudah, perlu usaha usaha dan tindakan nyata dari seorang pekerja

untuk bias mendapatkan label bahwa pekerja tersebut merupakan seorang yang

professional dibidangnya.

Menurut Drs Kuntjojo Profesionalisme kerja adalah Komitmen para

professional terhadap profesinya, komitmen tersebut di tunjukan dengan

kebanggaan dirinya sebagai senaga professional, dengan usaha terus menerus

untuk mengembangkan kemampuan profesinya.

Jansen Sinamo, sang bapak etos sekaligus penulis “8 Etos Kerja Profesional :

navigator anda menuju Sukses: mengatakan dalam bukunya tersebut bahwa

manusia itu pada dasarnya adalah mencari kesuksesan yaitu :

1. Kerja Adalah Rahmat, Bekerjalah dengan Tulus dan Rasa Syukur.

2. Kerja Adalah Amanah, bekerjalah dengan benar dan rasa Tanggung Jawab

3. Kerja Adalah Panggilan, bekerjalah dengan Tuntas penuh Integritas

4. Kerja Adalah Aktualisasi, bekerja kersalah dan penuh semangat.

5. Kerja Adalah Ibadah, Bekerjalah dengan serius penuh Kecintaan.

6. Kerja Adalah Seni Bekerjalah dengan Cerdas dan Kreativitas.

7. Kerja Adalah Kehormatan, Berkerjalah dengan Tekun dan penuh

Keunggulan.

8. Kerja Adalah Pelayanan Bekerjalah dengan Penuh Kerendahan Hati.

Dengan melihat 8 etos kerja professional diatas tentunya kita menyadari

bahwa untuk menjadi seorang pekerja yang professiona tidaklah mudah, maka

dari itu seorang pekerja harus melakukan beberapa kegiatan nyata untuk dirinya

demi membuktikan bahwa pekerja tersebut memiliki etos kerja yang professional,

berikut beberapa langkah atau kiat yang dapat dijadikan acuan seorang pekerja

untuk mendapatkan menggapai kerja yang professional yaitu :

a. Make List to DO (Buatlah Daftar seluruh Pekerjaan)

Setiap seseorang bekerja pastinya tidak hanya memilii satu kegiatan

pekerjaan saja, maka dari itu akan lebih mudah ketika pekerjaan itu dibuatkan

sebuah daftar atau list pekerjaan, dengan begini pekerja dapat melihat apa

saja yang akan dilakukan, dan pekerjaan akan terdata dengan baik, sehingga

tidak ada yang terlewat, ataupun lupa untuk diselesaikan

b. Menentukan Skala Prioritas

Page 20: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

20

Setelah pekerjaan dibuat daftar maka berikutnya adalah menentukan skala

prioritas dari pekerjaan tersebut, urutkan mana yang lebih penting ataupun

harus diselesaikan secepatnya, dengan menentukan skala prioritas ini pekerja

menjadi lebih tau, dan lebih tertata dengan baik, dan dapat membagi

waktunya untuk melaksanakan setiap pekerjaan yang akan dikerjakan

c. Jadwalkan setiap Pekerjaan kedalam agenda

Tentu hal ini harus dilakukan, karena setelah prioritas di buat maka jadwalkan

diri anda untuk memulai pekerjaan tersebut akan selesai dengan tepat waktu,

dan andapun harus memiliki target kapan pekerjaan ini akan selesai, karena

setelah anda bisa menyelesaikan satu pekerjaan maka anda wajib

mengerjakan pekerjaan selanjutnya, sehingga apabila terlah terjadwal

pekerjaan akan selesai tepat pada waktunya

d. Lakukan dengan disiplin agenda kerja

Pekerjaan sudah didata, skala prioritas sudah ditentukan, dan semua pekerjaan

sudah di jadwalkan maka lakukanlah semua agenda itu dengan disiplin,

jangan sengaja untuk keluar dari agenda, karena sedikit saja anda melenceng

dari agenda yang sudah ditetapkan maka semua pekerjaan akan mengalami

kemunduruan

e. 100 persen Fokus

Albery einstein pernah berkata “berikanlah perhatian lebih atas apa yang

sedang kita kerjakan” maksdnya adalah apabila anda kehilangan focus, atau

anda tidak memperhatikan pekerjaan yang dilakukan maka akan terjadi

kesalahan kesalahan yang tentunya kesalahan ini akan berimbas pada waktu,

karena anda harus kembali mengulangi pekerjaan yang sama, maka dari itu

fokuslah pekerjaan anda untuk menghindari kesalahan

f. Work Hardly

Terkadang sebagai pekerja anda akan dihadapkan pada sebuah situasi yang

membutuhkan waktu yang cukup panjang, sedangakan tubuh anda juga

memerlukan waktu untuk beristirahat, maka dari itu luangkanlah waktu untuk

memberikan istirahat pada tubuh anda, tidak telalu lama namun dapat

mengistirahatkan tubuh dan pikiran, misalnya 10 menit sekali dalam 1 jam

bekerja, hal ini dilakukan agar tubuh anda kembali refresh, dan fokus anda

akan selalu terjaga, karena tubuh yang lelah juga dapat mengakibatkan fokus

menjadi berkurang dan akhirnya akan menimbulkan kesalahan

g. Make Reward dan Punishment System

Sebagai manusia biasa tentunya para pekerja akan sangat senang ketika

mendapatkan sebuah penghargaan, begitu pula tubuh anda, buat reward

reward tertentu, hal ini agar menjadi motivasi bagi anda untuk menyelesaikan

pekerjaan, namun sebaliknya berikan hukuman ketika target anda tidak

tercapai, hal ini perlu karena dapat memotivasi diri anda untuk mencapai hasil

yang terbaik dari pekerjaan anda.

Profesi Kerja Bidang Teknologi Informasi

Mungkin kita mengetahui bahwa tidak semua pekerjaan yang ada di dunia ini

merupakan sebuah profesi, dimana sebuah pekerjaan akan menjadi sebuah profesi

ketika dipekerjaan tersebut seorang pekerjaan menuangkan keahlian khusus yang

hanya dimiliki orang orang orang tertentu saja, maka sebelum mengetahui apakah

pekerjaan yang dijalankan merupakan sebuah profesi harus diuji terlebih dahulu,

begitu pula dengan bidang teknologi informasi, karena tidak semua orang yang

Page 21: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

21

bekera dan bersentuhan dengan dunia teknologi informasi dapat dikatakan sebagai

profesi kerja bidang teknologi informasi.

Contoh sebuah perkejaan yang bersentuhan dengan bidang TI tapi bukan

merupakan profesi adalah Operator Komputer(menggunakan komputer hanya

untuk urusan administrasi), saat ini kalau hanya menjadi operator komputer saja

tidak perlu menggunakan orang yang mahir dibidang komputer, karena setiap

individu sudah sangat terbiasa menggunakan komputer, dan bisa menjadi operator

komputer, tentu hal ini berbeda dengan beberapa bidang pekerjaan yang

membutuhkan skill dan kemampuan tinggi didunia teknologi informasi, misalnya

Software developer, Atau Software Engenier yang mana kedua profesi ini

membutuhkan pengetahuan khusus dibidang teknologi informasi untuk

menjalankan profesinya.

Jenis Profesi dibidang teknologi informasi sangatlah beragam, hal ini

dikarenakan bidang teknologi informasi selalu berkembang seiring dengan

perkembangan zaman, semakin berkembang dunia teknologi informasi maka

semakin beragam pula profesi dibidang teknologi informasi bahkan adapula yang

menyebutkan bahwa profesi berkembang menyesuaikan dengan skala bisnis dan

kebutuhan pasar. Berikut ini adalah penggolongan pekerjaan bidang teknologi

informasi yang berkembang saat ini yaitu :

a. Pekerja yang bergelut dengan Perangkat Lunak (Software)

Pekerja yang bergelut dengan perangkat lunak akan terbagi menjadi beberapa

bagian, misalnya, merangcang sistem operasi, basis data (database), ataupun

dalam pengembangan aplikasi, contoh contoh pekerja professional yang ada

pada kategori ini yaitu :

1. System Analyst adalah professional bidang IT yang pekerjaannya menganalisa

sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang

ada, tentang kelebihan dan kekurangannya, hingga studi kelayakan dan desain

sistem yang akan dikembangkan.

2. Web designer adalah professional bidang IT yang pekerjaannya melakukan

kegiatan perecanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap

suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.

3. Programmer adalah professional bidang IT yang pekerjaannya

mengimplementasikan rancangan sistem analis yaitu membuat program (baik

aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.

b. Pekerja yang bergelut didunia perangkat keras (hardware)

Dalam dunia komputer, selain mengenal perangkat lunak tentunya dikenal

pula perangkat keras, maka dari itu ada pula profesi profesi yang berkaitan

dengan perangkat keras diantaranya yaitu :

1. Technical engineer, yang kerap dipanggil teknisi yaitu professional IT yang

berkecimpung dalam bidang teknik baik mengenai pemeliharaan maupun

perbaikan perangkat sistem komputer.

2. Networking Engineer, merupakan professional IT yang berkecimpung

dibidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada

troubleshooting-nya.

c. Pekerja yang bergelut dengan dunia Sistem Operasi (operating System)

Dimana pekerja jenis ini merupakan pekerja profesioanal yang mengurusi

operasional sistem operasi, adapun beberapa contoh profesinya yaitu :

Page 22: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

22

1. MIS Director merupakan professional IT yang memiliki wewenang tertinggi

dalam sebuah rantai sistem informasi. Dengan posisinya ia melakukan

manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik hardware,

software maupun sumberdaya manusianya.

