34
Modul Penggunaan dan pemeliharaan Alat Ukur Untuk SMK dan MAK

Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Modul

Penggunaan dan pemeliharaan Alat Ukur

Untuk SMK dan MAK

Page 2: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

MODUL

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT

UKUR

Bidang Keahlian Teknik Mesin

Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif

Untuk SMK Dan MAK

Disusun oleh:

Leo sasmita

Page 3: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

KATA

PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Kuasa,berkat limpahan

rahmat-Nya,saya dapat menyelesaikan modul ini.

Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan dukungan

sistem pendidikan dan pelatihan terstandar yang selalu yang dikembangakan berdasarkan

kebutuhan pasar kerja.Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan dan pelatihan

tersebut adalah standar kompetensi yang dikembangkan bersama dunia usaha /industri dan

instansi lain dalam bentuk pengembangan dan pembuatan modul yang berkualitas untuk

mendukung kompetensi yang telah terstandar.

Modul berjudul Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur memberikan pedoman

tentang cara menggunakan dan memelihara alat ukur sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP).Kode dan Judul modul ini telah mengacuh pada Standar Kompetensi

Nasional (SKN).

Modul ini dipersiapkan untuk membantu Guru dan peserta didik pada jenjang

Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Lembaga Diklat Bidang Keahlian/Jurusan

Otomotif.

Saya mengharapkan modul ini selalu dikaji dan dikembangkan melalui sumbangsi

saran dan koreksi agar dapat menyesuaikan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan

teknologi, khususnya dibidang otomotif yang terus mengalami perkembangan,sehingga

sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan pasar kerja.

Akhirnya semoga modul ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.

Banyuasin,Desember 2012

P e n u l i s

Page 4: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................... .

Daftar Isi ............................................................................................................

Peta Kedudukan Modul……………………………………………………………………………………..

Glosarium ........................................................................................................... ..

I. PENDAHULUAN .....................................................................................

A. Deskripsi Umum................................................................................

B. Prasyarat............................................................................................

C. Petunjuk Penggunaan Modul............................................................

D. Tujuan Akhir Penggunaan..................................................................

II. PEMBELAJARAN .....................................................................................

Kegiatan Belajar :Penggunaan dan pemeliharaan Alat Ukur

A. Pendahuluan................................................................................................... ....

B. Metrologi........................................................................................................ .....

C. Multiteste

r...........................................................................................................

D. Hidrometer..........................................................................................................

E. Penguji tune-up Motor Bakar..............................................................................

F. Penguji Kondensor…………………………………………………………………………………………..

G. Ohmmeter………………………………………………………………………………………………………

H. Jangka sorong…………………………………………………………………………………………………

I. Mikrometer……………………………………………………………………………………………………

J. Dial gauge……………………………………………………………………………………………………….

K. Cylinder gauge…………………………………………………………………………………………………

L. Kunci Momen………………………………………………………………………………………………….

M. Pengukur Ketebalan………………………………………………………………………………………..

N. Plastigage………………………………………………………………………………………………………..

O. Pengukuran Sudut…………………………………………………………………………………………..

Page 5: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Tes Formatif…………………………………………………………………………………………………….

III. EVALUASI .....................................................................................

A. Uji Kompetensi Teori.........................................................................

B. Uji Kompetensi Keterampilan............................................................

C. Kreteria Penilaian...................................................................... ……..

DaftarPustaka................................................................................................ ........

Daftar Ganbar……………………………………………………………………………………………………

Indeks………………………………………………………………………………………………………………..

Page 6: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

GLOSARIUM

Metrologi berasal dari bahasa yunani metron (mengukur) dan logos (ilmu).Berarti,metrologi

adalah ilmu pengukuran yang menyyangkut semua aspek teoritis dan praktis pengukuran.

End play

Kecocokan suatu poros kekanan atau ke kiri yang diukur pada ujungporos dengan

menggunakan dial indicator.

Backlash

Kecocokan antara gigi dengan gigi pada roda gigi atau rack (batang bergigi) yang diukur

dengan dial indicator.

