Modul 2 Neuro Kejang

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

1Pertanyaan Jelaskan definisi, etiologi dan klasifikasi kejang ?Jelaskan Patomekanisme kejang, kejang sampai tidak sadar, mengapa timbul tiba tiba?Sebutkan penyakit penyakit nyeri kepala, kejang, lumpuh oleh karena lesi subkortikalJelaskan pemeriksaan CT scan pada kasus di skenario ?Mengapa pasien tidak sembuh setelah diberi analgeti dan bagaimana penanganan awal pada pasien kejang ?Jelaskan mekanisme antar gejala !Jelaskan alur diagnostik dan bagaimana preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif pada kasus di skenario ?Bagaimana awal terbentuknya masa di subkortikal? Kenapa tumor tersebut menimbulkan gejala ?DD2MODUL 2Haifa Auriana Sagita Putri20107300453Kejang adalah suatu kondisi otot tubuh berkontraksi dan relaksasi secara cepat dan berulang oleh karena abnormalitas sementara dari aktivitas elektrik di otak, dapat karena kelainan intrakranial, ekstrakranial, atau metabolik.Etiologi kejang:Idiopatik 68%Bawaan 20%Trauma 5%Vaskular 2%Neoplastik 2%Infeksi 4%Degeneratif 1%http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Ilmu_Kesehatan_Anak/Epilepsi_Diagnosis%20Rx%20of.pdf (etiologi)

Penyakit degeneratif adalah penyakit non infeksi yang disebabkan oleh menurunnya fungsi sel, jaringan dan organ sejalan dengan bertambahnya usia manusia.45Kesadaran utuh walaupun mungkin berubah, fokus di satu bagian tetapi dapat menyebar ke bagian yang lainDapat bersifat motorik, sensorik, autonomik, psikik dan biasanya berlangsung kurang dari 1 menitPARSIALPARSIAL SEDERHANAPARSIAL KOMPLEKSDimulai sebagai kejang parsial sederhana; berkembang menjadi perubahan kesadaran yang disertai oleh gejala motorik, gejala sensorik, otomatisme.Beberapa kejang parsial kompleks mungkin berkembang menjadi kejang generalisata.Biasanya berlangsung 1-3 menit.Psikik adalah jiwa6GENERALISATATONIK-KLONIKKLONIKATONIKMIOKLONIKABSENCETONIKHilangnya kesadaran; tidak ada awitan fokal; bilateral dan simetrik; tidak ada auraSpasme tonik-klonik otot; inkontinensia urin dan alvi; menggigit lidah; fase pascaiktusMenatap kosong, kepala sedikit lunglai, kelopak mata bergetar, atau berkedip secara cepat, tonus postural tidak hilangKontraksi mirip-syok mendadak yang terbatas di beberapa otot atau tungkai; cenderung singkatHilangnya secara mendadak tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh (drop attacks)Gerakan menyentak, repetitif, tajam, lambat, dan tunggal atau multiple di lengan, tungaki, atau torsoPeningkatan mendadak tonus otot (menjadi kaku, kontraksi) wajah dan tubuh bagian atas; fleksi lengan dan ekstensi tungkai.Mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi.Dapat menyebabkan henti napas.Awitan=onset=penampilan pertama dari tanda-tanda atau gejala suatu penyakit.Bilateraladalah istilah yang menggambarkan suatu kondisi yang memengaruhi kedua sisi tubuh atau pasangan organ, seperti ginjal.Simetris adalah sama kedua belah bagiannyaDrop attacks adalah Drop attackadalah suatu keadaandimana seseorang jatuh mendadak tanpa diduga, tanpa kehilangan kesadaran danbegitu terbaring di lantai, yang bersangkutan tak mampu untuk bangun sendiri. Seringjuga pasien mengalami vertigo atau pusing sebelum jatuh dan dapat bangun sendiridengan berpegangan pada meja atau tempat tidur di dekatnyaPostural adalah dari atau berhubungan dengan atau melibatkan postur

7ReferensiPrice, Sylvia A. 2006. Patofisiologi, Vol.2. Jakarta: EGChttp://elib.fk.uwks.ac.id/