2. EDP Operator adalah professional IT yang bertugas mengoperasikan

program-program yang berhubungan dengan electronic data processing di

perusahaan atau organisasi lainnya.

3. System Administrator merupakan professional IT yang melakukan

administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki

kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang

berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.

d. professional yang berkecimpung di pengembangan bisnis Teknologi

Informasi, diantaranya adalah para game developer, graphic designer,

animator dan banyak lagi.

Kompetensi Bidang Teknologi Informasi

Beberapa profesi yang disebutkan dan diklasifikasikan diatas tentunya

memiliki kemampuan dan keahlian yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan

profesinya, dimana kamampuan ini didapat tidak hanya dari bangku perkuliahan

saja melainkan juga dari pengalaman dan pembelajaran yang matang, dan untuk

mendukung profesi yang melekat pada dirinya maka dari itu seorang pekerja

professional bidang teknologi informasi wajib memiliki kompetensi yang

mumpuni, adapun beberapa kompetensi yang wajib dimiliki seseorang yang

memiliki profesi bidang teknologi informasi adalah sebagai berikut :

a. Kompetensi Pendukung Solusi Teknologi Informasi

Kompetensi ini merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki

seseorang yang berprofesi di bidang teknologi informasi, dimana setiap orang

yang tidak mengerti bidang TI ataupun memiliki masalah di bidang TI dapat

bertanya, ataupun meminta bantuan kepada orang yang memiliki profesi

bidang IT, contohnya misalnya terdapat perusahaan ataupun perorangan yang

membutuhkan sebuah aplikasi untuk memecahkan masalah yang terdapat

dikantornya, maka seseorang yang memiliki kemampuang bidang TI misalnya

programmer dapat memberikan solusi, yaitu dengan membuatkan sebuah

aplikasi komputer yang mampu memerikan solusi kepada perusahaan tersebut,

begitu pula dengan permasalahan permasalahan umum yang terkait dengan

bidang teknologi informasi, misalnya instalasi OS, perakitan komputer,

konfigurasi jaringan, ataupun hanya sekedar membersihkan virus, intinya

adalah setiap orang yang bergelut ataupun memiliki profesi bidang TI wajib

bisa memberikan solusi kepada masyarakat yang memiliki permasalahan

permasalahan dibidang teknologi informasi

b. Ketarmpilan Pengguna Teknologi Informasi

Selain memberikan pendukung solusi seorang yang memiliki profesi ataupun

kemampuan dibidang teknologi informasi wajib pula memiliki kompetensi

menggunakan perangkat perangkat teknologi informasi, misalnya pengetahuan

pengetahuan mengenai perangkat keras, memahami organisasi arsitektur

jaringan, memahami penggunaan alat alat teknologi informasi, baik perangkat

perangkat komputer standar, maupun perangkat jaringan yang sangat banyak

jenisnya, minimal bisa mengoperasikannya, begitu pula dengan perangkat

perangkat telekomunikasi, banyak orang yang bisa menggunakan perangkat

Page 23: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

23

telekomunikasi, namun hanya orang yang memiliki pengetahuan dunia

teknologi informasi yang tinggi yang dapat mengetahui secara lebih detail dan

keseluruhan mengenai perangkat telekomunikasi tersebut, dan yang terbaru

saat ini adalah muncul bisnis diinternet, bisnis internet sangat berkembang

pesat saat ini, tentunya siapa yang wajib menguasainya? Yang wajib adalah

orang yang faham benar dengan dunia teknologi informasi, yaitu mereka yang

memiliki profesi di dunia teknologi informasi.

c. Pengetahuan bidang Teknologi Informasi

Selain bisa memberikan solusi, dan dapat mempergunakan perangkat

perangkat teknologi informasi, seseorang yang berprofesi didunia teknologi

informasi wajib selalu mengupgrade pengetahuannya, hal ini dikarenakan

teknologi informasi adalah bidang ilmu yang sangat berkembang, dan

perkembangannya sangatlah pesat, untuk orang yang berprofesi dibidang

teknologi informasi apabila tidak menambah dan mengikuti perkembangan

baru maka akan sangat ketinggalan, dan tentunya dengan menambah

pengetahhuan bidang teknologi informasi maka akan mendukung dua

keterampilan yang telah dijelaskan sebelumnya

Model SEARCC (South Eash Asia Regional Computer Confideration)

SEARCC merupkaan sebuah forum atau badan yang beranggotakan

Profesional IT yang terdiri dari 13 negara, dimana forum ini didirakan pada bulan

februari 2989 di singapura oleh 6 ikatan computer dari Negara Negara tetangga

seperti hongkong, Indonesia, Malaysia, Filipina, singapura dan Thailand.

Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turut serta dalam berbagai

kegiatan yang dilaksanakan oleh forum tersebut, salah satunya adalah SRIG-

PS(Spesial Regional Interest Group on Professional Standarisation) yang mencoba

untuk merumuskan standarisasi pekerjaan dalam dunia teknologi informasi,

dimana dalam kegiatan ini dibuatlah sebuah model yang mengatur tentang profesi

IT, dan disebut dengan modeal SEARCC, model merupakan model 2 dimensi

yang mempertimbangkan jenis jenis pekerjaan dan tingkat keahlian maupun

tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Beberapa criteria yang menjadi

pertimbangan dalam model ini adalah sebagai berikut

1. Cross Country, Cross – Enterprise Applicability

Ini berarti bahwa pekerjaan yang diidentifikasi tersebut harus relevan atau

sesuai dengan kondisi disetiap Negara atau pada region tersebut, serta

memiliki pemahaman atas setiap fungsi pekerjaan

2. Funcion Oriented bukan tittle oriented

Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau

tille yang diberikan dapat saja berbeda, tapi yang penting adalah fungsi

yangdiberikan pada pekerjaan tersebut sama, gelar atau title dapat berbeda

pada Negara yang berbeda.

3. Testable / certificable

Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang

didefinisikan ini bisa diuji atau diukur

4. Applicable

Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada region masing masing

Page 24: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

24

Terlihat pada gambar diatas bahwa untuk profesi IT sendiri dibagi menjadi

beberapa bagian, yaitu Pendidikan dan Pelatihan, System Devepment dan

Specialist Suport adapun penjelasan dari masing masing jenis pekerjaan atau

profesinya adalah sebagai berikut

a. Intruktur Dari Pendidikan IT Non Gelar

Merupakan seorang pengajar atau intruktur yang memiliki kompetensi dan

tanggung jawab proses belajar mengajar atau melatih dibidang teknologi

informasi, yang mana seorang instruktur IT harus memiliki kombinasi

kemampuan menguasai pengetahuan pengetahuan tentang software dan

hardware yang menjadi tanggung jawabnya, contoh dari profesi bidang ini

adalah guru guru kursus, yang mana guru guru ini khusus mengajarkan

teknologi informasi kepada peserta didiknya, dan guru inipun wajib memiliki

kemampuan yang mumpuni dibidang teknologi informasi

b. System Developer

System developer atau yang biasa disebut dengan pengembang sistem

biasanya merupakan sebuah tim, namun tidak menutup kemungkinan juga

dikerjakan oleh satu orang, dan dari bidang keahlian ini terbagi lagi menjadi

beberapa keahlian yaitu:

1. Programmer

Programmer adalah sebutan untuk seorang pengembang perangkat lunak

(software) yang mana tugasnya adalah menulis kode kode program dan

menciptakan sebuah perangkat lunak, istilah programmer sendiri mengacu

pada suatu spesialis area computer programming. Praktisi programming

biasanya dikenal pula dengan istilah analis programmer, insinyur perangkat

lunakm ilmuan komputer, atau analis perangkat lunak, beberapa bahasa

pemrograman yang biasanya dikuasi oleh seorang programmer adalah ( Java,

C++, PHP dll)

c. System Analyist

Seperti yang kita ketahui diatas seorang programmer adalah orang yang

menulis kode kode program, namun sebelum kode itu ditulis tentunya

dibutuhkan seseorang yang memahami alur dari aplikasi yang akan dibuat,

menganalisa sistem yang sedang berjalan dan merancangnya dalam bentuk

bentuk desain, disinilah peran dari seorang system analyst.

Adapun tugas dan tanggung jawab dari seorang sytem analys dalam pengembang

sistem adalah sebagai berikut :

Page 25: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

25

1. Meneliti dan menganalisa kebutuhan manajemen, mengenai penggunaan

peralatan pengolahan data yang terintegrasi dan proses.

2. Melakukan investigasi, merencanakan, merealisasikan, menguji sistem

perangkat lunak yang telah dibuat,

3. Merencanakan, mengkoordinir dan menjadwalkan investigasi, melakukan studi

kelayakan dan survey, termasuk dalam mengevaluasi ekonomi dari pengolahan

data, dan mesin aplikasi otomatis yang ada dan mengusulkannya

4. Mengambil bagian dalam penrencanaan anggatan, pembelian perangkat keras

dan lunak, serta melakukan monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras

dan lunak yang telah dibeli.