Big end batang torak

Bagian batang torakyang berhubungan dengan poros engkol.

Dimensi

Ukuran dari suatu komponen/alat/suatu unit tertentu.

Replacement rod

Bagian dari cylinder gage yang dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan (besar kecilnya)

diameter silinder.

Trust clearance

Cela samping antara komponen yang dengan komponen lainnya yang dapat diukur dengan

feeler gauge / dial incator.

Page 7: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

A. Deskripsi Umum

Modul yang berjudul Penggunaan dan Pemeliharaan Hidrometer ini disusun

berlandaskan kurikulum 2004 dengan standar Nasional.Materi yang akan diberikan

dikemas dalam bentuk kegiatan belajar teori dan praktek .

Pembelajaran teori merupakan landasan dasar yang akan menunjang

keterampilan praktik siswa sehingga setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan

pada modul ini ,diharapkan siswa menguasai pengetahuan ,keterampilan dan sikap

kerja dalam menggunakan dan memelihara Hidrometer yang dilakukan di bengkel.

B. Prasyarat

Peserta didik pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan

modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Rambu-rambu belajar bagi siswa/peserta didik

Untuuj memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan modul

ini,maka langkah-langkah yang harus dilaksanakan ,yaitu:

a. Baca dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada masing-

masing kegiatan belajar.Bila ada materi yang kurang jelas ,peserta didik dapat

bertanya kepada Guru yang mangampu kegiatan belajar.

b. Kerjakan semua tugas teori dan tugas unjuk kerja/praktikk untuk mengetahui

seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materiyang

dibahas dalam setia kegiatan belajar.

c. Untuk kegiatan unjuk kerja /praktek ,perhatikan hal-hal berikut:

1. Perrhatikanlah petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.

2. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum)dengan baik.

3. Sebelum melaksanakan praktikum,identifikasi peralatan dan bahan yang

diperlukan dengan cermat.

4. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.

Page 8: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

5. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas,harus maminta ijin

Guru terlebih dahulu

6. Setelah selesai,kembalikan alat dan bahan ketempatnya.

d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan,ulangi lagi pada kegiatan

belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada Guru yang mengampu kegiatan

pembelajaran yang bersangkutan.

2. Peran bagi Guru/instruktur pengampu:

a. Membantu siswa/peserta didik dalam merencanakan proses belajar.

b. Membimbing siswa/peserta didik melalui tugas-tugas yang dijelaskan tahap

belajar.

c. Membanttu siswa/peserta didik dalam memahami konsep, praktek baru,dan

menjawab pertanyan peserta didik mengenai proses belajar peserta didik.

d. Membanttu siswa/peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber

tambahan yang yang lain diperlukan untuk belajar.

e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok.

f. Merencanakan seorang ahli/pendamping dari tempat kerja untuk membantu

jika diperlukan.

g. Mencatat kemajuan belajar sisiwa.

h. Melakukan penilaian.

i. Menjelaskan kepada siswa/peserta didik,bagian-bagian yang perlu

diulang/diperbaiki dan merundingkan rencana belajar selanjutnya.

D. Tujuan Akhir Pembelajaran

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar baik teori

maupun praktik dari modul ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan:

1. Memiliki dan menggunakan alat Hidrometer sesuai SOP.

2. Melakukan pengukuran dengan Hidrometer.

3. Membaca hasil pengukuran dan membandingkan dengan spesifikasi pabrik.

4. Mengalibrasi dan melakukan perbaikan Hidrometer.

5. Merawat dan memelihara Hidrometer sesuai dengan prosedur.

6. Menyimpan Hidrometer dengan baik dan benar.

Page 9: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN

HIDROMETER

A. Pendahuluan

Dalam kehidupannya,manusia sebagai mahluk cerdas membutuhkan suatu

nilai.Manusia ingin menilai sesuatu untuk membandingkannya dengan yang lain.Nilai

itu bisa saja nilai sesuatu yang tak berwujud seperti perilaku;misalnya sebuah

kolam,untuk mengetahui volume kolam tersebut kita harus tahu panjang,lebar dan

tinggi kolam tersebut.

