16
Modul Kelenjar Ludah Sialodenitis BUKU MODUL UTAMA MODUL KELENJAR LUDAH SIALODENITIS EDISI I X XCDD KOLEGIUM ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPA LA DAN LEHER 2015 0

Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BB

Citation preview

Page 1: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 1/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

BUKU MODUL UTAMA

MODUL KELENJAR LUDAH

SIALODENITIS

EDISI I

X XCDD

KOLEGIUMILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH

KEPALA DAN LEHER 2015

0

Page 2: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 2/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

MODUL NO. 11.1

KELENJAR LUDAH :

SIALODENITIS

WAKTU

Mengembangkan Kompetensi Hari: ........................................................

Sesi di dalam kelas

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing

Sesi praktik dan pencapaian kompetensi

10 menit !classroom session"

1 minggu !coaching session"

# minggu !facilitation and assessment"

PERSIAPAN SESI

• Materi presentasi: S$%L&'()$*$S %K+* '%) K,&)$S

o L-' 1: pendahuluan

o L-' : anatomi kelenjar ludah

o L-' : fisiologi

o L-' #: etiologi

o L-' /: diagnosis

o L-' : penatalaksanaan

o L-' : komplikasi

o L-' 2: follo3 up

• Kasus 1: Sialodenitis

• Sarana dan alat bantu latih :

o  bangsal bedah4 kamar operasi

o  bangsal pera3atan paska operasi!kamar pulih4 intermediated care)  serta ruang

anatomi

o Media pembelajaran: buku4 slide4 internet4 -' dll

o %lat 5antu pembelajaran: cada6er4 model anatomi

REFERENSI

1. 7* 7ohnson4 7 8luckman4 %M Pou4 eds. Head and neck surger9otolar9ngolog94 rd

edition4 6ol. . Lippincott ;illiams < ;ilkins4 Philadelphia. 001.

. 57 5aile94 et al.4 eds. Head and )eck Surger9 = &tolar9ngolog9.>ol 1. /rd  (d.Philadelphia. Lippincott ;illiams < ;ilkins. 01#

. K7 Lee4 ed. (ssential &tolar9ngolog9 Head and )eck Surger94 2th (d. Mc8ra3Hill4 )e3

?ork. 00#. Licitra4 -esare 84 front 7p4 7an HS4 Paolo 54 dan ,oberto M4 Ma9or and Minor Sali6ar9

8lands tumours. -ritical re6ie3s in &ncolog9@Haematolog9 00. 1//

/. M9ers. (ugene4 Aerris !,obber. Sali6ar9 gland disorders Spring >erlag berlin Heidelberg4

00: 1. %K Lal3ani4 ed. -urrent 'iagnosis < *reatment in &tolar9ngolog9 = Head and )eck 

Surger9. $nternational (dition. Mc8ra3Hill4 5oston4 00#.

1

Page 3: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 3/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

KOMPETENSI

Mendiagnose dan menatalaksana sialoadenitis akut !S%%" dan khronis!S%Kh"

Kete!"#$%!&: 

Setelah Mengikuti sesi ini peserta didik diharapkan terampil:

1. Mengenali gejala dan tanda S%% < S%Kh. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik S%% < S%Kh

. Melakukan keputusan untuk perlu tidakn9a pemeriksan penunjang seperti sialografi4

radiosialografi.

#. Mengenali faktor resiko kejadian S%% < S%Kh/. Membuat keputusan klinik untuk pemberian anti biotika4 anti radang4 analgesik antipiretik4

hidrasi4 sialogogues4 minor operasi dan major operasi

. Mengenali secara dini berbagai masalah dan pen9ulit 9ang mungkin terjadi pada S%% <S%Kh.

GAMBARAN UMUM

T'('!& )!"*!!& '"'": 

Memberikan penjelasan dan upa9a 9ang akan dilakukan selama sesi atau praktek 9ang dilakukan

terkait dengan sesi ini sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dalm 3aktu 9ang telah

dialokasikan dan kompetensi 9ang diperoleh adalah sesuai 9ang diinginkan.

CONTOH KASUS: 

Seorang laki umur #B tahun datang ke poli *H* dengan keluhan: rasa sakit diba3ah lidah bagian kanan bila makan terutama 9ang kecut dan pedasC selang satu hari ada benjolan pada

 ba3ah rahang ba3ah bagian kanan 9ang sakit tekan+ hari kedua badan terasa meriang !subfebril"C

kemudian hari ketiga dia merasa ada cairan kental kuning keluar dari mulut bila mengun9ahmakanan. +ntuk keluhan ini dia mengobati sendiri dengan antalgin. Pada hari keempat setelah

rasa sakit tersebut tak reda dan benjolan semakin besar4 dia memeriksakan ke poli *H*. Secara

anamnesis dia mengatakan bah3a dia menderita pepmphigus 6ulgaris dan sering mendapat

 prednisone dalam jangka lama !D@1 bulan berulang". Pemeriksaan fisik terlihat adan9a: cairankental kuning berasal dari ba3ah lidah bagian kanan dan mukosa disitu tampak eritemaC benjolan

diba3ah rahang ba3ah kanan lunak4 fluktuasi dan sakit tekan. *emperatur tubuh 24/ 0  sedang

 pemeriksaan penunjang berupa jumlah %L adalah 1#.000 dengan hitung jenis geser kiri.