5. Menyediakan pelatihan dan instruksi kepara pemakai aplikasi dan karyawan

lain, serta menyediakan prosedur untuk pekerjaan sehari hari

Selain itu, sistem analist juga bertugas melakukan pengumpulan keterangan

dari para usert, serta memanajemennya dalam rangka memperoleh bahan bahan

utama bagi perancangan sistem yang ditugaskan kepadanya, selanjunya apabila

bahan telah terkumpul maka barulah bahan bahan tersebut diolah dan sistem

analis merancang sebuah sistem baru

d. Project Manager

Tidak hanya programmer dan sistem analist saja yang terlibat dalam

pengembangan sistem, adapula yang disebut dengan Project manager, dimana

project manager bertanggung jawab untuk pelaksanaan dan perencangaan dan

mensukseskan segala kegiatan proyek.

Manager proyek harus memiliki suatu kombinasi keterampilan yang

mencakup suatu kemampuan untuk menembus suatu pertanyaan dan

mendeteksi asumsi, seorang manager proyek biasanya telah memiliki

certifikasi yang berkaitan dengan profesinya, seperti Certifies Project

manager (CPM) dan Project Management Professional (PMP) untuk

mendukung profesinya, dimana mengenai sertifikasi ini akan dibahas pada

bagian selanjutnya

e. Specialist Support

Didalam dunia teknologi informasi sendiri kita mengenal dengan adanya

istilah specialist support, dimana profesi bidang ini biasanya lebih berkenaan

ilmu ilmu yang lebih spesifik, misalnya adalah sebagai berikut

1. Spesialisasi Bidang Sistem Operasi dan Networking

system engineering yaitu adalah orang yang melakukan perencanaan sebuah

perencanaan, mulai dari menciptakan dan melaksanakan proses untuk

memastikan bahwa perencanaan tersebut berkualitas tinggi, terpercaya,

efisiensi biaya dan terjadwa. Lalu ada pula System Administrator (admin,

administrator, sysadmin, site admin) yaitu profesi yang memiliki tugas untuk

melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem,

memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain

yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.

2. Spesialisasi dalam pengembangan aplikasi dan database

Dari sisi ini ada dua profesi yaitu Application developer, seperti yang sudah

kita bahas pada bagian sebelumnya, adapula database administrator atau

administrasi basis data yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap

keseluruhan basis data yang ada di dalam sebuah organisasi, mulai dari

merancang, mengimplementasikan, merawat hingga memperbaiki kesalahan

yang ad didalam basis data.

Page 26: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

26

3. Spesialisasi dalam audit dan keamanan sistem informasi

Dikenal dua profesi pada bidang ini yaitu Information system audit dan

information security manager

Sertifikasi

Seperti yang dibahas pada bagian sebelumnya bahwa banyak sekali jenis

profesi bidang teknologi informasi, namun kenyataannya adalah banyak sekali

lulusan lulusan perguruan tinggi ataupun kampus yang mengajarkan teknologi

informasi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk memenuhi

kebutuhan kebutuhan dunia kerja, terkadang dunia pendidikan hanya

menitikberatkan pada teori, dan dalam kenyataannya banyak sekali pemegang

ijazah bidang teknologi informasi memiliki kurang pengetahuan mengenai dunia

teknologi informasi, maka dari itu untuk profesi teknologi informasi kita

mengenal dengan adanya sertifikasi, sertifikasi dibutuhkan untuk membuktikan

apakah seseorang berkompeten dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk

memegang sebuah profesi.

Tantangan di era globalisasi dan pasar yang kompetitif menuntut daya

tahan dan daya saing sebuah kelompok, komunitas, organisasi dan negara dalam

bentuk pengembangan sumber daya manusia sebagai intellectual asset menjadi

salah satu faktor yang penting dalam mendukung produktivitas dan keunggulan

kompetititf perusahaan. Pengembangan SDM stratejik merupakan tuntutan bagi

setiap organisasi untuk menyelaraskan program training dengan strategi

organisasi. Selain itu, pengembangan SDM menuntut perpaduan yang sinergik

antara aspek pembelajaran (learning) dan aspek kinerja (performance). Untuk itu,

pengembangan SDM melalui program training di tempat kerja membutuhkan

suatu sarana dan fasilitas yaitu Training Center. Untuk merealiasikan upaya

peningkatan pembelajaran dan kinerja, maka diperlukan suatu standar kompetensi

profesi khususnya bagi para training manager untuk mengelola training center

dalam suatu organisasi. Isu sertifikasi menjadi sangat hangat dibicarakan oleh

berbagai kalangan khususnya pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembinaan

profesi baik pendidikan, kesehatan, keuangan, pemerintahan dan kemasyarakatan.

Isu sertifikasi menjadi salah satu cara yang digunakan dalam embangun struktur

karir profesional dan pengembangan kualitas atau mutu. Seperti sertifikasi untuk

ISO 31000 untuk Risk Management Standard, ISO 2600 untuk Social

Responsibility, Standar “Chain Of Custody”, Standar ISO 9001, Standar ISO

14001, Standar Sustainable Forest Management dan masih banyak lagi.

a. Definisi Sertifikasi Istilah sertifikasi berasal dari bahasa Inggris ’certification’ dengan yang

berarti keterangan, pengesahan, ijazah, sertifikat, brevet, diploma, keterangan.

International Institute for Environment Develpoment (IIED), pengertian sertifikasi

adalah Prosedur dimana pihak ketiga memberikan jaminan tertulis bahwa suatu

produk, proses atas jasa telah memenuhi standar tertentu, berdasarkan audit yang

dilaksanakan dengan prosedur yang disepakati. Sertifikasi berkaitan dengan

pelabelan produk untuk proses komunikasi pasar. (http://www.iied.org/)

Dalam Standar ISO 9001:2000 dan ISO 9001:2008 atau Standar ISO

14001:2004, dinyatakan: “certification” refers to the issuing of written assurance

(the certificate) by an independent external body that it has audited a

Page 27: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

27

management system and verified that it conforms to the requirements specified in

the standard.” (http://www.iso.org)

Ikatan ahli Geologi Indonesia, mendefinisikan sertifikasi adalah standarisasi

secara profesional bagi mereka yang kompeten di bidang pekerjaan masing-

masing yang dikelola dan dibina oleh Organisasi Profesi bukan Pemerintah.

Sertifikasi ini memenuhi persyaratan kualitas profesional yang sudah

ditetapkan.( http://sertifikasi.iagi.or.id/)

Merujuk pada definisi sertifikasi untuk tenaga kependidikan adalah proses

pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan

dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang

terakreditasi dan ditetapkan pemerintah. Pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam

jabatan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 18 Tahun

2007, yakni dilakukan dalam bentuk portofolio (Samani, 2007).

b. Jenis Sertifikasi Setiap komunitas atau organisasi profesi melakukan kegiatan sertifikasi

dengan berbagai pola pengembangan, ada yang melakukan sertifikasi karena

persyaratan atau ‘standar’ yang ditetapkan oleh pemerintah seperti sertifikasi

pendidik/guru, standar pembeli (customer), dan standar pemilik lisensi produk.

Disamping itu setrtifikasi dilakukan untuk kebutuhan pengembangan kompetensi

terhadap tenaga atau organisasi bersangkutan seperti pembinaan tenaga

pendamping masyarakat atau fasilitator.

Secara umum terdapat tiga jenis umum sertifikasi. Tercantum dalam urutan

tingkat pembangunan dan portabilitas, mereka adalah: perusahaan (internal),

produk-spesifik, dan profesi.

Sertifikasi perusahaan, atau internal yang dirancang oleh perusahaan atau

organisasi untuk kebutuhan internal. Misalnya, perusahaan mungkin memerlukan

kursus satu hari pelatihan untuk semua personil penjualan, setelah itu mereka

menerima sertifikat. Sementara sertifikat ini memiliki portabilitas yang terbatas

khusunya untuk perusahaan lain,

Sertifikasi produk spesifik sertifikasi yang lebih terlibat, dan dimaksudkan

untuk dirujuk ke produk di semua aplikasi. Pendekatan ini sangat umum di dunia

teknologi infomasi industri, di mana personil bersertifikat pada versi perangkat

luank (software) atau perangkat keras (hardware). Jenis sertifikasi portabel di

lokasi (misalnya, perusahaan yang berbeda yang menggunakan perangkat lunak

itu), tetapi tidak seluruh produk lainnya.

Sertifikasi profesi dilakukan untuk kompetensi atau keahlian khusus.

Misalnya profesi medis sering membutuhkan tenaga ahli atau spesialisasi tertentu

dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Sertifikasi profesi dilakukan dalam

rangka menerapkan standar profesional, meningkatkan tingkat praktek, dan

mungkin melindungi masyarakat (meskipun ini juga merupakan domain dari

lisensi), sebuah organisasi profesional mungkin menetapkan sertifikasi. Hal ini

dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi semua tempat dimana seorang profesional

bersertifikat mungkin bekerja. Tentu saja, hal ini membutuhkan pola penilaian dan

pertanggungjawaban secara hukum dari seluruh profesi yang ada.

c. Sertifikasi profesional Istilah sertifikasi profesional seringkali digunakan untuk menunjukkan

kemampuan atau kualifikasi seseorang berdasarkan atribut atau kriteria yang telah

Page 28: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

28

ditentukan oleh sebuah organisasi/badan atau lembaga pengembangan (biasanya

sudah terakreditasi). Sebutan ‘sertifikasi’ atau ‘kualifikasi’ tersebut ditetapkan

bagi tenaga profesional, sering disebut hanya sertifikasi atau kualifikasi, untuk

menjamin kualifikasi dalam melakukan tugas atau pekerjaan tertentu. Misalnya,

pemberian sertifikasi kepada tenaga guru dapat diartikan sebagai suatu proses

pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk

melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus

uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain,

sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk

mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian

sertifikat pendidik (UU RI No 14 Tahun 2005 dalam Depdiknas, 2004).

