42
MODUL 7 PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI PLKSDA-BM Program Pensanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Modul Kelembagaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Salah satu fokus Program PLKSDA-BM adalah penguatan kapasitas Kelompok Tani yang berfungsi sebagai wadah pembelajaran bersama petani, guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tumbuhnya kemandirian dalam berusaha tani dan penanganan lahan kritis. Kelompok Tani juga diharapkan dapat menjadi wadah peranserta dan kerjasama petani dalam penanganan lahan kritis melalui program PLKSDA-BM.

Citation preview

MODUL 7PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

KELOMPOK TANI PLKSDA-BM

Program Pensanganan Lahan Kritis danSumber Daya Air Berbasis Masyarakat

(PLKSDA-BM)

DIREKTORAT JENDERALBINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

2Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

DAFTAR ISIHal

Daftar Isi ………………………………………………………………………. 2

MODUL 7 PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOKTANI PLKSDA-BM..…………………………………………………………... 3

Materi Materi 1: Pengertian Kelompok Tani……………………………...………….. 5Bahan Bacaan Bacaan 1 Memahami Pengertian, Tujuan dan sasaran Kelompok

Tani….…………………………………………………………………………... 8A. Pengertian Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM ……………… 8B. Ciri – Ciri Kelompok Tani …………………………………………………. 10C. Unsur Pengikat Kelompok Tani ………………………………………….. 10D. Tujuan dan Sasaran Pembentukan Kelompok Tani …………………... 11E. Visi dan Misi Kelompok Tani PLKSDA-BM …………………………….. 13F. Peran dan Fungsi Kelompok Tani PLKSDA-BM ………………………. 15

Materi Materi 2 Pembentukan dan Pengaturan Kelembagaan Kelompok TaniPLKSDA-BM …………………………………………………………………… 17Bahan Bacaan 2 Pembentukan dan Pengaturan Kelompok TaniPLKSDA-BM …………………………………………………………………… 19A. Persyaratan Dasar Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BM …….. 19B. Langkah-Langkah Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BM ……... 20C. Struktur Organisasi dan Pengaturan Kelompok Tani PLKSDA-BM …. 22D. Persyaratan Menjdi Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM ………… 25E. Tugas Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM ………………………… 25F. Substansi Pokok Dalam AD/ART Kelompok Tani PLKSDA-BM……… 28

Materi 3 Penyusunan Program Kerja Kelompok Tani …………………….. 33

Bahan Bacaan 3Penyusunan Rencana Kerja Kelompok Tani PLKSDA-BM……………….. 38A. Pengertian Rencana Kerja ……………………..………………………… 38B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja……..…………….…. 39C. Prinsip Penyusunan Rencana Kerja Kelompok Tani PLKSDA-BM…... 40D. Metode dan Teknik Penyusunan Rencana Kerja………………..……... 41

3Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

MODUL 7PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

KELOMPOK TANI PLKSDA-BM

GambaranUmum

: Salah satu fokus Program PLKSDA-BM adalah penguatan

kapasitas Kelompok Tani yang berfungsi sebagai wadah

pembelajaran bersama petani, guna meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap serta tumbuhnya kemandirian dalam

berusaha tani dan penanganan lahan kritis. Kelompok Tani juga

diharapkan dapat menjadi wadah peranserta dan kerjasama

petani dalam penanganan lahan kritis melalui program PLKSDA-

BM.

Kelompok Tani juga merupakan wadah artikulasi kepentingan dan

bekerja sama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para

petani dapat bersama-sama memecahkan permasalahan yang

antara lain berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan

berusaha tani, pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis

produksi dan pemasaran hasil.

Oleh sebab itu, Kelompok Tani dalam program PLKSDA-BM

dituntut adanya ukuran yang berbasis pada kemampuan secara

intelektual maupun kemampuan tehnis dengan proses identifikasi

masalah (problem identification), pemecahan masalah (problem

solving) serta aktivitas layanan strategis (strategic brokering

activities) kepada masyarakat petani.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu upaya

penguatan kapasitas Kelompok melalui pelatihan-pelatihan, agar

mereka memiliki pengetahuan (knowledge), sikap (attitude),

ketrampilan (skill) dan nilai nilai (values) yang dibutuhkan dalam

4Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

menjalankan fungsinya tersebut. Kelompok Tani Program

PLKSDA-BM dalam modul ini disingkat dengan Kelompok Tani

PLKLSDA-BM

Tujuan : 1. Peserta memahami pengertian Kelompok Tani sebagai wadah

artikulasi kerpentingan petani dalam pelaksanaan Program

PLKSDA-BM;

2. Peserta memahami tujuan, sasaran, visi, misi, peran dan

fungsi Kelompok Tani dalam pelaksanaan program PLKSDA-

BM;

3. Peserta memahami Pembangunan dan Pengaturan

Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM;

4. Peserta memahami penyusunan Program Kerja Kelompok

Tani dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

5. Peserta memahami prinsip administrasi umum Kelompok Tani

program PLKSDA-BM;

6. Peserta memahami prinsip penyusunan laporan keuangan

Kelompok Tani PLKSDA-BM.

PokokBahasan

: 1. Pengertian Kelompok Tani sebagai wadah artikulasi

kepentingan petani;

2. Tujuan, Sasaran, Visi, Misi, Peran dan Fungsi Kelompok Tani

dalam program PLKSDA-BM;

3. Pembangunan dan Pengaturan Kelembagaan Kelompok Tani

dalam program PLKSDA-BM;

4. Penyusunan Program Kerja Kelompok Tani dalam program

PLKSDA-BM;

5. Administrasi umum Kelompok Tani dalam pelaksanaan

Program PLKSDA-BM;

6. Laporan keuangan Keuangan Kelompok Tani dalam

pelaksanaan PLKSDA-BM

5Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Materi 1Pengertian Kelompok Tani

Tujuan : 1. Peserta memahami pengertian kelembagaan Kelompok Tani

sebagai wadah artikulasi petani;

2. Peserta memahami latar belakang membangun Kelompok

Tani;

3. Peserta memahami Tujuan dan Sasaran Kelompok Tani

sebagai kelembagaan masyarakat dalam pelaksanaan

PLKSDA-BM;

4. Peserta memahami Visi dan Misi Kelompok Tani dalam

PLKSDA-BM;

5. Peserta dapat merumuskan peran dan fungsi Kelompok Tani

sebagai wadah aspirasi petani dalam pelaksanaan PLKSDA-

BM;

Pokok

Bahasan

: 1. Pengertian kelembagaan kelompok tani PLKSDA-BM;

2. Tujuan dan sasaran kelompok tani PLKSDA-BM;

3. Misi dan Misi Kelompopk tani PLKSDA-BM;

4. Peran dan Fungsi Kelompok Tani PLKSDA-BM;

Metode : Ceramah Singkat;

Renungan (Refleksi);

Curah pendapat/gagasan;

Diskusi kelompok dan presentasi;

Bahan : Flipchart

Marker pen/Spidol

Handout No. 1: Pengertian, tujuan dan sasaran Kelembagaan

Kelompok Tani;

Waktu : 90 menit (2JPL)

6Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Proses Fasilitasi:No Langkah-langkah

1. Fasilitator menjelaskan kepada peserta tujuan dan sasaran sesi ini, kemudian

juga diinformasikan apa saja yang akan mereka peroleh dan/atau alami di

dalam sesi ini;

2 Mintalah pendapat peserta “apabila kita mendengar kata Kelompok Tani”

apa yang anda bayangkan?. Tulislah pendapat peserta dalam kertas flip

chart;

Kelompok Tani (Kelompok Tani) adalah sekumpulan petani yang

menyatukan diri dalam kelompok, yang bekerjasama secara sukarela atas

dasar prinsip dari, oleh dan untuk petani. Berdasarkan pengertian tersebut,

maka Kelompok Tani berfungsi sebagai wadah pembelajaran dan

penyadaran untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai social dan juga

sebagai wadah artikulasi kepentingan petani dalam meningkatkan

kesejahteraan petani.

3 Setelah peserta memiliki gambaran tentang Kelompok Tani, Jelaskan

pengertian KPP berikut kata-kata kuncinya.

4 Peserta dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, dan setiap kelompok terdiri 6-7

orang. Setiap kelompok diminta merenungkan (refleksi) beberapa

pertanyaan berikut:

Mengapa Kelompok Tani dianggap memiliki peran yang sangat penting

dan strategis dalam implementasi PLKSDA-BM?

Apakah alasan-alasan anggota Kelompok Tani untuk berperan aktif

dalam pelaksanaan PLKSDA-BM?

Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai oleh Kelompok Tani saya?

Apa yang ingin dicapai atau diubah Kelompok Tani Kelompok Tani

melalui pelaksanaan PLKSDA-BM di desa anda ?

5. Setelah selesai diskusi kelompok, maka setiap kelompok diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusinya, dan catatlah jawaban-jawaban mereka

pada flipchart.

7Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

No Langkah-langkah

6. Persatukan diskusi yang anda pandu tadi dengan menyampaikan

pernyataan berikut ini: “Banyak lembaga maupun organisasi non pemerintah

akhir-akhir ini yang berorientrasi programnya pada kegiatan pemberdayaan

masyarakat” dengan alasan yang tidak tepat, sehingga kehilangan arah dan

tujuan yang esensial, tidak dapat mandiri dan berkelanjutan, akhirnya

berhenti sebelum sampai pada tujuan yang sesungguhnya.