8WIKKE ADITIA2010730112MEKANISME KEJANG 9TUMOR Menekan korteks serebri Pelepasan muatan listrik neuron neuron kortikal Asetilkolin tertimbun di permukaan otak Sel neuron yang ada di korteks serebri terganggu Asetil kolin terlepas keluar dari permukaan otak Pelepasan muatan listrik Merangsang nuklei intralaminares talamiMuatan listrik berlebih Merangsang pelepasan sel bermuatan listrik di korteks serebri KEJANG TIDAK SADAR10Tumor otak gg. neurologisgg. fokalgg. Suplai darahPenekanan jaringan otakTIKiskemiakejangMerangsang pusat medulla oblongataMuntah proyektilKepekaan neuron berubahSelisih osmotif penyerapan CSFPenambahan masaEdema Peregangan duramater dan pembuluh darahNyeri kepalavvvvc11Tumor otak Hemisfer kananMenekan traktus kortikospinalis Dan kapsula interna di sulcus centralis hemisfer kananKelumpuhan pada tangan dan kaki kiriImpuls motorik dari otak ke otot tergangguPeningkatan TIKSelisih osmotif penyerapan CSfPeningkatan TIKEdema Penambahan masaObstruksi venaMenekan mensefalonHernia serebelumTidak diobatiHilang kesadaran12TESSA MEILIASARI201073010413Pemeriksaan CT ScanGambaran dari potongan CT Scan kepala memperlihatkan dengan jelas kelainan-kelainan organ kepala dan ekstensinya.Pemberian media kontras untuk melihat adanya enhancement dipergunakan untuk menilai pembuluh darah, meningen, parenkim otak.14Gambaran CT Scan pada kelainan-kelainan intrakranialHigh density (hiperdens) , yaitu apabila densitas lesi lebih tinggi daripada jaringan normal sekitarnyaIsodensity (isodens), yaitu apabila densitas lesi sama dengan jaringan sekitarnyaLow density (hipodens), yaitu memperlihatkan gambaran CT Scan dengan nilai absorbsi yang rendah seperti pada infark

15Meningioma Pada CT Scan tampak area hiperdens homogen berbatas tegas, tepi smooth melekat pada dura, kadang-kadang disertai kalsifikasi dan destruksi tulang. Adenoma hipofisisPada CT Scan tampak area sedikit hiperdens atau isodens yang berbatas tegas.PinealomaPada CT Scan tampak area sedikit hiperdens dibagian posterior ventrikel III, tepi berbenjol-benjol.Kelainan serebrovaskularHemoragi intraserebral oleh hipertensiPada CT Scan tampak area hiperdens dengan perifokal edema di daerah parietal kanan, para ventrikulerAneurismaPada CT Scan tampak area hiperdens berbentuk bulat, berbatas tegas.Malformasi arteriovenosusPada CT Scan tampak area hiperdens di daerah parasellar dan lobus temporalis kanan.16Mengapa nyeri kepala tidak sembuh dengan analgetik yang diberikan dokter ?Dian Fitriany Suhardi201073002517Analgetik zat zat yang pada dosis terapeutik menghilangkan atau menekan rasa nyeri.

Analgetik terbagi kedalam 2 golongan, yaitu :1. Analgetik narkotik 2. Analgetik Non-narkotik

Senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat secara selektif. Digunakan untuk mengurangi rasa sakit, yang moderat ataupun berat, seperti contohnya rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit kanker. Aktivitas analgetik narkotik jauh lebih besar dibandingkan golongan analgetik non-narkotik, sehingga disebut juga analgetik kuatDigunakan untuk mengurangi rasa sakit yang ringan sampai moderat, sehingga sering disebut analgetik ringan. Analgetik non-narkotik bekerja menghambat enzim siklooksigenase dalam rangka menekan sintesis prostaglandin yang berperan dalam stimulus nyeri dan demam. Karena itu kebanyakan analgetik non-narkotik juga bekerja antipiretik.18Dikaitkan dengan skenarioDikaitkan pada kasus dianalogikan pasien mengkonsumsi analgetik golongan non narkotik atau lemah sehingga nyeri kepala yang pasien derita tidak hilang.Nyeri kepala pada pasien bisa dikaitkan juga dengan gejala peningkatan tekanan intracranial, pada suatu referensi mengatakan bahwa salah satu gejala dari tumor intracranial adalah nyeri kepala Sehingga agar sakit kepala tersebut hilang atau berkurang bisa dilakukan pengobatan untuk menurunkan tekanan intracranial terlebih dahulu dengan menggunakan obat obatan osmotic agent contohnya manitol, furosemide dan gliserol.19Penatalaksanaan Kejang1.Pelihara jalan nafas berikan 02, cegah aspirasi dan pertahankan tekanan tekanan darah optimal.2. Ambil darah untuk pemeriksaan glukosa, elektrolit, kalsium, magnesium, hitung darah tepi lengkap.Berikan 100mg tiamin diikuti glukosa 50% intravena.3. Phenytoin (15mg/kgBB diberikan dalam 30-45 menit)Obat ini bekerja dengan baik tidak menekan pusat pernafasan dan penderita dapat terlindungi dari serangan kejang berikutnya.4.Diazepam (valium) 5 mg IV secara lambat, berikan phenytoin dan phenobarbital apabila diazepam beresiko terjadinya depresi pernafasan.5.Bila phenytoin phenobarbital gagal, dapat diberikan paraldehida 5 mg dicampur 5 ml minyak mineral per-rektal.Catatan : Untuk penderita kejang yang dirawat di rumah sakit, siapkan O2 100% di samping tempat tidur untuk digunakan saat diperlukanBuku saku neurology penerbit EGC halaman 101-10220Adlan Fariz201073000321Langkah DiagnostikAnamnesisKeluhan utamaOnsetKeluhan tambahan : muntah, letargi, anroreksia, kejang, kesulitan berfikir atau berbicara, ataksia, paralisis pada sebagian tubuhRPD

Nyeri kepala: dari ringan dan episodik hingga berat dan berdenyut

22Pemeriksaan fisikTest babinskiTest fungsi sensorisTest refleks tendon

Pemeriksaan penunjangMRICT ScanBiopsiAngiografi serebral23PreventiveMenghindari trauma pada kepalaHindari makanan yang mengandung karsinogenik jika memiliki riwayat kanker pada keluargaHindari paparan radiasiHidup sehat tanpa rokok, alkohol, narkotikaOlah raga rutinOlah raga yg rutin dapat melancarkan aliran darah ke otak24PromotiveMengetahui sedini mungkin tentang tanda-tanda dan bahaya kankerPendidikan kesehatanMeningkatkan daya tahan tubuh25CurativeKemoterapiPembedahanRadiasi

26RehabilitativeSesuai kebutuhan penderita sesua kategori:Restoratifbila penderita bisa diharapkan kembali seperti semulaSupportif Bila penderita karena penyakitnya cacatPaliatifBila karena penyakitnya penderita semakin memburuk

27Tim RehabilitasiDokter Rehabilitasi medik 33%Dokter onkologi 25%PsikologisFisioterapisPerawatOkupasi terapisAhli giziKeluarga 28Pegangan penilaian kelemahan atau cacatAkibat metastasis pada SSP atau periferAkibat pengobatan termasuk radiasi, kemoterapi, tindakan bedah dan nutrisiKomplikasi akibat immobilisasiAkibat psikologis29Gangguan lokomotorSering mengakibatkan hemiplegia motorik ataupun paraplegia. Membutuhkan fisioterapis, anggota gerak sehat dipelihara kekuatannya dan yang lumpuh digerakkan pasif jangan sampai kaku2. Keterampilan tanganlatihan okupasi seperti menulis, mengetik, memasukkan kancing baju303. Gangguan bicaraBantuan komunikasi yang sesuai oleh speech therapist4. Gangguan koordinasiLatihan koordinasi anggota gerak, yang paling sederhana dimulai dengan gerakan jari-jari sendiri5. Gangguan sensorik- perasaan dalam (proprioseptif)- Perasaan superfisial (eksteroseptif)- Stereognosis316. Gangguan kejiwaanpemulihan kejiwaan sangat penting dalam mengembalikan fungsi tubuh. Seringnya terjadi depresi, cemas, kelelahan berlebih, konsentrasi rendah dan kurangnya ingatan.