B. Metrologi

Teknologi yang semakin lama semakin cangih,memungkinkan manusia untuk

dapat mengerjakan produk yang serumit apapun.Bukan hanya itu,semakin ketatnya

persaingan dipasar membuat para produsen harus memikirkan bagaimana menekan

biaya produksi agar harga pokok penjualan semakin murah.Salah satu upaya

tersebut ialah memproduksi suatu produk ditempat atau negara yang terpisah.Agar

bagian-bagian dapat dirakit,tentu saja diantara berbagai tempat produksi itu harus

ada ketelitian dan keseragaman pengukuran.Adanya tuntutan ini membuat

pengukuran berkembang menjadi ilmu tersendiri yang disebut metrologi.Metrologi

adalah ilmu pengetahuan tentang ukuran dan bobot.Dalam

perkembangannya,metrologi bahkan telah mempunyai cabai yang disebut metrologi

dimensi

Page 10: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

C. Multitester

Multitester,biasa disebut juga avometer adalah alat yang berfungsi untuk

menguji atau mengukur tegangan ,arus , dan tahanan litrik serta untuk memeriksa

hubungan kelistrikan suatu komponen.Multitester mempunyai dua jenis yaitu:

1. Multitester analog adalah multitester yang hasil pengukuran ditunjukan oleh

oleh sebuah jarum yang bergerak pada bidang yang diberi skala ukur.

2. Multitester digital adalah multitester yang hasil pengukuran ditunjukan

langsung dengan angka.

Gambar 1.1 Multitester analog Gambar 1.2 Multitester Digital

Table 1.1 jangka skala pengukuran tegangan DC

Angka selector Tegangan yang dapat diukur (V)

2,5 0-2,5

10 0-10

25 0-25

50 0-50

500 0-500

Metedo pengukuran arus DC

1. hubungkan kabel tester warna merah ke terminal positif dan kabel tester

warna hitam ke terminal negative.

2. Posisikan selector skala pada salah satu angka skala DC V (VDC) yang

bersesuian dengan tegangan yang akan diukur.

Page 11: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

3. Hubungkan kabel tester merah multitester ke terminal positif sumber

tegangan positif dan kabel tester hitam multitester ke terminal negative

sumber tegangan negative (hubungan parallel)

4. Bacalah hasil pengukuran tegangan pada skala DC.

Tabel 1.2 jangka skala untuk pengukuran tegangan AC

Angka selector Tegangan yang dapat diukur (V AC)

10 0-10

25 0-25

250 0-250

1000 0-1000

Metode pengukuran tegangan AC

1. Hubungkan kabel tester merah ke terminal positif dan yang berwarna hitam

ke terminal negative.

2. Posisikan selector pada salah satu jangka skala AC volt yang masih akan

mencakup tegangan yang akan diukur.

3. Hubungkan kabel tester secara paralel pada bagian yang akan diperiksa dan

bacalah V AC yang ditunjukan oleh jarum penunjuk.

4. Bacalah hasil pengukuran pada skala AC V.

Page 12: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

C. Hydrometer

Hydrometer digunakan untuk menguji atau mengetahui kapasitas

baterai dengan cara mengukur kandungan asam elektrolitnya.Makin tinggi

asam elektrolit,makin besar kapasitas baterainya.selain itu,hydrometer juga

dapat mengetahui berat jenis elektrolit baterai.berat jenis adalah

perbandingan antara berat satu satuan volume asam dengan berat satu

satuan volume air.Air mempunyai berat jenis 1.jika baterai diisi penuh dengan

air (berat jenis = 1),maka dapat kita ketahui bahwa baterai tidak terisi arus

listrik.

Pada saat kandungan asam larutan elektrolit ditingkatkan, maka berat

jenisnya meningkat dan baterai lebih banyak terisi muatan listrik.