7 Kita berharap bahwa Kelompok Tani tidak seperti organisasi/LSM seperti

yang kita maksudkan diatas. Inilah yang sebenarnya kami maksudkan,

bahwa peran strategis Kelompok Tani sangat dibutuhkan untuk terus

melakukan upaya pemberdayaan terhadap masyarakat di desa, menjadi

motivator dan inisiator dalam perencanaan & pelaksanaan pembangunan

desa secara mandiri dan berkelanjutan.

8 Lanjutkan dengan ceramah singkat tentang prinsip dasar penguatan

Kelompok Tani dalam pelaksanaan PLKSDA-BM. (Lihat: Handout No. 1:

Pengertian, tujuan dan sasaran Kelembagaan Kelompok Tani).

9 Sebagai rangkuman, tegaskan bahwa keberadaan Kelompok Tani” dalam

pelaksanaan program PLKSDA-BM sangat diperlukan, karena menjamin

hal-hal berikut:

Bahwa keterlibatan Kelompok Tani dapat menjadi motivator bagi

masyarakat di desa dalam upaya memajukan upaya penanganan lahan

kritis di desa umumnya dan pelaksanaan PLKSDA-BM khusunya; dan

Kelompok Tani tidak akan kehilangan visinya tentang perubahan social

manakala memahami berbagai kendala di lingkungan internal maupun

eksternal.

8Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Bahan Bacaan 1

MEMAHAMI PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN KELOMPOK TANI

A. Pengertian Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM1. Kelompok Tani Sebagai Kelembagaan Masyarakat Petani

KelomKelompok Tanii adalah sekumpulan orang-orang tani atau petani yang

terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupum petani-taruna yang terikat

secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan

kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan dipimpin oleh

seorang kontaktani (Mardikanto, 1993)

Sebagai kelembagaan masyarakat, maka kelompok tani merupakan

sekumpulan petani yang menyatukan diri dalam kelompok atau organisasi,

yang bekerja secara sukarela atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk

anggota. Berdasarkan pengertian tersebut, maka Kelompok Tani berfungsi

sebagai wadah pembelajaran bersama dan penyadaran untuk menumbuh-

kembangkan nilai-nilai social, sebagai wadah artikulasi kepentingan petani

dalam meningkatkan kesejahteraanya.

Melalui program PLKSDA-BM, upaya penguatan kapasitas Kelompok Tani

diarahkan pada mengupayakan pemupukan rasa kepedulian terhadap

kepentingan bersama dan tujuan bersama ditingkat masyarakat petani

melalui penyadaran secara terus-menerus. Berdasarkan pengertian tersebut

diatas, maka kinerja dan keberhasilan Kelompok Tani PLKSDA-BM sebagai

kelembagaan masyarakat petani dalam program ini dapat dilihat dari 7

Aspek, yaitu:

a. Aspek Kepengeurusan: Apakah pemilihan pengurus Kelompok Tani

telah sesuai dengan visi dan misi lembaga?;

b. Aspek Manajemen: Apakah struktur dan mekanisme kerja Kelompok Tani

telah disusun dan dijalankan sebagai mestinya?;

9Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

c. Aspek Strategi, kebijakan dan perencanaan Program: Apakah Visi dan

misi Kelompok Tani telah terumuskan dan dijabarkan dengan baik

kedalam strategi, kebijakan serta perencanaan program?;

d. Aspek sistem Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi: Apakah ada sistem

informasi yang memungkinkan adanya kontrol dan evaluasi?;

e. Aspek Sumberdaya Manusia: Apakah jumlah, kapasitas pengurus

Kelompok Tani telah cukup dan peran masing-masing dijalankan sesuai

dengan yang dirumuskan?;

f. Aspek Orientasi dan persebaran layanan: Apakah program Kelompok

Tani yang diselenggarakan disusun atas dasar kebutuhan kelompok

sasaran dan sesuai dengan kapasitas organisasi?;

g. Aspek Keberlanjutan: Apakah keberadaan Kelompok Tani telah

dirasakan manfaatnya oleh petani (anggota) dan menjadi sesuatu yang

perlu dipertahankan?.

2. Kelompok Tani PLKSDA-BM Sebagai Wadah Artikulasi KepentinganPetani.Kelompok Tani sebagai wadah artikulasi kepentingan petani merupakan

sekumpulan orang yang mempunyai komitmen untuk memperjuangkan

kepentingan petani umumnya, terutama dalam penangnan lahan kritis

melalui program PLKSDA-BM. Berdasarkan pengertian tersebut, maka

keberhasilan kegiatan Kelompok Tani sebagai wadah aspirasi dan

artikuklasi kepentingan masyarakat petani dapat diukur dari beberapa hal,

sebagai berikut:

a. Tingkat partisipasi masyarakat petani melaksanakan kegiatan bersama

dalam penanganan lahan kritis melalui PLKSDA-BM;

b. Ketentuan kelompok, yaitu adanya aturan main secara tertulis dan

menjadi aturan kerja kelompok tani yang saling ditaati;

c. Keanggotaan mantap, semua anggota kelompok tani mengetahui akan

hak dan kewajibannya;

d. Rapat anggota, berjalan secara rutin dan dihadiri anggota;

e. Administrasi dan pelaporan, dikerjakan dengan tertib dan mengetahui

manfaatnya;

10Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

f. Ada usaha kelompok, yang berorientasi kepada keuntungan, efisiensi,

dan kebersamaan, yang sebagian dapat disisihkan untuk kepentingan

penanganan lahan kritis secara mandiri dan berkelanjutan;

g. Kerjasama dan Interaksi diantara anggota berjalan dengan baik, terarah,

saling menunjang, dan saling mengembangkan satu sama lain;

h. Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM aktif menggerakkan dan

memotivasi anggota agar kegiatan penangnan lahan kritis bisa berjalan.

Sedangkan pada aspek Keuangan, maka kinerja dan prestasi kerja Pokta

sebagai wadah artikulai kepentingan petani dapat diukur dari minimal 4 hal,

yaitu:

a. Berapa pendapatan yang dihasilkan;

b. Berapa biaya yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan tersebut;

c. Berapa jumlah uang yang diterima, dan

d. Berapa jumlah uang yang dikeluarkan.

B. Ciri – Ciri Kelompok Tani1. Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota,

2. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani,

3. Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha,

jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi.

4. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan

kesepakatan bersama.

C. Unsur Pengikat Kelompok Tani1. Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya;

2. Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama

diantara para anggotanya;

3. Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan

kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya;

4. Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang

kurangnya sebagian besar anggotanya;

11Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

5. Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk

menunjang program yang telah ditentukan.

D. Tujuan dan Sasaran Pembentukan Kelompok Tani

1. Tujuan Jangka Pendek (dalam masa kegiatan PLKSDA-BM)a. Terwujudnya salah satu sarana bagi PLKSDA-BM untuk membangun

pengorganisasian petani, terutama untuk terlibat dalam penanganan

lahan kritis di desanya;

b. Terwujudnya kepedulian petani dengan membentuk sistem dukungan

pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan program PLKSDA-BM di

desa;

c. Tergalangnya potensi material dan non-material yang berbasis

masyarakat untuk kepentingan pelaksanaan penangnan lahan kritis di

wilayah sasaran;

d. Terbangunnya sinergi KelomKelompok Tanii dengan pelaku

pembangunan lain di desa dalam pelaksanaan penanganan lahan kritis;

e. Terlembaganya hubungan operasional antara Kelompok Tani dan

kelembagaan lainnya ditingkat desa untuk meningkatkan penanganan

lahan kritis sesuai dengan peran, fungsi dan tugas masing-masing;

f. Terciptanya sistem pengawasan keuangan, sistem pelayanan, dan

sistem pertanggung-jawab dalam pelaksanaan PLKSDA-BM.

2. Tujuan Jangka Panjang (Pasca program PLKSDA-BM)a. Terwujudnya Kelompok Tani sebagai organisasi masyarakat warga (civil

society) yang otonom dan memiliki posisi runding yang setara dengan

pelaku pembangunan lainnya di desa;

b. Terbentuknya organisasi petani yang dapat menampung aspirasi dan

kepentingan petani dalam penangnan lahan kritis secara mandiri dan

berkelanjutan;

c. Terbentuknya sistem pengambilan keputusan bagi petani sesuai dengan

norma kemasyarakatan yang dikembangkan dalam penanganan lahan

kritis;

12Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

d. Terlembaganya sistem dan kerjasama antara warga petani melalui

Kelompok Tani dengan kelompok lain dalam rangka penangan lahan

kritis dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin;

e. Terciptanya sistem pengelolaan keuangan, sistem pelayanan, dan sistem

pertanggung-jawaban dalam penanganan lahan kritis menuju

keberlanjutan proses pemberdayaan masyarakat dan program

penanganan lahan kritis secara mandiri dan berkelanjutan.

3. Sasaran Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BMa. Meningkatnya partisipasi masyarakat petani dalam kegiatan penganan

lahan kritis melalui PLKSDA-BM;

b. Meningkatnya akses masyarakat kepada berbagai sumber daya kunci

yang dibutuhkan dalam kegiatan penanganan lahan kritis;

c. Meningkatnya pengetahuan, motivasi dan kesadaran warga petani untuk

memanfaatkan program PLKSDA-BM;

d. Berfungsinya Kelompok Tani PLKSDA-BM sebagai mediator antara

petani dengan pemerintah daerah serta kelompok peduli lainnya dalam

penanganan lahan kritis;

e. Adanya peraturan dan kebijakan yang telah disepakati bersama oleh

petani untuk mendukung kegiatan penanganan lahan kritis secara

berkelanjutan;

f. Terbangunnya inisiatif petani untuk senantiasa bekerjasama menangani

permasalahan l;ahan kritis secara mandiri dan berkelanjutan.