Sertifikasi sangat umum digunakan dalam bidang konstruksi, penerbangan,

teknologi, keuangan, lingkungan, sektor industri, bisnis, pendididikan, dan

kesehatan. Di Amerika Serikat, Federah Aviation Administration (FAA) mengatur

sertifikasi penerbang. Certified Internal Auditor (CIA) merupakan sebuah

organiasi berbasis di Amerika mengkhususkan diri dalam penilaian kinerja

keuangan internal yang beroperasi di hampir 165 negara. Oragnisasi ini juga

melakukan sertifikasi terhadap tenaga audit profesionalnya dalam memperoleh

lisensi, dan pengembangan sumber daya manusia. Banyak anggota dari

Association of Test Publishers (ATP) juga organisasi sertifikasi.

Sertifikasi yang diperoleh dari masyarakat profesional atau dari vendor sebuah

peruhaan. Misalnya, Perusahaan Microsoft, Cisco, Machintos, dll). Secara umum,

harus diperbaharui secara berkala, atau mungkin berlaku untuk suatu periode

waktu tertentu (misalnya, masa pakai produk di mana seseorang

dinyatakan). Sebagai bagian dari pembaharuan sertifikasi lengkap dari individu,

itu adalah umum bagi individu untuk menunjukkan bukti belajar secara

berkelanjutan.

Program sertifikasi kebanyakan dibuat, disponsori, atau berafiliasi dengan asosiasi

profesional, organisasi perdagangan, atau vendor yang tertarik dalam

meningkatkan standar. Bahkan beberapa program yang digulirkan benar-benar

independen dari organisasi keanggotaan asosiasi . Pertumbuhan program

sertifikasi juga merupakan reaksi terhadap perubahan pasar kerja. Sertifikasi

dilakukan oleh beberapa asosiasi profesi, karena mereka tidak bergantung pada

definisi satu perusahaan dari suatu pekerjaan tertentu saja tetapi juga

kemungkinan digunakan oleh perusahaan lainnya. Sertifikasi diberikan sebagai

resume dan referensi profesional yang menunjukkan bahwa seseorang telah layak

dan sepadan dengan dukungan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan

profesional untuk bekerja menurut kode etik tertentu.

Penting untuk dicatat umumnya sertifikasi biasanya diperoleh dari

masyarakat profesional atau lembaga pendidikan, bukan pemerintah. Jika

demonstrasi kemampuan atau pengetahuan yang diperlukanoleh hukum sebelum

diperbolehkan untuk melakukan tugas atau pekerjaan, ini disebut sebagai

lisensi. Di Amerika Serikat, lisensi profesional biasanya dikeluarkan oleh lembaga

atau badan negara.Penilaian proses sertifikasi untuk beberapa organisasi, sangat

mirip atau bahkan sama dengan lisensi dan mungkin hanya berbeda dalam hal

status hukumnya saja, sementara di organisasi lain, bisa sangat berbeda dan lebih

komprehensif daripada lisensi. sertifikasi dan lisensi hanya berbeda dalam hal

status hukum.

Page 29: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

29

d. Manfaat Sertifikasi Profesi Manfaat uji sertifikasi profesi sebagai berikut:

1. Melindungi organisasi dan anggota profesi dari praktek penyelenggraan

layanan sesuai tugas dan fungsi yang tidak kompeten sehingga dapat

merusak citra organisasi profesi itu sendiri.

2. Melindungi masyarakat atau warga negara dari praktek layanan yang

merugikan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dapat menghambat

kepentingan yang lebih luas.

3. Mendorong upaya pembinaan sumber daya manusia yang memiliki

kualifikasi yang dipersyaratkan oleh organisasi profesi.

4. Sebagai wahana dalam penjaminan mutu bagi lembaga atau organisasi

profesi yang bertugas mempersiapkan anggotanya untuk memberikan

layanan secara berkualitas.

5. Melindungi dan memelihara organisasi profesi dalam menyelenggarakan

tugas dan fungsinya dari kepentingan internal dan eksternal yang

berpotensi menimbulkan menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang

berlaku.

6. Sarana akuntabilitas publik.

7. Pengembangan karir dalam masyarakat bagi anggota profesi.

8. Menerapkan etika dan standar nilai yang mengatur kinerja dan layanan

profesi.

e. Standarisasi Kompetensi Kompetensi merupakan kemampuan untuk melakukan aktivitas-aktivitas

menurut suatu standar dan dengan hasil yang baik, yang diulang-ulang dalam

jangka waktu dan situasi yang berbeda. (ILO, Juli 2004). Hakekat kompetensi

dalam konteks pelatihan dan pengembangan sebagai berikut: A cluster of related

knowledge, skills, and attitudes that affects a major part of ones job, role or

responsibility, that correlates with performance on the job, that can be measured

against well-accepted standards, and that can be improved via training and

development(http://www.nps.gov/training/strategy,htm) .

Standar kompetensi merupakan ukuran atau patokan tentang pengetahuan,

keterampilan, dan sikap kerja yang harus dimiliki seseorang untuk mengerjakan

suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyarakatkan.

Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas,

tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata

lain, standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung seperti

pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi

normal di tempat kerja serta kemampuan mentransfer dan menerapkan

kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Sebuah

standar kompetensi merupakan dokumen yang menentukan dalam format yang

terstruktur bagaimana orang harus melakukan pekerjaan atau peran kerja. Standar

kompetensi mencoba untuk menangkap berbagai dimensi itu, ketika diambil

bersama-sama, akun untuk kinerja ‘kompeten’. Dalam hal ini standar kompetensi

menentukan peran mengemudi kendaraan ambulans layanan.

Organisasi menggunakan standar kompetensi (a) sebagai kerangka acuan

untuk mencalonkan bagaimana mereka mengharapkan pekerjaan atau bekerja

peran yang harus dilakukan; dan (b) untuk menilai apakah orang-orang yang

kompeten di pekerjaan mereka atau peran kerja.

Page 30: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

30

Ada dua jenis umum standar kompetensi.

1. Standar yang diakui di seluruh negeri dan berfungsi sebagai dasar untuk

penilaian dan kualifikasi formal. Ini adalah dikembangkan untuk dan oleh

seluruh industri.

2. Standar yang dikembangkan untuk perusahaan tertentu. Ini kadang-kadang

disebut ‘in-house standar’. The American National Standard Institute (ANSI),

Standar 1100, mendefinisikan persyaratan memenuhi standar ANSI untuk

menjadi sebuah organisasi sertifikasi. Menurut Standar ANSI 1100, sebuah

organisasi sertifikasi profesional harus memenuhi dua persyaratan: (1)

Memberikan penilaian berdasarkan pengetahuan industri, independen dari

kursus pelatihan atau penyedia kursus. (2) Hibah mandat waktu terbatas untuk

siapa saja yang memenuhi standar penilaian.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan acuan

pemenuhan persyaratan kompetensi yang disusun oleh para tenaga ahli, pelaku

usaha, pemerintah dan lembaga pendidikan dan pelatihan tersebut nantinya

akan tetapkan oleh pemerintah Indonesia. Pengembangan standar kompetensi

kerja nasional dan sertifikasi profesi tenaga kerja sangat diperlukan, sejalan

dengan perkembangan dan dinamika perubahan masyarakat dan tenaga

profesional untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. SKKNI

memiliki tim penyusun standar kompetensi terdiri dari para para pakar dan

masukan dari pelaku usaha (Industri) serta dan lembaga pendidikan dan

pelatihan. Sehingga dapat dipastikan standar kompetensi yang disusun dapat

sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri dan ekuivalen dan

kesetaraan dengan standar relevan yang berlaku pada sektor industri di negara

lain bahkan berlaku secara internasional sehingga akan memudahkan tenaga

profesi di Indonesia untuk bekerja di tingkat global.

Standarisasi kompetensi dipengaruhi paradigma yang berkembangan dalam

era human capital management dalam peningkatan kemampuan dan

pengalaman praktis organisasi atau perusahaan dalam bentuk pusat pelatihan

(training center) yang telah mengalami perubahan dari cost

centre menjadi value center, dan dari training center menjadi learning

center. Telah terjadi transformasi dalam pola pengelolaan SDM yang lebih

berorientasi pada hasil (outcomes) dan nilai (value). Dalam hal ini, fungsi dan

peran Training Manager menjadi strategis dalam organisasi. Posisi Training

Manager dalam struktur organisasi disetarakan dengan posisi strategis lainnya

dalam suatu organisasi, seperti HRD Group Head dan Training Division

Head.

Dalam upaya menjamin pengembangan SDM yang efektif, efisien dan

akuntabel maka diperlukan program standarisasi kompetensi dan sertifikasi

profesi di tempat kerja. Sebagaimana dikeluarkannya PP 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Pendidik dan Tenaga

Kependidikan harus memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sesuai

dengan bidang tugasnya. Dengan adanya standarisasi kompetensi dan

sertifikasi bagi pengeloa pelatihan pusat pelatihan (training center), maka akan

berdampak positif pada keberhasilan strategi pengembangan SDM. Di

samping itu, dunia kerja diharapkan memiliki Training Manager yang

memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidangnya, yaitu mampu

mengidentifikasi masalah dan menemukan alternatif solusi terhadap masalah

Page 31: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

31

kinerja serta menyediakan program-program pengembangan SDM yang

bermutu dan relevan dengan kebutuhan kinerja.

f. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dibentuk berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 atas perintah UU Nomor 13 tahun

2003, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi, utamanya pasal 4 Ayat 1) :

Guna terlaksananya tugas sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3, BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi

yang memenuhi persyarataan yang ditetapkan untuk melaksanakan sertifikasi

kompetensi kerja. Ayat 2): Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara

pemberian lisensi lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat

1) ditetapkan lebih lanjut oleh BNSP. BNSP merupakan badan independen yang

bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki kewenangan sebagai otoritas

sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi

tenaga kerja. Pembentukan BNSP merupakan bagian integral dari pengembangan

paradigma baru dalam sistem penyiapan tenaga kerja yang berkualitas.