Gambar 1.3 hidrometer Gambar 1.4 hidrometer

Cara Menggunakan Hidrometer

Hidrometer dapat digunakan mengikuti langkah-langkah dibawah ini.

1. Tekan/remas bola karet .

2. Masukan pipa pengambil ke dalam sel baterai.

3. Lepas penekanan balon karet dengan perlahan-lahan hingga elektrolit masuk

tersedot kedalam tabung kaca.

Page 13: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

4. Angkat sedikit hidrometer (tabung pengambil tidak boleh keluar dari lubang sel

baterai)

5. Usahakan posisi hidrometer tegak lurus.

6. Berat jenis elektrolit baterai sama dengan angka pada skala pelampung yang rata

dengan permukaan elektrolitnya.

Cacatan penting

Untuk membaca hidrometer, posisikan mata anda sejajar dengan permukaan larutan

didalam tabung kaca (untuk menghindari kesalahan paralaks)

Pada kaca apung terdapat angka-angka kalibrasi dan anda dapat membaca secara

akurat besar berat jenis elektrolit baterai.

Setiap sel baterai harus diperiksa kemudian berat jenis sel-sel dibandingkan.Misalkan 5

dari 6 sel telah terisi dan sel ke 6 tidak terisi, maka hal ini menunjukan adanya

kemungkinan kerusakan pada sel nomor 6 tersebut.perbedaan maksimum berat jenis

antar sel adalah 0,20.

Larutan elektrolit harus jernih,elektrolit yang terkotori atau tidak jernih menunjukan

bahwa materi pelapis plat telah larut dan bercampur dengan elektrolit.Hal ini akan

mengurangi kemampuan baterai dalam menyimpan muatan.

Berat jenis bervariasi dan bergantung pada temperatur elektrolit.Koreksi

temperatur harus dilakukan jika elektrolit tidak pada temperatur 25◦C.Pembacaan berat

jenis 1,265 pada temperatur 25◦C menunjukan baterai 100% terisi.Pembacaan lebih

lanjut ditunjukan pada tabel 1.5 berikut.

Berat jenis Keadaan baterai

1,265 Terisi (100% )

1,225 Terisi (75% )

1,190 Terisi (50%)

1,165 Terisi (25% )

<1,120 Tidak terisi ( kosong )

Page 14: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

D. Penguji tune-up

Ada beberapa jenis penguji tune-up motor bakar. Berikut ini adalah tune-up motor bakar

yang dilengkapi dengan :

Tachometer

Dwellmeter

Pengukur vakum

Lampu pewaktu (timing light)

Gambar 1.5 penguji tune-up

Garis besar fungsi penguji tune-up motor bakar

Tachometer untuk mengukur putaran mesin bensin.

Pengukur sudut diam (dwellmeter) untuk mengukur besarnya sudut diam

(lamanya platina menutup)

Pengukut vakum untuk mengukur besarnya kevakuman pada manipol

pemasukan dengan tujuan :

a. Mengetahui kebocoran kompresi dari katup.

b. Mengetahui keterlambatan pewaktu katup (valve timing)

c. Mengetahui kebocoran perapat kepala silinder dan manipold.

Timing light untuk mengetahui saat penyalaan/pengapian (ignition timing)

Catatat:Setiap perubahan temperatur 5◦C,berat jenis berubah sebesar 5 poin.untuk

membuat koreksi temperatur, pada temperatur diatas 25◦C harus ditambah dengan

5,dan pada temperatur dibawah 25◦C harus dikurangi dengan 5.

Page 15: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Tacho dan pengukur sudut diam

Pengertian sudut diam (dwell angel ) mengacu pada sudut perputaran distributor

selama platina menutup.Sudut diam harus disetel dengan benar sesuai spesifikasi

pabrikan kendaraan yang bersangkutan.

Jika sudut diam terlalu kecil,koil pengapian tidak mendapat cukup waktu

untukmembangkitkan medan magnet dan akan menghasilkan tegangan sekunder yang

lemah.

