Upload
no-val
View
110
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
matematika
Citation preview
ALJABAR
Materi-materi aljabar antara lain meliputi himpunan, fungsi, perbandingan,
faktorisasi suku aljabar, ketidaksamaan, sistem persamaan, polinom, matriks, dan pola
bilangan.
Latihan 1
1. Jumlah dari rata-rata aritmatik himpunan A dan rata-rata aritmatik himpunan B
adalah 5002. Himpunan A dan himpunan B terdiri dari bilangan-bilangan asli
berurutan. Jika A B = {2005} tentukan kemungkinan unsur himpunan B yang
terbesar.
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2005 Tingkat Propinsi)
2. Jika f(a, b) = ab + a/b, tentukan nilai dari f(2a, b - a )
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2001 Tingkat Propinsi)
3. Nilai maksimum fungsi adalah …
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2006 Tingkat Propinsi)
4. Tentukan semua (x , y , z) , dengan x , y , z bilangan real, yang memenuhi sekaligus
ketiga persamaan berikut:
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2004 Tingkat Propinsi)
5. Misalkan a, b, dan c bilangan-bilangan asli. Jika semua akar ketiga persamaan
adalah bilangan asli, tentukan a, b, dan c.
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2006 Tingkat Propinsi)
Materi Pembinaan OSN Matematika 1=================================================================
Materi aljabar yang sering digunakan dalam kompetisi-kompetisi matematika antara
lain menyangkut pemfaktoran dan penjabaran bentuk pangkat. Berikut beberapa identitas
dasar yang berkaitan dengan itu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Di samping itu juga penting untuk diketahui bahwa
a. a – b , untuk semua bilangan asli n.
b. a + b , untuk semua n ganjil,
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Karena a + b = a - (-b) dan = = =
hanya jika n ganjil, tentunya a - (-b) , bersesuaian dengan bentuk
pada bagian a.
Materi aljabar yang tak kalah pentingnya dan sering muncul dalam kompetisi-
kompetisi antara lain adalah polinom , ketaksamaan seperti yang akan kita bicarakan
berikut ini.
1. POLINOM
Bentuk umum polinom berderajat n adalah
Jika bilangan-bilangan bulat dan merupakan akar-akar bulat
dari persamaan di atas, maka x1 merupakan faktor dari . Jadi akar-akar bulat yang
mungkin bagi persamaan di atas adalah faktor-faktor dari .
Jika polinom f dibagi oleh polinom g, maka ada polinom q dan r sedemikian
sehingga
derajat r < derajat g atau r(x) = 0.
Materi Pembinaan OSN Matematika 2=================================================================
Polinom q(x) dan r(x) masing-masing disebut hasil bagi dan sisa pembagian pada f oleh g.
Apabila r(x) = 0, maka dikatakan bahwa g(x) habis membagi f(x), ditulis g(x) f(x).
Pembagian polinom dapat dilakukan dengan cara seperti membagi bilangan .
Contoh 1.1
Tentukan polinom hasil bagi dan sisa dari pembagian polinom f(x) = oleh g(x) =
.
Penyelesaian
Jika polinom f(x) = dibagi oleh g(x) = , maka diperoleh
= +
Jadi hasil bagi dan sisanya berturut-turut adalah dan .
Jika diberikan polinom berderajat n dan a , maka pembagian oleh (x-a)
menghasilkan
,derajat q = n – 1………………………………….(1)
Sehingga untuk x = a, berlaku
Akibatnya
…………………………………………………(2)
Jika , maka a adalah akar atau pembuat nol f, sehingga dari (2) berlaku
…………………………………………..(3)
Dalam hal ini dan masing-masing merupakan faktor dari f(x).
Contoh 1.2
Bentuk dapat difaktorkan menjadi ( dengan b dan d real
positif. Tentukan nilai dari a + b + c + d!
Penyelesaian
= (
=
=
Sehingga diperoleh
a + c = 0 a = -c
ad + bc = 0 -cd + bc = 0 b = d
Materi Pembinaan OSN Matematika 3=================================================================
bd = 1 d2 = 1 d = 1 ( Nilai -1 tidak memenuhi syarat pada soal)
Dengan demikian a + b + c + d = -c + d + c + d = 2d = 2(1) = 2
Contoh 1.3
Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut:
a. b.
