Modul a Pengenalan Drainase

8/18/2019 Modul a Pengenalan Drainase

1/39

R.EFUBLI[$

IwDoNEql_+

DEPARTEMEN

PEKERJAAN

UMUM

DIREKTORAT

JENDERAT

glNN

frIARGA

Rencana

Induk

Pelatihan

Jalan

Nasional

dan

Propinsi

NATIONAL/PROVINCIAL

ROADS

MSTBR

TRAINING

PIJAN

(NPRMTP)

MODUL

A

I

PENGENALAIT

DRAINASE

PERENCANAAN

SISTEM

DRAINASE

UNTUK

JALAN

Hoff

&

Ouergaard

a/s

(Carl

Bro

Internatlonal

a/s)

in association

tuith

PT. Hasfarm

Dio,n

Kansultan

PT. Bina

Karya

BAIIAN

BACAAN

DAN

REFERENSI


2/39

LEMBAR

TU.TUAN

Judul

Pelatihan:

Perencanaan

Siotem

Drainase

Untuk

Jalan

Judul

Modul : Pengenalan

Drainase

Nomor

Modul

:

A

Waktu

:

Tujuan Pelatihan

:

Pada

akirir

pclatihan

ttri,

1rcst:r'ta

clrhirrirpkan

marrnpu

rnclirks:nr;

r l


3/39

DAFTAR

ISI

PENDAHULUAI{

:

I.

PENGERTIAN

l.

I

Urnutn

1.2

Dclinisi

1.2

.1

Drainersc.

r"j

l

ri

li

r;tinasc

Mnvor'

1.2..',)

l)reilnasc Minor

FUNGSI

DRAINASE

.,...

2.1.

Drainnsc Air Ilrr.jan

2.2.

[)t'aitrirsc Air l.,irnlrirlr

.....

2.3.

Drainase irigasi

2.4.

Sirlrtrrn,\ir

Rrrl


4/39

PENDAHULUAN

Dibandingkan

dengan

ilmu konstruksi

pondasi

jalan

atau

perkerasan,

maka

drainase

adaiah

lebih sederhana.

Tetapi

karena sederhananya ini sering

dilupakan

,

padahal

sistem drainase

sualr-l

jalan

adalah

hal

yang

paling

penting;

sebaik-baiknya

konstruksi

pondasi

atau

perkerasan

jalan

jika

tidak

di

sertai dengan

sistem

drainase

yang

memadai

akeLn

ha:rcurlah

jalan

tersebut

sebelum

waktunya,

hal-hal

demikian sering

kita

jumpai

dimana-mana

Di

negara kita

yang berildirn

tropis

dengan

ban1,3l1

hujan

ini,

sistem

drainase

pada

konstruksi

jalan

sangat memerlukan

perhatian yang

seksama,

jiliai

di

kehendaki

suatu

jalan

yang

tahan lama.

Pelatihan

Perencanaan Sistern Drainase Urrtul<

.Jalan

ini,

dimal


5/39

dituntut

untuk

memahami

secara

baik bagaimana

sistem drainase

itu

berkerja,

aspek

-

aspek apa saja

yang

berpengaruh

terhadap

suatu sistem

drainase serta

metode

metode

perhitungan

yang

biasa

dipergunakan

di

lingkungan

Direktorat

Bina Marga untuk

perencariaan

saluran dan bangunan

drainase.

Kemudian

mulailah

mempelajari

bahan

instruksional

dari

modul

A

sampai

dengan

modul

E ini dengan

memperhatikan/ memperdalam

lebih dahr"rlu

tujuan

instruksional

khusus

pada

setiap modul. Sebaiknya kuasai

dulu

suatu

bab dengan

sempurna,

baru

pindah

menrpcl:rjari bab

berikutnya.

Selamat

belajar.

:


6/39

BAB I : PENGERTIAN

1.1..

