8
Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n 1 J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTURAL (J.F.Hamah Sagrim) A. KEBUDAYAAN Disadari bahwa kebudayaan merupakan entitas dari kehidupan manusia sebagai totalitas mencakup didalamnya ide-ide, gagasan, organisasi, adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, peraturan, hukum, religi, orientasi dan lain-lain. Kebudayaan juga mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Arsitektur juga sebagai suatu aspek budaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Arsitektur memuat kaidah, gagasan, nilai, filosofi, hukum, dan religi, yang hakiki dan bertumbuh serta berkembang dalam perilaku sosial budaya masyarakat suatu negara. Olehkarena itu, dapat kita katakan bahwa, arsitektu mempunyai predikat luarbiasa dalam kebudayaan. Suatu bangsa atau Negara yang bernilai budaya tinggi dapat ditemukan dalam perspektif arsitekturalnya juga. Eropa dapat dikenal dengan arsitekturalnya, Yunani juga termasuk dikenal melalui perspektif arsitekturalnya yang khas dengan bentuk pilar-pilar besar dan monumental. Moderenisasi kebudayaan bangsa Eropa sudah dikenal dan sudah mengglobal dan ditemukan melalui arsitekturalnya. Sebagai contoh, bahwa arsitektur klasik Eropa, memaksa kita untuk harus mencari, menemukan dan mengerti tentang Eropa, baik sosial, budaya maupun religi dan politik. Demikian sebaliknya, bahwa arsitektur Yunani, memaksa kita untuk harus mencari, menemukan dan mengenal Yunani, yaitu mengerti sosial, budaya, politik dan religi Yunani. Arsitektur Nusantara juga menghendaki hal yang sama. Tidak cukup dan tidak lengkap bagi seorang peneliti atau seorang pengamat dan penulis yang mempelajari suatu bentuk arsitektur tanpa mempelajari dan mengerti karakteristik sosial, budaya, politik dan religi bangsa tersebut. Arsitektur merupakan suatu perspektif budaya yang mana budaya itu dapat tercerimin didalamnya. Pencerminan budaya suatu bangsa tampak dari: 1. Karakteristik budaya tersebut (termasuk karakter arsitektur) 2. Kondisi kehidupan suku bangsa (termasuk kondisi kehidupan dalam berarsitektur) 3. Kinerja atau performance Kebudayaan (termasuk berarsitektur) 4. Tampilan budaya tersebut (termasuk menampilkan aarsitektur) a. Pemahaman Umum Perkembangan Budaya Semakin tua umur sejarah suatu bangsa, maka semakin tua pula budayanya. Semakin tua budaya suatu bangsa, maka dia/bangsa tersebut akan semakin arif, memiliki nilai, memiliki citra, memiliki karsa, memiliki karya, yang tua dan patut dihormati. Bangsa-bangsa di dunia sepertinya berebutan untuk menduduki posisi tertua. Hal ini membuat setiap suku bangsa berusaha melakukan spekulasi sejarah untuk mempertua umur mereka. Perkembangan sejarah kebudayaan sifatnya selalu berkembang dari waktu-kewaktu untuk memenuhi perkembangan tuntutan kehidupan manusia serta peradaban atau dimoderenisasi kalau digarap dengan baik. Perkembangan sejarah dan kebudayaan dipengaruhi oleh: 1. Tuntutan alamiah

MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

1J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTURAL(J.F.Hamah Sagrim)

A. KEBUDAYAANDisadari bahwa kebudayaan merupakan entitas dari kehidupan manusia sebagai totalitas

mencakup didalamnya ide-ide, gagasan, organisasi, adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, senibudaya, peraturan, hukum, religi, orientasi dan lain-lain. Kebudayaan juga mencakup seluruh aspekkehidupan berbangsa dan bernegara.

Arsitektur juga sebagai suatu aspek budaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Arsitekturmemuat kaidah, gagasan, nilai, filosofi, hukum, dan religi, yang hakiki dan bertumbuh sertaberkembang dalam perilaku sosial budaya masyarakat suatu negara. Olehkarena itu, dapat kitakatakan bahwa, arsitektu mempunyai predikat luarbiasa dalam kebudayaan. Suatu bangsa atau Negarayang bernilai budaya tinggi dapat ditemukan dalam perspektif arsitekturalnya juga.