4. Sasaran Penguatan Kapasitas Kelompok Tani PLKSDA-BM1. Adanya pertemuan, rapat anggota, rapat pengurus yang diselenggarakan

secara berkala dan berkesinambungan;

2. Adanya rencana kerja kelomKelompok Tanii yang disusun secara

bersama dengan anggota;

3. Memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama;

4. Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang rapih;

5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan Hilir;

13Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

6. Dalam jangka panjang diharapkan kelomKelompok Tanii dapat

memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar;

7. Berfungsi sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk

usaha para petani umumnya dan anggota kelomKelompok Tanii

khususnya;

8. Adanya jalinan kerja sama antara kelomKelompok Tanii dengan pihak

lain;

9. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau

penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok.

E. Visi dan Misi Kelompok Tani PLKSDA-BM

1. Visi Kelompok Tani PLKSDA-BMSecarafilosofis, visi Kelompok Tani PLKSDA-BM adalah “TerwujudnyaPetani yang Berdaya dan mampu bekerjasama dengan PemerintahDaerah dalam Penanganan Lahan Kritis secara mandiri danberkelanjutan”. Visi Kelompok Tani PLKSDA-BM tersebut di atas terkait

dengan upaya untuk mendorong petani agar memiliki jati-diri dan karakter,

seperti berikut:

a. Sebagai kelompok masyarakat independen;

b. Memiliki posisi dan kekuatan runding yang setara;

c. Memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan dan kebijakan;

d. Mampu menjadi sumber dan fasilitator dalam mengatasi masalah sosial,

ekonomi dan lingkungan mereka secara bersama;

e. Mampu melembagakan nilai-nilai kemanusiaan, norma dan prinsip

kemasyarakatan, demokrasi, keterbukaan, kebersamaan dalam

kesetaraan dan keberagaman;

f. Mampu membangun sistem penanganan lahan kritis secara

berkelanjutan berbasis pada masyarakat petani itu sendiri;

g. Bertindak pro-aktifdalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan

publik, terutama terkait dengan upaya penanganan lahan kritis di

desanya.

14Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

2. MISI Kelompok Tani PLKSDA-BMKelompok Tani PLKSDA-BM dibentuk melalui proses “demokratis” yang

mencerminkan keikut-sertaan seluruh warga petani. Lembaga ini

dimaksudkan untuk menumbuhkan kehidupan masyarakat yang mandiri dan

mampu melakukan upaya penanganan terhadap lahan kritis di wilayahnya.

Oleh karena itu, Tani PLKSDA-BM mengemban misi untuk “Menumbuhkan

kembali ikatan social dan menggalang solidaritas sesama petani, agar saling

bekerjasama demi kebaikan bersama dalam mengembangkan usaha

taninya, terutama dalam penanganan lahan kritis di wilayah mereka secara

berkelanjutan”.

Sebagai lembaga yang mandiri, Tani PLKSDA-BM diharapkan mampu

menjalankan fungsi-fungsi advokasi terhadap hak-hak petani dan diharapkan

dapat mendorong terwujudnya masyarakat sipil/warga (civil society). Untuk

dapat mencapai misi dimaksud, perlu pemahaman terhadap prinsip-prinsip

dasar pengembangan kelembagaan Tani PLKSDA-BM yang meliputi:

a. Tani PLKSDA-BM yang dibangun dari, oleh dan untuk petani dengan jiwa

keswadayaan selalu berupaya untuk mengaplikasikan prinsip

kemasyarakatan dalam setiap kegiatannya, yang dicirikan melalui

nuansa demokrasi, transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan

desentralisasi pada setiap proses pengambilan keputusan maupun

penetapan strategi kegiatan.

b. Tani PLKSDA-BM bertanggungjawab kepada petani di desa setempat,

karena dipilih langsung oleh petani serta merupakan cerminan

keterwakilan dan representasi nilai yang ada, melalui legitimasi yang

diberikan oleh anggotanya.

c. Tani PLKSDA-BM dapat mengembangkan/memiliki usaha-usaha strategis

yang dapat dipertanggungjawabkan eksistensinya, baik dari segi hukum

maupun sebagai salah satu dukungan terhadap peningkatan kinerja

penanganan lahan kritis dan upaya peningkatan kesejahteraan warga

miskin di wilayahnya.

15Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

F. Peran dan Fungsi Kelompok Tani PLKSDA-BM

1. Peran Kelompok Tani PLKSDA-BMSecara umum, Kelompok Tani PLKSDA-BM diperankan sebagai suatu

entitas pengambilan keputusan petani di tingkat masyarakat untuk

membangun komitmen bersama dalam penanganan lahan kritis, dan

pengembangan usahatani yang memperhatikan prinsip-prinsip konservasi

lahan. Adapun rincian tugas pokok atau peran Kelompok Tani PLKSDA-BM

adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta aturan main secara

demokratis dan partisipatif tentang hal-hal yang berkaitan dengan

penanganan lahan kritis di desanya;

b. Mengorganisasi masyarakat untuk bersama-sama merumuskan rencana

penanganan lahan kritis di desanya secara berkelanjutan;

c. Memantau, mengawasi dan memberi masukan untuk berbagai kebijakan

maupun program pemerintah daerah yang berkaitan dengan

penanganan lahan kritis bagi upaya peningkatan kesejahteraan warga

petani di desanya;

d. Menjamin dan mendorong peran-serta kaum perempuan dan masyarakat

miskin di wilayahnya, melalui proses serta hasil keputusan yang adil dan

demokratis;

e. Membangun transparansi atau prinsip keterbukaan, khususnya kepada

masyarakat atau pihak luar pada umumnya tentang kegiatan maupun

keuangan pelaksanaan program PLKSDA-BM;

f. Melaksanakan rapat tahunan Kelompok Tani PLKSDA-BM dengan dihadiri

anggota dan memberikan pertanggung-jawaban atas segala keputusan

dan kebijakan yang dijalannya;

g. Membuka akses dan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat

petani untuk melakukan control terhadap kebijakan, keputusan, kegiatan

dan keuangan Kelompok Tani PLKSDA-BM;

h. Memfasilitasi aspirasi dan prakarsa petani dalam perumusan kebutuhan

dan usulan program serta kegiatan penanganan lahan kritis di wilayah,

untuk dapat dikomunikasikan, dikoordinasikan dan diintegrasikan dengan

16Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

program serta kebijakan pemerintah desa, Kecamatan maupun

Kabupaten;

i. Memfasilitasi jaringan kerjasama dengan berbagai potensi sumberdaya

yang berada di luar masyarakat tani setempat untuk keberlanjutan

penanganan lahan kritisr.

2. Fungsi Kelompok Tani PLKSDA-BMSebagai organisasi petani Kelompok Tani PLKSDA-BM berfungsi sebagai

motor penggerak dalam penanganan lahan kritis di desa. Kelompok Tani

PLKSDA-BM diharapkan dapat membangun kembali nilai etika, moral,

norma dan ikatan-ikatan social dalam kehidupan bermasyarakat dengan

mendorong tumbuhnya sikap kepedulian, kebersamaan, kerjasama dan

kemandirian petani dalam penanganan lahan kritis di wilayahnya. Secara

spesifik, fungsi-fungsi Kelompok Tani PLKSDA-BM adalah sebagai berikut:

a. Menumbuhkan kembali nilai etika dan moralitas serta norma maupun

prinsip kemasyarakatan dan sikap demokrasi dalam kehidupan nyata

masyarakat setempat;

b. Mengembangkan aturan (kode etik, kode tatalaku, dan sebagainya) yang

menjadi acuan bersama dalam penanganan lahan kitis dan pola

bercocok tanam yang memperhatikan aspek-aspek konservasi di

desanya;

c. Dapat menjadi mediasi aspirasi dan partisipasi petani dalam penanganan

lahan kritis dan pelaksanaan program PLKSDA-BM;

d. Sebagai pusat informasi dan komunikasi bagi warga petani desa

setempat, khususnya terkait dengan penanganan lahan kritis melalui

program PLKSDA-BM;

e. Sebagai pusat advokasi petani dalam mendorong kebijakan

mengintegrasikan rencana penanganan lahan kritis warga kedalam

system perencanaan pembangunan daerah melalui mekanisme

Musrenbang.

17Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Materi 2Pembentukan dan Pengaturan Kelembagaan KelompokTani PLKSDA-BM

Tujuan : 1. Peserta memahami bagaimana membangun suatu lembagadan membandingkan dengan kondisi Kelompok Tani PLKSDA-BM yang ada;

2. Peserta memahami revitalisasi struktur organisasi KelompokTani agar sesuai dengan kebutuhsan dan permasalahan saatini;

3. Peserta paham bagaimana cara menyusun AD/ART KelompokTani;

4. Peserta memahami proses peningkatan peran dan fungsiKelompok Tani dalam meningkatkan kinerja penangan lahankritis di desanya;

5. Peserta memahami proses legalisasi kelembagaan KelompokTani agar memiliki kekuatan hukum dan legalitas.

6. Peserta memahami substansi pokok yang terkandung dalamAD/ART Kelompok Tani PLKSDA-BM.

PokokBahasan

: A. Persyaratan Dasar Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BMB. Langkah – Langkah Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BMC. Struktur Organisasi dan Pengaturan Kelompok Tani PLKSDA-

BMD. Persyaratan Menjadi Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BME. Tugas Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BMF. Substansi Pokok Dalam AD/ART Kelompok Tani PLKSDA-BM

Metode : Renungan (Refleksi)

Ceramah Singkat

Diskusi Umum

Bahan : Flipchart

Marker pen/Spidol

Handout No.2: Pembentukan dan Pengaturan Kelompok Tani;

Handout No.4: Contoh AD/ART Kelompok Tani;

Panduan diskusi kelompok.

Waktu : 90 menit (2 JPL)

18Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Proses Fasilitasi:Langkah-langkah

1. Fasilitator mengucapkan salam singkat kepada peserta dan menyampaikantujuan yang ingin dicapai dalam sessi ini, yaitu: (a) agar peserta memahamibagaimana membangun suatu lembaga dan merefleksi kondisi KelompokTani yang ada; dan (b) agar peserta diajak untuk mendalami pemahamanpenguatan kelembagaan Kelompok Tani;

2. Ceramah singkat bagaimana membangun suatu lembaga dan apa sajapersyaratannya. Kemudian dilanjutkan dengan merenungkan (refleksi)terhadap kondisi Kelompok Tani yang ada dalam PLKSDA-BM, danmembahas apa saja kelemahan Kelompok Tani yang ada saat ini.

3. Peserta dibagi menjadi 5 (empat) kelompok, dan setiap kelompok terdiri 6-7orang. Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan: (a) Hal-hal apa sajayang terkait dengan penguatan kelembagaan Kelompok Tani, (b)Revitalisasi struktur organisasi Kelompok Tani, dan (c) Peningkatan peranpengurus Kelompok Tani.

4. Setelah selesai diskusi kelompok, maka setiap kelompok diminta untukmempresentasikan hasil diskusinya, dan catatlah jawaban-jawaban merekapada flipchart.

5. Lanjutkan dengan pembahasan revitalisasi struktur organisasi KelompokTani berdasarkan hasil diskusi kelompok.

6. Lanjutkan dengan pembahasan penyusunan AD & ART lembaga KelompokTani dengan menampilkan contoh AD & ART.

7. Lanjutkan dengan pembahasan peningkatan peran pengurus KelompokTani berdasarkan hasil diskusi kelompok.

8. Lanjutkan dengan pembahasan legalisasi kelembagaan Kelompok Taniberdasarkan hasil diskusi kelompok.

9. Sebagai rangkuman, tegaskan bahwa keberadaan kelembagaan KelompokTani yang legal dan memenuhi persyaratan sebagai suatu lembagamasyarakat dalam pelaksanaan program PLKSDA-BM sangat diperlukan,karena menjamin hal-hal berikut: Dengan adanya lembaga Kelompok Tani yang legal akan memudahkan

untuk menggalang dana dari sumber-sumber pendanaan yang lain, baikdari APBD maupun kalangan swasta, sehingga dapat menjaminkeberlanjutan penanganan lahan kritis di desa; Dengan adanya lembaga Kelompok Tani yang kuat dapat menjadi

motivator bagi masyarakat di desanya dalam upaya meningkatkanpenanganan lahan kritis dan meningkatkan kesejahteraan petani.

19Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Bahan Bacaan 2PEMBENTUKAN DAN PENGATURAN KELOMPOK TANIPLKSDA-BM

A. Persyaratan Dasar Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BMSebagai kelembagaan petani, Kelompok Tani PLKSDA-BM dibangun serta

dibubarkan atas dasar keputusan melalui musyawarah petani anggota. Hal ini

berarti Kelompok Tani PLKSDA-BM merupakan milik petani sehingga dalam

proses pembentukan KPP harus dapat memenuhi persyaratan dasar sebagai

berikut:

1. Petani Memahami Fungsi Kelompok Tani PLKSDA-BMSebelum membentuk Kelompok Tani PLKSDA-BM, pertani terlebih dahulu

memahami fungsi Kelompok Tani sebagai organisasi/lembaga petani dan

representasi petani yang bermitra dengan pemerintahan desa. Sehingga

Kelompok Tani yang terbentuk akan berkelanjutan. Oleh sebab itu sebelum

pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BM perlu dilakukan sosialisasi dan

penyamaan persepsi secara luas dimasyarakat.

2. Petani Membutuhkan Keberadaan Kelompok Tani PLKSDA-BMKelompok Tani PLKSDA-BM dibangun atas dasar persamaan kebutuhan

dan tujuan dalam pengembangan usaha tani, termasuk penanganan lahan

kritis, sehingga Kelompok Tani yang terbentuk benar-benar menjadi wadah

aspirasi dan kepentingan petani serta dapat menumbuhkan partisipasi dan

keswadayaan dalam pelaksanaan PLKSDA-BM.

3. Petani Menyepakati AD/ARTAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kelompok Tani

disusun, dibahas dan disepakati bersama oleh petani. Sebaliknya AD/ART

Kelompok Tani tidak dapat dibicarakan atau disepakati oleh hanya

sekelompok orang saja yang mengatas-namakan seluruh petani di desa.

Dengan demikian pada musyawarah pembentukan Kelompok Tani

PLKSDA-BM hanya pemilihan pengurus, mengesahkan dan menetapkan

AD/ART yang telah disepakati oleh petani tersebut.

20Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

4. Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BM Melibatkan petani.Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BM harus melibatkan seluruh petani

anggota sejak awal. Keabsahan pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BM

sangat tergantung pada keterlibatan yang signifikan dari banyak petanidi

dalam proses membangunnya.

B. Langkah – Langkah Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BMKeberadaan Kelompok Tani PLKSDA-BM sebagai suatu kelembagaan petani

untuk penanganan lahan kritis, akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana

kelembagaan tersebut dibentuk. Mengacu pada pengertian dan prinsip dasar

pembangunan kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM, maka mekanisme

dari langkah-langkah pembentukan Kelompok Tani harus dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Sosialisasi Kelompok Tani sebagai kelembagaan PetaniSebagai langkah awal dalam proses pembentukan Kelompok Tani

PLKSDA-BM adalah melakukan sosialisasi dan penyadaran petani tentang

pentningtnya keberadaan Kelompok Tani dalam penanganan lahan kritis

program PLKSDA-BM. Hasil kegiatan sosialisasi adalah berupa

pemahaman petani akan “makna Kelompok Tani sebagai kelembagaan

petani.

2. Penilaian kelembagaan Kelompok Tani yang adaLangkah selanjutnya dalam proses pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-

BM adalah melakukan penilaian terhadap Kelompok Tani yang ada dalam

desa tersebut. Hasil dari penilaian kelembagaan masyarakat ini adalah:

a. Masyarakat mengetahui apakah didalam desa terdapat Kelompok Tani

yang mempunyai visi, misi dan tujuan yang sama dengan Kelompok Tani

PLKSDA-BM;

b. Masyarakat mengetahui apakah dalam desa tersebut telah terbentuk

Kelompok Tani melalui program PLKSDA-BM atau program lain

sebelumnya;

21Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

3. Penetapan Kebutuhan Pembentukan/Revitalisasi Kelompok Tani

PLKSDA-BM

Proses dan tahapan pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BM

selanjutnya adalah musyawarah petani untuk menetapkan kebutuhan

pembentukan Kelompok Tani atau hanya melakukan revitalisasi Kelompok

Tani yang ada sebagai Kelompok Tani PLKSDA-BM. Apabila dalam wilayah

tersebut sudah ada Kelompok Tani yang mempunyai visi, misi dan tujuan

yang sama dengan Kelompok Tani PLKSDA-BM, maka langkah selanjutnya

adalah cukup dengan melakukan revitalisasi untuk memampukan Kelompok

Tani yang ada sebagaimana aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan meninjau ulang, merestrukturisasi dan

menyesuaikan AD/ART Kelompok Tani tersebut agar memenuhi ciri dan

sifat sebagai Kelompok Tani seperti yang diharapkan oleh program

PLKSDA-BM. Sedangkan apabila masyarakat memutuskan untuk

membangun Kelompok Tani baru sebagai Kelompok Tani PLKSDA-BM,

maka proses pembangunan diawali dengan pembahasan AD/ART untuk

mendapat kesamaan pemahaman dan kesepakatan.

4. Musyawarah Pembentukan Kelompok Tani PLKSDA-BM

Apabila pilihan petani jatuh pada pembentukan Kelompok Tani baru, maka

langkah selanjutnya adalah musyawarah pembentukan Kelompok Tani

dengan menyepakati AD/ART, serta melakukan pemilihan pengurus secara

langsung. Rapat Pendirian diharapkan dihadiri oleh mereka yang terlibat

proses pembangunan sejak tahap awal, dengan catatan mendorong

keterlibatan perempuan serta kelompok masyarakat rentan yang ada.

Hasilnya adalah terbentuknya Kelompok Tani yang sesuai dengan prinsip

program PLKSDA-BM, dengan susunan personil pengurus dan kesepakatan

terhadap AD/ART.