Umum

Kalau

kita

mererlcanakan

ja1zur

raya,

pada

trase

jalan

yang

l


7/39

a. Drainase

Nam

J

Adalah

sistem

clrainase

yang

tanpa

sentuhan

tangaJl

mirnr'lsiit

clnpat

berfungsi

m.engalirkan

kelebihan

arir

ke

tempat

pemllt.,a.nfiflr':

;rii1tir

(lar-rt,

'iacluk,

r-awa)

contohn)'a

aclalah

: sttlgai,,,

analt

stittqiri

rl''ii-

a,lur

alarn

-

'J

b.

_Drainase

Buatan

Adalah

sistem

Drainase

yallg dibuat

r,rleh

rnanusj

a

lttr'.ui':

1i'i.j

ir;:ir

tujuan

tertentu

seperti

me

lindungi

slratll

l


8/39

:'{iil{'

"---rn

'tr

sebagai

sistern dr:rinase

mayor

sebagai

sistem

drainasc

minoi.

seclangkan

sistcm

drainase

jiri:,rr-t

--'1>

lt,

Ii

ll

tl

lL_,

Drainase

l{ota

Drainase

.Jalan

,,k---

Moyc,r

---'>-

,,"'oc

Gambar

1.1.

Sistem

Drainase

Mayor

dan

Minor

I

),

r{i lrr.ilr.L,,,

ir\i

l


9/39

'l

2.L.

BAB

II

:

FUNGSI

DRI\INASE

Drainase

Air

HuJan

Adalah

Sistem

Dr:rinetsc yi:irrg

bcrhubungan

dcngaur

akibat

limpasan

air

hujan;

baik itu

pengeuclalian

tanah

(

534fue

drgfagg

)

maupun

air

cii

bawah

surface

draina.ge

).seperti

pengendalian

i:anjir,

akibat lainrrya.

untuk

mcrnbcdal


10/39

h: Ld;,

;oi

?ll\rt-

dr

prrnilbon

png

otcogollr

r"')iy}r**L

.

uop

olr

lr

air:

:.::

ri

p.rrlnbrrqt

otr

lonah

fiolo

olr

J

Gambar

2.2.

Siklus

Hidrolr:gi

Pcriksalah

clctrgatl

scl


11/39

berkumpul

dalam suatu

Alur

atau

Anak

Sungai.

Aliran

anak

sungai

diatas

maupun

dibarvah

tanah

mengalir

kcdalam

Sungar-Sungai

clat-t

Danau-Danau;

clan

hampir

sebaglan besar

air

ini

clialirkan kc

Laut'

Air

Sujan

alau

l.rin-lain irir

l)crmul(aan

clitpitt

nrc-'rembr:s

l


12/39

a)

Intensitas

Curah

Hujan

Intensitas curah hujan,

adalah

tinggi

periode

tertenttt

clan

dinl,atakan

dalam

cur;rh

httjnn

yang

terjadi

cierl;rm

satrrau

rnrn/jam.

Untuk

dapat rnembayatrgkan

penganrh

l-rujan

ini,

sebagai

contoir

ilustrasi

perhatikan

garnbar

2.3

dan

2..+ clibarvah

ini,

marilah

l


13/39

seksi

I

mempurrl^

gurah

hujan

3.ooo

mm/tahun

dan

curah

hujan

yang

te{adi

pada

300

hari

pertahun

atau

kira-icira

s

jam

setiap

hari.

Intensitas

hujan

rata-rata

adalah

p

mm/

jam.

Marilah

ditinjau

daerah

SEKSI

z.

Dengan

curah

hujan

yang

sarna

dengam

daerah

SEKSI

1.

Sebanyak

3oo0

mm.

curah

riu:an

ini"terjadi

sangat

deras dd-*a

waktu

setengah

jam

selama

1Q0

hari

tiap tahun,

Intensitas

curah

hujan

yang

terjadi pada

daerah

ini

sebesar

60

mm

tiap

jam.