J!,!*!& :

TUJUAN PEMBELAJARAN

T'('!& Pe"*e%!(!!& U"'"

Setelah mengikuti sesi ini4 setiap peserta didik diharapkan mampu untuk:a. Mengenal gejala dan tanda S%% < S%Kh b. Melakukan anmnesis dan pemeriksaan S%% < S%Kh

c. Melakukan perlu tidakn9a melakukan pemeriksaan penunjang

d. Menentukan faktor resiko setiap kasuse. Membuat keputusan klinik untuk penatalaksanaan

Page 4: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 4/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

f. Mengetahui ada tidakn9a komplikasi

T'('!& #e"*e%!(!!& -'/'/

Setelah mengkuti sesi ini peserta didik akan mempun9ai kemampuan untuk:

a. %natomi4 topografi4 histologi4 embriologi4 fisiologi kelenjar ludah minor dan major!K#"

 b. Menjelaskan etiologi dan macam radang disitu !K#"c. Menjelaskan patofisiologi4 gambaran klinik!anamnesis4 pemeriksaan fisik"!K#"

d. Menjelaskan pemeriksan penunjang diagnosis !K#"

e. Menjelaskan pengobatan kon6ensional dan operasi minor dan major serta komplikasin9a danmnentukan langkah terapi !K#"

f. Menjelaskan pencegahan komplikasi 9ang bisa terjadi !K#"

g. Menjelaskan tindakan bedah major@minor !K#"h. Menjelaskan prognose kasus 9ang dihadapi !K#"

i. Mera3at penderita S%% < S%Kh secara: memberikan penjelasan keluarga dan penderitaC

informed concern bila perlu tindakan operatif minor < major serta mera3at penderita pasca

operasi dan juga mampu mengatasi komplikasi!K#P#"

EALUASI

 

1. Pada a3al pertemuan dilakukan prates dalam bentuk essay, multiple choice atau oral sesuai

dengan masa tingkat pendidikan 9ang bertujuan untuk menilai kinerja a3al 9ang dimiliki peserta didik dan untuk mengidentifikasi kekurangan 9ang ada. Materi prates terdiri atas:

!&!t"$ e"*$%)$ $/t%)$ t#)!3$ 3$/$%)$4*$-$"$! #!t3$/$%)$ #e&e)!-!&

$!)&/$/ te!#$ -&/e6!t$3 !& #e!t$3 -"#%$-!/$ !& #e&!&)!&!& t$&!- %!&('t  . Self assessment  dan peer assisted evaluation dengan mempergunakan penuntun belajar

. Selanjutn9a dilakukan diskusi kelompok kecil bersama dengan fasilitator guna membahas

kekurangan 9ang teridentifikasiC membahas isi dan halhal 9ang berkenaan dengan penuntun

 belajar dan kesempatan 9ang akan diperoleh pada saat 6isite kecil maupun besar dan proses penilaian

#. Setelah mempelajari penuntun belajar ini4 mahasis3a di3ajibkan untuk mengaplikasikan

langkahlangkah 9ang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role-play dengan temanteman9a ! peer assisted learning " atau pada  standardized patient . Pada saat tersebut 9ang

 bersangkutan tidak diperkenankan memba3a penuntun belajar. Penuntun belajar dipegang

oleh temantemann9a untuk melakukan e6aluasi ! per asisited evaluation". Setelah dianggapmemadai maka perlu diasah lagi melalui metode bed site  teaching   diba3ah penga3asan

fasilitator4 peserta didik mengaplikasikan penuntun belajar kepada model anatomi dan setelah

kompetensi tercapai peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukann9a pada

 pasien sesungguhn9a. Pada saat pelaksanan4e6aluator melaksaanakan penga3asan langsungdan mengisi blangko penilaian sebagai berikut: 17 #e%' #e*!$-!& *e!t$ #e%!-/!&!!&

*e%'" *e&! !t!' !! %!&)-! 8!&) t$!- %!-'-!&+ 27 9'-'# *e!t$ #e%!-/!&!& /'!

*e&! tet!#$ t$!- e3$/$e&+ *!$- *e!t$ %!&)-! *e&! !& e3$/$e& /. Setelah selesai bed side teaching 4 dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan penjelasan

dari berbagai hal 9ang tidak mungkin dibicarakan di depan pasien dan memberi masukan

untuk memperbaiki kekurangan 9ang ditemukan. Pendidikan@fasilitas: 17 #e&)!"!t!& %!&)/'&) e&)!& "e"!-!$ evaluation checklist form

te%!"#$727 #e&(e%!/!& %$/!& !$ #e/et! 

. 9!-!# -'!&) 9!-!# !t!' %!%!$ 2. 'iakhir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas guna

memperbaiki kinerja !task-based medical education"

B. Pencapaian pembelajaran dilakukan dengan:17 '($!& OSCE $%!-'-!& #!! t!!# *e!

!/! %e KOLEGIUM I.THT+ 27 '($!& !-$ /t!/e #!! /et$!# e6$/$4'&$t -e(! %e

"!/$&);"!/$&) /e&te #e&$$-!&+<7 '($!& !-$ -)&$t$3 $%!-'-!& #!! !-$ t!!#!&

*e! %!&('t (!)! II7 %e KOLIGIUM I THT+ =7 '($!& !-$ #3e/$ $%!-'-!& #!!