Berbeda dengan paradigma lama yang berjalan selama ini, sistem penyiapan

tenaga kerja dalam format paradigma baru terdapat dua prinsip yang menjadi

dasarnya, yaitu: pertama, penyiapan tenaga kerja didasarkan atas kebutuhan

pengguna (demand driven); dan kedua, proses diklat sebagai wahana penyiapan

tenaga kerja dilakukan dengan menggunakan pendekatan pelatihan berbasis

kompetensi (Competency Based Training / CBT). Pengembangan sistem

penyiapan tenaga kerja dengan paradigma baru ini dimulai pada awal tahun 2000

yang ditandai dengan ditandatanganinya Surat Kesepakatan Bersama (SKB)

antara Menteri Tenaga Kerja, Menteri Pendidikan Nasional, Ketua Umum Kadin

Indonesia. Didalam SKB tersebut disepakati pembentukan Badan Nasional

Pendidikan dan Pelatihan Profesi (BN3P) sebagai wadah untuk pengembangan

CBT di Indonesia. Pada awalnya BN3P diusulkan untuk dibentuk berdasarkan

keputusan Presiden (Keppres). Tetapi setelah pembahasan mendalam secara lintas

– sektoral bersama dengan Sekretariat Negara (Sekneg) pada tahun 2001 akhirnya

disepakati untuk diusulkan pembentukannya berdasarkan peraturan yang berlaku.

Mempertimbangkan bahwa pengusulan secara khusus pembentukan BN3P

yang kemudian berubah menjadi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)

berdasarkan Undang – Undang pada waktu itu diperkirakan membutuhkan waktu

yang lama. Maka untuk memudahkan proses dan sekaligus mempersingkat waktu

akhirnya disepakati untuk memasukkan pembentukan BNSP kedalam Rancangan

Undang–Undang Ketenagakerjaan yang pada tahun 2002 dalam proses

pembahasan dengan DPR-RI. Pada tahun 2003, Undang–Undang No. 13 disahkan

yang didalamnya secara eksplisit mencantumkan tentang prinsip pelatihan tenaga

kerja berdasarkan paradigma baru dan menetapkan BNSP sebagai pelaksana

sertifikasi kompetensi kerja.

Kebijakan sebagai arahan dalam pengembangan program dan kegiatan

untuk pelaksanaan strategi BNSP yaitu:

1. Mendukung peningkatan daya saing industri. Artinya program dan kegiatan

BNSP haruslah menghasilkan luaran dan dampak yang mendukung

peningkatan daya saing industri, baik di pasar dalam negeri maupun pasar

luar negeri

Page 32: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

32

2. Mendukung pelaksanaan kesempatan kerja dan penanggulangan

pengangguran. Erat kaitannya dengan kebijakan tersebut butir 1, apabila daya

saing indstri meningkat, akan terjadi pengembangan usaha yang berdampak

pada perluasan kesempatan kerja dan penanggulangan pengangguran.

3. Mendukung peningkatan kualitas, produktivitas dan daya saing tenaga kerja

Indonesia. Program dan kegiatan BNSP secara langsungdan tidak langsung

harus dapat meningkatkan kualitas, produktivitas, dan daya saing tenaga kerja

Indonesia, baik di pasar kerja dalam negeri maupun pasar kerja luar negeri.

Hal ini penting untuk menghadapi pasar kerja global yang semakin

kompetitif.

4. Mendukung peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga

kerja.Optimalisasi pendayagunaan tenaga kerja secara kuantitatif dan

kualitatif perlu diupayakan Tetapi tenaga kerja bukanlah sekedar faktor

produksi, tetapi juga berperan sebagai subyek dan sekaligus obyek dalam

pembangunan. Oleh karena itu, program dan kegiatan BNSP juga harus dapat

meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja baik sebagai

subyek maupun sebagai obyek pembangunan.

5. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah Lembaga pelaksana kegiatan

sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi

Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang

menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi syarat untuk

melakukan kegiatan sertifikasi profesi. Di Indonesia, terdapat kurang lebih

126 juta pekerja atau tenaga kerja. Dari jumlah tersebut hanya 1,2 juta yang

telah menjalani sertifikasi profesi yang akan menjadi sasaran sertifikasi

melalui LSP.

Sertifikasi Bidang Teknologi Informasi

Dari pemaparan diatas dapat kita ketahui betapa pentingnya sertifikasi, dan

betapa banyaknya manfaat sertifikasi untuk seseorang yang memiliki profesi,

adapun untuk pekerja dibidang teknologi informasi sertifikasi merupakan hal yang

sangat penting, dimana dengan didapatnya sertifikasi dari salah satu lembaga yang

kredibel maka seorang pekerja tersebut sudah resmi menyandang gelar

professional dan diakui memiliki kemampuan diatas rata rata dari pekerja yang

tidak memiliki sertifikasi.

Mirisnya Banyak orang yang meskipun telah mengantongi ijazah pendidikan

formal di bidang TI, tetap saja berusaha untuk meraih sertifikasi TI tertentu.

Bahkan tak menutup kemungkinan sarjana dari bidang ilmu lainpun berlomba

untuk mendapatkan sertifikasi tersebut.

Sertifikasi ini didapatkan dengan menempuh sebuah ujian dan tak menutup

kemungkinan sebelumnya harus melalui serangkaian pelatihan terlebih dahulu.

Pelatihan dan ujian sertifikasi itu umumnya berbayar dan relatif cukup mahal.

Berbeda dengan ijazah yang tak memiliki kedaluwarsa, sertifikasi di dunia TI

kebanyakan memiliki masa kedaluwarsa. Jika ingin mendapatkannya lagi,

seseorang harus menempuh ujian kembali. Maklum, perkembangan di dunia TI

memang berjalan cukup cepat. Nah dari berbagai sertifikasi TI yang ada, terdapat

beberapa yang paling bergengsi dan paling menarik minat banyak orang. Berikut

sejumlah di antaranya:

a. Sertifikasi Microsoft

Page 33: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

33

Pada dasarnya, sertifikasi Microsoft bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu

nonteknis dan teknis. Kategori nonteknis ditujukan untuk yang ingin menjadi ahli

di produk Microsoft yang berkenaan dengan bisnis atau yang menyasar langsung

pengguna akhir (end user). Sementara, kategori teknis ditujukan bagi mereka yang

ingin menjadi profesional di bidang TI atau bagi pengembang aplikasi.

Pada kategori nonteknis terdapat dua tingkatan sertifikasi, yaitu MOS

(Microsoft Office Specialist) dan MOS Expert. Pemegang MOS menunjukkan

bahwa dia memiliki keahlian atau keterampilan dalam menggunakan salah satu

atau beberapa aplikasi yang tergabung ke dalam paket MicrosoftOffice, misalnya

Word, Excel, atau PowerPoint. Sementara pemegang MOS Expert menunjukkan bahwa seseorang benar-benar menguasai secara mendalam salah satu atau

beberapa aplikasi yang tergabung pada Microsoft Office.

Untuk kategori teknis, ada beberapa bidang yang dicakup

oleh sertifikasi Microsoft, yaitu Mobility, Cloud Platform & Infrastructure,

Productivity, Data Management & Analysis, dan App Builder. Meskipun

mencakup bidang yang luas, pada dasarnya hanya ada empat

macam sertifikasi untuk kategori teknis, yaitu MTA, MCSA, MCSE, dan MCSD.

1. MTA (Microsoft Technical Associate) merupakan sertifikasi tingkat dasar

yang menyatakan bahwa seseorang memiliki pengetahuan memadai akan

dasar-dasar teknologi Microsoft. Sertifikasi ini cocok untuk memulai karir

sebagai ahli teknologi yang memanfaatkan produk-produk Microsoft.

2. MCSA (Microsoft Certified Solutions Associate) merupakan sertifikasi yang

menyatakan bahwa seseorang memiliki dasar pengetahuan yang kuat tentang

teknologi (khususnya produk Microsoft) dan mampu memiliki karir yang

berkesinambungan di dunia TI. Sertifikasi ini umumnya diambil setelah

seseorang memiliki MTA, walaupun tidak wajib. Namun, MCSA mutlak

dibutuhkan untuk mengambil dua sertifikasi yang lain, yaitu MCSE atau

MCSD.

3. MCSE (Microsoft Certified Solutions Expert) menyatakan bahwa seseorang

memiliki kemampuan untuk membangun, menangani, dan mengelola solusi

teknologi, baik lokal maupun cloud, menggunakan berbagai macam

teknologi.