Dengan

ukuran

yang

sama

yaitu

lebar

s

m,

panja'g

100

m

maka

permukaan

jalan

dan

sistem

Drainase

harus

dapat

menampung

air

sebanyak

1.5.000

liter

akibat

hujan

lebat

selama

r/i

jam..likaiatariaan

lereng

maupun

landainya,

selokan,

gorong-gororg

."-b"gai

uns-ur

sistem

Drainase

tidak

direncanakan,

dibangr_rn-dLr

dlpethia

dengan

bark

maka

alcan

terjadilah

banjir

hebat

dan

gerusar

-gerusan.

Karena

itu

dalam

perencanaan

drainase

diusahakan

untuk

memperoleh

keterangam

sedetaii

mungkirr

tentang

frekuensi

clan

interlsitas

curah

hujan

Dari

contoh

diatzrs,

diketahui

yang

berperan

beseir

clatam penyebab

banjir

adalah

fnfensitas

hujannya

dan

bukan

jumlah

hujan

pertahunnyct..

b)

'fopograpi

co'ak,

Ele'asi

darn

kerniringan pacla

suatu

dererah

pengaliran

sarngat

besar penga^rhnyei

terhaclap

waktu

mengalirn-ya

air

permukaan,

r,vaktu

konsentrasi

clern

bes;arnya

debit

banjir.

Fada

-daerah

ya',g

permr-ikaan

tanahnva

nliring

tcrdapat

aiiran

permul


14/39

suatu

pemukiman

atau

pembangunan

lainnya

atau

hutannya

ditebang

maka

kapasitas

infiltrasi

akan

turun

karena

pemampatan

pennukaan

tanah. Studi

tata

guna

tanah

diperlukan

untuk

menentukan

kondisi

sekarang

dan yang

akan

datang, terutama terhadap

tingkat

urbanisasi

pembangunan

ertau

hat hal lain

yang

terjadi

pada

daerah aliran.

Faktor

-

faktor

b,c,d

tersebut

diatas

disebut

K,o_qfts=lgn

ntnoff

yaitu

suatu

angka

pendekalan

yemg

menunjukkan

perbandingan

aritara

jumlah

air

yang

mengalir diatas

permukaan

tanah

dengan

curah

hujannya.

Koefisien

ini

berpengaruh

besar

teriradap

besarnya

volume

dar-i aliran

permukaan

(

Surface

runo.ff

)

pada

suatu

kawasan.

Drainase Air

Limbah :

Adaiah

sistem drainase

yang

ditr-rnjukan

untuk

membuang

air

limbah

baik

clari rurnah

tangga

atau

dari limbah industri

a).

Biasanya

terpisah

dari

saluran

clrainase

Air

hujan

b). Debit

yang

di

buang

tertentu.

c).

Tidak

di

pengaruhi

oleh

faktor-faktor

alam

seperti

: curah

hujeur,

topogrerfi,

kr:nclaan

tanah

clli

d).

Bermr-tara

pada

l(olam

LJnit

['' ant

"

I

2.3. Drainase

Irigasi

Pengolah

Limbah

("

Water

Treatment

Adalah

saluran yang

bertujuan

trntuk membuang

kelebihan

air

hujal

disuatu

ciircrilir

perl;urian,

clengan

syarat-syarat

tertentu

sepeti

lcLma

gerlangall,

tittggi genarlgan

dan

tinggi mnka

air

tanerh

yang

berirubungan

dengein

kehit-iuiran

suatu

jenis

tana:r..a.n,

2.4.

Saluran

Alr

Baku

Adalah

salura:r

yang

bertujuan

untuk

memenuhi

kebutuhan

akan

bahan

baku

untuk

air minum

maupun

untuk

keperlr,ran perindrustrian.

Ci.i-ciri:

a).

Debit

air

tetentu

dan

relatif

konstan

b).

Ditinjau

dari

segi

topografi

seiluran

pr.ln5{gung

dari

garis

kontour

biasanya

terletak

pada

c). Sa-lureur

drainase

air

hujan tidak

boleh

di buang

ke

dalam

sa,luran

ini

tanpa

persetujuan

pihak

yang

berwenalg

.

