27
Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan 1 KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN BUDAYA A. KEBUDAYAAN 1. Pengertian Kebudayaan Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar. 1.1 Definisi kebudayaan menurut para ahli Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli: 1. Edward B. Taylor Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. 2. M. Jacobs dan B.J. Stern Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial. 3. Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar. 4. Dr. K. Kupper Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.

Modul IPS Kelas XII

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IPS Kebudayaan

Citation preview

Page 1: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

1

KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN BUDAYA

A. KEBUDAYAAN

1. Pengertian Kebudayaan

Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan

tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu

Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan

bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi

dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal,

tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya

merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu

sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal

Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara

belajar.

1.1 Definisi kebudayaan menurut para ahli

Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:

1. Edward B. Taylor

Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang

didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

2. M. Jacobs dan B.J. Stern

Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan

kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

3. Koentjaraningrat

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka

kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.

4. Dr. K. Kupper

Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia

dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.

Page 2: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

2

5. William H. Haviland

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota

masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang

dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.

6. Ki Hajar Dewantara

Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh

kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi

berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai

keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

7. Francis Merill

• Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial

• Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu

masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.

8. Bounded et.al

Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan

manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang

digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat. Pesan-

pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan,

intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.

9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)

Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk

yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan

secara genetikal.

10. Robert H Lowie

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup

kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh

bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat

melalui pendidikan formal atau informal.

11. Arkeolog R. Seokmono

Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah

pikiran dan dalam penghidupan.

Page 3: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

3

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota

masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang

dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.

2 Jenis-jenis Kebudayaan

2.1 Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan

jenis-jenisnya:

• Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidup

masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan

• Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa,

kesusasteraan dan kesusilaan.

• Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaian

tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas,

kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).

2.2 Kebudayaan berdasarkan wujudnya

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi

tiga,yaitu:

• Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-

nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau

disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga

masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,

maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para

penulis warga masyarakat tersebut.

• Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam

masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari

aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan

manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya

konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Page 4: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

4

• Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya

semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,

dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa

dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur

dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

2.2.1. Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan

atas dua komponen utama:

• Kebudayaan material

Kebudayaan material adalah kebudayaan yang mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang

nyata, konkret. Contoh kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari

suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan

material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,

pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

• Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke

generasi, misalnya dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

3. Sifat dan Hakikat Kebudayaan

Pada dasarnya hakikat kebudayaan adalah sebagai berikut:

a. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.

b. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan

tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

c. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.

d. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-

tindakan yang diterima, dan di tolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan yang diijinkan.

Adapun sifat kebudayaan itu pada dasarnya adalah sebagai berikut:

a. Kebudayaan bersifat universal, afrtinya masyarakat dan kebudayaan bersifat dwitunggal yang

tidak dapat dipisahkan, sehingga kebudayaan menjadii atribut masyarakat di dunia.

b. Kebudayaan bersifat stabil, dan dinamis yang mengalami perubahan secara terus menerus.

c. Kebudayaan mengisi dan menentukan jalannya kehidupan manusia.

Page 5: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

5

4. Unsur Unsur Kebudayaan

Menurut para ahli anthropologi dan sosiologi ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal dan

melekat pada semua kebudayaan masyarakat di dunia. Ketujuh unsur itu adalah:

a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,

senjata, alat-alat produksi, alat transportasi dll).

b. Mata pencaharian hidup dan system ekonomi (pertania, peternakan, system produksi, system

produksi, profesi pekerjaan, dll)

c. Sistem Kemasyarakatan atu lembaga social (system kekerbatan, organisasi politik, system

hokum, system perkawinan, dll)

d. Bahasa (lisan, maupun tertulis)

e. Kesenian ( seni rupa, seni sastra seni music, seni tari, dlsb)

f. Sistem pengetahuan

g. Religi (system kepercayaan)’

5. Fungsi Kebudayaan

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sanngat besar bagi manusia dan masyarakat,

diantaranya:

a. Sebagai alat untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam.

b. Sebagai alat untuk mengatur hubungan antar manusia. Dalam mengatur hubungan antar

manusia kabudayaan dinamakan struktur normative, yang di dalamnya ditentukan peraturan-

peraturan mengenai apa yang seharusnya dilakukan, dilarang, diijinkan maupun ditolak oleh

oleh masyarakat..

c. Sebagai wadah untuk mencurahkan segenap perasaan manusia. Misalnya kesenian, seperti

seni music, seni sastra, seni lukis dan sebagainya.

LATIHAN

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Jelaskan arti kebudayan dilihat dari segi bahasa

2. Kemukakan pula npengertian culture dilihat dari segi bahasa.

3. Bagaimana pengertian kebudayaan menurut E.B. Tylor

4. Jelaskan hakikat dari kebudayaan

5. Kemukakan sifat – sifat dari kebudayaan

6. Minimal ada tujuh unsure kebudayaan, sebutkan

7. Apa saja wujud dari kebudayaan itu, jelaskan.

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan wujud kebudayaan ideal

9. Jelaskan, apakah manusia bias hidup tanpa kebudayaan.

10. Kemukakan fungsi dari kebudayaan bagi manusia.

Page 6: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

6

B. KEBUDAYAAN SUKU BANGSA (KEBUDAYAAN LOKAL)

1. Pengertian Suku bangsa

Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat, dapat berwujud sebagai komunitas desa,

masyarakat kota, kelompok kekerabatan, ataupun kelompok adat yang lain. Kelompok-

kelompok tersebut bisa memperlihatkan corak kebudayaan yang khas dan berbeda bila dilihat

oleh orang lain yang bukan dari kelompok masyarakat yang bersangkutan atau oleh orang yang

berbeda kebudayaannya. Orang lain tersebut dapat melihat corak khasnya, terutama unsur-

unsur kebudayaan yang mencolok perbedaannya dengan kebudayaan orang tersebut. Contoh

bentu rumah orang Minangkabau sangat berbeda dengan bentuk rumah orang Sunda, begitu

pula bentuk pakaian, serta senjata tradisionalnya mempunyai corak yang khas dan berbeda.