Penyelesaian
a. =
b. = =
Teorema Vieta
Misalkan akar-akar polinom
P(x) = ,
dimana dan C, maka
…
Contoh 1.4
Jika a ,b , c ,d jawab dari persamaan , tentukan persamaan yang punya jawab
!
Penyelesaian
Karena a ,b , c ,d jawab dari persamaan , maka
a + b + c + d = 0 ……………………………………….(i)
ab + ac + ad + bc + bd + cd = 0 …………………… (ii)
abc + abd + acd + bcd = b…………………………… (iii)
abc = -3…………………………………………………(iv)
Materi Pembinaan OSN Matematika 4=================================================================
Sedangkan (Berdasarkan Persamaan (i))
Dengan cara yang sama , diperoleh
Dengan demikian
Apabila akar-akar persamaan yang dimaksud adalah , maka
= 0
Sehingga persamaan yang mempunyai akar-akar yang dimaksud adalah
atau
Contoh 1.5
Tentukan nilai a dan b sehingga merupakan faktor dari .
Penyelesaian
Karena merupakan faktor, maka
Materi Pembinaan OSN Matematika 5=================================================================
Sehingga diperoleh
… demikian seterusnya sampai perhitungan koefisien x11.
Pada penjabaran di atas koefisien xn dengan n = 2, 3, 4, 5, …, 11 adalah
Tampak bahwa pada proses di atas diperoleh nilai-nilai ai, i = 0, 1, 2, 3, 4 membentuk suatu
pola barisan fibbonacci dengan tanda berubah saling silang negatif, positif, negatif, positif
dan seterusnya. Apabila proses ini dilanjutkan akan diperoleh nilai-nilai
berturut-turut adalah
-1, 1, -2, 3, -5, 8, -13, 21, -34, 55, -89, 144
Selanjutnya ditentukan nilai b = a10 – a11 = -89-144 = -233.
Sedangkan nilai a = a11 = 144.
Jadi nilai a dan b berturut-turut adalah 144 dan -233.
Latihan 2
1. Berapakah sisa pembagian x99 + 1 oleh x – 1?
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2002 Tingkat Propinsi)
2. Misalkan S = . Apakah S jika dituliskan
dalam sesedikit mungkin suku penjumlahan?
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2003 Tingkat Propinsi)
3. Jika (x – 1)2 membagi ax4+ bx3 + 1, maka ab = …
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2006 Tingkat Propinsi)
4. Diberikan persamaan x3 + x − 1 = 0 dan a, b, c merupakan akar-akarnya. Tentukan
nilai
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2005 Tingkat Propinsi)
5. Faktorkan
a. b.
Materi Pembinaan OSN Matematika 6=================================================================
6. Tentukan sisa pada pembagian oleh .
7. Tentukan a, b sehingga
8. Tentukan k sehingga habis dibagi oleh .
9. Misalkan bahwa
f (x) = x5 + ax4 + bx3 + cx2 + dx + c
dan bahwa f (1) = f (2) = f (3) = f (4) = f (5) . Berapakah nilai a?
(Olimpiade Matematika Tingkat Kota/Kabupaten 2003/2004)
10. Tentukan a, b,c, sehingga
2. Ketaksamaan
Teori ketaksamaan didasarkan pada sifat(aksioma) urutan bilangan real. Menurut
aksioma ini diasumsikan terdapat himpunan P yang merupakan himpunan bagian dari
himpunan bilangan real yang memenuhi tiga sifat berikut:
1. Untuk bilangan real x sebarang, berlaku salah satu dari
(i) x = 0, atau (ii) x P, atau (ii) -x P (Sifat Trikotomi)
2. Jika x , y P, maka x + y P. (Sifat ketertutupan operasi tambah)
3. Jika x , y P, maka x y P. (Sifat ketertutupan operasi kali)
Himpunan P di atas disebut himpunan bilangan real positif. Selanjutnya ada kesepakatan
bahwa notasi x > 0 digunakan jika x P, sehingga ketiga sifat di atas dapat dinyatakan
sebagai
1. Untuk bilangan real x sembarang, berlaku salah satu dari
(i) x = 0, atau (ii) x > 0, atau (iii) -x > 0.
2. Jika x > 0 dan y > 0, maka x + y > 0.
3. Jika x > 0 dan y > 0, maka xy > 0.
Definisi 2.1
1. x dikatakan lebih besar dari y , dinotasikan x > y, jika x – y > 0.
2. x dikatakan lebih kecil dari y, dinotasikan x < y, jika y – x > 0.