Eropa dapat dikenal dengan arsitekturalnya, Yunani juga termasuk dikenal melalui perspektifarsitekturalnya yang khas dengan bentuk pilar-pilar besar dan monumental. Moderenisasi kebudayaanbangsa Eropa sudah dikenal dan sudah mengglobal dan ditemukan melalui arsitekturalnya. Sebagaicontoh, bahwa arsitektur klasik Eropa, memaksa kita untuk harus mencari, menemukan dan mengertitentang Eropa, baik sosial, budaya maupun religi dan politik. Demikian sebaliknya, bahwa arsitekturYunani, memaksa kita untuk harus mencari, menemukan dan mengenal Yunani, yaitu mengerti sosial,budaya, politik dan religi Yunani. Arsitektur Nusantara juga menghendaki hal yang sama.

Tidak cukup dan tidak lengkap bagi seorang peneliti atau seorang pengamat dan penulis yangmempelajari suatu bentuk arsitektur tanpa mempelajari dan mengerti karakteristik sosial, budaya,politik dan religi bangsa tersebut. Arsitektur merupakan suatu perspektif budaya yang mana budayaitu dapat tercerimin didalamnya. Pencerminan budaya suatu bangsa tampak dari:

1. Karakteristik budaya tersebut (termasuk karakter arsitektur)2. Kondisi kehidupan suku bangsa (termasuk kondisi kehidupan dalam berarsitektur)3. Kinerja atau performance Kebudayaan (termasuk berarsitektur)4. Tampilan budaya tersebut (termasuk menampilkan aarsitektur)

a. Pemahaman Umum Perkembangan BudayaSemakin tua umur sejarah suatu bangsa, maka semakin tua pula budayanya. Semakin tua budaya

suatu bangsa, maka dia/bangsa tersebut akan semakin arif, memiliki nilai, memiliki citra, memilikikarsa, memiliki karya, yang tua dan patut dihormati. Bangsa-bangsa di dunia sepertinya berebutanuntuk menduduki posisi tertua. Hal ini membuat setiap suku bangsa berusaha melakukan spekulasisejarah untuk mempertua umur mereka.

Perkembangan sejarah kebudayaan sifatnya selalu berkembang dari waktu-kewaktu untukmemenuhi perkembangan tuntutan kehidupan manusia serta peradaban atau dimoderenisasi kalaudigarap dengan baik. Perkembangan sejarah dan kebudayaan dipengaruhi oleh:

1. Tuntutan alamiah

Page 2: MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

2J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

2. Saling berpengaruh3. Penetrasi budaya4. Penggarapan sendiri dan pihak lain5. Fenomena alam6. Fenomena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi7. Persaingan dan komoodifikasi

b. Perkembangan Budaya yang disengaja – Moderenisasi1. Memiliki Sasaran2. Memiliki landasan3. Memiliki patronDalam moderenisasi, mencakup didalamnya ada landasan atau fondasinya, dan ada arah dan

tujuan yang merujuk pada kemoderengan. Dalam pencapaian moderenisasi, hal-hal yang ikutmendukung perkembangannya yaitu didalamnya mencakup; pertama, seluruh aspek kehidupan sosial,budaya, politik. Kedua, masing-masing bagiannya memiliki Road Map. Ketiga, sifat moderennyatetap mempertahankan jati diri, sifat, filosofi, makna, nilai, atau watak dasarnya, keempat, semoderen-moderennya suatu suku bangsa ia tetap dan selamanya tetap adalah suku bangsa itu. Yaitu semoderen-moderennya Indonesia, tetaplah Indoensia.

Dalam konsep berbangsa dan bernegara, menurut pandangan kami dari perspektif arsitektur,mengatakan bahwa suatu bangsa dalam bernegara tujuannya ingin mewujudkan cita-cita bersama danbersepakat menggunakan cara dan metode yang sama, yaitu dengan idiologi tertentu mereka yangdiambil dari nilai-nilai budaya mereka (termasuk didalamnya arsitektur) yang khas dan betul-betulbermaknya.

1. Idiologi akan mewarnai segala aspek kehidupan bangsa yang berkarakter, bernilai, danmemiliki jati diri, sehingga akan mewarnai budaya bangsa. Arsitektur termasuk khasanahyang dijadikan sebagai idiologi bangsa.

2. Idiologi yang baik, adalah idiologi yang digali dari khasanah budaya bangsa, sehingga nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan hasil pengalaman sejarah kehidupan bangsatersebut yang sudah teruji.

