Author
darmadji-aji
View
62
Download
5
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
umum
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
1/75
LABORATORIUM
JARINGAN KOMPUTER
FASILKOM -- UNSRI
MODUL PRAKTIKUMINSTALASI JARINGAN DAN SERVER
DISUSUN :
Candra Setiawan, ST
Tasmi, S.Si
Ahmad Heryanto, S.Kom
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
2/75
1
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau
crossover.
2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan
melakukan pengujian pada jaringan LAN.
3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat
implementasi pengkabelan.
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. Crimp tool
3. Konektor RJ-45
4. Cable Tester
C. TEORI
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi
dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva
terbuka (dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami
perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radiohingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan
komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi
kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan
teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).
TEKNIK PENGKABELAN
JARINGAN
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
3/75
Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel, demikian
juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama
untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun
jaringan kelas raksasa seperti MAN metropolitan area network). Berikut adalah tabel
Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.
1. Tipe dan Jenis Kabel
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh
karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted pair)
dan coaxial cable. Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Oktober
2008):eature
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
4/75
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masingmasing
kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas
kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas belitan (twist)
masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang
bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa
mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai
standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator
untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa
digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk
coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter cukup
besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk)
Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,
dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna
kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau
hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel
koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan
sebagai berikut:
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang
lumayan lebar).
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau
berupa populated segments.
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500
meter).
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
Setiap segment harus diberi ground.
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
5/75
Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat
(device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)
Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap
lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis
ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan
sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
6/75
Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)
Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk
penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu
straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda,
straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan
crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung
nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari
masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional
yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
7/75
Karakteristik Straight Cable :
Menghubungkan PC-Hub/switch
Half duplex
Panjang maksimal kabel 100 m
Ethernet 10/100/1000Base-T
CROSSOVER CABLE
Karakteristik Crossover Cable :
1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC
2. Full duplex3. Panjang maksimal kabel 100 m
4. Ethernet 10/100/1000Base-T
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
8/75
D. PERCOBAAN
1. Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter
2. Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahansecara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja
dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat
putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya
3. Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut
dengan urutan yang di atas
4. Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel
rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45,
potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudianmasukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati - hati kedalam lubang
yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap
ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak
menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
9/75
5. Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut
pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan
beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci
kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada
ujung satu lagi.
6. Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk
menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung
konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan
testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing
berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status
yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan
nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda)
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
10/75
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :
Nim :Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
11/75
2A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.
B. PERALATAN
1. PC dengan sistem operasi Windows XP Atau Windows 7
2. Kabel UTP
3. Switch
C. TEORI
1. Pengalamatan IP (IP Addressing)
Internet (International Network) merupakan sebuah jaringan raksasa yang terdiri ataskomputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling
berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu
jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu
jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila
untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu
jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP
pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki
nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggalmenggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada
menggunakan nomor ID kartu jaringan.
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi
antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu
Pengalamatan IP (IP Addressing)
dan Konfigurasi TCP/IP
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
12/75
jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas
32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:
net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu
jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi
4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1
sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000
merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit
dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang
merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0
sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa
dipakai adalah 28x28x 28x28= 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat
IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh
badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia
dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan
sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net
id dan sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk
net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk
mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk
tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
13/75
Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan PublicIP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area
Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang
digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan
komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut
dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap
kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:
Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IPDefault
yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya
sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost.
Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini tidak
dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
14/75
2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
1. Konfigurasi Otomatis
2. Konfigurasi Manual
1. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private
IPbAddress secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi
TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :
1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties.
2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
15/75
4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.
2. Konfigurasi Manual
Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet
mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada
metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual
adalah:
1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties
2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP)
3. Klik Use the following IP address
4. Masukan no IP yang diinginkan
5. Klik OK
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
16/75
D. PERCOBAAN
Percobaan I
1. Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini
2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private
dikelas C
3. Masukan IP di computer A dengan (misal IPnya adalah 192.168.1.2/24 dan
Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24)
Pilih Control Panel kemudian pilih Network Adapter dan pilih Local
Area Connections
Klik 2 X bagian Local Area Connections kemudian pilih Internet
Protocol (TCP/IP)kemudian Propertise
Isikan Alamat di Komputer A dengan IP 192.168.1.2 dan untuk Komputer
B 192.168.1.254 dengan subnetmask 255.255.255.0
4. Pada komputer A klik menu Startkemudian ambil RUNketikan CMD
5. Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 ,
hasil yang didapat
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
17/75
Percobaan 2
1. Hubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub
kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres
192.168.2.0/24)
2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A
192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan
komputer C 192.168.1.50/24
3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat
Hasil Ping Ke Komputer B
Hasil Ping Ke Komputer C
Hasil Ping Ke Komputer D
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
18/75
Tugas
1
Host IP Address 172.30.1.33
Network Mask 255.255.0.0
Network Address
Network Broadcast Address
Total Number of Host Bits
Number of Hosts
IP Computer AIP Computer B
2
Host IP Address 172.30.1.33
Network Mask 255.255.255.0
Network Address
Network Broadcast Address
Total Number of Host Bits
Number of Hosts
IP Computer A
IP Computer B
IP Computer C
IP Computer D
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
19/75
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :Nim :Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
20/75
3
A. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.
2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT
3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/settingNAT
B. PERALATAN1. OS Mikrotik
2. PC Router
3. Switch / HUB
4. Kabel UTP
C. TEORI
PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital
Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router dapat
digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi mereka yang
tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana disarankan untuk
menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama ditujukan bagi mereka
yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system yang lebih kompleks,
terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.
Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan
menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan
sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup
berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau
fedora.
Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :
SHARING INTERNET
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
21/75
Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak
diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall
yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses
menggunakan perintah iptables.
Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari
fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN
membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah /
beberapa buah.
Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.
Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN
yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu
buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang
kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing
yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses
menggunakan router.
DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada
work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.
D. PERCOBAAN
1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik
2. Pasang NIC di server Mikrotik
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
22/75
3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik[[email protected]] > interface printFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R ether1 ether 0 0 15001 R ether2 ether 0 0 1500
Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)
4. Mengganti nama IntrefaceDalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL padaether2[[email protected]] > interface set 0 name=PUBLIK[[email protected]] > interface set 1 name=LOCALTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[[email protected]] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R PUBLIK ether 0 0 15001 R LOKAL ether 0 0 1500
5. Mengganti Nama Mikrotik[[email protected]] > system identity set name=router_fasilkom[admin@ router_fasilkom]>
6. Setting IP AddressPada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedanginterface LOKAL
[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=202.146.180.228/29interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24interface=LOKAL comment="IP ke LAN"Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[admin@ router_fasilkom]>ip address printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE0 ;;; IP Address ke Internet
192.168.3.2/24 192.168.3.0 192.168.3.255 PUBLIK1 ;;; IP Address ke LAN172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKALTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Setting Gateway
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
23/75
Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan inigateway nya adalah202.146.180.225[admin@ router_fasilkom]>ip router add gateway=202.146.180.225[admin@ router_fasilkom]>ip route printFlags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE
INTERFACE0 ADC 192.168.3.0/24 192.168.3.2 PUBLIK1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.3.1 PUBLIKTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8. Setting Name ServerPada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary=
202.146.180.4 dan IP AddressSecondary= 202.146.178.4[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.180.4 allow-remoterequests=yes[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.178.4 allow-remoterequests=yesTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar[admin@ router_fasilkom]> ping 202.146.180.225
202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
24/75
[admin@ router_fasilkom]> ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet) action=masqueradeTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------6. Setting Komputer Client
Setting ip client satu kelas dengan routerIP Address : 172.16.0.2Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 172.16.0.1Preferred DNS Servers 172.16.0.1Klik OK
Selanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web siteTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
25/75
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :Nim :
Jurusan :
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
26/75
4
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server.
2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis
dibandingkan dengan penggunaan IP statis.
3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi
Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Windows.
B. PERALATAN
1. OS Mikrotik
2. PC Router
3. Switch / HUB
4. Kabel UTP
C. TEORI
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan
nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP
disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus
memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan
memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request
ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan
nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP,
maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret
nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask
dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client
DHCP SERVER
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
27/75
tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada
jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan
selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut
dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut
kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam,
bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Cara Kerja DHCP :
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika
Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP
dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP
server).
IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau
lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client
tersebut.
IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama
diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui
peminjaman tersebut kepada DHCP Server
IP Lease Acknowledge DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas
pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan
sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan
mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan
tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
D. PERCOBAAN
1. Setting DHCP ServerDHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitusuatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah
jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukankonfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukanpengalamatan ip address untuk client
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
28/75
[admin@ router_fasilkom]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2-172.16.0.10Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client
