Modul Drainase P. Janu

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    1/37

    TINJAUAN ASPEK HIDRAULIKA PADA PERENCANAAN

    SALURAN DRAINASE

    Maksud : Pengenalan teori dan rumus-rumus hidrolika dasar yang ada

    hubungannya dengan saluran drainase, khususnya di daerah

    perkotaan.

    Tujuan : Penggunaan teori dan rumus-rumus hidrolika dasar untuk

    merencanakan dan mengoperasikan saluran drainase di daerah

    perkotaan.

    1. ASPEK HIDROLIKA PADA PERENCANAAN SALURAN

    DRAINASE.

    Dalam merencanakan saluran drainase ada dua aspek hidrolika yang

    harus diperhatikan yaitu :

    1. Kestabilan saluran drainase terhadap erosi oleh aliran air

    . Kapasitas saluran untuk mengalirkan debit rencana

    1.1.UNTUK SALURAN TANAH

    Di daerah perkotaan, terutama yang berpenduduk padat pada

    umumnya saluran drainase tanah sangat jarang kita jumpai. !iasanya pada

    tahap permulaan dari pengembangan tata kota memang dapat dijumpai

    saluran drainase tanah. "leh karena itu pada paragrap ini akan di bahas

    secara singkat saja aspek hidrolika dari saluran drainase tanah.

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    2/37

    K#$T%!&'%( $%')*%( T%(%+ T#*+%D%P #*"$&

    "'#+ %'&*%( %&*

    Tampak dari gambar 1, baha erosi pada saluran tanah dapat terjadi di talud

    maupun dasar saluran. )ntuk menghindari adanya erosi pada prinsipnya ada

    dua cara yang biasa digunakan yaitu *egime Theory dan Tractie /orce

    Theory.

    *umus 0rumus dari *egime Theory kebanyakan dijabarkan dari kondisi

    saluran dari tanah yang sudah stabil. Pada umumnya rumus-rumusnya

    adalah rumus empiris, diantaranya rumus Kennedy 12345, !lench 13675.

    *umus-rumus Tractie /orce Theory lebih berdasarkan pada mekanisme

    dari gerak suatu partikel tanah didalam suatu aliran air. Tractie /orceTheory jika dibandingkan dengan *egime Theory lebih mengandalkan

    pada perumusan matematis dari mekanisme gerak suatu partikel tanah dalam

    aliran air.

    !

    +

    m

    1

    Muka %ir

    8ambar 1. $kema $aluran Drainase Tanah

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    3/37

    Karena saluran drainase di daerah perkotaan jarang dijumpai saluran

    drainase tanah, maka pembahasan kedua teori ini tidak diberikan.

    1.2. SALURAN DENGAN PERKUATAN

    9ang dimaksud saluran dengan perkuatan adalah saluran yang tidak

    bersal dari tanah. $aluran drainase dengan perkuatan lebih cocok untuk

    daerah perkotaan karena bentuknya dapat disesuaikan dengan ketersediaan

    tanah.

    Ditinjau dari bentuk geometri, saluran drainase dapat dibagi menjadi

    dua yaitu saluran terbuka dan tertutup seperti terlihat pada 8ambar .Ditinjau dari penggerak alirannya saluran drainase dapat dibagi

    menjadi dua yaitu saluran dengan pengaliran muka air bebas dan pengaliran

    bertekanan seperti terlihat pada 8ambar .

    Ditinjau dari kalitasasal airnya saluran drainase dapat dibagi

    menjadi dua yaitu saluran tercampur dan terpisah.

    Dari segi perencanaan hidrolika, semua pembagian di atas dapat

    dicakup dalam dua bagian yaitu pengaliran muka air bebas dan pengaliran

    bertekanan.

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    4/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    5/37

    2. PENGALIRAN BERTEKANAN

    Pada pengaliran bertekanan, aliran air digeraknan oleh beda tekanan

    di ujung dan pangkal saluran. Tekanan di ujung saluran biasanya dinyatakan

    dalam pie;ometric head.