!-$ #e&$$-!& %e KOLEGIUM I THT. 

Page 5: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 5/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

#

Page 6: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 6/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PSIKOMOTOR :

PENUNTUN BELAJAR 

PROSEDUR EKSTIRPASI GLANDULA SUBMANDIBULARIS

 )ilailah kinerja setiap langkah 9ang diamati menggunakan skala sebagai berikut :1. Pe%' #e*!$-!& : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan 9ang

seharusn9a atau urutann9a tidak sesuai !jika harus berurutan"

2. M!"#' : Langkah dikerjakan sesuai dengan 9ang seharusn9a dan urutann9a !jikaharus berurutan". Pelatih han9a membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu

untuk kondisi di luar normal

<. M!$ : Langkah dikerjakan dengan benar4 sesuai urutann9a dan 3aktu kerja 9angsangat efisien

T4D Langkah tidak diamati !penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu

diperagakan"

NAMA PESERTA :>>>>>>>>.. TANGGAL :>>>>>>..........

NO KEGIATAN4LANGKAH KLINIK  KASUS

1 # /

KAJI ULANG DIAGNOSIS ? PROSEDUR

OPERATIF

•  )ama

• 'iagnosis

•  Informed Choice & Informed Consent 

• ,encana tindakan• Persiapan sebelum tindakan

PERSIAPAN PRAOPERASI  

1 $nformed -onsent

Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang

# Pemberian %ntibiotik Profilaksi

/ -airan 'an 'arah

Memeriksa 'an Melengkapi %lat

Penderita Puasa

BIUS  

8a %tau )eurolep %tau Lokal

PERSIAPAN LOKAL DAERAH OPERASI  

1 -ara *idur Penderita 'an Posisi Kepala

'esinfeksi 'engan 5ahan %paE 'an -araE

-ara Menutupi 'aerah &perasi

TINDAKAN OPERASI  

1 B't$;*'t$ #e&t$&): a. $nsisi kulit agak jauh di ba3ah mandibula

 b. Hindari perlukaan pada r.mandibularis n.>$$

dan r. cer6icalis n>$$c. Hindari trauma pada n. h9poglossus dan n.

lingualis

/

Page 7: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 7/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

d. > fasialis anterior lebih superficial dari

glandulae. Lapisan dari luar ke dalam adalah kulit 4

subkutan4  platysma,   fasia superficialis

cervicalis4 r mandibularis dan cervicalis n.

II 4 6asa 6ena dan arteri dan kapsula glandulaf. Hafal anatomi dan topografi regio supra

hyaoid  

$nsisi kulit dibuat # cm diba3ah tepi ba3ahmandibula secara horiFontal agak melengkung ke

 ba3ah.

$nsisi dilanjutkan mendalam melalui lapis plat9sma

sampai dengan fascia cer6icalis superficial !A-A".

Semua irisan ini dibuat sebagai flap kulit. +jung

lateral sampai tepi anterior m strenocleidomastoideusdan tepi ini perlu diperlihatkan. Pada dataran ini perlu

dicari 6 ,etromandibularis @ fasialis communis dan

anak cabangn9a 9aitu 6 fasialis posterior@fasialis dananterior@submentalis4 dilakukan jahitan pancang

melalui plat9sma dan fascia di atas. Pada saat

memotong plat9sma dan dideseksi keatas bersamadgn A-A maka kita menjumpai r.cer6icallis n.>$$

9ang mensarafi plat9sma. Sebaikn9a

anda mempertahankan saraf ini. 'an perlu dicamkanguna mengembalikan fungsin9a perlu dijahit kembal

tepi insisi antara atas dan ba3ah plat9sma 9ang di

iris.. insisi pilihan lain adalah irisan kulit sampai

 plat9sma4 kemudian deseksi lembut ke atas sampaitepi ba3ah mandibula. Plat9sma dibelah secara

6ertical dan diretraksi dengan retractor ke medial dan

lateral. %kan tetapi pandangan kearah glandulaterbatas bila glandula tidak terlalu besar maka

 pandangan tetap luas sedang apabila terlalu besar 

 pandangan operator terbatas.

# *erjadilah flap superior dan inferior. ?ang inferior dideseksi secara lembut sampai tendo intermediate

dari m.digastricus. Alap 9ang superior di desksi keatas antara A-A dengan kapsula glandula sampai tepi

 ba3ah mandibula. (kstra hati ok. Sedikit di ba3ah

tepi mandibula secara horiFontal le3at r.mandibularisn. >$$@r. mandibularis marginalis sehingga sebaikn9a

saat deseksi didaerah ini nerve stimulator   sangat

 perlu. %tau terlebih dulu 6ena di potong dan bagian

atas 6ena dibelokan ke atas melindungi saraf daritrauma. !menurut Lampe".Perhatian: sebaikn9a

selama deseksi flap kulit superior selalu diidentifikasiadan9a r. mandibularis 9ang jalann9a horiFontal.5ila r mandibularis melekat pada glandula dan

 jaringan lemak peri glandular tebal ok. $nfeksi peri

glandulair maka insisi untuk membentuk flap kulitdimulai seperti diatas tetap horiFontal agak 

 

Page 8: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 8/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

melangkung ke ba3ah 9ang terdiri atas kulit4 subkutis

dan plat9sma saja setelah sampai setinggi tepi ba3ahglandula baru dibuat irisan pada fascia dan

selanjutn9a desksi priglandular lemak dengan sangat

hati sebaikn9a mengunakan nerves stimulator 

/

%.maGilaris eGterna !%.M(" dan 6ena facialisanterior@communis !>A%@-" di klem dan

diligasi. Puntung superior keduan9a di belokan k etas

guna melindungi saraf. 5ila diperlukan untuk 

meretraksi flap kulit kearah atas sebaikn9a memakaiCushing vein retractor  !->,".