Corak yang khas tersebut dalam istilah etnografi disebut kebudayaan suku bangsa.

Suku bangsa dapat diartikan sebagai suatu golongan atau kelompok manusia yang terikat oleh

kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan yang khas. Identitas dan kesadaran

tersebut seringkali dikuatkan dengan kesatuan bahasa. Sedangkan Kebudayaan Suku bangsa

adalah suatu kebudayaan yang mempunya kepribadian dan cirri-ciri yang khas dan khusus yang

membedakannya dengan kebudayaan lain. Kebudayaan suku bangsa ini sering juga disebut

kebudayaan local. Contoh, masyarakat Sunda baik yang tinggal di pegunungan, maupun yang

tinggal di pesisir dalam wilayah yang cukup luas, mempunyai kesadaran bahwa diantara mereka

ada keseragaman kebudayaan mereka, yaitu kebudayaan Sunda yang mempunyai identitas dan

kepribadian yang khusus. Berbeda dengan kebudayaan masyarakat tetangganya, eperti Jawa,

Bali, Betawi dan suku bangsa-suku bangsa lainnya. Perbedaan tersebut lebih mempertinggi

kesadaran akan kepribadian Sunda.

2. Dari uraian di atas dapat ditarik pengertian bahwa, Kebudayaan Daerah adalah

kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun

oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut.

Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan

kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan

mereka dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah mulai terlihat

berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat

dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan

di Indonesia yang berbeda satu sama lain.

Ilmu anthropologi membedakan kesatuan masyarakat suku-suku bangsa di dunia berdasarkan

atas criteria mata pencaharian dan system ekonominya kedalam enam macam, yaitu:

a. Masyarakat pemburu dan peramu (hunting and gathering societies). Contoh masyarakat

Papua yang hidup dirawa-rawa di pantai-pantai masih meramu sagu sebagai makanan

Page 7: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

7

b. Masyarakat peternak (Pastoral societies), biasanya suku bangsa ini hidup digurun-gurun

pasir dan di padang rumput (stepa/sabana).

c. Masyarakat peladang (Societies of shifting cultivators). Masyarakat ini di Indonesia masih

banyak, mereka hidup di hutan-hutan yang tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.

d. Masyarakat Nelayan (fishing communities). Masyarakat ini biasanya hidup di sepanjang

pantai dan di pulau-pulau.

e. Masyarakat petani pedesaan (Peasant communities), sebagian besar penduduk dunia saat

ini hidup dalam komunitas-komunitas desa, mata pencaharian bertani, hidup menetap

secara tradisional dekat irigasi.

f. Masyarakat perkotaan kompleks (Compleks urban societies). Masyarakat kota biasanya

terdiri dari berbagai ras, golongan, agama, maupun golongan agama dalam wadah satu

Negara nasional yang merdeka.

Menurut Koentjaraningrat, ,bahwa mendeskripsikan kebudayaan suatu suku bangsa harus tersusun

berdasarkan kerangka etnografi yang terdiri dari:

a. Lokasi, lingkungan alam dan demografi

b. Asal mula dan sejarah suku bangsa

c. Banasa

d. System teknologi

e. System mata pencaharian

f. Organisasi social

g. System pengetahuan

h. Kesenian

i. System religi.

3. Suku—Suku Bangsa di Indonesia

Klasifikasi dari aneka warna suku bangsa di wilayah Indonesia sampai saat ini masih berdasarkan system

lingkaran-lingkaran hokum adat yang disusun oleh Van Vollenhopen. Aneka suku bangsa di Indonesia itu

dibagi kedalam 19 daerah, yaitu:

1. Aceh

2. Gayo - Alas dan Batak

2a. Nias dan Batu

3. Minangkabau

3a. Mentawai

4. Sumatera Selatan

4a. Enggano

5. Melayu

6. Bangaka dan Belitung

7. Kalimantan

8. Sangir-Talaud

Page 8: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

8

9. Gorontalo

10. Toraja

11. Sulawesi Selatan

12. Ternate

13. Ambon Maluku

13a. Kepulauan Barat Daya

14. Irian/Papua

15. Timor

16. Bali dan Lombok

17. Jawa Tengah dan Jawa Timur

18. Surakarta dan Yogyakarta

19. Jawa Barat/Sunda

Latihan Uji Kompetensi

1. Jelaskan bagaimana kebudayaan local atau kebudayaan suku bangsa bila dilihat oleh orang yang

bukan dari komunitasnya?

2. Apakah yang dimaksud dengan suku bangsa?

3. Sebutkan ada berapakah kesatuan suku bangsa bila dilihat dari segi mata pencaharian dan

system ekonominya?