3. Arsitektur tradisional Nusantara akan menjiwai, mewarnai budaya bangsa Indonesia.Arsitektur tradisional Jawa akan menjiwai dan mewarnai budaya suku bangsa Jawa, yangakan menyangkut seluruh aspek kehidupan suku bangsa dan bernegara.

4. Moderenisasi budaya bangsa praktis tidak lepas dan mestinya ditampilkan melalui nilai-nilaiarsitektur.

Bagi bangsa Indonesia, Arsitektur Nusantara Merupakan:1. Filosofi Bangsa2. Idiologi Negara3. Citra, Karsa, Karya, nilai NegaraKesemuanya itu, akan mewarnai jati diri, karakter dan seluruh kehidupan bangsa Indonesia

sehingga bangsa ini memiliki predikat kebudayaan yang tinggi.1) Arsitektur Nusantara dipandang sebagai Filosofi bangsa yang bernuansa Arsitektural

merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai tuntutan hidup dan nilai hidupbangsa, dan juga menjadi arah dan mekanisme secara budaya selalu yang dijiwai nilai-

Page 3: MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

3J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

nilai arsitekturalnya yang bersemangat universal, humanis, internasional, persatuan,nasionalisme, dan lain sebagainya.

2) Arsitektu Nusantara dipandang sebagai idiologi Bangsa dengan pendekatan filosofi,sosial budaya, dan religi. Diyakini bahwa arsitektur dapat mengantar tercapainya cita-cita moderen, cita-cita msayarakat yang bahagia lahir batin adil dan merata. Arsitektursecara budaya dikembangkan sesuai tuntutan perkembangan kebutuhan kehidupan danNegara menuju trend lingkungannya.

3) Arsitektur Nusantara dipandang sebagai citra, karya, karsa, yang mana termuatdidalam nilai citra, nilai karya, nilai diri, nilai karsa bangsa. Bisa dijadikan sebagai suatusumber objek pencitraan bangsa dan Negara. Tuntutan perkembangannya sebagaimekanisme moderenisasi budaya Nusantara yang dijiwai dan diwarnai nilai-nilaifilosofi, religi, sosial budaya dan idiologi. Arsitektur merupakan landasan yangmendasar untuk menjiwai road map dalam aspek sosial budaya suku bangsa.

B. PATRON MODERENISASI BUDAYAModerenisasi budaya bangsa adalah penyempurnaan nilai-nilai dan tradisi seluruh aspek

kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai tuntutan perkembangan kebutuhan kehidupan yang tidaklepas dari orientasi dan nilai-nilai kebudayaan baik dalam kedudukannya sebagai filosofi bangsa,sebagai idiologi Negara, sebagai dasar Negara, sebagai nilai Negara, melalui proses atau mekanismekehdiupan, pendidikan/pengajaran, bimbingan, atau tuntutan, pertukaran akulturasi, sosialisasi,keteladanan, mendoktrinasi, dan lain sebagainya sebagai peraturan.

Yang perlu dilakukan dalam perilaku moderenisasi budaya ini adalah, perlu penggarapanperkembangan sosial budaya melalui Arsitektur, atau moderenisasi budaya bangsa tersebut dimulaidari perbaikan moral dan etika sebagai bangsa yang arif. Kemudian di re-identifikasi tentang karaktersebagai bangsa yang unggul, menanam jati diri sebagai suatu bangsa yang bernilai melalui komponenidentitas, Jati diri, dan nilai.

Sebenarnya telah ada klaim pemahaman bahwa suku bangsa di Nusantara (Negara Indonesia),memiliki umur sejarah yang sudah tua sehingga budayanyapun sudah sangat tua, dengan demikianberarti moral dan etikanya sudah sangat arif. Keunggulan nilai-nilai budaya yang dimiliki cenderungbisa menempatkan suku bangsa di Nusantara (Negara Indonesia) pada posisi terhormat diantara sukudan bangsa lain.

Page 4: MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

4J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

DAFTAR PUSTAKA

Atmadi, P. 1979. Beberapa patokan perencanaan bangunan candi. Yogyakarta: Universitas gajah Mada,Disertasi, Fakultas Teknik, 1984. Apa yang Terjadi Pada Arsitektur Jawa. Yogyakarta: LembagaJavanologi. Dakung, S. 1981. Arsitektur tradisional daerah Istimewa Yogyakarta. ProyekInventarisasidan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. Jakarta: Departemen Pendidikan danKebudayaan.

Eliade, M. 1959. The Sacred and the Profane.The nature of the religion. Diterjemahkan olehWillard R.Trask.A. New York: Harvest Book, Harcourt, Brace& World,Inc.