Jika sudut diam terlalu besar ,tegangan induksi pada kumparan primer koil

pengapian akan melompat diantara cela platina dan tidak mengisi kapasitor.Induksi

medan magnet pada koil melemah dan mengakibatkan tegangan sekunder menjadi

rendah.

Keausan poros distributor atau mekanisme pemaju dapat diidentifikasi dengan cara

menaikan putaran mesin atau memberikan kevakuman yang berbeda pada unit vakum

dan mencatat variasi sudut diam yang terbaca.Distributor yang memiliki perbedaan

lebih dari 2® perlu diperbaiki.

Petunjuk pengoperasian :

1. Sambungan meter listrik biasanya ke terminal (-) koil pengapian dan massa.

2. Putar selector sesuai dengan jenis dan jumlah silinder.

3. Hihupkan motor bakarnya dan perhatikan pembacaan meter.

4. Bila diperlukan ,lakukan penyetelan celah platina.

5. Periksa kembali pembacaan pengukur sudut diam.

Penting:

Untuk mesin 4 silinder sudut diam = 26®

Untuk mesin 5 silinder sudut diam = 30®

Page 16: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Untuk mesin 8 silinder sudut diam = 22,5®

Perubahan jarum hanya 2 strip.

Lampu pewaktu

Lampu pewaktu (timing light) digunakan untuk memeriksa saat pengapian,apakah

telah sesuai dengan yang dispesifikasikan oleh pabrik pembuat kendaraan.Lampu

menyala hanya selama dipicu oleh arus listrik yang mengalir melalui busi silinder nomor

satu.Saat pengapian yang tepat terjadi hanya ketika markah garis pada puli tepat

sebaris dengan markah garis utama pada blok mesin.

Langkah-langkah penyetelan saat pengapian :

1. Jepitkan kabel pemicu lampu pewaktu pada kabel busi silinder nomor 1.

2. Arahkan lampu pewaktu pada puli poros engkol dan akan kedudukan markah garis

pada puli terhadap markah garis pada blok mesin.

3. Longgarkan skrup pengikat rumah distributor.

4. Sambil memperhatikan markah garis pada puli, putar secara perlahan rumah

distributor searah atau berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam hingga

markah garis pada puli tepat sebaris dengan markah garis pada blok mesin.

5. Setelah kedua markah garis sebaris, kencangkan kembali skrup pengikat rumah

distributornya.

6. Lepaskan jepitan kabel pemicu lampu pewaktu dari kabel busi tadi.

E. Penguji kondensor

Kondensor adalah komponen listrik yag dapat menyimpan dan membuang

muatan listrik.Kondensor digunakan untuk meniadakan loncatan bunga api listrik

Page 17: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

pada platina.kondensor dipasang secara parallel dengan kontak platina.Pada saat

platina mulai merenggang, tahanan pada jalur ini semakin membesar.Dengan

demikian,arus akan cenderung mengalir ke kondensor yang tanpa hambatan.Oleh

sebab itu,loncatan bunga api listrik tidak terjadi pada kontak platina.

Penguji kapasitor dapat digunakan untuk menentukan :

Kapasitas kapasitor.

Sesistensi (kebocoran) insulator.

Resistensi seri.

Hubungan singkat (ke massa).

Hubungan singkat internal rangkaian.

Langkah- langkah pengujian kapasitor :

1. Hidupkan alat uji.

2. Hubungkan salah satu kabel alat uji ke kabel kapasitor.

3. Hubungkan ujung lainnya ke badan kapasitor.

4. Putar tombol penguji kea rah “capacity”.

5. Perhatikan pembacaan alat ukur dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.

6. Putar tombol penguji kearah “leakage”.

7. Perhatikan pembacaan alat ukur.penunjukan jarum harus berada diluar garis merah.

8. Putar tombol penguji kea rah “series resistance”.

9. Perhatikan pembacaan alat ukur.penunjuk garis harus berada didalam garis merah.

Page 18: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

F. Ohmmeter

Ohmmeter digunakan untuk memeriksa pembangkit pulsa (signal generator) pada

distributor pengapian elektronik.