5. Akuntabilitas dan legitimasi

Hasil musyawarah Kelompok Tani PLKSDA-BM adalah menetapkan

AD/ART, daftar pengurus maupun pola pengorganisasian. Hal ini harus

22Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

disosialisasikan kepada masyarakat. Hasilnya adalah tersusunnya

pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM, dan disepaktinya AD/ART

Kelompok Tani secara lengkap.

6. Legalisasi

Untuk legalisasi kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM diperkuat

dengan Surat Keputusan kepala desa atau Bupati, sehingga diperoleh

kesaksian yang legal, dan dapat diteruskan kepada badan hukum yang sah,

seperti Akte Notaris.

C. Struktur Organisasi dan Pengaturan Kelompok Tani PLKSDA-BM

1. Struktur Organisasi

Kelompok Tani PLKSDA-BM terdiri dari pengurus dan anggota, Pengurus

Kelompok Tani dipilih dan disahkan bersamaan pada saat pembentukan

lembaga Kelompok Tani di tahun pertama desa tersebut mendapatkan

bantuan program PLKSDA-BM. Kelompok Tani PLKSDA-BM dan

pengurusnya dibentuk dan dipilih dalam Musyawarah Petani dan disahkan

oleh Kepala Desa melalui Surat Keputusan Kepala Desa dan diketuhui

Pemerintah Kabupaten. Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM ditetapkan

untuk menjalankan tugas dan fungsi secara berkelanjutan.

Bagan Struktur Organisasi Kelompok Tani PLKSDA-BM

23Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

2. Proses Pengaturan Kelompok Tani PLKSDA-BMTerdapat 3 (tiga) unsur penting dalam Kelompok Tani PLKSDA-BM, yang

mempengaruhi penyusunan aturan-aturan main kelembagaan Kelompok

Tani, terdiri dari:

a. Kelompok Petani yang direpresentasikan sebagai pengurus Kelompok

Tani PLKSDA-BM;

b. Unit Pelaksana (UP) yang disebut sebagai unit pelaksana teknis

Kelompok Tani PLKSDA-BM, seperti: Teknis budidaya tanamam,

Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani, Pembibitan, dll ;

c. Petani dalam Desa yang direpresentasikan sebagai kelompok

masyarakat petani sebagai anggota biasa Potan PLKSDA-BM.

Sebagai visualisasi dari korelasi kedudukan aturan kelembagaan terkait

dengan 3 (tiga) unsur yang ada, dapat diilustrasikan dalam Bagan Struktur

Organisasi Kelompok Tani PLKSDA-BM diatas, yang dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Hubungan antara warga masyarakat petani dan komunitas, ditekankan

pada kedudukan Kelompok Tani PLKSDA-BM sebagai entitas

pengambilan keputusan di tingkat petani. Sehingga penyelenggaraan

hubungan antara Kelompok Tani dengan masyarakat petani diwilayah

tersebut dikembangkan melalui Aturan Dasar dan Aturan Rumah

Tangga (AD/ART) Kelompok Tani PLKSDA-BM yang substansi

pokoknya hanya memuat materi-materi yang bersifat kebijakan-

kebijakan berdasarkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

b. Hubungan antara kelempbagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM dengan

unit-unit pelaksana teknis ditekankan pada kedudukan sebagai

pelaksana keputusan-keputusan dan kebijakan Kelompok Tani dalam

pengelolaan usaha tyani dan penanganan lahan kritis, termasuk melalui

program PLKSDA-BM, yang diatur melalui Aturan main pengelolaan

usaha tani dan aturan main penanganan lahan kritis, dimana substansi

pokoknya memuat materi-materi yang bersifat manajerial, penegasan

24Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

secara manajemen berada di bawah pengendalian dan pengawasan

Kelompok Tani PLKSDA-BM.

c. Hubungan antara Unit Pelaksana Teknis dan kelompok-kelompok

masyarakat petani ditekankan pada kedudukan UP-UP sebagai

pelaksana teknis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

petani, terutama anggota masyarakat petani yang diatur melalui aturan

main dengan substansi pokok memuat materi-materi bersifat

operasional untuk mengatur penyelenggaraan pelayanan kepada

masyarakat petani yang bersifat teknis sesuai dengan persyaratan dan

ketentuan-ketentuan dalam kesepakatan-kesepakatan masyarakat

maupun kebiojakan program PLKSDA-BM.

BaganPengaturan Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

KELEMBAGAANKELOMPOK TANI

PLKSDA-BM

PETANI PLKSDA-BM

AD & ARTKelompok TaniPLKSDA-BM

Aturan MainPengelolaan Usahatani

UPUP UP

Aturan MainProgram PLKSDA-BM

25Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Untuk mengetahui dengan jelas tentang pengaturan kelembagaan

Kelompok Tani PLKSDA-BM dapat dilihat pada Bagan Pengaturan

Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM diatas.:

D. Persyaratan Menjadi Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BMPengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM yang dipilih dari dan oleh masyarakat,

sebaiknya memiliki kualifikasi seperti berikut :

1. Memiliki kepedulian dan keyakinan yang tinggi dalam memperjuangkan

kepentingan petani dan penanganan lahan kritis di wilayahnya secara

berkelanjutan melalui partisipasi masyarakat;

2. Memiliki semangat kerelawanan yang tinggi karena pemberdayaan

masyarakat petani merupakan bagian dari perjuangan moral;

3. Memiliki komitmen dan keberpihakan terhadap kepentingan masyarakat

petani desanya;

4. Dipercaya oleh masyarakat setempat petani di desa untuk

memperjuangkan aspirasi mereka;

5. Mempunyai nilai etika yang baik, bermoral, menghargai norma positif yang

berlaku di masyarakat seperti: kesetaraan, kebersamaan dan persatuan;

6. Memiliki semangat berkorban untuk kepentingan masyarakat;

7. Bersedia dan ikhlas menjadi Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM

E. Tugas Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BMPengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM adalah pelaksana tugas operasional

dan program dengan masa jabatan yang ditentukan dan disepakati selama 3

tahun oleh masyarakat. Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM terdiri dari

unsur petani yang ada diwilayah tersebut dan ikut terlibat dalam program

PLKSDA-BM. Pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM terdiri dari Ketua,

Sekretaris, Bendahara dan Unit Pelaksana yang disesuaikan dengan kegiatan

yang dilaksanakan dalam program PLKSDA-BM. Sejalan dengan tugas pokok

Kelompok Tani PLKSDA-BM, maka tugas-tugas dari setiap pengurus dalam

kesehariannya adalah sebagai berikut :

26Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. Tugas Ketua KPPKetua Kelompok Tani PLKSDA-BM bertugas untuk memimpin dan sebagaipenanggungjawab utama seluruh kegiatan dan usaha organisasi. Ketuabertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi sesuai peraturanorganisasi serta program kerja yang telah diputuskan bersama. Antara lainmencakup tugas :a. Mengkoordinir pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM;

b. Mengundang dan menyelenggarakan Rapat-rapat rutin atauMusyawarah Kelompok Tani PLKSDA-BM;

c. Melakukan kerjasama kemitraan dengan pemerintah desa/kelurahan,Dinas/Instansi terkait dan pihak swasta atau lainnya guna meningkatkanperolehan pembiayaan pengembangan usahatani dan penangananlahan kritis secara berkelanjutan.

d. Mendorong peningkatan kesadaran dan kontribusi petani dalkam upayapenanganan lahan kritis di wilayahnya secara berkelanjutan.

e. Bersama seluruh Tim Pengelola membuat laporan baik secara berkalamaupun Pertanggungjawaban Kegiatan Pengelola;

f. Bersama seluruh Tim Pelaksana, mensosialisasikan kegiatan-kegiatanpenanganan lahan kritis secara terpadu dengan usaha tani lainnyadengan tetap memperhatikan aspek-aspek konservasi lahan;

g. Bersama seluruh Tim Pengelola menyusun draft AD/ART dan peraturanlainnya untuk ditetapkan dalam musyawarah petani (bila belumditetapkan sebelumnya).

2. Tugas Sekretaris Kelompok Tani PLKSDA-BMSekretaris Kelompok Tani PLKSDA-BM adalah merupakan bagianadministrasi lembaga, yang bertugas untuk melaksanakan kegiatanadministrasi umum dan ketatausahaan Kelompok Tani PLKSDA-BM,antara lain mencakup :a. Menyiapkan surat menyurat Kelompok Tani PLKSDA-BM;b. Mengarsip surat masuk dan surat keluar Kelompok Tani PLKSDA-BM;c. Menyimpan dan memelihara dokumen kegiatan Kelompok Tani

PLKSDA-BM;

27Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

d. Membuat notulen rapat/ musyawarah petani Kelompok Tani PLKSDA-BM;

e. Menginvebtarisasi anggota atau petani anggota Kelompok TaniPLKSDA-BM;

3. Tugas Bendahara Kelompok Tani PLKSDA-BMBendahara Kelompok Tani PLKSDA-BM juga merupakan bagian keuanganlembaga, yaitu untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:a. Menerima dan menyimpan uang/dana Kelompok Tani PLKSDA-BM;b. Mengeluaran uang dengan persetujuan ketua Kelompok Tani PLKSDA-

BM;c. Membuat dan menyimpan bukti penerimaan dan bukti pengeluaran

keuangan Kelompok Tani PLKSDA-BM;d. Mencatat pembukuan keuangan Kelompok Tani PLKSDA-BM;e. Membuat laporan keuangan secara periodik dan laporan pertanggungan

jawab keuangan Kelompok Tani PLKSDA-BM;