    *umus dasar yang digunakan untuk perencanaan ada dua yaitu persamaan

    kontinuitas :

    < = % > ? 1 5

    Dan persamaan kehilangan tenaga Darcy-@eisbach :

    +A = A > 'D > ?g untuk lingkaran a 5

    %tau

    +A = A > 'B* > ? g untuk lainnya b 5

    Dimana Qadalah debit, Aadalah luas tampang basah, Vadalah kecepatan

    aliran, hf adalah kehilangan tenaga, f adalah koeAisien gesekan, L adalah

    panjang pipa, D adalah diameter pipa dan Radalah radius hidraulik serta gadalah percepatan graAitasi.

    KoeAisien gesekan f merupakan Aungsi dari kekasaran relatiA saluran

    lingkaran / D dan bilangan *eynolds Re = VD / , dimana adalahkekasaran saluran absolut5, adalah iskositas kinematik.)ntuk keperluan perencanaan saluran, nilai f sudah digraAikkan didalam

    grf!" #$$%&.Cika graAik Moody dipakai untuk perencanaan mendimensi saluran5

    biasanya cara '(r!)*err$r'harus ditempuh. ara yang relatiA lebih mudah

    adalah dengan modiAikasi graAik Moody.

    $ecara ringkas prosedurnya adalah sebagai berikut:

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    6/37

    Dari deAinisi bilangan *eynolds dan Pers a5 dideAinisikan ariabel baru

    sbb:

    = eRf 4.=

    4E

    E

    ..

    ...12

    L

    Qhg f E 5

    dan dikenalkan group ariabel baru sbb:

    =Q

    .

    =eR

    D

    B B 5

    Dengan menggunakan Pers E5 dan B5 didapat hubungan sbb :

    *e.4 = - .7 log

    + 4.1*e.

    41.

    2..1B

    *e..

    4 5

    Dari Pers 45 tampak baha untuk menghitung diameter saluran dari

    bilangan *eynolds tetap dibutuhkan cara tral-errorF, tetapi untuk trial

    pertama dari bilangan *eynolds dapat digunakan rumus untuk '%!+%!+g

    h),-'

    *e = 1.BE 7,B1G G 5

    Pers 45 dapat pula diselesaikan dengan graAik tanpa cara trial-error.

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    7/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    8/37

    ontoh :

    $ebuah saluran drainasi dari beton sepanjang 177 m harus mengalirkan

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    9/37

    . PENGALIRAN #UKA AIR BEBAS

    Pada pengaliran bertekanan, aliran air digerakkan oleh gaya berat dari

    air itu sendiri.

    )ntuk kepentingan perencanaan, aliran air dianggap uniAorm,

    sehingga kecepatan aliran di dalam saluran drainasi dapat dihitung dengan

    rumus Manning sbb:

    ? = 1n * E $1 6 5

    Dimana + adalah koeAisien Manning, R adalah radius hidraulik dan S

    adalah garis kemiringan enersi.

    $ubstitusi Pers. 15 kedalam Pers. 65 menghasilkan :

    E:

    E:4

    P

    A = :1.

    S

    Qn(,

    A R2/= :1.

    S

    Qn 2 5

    Dimana Padalah keliling basah saluran

    (ilai koeAisien Manning +, untuk bermacam-macam keadaan saluran

    dapat dilihat pada Tabel 1 terlampir.

    Bg!+*g!+ Dr! Ge$0e(r! Pe+0+g S),r+

    a5. Kedalaman saluran, h depth of flow5 adalah jarak ertikal dari titik

    terendah dari penampang saluran sampai ke permukaan air

    b5. TaraA stage5 adalah eleasi dari permukaan air diukur dari suatu bidang

    persamaan tertentu datum5

    c5. 'ebar permukaan T top width5 adalah lebar penampang saluran pada

    permukaan aliran permukaan bebas5

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    10/37

    d5. 'uas penampang aliran atau luas penampang basah Aflow area5 adalah

    luas penampang aliran yang diambil tegak lurus arah aliran.

    e5. Keliling basah P wetted parameter5 adalah panjang garis pertemuan

    antara cairan dan batas penampang melintang saluran yang tegak lurus

    arah aliran

    A5. Cari-jari hidrolik R hydraulic radius5 adalah perbandingan antara luas

    penampang basah dan keliling basah saluran , atau

    R = A / P

    g5. Kedalaman hydraulic D hydraulic depth5 adalah perbandingan antara

    luas penampang basah dengan lebar permukaan basah, atauD = A / T

    h5. /aktor penampang section factor5 adalah suatu Aaktor yang diperlukan

    untuk perhitungan aliran kritis, merupakan hasil perkalian dari luas basah

    dan akar dari kedalaman hydraulic

    = A D1/2 = A 3 A/T41/2

    i5. /aktor penampang untuk menghitung aliran seragam AR2/ adalah hasil

    perkalian dari luas penampang dan pangkat dua pertiga dari jari-jari

    hidraulic.

    Kemudian untuk memudahkan perhitungan, ringkasan dari perumusan untuk

    bagian-bagian geometri saluran yang biasanya digunakan dalam praktek

    dapat dilihat pada lampiran tabel

    .1. PENA#PANG EKONO#IS / E5ISIEN SALURAN

    $ebagaimana dijelaskan di atas saluran drainasi pada umumnya di

    desain dengan bentuk penampang segi empat, trapesium dan bentuk

    lingkaran. Penampang saluran dikatakan sebagai penampang hidrolis yang

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    11/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    12/37

    paling eAisien ekonomis bilamana diketahui debit Q5 maksimum untuk

    luas penampang A5 yang diketahui apabila Pminimum.

    a. Penampang #mpat Persegi dan trapesium yang paling #Aisien

    U+(," Pe+0+g Seg!*E0( 6

    % = ! H h

    P = ! I h

    = %h I h

    )ntuk penampang yang paling eAisien dPdh = 7, yaitu :

    - % h=

    - % = h

    - ! = h

    $ehingga lebar harus sama dengan dua kali kedalaman.

    Cari-jari hidrolis * dinyatakan dengan :

    - * = % P

    h

    !

    !

    h#mpat Persgi Panjang

    Trapesium

    J

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    13/37

    - = ! h 5 ! I h5

    - = h

    - Karena ! = h

    U+(," e+0+g (re-!,0 6

    ?ariabel-ariabel dalam hal ini adalah %, h dan ;

    P = ! I h 1 +Z

    % = ! I ; h 5 h

    P = %h 0 ;h I h 1 +Z

    = %h I h 1 +

    Z - J 5Dengan menganggap % dan J konstan, kita dapat mendeAerensialkan

    persamaan diatas sehubungan dengan h dan mengatur diAerensial itu

    sama dengan nol. )ntuk memperoleh kondisi penampang yang paling

    eAisien yaitu :

    % h I 1 +Z - J = 7

    %tau

    ! I ; h 5 = 1 +Z - J 5 h

    atau

    ! = 1 +Z - J 5 h

    ontoh :

    $ebuah saluran drainasi dari beton sepanjang 1777 m harus mengalirkan

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    14/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    15/37

    Caaban :

    Dari lampiran Tabel diperkirakan nilai koeAisien Manning += 7.77

    Kemiringan saluran yang tersedia dihitung sbb:

    $ = eleasi 5 panjang saluran 5

    =m

    m

    1777

    4,1= 7.7714

    Pers. 25 menjadi :

    E:

    E:4

    P

    A= :17714.7

    4.777.7 x = 7.42

    Cika direncanakan saluran berbentuk segi empat, maka :

    % = ! hP = ! I h

    Dengan pertimbangan ketersediaan tanah, maka diambil lebar ! = 7,64m,

    maka didapat hubungan sbb :

    4

    564.7

    564.7

    h

    h

    + = 7.42

    = 7.7161

    Dengan cara trial-error atau dengan mencari akar persamaan di atas

    dengan metode (eton-*aphson didapat nilai h = 7.2B4G m

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    16/37

    Cika direncanakan /reeboard sebesar 7.14 m, maka dalam saluran drainasi

    adalah 1.77 m. Cadi dimensi salurannya menjadi :

    'ebar !5 = 7.64 m dan

    Dalam = 1.77 m

    .2. RESI# ALIRAN

    Kombinasi dari pengaruh iskositas kekentalan5 dan pengaruh graAitasi

    dapat menyebabkan terjadinya salah satu dari E resim aliran dalam saluran

    terbuka, yaitu:1. 'aminer subkritis, bila harga /r L 1 dan harga *e berada dalam

    daerah laminer.

    . 'aminer superkritis, bila harga /r 1 dan harga *e berada

    dalam daerah laminer.

    E. Turbulen superkritis, bila harga /r 1 dan harga *e berada

    dalam daerah turbulen

    Dengan /r = DgV

    . dan *e =

    DV.

    , dimana D adalah kedalaman hidrolik

    dan adalah iskositas.

    )ntuk aliran saluran terbuka ditetapkan nilai *e sbb:

    *e L 477 aliran laminer

    477 L*e L 1477 aliran transisi

    *e L 1477 aliran turbulenDan untuk :

    /r = 1 aliran kritis

    /r L 1 aliran subkritis

    /r 1 aliran superkritis

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    17/37

    Dengan penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan pula baha pada

    aliran subkritis kedalaman aliran lebih besar daripada kedalaman kritis h

    hc5 dan kecepatan aliran lebih kecil daripada kecepatan kritis ) L )c5.

    $ebaliknya pada aliran superkritis kedalaman aliran kecil daripada

    kedalaman kritis h L hc5 dan kecepatan aliran lebih besar daripada

    kecepatan kritis ) )c5.

    ontoh

    +itung kedalaman kritis dan kecepatan aliran pada saluran terbukaberpenampang trapesium yang mempunyai lebar dasar != G m, kemiringan

    tebing saluran 1 ertikal : hori;ontal seperti pada gambar apabila debit

    alirannya adalah

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    18/37

    $eperti terlihat pada lampiran Tabel untuk suatu penempang trapesium

    luas dan kedalaman hidrolik adalah :

    % = ! I ;h 5 h

    D =5

    5

    zh

    hzh

    +

    +

    Dalam soal diketahui baha lebar ! = G m, dan kemiringan tebing ; =,

    maka :

    % = G I h 5 h

    D =5BG

    5G

    h

    hh

    +

    +=

    5E

    5E

    h

    hh

    +

    +

    ) =

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    19/37

    %liran berubah lambat laun gradually !aried flow5 adalah salah satu tipe

    dari dua tipe aliran tetap tidak permanen. Tipe yang satu lagi adalah aliran

    berubah dengan cepat rapidly !aried flow5.

    %liran tetap tidak beragam adalah aliran dimanakecepatannya tidak berubahterhadap aktu u t =75 tetapi berubah menurut tempat u s E75.

    Penyebab dari tidak seragamnya aliran tersebut dapat berupa perubahan

    penampang aliran atau terhambatnya aliran oleh bangunan-bangunan air

    seperti bendung, pintu air dll.

    $atu contoh yang diperkenalkan disini untuk menghitung aliran berubah

    lambat laun adalah dengan cara tahapan langsung direct step method5

    7.1. CARA TAHAPAN LANGSUNG 3DIRECT STEP METHOD4

    iri dari perhitungan dengan cara ini yaitu pada pembagian panjang saluran

    menjadi penggal-penggal pendek dan perhitungan dilakukan tahap demi

    tahap dari suatu ujungakhir dari suatu penggal ke penggal yang lain. ara

    tahapan langsung ini dapat dipakai untuk menghitung aliran balik akibat

    adanya pasang air laut yang menuju ke arah hulu sungai.

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    20/37

    8ambar Potongan Memanjang $aluran

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    21/37

    Pada 8ambar menunjukkan suatu penggal saluran dengan panjang .

    Persamaan energi dari penampang 1 ke penampang dapat dinyatakan sbb:

    ib. I h1I 1)1g = hI)g I iA. 15

    tinggi energi spesiAik adalah penampang 1 dan penampang adalah :

    #1 = h1I 1)1g 5

    # = hI )g E5

    Dengan memasukkan dua persamaan tersebut ke dalam Pers.15 didapat

    persamaan :

    ib. I #1 = #I iA.

    atau:

    =f" ii

    ##

    1=

    f" ii

    #

    B5

    %pabila diambil asumsi 1 = =

    # = h I )g 45

    Dalam persamaan-persamaan tersebut :

    h = kedalaman aliran m5

    ) = kecepatan rerata aliran mdet5

    = koeAisien pembagi kecepatan atau koeAisien energi

    ib = kemiringan dasar saluran

    iA =kemiringan garis energi

    iA rerata = kemiringan rerata garis energi

    %pabila persamaan Manning yang digunakan :

    iA = E:B

    R

    $nG5

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    22/37

    %pabila persamaan he;y yang digunakan :

    iA =R%

    $

    65

    Penggunan cara tahapan langsung ini dapat diuraikan lebih jelas dengan

    contoh berikut:

    $aluran berpenampang trapesium dengan lebar dasar ! = G m, kemiringan

    tebing ; = , kemiringan dasar saluran ib = 7,771G dan angka kekasaran

    Manning n = 7,74, mengalirkan debit air sebesar < = 11 mEdet.

    +itung proAil aliran balik yang menaikkan muka air sampai setinggi 1,47m

    jika = 1,1.

    Caaban :

    Penentuan harga hnkedalaman normal5:

    % = ! I ;h5h = G I h5h = E I h5h

    P = ! I h 1 I ;51 = G I h.41 = E I h.41

    * = % P =54E

    5E

    h

    hh

    =+

    =4E

    5E

    h

    hh

    ++

    < = 1n. %* Ei1b

    11 = 17,74NEIhn5hnO

    E:

    4E

    5E

    +

    +

    n

    nn

    h

    hhH 7,771G1

    :E

    :1771G,7

    74,711

    x

    xE I hn 4 5 = NE I hn5hnO

    4

    13,1 I 1B,E hn= NE I hn5 hnO4

    dengan cara coba-coba didapat hn= 1,71 m

    Dari data tersebut perhitungan aliran dilakukan untuk tiap-tiap

    kedalaman aliran dengan tahapan sbb:

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    23/37

    Kolom 1 : Kedalaman aliran dalam m, diambil dari contoh

    Kolom : 'uas penampang aliran dalam muntuk tiap kedalaman aliran

    di dalam kolom 1

    Kolom E : Cari-jari hidrolik dalam m

    Kolom B : Cari-jari hidrolik pangkat BE

    Kolom 4 : Kecepatan rerata aliran dalam mdet diperoleh dari debit

    dibagi luas ) =

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    24/37

    'atihan Mandiri : oba lanjutkan perhitungan tersebut.T%!#' P#*+&T)(8%( P*"/&' P#*M)K%%( %'&*%( D#(8%( %*%

    T%+%P%( '%(8$)(8

    h

    m5

    %

    m5

    *

    m5

    *BE

    mBE5

    )reratamdet5 g

    $ rerata

    m5

    #

    m5

    #

    m5

    iA iA

    rerata

    ib0iA

    rerata

    m5

    m5

    1 E B 4 G 6 2 3 17 11 1 1E

    1,471,BB

    1,E2

    1,E

    1,G1,7

    1,1B

    1,111,72

    1,7G

    41,74

    7

    1,7B1

    1,7

    G

    1,77

    1,71

    7

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    25/37

    DRAINASI SISTE# SU#UR RESAPAN

    Tujuan : mengurangi limpasan permukaan yang sangat berlebihan

    banjir dan sekaligus untuk penambahan potensi air tanah.