3. Notasi x y, digunakan jika x > y atau x = y.
Sifat 2.1
(i) Untuk setiap bilangan real x sebarang x2 0. Sedangkan x2 = 0 jika dan
hanya jika x = 0.
(ii) Jika a < b, maka -a > -b.
Materi Pembinaan OSN Matematika 7=================================================================
(iii) Jika a < 0 dan b < 0, maka ab > 0
(iv) Jika a < 0 dan b > 0, maka ab < 0
(v) Jika a < b dan b < c, maka a < c
(vi) Jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d
(vii) Jika 0 < a < b dan 0 < c < d, maka ac < bd
(viii) Jika a < b, dan c bilangan real sebarang, maka a + c < b + c.
(ix) Jika a < b, dan c bilangan real positif, maka ac < bc.
(x) Jika a < b, dan c bilangan real negatif, maka ac > bc
(xi) Jika a > 1, maka a2 > a.
(xii) Jika 0 < a < 1, maka a2 < a.
Ketaksamaan x2 0 berlaku untuk semua x real merupakan ketaksamaan yang
penting dan banyak digunakan. Dengan ketaksamaan ini dapat diperoleh ketaksamaan-
ketaksamaan lain.
Contoh 2.1
Untuk bilangan real a dan b sebarang berlaku a2 + b2 2ab. Selanjutnya a2 + b2 = 2abjika
dan hanya jika a = b.
Bukti
(a – b)2 0 a2 + b2 - 2ab 0 a2 + b2 2ab . Terbukti.
Selanjutnya a2 + b2 = 2ab a2 + b2 - 2ab = 0 (a – b)2 = 0 a = b. Terbukti.
Contoh 2.2
Untuk bilangan real a, b dan c, buktikan bahwa .
Kemudian tentukan kapan persamaan berlaku! (OSN 2003)
Bukti
(a – b)2 0
a2 + b2 - 2ab 0
a2 + b2 2ab (1)
Dengan cara yang sama diperoleh
b2 + c2 2bc (2)
c2 + a2 2ca (3)
Jika ketiga ketaksamaan di atas dijumlahkan, diperoleh
2a2 + 2b2 + 2c2 2ab + 2bc + 2ca
4a2 + 4b2 + 4c2 4ab + 4bc + 4ca (4)
Padahal a2 + b2 + c2 0 (5)
Apabila (4) dan (5) dijumlahkan, maka diperoleh
Materi Pembinaan OSN Matematika 8=================================================================
5a2 + 5b2 + 5c2 4ab + 4bc + 4ca.
Terbukti.
Kesamaan terjadi saat a = b = c = 0.
Contoh 2.3
Untuk bilangan real positif x, buktikan bahwa x + 2. kemudian tentukan kapan
kesamaan berlaku!
Bukti
Perhatikan bahwa
x + - 2 = 0.
Dengan demikian terbukti x + 2.
Kesamaan berlaku jika:
x + = 2 = 0 x – 1 = 0 x = 1
Contoh 2.4
Misalkan a, b bilangan real positif. Buktikan bahwa . Kemudian tentukan kapan
kesamaan berlaku.
Bukti
Pada Contoh 2.2 telah dibuktikan bahwa x + 2. Jika diambil x = , maka =
sehingga
x + = . Terbukti.
Kesamaan terjadi jika dan hanya jika =1.
Contoh 2.5
Materi Pembinaan OSN Matematika 9=================================================================
Buktikan bahwa untuk bilangan real positif a, b sebarang berlaku .
Kemudian tentukan kapan kesamaan berlaku!
Bukti
Telah diketahui sebelumnya bahwa
a2 + b2 2ab
a2 + b2 + a2 + b2 a2 + b2 + 2ab
2(a2 + b2) (a + b)2
Terbukti.
Kesamaan berlaku jika
.
Contoh 2.6
Buktikan bahwa untuk bilangan real positif a, b sebarang berlaku !
Bukti
Telah diketahui bahwa a2 + b2 2ab, selanjutnya dengan mengganti a2 dan b2 berturut-turut
dengan a dan b, diproleh
a + b 2 . Terbukti.
Contoh 2.7
Buktikan bahwa untuk bilangan real positif a, b sebarang berlaku .
Bukti
Dari Contoh 2.5, berlaku . Terbukti.