L)ocuments/

Des

Roacl

Dr

arnagr

:2

-6


15/39

Adakalanya

jalur

jalan

berpotongan

dengan

saluran

air

baku

atau

saluran

irigasi,

unhrk

ini

desainer

dituntut untuk

membuat

bangunan

persilangan

ini;

dengan

mengetahui

akan

cili-ciri

tersebut

diatas

maka

d"ngun mudah

dapat

dibuat

bangunan persilangannya.

Contoh

bangunan

persilangan

dengan

saluran

irigasi

ini

adalah

Siphon

( gambar 2.5

)

Gambar 2.5.

Bangunan

Persllangan Jalan

dengan

Saluran

Irigasi

2.5.

Drainase

lJntuk Tujuan

Khusus

Disampir"r

g

lr

rr

t lr

k

men

genclali

l


16/39

scpcrtiga

dari

jumlah

total be

ban, dan

waktu

yang

diijinkan

untuk

setiap

kaii

irembebanal

adalah

sepertiga dari

jadrval

pembangunan.

Dcngan metode

ini,.iareik drainase

tanpa

drainase

vertikal

adalah

HT'?.

st't-iangkan

dengim drninase

vertikal

jarak

drainase

adalah

sarna

dengan

jaral<

antara

koiorn-kolom drainase.

(

lihat

garnbar

2.6l.

i\ictocle drainase

ini sering

diteraipkan

bersama-sarna

dengan

metodc

p,:rnbcbenan

perlahan-lahan.

Gambsrr

2.6. Vertlkal

Drain

Pada PE:rtralkan

Tanoh

Lunsk.

2.

5.2.

Drarnase

rlglg[l(estabilgn-Lggng

Pncia

lt:reng

glirlial

y.r.ng

dillimr atau

percla

bangunan

tembok

penah:rn

tanei.h

yang

tinggi,

pengaruh

kadar air

tana-h

songat

peka

terhadap

kcsl-abilal

konstruksi,

jika

kadar

air

meningl


17/39

3.1.

BAB

III

RUAITG

LINOKITP

DRAINASE

JALAN

Pendahuluan

sebagai

bagian

dari

konstmksi

jalan

raya, sistem

drainase

jalan

sangat

diperlukan

untuk

mempertahankan

stabilitas

suatu konstmksi

jalan.

Iirmamptran

suatu

konstruksi

ialan

untuk rnenahan

beban

yang

berat

rrrlirlrrlr

tcrgi.rntung

l


18/39

3.2.

Pe

rtimbangan

Perencapaan

K;-trcna

sistem

clrainase

jalan

sangat

terkait

erat dengan sistem

drainerse

lirin

yang

lebih

besar,

maka beberapa

hal

dibawah

ini

perlu

rlipe'r"h:rtikan

oleh

perencana

jalan

agar

supaya sistem

drainase

jalan

rlirprrt

bcrclava

guna

dan

berhasil

guna;

hal-hal

tersebut iatah:

ir.

Perencanaan

drainase

harus

sedemikian

rupa

sehingga

fungsi

frisilitas

dra.inase

sebagai

penampung,

pembagr

dan

pembuaurg

air

cl;rlrirt scpenuhnya

dipertanggung

jawabkan

baik

dari

segi tcknis

nr;r

Ll pLl

r r

cl


19/39

Pcrhc

rA

so n

soluron

prnongkop

3alokd

n

=

krmtrt

ngon

:

kcmrrr

ngon

I

gorong

-

gorong

pcrkcro

son

Jolon

bc

hu

lalon

Pada

umurnnya

sistem

drainase

permukaan

gambai

3.1)

jalan

terdiri dari :

(liirat

'.l.

,l

L

i4

;rrli,rn

dapat

scgera

mr:lintang

harus

Gambar

3.1.