32Penyakit-Penyakit dengan Keluhan Kejang & Nyeri KepalaFadilla 33Infeksi :Abses Serebrum, Meningitis, Ensefalitis, Tetanus.Tumor: Meningioma, glioblastoma, astrositomaPenyakit vaskular: Insufisiensi Serebrovaskular Arteriosklerosis, Infark SerebrumTrauma Kranioserebral A.Price, Sylvia, et.al.Patofisiologi vol. 2. 2006. Jakarta: EGCD. Adams, Raymond, et.al.Principles of Neurology.1981. USA: McGraw-Hill Inc.34InfeksiORGANISME (BAKTERI, VIRUS, JAMUR)MASUK ALIRAN DARAHINFEKSIPENGELUARAN TOKSINEKSUDAT & UDEM SEREBRALTEK. INTRAKRANIAL KEJANGPERUBAHAN METABOLIKHIPERAKTIVITAS NEURON(Repetisi) GANGGUAN IMPULS A.Price, Sylvia, et.al.Patofisiologi vol. 2. 2006. Jakarta: EGCHiperaktivitas neuron untuk meningkatkan kompensasi fisiologis tubuh 35TumorTEKANAN TUMORPERUBAHAN SUPLAI DARAHNEKROSIS JAR. OTAK GANGGUAN SEREBROVASKULAR PRIMERKEJANGKEPEKAAN NEURON GANGGUAN IMPULSGANGGUAN NEUROLOGIS FOKAL TRAKSI & PERGESERAN STRUKTUR PEKA-NYERI TEK. INTRAKRANIALNYERI KEPALA A.Price, Sylvia, et.al.Patofisiologi vol. 2. 2006. Jakarta: EGC36TraumaTEKANAN, KOMPRESI YG CUKUP KUAT TERHADAP KEPALA, RUSAK BBBCEPAT SADARTAK SADARGONCANGAN CAIRAN SEREBROSPINALINSTABILITAS NERVUSREKOVERI KOMPLIKATIFNON KOMPLIKATIFABSES, INFEKSI, GANGGUAN NERVUS NYERI, INSTABILITAS IMPULSSAKIT KEPALA, KEJANGD. Adams, Raymond, et.al.Principles of Neurology.1981. USA: McGraw-Hill Inc.VASODILATASI, EDEMALUKA, PERDARAHAN INTRASEREBRAL37Meningioma38Tumor OtakGannguan NeurologikPeningkatan tekanan intrakranialGangguan FokalTerjadi akibat penekanan pada jaringan otakPerubahan suplai darahHilangnya fungsiIskemiNekrosis Jaringan otakPerubahan kepekaan neuron karena kompresiKejangTerjadi akibat pertumbuhan tumorSelisih osmotic yg menyebabkan penyerapan CSFPenambahan massaedemaPerubahan sirkulasi CSFPeningkatan tekanan intrakranialSkit kepala dan muntah39Prognosis : pada umumnya baik karena pengangkatan tumor yang sempurna akan memberikan senyum yg permanen. Pd anak2 survivalnya relatif lebih tinggi dr anak-anak40M sujatniko p2010773006441Stroke hemoragikStroke hemoragik terjadi apabila pembuluh darah diotak pecah sehingga menyebabkan iskemia(penurunan aliran) dan hipoksia di sebelah hilir.penyebab stroke hemoragik adalah hipertensi,pecahnya aneurisma atau malforasi arteriovenosa,hemoragik dalam otak secara signifikan meningkatkan tekanan intrakranial ,yang memperburuk cedera otak yang dihasilkan42Gambaran klinisSakit kepala hebat dan penurunan kesadaranKebas pada wajah,ekstremitas kebingungan,pusingAktivitas mental, emosi,bicara,penglihatan,dan pergerakan mengalami gangguan43DiagnosisDiagnosis yang cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakanCT-scan sangat sensitif terhadap hemoragi,suaatu pertimbangan penting karena ada perbedaan vital pada stroke iskemik dan stroke hemoragik.MRI jarang digunakan dlam situasi kedaruratan ini,akan tetapi setelah ct scan awal MRI dirokemndasikan untuk menentukan lokasi kerusakan yang tepatdan memantau lesi44KomplikasiIndividu yang mengalamicedera vaskular serebral mayor pada otak yang mengontrol respons pernapasan atau kardiovaskular dapat meninggal.Hematoma intraserebral dapat disebabkan oleh pecahnya aneurisma atau stroke hemoragik,yang menyebabkan cedera otak sekunder ketika tekanan intrakranial mningkat45PenatalaksanaanStroke hemoragik diatasi dengan penekanan pada penghentian perdarahan dan pencegahan kekambuhan.mungkin diperlukan pembedahanTerapi fisik,bicara dan okupasional sering kali diperlukan Tirah baring dan penurunan stimulus eksternal untuk mengurangi kebutuhan oksigen serebral.tindakan untuk menurunkan tekanan dan edema intrakranial dapat dilakukan