4. Tugas Unit Pelaksana Teknis Kelompok Tani PLKSDA-BMUnit Pelaksana teknis Kelompok Tani PLKSDA-BM, yaitu untukmelaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:a. Monitoring dan inventarisasi kondisi lahan kritis di wilayah program

PLKSDA-BM;b. Monitoring dan inventarisasi kondisi tanaman yang dimiliki anggota

program PLKSDA-BM;c. Menyusun rencana kebutuhan, biaya dan jadwal penanganan lahan

kritis dan pengelolaan usaha tani;d. Membimbing dan mengkoordinir pelaksanaan penanganan lahan kritis

yang dilakukan anggota sesuai dengan tujuan program PLKSDA-BM;

5. Tugas Anggota KPPAnggota Kelompok Tani PLKSDA-BM yang dimaksud adalah unsurmasyarakat petani yang ada di wilayah tersebut. Anggota Kelompok TaniPLKSDA-BM berhak untuk mendapatkan informasi, pelayanan dan

28Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

kesempatan berpartisipasi yang sama dalam setiap kegiatan PLKSDA-BM.Adapun tugas anggota adalah sebagai berikut:a. Mengikuti pertemuan/musyawarah yang dilakukan Kelompok Tani

PLKSDA-BM;b. Terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan penanganan lahan kritis

melalui program PLKSDA-BM;c. Membangun kebersamaan, kekompakan, persatuan dan kesatuan

dengan sesame anggota Kelompok Tani PLKSDA-BM maupun dengankomponen masyarakat tani lainnya;

d. Memikirkan dan mengusahakan pengembangan Kelompok TaniPLKSDA-BM;

e. Meemberi kontribusi untuk upaya penanganan lahan kritis sesuaiketentuan yang telah disepakati bersama.

Untuk mendukung tugas-tugas Tim Pengelola yang ada, maka KetuaPengelola dapat melakukan penugasan kepada anggota terkait aspekkegiatan usaha tani maupu kegiatan penanganan lahan kritis, baik berupakegiatan yang bersifat rutin maupun kegiatan dalam PLKSDA-BM.Kesepakatan mengenai penugasan ini hendaknya diputuskan berdasarkanhasil musyawarah bersama warga petani.

F. Substansi Pokok Dalam AD/ART Kelompok Tani PLKSDA-BMSetiap organisasi atau lembaga harus memiliki peraturan organisasi. Sebaborganisasi tanpa aturan tidak akan dapat melaksasnakan tugas dan fungsinyadengan baik. Demikian juga halnya dengan Kelompok Tani PLKSDA-BM,harus ada aturan organisasi. Pengaturan/peraturan yang diperlukan antaralain adalah peraturan tentang hal-hal yang mendasar atau yang pokok bagiorganisasi, termasuk hubungannya dengan pihak lain diluar organisasi danperaturan yang bersifat kebijakan operasional.

Beberapa peraturan dasar yang diperlukan Kelompok Tani PLKSDA-BM,seperti AD/ART dan Program Kerja, maupun kebijakan penting terkait lainnya,misalnya adanya Iuran, harus dibuat dan disepakati secara bersama-sama

29Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

oleh warga petani melalui forum musyawarah petani atau forum pengambilankeputusan organisasi yang ada.

Dalam penyusunan ketentuan organisasi sangat dipengaruhi juga oleh petanisebagai anggota Kelompok Tani itu sendiri. Setiap desa/kelurahan dapatmengembangkan peraturan sesuai dengan kondisi sosial-budaya, adat-istiadatyang berlaku diwilayahnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yangdapat menjadi acuan dan substansi pokok menyusun AD/ART Kelompok TaniPLKSDA-BM adalah sebagai berikut:

1. Substansi pokok Anggaran Dasar Kelompok Tani PLKSDA-BMa. Landasan-landasan Pokok Kelembagaan

Dalam bagian/pasal ini memberikan penjelasan tentang materi-materipokok sebagai berikut: Pengertian singkat tentang Kelompok Tani Penanganan Lahan Kritis

Berbasisi Masyarakat, disingkat Kelompok Tani PLKSDA-BM; Uraian visi, misi, prinsip dan nilai yang dibangun dan dikembangkan

oleh Kelompok Tani PLKSDA-BM dalam kegiatan usaha tanimaupun penanganan lahan kritis;

Pengertian terminologi dan perumusan tentang Kelompok TaniPLKSDA-BM;

Uraian tentang visi, misi dan tujuan Kelompok Tani PLKSDA-BMsebagai suatu kelembagaan masyarakat petani;

Tujuan Kelompok Tani PLKSDA-BM dapat diterjemahkan sebagaiberikut: Dalam jangka pendek, mampu memperjuangkan aspirasi dan

kebutuhan petani dalam program PLKSDA-BM; Dalam jangka menengah mampu membukakan akses

masyarakat ke berbagai sumberdaya kunci; Dalam jangka panjang sebagai wadah perjuangan aspirasi petani

pengembangan usaha tani dan penanganan lahan kritis secaramandiri dan berkelanjutan di wilayahnya.

30Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

b. Identitas dan Keberadaan Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BMBagian/pasal ini untuk menjelaskan hal-hal penting yang menyangkutpengakuan dan penegasan terhadap: Nama, istilah maupun singkatan yang digunakan oleh masyarakat

untuk kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM, dalammengembangkan visi, misi dan tujuannya.

Tempat kedudukan dan wilayah pengaruh dari kelembagaanKelompok Tani PLKSDA-BM dalam mengembangkan visi, misi dantujuannya; dengan batasan kewilayahan administrastif Desasetempat;

Keberadaan dan eksistensi kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM di wilayah administratif Desa, melalui pernyataan singkat petanitentang kepentingan dan kebutuhan akan kelembagaan KelompokTani di wilayahnya untuk jangka waktu yang tidak terbatas, sesuaidengan tingkat jangkauan terhadap visi yang ditetapkan.

c. Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Tani PLKSDA-BMBagian/Pasal ini menjelaskan tentang tugas pokok, peran dan fungsiKelompok Tani PLKSDFA-BM dalam mendukung keberadaannyasebagai wadah aspirasi petani di Desa. Secara umum, Kelompok TaniPLKSDFA-BM diperankan sebagai suatu entitas pengambilankeputusan dan kelembagaan di tingkat masyarakat petani untukmembangun kembali tatanan kehidupan masyarakat mandiri agarmampu mengembangkan usaha yani yang menguntungkan, dengantetap memperhatikan aspek-aspek konservasi lahan di wilayahnyasecara berkelanjutan.

d. Pola KepengurusanBagian atau pasal tentang pola kepengurusan ini, harus menjelaskandan mengatur hal-hal sebagai berikut: Proses dan tata cara pengambilan keputusan untuk penetapan suatu

kebijakan bagi petani, yang menyangkut hak maupun carapengambilan suara dalam setiap rapat Kelompok Tani PLKSDA-BM.

31Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Penerjemahan prinsip/etika kolektivitas dan kebersamaan yangmemberikan persyaratan-persyaratan dalam bentuk kriteria suatukelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM;

e. Kebijakan Pengorganisasian masyarakatBagian atau pasal ini memberikan penjelasan tentang Kelompok TaniPLKSDFA-BM sebagai wadah perjuangan petani, yang menyangkutpengaturan terhadap substansi-substansi berikut: Pola usaha tani dan penanganan lahan kritis ditingkat desa; Pola pengembangan partisipasi petani serta tata cara menampung

dan mengakomodasi aspirasi serta kebutuhan petani; Pola pengelolaan konflik dan penanganan sengketa yang terjadi

dengan tetap berpegang pada prinsip keberpihakan terhadapmasyarakat miskin dan membangun konsensus petani.

f. Hubungan Kelembagaan di Tingkat Desa.Bagian atau pasal ini memuat tentang kejelasan hubungan antaraKelompok Tani PLKSDA-BM dengan lembaga-lembaga lain yang ada ditingkat Desa, dengan arahan pengaturan sebagai berikut: Hubungan Kelompok Tani PLKSDA-BM dengan perangkat Desa dan

organisasi masyarakat formal lainnya di tingkat Desa, tidak bersifatstruktural formal, melainkan hubungan yang bersifat koordinatif,fungsional dan komplementer atau saling melengkapi sertamendukung satu sama lain.

Kelompok Tani PLKSDA-BM sebagai wadah perjuangan dan wadahaspirasi petani, khususnya dalam kaitan dengan penanganan lahankritis serta pengembangan usaha tani untuk meningkatkankesejahteraan petani.

Perangkat Desa sebagai pelaksana kebijakan publik di tingkat lokaldiharapkan dapat menempatkan perannya sebagai enabler(penyedia) dan fasilitator untuk mendukung Kelompok Tani PLKSDA-BM.

Organisasi masyarakat formal tingkat Desa, yaitu organisasi yangdibentuk atas dasar peraturan pemerintah dan/atau perundangan(misalnya: LPM, BPD dan lainnya), yang berperan sebagai

32Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

pengawas dan regulator atau pembuat kebijakan publik di tingkatlokal, diharapkan mampu membuat dan mengawasi kebijakan lokalyang dapat merespon serta mendukung Kelompok Tani PLKSDA-BM.