4. Penggolongan suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan oleh siapa?

5. Dibagi ke dalam berapakah penggolongan suku-suku bangsa di Indonesia, sebutkan satu persatu

Page 9: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

9

C. Hubungan Antar Budaya dan Pengaruh Budaya Asing

Dalam kehidupan sehari-hari setiap masyarakat selalu mengadakan hubungan dan bergaul dengan

masyarakat lain, baik masyarakat yang satu kelompok kebudayaannya, maupun dengan masyarakat

yang berbeda kebudayaannya. Akibat mengadakan hubungan dan bergaul dengan masyarakat lain,

setiap masayarakat dan kebudayaannya mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena pergaulan

tersebut mengakibatkan masuknya pengaruh kebudayaan luar atu asing kedalam kebudayaan

masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian setiap kebudayaan bersifat dinamis, artinya setiap

kebuadayaan akan mengalami perubahan yang terus menurus selama masyarakat pendukungnya

mengadakan hubungan dan bergaul dengan masyarakat yang berbeda kebudayaannya..

Perubahan yang terjadi di dalam kebudayaan itu disebut gerak kebudayaan atau dinamika kebudayaan.

1. Bentuk – Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Ada beberapa bentuk perubahan sosial dan kebudayaan, antara lain yaitu:

1. Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)

Perubahan lambat (evolusi) yaitu perubahan yang memerlukan waktu yang cukup lama.

Perubahan tersebut terjdi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu, perubahan

tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-

keperluan dan kondisi-kondisi yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

Perubahan cepat (Revolusi), yakni suatu perubahan yang berlangsung cepat dan menyangkut

dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masarakat. Revolusi dapat berlangsung dengan

didahului suatu pemberontakkan. Contoh Pemberontakkan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada

bulan September tahun 1965 didahului dengan kekerasan, diantaranya melakukan pembunuhan

para jenderal. Sekalipun Pemberontakkan PKI tersebut gagal, namuni sendi-sendi kehidupan

didalam masyarakat Indonesia berubah secara cepat..

Secara sosiologis suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi syarat-syarat tertentu, antara

lain:

a. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan, biasanya didorong oleh

adanya perasaan tidak puas terhadap kondisi yang ada, kemudian timbul keinginan untuk

mengadakan perbaiakan.

b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok pemimpin yang dianggap mampu memimpin

mayarakat.

c. Pemimpin tersebut harus mampu menampung keinginan – keinginan masyarakat, kemudian

merumuskannya menjadi arah dan program gerakan.

d. Pemimpin tersebut mampu menunjukkan tujuan gerakkan, serta mamapu merumuskan

ideology sebagai pedoman gerakkan.

e. Harus ada momentum yang tepat untuk menentukan dimulainya suatu gerakan atau

pemberontakkan.

Page 10: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

10

2. Perubahan Kecil dean Perubahan Besar

Perubahan kecil yaitu suatu perubahan yanhg terjadi pada unsure-unsur struktur soial yang

tidak membawa pengaruh apa-apa pada masyarakat. Contoh perubahan mode pakaian dan

perubahan model rambut.

Perbahan besar yaitu perubahan yang dapat membawa pengaruh besar pada kehidupan

masyarakat. Contoh industrialisasi pada masyarakat agraris (petani).

3. Perubahan yang dikehendak atau perubahan yang direncanakan, serta perubahan yang tidak

dikehendaki atau tidak direncanakan.

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan adalah perubahan yang dirancang terlebih

dahulu oleh pihak-pihak yang menginginkan perubahan di dalam masyarakat. Pihak yang

menginginkan perubahan tersebut diseut agent of change. Perancangan perubahan tersebut

dinamakan rekayasa social (social engineering) atau perencanaan social (social oanning). Contoh

perubahan kurikulumpendidikan nasional, perubahan system pemilihan presiden dan lain

sebagainya.

Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah perubahan yang timbul

dengan sendirinya di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menimbilkan akibat

yang tidak diinginkan oleh masyarakat.. contoh pembangunan yang terjadi di kota-kota besar

mendorong terjadinya urbanisasi. Hal ini biasanya diikuti dengan munculnya kejahatan,

pemukiman kumuh dan lain sebagainya.

2. Faktor – Faktor yang menyebabkan perubahan Sosial dan Kebudayaan

Pada umunya ada dua factor yang menyebabkan terjadinya p0erubahan soisla dan kebudayaan,

yaitu factor intern (factor dari dalam masyarakat itu sendiri) dan factor ekstern (factor dari luar

masyarakat).

a. Factor Intern

1) Bertambah dan berkurangnya penduduk.

2) Penemuan-penemuan baru. Dalam hal ini ada beberapa istilah, yaitu inovasi, discovery

dan invention. Inovasi adalah proses social dan kebudayaan yang besar yang terjadi

dalam waktu yang tidak terlalu lama karena adanya penemuan-penemuan baru yang

mengakibatkan terjadinya pembaharuan dalam unsure teknologi dan ekonomi.

Discovery adalah penemuan unsure kebudayaan yang baru, baik berupa alat, maupun

gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan individu ke

individu yang lain di dalam masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan Invention adalah

pengakuan, penerimaan masyarakat terhadap hasil ciptaan tersebut, kemudian

diterapkan dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya dari discovery ke

invention memerlukan waktu yang cukup lama, karena membutuhkan penyempurnaan

dari penemuan baru tersebut oleh rangkaian pencipta-pencipta lain. Beberapa

pendorong yang menyebabkan terjadinya penemuan-penemuan baru

dalammasyarakat, diantaranya yaitu: (a). adanya kesadaran para individu akan

kekurangan kebudayaan. (b). para ahli dan sarjana mempunyai kulitas yang tinggi dalam

suatu kebudayaan. (c). adanya perangasang bagi aktivitas-aktivitas dalam masyarakat.

Page 11: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

11

3) Adanya pertentangan atau konflik dalam masyarakat

4) Terjadinya pemberontakkan atau Revolusi dalam masyarakat

b. Faktor Ekstern

1). Sebab-sebab yang ditimbukan oleh alam sekitar, seperti bencana alam.