4. MCSD (Microsoft Certified Solutions Developer) menyatakan bahwa

seseorang memiliki keahlian yang memadai sebagai seorang pengembang

untuk menciptakan solusi menggunakan berbagai macam teknologi

Page 34: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

34

b. Sertifikasi Cisco

Sertifikasi yang disediakan oleh Cisco meliputi delapan bidang, yaitu

Routing and Switching, Design, Network Security, Service Provider, Service

Provider Operations, Storage Networking, Voice, dan Wireless. Sementara

tingkatannya meliputi empat tingkat, yakni Entry, Associate, Professional, serta

Expert and Architect. Adapun nama-nama sertifikasi yang disediakan

oleh Cisco adalah CCENT, CCNA, CCDA, dan CCNP R&S. CCENT

(Cisco Certified Entry Networking Technician) menyatakan bahwa pemegangnya

memiliki pengetahuan dasar jaringan yang memadai. Pengetahuan tersebut

meliputi keamanan jaringan dan mitigasi ancaman jaringan, pengalamatan IP,

serta pemahaman router dan switch.

CCNA (Cisco Certified Network Associate) memberikan validasi kepada

pemegangnya bahwa dia mampu memasang, melakukan konfigurasi, serta

melakukan troubleshooting jaringan. Seorang pemegang CCNA mampu

memasang koneksi ke situs remote melalui WAN, mitigasi dasar terhadap

ancaman jaringan, serta memahami konsep fundamental dan terminologi jaringan.

CCDA (Cisco Certified Design Associate) menyatakan bahwa

pemegangnya mampu membangun infrastruktur dan layanan jaringan yang aman.

Jaringan yang disebut di sini meliputi LAN, WAN, dan broadband. CCNP R&S

(Cisco Certified Network Professional Routing & Switching) diberikan kepada

seorang teknisi jaringan profesional yang memiliki pengalaman minimal satu

tahun. Teknisi tersebut siap mengembangkan karir dan bekerja secara mandiri

pada sistem jaringan Cisco.

c. Sertifikasi CompTIA

Page 35: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

35

Jika kedua sertifikasi yang dibahas sebelumnya merupakan sertifikasi yang

dikeluarkan oleh sebuah vendor, sertifikasi CompTIA ini dikeluarkan oleh sebuah

lembaga independen. CompTIA menawarkan setidaknya empat

tingkatan sertifikasi. Sertifikasi tingkat pertama atau tingkat dasar

adalah CompTIA IT Fundamentals yang menyatakan bahwa pemegangnya

memahami konsep, literasi, dan terminologi dasar TI. Sertifikasi tingkat kedua

atau tingkat profesional adalah CompTIA A+. Pemegang sertifikasi ini memiliki

kompetensi sebagai teknisi komputer yang memahami berbagai teknologi dan

sistem operasi.

Selain A+, ada lagi beberapa sertifikasi tingkat kedua yang disediakan

oleh CompTIA, yaitu Cloud Essentials dan Cloud+ yang menyatakan keahlian di

bidang cloud, Cybersecurity Analyst (CSA+) yang menyatakan keahlian terhadap

keamanan jaringan, Network+ dan Security+ yang masih berhubungan dengan

jaringan, Linux+ yang menyatakan keahlian terhadap sistem operasi GNU/Linux,

serta Server+ yang menunjukkan keahlian terhadap perangkat keras dan sistem

operasi yang berhubungan dengan server.

Sertifikasi tingkat ketiga atau tingkat master adalah CASP

(CompTIAAdvanced Security Practitioner) yang merupakan sertifikasi lanjutan

untuk Network+. Yang terakhir adalah sertifikasi spesial, yaitu sertifikasi yang

berhubungan dengan bidang teknologi tertentu secara spesifik. Sertifikasi yang

tersedia pada kategori ini adalah Certified Document Imaging Architect (CDIA+)

yang menyatakan kompetensi terhadap manajemen dokumen dan pencitraan

dokumen (document imaging), Certified Technical Trainer (CTT+) yang

menyatakan kompetensi terhadap kemampuan memberikan pelatihan di bidang

TI, dan Healthcare IT Technician yang menyatakan kompetensi terhadap teknisi

peralatan TI di industri kesehatan.

f. Beberapa Sertifikasi Lain

Selain beberapa sertifikasi yang telah disebutkan di atas, masih

ada sertifikasi lain yang juga cukup populer dan diburu oleh mereka yang

berkecimpung di dunia TI. Berikut beberapa di antaranya. RHCE (Red Hat

Certified Engineer), sesuai namanya, sertifikasi ini dikeluarkan oleh Red Hat,

salah satu distribusi Linux terkemuka. Sertifikasiini memiliki tingkatan menengah

Page 36: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

36

ke atas dan mencakup topik jaringan, khususnya dalam hal keamanan,

menggunakan Red Hat sebagai perkakas utama.

Sertifikasi Java yang dikeluarkan oleh Oracle. Sertifikasi tersebut menyatakan

kompetensi terhadap kemampuan pemrograman menggunakan bahasa Java.

Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA) dan Mikrotik Certified Wireless

Engineer (MTCWE). Kedua sertifikasi ini menyatakan kompetensi terhadap

kemampuan penanganan jaringan. Sertifikasi ini mirip seperti yang dikeluarkan

oleh Cisco, hanya saja vendornya adalah Mikrotik.

IV. Latihan

Cari dan kumpulkan contoh-contoh sertifikat pada bidang kerja IT ( minimal

3 sertifikat) dari berbagai sumber.

Page 37: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

37

Pertemuan 4

CYBER CRIME

I. Definisi Cybercrime

Pada awalnya, cyber crime didefinisikan sebagai kejahatan komputer.

Menurut mandell dalam Suhariyanto (2012:10) disebutkan ada dua kegiatan

Computer Crime :

1. Penggunaan komputer untuk melaksanakan perbuatan penipuan, pencurian atau

penyembunyian yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan keuangan,

keuntungan bisnis, kekayaan atau pelayanan.

2. Ancaman terhadap kompute itu sendiri, seperti pencurian perangkat keras atau

lunak, sabotase dan pemerasan

Pada dasarnya cybercrime meliputi tindak pidana yang berkenaan dengan

sistem informasi baik system informasi itu sendiri juga sistem komunikasi yang

merupakan sarana untuk penyampaian/pertukaran informasi kepada pihak lainnya

II. Karakteristik Cybercrime

Karakteristik cybercrime yaitu :

1. Perbuatan yang dilakukan secara ilegal,tanpa hak atau tidak etis tersebut

dilakukan dalam ruang/wilayah cyber sehingga tidak dapat dipastikan yuridiksi

negara mana yang berlaku

2. Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun yang

terhubung

dengan internet

3. Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian material maupun immaterial yang

cenderung lebih besar dibandingkan dengan kejahatan konvensional

4. Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta

aplikasinya

5. Perbuatan tersebut sering dilakukan melintas batas Negara

III. Bentuk-Bentuk Cybercrime

Klasifikasi Kejahatan komputer :

1. Kejahatan yang menyangkut data atau informasi komputer

2. Kejahatan yang menyangkut program atau software komputer

3. Pemakaian fasilitas komputer tanpa wewenang untuk kepentingan yang tidak

sesuai dengan tujuan pengelolaan atau operasinya

4. Tindakan yang mengganggu operasi komputer

5. Tindakan merusak peralatan komputer atau yang berhubungan dengan

komputer atau sarana penunjangnya

Pengelompokkan bentuk kejahatan yang berhubungan dengan penggunaan TI :

1. Unauthorized acces to computer system and service

Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki / menyusup kedalam suatu sistem

jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari

pemilik system jaringan yang di masuki

2. Illegal Content

Kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu

hal yang tidak benar, tidak etis dan dapat dianggap melanggar hukum atau

Page 38: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

38

mengganggu ketertiban umum, Cth :Pornografi, penyebaran berita yang tidak

benar

3. Data Forgery

Kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang

tersimpan sebagai scriptless document melalui internet

4. Cyber Espionage

Kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan

memata-matai terhadap pihak lain dengan memasuki sistem jaringan komputer

pihak sasaran

5. Cyber Sabotage and Extortion

Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau

penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan

komputer yang terhubung dengan internet

6. Offense Against Intellectual Property

Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki

pihak lain di internet.

7. Infrengments of Piracy

Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal

sangat pribadi dan rahasia, Contoh cybercrime

Hacker dan Cracker

Menurut Mansfield, hacker didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki

keinginan untuk melakukan eksplorasi dan penetrasi terhadap sebuah sistem

operasi dan kode komputer pengaman lainnya, tetapi tidak melakukan tindakan

pengrusakan apapun, tidak mencuri uang atau informasi. Sedangkan cracker

adalah sisi gelap dari hacker dan memiliki kertertarikan untuk mencuri informasi,

melakukan berbagai macam kerusakan dan sesekali waktu juga melumpuhkan

keseluruhan sistem komputer.

Penggolongan Hacker dan Cracker

1. Recreational Hackers, kejahatan yang dilakukan oleh netter tingkat pemula

untuk sekedar mencoba kekurang handalan sistem sekuritas suatu perusahaan

2. Crackers/Criminal Minded hackers, pelaku memiliki motivasi untuk

mendapat keuntungan finansial, sabotase dan pengerusakan data. Tipe

kejahatan ini dapat dilakukan dengan bantuan orang dalam.

3. Political Hackers, aktifis politis (hacktivist) melakukan pengrusakan terhadap

ratusan situs web untuk mengkampanyekan programnya, bahkan tidak jarang

dipergunakan untuk menempelkan pesan untuk mendiskreditkan lawannya.

Denial Of Service Attack

Didalam keamanan komputer, Denial Of Service Attack (DoS Attack)

adalah suatu usaha untuk membuat suatu sumber daya komputer yang ada tidak

bisa digunakan oleh para pemakai. Secara khas target adalah high-profile web

server, serangan ini mengarahkan menjadikan host halaman web tidak ada di

Internet. Hal ini merupakan suatu kejahatan komputer yang melanggar kebijakan

penggunaan internet yang diindikasikan oleh Internet Arsitecture Broad ( IAB).