Pengangkatan glandula dimulai dari bagian tepiinferior glandula. 'iantara tendo intermediate dengan

glandula. 'an tepat didaerah itu harus diiidentifikasi

n h9poglossus. >ena lingualis dekat ner6us tersebut

kearah laterocranial.%M( terlihat lebih kearahlateroocranial melalui sebelah dalam dari

m.digastricus 6enter posterior dan m. st9loh9oideus.

Klem dan ligasi %M( dan diutamakan puntung

 proksimal diikat kali dengan sutera sedang puntung

distal diikat satu kali.

2

Lobus dalam diangkat dengan cara meretraksi

m.m9loh9oideus dengan ->, kearah medial dan

meretraksi tepi atas perlukaan keatas dengan slender  finger retractor   dengan dibantu menarik glanduladengan klem !dressing and sponge forcep". )

lingualis beserta dengan serabut eferen dari chorda

t9mpani !serabut eGitogladular" dan ganglionsubmaGillaris@submandibularis.

B

'uktus glandula submandibularis!;hartons duct"

dipotong dan diligasi. Serabut eferenn.chordat9mpani dipotong proksimal dari pertemuan

ner6usC disini perlu ekstra hati ok. %da 6asa kecil

mengikuti n. chordat9mpani.

108landula mudah diangkat secara tumpul

11'asar trigonum submandibulare tampak serta 6asadan ner6us seperti tersebut di atas dan perlu

ditunjukan pada asisten

 

1

Pematus kecil !selang infuse" 9ang diberi lubang

 ban9ak dipasang atau dengan alat pematus khusus9aitu 7%-KS&) P,%** ',%$) dan jahitan lapis

demi lapisC fascia dengan jarum fascia dan benang plaincatgut4 plat9sma dengan jarum fascia dan benang chromic gut nomer #04 kulit dengan jarum

kulit dan benang n9lon@prolene@sutera@ nomer /0.

Page 9: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 9/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

$nstruksi pasca operasi

1. Penderita dira3at hari. Selama pera3atan diobser6asi ada tidakn9a

komplikasi

. Pematus diangkat setelah # jam bila masih

aktif adan9a cairan jaringan maka ditundasampai D@ / hari.

#. 7ahitan diangkat hari ke tujuh

Pe&$%!$!& K$&e(! Kete!"#$%!& U($!& !-$7

DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA

PROSEDUR EKSTIRPASI GLANDULA SUBMANDIBULARIS

5erikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan 9ang diperagakan oleh

 peserta pada saat melaksanakan suatu kegiatan atau prosedur4 dengan ketentuan seperti

9ang diuraikan diba3ah ini :

√ : Me"'!/-!& : langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur atau panduan

standar 

×T$!- "e"'!/-!& : Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampiljan sesuai dengan

 prosedur atau panduan standar 

T4T : T$!- D$t!"#$%-!& : Langkah4 kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh

 peserta selama proses e6aluasi pelatih

PESERTA :>>>>>>>>>>> TANGGAL :>>>>>>>>>>>>>.KEGIATAN

KEGIATAN KLINISNILAI

1 2 <

PERSIAPAN PRAOPERASI  

$nformed -onsent

Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang

Pemberian %ntibiotik Profilaksi

-airan 'an 'arah

Memeriksa 'an Melengkapi %lat

Penderita Puasa

BIUS  

8a %tau )eurolep %tau Lokal

PERSIAPAN LOKAL DAERAH OPERASI  

-ara *idur Penderita 'an Posisi Kepala

'esinfeksi 'engan 5ahan %paE 'an -araE

-ara Menutupi 'aerah &perasi

TINDAKAN OPERASI

5utir Penting

$nsisi 'an Pambuatan Alap Kulit

2

Page 10: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 10/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

'eseksi Alap

5atas Alep Superor 'an $nferior 'an 5angunan ?ang Perlu 'iamati 'an

'ilindungi

5angunan ?ang Perlu 'iamati 'an Perlu 'ilindungi 'an 'iligasi

Mulai Mengangkat 8landula5angunan ?ang 'iamati4 'ilindungi 'an 'itindak 

Pengangkatan Lobus ProfundaC 5angunan 7ang 'iamati4'ira3at 'an

'itindak 

Pemotongan 'uktusC %dakah 5angunan 'isini ?ang Perlu 'ipotong 'an'iligasiE

Pengangkatan 8landula Selanjutn9a

Penutupan Kulit 'an Pemasangan Pematus

MATERI BAKUS$!%e&$t$/ !-'t

Pe&!'%'!&

Sialodenitis akut adalah peradangan akut pada kelenjar ludah. Kemungkinan pen9akit ini

disebabkan oleh adan9a stasis sali6a4 akibat adan9a obstruksi atau berkurangn9a produksi sali6a.

A&!t"$ -e%e&(! /!%$6! "!8 !& "$&:

Kelenjar parotis merupakan kelenjar liur 9ang terbesar berukuran /42 G 4#cm dan berat ratarata

1/0 g. 5erlokasi di regio preaurikula dan bagian posterior mandibula. Kelenjar parotis

 berhubungan dengan rongga mulut melalui duktus Stensen dan bermuara ke mukosa bukal

setinggi molar $$ atas. )er6us fasialis 9ang berfungsi motorik untuk otot 3ajah masuk ke kelenjar  parotis dan membagin9a menjadi dua Fona surgikal !lobus superfisial dan lobus profunda". Lobus

superfisialis terletak pada bagian lateral dari maseter4 lobus profunda terletak diantara prosessusmastoid tulang temporal dan ramus mandibula. Kelenjar parotis bagian superior dibatasi oleh

Figomatikus4 bagian ba3ah dari kelenjar parotis meluas keba3ah berbatasan dengan anteromedial

otot sternokleidomastoid. %rteri 9ang berdekatan dengan kelenjar ini adalah a.karotis eGterna4

a.maksilaris interna dan temporalis superfisialis. 'rainase melalui 6ena retromandibular 9angterletak disebelah dalam ner6us fasilalis4 sedangkan drainase limfatik melalui kelenjar getah

 bening 9ang terletak di dalam kelenjar parotis dan paraparotis.

Kelenjar submandibula beratn9a setengah dari kelenjar parotis4 9ang merupakan kelenjar sali6ama9or terbesar kedua4 terletak di dalam segitiga 9ang dibentuk oleh m.digastrikus anterior4

 posterior  !elly dan inferior ramus mandibula. )er6us fasialis cabang marginal mandibula

 berjalan superfisial dari kelenjar ini dan sebelah dalam dari m.platisma. 'uktus submandibularis!duktus "harton#s"keluar dari permukaan medial dari kelenjar ini dan berjalan diantara

m.Milohioid dan Hioglosus ke m. 8enioglosus. %rteri 9ang memperdarahi kelenjar submandibula

adalah cabang submental dari arteri fasialis. 'rainase melalui 6ena fasialis 9ang mele3ati permukaan lateral kelenjar submndibula.

Kelenjar sublingual merupakan kelenjar sali6a ma9or 9ang paling kecil dengan berat sekitar = #

g4 terletak di ba3ah mukosa dasar mulut antara mandibula dan m. 8enioglosus. 'uktus "harton

dan ner6us lingualis mele3ati diantara sublingual dan m.genioglosus. Kelenjar ini tidak memilikikapsul4 tidak memiliki duktus 9ang dominan4 drainase melalui kurang lebih 10 duktus kecilkecil

!duktus ri6inus" dan bermuara ke lipatan sublingual pada dasar mulut.

Kelenjar sali6a minor 4 kelenjar 9ang tidak memiliki duktus4 jumlahn9a sangat ban9ak berkisar 00 sampai 1000 kelenjar4 tersebar di regio bukal4 labial4 palatal dan lingual. 'apat ditemukan

 juga pada bagian atas tonsil dan dasar lidah. Suplai darah berasal dari arteri di sekitar rongga

mulut. Kelenjar sali6a minor menerima iner6asi dari ner6us lingualis4 kecuali kelenjar di palatum9ang menerima iner6asi dari ner6us palatinum.

B

Page 11: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 11/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

F$/$%)$

Aungsi utama dari kelenjar sali6a adalah memproduksi sali6a 9ang berguna pada proses digestif4

lubrikasi dan pertahanan tunbuh. Sali6a secara aktif di produksi dalam jumah 9ang besar sesuai

dengan ukuran kelenjar sali6a4 secara ekstrinsik dikontrol oleh s9araf simpatik dan para simpatik.Kelenjar sali6a di lidah memproduksi lipase 9ang berfungsi menghancurkan trigliserida. (nFim

ini berfungsi di dalam lambung dan juga proksimal dari duodenum karena enFim ini aktif secara

optimal pada Ph rendah. Sali6a terdiri dari inorganik dan organik. Kandungan organik terdiridari: amilase4 lingualifase4 lisoFim4 glikoprotein4 laktoferin dan imunoglobulin %. Sali6a juga

mengandung antibakterial 9ang dapat berfungsi protektif ! glikoprotein dan imunoglobulin % "9ang secara aktif dapat mela3an 6irus dan bakteri. (nFim lisosim men9ebabkan bakteri

mengalami aglutinasi dan men9ebabkan autolisis pada dinding sel bakteri. (nFim laktoferinmenghambat pertumbuhan dari bakeri.

Fe-'e&/$: sering pada gld. Parotis bisa mengenai 9ang lain

R'!&) L$&)-'#: pasien mengeluh sakit pada ba3ah rahang ba3ah !kelenjar sumandibularis"

sedang parotis pada pipi4 benjolan 9ang difus4 ken9al dan sakit tekan@spontan4 kemerahan dikulit@eritem. 5ila abses akan keluar pus pada muara duktus. 5ila duktus erosi maka sali6a akan

mengisi jaringan sekitarn9a !ingat sifat sali6a adalah fragmentasi dan proteolitik"

F!-t Re/$-:  pasien debil4 pasien dehidrasi !operasi major@op. mulut4 phar9nG D lar9nG4

gastrointestinal"4 terapi radiasi@brachytherapy4 pemberian imunosupresi4 kemoterapi4 atau4

h9giene mulut jelek4 pera3atan rumah sakit 9ang tak higienis!infeksi nosokomial"4 pasien ban9ak 

kali puasa@tak suka makan

Et$%)$: terutama stafilokokus koagulasi positif dan bisa diikuti oleh streptokokus pneumoni4 (.

coli4 hemofilius influenFa sedang bakteria anaerob 9ang sering adalah bakterosides m danstreptokokus micros

Pe"e$-/!!& Pe&'&(!&): sialografi merupakan kontra indikasiC foto kon6ensional pandangan

lateral4+S84 sialoendoskopi diagnostik4 -* potongan aksial4 koronal maupun sagital < M,$dapat dikerjakan.

Te!#$:

1. Masase lemahlembut berulang4 rehidrasi4 kompres hangat4 oral irigasi dengan anti septik

10

Page 12: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 12/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

. %ntimikroba peroral: tu. +ntuk stafilokokusC ingat beta laktam bakteriC bakteri anaerob

dengan khoramfenikol. Sebaikn9a antibiotika parenteral di poli kemudian dilanjutkan per oral4 5uku panduan I

memakai amoksilin dengan asam kla6ulanat atau ampisilin dengan sulbaktam

#. *erapi simtomatis: anti inflamasi dan analgesik@analgesik antipiretik4 mokolitik.

/. *erapi operasi minor dan major: major tak dikerjakan sedang insisi!minor" dilakukan.

T$&!- L!&('t: 

1. +mun9a pen9embuhan dalam 3aktu ##2 jam. 5ila tidak4 perlu insisi dan drainase.

. +S8 < -* dapat menginformasikan tentang masih ada atau tidakn9a abses

P/e' #e!/$ "$&: 

1. B't$ ;2 Pe&t$&):a. 5ila jelas ada abses dengan fluktuasi di permukaan maka perlu insisi. +ntuk parotis sesuai

dengan garis Lange di 3ajah dan kemudian pasang pematus berupa selang infuse 9ang

dibuat lubang ban9ak dan anastesi lokal saja sedang glandula submandibularis perlu insisikulit ba3ah mandibula sekitar # cm diba3ah mandibula guna menghidari perlukaan

terhadap r.cer6ikalis n. >$$ dengan anastesi local atau sebaikn9a dengan neurolep lalu

dipasang pematus. b. Pada parotis abses sulit dilacak ok. %tasn9a terdiri atas fasia 9ang tebal sehingga bila

terbukti ada abses dan terapi kon6ensional tak memba3a hasil maka perLu insisi dengan

8%@neorolep atau aspirasi jarum dengan panduan -* atau +S8 dengan bius lokal.

. Te-&$- I&/$/$: 

a. 'ikerjakan bila tak ada fluktuasi. Penjelasan kepada penderita dan keluargan9a mengenai

tindakan operasi 9ang akan dijalani seta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi $informed  consent).

Pemeriksaan kelengkapan alat operasi4 obat anastesi. Panderita puasa minimal jam bila

akan 8% atau neurolep. b. 5ila dengan 8a atau neurolep4 penderita ditidurkan terlentang kepala hiperekstensi dan

miring kearah 9ang sehat.'ilakukan disinfeksi dengan larutan desinfeksi sesuai prosedur 

kemudian daerah operasi ditutup dan dipersempit dengan linen steril.c. +ntuk Parotis4 insisi dengan standar  parotidectomy flap dan dengan hemostad dibuat

lubang ban9ak 9aitu tempat 9ang fluktuasi

d. Kemudian alat pematus ditempatkan pada lubang itu dan kulit ditutup

e. &perasi selesai

S$!%!e&$t$/ Re-'e& K&$-  

De3$&$/$: peradangan pada glandula sali6arius 9ang khronikC dasar 3aktu 11# minggu4 berulang

kambuh4 terkadang diluar serangan masih teraba benjolan ba3ah rahang ba3ah 3alaupun tidak sakit. 5ila stadium akut terjadi pembesaran dan sedikit sakit tekan. 5isa kejadian sali6a

 berkurang produksin9a sehingga 20J maka penderita menderita  %erostomia! rasa kering mulut4

 perih di mukosa mulut dan mudah kejadian erosi mukosa.

R'!&) L$&)-'#: serangan berulang dengan kejadian benjolan 9ang difus4 sedikit sakit tekan dan

ken9al !indurasi" terutama saat makan. 'i darah submandibula atau pipi.