2). Adanya peperangan dengan bangsa lain.

3). Pengaruh kebudayaan masyarakt lain.

3. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan

1. Factor Pendorong Jalannya proses perubahan

Beberapa factor pendorong jalannya proses perubahan, yaitu

a. Kontak dengan kebudayaan lain. Diantara proses yang menyangkut dengan hal ini, adalah difusi,

asimilasi dan akulturasi.

Difusi adalah proses penyebaran dari satu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke

masyarakat lain ada dua tipe difusi, yaitu difusi intra masyarakat dan dan difusi antar

masyarakat.. difusi intra masyarakat akan terjadi bila 1). Adanya pengakuan bahwa unsure baru

tersebut mempunyai kegunaan. 2). Ada tidaknya unsure-unsur kebudayaan yang dapat

mempengaruhi diterima atau tidaknya unsure-unsur yang baru. 3). Bila unsure-unsur yang baru

berlawanan dengahn unsure yang lama kemungkinan besar tidak diterima. 4). Status dan

peranan individu yang menemukan unsure baru tersebut akan mempengaruhi mudah tidaknya

penemuan tersebut diterima. 5). Pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut.

Difusi antar masyarakat akan dipengaruhi oleh : 1). Adanya kontak dengan masyarakat lain. 2).

Adanya kemampuan untuk mendemontrasikan penemuan baru tersebut. 3). Adanya kegunaan

terhadap penemuan baru tersebut. 4) ada tidaknya unsure kebudayaan yang yang menyaingi

penemuan baru tersebut. 5) adanya peran masyarakat untuk menyebarkan penemuan baru. 6).

Adanya paksaan untuk menerima penemuan baru tersebut.

Asimilasi, adalah proses social yang terjadi karena adanya kelompok-kelompok manusia yang

berbeda kebudayaannya, bergaul secara intensif dalam waktu yang cukup lama, sehingga

kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya itu berbaur, masing-masing kelompok

meninggalkan sifat kebudayaannya yang khas dan berubah menjadi kebudayaan campuran yang

baru. Ada beberapa factor yang mempermudah terjadinya asimilasi, yaitu 1). Toleransi, 2).

Adanya kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi, 3). Adanya sikap menghargai orang

asing dan kebudayaannya, 4) golongan penguasa mempunyai sifat terbuka, 5). Adanya

persamaan dalam unsure kebudayaan, 6). Adanya perkawinan campuran. 7). Menghadapi

musuh bersama dari luar.

Adapun factor-faktor yang dapat menghalangi terjadinya asimilasi, adalah: 1). Terisolasi, 2).

Kurangnya pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi, 3). Adanya perasaan takut

terhadap kebudayaan yang dihadapi, 4) adanya perasaan superioritas, bahwa kebudayaannya

lebih tinggi dari kebudayaan yang dihadapi. 5). Perbedaan ras (warna kulit dan cirri-ciri

badaniah), 6). Ingruop feeling yang kuat, 7). Golongan minoritas mendapat gangguan dari

golongan mayoritas, 8). Adanya pertentangan dan perbedaan kepentingan.

Page 12: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

12

Akulturasi, adalah suatu kebudayaan tertentu dari suatu kelompok masyarakat dihadapkan pada

unsure-unsur kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, lambat laun unsure-unsur

kebudayaan asing itu diterima dan dan diolah masuk ke dalam kebudayaan masyarakat tersebut

dengan tanpa menghilangkan kepribadian dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.

Ada beberapa unsure kebudayaan asing yang mudah diterima, yaitu: 1). Unsure kebudayaan

kebendaan yang yang mudah dipakai danbermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,

seperti alat tulis menulis, pakaian yang sesuai, sepatu dan lain-lain. 2). Unsure kebendaan yang

mempunyai manfaat besar, seperti radio, televise, handphone. 3) unsure kebendaan yang

mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat, seperti mesin penggiling padi, mobil, sepeda

motor.

Adapun unsure kebudayaan asing yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah :

1). Unsure yang menyangkut system kepercayaan, seperti ideology dan falsafah hidup. 2).

Unsure – unsure yang dipelajari pada tahap pertama sosialisasi, seperti makanan pokok suatu

masyarakat.

b. System pendidikan formal yang maju

c. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan adanya keinginan untuk maju

d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan merupakan delik.

e. System terbuka dalam lapisan masyarakat.

f. Penduduk yang heterogen.

g. Ket5idak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

h. Sikap berorientasi ke masa depan.

i. Nilai bahwa manusia harus berusaha untuk memperbaiki hidupnya.

2. Faktor – faktor Penghambat terjadinya proses perubahan

Factor factor yang dapat menghambat terjadinya proses perubahan, yaitu:

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional

d. Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan dengan kuat (vested interest)

e. Sikap tertutup, serta adanya prasangka terhadap hal-hal baru atau asing

f. Adanya rasa tajut akan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan

g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis

h. Adat dan kebiasaan

i. Nilai hidup buruk dan tidak dapat diperbaiki.

Latiahan

1. Jelaskan mengapa setiap kebudayaan bersifat dinamis.

2. Sebutkan bentuk-bentuk perubahan social dan kebudayaan

3. Penemuan baru di dalam kehidupan sosil dan kebudayaan menghasilkan inovasi, discovery

dan invention, jelASKAN KETIGA ISTILAH TERSEBUT

4. Sebutkan factor-faktor intern yang menyebabkan perubahan social dan kebudayaan

5. Kemukakan olehmu apa saja factor ekstern penyebab perubahan social dan kebudayaan

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan difusi

7. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan asimilasi

8. Apa yang dimaksud dengan akulturasi

9. Sebutkan factor pendorong proses terjadinya perubahan

10. Sebutkan pula factor penghambat terjadinya perubahan.

Page 13: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

13

B. KEBERAGAMAN KEBUDAYAAN NASIONAL

1.Pengertian Kebudayaan Nasional

Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di Negara tersebut.

Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya yang terdapat dalam

wilayah Republik Indonesia. Tanpa budaya-budaya itu tak ada Kebudayaan Nasional. Itu tidak

berarti Kebudayaan Nasional sekadar penjumlahan semua budaya lokal di seantero Nusantara.

Kebudayan Nasional merupakan realitas, karena kesatuan nasional merupakan realitas.

Kebudayaan Nasional akan mantap apabila di satu pihak budaya-budaya Nusantara asli tetap

mantap, dan di lain pihak kehidupan nasional dapat dihayati sebagai bermakna oleh seluruh

warga masyarakat Indonesia (Suseno; 1992).

Menurut TAP MPR No.II tahun 1998, pengertian kebudayaan nasional, yakni

Kebudayaan yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa

Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan

harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna

pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian

Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.[1]

Disebutkan juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan nilai-

nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa batasan kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh

pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang dilandasi oleh semangat Pancasila.

Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari

kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan,

sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara

kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh

Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa

mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah

kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan

kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika

ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.[2]

Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32.

Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan

daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan

munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh

kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara

gamblang.

Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi

kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-

kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh

Page 14: Modul IPS Kelas XII

Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang

sudah berada pada posisi yang memiliki

kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan

menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur

kebudayaan asing, serta unsur kre

2. Wujud kebudayaan daerah di Indonesia

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Indonesia. Setiap saerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.

beberapa contoh kebudayaan daerah, seperti:

Rumah adat

Rumah gadang, rumah adat sumatera barat

• Aceh: Rumoh Aceh

• Sumatera Barat : Rumah Gadang

• Sumatera Selatan : Rumah Limas

• Jawa : Joglo

• Papua : Honai

• Sulawesi Selatan : Tongkonang

(Makassar Gowa)

• Sulawesi Tenggara: Istana buton

• Sulawesi Utara: Rumah Panggung

• Kalimantan Barat: Rumah Betang

• Nusa Tenggara Timur: Lopo

Tarian

• Jawa: Bedaya, Kuda Lumping

• Bali: Kecak, Barong/ Barongan

• Maluku: Cakalele, Orlapei

• Aceh: Saman, Seudati

• Minangkabau: Tari Piring

Arief Nur Khoerudin |

Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang

sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam

kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan

menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur

kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional. [3]

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Indonesia. Setiap saerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Di bawah ini terdapat

beberapa contoh kebudayaan daerah, seperti:

Rumah gadang, rumah adat sumatera barat

Rumah Gadang

umah Limas

Tongkonang (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone),

Istana buton

Rumah Panggung

Rumah Betang

Lopo

Kuda Lumping, Reog

Barongan, Pendet

Orlapei, Katreji

Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin

| IPS - Kebudayaan

14

Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang

makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam

kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan

menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Di bawah ini terdapat

(Bugis Bone), Balla Lompoa

Tari Lilin

Page 15: Modul IPS Kelas XII

• Betawi: Yapong

• Sunda: Jaipong, Tari Topeng

Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat

• Timor NTT: Likurai, Bidu

• Batak Toba & Suku Simalungun

• Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena

• Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan

Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung

• Riau : Persembahan, Zapin

• Lampung : Bedana, Semb

• Irian Jaya: ( Musyoh, Selamat Dat

• Nias : famaena

Lagu

• Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali

• Maluku : Rasa Sayang-sayange

Huhatee

• Melayu : Soleram, Tanjung Katung

• Minangkabau : Kampuang nan Jauh di Mato

Garinggiang

• Aceh : Bungong Jeumpa

• Kalimantan Selatan : Ampar

• Nusa Tenggara Timur : Anak

Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo

Gaila Ruma Radha, Desaku

• Sulawesi Selatan : Angin Mamiri

• Sumatera Utara : Anju Ahu

Dago Inang Sarge,

• Papua/Irian Barat : Apuse

• Sumatera Barat : Ayam Den Lapeh

Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato

• Jambi: Batanghari

Arief Nur Khoerudin |

Tari Topeng

Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat

Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci

Suku Simalungun: Tortor

Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa

Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan

Tari Payung

Zapin, Rentak Bulian, Serampang Dua Belas

Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu

Selamat Datang )

jali, Lenggang Kangkung

sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina

Tanjung Katung

Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo,

Ampar-Ampar Pisang

Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo

Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju

Desaku

Angin Mamiri

Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso

Apuse

Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam

Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga,

| IPS - Kebudayaan

15

Tari Padduppa, Tari 4 Etnis

Tari Pahlawan , Tari

Burung Tantina,Goro-Gorone,

, Indang Sungai

Sonbilo, Tebe Onana,

Bengu Re Le Kaju, Aku Retang,

Bungo Bangso, Butet,

Dayung Palinggam, Kambanglah

Page 16: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

16

• Jawa Barat : Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan,

• Kalimantan Barat : Cik-Cik Periuk

• Sumatera Selatan : Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile,

• Banten : Dayung Sampan

• Sulawesi Utara : Esa Mokan

• Jawa Tengah : Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran

• Nusa Tenggara Barat : Helele U Ala De Teang

• Kalimantan Timur : Indung-Indung

• Jambi : Injit-Injit Semut

• Kalimantan Tengah : Kalayar

• Karatagan Pahlawan (Jawa Barat)