Denial Of Service Attack mempunyai dua format umum:

1. Memaksa komputer-komputer korban untuk mereset atau korban tidak bisa lagi

menggunakan perangkat komputernya seperti yang diharapkan nya.

Page 39: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

39

2. Menghalangi media komunikasi antara para pemakai dan korban sehingga

mereka tidak bisa lagi berkomunikasi.

Denial of Service Attack ditandai oleh suatu usaha eksplisit dengan penyerang

untuk mencegah para pemakai member bantuan dari penggunaan jasa tersebut.

Contoh meliputi

1. Mencoba untuk “membanjiri" suatu jaringan, dengan demikian mencegah lalu

lintas jaringan yang ada.

2. Berusaha untuk mengganggu koneksi antara dua mesin, dengan demikian

mencegah akses kepada suatu service.

3. Berusaha untuk mencegah individu tertentu dari mengakses suatu service.

4. Berusaha untuk mengganggu service kepada suatu orang atau sistem spesifik

Pelanggaran Piracy

Piracy adalah kemampuan dari suatu individu atau kelompok untuk

memelihara urusan pribadi dan hidup mereka ke luar dari pandangan publik, atau

untuk mengendalikan alir informasi tentang diri mereka. Pembajakan software

aplikasi dan lagu dalam bentuk digital (MP3, MP4, WAV dll) merupakan trend

dewasa ini, software dan lagu dapat dibajak melalui download dari internet dan

dicopy ke dalam CD room yang selanjutnya diperbanyak secara ilegal dan

diperjual belikan secara ilegal .

Fraud

Merupakan kejahatan manipulasi informasi dengan tujuan mengeruk

keuntungan yang sebesar-besarnya. Biasanya kejahatan yang dilakukan adalah

memanipulasi informasi keuangan. Sebagai contoh adanya situs lelang fiktif.

Melibatkan berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan kartu kredit. Carding

muncul ketika seseorang yang bukan pemilik kartu kredit menggunakan kartu

kredit tersebut secara melawan hukum.

Gambling

Perjudian tidak hanya dilakukan secara konfensional, akan tetapi perjudian

sudah marak didunia cyber yang berskala global. Dari kegiatan ini dapat diputar

kembali dinegara yang merupakan “tax heaven”, seperti cyman islands yang

merupakan surga bagi money laundering. Jenis-jenis online gambling antar lain :

1. Online Casinos

Pada online casinos ini orang dapat bermain Rolet, BlackJack, Cheap dan lain-

lain.

2. Online Poker

Onlie Poker biasanya menawarkan Texas hold 'em, Omaha, Seven-card stud

dan permainan lainnya.

3. Mobil Gambling

Merupakan perjudian dengan menggunakan wereless device, seperti PDAs,

Wereless Tabled PCs. Berapa casino onlie dan poker online menawarkan

pilihan mobil. GPRS, GSM Data, UMTS, I-Mode adalah semua teknologi

lapisan data atas mana perjudian gesit tergantung Jenis perjudian online di

Indonesia yaitu SDSB.com, jenis perjudian olahraga terlengkap di Indonesia

dan Asia Tenggara

Pornography dan Paedophilia

Page 40: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

40

Pornography merupakan jenis kejahatan dengan menyajikan bentuk tubuh

tanpa busana, erotis, dan kegiatan seksual lainnya, dengan tujuan merusak moral.

dunia cyber selain mendatangkan kemudahan dengan mengatasi kendala ruang

dan waktu, juga telah menghadirkan dunia pornografi melalui news group, chat

rooms dll. Penyebarluasan obscene materials termasuk pornography, indecent

exposure. Pelecehan seksual melalui e-mail, websites atau chat programs atau

biasa disebut Cyber harassment Paedophilia merupakan kejahatan penyimpangan

seksual yang lebih condong kearah anak-anak ( child Pornography).

Data Forgery

Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen –

dokumen penting yang ada di internet. Dokumen- dokumen ini biasanya dimiliki

oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database. Dokumen

tersebut disimpan sebagai scriptless document dengan menggunakan media

internet.

Istilah-istilah dalam Cyber Crime:

Probing: Aktivitas yang dilakukan untuk melihat servis- servis apa saja yang

tersedia di server target.

Phishing: email penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko, bank atau

perusahaan kartu kredit. Email ini mengajak Anda untuk melakukan

berbagai hal misalnya memverifikasi informasi kartu kredit, meng-

update password dan lainnya.

Cyber Espionage: Kejahatan yang memanfaatkan internet untuk melakukan mata-

mata terhadap pihak lain dengan memasuki sistem jaringan komputer

pihak sasaran.

Offence Againts Intelectual Property: Kejahatan yang ditunjukan terhadap HAKI

yang dimiliki pihak lain di internet

IV. Latihan

Buat contoh mengenai cyber crime sesuai dengan karakteristik dan

klasifikasinya !

Page 41: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

41

Pertemuan 5

CYBER LAW

I. Cyberlaw

Hukum pada prinsipnya merupakan pengaturan terhadap sikap tindakan

(prilaku) seseorang dan masyarakat dimana akan ada sangsi bagi yang melanggar.

Alasan Cyberlaw itu diperlukan menurut Sitompul (2012:39) sebagai berikut :

1. Masyarakat yang ada di dunia virtual ialah masyarakat yang berasal dari dunia

nyata yang memiliki nilai dankepentingan

2. Mesikpun terjadi di dunia virtual, transaksi yang dilakukan oleh masyarakat

memiliki pengaruh dalam dunia nyata

Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya)

yang umumnya diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek hukum

yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang

perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi

internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau

maya.

II. Ruang Lingkup Cyber Law

Jonathan Rosenoer dalam Cyber law, the law of internet mengingatkan

tentang ruang lingkup dari cyber law diantaranya :

1) Hak Cipta (Copy Right)

2) Hak Merk (Trademark)

3) Pencemaran nama baik (Defamation)

4) Fitnah, Penistaan, Penghinaan (Hate Speech)

5) Serangan terhadap fasilitas komputer (Hacking, Viruses, Illegal Access)

6) Pengaturan sumber daya internet seperti IP-Address, domain name

7) Kenyamanan Individu (Privacy)

8) Prinsip kehati-hatian (Duty care)

9) Tindakan kriminal biasa yang menggunakan TI sebagai alat

10) Isu prosedural seperti yuridiksi, pembuktian, penyelidikan dll

11) Kontrak / transaksi elektronik dan tanda tangan digital

12) Pornografi

13) Pencurian melalui Internet

14) Perlindungan Konsumen

15) Pemanfaatan internet dalam aktivitas keseharian seperti ecommerce, e-

government, e-education dll

III. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE

A. Latar Belakang UU ITE

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi

Elektronik (UU ITE) adalah undang undang pertama di Indonesia yang secara

khusus mengatur tindak pidana cyber. Berdasarkan surat Presiden RI.

No.R./70/Pres/9/2005 tanggal 5 September 2005, naskah UU ITE secara resmi

disampaikan kepada DPR RI. Pada tanggal 21 April 2008, Undang-undang ini di

sahkan. Dua muatan besar yang diatur dalam UU ITE adalah :

1. Pengaturan transaksi elektronik

2. Tindak pidana cyber

Page 42: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

42

B. Pengaturan Tindak Pidana TI dan Transaksi Elektronik

Tindak pidana yang diatur dalam UU ITE diatur dalam Bab VII tentang

perbuatan yang dilarang, perbuatan tersebut dikategorikan menjadi kelompok

sebagai berikut:

1. Tindak Pidana yang berhubungan dengan ativitas illegal, yaitu :

a. Distribusi atau penyebaran, transmisi, dapat diaksesnya konten ilegal

(kesusilaan, perjudian, berita bohong dll)

b. Dengan cara apapun melakuka akses illegal

c. Intersepsi illegal terhadap informasi atau dokumen elektronik dan sistem

elektronik

2. Tindak Pidana yang berhubungan dengan gangguan (interfensi), yaitu :

a. Gangguan terhadap informasi atau dokumen elektronik

b. Gangguan terhadap sistem elektronik

3. Tindak Pidana memfasilitas perbuatan yng dilarang

4. Tindak Pidana pemalsuan informasi atau dokumen elektronik

5. Tindak Pidana Tambahan dan

6. Perberatan-perberatan terhadap ancaman pidana

IV. Celah Hukum Cybercrime

Pada dasarnya sebuah undang-undang dibuat sebagai jawaban hukum

terhadap persoalan yang ada di masyarakat. Namun pada pelaksanaannya tak

jarang suatu undangundang yang sudah terbentuk menemui kenyataan yang

mungkin tidak terjangkau saat undang-undang di bentuk. Faktor yang

mempengaruhi munculnya kenyataan diatas,

yaitu :

1. Keterbatasan manusia memprediksi secara akurat apa yang terjadi di masa yang

akan datang

2. Kehidupan masyarakat manusiaa baik sebagai kelompok dan bangsa

3. Pada saat undang-undang diundangkan langsung “konservatif”

Menurut Suhariyanto (2012) celah hukum kriminalisasi cybercrime yang

ada dalam UU ITE, diantaranya :

1. Pasal pornografi di internet (cyberporn)

Pasal 27 ayat 1 UU ITE berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa

hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat

diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki

muatan yang melanggar kesusilaan” Pertama, pihak yang memproduksi dan yang

menerima serta yang mengakses tidak terdapat aturannya Kedua, definisi

kesusilaannya belum ada penjelasan batasannya.