46Diberikan tissue plasminogen activator.TPA harus diberikan sedini mungkin minimal 3 jam pertama seranga,agar lebih efektif dalam mencegah kerusakan jangka panjang .47Aditya Jhenevel2010730004DD 3 MENINGITIS48Infeksi sistem saraf pusat dapat mengenai jaringan otak meninges (meningitis).Pada meningitis,respon imun dan inflamasi menyebabkan peningkatan pembengkakan dan edema didalam atau sekitar otak sehingga terjadi peningkatan intrakranial.49MeningitisMeningitis adalah infeksi serius yg paling umum pada SSP.Meningitis biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus walaupun jamur,protozoa, dan toksin juga merupakn penyebabnya.Meningitis sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari tempat lain ditubuh,misalnya sinus,telinga,atau saluran nafas bagian atas.Fraktur tengkorak basilar posterior disertai pecahnya gendang telinga juga dapat menyebabkan meningitis50Meningitis sering terjadi pada individu dewasa yg berusia 19 sampai 59 tahun.Pada kelompok usia ini penyebab nya meningitis bakterial yg paling sering adalah Streptococcus pneumoniae (meningitis pneumokokus) 51Gambaran KlinisGejala peningkatan tekanan intrakranial dapat terjadi pada meningitis berupa sakit kepala,penurunan kesadaran,dan muntah.Papiledema (pembengkakan pada area disekitar saraf optikus)dapat terjadi pada kasus yg beratKejang dan gerakan abnormal dapat terjadiKetidakmampuan menekukkan dagu kedada tanpa nyeri(kaku kuduk) terjadi pada meningitis akibat iritasi saraf spinalFotofobia(respon nyeri terhadap cahaya)akibat iritasi saraf kranialDemam akibat infeksi biasa terjadi pada meningitis52Pemeriksaan penunjangPemeriksaan laboratorium untuk meningitis viral tidak diindikasikan (mis.,glukosa normal,peningkatan limfosit)CT scan dan MRI dapat digunakan untuk mengevaluasi derajat pembengkakan dan tempat nekrosis.Ct scan sangat cepat dan paling bermanfaat dalam situasi kedaruratan53KomplikasiIndividu dapat mengalami disabilitas permanen,kerusakan otak.Kejang54PenatalaksanaanTerapi kortikosteroid (deksametason)untuk mengurangi inflamasi tampak bermanfaat untuk terapi adjuvans pada sebagian besar individu dewasa yg dicurigai mengalami meningitis pneumokokusAntibiotik spektrum luas diberikan setelah pengambilan CSS dan diganti apabila perlu setelah hasil kulturBeberapa jenis meningitis mengharuskan pasien diisolasi dirumah sakit55ReferensiBuku saku PATOFISIOLOGI Elizabeth J. Corwin hal 25356