• Keraban Sape (Jawa Timur)

• Keroncong Kemayoran (Jakarta)

• Kole-Kole (Maluku)

• Lalan Belek (Bengkulu)

• Lembah Alas (Aceh)

• Lisoi (Sumatera Utara)

• Madekdek Magambiri (Sumatera Utara)

• Malam Baiko (Sumatera Barat)

• Mande-Mande (Maluku)

• Manuk Dadali (Jawa Barat)

• Ma Rencong (Sulawesi Selatan)

• Mejangeran (Bali)

• Mariam Tomong (Sumatera Utara)

• Moree (Nusa Tenggara Barat)

• Nasonang Dohita Nadua (Sumatera Utara)

• O Ina Ni Keke (Sulawesi Utara)

• Ole Sioh (Maluku)

• Orlen-Orlen (Nusa Tenggara Barat)

• O Ulate (Maluku)

• Pai Mura Rame (Nusa Tenggara Barat)

• Pakarena (Sulawesi Selatan)

• Panon Hideung (Jawa Barat)

• Paris Barantai (Kalimantan Selatan)

• Peia Tawa-Tawa (Sulawesi Tenggara)

• Peuyeum Bandung (Jawa Barat)

• Pileuleuyan (Jawa Barat)

• Pinang Muda (Jambi)

• Piso Surit (Aceh)

• Pitik Tukung (Yogyakarta)

• Flobamora, Potong Bebek Angsa (Nusa Tenggara Timur)

• Rambadia (Sumatera Utara)

• Rang Talu (Sumatera Barat)

• Rasa Sayang-Sayange (Maluku)

• Ratu Anom (Bali)

• Saputangan Bapuncu Ampat (Kalimantan Selatan)

Page 17: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

17

• Sarinande (Maluku)

• Selendang Mayang (Jambi)

• Sengko-Sengko (Sumatera Utara)

• Siboga Tacinto (Sumatera Utara)

• Sinanggar Tulo (Sumatera Utara)

• Sing Sing So (Sumatera Utara)

• Sinom (Yogyakarta)

• Si Patokaan (Sulawesi Utara)

• Sitara Tillo (Sulawesi Utara)

• Soleram (Riau)

• Surilang (Jakarta)

• Suwe Ora Jamu (Yogyakarta)

• Tanduk Majeng (Jawa Timur)

• Tanase (Maluku)

• Tapian Nauli (Sumatera Utara)

• Tari Tanggai (Sumatera Selatan)

• Tebe Onana (Nusa Tenggara Barat)

• Te Kate Dipanah (Yogyakarta)

• Tokecang (Jawa Barat)

• Tondok Kadadingku (Sulawesi Tengah)

• Tope Gugu (Sulawesi Tengah)

• Tumpi Wayu (Kalimantan Tengah)

• Tutu Koda (Nusa Tenggara Barat)

• Terang Bulan (Jakarta)

• Yamko Rambe Yamko (Papua)

• Bapak Pucung (Jawa Tengah)

• Yen Ing Tawang Ono Lintang (Jawa Tengah)

• Stasiun Balapan, Didi Kempot (Jawa Tengah)

• Anging Mamiri, Sulawesi Parasanganta (Sulawesi Selatan)

• bulu londong, malluya, io-io, ma'pararuk (Sulawesi Barat)

Musik

• Jakarta: Keroncong Tugu.

• Maluku :

• Melayu : Hadrah, Makyong, Ronggeng

• Minangkabau :

• Aceh :

• Makassar : Gandrang Bulo, Sinrilik

• Pesisir Sibolga/Tapteng : Sikambang

Page 18: Modul IPS Kelas XII

Alat musik

Gamelan

• Jawa: Gamelan.

• Nusa Tenggara Timur: Sasando

• Gendang Bali

• Gendang Karo

• Gendang Melayu

• Gandang Tabuik

• Sasando

• Talempong

• Tifa

• Saluang

• Rebana

• Bende

• Kenong

• Keroncong

• Serunai

• Jidor

• Suling Lembang

• Suling Sunda

• Dermenan

• Saron

• Kecapi

• Bonang

• Kendang Jawa

• Angklung

• Calung

• Kulintang

• Gong Kemada

• Gong Lambus

• Rebab

• Tanggetong

• Gondang Batak

• Kecapi, kesok-Kesok Bugis

Arief Nur Khoerudin |

Sasando, Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio

Kesok Bugis-makassar, dan sebagainya

| IPS - Kebudayaan

18

Gitar Lio.

Page 19: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

19

Gambar

• Jawa: Wayang.

• Tortor: Batak

Patung

• Jawa: Patung Buto, patung Budha.

• Bali: Garuda.

• Irian Jaya: Asmat.

Pakaian

• Jawa: Batik.

• Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.

• Sumatra Utara, Sibolga: Anak Daro & Marapule.

• Sumatra Barat/ Melayu:

• sumatra selatanSongket

• Lampung : Tapis

• Sasiringan

• Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur

• Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu

Suara

• Jawa: Sinden.

• Sumatra: Tukang cerita.

• Talibun : (Sibolga, Sumatera Utara)

Sastra/tulisan

• Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.

• Bali: karya tulis di atas Lontar.

• Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah

• Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara

• Timor Ai Babelen, Ai Kanoik

Kebudayaan Modern Khas Indonesia

• Musik Dangdut: Elvie Sukaesih, Rhoma Irama.

• Film Indonesia: "Daun di Atas Bantal" (1998) yang mendapat penghargaan Film terbaik

di "Asia Pacific Film Festival" di Taipei.

• Sastra: Pujangga Baru.