2. Substansi Pokok Aturan Rumah Tangga KPP

a. Penyelenggaraan dan Pengorganisasian KelembagaanBagian atau pasal ini memberikan penjelasan yang memuat pengaturanterhadap materi-materi pokok, sebagai berikut: Mekanisme dan tata cara pemilihan pengurus Kelompok Tani

PLKSDA-BM; Tugas dan masa bakti pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM; Pelaksanaan rapat Kelompok Tani, rembug warga dan pertemuan-

pertemuan Kelompok Tani PLKSDA-BM; Pengaturan sumberdaya kelembagaan, yang meliputi dukungan

keuangan, kepemilikan aset dan inventaris, serta potensi swadayapetani.

b. Landasan Pelaksanaan Kegiatan PetaniBagian serta pasal ini memberikan penjelasan dan pengaturan terkaitdengan substansi-substansi berikut ini: Mekanisme rencana strategis kegiatan petani untuk penanganan

lahan kritis di desa. Tata cara penetapan rencana tahunan operasional penanganan

lahan kritisa di desanya; Penetapan unit pelaksana kegiatan sesuai kebutuhan

pengembangan usahatani dan penanganan lahan kritis sertaketerkaitannya dengan kebijakan dan keputusan Kelompok Tani.

c. Aturan Tambahan dan Aturan PeralihanBagian dan pasal ini menjelaskan tentang kemungkinan adanyatambahan pasal-pasal yang belum tercantum pada aturan dasar danaturan rumah tangga Kelompok Tani serta untuk mengakomodasiadanya perubahan pasal-pasal yang sudah tercantum dalam aturandasar dan aturan rumah tangga Kelompok Tani PLKSDA-BM.

33Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Materi 3Penyusunan Program Kerja Kelompok Tani

Tujuan : 1. Peserta memahami Pengertian Rencana Kerja Kelompok Tani

PLKSDA-BM;

2. Peserta memahami Tujuan dan Sasaran penyusunan Rencana

Kerja Kelompok Tani PLKSDA-BM;

3. Peserta memahami metode merumuskan Tujuan dan Sasaran

Kelompok Tani PLSDA-BM;

4. Peserta memahami dan mampu menfasilitasi pelaksanaan

penyusunan rencana kerja Kelompok Tani PLKSDA-BM;

5. Peserta memahami peran serta TPM dalam proses

penyusunan rencana kerja Kelompok Tani PLKSDA-BM.

PokokBahasan

: 1. Batasan Pengertian Rencana Kerja;

2. Prinsip dan tahapan dalam PPDM;

3. Identifikasi masalah dan penentuan perioritas;

4. Bagaimana menyusun program;

Metode : Renungan (Refleksi)

Ceramah Singkat

Diskusi Kelompok dan presentasi

Bahan : Flipchart

Marker pen/Spidol

Handout No.3: Penyusunan Rencana Kerja Kelompok Tani;

Panduan diskusi kelompok.

Waktu : 90 menit (2 JPL)

34Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Proses Fasilitasi:

No Langkah-langkah

1. Fasilitator memberikan pengantar awal tentang sesi ini yang mencakup

tujuan pembelajaran, dan metode yang akan digunakan.

2 Curah Pendapat tentang pengertian Rencana KerjaFasilitator mengajak peserta untuk memberikan pendapatnya tentang apa

yang mereka pahami tentang Rencana Kerja suatu Lembaga atau

Organisasi seperti Kelompok Tani PLKSDA-BM. Simpulkan pendapat-

pendapat peserta ini sebagai kesepatan awal tentang pengertian Rencana

Kerja.

3 Curah Pendapat tentang pemahaman Tujuan dan SasaranFasilitator mengajak peserta untuk memberikan pendapatnya tentang apa

yang mereka pahami tentang Tujuan dan Sasaran. Sebagai upaya

‘memancing’ pendapat peserta fasilitator menghubungkannya dengan Visi,

Misi dan konsep perencanaan strategis. Simpulkan pendapat-pendapat

peserta ini sebagai kesepatan awal tentang pengertian Tujuan dan

Sasaran.

4 Paparan singkat tentang Batasan Pengertian, Tujuan dan SasaranRencana Kerja.Fasilitator memaparkan tentang batasan-batasan pengertian Rencana

Kerja, kaidah dan prosedur dalam merumuskan Tujuan dan Sasaran baik

secara umum serta dengan contoh-contoh rumusan Tujuan dan Sasaran

dalam penyusunan rencana Kelompok Tani PLKSDA-BM.

5 Permainan Menggambar BerkelompokFasilitator memberikan penjelasan singkat mengenai permainan yang akan

dilakukan. Tujuan permainan ini adalah untuk menggali pengalaman

peserta tentang pentingnya arah dan tujuan kelompok dalam

menyelesaikan suatu tugas tertentu.

6 Penjelasan dan Pembagian Kelompok

- Fasilitator utama mengajak peserta untuk membagi diri dalam 3 - 4

35Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

No Langkah-langkah

Kelompok.

- Fasilitator kelompok membagikan daftar tugas yang harus dilakukan

oleh kelompok.

- Setiap kelompok melakukan permaian selama 5 – 10 menit.

- Fasilitator memimpin pembahasan hasil permaian yang dikaitkan

dengan apakah dalam bermain ada kesepakatan tentang; Tujuan dan

Bagaimana mencapai tujuan? Kemudian mengkaitnya dengan

bagaimana merumuskan, Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian

Tujuan.

7 Latihan Merumuskan Tujuan dan Sasaran.

- Fasilitator utama mengajak 3 – 4 kelompok permainan tadi untuk

merumuskan Tujuan dan Sasaran Penanganan Lahan Kritis serta

tahapan penacapaiannya.

- Setiap kelompok mendiskusikan rumusan Tujuan dan Sasaran selama

30 menit.

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil rumusannya dengan cara

saling berkunjung ke kain rekat masing-masing. @ 5 menit = 15 menit.

- Fasilitator utama memfasilitasi tanya jawab/diskusi berdasarkan

presentasi yang dilakukan

- Fasilitator utama memfasilitasi untuk memberikan rangkuman dan

catatan-catatan penting atas hasil diskusi tersebut.

8 Rangkuman dan Penegasan- Fasilitator merangkum seluruh pembahasan dan melontarkan

pertanyaan kunci terkait tanggapan peserta tentang bagaimana

memfasilitasi sub-modul ini kepada TPM;

1. Apakah proses yang dilalui dalam sesi ini bisa diaplikasikan dalam

pelatihan TPM?

2. Apakah ada yang perlu ditambah?

3. Apakah ada yang harus dikurangi?

4. Apakah anda siap memfasilitasi sub-modul ini?

36Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Petunjuk Permainan Menggambar Kelompok

Tujuan 1. Peserta menyadari pentingnya merumuskan tujuan kelompok

yang jelas sebelum melakukan kegiatan.

2. Peserta menyadari pentingnya komunikasi diantara para

anggota kelompok

Waktu 30 – 40 menit

Tempat Ruangan yang cukup luas untuk 4 kelompok peserta

Bahan 4 buah standar flip chart, Kertas Plano, 4 spidol, 4 penutup mata

atau serbet/saputangan yang besar.

Kegiatan Pengantar

Fasilitator menjelaskan maksud permainan yaitu menggambar

lambang/simbol kelompok dengan cara;

Setiap anggota kelompok hanya boleh membuat 2 (dua)

garis tambahan secara bergiliran.

Anggota ditutup matanya pada waktu maju untuk

menggambar.

Tidak diperkenankan untuk berkomunikasi baik verbal

maupun non verbal selama kegiatan menggambar.

Tiap kelompok ada seorang pengamat.

Langkah-langkah

1. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok kecil terdiri dari 5 – 6 orang.

2. Siapkan 4 buat flip chart di depan ruangan secara berjajar,

lengkap dengan kertas plano, spidol dan penutup mata.

3. Kelompok diminta maju ke depan, menghadap flip chart masing-

masing.

4. Fasilitator menjelaskan peraturan permainan dan memilih

37Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

pengamat kelompok. Tugas pengamat adalah mengawasi

apakah ada melanggar peraturan, dan membantu memasang

penutup mata kepada anggota yang mendapat giliran.

5. Kelompok diminta untuk berunding selama 3 menit (maksimal)

untuk menentukan “gambar simbol/lambang kelompok”.

6. Setelah perundingan selesai; setiap anggota kelompok dengan

mata tertutup secara bergiliran maju ke flip chart untuk

menggambarkan “simbol/lambang kelompok” yang telah

disepakati.

7. Selama proses menggambar dilarang berkomunikasi dalam

bentyuk apapun baik verbal dan non verbal.

8. Proses menggambar selesai setelah semua anggota mendapat

giliran untuk menggambar.

Pembahasan

Masing-masing kelompok menjelaskan gambarnya, termasuk

proses pembentukan gambar karena tidak ada komunikasi selama

menggambar dan dengan mata yang tertutup. Pembahasan lebih

ditekankan kepada:

Apakah gambar jelas sesuai kesepakatan? Jika ya,

mengapa? Jika tidak, mengapa?

Apakah tujuan tercapai?

Apa ‘pesan/pembelajaran’ dikaitkan dengan pentingnya visi,

misi dan tujuan bersama/kelompok?

38Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Bahan Bacaan 3

PENYUSUNAN RENCANA KERJA KELOMPOK TANI PLKSDA-BM

A. Pengertian Rencana Kerja

Rencana kerja adalah merupakan acuan atau pedoman untuk mencapai suatu

tujuan yang diinginkan Organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana Kerja

merupakan penunjuk arah pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah

disepakati bersama anggota organisasi. Rencana Kerja dijadikan alat kontrol,

tolok ukur kinerja organisasi dan atau pengawasan pelaksanaan kegiatan-

kegiatan organisasi/lembagaselama periode tertentu.