Hamzuri, ......., Rumah tradisional Jawa. Proyek Pengembangan Permusiuman DKI. Jakarta: DepartemenPendidikan dan kebudayaan.

Ismunandar, K.R. 1986. Joglo,Arsitektur rumah tradisional Jawa. Semarang: Dahara Prize. Lombard, D.1999. Nusa Jawa: Silang budaya, warisan kerajaan-kerajaan konsentris.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Munitz, M.K. 1981. Space, Time and Creation: Philosophical aspects of scientific cosmology.

New York: Dover.Priyotomo, J. 1984. Ideas and forms of Javanese Architecture. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.Santosa, R.B. 2000. Omah, membaca makna rumah Jawa. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.Selosumarjan. 1962. Social changes in Yogyakarta. Ithaca: Cornell University Press.Suseno, M.F. 1984. Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Orang Jawa.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Setiawan, A.J. 1991. Rumah tinggal orang Jawa;Suatu kajian tentang dampak perubahan wujud arsitektur

terhadap tata nilai sosial budaya dalam rumah tinggal orang Jawa di Ponorogo. Jakarta:Universitas Indonesia, Tesis.

Berke, D. (1997). Thoughts on The Everyday. Dalam Steven Harris dan Deborah Berke (Ed.),Architecture of The Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Harris, S. (1997). Everyday Architecture. Dalam Steven Harris dan Deborah Berke (Ed.), Architectureof The Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Wigglesworth, S. & Till, J. (1998). The Everyday and Architecture. Architectural Design.Fausch, D. (1997). Ugly and Ordinary: The Representation of the Everyday . Dalam Harris, S. danBerke, D. (Ed.), Architecture of the Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Harris, S. (1997). Everyday Architecture. Dalam Harris, S. dan Berke, D. (Ed.), Architecture of theEveryday. New York: Princeton Architectural Press.Lefebvre, H. (1997). The Everyday and Everydayness. Dalam Harris, S. dan Berke, D. (Ed.),Architecture of the Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Catanese, A. J. & Snyder, J. C. (1991). Pengantar Arsitektur. Jakarta: Penerbit ErlanggaO’Gorman, J. F. (1997). ABC of Architecture. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Page 5: MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

5J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

Rasmussen, S. E. (1964). Experiencing Architecture. Cambridge: The MIT Press.Shepheard, P. (1999). What is Architecture? Cambridge: The MIT Press.Wigglesworth, S. & Till, J. (1998). The Everyday and Architecture. Architectural Design.Berke, D. (1997). Thoughts on The Everyday. Dalam Steven Harris dan Deborah Berke (Ed.),Architecture of The Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Harris, S. (1997). Everyday Architecture. Dalam Steven Harris dan Deborah Berke (Ed.), Architectureof The Everyday. New York: Princeton Architectural Press.Wigglesworth, S. & Till, J. (1998). The Everyday and Architecture. Architectural Design.http://juanfranklinsagrim.blogspot.comhttp://www. Hamah.socialgo.comGoogle terjemahan bebas, tentang kebudayaa, arsitektur, kota.