Page 20: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

20

3. Dampak Kebudayaan Barat di Indonesia

Dampak kebudayaan barat di Indonesia dicerminkan dalam wujud globalisasi dan modernisasi

yang dapat membawa dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa kita.

Dampak Positif

a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap

masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.

b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah

dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih

merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Dampak Negatif

Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.

a. Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat

melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak

pilihan yang ada.

b. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi

membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah

makhluk sosial.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai

menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja,

dan lain-lain.

d. Kesenjangan Sosial

Page 21: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

21

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti

arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu

dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social

menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak

kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

4. Mempertahankan kebudayaan Indonesia

Berikut ini adalah cara-cara mempertahankan kebudayaan Indonesia :

• Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk

dalam negeri.

• Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

• Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

• Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-

benarnya dan seadil- adilnya.

• Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia

• Pemerintah harus Menghak-patenkan kebudayaan-kebudayaan di Indonesia

Page 22: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

22

Latihan

Jawablah pertanyaan di bawah ini

1. Jelaskan perbedaan anatara kebudayaan nasional dengan kebudayaan

daerah

2. Bagaimanakah pengertian kebudayaan nasional menurut Ki Hajar

Dewantara dan Koentjoroningrat. Adakah persamaan dan perbedaannya?

Jelaskan.

3. Apa saja yang melengkapi kebudayaan nasional? Jelaskan

4. Tunjukan contoh puncak-puncak kebudayaan daerah. Minimal 5 daerah

5. Tunjukka contoh kebudayaan lama dan asli Indonesia pada masa

prasejarah, masa Hindu-Buda dan pada masa penyebaran Islam.

Page 23: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

23

Daftar Pustaka

www.wikipedia.com

www.google.com

Arifin,Masyhuri.2009.definisi kebudayaan menurut para ahli.google

Ambara,Sughosa.2007.untuk Indonesia.google

Organisasi.org komunitas dan perpustakaan online

Gunawan.2007.fenomena konsep kebudayaan Indonesia.google

S.Brahmana-Kebudayaan Nasional Indonesia

Al-Farisi,Arlan Rudi.2008.pengaruh budaya barat.ISD:google

Bakker, JWM. 1999. ”Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar”. Penerbit Kanisius;

Yogyakarta.

Dewantara, Ki Hajar. 1994. ”Kebudayaan”. Penerbit Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa;

Yogyakarta.

Sarjono. Agus R (Editor). 1999. ”Pembebasan Budaya-Budaya Kita”. Penerbit PT Gramedia

Pustaka Utama; Jakarta. Suseno, Franz Magnis. 1992. ”Filsafat Kebudayaan Politik”. Penerbit

Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.

Page 24: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

24

D. MASALAH SOSIAL 1. Pengertian

Masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur- unsur kebudayaan atau

masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok social , atau menghambat

terpenuhinya keinginan-keinginan pokok-pokok warga kelompok social tersebut, sehingga

menyebabkan kepincangan ikatan social.

2. Klasifikasi Masalah Sosial

Masalah social dapat diklasifikasikan berdasarkan factor-faktor penyebabnya, diantaranya

adalah:

a. Factor ekonomis, diantaranya kemiskinan dan pengangguran

b. Factor biologis, diantaranya penyakit dan cacat fisik

c. Factor psikologis, diantaranya penyakit syaraf, disorganisasi jiwa dan bunuh diri.

d. Factor kebudayaan, diantaranya perceraian, kejahatan, kenakakalan anak-anak, konflik

rasial dan konflik keagamaan.

3. Manifest Social Problems dan Laten Social Problems

Manifest social problems merupakan masalah social yang timbul sebagai akibat terjadinya

kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Kepincangan-kepincangan tersebut disebabkan

tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Masyarakat

umumnya tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang.

Latent social problem juga menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat,

tetapi tidak diakui demikian halnya.

4. Beberapa Masalah Sosial yang Penting

a. Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan terhadap seseorang yang tidak sanggup

memelihara dirinya sendiri sesuai dengan tarap kehidupan kelompok dan juga tidak

mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Secara sosiologis kemiskinan timbul karena salah satu lembaga kemayarakatan tidak

berfungsi dengan baik, yaitu lembaga ekonomi. Kepincangan tersebut akan menjalar

kebidang-bidang lainnya, misalnya pada kehidupan keluarga yang tertimpa kemiskinan

tersebut.

b. Kejahatan

Sosiologi berpendapat bahwa, kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses-

proses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya.

Page 25: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

25

Dari analisis social psikologis, seseorang menjadi penjahat disebabkan oleh beberapa

bentuk proses, seperti imitasi, pelaksanaan peranan social, perbedaan social,

kompensasi, identifikasi, konsepsi diri pribadi dan kekecewaan yang agresif.

Bagian pokok dari pola-pola perilaku jahat dipelajari dalam kelompok-kelompok kecil

yang bersifat intim. Lat-alat komunikasi tertentu seperti buku, surat kabar, film,

handphone, televise radio memberikan pengaruh-pengaruh tertentu, yaitu dalam

memberikan sugesti kepada orang-perorangan untuk menerima atau menolak perilaku-

perilaku jahat. Untuk mengatasi kejahatan ada dua, yaitu dengan cara preventif dan

dengan cara refresif.

Jenis kejahatan yang perlu mendapat perhatian pada masa modern ini adalah white

collar crime. Kejahatan bentuk ini umumnya dilakukan oleh orang-orang terhormat dan

seharusnya menjadi suri tauladan masyarakat. Mereka pada umumnya pejabat atau

pengusaha dalam menjalankan peranan dan fusi sosialnya.