[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yesTulis dan jelaskan perintah diatas?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setting DHCP SERVER[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server add interface=LOKAL address-pool=dhcp-pool
Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya[admin@ router_fasilkom]> /ip dhcp-server enable 0
Konfigurasi DHCP clientSetting DHCP client pada Windows :Pilih
1. control panel,2. Network Connection,3. Local Area Connection,4. Properties,
5. Internet Protocol (TCP/IP),6. Properties7. Pilih Obtain an IP address automatically.8. Pilih Obtain an DNS address automatically9. Klik OK
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
29/75
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :
Nim :Jurusan :
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
30/75
5
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat mobile
user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local
B. PERALATAN
1. Cabel UTP Cat 5
2. Komputer
3. Switch/Hub
4. Access Point
5. Mikrotik
C. TEORI
Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile dalammengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet, baik itu
menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti PDA,
Communicator dan lain-lain
HOTSPOT
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
31/75
D. PERCOBAAN
1. Setting IP computer kita satu network dengan ip di mikrotik (IP mikrotik
172.16.0.1/24 dan ip di computer 172.16.0.2/24)
2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di
mikrotik.co.id)
Connect To : 172.16.0.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol
tanda kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address
Login : masuk user name kita (misalnya admin) Password : masukkan password dari user
Terakhir klik menu connect
3. Tampil menu mikroitk
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
32/75
4. Pada bagian kotak dialog New Radius Server,
Klik bagian hotspot dengan memberi tanda ,
Kemudian pada Address isikan 127.0.0.1
setelah itu pada secret isikan password server radius yang diinginkan
misalnya tasmi_ganteng
5. Pada winbox klik menu IP kemudian klik HOTSPOT, Klik bagian Tab Server
Klik SETUP
kemudian pada kolom hostpot setup pilih interface yang akan dijadikan
HOTSPOT (pada modul ini interface diberi nama HOTSPOT)
Klik tombol NEXT
6. Menentukan IP yang akan dijadikan HOTSPOT (biasanya akan muncul
otomatis sesuai dengan ip yang kita masukkan di awal) kemudian Klik tombol
NEXT
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
33/75
7. Menentukan range IP dijadikan HOTSPOT untuk client (sudah setting di
bagian address pool di prktikum 3) maka langsung saja Klik tombol NEXT
8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONEkemudian Klik tombol next
9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT
10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting
diawal ) Klik tombol NEXT
11. Setting DNS untuk layanan Hotspot (misalnya tasmi.unsri.ac.id) kemudianklik Tombol NEXT
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
34/75
12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan
passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT
13. Finish
14. Pada winbox klik menu IP ----HOTSPOT,
Kilk Tab USER, Klik tombol PLUS warna merah
Masukan user dibagian USERNAME dan password dikolom
PASSWORD
Kemudian klik tombol OK
(untuk membatasi user dan memasukan MAC address user cukup anda
klik dikolom profil dan kolom MAC untuk memasukkan MAC
Percobaan Setting Radio Wireless1. Buka program browser yang ada pada computer anda, misalnya opera,
mozilla firefox, ataupun internet explorer.
2. .Tuliskan alamat http://192.168.1.245
3. Login sebagai administrator, bagaian usermane di kosongkan dan di
bagaian password ketikan admin kemudian login
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
35/75
4. Menu Setup
Device name diisi dengan nama wirelessPrak
Configurasi type
Pilih static IP
Masukkan alamat IP yang akan diikuti (192.168.1.200)
Masukkan subnetmask dan gateway (255.255.255.0 dan
192.168.1.1)
Kemudian click save setting
Pada AP mado pilih access point
5. Menu wireless:
Pada menu made = pilih mixed
Pada menu network name ( SSID ) = Wireless_Praktikum
Pada menu channel = pilih channel yang free
Lihat pada menu status untuk melihat konfigurasinya
6. Menu Administrator
Dibagian Manajemen masukan password untuk radio
7. Kemudian lepaskan kabel UTP dari PC ke linksys
8. Hubungkan dengan dengan Kabel UTP dari Server ke Linksys
9. Testing dari sisi Client Aktifkan network connection wireless dan klik
view wireless network Klik nama wireless milik kita dan connectkan
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
36/75
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :Nim :
Jurusan :
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
37/75
6
A. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami prinsip DNS.2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat DNS.3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/settingDNS.
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. PC Server
3. PC Client
4. Switch
C. TEORI
Konsep & Cara Kerja DNS
Suatu host pada jaringan Transmission Control Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP) harus memiliki alamat IP agar dapat diakses. Alamat IP yang digunakan
sekarang (IP versi 4) dibentuk dalam format angka long integer 32-bit yang
dikelompokkan menjadi empat kelompok (untuk setiap kelompoknya masing-masing
terdiri dari 8 bit). Bila dalam suatu jaringan TCP/IP memiliki banyak sekali host, maka
tidak mudah bagi manusia untuk mengingat alamat-alamat IP yang ada (tentu saja bagi
komputer hal ini bukan menjadi masalah). Karena itulah alamat-alamat IP tersebut perludipetakan menjadi nama yang dapat diingat manusia secara mudah dengan
menggunakan DNS. Misalnya seperti IP Address 222.124.194.11 yang dipetakan
menjadi www. unsri.ac.id sehingga lebih mudah diingat.
Dalam teknologi internet sekarang ini, DNS pun merupakan jantung yang sangat
DNS SERVER
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
38/75
berperan penting. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari,
maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name
System). Pengunaan DNS didalam internet tersebut meliputi aplikasi email (electronic-
mail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan
internet. Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal
penting yang harus dimiliki oleh operator maupun pengguna internet.
Domain Name System
Beberapa pengertian mengenai Domain name system adalah sebagai berikut:
Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian
nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai
kelebihan ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa
yang baik.
Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name
ke alamat IP dan juga sebaliknya.
Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi
zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga
memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang
menyangkut dengan nama domain.
Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address
pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail.
DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita
hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon
berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja
berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama.
Misalkan domain name yahoo.com mempunyai alamat IP 202.68.0.134, tentu mengingat
nama komputer lebih mudah dibandingkan dengan mengingat alamat IP.Didalam DNS,
sebuah name server akan memuat informasi mengenai host-host di suatu daerah/zone.
Name server ini dapat mengakses server-server lainnya untuk mengambil data-data
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
39/75
host di daerah lainnya. Name server akan menyediakan informasi bagi client yang
membutuhkan, yang disebut resolvers.
Fungsi utama dari sebuah sistem DNS adalah:
1. menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address)
ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna
internet.
2. memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet.
DNS memiliki keunggulan seperti:
1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP
address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak
berubah. Contoh:
www.unsri.ac.idmempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan
menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada
kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di
Internet maupun di Intranet.
Konsep dan hirarki DNS
DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal
terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan
menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server,
mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi
client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.
Struktur dari database DNS bisa diibaratkan dengan dengan struktur file dari sebuah
sistem operasi UNIX. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik
dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada
setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com,
.edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
40/75
diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr,
var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS
dinotasikan dengan . atau / pada sistem file UNIX.
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIXmerupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan
nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda
pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian
subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi
yang berbeda dengan domain utamanya.
Struktur Database DNS
Struktur DNS
Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama.
Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut
level yang terdiri dari :
Root-Level Domains : merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan
berdasarkan periode dan dilambangkan oleh ..
Top-Level Domains: berisi second-level domains dan hosts yaitu :
com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com).
edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu).
org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org).
net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net).
gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov).
mil : organisasi pemerintah militer, ARMY (army.mil).
xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)
Second-Level Domains : berisi domain lain yang disebut subdomain. Contoh,
unsri.ac.id. Second-Level Domains unsri.ac.id bisa mempunyai host www.unsri.ac.id
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
41/75
Third-Level Domains: berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second level
domain diatasnya. Contoh, ilkom.unsri.ac.id. Subdomain ilkom.unsri.ac.id juga
mempunyai host www.ilkom.unsri.ac.id.
Host Name: domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fullyqualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www.
unsri.ac.id, wwwadalah hostnamedan unsri.ac.idadalah domain name.
STRUKTUR HIRARKI DNS
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
42/75
DNS Zone
Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu:
Forward Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address
Reverse Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama
Forward Lookup Zone
Arpa com Edu net gov id
.
In-addr
Arpa
Arpa
ac
unsri
ilkom
ROOT
TOP LEVEL DOMAIN
SECOND LEVEL DOMAIN
THIRD LEVEL DOMAIN
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
43/75
Cara kerja DNS tersebut dengan Forward Lookup Zone dapat kita lihat pada contoh
berikut :
Misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www. unsri.ac.id.
1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP)untuk
menanyakan IP Address www.unsri.ac.id.
2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya .
3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server
tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka
server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS
server . ) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top
Level Domain .id.
4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan
menanyakan IP dari name server pengelola domain ac.id.
5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini
server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id.
6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain
unsri.ac.id,Pada name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita
akan menanyakan alamat FQDN dari www.unsri.ac.id.
7. Setelah mendapatkan IP dari www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan
alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap
alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses
www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah
disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi
permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses
belum terdapat pada cache.
8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa
mengakses www.unsri.ac.id
Reverse Domain Server
Di dalam jaringan TCP/IP diperlukan juga pemetaan dari IP address ke hostname.
Pemetaan ini merupakan pemetaan balik dari pemetaan hostname ke IP address yang
disebut reverse domain. Tujuannya untuk menyimpan informasi ataupun statistik yang
disimpan dalam satu log file. Selain itu juga diperlukan untuk security jaringan
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
44/75
(authorization check). Jika menggunakan host table (/etc/hosts) maka pemetaan
hostname ke IP address merupakan pemetaan satu ke satu. Resolver akan mencari
hostname pada host tabel secara sekuensial. Dengan menggunakan DNS proses
pencarian IP address dari suatu hostname dapat dengan mudah dilakukan. Tapi proses
pencarian hostname dari suatu host dengan IP address tertentu memerlukan proses
pencarian yang cukup lama karena harus dilacak ke seluruh domain name server.
Solusi yang digunakan adalah dengan membuat suatu domain dengan menggunakan IP
address sebagai domain. Pada jaringan TCP/IP top level domain yang menggunakan IP
address sebagai domain diberi nama in-addr. arpa. Pemberian nama sub domain
dibawah top level domain ini mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Sub domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi
IP address dalam bentuk dot-octet.
2. Pembentukan sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama
dari IP address (IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain
selanjutnya dibentuk dari oktet ketiga dan demikian seterusnya.
Contoh :
Sebuah network dengan IP address 222.124.194.XX (Network Klas C, XX = variable 0
s.d. 255) dikoordininasikan oleh DNS server ns1.unsri.ac.id. Agar DNS ini dapat
merupakan server untuk reverse domain pada IP address di atas maka reverse domain
yang harus dibuat adalah 194.124.222.in-addr.arpa
Keterangan :
- Network dengan IP address 222.124.194.XX bila direpresentasikan
dalam bentuk dot-octet adalah 222.124.194.
- Oktet pertama dari IP address network di atas adalah 222, oktet kedua
124, dan octet ketiga 194 maka sub domain di bawah top level domain
in-addr.arpa adalah 222.in-addr.arpa. Subdomain berikutnya adalah
oktet kedua yaitu 124, maka dibawah sub-domain 222.in-addr.arpa
terdapat lagi sub domain 124.222.in-addr.arpa. Kemudian subdomain
berikutnya adalah octet ketiga yaitu 180, maka dibawah subdomain
124.222.in-addr.arpaterdapat subdomain194.124.222.in-addr.arpa
Proses pencarian IP address dengan menggunakan proses reverse domain dapat
digambarkan seperti dibawah ini:
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
45/75
arpa
In-addr
1 222 255
1124
1941
255
255
1255
D. PERCOBAAN
INSTALASI DAN KONFIGURASI
Sebelum mulai mencoba mempraktikan DNS Server sebaiknya cek terlebih dahulu
apakah computer anda sudah terdapat program BIND. Ini merupakan paket utama untuk
menjadikan computer anda sebuah DNS Server. Pada distro Kinux Redhat, anda bisa
melakukan pengecekan apakah paket BIND sudah terinstalasi dengan mengetikan
perintah berikut :
# rpm qa |grep bind
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
46/75
1. Konfigurasi /etc/hosts
# cd /etc
# vi hosts
#vi /etc/hosts
lalu ketikan sintak dibawah ini
# Do not remove the following line, or various programs# that require network functionality will fail.192.168.0.1 ns1.unsri.ac.id ns1127.0.0.1 localhost.localdomain localhost::1 localhost6.localdomain6 localhost6
Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wqtekan enter
2. Konfigurasi /etc/resolv.conf atau DNS Client
#cd /etc
# vi resolv.conf
lalu ketikan file dibawah ini
; generated by /sbin/dhclient-scriptsearch unsri.ac.id
nameserver 192.168.0.1nameserver 127.0.0.1
Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq tekan enter
3. Konfigu rasi /etc/named.conf atau Name Server
# cd /etc/
# vi named.conf
lalu ketikan file dibawah ini di dalam named.conf
zone "unsri.ac.id" IN {type master;file "/var/named/unsri.ac.id.host";};
zone 0.168.192.in-addr.arpa IN {
type master;
file /var/named/192.168.0.rev;
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
47/75
};
Simpan file tersebut dengan shift + : lalu tekan tombol wq dan enter
4. Konfigurasi /var/named/chroot/var/named
# cd /var/named/chroot/var/named
# vi unsri.ac.id.host
Lalu ketikan file dibawah ini
$ttl 38400unsri.ac.id. IN SOA ns1.unsri.ac.id. admin.unsri.ac.id. (
122538418010800360060480038400 )
unsri.ac.id. IN NS ns1.unsri.ac.id.
ns1.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1www.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1
# cd /var/named/chroot/var/named
# vi 192.168.0.rev
Lalu ketikan file dibawah ini
$ttl 384000.168.192.in-addr.arpa. IN SOA ns1.unsri.ac.id.
root.unsri.ac.id. (121250309310800
360060480038400 )
0.168.192.in-addr.arpa. IN NS ns1.unsri.ac.id.1.0.168.192.in-addr.arpa . IN PTR ns1.unsri.ac.id.Lalu simpan file tersebut
5. Setting IP
o cd /etc/sysconfig/network-scripts/o vi ifcfg-eth0 o Lalu edit file tersebut
DEVICE= eth0 TYPE= Ethernet ONBOOT=yes BOOTPROTO= none IPADDR= 192.168.0.1 NETMASK= 255.255.255.0 USERCTL=no
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
48/75
PEERDNS= yes IPV6INIT=no
o Simpan file yang telah di edit dengan SHIFT + : wq
6. Menjalankan DNS
a. Aktifkan eth0 dengan cara sbb
# service network restart
b. Jalankan service named dengan cara sbb
#service named restart
c. Lalu gunakan perintah dig, perintah ini digunakan untuk mendapatkan section
dari authority, commandnya : sbb
dig www.unsri.ac.id
d. Kemudian gunakan perintah nslookup, digunakan untuk melihat resolv dan
reverse
- nslookup
>www.ilkom.unsri.ac.id
>192.168.0.1
(Keluar dari nslookup gunakan perintah ctrl + c)
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
49/75
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
Nama :Nim :
Jurusan :
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
50/75
7
A. TUJUAN:
1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep web server di linux2. Mahasiswa memahami cara instalasi web server di Linux3. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting web server di Linux
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. PC Server
3. PC Client
4. Switch
C. TEORI
Apache web Server
Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web servermenggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Anda
mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan Anda.
Salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap
distribusi Linux, yaitu Apache.Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan
kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA.
Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing
Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika,
web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpadibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan,
akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak
mereka digunakan oleh banyak orang.
Apache adalah web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol
HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah
WEB SERVER DAN DATABASE
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
51/75
pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh
Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server
yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung,
masih belum bias mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang
bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Anda bisa
menggunakan salah satu dari keduanya. Tapi sangat dianjurkan Anda memakai versi
2.0.
Fitur Apache
Mengapa kita harus memilih Apache? Tentu itu pertanyaan yang terfi kir dalam benak
Anda. Ya, tentu saja kita harus mempunyai alasan untuk segala hal, termasuk memilih
Apache sebagai web server pilihan. Mungkin daftar berikut bisa menjadi jawabannya.
1. Arsitektur modular.
2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows
NT/2000/XP dan berbagai varian Unix.
3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6).
4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include).
5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses.
6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi.
7. Konfi gurasi yang mudah dipahami.
8. Mendukung Virtual Host.
9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi.
D. PERCOBAAN
1. Instal OS Linux beserta Paket untuk web server dan database
2. Mengecek paket instalasi apache
#which httpd
/usr/sbin/httpd
3. Pertama tama kita harus membuat kontens PHP or HTML yang sederhana,buat satu folder di directory /var/www/
# mkdir -p /var/www/fasilkom (ini membuat folder fasilkom di www)
Masuk kedalam directory jarkom
# cd /var/www/fasilkom
Lalu ketika file PHP sederhana sbb
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
52/75
#vi index.php
Simpan file diatas
4. Menjalankan Web Server
#service httpd restart
Buka browse lalu ketikkan ip server
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
53/75
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :
Nim :Jurusan :
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
54/75
8
A. TUJUAN
1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan3. Troubleshoot routing di jaringan
B. PERALATAN
1. Kabel Rolever
2. Pc
3. Router Cisco
C. TEORI
Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen
dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori, sistem bus,
dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas khusus yang
tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan mengijinkan
komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi
jaringan.
Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankan
fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan file-
file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter
yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router menggunakan
protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.
Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM), nonvolatile
random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory (ROM) dan
interface-interface.
KONFIGURASI ROUTER
CISCO
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
55/75
RAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menyimpan tabel routing
Menangani cache ARP
Menangani cache fast-switching
Menangani packet buffering dan share RAM
Menangani antrian paket
Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router bekerja
Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart
NVRAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menyediakan storage untuk file startup configuration
Data masih ada walaupun router dimatikan atau restart
Flash memory mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menangani IOS image
Memberi akses software untuk melakukan update tanpa harus melepas chip
pada prosesornya
Data masih ada ketika router dimatikan atau restart
Dapat menyimpan beberapa versi software IOS
Merupakan tipe dari Electrically Erasable Programmable Read-only Memory
(EEPROM)
ROM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menangani perintah-perintah untuk keperluan diagnosa power-on selt test
(POST)
Menyimpan program bootstap dan dasar operating system
Membutuhkan melepas chip pada motherboard pada saat melaukan upgrade
software
Interface mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:
Menghubungkan router ke suatu jaringan sebagai keluar masuknya paket data
Hanya berada dalam motherboard atau sebagai module yang terpisah
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
56/75
Router
Komponen utama dari router adalah sebagai berikut:
CPU Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam operating
system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem, routing,
dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah microprocessor.
RAM RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching, konfigurasi
yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router RAM
meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM dibagi
menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori share I/O
merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan paket
sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart. RAM
biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-upgrade
dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line memory
module (DIMM).
Flash flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router normalnya
membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara men-
download image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak. Pada
kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses booting.
Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash. Flash terpasang
secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat ditambahkan atau
dilepas pada saat upgrade flash.
NVRAM NVRAM digunakan untuk menyimpan startup configuration. Pada device
yang sama EEPROM dapat digunakan sebagai fungsi NVRAM. Pada device yang lain
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
57/75
dipakai untuk sebagai flash untuk melaukan booting. Isi dari NVRAM tidak akan hilang
meskipung router dimatikan atau di-restart.
Bus Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem
digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini
mentransfer paket dari dan ke interface.
Bus CPU digunakan untuk akses komponen dari media penyimpan di router. Bus ini
mentransfer perintah dan data ke atau dari alamat memory yang digunakan.
ROM ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan kode-kode startup
diagnostic, yang dikenal dengan nama ROM monitor. Tugas utama ROM adalah untuk
dignosa hardware selama router booting dan loading IOS dari flash ke RAM. Beberapa
router, ROM juga bisa digunakan sebagai sumber booting alternatif. Dan dapat di-
upgrade dengan cara melepas chip pada socketnya.
Interface Interface dari router digunakan untuk menyambungkan koneksi ke luar. Ada
3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN biasanya
satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap intreface
memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke media.
Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular.
Interface WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN,
ia juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau
modular.
Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses konfigurasi. Ia
digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer melalui modem.
Power Supply power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan
komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati
power supply.
Alat dan Bahan
o 2 buah router seri 1700
o 1 buah router seri 2800
o 6 buah PC
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
58/75
o 1 buah server
o 3 buah switch
o Kabel UTP
D. PERCOBAAN
1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan
sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1
2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
Baud : 9600
data bit : 8
parity : none
Stop bit : 1
flow control : none
o Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan
booting
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
59/75
o Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router
3. Configurasi Untuk Router I--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai
Router>enable (untuk meng-enable router)
Menghapus Konfigurasi RouterRouter>enableTulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Router#configure terminalTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Router(config)# erase startup-config (tekan tombol enter)Erasing the nvram filesystem will remove all configuration files! Continue?[confirm] (tekan tombol enter)Tulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------Router(config)#reload (tekan tombol enter)Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------(tunggu beberapa menit router akan melakukan looding), setelah selesai akanmuncul tampilan sebagai berikut
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai
Perintah HostnameRouter>enableRouter#configure terminalRouter(config)Hostname ROUTER_I
Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
60/75
Perintah BannerROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perintah console passwordROUTER_I (config)#line console 0ROUTER_I (config-line)#password ciscoROUTER_I (config-line)#loginROUTER_I (config-line)#exitTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ROUTER_I (config)#enable password ciscoTulis dan jelaskan perintah diatas?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ROUTER_I (config)#enable secret ciscoTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perintah Virtual Line PasswordROUTER_I (config)#line vty 0 4ROUTER_I (config-line)#password ciscoROUTER_I (config-line)#loginROUTER_I (config-line)#exit
Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perintah Setting IP addresROUTER_I #configure terminalROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0ROUTER_I (config-if)#no shutdownROUTER_I(config-if)#exitTulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
ROUTER_I #configure terminalROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/1ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0ROUTER_I (config-if)#no shutdownROUTER_I(config-if)#exitTulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
61/75
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perintah copy run startRouter_I(config)#ctrl+zRouter_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 xTulis dan jelaskan perintah diatas?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tugas
1. Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatankonfigurasi router seperti gambar dibawah ini
Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway
Fa0/0R1
Fa0/1
Fa0/0R2
Fa0/1
PC1 N/A
PC2 N/A
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
62/75
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :Nim :Jurusan :
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
63/75
9A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui Hardware dari Router.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi Router.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi Routing (statik
routing, defaul routing dan dinamyc routing).
B. PERALATAN
1. 3 buah router seri 2800
2. 6 buah PC
3. 3 buah switch
4. Kabel UTP
C. TEORI
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan
keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang
tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang
digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.
Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan
routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketikarouter menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika
menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan
secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis
ROUTING STATIK &
DINAMIC
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
64/75
jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan
routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk
melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan
untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala
besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator
1. ROUTER STATIS
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh
user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh
administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator
membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update"
rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing
secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.
2. ROUTER DIMANIS
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada
perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
3. TABEL ROUTING
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data,
maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim
ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing
yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
65/75
Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer
192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254
Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari
bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari
daftar default gateway pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data
kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1
Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.10.254
MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal
masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing
router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing
table
Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
66/75
Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan
menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network
remote. Tidak lain berupa interface router dari router
dari network yang terkoneksi secara langsung.
Contoh :
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1
Artinya :
Ip network tujuan : 192.168.2.0
Mask : 255.255.255.0
IP Next hop : 192.168.10.1
D. PRAKTIKUM
1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan sisi
konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
67/75
2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
i. Baud : 9600
ii. data bit : 8
iii. parity : none
iv. Stop bit : 1
v. flow control : none
STEP ISTEP II
STEP IIISTEP IV
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
68/75
3. Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan
booting
4. Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router
5. Konfigurasi Router
Configurasi Untuk Router I (steriing)--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai
Router>enable (untuk meng-enable router)
Memberi nama Router
Router#configure terminalRouter(config)Hostname ROUTER_I
Membuat BannerROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#
Membuat PasswordROUTER_I (config)#line console 0ROUTER_I (config-line)#password ciscoROUTER_I (config-line)#loginROUTER_I (config-line)#exitROUTER_I (config)#enable password cisco
ROUTER_I (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ TelnetROUTER_I (config)#line vty 0 4ROUTER_I (config-line)#password ciscoROUTER_I (config-line)#loginROUTER_I (config-line)#exit
Setting IP di Interface 0/0ROUTER_I #configure terminalROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
ROUTER_I (config-if)#no shutdownROUTER_I(config-if)#exit
Setting IP Serial 0/0/0ROUTER_I (config)#interface serial 0/0/0ROUTER_I (config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.4ROUTER_I (config-if)#clock rate 64000ROUTER_I (config-if)#no shutdownROUTER_I (config-if)#exit
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
69/75
Simpan configure ke NVRAMRouter_I(config)#ctrl+zRouter_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x
Configurasi Untuk Router II (hobeken)--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai
Router>enable (untuk meng-enable router)
Memberi nama RouterRouter#configure terminal
Router(config)Hostname ROUTER_II
Membuat BannerROUTER_II (config)#banner motd #Selamat Datang di Router II#
Membuat PasswordROUTER_II (config)#line console 0ROUTER_II (config-line)#password ciscoROUTER_II (config-line)#loginROUTER_II (config-line)#exitROUTER_II (config)#enable password ciscoROUTER_II (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ TelnetROUTER_II (config)#line vty 0 4ROUTER_II (config-line)#password ciscoROUTER_II (config-line)#loginROUTER_II (config-line)#exit
Setting IP Serial 0/0/0ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/0ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.0ROUTER_II (config-if)#clock rate 64000ROUTER_II (config-if)#no shutdown
ROUTER_II (config-if)#exit
Setting IP di Interface 0/0ROUTER_II #configure terminalROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/0ROUTER_II (config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0ROUTER_II (config-if)#no shutdownROUTER_II (config-if)#exit
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
70/75
Setting IP di Interface serial 0/0/1ROUTER_II #configure terminalROUTER_II (config)# interface serial 0/0/1ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0ROUTER_II (config-if)#no shutdownROUTER_II (config-if)#exit
Simpan configure ke NVRAMROUTER_II (config)#ctrl+zROUTER_II #copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x
Configurasi Untuk Router III (waycross)--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!Tekan tombol enter untuk memulai
Router>enable (untuk meng-enable router)
Memberi nama RouterRouter#configure terminalRouter(config)Hostname ROUTER_III
Membuat BannerROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router III#
Membuat PasswordROUTER_III (config)#line console 0ROUTER_III (config-line)#password cisco
ROUTER_III (config-line)#loginROUTER_III (config-line)#exitROUTER_III (config)#enable password ciscoROUTER_III (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ TelnetROUTER_III (config)#line vty 0 4ROUTER_III (config-line)#password ciscoROUTER_III (config-line)#loginROUTER_III (config-line)#exit
Setting IP di Interface 0/0
ROUTER_III #configure terminalROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/0ROUTER_III (config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0ROUTER_III (config-if)#no shutdownROUTER_III (config-if)#exit
Setting IP di Interface serial 0/0/0ROUTER_III #configure terminalROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/1
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
71/75
ROUTER_III (config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.0ROUTER_III (config-if)#no shutdownROUTER_III (config-if)#exit
Simpan configure ke NVRAMRouter_III(config)#ctrl+z
Router_III#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x
Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah
:
Router#show running-startup
6. Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan
straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung
dengannya juga dengan straight through cable.
7. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel,
pilih Network Connection, Klik 2 kali pada gambar LAN. Pada LAN Status klik
tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway
8. Routing Static
1. Masuk ke bagian global di Router I :ROUTER_I (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
72/75
ROUTER_I (config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2ROUTER_I (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
2. Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start
3. Masuk ke bagian global di Router II :ROUTER_II (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1ROUTER_II (config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
4. Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start
6. Masuk ke bagian global di Router II:ROUTER_III (config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1ROUTER_III (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1ROUTER_III (config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1
7.Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start
8. Melihat Routing TableROUTER_I# Show ip Route
.9. Dinamic Routing1. Hapus Statik Routing di Router 1, 2 dan 3Masuk ke bagian global di Router I :ROUTER_I (config)#no ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2ROUTER_I (config)#no ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2ROUTER_I (config)#no ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
4. Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start
5. Masuk ke bagian global di Router II :ROUTER_II (config)#no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1ROUTER_II (config)#no ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
4. Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start
6. Masuk ke bagian global di Router II:ROUTER_III (config)#no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1
ROUTER_III (config)#no ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1ROUTER_III (config)#no ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1
7.Simpan Hasil KonfigurasiROUTER_I# copy run start
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
73/75
2. Konfigurasi Rip
RI :ROUTER_I(config)#router ripROUTER_I (config)#network 172.16.1.0ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0
R2 :ROUTER_II(config)#router ripROUTER_II(config)#network 192.168.1.0ROUTER_II(config)#network 172.16.0.0ROUTER_II(config)#network 172.16.1.0
R3 :ROUTER_III (config)#router ripROUTER_III (config)#network 172.16.0.0ROUTER_III (config)#network 10.0.0.1
Melihat Routing TableROUTER_I# Show ip Route
3. Konfiguras i EIGRP
RI :ROUTER_I (config)#router eigrp 100ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255
R2 :ROUTER_II(config)# router eigrp 100
ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255
R3 :ROUTER_III(config)# router eigrp 100ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255
Melihat Routing TableROUTER_I# Show ip Route
4. Konfigurasi OSPF
RI :R1(config)# router ospf 1ROUTER_I (config)#network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0ROUTER_I (config)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
74/75
R2 :ROUTER_II(config)# router ospf 1ROUTER_II (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0ROUTER_II (config)#network network 172.16.0.0.0 0.0.0.255 area 0ROUTER_II (config)#network network 192.168.1.0.0 0.0.0.255 area 0
R3 :ROUTER_III(config)# router ospf 1ROUTER_III (config)#network network 172.16.1.0.0 0.0.0.255 area 0ROUTER_III (config)#network network 10.0.0.0.0 0.0.0.255 area 0
Melihat Routing TableROUTER_I# Show ip Route
5/25/2018 Modul Instalasi Jaringan
75/75
Judul Percobaan :
Hasill Percobaan :
Analisi Percobaan :
Kesimpulan Percobaan :
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Nama :
Nim :Jurusan :