Gambar 1.6 Ohmmeter Gambar 1.7 Ohmmeter

Petunjuk pemakaian :

Gunakan ohmmeter dan aturlah pada rentang terendah.

Masukan setiap kabel ke kabel tegangan tinggi dari pembangkit pulsa.

Periksa pembacaan meter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.

Page 19: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

G. Jangka sorong

Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius.Dengan skala nonius,

pengukura dapat dilakukan secara lebih tepat (sampai dua atau tiga angkah

dibelakang koma).

Gambar 1.8 Jangka sorong

Kecermatan jangka sorong

jangka sorong dibuat dengan kecermatan yang berbeda-beda yang tergantung pada

pembagian skala noniusnya.Jangka sorong yang lazim diproduksi ialah jangka sorong

dengan kecermatan 0,10 mm dan 0,05 mm.

Gambar 1.9 Jangka sorong digital

Page 20: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Membaca hasil pengukuran

Contoh pengukuran

H. Micrometer

Mikrometer adalah alat ukur yang memiliki kecermatan lebih tinggi

daripada jangka sorong.Alat ini berfungsi untuk mengukur diameter luar

dan dalam.Alat ini dapat mengukur sampai dengan kecermatan 0,01mm

atau 0,001inchi.setiap micrometer mempunyai batas pengukuran sampai

dengan 25mm,yaitu :

1. Micrometer 0-25mm

2. Micrometer 25-50mm

3. Micrometer 50-75mm

4. Micrometer 75-100mm

5. Micrometer 100-125mm

6. Micrometer 125-150mm

Bagian-bagian mikrometer

Page 21: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Pergeseran spindel terhadap Anvil didasarkan pada kisar ulir

thimbelnya.Biasanya ulir thimble ini mempunyai kisar 0,5mm.Sehingga apabila

thimbel berputar sekali,maka spindel akan menjauh dari Anvil 0,5mm.Skala

nonius dibuat pada keliling thimbel.satu putaran thimbel terbagi atas 50 bagian

sehingga jarak dua skala pada thimbel akan mewakili pergeseran spindel sejauh

0,5 dibagi 50 yang sama dengan 0,01mm

Kecermatan = pergeseran thimbel : putaran thimbel = 0,5 : 50 =

0,01mm

I. Dial gauge

Dial gauge adalah alat ukur yang mutlak ada saat kita melakukan proses overhaul, tool ini

sangat penting untuk mendapatkan data-data yang sangat kritikal, seperti:  end play, backlash,

bending, protrusion liner, valve sinking, dan sebagainya.

Dial gauge ini adalah tools yang tidak bisa berdiri sendiri, ia harus dipasangkan dengan

suatu alat bantu yang dinamakan: Magnetic Base, sebagai pemegang dial gauge dan berfungsi

mengatur posisi dari dial gauge (tinggi-rendahnya, kemiringannya) pada tempat atau

permukaan benda yang diukur. 

Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur :

1. Kerataan permukaan bidang datar.

Page 22: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

2. Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros.

3. Kerataan permukaan dinding silinder.

4. Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain

Bagian bagian dial gauge :

1. Jarum panjang2. Jarum pendek3. Tanda batas toleransi

Page 23: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

4. Bidang sentuh denganbenda kerja

1. Jarum Panjang/Jarum Penunjuk• Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian sentuh tertekan oleh benda kerja, adapun nilai pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya nilai skala gauge 0,01 mm, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai angka 10 berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10 = 0,1 mm.• Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.

2. Jarum Pendek

• Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini berarti pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial gauge adalah 0,01 mm).• Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai pergerakan jarum pendek adalah 1 mm x 10 = 10 mm.

3. Batas Toleransi• Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak kita, untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja (lihat pada cara penggunaan dial gauge).