2. Pasal perjudian di internet (Gambling on line)

Dalam pasal 27 ayat 2 UU ITE berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan

tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat

diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki

muatan perjudian” Bagi pihak-pihak yang tidak disebutkan dalam teks pasal

tersebut, akan tetapi terlibat dalam acara perjudian di internet misalnya : para

penjudi tidak dikenakan pidana

Page 43: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

43

3. Pasal penghinaan dan atau Pencemaran nama baik di internet

Pasal 27 ayat 3 UU ITE, berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa

hak mendistribusikan dan /atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat

diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki

muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik” Pembuktian terhadap pasal

tersebut harus benar-benar dengan hati-hati karena dapat dimanfaatkan bagi

oknum yang arogan

4. Pasal pemerasan dan atau pengancaman melalui internet

Pasal 27 ayat 4 UU ITE, berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa

hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat

diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki

muatan pemerasan dan/atau pengancaman”. UU ITE tidak/atau belum mengatur

mengenai cyber terorisme yang ditujukan ke lembaga atau bukan perorangan

5. Penyebaran berita bohong dan penghasutanmelalui internet

Pasal 28 Ayat 1 berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak

menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian

konsumen dalam Transaksi Elektronik” Pihak yang menjadi korban adalah

konsumen dan pelakunya produsen, sementara dilain pihak bisa jadi yang menjadi

korban sebaliknya

6. Provokasi melalui internet

Pasal 28 Ayat 2 yaitu : “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak

menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau

permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas

suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).” Dipasal tersebut di sebutkan

istilah informasi dan tidak dijelaskan informasi yang seperti apa

V. Latihan

- Tuliskan berbagai UU ITE dan contoh pelanggarannya

- Kumpulkan pada pertemuan selanjutnya!

Page 44: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

44

Pertemuan 6

PERKEMBANGAN INTERNET DAN PENTINGNYA ETIKA

DI DUNIA MAYA

A. Perkembangan Internet

Internet merupakan kepanjangan dari Interconection Networking atau juga

telah menjadi International Networking merupakan suatu jaringan yang

menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet pertama kali dikembangkan

oleh salah satu lembaga riset di Amerika Serikat, yaitu DARPA (Defence

Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1973. Pada saat itu DARPA

membangun Interconection Networking sebagai sarana untukk menghubungkan

beberapa jenis jaringan paket data seperti CS-net, BIT-net, NSF-net dll. Tahun

1972, jaringan komputer yang pertama dihasilkan adalah ARPnet yang telah

menghubungkan 40 titik dengan menggunakan FTP. Pada perkembangannya titik

yang dihubungkan semakin banyak sehingga NCP tak lagi dapat menampung, lalu

ditemukan TCP dan IP.

Tahun 1984, host berkembang menjadi DNS dan tahun 1990 terdapat

penambahan aplikasi diantaranya www, wais dan ghoper. Dari segi penggunaan

internet pun mengalami perkembangan mulai dari aplikasi sederhana seperti

chatting hingga penggunaan VOIP

B. Beberapa alasan mengapa internet memberikan dampak besar dalam

segala aspek kehidupan :

a. Informasi di Internet dapat diakses 24 jam

b. Biaya relatif murah dan bahkan gratis

c. Kemudahan akses informasi dalam melakukan transaksi

d. Kemudahan membangun relasi dengan pelanggan

e. Materi dapat di up-date dengan mudah

f. Pengguna internet telah merambah ke segala penjuru dunia

C. Karakteristik Dunia Maya (menurut Dysson, 1994) :

a. Beroperasi secara virtual/maya

b. Dunia cyber selalu berubah dengan cepat

c. Dunia maya tidak mengenal batas – batas teritorial

d. Orang – orang yang hidup dalam dunia maya dapat melaksanakan aktivitas nya

tanpa menunjukan identitas

e. Informasi didalamnya bersifat publik

D. Alasan Pentingnya Etika di dunia maya Perkembangan internet yang begitu pesat menuntut dibuatkannya aturan –

aturan atau etika beraktifitas di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa alasan

pentingnya etika dalam dunia maya :

a. Pengguna internet berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya, bahasa

dan adat istiadat yang berbeda.

b. Pengguna internet merupakan orang yang hidup dalam anonymouse, yang

mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi

Page 45: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

45

c. Bermacam fasilitas di internet memungkinkan seseorang untuk bertindak etis /

tidak etis

d. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat

yang memungkinkan masuknya ‘penghuni’ baru. Untuk itu mereka perlu diberi

petunjuk agar memahami budaya internet.

E. Contoh Etika berinternet

Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan

internet yang ditetapkan oleh IETF ( The internet Enginnering Task Force). IETF

adalah sebuah komunitas masyarakat internasional yang terdiri dari para

perancang jaringan, operator, penjual dan peneliti yang terkait dengan evolusi

arsitektur dan pengoperasian internet. Berikut salah satu contoh etika yang telah

ditetapkan oleh IETF :

Netiket one to one communication Adalah kondisi dimana komunikasi

terjadi antar individu dalam sebuah dialog. Contoh komunikasi via email. Hal –

hal yang dilarang :

a. Jangan terlalu banyak mengutip

b. Perlakukan email secara pribadi

c. Hati – hati dalam menggunakan huruf kapital

d. Jangan membicarakan orang lain

e. Jangan menggunakan CC (Carbon Copy)

f. Jangan gunakan format HTML

g. Jawablah secara masuk akal

6.3. Bisnis di bidang Teknologi Informasi

F. Alasan pentingnya etika dalam berbisnis

Beberapa alasan yang membuat bisnis perlu dilandasi oleh suatu etika :

a. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga

mempertaruhkan nama, harga diri bahkan nasib umat manusia yang terlibat

didalamnya.

b. Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat, sebagai hubungan antar manusia

bisnis membutuhkan etika yang mampu member pedoman bagi pihak yang

melakukannya.

c. Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Etika

dibutuhkan untuk menumbuhkan dan memperkuat rasa saling percaya.

G. Prinsip dasar etika bisnis

Sony Keraf (1991) dalam buku Etika bisnis : Membangun Citra Bisnis

sebagai Profesi Luhur, mencatat beberapa hal yang menjadi prinsip dari etika

bisnis, antara lain:

a. Prinsip otonomi

b. Prinsip kejujuran

c. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat

d. Prinsip keadilan

e. Prinsip hormat pada diri sendiri

Page 46: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

46

H. Bisnis di bidang Teknologi Informasi

Beberapa kategori bisnis di bidang TI :

a. Bisnis di bidang industri perangkat keras bergerak di bidang rekayasa perangkat

keras, contoh IBM, Compaq dll

b. Bisnis di bidang rekayasa perangkat lunak dilakukan oleh perusahaan atau

individu yang menguasai teknik rekayasa yaitu kegiatan engineering yang

meliputi analisis, desain, spesifikasi, implementasidan validasi untuk

menghasilkan produk perangkat lunak. Contoh : Microsoft, adobe dll

c. Bisnis di bidang distribusi dan penjualan barang bisnis yang bergerak di bidang

pemasaran produk komputer baik oleh vendor ataupun secara pribadi.

d. Bisnis di bidang pendidikan teknologi informasi Bisa berupa lembaga –

lembaga kursus komputer sampai dengan perguruan tinggi bidang komputer.

Contoh : BSI

e. Bisnis di bidang pemeliharaan teknologi informasi Pemeliharaan bisa dilakukan

oleh pengembang melalui divisi technical support atau spesialisasi bidang

maintenance dan teknisi

Tantangan umum bisnis di bidang TI :

a. Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat

b. Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi

c. Tantanga pergaulan internasional

d. Tantangan pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi

e. Tantangan pengembangan sumber daya manusia

I. Latihan

Kumpulkan artikel mengenai perkembangan dunia maya terkini serta

kegunaan pentingnya etika pada dunia maya !

Page 47: Modul Praktek EPTIK - Bina Sarana Informatika...Modul Praktek EPTIK 4 PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM, NORMA, MORAL DAN ETIKA I. Pengertian Etika Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan

Modul Praktek EPTIK

47

DAFTAR PUSTAKA

Anoname, http://en.wikipedia.org

Anoname, UU RI No. 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,

Penerbit DepKomInfo, Jakarta, 2008

Antonius Atosokhi Gea, S.Th. MM, Antonina Panca Yuni Wulandari S.Sos,

Relasi dengan Dunia Character Building IV, Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2006

DRS. Abdul Wahid, S.H, MA, Mohammad Labib, SH, Kejahatan Mayantara

(Cyber Crime), PT. Refika Aditama, Bandung, 2005

Drs. Dikdik M. Arief Mansur, SH, MH, Elisatris Gultom, SH. MH , Cyber Law

(Aspek Hukum Teknologi Informasi), PT. Refika Aditama, Bandung, 2005

Kode Etik Telematika

Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H, Etika Profesi Hukum, Penerbit PT. Citra

Aditya Bakti, Bandung, 2001

Sitompul, Josua, S.H, IMM, Cyberspace Cybercrimes Cyberlaw Tinjauan Aspek

Hukum Pidana, PT. Tata nusa, Jakarta, 2012

Suhariyanto, Budi, S.H, M.H, Tindak Pidana Teknologi Informasi (cybercrime),

RajaGrafindo Persada, Depok, 2012

Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang

Teknologi Informasi, Andi Publisher, Jakarta, 2006