Page 6: MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

6J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

TENTANG PENULIS

Juan Frank Hamah Sagrim, Lahir di lembah perbukitan Hamah Yasib,Kampung Sauf, Distrik Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada06 April 1982. Ayah Nixon Sagrim (alm) dan Ibu Marlina Sagrim/Sesa.Orang tua bekerja sebagai Penginjil di lingkungan Klasis GKI Maybrat,dan tenaga Medic Klasis GKI Maybrat. Hamah adalah anak Kedua dariempat Bersaudara, (Jeremias, Daud Itas, dan Desi Sah Bolara).Pendidikan: SD Bethel Sauf, SLTP N1 Ayamaru, SMA YPK 1Ebenhaezer Sorong. Melanjutkan Kuliah di Institut Teknologi Adhi TamaSurabaya “ITATS” Jurusan Teknik Arsitektur, pindah danMelanjutkannya di Universitas Widya Mataram Yogyakarta, 2006, padaJurusan yang sama. Aktivitas Ekstra: Menjadi Tutor Pelatihan Mengetik10 jari bersama Missionaris Jerman Tn. Hesse dkk. Di wilayah Maybrat,Imian, Sawiat, Tehit, thn.2000. Sekretaris Ikatan Mahasiswa Papua se-Jawa timur Surabaya, 2004, Menjabat Ketua Ikatan Mahasiswa Papua se-Jawa Timur 2005. Anggota Ikatan Arsitektur Asia Pacific 2003. Anggota Gerakan MahasiswaNasional Indonesia (GMNI) 2004. Team Perumusan Metode Belajar Mengajar Nusantara bersamaDirjen Pendidikan Tinggi RI 2006. Menjabat Koordinator Mahasiwa Arsitektur Asia Pacific Rayon IIIndonesia Bagian Tengah DIY 2006-2008. Anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)2008. Menjabat Ketua Asrama Mahasiswa Papua 2008. Menjabat Direktur Program Lembaga StudyPapua (LSP) 2007-2008. Anggota Luar Biasa University Harytake program UNESCO 2007-2008.Menjabat Sekretaris Umum Lembaga Intelektual Tanah Papua 2009-sekarang. Peneliti Tamu bidanglintas Budaya (researcher of cross culture) pada Yayasan Pondok Rakyat (YPR) DIY 2008-2009.Civitas Yayasan STUBE-hemat Yogyakarta 2007-sekarang. Tenaga Pengarah kerja padaperkumpulan seniman rantau di Yogyakarta 2009-sekarang. Agen Informan GRIC dan Pax Roman2008-2010. Anggota International Working Group (IWG) for Asia Africa to Globalization 2009-sekarang. Staf Ahli pada Team Peneliti dan Pemerhati Arsitektur Tradisional Nusantara UWMY,2010. Peneliti Lepas dan Penulis. Ketika Menulis Buku ini, masih aktif Sebagai MahasiswaUniversitas Widya Mataram Yogyakarta. Berkeinginan besar sebagai Peneliti dan Ilmuwan Muda.Beberapa Karya Tulis adalah:

• Makalah Ilmiah “ Kajian Tentang Keterkaitan Seni BudayaEtnic Negro Melanesoid Papua Dan Negroid Afrika”, 2009.

“Karya ini merupaka karya yang luarbiasa baginya daripada karya yang lain”Karya yang sudah diterbitkan adalah:

Page 7: MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

7J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

HISTORY OF GOD IN TRIBALS RELIGIONKISAH TUHAN DALAM AGAMA SUKU

RAHASIA THEOLOGIA TRADISIONAL SUKU MAYBRAT IMIAN SAWIAT PAPUAWiyon-wofle

DIPARALELKAN DENGAN ALKITABBeberapa karya Tulis yang belum diterbitkan adalah:1. Arsitektur Tradisional suku Maybrat Imian Sawiat Papua “Halit-Mbol Chalit” dalam

Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Dengan Usulan Konsep Desain dari Bentuk Tradisionalke Bentuk Moderen. “sebagai suatu kajian ethno arsitektur”.

2. Sistem Kepemimpinan dan sistem Politik tradisional suku Maybrat, Imian, Sawiat “Ra Bobot-NaBobot-Big Man” dan Pengaruh Wanita Maybrat, Imian, Sawiat, Terhadap Lingkungannya .

3. Menyelamatkan Hutan Adat Papua Sebagai Suplai Oksigen Terbesar Dunia, dengan usulankonsep dan rekomendasi agar dalam pernyataan Protokol Kyoto mencanangkan pola penanganantata laksana lingkungan hidup untuk mengatasi Global warming dengan sistem communal.

4. Mengapa Orang Papua Diprediksikan akan Punah Pada tahun 2030?5. Tata Bahasa Maybrat. Disusun Dalam Bahasa Indonesia – Inggris –Maybrat.6. Penuntun Untuk Berpikir Bijaksana “The Bigest Thingking”.7. Bamboo in the socio cultural living society of Java - Kegunaan Bambu dalam kehidupan sosial

budaya masyarakat Jawa8. Teori Arsitektur Maybrat, Imian, Sawiat9. Pengaruh Arsitektur Terhadap Fenomena Lingkungan Alam10. Pendidikan Tradisional Wanita Maybrat, Imian, Sawiat - “Finya mgiar”.

Kini sedang mempersiapkan penyusunan buku barunya, yaitu:1. ENCYCLOPEDIA ADAT ISTIADAT BUDAYA MAYBRAT

2. KAMUS BAHASA MAYBRAT

Makalah-makalah kajian lain adalah:1. Menguak Imunity Rasial Diskriminasi Terhadap Orang Papua (Makalah Konferensi Asia-

Afrika) disampaikan pada “International Conference of 55th. Asia – Africa Sustainabelity”,Thaksin University-Mindanao, Moro, Philipines; March, 2009; UI Depok Jakarta, Oktober, 2009.