Definisi 2.2
Materi Pembinaan OSN Matematika 10=================================================================
Untuk dua bilangan real positif a dan b didefinisikan rataan kuadrat (QM), rataan
aritmetika (AM), rataan geometri (GM) dan rataan harmonik (HM), berturut-turut sebagai
berikut:
, , dan
Definisi ratan di atas dapat dibawa ke situasi yang lebih umum sebagai berikut:
Definisi 2.3
Untuk n bilangan real positif , , …, didefinisikan rataan kuadrat (QM), rataan
aritmetika (AM), rataan geometri (GM) dan rataan harmonik (HM), berturut-turut sebagai
berikut: ,
,
Ketaksamaan pada Contoh 2.4, 2.5 dan 2.6 berturut-turut disebut Ketaksamaan QM-
AM, AM-GM dan GM-HM. Secara lebih umum ketaksamaan-ketaksamaan tersebut dapat
didefinisikan sebagai berikut:
Secara umum jika QM, AM, GM, HM berturut-turut menyatakan rataan kuadrat ,
rataan aritmetika , rataan geometri dan rataan harmonik dari bilangan-bilangan real positif
, , …, , maka berlaku
QM AM GM HM
Salah satu dari ketaksamaan ini akan berlaku sebagai kesamaan jika = = … = .
Contoh 2.8
Misalkan a, b, c bilangan real positif dan a + b + c =1, tunjukkan bahwa .
Penyelesaian
Berdasarkan ketaksamaan AM HM, berlaku
Materi Pembinaan OSN Matematika 11=================================================================
(Karena a + b + c =1)
(Karena )
Contoh 2.9
Jika a, b, c , d bilangan-bilangan real positif, tunjukkan bahwa
Bukti
Berdasarkan hubungan AM GM , diperoleh
.Terbukti.
Latihan 3
1. Untuk bilangan real a, b, dan c yang memenuhi a b c > 0, buktikan bahwa
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2002 Tingkat Propinsi)
2. Misalkan . Buktikan bahwa
3. Misalkan a, b, c bilangan-bilangan real positif dengan a + b + c = 1. Buktikan
bahwa
8
4. Misalkan a, b, c bilangan-bilangan real positif dengan abc = 1. Buktikan bahwa
Materi Pembinaan OSN Matematika 12=================================================================
+ + 3
5. Misalkan a, b, c, d bilangan-bilangan real positif . Buktikan bahwa
6. Misalkan x2 + xy + y2 = 60. Berapakah nilai maksimum yang mungkin untuk xy.(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2002 Tingkat Propinsi)
7. Misalkan x, y, z bilangan-bilangan real positif dengan x + y + z = 1. Buktikan
bahwa
8. Misalkan a, b, c bilangan-bilangan real positif . Buktikan bahwa
(a+b)(b +c )(c + a) 8abc
9. Jika a, b, c adalah panjang sisi-sisi sebuah segitiga, tunjukkan bahwa
10. Misalkan a, b, c bilangan-bilangan real positif . Buktikan bahwa
11. Misalkan a, b, c dan d bilangan-bilangan real positif dengan
dan a b c d = 81, Tentukan a, b, c dan d!
12. Buktikan bahwa
Jika a, b, c> 0, maka
13. Misalkan x, y, z bilangan-bilangan bulat positif yang tidak nol. Buktikan bahwa
3. Barisan Bilangan dan Deret
Barisan dan Deret Aritmetika
Bentuk umum barisan Aritmetika
, …
Bentuk umum Deret Aritmetika
Rumus umum suku ke-n
Un = a + (n – 1)b
Dengan a = suku pertama dan b = beda = Un – Un-1
Rumus umum jumlah n suku
Materi Pembinaan OSN Matematika 13=================================================================
Sn = (2a + (n – 1)b) atau Sn = (a +Un)
Barisan dan Deret Geometri
Bentuk umum barisan Aritmetika
, …
Bentuk umum Deret Aritmetika
+ …
Rumus umum suku ke-n
Un = Dengan
a = suku pertama
r = rasio =
Rumus umum jumlah n suku pertama
Sn =
Rumus umum jumlah tak hingga suku untuk
Barisan Bilangan dan Deret yang Lain
Contoh 4.1
Tentukan hasil penjumlahan dari
Penyelesaian
Alternatif 1 Melihat Pola
Misalkan jumlah n suku pertama Sn, maka
S1 =
S2 =
S3 =
…
Materi Pembinaan OSN Matematika 14=================================================================
Sehingga
Alternatif 2
Perhatikan bahwa , maka
…
Sehingga
=
Latihan 4
1. Jika jumlah 1 + 2 + 3 + … + k merupakan bilangan kuadrat sempurna, dan
banyaknya suku deret itu kurang dari 100, tentukanlah nilai-nilai k yang mungkin.
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2001 Tingkat Propinsi)
2. Hitunglah
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2000 Tingkat Propinsi)
3. Tentukan nilai hasil kali berikut:
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2001 Tingkat Propinsi)
4. Berapa banyak diagonal yang dapat dibuat pada sebuah poligon (segi banyak)
dengan 100 sisi.
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2002 Tingkat Propinsi)
5. Tunjukkan bahwa 12001 + 22001 + 32001 + … + 20012001 adalah kelipatan 13.
Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2002 Tingkat Propinsi)
Materi Pembinaan OSN Matematika 15=================================================================
6. Jika 2002 = a1 + a2 . 2!+ a3 . 3!+ … + an . n!, dimana ak adalah bilangan bulat, 0
ak k , k = 1, 2, 3, …, n dan an ≠ 0, tentukan pasangan terurut (an , n)
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2003 Tingkat Propinsi)
7. Tentukan nilai
(Seleksi Awal Calon Peserta IMO 2004 Tingkat Propinsi)
8. Evan membuat sebuah barisan bilangan asli a1 , a2 , a3 , … yang memenuhi ak+1 – ak
= 2(ak - ak—1) – 1, untuk k = 2, 3, 4, …, dan a2 – a1 = 2. Jika 2006 muncul dalam
barisan , nilai a1 terkecil yang mungkin adalah …(Seleksi Awal Calon Peserta IMO
2006 Tingkat Propinsi)
9. Tentukan banyak maksimum daerah dari suatu lingkaran yang dibagi oleh garis
yang menghubungkan 8 titik pada lingkaran.
10. Tentukan jumlah dari deret tak hingga berikut
4. Matriks
Definisi 4.1 Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan bilangan-bilangan dalam bentuk baris dan kolom yang
diapit oleh tanda kurung.
Matriks dengan baris dan kolom atau berordo , secara umum dapat dinyatakan dengan
Contoh 4.1 Diketahui matriks
Materi Pembinaan OSN Matematika 16=================================================================
a. Tentukan ordo matriks B!b. Tentukan elemen matriks baris ke-4 kolom ke-3!
Penyelesaiana. Ordo matriks B adalah .b. Elemen matriks baris ke-4 kolom ke-3 adalah -5.
Definisi 4.2 Kesamaan Dua Matriks
Dua matriks A dan B disebut sama , ditulis A = B, jika dan hanya jika
a. Ordo matriks A = ordo matriks B
b. Elemen-elemen yang bersesuaian pada matriks A dan B adalah
sama.
Contoh 4.2
Tentukan apakah matriks-matriks berikut sama:
a. A = dan B =
b. C = dan D =
c. C = dan E =
Penyelesaian
a. A = B
b. C D, karena ordonya berbeda dan beberapa elemen yang seletak tidak sama.
c. C E, karena ada satu elemen seletak yang berbeda, yaitu elemen baris pertama
kolom ke-2.
Jenis-Jenis Matriks
1. Matriks Nol, yaitu matriks yang semua elemennya nol.
Contoh 4.3
a. b.
Materi Pembinaan OSN Matematika 17=================================================================
2. Matriks Persegi (Bujur Sangkar), yaitu matriks yang banyak baris dan kolomnya
sama, atau berordo , tetapi sering juga dikatakan berordo .
Contoh 4.4
a. b.
3. Matriks Diagonal, yaitu matriks persegi dimana setiap elemen yang tidak terletak
pada diagonal utama bernilai nol.
Contoh 4.5
a. b.
4. Matriks Skalar, yaitu matriks diagonal yang setiap elemen di diagonal utamanya
sama.
Contoh 4.6
a. b.
5. Matriks Identitas, yaitu matriks skalar yang setiap elemen pada diagonal utamanya 1
dan dilambangkan dengan . Dalam hal ini, apabila diketahui suatu matriks persegi
yang ordonya sama dengan matriks , maka .
Contoh 4.7
a. b.
6. Matriks Baris, yaitu matriks yang hanya terdiri dari satu baris.
Contoh 4.8
a. b.
7. Matriks Kolom, yaitu matriks yang hanya terdiri dari satu kolom.
Contoh 4.9
a. b.