F!-t Re/$-: aliran sali6a berkurang ok. Pen9empitanI striktura4

kalkulus@kalkuliC perubahan stuktur dari sali6a okIradang akut tidak sembuh4 radiasi 4sitostatika

11

Page 13: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 13/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

Pe"e$-/!!& Pe&'&(!&): seperti 9ang akut akan tetapi disini sialografi dapat dilakukan. 8una

melihat akti6itas dinamik dari glandula maka dapat dilakukan dengan radiosialografi atau

radionucleide imeging menggunakan  sodium pertechnetrate $c ''m" dan (allium * citrateuntuk membedakan sel tumor atau inflamasi 9ang sekarang diganti thalium + 

Te!#$: 1. F!-t e/$-: faktor resiko harus hilang

. Te!#$ -&/e6!t$3 t!!# 1: a" sialogogues4 masase berulang4 b" antibiotika peroral dengan

obat seperti di atas4 c" antiinflamasi4 analgetik4 antipiretika bila eksaserbasi akut.. Te!#$ -&/e6!t$3 t!!# 2: a"dilatasi duktus periodik4 " kastrasi glandula dengan cara

diikat duktusn9a atau radiasi glandula total

#. Te!#$ O#e!/$ N& )%!&'%!: ympanic ecrotomy. /. Te!#$ P!"'&)-!/: Sialoadenektomi atau eksisi glandula

T$&!- L!&('t: 

1. disesuaikan dengan tahap terapi seperti di atas. kemungkinan dapat atrofi mandiri ok. 'uktus tersumbat akibat duktus me9empit karena

hiperplasi selular atau kejadian tumpukan sali6a kental dan karena endapan protein.

. Perlu obser6asi untuk terbentukn9a lesi benign l9mphoepithelial 9ang perlu ditidak lanjuti ok mungkin makin membesar dan kambuhan sialoadenitis atau pertumbuhan karsinoma

undeferentiated dan pseudol9mphoma

P/e' O#e!/$ M!( !&8! '&t'- GLD /'*"!&$*'%!$/7  

1. B't$;*'t$ #e&t$&):  b. $nsisi kulit agak jauh di ba3ah mandibula

c. Hindari perlukaan pada r.mandibularis n.>$$ dan r. cer6icalis n>$$

d. Hindari trauma pada n. h9poglossus dan n. lingualis

e. > fasialis anterior lebih superficial dari glandulaf. Lapisan dari luar ke dalam adalah kulit 4 subkutan4  platysma,   fasia superficialis

cervicalis4 r mandibularis dan cervicalis n. II 4 6asa 6ena dan arteri dan kapsula glandula

g. Hafal anatomi dan topografi regio supra hyaoid  

2. Te-&$- O#e!/$ 

1. $nsisi kulit dibuat # cm diba3ah tepi ba3ah mandibula secara horiFontal agak melengkung ke ba3ah.

. $nsisi dilanjutkan mendalam melalui lapis plat9sma sampai dengan fascia cer6icalis

superficial !A-A". Semua irisan ini dibuat sebagai flap kulit. +jung lateral sampai tepi

anterior m strenocleidomastoideus dan tepi ini perlu diperlihatkan. Pada dataran ini perludicari 6 ,etromandibularis @ fasialis communis dan anak cabangn9a 9aitu 6 fasialis

 posterior@fasialis dan anterior@submentalis4 dilakukan jahitan pancang melalui plat9sma

dan fascia di atas. Pada saat memotong plat9sma dan dideseksi keatas bersama dgn A-Amaka kita menjumpai r.cer6icallis n.>$$ 9ang mensarafi plat9sma. Sebaikn9a

anda mempertahankan saraf ini. 'an perlu dicamkan guna mengembalikan fungsin9a

 perlu dijahit kembal tepi insisi antara atas dan ba3ah plat9sma 9ang di iris. $nsisi pilihanlain adalah irisan kulit sampai plat9sma4 kemudian deseksi lembut ke atas sampai tepi

 ba3ah mandibula. Plat9sma dibelah secara 6ertical dan diretraksi dengan retractor ke

medial dan lateral. %kan tetapi pandangan kearah glandula terbatas bila glandula tidak terlalu besar maka pandangan tetap luas sedang apabila terlalu besar pandangan operator 

terbatas.

. *erjadilah flap superior dan inferior. ?ang inferior dideseksi secara lembut sampai tendointermediate dari m.digastricus. Alap 9ang superior di desksi ke atas antara A-A dengankapsula glandula sampai tepi ba3ah mandibula. (kstra hati ok. Sedikit di ba3ah tepi

mandibula secara horiFontal le3at r.mandibularis n. >$$@r. mandibularis marginalis

sehingga sebaikn9a saat deseksi didaerah ini nerve stimulator  sangat perlu. %tau terlebihdulu 6ena di potong dan bagian atas 6ena dibelokan ke atas melindungi saraf dari trauma.

1

Page 14: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 14/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

!menurut Lampe".Perhatian: sebaikn9a selama deseksi flap kulit superior selalu

diidentifikasi adan9a r. mandibularis 9ang jalann9a horiFontal. 5ila r mandibularismelekat pada glandula dan jaringan lemak peri glandular tebal ok. $nfeksi peri glandulair 

maka insisi untuk membentuk flap kulit dimulai seperti diatas tetap horiFontal agak 

melangkung ke ba3ah 9ang terdiri atas kulit4 subkutis dan plat9sma saja setelah sampai

setinggi tepi ba3ah glandula baru dibuat irisan pada fascia dan selanjutn9a desksi priglandular lemak dengan sangat hati sebaikn9a mengunakan nerves stimulator.