Sistem

Dralnase

perrnrrkaan

Jalan

a.

licrrrirrngan

melintang

perl


20/39

b.) Besarnya

kemiringan

bahu

jalan

diambil

2

% lebih

besar

dari

pada

kerniringan

permukaan

jalan.

c.)

Besarnya

kemiringan melintang

normal

pada perkerasan

jalan,dapat

dilihat

seperti

tercantum

pada

Tabel

1.

Tabel

3.1

Kemiringan

melintang Perkerasan dan

Bahu Jalan

I

I

2

o

.)

4

lleraspal,

..lapat

Kerikil

Tanah

2o/o-3o/u

4o/o'6"/o

3o/o-6oh

4%-6%

I

i

l

I':rcla

b;.ihrt

jirlan

yang

terl:uat

dari

tana,h

lernpung

atau lanau

dan

ticla,l<

,lrr"'rl


21/39

peng,aruh

gaya

tarik

bumi

sepanjang

tepi

perkelasan

{

garnbar

3'4

}'

Untuk

menghindari

agar

supaya

pJrf".rau'att

j.dq"

tidak

rusak

oleh

aliran air hujan i.ri,

*Jt

"

p"dt

tadan

jalan'-pada

jarak

tertentu

dibuat

""tot

un

kecii

melintang

bahu

jalan

(

gambar

3'5

)

Gnrnbar

3.4.

Arnh

Allrnrr

Air

HuJnn

Pndn

I)ncrah

Landal

dan

Curnm

TANJAX.A I.I

Gambar

3.5.

Drainase

Bahu.Ialan

Dldsernh

TanJakan

/

T\runan

3-5


22/39

=---=_-*--_-_-

3.

Pada

daetah tikunsan

:

a.)

Harus

mempertimbangkan

kebutuhan

kemiringan

jalan

menumt

persyaratan alinyemen

horizontal

jalan

(menurut

ketentuan

yang

berlaku).

b.) Iiemiringan

perkerasan

jalan

hants dimulai

dari

luar

tikungan

menurut/melandai

ke sisi

dalam tikungan.

c.)Besarnya

kemiringan

daerah

ini diteutukal

oleh

nilai

maksimum

kebutuhal kemiringiur

menurut

keperluan

drainase.

tl.) [3c'sarn5'a

k


23/39

Gorong-gorong

Fungsi

gorong-gorong

adalah

mengalirkan

air

dari

satu

sisi

jalan

ke

sisi

yarlg

laiirnya,

air

tesebut dapat

berasal

dari

selokan samping

atau

dari

alirarn

air

alami

(sungai,

alur

sungai

)yang

memotong

jalan

tersebrtt.

Saluran

Penanghap

Saluran

penangkap

dibangun

pada

bagiem

atas

lereng

galian

dimana

pengaliran

air dari

bagian

atas

lereng

galian

harus

dicegah

untuk

tidak

rrerig:rlir

l


24/39

3.3.

1,.

1.

Pertlrrbangan

Perencaaaan

Pada

perencanaan

sistem

drainase

jalan

di

daerah

perkotaan,

beberapa

aspek

yang

harus

diperhatikal

oieh

perencana

adalah

sebagai

berikut

:

a.

Pada

umumnya

daerah

pengaliran kecil

b. Metocie

perhitungan

debit

rencana,

rnenggunakan

rumus

Rational'

c. Sebagai

bagian

(sub

sistem)

dari

sistem drainase

yang

lebih

besar

(sisten-r

drainase

kota,

sungai-sungai

alam).

d.

F,acla

perencanaan

geometri

jalatt,

untuk

merencanakan

elevasi

per'lterasan

atzls,

harap memperhatikan

upeil"

banjir

rencana

pada

:;istern

dra.inase

perkotaan.

e.

Pada

pembangunan

jalan

baru,

terutama didaerah

yang

dater

("Flaf'),

harrap

dipcrhatikan

peruberhan

pola

aliran

drainase

alami

vang

sudah i.rda, agar

tidak

mengganggu

lingkungan

pemukiman

di

claerah hulu.

P;rcla

pcrencitnaan

sistem

drainase

jalan,

harap

di

perhatikan

i-rcnrbarrgurrnn

larnpungan

air

scrnentara

("T'emporary

Storage

Basin")

r.rntuk

mengatasi

keterbatasan

kapasitas

pada

"Outlef

sallrran, agar

tidak

menganggu

lingkungan pemukiman

a-l


25/39

,41,

Plll^^u.ruilo

/

6AtutAll

PrNCtltNo

AN

-Wi$ffi

--,lAuu

r*raru

[i

\ffw

1

.f:W

PANG

i.ffi

x;

q'

"7r',

Wr.)'u','

I\i

8

UhtA;.I

Q*nS,^,***:,

$frrm

)\ro

,

,,^,ur"n"

'\-

\\

,\

\\

o

,

i\'\,,

UTAN .FTNYIA4PAN6

lA\

:

\

-\,,'

\

1

\,/\

i, 1

rit

tuauu

;.ro

ffi,ffi

ffi

,rl\

ii-li-11

:i,11

"

)

: l, I

r"

tl

'lrt'

l,-j

"

li

I

{

t,

9/rl

\

l

I

I

:l

I

tl

v

Gambar

3.9.

Komponen Slatom

Drainaee

Luar Kota

Pacla dar:rah

tinrbuneur

y;mg

tinggr

untul<

melindungi

talud

timbuna:r

clru'i crr-rsi

altibat

1:er:galirarr

air

irujal

clapat

dibuat

bronjong

ciar"r

sallrran

peiimpah

yang

diperkerers

atau

ditanami

rumput

pada

cekungan

terendah

dari

alin

ialan.(

lihat

gambar

3.10.).

broniong

Gambar

3.1O

Perlindungan

Talud

Tim-

bunan dari

Erosi

.ra*Fr+ig.{i$

','i;:

tgiiry'

):i4

.\:

\'

\.

\'-'-v---

-

'-

r

\

ljre. 1age-Sl'stern,/Motil

/bab

Iiiripl

1 I

/

I

1

i

19c,)r,)


26/39

,t.1*

L-

trt

"

t

n'd

,,/

diperhatikan

pada

i'1srcl1ciLt'rtLt"n

pcrkotaan adalah

:

Daerah

pengaliran

luas

Perhitungan

hidrologi

lebiir

lcornplek

Pacla

tlaerah

galian

harap

clipertimbzurgkan

pcrcnc:ilt1i]ar]

saluran

penangl


27/39

c.

Pada

perencanaan

saluran

drainase

dan

diperhatikan adanva

pengaruh

pasang

bersamaan

dengan

banjir.

)t,

t

fr

n

a

(:t

t6t

(l:tr

n

q

6l

n:f/>r

i;-r ''

JAtutzt

t.t

ASL

I

Gambnr 3.1 1.

Pola

Dralnese

y&ng

Berubah Aktbat

Pembangunan

Jalan

3 .

3

.

4

.

P

raulaae_di_D_B9;lq

b

Pgguns

ggenJ__p_eleran

3tn

ggi

Pader

perencilnaai

clrinase

cJi

daerah

ini,

aspel


28/39

lonlol

p.lrpoi

oliron

'l------..,e-

GarnbLr

:J.13.

Saluran Pelimpah

Itada Daerah Tlmbunan

S_iile_rrl

plqi11

sq

q

l8

B1gq

h

Bgbng&gsn_(

1'

9q b Surfac

e

D

ra

i n a

se

"

Sistem

l)rainasc

bi,t',r,ah

perrnukaan

berl


29/39

r

Air

clari

pcnnukann

jalan,

masul<

keclalarn

budan

jalan

rnelalui

rctnk-

retnk

i

ltrbang-lrrba.ng

dipprmukaan

jalan

atau

dari

rcurbesan

nir

dari

bahu

jnlan.

3.4.1.

Fungrl

Dralnaee

Bawah

Tannh

I)rainasc

nir

tunnh

hanya

ctipedukan

jil


30/39

flilll

rr*ir,)^,

-_liltit-

pergereil


31/39

3.4.3.Komponen

Drainase Bawah

Permukaan

Bagian-bagian

dari

konstruksi

sistem drainase bawah

tanah

adalah

sebagai

berikut

:

Pacla

bahu

jalan

bentuk

saluran

yang

sederhana

untuk

mengeringkan

air

tanah

yang

terh;rmpul

adalah

Ealuretr

peresapan

(

gamLrar

3.18

),

yang

terdiri dari

suatu

alur

galian

yang diisi kembali

sampai

seterrgah

dalamnya

dengan

pr-ring-puing,

batu

berenjol atau

batu

pecah.

Diatas tumpukan

bertu

ini

kemudian ditutup

dengan

bantalern

yang

dibuat

dari ijrrk

atau serat-serat,

bantalan

plastil<

yang

berlul"rang-lubang,

atau bahan

yang

lain dimana

fungsinya

menjaga

agar

trutir-btrtir

tanah

tidal< menl'umbnt

rongga dari

susunan

battt

tacti, namurr rnasih mernbcrikan

kcscmp;:.tan

air

merembes

kedarlarm

ilhrr,

bergirur

atas

dilirnbun

tanah

lcernbali sampai

permukaan

velng

ciit

ct erpl


32/39

clibagizur

alur

gallarr.

Dalam

trai

irri

pengeringan

air

dibarvah

perkerasa.n

cl",rpat

dilnkukirr:

tanpa

aclanya

saluran

terbuka

melintarlg

Lahu

inlan

yang

mungktn

clapat

menimbulkan

bahaya'

yang

lebiir

besar

ciari

pada.

aliran

yang

dapat

saluian

peresapan

atau

untuk

keperluan

khusus

1.lipn-pipr.l.

-pcres{tpttll

clarpat

rlibuat'

Pipa

perest}pan

'

riiu.t

,rn

alur

ditnrtna

clersarnya

telah

diparsang

lihat

gambar

3'

19

clan

3.20

)

Bila

ada

aliran

clitampung

oleh

lirinnvn,

tnillin

cli:iini

clitnnam

l>antarlau

pasir

(

rii.\s.I

''.:;r?fu

',r:d,t

-"1

-J'--*

^t't

-

\r

x**"'-.:-::t.-

Gaml.rar

3.19.

Denah

dan

Detall

Pipn

Peresapan

Alr

Tanah

lripa.-1.ripir

-y;r.r1g

cliJrcrgurrakarr

clapi-rl,

cl:rri

pipa-pipa

tlrnah

liett

biirsi.r'

betc,n,

itfau

plastil<

clengan

sa.mtrutrgan

pipil

terbttka

denSlern

bi'rgiiln

atas

clitr-rtr-rp

cic,:rrgayr

penutgp

santl.:unga.n,

pcnpttlp

sarnbutlgatr

1,t'r-rrlriir rncttcegslt

ntasuktt,\tt]

1.1n3h

{an

rncnutup

pipa,

ga:11;:tr

clrrri:1;

lrcpg

lji-rlik11

pipts

pctesapan

tljlluat

dari

llipa-pipa

berlrtlliir

t

q.


33/39

lubang-lubang

ilibuat

sedemikian

besar

dengan

tujuan

ai1

.$apat

rnasuk

melalui

lubang

dengan

menghindari

masuknya

kerikil

dan

gumpalan-gumpalan

iirr"h.

Sambungan

pipa-

berlubang

ini tiq+

[.rfu

diUeii

per.tiat,

tetapi

sambungan

pasak

dan

alur

sudahlah

cukup.

Pipa-pipa

ini

dipergunakan

sebagai

pengering

samping

di

tempat-

tempat'tertentll

-Olrrianr

pembr,ratan

selokan

samping

tanahnya

tidak

stallil

atnu

l


34/39

K.lclar

air

tidak

dapat

melanjutkan

gerakan

ke

atas

mtlalui

rongga-

rongga

yang

relatii lebih

besar

dari

lapisan

pengering

sehinggS

.*it

atnlinva

teikumpul

dan

clikeringkan

kesamping.

dalam

hal

demikian

lapisari

ponclasi clapat

berfungsilebagai

lapisan bagian atas

dari

dua

iapisan

p.ngering,

sedang

lapisan

pengering

bagian

bawah

berfungsi

nren

ce

gah terj

adinya

penyumbatan'

Bila

ponclasi

jala-n

clibuat

ciari

bahan

carnpuran

tanah

dan

batu-batu,

atau

stabilisasi

kapnr

ataupun

semell,

maka

lapisan

pengering

perlu

clibriat

dalarn

dua

lapis,

yaitu

lapis

atas

dari

batu

pecah sedang

iapis

dibawahnya

dibuat

dari

pasir

berbutir

kasar.

Saluran

Penvadap

'falucl

galian

tinggi, terutama

talud

galian

pada tanah lanau

atau

tainah

G*pr-,.tg

d*ngnt

daerah

penggatian

air

hujan

yang

luas,

akan

rrrucl;rir

teijacli

longioran

disebabkan

adanya

kenaikan

tekanar-r

air

rlibagian

dalam

talud.

[]r-rtui< merenclethl


35/39

i;if;$"+,*lHa1a;iaJ:rr'ri'i1,Ps'4+fife$d1'#*{}9e'''

il

b

(l

BAB

TV

TIPE

SALT'RAN

DRAINASE

s.lurnn

rlrainasc

clitinjau

dari

bcntuk

bangunannya

dibedakan

menjadi

2

(dua)

Yaitu

:

Saluran

Terbul


36/39

13


37/39

t\[r"rrir

iru

lrltJeill

\'(iil,-],

iiiitsLl

li doti

Ps.ffnUkaaoja]ao

fe

Lln)ul)'lnvi-r

lrilit

-l

{cliitr )

lili.i(,

iiill

lirrndisi

yaiLu

ts

l)r:r.r,titkrrirtr

lrti;r,t

p

Bahujalan

b)

.

Air

hrt-1

an

..

-p

PcrtlLtl(airil

1itl;ttt

p*

l'''-:;

i)

B'

Sutter

I)itiry;itr

clarr

srgi

liiclroiil':an-r'it

.jci'.t:

irt

ll3irlil.rr,

1''iil',

:

t('l-l)uliri

i

()j,,'ti

('ltttrirtr'1

"i

).

Silrltrr;ur

'l-r't

ttrllip

Sat

uran

pada

*"

Saluran

.*

ir

let

rlrtr;,n

irllc

'-'..1,,,.

l>

t-r'll\llr

itti ;'t1.

,ilrri:.

:,rrittt lttt

irri

lttli:iitltlir titlittltl

iii

l,rri,ri

l r'

lt:'rrrrglit

il'li.ritt.tl;tt,rr l;rir,r,

1

.i

l

iir'l:i

r:r1r,r

l.,r

rlliliii.i.,ttl


38/39

llrntltli t.lllt s.ll\ll'{ltl ltti

1.lrr


39/39

I'

I

I

f-

No.

--;---

I

:

I

t

--l

I

i

'#

NAFTAR KPPUSTAI{IIAN

Fengarang

. ir"""

S"i,;.k,rtt

-

Penerbit

Idea

Dharma

Bandung,

1978

Birci

penerbit

keluarga

mahasisrva

teknik sipil,

Universitas

Gacljztlt

IUacla,

Yog1.'akarta,

I

983.

PT.

Prarlnya

paramita, Jakaita,

r

988.

Ya,1'asan

lJirclzrn

Irenerbit Pel

Documents

Modul a Pengenalan Drainase