Definisi 4.3 Transpos Suatu Matriks
Materi Pembinaan OSN Matematika 18=================================================================
Jika suatu matriks dengan ordo , maka transpos matriks (ditulis )
adalah suatu matriks yang diperoleh dengan menukar elemen-elemen baris
matriks menjadi kolom, demikian pula sebaliknya. Sehingga ordo matriks
adalah .
Contoh 4.10
Diketahui matriks , tentukan tanspos matriks !
Penyelesaian
Tanspos matriks adalah
Definisi 4.4 Penjumlahan Matriks
Matriks jumlah + adalah matriks yang diperoleh dengan menjumlahkan
elemen-elemen yang seletak dari matriks A dan B.
Contoh 4.11
Diketahui matriks dan
Hitunglah + !
Penyelesaian
+ = + =
Contoh 4.12
Diketahui matriks dan . Hitunglah + !
Penyelesaian
+ = + =
Definisi 4.5 Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks oleh , ditulis - , adalah matriks yang diperoleh
Materi Pembinaan OSN Matematika 19=================================================================
dengan mengurangkan elemen-elemen matriks dengan elemen-elemen
matriks yang seletak.
Contoh 4.13
Diketahui matriks dan
Hitunglah - !
Penyelesaian
- = - =
Contoh 4.14
Diketahui matriks dan
Hitunglah + !
Penyelesaian
+ = - =
Definisi 4.6 Perkalian Matriks dengan Skalar
Jika A adalah sebuah matriks dan adalah sebuah bilangan real, maka hasil
perkalian skalar A adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap
elemen dari A dengan .
Contoh 4.15
Diketahui matriks dan . Hitunglah 2 A -3 !
Jawab
2 -3 = 2 - 3
= -
= -
Materi Pembinaan OSN Matematika 20=================================================================
=
Catatan 4.1
1. Jika + = 0, maka matriks disebut lawan aditif dari matriks dan ditulis - .
2. Pengurangan matriks oleh , yaitu - , juga dapat dinyatakan sebagai +
(- ).
Perkalian Matriks
Tiga hal yang harus diperhatikan untuk memahami definisi perkalian matriks
adalah:
1. Banyak kolom matriks harus sama dengan banyak baris matriks .
2. Ordo matriks hasil kali adalah , dengan adalah banyak baris matriks
dan adalah banyak kolom matriks .
3. Perkalian adalah berurutan, yaitu sebagai faktor kiri dan sebagai faktor
kanan.
Definisi 4.7 Perkalian Matriks
Apabila Matriks berordo dan matriks berordo , maka matriks
hasil kali berordo dan matriks adalah matriks dimana elemen-
elemen baris ke- dan kolom ke- diperoleh dari jumlah hasil kali masing-masing
elemen baris ke- matriks dengan masing-masing elemen kolom ke- yang
bersesuaian dari matriks .
Berdasarkan definisi tersebut, maka
Bila diperluas untuk perkalian matriks ordo dengan matriks ordo adalah sebagai
berikut:
Contoh 4.16
Materi Pembinaan OSN Matematika 21=================================================================
Tentukan hasil kali matriks-matriks berikut:
a.
b.
c.
d.
Penyelesaian
a.
=
=
b. =
=
=
c. Tidak dapat dicari hasil kalinya, karena banyak kolom matriks pertama tidak sama
dengan banyak baris matriks ke-2.
d. Tidak dapat dicari hasil kalinya, karena banyak kolom matriks pertama tidak sama
dengan banyak baris matriks ke-2.
Perhatikan kembali Contoh 4.16 bagian a dan d. Pada kedua bagian tersebut
matriks-matriks yang dikalikan sama, tetapi dalam urutan yang berbeda. Ternyata bagian a
bisa didapat hasil kalinya, sedang bagian d tidak. Ini berarti jika diketahui 2 matriks dan
, maka . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perkalian matriks tidak
bersifat komutatif.
Definisi 4.8 Determinan Matriks Persegi Ordo 2
Misalkan = , maka determinan matriks adalah
Materi Pembinaan OSN Matematika 22=================================================================
= =
Contoh 4.17
Tentukan determinan matriks berikut:
a. = b. =
Jawab
a. = =
b. = = 6.2 – (-3)(-4) = 12 – 12 = 0
ALJABAR
Materi Pembinaan OSN Matematika 23=================================================================