#. %.maGilaris eGterna !%.M(" dan 6ena facialis anterior@communis !>A%@-" di klem dan

diligasi. Puntung superior keduan9a di belokan k etas guna melindungi saraf. 5iladiperlukan untuk meretraksi flap kulit kearah atas sebaikn9a memakai Cushing vein

retractor  !->,".

/. Pengangkatan glandula dimulai dari bagian tepi inferior glandula. 'iantara tendointermediate dengan glandula. 'an tepat didaerah itu harus diiidentifikasi n h9poglossus.

>ena lingualis dekat ner6us tersebut kearah laterocranial.%M( terlihat lebih kearah

lateroocranial melalui sebelah dalam dari m.digastricus 6enter posterior dan m.

st9loh9oideus.. Klem dan ligasi %M( dan diutamakan puntung proksimal diikat kali dengan sutera

sedang puntung distal diikat satu kali.

. Lobus dalam diangkat dengan cara meretraksi m.m9loh9oideus dengan ->, kearahmedial dan meretraksi tepi atas perlukaan keatas dengan slender finger retractor  dengan

dibantu menarik glandula dengan klem !dressing and sponge forcep". ) lingualis beserta

dengan serabut eferen dari chorda t9mpani !serabut eGitogladular" dan ganglionsubmaGillaris@submandibularis.

2. 'uktus glandula submandibularis!;hartons duct" dipotong dan diligasi. Serabut eferen

n.chordat9mpani dipotong proksimal dari pertemuan ner6usC disini perlu ekstra hati ok.%da 6asa kecil mengikuti n. chordat9mpani.

B. 8landula mudah diangkat secara tumpul

10. 'asar trigonum submandibular tampak serta 6asa dan ner6us seperti tersebut di atas dan

 perlu ditunjukan pada asisten.11. Pematus kecil !selang infuse" 9ang diberi lubang ban9ak dipasang atau dengan alat

 pematus khusus 9aitu 7%-KS&) P,%** ',%$) dan jahitan lapis demi lapisC fascia

dengan jarum fascia dan benang plaincatgut4 plat9sma dengan jarum fascia dan benangchromic gut nomer #04 kulit dengan jarum kulit dan benang n9lon@prolene@sutera@ nomer 

/0.

. K"#%$-!/$ B!$- O#e!/$ M$& M!'#'& M!( 

1. Kelajuan ringan sampai berat dari bibir ba3ah. 5ila B1 bulan tak kunjung sembuh maka

re6isi bibir ba3ah

. Perdarahan. *rauma pada n h9poglossi n. lingualis

#. T$&!- L!&('t P!/-! O#e!/$: 1. Penderita dira3at hari

. Selama pera3atan diobser6asi ada tidakn9a komplikasi

. Pematus diangkat setelah # jam bila masih aktif adan9a cairan jaringan maka ditundasampai D@ / hari.

#. 7ahitan diangkat hari ke tujuh

/. I&/t'"e& @!&) D$#e%'-!& 

1. Sterile scalpel blades no:1B

. Scalpel handle. Surgical scissors blunt@blunt4 cur6ed !-ooper"#. 'issecting scissor4 cur6ed !MetFenbaum"@dissecting scissor for plastic surger9

8orne9@scissor4 delicate !-had3ick"

/. >essel and tendon scissors4 cur6ed and straight !ste6ens". Standard tissue forcep

1

Page 15: Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

7/21/2019 Modul Kelenjar Ludah - Sialodenitis

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kelenjar-ludah-sialodenitis 15/15

Modul Kelenjar Ludah

Sialodenitis

. 'issecting forcep4 delicate !%dson"C dissecting4 nontraumatic forcep

2. Hemostatic4 delicate forcep@klem straight and cur6ed !Halsteidmosuito"B. Hemostatic forcep standard !%dson4 Leriche"

10. 'issecting and ligature forceps !5ab9&6erholt and 5ab9MiGter"

11. 5ulldog clamps !'e5eke9"

1. 'ressing and sponge forcep!,ample"1. *o3el clamps !5ackhaus"

1#. Sonde@probe 140mm414/ mm diam. &f tips

1/. ,etractor Lagenbeck8reen dan ;ound and 6ein retractors !Kocher@-ushing"1. )eedle holder 'e5eka94 Sarot

1. 'eschams ligature needle4 blunt

12. Sponge forceps4 cur6ed !'upla9"1B. Mouth gag !;hitehead7ennings4 Aeatherstone"

0. *ongue depressor !*obold@;eder"

1. 7arum dan benang 9ang digunakan: 1"kulit luar dgn. 7arum con6entional@re6erse

cuttingCbadan jarum @2 atau sedang utk.plastik memakai half cur6ed dan tipe benangsutera @6icr9l@n9lon@prolene4 subkutan dg. 7arum spatulaC badan jarum dan tipe benang

cat gut4 plat9sma dg. 7arum taper pointC badan jarum dan tipe benang chromic@cat gut4

untul fascia dgn. 7arum taper pont4 badan jarum 1@ atau /@2 dan benang chromic@cat gut46asa dengan benang sutera@ 6asa kecil bisa dgn. chromic dan badan jarum 1@ atau /@2

 begitu pula ductus.

1#