    P#*$9%*%T%( T#K(&K

    Persyaratan umum yang perlu dipenuhi adalah sbb:

    15. $umur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lulus air dan tahan

    longsor

    5. $umur resapan air hujan harus bebas dari kontaminasi

    pencemaran limbah

    E5. %ir yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan

    B5. )ntuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan

    hanya menampung dari atap dan disalurkan melalui talang

    45. Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi

    Keadaan Muka %ir Tanah

    $umur resapan dibuat pada aal daerah aliran yang dapat ditentukan

    dengan mengukur kedalaman dari permukaan air tanah ke permukaan

    tanah di sumur sekitarnya pada musim hujan.

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    26/37

    Permeabilitas Tanah

    Permeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan

    dibagi tiga kelas sbb:

    15. Permeabilitas tanah sedang geluhlanau, ,7 0 G,4 cmjam5

    5. Permeabilitan tanah agak cepat pasir halus, G,4 0 1,4 cmjam5

    E5. Permeabilitas tanah cepat pasir kasar, lebih besar 1,4 cmjam5

    Penempatan

    Penempatan sumur resapan air hujan yang dimaksud adalahpersyaratan jarak terhadap tangki septik, bidang resapan tangki septik

    saluran air limbah, sumur air bersih dan sumur resapan air hujan

    lainnya dapat dilihat pada Tabel E.

    Te) . Jr" #!+!0,0 S,0,r Re-+ A!r H,8+

    Terh% B+g,++

    (o Cenis !angunan Carak Dari $umur

    *esapan m5

    1.

    .

    E.

    Tangki septik

    *esapan tangki septik, $aluran

    air limbah, Pembuangan

    sampah

    $umur resapan air hujan sumur air bersih

    4

    atatan : Carak diukur dari tepi ke tepi

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    27/37

    LANGKAH*LANGKAH PE#BUATAN SU#UR RESAPAN

    AIR HUJAN

    JU#LAH SU#UR

    Penentuan jumlah sumur resapan air hujan pada suatu lahan

    pekarangan ditentukan berdasarkan curah hujan maksimum, permeabilitas

    tanah dan luas bidang tanah dengan rumus sbb:

    P#M#*&K$%%(

    T&(88& M)K%%&* T%(%+

    P#*M#%!&'&T%$T%(%+

    P#*$9%*%T%(C%*%K

    E M

    P cmjam

    Memenuhi syarat

    L E meter

    L cmjam

    Tdk memeuhi syarat

    $)M)* *#$%P%(

    %&* +)C%(

    $&$T#M P#(%MP)(8%(

    %&* +)C%( T#*P)$%T@%D)K,D''5

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    28/37

    + =L&DA

    A&DA'D

    sumur

    sumurtadah

    ..

    ....

    +

    Dimana :

    & = &ntensitas hujam mjam5%tadah = 'uas tadah hujan m

    5, dapat berupa atap rumah dan atau

    permukaan tanah yang diperkeras.

    k = Permeabilitas tanah mjam5

    ' = Kelilinh penampang sumur m5

    %sumur = 'uas penampang sumur m5

    D = Durasi hujan jam5

    + = kedalaman sumur m5

    +asil perhitungan jumlah sumur resapan dapat dilihat pada lampiran tabel.

    PERS9ARATAN TEKNIS

    !entuk dan )kuran :

    15. $umur resapan air hujan berbentuk segi empat atau lingkaran

    5. )kuran minimum sisi penampang atau diameter adalah 7,27 m

    E5. )kuran maksimum sisi penampang atau diameter adalah 1,B7 m

    B5. )kuran pipa masuk diameter 117 mm

    45. )kuran pipa pelimpah diameter 117 mm

    G5. )kuran kedalaman maksimum dapat dilihat pada tabel berikut

    Te) U",r+ Ke%)0+ %+ T!e "$+-(r,"-!

    Kedalaman Tipe Konstruksi

    - Maksimum 1,47 m

    - Maksimum E,7 m

    &

    &&

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    29/37

    - Maksimum muka air tanah &&&a, &&&b, &&&c

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    30/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    31/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    32/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    33/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    34/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    35/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    36/37

  • 5/28/2018 Modul Drainase P. Janu

    37/37