4. Bidang sentuh dengan benda kerja.

• Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan dengan permukaan benda kerja, saat benda kerja gergerak terhadap bidang sentuh tersebut.• Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang sentuh bergerak ke atas.• Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri , apabila bidang sentuh bergerak kea rah bawah.

Page 24: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mmskala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mmmaka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.

J. Kunci Momen

Kunci momen (torque wrench) berfungsi untuk mengencangkan mur atau baut sesuai dengan ukuran kekencangan tertentu.Pada kunci momen bagian ujungnya bisa dipasang kunci soket sesuai dengan ukuran mur atau baut yang akan dikencangkan. Sedangkan pada ujung yang lain (dekat dengan handle kunci momen) terdapat jarum penunjuk dan angka-angka yang menunjukkan nilai kekencangan dari mur atau baut yang dikencangkan. Jarum akan bergerak sesuai dengan kekencangan yang diberikan.Kunci momen digunakan hanya pada pengerjaan akhir dari pengencangan baut atau mur. Jadi pada saat awal pengencangan kita menggunakan kunci biasa (kunci ring, kunci soket maupun kunci pas), setelah dirasa agak kencang baru dikencangkan akhir menggunakan kunci momen dan kencangkan sesuai dengan nilai kekencangan dari mur atau baut tersebut.Kunci momen bisa untuk mempermudah dalam menyamakan nilai kekencangan mur atau baut, sehingga kebengkokan pada suatu bagian karena nilai kekencangan yang berbeda-beda dapat dihindari.

Menggunakan Kunci Momen

Mengetatkat pengikatan baut / mur dengan menggunakan kunci momen dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Page 25: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

1. Setel kunci momen sesuai kekuatan yang ditetapkan.Untuk itu, lakukan langkah berikut.

Kendurkan mur penyetel. Geser baji penyetel sepanjang skala sampai indicator segaris dengan nilai

pengencangan yang diinginkan. Kencangkan mur penguncinya.

2. Pasang kunci yang sesuai dengan ukuran mur yang akan diketatkan pada penggerak kunci momen.

3. Masukan kunci socket pada mur yang akan dikencangkan.4. Tempatkan tangan kiri diujung penggerak dan tangan kanan pada tangki kunci

momen.Tarik secara merata dengan tangan kanan sampai terdengar bunyi klik.Untuk pengetatan yang besar,momen puntirnya,kunci momen harus diatur dalam beberapa tahapan pengencangan,misalnya,penencangan 8 kg,tahapan pengencangannya 4 kg-6 kg-8 kg.

K. Pengukur ketebalan

Feerler gauge sering disebut juga dengan thickness gauge, karena memang bentuknya seperti

bilah tipis dalam ukuran yang bermacam-macam. Mulai dari 0,05 mm sampai 1 mm. Namun ada juga

yang dimulai dari ukuran 0,03 mm dan 0,04 mm.

Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah di antara dua bagian. Feeler gauge terbuat dari

lembaran plat baja dengan berbagai ukuran. Pada saat akan digunakan feeler gauge harus dalam

kondisi bersih, jika tidak akan mempengaruhi hasil pengukuran.

Contoh penggunaan feeler gauge yaitu pada pengukuran/penyetelan celah katup. Bila ukuran

tidak tersedia maka kita bisa menggabungkan beberapa bilah feeler. Misalkan kita mau

menggunakan feeler dengan ukuran 0,45 mm. Sedangkan dalam feeler tidak tersedia ukuran

tersebut maka kita bisa menggabungkan dua buah feeler dengan ukuran 0,40 mm dan 0,05 mm.

Page 26: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer

Tetapi usahakan sedikit mungkin dalam penggabungannya.

Jika angka pada bilah tidak ada kita bisa gunakan micrometer untuk mengetahui ukuran

ketebalan bilah feeler tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Honda Operasional.Pengetahuan alat ukur.Jakarta:PT.Astra Internasional

Tim Toyota Astra Motor.New Step 1.Jakarta:PT.Toyota Astra Motor

Amien Nugroho .Ensiklopedi Otomotif.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama

Page 27: Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer