Modul Gamtek Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    1/71

    I. ALAT-ALAT GAMBAR

    Untuk mencapat tujuan menggambar yang baik, yaitu memenuhi standar

    ISO. Utntuk mencapai standar tersebut kita membutuhkan alat-alat yang

    mendukung atau menunjang. Alat-alat yang dipakai dalam menggambar

    teknik mesin antara lain :

    1) Kertas gambar yang standar

    2) Pensil, pena dan rapido

    3) Jangka dan kelengkapannya

    4) Macam-macam mistar ( mistar segitiga, mistar T, dll)

    5) Mal busur (kurva)

    6) Mal huruf angka

    7) Meja gambar dan kelengkapannya

    8) Penghapus dan pelindung penghapus

    II. STANDARDISASI

    II.1 Pengertian dan fungsi standar

    Orang-orang yang terkait dalam bidang gambar teknik mesin antara lain

    para siswa yang sedang belajar dalam bidang teknik mesin, perencanaan

    produk, operator-operator ( mesin, perakitan, service, dan reparasi), juga

    mengontrol mutu dari suatu produk/mesin. Oleh karena itu, supaya tidak

    terjadi kesalah pahaman dalam membaca dan membuat gambar, perlunya

    dibuat suatu tentang standar. Standar tersebut merupakan suatu

    keanekaragaman yang berfungsi untuk menghindari salah pengertian

    dalam komunikasi teknik.

    Adapun beberapa standar yang digunakan oleh beberap negara antara

    lain :

    Jepang ( JIS),

    Belanda (NEN),

    Jerman (DIN),

    Indonesia (SII), dan

    Standar internasional (ISO).

    1

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    2/71

    II.2 Standar Ukuran Kertas Gambar.

    Standar ukuran kertas gambar digunakan di beebrapa negara,

    sebagaimana dikenal dengan seri A. Ukuran dasar = 1 meter persegi dan

    perbandingan sisi 1:2 dengan ukuran 841 mm dan 1189 mm. Ukuran ini

    dikenal sebagai A0 ( A-nol )

    Ukuran lainnya didapat dengan membagi dua A0 menjadi ukuran yang

    lebih dan kecil seperti terlihat pda gb. 2-1

    Gb. 2-1. Pembagian Ukuran kertas

    Kertas gambar dapat dipergunakan dengan arah memanjang (y) dan lebar

    (x).

    Ukuran-ukuran standar kertas (table 2-1).

    UKURAN KERTAS X Y

    A0 841 1189A1 594 841

    A2 420 594

    A3 420 297

    A4 210 297

    A5 148 210

    Tabel 2-1. Ukuran Kertas

    Setiap kartas gambar mempunyai garis tepi, 20 mm sisi sebelah kanan

    untuk semua ukuran kertas. Gb. 2-2 dan teble 2-2

    2

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    3/71

    Pada setiap gambar, terdapat kepala gambar pada sudut kanan bawah

    yang terdiri atas :

    Nama pembuat gambar

    Nama gambar

    Nama perusahaan, intansi, departemen atau sekolah

    Nomor gambar

    Tanggal mengambar atau selesainya gambar

    Tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa

    Ukuran kertas gambar yang dipakai

    Skala gambar

    Proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut

    Satuan ukuran yang digunakan

    Berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar.

    Ada beberapa tipe kepala gambar yang dapt digunakan, Gb. 2-3 dan Gb 2-4

    adalah salah satu bentuk etiket.

    Gb.2-2. Garis tepi

    Ukuran kertas C

    3

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    4/71

    A0 15

    A1 15

    A2 10

    A3 10

    A4 5

    Tabel 2-2. Ukuran garis tepi

    Gb.2-3. Etiket

    II.3 Standar Huruf Teknik.

    Huruf dan gambar harus jelas, dan dapat direproduksikan dengan lengan

    atau sablon. Sekarang banyak metode untuk penulisan huruf, tetapi masih

    banyak yang mempergunakan tangan dan kadang-kadang teknisi bekerja

    diluar ruang gambar, yang harus membuat gambar kerja, untuk itu

    diperlukan latihan menulis huruf freehand.

    Standar bentuk huruf, tegak dan miring (15 0) terhadap garis vertical (lihat

    gb 2-5).

    4

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    5/71

    Gb 2-4. Bentuk huruf

    Tinggi huruf / baris 3,5 5 7 10 14 mm

    Jarak antara garis 5 7 10 14 20 mm

    Jarak antara huruf 0,7 1 1,4 2 2,8 mm

    Tinggi huruf kecil 2,5 3,5 5 7 10 mm

    Tebal huruf 0,35 0,5 0,7 1 1,4 mm

    Tabel.2-3. Ukuran huruf

    Lembar Kerja 1-1

    5

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    6/71

    Lengkapi huruf pada gambar dibawah ini (gambar 1 sampai 4). Kerjakan

    masing-masing di kertas A4 posisi tegak

    Gambar 1

    6

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    7/71

    Gambar 2

    7

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    8/71

    8

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    9/71

    Gambar 3

    Gambar 4

    9

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    10/71

    II.4. Standar Garis - Lukisan

    Salah satu dari faktor-faktor yang penting dalam gambar yang baik adalah

    mutu dari pada garis lukisan. Sangatlah penting bahwa semua garis harus

    seragam ketebalan dan kehitamannya .

    Contoh Garis Jenis Garis A4 , A3 , A2 A1 , A0A

    Garis tebal 0,5 0,7

    BGaris tipis 0.25 0,35

    C

    Garis tipis (bebas)

    0,25 0,35D Garis tipis (putus-

    putus)

    E Garis tipis (strip

    titik)

    F

    Garis strip titik-

    strip tebalpada

    ujung - ujungnya

    0,5 / 0,25 0,7 / 0,35

    G Garis tebal (strip

    titik)0,5 0,7

    Tabel 2-4. Garis (ISO Draft)

    Gb.2-5. Penggunan garis (ISO-Draft)

    10

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    11/71

    Macam Garis Dipakai Untuk :

    A- Garis benda yang langsung terlihat ( tidak terhalang )

    - Garis tepi / bingkai kertas gambar

    B

    - Garis penunjuk dan garis Bantu ukuran benda

    - Garis arsiran

    - Garis penunjukan nomor benda

    - Garis luar benda yang berdekatan

    - Garis dasar ulir

    - Garis batas benda menyudut 900 dan radius atau garis

    sambungan antara pipa

    C

    - Garis batas benda yang terpotong dan tidak tepat di garis

    sumbu / simetris

    - Garis batas potong benda yang diperpendek (ditengah-

    tengah atau ujung).

    D - Garis dari benda yang tidak langsung terlihat / terhalang

    E

    - Garis sumbu

    - Garis tanda simetri

    - Garis profil benda yang berada di depan bidang potong

    - Garis benda bergerak yang dinyatakan pada kedudukan

    lain atau posisi jarak yang dicapai- Garis lingkaran jarak roda didi (Pitch Cricle)

    - Garis kombinasi benda yang ditekuk dengan panjang

    sebenarnya

    - Garis batas untuk di tekuk dari bentangan / rebahan

    F

    - Garis pemotong, untuk menunjukan arah permukaan

    yang di potong (bila terjadi perubahan arah, garis tebal

    dipergunakan pula pada sudut penyimpangannya

    G - Garis untuk menunjukan permukaan yang akan mendapat

    pengerjaan tambahan atau persyaratan khusus.

    Tabel.2-5. Fungsi Garis

    II.5. Standar Skala

    11

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    12/71

    Gambar kerja harus digambar dengan ukuran sebenarnya sama dengan

    skala 1 : 1, tetapi beberapa objek terlalu kecil, sehingga harus perbesar

    dan sebaliknya objek terlalu besar sehingga harus diperkecil.

    Kadang-kadang pada gambar teknik mesin kita harus menggambar detil,

    dalam hal ini kita pergunakan skala perbesar untuk mendapatkan

    ketetapan penggambaran mudah untuk dibaca.

    Standar skala metrik :

    a. Ukuran normal 1 : 1

    b. Pembesar 2 : 1, 5 : 1, 10 : 1

    c. Mengecil 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10

    Pembagian antara ukuran gambar dan ukuran sebenarnya disebut

    Representative Friction (R.F)

    RF =panjang pada gambar

    panjang sebenarnya

    III. KONTRUKSI GEOMETRI

    12

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    13/71

    Kontruksi geometri mempunyai fungsi yang penting dalam pembuatan

    gambar kerja maupun untuk pemecahan masalah dengan grafik dan

    diagram. Kontruksi geomteris sangat di perlukan apabila juru gambar tidak

    mempunyai alat / perlengkapan gambar yang komplit

    1. Membagi garis sama panjang

    Gb.3-1. Membagi garis sama panjang

    Caranya :

    1. gambarkan garis A-B (sembarang) !

    2. lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya

    3. dengan tidak merubh jangka (r1 = r2), lingkaran r2 tersebut dengan titik

    pusat di B, sehingga berpotongan di C dan D !

    4. tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga

    AE = EB !

    2. Membagi garis menjadi n bagian sama besar

    13

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    14/71

    Gb.3-2. Membagi garis menjadi n bagian sama besar

    Caranya :

    1) misalkan n = 15 bagian sama besar

    2) tentukan garis AB dan gambarkan

    3) tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang

    4) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1

    5) buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r

    tersebut dengan titik pusat berturut-turut A-1,2,3,., dampai

    dengan 14

    6) hubungkan titik B denga 15 ( sebagai garis penutup )

    7) buatlah garis sejajar ( menggunakan mistar sat pasang) misalnya

    1,2,3,, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga

    didapat perpotongan garis di C,D,E, dan seterusnya. Diperoleh AC =

    CD = DE = EF = FG dan seterusnya.

    3. Membagi sudut sama besar

    14

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    15/71

    Gb.3-3. Membagi sudut sama besar

    Caranya :

    1) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama basar

    2) Tentukan r 1 dengan jangka dan lingkaran dengan titik pusat di A,

    hingga memotong garis AB di D dan E,

    3) Tentukan r 2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di D dan

    E, sehingga berpotongan di F

    4) Hubungkan garis dari titik A ke titik F

    4. Membagi sudut menjadi tiga bagian

    Gb.3-4. Membagi sudut menjadi tiga bagian

    Caranya :

    15

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    16/71

    1) gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga

    bagian sama besar

    2) perpanjang AC ke kiri sebagian garis pertolongan

    3) tentukan r 1 (sembarang) dan lingakaran dan titik pusat di A hingga

    berpotongan di E, D, dan F

    4) tentukan r 2 = 2.r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga

    berpotongan di G

    5) titik garis Bantu dari D je G hingga berpotongan di H

    6) bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1 dan 2

    7) tarik garis dari G ke 1 dan G ke 2 hingga didapat I dan J pada

    lingkaran

    8) hubungkan I dan J dengan A, hingga didapat 3 sudut sama besar

    5. Memindahkan sudut

    Gb.3-5. Memindahkan sudut

    Caranya :

    1) pindahkan garis OA ke OA

    2) tentukan r 1 (sembarang ) dan putarkan busur tersebut dengan titik

    pusat O hingga berpotongan di D dan C pada garis OA dan OB

    3) putarkan r 1 dengan titik pusat O

    4) ukur dengan jangka, CD = r2

    5) pindahkan r 2 dan lingkaran busur dengan titik pusat di P hingga

    berpotongan di Q

    16

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    17/71

    6) hubungkan O dengan Q, diperoleh sudut AOB = AOB

    6. Membuat sudut 600

    Gb.3-6. Membuat sudut 600

    Caranya :