Jadi Rencana Kerla Kelompok Tani PLKSDA-BM adalah upaya untuk

memberikan landasan dan arah kebijakan dan program kerja Kelompok Tani

PLKSDA-BM yang secara umum menjadi indikator capaian kerja untuk periode

kepengurusan tertentu. Rencana kerja ini disusun berdasarkan analisa capaian

yang dilakukan. Proses pembahasan rencana kerja dilakukan dengan

mengikutsertakan seluruh anggota kelompok tani.

Rencana kerja ini menjadi dokumen yang harapannya menjadi pegangan, dan

sekaligus referensi dalam melakukan berbagai kegiatan Kelompok Tani

PLKSDA-BM, baik secara internal maupu untuk membangun ketrjasama

dengan pihak-pihak lain, termasuk dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah

maupun dengan pihak swasta.

Penyusunan rencana kerja KelomKelompok Tanii PLKSDA-BM dilakukan dari,

oleh, dan untuk masyarakat petani yang dilakukan secara partisipatif.

Rangkaian dari kegiatan penyusunan rencana kerja kelompok tani ini mulai dari

identifikasi masalah, pemetaan potensi sumber daya desa (sumberdaya alam

maupun sumberdaya manusia yang dimiliki), rembug petani untuk menentukan

perioritas, sampai dengan penentuan perioritas dan rencana program kerja

kelompok tani.

39Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja

Penysunan rencana kerja kelompok tani ini dimaksudkan untuk menghasilkan

pemecahan yang dapat dijangkau dan dikerjakan oleh masyarakat petani itu

sendiri dengan sumber daya yang ada dan sedikit mungkin bantuan dari pihak

luar. Proses penyusunan rencana kerja kelompok tani PLKSDA-BM ini adalah

proses pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan

perlunya upaya pengelolaan lahan lahan kritis dengan prinsip-prinsip

konservasi.

Perencanaan program yang disusun oleh kelompok tani ini dirumuskan dengan

daftar keinginan yang layak diimplementasikan dalam jangka waktu selama lima

tahun atau sesuai dengan jangka waktu program PLKSDA-BM yang difasilitasi

Ditjen. Bina Bangda. Programnya diuji kembali atau direvisi setiap tahun lewat

rembug-rembug petani difasilitasi oleh TPM.

Jadi Rencana Kerja Kelompok Tani PLKSDA-BM adalah merupakan

perencanaan penanganan lahan kritis dari petani, karena bertumpu pada

permasalahan, kebutuhan, aspirasi, usulan dan sumberdaya petani setempat.

Oleh petani, karena seluruh proses penyusunan rencana kerja dilakukan

sepenuhnya oleh petani setempat. Untuk petani, karena menghasilkan

program penanganan lajhan kritis yang berdampak peningkatan upaya

perbaikan teknik budidaya tanaman dan konservasi lahan, serta peningkatan

kesejahteraan petani itu sendiri.

Penyusunan rencana kerja kelompok tani PLKSDA-BM harus dilandasi dan

dijiwai oleh nilai dan semangat “gotong-royong”. Gotong-royong bertumpu pada

suatu keyakinan, bahwa setiap warga berhak memutuskan dan merencanakan

apa yang terbaik bagi diri maupun lingkungan dan bagaimana cara terbaik

dalam upaya mewujudkan dalam kenyataan. Inti “gotong-royong” adalah kerja-

sama antar petani dalam upaya peningkatan teknik budidaya pertanian dan

40Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

penanganan lahan kritis serta peningkatann kesejahteraan petani setempat.

Nilai budaya dan tradisi gotong-royong ini tumbuh subur dan mengakar dalam

budaya masyarakat di bumi Nusantara, terutama di pedesaan. Contoh: subak di

Bali, gugur-gunung dan lumbung desa di Jawa, rereyongan di Sunda, dll.

Adapun secara rinci tujuan penyusunan rencana kerja kelompok tani PLKSDA-

BM ini adalah:

1. Meningkatkan kemampuan kelompok tani PLKSDA-BM dalam menyusun

rencana penanganan lahan kritis secara partisipatif, tansparan, akuntabel,

dan berkelanjutan.

2. Meningkatkan partisipasi aktif petani setempat dalam menyusun rencana

penangana lahan kritis secara mandiri dan berkelanjutan.

3. Menghasilkan program penanganan lahan kritis yang bertumpu pada

kebutuhan, aspirasi, usulan dan sumberdaya petani setempat.

4. Memberikan informasi dan masukan perencanaan penanganan lahan kritis

di daerah, yakni daftar potensi dan kebutuhan petani dalam penanganan

lahan kritis (mencakup sarana dan prasarana) yang dibutuhkan.

5. Memperkuat rasa mampu, rasa memiliki, rasa tanggung jawab, dan

keswadayaan petani setempat dalam penanganan lahan kritis (sarana dan

prasarana).

C. Prinsip Penyusunan Rencana Kerja Kelompok Tani PLKSDA-BM1. Belajar-Bertindak Bersama.

Anggota dan pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM saling membelajarkan

dalam proses penyusunan dan penyepakatan rencana kerja bersama dalam

upaya penanganan lahan kritis.

2. Kesadaran otokritik (mawas diri).

Anggota dan pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM saling membuka diri

dan memberi kesempatan untuk menyampaikan dan menerima kritik yang

membangun, khususnya terkait denganm penanganan lahan kritis di

desanya.

3. Pertukaran informasi dan gagasan.

41Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Anggota dan pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM saling tukar informasi,

data, pengalaman, pemikiran dan pendapat melalui dialog dan musyawarah

petani untuk mencari jalan keluar terbaik atas permasalahan dan tantangan

bersama dalam penanganan lahan kritis.

4. Non-diskriminasi.

Anggota dan pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM saling mengingatkan

dan bekerjasama dalam upaya membebaskan diri dan lingkungan dari

praktek pembeda-bedaan suku, agama, ras, jenis kelamin (gender),

kelompok dan golongan, status sosial-ekonomi, dll.

5. Tanggung jawab.

Anggota dan pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM memikul

tanggungjawab yang sama atas keputusan dan tindak lanjut program kerja

yang telah disepakati bersama.

6. Pendampingan (fasilitasi).

Anggota dan pengurus Kelompok Tani PLKSDA-BM maupun pelaku dari

luar (misalnya pemerintah, konsultan, atau LSM ) berperan sebagai

jembatan komunikasi antar petani, memberikan dorongan (motivasi) dan

semangat, mencairkan suasana, dan memberikan pencerahan sehingga

tercipta dialog dan kerjasama yang sinergis.

D. Metode dan Teknik Penyusunan Rencana Kerja

Metode dan teknik perencanaan yang dapat diterapkan dalam penyusunan

rencana kerja kelomKelompok Tanii PLKSDA-BM antara lain; PRA (participatory

rural appraisal), perencanaan berorientasi tujuan, ZOPP (ziel orienterte projekt

planung), analisa kekuatanm kelemahan, peluang dan ancaman atau disebut

SWOT (strength, weakness, opportunity, threats), dll. Metode dan teknik yang

paling banyak digunakan dalam penyusunan rencana kerja kelompok tani

adalah PRA, yaitu serangkaian metode dan teknik fasilitasi perencanaan

pembangunan skala lingkungan yang mengikutsertakan segenap pelaku dan

42Pengutan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

warga petani setempat. Teknik-teknik pelaksanaan kegiatan dalam metode PRA

adalah:

1. Pemetaan sosial (social mapping)

Kelompok Tani PLKSDA-BM melakukan pendataan, pengelompokan,

pemetaan kondisi lahan pertanian dan pemetaan keadaan sosial, ekonomi,

dan budaya di lingkungannya.

2. Diagram Kelembagaan (Diagram Venn)

Kelompok Tani PLKSDA-BM memetakan potensi kelembagaan kelompok

tani, termasuk peranan dan saling hubungan satu sama lain dalam

penyelesaian masalah maupun dalam pelaksanaan program PLKSDA-BM.

3. Focus Group Discussion (FGD)

Kelompok Tani PLKSDA-BM melakukan diskusi yang terfokus pada isu,

masalah, kebutuhan, dan potensi sumberdaya petani setempat dalam

rangka menyusun daftar panjang usulan program.

4. Matrik Skoring

Kelompok Tani PLKSDA-BM membahas kriteria dan menentukan urutan

prioritas usulan program berdasarkan kriteria yang telah disepakati. Teknik

lain yang serupa dengan matrik skoring adalah matrik ranking. Bedanya

penentuan prioritas dalam matrik ranking didasarkan pada banyaknya

kemunculan usulan.

5. Kalender Musim

Kelompok Tani PLKSDA-BM mendata bentuk-bentuk kegiatan yang

menonjol pada musim tertentu (penghujan, kemarau, tanam, panen, tanam,

dll) atau pada kurun waktu tertentu (bulan puasa, idul fitri, natal dan tahun

baru, pendaftaran sekolah, dll).

6. Analisa Gawat-Mendesak–Penyebaran (Analisa GMP)

Kelompok Tani PLKSDA-BM menyusun skala prioritas berdasarkan kriteria

“gawat” (menimbulkan korban), “mendesak” (segera), dan “penyebaran”

(akibat yang luas dan berantai).