2. Benturan budaya lokal negara non kapitalisme dengan budaya global negara kapitalisme(Makalah Simposium) – disampaikan pada “Simposium nasional”. Kebudayaan dankeeksistensian local wosdom sebagai tatanan bangsa, UGM, Yogyakarta, Juni, 2008.

3. Pandangan Kontemporer Papua tentang keindonesiaan (Makalah Dialog) - disampaikan pada“Dialog Nasional, Ketahanan Negara”, UC UGM, Yogyakarta, July, 2010.

4. Usaha Melepaskan Papua Dari Cengkeraman Asing (Makalah Seminar Nasional)- disampaikanpada “ National Seminary”, UPI Bandung, September, 2009.

5. Penyusunan Metode Belajar Mengajar Nusantara Bersama DIKTI, (Makalah Pembelajaran,Student Equity), Quality Hotel Yogyakarta April, 2006.

Page 8: MODERENISASI BUDAYA BANGSA DALAM PERSPEKTIF ARSITEKTUR-HAMAH SAGRIM-ARSITEKTUR JAWA DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MODEREN

Arsitektur Tradisional Jawa Dalam Perkembangan Sosial Budaya Moderen n

8J.F.Hamah Sagrim & Mei Edi Mujito

6. Peran Pemuda Dalam Memajukan Bangsa (Makalah Dialog), disampaikan dalam “DialogPemuda Nasional Regional II Indonesia Bagian Tengah”, Gedung Negara Gubernur Yogyakarta,Oktober, 2006.

7. Apa Peran Gereja di Tengah Pergolakan Umat Manusia di Tanah Papua (Makalah Diskusi),disampaikan dalam “Saresehan LITP”, Pogung Rejo Yogyakart, September, 2010.

8. SAVING EARTH’S HAS INTEGRAL LIFE SYSTEM: Can Asian-African Visions RescueBiodiversity from the West-born Globalization? (Makalah Konferensi) disampaikan dalam“Comemoration 55th. Asia-Afrika Conference”, Yogyakarta Indonesia, October, 25-27, 2010 -Rabat Moroco 23-25 Nopember, 2010.

9. Indegenous People In Papua and Asia Religion: DIVERSITY IN GLOBALIZED SOCIETY.(Makalah Konferensi) disampaikan dalam “The Role of Asia and Africa for a SustainableWorld 55 Years after Bandung Asian-African Conference 1955. Asia – Africa Summit,Yogyakarta-Molucas Nopember, 2010.

10. Kajian Kritis Tentang Pasar Bebas dan Pengaruhnya terhaap Ketahanan Negara nonKapitalisme. Kliping Pribadi, 2009

11. Pendidikan Zaman Pendudukan Bangsa Asing di Papua. Kliping Pribadi, 2010.12. Pranata Kehidupan Negara Berkembang. Kliping Pribadi, 2009.13. Struktur Fungsional Dominasi Budaya Kapitalisme. Kliping Pribadi, 2008.14. Memaknai Arsitektur Nusantara Sebagai Kearifan Lokal Di Era Globalisasi. Kliping Pribadi,

2010.15. Difusi Ajaran dan Pemikiran Kristen Dalam Konstelasi Kristen di Tehit, Maybrat, Imian,

Sawiat, Papua. Kajian sejarah. Kliping Pribadi, 2007.16. Evolusi Pemikiran Pembangunan. Kliping Pribadi, 2007.17. Kajian Kritis Tafsiran Yesus Kristus – Isa Almaseh dari Alkitab dan Al-Quran. Kliping

Pribadi, 2009.18. Refleksi Kehidupan Masyarakat Plural Moderen dan Majemuk Papua. Kliping Pribadi, 2010.19. Sejarah-Sejarah Alkitab dan yang berkaitan dengan Kejadian dalam Alkitab. Kliping Pribadi,

2008.20. Transisi Masyarakat Tradisional Indonesia. Kliping Pribadi, 2009.21. Teori konvergensi dan Pertumbuhan Ekonomi. Kliping pribadi, 2007.22. Arsitektur Tradisional dalam RENSTRA Pengembangan tata ruang kota berbasis kebudayaan

lokal. Kliping pribadi, 2008.23. Usulan teori dalam berarsitektur; Rasionansi Arsitektur, dan Empirisme arsitektur.

Kliping Pribadi, 2011.