    1) tentukan garis OA mendatar

    2) tentukan r (sembrang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O

    3) pindahkan jangka yang berjari-jari r (tidak diubah) dengan titik pusat

    di B hingga berpotongan di C

    4) hubungkan O dengan C. diperoleh sudut AOC = 600

    7. Membuat sudut 300

    Gb.3-7. Membuat sudut 300

    Caranya :

    1) Buat garis OA mendatar

    17

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    18/71

    2) Tentukan jari-jari r dan lingakarkan dengan titik pusat di O hingga

    berpotongan di B

    3) Pindahkan titik pusatnya ke B hingga berporongan di C

    4) Pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E

    5) Hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o

    8. Membuat sudut 900

    Gb.3-8. Membuat sudut 900

    Cara 1 :

    1) tarik garis OA dan panjang ke kiri

    2) tentukan r 1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga

    berpotongan di B dan C

    3) Tentukan r 2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C

    hingga berpotongan

    4) Hubungan O dengan D maka sudut AOD = 900

    Cara 2 :

    1) tarik garis OA mendatar

    2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga

    berpotongan di B

    3) pindahkan lingkarkan yang berjari-jari r ke titik pusat B dan

    berpotongan di C4) pindahkan kembali ke titik pusat c dan berpotongan di D

    18

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    19/71

    5) putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan

    di E

    6) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 900

    9. Membuat sudut 450

    Gb.3-9. Membuat sudut 450

    Caranya :

    1) buat garis OA mendatar dan perpanjangan ke kiri

    2) tentukan r 1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga

    berpotongan di B dan C

    3) tentukan r (sembarang) dan berputar dengan titik pusat di B dan C

    hingga berpotongan di D

    4) tarik garis bantu dari O ke D hingga berpotongan dengan busur

    lingkaran r1 di E

    5) tentukan r 2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan E

    hingga berpotongan di F

    6) hubungkan O dengan F sehingga di dapat sudut AOF = 450

    10. Membuat segiempat beraturan

    Caranya :

    19

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    20/71

    1) tarik garis sumbu AB (mendatar)

    2) lingkarkan jangka dengan r =

    sisi segi empat yang dikehendaki

    (lingkaran bertitik pusat di O)

    3) lingkarkan busur dengan jari-jari

    R (sembarang) dan bertitik pusat

    di A dan B, sehingga didapat titik

    C dan D

    4) hubungkan C dan D melalui O

    (sehingga didapat sumbu tegak),

    memotong lingkaran di E dan F

    5) tarik garis sejajar EF melalui A

    dan B, sehingga berpotongan di

    titik G, H, I dan J.

    11.Segilima beraturan

    Gb.3-11. Segilima beraturan

    Caranya :

    1) lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik pusat di O

    20

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    21/71

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    22/71

    3) lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan titik

    pusat di A dan titik pusat di B, sehingga didapat titik potong dengan

    lingkaran di C, D, E, dan F

    4) hubungkan A dengan D, D dengan e, E dengan B, B dengan F, F

    dengan C, dan C dengan A, sehingga didapat segienam beraturan

    13. Segitujuh beraturan

    Gb.3-13. Segitujuh beraturan

    Caranya :

    1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik puast di O

    2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O sehingga didapat titik potong

    A dan B

    3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan

    perpanjangan ke atas

    4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar,

    sehingga didapat 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7

    5) ukur dengan jangka dari A ke 1 (A1 = r2) dan lingkarkan r2 tersebut

    dengan titik pusat di O hingga berpotongan dengan perpanjangan ABdi E

    22

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    23/71

    6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE = r3) dan lingkarkan r3 tersebut

    dengan titik pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G

    7) tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H

    8) ukur dengan jangka dari H ke 3, ini merupakan sisi segi tujuh

    9) pindahkan s = H-3 ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterunya

    hingga didapat segitujuh beraturan

    14. Segi-n beraturan

    Gb.3-14. Segi-n beraturan

    Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, dapat

    dilakukan/dilukiskan seperti cara melukis segitujuh beraturan;perbedaannya hanya terletak dalam pembagian garis tengahnya , yaitu

    23

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    24/71

    garis tengahnya dibagi dalam n bagian sama besar. Misalnya untuk segi-

    11, maka garis tengahnya dibagi menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk

    menentukan panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3 ke titik H pada

    gambar segi-7 atau titik F pada contoh segi-n = 11 untuk gambar berikut.

    Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain dapat dilukis dengan

    menentukan lingkaran pembantu terlebih dulu, dapat juga dilukis dengan

    menentukan panjang sisi segi-n terlebih dahulu.

    15. Busur singgung luar

    Gb.3-15. Busur singgung luar

    Caranya :

    1) buat lingkaran dengan jari-jari r1, dengan titik pusat di A

    2) buat lingkaran dengan jari-jari r2, dengan titik pusat diB

    3) tentukan panjang jari-jari r yang akan menyinggung kedua lingkaran

    tersebut atau r = CD

    4) perpanjang CD kekanan, sehingga memotong DE = r1 dan DF = r2

    5) tentukan panjang R1 = CD + DE = CE (pada gambar bawah)

    6) tentukan panjang R2 = r + r2 dengan r2 = DF pada gambar bawah

    sehingga R2 = DF

    24

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    25/71

    7) lingkarkan R1 dengan titik pusat pusat di titik A

    8) lingkarkan R2 dengan titik pusat di B maka busur lingkaran

    berpotongan dengan busur lingkaran yang jari-jari R1 di titik P dan di

    titik Q

    9) tarik garis dari titik A ke titik P hingga berpotongan denga lingkaran

    yang berjari-jari r1, di titik R dan S

    10) tarik garis dari B ke titik A ke titik P hingga berpotogan dengan

    lingkaran yang berjari-jari r2 di titik T dan titik U

    11) titik R, S, T dan U merupakan titik singgung untuk busur lingkaran

    yang berjari-jari r

    12) lingkarkan busur lingkaran dengan jari-jari r dan titik pusatnya di P,

    dan di Q , sehingga didapat busur lingkaran yang menyinggung

    kedua tersebut di titik R, S, T dan U

    16. Busur singgung dalam

    Gb.3-16. Busur singgung dalam

    Sebelum melukis busur singgung dalam, harus menentukan dulu panjang

    jari-jari yang kaan menyinggung kedua lingkaran tersebut, Caranya :

    1) buat garis sumbu untuk kedua lingkaran denga titik pusat di A dan di

    B

    25

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    26/71

    2) buat lingkaran dengan jari-jari r1 dan berpusat di B

    3) buat lingkaran dengan jari-jari r2 dan berpusat di A

    4) tentukan panjang jari-jari R = CD pada gambar bawah

    5) tentukan panjang jari-jari R1 = R r1 = CE

    6) tentukan panjang jari-jari R2 = R r2 = CF

    7) lingkarkan R1 dengan titik pusat di B dan R 2 dengan titik pusat di A

    hingga kedua busur berpotongan di titik G dan H

    8) tarik garis dari titik A ke titik G dan H, dan perpanjangan hingga

    memotong lingkaran yang berjari-jari r2 di titik I dan J

    9) tarik garis dari titik B ke G dan H hingga memotong lingkaran yang

    berjari-jari r1 di titik K dan L

    10) lingkarkan busur lingkaran yang berjari-jari R dengan titik pusat di G

    dan H hingga didapat busur yang menyinggung kedua lingkaran di

    titik I, J, K, dan L

    17. Busur singgung luar dan dalam

    Gb.3-17. Busur singgung luar dan dalam

    Caranya :

    a. untuk busur singgung luar

    1) tentukan titik pusat lingkaran O dan P (hubungkan)

    2) buat lingkaran dengan jari-jari r1 dengan titik pusat di P

    26

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    27/71

    3) buat lingkaran dengan jari-jari r2 dengan titik pusat di O

    4) tentukan jari-jari lingkaran singgung luar (Rs1)

    5) tentukan R1 = Rs1 r1 dan R1 = AC

    6) lingkarkan R1 dengan titik pusat di P

    7) tentukan R2 = Rs1 r2 dan R2 = AD

    8) lingkarkan busur dengan jari-jari R2 dengan titik pusat di O hingga

    memotong busur lingkaran yang berjari-jari R1 di titik Q

    9) tarik garis dari Q melalui titik pusat kedua lingkaran hingga

    memotong lingkaran di titik R san S

    10) lingkaran jangka yang ebrjari-jari Rs1 dengan titik pusat di Q

    hingga menyinggung kedua llingkaran di titik R dan S

    b. Untuk busur singgung dalam

    1) tentukan jari-jari Rs2 = EF dan perpanjang kekanan

    2) pindahkan r 1 ke perpanjangan EF hingga memotong di G dan R3 =

    EG

    3) lingkarkan jangka yang berjari-jari R3 dengan titik pusat di P

    4) pindahkan r 2 ke perpanjangan EF hingga memotong di H dan

    tentukan R4 = Rs2 + r2

    5) lingkarkan R4 dengan titik pusat di O hingga memotong busur

    yang berjari-jari R3 di titik T

    6) tarik garis di T ke titik pusat kedua lingkaran (o dan P) hingga

    memotong kedua titik U dan V

    7) lingkarkan jangka dengan jari-jari Rs2 hingga menyinggung kedua

    lingkaran di titik U dan T

    18. Garis singgung

    27

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    28/71

    Gb.3-18. Garis singgung

    Untuk membuat garis singgung yang melalui titik pada suatu lingkaran

    dapat dilakukan dengan cara lukisan (gambar) sebagai berikut :

    1) tentukan titik P dan buat lingkaran berjari-jari r dan titik pusatnya di P

    2) tentukan titik S pada lingkaran

    3) dengan tidak merubah jangka yang berjari-jari r tersebut lingkarkan

    jangka dengan titik pusat di titik S hingga berpotongan dengan

    lingkaran di T

    4) hubungkan titik P dengan T dan perpanjang

    5) pindahkan jangka yang berjari-jari r tadi ke titik pusat T, hingga

    memotong P, S dan U pada perpanjangan garis PT

    6) hubungkan S dengan U hingga didapat garis SU tegak lurus PS

    perpanjangan garis SU merupakan garis singgung lingkaran di titik S

    19. Garis singgung luar

    28

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    29/71

    Gb.3-19. Garis singgung luar

    Untuk melukis garis yang menyinggung dua lingkaran di bagian luar, dapat

    dikerjakan dengan langkah sebagai berikut:

    1) buat lingkaran dengan jari-jari r1 dan titik pusatnya di A

    2) buat lingkaran dengan jari-jari r2 dan titik pusatnya di B3) tarik garis sumbu AB

    4) buat lingkaran dengan jari-jari r3 = r1 r2 bertitik pusat di A

    5) lingkarkan busur dengan jari-jiri sembarang, dengan titik pusat di A

    dan di B, hingag busurnya berpotongan di R dan S

    6) tarik garis dari R ke S hingga berpotongan dengan sumbu mendatar

    di titik T(AT = BT)

    7) buat lingkaran dengan jari-jari r5 dengan titik pusat di T, hinggamemotong lingkaran yang berjari-jari r3 di titik D dan D

    8) tarik garis dari A ke C, hingga memotong lingkaran yang berjari-jari r1

    di E

    9) tarik garis sejajar AE melalui titik B, hingga berpotongan dengan

    lingkaran yang berjari-jari r2 di titik F

    10) tarik garis dari C ke B dan buat garis EF sejajar BC, maka EF

    merupakan garis singgung luar

    11) perpanjang AD, hingga memotong lingkaran yang berjari-jari r1 di G

    29

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    30/71

    12) tarik garis sejajar AG melalui B, hingga memotong lingkaran yang

    berjari-jari r2 di H

    13) tarik garis BD dan buat garis EF sejajar BD, sehingga didapat garis

    singgung yang diminta

    20. Garis singgung dalam

    Gb.3-20. Garis singgung dalam

    Untuk melukis garis singgung dalam, sama halnya dengan melukis garis

    singgung luar, hanya perbedaannya disini adalah r3 = r1 + r2. untuk

    jelasnya perhatikan langkah-langkah berikut:

    1) buat garis sumbu untuk kedua lingkaran dengan titik pusat di A dan di

    B

    2) buat garis sumbu berjari-jari r1, dengan titik pusat di A

    3) buat lingkaran yang berjari-jari r2, dengan titik pusat di B

    4) dengan tidak merubah jari-jari r3, pindahkan titik pusat A, hingga

    memotong lingkaran yang berjari-jari r3 di titik D dan E

    5) tarik garis dari D ke E, hingga memotong sumbu AB di titik c (AC =

    BC)

    6) buat lingkaran dengan jari-jari AC dan titik pusatnya di C, hinggamemotong lingkaran yang berjari-jari r3 di titik D dan E

    30

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    31/71

    7) buat gari sejajar BD melalui titik G, hingga memotong lingkaran r1 di

    F. FG adalah garis singgung dalam

    8) buat garis sejajar BE melalui I, hingga didapatkan titik H

    9) buat garis tegak lurus FG dan IH melalui titik pusat A, maka

    terbentuklah garis singgung dalam yand diminta.

    Lembar Kerja 3-1Petunjuk :

    31

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    32/71

    1) pelajari tentang memindahkan sudut serta membuat sudut 600, 450, 900,

    150 dan 1050 dengan menggunakan jangka ( tidak menggunakan busur

    derajat)

    2) gambarkan lukisan sudut tersebut pada kertas gambar A4 tegak dengan

    pembagian ruangan (layout) seperti gambar berikut !

    Keterangan :

    Ruang 1 untuk gambar pemindahan sudut dari A ke B

    Ruang 2 untuk lukisan sudut 600

    Ruang 3 untuk lukisan sudut 900

    Ruang 4 untuk lukisan sudut 450

    Ruang 5 untuk lukisan sudut 150

    Ruang 6 untuk lukisan sudut 1050

    Lembar Kerja 3-2

    Petunjuk :

    32

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    33/71

    1) Pelajari tentang : membuat segiempat beraturan, segilima beraturan,

    segienam beraturan, dan segitujuh beraturan!

    2) Gambarkan segi beraturan tersebut lingkaran dasar yang mempunyai

    diameter 60 mm!

    3) Gambar dibuat pada kertas gambar ukuran A4 tegak dengan layout

    sebagai berikut:

    Keterangan :

    Ruang 1 untuk lukisan segiempat beraturan

    Ruang 2 untuk lukisan seglima beraturan

    Ruang 3 untuk lukisan segienam beraturan

    Ruang 4 untuk lukisan segitujuh beraturan

    Lembar kerja 3-3

    Petunjuk :

    33

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    34/71

    1) Pelajari tentang membuat segi-n beraturan

    2) Gambarkan segi-13 beraturan dengan lingkaran dasar mempunyai jari-jari

    60 mm

    3) Gambar dibuat pada kertas gambar A4 tegak dengan layout seperti

    gambar berikut:

    Lembar Kerja 3-4

    Petunjuk :

    34

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    35/71

    1) Pelajari tentang membuat busur singgung dalam dan busur luar

    2) Gambarkan busur singgung dalam dan busur singgung luar tersebut pada

    kertas gambar ukuran A4 tegak dengan ketentuan seperti terlihat pada

    gambar berikut :

    Keteragan :

    Ruang 1 untuk busur singgung dalam

    Ruang 2 untuk busur singgung luar

    Lembar Kerja 3-5Petunjuk :

    35

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    36/71

    1) Pelajari tentang membuat garis singgung luar dan garis sunggung luar

    2) Buatlah garis singgung dalam dan garis singgung luar tersebut pada

    kertas gambar A4 tegak dengan ketentuan seperti terlihat pada gambar

    berikut :

    Keterangan :

    Ruang 1 untuk garis singgung luar

    Ruang 2 untuk garis singgung dalam

    IV. PRINSIP-PRINSIP PROYEKSI ORTHOGRAFIK

    36

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    37/71

    Daftar harus menggamabr bagian yang memenuhi gambar tiga dimensi

    (lebar, panjang dan tinggi) ada tas gambar

    Penggambaran sisimatis adalah dengan menggambarkan benda tersebut

    dengan tiga pandangan, yaitu : pandangan depan, pandangan samping

    dan pandangan atas, yang disusun pada kertas gambar untuk

    memberikan informasi-informasi yang diperlukan.

    Benda diproyeksikan dari beberapa muka. Tipe gambar demikian disebut

    proyeksi orthografik .

    Orthografik diambil dari kata yunani dan berasal dari kata :

    1. orthos yang berarti lutus, benar atau tegak lurus

    2. grafikus yang berarti menulis, menggambarkan dan garis

    perlu dicatat bahwa proyeksi disebut orthografik, bila semua garis

    proyreksi sejajar terhadap satu sama lain dan tegak lurus terhadap bidang

    dimana benda tersebut diproyeksikan

    prinsip proyeksi orthografik dapat dilakukan pada sistim kuadran (Gb. 4-1)

    Gb.4-1. Prisnsip proyeksi ortografik

    37

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    38/71

    yang dipakai adalah kuadran satu dan kuadran tiga dengan istilah first

    angle projection (sistim eropa) dan third engle projection (system amerika).

    IV.1 Simbol proyeksi sistim internasional (ISO)

    Penggunaan kedua sistim proyeksi dalam gambar teknik, memerlukan

    pemakaian symbol, untuk mencegah kesalahan. ISO menyarankan

    symbol untuk kedua sistim proyeksi seperti gb. 4-2

    Sistim Eropa Sistim Amerika

    Gb.4-2. Simbol-simbol proyeksi

    IV.2 First angle projection (sistim eropa)

    Pada proyeksi sistim eropa, semua pandangan diperoyeksikan pada

    bidang dibelakang benda, dan benda diproyeksikan di kuadran Satu

    Gb.4-3. Proyeksi eropa

    Bentang dan posisi pandangan pada bidang datar dapat dilihat pada gb 4-

    4

    38

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    39/71

    Gb. 4-4. Pandangan proyeksi eropa

    A = pandangan depan

    B = pandangan atas

    C = pandangan samping

    A,B dan C adalah pandangan utama

    IV.3 Third angle projection (sistim amerika)

    Dalam proyeksi amerika, benda diproyeksikan pada kuadran tiga. (gb. 4-5)

    Gb.4-5. Proyeksi amerika

    39

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    40/71

    Bentangan dan posisi pandangan pada bidang datar dapat dilihat pada gb.

    4-6

    Gb.4-6. Pandangan proyeksi amerika

    A = pandangan depan

    B = pandangan atas

    C = pandangan samping

    A,B dan C adalah pandangan utama

    40

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    41/71

    Lembar Kerja 4-1

    Ubahlah dibawah ini kedalam proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika . Masing-

    masing pada kertas gambar A4 tegak.

    Nama gambar :

    1) PROYEKSI AMERIKA

    2) PROYEKSI EROPA

    41

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    42/71

    IV. VISUALISASI

    V.1 Persepektif

    a. Paralel (satu titik hilang)

    Gb.5-1. Presepektif paralel

    b. Menyudut (dua titik hilang)

    Gb. 5-2. Presepektif menyudut

    42

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    43/71

    c. Oblique (tiga titik hilang)

    Gb.5-3. Presepektif Obilique

    V.2 Isometrik

    Gb.5-4. Isometri

    Proyeksi isometri memiliki ciri-ciri yaitu :

    a. Ciri-ciri pada sumbu

    - Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 300 terhasap garis

    mendatar

    43

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    44/71

    - Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lain1200

    b. Ciri-ciri pada ukuran

    Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang

    benda yang digambarnya.

    V.3 Dimetrik

    Gb.5-5. Dimetrik

    Proyeksi dimetri memiliki ketentuan-ketentuan yaitu :

    - sumbu utamanya mempunyai sudut := 70 dan = 400

    - perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 :

    2, pada sumbu z = 1 : 1.

    V.4 Miring

    Gb.5-6. miring

    Pada proyeksi miring, sumbu x berimpitan dengan garis

    horizontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 450 dengan garis

    mendatar. Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan skala pada

    proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2,

    dan skala pada sumbu z = 1 : 1.

    44

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    45/71

    Lembar Kerja 5-1

    Bautlah gambar dibawah ini (gambar 1) dengan proyeksi isometeri, dengan

    kedudukan :

    1) normal !

    2) terbalik !

    3) horizontal !

    - masing-masing pada kertas gambar A4 tegak.

    - Lengkap dengan ukurannya.

    Nama gambar :

    3) ISOMETRIS (NORMAL)

    4) ISOMETRIS (TERBALIK)

    5) ISOMETRIS (HORIZONTAL)

    Gambar 1

    45

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    46/71

    Lembar Kerja 5-2

    Salin gambar dibawah ini (gambar 2 dan 3) dengan proyeksi dimetris, dengan

    skala 1:1. gambar dibuat pada kertas A4 tegak

    Nama gambar : PROYEKSI DIMETRIS

    Gambar 2

    Gambar 3

    46

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    47/71

    Lembar Kerja 5-3

    Salin gambar dibawah ini ((gambar 4 dan 5) dengan skala 1:1 pda kertas A 4

    tegak (gambar dengan proyeksi miring)

    Nama Gambar : PROYEKSI MIRING

    Gambar 4

    Gambar 5

    47

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    48/71

    V. PENUNJUKAN UKURAN

    Untuk keseragaman, penunjukan ukuran diberikan dalam satuan metric

    dan gambar diberikan dalam proyeksi eropa.

    1. Prinsip-prinsip.

    - Semua penujukan ukuran yang harus dinyatakan dalam gambar

    adalah ukuran ukuran dari benda yang dianggap sudah selesai

    dikerjakan

    - Penunjukan ukuran haris diletakkan pada gambar yang ada

    hubungannya dengan pendangan depan yang terlihat jelas, bukan

    yang terhalang

    - Jika memungkinkan, semua penunjukan ukuran diletakkan diluar garis

    benda, agar mudah dibaca dan cepat dimengerti

    - Fungsi dimensions (F). adalah ukuran yang mempunyai fungsi untuk

    pertimbangan pemasangan (assembly)

    - Non fungsi dimensions (NF). Adalah ukuran yang tidak mempunyai

    fungsi dalam pemsangan (assembly)

    - Auxiliary dimesions (Aux). adalah ukuran pembantu diberikan tanpa

    toleransi, fungsinya hanya sebagai informasi.

    Gb.6-1. Penunjukan ukuran

    2. Letak-letak ukuran

    Pada kedudukan mendatar, semua angka ukuran harus diletakkan dits

    garis penujunkan, dengan memutar kertas gambar 900

    searah jarum jam.(gb. 6-2)

    48

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    49/71

    Gb.6-2. Letak-letak ukuran

    3. Garis pembantu penunjukan ukuran, tanda pahan, huruf/angka

    - Garis penunjukan ukuran dihubungkan diantara garis pembantu yang

    masing-masing di gambarkan dengan garis tipis.

    - Angka-angka ukuran diletakkan kira-kira ditengah-tengah garis

    penujukan, dan besarnya disesuaikan dengan besar gambar benda

    - Gambar kepala panah digambar sampai pada garis pembantu dan

    besarnya disesuaikan dengan tebal garis benda.

    49

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    50/71

    Gb.6-3. Bentuk tanda panah

    4. Penunjukan ukuran dengan satuan yang berbeda.

    Gb.6-4. Penunjuk ukuran dengan satuan yang berbeda

    5. Letak garis penunjukan ukuran

    Jika mungkin, garis penunjukan ukuran jangan sampai memotong garis

    pembantu. Jadi singkatnya ukuran yang lebih panjang dicantukan semakin

    menjauh gambar benda.

    Salah benar

    Gb.6-5. Letak garis penunjuk ukuran

    6. Penunjukan ukuran jarak lubang

    Jarak lubang kita gambarkan dengan menarik perpotongan sumbu lubang

    terhadap sumbu lubang atau terhadap sisi patokan

    50

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    51/71

    Benar salah

    Gb.6-6. Penujukan ukuran pada lobang

    7. Penunjukan ukuran ulir

    Penunjukan ukuran ulir, baik ulir luar maupun dalam dicantumkan pada

    diameter tersebtu garis ulir

    Gb.6-7. Penujukan ukuran ulir

    8. Ukuran pembantu

    Bila ukuran panjang benda bukan ukuran pembantu, salah satu jarak yang

    ada tidak perlu diberikan atau diberikan sebagai ukuran pembantu

    dinyatakan dalam kurung. Gb. 6-8

    Gb.6-8. Ukuran pembantu

    51

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    52/71

    9. Penunjukan ukuran pada sudut yang beradius dan diluruskan

    Gb.6-9. Penunjukan radius yang diluruskan

    10. Perpanjangan garis penunjukan ukuran

    Garis ukuran harus ditarik tegak lurus terhadap bidang yang akan

    ditujukan ukurannya, atau ditarik miring tetapi sejajar satu sama lain.

    Gb.6-10. Perpanjang garis penunjang ukuran

    11. Penunjukan busur

    Gb.6-11. Penunjukan busur

    12. Penunjukan benda simetris

    Pada benda-benda simetris penunjukan ukuran dapat diberikan seperti

    pada Gb. 6-13 dengan menambahkan tanda sismetris

    Gb.6-12. Penunjukan benda simetris

    52

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    53/71

    13. Penunjukan radius

    Bila pusat busur/radius berada diluar ruang yang tersedia, garis ukuran

    radius dapat dipotong atau diperpendek (dalam hal ini letak radius tidak

    diperlukan).Gb. 6-14

    Gb.6-13. Penujukan radius

    14. Titik sebagai pengganti anak panah

    Pada kasus ini seperti pada Gb. 6-15 titik dipakai sebagai pengganti anak

    panah.

    Gb.6-14. Titik sebagai pengganti anak panah

    15. Ukuran bagian yang tidak pada skala sebenarnya dan angka ditunjukan

    pada perpanjangan garis penunjukan ukuran

    Gb.6-15. Ukuran bagian yang tidak pada skala

    53

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    54/71

    16. Peletakan angka ukuran

    GB. 6-16 a untuk ukuran linier dan Gb. 6-16b untuk ukuran sudut. Dalam

    hal ini tertentu ukuran sudut diberikan seperti Gb. 6-16c

    Gb.6-16. Peletakan angka ukuran

    17. Penambahan huruf dan symbol

    a. Untuk penunjukan diameter,symbol ( ) diletakkan didepan angka

    ukuran (Gb. 6-17)

    Gb.6-17. Untuk penujukan diameter

    b. Penunjukan radius dengan huruf R

    Gb.6-18. Penujukan radius dengan huruf R

    54

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    55/71

    c. Penunjukan segiempat, symbol ( )

    Gb.6-20. Penunjukan segiemat

    d. Penunjukan radius dan diameter bola

    Gb.6-21. Penunjukan radius dan diameter bola

    Bila perlu, untuk menghindarikan pengulangan ukuran yang sama

    dapat digunakan table atau catatan

    Gb.6-22. Tabel pembeda ukuran yang sama

    55

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    56/71

    18. Penunjukan khusus

    Bila dikehendaki penunjukkan permukaan yang akan dikerjakan lagi

    ukuran tertentu, digunakan garis G. (SIO Draft) dengan penunjukan

    ukuran.

    Gb.6-23. Penunjukan khusus

    19. Susunan ukuran

    a. Ukuran berantai

    Ukuran berantai hanya dipergunakan bila penambahan toleransi tidak

    mempengaruhi fungsidari bagian tersebut.

    Gb.6-24. Sususna ukuran berantai

    56

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    57/71

    b. Ukuran kombinasi

    Gb.6-25. Ukuran kombinasi

    c. Ukuran dengan koordinat

    Penunjukan ukuran dengan koordinat kadang-kadang dapat diganti

    dengan sistim table

    Gb.6-26. Ukuran dengan koordinat

    d. Chamfers

    Penunjukan chamfer yang bersudut 450 seperti Gb. 6-27a dan di luar

    450 (missal 300 ) seperti Gb. 6-27b.

    Gb.6-27. Chamfers

    57

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    58/71

    e. Ukuran yang sama

    Bila ukuran dibagi beberapa bagian yang sama, dapat digambarkan

    seperti Gb. 6-28

    Gb.6-28. Penunjukan ukuran yang sama

    f. Penunjukan jarak yang sama

    Bila penunjukan jarak yang sama atau beraturan, dapat digambarkan

    seperti Gb. 6-29a. Untuk menghilangkan kekeliruan antara jarak dan

    jumlah jarak, digambarkan seperti Gb. 6-29b

    Gb.6-29. Penunjukan jarak yang sama

    g. Gambar susunan (assembling)

    Bila beberap bagian digambar dalam susunan, penunjukan ukuran

    yang berhubungan dengan masing-masing bagi sedapat mungkin

    harus dipisahkan.

    58

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    59/71

    20. Simbol konus

    Gb.6-30. Simbol Konus

    21. Penunjukan ukuran konus

    Gb.6-31. Penunjukan ukuran konus

    59

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    60/71

    Lembar Kerja 6-1

    Gambarlah gambar dibawah ini dan berikan penunjuk ukuran dengan sistim

    penunjukan berantai.

    1.

    2.

    60

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    61/71

    VII. PRINSIP-PRINSIP PEMOTONGAN

    VII.1 Pemotongan

    Benda kadang-kadang mempunyai detail bagian dalam seperti lubang,

    celah yang sukar ditunjukan kecuali dengan garis strip. Kasus ini akan

    sukar dibaca pada gambar kerja. Bila kita bayangkan benda dipotong

    dengan bidang potong, maka detail bagian dalam dapat diperlihatkan

    dengan jelas. Bidang potong biasanya sejajar dengan bidang proyeksi

    Gb.7-1. Pemotongan

    61

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    62/71

    Kemungkinan-kemungkinan pemotongan

    1. Pemotongan penuh

    Gb.7-2. Pemotongan penuh

    2. Pemotongan setengah

    Gb.7 -3. Pemotongan setengah

    3. Pemotongan sebagian

    Gb.7-4. Pemotongan sebagian

    62

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    63/71

    VII.2 Penunjukan Pemotongan

    Bidang ditunjukan dengan garis rantai, dengan strip tebal pada ujungnya

    dan ditunjukan dengan penuh

    Perubahan arah dari bidang potong ditunjukan dengan strip tebal

    Gb.7-5. Penunjukan pemotongan

    Bidang potong tidak harus digambar, bila mulai sumbu

    Gb.7-6. Penunjukan pemotongan bila memalui sumbu

    Pada kasus tertentu, bagian yang terletak di belakang bidang potong tidak

    perlu digambar. Pada prinsipnya, baut, poros, tulang penguat tidak boleh

    dipotong pada arah memanjang.

    63

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    64/71

    VII.3 Garis Arsir

    Pada arsiran digunakan untuk menujukkan penampang terpotong.

    Digambarkan dengan garis tipis dengan sudut 450 terhadap penampang

    utama benda

    Gb.7-7. Garis arsir

    Bagian yang terpisah yang dipotong pada satu komponen diarsir dengan

    garis arsir yang sama. Garis arsir komponen lain yang berdekatan diarsir

    dengan garis arsir yang berlawanan arah Gb. 7-8

    Gb.7-8. pengarsiaran 2 benda yang berdekatan

    Jarak garis arsir, dipilih dengan perbandingan yang sesuai dengan lurus

    bidang yang akan diarsir. Untuk bidang yang luas garis arsir boleh dibuat

    seperti Gb. 7-9

    64

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    65/71

    Gb.7-9. Pengersiran bidang luas

    Bila pemotongan pada bagian yang sama pada satu bidang yang sejajar

    (berdampingan), garis arsir dibuat denga jarak yang sama (spasi) tetapi

    tidak bersambung.

    Gb.7-10. Pegarsiran tidak bersambung

    Garis arsir dikosongkan untuk penunjukan ukuran (huruf atau angka)apabila tidak mungkin menunjukan hal tersebut diluar benda.

    Gb.7-11. Penunjukan ukuran pada benda yang diarsir

    1. Pemotong benda tipis

    pemotong benda tipis dapt digambarkan dengan menghitamkan

    penampang yang terpotong

    Gb.7-12. Pemotongan tipis

    2. Contoh-contoh garis arsir untuk macam-macam bahan

    digunakan untuk arsiran pada bahan baja, besi

    tuang, kuningan, almunium, perunggu

    65

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    66/71

    digunakan untuk arsiran pada bahan timah,

    seng, dsb

    digunakan untuk rsiran pada material isolator,

    materian buatan.

    digunakan untuk arsiran pada bahan btu,

    keramik dsb

    Gb.7-13. Macam-macam garis arsiran

    3. Pemotongan pada satu bidang

    a. pemotong pada satu bidang

    Gb.7-14. Pemotongan pada satu bidang

    66

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    67/71

    b. Pemotongan pada dua bidang sejajar

    Gb.7-15. Pemotongan pada dua bidang sejajar

    c. Pemotongan pada tiga bidang potong yang berdekatan

    67

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    68/71

    Gb.7-16. Pemotongan tiga bidang berdekatan

    d. Pemotongan pada dua bidang yang berpotongan, satu bidang

    terlihat diputar pada bidang proyeksi yang sama

    Gb.7-17. Pemotongan pada dua bidang yang berpotongan

    4. Pemotong yang berputar pada tempatnya (Gb. 7-18a). dan pemotong

    yang dipindah (GB. 7-18b). dalam kasus yang pertama, garis penampang

    pemotong digambar dengan garis tipis berlanjut.

    68

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    69/71

    A b

    Gb. 7-18. Pemotongan yang berputar pada tempatnya

    5. Pemotong setengah

    Bagian-bagian yang simetris boleh digambar dengan pemotong tidak

    penuh (setengah).

    Gb.7-19. Pemotongan setengah

    6. Pemotong sebagian

    Bila tidak diperlukan pemotong penuh ataupun pemotongan setengah,

    benda boleh dipotong dengan pemotongan sebagian

    69

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    70/71

    Gb.7-20. Pemotongan sebagian

    7. Penampang pemotong yang berturut-turut

    Bila tidak ada tempat, potong yang berturut-turut tidak dapat disusun

    Gb.7-21. Penampang pemotong yang berturut-turut

    70

  • 7/22/2019 Modul Gamtek Dasar

    71/71

    DAFTAR PUSTAKA

    Yogaswara, Eka. Drs, Gambar Teknik Dasar jilid 1, armico, bandung,1999

    Menggambar Teknik jilid 1, bandung 1984