3. Disorganisasi keluarga

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena anggota-

anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan peranan

sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga antara lain:

a. Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluar perkawinan.

b. Putusnya hubungan perkawinan karena perceraian.

c. Adanya kekurangan komunikasi didalam keluarga

d. Krisis keluarga.

4, Masalah Generasi Muda

Masalah generasi muda ditandai oleh dua cirri yang berlawanan, pertama keinginan

untuk melawan, seperti dengan radikalisme dan delikuensi atau kenakalan. Kedua

dengan sikap apatis, yakni menyesuaikan diri secara membabi buta terhadap ukuran

moral generasi tua.

Pada masyarakat transisi, generasi muda seolah-olah terjepit oleh norma lama dan

norma baru (yang kadang-kadang belum terbentuk). Generasi tua seolah-olah tidak

menyadari bahwa ukuran sekarang bukanlah usia, akan tetapi kemampuan. Namun

generasi muda tidak diberi kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.

Masa remaja adalah masa penuh bahaya, karena akan meninggalkan masa anak-anak

menuju masa pendewasaan yang kepribadiannya sedang mengalami pembentukkan.

Untuk itu masa ini perlu bimbingan, terutama dari orang tua. Masalah

a. Sense of value yang kurang ditanamkan oleh orang tua.

Page 26: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

26

b. Timbulnya organisasi informal yang umumnya tidak disukai oleh

masyarakat.

c. Muncuknya usaha generasi muda untuk mengadakan perubahan

yang disesuaikan dengan nilai kaum muda.

5. Perang

Perang megakibatkan disorganisasi dalam pelbagai aspek kemasyrakatan, baik bagi

Negara yang menang, apalagi Negara yang kalah. Apalagi pada dewasa ini bentuk perang

sudah total tidak hanya angkatan bersenjata, melainkan melainkan melibatkan seluruh

aspek kehidupan masyarakt.

6. Pelanggaran terhadap Norma Masyarakat

a. Pelacuran

Pelacuran dapat diartikan sebagai bentuk pekerjaan menyerahkan diri kepada umum

untuk melakukan perbuatan seksual dengan mendapat upah.

Pelacuran munculebabkan oleh factor endogen dan eksogen. Factor endogen,

diantara nafsu birahi yang besar, malas namun ingin hidup mewah. Fator eksogen

antara lain, ekonomi, urbanisasi yang tidak tertatur, perumahan kumuh dan lain

sebagainya.

Usaha untuk mencegah pelacuran harus dilakukan jauh sebelum munculnya

gangguan insekuritas pada anak-anak wanita, seperti membolos, mengutil, dan

sebagainya. Hal itu dapat dicegah dengan pembinaan, terutama kasih saying dari

orang tua yang stabil.

b. Kenakalan Anak-anak

Kenakalan anak-anak meliputi pencurian perampokan, pencopetan, penganiaan,

penggunaan obat-oabat terlarang dan mengendaai kendaraan bermotor tanpa

mengindahkan peraturan. Yang kesemuanya melanggar hukum dan mengganggu

ketertiban masyarakat.

c. Penyalah gunaan Narkoba

Indonesia sekarang ini sudah menjadi tempat penjualan narkoba dunia, dan kosumen

terbesar dan yang menjadi korbannya sebagian besar adalah orang yang berusia

antara 18 – 25 tahun. Penyalah gunaan narkoba secara jangka panjang akan merusak

kehidupan generasi muda dan Negara di masa mendatang. Hal ini disebabkan oleh

manusianya yang pada umumnya mengalami sakit saraf dan jiwa, yang pada akhirnya

Negara tersebut akan mengalami lost generation.

Page 27: Modul IPS Kelas XII

Arief Nur Khoerudin | IPS - Kebudayaan

27

d. Homo seksualitas.

Homo seksualitas dapat digolongkan kedalam tiga katagiri, yaitu:

1). Golongan yang aktif mencari mitra kencan.

2). Golongan pasif yang menunggu.

3). Golongan situasional.

Negara dewasa ini perlu membentu Undang-undang mengenai homo seksual, yang

tujuannya:

1). Melindungi warga dari agresivitas seksual

2). Melindungi anak-anak dibawah umurdari eksploitasi seksual.

3). Melindungi warga dari dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan homo seksual.

7. Masalah Kependudukan

Akibat kepadatan penduduk di Indonesia menimbulkan masalah; kemiskinan, kejahatan,

urbanisasi yang tidak teratur, pemukiman kumuh, pelacuran, penyebaran penduduk yang

tidak merata dan lain sebagainya. Kesemuanya merupakan masalah social yang bisa

mengganggu kehidupan masyarakat.

8. masalah Lingkungan Hidup

Masalah lingkungan hidup yang menjadi peroalan dewasa ini adalah efek rumah kaca,

pemanasan global. Hal ini disebabkan oleh pencemaran lingkngan, penggundulan hutan

yang dilkukan oleh warga masyarakat dan industrialisasi.

9. birokrasi

Permasalahan birokrasi dewasa ini di Indonesia adalah, berbelit-belit dan tidak efektitis,

sehingga membebani kepentingan warga. Negara seolah-olah tidak memihak pada kau

kecil, sehingga sering terjadi keributan di masyarakat.

Latihan.

1. Apakah masalah social iti?

2. Jelaskan, bahwa masalah social bisa mengganggu kehidupan masyarakat.

3. Mengapa penyalah gunaan Narkoba dianggap masalah social.

4. Apa white collar crime itu, jelaskan.

5. Analisis di lingkunganmu ada berapa macam maslah social yang ada